"Pengaruh Compulsive Buying Terhadap Brand Awareness, Brand Loyalty, Brand Attachment, Perceived Brand Quality: Dengan Gender Perempuan Sebagai Variabel Moderasi. (Studi pada Konsumen Stradivarius) ".

(1)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara compulsive buying terhadap brand equity: dengan gender perempuan sebagai variabel moderasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara compulsive buying dengan elemen elemen brand equity (brand awarenes , brand loyalty, brand attachment, perceived brand quality).

sampel yang akan diambil untuk penelitian ini adalah mahasiswi Universitas Kristen Maranatha yang pernah berbelanja di Stradivarius sebagai sampel dari penelitian. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel Non-Probability Sampling dengan teknik purposive sampling.

Dari penelitian ini, didapat bahwa Terdapat pengaruh antara Compulsive Buying terhadap Brand Equity (Brand Awareness, Brand Loyalty, Brand Attachment, dan Perceived Brand Quality) pada para mahasiswa dengan gender wanita di Universitas Kristen Maranatha Bandung


(2)

ABSTRACT

The purpose of this study was to examine and analyze the influence between compulsive buying of brand equity: the female gender as a moderating variable. The purpose of this study was to find the relationship between

compulsive buying with elements - elements of brand equity (brand awarenes, brand loyalty, brand attachment, perceived brand quality).

samples will be taken for this study is the Maranatha Christian University student who shopped on Stradivarius as samples of the study. The sampling method in this study is the sample Non-Probability Sampling with purposive sampling technique.

From this research, found that the influences of the Compulsive Buying the Brand Equity (Brand Awareness, Brand Loyalty, Brand Attachment and Brand Perceived Quality) to students with female gender at Maranatha Christian University Bandung


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN...iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... iv

KATA PENGANTAR... v

ABSTRAK... viii

ABSTRACT... ix

DAFTAR ISI... x

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR TABEL...xiii

DAFTAR LAMPIRAN...xiv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.4 Manfaat Penelitian... 8

BAB II LANDASAN TEORI... 9

2.1 Kajian Pustaka... 9

2.1.1 Perilaku Pembelian Berulang (Compulsive Buying Behaviour)... 9

2.1.2 Pengertian Brand Equity... 13

2.2 Rerangka Teoritis... 20

2.3 Rerangka Pemikiran... 21

2.4 Pengembangan Hipotesis... 22

2.5 Model Peneltian... 27

2.6 Riset Empiris... 28

BAB III METODE PENELITIAN... 32

3.1 Jenis Penelitian... 32

3.2 Populasi dan Sampel... 32

3.3 Definisi Operasional Variabel... 34

3.4 Metode Pengumpulan Data... 37

3.5 Metode Analisis Data... 37

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas... 40

3.7 Uji Norrmalitas... 41

3.8 Uji Heteroskedastisitas... 41

3.9 Uji Multikolinearitas... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 43

4.1 Hasil Penelitian... 43

4.1.1 Gambaran Responden... 43

4.1.2 Uji Instrumen... 47

4.1.2.1 Uji Validitas... 47

4.1.2.2 Uji Reliabilitas... 48


(4)

4.1.3.1 Uji Normalitas... 49

4.1.3.2 Uji Heterokedastisitas... 50

4.1.3.3 Uji Multikolinearitas... 51

4.1.4 Pengujian Hipotesis... 52

4.1.4.1 Pengaruh compulsive buying terhadap brand awareness... 52

4.1.4.2 Pengaruh compulsive buying terhadap brand loyalty... 54

4.1.4.3 Pengaruh compulsive buying terhadap brand attachment... 55

4.1.4.4 Pengaruh compulsive buying terhadap perceived brand quality. 57 4.1.4.5 Pengaruh compulsive buying terhadap brand equity... 59

4.2 Pembahasan... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 65

5.1 Kesimpulan... 65

5.2 Keterbatasan Penelitian... 66

5.3 Saran... 67

DAFTAR PUSTAKA... 68

LAMPIRAN... 70


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Piramida Kesadaran Merek... 15

Gambar 2.2 RerangkaTeoritis... 20

Gambar 2.3 Rerangka Pemikiran... 21


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu... 28

Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional Variabel (DOV)... 34

Tabel 4.1 Tabel Profil Responden Berdasarkan Jurusan...44

Tabel 4.2 Tabel Profil Responden Berdasarkan Usia... 45

Tabel 4.3 Tabel Profil Responden Berdasarkan Pengeluaran... 45

Tabel 4.4 Tabel Profil Responden Berdasarkan Pengalaman Berbelanja... 46

Tabel 4.5 Tabel Profil Responden Berdasarkan Frekuensi Belanja... 46

Tabel 4.6 Tabel Hasil Uji Validitas... 47

Tabel 4.7 Tabel Hasil Uji Reliabilitas... 48

Tabel 4.8 Tabel Hasil Uji Normalitas... 49

Tabel 4.9 Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas... 51

Tabel 4.10 Tabel Hasil Uji Multikolinearitas... 52

Tabel 4.11 Tabel Coefficients H1... 53

Tabel 4.12 Tabel Model Summary H1... 53

Tabel 4.13 Tabel Coefficients H2... 54

Tabel 4.14 Tabel Model Summary H2... 55

Tabel 4.15 Tabel Coefficients H3... 56

Tabel 4.16 Tabel Model Summary H3... 56

Tabel 4.17 Tabel Coefficients H4... 58

Tabel 4.18 Tabel Model Summary H4... 58

Tabel 4.19 Tabel Coefficients H5... 60


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian... 70

Lampiran B Data Responden... 75

Lampiran C Uji Validitas... 77

Lampiran D Uji Reliabilitas... 78

Lampiran E Uji Asumsi Klasik... 79


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Berbelanja adalah sesuatu yang umum yang dilakukan oleh masyarakat. Meningkatnya kualitas hidup masyarakat membuat pola pikir dan kebiasaan masyarakat menjadi berubah. Terlebih dengan meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat, maka hal tersebut akan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Sikap masyarakat terhadap pola hidup yang konsumtif menjadi sesuatu yang biasa dan lumrah terjadi sebagai bentuk telah berkembangnya pembangunan ekonomi. Konsumsi atau belanja bukanlah lagi dianggap sebagai suatu tindakan dengan mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkan barang tetapi juga melibatkan unsur rekreasi sebagai pemenuhan kebutuhan secara psikologis (Nafisah, 2001). Saat ini berbelanja sudah menjadi gaya hidup masyarakat moderen. Hal ini dibuktikan dengan besarnya waktu dan tenaga yang dikerahkan konsumen untuk melakukan aktivitas berbelanja ini. Kegiatan berbelanja saat ini bukan hanya sekedar pemenuhan kebutuhan saja atau hanya untuk mendapatkan produk yang diinginkan tetapi lebih dari itu kegiatan berbelanja sudah menjadi suatu aktivitas untuk memuaskan motif-motif sosial dan personal (Bloch et al.1994; Guiry et al.,2006)

Untuk sebagian orang, berbelanja mungkin menjadi sesuatu kegiatan yang normal dan lumrah dilakukan sehari-hari. Namun bagi individu yang memiliki

kecenderungan menjadi pembeli yang kompulsif (compulsive buyer),


(9)

individu tersebut untuk melakukan apa saja asalkan hasrat mereka terpenuhi. Dapat dikatakan kecenderungan seseorang untuk melakukan pembelian berulang sebagai akibat dari adanya peristiwa yang tidak menyenangkan ataupun perasaan negatif disebut sebagai compulsive buying (Faber and O’Guinn 1989).

Kecenderungan berbelanja yang berlebihan atau pembelian yang kompulsif ini lebih disebabkan oleh fakor psikologis dari dalam diri mereka. Seperti yang dikutip oleh (Ditmarr 2005) bahwa mengkonseptualisasikan compulsive buying sebagai suatu manifestasi ekstrim dari individu-individu yang mencari perbaikan suasana hati dan peningkatan rasa percaya diri dengan membeli produk-produk yang dapat meningkatkan identitas diri individu tersebut. Hal yang menarik adalah perilaku compulsive buying ini terjadi pada produk-produk yang bersifat consumer goods, seperti pakaian dan produk lainnya yang dapat menunjang penampilan seseorang. Oleh karena itu, compulsive buying pada dasarnya cenderung terjadi pada konsumen perempuan (Dittmar 2005). Walaupun tidak dipungkiri bahwa compulsive buying juga dapat terjadi pada kaum pria namun penelitian yang dilakukan oleh (Hanley & Wilhelm, 1992; Black et al. 1998; Scherhorn et al. 1990) mengatakan bahwa rata-rata 90% konsumen perempuan memiliki perilaku pembelian yang kompulsif. Berdasarkan penelitian sebelumnya juga ditemukan bukti yang menyatakan bahwa dimensi berbelanja yang terkait dengan masalah emosional dan identitas lebih didominasi oleh konsumen perempuan daripada konsumen pria (Dittmar 2005).

Besarnya tingkat pembelian yang rata-rata dilakukan oleh kaum perempuan terhadap suatu merek dapat diakibatkan oleh adanya suatu perilaku yang mengarah kepada suatu respon. Respon ini menjadi salah satu peranan utama


(10)

dalam membentuk perilaku, dimana respon terhadap merek sering mempengaruhi apakah konsumen akan membeli atau tidak. Respon sendiri dapat dibedakan menjadi 2 respon yang berbeda. Respon mental yang ditunjukkan konsumen dapat berupa afeksi (affect) yang mengacu pada hal yang mereka rasakan mengenai stimulus dan kejadian misalnya apakah mereka menyukai / tidak menyukai produk. Sedangkan kognisi (cognition) mengacu kepada hal yang mereka pikirkan seperti kepercayaan terhadap suatu produk/merek (J.Paul Petter & Jerry C Olson, 2014). Respon sendiri dapat memberikan dampak terhadap suatu merek. Respon konsumen yang positif memungkinkan konsumen untuk membeli suatu produk dari suatu merek tertentu, dan sebaliknya respon yang negatif dapat menahan seorang konsumen untuk melakukan pembelian. Menurut Swastha dan Handoko (1997): “Respon adalah predisposisi (keadaan mudah terpengaruh) untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan lingkungan, yang dapat memulai atau membimbing tingkah laku orang tersebut”. Sedangkan menurut Engel, Balckwell, Minniard (1994) mendefinisikan respon sebagai “suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang bertindak dengan cara yang menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan

obyek yang diberikan.”

Merek sendiri sangat bergantung terhadap respon yang diberikan oleh konsumen. Apa yang menjadi persepsi konsumen terhadap merek membuat cara pandang dan keputusan konsumen terhadap merek itu berbeda-beda. Persepsi konsumen yang berbeda inilah yang membentuk adanya ekuitas merek. Ekuitas merek sendiri adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama, simbol, yang dapat menambah atau mengurangi nilai yang


(11)

diberikan oleh sebuah produk atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan perusahaan (David Aaker, 1997). Ekuitas merek ini juga menentukkan keputusan konsumen di masa yang akan datang. Keller menyatakan bahwa ekuitas merek adalah keinginan seseorang untuk melanjutkan menggunakan suatu brand atau tidak. Ekuitas merek juga dapat dikelompokkan ke dalam beberapa elemen menurut Aaker (1997), elemen-elemen tersebut adalah:

Brand loyalty (loyalitas merek) merupakan rasa setia konsumen terhadap merek produk. Dalam brand loyalty akan dilihat seberapa besar keinginan konsumen untuk menukar suatu merek produk dengan produk lain.

Brand awareness (kesadaran merek) adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu.

Perceived quality (persepsi/kesan akan kualitas) dapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan.

Brand attachment (ketertarikan merek) dapat dikatakan lebih memfokuskan pada persepsi orang terhadap merek tersebut dibandingkan dengan nilai dari produk itu sendiri

Elemen – elemen inilah yang menjadi pemicu adanya suatu ekuitas merek.

Dunia fashion saat ini dapat dikatakan sebagai salah satu industri yang semakin berkembang di dunia. Banyaknya item fashion seperti baju , tas, sepatu, dan aksesoris yang semakin bervariasi membuat orang semakin tertarik terhadap industri fashion terutama kaum perempuan. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu alasan kaum perempuan berperilaku konsumtif adalah karena ketertarikan


(12)

terhadap industri fashion. Salah satu merek dari industri fashion terkenal yang cukup banyak diminati oleh kaum perempuan adalah Stradivarius. Stradivarius menjadi salah-satu merek yang dianggap berkelas oleh kaum perempuan. Merek yang seperti inilah yang dicari oleh perempuan yang mempunyai perilaku yang konsumtif. Mereka tidak lagi membeli berdasarkan kebutuhan tetapi berdasarkan motif-motif personal yang dapat meningkatkan identitas diri dan keinginan pribadi (Bloch et al.1994 ; Guiry et al.,2006). Perilaku konsumtif inilah yang membawa kaum perempuan mempunyai kecenderungan sebagai seorang compulsive buyer. Kaum perempuan membeli barang bukan karena faktor membutuhkan tetapi lebih kepada faktor-faktor pribadi yang lebih dipicu oleh perasaan, pemikiran, feeling, dan lain-lain. Tentunya perilaku compulsive buying ini membawa dampak yang dapat memicu respon konsumen terhadap merek. Respon ini dapat membangkitkan persepsi konsumen yang mungkin tidak ada menjadi ada ataupun yang sudah ada menjadi semakin berkembang terhadap suatu merek. Sesuai dengan brand equity yang dibahas , respon ini mengacu kepada kesadaran konsumen terhadap merek Stradivarius, kesetiaan konsumen terhadap merek Stradivarius, ketertarikan konsumen terhadap merek Stradivarius, dan kualitas merek Stradivarius di hadapan konsumen.

Maka berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh perilaku kompulsif ini dalam menanggapi respon sebuah merek dan peneliti mengambil judul “Pengaruh compulsive buying terhadap brand awareness, brand loyalty, brand attachment, dan perceived brand quality: dengan gender perempuan sebagai variabel moderasi (studi pada konsumen Stradivarius)” sebagai bentuk penelitian yang akan dilakukan.


(13)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas, fenomena atau gejala-gejala yang terjadi adalah:

Adanya perilaku konsumtif di masyarakat dimana perilaku ini merupakan perilaku yang melakukan pembelian berulang dikarenakan adanya faktor psikologis maupun motif-motif pribadi. Perilaku kompulsif ini umumnya terjadi kepada kaum perempuan karena kaum perempuan cenderung melakukan pembelian yang melibatkan perasaan dan bukan berdasarkan kebutuhan. Pembelian suatu produk atau merek yang mendominasi kaum perempuan juga lebih didominasi oleh barang-barang atau merek-merek yang bersifat consumer goods seperti pakaian, tas, sepatu, aksesoris, dll. Dalam hal ini , perilaku konsumen yang cenderung mempunyai perilaku pembelian kompulsif pada akhirnya akan menunjukkan respon atas produk atau merek yang mereka beli. Respon ini dapat dilihat dari perilaku selanjutnya yang ditunjukkan konsumen.

Apakah respon ini membuat konsumen semakin sadar terhadap brand

Stradivarius, atau semakin loyal terhadap brand Stradivarius, atau ketertarikannya semakin meningkat, bahkan persepsi konsumen terhadap kualitas brand Stradivarius semakin meningkat.

Berdasarkan fenomena yang ada, makan rumusan masalahnya adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh antara compulsive buying terhadap brand awareness: dengan gender perempuan sebagai variabel moderasi? 2. Apakah terdapat pengaruh antara compulsive buying terhadap brand


(14)

3. Apakah terdapat pengaruh antara compulsive buying terhadap brand attachment: dengan gender perempuan sebagai variabel moderasi? 4. Apakah terdapat pengaruh antara compulsive buying terhadap

percieved brand quality: dengan gender perempuan sebagai variabel moderasi?

5. Apakah terdapat pengaruh antara compulsive buying terhadap brand awareness , brand loyalty , brand attachment , dan perceived brand quality: dengan gender perempuan sebagai variabel moderasi?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara compulsive buying terhadap brand awareness: dengan gender perempuan sebagai variabel moderasi.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara compulsive buying terhadap brand loyalty: dengan gender perempuan sebagai variabel moderasi.

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara compulsive buying terhadap brand attachment: dengan gender perempuan sebagai variabel moderasi.

4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara compulsive buying terhadap percieved brand quality: dengan gender perempuan sebagai variabel moderasi.

5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara compulsive buying terhadap brand awareness , brand loyalty , brand attachment , dan


(15)

perceived brand quality: dengan gender perempuan sebagai varibel moderasi.

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi:

1. Akademisi

Agar dapat membantu para akademisi untuk memperluas dan mengembangkan penelitian yang telah ada sebelumnya. Sehingga penelitian yang dilakukan dapat menambah wawasan dan membantu akademisi untuk memperluas pengetahuan di bidangnya. Dengan adanya materi mengenai compulsive buying ini, bidang akademisi terkait dapat mengkaji ilmu – ilmu yang berdasarkan penelitian terdahulu. Diharapkan materi mengenai compulsive buying ini tidak hanya dapat digunakan oleh bidang studi terkait (pemasaran) tetapi kiranya materi ini juga dapat dapat bermanfaat bagi jurusan lain.

2. Perusahaan

Agar dapat membantu perusahaan untuk memperluas pengetahuan nya di bidang pemasaran dan juga dalam memahami perilaku konsumen di lapangan. Dan juga diharapkan dari penelitian yang dilakukan, perusahaan dapat mempergunakan setiap ilmu yang ada untuk dapat dijadikan pedoman atau dasar-dasar di dalam melaksanakan setiap kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran. Karena kita tahu bahwa dalam setiap penelitian yang dilakukan, perusahaan sangat membutuhkan informasi-informasi terbaru mengenai ilmu pemasaran yang dapat membangun perusahaan secara stabil berdasarkan setiap penelitian yang ada.


(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis ada atau tidaknya pengaruh compulsive buying berdasarkan gender terhadap brand equity. Berdasarkan tujuan penelitian maka jenis penelitian ini adalah Causal Explanatory. Disebut causal explanatory karena penelitian ini ingin menjelaskan mengenai hubungan antara variabel dan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dan bertujuan untuk menjelaskan berbagai kejadian dan fenomena penelitian. Jenis penelitian ini sangat bermanfaat dengan penelitian yang sedang dilakukan.

Penelitian ini juga merupakan penelitian eksplanatori (explanatory research) karena di dalam penelitian ini dijelaskan hubungan atau pengaruh yang terjadi antara variabel (X) dengan variabel (Y). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara compulsive buying dengan elemen – elemen brand equity (brand awarenes , brand loyalty, brand attachment, perceived brand quality).

3.2 Populasi dan Sampel

Sukardi (2003:53) mengatakan bahwa, “Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal pada suatu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari suatu hasil penelitian.” Sementara itu juga Sugiono (2012:117) mengatakan: “Populasi adalah


(17)

wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.” Untuk mendukung penelitian yang sedang dilakukan maka peneliti akan melakukan penelitian terhadap konsumen Stradivarius yang dapat dikatakan sering berbelanja di toko Stradivarius sebagai populasi yang dituju. Tetapi dikarenakan adanya keterbatasan waktu , tenaga , dan dana , dari penelitian ini maka peneliti hanya mengambil sebagian dari populasi yang disebut sampel.

Sugiyono mengatakan (2012) , “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Jadi dengan menggunakan sampel data yang diambil dari sebagian populasi sama dengan data yang diambil jika menggunakan keseluruhan anggota populasi. Berdasarkan hal tersebut maka sampel yang akan diambil untuk penelitian ini adalah mahasiswi Universitas Kristen Maranatha yang pernah berbelanja di Stradivarius sebagai sampel dari penelitian.

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel Non-Probability Sampling dengan teknik purposive sampling. Peneliti memilih pengambilan sampel Non-Probability Sampling agar dapat memperoleh informasi yang maksimal dan agar dalam pengambilan sampel ini tiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel (Suliyanto, 2006). Sedangkan teknik purposive sampling digunakan karena sampel yang diambil merupakan sampel yang memenuhi kriteria yang sesuai dengan pertimbangan peneliti. Seperti yang dikutip oleh Margono (2004) pemilihan sekelompok subjek pada purposive sampling didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang


(18)

mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya, dengan kata lain unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan peelitian. Malhotra (1993) memberikan panduan ukuran sampel yang diambil dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel dengan 5, atau 5x jumlah variabel. Dengan demikian jika jumlah variabel yang diamati berjumlah 20, maka sampel minimalnya adalah 5 x 20 = 100. Maka berdasarkan teori tersebut , peneliti akan mengambil sampel sebanyak 5 x 27 = 135 sampel.

3.3 Definisi Operasional Variabel (DOV)

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala Keterangan Compulsive

buying Pembelian berulang yang menjadi respon dasar untuk suatu perasaan atau keadaan yang negatif. (O’Guinn and Faber 1989)

1. Saya membeli suatu barang , tetapi ketika sampai dirumah saya tidak yakin akan barang tersebut 2. Saya ingin

membeli sesuatu dan saya tidak peduli dengan apapun yang saya beli 3. Saya merasa

cemas ketika saya tidak berbelanja 4. Saya membeli

barang hanya untuk membuat perasaan saya tenang

Interval O’Guinn and Faber (1989)


(19)

5. Saat saya memiliki uang lebih di akhir bulan , saya akan

menghabiskann ya

6. Saya membeli suatu barang walaupun saya tidak sanggup membelinya. Brand awareness Brand awareness merupakan kemampuan seorang pelanggan untuk mengingat suatu merek tertentu secara spontan atau setelah dirangsang dengan kata-kata kunci (Rangkuti 2004:243)

1. Merek yang familiar 2. Merek yang

terkenal 3. Merek yang

diakui diantara pesaing. 4. Posisi merek

dalam ingatan konsumen 5. Kemampuan mengenali varian produk. 6. Kekhasan merek yang membuat berbeda. 7. Dapat menyebutkan simbol atau logo dari brand 8. Sadar dengan

adanya brand.

Interval Fepria (2009) dan Ulinnuha (2008) Brand loyalty Loyalitas merek merupakan inti dari ekuitas merek yang menjadi gagasan sentral dalam pemasaran. (Rangkuti 2004)

1. Ini adalah satu-satunya merek yang akan saya beli untuk produk yang saya butuhkan 2. Ketika saya

berbelanja , saya tidak tertarik dengan merek lain

Interval Market Lett (2006)


(20)

3. Saya lebih baik tidak membeli daripada harus membeli merek yang lain 4. Saya tidak

peduli dengan brand lain. Brand

attachment

1. Untuk brand pakaian ini , saya merasa mempunyai perasaan yang positif secara personal 2. Setelah melihat

iklan atau poster yang ada di majalah, saya merasa mempunyai pertumbuhan dengan merek tersebut (perasaan , keinginan) 3. Merek ini

mewakili saya. 4. Saya merasa

jengkel ketika ada orang yang menjelekkan merek ini.

Interval Journal of consumer marketing(19 95) Percieved brand quality Persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang terkait dengan maksud yang diharapkan (Aaker 1997)

1. Kualitas bahan 2. Kualitas produk 3. Kualitas

pengemasan produk 4. Reliability 5. Features

Interval Firmanyah (2007) dan Ulinnuha (2008)


(21)

3.4Metode pengumpulan data

Sumber data yang digunakan adalah data primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama (Suliyanto, 2006). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik angket (kuesioner), dimana menurut (Suliyanto,2006) teknik ini merupakan metode pengumpulan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar mendapatkan jawaban. Kuesioner yang diberikan berupa kuesioner tertutup dimana jawaban sudah disediakan oleh peneliti sehingga jawaban yang didapat akan sesuai dengan kebutuhan riset (Suliyanto,2006) 3.5Metode analisis data

Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis data dan menggunakan metode statistik yang sudah tersedia (Sugiyono. 2012).

Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas), dengan tujuan untuk peramalan (Ghozali. 2007).

Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masin independen (X). Koefisien ini diperoleh dengan cara mempredisiksi nilai variabel dependen (Y) dengan suatu persamaan yang dinamakan persamaan regresi, yaitu suatu formula yang mencari nilai variabel dependen dari nilai variabel independen yang diketahui. Koefisien regresi merupakan nilai yang mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y jika X naik satu satuan.


(22)

Persamaan regresi akan menunjukan hubungan linier antara dua variabel. Linier disini dapat diartikan hubungannya bersifat positif atau negatif. Adapun persamaan regresi adalah sebagai berikut :

y = a + b1x1+b2x2+b3x3

Dimana :

 x : Variabel tidak terikat (independen variabel) yaitu resilience at work, stress kerja, dan turnover intention

 y : Variabel terikat (dependen variabel) yaitu Kinerja  a : Koefisien intercept (merupakan nilai Y bila X = 0)

 b : Koefisien regresi atau slope (kemiringan dari garis regresi: kenaikan atau penurunan Y untuk setiap perubahan satuan X).

Koefisien determinasi adalah suatu pengujian yang digunakan untuk menguji pengaruh besarnya kontribusi antara variabel independen (variabel bebas) yaitu perilaku konsumen terhadap variabel dependen (variabel terikat) yaitu keputusan pembelian biasanya dinyatakan dalam presentase (Sekaran. 2003).

Rumus yang digunakan menurut Sekaran (2003) adalah : Koefisien determinasi = R² x 100% Dimana:


(23)

Menurut Ghozali (2005) dalam Fadillah (2012), koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Pada output SPSS koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan tertulis Adjusted R Square. Nilai R2 sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen

3.5.1. Uji Hipotesis Parsial (t-test)

Menurut Nugroho (2005) dalam Fadillah (2012), Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Coefficients. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen, dilakukan dengan membandingkan p-value pada kolom Sig. Masing-masing variabel independen dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar. 0,05. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima.

3.5.2.Uji Hipotesis Simultan (F-test)

Menurut Nugroho (2005) dalam Fadillah (2012), uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen. Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. Untuk mengetahui variabel-variabel independen secara


(24)

simultan mempengaruhi variabel dependen, dilakukan dengan membandingkan p-value pada kolom Sig. Dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, sebaliknya jika p-value lebih besardari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima.

3.6Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam menganalisis data diperlukan uji validitas dan reliabilitas disamping metode analisis data yang akan digunakan oleh peneliti. Validitas adalah suatu alat uji untuk menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Seperti yang dikutip oleh (Ghiselli et al.,1981) validitas menunjukkan seberapa jauh suatu tes atau satu set dari operasi-operasi mengukur apa yang seharurnya diukur. Azwar (2000) mengartikan validitas sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas juga menunjukkan tingkat dari kemampuan tes untuk mencapai sasarannya (Isaac and Michael , 1981)

Selain uji validitas , peneliti juga perlu melakukan uji reliabilitas. Reliabilitas ini menunjukkan akurasi dan ketepatan dari pengukuranya. Reliabilitas suatu pegukur menunjukkan stabilitas dan konsistensi dari suatu instrumen yang mengukur suatu konsep dan berguna untuk mengakses “kebaikan” dari suatu pengukur (Sekaran, 2003) reliabilitas juga didefinisikan sebagai suatu pengukur seberapa besar variasi tidak sistematik dari penjelasan kuantitatif dari karakteristik – karakteristik satu individu jika individu yang sama diukur beberapa kali (Ghiselli et al., 1981). Reliabilitas berhubungan dengan akurasi dari pengukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi dari pengukur. Suatu pengukur dapat


(25)

dikatakan reliabel (dapat diandalkan) jika dapat dipercaya. Supaya dapat dipercaya maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten. Seperti didefinisikan oleh Isaac dan Michael (1981) mendefinisikan reliabilitas sebagai konsistensi antar pengukuran-pengukuran secara berurutan.

3.7Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau variabel residual memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2009). Salah satu cara untuk mendeteksi apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak adalah dengan cara menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan hipotesis pengujian :

Ho: Data residual berdistribusi normal H₁: Data residual tidak berdistribusi normal Kriteria penerimaan/penolakan:

Asymp sig > 0.05  H0 diterima Asymp sig ≤ 0.05  H0 ditolak 3.8Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali (2009). Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas melalui melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas


(26)

dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik – titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak untuk dipakai Ghozali (2009).

3.9Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengidentifikasi suatu model regresi dapat dikatakan baik atau tidak. Multikolinearitas adalah situasi dimana terdapat dua variabel yang saling berkorelasi.Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah ada ketertarikan antara hubungan yang sempurna dengan variabel – variabel independen (Ghozali, 2011). Jika dalam pengujian ternyata didapatkan sebuah kesimpulan bahwa antara variabel independen itu saling terikat, maka pengujian tidak dapat dilanjutkan ke tahap yang selanjutnya yang disebabkan oleh tidak dapat ditentukannya koefisien regresi variabel tersebut dan juga nilai standard error nya menjadi tidak terhingga. Untuk mengetahui hasil uji dari uji multikolinearitas dapat dilihat dengan melihat nilai tolerance atau nilai VIF (Variance Inflation Factor).

Besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance : - Mempunyai nilai VIF +/- 1

- Mempunyai angka Tolerance +/- 1


(27)

- Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai VIF >5 dipastikan terjadi multikolinearitas.


(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang sudah dicantumkan peneliti pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh antara Compulsive Buying terhadap Brand

Awareness pada para mahasiswa dengan gender wanita di Universitas Kristen Maranatha Bandung

2. Terdapat pengaruh antara Compulsive Buying terhadap Brand Loyalty pada para mahasiswa dengan gender wanita di Universitas Kristen Maranatha Bandung

3. Terdapat pengaruh antara Compulsive Buying terhadap Brand

Attachment pada para mahasiswa dengan gender wanita di Universitas Kristen Maranatha Bandung

4. Terdapat pengaruh antara Compulsive Buying terhadap Perceived Brand Quality pada para mahasiswa dengan gender wanita di Universitas Kristen Maranatha Bandung

5. Terdapat pengaruh antara Compulsive Buying terhadap Brand Equity (Brand Awareness, Brand Loyalty, Brand Attachment, dan Perceived Brand Quality) pada para mahasiswa dengan gender wanita di Universitas Kristen Maranatha Bandung


(29)

5.2.Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan peneliti dalam penelitian kali ini adalah sampel yang digunakan oleh peneliti hanya dibatasi pada mahasiswa Universitas Kristen Maranatha yang menjadi konsumen Stradivarius. Selain itu, keterbatasan peneliti yang lainnya adalah penelitian ini hanya mengambil jumlah responden yang tidak terlalu banyak yaitu hanya 135 responden yang diambil oleh peneliti.

5.3. Saran

Untuk itu, peneliti dapat membuat saran/rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi Stradivarius, peneliti menyarankan kepada Stradivarius sebagai sebuah perusahaan untuk dapat terus menjaga suasana toko, dengan tujuan untuk dapat meningkatkan terjadinya Compulsive Buying, yang pada gilirannya dapat meningkatkan Brand Equity dan aspek-aspeknya (brand awareness, brand loyalty, brand attachment, dan perceived brand quality)

2. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti dapat menggunakan objek yang lain yang lebih luas seperti konsumen Zara, H&M, Bershka, TopShop, dan lain-lain.

3. Diharapkan juga dalam penelitian yang selanjutnya dapat menggunakan sampel yang lebih luas lagi. Tidak hanya seputar mahasiswa, tetapi sampel lebih diperluas kearah yang lebih global. Baik dari segi usia, profesi, status, dan lain-lain.

4. Diharapkan juga pada penelitian yang selanjutnya peneliti dapat memperluas faktor mediasi lain. Jadi, tidak hanya melakukan penelitian


(30)

berdasarkan gender saja tetapi juga dapat melakukan penelitian berdasarkan usia, tingkat pendapatan, lingkungan, gaya hidup , dan lain-lain. Dan juga diharapkan pada penelitian yang selanjutnya , metode yang dilakukan untuk menguji hipotesis ini menggunakan metode yang lebih akurat.

5. Diharapkan juga pada penelitian selanjutnya, jumlah responden yang digunakan lebih banyak sehingga hasil akhir penelitian akan lebih akurat hasilnya.


(31)

ATTACHMENT, PERCEIVED BRAND QUALITY:

DENGAN GENDER PEREMPUAN SEBAGAI

VARIABEL MODERASI.

(Studi Pada Konsumen Stradivarius)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

ELVINA HANNA CHRISTIANTY

1352269

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(32)

AWARENESS, BRAND LOYALTY, BRAND

ATTACHMENT, AND PERCEIVED BRAND

QUALITY: THE FEMALE GENDER AS A

MODERATING VARIABEL.

(Studies On Consumer Stradivarius)

A THESIS

In Partial Fulfillment of the Requirements for The Degree of

Bachelor of Science in Management

By

ELVINA HANNA CHRISTIANTY

1352269

MANAGEMENT DEPARTMENT

FACULTY OF ECONOMICS

MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY

BANDUNG

2016


(33)

Penelitian yang berjudul “Pengaruh compulsive buying terhadap brand awareness,

brand loyalty, brand attachment, dan perceived brand quality: dengan gender

perempuan sebagai variabel moderasi”, memiliki tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh emosional konsumen yang memiliki kecenderungan compulsive

buying terhadap aspek-aspek brand equity pada toko Stradivarius. Selanjutnya,

peneliti juga meneliti apakah compulsive buying ini mempunyai pengaruh terhadap keseluruhan brand equity.

Peneliti menyadari banyaknya kekurangan dari penyusunan tugas akhir ini. Penelitian yang dilakukan hanya berfokus kepada mahasiswi Universitas Kristen Maranatha yang pernah berbelanja di Stradivarius dan juga jumlah sampel yang diambil oleh peneliti hanya sebanyak 135 responden.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu hingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Besarnya rasa terimakasih saya berikan kepada:

1. Chandra Kuswoyo,S.E.,M.T. selaku dosen dan pembimbing skripsi yang telah membimbing dan membantu penulis menyelesaikan skripsi dengan baik.

2.Dr. Drs. Mathius Tandiontong, M.M., Ak.. selaku Dekan Fakultas Ekonomi.

3.Dr. Dra. Ratna Widiastuti, M.T. dan Peter, S.E., M.T. selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi.


(34)

5. Rully Arlan Tjahyadi., S.E., M.Si selaku Sekretaris Program Studi Manajemen.

6. Dr. Dra. Jacinta Winarto, M.T.selaku Dosen Wali yang telah membimbing penulis semasa kuliah dan membantu penulis dalam setiap rencana studi semasa kuliah.

7. Seluruh Dosen Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan ilmu pada penulis selama masa kuliah dan memberikan masukkan di bidang akademik sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

8. Kepada Orang Tua yang telah memberikan dorongan moril dan materiil yang tak ternilai selama masa kuliah dan dalam penyusunan skripsi ini.

9. Evan Ayub dan Elvira Ribka selaku saudara yang juga telah memberikan dukungan moril selama penyusunan skripsi ini berlangsung

10. Ivana Perlita, Viona Veronica, Aura Natasha, Glenys, Cecillia Augustine, Jennifer Theresia, Jerremia Kurniawan, dan Dominicus Calvin yang juga telah membantu terlebih memberikan dukungan moril kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

11. Yuliani Kurniawan, Yemima Korompis dan Yoganata Fransjaya selaku kakak mentor yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan moril selama penyusunan skripsi.

12. Kepada seluruh sahabat yang telah membantu dan mendukung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.


(35)

telah memberikan pelayanan dengan baik.

14. Semua pihak yang turut membantu hingga selesainya penelitian ini.

Adanya keterbatasan yang dimiliki oleh penulis membuat penulis dengan senang hati menerima segala kritik dan saran yang membangun sebagai bahan perbaikan dan untuk menambah wawasan penulis di masa yang akan dating. Akhir kata, semoga Tuhan selalu melimpahkan kasih dan berkatNya kepada semua pihak atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga skripsi ini dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya. Tuhan Yesus memberkati.

Bandung, November 2016

Elvina Hanna Christianty (1352269)


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Ahuvia, Aaron C & Carrol, Barbara A. 2006. Some Antecedents and Outcomes of Brand Love. Market Lett, 17 : 79-89

Allen, Andrea & Hollander, Eric. 2006. Is Compulsive Buying A Real Disorder, And Is It Really Compulsive?. Am J Psychiatry 163 : 10.

Ardhanari, Margaretha. 2008. Customer Satisfaction Pengaruhnya Terhadap Brand Preference and Repurchase Intention Private Brand. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, Vol 8, No 2.

Adinata, Julianto. 2016. Pengaruh Iklan Terhadap Minat Beli PT.Tokopedia. Jurnal Manajemen

Baraba, Ridwan & Anggreini, Indah Dwi. Pengaruh Brand Equity Sepeda Motor Terhadap Kepuasan Konsumen.Jurnal Manajemen.

Basu Swastha, Hani Handoko. 2011. Manajemen Pemasaran-Analisis Perilaku. Konsumen. Yogyakarta : BPFE.

Buchari Alma. 2007, Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung: CV. Alfabeta.

Cardinale, Sylvia&Nguyen, Bang&Melewar, T.C. 2015. Place-Based Brand

Experience: Place Attachment adn Loyalty. Marketing

Intelligence&Planning, Vol 34, No 3, pp 301-317.

Chi, Hsin Kuang, Yeh, Huery Yen & Yang, Ya Ting. 2009. The Impact of Brand Awareness on Customer Purchase Intention: The Mediating Effect of Perceived Quality and Brand Loyalty.The Journal of International Management Studies, Vol 4, No 1.

Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl Mcdaniel. 2001. Pemasaran. Edisi. Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Dharmayanti, Diah. 2006. Analisa Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstentifikasi Merek (Brand Extension) Pada Margarin Merek Filma Di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol 1, No 2, hal 65-73.

Ekowati, Titin. Compulsive Buying: Tinjauan Pemasar dan Psikolog. Jurnal Manajemen.

Edwards, Elizabeth A.1993. Development of A New Scale for Measuring

Compulsive Buying Behavior. Financial Counseling and Planning, Vol 4.

Fajrianti & Farrah, Zatul. 2005. Strategi Perluasan Merek dan Loyalitas Konsumen. INSAN, Vol 7, No 3.


(37)

Ghozali. 2011. Analisis Statistik Multivariate. Jakarta: Eleks Media Computindo

Hartini, Sri. 2012. Perilaku Pembelian Smarthphone: Analisis Brand Equity dan Brand Attachment. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol 3, No 1, Hal 75- 86.

Hurriyati, Ratih, 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Alfabeta,.

Olson, Jerry C & Petter, J Paul. Consumer Behavior and Marketing Strategy. Penerbit Salemba Empat.

Kotler, Philip., Keller, Kevin L. 2013. Manajemen Pemasaran.

Kotler Philip. 2005, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jakarta: PT. Prehallindo.

Lee, Seung Hee & Workman, Jane E. 2015. Compulsive Buying and Branding Phenomena. Journal Of Open Innovation: Technology, Market, Complexity, 1:3.

Lassar, Walfried, Mittal, Banwari & Sharma, Arun. 1995. Measuring Customer Based-Brand Equity. Journal of Consumer Marketing, Vol 12, No 4, pp 11-19.

Nawangsari, Sri&Budiman. 2008. Kepuasan Konsumen dan Kesetiaan Terhadap Merek. Jurnal Psikologi, Vol 1, No 2.

Raab, Gerhard & Elger, Christian E & Neuner, Michael. 2011. A Neurological Study of Compulsive Buying Behavior. Journal Consum Policy 34: 401 413.

Roberts, James A & Roberts, Cammile. 2012. Stress, Gender and Compulsive Buying Among Early Adolescents. Young Consumers, Vol 13, No 2, pp. 113-123.

Rofiq, Ainnur, Suryadi, Nanang & Faidah, Nita Nur. 2009. Peranan Ekuitas Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Industri Telepon Seluler. National Conference on Management Research

Rizan, Mohammad, Saidani, Basrah & Sari, Yusiyana. 2012. Pengaruh Brand Image dan Brand Trust Terhadap Brand Loyalty Teh Botol Sosro. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Vol , No 1.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat


(38)

Sheikh, Alireza & Lim, Ming. 2015. The Making of Brand Attachment and Brand Meanings: The Case of a UK Engineering Services Firm. Journal of Marketing Intelligence & Planning, Vol 33, No 6, Hal 887-907.

Shoham, Aviv & Makovec, Maja. 2003. Compulsive Buying Behavior. Journal of Consumer Marketing, Vol 20, No 2, pp. 127-138.

Simmons, Geoff, Thomas, Brychan & Truong, Yan. 2008. Managing I-branding to Create Brand Equity. European Journal of Marketing, Vol 44, No 9, pp 1260-1285.

Suciningtyas, Wulan. 2012. Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Media Communication Terhadap Keputusan Pembelian. Management Analysis Journal, Vol 1

Suliyanto, 2005, Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran, Bogor : Ghalia.

Sugiyono, 2001. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketiga Penerbit: Alfabeta, Bandung

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2006. Metode penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung, Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung, Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuatitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Penerbit Alfabeta

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Tjahyadi, Rully Arlan. 2006. Brand Trust Dalam Konteks Loyalitas Merek: Peran Karakterisik Merek, Karakteristik Perusahaan, dan Karakteristik

Hubungan Pelanggan-Merek. Jurnal Manajemen, Vol 6, No 1.

Tjiptono, Fandi. 2005. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia

Ujang Suwarman, 2004, “ Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran, Penerbit: PT Ghalia Indonesia, Bogor.


(1)

KATA PENGANTAR

Penelitian yang berjudul “Pengaruh compulsive buying terhadap brand awareness, brand loyalty, brand attachment, dan perceived brand quality: dengan gender perempuan sebagai variabel moderasi”, memiliki tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh emosional konsumen yang memiliki kecenderungan compulsive buying terhadap aspek-aspek brand equity pada toko Stradivarius. Selanjutnya, peneliti juga meneliti apakah compulsive buying ini mempunyai pengaruh terhadap keseluruhan brand equity.

Peneliti menyadari banyaknya kekurangan dari penyusunan tugas akhir ini. Penelitian yang dilakukan hanya berfokus kepada mahasiswi Universitas Kristen Maranatha yang pernah berbelanja di Stradivarius dan juga jumlah sampel yang diambil oleh peneliti hanya sebanyak 135 responden.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu hingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Besarnya rasa terimakasih saya berikan kepada:

1. Chandra Kuswoyo,S.E.,M.T. selaku dosen dan pembimbing skripsi yang telah membimbing dan membantu penulis menyelesaikan skripsi dengan baik.

2.Dr. Drs. Mathius Tandiontong, M.M., Ak.. selaku Dekan Fakultas Ekonomi.

3.Dr. Dra. Ratna Widiastuti, M.T. dan Peter, S.E., M.T. selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi.


(2)

4. Nonie Magdalena, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen.

5. Rully Arlan Tjahyadi., S.E., M.Si selaku Sekretaris Program Studi Manajemen.

6. Dr. Dra. Jacinta Winarto, M.T.selaku Dosen Wali yang telah membimbing penulis semasa kuliah dan membantu penulis dalam setiap rencana studi semasa kuliah.

7. Seluruh Dosen Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan ilmu pada penulis selama masa kuliah dan memberikan masukkan di bidang akademik sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

8. Kepada Orang Tua yang telah memberikan dorongan moril dan materiil yang tak ternilai selama masa kuliah dan dalam penyusunan skripsi ini.

9. Evan Ayub dan Elvira Ribka selaku saudara yang juga telah memberikan dukungan moril selama penyusunan skripsi ini berlangsung

10. Ivana Perlita, Viona Veronica, Aura Natasha, Glenys, Cecillia Augustine, Jennifer Theresia, Jerremia Kurniawan, dan Dominicus Calvin yang juga telah membantu terlebih memberikan dukungan moril kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

11. Yuliani Kurniawan, Yemima Korompis dan Yoganata Fransjaya selaku kakak mentor yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan moril selama penyusunan skripsi.

12. Kepada seluruh sahabat yang telah membantu dan mendukung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.


(3)

13. Para staf tata usaha Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan pelayanan dengan baik.

14. Semua pihak yang turut membantu hingga selesainya penelitian ini.

Adanya keterbatasan yang dimiliki oleh penulis membuat penulis dengan senang hati menerima segala kritik dan saran yang membangun sebagai bahan perbaikan dan untuk menambah wawasan penulis di masa yang akan dating. Akhir kata, semoga Tuhan selalu melimpahkan kasih dan berkatNya kepada semua pihak atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga skripsi ini dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya. Tuhan Yesus memberkati.

Bandung, November 2016

Elvina Hanna Christianty (1352269)


(4)

69

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Ahuvia, Aaron C & Carrol, Barbara A. 2006. Some Antecedents and Outcomes of Brand Love. Market Lett, 17 : 79-89

Allen, Andrea & Hollander, Eric. 2006. Is Compulsive Buying A Real Disorder, And Is It Really Compulsive?. Am J Psychiatry 163 : 10.

Ardhanari, Margaretha. 2008. Customer Satisfaction Pengaruhnya Terhadap Brand Preference and Repurchase Intention Private Brand. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, Vol 8, No 2.

Adinata, Julianto. 2016. Pengaruh Iklan Terhadap Minat Beli PT.Tokopedia. Jurnal Manajemen

Baraba, Ridwan & Anggreini, Indah Dwi. Pengaruh Brand Equity Sepeda Motor Terhadap Kepuasan Konsumen.Jurnal Manajemen.

Basu Swastha, Hani Handoko. 2011. Manajemen Pemasaran-Analisis Perilaku. Konsumen. Yogyakarta : BPFE.

Buchari Alma. 2007, Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung: CV. Alfabeta.

Cardinale, Sylvia&Nguyen, Bang&Melewar, T.C. 2015. Place-Based Brand

Experience: Place Attachment adn Loyalty. Marketing

Intelligence&Planning, Vol 34, No 3, pp 301-317.

Chi, Hsin Kuang, Yeh, Huery Yen & Yang, Ya Ting. 2009. The Impact of Brand Awareness on Customer Purchase Intention: The Mediating Effect of Perceived Quality and Brand Loyalty.The Journal of International Management Studies, Vol 4, No 1.

Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl Mcdaniel. 2001. Pemasaran. Edisi. Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Dharmayanti, Diah. 2006. Analisa Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstentifikasi Merek (Brand Extension) Pada Margarin Merek Filma Di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol 1, No 2, hal 65-73.

Ekowati, Titin. Compulsive Buying: Tinjauan Pemasar dan Psikolog. Jurnal Manajemen.

Edwards, Elizabeth A.1993. Development of A New Scale for Measuring

Compulsive Buying Behavior. Financial Counseling and Planning, Vol 4. Fajrianti & Farrah, Zatul. 2005. Strategi Perluasan Merek dan Loyalitas


(5)

70

Universitas Kristen Maranatha

Ghozali. 2011. Analisis Statistik Multivariate. Jakarta: Eleks Media Computindo Hartini, Sri. 2012. Perilaku Pembelian Smarthphone: Analisis Brand Equity dan

Brand Attachment. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol 3, No 1, Hal 75- 86.

Hurriyati, Ratih, 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Alfabeta,. Olson, Jerry C & Petter, J Paul. Consumer Behavior and Marketing Strategy.

Penerbit Salemba Empat.

Kotler, Philip., Keller, Kevin L. 2013. Manajemen Pemasaran.

Kotler Philip. 2005, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jakarta: PT. Prehallindo.

Lee, Seung Hee & Workman, Jane E. 2015. Compulsive Buying and Branding Phenomena. Journal Of Open Innovation: Technology, Market, Complexity, 1:3.

Lassar, Walfried, Mittal, Banwari & Sharma, Arun. 1995. Measuring Customer Based-Brand Equity. Journal of Consumer Marketing, Vol 12, No 4, pp 11-19.

Nawangsari, Sri&Budiman. 2008. Kepuasan Konsumen dan Kesetiaan Terhadap Merek. Jurnal Psikologi, Vol 1, No 2.

Raab, Gerhard & Elger, Christian E & Neuner, Michael. 2011. A Neurological Study of Compulsive Buying Behavior. Journal Consum Policy 34: 401 413.

Roberts, James A & Roberts, Cammile. 2012. Stress, Gender and Compulsive Buying Among Early Adolescents. Young Consumers, Vol 13, No 2, pp. 113-123.

Rofiq, Ainnur, Suryadi, Nanang & Faidah, Nita Nur. 2009. Peranan Ekuitas Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Industri Telepon Seluler. National Conference on Management Research

Rizan, Mohammad, Saidani, Basrah & Sari, Yusiyana. 2012. Pengaruh Brand Image dan Brand Trust Terhadap Brand Loyalty Teh Botol Sosro. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Vol , No 1.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat


(6)

71

Universitas Kristen Maranatha

Sheikh, Alireza & Lim, Ming. 2015. The Making of Brand Attachment and Brand Meanings: The Case of a UK Engineering Services Firm. Journal of Marketing Intelligence & Planning, Vol 33, No 6, Hal 887-907.

Shoham, Aviv & Makovec, Maja. 2003. Compulsive Buying Behavior. Journal of Consumer Marketing, Vol 20, No 2, pp. 127-138.

Simmons, Geoff, Thomas, Brychan & Truong, Yan. 2008. Managing I-branding to Create Brand Equity. European Journal of Marketing, Vol 44, No 9, pp 1260-1285.

Suciningtyas, Wulan. 2012. Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Media Communication Terhadap Keputusan Pembelian. Management Analysis Journal, Vol 1

Suliyanto, 2005, Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran, Bogor : Ghalia. Sugiyono, 2001. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketiga Penerbit: Alfabeta,

Bandung

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2006. Metode penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung, Alfabeta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung, Alfabeta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuatitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung:Penerbit Alfabeta

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Tjahyadi, Rully Arlan. 2006. Brand Trust Dalam Konteks Loyalitas Merek: Peran Karakterisik Merek, Karakteristik Perusahaan, dan Karakteristik

Hubungan Pelanggan-Merek. Jurnal Manajemen, Vol 6, No 1. Tjiptono, Fandi. 2005. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia

Ujang Suwarman, 2004, “ Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran, Penerbit: PT Ghalia Indonesia, Bogor.


Dokumen yang terkait

Analisis Brand Association CocaCola dalam Pembentukan Brand Image Konsumen (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

11 55 105

Pengaruh Brand Characteristic dan Company Characteristic terhadap Brand Loyalty pada Konsumen Handphone Bermerek Nokia di Universitas Sumatera Utara

2 43 119

Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air Minum Aqua di Daerah Medan Baru.

1 28 83

Pengaruh Perceived Quality dan Brand Association Terhadap Brand Loyalty Mie Instan Merek Indomie (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

1 42 105

Analisis pengaruh Brand Awareness, Perceived Quality, Brand Association, Dan Brand Loyalty terhadap keputusan pembelian pada produk pasta gigi 'Pepsodent (studi kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

6 41 167

The Influence of Celebrity Athlete Endorser, Brand Awareness, Brand Association, and Brand Personality Toward Purchase Intention

0 6 170

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Brand Trust, Brand Image, dan Kepuasan Pelanggan terhadap Brand Loyality pada Air Meneral Aqua

3 43 162

Pengaruh Brand Awareness, Perceived Quality dan Brand Image terhadap Brand Satisfaction dan Brand Loyalty pada Jasa Biro Perjalanan Antar Kota di Kota Malang (Studi pada Pelanggan Biro Perjalanan Kirana Tour and Travel, Siluet Tours and Travel, dan Bali P

0 1 11

Hubungan Antara Brand Awareness, Brand Reputation, dan Brand Trust pada Restoran Lokal Berbasis Rantai di Kota Malang

0 0 12

How Brand Trust is Influenced by Perceived Value and Service Quality: Mediated by Hotel Customer Satisfaction

0 1 16