Karakterisasi Simplisia dan Formulasi Ekstrak Etanol Rumput Laut Merah (Eucheuma spinosum) sebagai Krim Anti-Aging

DAFTAR PUSTAKA
Anggadiredja, T., Zatnika, A., Purwoto, H., dan Istini, S. (2010). Rumput Laut.
Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 26-38.
Anief, M. (1997). Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman 107-109.
Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi . Edisi Keempat. Jakarta:
Penerbit UI-Press. Halaman 491.
Aramo. (2012). Skin and Hair Diagnosis System. Sungnam: Aram Huvis Korea
Ltd. Halaman 1-10.
Ardhie, M. A. (2011). Radikal Bebas dan Peran Antioksidan dalam Mencegah
Penuaan. Jakarta. Scientific Journal of Pharmaceutical Development and
Medical Application . 24 (1): 4.
Aslan, M. (1999). Rumput Laut. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 69.
Atmaja, N.S. (2009). Pengaruh Kosmetika Anti-Aging Wajah Terhadap Hasil
Perawatan Kulit Wajah pada Ibu-ibu Guru SMK Negeri Karang Anyar
Kabupaten Karanganyar. Skripsi. Fakultas Teknik. Universitas Negeri
Semarang. Semarang. Halaman 23-24.
Balsam, M.S. (1972). Cosmetic Science and Technology. Edisi Kedua. New York:
John Willy and Son Inc. Halaman 179.
Barel, A.O., Paye, M., Howard, I.M. (2009). Handbook of Cosmetic Science and
Technology. Edisi Ketiga. New York: Informa Healthcare. Halaman:

473, 514, 774-775.
Bogadenta, A. (2012). Antisipasi Gejala Penuaan Dini dengan Kesaktian Ramuan
Herbal. Yogyakarta: Buku Biru. Halaman 7, 26.
Depkes RI. (1985). Cara Pembuatan Simplisia . Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Halaman 5.
Ditjen POM RI. (1979). Farmakope Indonesia . Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 649, 659.
Ditjen POM RI. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia . Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 29.
Ditjen POM RI. (1995). Materia Medika Indonesia . Jilid VI. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 300-304, 306.
Ditjen POM RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat .
Cetakan I. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 10-11, 17, 31-32.

53
Universitas Sumatera Utara

Fauzi, A.R., dan Nurmalina, R. (2012). Merawat Kulit dan Wajah. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo. Halaman 60, 171-173.
Hernani., dan M. Raharjo. (2005). Tanaman Berkhasiat Antioksidan . Jakarta:

Penebar Swadaya. Halaman 8-12.
Jusuf, K.N. (2005). Kulit Menua. Majalah Kedokteran Nusantara . 38(2): 184.
Kato, M., Ikona, Y., Matsumoto, H., sugiura, M., Hyodo, H and Yano, M. (2004).
Acumulation of Carotenoids and Expression of Carotenoids Biosynthetic
Genes During Maturation in Citrus Fruit. Plant Physiol February;
134(2):824-837
Kusumadewi. (2002). Perawatan dan Tata Rias Wajah Wanita Usia 40 . Jakarta:
Penerbit PT Gramedia Pestaka Utama. Halaman. 30.
Libes, S.M. (1992) An Introduction to Marine Biochemistry. A WilleyInterscience Publication. New York. Halaman 497
Martin, A., James, S., Arthur, C. (2009). Farmasi Fisik Dasar-Dasar Kimia Fisik
Dalam Ilmu Farmasetik. Edisi Ketiga. Jakarta: Universitas Indonesia.
Halaman 1095 - 1096.
Muliyawan, D. dan Suriana. (2013). A-Z Tentang Kosmetik. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo. Halaman 138 - 289.
National Health Surveillance Agency. (2005). Cosmetic Products Stability. Guide
Brazil: ANVISA. Halaman 19.
Noormindhawati, L. (2013). Melawan Penuaan Dini. Cetakan Pertama. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo. Halaman 2, 5-6, 74-75.
Putro, D.S. (1997). Agar Awet Muda. Malang: Universitas Negeri Malang Press.
Halaman 16-24

Rawlins, E.A. (2003). Bentley’s Textbook of Pharmaceutics. Edisi Kedelapan
belas. London: Bailierre Tindall. Halaman 22, 355.
Rohdiana, D. (2001). Aktivitas Daya Tangkap Radikal Polifenol
Teh. Majalah Farmasi Indonesia . 12(1): 2.

Dalam

Daun

Rohmatussolihat. (2009). Antioksidan Penyelamat Sel-Sel Tubuh Manusia. Bio
Trends.4. Halaman 5
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Weller, P.J. (2009). Handbook of Pharmaceutical
Excipients. Sixth edition. London: Pharmaceutical Press. Halaman: 441,
754, 283, 697.

54
Universitas Sumatera Utara

Siswanto, F.M., dan Pangkahila, A. (2014). Pelatihan Fisik Seimbang
Meningkatkan Aktivitas Stem Cell Endogen untuk Anti Penuaan . Sport

and Fitness Jounal. Halaman. 2(1): 1-9.
Sumaryati, E. (2012). Senam Kecantikan dan Anti Penuaan . Yogyakarta: Citra
Media. Halaman 34-36.
Syaifuddin. (2001). Fungsi Sistem Tubuh Manusia . Jakarta: Widya Medika.
Halaman: 258-260.
Tamat, S.R., Wikanta, T., Maulina, L.S. (2007). Aktivitas Antioksidan dan
Toksisitas Senyawa Bioaktif dari Ekstrak Rumput Laut Hijau Ulva
reticulata Forsskal. Jurnal Ilmu Kefarmasiaan Indonesia . ISSN 16931831 5(1): 31-36.
Tano, E. (2005). Teknik Membuat Kosmetik dan Tip Kecantikan . Jakarta :
Penerbit Rineka Cipta. Halaman 153.
Tranggono. R.I., dan Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman. 1112, 21-23, 31, 76, 119
Vinski, D. (2012). Perfect Beauty Anti-aging. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo. Halaman 69.
Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Penerbit
UI-Press. Halaman 111-112.
Winarno. (1990). Teknik Pengolahan Rumput Laut . Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan. Halaman. 35, 38.
World Health Organization. (1992). Quality Control Methods for Medicinal
Plants Material. Switzerland: Geneva Press. Halaman 25-28.

Young, A. (1972). Practical Cosmetic Science . London: Mills and Boon Limited.
Halaman.40.

55
Universitas Sumatera Utara