Pengaruh Brand Characteristic dan Company Characteristic terhadap Brand Loyalty pada Konsumen Handphone Bermerek Nokia di Universitas Sumatera Utara

(1)

SKRIPSI

PENGARUH BRAND CHARACTERISTIC DAN COMPANY CHARACTERISTIC TERHADAP BRAND LOYALTY PADA

KONSUMEN HANDPHONE BERMEREK NOKIA DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Oleh

NURDIN SARAGIH 070502105

PROGRAM STUDI STRATA-I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

brand characteristic dan company characteristic terhadap brand loyalty pada

konsumen handphone bermerek Nokia di Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi, yaitu penelitian yang dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan objeknya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang menggunakan handphone bermerek Nokia. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan statistik yang digunakan alat regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial. Data diproses dengan menggunakan spss 17.0 for windows. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan 96 responden sebagai sampel penelitian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama dan parsial variabel brand characteristic dan company characteristic berpengaruh postif dan signifikan terhadap brand loyalty. Pengaruh brand characteristic dan company

characteristic terhadap brand loyalty adalah sebesar 0.612 dengan tingkat

signifikan sebesar 0,000. Sebaliknya, secara parsial pengaruh variabel brand

characteristic dan company characteristic adalah sebagai berikut. Pertama brand characteristic berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty dengan

koefisien beta sebesar 0,416 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000, dimana

brand characteristic berpengaruh dominan terhadap brand loyalty.

Company characteristic mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,353 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Dalam upaya meningkatkan loyalitas merek, pihak perusahaan harus senantiasa meningkatkan dan mempertahankan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Brand characteristic sebagai salah satu variabel yang berpengaruh dominan harus tetap dapat dikendalikan secara langsung oleh perusahaan.


(3)

ABSTRACT

This research is aims to determine and analyze the effect of brand characteristic and company characteristic to brand loyalty to consumer handphone of Nokia at University of North Sumatera.

This research is a kind of explanation of research, is research that can be assessed according to its level based on the purpose and object. The population in this research are student of University of North Sumatera the use of Nokia handphone. The analytical method used is descriptive analysis and statistical methods used multiple linear regression tool, significant testing and simultaneous testing of significant partial. Data processed by using spss 17.0 for windows. The data used are primary and secondary data. This study used a sample of 96 respondents.

The result of this research shows that simultaneous and partial variable of brand characteristic and company characteristic have have positive and significant effect to brand loyalty. The effect of brand characteristic and company characteristic to brand loyalty is 0.612 with significance level of 0.000. While partially, the effect of trust in a brand variable is as follows: first, the brand characteristic has positive and significant effect to brand loyalty with beta coefficient of 0.416 with significance level of 0.000, where brand characteristic has dominant effect to brand loyalty.

The company characteristic has positive and significant effect to brand loyalty with beta coefficient of 0.353 with significance level of 0.000 In the effort to increase loyalty to brand, the company must increase and maintain trust of customers to the company. Brand characteristic is as one of the most dominant variable must remain to be controlled directly by the company.


(4)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Brand Characteristic dan

Company Characteristic terhadap Brand Loyalty pada Konsumen Handphone

Bermerek Nokia di Universitas Sumatera Utara”. Dimana penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada kedua orang tua yang tercinta dan yang tersayang, Bapak Tazim Saragih dan Mamak Lenny br. Sinaga yang telah memberikan bantuan doa, dukungan, motivasi, dan kasih sayang yang tiada hentinya kepada penulis yang tak akan bisa terbalaskan sampai akhir hayat penulis. Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritongan, Mec., sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME., sebagai Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, Msi., sebagai Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Marhayanie, Msi., sebagai sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(5)

5. Bapak Drs. Ami Dilham, Msi., selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, Msi., selaku dosen Wali dan sekaligus dosen penguji I, yang telah memberikan bimbingan dan arahan baik selama perkuliahan maupun dalam penyempurnaan penulisan dan isi dalam penelitian ini.

7. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, Msi., sebagai dosen penguji II, yang telah memberikan masukan, arahan, serta nasehat yang sangat berguna bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

8. Kepada seluruh Dosen, di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini dengan baik.

9. Untuk abangku Abdurrahman Saragih, adek-adekku Kamil Saragih, dan Riahni Saragih, terima kasih atas doa dan dukungannya.

10.Buat teman-temanku Abdul Hadi, Adi Akhyar, Ahmad Luqman, Anantha, Ari, Bagus, Fauzan, Heri, Yusuf, Zein, Jansen, dan semua teman-teman di Departemen Manajemen Angkatan 2007.

11.Kepada seluruh keluarga besar “POB JAGAR” terima kasih atas doa dan dukungannya. Horas

Medan, Juli 2011 Penulis Nurdin Saragih


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Uraian Teoretis ... 10

2.1.1 Merek ... 10

2.1.2 Faktor Pembentuk Kepuasan Pelanggan ... 12

2.1.3 Brand Characteristic ... 13

2.1.4 Company Characteristic ... 15

2.1.5 Brand loyalty ... 16

2.2 Penelitian Terdahulu ... 18

2.3 Kerangka Konseptual ... 19

2.4 Hipotesis ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Tempat dan Waktu Penelitan ... 21

3.3 Batasan Operasional ... 21

3.4 Defenisi Operasional Variabel ... 21

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 24

3.6 Populasi dan Sampel ... 24

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 27

3.9 Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 33

4.1.1 Sejarah Nokia ... 33

4.1.2 Perkembangan Nokia ... 36

4.1.3 Visi dan Misi Nokia ... 39


(7)

4.1.5 Strategi Nokia... 41

4.1.6 Sepuluh Fakta Menarik Mengenai Nokia ... 41

4.1.7 Tipe –Tipe Nokia... 42

4.2 Uji Validitas dan Relibialitas ... 44

4.2.1 Uji Validitas ... 44

4.2.2 Uji Relibialitas ... 46

4.3 Analisis Deskriptif ... 46

4.3.1 Karakteristik Responden ... 47

4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel... 56

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 60

4.4.1 Uji Normalitas ... 60

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas ... 63

4.4.3 Uji Multikolineritas ... 65

4.5 Analisis Linier Berganda ... 66

4.6 Koefisien Determinasi ( ) ... 67

4.7 Uji Hipotesis ... 68

4.7.1 Uji Signifikan Simultan (Uji - F) ... 68

4.7.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 70

4.8 Pembahasan ... 71

4.8.1 Brand Characteristic ... 74

4.8.2 Company Characteristic ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 78

5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran ... 79


(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Persentase Pangsa Pasar dan Penjualan Handphone di Dunia ... 5

1.2 Best Global Brand Rangkings ... 6

1.3 Top Brand untuk Produk Handphone ... 7

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 23

3.2 Instrument Skala Likert... 24

3.3 Persentase Pengambilan Sampel per Fakultas ... 26

4.1 Item-Total Statistics ... 45

4.2 Reliability Statistics ... 46

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

4.4 Tipe Handphone yang Digunakan Responden ... 48

4.5 Kuantitas Penggunaan Handphone Bermerek Nokia ... 50

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Penggunaan ... 51

4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Kuantitas Penggunaan Service Centre ... 52

4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Penggunaan Handphone Selain Merek Nokia ... 52

4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Merek Handphone yang Digunakan Sebelum Nokia ... 54

4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Alasan Menggunakan Nokia ... 55

4.11 Distribusi Jawaban Respopnden Terhadap Variabel Brand Characteristic ... 56

4.12 Distribusi Jawaban Respopnden Terhadap Variabel Company Characteristic ... 58

4.13 Distribusi Jawaban Respopnden Terhadap Variabel Brand Loyalty... 59

4.14 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test ... 63

4.15 Uji Heteroskedastisitas... 65

4.16 Pengujian Multikolineritas ... 63

4.17 Analisis Linier Berganda ... 67

4.18 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi ... 67

4.19 ANOVAb ... 69

4.20 Hasil Uji t ... 71


(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 20

4.1 Pabrik Penggilingan Bubur Kayu ... 34

4.2 Pabrik Pembuatan Galosh ... 34

4.3 Pabrik Pembuatan Kabel ... 35

4.4 3 Bisnis Menjadi 1 Raksasa Bisnis ... 35

4.5 Beberapa Tipe-Tipe Nokia ... 44

4.6 Histogram ... 61

4.7 Normal PP Plot of Regression Standardized Residual ... 62

4.8 Scatterplot ... 64


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Halaman

1 Daftar Kuesioner ... 83

2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 86

3 Distribusi Jawaban Responden ... 87

4 Uji Asumsi Klasik ... 92

5 Analisis Linier Berganda ... 94

6 Identitas Responden ... 96


(11)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

brand characteristic dan company characteristic terhadap brand loyalty pada

konsumen handphone bermerek Nokia di Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi, yaitu penelitian yang dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan objeknya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang menggunakan handphone bermerek Nokia. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan statistik yang digunakan alat regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial. Data diproses dengan menggunakan spss 17.0 for windows. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan 96 responden sebagai sampel penelitian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama dan parsial variabel brand characteristic dan company characteristic berpengaruh postif dan signifikan terhadap brand loyalty. Pengaruh brand characteristic dan company

characteristic terhadap brand loyalty adalah sebesar 0.612 dengan tingkat

signifikan sebesar 0,000. Sebaliknya, secara parsial pengaruh variabel brand

characteristic dan company characteristic adalah sebagai berikut. Pertama brand characteristic berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty dengan

koefisien beta sebesar 0,416 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000, dimana

brand characteristic berpengaruh dominan terhadap brand loyalty.

Company characteristic mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,353 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Dalam upaya meningkatkan loyalitas merek, pihak perusahaan harus senantiasa meningkatkan dan mempertahankan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Brand characteristic sebagai salah satu variabel yang berpengaruh dominan harus tetap dapat dikendalikan secara langsung oleh perusahaan.


(12)

ABSTRACT

This research is aims to determine and analyze the effect of brand characteristic and company characteristic to brand loyalty to consumer handphone of Nokia at University of North Sumatera.

This research is a kind of explanation of research, is research that can be assessed according to its level based on the purpose and object. The population in this research are student of University of North Sumatera the use of Nokia handphone. The analytical method used is descriptive analysis and statistical methods used multiple linear regression tool, significant testing and simultaneous testing of significant partial. Data processed by using spss 17.0 for windows. The data used are primary and secondary data. This study used a sample of 96 respondents.

The result of this research shows that simultaneous and partial variable of brand characteristic and company characteristic have have positive and significant effect to brand loyalty. The effect of brand characteristic and company characteristic to brand loyalty is 0.612 with significance level of 0.000. While partially, the effect of trust in a brand variable is as follows: first, the brand characteristic has positive and significant effect to brand loyalty with beta coefficient of 0.416 with significance level of 0.000, where brand characteristic has dominant effect to brand loyalty.

The company characteristic has positive and significant effect to brand loyalty with beta coefficient of 0.353 with significance level of 0.000 In the effort to increase loyalty to brand, the company must increase and maintain trust of customers to the company. Brand characteristic is as one of the most dominant variable must remain to be controlled directly by the company.


(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

Dunia bisnis memang seringkali sulit diprediksi, banyak sekali fenomena yang memberikan tantangan serius yang pastinya harus dihadapi. Semakin lama dunia bisnis semakin sempit dalam arti semakin lancarnya perdagangan di dalam negeri maupun perdagangan antarnegara, yang telah menyebabkan iklim persaingan semakin ketat. Ketatnya persaingan ini memaksa setiap perusahaan untuk tetap mampu bertahan hidup disamping mendapatkan laba.

Loyalitas pelanggan terhadap merek produk merupakan konsep yang sangat penting khususnya pada kondisi tingkat persaingan yang sangat ketat dengan pertumbuhan yang rendah. Pelanggan yang loyal akan menjadi hambatan masuk bagi para pesaing, memungkinkan ditetapkannya harga premium, tersedianya waktu untuk menanggapi inovasi para pesaing, dan bisa menjadi benteng pelindung dari kemungkinan kompetisi harga. Selain itu , loyalitas merek berdampak pula pada biaya pemasaran yang lebih efisien, dimana biaya mempertahankan pelanggan jauh lebih murah daripada menarik pelanggan baru. Dengan demikian sangatlah wajar apabila setiap produsen ataupun perusahaan menghendaki produk-produknya memiliki banyak pelanggan yang loyal, (Tjiptono, 2000:43).

Persoalan merek menjadi salah satu persoalan yang harus dipantau secara terus-menerus oleh setiap perusahaan. Menurut Kartajaya, (2010:3) merek (brand) berperan sebagai value indicator bagi seluruh stakeholder perusahaan (pelanggan,


(14)

karyawan, serta investor). Pelanggan akan cenderung memilih produk dengan merek yang lebih terkenal. Karyawan juga cenderung lebih senang bekerja di perusahaan yang memiliki merek/reputasi baik. Demikian pula, investor pun akan mempertimbangkan merek perusahaan dalam melakukan investasi.

Brand Characteristic memainkan peranan yang penting dalam

menentukan keputusan konsumen dalam mempercayai suatu merek. Pertimbangan konsumen dalam pemilihan suatu merek akan menentukan apakah konsumen akan membangun hubungan terhadap merek tersebut. Lau dan Lee, (dalam Riana 2008:187) menyatakan bahwa karakteristik merek terdiri atas tiga elemen yaitu: reputasi merek (brand reputation), kecakapan memprediksi merek (brand

predictability), dan kompetensi merek (brand competence).

Company Characteristic yang biasanya berada dibelakang merek dapat

juga mempengaruhi derajat kepercayaan konsumen terhadap merek. Adanya pengetahuan konsumen terhadap perusahaan akan memungkinkan berpengaruh pada penilaian konsumen terhadap merek. Lau dan Lee, (dalam Riana 2008:188) menyatakan bahwa kepercayaan konsumen terhadap perusahaan, terdiri dari empat dimensi yaitu : kepercayaan pada perusahaan (company trust), reputasi perusahaan (company reputation), dan motif perusahaan yang diinginkan (perceived motives of the company).

Salah satu persaingan yang mengalami persaingan yang ketat pada saat ini adalah perusahaan telepon seluler. Produk handphone dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan yang pesat. Produk handphone dari berbagai merek terus menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat menarik konsumen dan


(15)

juga dapat meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produknya. Berbagai merek telepon seluler semakin marak menjamur di pasaran seperti : Nokia, Sony Ericson, Samsung, Siemens, Motorolla, Blackberry, O2, Dopod, LG, Philpis, dan sebagainya.

Nokia sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Consumer

Electronics merupakan produsen ponsel yang memiliki pangsa pasar terbesar di

dunia. Begitu juga di tanah air, Nokia juga mengungguli para pesaing yang telah terlebih dahulu mempunyai pangsa pasar seperti Sony Ericsson, Samsung, dan LG. Disamping maraknya ponsel-ponsel buatan Cina yang menawarkan harga yang murah dijangkau, dengan berbagai kemajuan fitur dan tekhnologi mutakhir, Nokia masih tetap bisa menjadi penguasa pasar ponsel di Indonesia.

Hal ini tidak terlepas dari strategi pemasaran yang dilakukan oleh Nokia. Pertama adalah dengan mendesain beragam jenis ponsel untuk semua jenis segmen pasar. Artinya ia menjalankan strategi multi product for multi market

segment. Kalau kita amati, semua kelas ponsel, mulai dari kelas low end hingga

kelas high end dimasuki oleh produk Nokia. Dengan strategi ini maka Nokia bisa melakukan penetrasi ke semua lapisan pasar ponsel di tanah air.

Faktor kedua adalah desain produk yang memang menarik dan elegan. Kalau kita perhatikan hampir semua produk ponsel Nokia memiliki desain yang menarik dan relatif disukai oleh pasar. Sebagian besar ponsel Nokia memiliki jenis Candy Bar, jenis ponsel yang memang relatif disukai oleh pengguna ponsel di tanah air dan bukan jenis Clamshell. Selain menarik dan elegan, produk Nokia


(16)

juga relatif memiliki tingkat keawetan yang bagus. Artinya ponselnya tahan banting sehingga bisa digunakan dalam waktu relatif lama.

Mengingat dinamika pasar yang makin tinggi, Nokia kini juga memperkenalkan ragam produk yang berorientasi pada kebutuhan gaya hidup, misal ponsel musik, ponsel khusus untuk chating, ataupun ponsel yang memiliki mutu kamera yang bagus,


(17)

Tabel 1.1

Persentase Pangsa Pasar dan Penjualan Handphone di Dunia

Merek Handphone Tahun 2009 Tahun 2010

Jumlah penjualan (dalam ribuan

unit)

Persentase Jumlah Penjualan

(dalam ribuan unit)

Persentase

Nokia 440.881,6 36,4 461.318,2 28,9

Samsung 235.772,0 19,5 281.065,8 17,6

LG Electronics 121.972,1 10,1 114.154,6 7,1

Research in motion 34.346,6 2,8 47.451,6 3,0

Apple 24.889,7 2,1 46.598,3 2,9

Sony Ericsson 54.956,6 4,5 41.819,2 2,6

Motorolla 58.475,2 4,8 38.553,7 2,4

ZTE 16.026,1 1,3 28.768,7 1,8

THE 10.881,9 0,9 24.668,4 1,5

Huawei 13.490,6 1,1 23.814,7 1,5

Lainnya 199.617,2 16,5 488.569,3 30,6

Total 1.211.239,6 100,0 1.596.802,4 100,0

Sumber : http://www.teknojurnal.com/2011/02/18/data dan analisa penjualan handphone dan smartphone di dunia pada tahun 2010/

Dari data pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa market share Nokia turun namun penjualan mereka tetap naik. Hal ini mungkin disebabkan karena meningkatnya permintaan handphone sehingga penjualan mereka tetap naik walaupun market share mereka turun karena himpitan pesaing. Selain itu, menurut data yang dirilis Krusell, produsen pernak-pernik perangkat elektronik dan ponsel asal Swedia empat dari sepuluh ponsel terbaik dan terlaris pada Januari


(18)

2011 merupakan produk dari Nokia,

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Interbrand Creating and

Managing Brand Value, Nokia juga termasuk perusahaan yang menduduki posisi

kedelapan untuk semua kategori Best Global Brand dan posisi pertama untuk

Consumer electronic. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.2 dibawah

ini.

Tabel 1.2

Best Global Brands 2010 Rankings

2010 RANK Brand Sector Country of Origin

8 Electronics Finland

17 Electronics United States

19 Electronics South Korea

34 Electronics Japan

42 Electronics Netherlands

47 Electronics Germany

54 Electronic Canada

Sumber : http://www.interbrand.com/en/best global brands/best global brands 2008/ best global brands 2010.aspx

(diolah Penulis)

Di Indonesia sendiri, untuk produk handphone Nokia menduduki peringkat merupakan Top brand dengan index 61 %. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari Tabel 1.3 berikut:


(19)

Tabel 1.3

Top Brand untuk Produk Handphone Tahun 2011

Merek TBI Predikat

Nokia 61,5 % TOP

Huawei 12,5 % TOP

Sony Ericsson 5,8 %

Nexian 3,7 %

Samsung 2,7 %

Motorolla 1,7 %

Sumber(2011)

Berdasarkan fenomena diatas, terlihat bahwa Nokia masih mampu mempertahankan pelanggannya ditengah ketatnya persaingan antar perusahaan khusunya di bidang produksi telepon seluler. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengaruh brand

characteristic dan company characteristic terhadap brand loyalty pengguna handphone Nokia khususnya para mahasiswa. Hal ini dikarenakan banyaknya

jenis handphone yang beredar di lingkungan masyarakat, permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa adalah bagaimana memilih handphone yang sesuai dengan harapan, mengingat mahasiswa termasuk sebagai konsumen yang kritis dan sedang mengalami proses pendewasaan mental dan intelektual. Disamping itu mahasiswa termasuk dalam segmen smart customer yang membutuhkan banyak pertimbangan sebelum melakukan pembelian produk.

Universitas Sumatera Utara merupakan salah satu Universitas yang mempunyai jumlah populasi yang cukup besar dengan jumlah mahasiswa sebanyak 31.044 orang, (http//www.dirmahasiswa.usu.ac.id).

Berdasarkan gambaran diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Brand Characteristic dan Company Characteristic


(20)

terhadap Brand Loyalty pada Konsumen Handphone Bermerek Nokia di Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka perumusan masalah penelitian ini adalah : “Apakah variabel brand characteristic dan company characteristic berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty pada konsumen handphone bermerek Nokia di Universitas Sumatera Utara?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

brand characteristic dan company characteristic terhadap brand loyalty pada

konsumen handphone bermerek Nokia di Universitas Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan berguna bagi: a. Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan dalam membangun sebuah karakteristik merek maupun perusahaan yang baik, karena mengingat banyak faktor yang dapat mempengaruhi keloyalan konsumen terhadap merek


(21)

b. Penulis

Diharapkan penelitian ini dapat memperluas pengetahuan serta menambah wawasan mengenai manajemen pemasaran umumnya dan

brand loyalty pada khususnya.

c. Peneliti Lain

Diharapkan dapat menjadi masukan, referensi, dan bahan perbandingan bagi yang memerlukannya.


(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoretis

2.1.1 Merek

Beberapa keahlian unik yang dituntut dari seorang pemasar yang profesional adalah kemampuannya untuk menciptakan, memelihara, melindungi, dan meningkatkan merek. Para pemasar menyatakan bahwa pemberian merek adalah seni yang penting dalam pemasaran.

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol disain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk/jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, (Duriatmo, 2001:1).

Menurut Herman, (dalam Ferrinadewi, 2008:138) menyatakan “A brand is

the anticipation of consumer feel, toward a specific benefit toward about to be derived from a identified source (a product, a service, and so forth) often associated with a standardized set of symbolic representation (name, logo, emblem, color, tagline, image, etc).”

Selanjutnya menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah “tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”. Defenisi ini memiliki kesamaan dengan defenisi versi American Marketing Association yang menekankan peranan merek sebagai identifier dan differentiator. Kedua defenisi ini menjelaskan secara teknis apabila seorang pemasar membuat nama,


(23)

logo atau simbol baru untuk sebuah produk baru, maka ia telah menciptakan sebuah merek, (Tjiptono, 2005:2).

Tjiptono dan Anastasia, (2000:40) menjelaskan dalam suatu merek terkandung 6 (enam) macam makna, yaitu:

1. Atribut

Merek menyampaikan atribut-atribut tertentu, misalnya Mercedes mengisyaratkan tahan lama (awet), mahal, desain berkualitas, nilai jual kembali yang tinggi, cepat dan sebagainya.

2. Manfaat

Merek bukanlah sekedar sekumpulan atribut, sebab yang dibeli oleh konsumen adalah manfaat, bukannya atribut.

3. Nilai – nilai

Merek juga menyatakan nilai – nilai yang dianut produsennya. Contohnya Mercedes mencerminkan kinerja tinggi, keamanan dan prestise.

4. Budaya

Dalam merek juga terkandung pula budaya tertentu. 5. Kepribadian

Merek bisa pula memproyeksikan kepribadian tertentu. Apabila suatu merek divisualisasikan dengan orang, binatang, atau suatu proyek, yang akan terbayangkan.


(24)

6. Pemakai

Merek juga mengisyaratkan tipe konsumen yang membeli atau menggunakan produknya.

Pada intinya merek adalah penggunaan nama, logo, trade mark, serta slogan untuk membedakan perusahaan perusahaan dan individu-individu satu sama lain dalam hal apa yang mereka tawarkan. Penggunaan konsisten suatu merek, simbol, atau logo membuat merek tersebut segera dapat dikenali oleh konsumen sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengannya tetap diingat.

2.1.2 Faktor Pembentuk Kepuasan Pelanggan

Adanya kepuasan pada konsumen akan menimbulkan kepercayaan, karena adanya konsistensi merek dalam memenuhi harapan konsumen Di samping itu, merek yang dipilih dapat melindungi, menjaga keselamatan, keamanan, dan kepentingan konsumen. Dengan demikian, keyakinan, mengenai kehandalan dan kenyamanan merupakan hal yang penting dari trust (kepercayaan). Para peneliti pemasaran menyatakan bahwa trust merupakan faktor fundamental yang dapat mengembangkan loyalitas konsumen.

Menurut Irawan, (2003:16) kepuasan pelanggan merupakan salah satu alat ukur untuk melihat daya saing suatu perusahaan. Berdasarkan beberapa artikel ilmiah tentang kepuasan pelanggan, terdapat lima faktor utama yang menentukan tingkat kepuasan pelanggan. Pertama adalah kualitas produk. Konsumen atau pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. Beberapa dimensi yang berpengaruh dalam membentuk kualitas produk adalah performance, features, reliability,


(25)

conformance to spesification, durability, serviceability, estetika, dan perceived quality.

Kedua adalah kualitas pelayanan. Pelanggan akan merasa puas apabila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Dimensi kualitas pelayanan sudah banyak dikenal yang meliputi reliability,

responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible. Ketiga adalah faktor

emosional. Konsumen merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia apabila menggunakan produk dengan merek tertentu. Kepuasan ini bukan semata-mata karena kualitas produk tersebut, tetapi

social value yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap merek produk

tertentu.

Keempat adalah harga. Produk yang mempunyai kualitas yang sama, tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan. Di sini jelas bahwa faktor harga juga merupakan faktor yang penting bagi pelanggan untuk mengevaluasi tingkat kepuasannya. Kelima adalah biaya dan kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa. Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan suatu biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa akan cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.

2.1.3 Brand Characteristic

Lau dan Lee, (dalam Tjahyadi, 2006:73) menyatakan bahwa karakteristik merek terdiri atas tiga elemen yaitu: reputasi merek (brand reputation), kecakapan


(26)

memprediksi merek (brand predictability), dan kompetensi merek (brand

competence).

1. Reputasi Merek (Brand Reputation)

Reputasi merek merupakan persepsi konsumen tentang pengetahuan mereka tentang merek dan tanggapan atau pendapat individu lain terhadap merek. Reputasi suatu merek dapat dikembangkan melalui periklanan dan public relation tapi juga kemungkinan dipengaruhi oleh kualitas produk atau kinerja merek.

2. Kecakapan Memprediksi Merek (Brand Predictability)

Kecakapan memprediksi merek (brand predictability) merupakan persepsi konsumen terhadap konsistensi merek dengan mengamati dan mengantisipasi dengan kuat kinerja suatu merek setiap kali menggunakan merek dan hubungannya dengan harapan konsumen pada merek tersebut.

3. Kompetensi Merek (Brand Competence)

Kompetensi merek (brand competence) merupakan kemampuan yang dimiliki oleh suatu merek untuk memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi oleh konsumen. Ketika diyakini bahwa sebuah merek itu mampu untuk menyelesaikan permasalahan dalam diri pelanggan, maka pelanggan tersebut mungkin berkeinginan untuk meyakini merek tersebut.


(27)

2.1.4 Company Characteristic

Lau dan Lee, (dalam Tjahyadi 2006:73) menyatakan bahwa kepercayaan konsumen terhadap perusahaan, terdiri dari tiga dimensi yaitu: kepercayaan pada perusahaan (company trust), reputasi perusahaan (company reputation), dan motif perusahaan yang diinginkan (perceived motives of the company).

1. Kepercayaan pada Perusahaan (Company Trust)

Kepercayaan pada perusahaan berkaitan dengan unsur entity perusahaan, ukuran perusahaan, serta reputasi perusahaan yang menyangkut prestasi perusahaan. Masalah etika dan sebagainya yang mengarahkan pada kepercayaan dan keyakinan konsumen terhadap perusahaan.

2. Reputasi Perusahaan (Company Reputation)

Reputasi perusahaan merupakan opini dan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan kejujuran perusahaan akan produknya pada konsumen. Kejujuran dan ketidakjujuran perusahaan dapat diketahui dari adanya involvement yang diperoleh dari pelanggan, advertising dan word of mouth. Pengaruh dari word of mouth bagi konsumen yang low involvement di terima tanpa proses evaluasi sehingga jika reputasi perusahaan tidak baik maka kepercayaan konsumen akan menurun. Pada kondisi keterlibatan yang tinggi (high involvement) konsumen tentu dapat mengetahui tentang kejujuran suatu perusahaan. Semakin tinggi suatu


(28)

keterlibatan (involvement) seseorang yang memandang baik reputasi perusahaan maka semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen.

3. Motif perusahaan yang diinginkan (Perceived Motives of the Company) Motif perusahaan yang diinginkan (perceived motives of the company) dari suatu pertukaran akan mempengaruhi kepercayaan terhadap partner. Dalam konteks merek, ketika pelanggan mempersepsikan suatu perusahaan layak dipercaya dan bertindak sesuai dengan kepentingan mereka, maka pelanggan akan mempercayai merek perusahaan.

2.1.5 Brand Loyalty

Loyalitas merek merupakan dimensi yang sangat penting dalam pemasaran. Pelanggan yang loyal akan menjadi hambatan masuk bagi para pesaing, memungkinkan ditetapkannya harga premium, tersedianya waktu untuk menanggapi inovasi para pesaing, dan bisa menjadi benteng pelindung dari kemungkinan kompetisi harga. Selain itu , loyalitas merek berdampak pula pada biaya pemasaran yang lebih efisien, dimana biaya mempertahankan pelanggan jauh lebih murah daripada menarik pelanggan baru. Dengan demikian sangatlah wajar apabila setiap produsen ataupun perusahaan menghendaki produk-produknya memiliki banyak pelanggan yang loyal, ( Tjiptono 2000:43).

Oliver, (dalam Tjiptono 2005:387) mengemukakan bahwa loyalitas merek adalah komitmen yang dipegang teguh untuk membeli ulang atau berlangganan dengan produk atau jasa yang disukai secara konsisten di masa mendatang, sehingga menimbulkan pembelian merek yang sama secara berulang meskipun


(29)

pengaruh situasional dan upaya pemasaran berpotensi menyebabkan perilaku beralih merek.

David Aaker, (dalam Kartajaya 2010:71) mendefenisikan bahwa brand

loyalty adalah sebuah ukuran ketertarikan pelanggan terhadap suatu merek. “Brand loyalty is a measure of the attachment that a customer has to a brand”.

Tingkat ketertarikan pelanggan terhadap suatu merek dapat terbagi dalam empat tingkat, antara lain:

1. Switcher

Pada tingkat ini, pelanggan tidak loyal kepada merek atau belum memiliki brand equity yang kuat. Setiap merek dipersepsikan memberikan kepuasan yang sama. Nama merek berperan kecil dalam keputusan pembelian mereka. Pada tingkatan ini, pelanggan sensitif dengan penawaran yang lebih murah.

2. Satisfied/habitual buyer

Pada tingkat ini, pelanggan merasa puas terhadap produk atau setidaknya tidak merasa tidak puas terhadap produk perusahaan. Pelanggan juga sensitif terhadap benefit baru yang ditawarkan kepada mereka.

3. Satisfied buyer with switching cost

Pada tingkat ini, pelanggan merasa puas terhadap produk. Mereka harus mengeluarkan biaya tertentu apabila ingin berpindah merek. Pada tingkatan ini, pelanggan sensitif dengan benefit yang dapat melampaui biaya untuk beralih ke merek lain (switching cost)


(30)

4. Commited buyer

Pada tingkatan ini, pelanggan memiliki rasa bangga menggunakan produk yang ditawarkan perusahaan. Mereka merekomendasikan merek yang sama kepada orang lain. Pada tingkatan ini, merek produk memiliki brand equity yang kuat di mata pelanggan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Majid (2010) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Trust in A

Brand terhadap Brand Loyalty (Studi Kasus Pada PT. Telkomsel Grapari Sun

Plaza Medan)”. Dimana tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh trust in a brand yang terdiri dari variabel brand

characteristic, company characteristic, dan consumer brand characteristic

terhadap brand loyalty. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial variabel trust in a brand berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand loyalty, dan variabel consumer brand characteristic adalah variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,652 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000.

Riana (2008) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Trust in A

Brand terhadap Brand Loyalty pada Konsumen Air Minum Aqua di Kota

Denpasar”. Dimana tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari secara empirik pengaruh dari variabel trust in a brand yang meliputi brand characteristic,

company characteristic, dan consumer brand characteristic terhadap brand loyalty. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial


(31)

variabel trust in a brand berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty, dan variabel brand characteristic adalah variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,668 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000.

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Lau dan Lee (dalam Tjahyadi 2006:66), brand characteristic dan

company characteristic, merupakan prediktor penting kepercayaan pelanggan

pada merek, yang pada akhirnya akan mengarah pada loyalitas pelanggan pada merek (brand loyalty).

Brand Characteristic memainkan peranan yang penting dalam

menentukan keputusan konsumen dalam mempercayai suatu merek. Pertimbangan konsumen dalam pemilihan suatu merek akan menentukan apakah konsumen akan membangun hubungan terhadap merek tersebut. Lau dan Lee, (dalam Riana 2008:187) menyatakan bahwa karakteristik merek terdiri atas tiga elemen yaitu: reputasi merek (brand reputation), kecakapan memprediksi merek (brand

predictability), dan kompetensi merek (brand competence).

Company Characteristic yang biasanya berada dibelakang merek dapat

juga mempengaruhi derajat kepercayaan konsumen terhadap merek. Adanya pengetahuan konsumen terhadap perusahaan akan memungkinkan berpengaruh pada penilaian konsumen terhadap merek. Lau dan Lee, (dalam Riana 2008:188) menyatakan bahwa kepercayaan konsumen terhadap perusahaan, terdiri dari tiga dimensi yaitu: kepercayaan pada perusahaan (company trust), reputasi perusahaan


(32)

(company reputation), dan motif Perusahaan yang diinginkan (perceived motives

of the company).

Loyalitas merek (brand loyalty) merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Aaker, (dalam Kartajaya 2010:71) mendefenisikan brand loyalty sebagai “measure of the attachment that a customer

has a brand”. Brand Loyalty adalah sebuah ukuran ketertarikan pelanggan

terhadap suatu merek. Loyalitas merek menunjukkan adanya suatu ikatan antara pelanggan dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai dengan adanya pembelian ulang dari pelanggan. Berdasarkan teori-teori yang dikemukan, maka model kerangka konseptual dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Sumber: Riana (2008) Diolah penulis

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah : “Brand characteristic dan company characteristic berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty pada konsumen handphone bermerek Nokia di Universitas Sumatera Utara.”

Brand Characteristic (X1)

Company Characteristic (X2)


(33)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Secara eksplanasi (penjelasan) penelitian dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan obyek-obyeknya ; yaitu ada yang bertujuan mempelajari, mendeskripsi, mendeteksi (mengungkapkan), dan ada pula yang menyelidiki hubungan kausalitas, (Ginting dan Situmorang 2008:57). Berdasarkan tingkat eksplanasi, maka penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara di Jl. Dr T. Mansur No.9, Kampus USU Medan. Waktu penelitian ini dilakukan dari bulan April 2011 sampai dengan Juli 2011.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel independen (X) terdiri atas Brand Characteristic (X1) dan

Company Characteristic (X2)


(34)

3.4 Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti adalah: a. Variabel X

1. Brand Characterisric (X1)

Brand characteristic adalah ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki

oleh suatu merek yang dibentuk oleh Reputasi merek (brand

reputation), kecakapan memprediksi merek (brand predictability),

dan kompetensi merek (brand competence) 2. Company Characteristic (X2)

Company Characteristic adalah cirri-ciri atau karakteristik yang

dimiliki oleh sebuah perusahaan yang dibentuk oleh kepercayaan pada perusahaan (company trust), reputasi perusahaan (company

reputation), dan motif perusahaan yang diinginkan (perceived motives of the company).

b. Variabel Y

1. Brand Loyalty (Y)

Brand loyalty adalah komitmen internal dalam diri konsumen untuk

membeli dan membeli ulang suatu merek tertentu meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan.


(35)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Sub Variabel Defenisi variabel Indikator Skala

Brand

characteristic

1. Reputasi Merek (brand reputation) 2. Kecakapan

Memprediksi Merek (brand

predictability)

3. Kompetensi Merek (brand

competence).

Ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh sebuah merek yang dibentuk oleh Reputasi Merek (brand reputation), Kecakapan

Memprediksi Merek (brand predictability), dan Kompetensi Merek (brand competence).

a. Merek dengan reputasi tinggi

b. Pengetahuan konsumen tentang merek

c. Merek yang konsisten dengan kualitasnya d. Harapan konsumen

terhadap merek

e. Berbeda dengan merek

Handphone lain

f. Merek yang paling dapat memenuhi kebutuhan

Likert

Company Characteristik

1. Kepercayaan pada Perusahaan (company trust) 2. Reputasi Perusahaan (company reputation)

3. Motif Perusahaan yang diinginkan (perceived motives

of the company).

Ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Perusahaan yang dibentuk oleh Kepercayaan pada Perusahaan (company trust), Reputasi Perusahaan (company

reputation), dan Motif

Perusahaan yang diinginkan (perceived

motives of the company).

a. Perusahaan dengan reputasi tinggi b. Pengadaan service

centre

c. Keyakinan pelanggan terhadap produk yang dihasilkan Perusahaan

Likert

Brand Loyalty Komitmen internal

dalam diri konsumen untuk membeli dan membeli ulang suatu merek tertentu

meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan.

a. Selalu ingin membeli merek Handphone Nokia

b. Selalu ingin

menggunakan merek Handphone Noki c. Merekomendasikan kepada konsumen Handphone lain. Likert


(36)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah Skala Likert, yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Ginting dan Situmorang, 2008:121). Variabel-variabel yang diuji pada setiap jawaban akan diberi skor. Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang diberi skor, yaitu:

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No Item Instrumen Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Ginting dan Situmorang (2008 : 121)

3.6 Populasi dan Sampel

Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari suatu objek penelitian, (Kuncoro, 2003:103). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang telah menggunakan handphone Nokia. Karena mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang menggunakan merek Nokia jumlahnya tidak diketahui sehingga untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus (Supramono, 2003:62):


(37)

Keterangan :

n : jumlah sampel

Zα : nilai standart normal yang besarnya tergantung α

bila α = 0,01 → Zα = 1,67

bila α = 0,05 → Zα = 1,96

p : estimasi proporsi populasi

q : 1 – p

d : penyimpangan yang ditolerir

untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5 dengan α = 0,05. Dengan demikian jumlah sampel (n) yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah :

orang

Untuk metode pengambilan sampel itu sendiri, peneliti menggunakan

accidental sampling yaitu dengan cara mengambil sampel secara kebetulan, atau

siapa saja yang kebetulan bertemu peneliti (Ginting, 2004 : 141), berdasarkan proporsi jumlah mahasiswa masing-masing fakultas. Adapun proporsi pengambilan sampel diuraikan pada Tabel 3.3 berikut.


(38)

Tabel 3.3

Persentase Pengambilan Sampel per Fakultas

Fakultas Populasi Persentase Sampel

Kedokteran 1380 4,4 % 4 orang

Hukum 1714 5,5 % 5 orang

Pertanian 2461 8 % 8 orang

Teknik 4240 13,6 % 13 orang

Ekonomi 7252 23,3 % 23 orang

Kedokteran Gigi 786 2,5 % 2 orang

Ilmu Budaya 2212 7,2 % 7 orang

MIPA 3767 12,2 % 12 orang

ISIP 3267 10,5 % 10 orang

Kesehatan Masyarakat 1487 4,7 % 4 orang

Keperawatan 1032 3,3 % 3 orang

Psikologi 507 1,6 % 2 orang

Farmasi 969 3,2 % 3 orang

Total 31044 orang 100 % 96 orang Sumber : http//www.dirmahasiswa.usu.ac.id (diolah penulis)

3.7 Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : a. Daftar pertanyaan (Kuesioner)

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sejumlah daftar pernyataan yang tertulis kepada responden untuk dijawabnya.


(39)

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data melalui buku, jurnal, majalah, internet yang menjadi bahan referensi pendukung bagi peneliti.

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum instrumen penelitian digunakan maka digunakan maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas:

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden diluar dari pada sampel tetapi memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sampel yang digunakan. Mahasiswa Universitas Sumatera Utara di luar sampel merupakan responden yang dijadikan sebagai responden uji validitas dan realibilitas. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengannilai r tabel. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistic Package and Social Science) 17.0 for windows. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: a. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.


(40)

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliabel. b. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pernyataan tidak reliabel.

3.9 Teknik Analisis Data

Jenis dan sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah: a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan (Kuesioner) kepada mahasiswa Universitas Sumatera Utara

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen baik dari buku, jurnal, majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu: a. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dinalisis, kemudian


(41)

diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.

b. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov

Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai

Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal, (Situmorang, 2010:97).

2. Uji Heteroskedastisitas

Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.


(42)

3. Uji Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang, 2010:136).

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier berganda. Persamaan yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Y = Brand Loyalty

a = Konstanta

b1b2 = Koefisien regresi

X1 = Skor dimensi Brand Characteristic X2 = Skor dimensi Company Characteristic e = Standar error


(43)

d. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh Brand Characteristic dan Company

Characteristic terhadap Brand Loyalty maka dilakukan pengujian dengan

menggunakan :

1. Uji Signifikan Simultan (Uji - F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1,b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel brand characteristic dan company

characteristic terhadap variabel brand loyalty.

Ha : b1,b2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari brand characteristic dan company characteristic terhadap variabel brand loyalty.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H0 diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% H0 ditolak jika F hitung > F tabel pada α = 5% 2. Uji Signifikan Parsial (Uji - t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen (brand characteristic dan company

characteristic) secara parsial (individual) terhadap variasi variabel


(44)

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel brand characteristic dan company

characteristic terhadap variabel brand loyalty.

Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari brand characteristic dan company characteristic terhadap variabel brand loyalty.

Kriteria pengambilan keputusan adalah: H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% H0 ditolak jika t hitung > t tabel pada α = 5% e. Koefisien Determinasi ( )

Koefisien Determinasi ( ) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi brand characteristic dan company characteristic terhadap variabel brand loyalty. Jika Koefisien Determinasi ( ) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 < < 1. Sebaliknya, jika semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.


(45)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Nokia

Nokia Corporation (Nokia, Corp.) merupakan produsen peralatan komunikasi terbesar di dunia dan juga merupakan perusahaan terbesar di Finlandia. Kantor pusat dari perusahaan ini berada di kota Espoo, Finlandia. Perusahaan ini dikenal melalui produk-produk telepon genggamnya. Nokia memproduksi telepon genggam untuk seluruh segmen pasar baik pasar GSM, CDMA dan W-CDMA.

Kata Nokia berasal dari nama sebuah komunitas yang tinggal di sungai Emakoski di negara Finlandia Selatan. Sejarah dari perusahaan ini dimulai pada tahun 1865, ketika seorang insinyur bernama Fredrick Idestam mendirikan sebuah pabrik penggilingan bubur kayu di selatan Finlandia dan memulai untuk memproduksi kertas. Pabrik ini diberi nama Nokia, yang kemudian menjadi sukses seiring dengan meningkatnya konsumsi akan kertas oleh masyarakat Finlandia. Kemudian Idestam membangun kerjasama perdagangan internasional dan produknya di ekspor pertama kali ke Rusia, UK dan Francis.


(46)

Sumber: www.wikipedia.com

Gambar 4.1

Pabrik Penggilingan Bubur Kayu

Selanjutnya didirikan sebuah pabrik karet di Finlandia pada tahun 1898, yang memproduksi galosh (sepatu bagian luar, terbuat dari karet). Kemudian pabrik ini mengadopsi nama Nokia setelah kedua eksekutif perusahaan mengadakan kerjasama pada tahun 1920.

Sumber: www.wikipedia.com

Gambar 4.2 Pabrik Pembuatan Galosh

Sedangkan pada tahun 1912 dibukalah sebuah pabrik yang memproduksi kabel di pusat kota Helsinki, Finlandia. Permintaan akan kabel semakin besar seiring dengan besarnya permintaan akan power transmition dan pembuatan jeringan telepon sehingga perusahaan ini tumbuh dengan cepat. Pada tahun 1922, kembali perusahaan yang sedang tumbuh ini menggunakan nama Nokia. Akhirnya pada tahun 1967, ketiga perusahaan tadi (perusahaan galosh (karet sepatu),


(47)

perusahaan penggilingan bubur kayu dan perusahaan pembuatan kabel) resmi menggunakan nama Nokia, dibawah kepemimpinan Nokia Group.

Sumber: www.wikipedia.com

Gambar 4.3 Pabrik Pembuatan Kabel

Sumber: www.wikipedia.com

Gambar 4.4

3 Bisnis Menjadi 1 Raksasa Bisnis

Pada tahun 1969, Nokia merupakan perusahaan pertama yang memperkenalkan PCM Transmission (Pulse Code Modulation Transmission), yang sesuai dengan standar CCIT (Badan Penasihat Komite Internacional Telegraf dan Telekomunikasi). Di awal tahun 1970 an, sebagai penanda awal dari pertumbuhan pasar Nokia di segmen wireline dan microwave transmission. Di awal tahun itu pula, Nokia mengeluarkan produk yang diberi label Nokia DX-200,


(48)

menjadi era digital. Produk inilah yang menjadi titik balik perusahaan Nokia, dari 3 cabang produksi menjadi fokus ke bidang telekomunikasi digital. Produk-produknya semakin dikenal masyarakat luas dari waktu ke waktu. Semula produknya berdimensi cukup besar hingga akhirnya Nokia sanggup menguasai pasar dengan produk-produk hand-heldnya yang simpel namun canggih.

Pada saat keadaan semakin berkembang, Nokia memutuskan untuk memecahkan konsentrasi bisnisnya menjadi 2 bagian penting (Nokia Networks dan Nokia Mobile Phones) dan 2 bagian pendamping (Nokia Ventures Organization dan Nokia Research Center). Produk yang dihasilkannya antara lain adalah beberapa jenis produk pada bidang networking, handphone, dan beberapa layanan dalam bidang multimedia seperti TV kabel.

4.1.2 Perkembangan Nokia

Nokia dapat meningkatkan pendapatan nasional Finlandia lebih dari 1,5% pada tahun 1993; 3,5% pada tahun 2003. Bahkan pada tahun 2006, pendapatan Nokia telah melebihi pendapatan Finlandia itu sendiri. Hal ini yang membuat Finlandia disebut sebagai Negara Nokia, atau Nokialand.

Nokia memiliki wilayah pasar yang sangat luas. Wilayah pasar Nokia dibagi atas lima wilayah besar yaitu Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, Asia Pasifik, Amerika dan Amerika Latin, Cina, Hongkong dan Taiwan. Wilayah Nokia di Eropa meliputi Austria, Belgia, Kroasia, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Irlandia, Israel, Italia, Latvia, Luxemburg, Belanda, Norwegia, Polandia, Rumania, Rusia, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Swiss, Ukraina, dan Inggris. Wilayah Nokia di Asia


(49)

Pasifik meliputi Australia, India, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Philipina, Singapura, dan Thailand. Wilayah Nokia di Amerika Serikat dan Amerika Latin meliputi USA, Kanada, Argentina, Brazil, Karibia, Chili, Kolombia, Meksiko, dan Venezuela.

Kantor regional adalah Basis dari 650 staff pekerja professional yang menjadi pelopor dalam inovasi teknologi, produk dan solusi bisnis untuk 20 pasar yang berbeda dan semua kantor Nokia di wilayah Asia Pasifik berlokasi di Alexandra Technopark, Singapura. Nokia Mobile Phone saat ini memproduksi ponselnya dari tiga pabrik utama di Masan, Korea dan Beijing dan Dongguan di Cina. Nokia memiliki pusat penelitian di Jepang dan Cina.

Nokia network memiliki pusat teknologi dan pelatihan di Australia, Jepang dan Thailand, serta 6 perusahaan gabungan di Cina. Pusat penelitian Nokia, unit penelitian perusahaan, memiliki kantor penelitian di Jepang dan Cina. Kerjasama bisnis Nokia pada daerah ini meliputi Nokia Internet Communications dan Nokia

Home Communication.

Nokia adalah brand telepon selular terpopuler di Indonesia dan sekaligus menjadi pemimpin produsen ponsel di Indonesia. Di dukung pengalaman, inovasi,

user friendly dan solusi amannya. Nokia adalah penyuplai telepon selular, fixed,

mobile dan IP Network. Nokia yang hadir di Indonesia sejak tahun 1996 ini memiliki kategori produk yang sangat beragam. Dengan demikian konsumen dimanjakan dengan berbagai pilihan mulai dari kategori basic, expression, smart

classic, fashion, premium, communicator, tough, hingga music and entertainment, sporty, dan imaging.


(50)

Beragam produk Nokia dengan segmentasi yang berbeda-beda membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda pula. Nokia mempunyai strategi yang terbukti ampuh menjaring pelanggannya. Sebagai contoh, untuk segmen fashion Nokia bekerjasama dengan stasiun musik ternaza MTV, meluncurkan beragam kuis dan program hiburan. Selain itu roadshow digelar di berbagai kota antara lain Medan, Yakarta, Bandung, Surabaya, dan kota lainnya.

Nokia sebagai pemimpin industri yang sangat sarat dengan teknologi canggih tidak terlalu khawatir bahwa dengan banyaknya handphone produk Nokia yang dilempar ke pasar akan membuat masyarakat bingung. Kuncinya adalah Nokia berhasil mengelola pasar dengan baik. Dengan demikian kembali kepada konsumen untuk memilih produk yang diinginkan. Hal itu dipermudah oleh Nokia yang mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga konsumen bisa memilih preferensi bagi mereka.

Nokia selalu meluncurkan produk-produk baru untuk tetap menguasai pasar. Pimpinan Nokia Indonesia menegaskan bahwa kini handphone telah berkembang tidak lagi sekedar alat telekomunikasi tetap telah menjadi ala gaya hidup. Nokia menghargai nilai individu, proses relajar yang terus menerus, pencapaian kekuasaan dan kepuasan pelanggan. Setiap karyawan Nokia bertanggung jawab untuk memegang nilai-nilai ini di tempat kerja, hubungan dengan karyawan lainnya, keterlibatan dalam kegiatan perusahaan, kesehatan, keselamatan, dan kepedulian lingkungan dan komunitas perusahaan.


(1)

76

Hera Perempuan ISIP

Adm. Perpajakan

Nokia

1661 2 1-2 tahun 1 kali - -

Mudah Digunakan 77

Evi julita Perempuan ISIP Adm. Negara Nokia C3 2 1-2 tahun tidak pernah Esia Esia

Mudah Digunakan

78

Dika Perempuan ISIP

Adm.

Perpajakan Nokia E71 2 2-3 tahun tidak pernah

Sony

Ericsson -

Fiturnya sesuai dengan selera dan kebutuhan 79

Yunita Perempuan ISIP

Adm.

Perpajakan Nokia E63 3 2-3 tahun 1 kali Maxtron

Sony Ericsson

Kualitasnya yang baik

80 Regiyan

Utami Perempuan ISIP

Adm. Perpajakan

Nokia

5230 2 1-2 tahun 1 kali Smart -

Design yang menarik dan elegan 81

Sri Wahyuda Perempuan ISIP

Adm.

Perpajakan Nokia N73 3 >3 tahun 1 kali - -

Kualitasnya yang baik 82 Winda

Monica Perempuan ISIP

Adm.

Perpajakan Nokia N97 1 1-2 tahun tidak pernah Samsung Flexi

Mudah Digunakan 83

Jayanti Putri Perempuan ISIP Adm. Negara Nokia E72 3 >3 tahun 1 kali - -

Mudah Digunakan 84 Fauzar

Ikhsar Laki-laki ISIP Adm. Negara Nokia N79 2 2-3 tahun 1 kali Samsung -

Kualitasnya yang baik 85 Advince

Mayasari Z Perempuan

Kesehatan

Masyarakat Epidemiologi

Nokia

2700 2 >3 tahun 1 kali - -

Kualitasnya yang baik 86 Lia Andriani

Tarigan Perempuan

Kesehatan

Masyarakat Epidemiologi

Nokia

5130 3 >3 tahun 1 kali - -

Mudah Digunakan 87

Vivi Sundari Perempuan

Kesehatan Masyarakat

Biostatitika & Kependudukan

Nokia

5310 4 >3 tahun tidak pernah - -

Kualitasnya yang baik 88

Dian Perempuan

Kesehatan

Masyarakat Epidemiologi

Nokia

3120 3 >3 tahun 2 kali

Sony Ericsson Sony Ericsson Mudah Digunakan 89

Pratiwi s Perempuan Keperawatan Keperawatan

Nokia

5300 2 >3 tahun > 3 kali - -

Kualitasnya yang baik


(2)

92

Tisa Perempuan Psikologi Psikologi

Nokia

5200 5 >3 tahun tidak pernah

Sony

Ericsson -

Fiturnya sesuai dengan selera dan kebutuhan 93

Ingrid Perempuan Psikologi Psikologi

Nokia

2626 3 >3 tahun > 3 kali Esia -

Mudah Digunakan

94

Desy Ermayanti

Hsb Perempuan Farmasi

Analis Farmasi

Nokia

5130 4 >3 tahun tidak pernah - -

Kualitasnya yang baik 95

Oktriza Witi Perempuan Farmasi

Analis

Farmasi Nokia C3 2 >3 tahun tidak pernah - -

Kualitasnya yang baik

96

Melati Perempuan Farmasi

Analis Farmasi

Nokia

5200 1 >3 tahun 2 kali Samsung Samsung

Fiturnya sesuai dengan selera dan kebutuhan


(3)

7.

Distribusi Jawaban Responden

No Brand Characteristic Total

Company

Characteristic Total Brand Loyalty Total P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P1 P2 P3 P1 P2 P3 P4

1 5 4 5 4 4 4 5 4 35 4 4 3 11 4 4 4 4 16

2 4 4 4 4 4 3 3 4 30 3 4 2 9 3 4 4 3 14

3 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 4 4 11 4 3 3 2 12

4 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 4 13 5 5 5 4 19

5 5 4 4 4 4 4 3 4 32 2 4 3 9 4 3 3 4 14

6 4 4 3 4 4 3 2 4 28 3 4 3 10 3 4 3 3 13

7 3 3 4 4 4 3 3 4 28 3 4 4 11 3 3 2 3 11

8 5 4 4 4 5 4 4 4 34 4 4 4 12 4 4 4 4 16

9 4 5 4 4 5 5 4 4 35 4 4 4 12 4 4 4 4 16

10 5 3 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 12 3 4 4 3 14

11 4 4 4 5 4 4 4 4 33 4 4 3 11 4 5 4 2 15

12 4 4 4 4 5 4 4 4 33 3 4 3 10 4 3 4 4 15

13 5 4 4 5 5 4 4 4 35 4 4 4 12 5 5 2 4 16

14 3 4 4 4 4 3 3 2 27 4 4 4 12 2 4 3 4 13

15 1 1 4 1 4 4 1 1 17 3 4 4 11 1 2 1 1 5

16 1 3 3 3 4 2 2 1 19 3 4 3 10 2 3 3 2 10


(4)

22 3 4 3 4 4 4 4 3 29 4 4 1 9 3 3 3 4 13

23 3 3 4 4 3 3 4 4 28 3 4 4 11 4 3 3 3 13

24 4 5 4 4 3 3 3 3 29 4 4 4 12 4 3 4 3 14

25 3 3 4 3 3 4 4 4 28 3 4 1 8 2 2 2 4 10

26 3 4 3 3 4 4 4 4 29 2 3 1 6 2 3 3 4 12

27 4 4 3 3 3 3 4 4 28 4 4 4 12 2 4 2 3 11

28 1 4 4 4 4 4 4 2 27 2 4 2 8 3 3 3 3 12

29 5 4 4 4 4 4 4 4 33 3 3 2 8 3 4 4 3 14

30 4 4 5 5 5 5 4 3 35 4 4 4 12 3 3 4 3 13

31 1 2 1 2 1 2 1 3 13 4 4 4 12 2 1 1 1 5

32 2 2 2 2 4 2 3 1 18 3 3 3 9 2 2 2 2 8

33 2 2 3 3 3 3 3 2 21 4 3 4 11 3 2 2 2 9

34 3 3 4 4 4 3 3 4 28 4 4 2 10 2 4 2 4 12

35 3 3 3 3 4 3 3 3 25 4 4 1 9 3 2 2 4 11

36 4 4 4 3 4 4 3 4 30 2 3 3 8 3 3 3 4 13

37 5 3 4 3 4 4 4 3 30 4 3 4 11 3 4 4 3 14

38 3 3 3 4 4 3 3 3 26 1 4 2 7 3 4 2 2 11

39 4 4 4 3 3 4 3 4 29 2 4 4 10 3 3 4 3 13

40 4 3 3 3 5 3 2 4 27 4 4 4 12 4 3 3 1 11

41 4 4 4 3 3 3 4 4 29 4 4 4 12 4 4 3 3 14

42 5 4 5 5 5 5 4 4 37 5 4 5 14 5 5 5 4 19

43 4 3 3 4 4 3 3 4 28 3 3 2 8 3 3 4 3 13

44 3 4 3 4 4 3 3 4 28 1 3 2 6 4 4 3 3 14

45 4 4 4 4 4 4 4 5 33 2 4 1 7 4 4 1 1 10


(5)

47 5 2 4 4 4 4 4 4 31 5 4 4 13 5 4 5 4 18

48 4 4 3 3 3 3 3 3 26 5 5 5 15 5 4 4 4 17

49 4 3 4 3 4 4 4 4 30 3 4 3 10 5 4 3 3 15

50 4 4 4 4 4 4 5 4 33 3 3 4 10 5 2 4 4 15

51 5 3 3 3 4 4 2 4 28 2 4 2 8 3 3 4 3 13

52 5 4 4 4 5 4 4 4 34 1 4 2 7 4 4 4 4 16

53 3 4 4 3 4 3 3 4 28 4 4 3 11 3 4 2 4 13

54 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 12 4 4 4 4 16

55 2 3 3 4 3 3 3 3 24 3 4 3 10 4 3 3 3 13

56 2 2 3 3 4 3 2 2 21 3 4 4 11 3 3 1 4 11

57 3 3 3 3 3 3 2 2 22 4 4 2 10 3 3 4 3 13

58 3 3 4 4 3 4 3 3 27 5 5 5 15 4 4 4 4 16

59 3 3 3 3 4 4 3 4 27 3 4 4 11 4 4 3 2 13

60 4 4 3 3 4 4 3 3 28 3 4 4 11 4 3 4 4 15

61 4 3 4 4 4 4 3 3 29 3 4 3 10 4 4 3 4 15

62 4 4 4 5 4 4 4 4 33 3 3 3 9 4 3 3 3 13

63 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 3 11 3 4 3 4 14

64 3 3 4 3 4 3 4 3 27 2 3 3 8 2 2 3 4 11

65 4 3 4 3 4 4 3 3 28 3 4 3 10 4 4 4 2 14

66 4 4 4 4 4 3 3 4 30 3 3 3 9 4 4 4 3 15

67 4 3 4 4 4 3 3 3 28 2 4 2 8 4 3 3 4 14


(6)

73 5 3 4 4 4 3 4 4 31 4 3 2 9 1 4 4 4 13

74 3 3 4 5 4 4 2 3 28 1 4 3 8 4 4 2 2 12

75 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 12 4 4 4 3 15

76 4 2 4 4 4 2 4 4 28 4 4 4 12 4 3 2 4 13

77 4 5 4 4 5 4 5 4 35 4 3 2 9 5 5 1 2 13

78 4 4 4 4 4 3 4 4 31 4 4 4 12 1 4 5 5 15

79 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4 5 5 14 4 4 4 4 16

80 4 4 4 4 4 4 3 3 30 2 2 1 5 2 4 4 2 12

81 5 5 5 4 5 3 4 4 35 3 4 3 10 4 3 3 5 15

82 3 4 4 4 4 4 4 4 31 3 4 3 10 5 3 4 4 16

83 4 4 4 4 4 3 4 5 32 3 4 4 11 3 4 4 3 14

84 4 4 3 4 2 4 4 4 29 2 3 2 7 2 3 4 2 11

85 4 4 4 3 4 4 3 4 30 3 3 3 9 3 3 3 4 13

86 4 4 3 4 4 3 3 1 26 3 3 1 7 3 2 2 3 10

87 4 4 3 4 4 4 3 4 30 4 3 3 10 4 2 3 4 13

88 5 3 4 4 5 4 4 4 33 3 4 3 10 4 4 3 4 15

89 4 4 4 4 4 4 3 4 31 3 3 2 8 3 3 4 3 13

90 4 3 3 4 4 4 4 3 29 1 4 4 9 2 3 4 4 13

91 3 4 4 4 5 4 4 4 32 4 4 1 9 4 4 5 5 18

92 4 3 3 4 4 3 3 3 27 3 3 2 8 3 4 4 4 15

93 5 4 5 4 4 4 5 5 36 4 4 4 12 4 4 4 4 16

94 3 3 4 3 3 3 3 3 25 4 5 5 14 4 3 4 2 13

95 4 4 4 3 3 3 4 4 29 3 4 3 10 5 5 1 1 12


Dokumen yang terkait

Pengaruh Brand Characteristic Dan Company Characteristic Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Handphone Nokia Di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

3 49 90

Analisis pengaruh brand chra cterristic, company characteristic, consumer-brand characteristic terhadap brand loyalit: studi kasus pengguna portable computer acer pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakartay

2 19 144

ANALISIS BRAND CHARACTERISTIC, COMPANY CHARACTERISTIC, DAN Analisis Brand Characteristic, Company Characteristic, Dan Consumer-Brand Characteristic Terhadap Brand Trust Susu Segar Shi Jack Di Kota Surakarta.

0 2 10

ANALISIS BRAND CHARACTERISTIC, COMPANY CHARACTERISTIC, DAN CONSUMER-BRAND CHARACTERISTIC TERHADAP BRAND Analisis Brand Characteristic, Company Characteristic, Dan Consumer-Brand Characteristic Terhadap Brand Trust Susu Segar Shi Jack Di Kota Surakarta.

0 2 13

Pengaruh Brand Characteristic dan Consumer-Brand Characteristic terhadap Brand Loyalty pada Pengguna iPhone.

0 0 29

Analisis Pengaruh Trust in a Brand (Brand Characteristic, Company characTeristic, Consumer Brand Characteristic) terhadap Brand Loyalty Pengguna Smartphone Blackberry.

0 0 19

Pengaruh Brand Characteristic, Company Characteristic, dan Consumer-Brand Characteristic pada Brand Loyalty (Studi Kasus: Handphone Nokia di Universitas Kristen Maranatha, Bandung).

0 0 23

Pengaruh Brand Characteristic, Company Characteristic, dan Consumer -Brand Characteristic Produk Air Mineral AQUA Botol 600ml terhadap Brand Loyalty di Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

0 0 31

PENGARUH BRAND CHARACTERISTIC,COMPANY CHARACTERISTIC, CONSUMER BRAND CHARACTERISTIC TERHADAP BRAND LOYALTY PADA PELANGGAN MINUMAN PENAMBAH TENAGA LIPOVITAN DI KOTA SURABAYA.

0 0 81

PENGARUH BRAND CHARACTERISTIC,COMPANY CHARACTERISTIC, CONSUMER BRAND CHARACTERISTIC TERHADAP BRAND LOYALTY PADA PELANGGAN MINUMAN PENAMBAH TENAGA LIPOVITAN DI KOTA SURABAYA

0 0 19