Karakterisasi Simplisia dan Formulasi Ekstrak Etanol Rumput Laut Merah (Eucheuma spinosum) sebagai Krim Anti-Aging

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kulit merupakan “selimut” yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki
fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan
luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti
pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus (keratinisasi dan pelepasan selsel kulit yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum
dan keringat serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari
bahaya sinar UV matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap
tekanan dan infeksi dari luar (Tranggono dan Latifah, 2007).
Penampilan kulit yang sehat dapat dilihat dari kelembaban, kelenturan, dan
tekstur kulit. Berbagai faktor yang dapat mengetahui kesehatan kulit yaitu, umur,
ras, iklim, sinar matahari, kehamilan dan lokasi kulit. Pengaruh dari faktor
tersebut kulit menjadi lebih kering akibat kehilangan air oleh penguapan dari kulit
(Wasitaatmadja, 1997).
Masalah yang sering terjadi di kulit adalah gejala penuaan dini. Penuaan
(aging) merupakan proses hilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap kerusakan (Siswanto dan Pangkahilah,
2014).

Proses penuaan berlangsung sejalan dengan kemunduran fungsi organ
tubuh, akibatnya dari proses penuaan akan cepat tampak di kulit. Kulit usia muda
memiliki kemampuan optimal menahan kelembaban air di dalamnya. Daya

1
Universitas Sumatera Utara

kemampuan menahan kelembaban air sangat menentukan tingkat kehalusan kulit,
kekenyalan, dan keindahannya (Kusumadewi, 2002).
Berbagai masalah dan kelainan kulit dapat timbul pada kulit yang menua,
misalnya kulit kering dan kasar, kulit kendur, timbul kerutan dan lipatan kulit
yang nyata, bercak pigmentasi (Jusuf, 2005).).
Menurut survei penyebab utama penuaan dini yang dialami orang
Indonesia adalah aktivitas berlebih di bawah sinar matahari (Bogadenta, 2012).
Indonesia yang beriklim tropis dengan sinar matahari yang melimpah dapat
menyebabkan resiko tinggi terhadap kerusakan kulit atau penuaan dini ( prematur
aging) (Vinski, 2012).

Beragam cara diupayakan untuk mencegah ataupun memperbaiki dampak
penuaan. Penggunaan antioksidan merupakan salah satu upaya yang sering

dilakukan (Ardhie, 2011). Antioksidan adalah suatu senyawa yang dapat
menetralkan dan meredam radikal bebas dan menghambat terjadinya oksidasi
pada sel sehingga mengurangi kerusakan sel (Hernani dan Raharjo, 2005).
Tubuh kita tidak mempunyai cadangan antioksidan dalam jumlah berlebih,
sehingga jika terjadi paparan radikal bebas yang berlebih maka tubuh
membutuhkan antioksidan dari luar. Oleh karena itu antioksidan alami menjadi
alternatif yang sangat dibutuhkan (Rohdiana, 2001).
Saat ini permintaan akan antioksidan alami yang berasal dari tanaman
berkembang dengan cepat, termasuk rumput laut. Rumput laut mengandung
berbagai jenis bioaktif yang ekstraknya dapat menetralkan radikal bebas.
Indonesia merupakan negara bahari dengan keanekaragaman hayati laut terbesar
di dunia. Salah satu sumber daya alam yang terdapat di laut dan dapat
dimanfaatkan adalah rumput laut merah. Rumput laut merah mengandung serat,

2
Universitas Sumatera Utara

protein, lemak, vitamin-vitamin seperti vitamin A, B1, B2, B6, B12 dan C ;
betakaroten serta mineral (Libes,1992). Selain itu rumput laut merah mengandung
pigmen fikoeritin, karotenoid, klorofil A, senyawa organik dan senyawa

anorganik dan serat kasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karotenoid
memiliki fungsi biologis yang sangat penting sebagai antioksidan yang dapat
mencegah penyakit, anti stress, anti penuaan dini dan pelindung kulit dari
pengaruh buruk radiasi ultraviolet (Kato, et al., 2004)
Krim merupakan bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau
lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (Ditjen
POM, 1995). Krim mempunyai daya tarik estetika yang lebih besar karena
sifatnya tidak berminyak dan kemampuan menyerap dalam kulit pada saat
pengolesan (Ansel, 1989).
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti membuat sediaan kosmetik
dalam bentuk sediaan krim dengan menambahkan ekstrak etanol rumput laut
merah sebagai anti-aging.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada
penelitian ini:
a.

Apakah karakteristik simplisia rumput laut merah (Eucheuma spinosum)
dapat dilakukan sesuai yang tercantum pada Materia Medika Indonesia?


b.

Apakah

ekstrak

rumput

laut

merah

(Eucheuma

spinosum)

dapat

diformulasikan dalam sediaan krim dengan tipe emulsi minyak dalam air?
c.


Apakah krim yang mengandung ekstrak rumput laut merah ( Eucheuma
spinosum) mampu memberikan efek anti-aging pada kulit?

3
Universitas Sumatera Utara

1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis pada penelitian ini
adalah:
a. Karakteristik simplisia rumput laut merah (Eucheuma spinosum) dapat
dilakukan sesuai yang tercantum pada Materia Medika Indonesia.
b. Ekstrak rumput laut merah (Eucheuma spinosum) dapat diformulasikan dalam
sediaan krim dengan tipe emulsi minyak dalam air.
c. Krim yang mengandung ekstrak rumput laut merah ( Eucheuma spinosum).
mampu memberikan efek anti-aging pada kulit.

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui karateristik simplisia rumput laut merah (Eucheuma

spinosum) sesuai yang tercantum pada Materia Medika Indonesia.

b. Untuk mengetahui apakah ekstrak rumput laut merah ( Eucheuma spinosum).
dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan krim dengan tipe emulsi minyak
dalam air.
c. Untuk mengetahui apakah krim yang mengandung ekstrak rumput laut merah
(Eucheuma spinosum) mampu memberikan efek anti-aging pada kulit.

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk meningkatkan sumber daya alam
terutama rumput laut merah, agar dapat diolah menjadi bahan baku kosmetik yang
bernilai, dan dapat meningkatkan perekonomian petani rumput laut di Indonesia.

4
Universitas Sumatera Utara