ANALISIS PENGARUH HASIL PRODUKSI TERHADA

ABSTRAKSI
Salah satu kegiatan pokok manajemen dalam fungsi merencanakan adalah
pengambilan keputusn yaitu memutuskan tindakan yang terbaik dari berbagai
alternatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk penerapan analisis perilaku
biaya disini adalah untuk memisahkan total biaya ke dalam biaya tetap dan biaya
variabel yang dapat diketahui dari klasifikasi biaya yaitu biaya produksi dan non
produksi. Dimana dasar dari pengambilan keputusan menerima atau menolak
pesanan khusus disini adalah analisis differensial.
Sedangkan analisis perilaku biaya hanya digunakan untuk memisahkan
biaya tetap dan biaya variabel yang nantinya akan dimasukkan ke dalam
perhitungan analisis differensial untuk mengambil keputusan untuk mengetahui
laba yang diperoleh setelah adannya pesan khusus serta mengetahui nilai
differensial cost dan differensial revenue yang dapat digunakan sebagai kriteria
dalam pengambilan keputusan menerima pesanan khusus. Obyek dalam penelitian
ini adalah PT. SUDAN dengan Produknya berupa air minum dalam kemasan
ROTAIR, yakni Produk yang mendapat pesanan khusus dari CV. Fardyn’s
Distributor Batur.
Dengan analisis perilaku biaya pemisahan total biaya (biaya campuran)
dengan metode full costing maka manajemen dapat mengetahui masing-masing
biaya tetap per unitnya Rp. 157,45,- dan biaya variabel per unit adalah Rp.
2.955,19. Satelah masing-masing biaya diketahui, manajemen PT. Sumber Daya

Alam Industri Nusantara tentunnya mengharapkan suatu tingkat penjualan yang
semakin meningkat yaitu sebesar Rp. 4.367.960,9. Dengan adanya suatu pesanan
khusus yang dapat menambah tingkat pendapatan dalam perusahaan maka
perusahaan harus mempunyai perencaan yang matang dalam menerima atau
menolak pesanan tersebut tanpa harus mengganggu aktivitas normal perusahaan.
Maka dari itu dibutuhkan analisis differensial sebagai dasar pengambilan
keputusan menerima atau menolak pesanan khusus.
Kata kunci : Hasil Produksi terhadap Perilaku Biaya untuk Pengambilan
Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus.

PENDAHULUAN
Perusahaan adalah sebuah institusi yang bertujuan untuk dapat meningkatkan
kekayaan pemilik perusahaan melalui peningkatan penghasilan, baik itu
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, dagang maupun manufaktur.
Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam meningkatkan penghasilannya
merupakan tugas pihak manajemen. Manajemen berkemampuan untuk dapat
melihat kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan datang, baik jangka
pendek maupun jangka panjang

sering kali manajer dihadapkan pada


pengambilan keputusan yang berkaitan dengan masalah biaya ( Harliani dan Toto
Sugiharto 2005 hal : 1 ). Ini disebabkan karena biaya merupakan salah satu hal
yang perlu dipertimbangkan demi tercapainya suatu tujuan yang diharapkan oleh
peusahaan. Pengaruh hasil produksi di dalam perusahaan terhadap perilaku biaya
sangat mempengaruhi kinerja manajemen dalam suatu pengambilan keputusan.
Hasil produksi yang telah diketahui disini akan menentukan apakah tingkat
penjualan di dalam perusahaan naik atau bahkan turun, yang akan mempengeruhi
besarnya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan. Setelah perusahaan
mengetahui hasil produksi telah menghasikan laba maka manajemen dapat
mengambil suatu keputusan di dalam perusahaan.
PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara agar tetap yakin dan tetap dapat
bersaing dengan efektif dan efisien, serta menghasilkan laba sesuai dengan tujuan
perusahaan, menetapkan kebijaksanaan untuk mengambil suatu keputusan harus
mempunyai suatu perencaan yang matang agar semua tujuan perusahaan dapat
tercapai. Selain itu PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara juga sering
menghadapi masalah yaitu adanya pesanan khusus diatas kapasitas normal
perusahaan. Adapun pesanan khusus adalah pesanan dari suatu perusahaaan,
instansi maupun suatu organisasi tertentu yang memesan suatu produk dengan
harga dibawah harga jual normal dengan kapasitas diatas . Obyek dalam

penelitian ini adalah PT. Sumberdaya Alam Industri Nusantara dengan produknya
berupa air kemesan dengan merek “A”, yakni yang mendapat pesanan khusus
CV. Fardy’s Distrindo Batur.

Hal yang dijadikan pertimbangan penerimaan

pesanan khusus ini adalah apabila ada kapasitas yang menganggur dan tidak
mengganggu berjalannya aktivitas produksi perusahaan. Selain itu juga adanya
tambahan laba yang didapat setelah adanya pesanan khusus tersebut.
Hukum diskriminasi harga mengharuskan perusahaan menjual produk yang
identik dengan harga yang sama pada pelanggan yang bersaing dipasar yang lama.
Larangan ini tidak diterapkan pada penawaran yang bersaing atau pelanggan yang
tidak bersaing. Harga penawaran dapat berbeda antar pelanggan di pasar yang
sama, dan perusahaan sering kali memiliki peluang untuk mempertimbangkan
pesanan khusus dalam jumlah besar dari pelanggan yang berpotensi di pasar yang
biasanya tidak dilayani. Tindakan khusus harus diambil sehingga penerimaan
pesanan khusus tidak membahayakan saluran distribusi normal atau secara
bertolak belakang mempengaruhi elemen stratejik lainya. Dengan kualifikasi ini,
perlu dicatat bahwa pesanan khusus sering kali dapat menarik, terutama jika
perusahaaan beroprasi dibawah kapasitas produktif maksimum dan jika kegiatan

lain memiliki kapasitas tidak digunakan yang memadai untuk menyerap segala
kenaikan permintaan yang diakibatkan oleh pesanan tersebut.
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk pengambilan keputusan
manajemen, menerima atau menolak pesanan khusus pasa PT. Sumber Daya
Industri Nusantara di SelomertoWonosobo.
METODE PENELITIAN
Jenis data yang dikumpulkan adalah berupa data kualitatif dan merupakan data
sekunder. Data yang digunakan meliputi gambaran umum perusahaan, bidang
usaha dan hasil pengumpulan data berdasarkan buku-buku dan laporan keuangan
perusahaan.
Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas
dalam hal ini adalah biaya produksi dan dan variabel terikat yaitu biaya non
produksi perusahaan yang bersangkutan. Adapun pengukuran menggunakan
analisis differensial untuk pengambilan keputusan menerima atau menolak
pesanan khusus.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Klasifikasi Biaya Air minum Dalam Kemasan PT.SUDAN di Selomerto
Wonosobo. PT. SUDAN dalam produksinnya menghasilkan ADMK dengan

merek WONDI, SAMAIR, dan ROTAIR yang dibedakan berdasarkan jenis dan
harga bahan baku . Kapasitas produksi normal PT.SUDAN juga dibagi
berdasarkan jenis barngnya. Namun yang mendapat pesanan khusus pada
penelitian ini adalah merk ROTAIR dengan jenis barang 19lt dimana kapasitas
normalnya adalah 21.000 galon. Dengan kapsitas maksimalnya 26.250 dan
mempunyai kapasitas tidak terpakai atau menganggur sebesar 5.250 galon
(kapasitas normal dikurangi kapasitas mennganggur). Dimana volume produksi
PT.SUDAN Pada th. 2008 adalah Rp. 1.500.000 dari produksi tersebut data pada
tahun tersebut, kualifikasi biayannya adalah sebagai berikut :


BIAYA PRODUKSI
Biaya bahan baku yang digunakan untuk memproduksi AMDK adalah
Rp.2.880 per satuan galon.
PT. SUDAN menggunakan 34 orang tenaga buruh yang dipekerjakan
untuk memproduksi AMDK dan gaji perhari Rp. 10.000/orang, produksi
perusahaan selama 300 hari, maka biaya untuk memproduksi Galon yaitu :
34 x Rp.10.000 x 300 hari = Rp. 102.000.000
Rp. 102.000.000 : 1.500.000 = Rp. 68
BOP Variabel

Biaya reparasi dan pemeliharaan yang dikeluarkan oleh PT. SUDAN
selama 1 th. Karena biaya ini merupakan biaya semi variabel dimana caracaranya dengan menngunakan least square method yaitu menghubungkan
antara volume produksi biaya reparasi dan pemeliharaan yang di perlihatkan
pada table berikut ini :

Tabel IV.5 volume produksi, biaya reparasi dan pemeliharaan
Jumlah

Biaya

Unit

Produksi

(X)

(Y)

Januari


120.000

331.500

39.780.000.000

14.400.000.000

Februari

133.000

318.400

42.347.200.000

17.689.000.000

Maret


135.000

408.200

55.107.000.000

18.225.000.000

April

115.000

259.500

29.842.000.000

13.335.000.000

Mei


130.000

384.000

49.998.000.000

16.900.000.000

Juni

128.000

322.500

41.280.000.000

16.384.000.000

Juli


124.000

348.900

43.263.000.000

15.376.000.000

Agustus

125.000

339.300

42.412.500.000

15.625.000.000

September


122.000

315.700

38.515.400.000

14.884.000.000

Oktober

119.000

318. 000

37.842.000.000

14.161.000.000

November

117.000

367.000

42.997.500.000

13.689.000.000

Desember

132.000

303.500

40.062.000.000

17.424.000.000

1.500.000

4.017.600

503.447.700.000

187.982.000.000

Bulan

Jumlah

XY

( X )²

( Rp )

( Rp )

Untuk menghitung biaya tetap total dan biaya variabel per unit
digunakan rumus b dan a dengan analisis perilaku biaya adalah sebagai
berikut :
b =

n . Σxy – Σx . Σy
n . Σx² - (Σx)²

=

12 (503.447.700.000) - (1.500.00) (4.017.600)
12 (187.982.000.000) – (1.500.000)²

= 2,59

a =

Σy – b Σx
n

=

4.017.600 – (2,59) (1.500.000)
12

=

11.050

Dari hasil perhitungan pada tabel IV.5 terlihat bahwa biaya reparasi
dan pemeliharaan adalah 2.59.
Biaya listrik dan Air yang dikeluarkan oleh PT.SUDAN selama 1
tahun sebesar Rp. 5.359.200 karena biaya ini merupakan biaya semi
variabel. Maka arus dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
Dimana cara pemisahannya menngunakan least square method yaitu
menghubungkan antara volume produksi listri dan Air yang di perlihatkan
pada table berikut ini
Tabel IV.6 volume produksi, biaya listrik dan Air
Jumlah

Biaya

Unit

Produksi

(X)

(Y)

Januari

120.000

444.300

53.316.000.000

14.400.000.000

Februari

133.000

424.500

56.458.500.000

17.689.000.000

Maret

135.000

544.500

73.507.500.000

18.225.000.000

April

115.000

346.700

39.870.500.000

13.335.000.000

Mei

130.000

512.600

66.618.000.000

16.900.000.000

Juni

128.000

430.600

55.116.800.000

16.384.000.000

Juli

124.000

464.300

57.573.500.000

15.376.000.000

Agustus

125.000

452.700

56.587.200.000

15.625.000.000

September

122.000

425.400

51.898.800.000

14.884.000.000

Oktober

119.000

423.500

50.396.500.000

14.161.000.000

November

117.000

485. 000

56.815.200.000

13.689.000.000

Desember

132.000

404.500

53.394.000.000

17.424.000.000

1.500.000

5.359.200

671.573.500.000

187.982.000.000

Bulan

Jumlah

XY

( X )²

( Rp )

( Rp )

Untuk menghitung biaya tetap total dan biaya variabel per unit
digunakan

rumus b dan a dengan analisis perilaku biaya adalah sebagai

berikut :
b =

n . Σxy – Σx . Σy
n . Σx² - (Σx)²

=

12 (671.573.500.000) - (1.500.00) (5.359.200)
12 (187.982.000.000) – (1.500.000)²

= 3,47

a =

Σy – b Σx
n

= 5.359.200 – (3,47) (1.500.000)
12
=

12.850

Dari hasil perhitungan pada tabel IV.6 terlihat bahwa biaya
reparasi dan pemeliharaan adalah 2.59.
BOP Tetap bersama
PT. SUDAN mempunyai 14 water tridment untuk proses air
sebelum dikemas sampai menjadi barang jadi dan siap untuk dipasarkan
dengan harga perolehan Rp. 10.000.000. dengan penyusutan mesin selama
15 tahun tanpa nilai sisa penyusutan mesin tersebut untuk 1 tahun AMDK
galon yaitu :

14 x Rp. 10.000.000

: Rp.1.500.000 = Rp. 16, 67

5
PT. SUDAN memakai mesin disel yang dengan harga perolehan Rp.
16.000.000 diperkirakan dapat digunakan selama 5 tahun tanpa nilai sisa.
Perhitungan mesin tersebut yaitu :
Rp.16.000.000 : 1.500.000 = Rp. 2, 13
5
Adapun kendAraan yang dimiliki PT. SUDAN ada 14 dengan harga
perolehan kendaraan sebesar Rp. 27.500.000 per unit dengan umur
ekonomis 30 tahun dan tidak ada nilai sisa dan penyusutan kendaraan
sebesar :
(17 x 27.500.000) : 1.500.000 = Rp. 10, 38
30

Untuk menjalankan produksinnya pemilik mendirikan PT. SUDAN
dengan harga perolehan Rp. 350.000.000 dengan penyusutan 25 tahun
serta tidak mempunyai nilai Residu penyusutan gedung di hitung sebagai
berikut :
450.000.000

: 1.500.000

= Rp. 12

25
Berdasarkan hasil perhitungan tabel IV. 5 maka diketahui biaya
reparasi dan pemeliharaan tetap yang dikeluarkan perusahaan perbulannya
sebesar Rp. 11.050 Sedangkan biaya per tahunnya
Rp. 11.050 x12 = Rp. 132.600
Sehingga biaya pergalonnya Rp.132.600 : 1.500.000 = Rp.0.08

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel IV. 6 maka diketahui
biaya listrik dan air tetap yang dikeluarkan perusahaan per bulannya
sebesar Rp. 12.850 sedangkan biaya per tahun adalah :
Rp. 12.850 x 12 = Rp. 0,10
1.500.000
Biaya asuransi pabrik dan mesin yang di keluarkan perusahaan per
tahunnya adalah sebesar Rp. 16.000.000 sedangkan biaya per galonnya
adalah Rp 16.000.000 : 1.500.000 = Rp.10.67

Biaya Tetap tehindar
untuk memproduksi AMDK mempekerjakan 3 orang mandor dengan
gaji yang harus dikeluarkan PT. SUDAN sebulan sebesar Rp. 600.000
sedangkan produksi selama 1 tahun, maka perhitungan untuk 1 tahun,
yaitu :
3 x 600.000 x 12 = Rp. 21.600.000
Sehingga biaya tetap per glonnya yang bisa dihindarkan karena
tidak membuat AMDK sebesar :
Rp. 21.600.000 : 1.500.000 = Rp.14,4

BIAYA NON PRODUKSI
Biaya non produksi Variabel
Biaya telp yang dikeluarkan oleh PT.SUDAN selama 1 tahun sebesar:
Tabel IV.7 volume produksi, biaya telpon
Jumlah

Biaya

Unit

Produksi

(X)

(Y)

Januari

120.000

220.000

26.400.000.000

14.400.000.000

Februari

133.000

212.000

28.196.000.000

17.689.000.000

Maret

135.000

275.000

37.125.000.000

18.225.000.000

April

115.000

203.000

23.345.000.000

13.335.000.000

Mei

130.000

256.000

33.280.000.000

16.900.000.000

Juni

128.000

215.000

27.520.800.000

16.384.000.000

Juli

124.000

232.000

28.768.000.000

15.376.000.000

Agustus

125.000

226.000

28.250.000.000

15.625.000.000

September

122.000

215.000

26.230.000.000

14.884.000.000

Oktober

119.000

212.000

25.228.500.000

14.161.000.000

November

117.000

245. 000

28.665.000.000

13.689.000.000

Desember

132.000

202.000

26.664.000.000

17.424.000.000

1.500.000

2.713.000

339.671.000.000

187.982.000.000

Bulan

Jumlah

XY

( X )²

( Rp )

( Rp )

Untuk menghitung biaya tetap total dan biaya variabel per unit
digunakan rumus b dan a dengan analisis perilaku biaya adalah sebagai
berikut :
b =

n . Σxy – Σx . Σy
n . Σx² - (Σx)²

=

12 (339.671.000.000) - (1.500.00) (2.713.000)
12 (187.982.000.000) – (1.500.000)²

= 1,13

a =

Σy – b Σx
n

= 2.713.000 – (1,13) (1.500.000)
12
=

84.833, 33

Dari hasil perhitungan pada tabel IV.7 terlihat bahwa biaya
reparasi dan pemeliharaan adalah 1.13.

Adapun biaya pengiriman yang dikeluarkan perusahaan sebesar
pertahun , sehingga biaya per tahunnya sebesar :
14.750.000 : 1.500.000 = 9.83

Biaya Non Produksi Tetap
Untuk gaji direktur dan staff yang dikeluarkan perusahan adalah Rp.
79.000.000 / tahun sehingga biaya per unit galon sebesar :
Rp. 79.000.000 : 1.500.000 = 52,67
Untuk gaji bagian penjualan yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar
Rp. 32.000.000 : 1.500.000 = 21,34
Biaya perlengkapan yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp.
16.500.000 per tahun sehinnga biaya per galon sebesar :
Rp. 12.500.000 : 1.500.000 = Rp. 8.34
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel IV.3 maka diketahui biaya
telepon tetap yang dikeluarkan perusahaan per bulannya sebesar
Rp.84.833.33 maka per tahunnya yaitu :
Rp. 84.833,33 x 12 = Rp. 1.017.999,96
Maka per galonnya
Rp. 1.017.999,96 : 1.500.000 = 0.67
Untuk biaya umum dan lain-lain yang dikeluarkan perusahaan adalah
sebesar Rp. 12.000.000 per tahun sedangkan perunit adalah sebagai
berikut :
Rp. 12.000.000 : 1.500.000 = Rp. 8

Berdasarkan seluruh perhitungan

biaya produksi maka akan disajikan

alokasi biaya pada masing-masing kualitas pada tabel IV.4 sebagai
berikut:
Tabel IV. 8 Biaya Penuh Air Minum Dalam Kemasan
NO

KETERANGAN

Galon

BIAYA PRODUKSI
1.
2.
3.

4.

5.

2.880
68

BBB
BTKL
BOP Variabel
a. reparasi dan peralatan
b. listrik dan air

2,59
3,47

BOP Tetap
a. Mesin Water teradment
b. Disel
c. Kendaraan
d. Pabrik
e. Reparasi dan peralatan
f. Listri dan air
g. Asuransi pabrik

16,67
2,13
10,38
12
0,08
0,10
10,67

BOP tetap terhindar
a. Mandor
Jumlah Biaya Produksi
BIAYA NON PRODUKSI

1.

Biaya Variabel
a. biaya telp
b. biaya pengiriman

2.

Biaya Tetap
a. Biaya Gaji direktur staff
b. Gaji bagian penjualan
c. Perlengkapan
d. Telp
e. Biaya umum dan lain-lain

14,4
3.028,55

1,13
9,83

52,67
21,34
8,34
0,67
8

Jumlah Biaya Non Produksi

101,98

Jumlah Biaya Penuh

3.130,53

Dari tabel biaya penuh tersebut dapat di ketahui antara jumlah
biaya produksi sebesar Rp. 3.028,55 dan biaya non produksi sebesar
Rp. 101,53 dengan jumlah total biaya adalah Rp. 3.130,53. dari biaya
penuh tersebut dapat dipisahkan antara biaya variabel dengan biaya
tetap dengan nilai biaya variabel yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, biaya telp dan biaya pengiriman yang jumlahnya
adalah Rp. 2.955,19 sedangkan biaya total adalah jumlah BOP tetap
dan BOP terhindar serta biaya gaji direktur dan staff, biaya gaji bagian
penjualan, biaya perlengkapan, biaya telp, biaya umum dan lain-lain
dengan jumlaj Rp. 157,45.
Berdasarkan perhitungan analisis biaya total penuh diatas maka
untuk mengambil keputusan meerima atau menolak pesanan khusus
dapat dilihat pada pembahasan dibawah ini : Hasil produksi yang
dikumpulkan sangat mempengaruhi dari pada perilaku biaya untuk
menentukan biaya tetap dan biaya variabel. Berapa harga bahan baku,
berapa jumlah tenaga kerja, dll yang harus digunakan untuk proses
produksi sangat mempengaruhi hasil akhir produksi yang dikerjakan.
Hasil produksi yang telah dikumpulkan akan dijadikan bahan untuk
suatu perhitungan berapa nilai biaya tetap dan biaya variabelnya
mempengaruhi suatu keputusan manajemen dalam menerima atau
menolak pesanan.
Untuk menunjukan bahwa dengan menggunakan analisis perilaku
biaya setelah biaya dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel,
manajemen dapat mengambil keputusan yang dapat memperbesar laba
perusahaan. Berikut ini adalah salah satu penerimaan khusus pada PT.
SUDAN yang diterima pada tahun 2008 dengan pemesanan diatas
kapasitas normal, dengan harga di bawah normal tetapi dalam jangka
waktu yang pendek, yaitu sebagai berikut :
Pada tahun 2008, PT. SUDAN menerima pesanan khusus air minum
dalam kemasan dari CV.Fardyn’s Distrindo Batur. Adapun CV.

Fardyn’s Distrindo Batur memesan air minum dalam kemasan tersebut
dengan merk ROTAIR dalam ukuran galon sebanyak 1.048 dalam
jangka waktu 10 bulan. CV. Fardy’s Distrindo Batur meminta kepada
perusahaan untuk memberikan potongan harga jual per galonnya. Dan
di sini PT. SUDAN hanya memberikan potongan 5% dari harga jual
normalnya. Sehinga harga jual per boxnya menjadi 7.125,-.
Untuk mengetahui berapa kapasitas produksi PT. Sumber Daya
Alam Industri Nusantara dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel IV. 9 Kapasitas Normal dan Kapasitas Maksimal
Jenis
Barang

Satuan

Kapasitas

Kapasitas

Normal

Maksimal

Gallon 19 lt

Gallon

21.000

26.250

Botol 600 ml

Box ( 24 botol )

16.250

17.500

Cup 240 ml

Box (48 cup )

33.750

35.000

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kapasitas normal untuk ukuran
galon 19 lt adalah 21.000 galon, sedangkan kapasitas maksimalnya
adalah 26.250 galon. Berarti disini perusahaan mempunyai kapasitas
menganggur sebesar 5.250 galon (kapasitas maksimal dikurangi
kapasitas normal) untuk memenuhi pesanan tersebut.
Untuk memecahkan masalah tersebut disini penulis menggunakan
bantuan analisis differensial untuk melakukan perhitungan laba serta
pengambilan keputusan menerima pesanan khusus yang dapat
memberikan keuntungan lebih besar dari pada sebelum perusahaan
mendapatkan pesanan. Dari analisis ini dapat di ketahui apabila
diferential revenue lebih tinggi dari pada atau sama dengan diferential
cost maka perusahaan dapat menerima pesanan khusus tersebut. Di
bawah ini dapat dilihat dengan analisis diferensial dalam pengambilan
keputusan menerima pesanan khusus yang dapat memberikan laba
lebih besar dibandingkan laba sebelum pesanan yaitu sebagai berikut:

Tabel IV.10 Perhitungan Analisis Differensial Sebelum dan Sesudah Ada
Pesanan Khusus

Keterangan

Sebelum ada

Sesudah ada

Jumlah Selisih

Pesanan (Rp)

Pesanan (Rp)

(RP)

Penjualan :
21.000 x Rp.7.500

196.875.000

1.048 x Rp.7.125
Jumlah

196.875.000
7.467.000

0
7.467.000 (A)

196.875.000

204.342.000

7.467.000

62.058.990

62.058.990

0

Biaya Variabel
21.000 x 2.955,19
1.048 x 2.955,19
Jumlah

Contribution Margin

3.097.039,12

3.097.039,12(B)

62.058.990

65.156.029,12

3.097.039,12

134.816.010

139.185.970,9

4.367.960,9

Biaya Tetap
21.000 x 157,45
Laba Bersih

3.306.450
131.509.560

3.306.450
135.879.520,9

0
4.367.960,9

Keterangan :
A = Differential Revenue
B = Differential Cost
Dari tabel perhitungan sebelum dan sesudah ada pesanan
khusus di atas maka dapat dilihat bahwa hasil penjualan PT. Sumber
Daya Alam Industri Nusantara sebelum ada pesanan sebesar Rp.
196.875.000,-. Sedangkan penjualan sesudah ada pesanan khusus naik
menjadi Rp. 204.342.000,-. Dalam hal ini kenaikkan hasil penjualan
sebelum dan sesudah ada pesanan sebesar Rp.7.467.000,-.
Biaya variabel sebelum ada pesanan sebesar Rp. 62.058.990,-,
sedangkan setelah ada pesanan sebesar Rp. 65.156.029,12,-. Dapat

dilihat pula contribution margin sebelum ada pesanan sebesar Rp.
134.816.010,-,

sedangkan

sesudah

ada

pesanan

sebesar

Rp.

139.185.970,9,Dari tabel di atas pula dapat dilihat bahwa laba yang
diperoleh PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara sebelum ada
pesanan sebesar Rp. 131.509.560,- dan laba yang diperoleh setelah ada
pesanan khusus sebesar Rp 135.879.520,9,-. Dalam hal ini
pertambahan laba sesudah ada pesanan yaitu sebesar Rp. 4.367.960,9,-,
jadi PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara dapat memutuskan
untuk menerima pesanan khusus tersebut melalui analisis perilaku
biaya dengan dasar analisis differensial.

DAFTAR PUSTAKA

Charles T. Horgren. 2002. Pengantar Akuntansi Manajemen. Erlangga : Jakarta.
Hansen dan Mowen. 2000. Manajemen Biaya, Akuntansi dan Pengendalian.
Salemba Empat : Jakarta.
Harliani dan Toto Sugiharto. 2005. Analisis Informasi Akuntansi Differensial
Dalam Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak
Pesanan Khusus Pada PT. Bumi Pusaka Adhi Perkasa.
Procceeding Seminar nasional : Jakarta.
. 2000. Akuntansi Biaya, Jilid 2. Erlangga : Jakarta.
Mas’ud Machfoedz. 2000. Akuntansi Manajemen, perencaan dan pembuatan
keputusan jangka pendek. STIE Widya Wiwaha : Yogyakarta.
Mulyadi. 1997. Akuntansi Biya. BPee : Yogyakarta.
. 2003. Activity – Based Cost System. UPP AMP YKPN : Yogyakarta.
Slamet Sugiri. 2000. Akuntansi manajemen . UPP AMP YKPN : Yogyakarta.
Supriyono. 2000. Akuntansi Biaya. BPFE : Yogyakarta.