PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA : Penelitian Tindakan Kelas di SDN 1 Suntenjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2013/201

(1)

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE

STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA

PELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 1 Suntenjaya Kelas V Semester II Tahun

Ajaran 2013/2014 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Nurhawati

1003462

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 1 Suntenjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Oleh

Nurhawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Nurhawati 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

(4)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI

SIFAT-SIFAT CAHAYA Oleh

Nurhawati 1003462

Penelitian ini dikarenakan pembelajaran IPA di Sekolah yang lebih sering terpusat pada guru, seperti metode demonstrasi. Hal ini mengakibatkan siswa tidak mampu mengembangkan pemahaman IPA yang seharusnya mudah jika dalam pembelajaran menerapkan metode yang tepat. Karena pembelajaran tidak sepenuhnya melibatkan siswa, ini menyebabkan siswa tidak bisa sepenuhnya menerima materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini terlihat dari rendahnya nilai siswa pada mata pelajaran IPA khususnya materi sifat-sifat cahaya. Selain itu, sepatutnya pada pembelajaran IPA harus diusahakan menggunakan media atau metode yang memungkinkan siswa belajar menemukan sendiri fakta dan konsep mengenai materi yang diajarkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dan peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model Cooperative Learning

tipe Student Team Achievement Division (STAD). Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adaptasi model Kemmis dan Mc Taggart sebanyak dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 49 orang. Data analisis hasil belajar siswa yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan. Rata-rata nilai pada siklus I diperoleh nilai 68,51 dengan prosentase 53,19 % siswa mendapat nilai diatas KKM, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata nilai 77,9 dengan prosentase 83,33 % siswa mendapat nilai diatas KKM. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model Cooperative Learning tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya. Berdasarkan penelitian tersebut ada beberapa saran yang hendak disampaikan antara lain dalam menerapkan model Cooperative Learning tipe STAD guru harus menyertakan model eksperimen sebagai model pelengkap untuk mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya, dalam penerapan langkah-langkah STAD sebaiknya gunakan langkah-langkah STAD modifikasi seperti yang penulis temukan, serta guru


(5)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

harus pandai dalam mengatur alokasi waktu pada saat pembelajaran dengan menerapka model Cooperative Learning tipe STAD.

Kata kunci: Model Cooperative Learning Tipe STAD, Hasil Belajar, Sifat-sifat Cahaya


(6)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN………..………....i

ABSTRAK ……….….ii

KATA PENGANTAR ………...iii

UCAPAN TERIMAKASIH………iv

DAFTAR ISI ………...v

DAFTAR GAMBAR ………...…viii

DAFTAR TABEL ………...…...ix

DAFTAR LAMPIRAN ………..…x

BAB I PENDAHULUAN ………..1

A. Latar Belakang Masalah ………..…..1

B. Rumusan Masalah ………..3

C. Tujuan Penelitian ………...4

D. Manfaat Penelitian ……….4

E. Hipotesis Tindakan ………5

F. Definisi Operasional ………..6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………..7

A. Model Cooperative Learning Tipe STAD……….……….…7

1. Pengertian Model Cooperative Learning Tipe STAD………...7

2. Prinsip-Prinsip Model Cooperative Learning Tipe STAD………8

3. Langkah-Langkah Model Cooperative Learning Tipe STAD………...9

4. Kelebihan Model Cooperative Learning Tipe STAD………..11


(7)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Mata Pelajaran IPA di SD…………...………...13

D. SIfat-Sifat Cahaya……….……14

E. Penelitian yang Relevan……….………..20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………22

A. Metode Penelitian ………22

B. Lokasi dan Waktu Penelitian……….………..24

C. Subjek Penelitian ……….…24

D. Prosedur Penelitian ……….…24

1. Tahap Pendahuluan……….24

2. Tahap Tindakan………...25

a. Siklus I……….………...25

1) Perencanaan………..……….25

2) Pelaksanaan………..……….25

3) Pengamatan…………...………26

4) Refleksi……….26

b. Siklus II………...26

1) Perencanaan………...26

2) Pelaksanaan………...27

3) Pengamatan………...27

4) Refleksi……….27

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian………..…27

1. Teknik Pengumpulan Data……….27

a. Tes………27

b. Nontes………..28

2. Instrumen Penelitian……….28


(8)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Instrumen Pengumpulan Data………..28

1) Soal tes buatan guru………..28

2) Daftar cek kinerja peserta didik………29

3) Lembar kegiatan siswa………..29

4) Catatan lapangan………...29

5) Dokumentasi……….29

F. Analisis Pengolahan data……….29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……….…….……32

A. Kondisi Awal……….….32

B. Deskripsi Pelaksanaan………....32

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I……….…………32

a. Perencanaan Tindakan Siklus I………33

b. Pelaksanaan Tindakan SIklus I………33

2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian SIklus II………36

a. Perencanaan Tindakan Siklus II………...36

b. Pelaksanaan Tindakan SIklus II………...…37

C. Hasil Penelitian………...39

1. Hasil Penelitian Siklus I……….40

a. Observasi Tindakan………..…40

b. Aktivitas Siswa Dalam Kelompok………...…44

c. Hasil Belajar Kognitif………..60

2. Hasil penelitian Siklus II………...….64

a. Observasi Tindakan………..64

b. Aktivitas Siswa Dalam Kelompok………...70

c. Hasil Belajar Kognitif………..83


(9)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Pelaksanaan Pembelajaran IPA dengan Penerapan Model

Cooperative Learning Tipe STAD………...87

2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa………..88

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ….……….………90

A. Simpulan ……….………....90

B. Rekomendasi………91

DAFTAR PUSTAKA ………..………93

LAMPIRAN………...95

RIWAYAT HIDUP………..177

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Cahaya Merambat Lurus………...16

Gambar 2.2 Pemantulan Cahaya………18

Gambar 2.3 Jenis-jenis Pemantulan……….……..18

Gambar 2.4 Pemantulan pada Cermin Datar………..19

Gambar 2.5 Pemantulan pada Cermin Cembung………...……20


(10)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Catatan Lapangan Observer Siklus I………...………40

Tabel 4.2 Hasil Analisis Catatan Lapangan Siklus I………..………..……42

Tabel 4.3 Aktifitas Siswa Dalam Kelompok Siklus I……….…..45

Tabel 4.4 Hasil Belajar Kognitif Siklus I………...60

Tabel 4.5 Rekognisi Tim SIklus I………...…..63

Tabel 4.6 Hasil Catatan Lapangan Observer Siklus II………...…..65

Tabel 4.7 Hasil Analisis Catatan Lapangan Siklus II………..….66


(11)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.9 Hasil Belajar Kognitif Siklus II………83 Tabel 4.10 Rekognisi Tim SIklus II……….…86

DAFTAR LAMPIRAN

A. INSTRUMEN PEMBELAJARAN

A.1 RPP Siklus I………..95

A.2 RPP Siklus II……….……..100

B. INSTRUMEN PENELITIAN


(12)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B.2 Catatan Lapangan………105

B.3 Kisi-Kisi Soal Siklus I………...106

B.4 Kisi-Kisi Soal Siklus II………....108

B.5 Lembar Soal Siklus I.………..……109

B.6 Lembar Soal Siklus II………..111

B.7 LKS 1 Siklus I………...…..112

B.8 Lks 2 Siklus I………..…….114

B.9 Lks Siklus II………....116

B.10 Lembar Rangkuman Tim………...……118

C. HASIL PENELITIAN C.1 Penilaian Aktifitas Siswa dalam Kelompok………...….119

C.2 Catatan Lapangan………127

C.3 Hasil Soal Evaluasi Siklus I………130

C.4 Hasil Soal Evaluasi Siklus II………...……136

C.5 LKS 1 dan 2 Siklus I……….…..139

C.6 LKS Siklus II………...…151

C.7 Lembar Rangkuma Tim Siklus I………...………..155

C.8 Lembar Rangkuman Tim Siklus II………..…………163

D. DOKUMENTASI………..…171

E. ADMINISTRASI E.1 SK Pengangkatan Pembimbing Penyusun Skripsi………..………172

E.2 Surat Izin Penelitian dari Kampus………...173

E.3 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian dari Sekolah………...……174


(13)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya


(14)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran merupakan kunci utama tercapainya tujuan pendidikan. Keberhasilan proses pembelajran dipengaruhi oleh beberapa komponen diantaranay adalah guru, siswa, kurikulum, metode, tujuan, evaluasi, lingkungan belajar dan lainnya. Namun komponen yang paling utama dalam proses pembelajaran adalah siswa dan guru. Hal ini dikarenakan hakekat pembelajaran adalah usaha terencana yang dilakukan oleh guru agar siswa dapat belajar.

Hal yang penting diperhatikan guru dalam pembelajaran IPA adalah berusaha agar siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat dipandang sebagai produk dan sebagai proses. Oleh karena itu maka keduanya tidak dapat dipisahkan. Guru yang berperan sebagai fasilitator siswa dalam belajar produk dan proses IPA harus dapat mengemas pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa.

Pembelajaran di sekolah dasar, khususnya pada pembelajaran IPA, lebih sering terepusat pada guru, seperti metode demonstrasi. Masalah tersebut peneliti temukan di lapangan saat melakukan observasi. Hal ini mengakibatkan siswa tidak mampu mengembangkan pemahaman IPA yang seharusnya mudah jika dalam pembelajaran menerapkan metode yang tepat. Karena pembelajaran tidak sepenuhnya melibatkan siswa maka ini menyebabkan siswa tidak bisa sepenuhnya menerima materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu, sepatutnya pada pembelajaran IPA harus diusahakan menggunakan media atau metode yang


(15)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memungkinkan siswa belajar menemukan sendiri fakta dan konsep mengenai materi yang diajarkan.

Kurangnya minat belajar siswa. Minat belajar ini bisa dipengarui dari lingkungan sekitarnya. Bisa karena kurangnya perhatian dari orangtua ataupun


(16)

2

bisa juga karena faktor dari guru itu sendiri yang menyebabkan siswa malas dan jenuh untuk mengikuti pembelajaran serta untuk belajar sendiri di rumah.

Pada materi sifat-sifat cahaya di kelas V SDN 1 Suntenjaya dengan jumlah siswa 49 siswa dan hanya 11 siswa yang mendapat nilai ≥ 60. Kemampuan penguasaan materi dan hasil belajar merupakan hal yang sangat penting karena berkaitan dengan ketercapaian kompetensi dan tingkat ketuntasan siswa. Guru sangat berperan penting untuk mengubah cara pembelajaran dengan melakukan inovasi dalam proses pembelajaran dikelas. Suatu kelas pasti terdiri dari siswa dengan tingkat kemampuan akademis yang berbeda-beda.

Dengan melihat masalah pembelajaran IPA di lapangan, maka siswa tidak terbiasa menggunakan daya nalarnya, tetapi justru terbiasa dengan cara menghafal, hanya terpaku pada buku sumber serta terasa ada jurang pemisah antara pembelajaran di kelas dengan lingkungan kehidupan sehari-hari siswa.

Untuk mengatasi permasalahan seperti ini, siswa dapat dikelompokkan ke dalam beberapa tim yang anggotanya terdiri dari berbagai macam latar belakang, baik prestasi belajar maupun jenis kelamin. Dengan cara seperti ini siswa-siswa dalam satu tim saling mendukung untuk mencapai keberhasilan pembelajaran.

Cooperative Learning mewadahi bagaimana siswa dapat bekerja sama dalam kelompok, tujuan kelompok adalah tujuan bersama. Situasi kooperatif merupakan bagian dari siswa untuk mencapai tujuan kelompok, siswa harus merasakan bahwa mereka akan mencapai tujuan, maka siswa lain dalam kelompoknya memiliki kebersamaan, artinya tiap anggota kelompok bersikap kooperatif dengan sesama anggota kelompoknya. Seperti yang dikemukakan oleh Huda (2013. hlm. 201) bahwa:

Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang didalamnya beberapa kelompok kecil siswa dengan level kemampuan akademik yang berbeda-beda saling bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya secara akademik, siswa juga dikelompokkan secara beragam berdasarkan gender, ras, dan etnis.


(17)

3

Pembelajaran kooperatif akan memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja bersama-sama temannya dalam mengerjakan tugas dan guru sebagai fasilitator. Dalam pembelajaran ini, siswa dapat menjadi sumber belajar bagi temannya yang lain.

Dari pemaparan diatas, maka peneliti memilih menggunakan model

Cooperative Learning tipe Student Team Achivement Division (STAD) untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya di kelas V SDN 1 Suntenjaya. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa model Cooperative Learning tipe STAD merupakan model pembelajaran yang mengutamakan proses kerjasama dalam kelompok, keaktifan dalam belajar, berbagi ilmu pengetahuan serta tanggung jawab secara individu

Berdasarkan uraian tersebut penulis akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk Meningktakan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Sifat-Sifat Cahaya”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian yang ada di latar belakang maka rumusan masalah secara umum yaitu bagaimanakah penerapan model Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya. Dari rumusan masalah secara umum tersebut maka dapat dibuat rumusan masalah secara rinci yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan langkah-langkah penerapan model Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya?


(18)

4

2. Berapa besarkah peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe

Student Team Achievement Division(STAD)?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas maka tujuan secara umum yang ingin dicapai dalam penelitian yaitu untuk mengetahui penerapan penerapan model Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division(STAD)

untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya. Dari tujuan secara umum maka data dirinci tujuan khusunya yaitu: 1. Mendeskripsikan pelaksanaan langkah-langkah penerapan model

Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD)

untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya.

2. Untuk mendeskripsikan seberapa besarkah peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya dengan menggunakan model

Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division(STAD).

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pembelajaran dan manfaat diantaranya sebagai berikut:

a. Bagi guru sebagai peneliti

Dengan mengadakan penelitian tindakan kelas guru dapat mengetahui metode yang tepat sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas, agar permasalahan yang dihadapi oleh siswa maupun oleh guru dapat diminimalkan.

b. Bagi siswa

Dapat meningkatkan aktifitas belajar dan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA pada materi pokok Sifat-sifat Cahaya.


(19)

5

Meningkatkan kualitas pendidikan, menambah sikap professional guru di SDN 1 Suntenjaya khususnya pada matapelajaran IPA materi pokok sifat-sifat cahaya.

E. Hipotesis Tindakan

Dalam penelitian ini hipotesis digunakan dalam masalah penelitian tindakan kelas dapat dirumuskan sebagai berikut: “terdapat peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya di kelas V SDN 1 Suntenjaya dengan menerapkan model Cooperative Learningtipe STAD”.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman isi judul penelitian ini, maka perlu penjelasan yang mendefinisikan kata-kata atau kalimat-kalimat yang mengandung arti dalam judul ini. Adapun penjelasannya yaitu sebagai berikut:

a. Cooperative Learning Tipe STAD

Cooperative Learning Tipe STAD merupakan model pembelajaran yang mengutamakan proses kerjasama dalam kelompok, keaktifan dalam belajar, berbagi ilmu pengetahuan serta tanggung jawab secara individu. b. Pembelajaran konsep

Pembelajaran konsep disini pada dasarnya adalah proses dimana seseorang mencari dan mendaftar sifat-sifat yang dapat digunakan untuk membedakan contoh-contoh yang tepat dan yang tidak tepat dari berbagai kategori yang berkenaan dengan suatu konsep. Hasil belajar konsep yaitu siswa yang menguasai konsep dapat mengingat ulang konsep, memberikan contoh dari suatu konsep, menjelaskan sendiri suatu konsep, mengelompokkan suatu konsep. Untuk melihat sejauh mana peningkatan pembelajaran konsep yang telah dilaksanakan, dilakukan dengan pengamatan terhadap aktivitas peserta didik ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, penilaian hasil interpretasi siswa terhadap informasi yang telah mereka peroleh dan tes tertulis maupun lisan dalam bentuk evaluasi. Hasil pengamatan nantinya akan dianalisi untuk melihat sejauh mana


(20)

6

peningkatan yang terjadi dalam pembelajaran konsep, dan hasilnya dinyatakan secara deskriptif kualitatif.


(21)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Arikunto (2010. hlm. 2) mengemukakan bahwa Penelitian tindakan kelas dalam bahasa inggris adalah Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah penelitian yang dilakukan dikelas. Pada PTK dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan.

1. Penelitian. Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan. Menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas. Dalam hal ini tidak terikat dalam ruang kelas, tetapi dalam artian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adlaah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru dan dilakukan oleh siswa.


(22)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tujuan utama PTK untuk memecahkan masalah nyata yang terjadi didalam kelas.Kegiatan penelitian tidak hanya untuk memecahkan masalah yang ada, namun sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan


(23)

23

dengan tindakan yang dilakukan.PTK juga bertujuan untuk meningkatksn kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesionalnya. Pada intinya, tujuan PTK untuk memperbaiki berbagai persoalan yang nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar. Menurut Suhardjono (2010. hlm. 60) secara lebih rinci, tujuan PTK antara lain sebagai berikut.

1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendididkan dan pembelajaran di sekolah

2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnyamengatasi masalah pemebelajaran dan pendidikan didalam dan luar kelas

3. Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan.

4. Menumbuhkembangakan budaya akademik dilingkungan sekolah sehinga tercipta sikap proaktif didalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan

Dalam kegiatan penelitian ini menggunakan model alur daur siklus yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Model spiral Kemmis dan Mc Taggart mencakup empat komponen, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation) dan refleksi (reflection).

a. Perencanaan yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi b. Tindakan yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya

perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

c. Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

d. Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagi kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersaa-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.


(24)

24

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Suntenjaya, yang beralamatkan di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang dan Kabupaten Bandung Barat. Waktu yang diperlukan peneliti untuk melakukan penelitian ini adalah kurang lebih tiga bulan terhitung dari bulan April sampai Juli 2014.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam PTK adalah semua peserta didik kelas V SDN 1 Suntenjaya yang berjumlah 49 peserta didik, dengan sebaran laki-laki 25 orang dan perempuan 24 peserta didik.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya di kelas V SDN 1 Suntenjaya dengan menggunakan model siklus belajar. Menurut Kemmis dan McTaggart (Arikunto. 2011. hlm. 97) „tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dalam setiap tindakan,

dengan berpatokan pada referensi awal‟.

Sebelum melakukan tindakan penelitian, peneliti melakukan tahap persiapan penelitian dengan melakukan kegiatan pendahuluan setelah itu peneliti melakukan tahap tindakan penelitian.

1. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian)

a. Permintaan izin dari Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri 1 Suntenjaya. b. Observasi dan wawancara.

c. Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi dan situasi SDN 1 Suntenjaya secara keseluruhan, terutama siswa kelas V yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian. d. Identifikasi permasalahan. Pada kegiatan, kegiatan yang dilakukan


(25)

25

1) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, buku sumber kelas V, pembelajaran IPA, dan model-model pembelajaran.

2) Menentukan metode atau pendekatan yang relevan dengan karakteristik siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung pada mata pelajaran IPA.

3) Menentukan rencana pembelajaran (RPP) pada mata Pelajaran IPA dengan modelCooperative Learning Tipe STAD.

4) Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.

2. Tahap Tindaka

Tahapan tindakan pada penelitian tindakan kelas akan diuraikan sebagai berikut :

a. Siklus I

1) Perencanaan (Planning)

Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan, peneliti melakukan persiapan perencanaan diantaranya sebagai berikut :

a) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b) Pembuatan media pembelajaran

c) Membuat beberapa soal untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menguasai materi.

d) Membuat lembar observasi. Hal ini dimaksudkan untuk melihat kondisi belajar di kelas ketika menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Diviaion(STAD).

2) Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses atau kegiatan belajar mengajar.

a) Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.


(26)

26

b) Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, ras atau etnik.

c) Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari.

d) Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk, guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi.

e) Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap hasil presentasi kerja masing-masing kelompok.

3) Pengamatan (Observation)

Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung karena untuk mengetahui

a) Situasi belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas. b) Aktifitas yang terjadi selama proses pembelajaran

c) Sikap siswa saat berdiskusi, tanya jawab, dan bekerjasama. d) Pemanfaatan media yang dibuat

4) Refleksi (Reflecting)

Kegiatan refleksi ini bertujuan memperbaiki pelaksanaan penelitian pada siklus selanjutnya, penelitian pada siklus pertama dianggap berhasil apabila: a) Sebagian besar (75% dari siswa) mampu memenuhi aspek indikator

kemampuan kerjasama

b) Lebih dari75% peserta dididk dapat menjawab soal evaluasi dengan benar.

b. Siklus II


(27)

27

Peneliti melakukan perencanaan pembelajaran sesuai dnegan hasil refleksi pada siklus I.

2) Pelaksanaan (Acting)

Peneliti yang berperan sebagai guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe STAD sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. 3) Pengamatan (Observation)

Pengamatan dilakukan oleh observer terhadap aktivitas pembelajaran dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe STAD

4) Refleksi (Reflecting)

Refleksi dari pembelajaran dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe STAD pada siklus II ini berupa kesimpulan atas pelaksanaan proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ada dua hal yaitu tes dan nontest (observasi dan dokumentasi).

a. Tes

Tes adalah salah satu cara untuk dapat memperoleh data dalam penelitian, menurut Nana Sudjana (2012 : 35) menyatakan bahwa: “Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.”

Jadi teknik pengumpulan data dengan tes ini dimaksudkan untuk menilai hasil belajar yang berkaitan dengan ranah kognitif, karena setelah siswa selesai mengikuti suatu pembelajaran, maka siswa akan di berikan tes untuk mengetahui hasil yang menunjukan sejauh mana keberhasilan guru dalam menyampaikan materi.


(28)

28

b. Nontes

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini tidak hanya berupa tes yang berbentuk uraian ataupun tes objektif, tetapi dilakukan juga penilaian nontes yaitu sebagai berikut.

1) Observasi

Melalui kegiatan observasi ini peneliti dapat memperoleh gambaran hasil penelitian secara deskriptif, hal-hal apa saja yang terjadi pada saat penelitian maka akan mempengaruhi hasil dari catatan observasi, karena observasi yang dilakukan adalah observasi langsung. Menurut Nana Sudjana (2012. hlm. 85) menjelaskan bahwa “Observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang

sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat”.

2) Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah gambaran atau bukti kongkrit yang terjadi dari setiap pelaksanaan penelitian.Dengan adanya dokumentasi, peneliti memiliki gambaran untuk membuat laporan penelitian dan dapat melihat bukti secara berulang-ulang jika diperlukan.

2. Instrumen Penelitian

A. Instrumen pembelajaran

Instrument pembelajaran yaitu instrument yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Instrument pembeljaran yaitu berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

B. Instrumen pengumpulan data

Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik:

a. Soal tes buatan guru

Lembar tes berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai pengusaan materi yang telah disampaikan yang harus dijawab oleh siswa, jawaban di dalam tes dapat berupa tulisan, bentuk dari tes yang akan digunakan


(29)

29

adalah tes uraian. Pertanyaan-pertanyan dalam lembar tes bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa.

b. Daftar Aktifitas Siswa dalam Kelompok

Instrumen ini merupakan instrumen yang berisikan sikap-sikap atau kinerja seorang peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Meliputi tindakan peserta didik yang berhubungan dengan kemampuan kerjasama belajar peserta didik dikelas. Seperti meliputi indikati-indikator dari kerjasama peserta didik

c. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

LKS merupakan alat bantu siswa untuk mendalami sebuah materi pembelajaran, selain itu LKS juga dapat dijadikan sebuah instrumen untuk menilai aktivitas siswa ketika melakukan percobaan untuk membuktikan materi sifat-sifat cahayaserta mengukur kemampuan kognitif siswa setelah melakukan diskusi mengenai bahan ajar yang telah di lakukan percobaan

d. Fieldnotes (catatan Lapangan)

Instrumen ini dilaksanakan karena peneliti perlu mencatat kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas yang terjadi selama kegiatan-kegiatan yang terjadi dilapangan. Isi catatannya berupa hal yang sesuai dengan tema atau fokus masalah yang akan dicari jawabannya.

e. Dokumentasi

Kamera digital dapat digunakan untuk merekam peristiwa penting di ruang kelas atau juga dapat digunakan untuk metode pengumpulan data yang lain seperti observasi.

F. Analisis Pengolahan Data 1. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa. Langkah-langkah dalam menganalisis data kuantitatif yaitu sebagai berikut.


(30)

30

b. Mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa melalui rumus yang diadaptasi dari Sudjana (2012: 109).

Keterangan :

R = nilai rata-rata siswa

∑ X = jumlah seluruh nilai siswa

∑ N = jumlah siswa

c. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa yang lulus di kelas V dengan rumus:

Keterangan :

P = persentase siswa yang lulus

ΣP = jumlah siswa yang lulus

ΣN = jumlah seluruh siswa 2. Analisis Data Kualitatif

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles and Huberman mengemukakan bahwa ”aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai

tuntas sehingga datanya sudah jenuh” ( dalam Sugiyono. 2013. hlm. 337)

Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan

conclusion drawing/verification. Berikut penjabaran dari tiap langkah analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman.

a. Data Reduction ( Reduksi Data )

P = ∑


(31)

31

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan lebih rinci. Mereduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. b. Data Display ( penyajian data)

Pada penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

c. Conclusion Drawing /verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat pengumpulan data maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.


(32)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan pada penelitian tindakan kelas V di SDN 1 Suntenjaya dengan menerapkan model

Cooperative Learning tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya penulis dapat menarik kesimpulan diantaranya sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe STAD di kelas V SDN 1 Suntenjaya meningkatkan aktivitas belajar siswa. Siswa pun mulai mengerti makna dari materi yang disampaikan, terlihat dari penguasaan siswa terhadap setiap indikator yang meningkat dari setiap siklusnya. Siswa juga terlihat lebih aktif dan mulai terbiasa melaksanakan pembelajaran dengan model berkelompok, dimana siswa tidak sekedar menerima apa yang guru sampaikan kemudian menyalinnya melainkan siswa secara aktif membangun sendiri pengetahuannya melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berkelompok. Dalam pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe STAD diperlukan media/alat pembelajaran yang memadai dan sesuai agar dapat menunjang dan mempermudah siswa dalam merumuskan serta memahami konsep dari materi yang sedang dipelajari. Mengacu pada penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe STAD sesuai dengan


(33)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

langkah-langkahnya yaitu penyampaian tujuan dan motivasi, pembentukan kelompok, persentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, evaluasi,


(34)

91

penghargaan prestasi tim. Langkah-langkah tersebut dapat ditambahkan aturan dari hasil catatan lapangan yaitu penyampaian tujuan dan motivasi, membuat aturan yang disepakati bersama siswa, pembentukan kelompok, persentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, persentasi dari tim, evaluasi, dan penghargaan prestasi tim.

2. Penerapan model Cooperative Learning tipe STAD pada penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hal ini salah satunya ditunjukan dengan meningkatnya nilai siswa pada setiap siklusnya. Penguasaan siswa pada setiap indikator dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Secara umum persentase ketuntasan siswa pada pada pra siklus yaitu 22 %. Pada siklus I persentase ketuntasan meningkat menjadi 53,19 %. Selanjutnya pada siklus II, persentase siswa kembali meningkat dari 53,19 % menjadi 83,33 %. Ini berarti pada siklus II persentase ketuntasan belajar meningkat sebesar 30,14 %.

B. Rekomendasi

Dalam penerapan model Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN 1 Suntenjaya, peneliti mengajukan beberapa saran yang mungkin akan berguna untuk keberhasilan proses pembelajaran selanjutnya, di antaranya sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Guru sekolah dasar disarankan untuk menambahkan model eksperimen dalam menerapkan model cooperative learning tipe STAD pada mata pelajaran IPA ataupun pada materi lainnya. Dengan menambahkan model eksperimen sebagai model pelengkap, mampu memberikan motivasi tersendiri untuk siswa dan juga menonjolkan proses kerjasama antar siswa untuk menguasai suatu materi untuk


(35)

92

memperoleh hasil yang maksimal. Setiap tahapan yang ada pada STAD ini sederhana dan sangat mudah diterapkan untuk guru pemula yang ingin menerapkan prinsip cooperative learning pada proses pembelajaran.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Perlu kajian atau penelitian lebih lanjut tentang penerapan model Cooperative Learning tipe STAD dalam pembelajaran IPA dengan materi yang lainnya, sehingga akhirnya dapat disimpulkan bahwa Cooperative Learning tipe STAD ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi siswa

Dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model

Cooperative Learning tipe STAD ini siswa diharapkan mampu lebih semangat dan aktif pada saat proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.


(36)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi., Suhardjono. Dan Supardi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

B. Uno, Hamzah dan Mohamad, Nurdin. (2012). Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara

Endang, Ade. (2013). Definisi Ipa. [Online]. Tersedia:

http://de151515.blogspot.com/2013/03/definisi-ipa.html. [4 Desember 2013]

Huda, Miftahul. (2013). Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis Dan Paragditatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Intania, Ii. (2013). Definisi Ilmu pengetahuan Alam. [Online]. Tersedia: http://intaniarizkyu0808.blogspot.com/2013/02/definisi-ipa.html. [4 Desember 2013]

Joyce. B. Weil, M. dan Calhoun, E. (2011). Models Of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kesuma, Dharma. (2010). Indikator Capaian KOmpetensi Pedoman dan Teori Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Kunandar. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Lie, Anita. (2008). Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Maulana, Huda. (2013). IPA Sifat-Sifat Cahaya. [Online]. Tersedia:

http://serietno.blogspot.com/2013/03/ipa-sifat-sifat-cahaya.html. [15 Maret 2014]

Ojak. (2012). Sifat-Sifat Cahaya dan Cermin. [Online]. Tersedia:

http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/02/sifat-sifat-cahaya-dan-cermin.html. [15 Maret 2014]

Rusman. (2010). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.


(37)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Slavin, Robert E.(2009).Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Sudjana, Nana. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung. Alfabeta

Sulistyanto, Heri. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional

Suprijono, Agus. (2013). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Wena,Made. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara

Winataputra, S. Udin. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Universitas Terbuka


(1)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan pada penelitian tindakan kelas V di SDN 1 Suntenjaya dengan menerapkan model

Cooperative Learning tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya penulis dapat menarik kesimpulan diantaranya sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe STAD di kelas V SDN 1 Suntenjaya meningkatkan aktivitas belajar siswa. Siswa pun mulai mengerti makna dari materi yang disampaikan, terlihat dari penguasaan siswa terhadap setiap indikator yang meningkat dari setiap siklusnya. Siswa juga terlihat lebih aktif dan mulai terbiasa melaksanakan pembelajaran dengan model berkelompok, dimana siswa tidak sekedar menerima apa yang guru sampaikan kemudian menyalinnya melainkan siswa secara aktif membangun sendiri pengetahuannya melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berkelompok. Dalam pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe STAD diperlukan media/alat pembelajaran yang memadai dan sesuai agar dapat menunjang dan mempermudah siswa dalam merumuskan serta memahami konsep dari materi yang sedang dipelajari. Mengacu pada penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe STAD sesuai dengan


(2)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

langkah-langkahnya yaitu penyampaian tujuan dan motivasi, pembentukan kelompok, persentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, evaluasi,


(3)

91

penghargaan prestasi tim. Langkah-langkah tersebut dapat ditambahkan aturan dari hasil catatan lapangan yaitu penyampaian tujuan dan motivasi, membuat aturan yang disepakati bersama siswa, pembentukan kelompok, persentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, persentasi dari tim, evaluasi, dan penghargaan prestasi tim.

2. Penerapan model Cooperative Learning tipe STAD pada penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hal ini salah satunya ditunjukan dengan meningkatnya nilai siswa pada setiap siklusnya. Penguasaan siswa pada setiap indikator dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Secara umum persentase ketuntasan siswa pada pada pra siklus yaitu 22 %. Pada siklus I persentase ketuntasan meningkat menjadi 53,19 %. Selanjutnya pada siklus II, persentase siswa kembali meningkat dari 53,19 % menjadi 83,33 %. Ini berarti pada siklus II persentase ketuntasan belajar meningkat sebesar 30,14 %.

B. Rekomendasi

Dalam penerapan model Cooperative Learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN 1 Suntenjaya, peneliti mengajukan beberapa saran yang mungkin akan berguna untuk keberhasilan proses pembelajaran selanjutnya, di antaranya sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Guru sekolah dasar disarankan untuk menambahkan model eksperimen dalam menerapkan model cooperative learning tipe STAD pada mata pelajaran IPA ataupun pada materi lainnya. Dengan menambahkan model eksperimen sebagai model pelengkap, mampu memberikan motivasi tersendiri untuk siswa dan juga menonjolkan proses kerjasama antar siswa untuk menguasai suatu materi untuk


(4)

92

memperoleh hasil yang maksimal. Setiap tahapan yang ada pada STAD ini sederhana dan sangat mudah diterapkan untuk guru pemula yang ingin menerapkan prinsip cooperative learning pada proses pembelajaran.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Perlu kajian atau penelitian lebih lanjut tentang penerapan model Cooperative Learning tipe STAD dalam pembelajaran IPA dengan materi yang lainnya, sehingga akhirnya dapat disimpulkan bahwa Cooperative Learning tipe STAD ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi siswa

Dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model

Cooperative Learning tipe STAD ini siswa diharapkan mampu lebih semangat dan aktif pada saat proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.


(5)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi., Suhardjono. Dan Supardi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

B. Uno, Hamzah dan Mohamad, Nurdin. (2012). Belajar dengan Pendekatan

PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara

Endang, Ade. (2013). Definisi Ipa. [Online]. Tersedia:

http://de151515.blogspot.com/2013/03/definisi-ipa.html. [4 Desember 2013]

Huda, Miftahul. (2013). Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis Dan Paragditatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Intania, Ii. (2013). Definisi Ilmu pengetahuan Alam. [Online]. Tersedia: http://intaniarizkyu0808.blogspot.com/2013/02/definisi-ipa.html. [4 Desember 2013]

Joyce. B. Weil, M. dan Calhoun, E. (2011). Models Of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kesuma, Dharma. (2010). Indikator Capaian KOmpetensi Pedoman dan Teori Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Kunandar. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Lie, Anita. (2008). Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Maulana, Huda. (2013). IPA Sifat-Sifat Cahaya. [Online]. Tersedia:

http://serietno.blogspot.com/2013/03/ipa-sifat-sifat-cahaya.html. [15 Maret 2014]

Ojak. (2012). Sifat-Sifat Cahaya dan Cermin. [Online]. Tersedia:

http://asagenerasiku.blogspot.com/2012/02/sifat-sifat-cahaya-dan-cermin.html. [15 Maret 2014]

Rusman. (2010). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.


(6)

Nurhawati, 2014

Penerapan model cooperative learning tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan

hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Slavin, Robert E.(2009).Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Sudjana, Nana. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung. Alfabeta

Sulistyanto, Heri. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional

Suprijono, Agus. (2013). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi

PAIKEM.Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Wena,Made. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara

Winataputra, S. Udin. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Universitas Terbuka


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAV) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

0 5 44

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS VA SD NEGERI 11 METRO PUSAT TAHUN AJARAN 2011/2012

0 5 52

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR I PA MELALUI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA KELAS V SD KRISTEN 1 METRO

0 4 120

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BULUREJO PRINGSEWU

0 4 45

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PELAJARAN IPA KELAS IV A SDN 2 SUMUR BATU TELUK BETUNG UTARA

0 8 50

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 4 TANGKIT SERDANG TANGGAMUS

0 22 51

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MENGGUNAKAN BAHAN AJAR LEAFLET MELALUI MODEL PEMBELAJARN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI EKOSISTEM (PTK di Kelas VII MTs Al-Furqon Rawi, Tahun Pelajaran 2012/201

0 28 112

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 73

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI 7 METRO BARAT

0 5 79

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

0 0 10