T1 462012061 BAB III
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Tipe penelitian kuantitatif yang digunakan adalah kuantitatif bivariat korelasi. Kuantitatif bivariat korelasi merupakan penelitian metode kuantitatif yang hanya menghubungkan dua variabel. Dalam penelitian ini peneliti menghubungkan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di rawat inap Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta (Syarifudin, 2009).
3.2 Identifikasi Variabel Penelitian 3.2.1 Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi perubahan atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2009). Variabel independen penelitian ini adalah komunikasi terapeutik perawat. 3.2.2 Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009). Variabel dependen penelitian ini adalah kepuasan pasien rawat inap.
(2)
30 3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah ruang lingkup atau pengertian variabel yang diamati/dimuat dalam suatu penelitian (Notoadmodjo, 2010).
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Penelitian Definisi Operasional Unsur Penelitian
Instrumen Penelitian Skor (presentase) dan Kategori Skala Ukur Komunikasi terapeutik perawat Komunikasi terapeutik perawat merupakan komunikasi yang dilakukan perawat dengan teknik tertentu baik verbal maupun nonverbal yang secara sadar dirancang untuk memberikan bantuan kepada pasien memenuhi kebutuhan kesehatannya. Fase komunikasi terapeutik perawat: 1. Fase preinteraksi 2. Fase orientasi 3. Fase kerja 4. Fase terminasi
Teknik penelitian ini adalah survei dengan instrumen kuesioner pernyataan dengan pilihan jawaban yang tegas dari responden
antara “ya” atau “tidak”
berdasarkan skala Dikotomi
>75% = Baik (skor 16 - 21)
56-75% = Cukup baik (skor 12 –15) 40-55% = Kurang baik (skor 8 – 11)
<40% = Tidak baik(skor 0 – 7)
Rumus : Arikunto (2006)
Ordinal
Kepuasan pasien
Kepuasan pasien merupakan penilaian / evaluasi hasil dari kinerja aktual tenaga kesehatan dengan apa yang diharapkan.
Aspek kepuasan pasien :
1. Emphaty (empati) 2. Reliability
(kehandalan) 3. Assurance
(jaminan)
Teknik penelitian ini adalah survei dengan instrumen kuesioner pernyataan dengan pilihan jawaban yang tegas dari responden
antara “ya” atau “tidak”
berdasarkan skala Dikotomi
>75% = Puas (skor 17 – 22) 56-75% = Cukup puas (skor 13 – 16) 40-55% = Kurang puas (skor 9– 12) <40% = Tidak puas (skor 0 – 8)
Rumus : Arikunto (2006)
(3)
31 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2009), populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek. Informasi dari Bapak A salah satu staf di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta, jumlah perawat sebanyak 157 orang dan pasien rawat inap pada setiap bulan berkisar sekitar 250 - 400 orang.Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat dan pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta pada bulan April 2016.
3.4.2 Sampel
Sugiyono (2009) mengartikan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.Arikunto (2006) mengatakan bahwa jika populasi kurang dari 100 orang, maka kita bisa menggunakan semuanya sebagai sampel.Jika populasi lebih dari 100, kita bisa mengambil 10 - 25% sebagai sampel. Sampel penelitian ini berjumlah 30 orang perawat diambil dari 20% populasi dan 40 orang pasien diambil dari 15% populasi pada bulan April 2016. Sampel ini diambil dengan pertimbangan bahwa sudah memenuhi standar minimal penelitian kuantitatif dan
(4)
32 pertimbangan waktu ijin penelitian hanya pada bulan April 2016. Sampel penelitian diambil dengan quota sampling yaitu penentuan sampel dari populasi mempunyai kriteria inklusi sampai jumlah (kuota) yang diinginkan tercapai.Berikut kriteria inklusi dan eksklusi pada masing-masing responden:
a. Kriteria inklusi pasien rawat inap 1) Di rawat inap >24 jam 2) Berusia 14 – 70 tahun 3) Sadar penuh
4) Bisa membaca dan menulis 5) Bersedia menjadi responden b. Kriteria eksklusi pasien rawat inap
1) Di rawat inap <24 jam 2) Tidak berusia 14 – 70 tahun 3) Tidak sadar
4) Tidak bisa membaca dan menulis 5) Tidak bersedia menjadi responden c. Kriteria inklusi perawat
1) Berdinas di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta
(5)
33 d. Kriteria eksklusi perawat
1) Tidak berdinas di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta
2) Tidak bersedia menjadi responden 3.5Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 di ruang Dahlia dan ruang Bougenville yang merupakan ruang rawat inap Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta.Pendekatan yang digunakan peneliti ini adalah cross-sectional yaitu pengukuran variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali pada waktu yang bersamaan.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat dan gambaran kepuasan pasien rawat inap serta menghubungkan kedua variabel tersebut, peneliti menggunakan teknik penelitian survei dengan memberikan beberapa pernyataan dan menyediakan jawaban yang tegas
antara “ya” atau “tidak” didasarkan dengan skala dikotomi.
Skala dikotomi merupakan skala yang hanya menyediakan dua pilihan jawaban dari pertanyaan/pernyataan, misalnya jawaban ya-tidak, baik-jelek atau pernah-belum pernah yang sifatnya jawaban tegas oleh karena itu skala ini tidak ada pilihan netral atau ragu-ragu (Simamora, 2005).
(6)
34 Instrumen penelitian survei ini diisi dengan memberikan tanda
centang (√) oleh responden, masing-masing berisi pernyataan
positif dan pernyataan negatif. Peneliti akan mengamati
pemberian tanda centang (√) pada kolom jawaban “Ya” atau “Tidak”. Pernyataan positif jawaban “Ya” diberi skor 1 dan
jawaban “Tidak” diberi skor 0, kemudian pernyataan negatif,
jawaban “Ya” diberi skor 0 dan jawaban “Tidak” diberi skor 1.
Berikut sebaran blue print yang dimuat dalam kedua kuesioner yang digunakan untuk penelitian:
Tabel 3.2Blue Print Kuesioner Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Perawat
Unsur Penelitian
Blue Print
Butir Pernyataan
Total Pernyataan
Positif
Pernyataan Negatif
Fase Preinteraksi
a. Menganalisa kekuatan dan kelemahan diri.
b. Mengumpulkan data tentang pasien, sebagai dasar dalam membuat rencana interaksi.
c. Membuat rencana pertemuan dengan pasien.
1,2 3 3
Fase Orientasi
a. Membina hubungan saling percaya b. Merumuskan kontrak bersama pasien.
c. Menggali perasaan dan pikiran serta mengidentifikasi masalah pasien.
d. Merumuskan tujuan interaksi dengan pasien.
4,21 5,6,11,20 6
Fase Kerja a. Mendengarkan dengan penuh perhatian. b. Membantu solusi masalah yang dihadapi pasien. c. Memfokuskan dan menyimpulkan masalah pasien.
7,8,9,10,13,14 ,16
(7)
35 Fase
Terminasi
a. Mengevaluasi pencapaian tujuan interaksi yang dilakukan. b. Melakukan evaluasi perasaan pasien setelah berinteraksi. c. Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang
dilakukan.
d. Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya.
17,18 19 3
Tabel 3.3 Blue Print Kuesioner Respon Kepuasan Pasien Rawat Inap Unsur Penelitian Blue Print Butir Pernyataan Total Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Emphaty (empati)
a. Kemampuan pelayan kesehatan BHSP dengan pasien, memahami kebutuhan pasien dan perhatian.
b. Keramahan petugas kesehatan dalam menyapa dan berbicara, keikutsertaan pasien dalam mengambil keputusan pengobatan.
1,3,6,13,22 2,5,11,12,1 8
10
Reliability
(kehandalan)
a. Kemampuan petugas
memberikan pelayanan/solusi kepada pasien dengan tepat. Dalam pelayanan rumah sakit adalah penilaian pasien terhadap kemampuan tenaga kesehatan.
7,10,20 4, 21 5
Assurance
(jaminan)
a. Kemampuan petugas memberikan pelayanan kepada pasien sehingga dipercaya.
b. Kejelasan tenaga kesehatan memberikan informasi tentang penyakit dan obat kepada pasien.
8,9,14,17,19 15,16 7
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 3.7.1 Uji Validitas
Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur benar-benar mengukur apa yang diukur (Arikunto, 2006). Untuk perhitungan validitas instrumen, peneliti menggunakan program SPSS
(8)
36
(Statistical Product and Service Solutions) windows 17.0 dengan korelasi Pearson Product Moment. Hasil r
hitung dibandingkan dengan r tabel dengan taraf signifikan 5%. Jika didapat r hitung > r tabel maka butir instrument dikatakan valid,sebaliknya jika r hitung < r
tabel maka instrumen dikatakan tidak valid.
1) Hasil uji validitas kuesioner pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat yang diujikan pada 20 perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga dengan koefisien korelasi total item menunjukkan sebanyak 21 item pernyataan valid dan 10 tidak valid dalam kuesioner pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat dari total 31 item pernyataan, lihat pada Lampiran 5. 2) Hasil uji validitas respon kepuasan pasien rawat inap
yang diujikan pada 35 pasien rawat inap di Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga dengan koefisien korelasi total item menunjukkan sebanyak 22 item pernyataan valid dan 2 tidak valid dalam kuesioner respon kepuasan pasien dari total 24 item pernyataan, lihat pada Lampiran 5.
(9)
37 3.7.2 Uji Reliabilitas
Mengukur reliabilitas data diperlukan untuk mengetahui apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak. Pada penelitian ini digunakan rumus Alpha Cronbach.Untuk perhitungan reliabilitas instrumen, menggunakan program SPSSwindows 17.0.
Tabel 3.4 Standar Reliabilitas (Ancok, 2012)
r < 0,7 Tidak Reliabel
0,7 ≤ r < 0,799 Cukup Reliabel
0,8 ≤ r < 0,899 Reliabel
r > 0,9 Sangat Reliabel
1) Hasil uji reliabilitas kuesioner pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga diperoleh nilai Alpha Cronbach0,940. Jadi, karena perhitungan yang diperoleh 0,940 instrumen dalam kategori sangat reliabel sehingga instrumen dapat digunakan, dilihat pada Lampiran 6.
2) Hasil uji reliabilitas respon kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga diperoleh nilai Alpha Cronbach 0,948. Jadi, karena perhitungan yang diperoleh 0,948 instrumen dalam kategori sangat reliabel sehingga instrumen dapat digunakan, dilihat pada Lampiran 6.
(10)
38 3.8 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner masing-masing untuk perawat dan pasien yang sudah di uji validitas dan reliabilitas. Kuesioner untuk mengukur pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat sebanyak 21 pernyataan, pernyataan bersifat positif sebanyak 13 dan pernyataan bersifat negatif sebanyak 8. Sedangkan kuesioner untuk mengukur kepuasan pasien sebanyak 22 pernyataan, pernyataan bersifat positif sebanyak 13 dan pernyataan bersifat negatif sebanyak 9.
3.9Teknik Pengolahan dan Analisa Data 3.9.1 Pengolahan Data
3.9.1.1 Editing
Editing adalah kegiatan menyeleksi data yang masuk dari pengumpulan data, setelah kuesioner dikumpulkan peneliti melakukan pemeriksaan terhadap jawaban yang telah diberikan dan tidak ada kuesioner yang tidak terisi.
3.9.1.2 Coding
Setelah data diperoleh, data diberikan kode untuk
pernyataan positif jawaban “Ya” diberi skor 1 dan jawaban “Tidak” diberi skor 0. Sedangkan
(11)
39
pernyataan negatif jawaban “Ya” diberi skor 0 dan jawaban “Tidak” diberi skor 1.
3.9.1.3 Entry Data
Nilai-nilai dalam lembar kuesioner penelitian dijumlahkan dan dimasukkan dalam tabel hitung.Setelah semua data dihitung, data dimasukkan ke perangkat komputer dengan program aplikasi SPSS windows 17.0untuk dianalisa.
3.9.2 Analisa Data
Data yang sudah lengkap kemudian ditabulasi dalam bentuk tabel sesuai dengan variabel yang hendak diukur. Setelah proses tabulasi, nilai ditentukan menggunakan rumus Arikunto (2006):
Keterangan :
% = skor (presentase)
ΣX = jumlah skor responden
ΣMaks = jumlah skor maksimal
Selanjutnya nilai presentase diklasifikasikan kedalam bentuk skala ordinal.Untuk mengetehui gambaran pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat,
Σ X
% = X 100
(12)
40 jika >75% dikategorikan baik, 56%-75% dikategorikan cukup baik, 40%-55% dikategorikan kurang baik dan <40% dikategorikan tidak baik.Kemudian, untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien, jika >75% dikategorikan puas, 56%-75% dikategorikan cukup puas, 40%-55% dikategorikan kurang puas dan <40% dikategorikan tidak puas.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji statistik digunakan untuk membantu mengetahui ada atau tidak ada hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien dan membatu mengukur keeratan hubungan yang keduanya skala ordinal.Uji statistik yang digunakan adalah Spearman Rank. Dalam Syarifudin (2009),korelasi Spearman Rank merupakan uji korelasi dua variabel apabila datanya dalam bentuk skala ordinal, skala interval dan rasio namun datanya tidak memenuhi prasyarat analisis parametik yaitu kenormalan data dan linieritas hubungan, maka dalam penelitian ini peneliti juga melakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji linearitas.
Untuk melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel, peneliti memberikan kriteria sebagai berikut (Syarifudin, 2009):
(13)
41 Tabel 3.5 Hubungan Variabel Penelitian Menurut
Besarnya Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan Kedua Variabel Penelitian
0,80 – 1,000 Hubungan sangat kuat 0,60 – 0,799 Hubungan kuat 0,40 – 0,599 Hubungan cukup kuat 0,20 – 0,399 Hubungan lemah 0,00 – 0,199 Hubungan sangat lemah
3.10 Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan proses penelitian, peneliti meminta surat pengantar dari Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang berisi ijin studi pendahuluan (lihat Lampiran 1), ijin uji validitas (lihat Lampiran 4) dan ijin penelitian (lihat Lampiran 8) yang ditujukan kepada Direktur masing-masing Rumah Sakit yang dituju. Setelah proses ijin disetujui, peneliti diijinkan untuk ke ruang rawat inap Rumah Sakit untuk melakukan proses studi pendahuluan, proses uji validitas dan proses penelitian.
3.11 Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting, mengingat keperawatan yang berhubungan langsung dengan manusia. Penelitian ini dilakukan berdasarkan etika penelitian menurut Notoatmodjo (2010):
(14)
42 a. Informed Concent (Persetujuan)
Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian kemudian responden membaca dan menyetujui ikut parsitipasi dalam proses penelitian kemudian peneliti menyerahkan lembar persetujuan menjadi responden, serta memberikan tanda tangan dilembar persetujuan sebagai bukti bersedia menjadi responden.
b. Anonimity (Tanpa nama)
Etika penelitian ini tidak memberikan nama responden pada lembaran alat ukur, melainkan hanya menulis kode/inisial pada lembar pengumpulan data. c. Confidentiality (Kerahasiaan)
Etika penelitian ini menjamin kerahasiaan dan hasil penelitian baik informasi maupun masalah lain.
d. Self Determination
Responden diberikan kebebasan menentukan untuk bersedia atau tidak dalam kegiatan penelitian secara sukarela.
(1)
37 3.7.2 Uji Reliabilitas
Mengukur reliabilitas data diperlukan untuk mengetahui apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak. Pada penelitian ini digunakan rumus Alpha Cronbach.Untuk perhitungan reliabilitas instrumen, menggunakan program SPSSwindows 17.0.
Tabel 3.4 Standar Reliabilitas (Ancok, 2012) r < 0,7 Tidak Reliabel
0,7 ≤ r < 0,799 Cukup Reliabel
0,8 ≤ r < 0,899 Reliabel
r > 0,9 Sangat Reliabel
1) Hasil uji reliabilitas kuesioner pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga diperoleh nilai Alpha Cronbach0,940. Jadi, karena perhitungan yang diperoleh 0,940 instrumen dalam kategori sangat reliabel sehingga instrumen dapat digunakan, dilihat pada Lampiran 6.
2) Hasil uji reliabilitas respon kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga diperoleh nilai Alpha Cronbach 0,948. Jadi, karena perhitungan yang diperoleh 0,948 instrumen dalam kategori sangat reliabel sehingga instrumen dapat digunakan, dilihat pada Lampiran 6.
(2)
38 3.8 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner masing-masing untuk perawat dan pasien yang sudah di uji validitas dan reliabilitas. Kuesioner untuk mengukur pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat sebanyak 21 pernyataan, pernyataan bersifat positif sebanyak 13 dan pernyataan bersifat negatif sebanyak 8. Sedangkan kuesioner untuk mengukur kepuasan pasien sebanyak 22 pernyataan, pernyataan bersifat positif sebanyak 13 dan pernyataan bersifat negatif sebanyak 9.
3.9Teknik Pengolahan dan Analisa Data 3.9.1 Pengolahan Data
3.9.1.1 Editing
Editing adalah kegiatan menyeleksi data yang masuk dari pengumpulan data, setelah kuesioner dikumpulkan peneliti melakukan pemeriksaan terhadap jawaban yang telah diberikan dan tidak ada kuesioner yang tidak terisi.
3.9.1.2 Coding
Setelah data diperoleh, data diberikan kode untuk
pernyataan positif jawaban “Ya” diberi skor 1 dan jawaban “Tidak” diberi skor 0. Sedangkan
(3)
39
pernyataan negatif jawaban “Ya” diberi skor 0 dan jawaban “Tidak” diberi skor 1.
3.9.1.3 Entry Data
Nilai-nilai dalam lembar kuesioner penelitian dijumlahkan dan dimasukkan dalam tabel hitung.Setelah semua data dihitung, data dimasukkan ke perangkat komputer dengan program aplikasi SPSS windows 17.0untuk dianalisa.
3.9.2 Analisa Data
Data yang sudah lengkap kemudian ditabulasi dalam bentuk tabel sesuai dengan variabel yang hendak diukur. Setelah proses tabulasi, nilai ditentukan menggunakan rumus Arikunto (2006):
Keterangan :
% = skor (presentase)
ΣX = jumlah skor responden
ΣMaks = jumlah skor maksimal
Selanjutnya nilai presentase diklasifikasikan kedalam bentuk skala ordinal.Untuk mengetehui gambaran pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat,
Σ X
% = X 100
(4)
40 jika >75% dikategorikan baik, 56%-75% dikategorikan cukup baik, 40%-55% dikategorikan kurang baik dan <40% dikategorikan tidak baik.Kemudian, untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien, jika >75% dikategorikan puas, 56%-75% dikategorikan cukup puas, 40%-55% dikategorikan kurang puas dan <40% dikategorikan tidak puas.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji statistik digunakan untuk membantu mengetahui ada atau tidak ada hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien dan membatu mengukur keeratan hubungan yang keduanya skala ordinal.Uji statistik yang digunakan adalah Spearman Rank. Dalam Syarifudin (2009),korelasi Spearman Rank merupakan uji korelasi dua variabel apabila datanya dalam bentuk skala ordinal, skala interval dan rasio namun datanya tidak memenuhi prasyarat analisis parametik yaitu kenormalan data dan linieritas hubungan, maka dalam penelitian ini peneliti juga melakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji linearitas.
Untuk melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel, peneliti memberikan kriteria sebagai berikut (Syarifudin, 2009):
(5)
41 Tabel 3.5 Hubungan Variabel Penelitian Menurut
Besarnya Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan Kedua Variabel Penelitian
0,80 – 1,000 Hubungan sangat kuat 0,60 – 0,799 Hubungan kuat 0,40 – 0,599 Hubungan cukup kuat 0,20 – 0,399 Hubungan lemah 0,00 – 0,199 Hubungan sangat lemah
3.10 Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan proses penelitian, peneliti meminta surat pengantar dari Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang berisi ijin studi pendahuluan (lihat Lampiran 1), ijin uji validitas (lihat Lampiran 4) dan ijin penelitian (lihat Lampiran 8) yang ditujukan kepada Direktur masing-masing Rumah Sakit yang dituju. Setelah proses ijin disetujui, peneliti diijinkan untuk ke ruang rawat inap Rumah Sakit untuk melakukan proses studi pendahuluan, proses uji validitas dan proses penelitian.
3.11 Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting, mengingat keperawatan yang berhubungan langsung dengan manusia. Penelitian ini dilakukan berdasarkan etika penelitian menurut Notoatmodjo (2010):
(6)
42 a. Informed Concent (Persetujuan)
Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian kemudian responden membaca dan menyetujui ikut parsitipasi dalam proses penelitian kemudian peneliti menyerahkan lembar persetujuan menjadi responden, serta memberikan tanda tangan dilembar persetujuan sebagai bukti bersedia menjadi responden.
b. Anonimity (Tanpa nama)
Etika penelitian ini tidak memberikan nama responden pada lembaran alat ukur, melainkan hanya menulis kode/inisial pada lembar pengumpulan data. c. Confidentiality (Kerahasiaan)
Etika penelitian ini menjamin kerahasiaan dan hasil penelitian baik informasi maupun masalah lain.
d. Self Determination
Responden diberikan kebebasan menentukan untuk bersedia atau tidak dalam kegiatan penelitian secara sukarela.