this PDF file PERANAN KETERANGAN SAKSI ADECHARGE SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI (STUDI KASUS PUTUSAN PN PALUNo: 06Pid.SusTipikor2014PN.PL) | S. LAMPORO | Legal Opinion 1 PB
PERANAN KETERANGAN SAKSI ADECHARGE SEBAGAI ALAT BUKTI
DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI
(STUDI KASUS PUTUSAN PN PALUNo: 06/Pid.Sus/Tipikor/2014/PN.PL)
MUH. SYAHRIL S. LAMPORO
Stb D. 101 13 617
Pembimbing I
Pembimbing II
: Achmad Allang. S.H.,M.H
: Nurhayati Mardin. S.H.,M.H
ABSTRAK
Tulisan ini terdapat dua bentuk masalah yaitu bagaimanakah peranan Saksi a de charge
terhadap Putusan Hakim Dalam Menjatuhkan Putusan Dalam Perkara Tindak Pidana
Korupsi dan apakah kendala saksi a de charge dalam memberikan kesaksian didepan
persidangan perkara tindak pidana korupsi.
Menjawab masalah tersebut penulis menggunakan metode penelitian hukum normatif
yaitu bahan hukum yang digunakan adalah ptusan Pengadilan Negeri Palu mengenai
peranan saksi a de charge dalam tindak pidana korupsi.
Kesimpulan yang ditemukan setelah membahas skripsi ini bahwa peranan saksi a de
charge terhadap putusan hakim dalam menjatuhkan putusan dalam perkara tindak pidana
korupsi merupakan hal yang sangat penting dan menetukan dalam membantu majelis
hakim dalam memutus perkara dan ternyata dalam perkara tindak pidana korupsi ini
keterangan saksi a de charge turut memberi manfaat dalam pembelaan terdakwa sehingga
hakim turut terbantu dalam memberikan pertimbangan yang pada akhirnya oleh majelis
hakim menyatakan perkaranya tidak terbuti bersalah sehingga terdakwa dibebaskan.
Sedangkan kendala saksi a de charge dalam memberikan kesaksian didepan persidangan
perkara tindak pidana korupsi adalah disebabkan terdakwa sendiri tidak mengetahui
mekanisme dalam mengajuan saksi yang dapat memberikan keterangan yang
menguntungkan bagi dirinya di persidangan. Demikian juga saksi sering mandapat
kendala dari aparat penegak hukum dalam hal ini adalah hakim, yakni karena dalam
praktek hakim mempunyai penilaian untuk tidak menerima semua saksi a de charge yang
diajukan oleh terdakwa mengingat hakim dapat melakukan pembatasan dalam pengajuan
saksi karena adanya asas pradilan sederhana, cepat dan beaya ringan terutama ada
kekuatiran saksi yang diajukan terdakwa hanya untuk mengulur-ulur waktu.
Kata Kunci: Peranan, saksi a de charge, Tindak Pidana Korupsi .
PENDAHULUAN.
peradilan
A. Latar Belakang Masalah.
Kepolisian,
seperti
lembaga
lembaga
Kejaksaan,
sistem
lembaga Kehakiman dan Lembaga
peradilan pidana di Indonesia terlibat
Bantuan Hukum dan termasuk juga
beberapa aparat penegak hukum
Lembaga Pemasyarakatan dengan
dalam proses perkara pidana yang
tugas,
Dalam
melibatkan
kerangka
beberapa
fungsi,
wewenang
dan
lembaga
1
tanggungjawab
masing-masing
dengan menghadirkan saksi yang
lembaga yang saling berkaitan.
Dalam
disidang
pemeriksaan
pengadilan,
membuktikan
untuk
salah
berusaha dengan segala upaya yaitu
tidaknya
meringankan
(saksi a de charge).
Saksi
de
a
mengemukakan
ini
charge
argumentasinya
terdakwa adalah melalui keyakinan
yang dapat
hakim yang didasarkan sekurang –
sesuatu
kurangnya dua alat bukti yang sah
terdakwa. Kehadiran saksi a de
menurut Undang – Undang . Alat
charge ini merupakan salah satu hak
bukti yang pertama kali diperiksa
dari pihak terdakwa yang diajukan
dalam
pembuktian
dalam pembuktian di pengadilan
dipersidangann adalah keterangan
sebagaimana diatur dalam undang –
saksi,
saksi
undang,
dalam
KUHAP.
tahap
dimana
keterangan
merupakan
kunci
membatalkan segala
yang
khususnya
Saksi
membuktikan kebenaran dalam suatu
memberatkan
a
pasal
65
charge,
de
proses dalam persidangan, hal ini
merupakan saksi yang dipilih atau
tergambar jelas dalam pasal 184 dan
diajukan
185 KUHAP
Penasehat hukum, yang sifatnya
yan menempatkan
oleh
Terdakwa
keterangan saksi diurutkan pertama
meringankan
diatas alat bukti lainnya.
perlindungan hak asasi, tersangka
saksi
terdakwa.
atau
Bentuk
Namun, dalam pemeriksaan
atau terdakwa adalah melakukan
disidang
pembelaan terhadap dirinya yang
pengadilan
ini
kadangkala terdapat dua keterangan
salah
yang
yaitu
mengajukan saksi yang sekiranya
keterangan dari saksi – saksi yang
dapat memperingan pidana yang
memberatkan Pihak Terdakwa (
diberikan kepadanya atau Saksi a de
saksi charge ) dimana saksi ini
charge.
diajukan oleh penuntut umum untuk
ketentuan
mengemukakan segala sesuatu yang
KUHAP, yaitu : Dalam hal tersangka
dapat membuktikan kesalahan dan
menyatakan
kelemahan
mengajukan
saling
bertentangan
terdakwa.
Sebaliknya
satu
Hal
caranya
ini
pasal
sesuai
116
bahwa
akan
dirinya,
penyidik
terdakwa
memeriksa saksi tersebut.
hukum
ia
(4)
bagi
dari saksi yang memberatkan, pihak
penasehat
ayat
yang
menguntungkan
/
dengan
saksi
untuk menangkis setiap keterangan
wajib
dengan
memanggil
dan
2
Berdasarkan uraian tersebut
sebagai diatur dalam KUHAP yaitu
di atas, menurut penulis kehadiran
Orang
saksi yang menguntungkan terdakwa
keterangan
dimuka
dapat
penyidikan, penuntutan dan peradilan
membantu hakim dalam pengungkap
tentang suatu perkara pidana yang ia
adanya
dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia
persidangan
tindak
pidana
sehingga
yang
dapat
guna
memberikan
kepentingan
alami sendiri. 1
penulis ingin menelusuri kedudukan
Namun dalam kenyataannya
peranan saksi a de charge tersebut
pemeriksaan
pengertian ini semakin berkembang
persidangan dalam perkara tindak
karena orang yang hanya mengetahui
pidana korupsi.
suatu yang berkaitan dengan suatu
dalam
proses
kejadian atau perkaranya saja sudah
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan uraian tersebut
dimasukkan
atas
penulis
sehingga dapat diminta keterangannya. 2
mengidentifikasi masalah sebagai
Yan Pramadya Puspa, 3 dalam
di
maka
dalam
ketegori
berikut :
bukunya
1. Bagaimanakah peranan saksi a de
Dirdjosisworo, memberikan pengertian
charge terhadap putusan hakim
bahwa Saksi a de charge adalah sebagai
dalam
saksi yang meringankan siterdakwa
dalam
menjatuhkan
perkara
tindak
putusan
pidana
dalam
Puspa
saksi,
persidangan.
Hardjono
Tjitrosoebono, mengartikan : “Saksi a
4
korupsi?
2. Apakah kendala
saksi a de
de
dalam
memberikan
meringankan terdakwa”.
charge
Soedjono
kesaksian didepan persidangan
charge
adalah
saksi
yang
Korupsi berasal dari kata Latin
“Corruptio” atau “Corruptus” yang
perkara tindak pidana korupsi?
1
PEMBAHASAN.
A. Peranan
Saksi
a
de
charge
terhadap Putusan Hakim Dalam
Menjatuhkan
Putusan
Dalam
Perkara Tindak Pidana Korupsi.
Pengertian
peraturan
saksi
dalam
perundangan-undangan
Martiman
Prodjohamidjojo,
Penerapan
pembuktian Terbalik Dalam Delik Korupsi..
Mandar Maju, Bandung. 201 hlm. 82
2
Surastini Fitriasih, Perlindungan Saksi dan
Korban Sebagai Sarana Menuju Proses
Peradilan (Pidana) Yang Jujur dan Adil,
Makalah, Pemantauan Peradilan. Com.2003 hlm.
154
3
Puspa Soedjono Dirdjosisworo, Filsafat Peradilan
Pidana Dan Perbandungan Hukum ,Armico,
Bandung, 2014 hlm. 45
4
Hardjono Tjitrosoebono, Evaluasi Pelaksanaan
KUHAP , Seminar Di Hotel Sahid Jaya, Jakarta,
2015 hlm .14
3
kemudian muncul dalam bahasa Inggris
hakim dalam pemeriksaan perkara
“Corruption” dalam bahasa Belanda
pidana,
“Korruptie” dan selanjutnya dalam
kasus dalam perkara tindak pidana
bahasa
korupsi yaitu::
Indonesia
“Korupsi”5
dengan
sebutan
Korupsi secara harfiah
berarti jahat atau busuk (John M.
Echols dan Hassan Shadily: 1977: 149),
sedangkan
A.I.N
Kramer
ST
menerjamahkan sebagai busuk, rusak
atau dapat disuapi.
Oleh karena itu
tindak pidana korupsi berarti suatu delik
akibat perbuatan buruk, busuk, jahat,
rusak
ataau
suap
maupun
penyalahgunaan kewenangan.
Berdasarkan hasil penelitian
penulis bahwa peranan saksi a
decharge
terhadap hakim dalam
menjatuhkan putusan dalam perkara
pidana sangat
membantu hakim
dalam menjatuhkan putusan, selain
itu juga dapat meringankan hukuman
terdakwa
atau
membebaskan
bahkan
dapat
terdakwa
tetapi
dengan syarat bahwa saksi ini betulbetul bisa meyakinkan hakim dengan
pertanyaannya yang tentu saja sesuai
dengan pertanyaan-pertanyaan saksi
lain.
Dalam penelitian ditemukan
bahwa
untuk
lebih
memahami
peranan saksi a decharge terhadap
5
Andi,Hamzah, Korupsi Di Indonesia Masalah
Dan Pemecahannya PT. Gramedia, Jakarta. 1985
hlm.143
penulis
mengambil
satu
Bahwa Terdakwa Ir. ABDUL
BASIR
selaku
Konsultan
Perencana (Direktur PT. GRAFIS
INTERNUSA) berdasarkan Surat
Kepala
Dinas
Perhubungan
Telekomunikasi dan Informatika
Kabupaten Banggai Kepulauan
Nomor
:
550/151/PBJ/DISHUBKOMINF
O/2008 tanggal 14 Nopember
2008 bertempat di Kecamatan
Liang,
Kabupaten
Banggai
Kepulauan, Propinsi Sulawesi
Tengah, atau setidak-tidaknya di
suatu tempat di daerah hukum
Pengadilan
Tindak
Pidana
Korupsi Palu pada Pengadilan
Negeri Palu yang berwenang
memeriksa
dan
mengadili
perkaranya,
secara
melawan
hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi
yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara,
yang melakukan, yang menyuruh
lakukan, atau yang turut serta
melakukan,
yang
dilakukan
dengan cara-cara sebagai berikut :
- Bahwa pada tahun 2010 di
Kecamatan Liang, Kabupaten
Banggai Kepulauan, dibangun
Dermaga untuk menjangkau
daerah yang dibatasi sungai,
laut, selat, maupun teluk, dan
pendanaan
untuk
pembangunan dermaga ini,
yaitu
sebesar
Rp.
4
1.003.686.450,- (satu milyar
tiga juta enam ratus delapan
puluh enam ribu empat ratus
lima
puluh
Rupiah),
menggunakan dana APBD
Kab.
Banggai
Kepulauan
Tahun Anggaran 2010.
- Bahwa berdasarkan desain dari
Perencanaan, diketahui jumlah
tiang pancang di bagian
dermaga sebanyak 18 tiang
dan pada trestel ada 2 (dua),
masing-masing
dengan
diameter 30x30, dimana untuk
bagian dermaga panjang tiang
10 meter yang dipancangkan
ke dalam tanah sedalam 4
(empat) meter, sedangkan
untuk panjang tiang trestel 6
(enam) meter dipancang ke
dalam tanah sedalam 3 (tiga)
meter,
dimana
metode
pemancangan tiang dilakukan
dengan
metode
pancang/tumbuk.
- Bahwa pada bulan Maret 2011,
beberapa
tiang
pancang
dermaga pada bagian depan
dan
samping
mengalami
kerusakan akibat amblasnya
tiang pancang ke dalam tanah
di dasar laut. Oleh karena
pekerjaan
tersebut
masih
dalam masa pemeliharaan
sehingga masih merupakan
tanggung jawab Kontraktor,
maka
kerusakan
tersebut
diperbaiki oleh CV. VISIAL
BANGUN MANDIRI dengan
menambah 5 (lima) tiang
pancang sehingga total tiang
pancang menjadi 11 tiang
pancang dimana ukuran tiang
pancang yang ditambahkan
-
tersebut ditambah 1 (satu)
meter untuk antisipasi adanya
penurunan kembali, sedangkan
kedalaman tiang pancang yang
masuk ke dalam tanah hanya
sedalam 5 (lima) meter, dan
melakukan pengecoran plat
lantai dan pemasangan kanstin,
yang kesemuanya diselesaikan
sampai tanggal 28 Mei 2011.
Bahwa berdasarkan Surat
Keterangan dari Camat Liang
Nomor : 523.42/252/2013
tanggal 14 Nopember 2013
diketahui bahwa Dermaga
Liang
di
Desa
Liang,
Kecamatan Liang, Kabupaten
Banggai Kepulauan yang
dibangun tahun 2011, sejak
selesai pembangunan sampai
dengan sekarang ini sudah
tidak berfungsi lagi dengan
baik sehingga tidak dapat
digunakan oleh Masyarakat.
- Bahwa berdasarkan Gambar
Foto yang terlampir dalam
Berkas Perkara Nomor :
01/BANGGAI/01/2014
tanggal 27 Januari 2014 dari
Penyidik Kejaksaan Negeri
Banggai, dimana foto diambil
pada tanggal 14 Nopember
2013, terlihat bahwa kondisi
dermaga yang sudah dalam
kondisi rusak dan tidak
berfungsi.
- Bahwa
berdasarkan
hasil
peninjauan fisik di lapangan
(Dermaga Liang) oleh Tim
BPKP Perwakilan Propinsi
Sulawesi Tengah bersama
dengan Penyidik Kejaksaan
Negeri Banggai pada tanggal 3
Desember 2013, menunjukkan
5
bahwa
kondisi
bangunan
dermaga dalam keadaan rusak
berat,
khususnya
lantai
dermaga tersebut posisinya
sudah di bawah permukaan air
laut,
tiang
pancangnya
bergerak menurun akibat dari
pelaksanaan pekerjaan yang
tidak sesuai dengan spesifikasi
teknis yang ditetapkan dalam
Dokumen Lelang Pengadaan
Jasa Pelaksanaan Konstruksi,
yaitu Pekerjaan Pembangunan
Dermaga Liang Kecamatan
Liang.
- Bahwa berdasarkan Laporan
Hasil Audit BPKP Perwakilan
Propinsi Sulawesi Tengah
Nomor : SR-28/PW19/5/2013
tanggal 23 Desember 2013
perihal Laporan Hasil Audit
Dalam Rangka Penghitungan
Kerugian Keuangan Negara
atas Dugaan Tindak Pidana
Korupsi
Pembangunan
Dermaga di Kecamatan Liang
Kabupaten Banggai Kepulauan
Tahun Anggaran 2010, telah
ditemukan
adanya
penyimpangan
yang
menimbulkan
kerugian
Keuangan Negara sebesar
Rp. 737.665.854,45 (tujuh
ratus tiga puluh tujuh juta
enam ratus enam puluh lima
ribu delapan ratus lima puluh
empat rupiah empat puluh lima
sen),
- Perbuatan
Terdakwa
Ir.
ABDUL BASIR, sebagaimana
diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 2 ayat (1) Jo.
Pasal 18 Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah
diubah dan ditambah dengan
Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor
31 Tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1)
ke-1 KUHP.
Dalam
perkara
tindak
pidana korupsi ini, terdakwa Ir.
ABDUL BASIR mengajukan saksi a
de cahrge di depan persidangan.
Dalam keterangannya saksi a de
charge ANWAR DOLU, ST, MT,
dengan disumpah telah memberikan
keterangan sebagai berikut:
- Bahwa saksi kenal Terdakwa I
Ir.ABDUL BASIR;
- Bahwa PT. Grafis Internusa
adalah
pelaksana
pekerjaan
perencanaan
pembangunan
dermaga
di
Desa
Liang
Kecamatan Liang Kabupaten
Banggai Kepulauan Tahun 2008;
- Bahwa saksi adalah tenaga ahli
yang dikontrak oleh Terdakwa I
Ir.ABDUL BASIR untuk bekerja
dalam
pekerjaan
pembuatan
perencanaan
pembangunan
dermaga liang Tahun 2008;
- Bahwa
antara
Engineering
Estimate (EE), Gambar dan
Spesifikasi Teknis saling berkait
dan berhubungan sebagai satu
kesatuan;
- Bahwa
telah
diperlihatkan
dihadapan majelis tentang contoh
gambar
penggunaan metode
6
-
-
-
-
-
tumbukan dengan alat pancang
dengan metode alkon, menurut
saksi penggunaan alat alkon akan
menimbulkan rongga yang lebih
besar
dibandingkan
dengan
menggunakan
alat
pancang
karena daya dukung kulit dan
daya dukung ujung akan bekerja;
Bahwa faktor utama yang salah
dalam
pelaksanaan
adalah
mekanisme pemancangan dan
cara pelaksanaan pemancangan
tiang pancang, padahal dokumen
perencanaan
sudah
memuat
bahwa
kemampuan
beban
dermaga untuk kapal yang
berlabuh yaitu kapal berbobot 150
GT atau 150 ton;
Bahwa
semua
dokumen
perencanaan
saksi
tidak
diserahkan langsung
kepada
Dinas tetapi saksi serahkan
kepada Ir. ABDUL BASIR
sebagai Direktur PT. Grafis
Internusa;
Bahwa spesifikasi dengan RAB
saling berkaitan karena aturanaturan RAB ada di dalam
Spesifikasi Teknis;
Bahwa penelitian sondir tidak
selalu
harus
sampai
pada
ditemukannya tanah keras;
Atas keterangan saksi, para
Terdakwa membenarkannya.
Dalam
hakim
turut
pertimbangannya,
mempertimbangkan
saksi a de charge ANWAR DOLU,
ST, MT, bahwa:
- Menimbang, bahwa menurut
keterangan
saksi
ANWAR
DOLU, proses penelitian dengan
alat
sondiri
tidak
harus
disesuaikan dengan jmlah tiang
pancang yang diinginkan karena
penelitian dengan menggunakan
alat
sondir
hanya
untuk
mengambil 1 atau 3 titik saja
sebagai sampel penghitungan
kedalaman tanah makanya hasil
dari Konsultan Perencana hanya
EE saja karena hanya estimasi
dan
pastinya
ditentukan
dilapangan, namun pada saat itu
juga telah dilakukan pengujian
sondir dimana saat itu pada
kedalaman
4
meter
telah
ditemukan tanah keras sehingga
hasilnya dituangkan dalam EE
dimana saksi buat untuk jembatan
18 tiang dan trestle 2 tiang dengan
pembagian untuk jembatan tiga
baris enam, enam dan dua batang
serta untuk kedalaman masingmasing tiang pancang berbedabeda pada setiap baris dimana
baris yang paling depan paling
kurang lebih 11 meter, baris
kedua kedalamannya 8 meter dan
baris ketiga kedalamannya 7
meter, serta untuk trestle masingmasing kedalamannya kurang
lebih 6 meter jadi totalnya jumlah
tiang pancang Dermaga adalah
150 meter kemudian trestle 12
meter (vide Bukti T.7 dari
Penasihat Hukum Terdakwa I
Ir.ABDUL BASIR).
- Menimbang, bahwa kemudian
diterangkan lebih lanjut oleh saksi
ANWAR DOLU dan Terdakwa I
Ir.ABDUL BASIR bahwa proses
pemancangan tiang yang dibuat
dalam
Dokumen
Lelang/Spesifikasi Teknis adalah
dengan memakai beban hammer
7
(tumbukan) K-35 atau biasa
disebut dengan Kode 35 atau 3,5
ton alat pemukulnya, dalam artian
biasa dikenal dengan istilah
pemasangan
tiang pancang
dengan menggunakan metode
tumbuk (vide Bukti T.9 dari
Penasihat Hukum Terdawa I
Ir.ABDUL BASIR);
- Menimbang, bahwa ternyata
kenyataan di lapangan ditemukan
bahwa pemasangan tiang pancang
oleh
kontraktor/pelaksana
pekerjaan
dalam
hal
ini
perusahaan Terdakwa II DJEFRI
LA’ALA
adalah
dengan
menggunakan metode alkon dan
BUKAN dengan metode tumbuk.
Jika pemancangan tiang dengan
metode tumbuk maka tiang akan
bekerja
untuk
menambah
kekuatan
daya
dukung
kulit/friksion (tiang pancang akan
terjepit) karena adanya beban
tumbukan dan daya dukung ujung
tiang ada (ujung tiang pancang
terjepit).
Sedangkan
apabila
menggunakan
metode alkon
sebagaimana dilakukan oleh
kontraktor maka hasilnya akan
merusak
atau
membongkar
struktur tanah, membuat rongga
pada tanah sehingga tiang
pancang hanya menggantung
pada balok/lantai, daya duung
tiang pancang tidak berfungsi atau
tidak ada jepitan tanah, daya
ujung dan daya dukung kulit
menjadi tidak ada sehingga tiang
akan mudah amblas (vide Bukti
T.8 dari Penasihat Hukum
Terdakwa I Ir.ABDUL BASIR);
- Menimbang, bahwa sebenarnya
Penuntut Umum sendiri telah
mengakui secara eksplisit baik
dalam Surat Dakwaannya pada
halaman 7 alinea ke-2 dan
halaman 8 alinea ke-4 in casu
Dakwaan Primair serta halaman
13 alinea ke-6 dan halaman 15
alinea ke-2 in casu Dakwaan
Subsidair,
maupun
dalam
Tuntutan Pidana pada halaman 43
alinea ke-5 tentang fakta hukum
dimana dinyatakan oleh Penuntut
Umum
bahwa
pelaksanaan
pembangunan Dermaga tidak
sesuai dengan Spesifikasi yang
ditetapkan
dalam
Dokumen
Lelang (in casu yang dibuat oleh
perusahaan
Terdakwa
I
Ir.ABDUL BASIR yaitu PT.
Grafis Internusa selaku Konsutan
Perencana) yaitu sebagaimana
termaktub dalam BAB IV point
17 Nomor 2.2, Nomor 3.1 dan
Nomor 3.2. Dalam konteks ini,
menurut Majelis bahwasanya
Penuntut Umum tidak konsisten
atas apa yang dinyatakannya baik
dalam Surat Dakwaan maupun
dalam Tuntutan Pidana, dan oleh
Majelis secara a contrario
mengartikan bahwasanya secara
implisit Penuntut Umum sendiri
telah mengakui kalau terjadinya
kerusakan dan atau kemiringan
tiang pancang pada Dermaga
Liang
tersebut
adalah
tanggungjawab
dari
pihak
kontraktor/pelaksana kegiatan in
casu Terdakwa II DJEFRI
LA’ALA melalui CV. Visial
Bangun Mandiri karena tidak
mengikuti petunjuk yang ada
dalam
Dokumen
Lelang/Spesifikasi Teknis dan
Engineering Estimate (EE) dari
8
perusahaan
Terdakwa
I
Ir.ABDUL BASIR yakni PT.
Grafis Internusa selaku Konsultan
Perencana (vide Bukti T.9 dari
Penasihat Hukum Terdakwa I
Ir.ABDUL BASIR);
- Menimbang, bahwa berdasarkan
uraian pertimbangan sebagaimana
yang telah dipaparkan di atas, dan
dikaitkan
dengan
peranan
Terdakwa I Ir.ABDUL BASIR
sebagai Direktur PT. Grafis
Internusa
selaku
Konsultan
Perencana,
menurut
Majelis
perbuatan Terdakwa I Ir.ABDUL
BASIR tidak dapat dipersalahkan
dan atau tidak memenuhi unsur
melawan
hukum
mengingat
perbuatan-perbuatan Terdakwa I
tersebut adalah tidak menyalahi
ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku, justru
menurut Mejelis apa yang telah
dilakukan Terdakwa I Ir.ABDUL
BASIR adalah rela berkorban
secara finansial demi kepentingan
masyarakat Kabupaten Banggai
Kepulauan dan penuh keikhlasan
serta itikad baik mau memberi
bantuan perbaikan Dermaga
Liang
tersebut
sebesar
Rp.150.000.000,00 (seratus lima
puluh juta rupiah) sebagaimana
hal tersebut juga telah diakui
sendiri oleh Penuntut Umum
dalam Tuntutan Pidana-nya pada
halaman 32 alinea ke-8;
- Menimbang, bahwa oleh karena
salah satu unsur dalam dakwaan
Primair tidak terpenuhi, maka
Terdakwa I tersebut tidak dapat
dinyatakan terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana, oleh karenanya
Terdakwa I harus dibebaskan dari
dakwaan Primair tersebut;
- Menimbang, bahwa karena salah
satu unsur dalam pasal dakwaan
Subsidair tidak terpenuhi, maka
Terdakwa I Ir.ABDULL BASIR
dan Terdakwa III WAHYUDI M.
SU’UDI tidak dapat dinyatakan
terbukti
secara
sah
dan
meyakinkan bersalah melakukan
tindak
pidana
sebagaimana
didakwakan dalam dakwaan
tersebut, dan karenanya pula
Terdakwa I dan Terdakwa III
harus dibebaskan dari dakwaan
dan kepadanya juga harus
dipulihkan
haknya
dalam
kemampuan, kedudukan dan
harkat serta martabatnya;
Setelah penulis mempelajari
dengan
seksama
kasus
perkara
tindak pidana korupsi.tersebut diatas
hubungannya dengan penggunaan
saksi
meringankan
atau
saksi
menguntungkan (saksi a de charge)
yaitu saksi a de charge ANWAR
DOLU, ST, MT, dalam perkara
Terdakwa I Ir.ABDULL BASIR
turut memberikan keterangan yang
menguntungkan,
meringankan
maupun
dapat
terdakwa,
kehadiran
meringankan
membebaskan
saksi
memang
yang
dihadirkan
untuk memberi keyakinan hakim
bahwa
terdakwa
tidak
bersalah
melakukan tindak pidana khususnya
dalam perkara ini adalah tindak
9
pidana korupsi yang dipersalahkan
pada akhirnya oleh majelis hakim
kepada terdakwa Ir.ABDUL BASIR
menyatakan perkaranya tidak terbuti
dan
bersalah
nampaknya
dalam
perkara
tindak pidana korupsi keterangan
turut
terdakwa
dibebaskan.
saksi yang meringankan oleh majelis
hakim
sehingga
Dari uraian di atas jelas
mempertimbangkan
bahwa kehadiran saksi a de charge
kesaksian a decharge sehingga atas
dalam kasus ini sebenarnya sangat
keterangan saksi a de charge tersebut
membantu
majelis
meyakinkan
hakim
menyatakan
dan
hakim
serta
hakim
dapat
dalam
memutuskan:
mengambil putusan. Dilihat dari
1. Menyatakan
Terdakwa
I
Ir.ABDUL
BASIR,
tidak
terbukti
secara
sah
dan
meyakinkan bersalah melakukan
tindak
pidana
sebagaimana
didakwakan oleh Penuntut Umum
baik dalam dakwaan Primair
maupun dakwaan Subsidair;
2. Membebaskan Terdakwa I, oleh
karena itu dari dakwaan-dakwaan
tersebut;
keterangan saksi korban dan saksi
Mempelajari kasus tersebut
diperhatikan oleh hakim, ketentuan
dalam perkara tindak pidana korupsi,
ini berlaku pula pada saksi a de
Penulis berkesimpulan bahwa dari
charge. Ketentuan-ketentuan tersebut
contoh
adalah untuk mengingatkan hakim
kasus
pemangilan
tersebut
saksi
a
bahwa
decharge
lainnya termasuk saksi a de charge
dalam ilmu pengetahuan hukum
pidana dianggap sebagai saksi yang
dapat memberikan keterangan yang
mengarah
kepada
keuntungan
terdakwa.
Dalam menilai keterangan
saksi ada ketentuan yang harus
agar
memperhatikan
keterangan
merupakan hal yang sangat penting
saksi secara bebas dan obyektif,
dan menetukan dalam membantu
ketentuan ini terdapat dalam pasal
majelis
185 ayat (6) KUHAP.
hakim
dalam
memutus
Keterangan
perkara dan ternyata dalam perkara
saksi
a
de
tindak pidana korupsi ini keterangan
charge sebagai alat bukti tidak
saksi a de charge turut memberi
mempunyai ketentuan pembuktian
manfaat dalam pembelaan terdakwa
yang sempurna dan menentukan
sehingga hakim turut terbantu dalam
artinya sama sekali tidak mengikat
memberikan
hakim.
pertimbangan
yang
Hakim
bebas
menilai
kesempurnaan dan kebenarannya.
10
Tergantung penilain hakim untuk
charge tidak dapat didengarkan lagi
mengungkapkannya sempurna atau
setelah
tidak, dan tidak ada keharusan bagi
menjatuhkan putusan, bukan setelah
hakim untuk menerima kebenaran
pemeriksaan perkara selesai.
ketua
sidang
telah
setiap keterangan saksi a de charge.
Menurut Dede Halim, salah
Hakim bebas menilai kekuatan atau
satu Hakim pada Pengadilan Negeri
kebenaran
Palu (wawancara, 15 Oktober 2017)
yang
melekat
pada
keterangan itu, dan dapat menerima
bahwa:
“pemeriksaan saksi a de
charge biasanya didengar
keterangannya
sebelum
pemeriksaan
terdakwa.
Dalam peraturan perundangundangan khususnya hukum
acara pidana dimungkinkan
hadirnya saksi yang dapat
meringankan
atau
menguntungkan
terdakwa
dalam membela kepentingan
perkaranya dimuka sidang,
karena seperti kita ketahui
peran saksi a de charge
sangat
penting
untuk
kepentingan terdakwa.”
atau menyikirkannya.
Hasil
penelitian
penulis
bahwa peran saksi a de charge
memang sangat penting tetapi saksi
tersebut jika tidak berhati-hati maka
akan
berbalik
memberatkan
terdakwa. Saksi ini tidak begitu saja
dapat meringankan terdakwa tetapi
pertanyaannya harus sejalan dengan
pertanyaan saksi-saksi.
Sebagaimana diatur dalam
Pasal 160 ayat (1) huruf c KUHAP
telah
membebankan
kewajiban
hukum kepada ketua sidang untuk
B. Kendala dihadapi terdakwa
mendengarkan keterangan saksi a de
dalam mengajukan saksi a de
charge
selama
berlangsungnya
sidang atau sebelum dijatuhkannya
charge
didepan
persidangan
perkara tindak pidana korupsi.
putusan. Ini berarti batas tenggang
Pasal 65 KUHAP telah
waktu mengajukan saksi a decharge
menjadi dasar hak bagi terdakwa
terbatas
untuk
sebelum
ketua
sidang
mengajukan
saksi
yang
menjatuhkan putusan atas perkara
menguntungkan,
yang bersangkutan. Berarti undang-
praktek nampak kendala kendala
undang
yang
memberi
hak
kepada
dihadapi
tetapi
terdakwa
dalam
dalam
terdakwa atau penasehat hukumnya
mengajukan
saksi
selama proses persidangan masih
menguntungkan.
Kendala-kendala
berlangsung. Keterangan saksi a de
itu dapat dibagi sebagai berikut:
yang
11
disebabkan
jauh dari kantor pengadilan
sendiri
tidak
yang akan mengadili perkara
mengetahui
mekanisme
dalam
bersangkutan. Kesulitan dalam
mengajuan
saksi
yang
dapat
hal
keterangan
yang
walaupun
1. Kendala
yang
terdakwa
memberikan
ini
adalah,
bahwa
saksi-saksi
ini
menguntungkan bagi dirinya di
mempunyai kehendak untuk
persidangan. Hal ini mengingat
datang menjadi saksi, masalah
hakim atau majelis hakim tidak
pembiayaan perjalanan selalu
mempunyai
menjadi faktor penghambat.
kewajiban
menjelaskan
untuk
mekanisme
pengajuan saksi apabila saksi
b. Kendala lainnya adalah saksi
sering merasa takut untuk menjadi
tidak menanyakan hal tersebut.
2. Kendala Yang Disebabkan Saksi
yang
akademi
Fakultas
Universitas Tadulako Bapak Dr.
Yang Menguntungkan
a. Saksi
saksi.
menguntungkan
Idham
Chalid,
menjelaskan
seringkali bertempat tinggal
jauh dari pengadilan sehingga
harus
mengeluarkan
biaya
untuk
dapat
hadir
kepersidangan
hadir dalam persindangan. Hal
sejalan
takutnya orang untuk memberikan
kesaksian
terhadap
perbuatan
yang
menyebabakan saksi tidak mau
ini
bahwa masalah psychologis yaitu
dengan
apa
yang dilakukan. Pemeriksa harus
mampu
untuk
memberikan
jaminan kepada saksi yang takut
dikatakan salah satu Advokat
Salmin
Haedar 6
yang
mengatakan bahwa terdapat
kesulitan
mengajukan
saksi
memberikan keterangan karena
alasan psychologis, lebih khusus
lagi
terhadap
perkara
tindak
bilamana tempat tempat saksi
terletak jauh dari kantor polisi
atau
kejaksaan
yang
melakukan pemeriksaaan, atau
6
Wawancara Salah Satu Hakim pada Pengadilan
Negeri Palu Dede Halim , Tanggal 15 November
2017
pidana korupsi.
3. Kendala yang disebabkan aparat
penegak
hokum,
akademi
Fakultas
Universitas
Tadulako
Bapak
Dr.
Idham
Chalid
menjelaskan bahwa dalam hal
12
terdakwa mengajukan saksi sering
charge turut memberi manfaat
mandapat kendala dari aparat
dalam
penegak hukum dalam hal ini
sehingga hakim turut terbantu
adalah hakim, yakni karena dalam
dalam memberikan pertimbangan
praktek
yang pada akhirnya oleh majelis
hakim
mempunyai
pembelaan
penilaian untuk tidak menerima
hakim
semua saksi yang diajukan oleh
tidak terbuti bersalah sehingga
terdakwa mengingat hakim dapat
terdakwa dibebaskan.
melakukan
pembatasan
menyatakan perkaranya
dalam
b. Kendala saksi a de charge dalam
pengajuan saksi karena adanya
memberikan kesaksian didepan
asas pradilan sederhana, cepat dan
persidangan perkara tindak pidana
beaya
korupsi
ringan
terutama
ada
kekuatiran saksi yang diajukan
terdakwa
terdakwa hanya untuk mengulur7
ulur waktu.
III PENUTUP
disebabkan
sendiri
tidak
mengetahui
mekanisme
dalam
mengajuan
saksi
yang
dapat
keterangan
yang
menguntungkan bagi dirinya di
Berdasarkan
masalah
rumusan
dan
sebelumnya,
pernbahasan
maka
dapat
disimpulkan bahwa:
a. Peranan
adalah
memberikan
A. Kesimpulan.
saksi
persidangan.
bertempat
de
charge
yang
seringkali
tinggal
pengadilan
a
saksi
menguntungkan
jauh
sehingga
dari
harus
mengeluarkan biaya untuk dapat
terhadap putusan hakim dalam
hadir
menjatuhkan
dalam
menyebabakan saksi tidak mau
perkara tindak pidana korupsi
hadir dalam persindangan. Saksi
merupakan
sangat
sering mandapat kendala dari
penting dan menetukan dalam
aparat penegak hukum dalam hal
membantu majelis hakim dalam
ini adalah hakim, yakni karena
memutus perkara dan ternyata
dalam praktek hakim mempunyai
dalam
pidana
penilaian untuk tidak menerima
korupsi ini keterangan saksi a de
spemua saksi a de charge yang
putusan
hal
perkara
yang
tindak
kepersidangan
diajukan
7
terdakwa
Wawancara Salah Satu Dosen Fakultas Hukum
Univeristas Tadulako Bapak Dr. H. Idham Chalid
Tanggal 15 November 2017
mengingat
oleh
hakim
yang
terdakwa
dapat
13
melakukan
pembatasan
dalam
de
pengajuan saksi karena adanya
charge dapat benar-benar berfungsi
asas pradilan sederhana, cepat dan
untuk menguatkan keyakinan hakim
beaya
ada
agar putusan yang dihasilkan tetap
kekuatiran saksi yang diajukan
menjunjung tinggi kebenaran dan
terdakwa hanya untuk mengulur-
bermafaat
ulur waktu.
khususnya pihak terdakwa.
ringan
terutama
Sebagai bahan pertimbangan
pihak
untuik
semua
pihak
2. Perlu ada ketentuan yang mengatur
B. Saran-Saran.
bagi
peranan keterangan saksi a
proses
terdakwa agar tidak seenaknya saja
pidana
memberikan keterangan walaupun
menyangkut kasus tersebut diatas, maka
pada dasarnya keterangan itu tidak
penulis
bermanfaat bagi terdakwa.
pemeriksaan
terkait
dalam
tentang saksi yang meringankan
perkara
mengajukan
saran
sebagai
berikut :
1. Hendaknya
mempertibangkan
hakim
perlu
hati
nuraninya
tentang keterangan yang diberikan
oleh saksi a de charge baik di
tingkat penyidikan maupun pada
tingkat
persidangan,
sehingga
14
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku – Buku
Andi,Hamzah, Korupsi Di Indonesia Masalah Dan Pemecahannya PT. Gramedia,
Jakarta. 1985
Hardjono Tjitrosoebono, Evaluasi Pelaksanaan KUHAP , Seminar Di Hotel Sahid Jaya,
Jakarta, 2015
Martiman Prodjohamidjojo, Penerapan pembuktian Terbalik Dalam Delik Korupsi. .
Mandar Maju, Bandung. 2013
Puspa Soedjono Dirdjosisworo, Filsafat Peradilan Pidana Dan Perbandungan Hukum
Armico, Bandung, 2014
Surastini Fitriasih, Perlindungan Saksi dan Korban Sebagai Sarana Menuju Proses
Peradilan (Pidana) Yang Jujur dan Adil, Makalah, Pemantauan Peradilan. Com.2003
B. Peraturan Perundang-Undangan
Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang KUHAP
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perlungan Saksi dan Korban
C. Wawancara
Wawancara Salah Satu Hakim pada Pengadilan Negeri Palu Dede Halim , Tanggal 15
November 2017
Wawancara Salah Satu Dosen Fakultas Hukum Univeristas Tadulako Bapak Dr. H. Idham
Chalid , Tanggal 15 November 2017
15
BIODATA DIRI
A. Keterangan Diri Mahasiswa
1. Nama Lengkap
: Moh. Syahril. S. Lamporo
2. Nama Panggilan
: Aril
3. Tempat/Tanggal Lahir
: Palu , 17 November 1995
4. Anak ke
: Ke – 1 dari 4 (Empat) bersaudara
5. Jenis kelamin
: Laki-Laki
6. Agama
: Islam
7. Hobby
: Renang
B. Keterangan Tempat Tinggal
1. Alamat sekarang
: BTN Bumi Roviga Blok D2 No. 7
2. Tinggal bersama
: Orang Tua
3. Jarak menuju kampus
: 5 Km
4. Berangkat kekampus
: Kendaraan Pribadi
5. Kendaraan yg dimiliki
: Roda 2 (Motor)
6. No Telp/ Hp
: 081280400105
7. Email
: Lamporoaril@yahoo.com
C. Keterangan Orang Tua
a. Ayah
1. Nama
: H. Moh Sahlan Lamporo
2. Alamat
: BTN Bumi Roviga Blok D2 No. 7
3. Agama
: Islam
4. Pekerjaan
: Wiraswasta
b. Ibu
1. Nama
: Hi. Suyarni Latif, S.E
2. Alamat
: BTN Bumi Roviga Blok D2 No. 7
3. Agama
: Islam
4. Pekerjaan
: URT
Data ini saya buat sesuai kebenarannya.
16
DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI
(STUDI KASUS PUTUSAN PN PALUNo: 06/Pid.Sus/Tipikor/2014/PN.PL)
MUH. SYAHRIL S. LAMPORO
Stb D. 101 13 617
Pembimbing I
Pembimbing II
: Achmad Allang. S.H.,M.H
: Nurhayati Mardin. S.H.,M.H
ABSTRAK
Tulisan ini terdapat dua bentuk masalah yaitu bagaimanakah peranan Saksi a de charge
terhadap Putusan Hakim Dalam Menjatuhkan Putusan Dalam Perkara Tindak Pidana
Korupsi dan apakah kendala saksi a de charge dalam memberikan kesaksian didepan
persidangan perkara tindak pidana korupsi.
Menjawab masalah tersebut penulis menggunakan metode penelitian hukum normatif
yaitu bahan hukum yang digunakan adalah ptusan Pengadilan Negeri Palu mengenai
peranan saksi a de charge dalam tindak pidana korupsi.
Kesimpulan yang ditemukan setelah membahas skripsi ini bahwa peranan saksi a de
charge terhadap putusan hakim dalam menjatuhkan putusan dalam perkara tindak pidana
korupsi merupakan hal yang sangat penting dan menetukan dalam membantu majelis
hakim dalam memutus perkara dan ternyata dalam perkara tindak pidana korupsi ini
keterangan saksi a de charge turut memberi manfaat dalam pembelaan terdakwa sehingga
hakim turut terbantu dalam memberikan pertimbangan yang pada akhirnya oleh majelis
hakim menyatakan perkaranya tidak terbuti bersalah sehingga terdakwa dibebaskan.
Sedangkan kendala saksi a de charge dalam memberikan kesaksian didepan persidangan
perkara tindak pidana korupsi adalah disebabkan terdakwa sendiri tidak mengetahui
mekanisme dalam mengajuan saksi yang dapat memberikan keterangan yang
menguntungkan bagi dirinya di persidangan. Demikian juga saksi sering mandapat
kendala dari aparat penegak hukum dalam hal ini adalah hakim, yakni karena dalam
praktek hakim mempunyai penilaian untuk tidak menerima semua saksi a de charge yang
diajukan oleh terdakwa mengingat hakim dapat melakukan pembatasan dalam pengajuan
saksi karena adanya asas pradilan sederhana, cepat dan beaya ringan terutama ada
kekuatiran saksi yang diajukan terdakwa hanya untuk mengulur-ulur waktu.
Kata Kunci: Peranan, saksi a de charge, Tindak Pidana Korupsi .
PENDAHULUAN.
peradilan
A. Latar Belakang Masalah.
Kepolisian,
seperti
lembaga
lembaga
Kejaksaan,
sistem
lembaga Kehakiman dan Lembaga
peradilan pidana di Indonesia terlibat
Bantuan Hukum dan termasuk juga
beberapa aparat penegak hukum
Lembaga Pemasyarakatan dengan
dalam proses perkara pidana yang
tugas,
Dalam
melibatkan
kerangka
beberapa
fungsi,
wewenang
dan
lembaga
1
tanggungjawab
masing-masing
dengan menghadirkan saksi yang
lembaga yang saling berkaitan.
Dalam
disidang
pemeriksaan
pengadilan,
membuktikan
untuk
salah
berusaha dengan segala upaya yaitu
tidaknya
meringankan
(saksi a de charge).
Saksi
de
a
mengemukakan
ini
charge
argumentasinya
terdakwa adalah melalui keyakinan
yang dapat
hakim yang didasarkan sekurang –
sesuatu
kurangnya dua alat bukti yang sah
terdakwa. Kehadiran saksi a de
menurut Undang – Undang . Alat
charge ini merupakan salah satu hak
bukti yang pertama kali diperiksa
dari pihak terdakwa yang diajukan
dalam
pembuktian
dalam pembuktian di pengadilan
dipersidangann adalah keterangan
sebagaimana diatur dalam undang –
saksi,
saksi
undang,
dalam
KUHAP.
tahap
dimana
keterangan
merupakan
kunci
membatalkan segala
yang
khususnya
Saksi
membuktikan kebenaran dalam suatu
memberatkan
a
pasal
65
charge,
de
proses dalam persidangan, hal ini
merupakan saksi yang dipilih atau
tergambar jelas dalam pasal 184 dan
diajukan
185 KUHAP
Penasehat hukum, yang sifatnya
yan menempatkan
oleh
Terdakwa
keterangan saksi diurutkan pertama
meringankan
diatas alat bukti lainnya.
perlindungan hak asasi, tersangka
saksi
terdakwa.
atau
Bentuk
Namun, dalam pemeriksaan
atau terdakwa adalah melakukan
disidang
pembelaan terhadap dirinya yang
pengadilan
ini
kadangkala terdapat dua keterangan
salah
yang
yaitu
mengajukan saksi yang sekiranya
keterangan dari saksi – saksi yang
dapat memperingan pidana yang
memberatkan Pihak Terdakwa (
diberikan kepadanya atau Saksi a de
saksi charge ) dimana saksi ini
charge.
diajukan oleh penuntut umum untuk
ketentuan
mengemukakan segala sesuatu yang
KUHAP, yaitu : Dalam hal tersangka
dapat membuktikan kesalahan dan
menyatakan
kelemahan
mengajukan
saling
bertentangan
terdakwa.
Sebaliknya
satu
Hal
caranya
ini
pasal
sesuai
116
bahwa
akan
dirinya,
penyidik
terdakwa
memeriksa saksi tersebut.
hukum
ia
(4)
bagi
dari saksi yang memberatkan, pihak
penasehat
ayat
yang
menguntungkan
/
dengan
saksi
untuk menangkis setiap keterangan
wajib
dengan
memanggil
dan
2
Berdasarkan uraian tersebut
sebagai diatur dalam KUHAP yaitu
di atas, menurut penulis kehadiran
Orang
saksi yang menguntungkan terdakwa
keterangan
dimuka
dapat
penyidikan, penuntutan dan peradilan
membantu hakim dalam pengungkap
tentang suatu perkara pidana yang ia
adanya
dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia
persidangan
tindak
pidana
sehingga
yang
dapat
guna
memberikan
kepentingan
alami sendiri. 1
penulis ingin menelusuri kedudukan
Namun dalam kenyataannya
peranan saksi a de charge tersebut
pemeriksaan
pengertian ini semakin berkembang
persidangan dalam perkara tindak
karena orang yang hanya mengetahui
pidana korupsi.
suatu yang berkaitan dengan suatu
dalam
proses
kejadian atau perkaranya saja sudah
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan uraian tersebut
dimasukkan
atas
penulis
sehingga dapat diminta keterangannya. 2
mengidentifikasi masalah sebagai
Yan Pramadya Puspa, 3 dalam
di
maka
dalam
ketegori
berikut :
bukunya
1. Bagaimanakah peranan saksi a de
Dirdjosisworo, memberikan pengertian
charge terhadap putusan hakim
bahwa Saksi a de charge adalah sebagai
dalam
saksi yang meringankan siterdakwa
dalam
menjatuhkan
perkara
tindak
putusan
pidana
dalam
Puspa
saksi,
persidangan.
Hardjono
Tjitrosoebono, mengartikan : “Saksi a
4
korupsi?
2. Apakah kendala
saksi a de
de
dalam
memberikan
meringankan terdakwa”.
charge
Soedjono
kesaksian didepan persidangan
charge
adalah
saksi
yang
Korupsi berasal dari kata Latin
“Corruptio” atau “Corruptus” yang
perkara tindak pidana korupsi?
1
PEMBAHASAN.
A. Peranan
Saksi
a
de
charge
terhadap Putusan Hakim Dalam
Menjatuhkan
Putusan
Dalam
Perkara Tindak Pidana Korupsi.
Pengertian
peraturan
saksi
dalam
perundangan-undangan
Martiman
Prodjohamidjojo,
Penerapan
pembuktian Terbalik Dalam Delik Korupsi..
Mandar Maju, Bandung. 201 hlm. 82
2
Surastini Fitriasih, Perlindungan Saksi dan
Korban Sebagai Sarana Menuju Proses
Peradilan (Pidana) Yang Jujur dan Adil,
Makalah, Pemantauan Peradilan. Com.2003 hlm.
154
3
Puspa Soedjono Dirdjosisworo, Filsafat Peradilan
Pidana Dan Perbandungan Hukum ,Armico,
Bandung, 2014 hlm. 45
4
Hardjono Tjitrosoebono, Evaluasi Pelaksanaan
KUHAP , Seminar Di Hotel Sahid Jaya, Jakarta,
2015 hlm .14
3
kemudian muncul dalam bahasa Inggris
hakim dalam pemeriksaan perkara
“Corruption” dalam bahasa Belanda
pidana,
“Korruptie” dan selanjutnya dalam
kasus dalam perkara tindak pidana
bahasa
korupsi yaitu::
Indonesia
“Korupsi”5
dengan
sebutan
Korupsi secara harfiah
berarti jahat atau busuk (John M.
Echols dan Hassan Shadily: 1977: 149),
sedangkan
A.I.N
Kramer
ST
menerjamahkan sebagai busuk, rusak
atau dapat disuapi.
Oleh karena itu
tindak pidana korupsi berarti suatu delik
akibat perbuatan buruk, busuk, jahat,
rusak
ataau
suap
maupun
penyalahgunaan kewenangan.
Berdasarkan hasil penelitian
penulis bahwa peranan saksi a
decharge
terhadap hakim dalam
menjatuhkan putusan dalam perkara
pidana sangat
membantu hakim
dalam menjatuhkan putusan, selain
itu juga dapat meringankan hukuman
terdakwa
atau
membebaskan
bahkan
dapat
terdakwa
tetapi
dengan syarat bahwa saksi ini betulbetul bisa meyakinkan hakim dengan
pertanyaannya yang tentu saja sesuai
dengan pertanyaan-pertanyaan saksi
lain.
Dalam penelitian ditemukan
bahwa
untuk
lebih
memahami
peranan saksi a decharge terhadap
5
Andi,Hamzah, Korupsi Di Indonesia Masalah
Dan Pemecahannya PT. Gramedia, Jakarta. 1985
hlm.143
penulis
mengambil
satu
Bahwa Terdakwa Ir. ABDUL
BASIR
selaku
Konsultan
Perencana (Direktur PT. GRAFIS
INTERNUSA) berdasarkan Surat
Kepala
Dinas
Perhubungan
Telekomunikasi dan Informatika
Kabupaten Banggai Kepulauan
Nomor
:
550/151/PBJ/DISHUBKOMINF
O/2008 tanggal 14 Nopember
2008 bertempat di Kecamatan
Liang,
Kabupaten
Banggai
Kepulauan, Propinsi Sulawesi
Tengah, atau setidak-tidaknya di
suatu tempat di daerah hukum
Pengadilan
Tindak
Pidana
Korupsi Palu pada Pengadilan
Negeri Palu yang berwenang
memeriksa
dan
mengadili
perkaranya,
secara
melawan
hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi
yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara,
yang melakukan, yang menyuruh
lakukan, atau yang turut serta
melakukan,
yang
dilakukan
dengan cara-cara sebagai berikut :
- Bahwa pada tahun 2010 di
Kecamatan Liang, Kabupaten
Banggai Kepulauan, dibangun
Dermaga untuk menjangkau
daerah yang dibatasi sungai,
laut, selat, maupun teluk, dan
pendanaan
untuk
pembangunan dermaga ini,
yaitu
sebesar
Rp.
4
1.003.686.450,- (satu milyar
tiga juta enam ratus delapan
puluh enam ribu empat ratus
lima
puluh
Rupiah),
menggunakan dana APBD
Kab.
Banggai
Kepulauan
Tahun Anggaran 2010.
- Bahwa berdasarkan desain dari
Perencanaan, diketahui jumlah
tiang pancang di bagian
dermaga sebanyak 18 tiang
dan pada trestel ada 2 (dua),
masing-masing
dengan
diameter 30x30, dimana untuk
bagian dermaga panjang tiang
10 meter yang dipancangkan
ke dalam tanah sedalam 4
(empat) meter, sedangkan
untuk panjang tiang trestel 6
(enam) meter dipancang ke
dalam tanah sedalam 3 (tiga)
meter,
dimana
metode
pemancangan tiang dilakukan
dengan
metode
pancang/tumbuk.
- Bahwa pada bulan Maret 2011,
beberapa
tiang
pancang
dermaga pada bagian depan
dan
samping
mengalami
kerusakan akibat amblasnya
tiang pancang ke dalam tanah
di dasar laut. Oleh karena
pekerjaan
tersebut
masih
dalam masa pemeliharaan
sehingga masih merupakan
tanggung jawab Kontraktor,
maka
kerusakan
tersebut
diperbaiki oleh CV. VISIAL
BANGUN MANDIRI dengan
menambah 5 (lima) tiang
pancang sehingga total tiang
pancang menjadi 11 tiang
pancang dimana ukuran tiang
pancang yang ditambahkan
-
tersebut ditambah 1 (satu)
meter untuk antisipasi adanya
penurunan kembali, sedangkan
kedalaman tiang pancang yang
masuk ke dalam tanah hanya
sedalam 5 (lima) meter, dan
melakukan pengecoran plat
lantai dan pemasangan kanstin,
yang kesemuanya diselesaikan
sampai tanggal 28 Mei 2011.
Bahwa berdasarkan Surat
Keterangan dari Camat Liang
Nomor : 523.42/252/2013
tanggal 14 Nopember 2013
diketahui bahwa Dermaga
Liang
di
Desa
Liang,
Kecamatan Liang, Kabupaten
Banggai Kepulauan yang
dibangun tahun 2011, sejak
selesai pembangunan sampai
dengan sekarang ini sudah
tidak berfungsi lagi dengan
baik sehingga tidak dapat
digunakan oleh Masyarakat.
- Bahwa berdasarkan Gambar
Foto yang terlampir dalam
Berkas Perkara Nomor :
01/BANGGAI/01/2014
tanggal 27 Januari 2014 dari
Penyidik Kejaksaan Negeri
Banggai, dimana foto diambil
pada tanggal 14 Nopember
2013, terlihat bahwa kondisi
dermaga yang sudah dalam
kondisi rusak dan tidak
berfungsi.
- Bahwa
berdasarkan
hasil
peninjauan fisik di lapangan
(Dermaga Liang) oleh Tim
BPKP Perwakilan Propinsi
Sulawesi Tengah bersama
dengan Penyidik Kejaksaan
Negeri Banggai pada tanggal 3
Desember 2013, menunjukkan
5
bahwa
kondisi
bangunan
dermaga dalam keadaan rusak
berat,
khususnya
lantai
dermaga tersebut posisinya
sudah di bawah permukaan air
laut,
tiang
pancangnya
bergerak menurun akibat dari
pelaksanaan pekerjaan yang
tidak sesuai dengan spesifikasi
teknis yang ditetapkan dalam
Dokumen Lelang Pengadaan
Jasa Pelaksanaan Konstruksi,
yaitu Pekerjaan Pembangunan
Dermaga Liang Kecamatan
Liang.
- Bahwa berdasarkan Laporan
Hasil Audit BPKP Perwakilan
Propinsi Sulawesi Tengah
Nomor : SR-28/PW19/5/2013
tanggal 23 Desember 2013
perihal Laporan Hasil Audit
Dalam Rangka Penghitungan
Kerugian Keuangan Negara
atas Dugaan Tindak Pidana
Korupsi
Pembangunan
Dermaga di Kecamatan Liang
Kabupaten Banggai Kepulauan
Tahun Anggaran 2010, telah
ditemukan
adanya
penyimpangan
yang
menimbulkan
kerugian
Keuangan Negara sebesar
Rp. 737.665.854,45 (tujuh
ratus tiga puluh tujuh juta
enam ratus enam puluh lima
ribu delapan ratus lima puluh
empat rupiah empat puluh lima
sen),
- Perbuatan
Terdakwa
Ir.
ABDUL BASIR, sebagaimana
diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 2 ayat (1) Jo.
Pasal 18 Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah
diubah dan ditambah dengan
Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor
31 Tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1)
ke-1 KUHP.
Dalam
perkara
tindak
pidana korupsi ini, terdakwa Ir.
ABDUL BASIR mengajukan saksi a
de cahrge di depan persidangan.
Dalam keterangannya saksi a de
charge ANWAR DOLU, ST, MT,
dengan disumpah telah memberikan
keterangan sebagai berikut:
- Bahwa saksi kenal Terdakwa I
Ir.ABDUL BASIR;
- Bahwa PT. Grafis Internusa
adalah
pelaksana
pekerjaan
perencanaan
pembangunan
dermaga
di
Desa
Liang
Kecamatan Liang Kabupaten
Banggai Kepulauan Tahun 2008;
- Bahwa saksi adalah tenaga ahli
yang dikontrak oleh Terdakwa I
Ir.ABDUL BASIR untuk bekerja
dalam
pekerjaan
pembuatan
perencanaan
pembangunan
dermaga liang Tahun 2008;
- Bahwa
antara
Engineering
Estimate (EE), Gambar dan
Spesifikasi Teknis saling berkait
dan berhubungan sebagai satu
kesatuan;
- Bahwa
telah
diperlihatkan
dihadapan majelis tentang contoh
gambar
penggunaan metode
6
-
-
-
-
-
tumbukan dengan alat pancang
dengan metode alkon, menurut
saksi penggunaan alat alkon akan
menimbulkan rongga yang lebih
besar
dibandingkan
dengan
menggunakan
alat
pancang
karena daya dukung kulit dan
daya dukung ujung akan bekerja;
Bahwa faktor utama yang salah
dalam
pelaksanaan
adalah
mekanisme pemancangan dan
cara pelaksanaan pemancangan
tiang pancang, padahal dokumen
perencanaan
sudah
memuat
bahwa
kemampuan
beban
dermaga untuk kapal yang
berlabuh yaitu kapal berbobot 150
GT atau 150 ton;
Bahwa
semua
dokumen
perencanaan
saksi
tidak
diserahkan langsung
kepada
Dinas tetapi saksi serahkan
kepada Ir. ABDUL BASIR
sebagai Direktur PT. Grafis
Internusa;
Bahwa spesifikasi dengan RAB
saling berkaitan karena aturanaturan RAB ada di dalam
Spesifikasi Teknis;
Bahwa penelitian sondir tidak
selalu
harus
sampai
pada
ditemukannya tanah keras;
Atas keterangan saksi, para
Terdakwa membenarkannya.
Dalam
hakim
turut
pertimbangannya,
mempertimbangkan
saksi a de charge ANWAR DOLU,
ST, MT, bahwa:
- Menimbang, bahwa menurut
keterangan
saksi
ANWAR
DOLU, proses penelitian dengan
alat
sondiri
tidak
harus
disesuaikan dengan jmlah tiang
pancang yang diinginkan karena
penelitian dengan menggunakan
alat
sondir
hanya
untuk
mengambil 1 atau 3 titik saja
sebagai sampel penghitungan
kedalaman tanah makanya hasil
dari Konsultan Perencana hanya
EE saja karena hanya estimasi
dan
pastinya
ditentukan
dilapangan, namun pada saat itu
juga telah dilakukan pengujian
sondir dimana saat itu pada
kedalaman
4
meter
telah
ditemukan tanah keras sehingga
hasilnya dituangkan dalam EE
dimana saksi buat untuk jembatan
18 tiang dan trestle 2 tiang dengan
pembagian untuk jembatan tiga
baris enam, enam dan dua batang
serta untuk kedalaman masingmasing tiang pancang berbedabeda pada setiap baris dimana
baris yang paling depan paling
kurang lebih 11 meter, baris
kedua kedalamannya 8 meter dan
baris ketiga kedalamannya 7
meter, serta untuk trestle masingmasing kedalamannya kurang
lebih 6 meter jadi totalnya jumlah
tiang pancang Dermaga adalah
150 meter kemudian trestle 12
meter (vide Bukti T.7 dari
Penasihat Hukum Terdakwa I
Ir.ABDUL BASIR).
- Menimbang, bahwa kemudian
diterangkan lebih lanjut oleh saksi
ANWAR DOLU dan Terdakwa I
Ir.ABDUL BASIR bahwa proses
pemancangan tiang yang dibuat
dalam
Dokumen
Lelang/Spesifikasi Teknis adalah
dengan memakai beban hammer
7
(tumbukan) K-35 atau biasa
disebut dengan Kode 35 atau 3,5
ton alat pemukulnya, dalam artian
biasa dikenal dengan istilah
pemasangan
tiang pancang
dengan menggunakan metode
tumbuk (vide Bukti T.9 dari
Penasihat Hukum Terdawa I
Ir.ABDUL BASIR);
- Menimbang, bahwa ternyata
kenyataan di lapangan ditemukan
bahwa pemasangan tiang pancang
oleh
kontraktor/pelaksana
pekerjaan
dalam
hal
ini
perusahaan Terdakwa II DJEFRI
LA’ALA
adalah
dengan
menggunakan metode alkon dan
BUKAN dengan metode tumbuk.
Jika pemancangan tiang dengan
metode tumbuk maka tiang akan
bekerja
untuk
menambah
kekuatan
daya
dukung
kulit/friksion (tiang pancang akan
terjepit) karena adanya beban
tumbukan dan daya dukung ujung
tiang ada (ujung tiang pancang
terjepit).
Sedangkan
apabila
menggunakan
metode alkon
sebagaimana dilakukan oleh
kontraktor maka hasilnya akan
merusak
atau
membongkar
struktur tanah, membuat rongga
pada tanah sehingga tiang
pancang hanya menggantung
pada balok/lantai, daya duung
tiang pancang tidak berfungsi atau
tidak ada jepitan tanah, daya
ujung dan daya dukung kulit
menjadi tidak ada sehingga tiang
akan mudah amblas (vide Bukti
T.8 dari Penasihat Hukum
Terdakwa I Ir.ABDUL BASIR);
- Menimbang, bahwa sebenarnya
Penuntut Umum sendiri telah
mengakui secara eksplisit baik
dalam Surat Dakwaannya pada
halaman 7 alinea ke-2 dan
halaman 8 alinea ke-4 in casu
Dakwaan Primair serta halaman
13 alinea ke-6 dan halaman 15
alinea ke-2 in casu Dakwaan
Subsidair,
maupun
dalam
Tuntutan Pidana pada halaman 43
alinea ke-5 tentang fakta hukum
dimana dinyatakan oleh Penuntut
Umum
bahwa
pelaksanaan
pembangunan Dermaga tidak
sesuai dengan Spesifikasi yang
ditetapkan
dalam
Dokumen
Lelang (in casu yang dibuat oleh
perusahaan
Terdakwa
I
Ir.ABDUL BASIR yaitu PT.
Grafis Internusa selaku Konsutan
Perencana) yaitu sebagaimana
termaktub dalam BAB IV point
17 Nomor 2.2, Nomor 3.1 dan
Nomor 3.2. Dalam konteks ini,
menurut Majelis bahwasanya
Penuntut Umum tidak konsisten
atas apa yang dinyatakannya baik
dalam Surat Dakwaan maupun
dalam Tuntutan Pidana, dan oleh
Majelis secara a contrario
mengartikan bahwasanya secara
implisit Penuntut Umum sendiri
telah mengakui kalau terjadinya
kerusakan dan atau kemiringan
tiang pancang pada Dermaga
Liang
tersebut
adalah
tanggungjawab
dari
pihak
kontraktor/pelaksana kegiatan in
casu Terdakwa II DJEFRI
LA’ALA melalui CV. Visial
Bangun Mandiri karena tidak
mengikuti petunjuk yang ada
dalam
Dokumen
Lelang/Spesifikasi Teknis dan
Engineering Estimate (EE) dari
8
perusahaan
Terdakwa
I
Ir.ABDUL BASIR yakni PT.
Grafis Internusa selaku Konsultan
Perencana (vide Bukti T.9 dari
Penasihat Hukum Terdakwa I
Ir.ABDUL BASIR);
- Menimbang, bahwa berdasarkan
uraian pertimbangan sebagaimana
yang telah dipaparkan di atas, dan
dikaitkan
dengan
peranan
Terdakwa I Ir.ABDUL BASIR
sebagai Direktur PT. Grafis
Internusa
selaku
Konsultan
Perencana,
menurut
Majelis
perbuatan Terdakwa I Ir.ABDUL
BASIR tidak dapat dipersalahkan
dan atau tidak memenuhi unsur
melawan
hukum
mengingat
perbuatan-perbuatan Terdakwa I
tersebut adalah tidak menyalahi
ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku, justru
menurut Mejelis apa yang telah
dilakukan Terdakwa I Ir.ABDUL
BASIR adalah rela berkorban
secara finansial demi kepentingan
masyarakat Kabupaten Banggai
Kepulauan dan penuh keikhlasan
serta itikad baik mau memberi
bantuan perbaikan Dermaga
Liang
tersebut
sebesar
Rp.150.000.000,00 (seratus lima
puluh juta rupiah) sebagaimana
hal tersebut juga telah diakui
sendiri oleh Penuntut Umum
dalam Tuntutan Pidana-nya pada
halaman 32 alinea ke-8;
- Menimbang, bahwa oleh karena
salah satu unsur dalam dakwaan
Primair tidak terpenuhi, maka
Terdakwa I tersebut tidak dapat
dinyatakan terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana, oleh karenanya
Terdakwa I harus dibebaskan dari
dakwaan Primair tersebut;
- Menimbang, bahwa karena salah
satu unsur dalam pasal dakwaan
Subsidair tidak terpenuhi, maka
Terdakwa I Ir.ABDULL BASIR
dan Terdakwa III WAHYUDI M.
SU’UDI tidak dapat dinyatakan
terbukti
secara
sah
dan
meyakinkan bersalah melakukan
tindak
pidana
sebagaimana
didakwakan dalam dakwaan
tersebut, dan karenanya pula
Terdakwa I dan Terdakwa III
harus dibebaskan dari dakwaan
dan kepadanya juga harus
dipulihkan
haknya
dalam
kemampuan, kedudukan dan
harkat serta martabatnya;
Setelah penulis mempelajari
dengan
seksama
kasus
perkara
tindak pidana korupsi.tersebut diatas
hubungannya dengan penggunaan
saksi
meringankan
atau
saksi
menguntungkan (saksi a de charge)
yaitu saksi a de charge ANWAR
DOLU, ST, MT, dalam perkara
Terdakwa I Ir.ABDULL BASIR
turut memberikan keterangan yang
menguntungkan,
meringankan
maupun
dapat
terdakwa,
kehadiran
meringankan
membebaskan
saksi
memang
yang
dihadirkan
untuk memberi keyakinan hakim
bahwa
terdakwa
tidak
bersalah
melakukan tindak pidana khususnya
dalam perkara ini adalah tindak
9
pidana korupsi yang dipersalahkan
pada akhirnya oleh majelis hakim
kepada terdakwa Ir.ABDUL BASIR
menyatakan perkaranya tidak terbuti
dan
bersalah
nampaknya
dalam
perkara
tindak pidana korupsi keterangan
turut
terdakwa
dibebaskan.
saksi yang meringankan oleh majelis
hakim
sehingga
Dari uraian di atas jelas
mempertimbangkan
bahwa kehadiran saksi a de charge
kesaksian a decharge sehingga atas
dalam kasus ini sebenarnya sangat
keterangan saksi a de charge tersebut
membantu
majelis
meyakinkan
hakim
menyatakan
dan
hakim
serta
hakim
dapat
dalam
memutuskan:
mengambil putusan. Dilihat dari
1. Menyatakan
Terdakwa
I
Ir.ABDUL
BASIR,
tidak
terbukti
secara
sah
dan
meyakinkan bersalah melakukan
tindak
pidana
sebagaimana
didakwakan oleh Penuntut Umum
baik dalam dakwaan Primair
maupun dakwaan Subsidair;
2. Membebaskan Terdakwa I, oleh
karena itu dari dakwaan-dakwaan
tersebut;
keterangan saksi korban dan saksi
Mempelajari kasus tersebut
diperhatikan oleh hakim, ketentuan
dalam perkara tindak pidana korupsi,
ini berlaku pula pada saksi a de
Penulis berkesimpulan bahwa dari
charge. Ketentuan-ketentuan tersebut
contoh
adalah untuk mengingatkan hakim
kasus
pemangilan
tersebut
saksi
a
bahwa
decharge
lainnya termasuk saksi a de charge
dalam ilmu pengetahuan hukum
pidana dianggap sebagai saksi yang
dapat memberikan keterangan yang
mengarah
kepada
keuntungan
terdakwa.
Dalam menilai keterangan
saksi ada ketentuan yang harus
agar
memperhatikan
keterangan
merupakan hal yang sangat penting
saksi secara bebas dan obyektif,
dan menetukan dalam membantu
ketentuan ini terdapat dalam pasal
majelis
185 ayat (6) KUHAP.
hakim
dalam
memutus
Keterangan
perkara dan ternyata dalam perkara
saksi
a
de
tindak pidana korupsi ini keterangan
charge sebagai alat bukti tidak
saksi a de charge turut memberi
mempunyai ketentuan pembuktian
manfaat dalam pembelaan terdakwa
yang sempurna dan menentukan
sehingga hakim turut terbantu dalam
artinya sama sekali tidak mengikat
memberikan
hakim.
pertimbangan
yang
Hakim
bebas
menilai
kesempurnaan dan kebenarannya.
10
Tergantung penilain hakim untuk
charge tidak dapat didengarkan lagi
mengungkapkannya sempurna atau
setelah
tidak, dan tidak ada keharusan bagi
menjatuhkan putusan, bukan setelah
hakim untuk menerima kebenaran
pemeriksaan perkara selesai.
ketua
sidang
telah
setiap keterangan saksi a de charge.
Menurut Dede Halim, salah
Hakim bebas menilai kekuatan atau
satu Hakim pada Pengadilan Negeri
kebenaran
Palu (wawancara, 15 Oktober 2017)
yang
melekat
pada
keterangan itu, dan dapat menerima
bahwa:
“pemeriksaan saksi a de
charge biasanya didengar
keterangannya
sebelum
pemeriksaan
terdakwa.
Dalam peraturan perundangundangan khususnya hukum
acara pidana dimungkinkan
hadirnya saksi yang dapat
meringankan
atau
menguntungkan
terdakwa
dalam membela kepentingan
perkaranya dimuka sidang,
karena seperti kita ketahui
peran saksi a de charge
sangat
penting
untuk
kepentingan terdakwa.”
atau menyikirkannya.
Hasil
penelitian
penulis
bahwa peran saksi a de charge
memang sangat penting tetapi saksi
tersebut jika tidak berhati-hati maka
akan
berbalik
memberatkan
terdakwa. Saksi ini tidak begitu saja
dapat meringankan terdakwa tetapi
pertanyaannya harus sejalan dengan
pertanyaan saksi-saksi.
Sebagaimana diatur dalam
Pasal 160 ayat (1) huruf c KUHAP
telah
membebankan
kewajiban
hukum kepada ketua sidang untuk
B. Kendala dihadapi terdakwa
mendengarkan keterangan saksi a de
dalam mengajukan saksi a de
charge
selama
berlangsungnya
sidang atau sebelum dijatuhkannya
charge
didepan
persidangan
perkara tindak pidana korupsi.
putusan. Ini berarti batas tenggang
Pasal 65 KUHAP telah
waktu mengajukan saksi a decharge
menjadi dasar hak bagi terdakwa
terbatas
untuk
sebelum
ketua
sidang
mengajukan
saksi
yang
menjatuhkan putusan atas perkara
menguntungkan,
yang bersangkutan. Berarti undang-
praktek nampak kendala kendala
undang
yang
memberi
hak
kepada
dihadapi
tetapi
terdakwa
dalam
dalam
terdakwa atau penasehat hukumnya
mengajukan
saksi
selama proses persidangan masih
menguntungkan.
Kendala-kendala
berlangsung. Keterangan saksi a de
itu dapat dibagi sebagai berikut:
yang
11
disebabkan
jauh dari kantor pengadilan
sendiri
tidak
yang akan mengadili perkara
mengetahui
mekanisme
dalam
bersangkutan. Kesulitan dalam
mengajuan
saksi
yang
dapat
hal
keterangan
yang
walaupun
1. Kendala
yang
terdakwa
memberikan
ini
adalah,
bahwa
saksi-saksi
ini
menguntungkan bagi dirinya di
mempunyai kehendak untuk
persidangan. Hal ini mengingat
datang menjadi saksi, masalah
hakim atau majelis hakim tidak
pembiayaan perjalanan selalu
mempunyai
menjadi faktor penghambat.
kewajiban
menjelaskan
untuk
mekanisme
pengajuan saksi apabila saksi
b. Kendala lainnya adalah saksi
sering merasa takut untuk menjadi
tidak menanyakan hal tersebut.
2. Kendala Yang Disebabkan Saksi
yang
akademi
Fakultas
Universitas Tadulako Bapak Dr.
Yang Menguntungkan
a. Saksi
saksi.
menguntungkan
Idham
Chalid,
menjelaskan
seringkali bertempat tinggal
jauh dari pengadilan sehingga
harus
mengeluarkan
biaya
untuk
dapat
hadir
kepersidangan
hadir dalam persindangan. Hal
sejalan
takutnya orang untuk memberikan
kesaksian
terhadap
perbuatan
yang
menyebabakan saksi tidak mau
ini
bahwa masalah psychologis yaitu
dengan
apa
yang dilakukan. Pemeriksa harus
mampu
untuk
memberikan
jaminan kepada saksi yang takut
dikatakan salah satu Advokat
Salmin
Haedar 6
yang
mengatakan bahwa terdapat
kesulitan
mengajukan
saksi
memberikan keterangan karena
alasan psychologis, lebih khusus
lagi
terhadap
perkara
tindak
bilamana tempat tempat saksi
terletak jauh dari kantor polisi
atau
kejaksaan
yang
melakukan pemeriksaaan, atau
6
Wawancara Salah Satu Hakim pada Pengadilan
Negeri Palu Dede Halim , Tanggal 15 November
2017
pidana korupsi.
3. Kendala yang disebabkan aparat
penegak
hokum,
akademi
Fakultas
Universitas
Tadulako
Bapak
Dr.
Idham
Chalid
menjelaskan bahwa dalam hal
12
terdakwa mengajukan saksi sering
charge turut memberi manfaat
mandapat kendala dari aparat
dalam
penegak hukum dalam hal ini
sehingga hakim turut terbantu
adalah hakim, yakni karena dalam
dalam memberikan pertimbangan
praktek
yang pada akhirnya oleh majelis
hakim
mempunyai
pembelaan
penilaian untuk tidak menerima
hakim
semua saksi yang diajukan oleh
tidak terbuti bersalah sehingga
terdakwa mengingat hakim dapat
terdakwa dibebaskan.
melakukan
pembatasan
menyatakan perkaranya
dalam
b. Kendala saksi a de charge dalam
pengajuan saksi karena adanya
memberikan kesaksian didepan
asas pradilan sederhana, cepat dan
persidangan perkara tindak pidana
beaya
korupsi
ringan
terutama
ada
kekuatiran saksi yang diajukan
terdakwa
terdakwa hanya untuk mengulur7
ulur waktu.
III PENUTUP
disebabkan
sendiri
tidak
mengetahui
mekanisme
dalam
mengajuan
saksi
yang
dapat
keterangan
yang
menguntungkan bagi dirinya di
Berdasarkan
masalah
rumusan
dan
sebelumnya,
pernbahasan
maka
dapat
disimpulkan bahwa:
a. Peranan
adalah
memberikan
A. Kesimpulan.
saksi
persidangan.
bertempat
de
charge
yang
seringkali
tinggal
pengadilan
a
saksi
menguntungkan
jauh
sehingga
dari
harus
mengeluarkan biaya untuk dapat
terhadap putusan hakim dalam
hadir
menjatuhkan
dalam
menyebabakan saksi tidak mau
perkara tindak pidana korupsi
hadir dalam persindangan. Saksi
merupakan
sangat
sering mandapat kendala dari
penting dan menetukan dalam
aparat penegak hukum dalam hal
membantu majelis hakim dalam
ini adalah hakim, yakni karena
memutus perkara dan ternyata
dalam praktek hakim mempunyai
dalam
pidana
penilaian untuk tidak menerima
korupsi ini keterangan saksi a de
spemua saksi a de charge yang
putusan
hal
perkara
yang
tindak
kepersidangan
diajukan
7
terdakwa
Wawancara Salah Satu Dosen Fakultas Hukum
Univeristas Tadulako Bapak Dr. H. Idham Chalid
Tanggal 15 November 2017
mengingat
oleh
hakim
yang
terdakwa
dapat
13
melakukan
pembatasan
dalam
de
pengajuan saksi karena adanya
charge dapat benar-benar berfungsi
asas pradilan sederhana, cepat dan
untuk menguatkan keyakinan hakim
beaya
ada
agar putusan yang dihasilkan tetap
kekuatiran saksi yang diajukan
menjunjung tinggi kebenaran dan
terdakwa hanya untuk mengulur-
bermafaat
ulur waktu.
khususnya pihak terdakwa.
ringan
terutama
Sebagai bahan pertimbangan
pihak
untuik
semua
pihak
2. Perlu ada ketentuan yang mengatur
B. Saran-Saran.
bagi
peranan keterangan saksi a
proses
terdakwa agar tidak seenaknya saja
pidana
memberikan keterangan walaupun
menyangkut kasus tersebut diatas, maka
pada dasarnya keterangan itu tidak
penulis
bermanfaat bagi terdakwa.
pemeriksaan
terkait
dalam
tentang saksi yang meringankan
perkara
mengajukan
saran
sebagai
berikut :
1. Hendaknya
mempertibangkan
hakim
perlu
hati
nuraninya
tentang keterangan yang diberikan
oleh saksi a de charge baik di
tingkat penyidikan maupun pada
tingkat
persidangan,
sehingga
14
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku – Buku
Andi,Hamzah, Korupsi Di Indonesia Masalah Dan Pemecahannya PT. Gramedia,
Jakarta. 1985
Hardjono Tjitrosoebono, Evaluasi Pelaksanaan KUHAP , Seminar Di Hotel Sahid Jaya,
Jakarta, 2015
Martiman Prodjohamidjojo, Penerapan pembuktian Terbalik Dalam Delik Korupsi. .
Mandar Maju, Bandung. 2013
Puspa Soedjono Dirdjosisworo, Filsafat Peradilan Pidana Dan Perbandungan Hukum
Armico, Bandung, 2014
Surastini Fitriasih, Perlindungan Saksi dan Korban Sebagai Sarana Menuju Proses
Peradilan (Pidana) Yang Jujur dan Adil, Makalah, Pemantauan Peradilan. Com.2003
B. Peraturan Perundang-Undangan
Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang KUHAP
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perlungan Saksi dan Korban
C. Wawancara
Wawancara Salah Satu Hakim pada Pengadilan Negeri Palu Dede Halim , Tanggal 15
November 2017
Wawancara Salah Satu Dosen Fakultas Hukum Univeristas Tadulako Bapak Dr. H. Idham
Chalid , Tanggal 15 November 2017
15
BIODATA DIRI
A. Keterangan Diri Mahasiswa
1. Nama Lengkap
: Moh. Syahril. S. Lamporo
2. Nama Panggilan
: Aril
3. Tempat/Tanggal Lahir
: Palu , 17 November 1995
4. Anak ke
: Ke – 1 dari 4 (Empat) bersaudara
5. Jenis kelamin
: Laki-Laki
6. Agama
: Islam
7. Hobby
: Renang
B. Keterangan Tempat Tinggal
1. Alamat sekarang
: BTN Bumi Roviga Blok D2 No. 7
2. Tinggal bersama
: Orang Tua
3. Jarak menuju kampus
: 5 Km
4. Berangkat kekampus
: Kendaraan Pribadi
5. Kendaraan yg dimiliki
: Roda 2 (Motor)
6. No Telp/ Hp
: 081280400105
7. Email
: Lamporoaril@yahoo.com
C. Keterangan Orang Tua
a. Ayah
1. Nama
: H. Moh Sahlan Lamporo
2. Alamat
: BTN Bumi Roviga Blok D2 No. 7
3. Agama
: Islam
4. Pekerjaan
: Wiraswasta
b. Ibu
1. Nama
: Hi. Suyarni Latif, S.E
2. Alamat
: BTN Bumi Roviga Blok D2 No. 7
3. Agama
: Islam
4. Pekerjaan
: URT
Data ini saya buat sesuai kebenarannya.
16