APLIKASI METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR DALAM PENENTUAN MODEL KAUSAL LOYALITAS PELANGGAN TOSERBA ‘X’.
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
APLIKASI METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR
DALAM PENENTUAN MODEL KAUSAL LOYALITAS PELANGGAN TOSERBA ‘X’
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Matematika Konsentrasi Statistika
Oleh Suci Rahayu
0905738
PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU ENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
APLIKASI METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR DALAM PENENTUAN MODEL KAUSAL LOYALITAS PELANGGAN TOSERBA
‘X’
Oleh Suci Rahayu
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Suci Rahayu 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu SUCI RAHAYU
APLIKASI METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR
DALAM PENENTUAN MODEL KAUSAL LOYALITAS PELANGGAN TOSERBA ‘X’ DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I
Dr. Marthen Tapilouw, M.si. NIP : 194805201979031001
Pembimbing II
Dr. Bambang Avip Priatna M., M.Si. NIP : 196412051990031001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
Drs. Turmudi, M.Ed., M.Sc., Ph.D. NIP : 196101121987031003
(4)
i ABSTRAK
Metode trimming merupakan suatu metode yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan mengeluarkan variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan. Melalui analisis loyalitas pelanggan dengan
pelanggan Toserba ‘X’ sebagai obyek penelitian dan berdasarkan hasil pengaplikasian metode trimming pada analisis jalur, diperoleh model loyalitas
pelanggan Toserba ‘X’ sebagai berikut:
� = 0,286�6+ 0,213�7 + 0,260�10+ 0,252�11 + 0,6395�
Model yang dihasilkan adalah model persamaan struktural yang simultan. Dari 11 variabel yang dianalisis, yaitu lokasi, pelayanan, produk, harga, suasana toko, karyawan toko, metode promosi, kesadaran nama, kesan kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek. Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan secara terurut adalah karyawan toko (�6), metode promosi (�7), asosiasi merek (�10), dan loyaliatas merek (�11). Sedangkan variabel yang tidak
signifikan terhadap model adalah lokasi, pelayanan, produk, harga, suasana toko, kesadaran nama, dan kesan kualitas.
Kata Kunci : Metode Trimming, Analisis Jalur, Variabel Eksogen, Model Kausal, Loyalitas Pelanggan.
(5)
i
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT
Trimming method is a method used to improve a path structure analysis model with removing exogenous variables which the coefficients path are not significant. Through the analysis of the customer loyality with customer of 'X' department store as an object of research and based on the results of trimming method application in the path analysis, the obtained result is the loyality model of the customer ‘X’ department store like mention here:
� = 0,286�6+ 0,213�7 + 0,260�10+ 0,252�11 + 0,6395�
The result model is the model of simultaneous structural equation. From eleven variables which have been analyzed, such as location, service, product, price, store atmosphere, shop keepers, promotion method, brand familiarity, impression of quality, brand association, and brand loyality. The most influental variabel for the customers loyality arranged from the most to the least are shop keepers (�6), promotion method (�7), brand association (�10), and brand loyality (�11). While the variable which are not significant are location, service, product, price, store atmosphere, brand familiarity, and the impression of quality.
Keywords: Trimming Method, Path Analysis, Exogenous Variables, Causal Model, Customer Loyality.
(6)
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK.... ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penulisan ... 4
1.5 Manfaat Penulisan ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
2.1 Matriks ... 6
2.2 Regresi Linier Sederhana ... 9
2.3 Regresi Linier Ganda ... 14
2.4 Regresi pada Variabel-variabel Terstandardisasi ... 22
2.5 Analisis Korelasi ... 23
2.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen ... 28
2.7 Manajemen Ritel ... 30
(7)
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.1. Analisis Jalur ... 36
Halaman 3.2. Metode Trimming ... 45
BAB IV STUDI KASUS ... 48
4.1 Jenis dan Sumber Data... 48
4.2 Populasi dan Sampel ... 48
4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 50
4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 52
4.5 Uji Asumsi Klasik ... 54
4.6 Memaknai Metode Trimming pada Analisis Jalur ... 59
4.7 Pembahasan ... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
5.1 Kesimpulan ... 74
5.2 Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 76
LAMPIRAN ... 78
(8)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya kebutuhan dan pola hidup masyarakat yang menginginkan kenyamanan dalam berbelanja, kepastian akan harga, dan keanekaragaman barang kebutuhan dalam satu toko, pelanggan menuntut perusahaan ritel untuk meningkatkan pengelolaan, penampilan toko, maupun cara pelayanan. Oleh karena itu, belakangan ini dikenal ritel modern dengan cara pengelolaan secara profesional untuk jaringan toko mencakup department store (Toko serba ada) dan supermarket.
Bisnis ritel modern tumbuh sangat pesat di Indonesia, dimana banyak pelaku ritel khususnya toko serba ada dari dalam negeri maupun luar negeri bersaing secara ketat dalam menawarkan berbagai pilihan barang dan jasa. Hal tersebut diiringi dengan semakin meningkatnya tuntutan konsumen untuk memperoleh layanan yang baik dan barang yang bermutu. Konsumen manyadari bahwa mereka memiliki kekuatan pengeluaran, mereka menjadi semakin cerdas dan tidak mudah dibujuk oleh pesan-pesan pemasaran, sehingga dapat dikatakan bahwa pasar ritel toko serba ada adalah “buyer’s market”, dimana pelanggan memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan pembeliannya. Guna merespon tuntutan dan kebutuhan pelanggan maka perusahaan menggunakan strategi bauran penjualan eceran (retailing mix strategy).
Bauran penjualan eceran (retailing mix) merupakan strategi pemasaran bagi pedagang eceran. Pada dasarnya, perumusan elemen harus menjadi perhatian bagi para pedagang eceran dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan. Beberapa ahli telah menyampaikan unsur-unsur bauran penjualan ini secara berbeda. Dalam penelitiannya, Berman dan Evans (Bob Foster, 2002:146) mengemukakan unsur-unsur dari bauran penjualan sebagai berikut:
1. Lokasi departmen store, 2. Prosedur pembelian/pelayanan,
(9)
2
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Produk yang ditawarkan,
4. Harga,
5. Suasana department store, 6. Karyawan Toko, dan 7. Metode promosi.
Dunne, Lusch, dan Griffit (Bob Foster, 2002:146) mengemukakan bahwa sebagai alat strategi yang kinerjanya dirasakan langsung oleh pelanggan, maka bauran penjualan eceran ini dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan serta mengakibatkan pelanggan tersebut menjadi loyal. Dampak lain yang terjadi dari kinerja bauran penjualan eceran adalah ekuitas merek. Berman dan Ezeel (Bob Foster, 2002:146) menyatakan bahwa ekuitas merek terutama dibentuk oleh bauran penjualan di samping targetting dan positioning.
Pengenalan merek dan produk penting bagi konsumen dan produsen. Bagi konsumen merek bermanfaat untuk memudahkan proses keputusan pembelian, merupakan jaminan kualitas, bahkan dapat memenuhi akan status. Sedangkan bagi produsen, merek dapat membantu upaya-upaya untuk membangun loyalitas dan hubungan yang berkelanjutan dengan konsumen. Dalam penelitiannya, Gordon (Bob Foster, 2002:161) menyebutkan unsur-unsur dari ekuitas merek yang merupakan modifikasi dari Aaker (Bob Foster, 2002:162), yaitu persepsi pelanggan terhadap:
1. Kesadaran nama, 2. Kesan kualitas, 3. Asosiasi merek, dan 4. Loyalitas merek.
Keterkaitan antara bauran penjualan eceran dengan ekiutas merek terhadap loyalitas pelanggan dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 1.1
Hubungan Bauran Penjualan Eceran, Ekuitas Merek, dan Loyalitas Pelanggan. Bauran Penjualan Eceran
Loyalitas Pelanggan Ekuitas Merek
(10)
Loyalitas pelanggan menjadi hal yang sangat penting dalam bisnis ritel, karena pelanggan yang loyal akan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, diantaranya keuntungan yang tetap, promosi ke pelanggan lain, dan penurunan biaya pelayanan karena pelanggan sudah cukup familiar dengan perusahaan selama ini. Untuk mengetahui model kausal loyalitas pelanggan dan hal-hal yang berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan maka dilakukan penelitian dengan menggunakan metode trimming pada analisis jalur, melihat dari variabel penelitian yang cukup banyak.
Analisis jalur merupakan suatu metode analisis yang digunakan untuk melihat hubungan antara tiga atau lebih variabel. Analisis jalur dilakukan berdasarkan model hubungan antara variabel-variabel yang diteliti, dimana arah hubungan variabel diatur dari paling kiri sampai paling kanan dan hubungan antara variabel digambarkan dengan tanda panah. Ada berbagai model hubungan yang dapat dibangun dari variabel penelitian yang sama, tergantung bagaimana hipotesis yang disusun peneliti mengenai hubungan antara variabel-variabel penelitian.
Dalam analisis jalur terdapat dua metode analisis, yaitu metode dekomposisi dan metode trimming. Apabila tujuan penelitian adalah membentuk model kausal yang memasukkan seluruh variabel yang diamati maka digunakan metode dekomposisi. Sedangkan metode trimming digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan. Penerapan metode trimming pada analisis jalur dengan menggunakan data loyalitas pelanggan toserba ‘X’ menghasilkan model kausal loyalitas pelanggan toserba ‘X’ yang dibentuk karena adanya pengaruh sebab akibat yang mempengaruhi struktur di dalam model. Analisis ini didasarkan pada model pengaruh antar variabel untuk melihat pengaruh variabel pembentuk bauran penjualan, dan variabel pembentuk ekuitas merek terhadap loyalitas pelanggan toserba ‘X’. Dalam kaitan itu tema bahasan skripsi ini adalah
“Aplikasi Metode Trimming pada Analisis Jalur dalam Penentuan Model
(11)
4
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaplikasian metode trimming pada analisis jalur dalam menentukan model kausal loyalitas pelanggan toserba ‘X’? 1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah penggunaan metode trimming pada analisis jalur untuk membuat model kausal loyalitas pelanggan toserba ‘X’. Data yang digunakan adalah data primer, yang merupakan hasil kuesioner dan observasi terhadap pelanggan toserba ‘X’.
1.4 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan hasil pengaplikasian metode trimming pada analisis jalur dalam menentukan model kausal loyalitas pelanggan toserba ‘X’.
1.5 Manfaat Penulisan 1. Manfaat Praktis
Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi latihan pengaplikasian materi perkuliahan pada permasalahan yang terjadi, baik di bidang industri penyedia jasa ataupun bidang lainnya. Sedangkan untuk kalangan umum, bisa menjadi gambaran mengenai penggunaan metode trimming pada analisis jalur untuk mendapatkan model yang lebih baik, serta memberikan rekomendasi untuk menggunakan metode ini ketika melakukan penelitian dengan analisis jalur. Bagi toserba ‘X’ diharapkan dapat memberikan informasi mengenai variabel yang sangat berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan toserba ‘X’ sehingga toserba ‘X’ bisa menitik beratkan perbaikan kepada variabel yang sangat berpengaruh guna menjaga keloyalitasan pelanggan.
(12)
2. Manfaat Teoritis
Metode trimming dalam analisis jalur digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan.
(13)
36
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR
3.1 Analisis Jalur
Analisis jalur yang dikenal sebagai path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Riduwan & Engkos, 2012:1). Analisis jalur diartikan oleh Bohrnstedt (Riduwan dan Engkos, 2012:1) bahwa ‘a technique for estimating the effect’s a set of independent variables has on a dependent variabel from a set of observed correlations, given a set of hypothesized causal asymetric relation among the variables’.
Analisis jalur adalah bagian dari model Regresi yang dapat digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antar satu variabel dengan variabel lainnya. Sistem hubungan sebab akibat tersebut menyangkut dua jenis variabel, yaitu variabel bebas atau yang lebih dikenal dengan variabel eksogen yang biasa disimbolkan dengan huruf 1, 2, . . . , dan variabel terikat atau variabel yang
dipengaruhi, yang dikenal dengan variabel endogen yang biasa disimbolkan dengan huruf 1, 2,…, . Sedangkan tujuan utama dari analisis jalur adalah
a method of measuring the direct influence along each separate path in such a system and thus of finding the degree to which variation of a given effect is determined by each particular cause. The method depend on the combination of knowledge of the degree of correlation among the variables in a system with such knowledge as may possessed of the causal relations (Maruyama, Riduwan & Engkos, 2012:1).
Dalam analisis jalur pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen dapat berupa pengaruh langsung dan tidak langsung (direct & indirect effect), atau dengan kata lain analisis jalur memperhitungkan adanya pengaruh langsung dan tidak langsung. Berbeda dengan model regresi biasa dimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen hanya berbentuk pengaruh langsung.
(14)
Pengaruh tidak langsung suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen adalah melalui variabel lain yang disebut variabel antara (intervening variable). Sebagai contoh dalam riset pemasaran, pengaruh variabel bauran penjualan terhadap variabel loyalitas pelanggan bukan hanya secara langsung tetapi secara tidak langsung melalui variabel lain seperti variabel ekuitas merek.
Selain itu, analisis jalur merupakan suatu metode yang digunakan pada model kausal yang telah dirumuskan peneliti atas dasar pertimbangan-pertimbangan teoritis dan pengetahuan tertentu. Dengan kata lain analisis jalur memiliki kegunaan untuk mencek atau menguji model kausal yang diteorikan dan bukan menurunkan teori kausal tersebut (Sujana, 2003:293).
Penggunaan analisis jalur dalam analisis data penelitian didasarkan pada beberapa asumsi berikut:
1. Pada model analisis jalur, hubungan antar variabel adalah bersifat linier, adaptif dan bersifat normal,
2. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah, artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik,
3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan rasio,
4. Menggunakan sampel probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel,
5. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliable) artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung, dan 6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar
berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan, artinya model teori yang dikaji atau diuji dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti.
3.1.1 Manfaat Analisis jalur
(15)
38
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti,
2. Prediksi nilai variabel terikat (Y) berdasarkan nilai variabel bebas (X), dan prediksi dengan analisis jalur ini bersifat kualitatif,
3. Faktor diterminan, yaitu penentuan variabel bebas (X) mana yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat (Y), juga dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), dan
4. Pengujian model, menggunakan theory trimming, baik untuk uji reliabilitas (uji keajegan) konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru.
3.1.2 Diagram Jalur
Untuk menggambarkan hubungan-hubungan kausalitas antar variabel yang akan diteliti, peneliti menggunakan model diagram yang biasa disebut paradigma penelitian, ini digunakan untuk lebih memudahkan melihat hubungan-hubungan kausalitas tersebut. Dalam analisis jalur model diagram yang digunakan biasanya disebut diagram jalur (path diagram).
Diagram jalur adalah alat untuk melukiskan secara grafis, struktur hubungan kausalitas antar variabel eksogen, intervening (intermediary) dan endogen. Untuk merepresentasikan hubungan kausalitas diagram jalur menggunakan simbol anak panah berkepala satu (single-headed arrow), ini mengindikasikan adanya pengaruh langsung antara variabel eksogen atau intervening dengan variabel endogen, anak panah ini juga menghubungkan error dengan variabel endogen, dan untuk merepresentasikan hubungan korelasi atau kovarian diantara dua variabel menggunakan anak panah berkepala dua (two-headed arrow). Setiap variabel disimbolkan dalam bentuk kotak sedangkan variabel lain yang tidak dianalisis dalam model atau error digambarkan dalam bentuk lingkaran.
(16)
� 1 1 � 1�1 � 2�2
� 2 1
�1 2
�
Gambar 3.1
Diagram jalur pengaruh lokasi dan produk terhadap bauran penjualan dan loyalitas pelanggan.
Model ini melukiskan adanya hubungan antara variabel eksogen yaitu X1 (Lokasi)
dan X2 (Produk), dan variabel endogen yaitu Y1 (Bauran Penjualan) dan Y2
(Loyalitas Pelanggan). Setiap variabel eksogen maupun endogen (X1, X2, Y1, Y2)
digambarkan dalam bentuk persegi atau kotak sedangakn error (�1,�2) atau
variabel lain diluar sistem digambarkan dalam bentuk lingkaran. Hubungan X1
dan X2 menggambarkan hubungan korelasi, sedangkan hubungan antara X1, X2
terhadap Y1 dan dari Y1 terhadap Y2 menggambarkan hubungan pengaruh (causal
path). Pengaruh dari X1, X2 terhadap Y1 dan dari Y1 terhadap Y2 disebut pengaruh
langsung (direct effect), sedangkan dari X1 terhadap Y2 melalui Y1 disebut
pengaruh tidak langsung (indirect effect).
3.1.3 Koefisien Jalur
Koefisien jalur mengindikasikan besarnya pengaruh langsung dari suatu variabel yang mempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi atau dari suatu
�1 �2
Lokasi (X1)
Loyalitas Pelanggan (Y2) Bauran Penjualan (Y1)
(17)
40
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
variabel eksogen terhadap variabel endogen. Simbol atau notasi konvensional untuk melambangkan koefisien jalur adalah � (Dillon & Goldstein; Juanim, 2004:20), dimana mereplekasikan akibat (dependent variable) dan mereplekasikan sebab (independent variable). Jika model rekursive (model satu arah), koefisien jalur dapat di ekspresikan menggunakan korelasi sederhana atau multiple regresi. Koefisien-koefisien jalur biasanya dicantumkan pada diagram jalur tepat pada setiap garis jalurnya yang dinyatakan dalam nilai numerik.
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa untuk mengestimasi koefisien jalur, jika hanya satu variabel eksogen X yang mempengaruhi secara langsung terhadap variabel endogen Y, maka � diestimasi dengan korelasi sederhana (simple correlation) antara X dan Y, jadi � =� , lihat Gambar 3.2 a). Jika variabel endogen Y dipengaruhi oleh dua variabel eksogen X1 dan X2, maka koefisien jalur
untuk X1 terhadap Ydan X2 terhadap Y adalah bobot atau koefisien beta dalam
regresi, jadi masing-masing koefisien jalur adalah � 1 =� 1 dan � 2 = � 2, lihat Gambar 3.2 b).
� = �
a) Single causal antecendent
� 1 =� 1
� 2 =� 2 b) Two causal antecendent
Gambar 3.2
Sistem kausal sederhana a) single causal antecendent b) two causal antecendent.
Untuk lebih memperjelas setiap koefisien jalur pada sebuah diagram jalur yang komplit, perhatikan kembali Gambar 3.1, dapat kita lihat koefisien-koefisien jalur sebagai berikut:
X Y
X1
X2
(18)
� 1 1 adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung X1 terhadap Y1.
� 1 2 adalah keofisien jalur untuk pengaruh langsung X2 terhadap Y1.
� 2 1 adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung Y1 terhadap Y2.
� 1�1 adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung �1 terhadap Y1.
� 2�2 adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung �2 terhadap Y2.
Koefisien jalur ditentukan menggunakan rumus:
1 �1
⋱
� 1 1
� 1 � = � 1 � Dimana
� = Koefisien jalur terhadap y
� = Koefisien korelasi antara variabel eksogen dan variabel eksogen
� = Koefisien korelasi antara variabel endogen y dan variabel eksogen Koefisien korelasi dihitung dengan rumus:
� = =1 − =1 =1
2
=1 −( =1 ) 2
( =1 2 −( =1 )2)
; ≠ = 1,2,…,
3.1.4 Koefisien Determinasi dan koefisien Residu
Koefisien determinasi 2 adalah besarnya pengaruh bersama-sama variabel eksogen terhadap variabel endogen yang dapat dijelaskan oleh model persamaan jalur. Nilai 2 persamaan jalur yang makin mendekati 100% menunjukkan bahwa makin banyak keragaman variabel eksogen terhadap variabel endogen yang dapat dijelaskan dari persamaan jalur tersebut. Rumus koefisien determinasi adalah sebagai berikut:
2 = �
1� 2… �
� 1
�
Dengan 2 adalah koefisien determinasi, � adalah koefisien jalur terhadap , dan � adalah koefisien korelasi antara variabel endogen dan variabel eksogen
(19)
42
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Koefisien residu � adalah besarnya pengaruh variabel lain di luar model yang tidak ikut diamati. Rumus koefisien residu adalah sebagai berikut
� = 1− 2
3.1.5 Pengujian koefisien Jalur Secara Simultan dan Parsial
Pengujian secara simultan dimaksudkan untuk melihat pengaruh variabel eksogen 1, 2,…, secara bersama-sama terhadap variabel endogen y.
Langkah yang diperlukan dalam pengujian secara simultan adalah sebagai berikut: 1. Bentuk hipotesis statistik
H0 : � 1 =� 2 = =� = 0
Secara bersama-sama semua variabel eksogen tidak berpengaruh terhadap variabel endogen.
H1∶ � 1 = � 2 = = � ≠0
Ada variabel eksogen berpengaruh terhadap variabel endogen. 2. Statistik uji yang digunakan
= ( − −1)
2
(1− 2)
dengan n adalah jumlah sampel, k adalah jumlah variabel eksogen, dan 2 adalah koefisien determinasi.
3. Kriteria pengujian
Hipotesis 0 ditolak apabila | | > | � 2, − −1
| atau apabila p-value (sig) >
�, yang berarti variabel eksogen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel endogen.
3.1.6 Persamaan Struktural
Persamaan struktural atau juga disebut model struktural, yaitu apabila setiap variabel terikat/endogen (Y) secara unik keadaannya ditentukan oleh seperangkat variabel bebas/eksogen (X). Selanjutnya gambar yang meragakan struktur
(20)
hubungan kausal antar variabel disebut diagram jalur (path diagram). Jadi, persamaan ini 1 = ( 1; 2) dan 2 = ( 1; 2; 1) merupakan persamaan
struktural karena setiap persamaan menjelaskan hubungan kausal yaitu variabel eksogen X1 dan X2 terhadap variabel endogen Y1 dan Y2. Lebih jelasnya, maka
digambarkan diagram jalur untuk model struktural sebagai berikut:
� 1 1 =� 1 1 � 1�1 � 2�2 � 2 1
�1 2
� 1 2 =� 1 2
Gambar 3.3
Diagram jalur hubungan kausal X1, X2 dan Y1 ke Y2.
Persamaan struktural untuk diagram jalur yaitu: Y1= � 1 1 1+� 1 2 2+� 1�1 Y2= � 2 1 1+� 2�2
Jadi, secara sistematik analisis jalur mengikuti pola model struktural, sehingga langkah awal untuk mengerjakan atau penerapan model analisis jalur yaitu dengan merumuskan persamaan struktural dan diagram jalur yang berdasarkan kajian teori tertentu yang telah diuraikan di atas.
3.1.7 Pengaruh Langsung, Pengaruh tidak Langsung, dan Pengaruh Total Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa analisis jalur memperhitungkan pengaruh langsung dan tidak langsung. Berdasarkan diagram jalur kita dapat melihat bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut. Pengaruh langsung adalah pengaruh suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen yang
Y2 X1
X2
Y1
(21)
44
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
terjadi tanpa melalui variabel endogen yang lain. Besarnya pengaruh langsung suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen adalah perkalian nilai koefisien jalur variabel eksogen terhadap variabel endogen dengan nilai koefisien jalur variabel eksogen terhedap variabel endogen.
Pengaruh tidak langsung adalah pengaruh suatu variabel eksogen dengan variabel endogen yang terjadi melalui variabel endogen lain yang terdapat dalam satu model kausal yang sedang dianalisis. Besarnya pengaruh tidak langsung suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen yaitu perkalian nilai koefisien jalur variabel eksogen terhadap variabel endogen dengan nilai koefisien jalur variabel endogen terhadap variabel endogen yang lainnya. Pengaruh total adalah jumlah dari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung.
Sebagai contoh perhatikan gambar 3.4:
� 1 1 = 0,47 � 1�1 = 0,51 � 2�2 = 0,72
2 1 = 0,53
�1 2 = 0,54
� 1 2 = 0,33
Gambar 3.4
Estimasi Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y1 dan Y2
Pengaruh langsung (direct effect (DI))
Pengaruh dari X1, X2 terhadap Y1 dan dari Y1 terhadap Y2, atau lebih
sederhana dapat disajikan sebagai berikut: X1→ Y1 ; � 1 1 = 0,47
X2→ Y1 ; � 1 2 = 0,33
Y1→ Y2 ; � 2 1 = 0,53
Pengaruh tidak langsung (indirect effect (IE)) Lokasi (X1)
Produk (X2)
Bauran Penjualan (Y1) Loyalitas Pelanggan (Y2)
�2 �1
(22)
Sedangkan pengaruh tidak langsung (indirect effect) adalah dari X1 terhadap Y2
melalui Y1 dan dari X2 terhadap Y2 melalui Y1, atau lebih sederhana dapat
disajikan sebagai berikut:
X1 → Y1→ Y2 ; � 1 1.� 2 1 = 0,47 0,53 = 0,249
X2→ Y1→ Y2 ; � 1 2.� 2 1 = 0,33 0,53 = 0,175
Pengaruh Total (Total Effect (TE))
Pengaruh total adalah penjumlahan DE dan IE (DE+IE) sebagai berikut: TE11= 1 1+ 2 1 1 = 0,47 + 0,25 = 0,72
TE12= 1 2+ 2 1 2 = 0,33 + 0,18 = 0,52
TE21 2 1 = 0,53
3.1.8 Pengujian Model (Pengujian Kesesuaian Model)
Pengujian model diperlukan untuk menentukan apakah model yang diajukan sesuai (fit) atau konsisten dengan data atau tidak. Pengujian model dilakukan dengan cara membandingkan matrik korelasi teoritis denga matrik korelasi empirisnya. Jika kedua matrik tersebut identik atau sesuai, maka model teoritis yang diajukan tersebut dapat disimpulkan diterima secara sempurna.
3.2 Metode Trimming
Metode trimming adalah metode yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model, variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan (Heise; Ridwan & Engkos, 2012:127). Jadi, model trimming terjadi ketika koefisien jalur diuji secara keseluruhan ternyata ada variabel yang tidak signifikan. Walaupun ada satu, dua, atau lebih variabel yang tidak signifikan, peneliti perlu memperbaiki model struktur analisis jalur yang sudah dihipotesiskan.
Cara menggunakan metode trimming yaitu menghitung ulang koefisien jalur tanpa menyertakan variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan.
(23)
46
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.2.1 Pengujian Metode Trimming
Langkah-langkah pengujian analisis jalur dengan menggunakan metode trimming adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan persamaan struktural,
2. Menghitung koefisien regresi untuk setiap sub struktur yang telah dirumuskan,
3. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan), 4. Menghitung koefisien jalur secara individual,
5. Menguji kesesuaian antar model analisis jalur, dan 6. Memaknai dan menyimpulkan.
3.2.2 Pengujian Kesesuaian Model: Koefisien Q
Uji kesesuaian model (goodness-of-fitt test) dimaksudkan untuk menguji apakah model yang diusulkan memiliki kesesuaian (fit) dengan data atau tidak. Shumacker & Lomax (Riduwan & Engkos, 2012:146) mengatakan bahwa dalam analisis jalur untuk suatu model yang diusulkan dikatakan fit dengan data apabila matriks korelasi sampel tidak jauh berbeda dengan matriks korelasi estimasi (reproduced correlation matrix) atau korelasi yang diharapkan (expected correlation matrix). Oleh karena itu, menurut Bachrudin & Harapan Tobing (Riduwan & Engkos, 2012:146) rumusan hipotesis statistik kesesuaian model analisis jalur metode trimming adalah sebagai berikut:
H0: = ∅ , Matriks korelasi estimasi tidak berbeda (sama) dengan matriks
korelasi sampel.
H1: ≠ ∅ , Matriks korelasi estimasi berbeda dengan matriks korelasi
sampel.
Shumacker & Lomax (Riduwan & Engkos, 2012:146) memberikan petunjuk bagaimana menguji kesesuaian model analisis jalur dengan menggunakan metode trimming, hal ini dapat menggunakan uji statistik kesesuaian model koefisien Q dengan rumus:
(24)
=1−
2
1− dimana:
Q adalah koefisien Q
2 adalah 1− 1−
12 . (1− 22)...(1− �2)
adalah 2 setelah dilakukan trimming
Apabila = 1 mengindikasikan model fit sempurna. Jika < 1, untuk menentukan fit tidaknya model maka statistik koefisien Q perlu diuji dengan statistik W yang dihitung dengan rumus:
=− − � dimana:
N adalah ukuran sampel.
d adalah banyaknya koefisien jalur yang tidak signifikan sama dengan degree of freedom = derajat kebebasan.
2 adalah koefisien determinasi multipel untuk model yang diusulkan.
M adalah koefisien determinasi multipel 2 setelah koefisien jalur yang tidak signifikan dihilangkan.
Dasar Pengambilan Keputusan: Tolak H0 Jika ≥ �2(� ;�)
(25)
74
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam studi kasus, diperoleh model kausal loyalitas pelanggan melalui metode trimming pada analisis jalur sebagai berikut:
� = 0,286�6+ 0,213�7 + 0,260�10+ 0,252�11 + 0,6395�
Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan secara terurut adalah karyawan toko, metode promosi, asosiasi merek, dan loyaliatas merek.
Besarnya pengaruh langsung variabel karyawan toko terhadap loyalitas pelanggan adalah 8,179%, pengaruh tidak langsung adalah 7,53%, dan pengaruh total adalah 15,709%. Besarnya pengaruh langsung variabel metode promosi terhadap loyalitas pelanggan adalah 8,179%, pengaruh tidak langsung adalah 7,31%, dan pengaruh total sebesar 15,489%. Besarnya pengaruh langsung variabel asosiasi merek terhadap loyalitas pelanggan adalah 6,76%, pengaruh tidak langsung adalah 8,99%, pengaruh total adalah 15,75%. Besarnya pengaruh langsung variabel loyalitas merek terhadap loyalitas pelanggan adalah 6,35%, pengaruh tidak langsung adalah 9,29%, pengaruh total adalah 15,64%.
Besarnya pengaruh variabel karyawan toko, metode promosi, asosiasi merek, dan loyalitas merek terhadap loyalitas pelanggan secara bersama-sama ditentukan oleh besarnya koefisien determinasi total �2 = 0,591. Artinya pengaruh variabel karyawan toko, metode promosi, asosiasi merek, dan loyalitas merek terhadap loyalitas pelanggan secara bersama-sama sebesar 59,1%. Sisanya ditentukan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model sebesar 40,9%.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, besar pengaruh variabel karyawan toko, metode promosi, asosiasi merek, dan loyalita merek secara bersama-sama sudah
(26)
cukup besar, namun besar pengaruh yang tidak diteliti pun cukup besar juga, yaitu sebesar 40,9%, sehingga disarankan kepada peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan skripsi ini untuk melakukan penelitian terhadap loyalitas pelanggan toserba dengan variabel-variabel yang belum diamati dalam skripsi ini.
(27)
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Made Pratiwi. (2011). Pengaruh Struktur Modal dan Struktur Kepemilikan terhadap Free cash Flow dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan-perusahaan yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia. [Online]. Tersedia: http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=uji+kesesuaian+model+koefisie n+q&source=web&cd=18&cad=rja&ved=0CFAQFjAHOAo&url=http://stat istik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/statistik/article/download/8/8&ei=SU 6aUbiTI4jUrQerq4GYCg&usg=AFQjCNGqEtd_QJSrzS0VcnZ_I6sY5Rtv Vg&bvm=bv.46751780,d.bmk [20 Mei 2013].
Fahmi, Fatrika. (n.d). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa dengan Teknik SEM. [Online]. Tersedia:
http://jurnalsain-unand.com/FilesJurnal/6907050672.Fatrika%20Fahmi%205-12.pdf [20 Mei 2013]
Foster, Bob. (2008). Manajemen Ritel. Bandung: Alfabeta.
Juanim. (2004). Analisis Jalur dalam Riset Pemasaran (Teknik Pengolahan Data SPSS & LISREL). Bandung: Fakultas Ekonomi UNPAS.
Leon, Steven J. (2001). Aljabar Linear dan Aplikasinya. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Praktikum 1. (2010). Analisis Korelasi Bivariat. Bandung: UPI. Praktikum 3. (2010). Analisis Regresi Sederhana. Bandung: UPI. Praktikum 4. (2010). Analisis Regresi Ganda. Bandung: UPI
Riduwan dan Kuncoro. (2012). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis. Bandung: Alfabeta.
Roflin, Eddy. (2009). Penggunaan Metode Trimming pada Analisis Jalur dalam Menentukan Model Kausal Dana Alokasi Umum Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan. [Online]. Tersedia:
(28)
Rorres, Anton. (2004). Aljabar Linear Elementer (Versi Aplikasi). Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Soryanto, Peno. (2010). Pelatihan Analisis Data (Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen). [Online]. Tersedia: http://id.scribd.com/doc/33059509/Analisis-Validitas-dan-Reliabilitas-Instrumen [20 Mei 2013]
Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito
Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Supranto, J. (2010). Analisis Multivariat: Arti dan Interpretasi. Jakarta: Rineka Cipta.
T. Sutejo. (2010). Teori dan Aplikasi Aljabar Linier dan Matriks. Yogyakarta: Andi.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.
(1)
3.2.1 Pengujian Metode Trimming
Langkah-langkah pengujian analisis jalur dengan menggunakan metode trimming adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan persamaan struktural,
2. Menghitung koefisien regresi untuk setiap sub struktur yang telah dirumuskan,
3. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan), 4. Menghitung koefisien jalur secara individual,
5. Menguji kesesuaian antar model analisis jalur, dan 6. Memaknai dan menyimpulkan.
3.2.2 Pengujian Kesesuaian Model: Koefisien Q
Uji kesesuaian model (goodness-of-fitt test) dimaksudkan untuk menguji apakah model yang diusulkan memiliki kesesuaian (fit) dengan data atau tidak. Shumacker & Lomax (Riduwan & Engkos, 2012:146) mengatakan bahwa dalam analisis jalur untuk suatu model yang diusulkan dikatakan fit dengan data apabila matriks korelasi sampel tidak jauh berbeda dengan matriks korelasi estimasi (reproduced correlation matrix) atau korelasi yang diharapkan (expected correlation matrix). Oleh karena itu, menurut Bachrudin & Harapan Tobing (Riduwan & Engkos, 2012:146) rumusan hipotesis statistik kesesuaian model analisis jalur metode trimming adalah sebagai berikut:
H0: = ∅ , Matriks korelasi estimasi tidak berbeda (sama) dengan matriks korelasi sampel.
H1: ≠ ∅ , Matriks korelasi estimasi berbeda dengan matriks korelasi sampel.
Shumacker & Lomax (Riduwan & Engkos, 2012:146) memberikan petunjuk bagaimana menguji kesesuaian model analisis jalur dengan menggunakan metode trimming, hal ini dapat menggunakan uji statistik kesesuaian model koefisien Q dengan rumus:
(2)
47
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
=1−
2
1−
dimana:
Q adalah koefisien Q 2 adalah 1− 1−
12 . (1− 22)...(1− �2) adalah 2 setelah dilakukan trimming
Apabila = 1 mengindikasikan model fit sempurna. Jika < 1, untuk menentukan fit tidaknya model maka statistik koefisien Q perlu diuji dengan statistik W yang dihitung dengan rumus:
=− − �
dimana:
N adalah ukuran sampel.
d adalah banyaknya koefisien jalur yang tidak signifikan sama dengan degree of freedom = derajat kebebasan.
2 adalah koefisien determinasi multipel untuk model yang diusulkan.
M adalah koefisien determinasi multipel 2 setelah koefisien jalur yang tidak signifikan dihilangkan.
Dasar Pengambilan Keputusan: Tolak H0 Jika ≥ �2(� ;�)
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam studi kasus, diperoleh model kausal loyalitas pelanggan melalui metode trimming pada analisis jalur sebagai berikut:
� = 0,286�6+ 0,213�7 + 0,260�10+ 0,252�11 + 0,6395�
Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan secara terurut adalah karyawan toko, metode promosi, asosiasi merek, dan loyaliatas merek.
Besarnya pengaruh langsung variabel karyawan toko terhadap loyalitas pelanggan adalah 8,179%, pengaruh tidak langsung adalah 7,53%, dan pengaruh total adalah 15,709%. Besarnya pengaruh langsung variabel metode promosi terhadap loyalitas pelanggan adalah 8,179%, pengaruh tidak langsung adalah 7,31%, dan pengaruh total sebesar 15,489%. Besarnya pengaruh langsung variabel asosiasi merek terhadap loyalitas pelanggan adalah 6,76%, pengaruh tidak langsung adalah 8,99%, pengaruh total adalah 15,75%. Besarnya pengaruh langsung variabel loyalitas merek terhadap loyalitas pelanggan adalah 6,35%, pengaruh tidak langsung adalah 9,29%, pengaruh total adalah 15,64%.
Besarnya pengaruh variabel karyawan toko, metode promosi, asosiasi merek, dan loyalitas merek terhadap loyalitas pelanggan secara bersama-sama ditentukan oleh besarnya koefisien determinasi total �2 = 0,591. Artinya pengaruh variabel karyawan toko, metode promosi, asosiasi merek, dan loyalitas merek terhadap loyalitas pelanggan secara bersama-sama sebesar 59,1%. Sisanya ditentukan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model sebesar 40,9%.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, besar pengaruh variabel karyawan toko, metode promosi, asosiasi merek, dan loyalita merek secara bersama-sama sudah
(4)
75
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
cukup besar, namun besar pengaruh yang tidak diteliti pun cukup besar juga, yaitu sebesar 40,9%, sehingga disarankan kepada peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan skripsi ini untuk melakukan penelitian terhadap loyalitas pelanggan toserba dengan variabel-variabel yang belum diamati dalam skripsi ini.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Made Pratiwi. (2011). Pengaruh Struktur Modal dan Struktur Kepemilikan terhadap Free cash Flow dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan-perusahaan yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia. [Online]. Tersedia: http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=uji+kesesuaian+model+koefisie n+q&source=web&cd=18&cad=rja&ved=0CFAQFjAHOAo&url=http://stat istik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/statistik/article/download/8/8&ei=SU 6aUbiTI4jUrQerq4GYCg&usg=AFQjCNGqEtd_QJSrzS0VcnZ_I6sY5Rtv Vg&bvm=bv.46751780,d.bmk [20 Mei 2013].
Fahmi, Fatrika. (n.d). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa dengan Teknik SEM. [Online]. Tersedia:
http://jurnalsain-unand.com/FilesJurnal/6907050672.Fatrika%20Fahmi%205-12.pdf [20 Mei 2013]
Foster, Bob. (2008). Manajemen Ritel. Bandung: Alfabeta.
Juanim. (2004). Analisis Jalur dalam Riset Pemasaran (Teknik Pengolahan Data SPSS & LISREL). Bandung: Fakultas Ekonomi UNPAS.
Leon, Steven J. (2001). Aljabar Linear dan Aplikasinya. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Praktikum 1. (2010). Analisis Korelasi Bivariat. Bandung: UPI.
Praktikum 3. (2010). Analisis Regresi Sederhana. Bandung: UPI.
Praktikum 4. (2010). Analisis Regresi Ganda. Bandung: UPI
Riduwan dan Kuncoro. (2012). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis. Bandung: Alfabeta.
Roflin, Eddy. (2009). Penggunaan Metode Trimming pada Analisis Jalur dalam Menentukan Model Kausal Dana Alokasi Umum Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan. [Online]. Tersedia:
(6)
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Rorres, Anton. (2004). Aljabar Linear Elementer (Versi Aplikasi). Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Soryanto, Peno. (2010). Pelatihan Analisis Data (Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen). [Online]. Tersedia: http://id.scribd.com/doc/33059509/Analisis-Validitas-dan-Reliabilitas-Instrumen [20 Mei 2013]
Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito
Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Supranto, J. (2010). Analisis Multivariat: Arti dan Interpretasi. Jakarta: Rineka Cipta.
T. Sutejo. (2010). Teori dan Aplikasi Aljabar Linier dan Matriks. Yogyakarta: Andi.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.