this PDF file THE APPLICATION OF THE DISCOVERY MODEL OF LEARNING IN IMPROVING STUDENTS’ UNDERSTANDING OF GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM IN SMA NEGERI 1 SUBANG (PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PAD
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
THE APPLICATION OF THE DISCOVERY MODEL OF LEARNING
IN IMPROVING STUDENTS’ UNDERSTANDING OF GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM IN SMA NEGERI 1 SUBANG
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PADA SISWA SMA NEGERI 1 SUBANG
Oleh :
Dodi Nurbadri, Indri Virgianti, Nining Suhartini
SMAN 1 SUBANG
[email protected], [email protected], [email protected]
Abstract. In an effort to provide an understanding of GIS to students through discovery
learning, teachers can take advantage of information and communication technology (ICT), Textbooks (Students' Books and Teachers' Books ), as well as student worksheet (LKS) as learning
resourceS. Therefore, the objective of this research is the application of the discovery model of
learning in improving the understanding of the Geographical Information System in SMA Negeri
1 Subang. This research used descriptive method and observation technique for data collection
which referred to the work stages in geographic information systems. The result showed that the
application of discovery learning learning model in teaching the utilization of GIS for inventory
of natural resources and development planning can facilitate the students in studying and understanding the materials in depth. This can be seen from the students’ learning outcome in the form
of paper writing and daily test scores. Based on the papers that have been collected, it was found
that they were able to observe and identify the data that would be needed to form a GIS database
and during the learning process, most of the students were active, creative, and enthusiastic in
learning the materials. The results also suggest that the teacher is expected to continue to improve their competence, especially pedagogical, so that teachers can develop strategies, approaches, models, methods, and techniques of active learning, creative and innovative, so that
learning becomes meaningful and fun and learning objectives can be achieved well and satisfactory.
Keywords : discovery learning, teaching methods, student, geography, information technology.
Abstrak. Dalam upaya memberikan pemahaman SIG kepada siswa melalui discovery learning, guru dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), Buku Teks (Buku Siswa
dan Buku Guru), serta lembar kerja siswa (LKS) sebagai sumber belajar. Oleh karena itu tujuan
dari penelitian ini adalah penerapan model discovery learning dalam meningkatkan pemahaman
sistem informasi geografis pada siswa SMA Negeri 1 Subang. Penelitian ini menggunakan
metode desktiptif dengan menggunakan teknik observasi dalam pengumpulan data dan mengacu
pada tahapan Kerja dalam Sistem Informasi Geografis. Dapun hasilnya diketahui Penerapan
model pembelajaran Discovery Learning dalam materi pemanfaatan SIG untuk inventarisasi
sumber daya alam dan perencanaan pembangunan dapat memudahkan siswa dalam mempelajari
dan memahami materi tersebut secara mendalam. Hal ini dapat terlihat dari perolehan hasil
belajar siswa dalam bentuk karya tulis dan nilai ulangan harian dimana siswa. Berdasarkan karya tulis yang telah dikumpulkan, dapat diketahui bahwa mereka mampu untuk melakukan observasi dan identifikasi data yang akan dibutuhkan dalam membentuk basis data SIG. dan selama
proses pembelajaran berlangsung, sebagian besar siswa terlihat aktif, kreatif, dan antusias dalam mempelajari materi pemanfaatan SIG. Sedangkan saran yang dapat diajukan adalah Guru
diharapkan terus meningkatkan kompetensinya, terutama kompetensi pedagogik, sehingga guu
dapat menyusun strategi, pendekatan, model, metode, dan teknik pembelajaran yang aktif, kreatif,
dan inovatif, sehingga proses pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan serta tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan memuaskan.
Kata kunci: Discovery learning, metode pengajaran, siswa, geografi, teknologi infor masi
362 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
A. PENDAHULUAN
umum untuk setiap mata pelajaran di
Perkembangan dan perjalanan dunia
sekolah. Dengan demikian, pendidikan
saat ini yang sudah berada di abad ke –
menjadi salah satu harapan yang dapat
21 memberikan dampak yang luar biasa
diandalkan untuk menyiapkan generasi
untuk terjadinya berbagai macam peru-
penerus yang siap menghadapi permasa-
bahan pada seluruh aspek kehidupan
lahan dan tantangan global.
masyarakat, tidak terkecuali perubahan
Geografi
sebagai
ilmu
yang
dalam aspek pendidikan. Tujuan Pendidi-
mempelajari
kan Nasional abad 21 sebagaimana ter-
berbagai gejala dan peristiwa di per-
cantum dalam BSNP (2010) adalah
mukaan bumi, merupakan mata pelajaran
mewujudkan
yaitu
penting yang dapat memberikan sum-
Bangsa Indonesia yang sejahtera dan ba-
bangsih dalam mengatasi permasalahan
hagia, dengan kedudukan yang terhormat
global. Di sejumlah negara, geografi te-
dan setara dengan bangsa lain dalam
lah ditempatkan sebagai mata pelajaran
dunia
pembentukan
inti dan telah banyak membantu proses
masyarakat yang terdiri dari sumber daya
pengambilan keputusan dalam pem-
manusia yang berkualitas, yaitu pribadi
bangunan.Untuk mencapai kompetensi
yang mandiri, berkemauan dan berke-
bidang geografi pada Abad 21, dibutuh-
mampuan untuk mewujudkan cita-cita
kan strategi yang tepat sehingga dapat
bangsanya. Adapun Framework for 21st
mempermudah siswa dalam memahami
Century Learning menggambarkan kebu-
dan memaknai materi secara komprehen-
tuhan kompetensi manusia di masa depan
sif.Hal ini disebabkan karena tidak
agar mampu menghadapi tantangan di
semua materi dalam geografi dapat
masa datang yaitu:(1) memiliki kemam-
dikemas atau diperkenalkan secara mu-
puan berpikir kritis dan pemecahan ma-
dah kepada siswa, materi Sistem Infor-
salah, (2) memiliki kemampuan berko-
masi Geografis (SIG) adalah salah-
munikasi dan bekerjasama, (3) memiliki
satunya.
global,
cita-cita
melalui
bangsa,
hubungan
sebab-akibat
kemampuan mencipta dan memperbarui,
Materi Sistem Informasi Geografis
(4) memiliki literasi teknologi informasi
(SIG) relatif sulit untuk diperkenalkan
dan komunikasi, (5) memiliki kemampu-
kepada siswa, pada umumnya siswa tid-
an belajar kontekstual, dan (6) memiliki
ak
kemampuan informasi dan literasi media.
disebabkan karena memerlukan multi
Kemampuan tersebut berlaku secara
tasking, multi keterampilan untuk men-
mudah
memahami
materi
SIG
363 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
capai kompetensi yang diharapkan mun-
dengan memberi peluang untuk berkem-
cul dari siswa yaitu mampu menampil-
bangnya kreativitas siswa yang terlibat
kannya dalam bentuk visual, verbal, ma-
dalam
tematis, digital, maupun dalam pola pikir
kegiatan.Lembar kerja siswa merupakan
(kognitif).Dalam hal ini guru dituntut
panduan bagi siswa untuk melakukan
untuk menciptakan suatu model pem-
sesuatu yang menghasilkan kemampuan
belajaran dengan menggunakan pendeka-
berpikir.Selain itu guru diharapkan dapat
tan berbasis saintifik yang tepat salah-
mengaitkan materi SIG dengan ling-
satunya adalah model pembelajaran Dis-
kungan, sumber daya alam, dan energi di
covery Learning.
sekitarnya dalam konteks global, agar
merancang
prosedur
Discovery Learning pada dasarnya
siswa dapat memelihara dan memanfaat-
lebih menekankan pada ditemukannya
kan lingkungannya tersebut sebagai sum-
konsep atau prinsip yang sebelumnya
ber belajar materi SIG.
tidak diketahui. Masalah yang dihadap-
Materi Sistem Informasi Geografis
kan kepada siswa adalah sebuah masalah
(SIG) merupakan materi yang sangat
yang direkayasa oleh guru. Materi yang
menarik dan sangat penting untuk di-
akan disampaikan tidak disampaikan da-
perkenalkan kepada siswa memingat
lam bentuk final akan tetapi siswa di-
peranannya yang besar dalam menjawab
dorong untuk mengidentifikasi apa yang
tantangan Abad 21 ini. Namun berdasar-
ingin diketahui, dilanjutkan dengan men-
kan pengalaman pribadi dan rekan sesa-
cari informasi sendiri kemudian men-
ma pengajar, terdapat berbagai hambatan
gorganisasi
membentuk
dalam mengajarkan materi SIG kepada
(konstruktif) yang mereka ketahui dan
siswa sehingga pada hasil ulangan hari-
mereka pahami dalam suatu bentuk
an, siswa yang tuntas KKM (Kriteria Ke-
akhir.
tuntasan Minimal) kurang dari 50%. Be-
atau
Dalam upaya memberikan pema-
berapa hambatan yang disinyalir menjadi
haman SIG kepada siswa melalui discov-
penyebab rendahnya daya serap siswa
ery learning, guru dapat memanfaatkan
terhadap materi SIG diantaranya adalah
teknologi informasi dan komunikasi
lemahnya pengetahuan dan penguasaan
(TIK), Buku Teks (Buku Siswa dan Bu-
materi SIG oleh guru pengajar. Hal ini
ku Guru), serta lembar kerja siswa (LKS)
disebabkan karena guru pada umumnya
sebagai sumber belajar. Lembar kerja
dalam studinya hanya mempelajari SIG
siswa sedapat mungkin disusun oleh guru
melalui kajian pustaka dan tidak melalui
364 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
praktik langsung. Hambatan yang lain
mecahkan masalah yang dihadapi se-
adalah disebabkan sarana dan prasarana
hingga dengan strategi ini siswa akan
sekolah yang kurang memadai sehingga
lebih mudah menemukan secara kom-
teknologi
dipahami
prehensif konsep-konsep yang sulit.
secarasederhana oleh guru secara teoritis
Strategi ini lebih menekankan pada
saja. Hal ini dapat dipahami karena
lingkungan sosial belajar dan men-
penyediaan sarana perangkat SIG baik
jadikan kelompok belajar sebagai
keras maupun lunak memerlukan biaya
tempat untuk mendapatkan penge-
yang cukup besar. Namun guru dengan
tahuan, mengeksplorasi pengetahuan
daya kreativitasnya sebetulnya dapat
dan menantang pengetahuan yang di
mensiasati kelemahan yang ada dengan
miliki oleh siswa.
memilih model pembelajaran yang tepat.
c. Generative Learning
SIG
hanya
Melihat permasalahan tersebut, penulis
Strategi ini menekankan pada adanya
tertarik untuk melakukan penelitian dan
integrasi yang aktif antara materi atau
menyusun best practice terkait penerapan
pengetahuan yang baru diperoleh
model pembelajaran discovery learning
dengan
dalam meningkatkan pemahaman siswa
menggunakan pendekatan generative
terhadap materi Sistem Informasi Geo-
learning di harapkan siswa menjadi
grafis (SIG)
lebih melakukan proses adaptasi keti-
Pendekatan belajar konstruktivisme
skema.
Sehingga
dengan
ka menghadapi stimulus baru.
memiliki beberapa strategi dalam proses
Berdasarkan strategi – strategi belajar
belajar (Baharuddin & Wahyuni, 2007).
konstruktivisme di atas. Penulis akan
Strategi-strategi belajar tersebut adalah:
menggunakan strategi Cooperative
a. Top Down Processing
learning
dengan
membentuk
ke-
Strategi ini siswa belajar dari masalah
lompok belajar, mempersiapkan ba-
yang kompleks untuk dipecahkan,
han yang berupa contoh – contoh
kemudian
atau
produk SIG, lembar kegiatan siswa
menemukan keterampilan yang di
(LKS) untuk membantu siswa dalam
butuhkan.
menuliskan
menghasilkan
hasil
pengamatan/
observasi, serta memanfaatkan nara
b. Cooperative Learning
Dalam strategi ini siswa belajar da-
sumber atau fasilitas internet yang
lam
ke-
tersedia di sekolah dengan cara
lompok untuk saling membantu me-
menggunakan telepon seluler atau
pasangan-pasangan
atau
365 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
laptop mereka untuk mencari infor-
siswa memperoleh pengetahuan
masi.
yang belum diketahuinya tidak
1. Model
Pembelajaran
Discovery
melalui pemberitahuan, melain-
Learning
kan melalui penemuan sendiri.
a. Pengertian Discovery Learning
Bruner
(dalam
Kemendikbud,
Penemuan (discovery) merupakan
2013b: 4) mengemukakan bahwa
suatu model pembelajaran yang
proses
dikembangkan berdasarkan pan-
dengan baik dan kreatif jika guru
dangan konstruktivisme. Menurut
memberikan
Kurniasih & Sani (2014: 64) dis-
siswa untuk menemukan suatu
covery learning didefinisikan se-
konsep, teori, aturan, atau pema-
bagai proses pembelajaran yang
haman
terjadi bila materi pembelajaran
yang dijumpai dalam kehidupann-
tidak disajikan dalam bentuk fi-
ya.
nalnya, tetapi diharapkan siswa
Penggunaan discovery learning,
mengorganisasi sendiri. Selanjut-
ingin merubah kondisi belajar
nya, Kurniasih & Sani (2014: 97)
yang pasif menjadi aktif dan kre-
mengungkapkan bahwa discovery
atif;
adalah menemukan konsep me-
yang teacher oriented ke student
lalui serangkaian data atau infor-
oriented. ; mengubah modus ek-
masi
spositori dimana siswa hanya
yang
diperoleh
melalui
belajar
akan
berjalan
kesempatan
melalui
mengubah
pada
contoh-contoh
pembelajaran
pengamatan atau percobaan.
menerima informasi secara kese-
Model
merupakan
luruhan dari guru ke modus dis-
pembelajaran yang menekankan
covery dimana siswa menemukan
pada pengalaman langsung dan
informasi
pentingnya pemahaman struktur
(dalam Kemendikbud, 2013b:4)
atau ide-ide penting terhadap sua-
mengungkapkan
tu disiplin ilmu, melalui keterli-
mengaplikasikan model discovery
batan siswa secara aktif dalam
learning guru berperan sebagai
pembelajaran. Bahan ajar yang
pembimbing dengan memberikan
disajikan dalam bentuk pertan-
kesempatan kepada siswa untuk
yaan atau permasalahan yang ha-
belajar secara aktif, guru harus
rus diselesaikan. Dalam hal ini
dapat
discovery
sendiri.
Sardiman
bahwa
membimbing
dalam
dan
366 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
mengarahkan
kegiatan
belajar
sebagai berikut.
a. Menimbulkan rasa senang pada
siswa sesuai dengan tujuan.
siswa, karena tumbuhnya rasa
2. Kelebihan Model Discovery Learn-
menyelidiki dan berhasil.
ing:
a.
Membantu siswa untuk mem-
b. Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
perbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan
dan
c. Mendorong siswa berpikir dan
bekerja atas inisiatif sendiri.
proses-proses kognitif.
b.
Pengetahuan yang diperoleh me-
ber belajar.
3. Kelemahan Model Discovery Learning
Dapat meningkatkan kemampu-
Hosnan
an siswa untuk memecahkan
mengemukakan
masalah.
rangan dari model discovery learn-
Membantu siswa memperkuat
ing yaitu
peroleh
f.
me-
dan ampuh karena menguatkan
konsep dirinya, karena mem-
e.
dengan
manfaatkan berbagai jenis sum-
fer.
d.
belajar
lalui model ini sangat pribadi
pengertian, ingatan, dan transc.
d. Siswa
kepercayaan
(2014:
288-289)
beberapa
keku-
a. Menyita banyak waktu karena
guru dituntut mengubah kebia-
bekerja
sama dengan yang lain.
saan mengajar yang umumnya
Mendorong keterlibatan keakti-
sebagai pemberi informasi men-
fan siswa.
jadi fasilitator, motivator, dan
Mendorong siswa berpikir intui-
pembimbing
si dan merumuskan hipotesis
b. Kemampuan berpikir rasional
siswa ada yang masih terbatas
sendiri.
g.
Melatih siswa belajar mandiri.
h.
Siswa aktif dalam kegiatan bela-
jar mengajar, karena ia berpikir
c. Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini.
Setiap model
pembelajaran pasti
dan menggunakan kemampuan
memiliki
kekurangan,
untuk menemukan hasil akhir.
rangan tersebut dapat diminimalisir agar
secara
namun
optimal.
keku-
Kurniasih & Sani (2014: 66-67) juga
berjalan
Westwood
mengemukakan beberapa kelebihan
(dalam Kurniasih & Sani, 2014: 98)
dari model discovery learning, yaitu
mengemukakan
pembelajaran
dengan
367 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
model discovery akan efektif jika terjadi
b. Prosedur Penerapan Model Discovery Learning
hal-hal berikut:
a. Proses belajar dibuat secara ter-
1) Stimulation
pemberian rangsang)
struktur dengan hati-hati,
Pada
b. Siswa memiliki pengetahuan dan
yang
c. Guru memberikan dukungan yang
siswa
ini
siswa
pada
sesuatu
menimbulkan
bingungan,
untuk
ke-
kemudian
dilanjutkan
melakukan penyelidikan.
4.
tahap
dihadapkan
keterampilan awal untuk belajar
dibutuhkan
(stimulasi/
untuk
tidak
Langkah-langkah Model Discovery
memberi generalisasi, agar
Learning
timbul keinginan untuk me-
Pengaplikasian
model
nyelidiki
discovery
sendiri.
learning dalam pembelajaran, terdapat
dapat
beberapa
mengajukan
tahapan
yang
harus
dil-
Guru
memulai
dengan
pertanyaan,
aksanakan Kurniasih & Sani (2014: 68-
anjuran membaca buku, dan
71)
belajar
mengemukakan
langkah-langkah
lainnya
yang
operasional model discovery learning
mengarah pada persiapan
yaitu sebagai berikut.
pemecahan masalah.
a. Tahap Persiapan Model Discov-
2) Problem
statemen
(pernyataan/identifikasi ma-
ery Learning
salah)
1) Menentukan tujuan pem-
Guru memberikan kesem-
belajaran.
2) Melakukan
patan kepada siswa untuk
identifikasi
mengidentifikasi
karakteristik siswa.
3) Memilih materi pelajaran.
masalah
4) Menentukan
dengan
topik-topik
masalah-
yang
bahan
relevan
pelajaran,
yang harus dipelajari siswa
kemudian
secara induktif.
dipilih dan dirumuskan da-
5) Mengembangkan
satunya
lam bentuk hipotesis.
bahan-
bahan belajar yang berupa
salah
3) Data
Collection
contoh-contoh, ilustrasi, tu-
(Pengumpulan Data)
gas, dan sebagainya untuk
Tahap ini siswa diberi kes-
dipelajari siswa.
empatan untuk mengumpul-
368 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
kan berbagai data dan infor-
baru dan mendapat jawaban
masi yang relevan, melalui
dan
wawancara,
logis.
observa-
si ,membaca posisi gps, literatur, mengamati objek,
5)
cermat untuk membuktikan
menjawab pertanyaan atau
benar
tid-
ditetapkan
(Pengolahan Data)
hubungkan
kegiatan mengolah data dan
batas),
6)
yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku un-
Buffer
tuk semua kejadian atau
masalah yang sama, dengan
ry (seleksi data ), Union
memperhatikan hasil verifi-
(penggabungan dua area),
berbeda)
(gabungkan
Dissolve
beberapa
nilai ). Tahap ini berfungsi
sebagai pembentukan konsep dan generalisasi, sehingga
siswa
akan
mendapatkan pengetahuan
(Menarik
menarik sebuah kesimpulan
(menambahkan area), Que-
data
Generalization
kesimpulan adalah proses
Intersection ( perpotongan
Merge ( penggabungan dua
hasil
Tahap generalisasi/menarik
Overlay
(perpotongan suatu area )
area),
dengan
Kesimpulan)
(paduan dua layer), Clip
dua
dengan
pengolahan data.
ra lain Deliniasi (member
garis
tadi
temuan alternatif dan di-
Pengolahan data merupakan
peroleh siswa melalui anta-
tidaknya
sisi suatu tempat) yang
processing
informasi yang telah di-
atau
hipotesis (dalam hal ini po-
aknya hipotesis.
4) Data
Verification (Pembuktian)
lakukan pemeriksaan secara
tukan objek sendiri untuk
benar
secara
Pada tahap ini siswa mela-
melakukan uji coba menen-
membuktikan
pembuktian
kasi.
5. Sistem Informasi Geografis (SIG)
a. Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sistem
informasi
merupakan
sistem
geografis
informasi
khusus (cabang ilmu geografi
teknik) yang mengelola data
yang memiliki informasi spasial
369 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
grafi (baca: inset peta)
atau bereferensi keuangan. Dalam arti sempit, sistem informasi
e. Digunakan
untuk membangun, menyimpan,
membantu
perencanaan rute
geografis sebagai sistem kom-
puter yang memiliki kemampuan
untuk
7. Komponen
Sistem
Informasi
informasi
geografis
Gografis
Sistem
mengelola dan menampilkan informasi- informasi yang berefer-
merupakan
ensi geografis, sebagai contoh
pengetahuan khususnya di geografi
adalah data yang dikelompokkan
karena
menurut lokasi atau lainnya da-
cabang ilmu geografi teknik maka
lam suatu database. Sistem infor-
sistem ini terdiri atas beberapa kom-
masi geografis tentunya sangat
ponen yang menyusun di dalamnya.
membantu dalam hal pendataan
Selain itu, komponen ini juga men-
agar lebih spesifik dan hasil yang
jadi komponen pendukung yang
lebih akurat.
terdiri
6. Tujuan Penggunaan Sistem Informa-
sebuah
merupakan
atas
cabang
ilmu
bagian
perangkat
dari
keras,
perangkat lunak, manusia, data dan
juga metode yang digunakannya. Un-
si Geografis
Sistem informasi geografis se-
tuk lebih jelasnya Beberapa kompo-
bagai bagian dari pengembangan
nen yang dimiliki oleh Sistem infor-
ilmu geografi, tentu dibuat dengan
masi geografis antara lain sebagai
tujuan tertentu. Tujuan- tujuan ini
berikut:
tentu saja akan menjadi manfaat dari
a.
Perangkat keras (hardware)
sistem informasi georafis itu sendiri.
Sistem
Berikut ini merupakan beberapa
mempunyai
manfaat dari sistem informasi geo-
perangkat fisik yang merupakan
grafis:
bagian dari sistem komputer.
a. Digunakan
untuk
investigasi
geografis
perangkat-
Perangkat- perangkat tersebut
mendukung analisis pemetaan
ilmiah
b. Digunakan
informasi
untuk
membantu
pengelolaan sumber daya alam
c. Digunakan untuk perencanaan
dan juga geografi. Perangkat
atau hardware sistem informasi
geografis mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra
pembangunan
d. Digunakan untuk sistem karto-
diimbangi dengan resolusi dan
370 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
kut:
juga kecepatan yang tingi dan
juga mendukung operasi- perasi
1) Alat
yang berbasis data dengan vol-
dan
ume data yang besar secara ce-
sistem informasi geografis.
memasukkan
pemanipulasian
2) Data
pat.
Base
data
Management
System (DBMS)
Perangkat keras dari sistem in-
3) Alat untuk menganalisa data
formasi geografis ini terdiri atas
- data
beberapa bagian yakni unuk
menginput data, mengolah data,
4) Sebagai alat untuk menam-
serta mencetak hasil proses ana-
pilkan data dan juga hasil
lisis. Secara lebih detail, berikut
analisa.
ini pembagian berdasarkan pros-
b.
untuk
a.
Data
esnya:
Komponen sistem informasi
1) Input data terdiri atas mouse,
geografis
selanjutnya
adlah
digitizer, dan juga scanner.
data. Data merupakan bagian
2) Olah data terdiri atas har-
yang paling penting juga kare-
disk, processor, RAM, VGA
na tanpa adanya data tidak
Card.
akan ada pengolahan. Sehing-
3) Output data terdiri dari plot-
ga data ini merupakan kompo-
ter, printer dan juga scen-
nen input dan juga menjadi
erring
komponen output. Adapun da-
Perangkat lunak (software)
ta yang dibiutuhkan dalam sis-
Seperti halnya software pada
tem informasi geografis terdiri
komputer, perangkat lunak pada
atas dua macam, yakni data
sistem
geografs
spasial dan data non spasial.
melakukan
Untuk mengetahui lebih jelas
penyimpanan,
mengenai data, berikut ini
digunakan
proses
informasi
untuk
penganalisaan, pemvisualisasian
data- data baik data spasial mau-
merupakan penjelasannya.
Metode
pun data non spasial. Beberapa
Komponen yang terakhir dari
perangkat lunak yang digunakan
sistem
dalam sistem informasi geo-
adalah metode. Metode meru-
grafis antara lain sebagai beri-
pakan suatu cara atau langkah
informasi
geografis
371 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
yang digunakan dalam suatu
menyusun sebuah sistem, kita me-
proses.
yang
merlukan beberapa tahapan. Tak
digunakan pada sistem infor-
terkecuali dalam menyusun sistem
masi geografis ini banyak
informasi geografis ini. Diperlukan
sekali jenis dan akan berbeda-
beberapa
beda antara satu permasalahan
menghasilkan suatu hasil yang di-
dengan permasalahan lainnya.
tuju. Dalam menyusun sistem in-
Sistem
formasi
Metode
informasi
geografis
tahapan
untuk
geografis,
dapat
setidaknya
yang baik tergantung pada
melewati 5 tahapan sebagai beri-
aspek desain dan juga spek
kut:
real
atau
kenyataannya.
Metode yang baik merupakan
1) Tahap
Memasukkan
Data
(Tahapan Input Data)
metode yang sistematis dan
Tahap pertama yang harus dil-
dapat dipertanggungjawabkan
akukan dalam menyusun sistem
secara
Keruntutan
informasi geografis adalah tahap
metode juga menjadi sesuatu
memasukkan data. Data perlu di-
yang sangat penting, sebab
masukkan agar terekam dalam sis-
apabila tidak runtut dalam
tem sehingga dapat diolah dan
melakukan metode, bisa jadi
menghasilkan suatu output yang
hasilnya tidak akan berhasil
dapat digunakan. Data yang di-
atau jika berhasil, hasilnya tid-
masukkan dalam tahapan ini terdiri
ak sesuai seperti yang di-
atas akuisisi data dan proses awal.
inginkan.
yang
Data awal yang dibutuhkan disebut
digunakan juga harus tepat da-
dengan database. Database merupa-
lam mewakili setiap permasa-
kan data yang dikumpulkan selama
lahan yang akan dipecahkan.
survei dimasukkan dalam komputer
ilmiah.
Metode
atau peta- peta yang telah ada
Penelitian
metode
ini
menggunakan
desktiptif
dilarik secara optik dan dimasuk-
dengan
kan dalam komputer. Database ini
menggunakan teknik observasi da-
bisa digunakan lebih lanjut, dan
lam
dapat
pengumpulan
data
dan
diperoleh dari
penelitian
mengacu pada tahapan Kerja dalam
lapangan,
Sistem Informasi Geografis. Dalam
peta, serta data citra penginderaan
kantor
pemerintahan,
372 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
jauh. Sementara bentuk datanya
pan yang masuk ke dalam dua taha-
sendiri telah kita bahas dalam kom-
pan terakhir dalam tahapan sistem
ponen data diatas, yakni data spasi-
informasi
al dan data atribut. Dalam tahap
pengeluaran data berarti termasuk
memasukkan data terdapat proses
ke dalam output proses tersebut.
yang harus dilakukan antara lain
Data yang telah diolah kemudian
sebagai berikut:
dikeluarkan, kemudian ditampilkan
a) Digitasi
atau disajikan. Suatu skala peta ser-
b) Editing
ing ditentukan berdasarkan kebu-
c) Pembangunan topologi
tuhan pengguna peta dan juga me-
d) Transformasi proyeksi
dia cetak peta. Proses penentuan
e) Konversi format data
skala ini bisa dilakukan dengan
f) Pemberian atribut
mengunakan software tertentu. Da-
2) Tahapan Manipulasi dan Anali-
geografis.
Tahapan
lam tahapan ini terdapat beberapa
sa Data (Tahapan Proses)
proses yang harus dilakukan, antara
Setelah dilakukan proses edit-
lain sebagai berikut:
ing, peta siap digunakan untuk
a)
Transformasi skala
proses analisa. Sebagai salah satu
b)
Generalisasi
contoh analisis yang bisa dilakukan
c)
Tampilan perspektif.
oleh sistem informasi geografis
Data yang telah melalui proses
adalah buffer. Ada beberapa proses
analisa oleh sistem informasi geo-
yang dilakukan dalam tahap ini,
grafis akan memberikan informasi
antara lain sebagai berikut:
pada pengguna data sehingga dapat
a)
Operasi pengukuran
dipakai untuk berbagai kepentingan
b)
Analisis daerah penyangga
seperti
atau buffering
Bentuk output atau keluaran dari
Analisis tumpang susun atau
sistem informasi geografis ini dapat
overlay
berbentuk peta cetakan atau hard
c)
3) Tahap
Pengeluaran
Data
selanjutnya
keputusan.
copy, rekaman atau soft copy dan
juga tayangan atau display.
(Tahapan Output Data)
Tahapan
pengambilan
adalah
tahapan pengeluaran data. Tahap
pengeluaran data merupakan taha-
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning
373 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
Model pembelajaran discovery learn-
hidupan sehari-hari.
ing ini dilaksanakan di kelas XII Lintas
b. Topik: Manfaat SIG
Minat Geografi.Materi yang disampaikan
c. Tujuan Pembelajaran:
adalah mengenai Sistem Informasi Geo-
1) Menjelaskan pemanfaatan SIG
grafis (SIG).
untuk inventarisasi sumber daya
a. Kompetensi Dasar:
alam
Menganalisis pemanfaatan peta dan
2) Menjelaskan pemanfaatan SIG
Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk
untuk
inventarisasi
bangunan
sumberdaya
alam,
perencanaan pembangunan, kesehatan
lingkungan,
dan
mitigasi
bencana,
Menyajikan contoh hasil analisis pen-
perencanaan
pem-
d. Alokasi Waktu: 2 x Pertemuan (8
JP)
e. Kegiatan Pembelajaran.
erapan dasar-dasar pemetaan dan Sistem
Informasi Geografis (SIG) dalam ke-
Tabel 1 Sintak dan Kegiatan Pembelajaran
Sintak PembelajaKegiatan Pembelajaran
ran
Stimulation
Memberikan pretest
(stimulasi / pem- Siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing
berian rangsanGuru memberikan gambaran mengenai pemanfaatan SIG dagan)
lam kehidupan disertai dengan foto/gambar
Guru memberikan pertanyaan :
Apa yang dapat kalian amati dari gambar tersebut ?
Dapatkah kalian menyebutkan menyebutkan informasi apa
saja yang dapat diperoleh dari gambar yang kalian
amati ?
374 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
Problem statement
(pertanyaan /
identifikasi masalah)
Data collection
(pengumpulan
data)
Data processing
(pengolahan data)
Verification
(pembuktian)
Generalization
(menarik kesimpulan / generalisasi)
Setelah siswa mengamati gambar yang diberikan oleh guru
siswa dapat berpikir dan bertanya :
Apakah semua data dapat dijadikan sebuah informasi ?
Bagaimanakan cara kita untuk mendapatkan data ?
Bagaimanakah cara supaya data yang diperoleh dapat diolah
menjadi sebuah informasi ?
Siswamengumpulkan berbagai data terkait sumber daya alam
sekolah dari beberapa nara sumber sesuai dengan tugas kelompoknya masing-masing
Siswa menuliskan data-data yang di peroleh pada tabel di dalam LKS yang telah disediakan oleh guru
Siswa melakukan analisis data hasil pengamatan dalam bentuk
tabel yang telah ditulis dalam LKS.
Siswa melakukan analisis tumpang susun atau overlay
Melalui kegiatan diskusi siswa menyajikan model pemanfaatan SIG untuk inventarisasi sumber daya alam sekolah dan
perencanaan pembangunan sekolah di masa yang akan dating
Menyimpulkan pemanfaatan SIG untuk inventarisasi sumber
daya alam sekolah dan perencanaan pembangunan sekolah
Siswa diberikan tugas untuk mempraktekan pengetahuan yang
mereka miliki untuk membuat perencanaan pembangunan
wilayahnya berdasarkan data-data hasil obeservasi / wawancara di lingkungan tempat tinggalnya.
Berdasarkan model pembelajaran yang telah dilakukan, terlihat beberapa kemajuan
yang cukup signifikan dari proses pembelajaran, yaitu:
a. Pembelajaran menjadi berpusat pada siswa
b. Kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif
c. Siswa terlatih untuk mencari informasi secara detail
d. Siswa mulai terbiasa menganalisis keterkaitan antar data / informasi
e. Siswa memiliki pengalaman langsung menghasilkan informasi berdasarkan data
yang mereka peroleh (hasil observasi/wawancara)
f.
Siswa dapat menemukan konsep sendiri mengenai manfaat SIG untuk inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pembangunan.
Berdasarkan hasil temuan dikethui bahwa metode pembelajaran yang dilakukan
375 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
menjadikan proses belajar menjadi ter-
Penerapan model penemuan ini, da-
pusat pada siswa, hal ini sesuai dengan
lam prakteknya menghadapi beberapa
pernyataan
kendala, diantaranya:
bahwa:
“mengajar
menekankan pada terjadinya perubahan
a.
antusias dalam mencari data
perilaku pada siswa yang mempunyai
beberapa karakteristik, yaitu mengajar
Masih terdapat siswa yang kurang
b.
Terdapat beberapa siswa yang
berpusat pada siswa, siswa sebagai
mengalami kesulitan pada saat
subjek belajar, dan pembelajaran berori-
melakukan analisis data hasil ob-
entasi pada pencapaian tujuan” (Sholeh,
servasinya.
Terdapat kendala bahwa siswa yang
2007).
Selain itu, salah satu temuan yang
mengalami
kesulitan
pada
saat
lain adalah siswa terlatih untuk mencari
melakukan analisis data hasil observa-
informasi secara detil. Hal ini berkaitan
sinya.Hal ini merupakan masalah yng
dengan pemikiran yang menyatakan bah-
klasik dalam proses belajar mengajar,
wa: “Pengembangan cara berpikir dan
seperti yang juga diungkap dalam se-
teknik memeriksa – kecerdasan yang ter-
buah jurnal yang menyatakan bahwa:
latih (dimensi kecerdasan) diantaranya
“siswa hanya mempelajari sains sebagai
adalah Penguasaan pengetahuan: konsep-
produk bukan sebagai proses dan ap-
konsep dan informasi” (Sa’ud & Su-
likasi. Jika dihadapkan dalam masalah
mantri, 2003).
maka siswa mengalami kesulitan dalam
Keberhasilan siswa dalam proses
memecahkan masalah yang dihada-
pembelajaran tersebut dapat dibuktikan
pi” (Hermita & Rinanto, 2016).
dari hasil Input data, proses data, hingga
3. Faktor-Faktor Pendukung
Keberhasilan model pembelajaran
output data yang dilakukan oleh siswa
dalam menganalisis manfaat SIG untuk
Discovery
inventarisasi sumber daya alam dan
didukung oleh beberapa hal berikut:
perencanaan
pembangunan
(sekolah),
a.
Learning
ini
tentunya
Motivasi siswa yang tinggi untuk
serta hasil ulangan harian dimana ter-
mengetahui tahapan kerja SIG
dapat 50 % siswa yang tuntas KKM (data
hingga pemanfaatannya.
b.
terlampir).
Sarana dan prasarana yang menun-
dalam
jang kelancaran proses pembelaja-
melaksanakan model pembelajaran
ran (fasilitas internet/wifi) yang
2. Kendala
yang
dihadapi
Discovery Learning
376 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
dapat diakses oleh siswa melalui
a. Guru memfasilitasisiswa
dalam
telepon seluler atau laptop.
menyelesaikan tugas yang diberi-
Referensi yang memadai dan rele-
kan yaitu membuat laporan inven-
tarisasi sumber daya alam di seki-
van dengan materi ajar
Salah satu kendala yang biasa
tar tempat tinggal. Dalam hal ini
dihadapi guru dalam proses belajar
siswa dapat menanyakan hal-hal
mengajar adalah ketersediaan sarana dan
yang kurang mereka mengerti dan
prasarana belajar, misalnya laboratorium
dapat meminta saran yang men-
geografi. Padahal berdasarkan hasil
dukung tercapainya tujuan penu-
penelitian
gasan.
disebutkan
bahwa:
“Penggunaan dalam laboratorium akan
b. Upaya yang dapat dilakukan da-
memberi sumbangan praktis terutama
lam mengatasi masalah siswa yang
dalam pelaksanaan proses pembelajaran
kurang antusias dalam proses pem-
dengan menggunakan alat dan bahan,
belajaran adalah dengan melibat-
dimana pemanfaatan laboratorium ini
kan siswa tersebut dalam proses
sebagai
memberikan
identifikasi data serta memberikan
kemudahan dalam melakukan eksperi-
pertanyaan – pertanyaan sederhana
men, agar siswa lebih mudah dan secara
yang berkaitan dengan data yang
langsung dapat memahami materi pela-
diperolehnya.
wadah
untuk
c. Siswa
jaran” (Harahap, 2015).
termotivasi
untuk
Permasalahan sarana prasarana ini juga
melakukan penelitian ilmiah ten-
bayak dialami oleh lembaga pendidikan
tang arah pengembangan ataupun
lain, seperti yang terungkap dalam hasil
pembangunan
riset berikut ini: “ketersediaan alat
dasarkan hasil inventarisasi data
penunjang kegiatan belajar mengajar
sumberdaya
seperti
tempat tingalnya sehingga menjadi
LCD, dimana tidak semua
dan pra sarana yang memadai karena
C. SIMPULAN
jumlah yang terbatas” (Nurmatias, 2015)
1. Kesimpulan
Alternatif Pengembangan
alam
ber-
dilingkungan
suatu karya tulis ilmiah.
pengajar mendapatkan fasilitas sarana
4.
wilayahnya
Penerapan model pembelajaran Dis-
Berdasarkan model pembelajaran
covery Learning dalam materi pem-
Discovery Learning ini, terdapat bebera-
anfaatan SIG untuk inventarisasi sumber
pa alternatif pengembangan, yaitu:
daya
alam
dan
perencanaan
pem-
377 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
bangunan dapat memudahkan siswa da-
kepentingan pengembangan dan hasil
lam mempelajari dan memahami materi
yang
tersebut secara mendalam. Hal ini dapat
menyarankan adanya penelitian lanjutan,
terlihat dari perolehan hasil belajar siswa
mengingat pemanfaatan SIG ini sangat
dalam bentuk karya tulis dan nilai
luas dan memiliki peranan yang penting
ulangan harian dimana siswa yang tuntas
di masa sekarang dan yang akan datang.
KKM lebih dari 50%. Berdasarkan karya
D.
tulis yang telah dikumpulkan, dapat
diketahui bahwa mereka mampu untuk
melakukan observasi dan identifikasi data yang akan dibutuhkan dalam membentuk basis data SIG. dan selama proses
pembelajaran berlangsung, sebagian besar siswa terlihat aktif, kreatif, dan antusias dalam mempelajari materi pem-
anfaatan SIG.
Guru diharapkan terus meningkatkan
terutama
kompetensi
pedagogik, sehingga guu dapat menyusun
baik,
maka
penulis
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin, & Wahyuni, E. N. (2007).
Teori Balajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Harahap, F. (2015). Analisis Sarana dan
Intensitas Penggunaan Laboratorium Terhadap Keterampilan Proses
Sains Siswa SMA Negeri Se-Kota
Tanjungbalai. 12(1), 89–106.
Hermita, R., & Rinanto, Y. (2016).
2. Saran
kompetensinya,
lebih
strategi, pendekatan, model,
metode, dan teknik pembelajaran yang
aktif, kreatif, dan inovatif, sehingga proses pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan serta tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan baik dan memuaskan. Siswadiharapkan senantiasa be-
rusaha untuk mengoptimalkan potensi
dan motivasi yang ada dalam dirinya,
sehingga meraka dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan baik dan mampu
memecahkan masalah yang dihadapinya
secara aktif, kreatif dan inovatif. Untuk
Pengembangan
modul
berbasis
bounded inquiry laboratory ( lab )
untuk meningkatkan literasi sains
dimensi proses pada materi sistem
pencernaan kelas XI. INKUIRI, 5
(2), 94–107.
Kemdikbud. (2013). Permendikbud 64
tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik
dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia
Kemdikbud. (2013). Permendikbud 65
tahun 2013 tentang Standar Proses
378 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Kementrian Pendidikan
Kemdikbud. (2013). Permendikbud 81A
tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemdikbud. (2015). Materi Pelatihan
Implementasi
Kurikulum
2013 Tahun 2015. Jakarta: Badan
Pengembangan
Manusia
Sholeh, M. (2007). Perencanaan pembelajaran mata pelajaran geografi
dan Kebudayaan.
Guru
(udin_sa’ud).pdf
Sumber
Pendidikan
Daya
dan
Ke-
tingkat sma dalam konteks KTSP.
Jurnal Geografi, 4(2), 129–137.
https://
surianto200477.wordpress.com/2009/0
9/17/teori - pembelajaran kon-
struktivisme/[12 April 2015].
http://juliancreative.blogs.uny.ac.id/wpcontent/uploads/
budayaan dan Penjaminan Mutu
sites/1984/2017/03/KMP-Belajar-
Pendidikan, Kemdikbud.
dan-Pembelajaran-di-Abad-21.pdf
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. (2014).
http://
Mengimplementasikan Kurikulum
penelitiantinda-
20013: Memahami Berbagai Aspek
kankelas.blogspot.co.id/2012/10/
Dalam Kurikulum 2013. Surabaya:
efektivitas-pembelajaran-
Kata Pena
penemuan.html
Nurmatias, F. (2015). Pengaruh Etika
Kerja Islam , Komitmen Organisasi
http://digilib.unila.ac.id/10116/15/BAB%
20II.pdf
Terhadap Kinerja Karyawan Di
Institut Agama Islam Tafaqquh
Fiddin Dumai. Jurnal Tamaddun
https://ilmugeografi.com/geografi-teknik/
tahapan-kerja-sig
Ummah, 1(1), 1–14.
Sa’ud, U. S., & Sumantri, M. (2003).
Pendidikan dasar dan menengah.
Retrieved from http://file.upi.edu/
Direktori/FIP/
JUR._ADMINISTRASI_PENDIDI
KAN/195306121981031UDIN_SYAEFUDIN_SA’UD/
Pendidikan_Dasar_
379 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
THE APPLICATION OF THE DISCOVERY MODEL OF LEARNING
IN IMPROVING STUDENTS’ UNDERSTANDING OF GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM IN SMA NEGERI 1 SUBANG
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PADA SISWA SMA NEGERI 1 SUBANG
Oleh :
Dodi Nurbadri, Indri Virgianti, Nining Suhartini
SMAN 1 SUBANG
[email protected], [email protected], [email protected]
Abstract. In an effort to provide an understanding of GIS to students through discovery
learning, teachers can take advantage of information and communication technology (ICT), Textbooks (Students' Books and Teachers' Books ), as well as student worksheet (LKS) as learning
resourceS. Therefore, the objective of this research is the application of the discovery model of
learning in improving the understanding of the Geographical Information System in SMA Negeri
1 Subang. This research used descriptive method and observation technique for data collection
which referred to the work stages in geographic information systems. The result showed that the
application of discovery learning learning model in teaching the utilization of GIS for inventory
of natural resources and development planning can facilitate the students in studying and understanding the materials in depth. This can be seen from the students’ learning outcome in the form
of paper writing and daily test scores. Based on the papers that have been collected, it was found
that they were able to observe and identify the data that would be needed to form a GIS database
and during the learning process, most of the students were active, creative, and enthusiastic in
learning the materials. The results also suggest that the teacher is expected to continue to improve their competence, especially pedagogical, so that teachers can develop strategies, approaches, models, methods, and techniques of active learning, creative and innovative, so that
learning becomes meaningful and fun and learning objectives can be achieved well and satisfactory.
Keywords : discovery learning, teaching methods, student, geography, information technology.
Abstrak. Dalam upaya memberikan pemahaman SIG kepada siswa melalui discovery learning, guru dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), Buku Teks (Buku Siswa
dan Buku Guru), serta lembar kerja siswa (LKS) sebagai sumber belajar. Oleh karena itu tujuan
dari penelitian ini adalah penerapan model discovery learning dalam meningkatkan pemahaman
sistem informasi geografis pada siswa SMA Negeri 1 Subang. Penelitian ini menggunakan
metode desktiptif dengan menggunakan teknik observasi dalam pengumpulan data dan mengacu
pada tahapan Kerja dalam Sistem Informasi Geografis. Dapun hasilnya diketahui Penerapan
model pembelajaran Discovery Learning dalam materi pemanfaatan SIG untuk inventarisasi
sumber daya alam dan perencanaan pembangunan dapat memudahkan siswa dalam mempelajari
dan memahami materi tersebut secara mendalam. Hal ini dapat terlihat dari perolehan hasil
belajar siswa dalam bentuk karya tulis dan nilai ulangan harian dimana siswa. Berdasarkan karya tulis yang telah dikumpulkan, dapat diketahui bahwa mereka mampu untuk melakukan observasi dan identifikasi data yang akan dibutuhkan dalam membentuk basis data SIG. dan selama
proses pembelajaran berlangsung, sebagian besar siswa terlihat aktif, kreatif, dan antusias dalam mempelajari materi pemanfaatan SIG. Sedangkan saran yang dapat diajukan adalah Guru
diharapkan terus meningkatkan kompetensinya, terutama kompetensi pedagogik, sehingga guu
dapat menyusun strategi, pendekatan, model, metode, dan teknik pembelajaran yang aktif, kreatif,
dan inovatif, sehingga proses pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan serta tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan memuaskan.
Kata kunci: Discovery learning, metode pengajaran, siswa, geografi, teknologi infor masi
362 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
A. PENDAHULUAN
umum untuk setiap mata pelajaran di
Perkembangan dan perjalanan dunia
sekolah. Dengan demikian, pendidikan
saat ini yang sudah berada di abad ke –
menjadi salah satu harapan yang dapat
21 memberikan dampak yang luar biasa
diandalkan untuk menyiapkan generasi
untuk terjadinya berbagai macam peru-
penerus yang siap menghadapi permasa-
bahan pada seluruh aspek kehidupan
lahan dan tantangan global.
masyarakat, tidak terkecuali perubahan
Geografi
sebagai
ilmu
yang
dalam aspek pendidikan. Tujuan Pendidi-
mempelajari
kan Nasional abad 21 sebagaimana ter-
berbagai gejala dan peristiwa di per-
cantum dalam BSNP (2010) adalah
mukaan bumi, merupakan mata pelajaran
mewujudkan
yaitu
penting yang dapat memberikan sum-
Bangsa Indonesia yang sejahtera dan ba-
bangsih dalam mengatasi permasalahan
hagia, dengan kedudukan yang terhormat
global. Di sejumlah negara, geografi te-
dan setara dengan bangsa lain dalam
lah ditempatkan sebagai mata pelajaran
dunia
pembentukan
inti dan telah banyak membantu proses
masyarakat yang terdiri dari sumber daya
pengambilan keputusan dalam pem-
manusia yang berkualitas, yaitu pribadi
bangunan.Untuk mencapai kompetensi
yang mandiri, berkemauan dan berke-
bidang geografi pada Abad 21, dibutuh-
mampuan untuk mewujudkan cita-cita
kan strategi yang tepat sehingga dapat
bangsanya. Adapun Framework for 21st
mempermudah siswa dalam memahami
Century Learning menggambarkan kebu-
dan memaknai materi secara komprehen-
tuhan kompetensi manusia di masa depan
sif.Hal ini disebabkan karena tidak
agar mampu menghadapi tantangan di
semua materi dalam geografi dapat
masa datang yaitu:(1) memiliki kemam-
dikemas atau diperkenalkan secara mu-
puan berpikir kritis dan pemecahan ma-
dah kepada siswa, materi Sistem Infor-
salah, (2) memiliki kemampuan berko-
masi Geografis (SIG) adalah salah-
munikasi dan bekerjasama, (3) memiliki
satunya.
global,
cita-cita
melalui
bangsa,
hubungan
sebab-akibat
kemampuan mencipta dan memperbarui,
Materi Sistem Informasi Geografis
(4) memiliki literasi teknologi informasi
(SIG) relatif sulit untuk diperkenalkan
dan komunikasi, (5) memiliki kemampu-
kepada siswa, pada umumnya siswa tid-
an belajar kontekstual, dan (6) memiliki
ak
kemampuan informasi dan literasi media.
disebabkan karena memerlukan multi
Kemampuan tersebut berlaku secara
tasking, multi keterampilan untuk men-
mudah
memahami
materi
SIG
363 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
capai kompetensi yang diharapkan mun-
dengan memberi peluang untuk berkem-
cul dari siswa yaitu mampu menampil-
bangnya kreativitas siswa yang terlibat
kannya dalam bentuk visual, verbal, ma-
dalam
tematis, digital, maupun dalam pola pikir
kegiatan.Lembar kerja siswa merupakan
(kognitif).Dalam hal ini guru dituntut
panduan bagi siswa untuk melakukan
untuk menciptakan suatu model pem-
sesuatu yang menghasilkan kemampuan
belajaran dengan menggunakan pendeka-
berpikir.Selain itu guru diharapkan dapat
tan berbasis saintifik yang tepat salah-
mengaitkan materi SIG dengan ling-
satunya adalah model pembelajaran Dis-
kungan, sumber daya alam, dan energi di
covery Learning.
sekitarnya dalam konteks global, agar
merancang
prosedur
Discovery Learning pada dasarnya
siswa dapat memelihara dan memanfaat-
lebih menekankan pada ditemukannya
kan lingkungannya tersebut sebagai sum-
konsep atau prinsip yang sebelumnya
ber belajar materi SIG.
tidak diketahui. Masalah yang dihadap-
Materi Sistem Informasi Geografis
kan kepada siswa adalah sebuah masalah
(SIG) merupakan materi yang sangat
yang direkayasa oleh guru. Materi yang
menarik dan sangat penting untuk di-
akan disampaikan tidak disampaikan da-
perkenalkan kepada siswa memingat
lam bentuk final akan tetapi siswa di-
peranannya yang besar dalam menjawab
dorong untuk mengidentifikasi apa yang
tantangan Abad 21 ini. Namun berdasar-
ingin diketahui, dilanjutkan dengan men-
kan pengalaman pribadi dan rekan sesa-
cari informasi sendiri kemudian men-
ma pengajar, terdapat berbagai hambatan
gorganisasi
membentuk
dalam mengajarkan materi SIG kepada
(konstruktif) yang mereka ketahui dan
siswa sehingga pada hasil ulangan hari-
mereka pahami dalam suatu bentuk
an, siswa yang tuntas KKM (Kriteria Ke-
akhir.
tuntasan Minimal) kurang dari 50%. Be-
atau
Dalam upaya memberikan pema-
berapa hambatan yang disinyalir menjadi
haman SIG kepada siswa melalui discov-
penyebab rendahnya daya serap siswa
ery learning, guru dapat memanfaatkan
terhadap materi SIG diantaranya adalah
teknologi informasi dan komunikasi
lemahnya pengetahuan dan penguasaan
(TIK), Buku Teks (Buku Siswa dan Bu-
materi SIG oleh guru pengajar. Hal ini
ku Guru), serta lembar kerja siswa (LKS)
disebabkan karena guru pada umumnya
sebagai sumber belajar. Lembar kerja
dalam studinya hanya mempelajari SIG
siswa sedapat mungkin disusun oleh guru
melalui kajian pustaka dan tidak melalui
364 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
praktik langsung. Hambatan yang lain
mecahkan masalah yang dihadapi se-
adalah disebabkan sarana dan prasarana
hingga dengan strategi ini siswa akan
sekolah yang kurang memadai sehingga
lebih mudah menemukan secara kom-
teknologi
dipahami
prehensif konsep-konsep yang sulit.
secarasederhana oleh guru secara teoritis
Strategi ini lebih menekankan pada
saja. Hal ini dapat dipahami karena
lingkungan sosial belajar dan men-
penyediaan sarana perangkat SIG baik
jadikan kelompok belajar sebagai
keras maupun lunak memerlukan biaya
tempat untuk mendapatkan penge-
yang cukup besar. Namun guru dengan
tahuan, mengeksplorasi pengetahuan
daya kreativitasnya sebetulnya dapat
dan menantang pengetahuan yang di
mensiasati kelemahan yang ada dengan
miliki oleh siswa.
memilih model pembelajaran yang tepat.
c. Generative Learning
SIG
hanya
Melihat permasalahan tersebut, penulis
Strategi ini menekankan pada adanya
tertarik untuk melakukan penelitian dan
integrasi yang aktif antara materi atau
menyusun best practice terkait penerapan
pengetahuan yang baru diperoleh
model pembelajaran discovery learning
dengan
dalam meningkatkan pemahaman siswa
menggunakan pendekatan generative
terhadap materi Sistem Informasi Geo-
learning di harapkan siswa menjadi
grafis (SIG)
lebih melakukan proses adaptasi keti-
Pendekatan belajar konstruktivisme
skema.
Sehingga
dengan
ka menghadapi stimulus baru.
memiliki beberapa strategi dalam proses
Berdasarkan strategi – strategi belajar
belajar (Baharuddin & Wahyuni, 2007).
konstruktivisme di atas. Penulis akan
Strategi-strategi belajar tersebut adalah:
menggunakan strategi Cooperative
a. Top Down Processing
learning
dengan
membentuk
ke-
Strategi ini siswa belajar dari masalah
lompok belajar, mempersiapkan ba-
yang kompleks untuk dipecahkan,
han yang berupa contoh – contoh
kemudian
atau
produk SIG, lembar kegiatan siswa
menemukan keterampilan yang di
(LKS) untuk membantu siswa dalam
butuhkan.
menuliskan
menghasilkan
hasil
pengamatan/
observasi, serta memanfaatkan nara
b. Cooperative Learning
Dalam strategi ini siswa belajar da-
sumber atau fasilitas internet yang
lam
ke-
tersedia di sekolah dengan cara
lompok untuk saling membantu me-
menggunakan telepon seluler atau
pasangan-pasangan
atau
365 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
laptop mereka untuk mencari infor-
siswa memperoleh pengetahuan
masi.
yang belum diketahuinya tidak
1. Model
Pembelajaran
Discovery
melalui pemberitahuan, melain-
Learning
kan melalui penemuan sendiri.
a. Pengertian Discovery Learning
Bruner
(dalam
Kemendikbud,
Penemuan (discovery) merupakan
2013b: 4) mengemukakan bahwa
suatu model pembelajaran yang
proses
dikembangkan berdasarkan pan-
dengan baik dan kreatif jika guru
dangan konstruktivisme. Menurut
memberikan
Kurniasih & Sani (2014: 64) dis-
siswa untuk menemukan suatu
covery learning didefinisikan se-
konsep, teori, aturan, atau pema-
bagai proses pembelajaran yang
haman
terjadi bila materi pembelajaran
yang dijumpai dalam kehidupann-
tidak disajikan dalam bentuk fi-
ya.
nalnya, tetapi diharapkan siswa
Penggunaan discovery learning,
mengorganisasi sendiri. Selanjut-
ingin merubah kondisi belajar
nya, Kurniasih & Sani (2014: 97)
yang pasif menjadi aktif dan kre-
mengungkapkan bahwa discovery
atif;
adalah menemukan konsep me-
yang teacher oriented ke student
lalui serangkaian data atau infor-
oriented. ; mengubah modus ek-
masi
spositori dimana siswa hanya
yang
diperoleh
melalui
belajar
akan
berjalan
kesempatan
melalui
mengubah
pada
contoh-contoh
pembelajaran
pengamatan atau percobaan.
menerima informasi secara kese-
Model
merupakan
luruhan dari guru ke modus dis-
pembelajaran yang menekankan
covery dimana siswa menemukan
pada pengalaman langsung dan
informasi
pentingnya pemahaman struktur
(dalam Kemendikbud, 2013b:4)
atau ide-ide penting terhadap sua-
mengungkapkan
tu disiplin ilmu, melalui keterli-
mengaplikasikan model discovery
batan siswa secara aktif dalam
learning guru berperan sebagai
pembelajaran. Bahan ajar yang
pembimbing dengan memberikan
disajikan dalam bentuk pertan-
kesempatan kepada siswa untuk
yaan atau permasalahan yang ha-
belajar secara aktif, guru harus
rus diselesaikan. Dalam hal ini
dapat
discovery
sendiri.
Sardiman
bahwa
membimbing
dalam
dan
366 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
mengarahkan
kegiatan
belajar
sebagai berikut.
a. Menimbulkan rasa senang pada
siswa sesuai dengan tujuan.
siswa, karena tumbuhnya rasa
2. Kelebihan Model Discovery Learn-
menyelidiki dan berhasil.
ing:
a.
Membantu siswa untuk mem-
b. Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
perbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan
dan
c. Mendorong siswa berpikir dan
bekerja atas inisiatif sendiri.
proses-proses kognitif.
b.
Pengetahuan yang diperoleh me-
ber belajar.
3. Kelemahan Model Discovery Learning
Dapat meningkatkan kemampu-
Hosnan
an siswa untuk memecahkan
mengemukakan
masalah.
rangan dari model discovery learn-
Membantu siswa memperkuat
ing yaitu
peroleh
f.
me-
dan ampuh karena menguatkan
konsep dirinya, karena mem-
e.
dengan
manfaatkan berbagai jenis sum-
fer.
d.
belajar
lalui model ini sangat pribadi
pengertian, ingatan, dan transc.
d. Siswa
kepercayaan
(2014:
288-289)
beberapa
keku-
a. Menyita banyak waktu karena
guru dituntut mengubah kebia-
bekerja
sama dengan yang lain.
saan mengajar yang umumnya
Mendorong keterlibatan keakti-
sebagai pemberi informasi men-
fan siswa.
jadi fasilitator, motivator, dan
Mendorong siswa berpikir intui-
pembimbing
si dan merumuskan hipotesis
b. Kemampuan berpikir rasional
siswa ada yang masih terbatas
sendiri.
g.
Melatih siswa belajar mandiri.
h.
Siswa aktif dalam kegiatan bela-
jar mengajar, karena ia berpikir
c. Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini.
Setiap model
pembelajaran pasti
dan menggunakan kemampuan
memiliki
kekurangan,
untuk menemukan hasil akhir.
rangan tersebut dapat diminimalisir agar
secara
namun
optimal.
keku-
Kurniasih & Sani (2014: 66-67) juga
berjalan
Westwood
mengemukakan beberapa kelebihan
(dalam Kurniasih & Sani, 2014: 98)
dari model discovery learning, yaitu
mengemukakan
pembelajaran
dengan
367 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
model discovery akan efektif jika terjadi
b. Prosedur Penerapan Model Discovery Learning
hal-hal berikut:
a. Proses belajar dibuat secara ter-
1) Stimulation
pemberian rangsang)
struktur dengan hati-hati,
Pada
b. Siswa memiliki pengetahuan dan
yang
c. Guru memberikan dukungan yang
siswa
ini
siswa
pada
sesuatu
menimbulkan
bingungan,
untuk
ke-
kemudian
dilanjutkan
melakukan penyelidikan.
4.
tahap
dihadapkan
keterampilan awal untuk belajar
dibutuhkan
(stimulasi/
untuk
tidak
Langkah-langkah Model Discovery
memberi generalisasi, agar
Learning
timbul keinginan untuk me-
Pengaplikasian
model
nyelidiki
discovery
sendiri.
learning dalam pembelajaran, terdapat
dapat
beberapa
mengajukan
tahapan
yang
harus
dil-
Guru
memulai
dengan
pertanyaan,
aksanakan Kurniasih & Sani (2014: 68-
anjuran membaca buku, dan
71)
belajar
mengemukakan
langkah-langkah
lainnya
yang
operasional model discovery learning
mengarah pada persiapan
yaitu sebagai berikut.
pemecahan masalah.
a. Tahap Persiapan Model Discov-
2) Problem
statemen
(pernyataan/identifikasi ma-
ery Learning
salah)
1) Menentukan tujuan pem-
Guru memberikan kesem-
belajaran.
2) Melakukan
patan kepada siswa untuk
identifikasi
mengidentifikasi
karakteristik siswa.
3) Memilih materi pelajaran.
masalah
4) Menentukan
dengan
topik-topik
masalah-
yang
bahan
relevan
pelajaran,
yang harus dipelajari siswa
kemudian
secara induktif.
dipilih dan dirumuskan da-
5) Mengembangkan
satunya
lam bentuk hipotesis.
bahan-
bahan belajar yang berupa
salah
3) Data
Collection
contoh-contoh, ilustrasi, tu-
(Pengumpulan Data)
gas, dan sebagainya untuk
Tahap ini siswa diberi kes-
dipelajari siswa.
empatan untuk mengumpul-
368 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
kan berbagai data dan infor-
baru dan mendapat jawaban
masi yang relevan, melalui
dan
wawancara,
logis.
observa-
si ,membaca posisi gps, literatur, mengamati objek,
5)
cermat untuk membuktikan
menjawab pertanyaan atau
benar
tid-
ditetapkan
(Pengolahan Data)
hubungkan
kegiatan mengolah data dan
batas),
6)
yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku un-
Buffer
tuk semua kejadian atau
masalah yang sama, dengan
ry (seleksi data ), Union
memperhatikan hasil verifi-
(penggabungan dua area),
berbeda)
(gabungkan
Dissolve
beberapa
nilai ). Tahap ini berfungsi
sebagai pembentukan konsep dan generalisasi, sehingga
siswa
akan
mendapatkan pengetahuan
(Menarik
menarik sebuah kesimpulan
(menambahkan area), Que-
data
Generalization
kesimpulan adalah proses
Intersection ( perpotongan
Merge ( penggabungan dua
hasil
Tahap generalisasi/menarik
Overlay
(perpotongan suatu area )
area),
dengan
Kesimpulan)
(paduan dua layer), Clip
dua
dengan
pengolahan data.
ra lain Deliniasi (member
garis
tadi
temuan alternatif dan di-
Pengolahan data merupakan
peroleh siswa melalui anta-
tidaknya
sisi suatu tempat) yang
processing
informasi yang telah di-
atau
hipotesis (dalam hal ini po-
aknya hipotesis.
4) Data
Verification (Pembuktian)
lakukan pemeriksaan secara
tukan objek sendiri untuk
benar
secara
Pada tahap ini siswa mela-
melakukan uji coba menen-
membuktikan
pembuktian
kasi.
5. Sistem Informasi Geografis (SIG)
a. Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sistem
informasi
merupakan
sistem
geografis
informasi
khusus (cabang ilmu geografi
teknik) yang mengelola data
yang memiliki informasi spasial
369 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
grafi (baca: inset peta)
atau bereferensi keuangan. Dalam arti sempit, sistem informasi
e. Digunakan
untuk membangun, menyimpan,
membantu
perencanaan rute
geografis sebagai sistem kom-
puter yang memiliki kemampuan
untuk
7. Komponen
Sistem
Informasi
informasi
geografis
Gografis
Sistem
mengelola dan menampilkan informasi- informasi yang berefer-
merupakan
ensi geografis, sebagai contoh
pengetahuan khususnya di geografi
adalah data yang dikelompokkan
karena
menurut lokasi atau lainnya da-
cabang ilmu geografi teknik maka
lam suatu database. Sistem infor-
sistem ini terdiri atas beberapa kom-
masi geografis tentunya sangat
ponen yang menyusun di dalamnya.
membantu dalam hal pendataan
Selain itu, komponen ini juga men-
agar lebih spesifik dan hasil yang
jadi komponen pendukung yang
lebih akurat.
terdiri
6. Tujuan Penggunaan Sistem Informa-
sebuah
merupakan
atas
cabang
ilmu
bagian
perangkat
dari
keras,
perangkat lunak, manusia, data dan
juga metode yang digunakannya. Un-
si Geografis
Sistem informasi geografis se-
tuk lebih jelasnya Beberapa kompo-
bagai bagian dari pengembangan
nen yang dimiliki oleh Sistem infor-
ilmu geografi, tentu dibuat dengan
masi geografis antara lain sebagai
tujuan tertentu. Tujuan- tujuan ini
berikut:
tentu saja akan menjadi manfaat dari
a.
Perangkat keras (hardware)
sistem informasi georafis itu sendiri.
Sistem
Berikut ini merupakan beberapa
mempunyai
manfaat dari sistem informasi geo-
perangkat fisik yang merupakan
grafis:
bagian dari sistem komputer.
a. Digunakan
untuk
investigasi
geografis
perangkat-
Perangkat- perangkat tersebut
mendukung analisis pemetaan
ilmiah
b. Digunakan
informasi
untuk
membantu
pengelolaan sumber daya alam
c. Digunakan untuk perencanaan
dan juga geografi. Perangkat
atau hardware sistem informasi
geografis mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra
pembangunan
d. Digunakan untuk sistem karto-
diimbangi dengan resolusi dan
370 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
kut:
juga kecepatan yang tingi dan
juga mendukung operasi- perasi
1) Alat
yang berbasis data dengan vol-
dan
ume data yang besar secara ce-
sistem informasi geografis.
memasukkan
pemanipulasian
2) Data
pat.
Base
data
Management
System (DBMS)
Perangkat keras dari sistem in-
3) Alat untuk menganalisa data
formasi geografis ini terdiri atas
- data
beberapa bagian yakni unuk
menginput data, mengolah data,
4) Sebagai alat untuk menam-
serta mencetak hasil proses ana-
pilkan data dan juga hasil
lisis. Secara lebih detail, berikut
analisa.
ini pembagian berdasarkan pros-
b.
untuk
a.
Data
esnya:
Komponen sistem informasi
1) Input data terdiri atas mouse,
geografis
selanjutnya
adlah
digitizer, dan juga scanner.
data. Data merupakan bagian
2) Olah data terdiri atas har-
yang paling penting juga kare-
disk, processor, RAM, VGA
na tanpa adanya data tidak
Card.
akan ada pengolahan. Sehing-
3) Output data terdiri dari plot-
ga data ini merupakan kompo-
ter, printer dan juga scen-
nen input dan juga menjadi
erring
komponen output. Adapun da-
Perangkat lunak (software)
ta yang dibiutuhkan dalam sis-
Seperti halnya software pada
tem informasi geografis terdiri
komputer, perangkat lunak pada
atas dua macam, yakni data
sistem
geografs
spasial dan data non spasial.
melakukan
Untuk mengetahui lebih jelas
penyimpanan,
mengenai data, berikut ini
digunakan
proses
informasi
untuk
penganalisaan, pemvisualisasian
data- data baik data spasial mau-
merupakan penjelasannya.
Metode
pun data non spasial. Beberapa
Komponen yang terakhir dari
perangkat lunak yang digunakan
sistem
dalam sistem informasi geo-
adalah metode. Metode meru-
grafis antara lain sebagai beri-
pakan suatu cara atau langkah
informasi
geografis
371 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
yang digunakan dalam suatu
menyusun sebuah sistem, kita me-
proses.
yang
merlukan beberapa tahapan. Tak
digunakan pada sistem infor-
terkecuali dalam menyusun sistem
masi geografis ini banyak
informasi geografis ini. Diperlukan
sekali jenis dan akan berbeda-
beberapa
beda antara satu permasalahan
menghasilkan suatu hasil yang di-
dengan permasalahan lainnya.
tuju. Dalam menyusun sistem in-
Sistem
formasi
Metode
informasi
geografis
tahapan
untuk
geografis,
dapat
setidaknya
yang baik tergantung pada
melewati 5 tahapan sebagai beri-
aspek desain dan juga spek
kut:
real
atau
kenyataannya.
Metode yang baik merupakan
1) Tahap
Memasukkan
Data
(Tahapan Input Data)
metode yang sistematis dan
Tahap pertama yang harus dil-
dapat dipertanggungjawabkan
akukan dalam menyusun sistem
secara
Keruntutan
informasi geografis adalah tahap
metode juga menjadi sesuatu
memasukkan data. Data perlu di-
yang sangat penting, sebab
masukkan agar terekam dalam sis-
apabila tidak runtut dalam
tem sehingga dapat diolah dan
melakukan metode, bisa jadi
menghasilkan suatu output yang
hasilnya tidak akan berhasil
dapat digunakan. Data yang di-
atau jika berhasil, hasilnya tid-
masukkan dalam tahapan ini terdiri
ak sesuai seperti yang di-
atas akuisisi data dan proses awal.
inginkan.
yang
Data awal yang dibutuhkan disebut
digunakan juga harus tepat da-
dengan database. Database merupa-
lam mewakili setiap permasa-
kan data yang dikumpulkan selama
lahan yang akan dipecahkan.
survei dimasukkan dalam komputer
ilmiah.
Metode
atau peta- peta yang telah ada
Penelitian
metode
ini
menggunakan
desktiptif
dilarik secara optik dan dimasuk-
dengan
kan dalam komputer. Database ini
menggunakan teknik observasi da-
bisa digunakan lebih lanjut, dan
lam
dapat
pengumpulan
data
dan
diperoleh dari
penelitian
mengacu pada tahapan Kerja dalam
lapangan,
Sistem Informasi Geografis. Dalam
peta, serta data citra penginderaan
kantor
pemerintahan,
372 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
jauh. Sementara bentuk datanya
pan yang masuk ke dalam dua taha-
sendiri telah kita bahas dalam kom-
pan terakhir dalam tahapan sistem
ponen data diatas, yakni data spasi-
informasi
al dan data atribut. Dalam tahap
pengeluaran data berarti termasuk
memasukkan data terdapat proses
ke dalam output proses tersebut.
yang harus dilakukan antara lain
Data yang telah diolah kemudian
sebagai berikut:
dikeluarkan, kemudian ditampilkan
a) Digitasi
atau disajikan. Suatu skala peta ser-
b) Editing
ing ditentukan berdasarkan kebu-
c) Pembangunan topologi
tuhan pengguna peta dan juga me-
d) Transformasi proyeksi
dia cetak peta. Proses penentuan
e) Konversi format data
skala ini bisa dilakukan dengan
f) Pemberian atribut
mengunakan software tertentu. Da-
2) Tahapan Manipulasi dan Anali-
geografis.
Tahapan
lam tahapan ini terdapat beberapa
sa Data (Tahapan Proses)
proses yang harus dilakukan, antara
Setelah dilakukan proses edit-
lain sebagai berikut:
ing, peta siap digunakan untuk
a)
Transformasi skala
proses analisa. Sebagai salah satu
b)
Generalisasi
contoh analisis yang bisa dilakukan
c)
Tampilan perspektif.
oleh sistem informasi geografis
Data yang telah melalui proses
adalah buffer. Ada beberapa proses
analisa oleh sistem informasi geo-
yang dilakukan dalam tahap ini,
grafis akan memberikan informasi
antara lain sebagai berikut:
pada pengguna data sehingga dapat
a)
Operasi pengukuran
dipakai untuk berbagai kepentingan
b)
Analisis daerah penyangga
seperti
atau buffering
Bentuk output atau keluaran dari
Analisis tumpang susun atau
sistem informasi geografis ini dapat
overlay
berbentuk peta cetakan atau hard
c)
3) Tahap
Pengeluaran
Data
selanjutnya
keputusan.
copy, rekaman atau soft copy dan
juga tayangan atau display.
(Tahapan Output Data)
Tahapan
pengambilan
adalah
tahapan pengeluaran data. Tahap
pengeluaran data merupakan taha-
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning
373 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
Model pembelajaran discovery learn-
hidupan sehari-hari.
ing ini dilaksanakan di kelas XII Lintas
b. Topik: Manfaat SIG
Minat Geografi.Materi yang disampaikan
c. Tujuan Pembelajaran:
adalah mengenai Sistem Informasi Geo-
1) Menjelaskan pemanfaatan SIG
grafis (SIG).
untuk inventarisasi sumber daya
a. Kompetensi Dasar:
alam
Menganalisis pemanfaatan peta dan
2) Menjelaskan pemanfaatan SIG
Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk
untuk
inventarisasi
bangunan
sumberdaya
alam,
perencanaan pembangunan, kesehatan
lingkungan,
dan
mitigasi
bencana,
Menyajikan contoh hasil analisis pen-
perencanaan
pem-
d. Alokasi Waktu: 2 x Pertemuan (8
JP)
e. Kegiatan Pembelajaran.
erapan dasar-dasar pemetaan dan Sistem
Informasi Geografis (SIG) dalam ke-
Tabel 1 Sintak dan Kegiatan Pembelajaran
Sintak PembelajaKegiatan Pembelajaran
ran
Stimulation
Memberikan pretest
(stimulasi / pem- Siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing
berian rangsanGuru memberikan gambaran mengenai pemanfaatan SIG dagan)
lam kehidupan disertai dengan foto/gambar
Guru memberikan pertanyaan :
Apa yang dapat kalian amati dari gambar tersebut ?
Dapatkah kalian menyebutkan menyebutkan informasi apa
saja yang dapat diperoleh dari gambar yang kalian
amati ?
374 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
Problem statement
(pertanyaan /
identifikasi masalah)
Data collection
(pengumpulan
data)
Data processing
(pengolahan data)
Verification
(pembuktian)
Generalization
(menarik kesimpulan / generalisasi)
Setelah siswa mengamati gambar yang diberikan oleh guru
siswa dapat berpikir dan bertanya :
Apakah semua data dapat dijadikan sebuah informasi ?
Bagaimanakan cara kita untuk mendapatkan data ?
Bagaimanakah cara supaya data yang diperoleh dapat diolah
menjadi sebuah informasi ?
Siswamengumpulkan berbagai data terkait sumber daya alam
sekolah dari beberapa nara sumber sesuai dengan tugas kelompoknya masing-masing
Siswa menuliskan data-data yang di peroleh pada tabel di dalam LKS yang telah disediakan oleh guru
Siswa melakukan analisis data hasil pengamatan dalam bentuk
tabel yang telah ditulis dalam LKS.
Siswa melakukan analisis tumpang susun atau overlay
Melalui kegiatan diskusi siswa menyajikan model pemanfaatan SIG untuk inventarisasi sumber daya alam sekolah dan
perencanaan pembangunan sekolah di masa yang akan dating
Menyimpulkan pemanfaatan SIG untuk inventarisasi sumber
daya alam sekolah dan perencanaan pembangunan sekolah
Siswa diberikan tugas untuk mempraktekan pengetahuan yang
mereka miliki untuk membuat perencanaan pembangunan
wilayahnya berdasarkan data-data hasil obeservasi / wawancara di lingkungan tempat tinggalnya.
Berdasarkan model pembelajaran yang telah dilakukan, terlihat beberapa kemajuan
yang cukup signifikan dari proses pembelajaran, yaitu:
a. Pembelajaran menjadi berpusat pada siswa
b. Kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif
c. Siswa terlatih untuk mencari informasi secara detail
d. Siswa mulai terbiasa menganalisis keterkaitan antar data / informasi
e. Siswa memiliki pengalaman langsung menghasilkan informasi berdasarkan data
yang mereka peroleh (hasil observasi/wawancara)
f.
Siswa dapat menemukan konsep sendiri mengenai manfaat SIG untuk inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pembangunan.
Berdasarkan hasil temuan dikethui bahwa metode pembelajaran yang dilakukan
375 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
menjadikan proses belajar menjadi ter-
Penerapan model penemuan ini, da-
pusat pada siswa, hal ini sesuai dengan
lam prakteknya menghadapi beberapa
pernyataan
kendala, diantaranya:
bahwa:
“mengajar
menekankan pada terjadinya perubahan
a.
antusias dalam mencari data
perilaku pada siswa yang mempunyai
beberapa karakteristik, yaitu mengajar
Masih terdapat siswa yang kurang
b.
Terdapat beberapa siswa yang
berpusat pada siswa, siswa sebagai
mengalami kesulitan pada saat
subjek belajar, dan pembelajaran berori-
melakukan analisis data hasil ob-
entasi pada pencapaian tujuan” (Sholeh,
servasinya.
Terdapat kendala bahwa siswa yang
2007).
Selain itu, salah satu temuan yang
mengalami
kesulitan
pada
saat
lain adalah siswa terlatih untuk mencari
melakukan analisis data hasil observa-
informasi secara detil. Hal ini berkaitan
sinya.Hal ini merupakan masalah yng
dengan pemikiran yang menyatakan bah-
klasik dalam proses belajar mengajar,
wa: “Pengembangan cara berpikir dan
seperti yang juga diungkap dalam se-
teknik memeriksa – kecerdasan yang ter-
buah jurnal yang menyatakan bahwa:
latih (dimensi kecerdasan) diantaranya
“siswa hanya mempelajari sains sebagai
adalah Penguasaan pengetahuan: konsep-
produk bukan sebagai proses dan ap-
konsep dan informasi” (Sa’ud & Su-
likasi. Jika dihadapkan dalam masalah
mantri, 2003).
maka siswa mengalami kesulitan dalam
Keberhasilan siswa dalam proses
memecahkan masalah yang dihada-
pembelajaran tersebut dapat dibuktikan
pi” (Hermita & Rinanto, 2016).
dari hasil Input data, proses data, hingga
3. Faktor-Faktor Pendukung
Keberhasilan model pembelajaran
output data yang dilakukan oleh siswa
dalam menganalisis manfaat SIG untuk
Discovery
inventarisasi sumber daya alam dan
didukung oleh beberapa hal berikut:
perencanaan
pembangunan
(sekolah),
a.
Learning
ini
tentunya
Motivasi siswa yang tinggi untuk
serta hasil ulangan harian dimana ter-
mengetahui tahapan kerja SIG
dapat 50 % siswa yang tuntas KKM (data
hingga pemanfaatannya.
b.
terlampir).
Sarana dan prasarana yang menun-
dalam
jang kelancaran proses pembelaja-
melaksanakan model pembelajaran
ran (fasilitas internet/wifi) yang
2. Kendala
yang
dihadapi
Discovery Learning
376 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
dapat diakses oleh siswa melalui
a. Guru memfasilitasisiswa
dalam
telepon seluler atau laptop.
menyelesaikan tugas yang diberi-
Referensi yang memadai dan rele-
kan yaitu membuat laporan inven-
tarisasi sumber daya alam di seki-
van dengan materi ajar
Salah satu kendala yang biasa
tar tempat tinggal. Dalam hal ini
dihadapi guru dalam proses belajar
siswa dapat menanyakan hal-hal
mengajar adalah ketersediaan sarana dan
yang kurang mereka mengerti dan
prasarana belajar, misalnya laboratorium
dapat meminta saran yang men-
geografi. Padahal berdasarkan hasil
dukung tercapainya tujuan penu-
penelitian
gasan.
disebutkan
bahwa:
“Penggunaan dalam laboratorium akan
b. Upaya yang dapat dilakukan da-
memberi sumbangan praktis terutama
lam mengatasi masalah siswa yang
dalam pelaksanaan proses pembelajaran
kurang antusias dalam proses pem-
dengan menggunakan alat dan bahan,
belajaran adalah dengan melibat-
dimana pemanfaatan laboratorium ini
kan siswa tersebut dalam proses
sebagai
memberikan
identifikasi data serta memberikan
kemudahan dalam melakukan eksperi-
pertanyaan – pertanyaan sederhana
men, agar siswa lebih mudah dan secara
yang berkaitan dengan data yang
langsung dapat memahami materi pela-
diperolehnya.
wadah
untuk
c. Siswa
jaran” (Harahap, 2015).
termotivasi
untuk
Permasalahan sarana prasarana ini juga
melakukan penelitian ilmiah ten-
bayak dialami oleh lembaga pendidikan
tang arah pengembangan ataupun
lain, seperti yang terungkap dalam hasil
pembangunan
riset berikut ini: “ketersediaan alat
dasarkan hasil inventarisasi data
penunjang kegiatan belajar mengajar
sumberdaya
seperti
tempat tingalnya sehingga menjadi
LCD, dimana tidak semua
dan pra sarana yang memadai karena
C. SIMPULAN
jumlah yang terbatas” (Nurmatias, 2015)
1. Kesimpulan
Alternatif Pengembangan
alam
ber-
dilingkungan
suatu karya tulis ilmiah.
pengajar mendapatkan fasilitas sarana
4.
wilayahnya
Penerapan model pembelajaran Dis-
Berdasarkan model pembelajaran
covery Learning dalam materi pem-
Discovery Learning ini, terdapat bebera-
anfaatan SIG untuk inventarisasi sumber
pa alternatif pengembangan, yaitu:
daya
alam
dan
perencanaan
pem-
377 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
bangunan dapat memudahkan siswa da-
kepentingan pengembangan dan hasil
lam mempelajari dan memahami materi
yang
tersebut secara mendalam. Hal ini dapat
menyarankan adanya penelitian lanjutan,
terlihat dari perolehan hasil belajar siswa
mengingat pemanfaatan SIG ini sangat
dalam bentuk karya tulis dan nilai
luas dan memiliki peranan yang penting
ulangan harian dimana siswa yang tuntas
di masa sekarang dan yang akan datang.
KKM lebih dari 50%. Berdasarkan karya
D.
tulis yang telah dikumpulkan, dapat
diketahui bahwa mereka mampu untuk
melakukan observasi dan identifikasi data yang akan dibutuhkan dalam membentuk basis data SIG. dan selama proses
pembelajaran berlangsung, sebagian besar siswa terlihat aktif, kreatif, dan antusias dalam mempelajari materi pem-
anfaatan SIG.
Guru diharapkan terus meningkatkan
terutama
kompetensi
pedagogik, sehingga guu dapat menyusun
baik,
maka
penulis
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin, & Wahyuni, E. N. (2007).
Teori Balajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Harahap, F. (2015). Analisis Sarana dan
Intensitas Penggunaan Laboratorium Terhadap Keterampilan Proses
Sains Siswa SMA Negeri Se-Kota
Tanjungbalai. 12(1), 89–106.
Hermita, R., & Rinanto, Y. (2016).
2. Saran
kompetensinya,
lebih
strategi, pendekatan, model,
metode, dan teknik pembelajaran yang
aktif, kreatif, dan inovatif, sehingga proses pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan serta tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan baik dan memuaskan. Siswadiharapkan senantiasa be-
rusaha untuk mengoptimalkan potensi
dan motivasi yang ada dalam dirinya,
sehingga meraka dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan baik dan mampu
memecahkan masalah yang dihadapinya
secara aktif, kreatif dan inovatif. Untuk
Pengembangan
modul
berbasis
bounded inquiry laboratory ( lab )
untuk meningkatkan literasi sains
dimensi proses pada materi sistem
pencernaan kelas XI. INKUIRI, 5
(2), 94–107.
Kemdikbud. (2013). Permendikbud 64
tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik
dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia
Kemdikbud. (2013). Permendikbud 65
tahun 2013 tentang Standar Proses
378 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang
Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Kementrian Pendidikan
Kemdikbud. (2013). Permendikbud 81A
tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemdikbud. (2015). Materi Pelatihan
Implementasi
Kurikulum
2013 Tahun 2015. Jakarta: Badan
Pengembangan
Manusia
Sholeh, M. (2007). Perencanaan pembelajaran mata pelajaran geografi
dan Kebudayaan.
Guru
(udin_sa’ud).pdf
Sumber
Pendidikan
Daya
dan
Ke-
tingkat sma dalam konteks KTSP.
Jurnal Geografi, 4(2), 129–137.
https://
surianto200477.wordpress.com/2009/0
9/17/teori - pembelajaran kon-
struktivisme/[12 April 2015].
http://juliancreative.blogs.uny.ac.id/wpcontent/uploads/
budayaan dan Penjaminan Mutu
sites/1984/2017/03/KMP-Belajar-
Pendidikan, Kemdikbud.
dan-Pembelajaran-di-Abad-21.pdf
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. (2014).
http://
Mengimplementasikan Kurikulum
penelitiantinda-
20013: Memahami Berbagai Aspek
kankelas.blogspot.co.id/2012/10/
Dalam Kurikulum 2013. Surabaya:
efektivitas-pembelajaran-
Kata Pena
penemuan.html
Nurmatias, F. (2015). Pengaruh Etika
Kerja Islam , Komitmen Organisasi
http://digilib.unila.ac.id/10116/15/BAB%
20II.pdf
Terhadap Kinerja Karyawan Di
Institut Agama Islam Tafaqquh
Fiddin Dumai. Jurnal Tamaddun
https://ilmugeografi.com/geografi-teknik/
tahapan-kerja-sig
Ummah, 1(1), 1–14.
Sa’ud, U. S., & Sumantri, M. (2003).
Pendidikan dasar dan menengah.
Retrieved from http://file.upi.edu/
Direktori/FIP/
JUR._ADMINISTRASI_PENDIDI
KAN/195306121981031UDIN_SYAEFUDIN_SA’UD/
Pendidikan_Dasar_
379 Penerapan Model Discovery learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Sistem Informasi GeoPada Siswa SMA Negeri 1 Subang