PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang ).

(1)

PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V

PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang )

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

RENI SUHARTINI 0903279

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SUMEDANG 2013


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Pengaruh Model CLIS (Children Learning In Science) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada

Materi Pesawat Sederhana (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V

SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang)” beserta isinya adalah benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan

atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan keilmuan yang berlaku

dalam masyarakat pendidikan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan

kepada saya, apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika

keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya

saya ini.

Sumedang, Juni 2013

Yang membuat pernyataan

Reni Suhartini NIM.0903279


(3)

RENI SUHARTINI

PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V

PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang )

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

MENGETAHUI,

KETUA PROGRAM STUDI PGSD S1 KELAS UPI KAMPUS SUMEDANG

Riana Irawati, M.Si NIP.198011252005012002 PENGUJI I,

Diah Gusrayani, M.Pd NIP.197808222005012003

PENGUJI II,

Regina Lichteria M.PFis NIP.197801232009122003

PENGUJI III,

Drs. Yedi Kurniadi NIP.195910221989031003


(4)

RENI SUHARTINI

PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V

PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang )

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: PEMBIMBING I,

DIAH GUSRAYANI, M.Pd NIP: 197808222005012003

PEMBIMBING II,

REGINA LICHTERIA P, M.PFis NIP: 197801232009122003

MENGETAHUI,

KETUA PROGRAM STUDI PGSD S1 KELAS UPI KAMPUS SUMEDANG

RIANA IRAWATI, M.Si NIP. 198011252005012002


(5)

PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V

PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang )

Oleh

Reni Suhartini

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Reni Suhartini 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(6)

i

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

DAFTAR LAMPIRAN ...ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...3

C. Tujuan Penelitian ...4

D. Manfaat Penelitian ...4

E. Batasan Istilah ...5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ...6

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ...6

2. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ...6

3. Alasan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan di Sekolah Dasar ...7

4. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ...8

B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar (SD) ...10

C. Teori Belajar dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ...11

D. Model Pembelajaran CLIS (Children Learning In Science) ...14

1. Pengertian Model CLIS (Children Learning In Science)...14

2. Urutan Pembelajaran Model CLIS (Children Learning In Science) ...15

3. Kelebihan Model Pembelajaran CLIS (Children Learning In Science) ...17

E. Hasil Belajar Siswa ...18

F. Materi Pembelajaran ...19

1. Pengertian Pesawat Sederhana ...19

2. Jenis-jenis Pesawat Sederhana ...19

G. Hasil Penelitian yang Relevan ...19


(7)

ii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian ...21

1. Populasi ...21

2. Sampel ...22

B. Metode dan Desain Penelitian ...22

C. Instrumen Penelitian ...23

D. Validitas Instrumen ...24

E. Reliabilitas Penelitian ...25

F. Tingkat Kesukaran ...27

G. Daya Pembeda ...27

H. Prosedur Penelitian ...28

I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...32

1. Analisis Data Kuantitatif ...32

2. Analisis Data Kualitatif ...36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Persyaratan Analisis ...37

1. Analisis Data Pretes ...37

2. Analisis Data Postes ...40

B. Gambaran Pembelajaran Kelompok Kontrol ...44

1. Uji Hipotesis Rumusan Masalah Kesatu ...45

2. Observasi Kinerja Guru Kontrol ...46

3. Observasi Aktifitas Siswa Kontrol ...47

C. Gambaran Pembelajaran Kelompok Eksperimen ...48

1. Uji Hipotesis Rumusan Masalah Kedua...50

2. Observasi Kinerja Guru Eksperimen...51

3. Observasi Aktifitas Siswa Eksperimen ...52

D. Perbedaan Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...53

1. Uji Hipotesis Rumusan Masalah Ketiga ...53

E. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian ...54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...59

B. Saran ...60

DAFTAR PUSTAKA ...61

LAMPIRAN ...64


(8)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V Semester 2 ...9

Tabel 3.1 Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (UN) Kecamatan Tanjungmedar Tahun Pelajaran 2011/2012 ...21

Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Korelasi Validitas ...25

Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ...26

Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran ...27

Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda ...28

Tabel 3.6 Klasifikasi Gain Ternormalisasi ...36

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pretes...37

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Nilai Pretes pada Kedua Kelompok ...38

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Pretes ...39

Tabel 4.4 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Data Pretes ...40

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Data Postes...41

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Nilai Postes pada Kedua Kelompok ...41

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Postes Hasil Belajar Siswa ...43

Tabel 4.8 Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Data Postes ...44

Tabel 4.9 Hasil Uji U Nilai Pretes dan Postes Kelas Kontrol ...46

Tabel 4.10 Persentase Hasil Observasi Kinerja Guru Kontrol ...46

Tabel 4.11 Data Hasil Observasi Aktifitas Siswa Kontrol ...47

Tabel 4.12 Hasil Uji U Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen ...51

Tabel 4.13 Persentase Hasil Observasi Kinerja Guru Eksperimen ...51

Tabel 4.14 Data Hasil Observasi Aktifitas Siswa Eksperimen ...52

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi N-Gain ...53


(9)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Penelitian ...23 Gambar 3.2 Alur Penelitian ...31 Gambar 4.1 Materi Pembelajaran ...49


(10)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Persiapan Mengajar ...64

A.1 RPP Kelas Kontrol ...65

A.2 RPP Kelas Eksperimen ...69

A.3 Lembar Kerja Siswa ...79

Lampiran B Instrumen Tes ...85

B.1 Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba Hasil Belajar Siswa ...86

B.2 Soal Tes Uji Coba Instrumen ...91

B.3 Pedoman Penskoran ...94

B.4 Kisi-kisi Soal Tes Pretes dan Postes ...96

B.5 Soal Tes Pretes dan Postes ...101

B.6 Pedoman Penskoran ...103

Lampiran C Instrumen Non Tes ...104

C.1 Kisi-kisi Format Observasi Kinerja Guru Kontrol ...105

C.2 Format Observasi Kinerja Guru Kontrol ...107

C.3 Kisi-kisi Format Observasi Aktifitas Siswa Kontrol ...110

C.4 Format Observasi Aktifitas Siswa Kontrol ...112

C.5 Kisi-Kisi Observasi Kinerja Guru Eksperimen ...115

C.6 Format Observasi Kinerja Guru Eksperimen ...119

C.7 Kisi-kisi Format Observasi Aktifitas Siswa Eksperimen ...123

C.8 Format Observasi Aktifitas Siswa Kelas Eksperimen ...125

Lampiran D Hasil Uji Coba Instrumen ...128

D.1 Hasil Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran ...129

D.2 Rekapitulasi Tes Hasil Uji Coba ...131

Lampiran E Data Hasil Penelitian ...132

E.1 Hasil Pretes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...133

E.2 Hasil Postes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...135

E.3 Dokumentasi Pembelajaran ...137

E.4 Hasil Pretest Tes Belajar Siswa Kelas Eksperimen ...139

E.5 Hasil Pretest Tes Belajar Siswa Kelas Kontrol ...145

E.6 Hasil Postest Tes Belajar Siswa Kelas Eksperimen ...151

E.7 Hasil Postest Tes Belajar Siswa Kelas Kontrol ...157

E.8 Lembar Kerja Siswa (LKS) ...163

Lampiran F Tabel Statistika Hasil Penelitian ...168

F.1 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ....169

F.2 Uji Mann Whitney U Pretes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...171

F.3 Uji Normalitas Data Postes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...172 F.4 Uji Mann-Whitney Data Postes Kelas Kontrol dan Kelas


(11)

vi

Eksperimen ...174

F.5 Data Perhitungan N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...175

F.6 Uji Mann Whitney U untuk Hipotesis Rumusan Masalah 1 ...176

F.7 Uji Mann Whitney U untuk Hipotesis Rumusan Masalah 2 ...177

F.8 Uji Mann Whitney U untuk Hipotesis Rumusan Masalah 3 ...178

Lampiran G Surat-surat ...179

G.1 Surat Keterangan Bimbingan ...180

G.2 Surat Ijin Penelitian ...181

G.3 Surat Keterangan Penelitian ...182


(12)

1

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan siswa untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan nyata dan kesehariannya perlu dikembangkan. Salah satu ilmu pengetahuan yang dapat memgembangkannya yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mempunyai peran sangat baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan lain. Secara formal pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diberikan kepada siswa sejak Sekolah Dasar (SD) dengan tujuan antara lain mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), lingkungan, teknologi dan masyarakat. Oleh karena itu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang selalu dikaitkan dengan lingkungan sangat perlu untuk diajarkan di pendidikan sekolah dasar, karena pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menekankan bagaimana siswa dapat menghargai dan mencintai alam sehingga siswa dapat belajar aktif dan makna dalam pembelajaran dapat tercapai.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisir secara logis dan sistematis tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah seperti: pengamatan, penyelidikan, penyusunan hipotesis yang diikuti dengan pengujian gagasan. (Sujana, 2010:118)

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) harus diajarkan pada siswa secara utuh baik sikap ilmiah, proses ilmiah, maupun produk ilmiah, sehingga siswa dapat belajar mandiri untuk mencapai hasil yang optimal.


(13)

2

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar bertujuan agar siswa memahami konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), memiliki keterampilan proses, mempunyai minat mempelajari alam sekitar, bersikap ilmiah, mampu menerapkan konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, mencintai alam sekitar, serta menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan. Berdasarkan tujuan di atas, maka pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD menuntut proses belajar mengajar yang tidak terlalu akademis dan bukan hanya penguasaan kumpulan konsep-konsep saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Sering kali proses belajar mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berlangsung di Sekolah Dasar (SD) dilaksanakan dalam suasana komunikasi satu arah, artinya guru cenderung menggunakan metode ceramah. Kebanyakan guru lah yang mendominasi kelas sepenuhnya, dan materi yang disampaikan pada siswa hanya dalam bentuk konsep saja, sehingga siswa hanya menerima begitu saja tanpa banyak mengetahui tentang bagaimana, mengapa dan untuk apa materi tersebut diberikan. Akibatnya siswa hanya belajar secara hafalan tanpa memahami makna dari materi yang dipelajarinya. Hal ini berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa.

“Hasil belajar siswa adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2009:22).” Hasil belajar siswa diperoleh dari cara siswa mendapatkan pembelajaran. Jadi cara guru dalam mengajar sangat berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa.

Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan karena proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran yang cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun demikian guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab tidak memerlukan alat dan bahan praktek, cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar atau referensi lain. Dalam hal ini siswa tidak diajarkan strategi belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berpikir dan memotivasi diri sendiri. Masalah ini banyak dijumpai dalam kegiatan proses belajar mengajar di


(14)

3

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

kelas. Oleh karena itu, perlu menerapkan strategi belajar yang dapat membantu siswa untuk memahami materi ajar dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga dipilih lah model CLIS (Children Learning In Science) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD dalam materi pesawat sederhana. Menurut pendapat Sutarno (2009 : 8.29)

model pembelajaran CLIS (Children Learning In Science) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan berusaha mengembangkan ide atau gagasan siswa tentang suatu masalah tertentu dalam pembelajaran serta merekonstruksi ide atau gagasan berdasarkan pengamatan atau percobaan.

Model CLIS (Children Learning In Science) dapat membantu siswa belajar dengan aktif dan tidak hanya mementingkan hasil belajar saja namun juga dapat membantu pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya materi pesawat sederhana lebih bermakna karena dapat mengembangkan ide atau gagasan siswa yang kemudian disesuaikan dengan kehidupan nyata yang terdapat di sekitar siswa.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian pendahuluan di atas maka rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Apakah pembelajaran konvensional dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V secara signifikan pada materi pesawat sederhana?

2. Apakah model CLIS (Children Learning In Science) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V secara signifikan pada materi pesawat sederhana?

3. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi pesawat sederhana dengan menggunakan model CLIS (Children Learning In Science) dengan siswa yang mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi pesawat sederhana dengan pembelajaran konvensional?


(15)

4

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pembelajaran konvensional dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas V pada materi pesawat sederhana.

b. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model CLIS (Children Learning In Science) terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas V pada materi pesawat sederhana.

c. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi pesawat sederhana dengan menggunakan model CLIS (Children Learning In Science) dengan siswa yang mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi pesawat sederhana dengan pembelajaran konvensional.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi siswa

a. Meningkatkan peran siswa secara penuh di dalam pembelajaran pesawat sederhana.

b. Hasil belajar siswa meningkat.

c. Hasil belajar akan bermanfaat bagi hidupnya. 2. Bagi guru

a. Bahan referensi bagi guru yang akan melaksanakan pembelajaran pesawat sederhana.

b. Meningkatkan kreativitas dan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang mampu melibatkan siswa dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran yang diberikan lebih bermakna bagi siswa.


(16)

5

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu 3. Bagi sekolah

a. Untuk memberikan catatan kualitas sekolah dalam pembelajaran terutama dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam dengan menggunakan model pembelajaran CLIS (Children Learning In Science).

b. Sebagai monitoring keberhasilan dalam suatu pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

c. Untuk memberikan catatan administrasi sekolah. 4. Bagi peneliti

a. Sebagai bahan referensi dalam melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terutama dalam materi pesawat sederhana.

b. Menambah pengetahuan peneliti dalam melakukan penelitian eksperimen selanjutnya.

E. Batasan Istilah

Agar penelitian ini fokus pada permasalahan penelitian maka ditentukan beberapa fokus istilah yaitu:

1. Model pembelajaran CLIS (Children Learning In Science) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan berusaha mengembangkan ide atau gagasan siswa tentang suatu masalah tertentu dalam pembelajaran serta merekonstruksi ide atau gagasan berdasarkan pengamatan atau percobaan. (Sutarno, 2009:8.29 )

2. “Hasil belajar siswa adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. (Sudjana, 2009:22)

3. “Pesawat sederhana yaitu alat yang membantu memudahkan pekerjaan manusia.” (Rositawaty, S dan Aris Muharam, 2008:84)


(17)

21

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

1. Populasi

“Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian”(Syaodih, 2010: 250).Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas V SD se-Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang yang termasuk ke dalam kelompok unggul yang berjumlah 154 siswa. Data diperoleh dari UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Tanjungmedar yang pengelompokannya berdasarkan jumlah nilai Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tingkat SD/MI Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang tahun ajaran 2011/2012. Dari 18 SD yang ada di Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang, dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu kelompok unggul, kelompok sedang dan kelompok asor. Perhitungan kelompok unggul dan kelompok asor adalah 27% dari 18 orang yaitu 5. Urutan kelompok unggul dari nomor urut 1 sampai nomor urut 5, kelompok sedang dari nomor urut 6 sampai nomor urut 13 dan kelompok asor dari nomor urut 14 sampai nomor urut 18. Daftar nama SD tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (UN) Kecamatan Tanjungmedar Tahun Pelajaran 2011/2012

No Nama Sekolah Nilai UN

Matpel IPA

Jumlah Siswa

Kelas V Kelompok

1 SDN Cinangsi 8.73 29 Unggul

2 SDN Salam 8.08 30 Unggul

3 SDN Cisempak 7.94 35 Unggul

4 SDN Ciranjang 7.69 30 Unggul

5 SDN Padamulya 7.41 30 Unggul

6 SDN Sukatani 7.39 30 Sedang

7 SDN Cikaramas I 7.26 13 Sedang

8 SDN Sukamukti 7.19 17 Sedang

9 SDN Cikaramas II 7.17 21 Sedang


(18)

22

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

No Nama Sekolah Nilai Ujian

Matpel IPA

Jumlah Siswa

Kelas V Kelompok

11 SDN Neglasari 7.11 16 Sedang

12 SDN Ciomas 7.03 19 Sedang

13 SDN Jingkang 7.01 19 Sedang

14 SDN Sindangkerta 7.01 31 Asor

15 SDN Kertamukti 6.83 18 Asor

16 SDN Rancagoong 6.47 15 Asor

17 SDN Ciburuan 6.20 17 Asor

18 SDN Sukamulya 6.00 10 Asor

2. Sampel

“Sampel adalah kelompok kecil bagian dari target populasi yang mewakili populasi dan secara riil diteliti” (Syaodih, 2010: 266).Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling sistematis yaitu “teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut” (Sugiyono, 2010: 84).

Menurut Gay (Maulana, 2009: 28), “Ukuran sampel untuk penelitian eksperimen yakni minimum 30 subjek per kelompok.” Dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah dua kelas dari dua sekolah yang berbeda. Setelah ditentukan kelompok unggul yang menjadi populasi pada penelitian ini, kemudian dilakukan pemilihan secara sistematis dari lima SD yang berada dalam kelompok unggul, terpilihlah dua SD yakni SDN Ciranjang dan SDN Salam sebagai tempat penelitian yang termasuk pada nomor urut genap. Langkah terakhir yang dilakukan yaitu pemilihan kembali untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka terpilihlah SDN Ciranjang sebagai kelas eksperimen dan SDN Salam sebagai kelas kontrol. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini sampel penelitiannya adalah siswa kelas V SDN Ciranjang sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas V SDN Salam sebagai kelas kontrol.

B. Metode dan Desain Penelitian

Dikarenakan adanya manipulasi perlakuan, maka metode yang digunakan adalah metode eksperimen.Hatimah (2010:133) mengatakan, “Penelitian


(19)

23

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

eksperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol”.Penggunaan metode ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran dengan model CLIS (Children Learning In Science), sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.

Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design(desain kelompok kontrol tidak ekuivalen) yang termasuk ke dalam QuasiEksperimental Design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Dengan desain penelitian menurut Sugiyono (2010, 79) adalah sebagai berikut:

O1 x O2

O3 O4

Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan :

O1 : Nilai pretes kelompok eksperimen. O3 : Nilai pretes kelompok kontrol.

X : Perlakuan yang menggunakan model pembelajaran CLIS (Children Learning In Science).

O2 : Nilai postes kelompok eksperimen. O4 : Nilai postes kelompok kontrol.

C. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes yang terdiri dari pretes dan postes. “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan


(20)

24

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010: 193).” Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes awal dan tes akhir. Tes awal (pretes) dilaksanakan sebelum proses belajar mengajar. Tujuan diadakannnya tes awal adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam materi pesawat sederhana sebelum pembelajaran dilaksanakan.Sedangkan tes akhir (postes) diberikan kepada masing-masing kelas setelah pembelajaran dilaksanakan.Tipe soal dalam tes awal dan tes akhir adalah menggunakan tes tipe pilihan ganda dan isian, tujuannya agar dapat melihat kemampuan pemahaman siswa dalam materi pesawat sederhana serta dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Sebelum tes diberikan, tes tersebut telah diuji cobakan terlebih dahulu kepada siswa yang telah mempelajari materi yang akan disampaikan pada waktu penelitian, agar validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembedanya baik.

D. Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010: 211).Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Validitas soal dihitung dengan menggunakan koefisien korelasi.Koefisien korelasi ini dihitung menggunakan rumus Product Moment dari Pearson (Arikunto, 2009: 72) dengan formula sebagai berikut ini.

=

− ( )

22 22 (3.1) Keterangan:

= koefisien korelasi antara x dan y N= banyaknya peserta tes

X= nilai hasil uji coba Y= nilai rata-rata harian


(21)

25

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Rumus di atas digunakan untuk menghitung validitas soal secara keseluruhan. Sementara itu, untuk mengetahui validitas masing-masing butir soal masih menggunakan product moment pearson, tetapi X untuk jumlah skor soal yang dimaksud dan Y untuk skor total soal tes hasil belajar. Selanjutnya koefisien korelasi yang telah diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi korelasi (koefisien validitas) menurut Guilford (Suherman dan Sukjaya, 1990: 147) berikut ini.

Tabel 3.2

Klasifikasi Koefisien Korelasi Validitas

Koefisien Korelasi Interpretasi

0,80 < ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi 0,60 < ≤ 0,80 Validitas tinggi 0,40 < ≤ 0,60 Validitas sedang 0,20 < ≤ 0,40 Validitas rendah

0,00 < ≤ 0,20 Validitas sangat rendah ≤ 0,00 Validitas tidak valid

Sumber: Suherman dan Sukjaya 1990:147

Hasil perhitungan uji validitas dari uji coba instrumen dapat dilihat di lampiran D halaman 129.

E. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen (Arifin, 2009: 258).Reliabilitas tes berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.Sementara itu, Kerlinger (Arifin, 2009: 258) mengemukakan bahwa reliabilitas dapat diukur dari tiga kriteria, yaitu stability, dependability, dan predictability.Stability menunjukkan keajegan suatu tes dalam mengukur gejala yang sama pada waktu yang berbeda.Dependability menunjukkan kemantapan suatu tes atau seberapa jauh tes


(22)

26

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

dapat diandalkan.Predictability menunjukkan kemampuan tes untuk meramalkan hasil pada pengukuran gejala selanjutnya.

Untuk mengukur reliabilitas instrumen tersebut dapat digunakan nilai koefesien reliabilitas yang dihitung dengan menggunakan formula Alpha (Suherman dan Sukjaya, 1990: 194) berikut:

=

n

n−1

St2− pq

St2 (3.2)

Keterangan:

= koefisien yang dicari n = jumlah butir soal St2= varians skor total

p = proporsi siswa yang menjawab dengan benar (rata-rata dibagi n) q = 1 – p

Selanjutnya koefisien reliabilitas yang telah diperoleh dari hasil perhitungan dengan formula di atas diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi reliabilitas menurut Guilford (Suherman dan Sukjaya, 1990: 177)

Tabel 3.3

Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

Koefisien Korelasi Interpretasi

0,80 < ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi 0,60 < ≤ 0,80 Reliabilitas tinggi 0,40 < ≤ 0,60 Reliabilitas sedang 0,20 < ≤ 0,40 Reliabilitas rendah

0,00 < ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah ≤ 0,00 Reliabilitas tidak valid Sumber: Suherman dan Sukjaya, 1990: 177

Hasil perhitungan uji reliabilitas dari uji coba instrumen dapat dilihat di lampiran D halaman 129.


(23)

27

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

F. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran digunakan untuk dapat mengetahui butir soal yang tergolong sulit, sedang, atau mudah. Untuk mengetahui tingkat atau indeks kesukaran setiap butir soal, digunakan formula sebagai berikut:

�� = X

� � (3.3)

Keterangan:

Ik = tingkat/indeks kesukaran X = rata-rata skor setiap butir soal SMI = skor maksimum ideal

Indeks kesukaran yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan formula di atas, selanjutnya diinterprestasikan dengan menggunakan kriteria berikut sebagai berikut:

Tabel 3.4

Klasifikasi Indeks Kesukaran

Koefisien Korelasi Interpretasi

IK = 00 Terlalu sukar

0,00 <IK≤ 0,30 Sukar

0,30 <IK ≤ 0,70 Sedang

0,70 <IK ≤ 1,00 Mudah

IK = 1,00 Terlalu mudah

Sumber: Suherman dan Sukjaya, 1990: 213

Hasil perhitungan uji indeks kesukaran dari uji coba instrumen dapat dilihat di lampiran D halaman 129.

G. Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan untuk mengetahui perbedaan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan kemampuan rendah. Untuk mengetahui daya pembeda setiap butir soal, digunakan rumus sebagai berikut:


(24)

28

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

��

=

� �

(3.4)

Keterangan:

DP = daya pembeda

= rata-rata skor kelompok atas = rata-rata skor kelompok bawah � � = skor maksimun ideal

Daya pembeda yang diperoleh diinterprestasikan dengan menggunakan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut (Suherman dan Sukjaya, 1990:202):

Tabel 3.5

Klasifikasi Indeks Daya Pembeda

Koefisien Korelasi Interpretasi

DP = 00 Sangat jelek

0,00 <DP≤ 0,20 Jelek

0,20 <DP≤ 0,40 Cukup

0,40 <DP≤ 0,70 Baik

0,70 <DP≤ 1,00 Sangat Baik

Sumber: Suherman dan Sukjaya, 1990: 202

Hasil perhitungan uji indeks daya pembeda dari uji coba instrumen dapat dilihat di lampiran D halaman 129.

H. Prosedur Penelitian

Secara umum penelitian ini terbagi ke dalam tiga kegiatan yang harus dilakukan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap analisis data.

1. Persiapan penelitian

Langkah-langkah persiapan penelitian dibagi dalam dua tahap, yakni tahap persiapan penelitian secara umum dan tahap penelitian secara khusus yakni tahap persiapan sebelum pelaksanaan penelitian.

Langkah-langkah penelitian secara umum dijelaskan sebagai berikut:


(25)

29

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

b. Penyusunan rancangan penelitian (proposal penelitian). c. Seminar proposal penelitian.

d. Setelah perbaikan proposal dan menyusun instrumen penelitian, penulis mengajukan permohonan izin penelitian kepada pembimbing I, pembimbing II, ketua jurusan prodi kelas Kampus UPI Sumedang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumedang dan Kepala Sekolah SDN Salam dan SDN Ciranjang.

Langkah persiapan penelitian secara khusus dijelaskan sebagai berikut:

a. Atas persetujuan kepala sekolah SDN Salam dan SDN Ciranjang, peneliti mulai mengadakan penelitian.

b. Melakukan observasi ke sekolah, diantaranya menanyakan jumlah siswa kelas V yang ada di SDN Salam dan SDN Ciranjang, materi yang sedang dan akan dipelajari.

c. Melakukan uji coba instrumen penelitian di SDN Salam dan SDN Ciranjang, kepada siswa kelas V.

d. Mengolah hasil uji coba instrumen, diantaranya validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda.

2. Pelaksanan

Melaksanakan penelitian, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. PemilihanSD sebanyak dua SD dari lima SD yang termasuk kelompok unggul dari delapan belas SD yang ada di Kecamatan Tanjungmedar untuk dijadikan sampel penelitian yaitu SDN Salamdan SDN Ciranjang.

b. Melaksanakan pretespada kedua kelompok. 1) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

2) Hal-hal yang disamakan adalah jumlah jam pelajaran dan materi pelajaran.

3) Hal-hal yang dibedakan adalah model pembelajaran. Pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran CLIS (Children


(26)

30

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

LearningIn Science), dan pada kelas kontrol adalah model pembelajaran konvensional.

c. Melaksanakan postes pada kedua kelompok. 3. Tahap akhir

Tahap akhir merupakan tahap bagi peneliti untuk mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari tes akhir.

Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :

a. Mengolah dan menganalisis data dengan menggunakan SPSS versi 16.0 for windows;


(27)

31

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Gambar 3.2 Alur Penelitian Pemilihan Model Pemilihan Topik Bahasan Perumusan Silabus Pembelajaran

Perumusan RPP Perancangan Instrumen

Produksi Bahan Ajar

Pembuatan Instrumen

Uji Coba Instrumen

Menentukan Populasi

Menentukan Sampel X Y

Pretes

X : Kelompok Eksperimen Pembelajaran dengan Model Pembelajaran CLIS (Children

Learning In Science )

Y : Kelompok Kontrol Pembelajaran Konvensional

Postes

Analisis Data


(28)

32

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data diperoleh, dilakukan pengolahan data yang berbentuk data kuantitatif dan data kualitatif.Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes pretes dan postes berupa tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda 5 soal dan isian 4 soal.Sedangkan data kualitatif diperoleh dari observasi kinerja guru dan observasi aktifitas siswa sebagai data pendukung penelitian. Selanjutnya data diolah dengan perincian sebagai berikut :

1. Analisis Data Kuantitatif

Dalam menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari hasil dari pretes dan postes digunakan program SPSS versi 16.0for windows. Program tersebut digunakan untuk:

a. Penskoran

Data yang diperoleh dari pretes dan postessiswa diperiksa dan diberikan penskoran pada setiap butir soal. Skor yang diperoleh oleh siswa kemudian dihitung secara keseluruhan untuk mengetahui presentase hasil belajar siswa.

b.Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi yang normal. Uji normalitas dilakukan terhadap hasil tes awal dan tes akhir dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,dengan menggunakan bantuan microsoft excel dan software SPSSversi 16.0 for windows.

Rumusan hipotesis pengujian normalitas data, yaitu:

H0 : data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Pelaksanaan uji normalitas yaitu dengan menentukan tingkat keberartian α (taraf signifikasi) sebesar 0,05. Jika kedua data kelas normal, maka dilanjutkan dengan pengujian homogenitas.Adapun langkah-langkah untuk melakukan uji normalitas dengan menggunakan SPSS versi 16.0 for windows adalah sebagai berikut. 1) Buka SPSS kemudian masuk ke variabel view, masukan pada kolom nama di


(29)

33

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

2) Pada kolom label isi dengan kelompok yang diteliti. 3) Ganti decimals pada kolom keempat dengan angka nol.

4) Pada kolom values masukan pada value angka satu dan pada label tulis kelas eksperimen kemudian add, masukan lagi pada valueangka dua dan pada label tulis kelas kontrol kemudian add.

5) Tulis pretes pada kolom nama baris kedua.

6) Klik data view, masukkan angka satu di kolom pertama sebanyak siswa kelas eksperimen, kemudian lanjutkan dengan angka dua sebanyak kelas kontrol. 7) Masukan hasil pretesdi kolom kedua.

8) Klik analyze, descriptive statistics, eksplore kelompok yang diteliti pindahkan ke factor list, pretespindahkan ke dependent list plots, normality test with plotscontinue ok.

9) Setelah melakukan langkah-langkah tersebut, kemudian lihat nilai sig di Kolmogorov-Smirnov apabila ≥ α sampel tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal, apabila α< sampel tersebut bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

c. Uji Homogenitas Dua Varians

Uji homogenitas digunakan untuk menguji homogen atau tidaknya data sampel yang diambil dari populasi yang sama. Jika data tersebut homogen maka bisa dilakukan uji t (dilakukan untuk menghitung beda rata-rata). Sedangkan jika datanya tidak homogen, maka uji beda rata-rata menggunakan uji t’.Untuk menentukan homogenitas suatu sampel digunakan rumus hipotesis sebagai berikut.

H0 : Data sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians yang sama atau homogen.

H1 : Data sampel berasal dari popolasi yang mempunyai varians yang tidak sama atau tidak homogen.

Taraf signifikansi pada uji Levene’s dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut.


(30)

34

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H0 diterima. Jika nilai signifikansi< 0,05 maka H0 ditolak.

Adapun langkah-langkah untuk melakukan uji homogenitas melalui SPSS 16.0 for windows sebagai berikut.

1) Buka SPSS kemudian masuk ke variabel view, masukan pada kolom nama di baris kesatu dengan nama kelompok kemudian enter.

2) Pada kolom label isi dengan kelompok yang diteliti. 3) Ganti decimals pada kolom keempat dengan angka nol.

4) Pada kolom values masukan pada value angka satu dan pada label tulis kelas eksperimen kemudian add, masukan lagi pada valueangka dua dan pada label tulis kelas kontrol kemudian add. Klik data view, masukkan angka satu di kolom pertama sebanyak siswa kelas eksperimen, kemudian lanjutkan dengan angka dua sebanyak kelas kontrol.

5) Masukan hasil pretesdi kolom kedua.

6) Klik analyze, compare means, independent-samples T-test, pretespindahkan ke test variable, kelompok yang diteliti pindahkan ke grouping variable, define group, use specified values, grup satu diisi dengan angka satu dan grup dua diisi dengan angka dua, continue, ok.

7) Setelah melakukan langkah-langkah tersebut, kemudian lihat nilai sig di

Levenes’s Test for Equality of Variance apabila ≥α variansi setiap sampel sama (homogen), apabila α<maka variansi sampel tidak sama (tidak homogen).

d. Uji perbedaan rata-rata

Normalitas dan homogenitas jika telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya yaitu uji beda rata-rata (uji t).

Rumusan hipotesis untuk pengujian kesamaan nilai rata pretesdan nilai rata-rataposteskelas eksperimen dan kelas kelas kontrol adalah sebagai berikut.

H0 : tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan siswa kelompok ekperimen dan kelompok kontrol.


(31)

35

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

H1 : terdapat perbedaan rata-rata kemampuan siswa kelompok ekperimen dan kelompok kontrol.

Taraf signifikansi pada uji independent sample t-test dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut.

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H0 diterima. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.

Jika data dari kedua kelas normal tetapi tidak homogen, maka dilakukan uji independent sample t-test tetapi untuk membaca hasil pengujiannya yaitu pada kolom Equal Varians Not Asumed (diasumsikan varians tidak sama).Jika salah satu atau kedua data kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya menggunakan uji non parametik Mann-Whitney (uji U).Adapun langkah-langkah untuk melakukan uji U adalah sebagai berikut.

1) Buka SPSS kemudian masuk ke variabel view, masukan pada kolom nama di baris kesatu dengan nama kelompok kemudian enter.

2) Pada kolom label isi dengan kelompok yang diteliti. 3) Ganti decimals pada kolom keempat dengan angka nol.

4) Pada kolom values masukan pada value angka satu dan pada label tulis kelas eksperimen kemudian add, masukan lagi pada valueangka dua dan pada label tulis kelas kontrol kemudian add . Klik data view, masukkan angka satu di kolom pertama sebanyak siswa kelas eksperimen, kemudian lanjutkan dengan angka dua sebanyak kelas kontrol.

5) Masukan hasil pretest di kolom kedua.

6) Klik analyze, nonparametric test2-independent-samplesT-test pretespindahkan ke test variable, kelompok yang diteliti pindahkan ke grouping variable define group, use specified values, grup satu diisi dengan angka satu dan grup dua diisi dengan angka dua exact, monte carlo ganti confidence level 95% continue lihat test type dan beri tanda √ pada tulisan Mann Whitney lalu ok.


(32)

36

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

7) Setelah melakukan langkah-langkah tersebut, kemudian lihat nilai sig (2-tailed) pada tabel teststatistics apabila ≥ α kemampuan siswa sama (homogen), apabila α<maka kemampuan siswa berbeda (tidak homogen).

e. Perhitungan Gain Ternormalisasi

Perhitungan gain ternormalisasi dilakukan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa. Adapun perhitungan gain ternormalisasi menggunakan formula sebagai berikut Meltzer (Maulana, 2007b: 57):

gain = � � − � � �

� ��� �� � − � � �

Interpretasi gain ternormalisasi tersebut disajikan dalam bentuk klasifikasi seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.6

Klasifikasi Gain Ternormalisasi

Gain Klasifikasi

g > 0,7 Gain tinggi

0,3 <g ≤ 0,7 Gain sedang

g ≤ 0,3 Gain rendah

Data indeks gain yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan langkah-langkah yang sama seperti pada analisis data pretes.

2. Analisis Data Kualitatif

Dalam menganalisis data kualitatif digunakan format observasi kinerja guru dan format observasi aktifitas siswa. Semua data yang diperoleh selanjutnya di analisis dengan cara dipersentasekan jumlah skor yang diperoleh kemudian di interpretasikan ke dalam kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya dalam kisi-kisi pengisian format tersebut.


(33)

59

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut ini:

1. Pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan konvensional dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V secara signifikan pada materi pesawat sederhana. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil pretes kelas kontrol didapat nilai rata-rata 48,63 dan dari data postes pada kelompok kontrol yakni 79,49 dari rentang skor 0-100. Berdasarkan dari kedua data tersebut, diperoleh hasil perhitungan nilai rata-rata siswa yang meningkat sebesar 30,86. Selain itu dari uji Mann Whitney U diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini

α < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Hal ini, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konvensional dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pesawat sederhana.

2. Pembelajaran IPA dengan menggunakan model CLIS (Children Learning In Science) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V secara signifikan pada materi pesawat sederhana. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil pretes kelas eksperimen didapat nilai rata-rata 44,97 dan dari data postes pada kelompok eksperimen yakni 74,13 dari rentang skor 0-100 dengan rata-rata kemampuan. Berdasarkan dari kedua data tersebut, diperoleh hasil perhitungan nilai rata-rata siswa yang meningkat sebesar 29,16. Selain itu dari uji Mann Whitney U diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini α < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Hal ini, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan model CLIS (Children Learning In Science) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pesawat sederhana.

3. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen dengan menggunakan model CLIS (Children Learning In Science) atau tidak ada pengaruh model CLIS (Children Learning In Science) terhadap hasil belajar siswa kelas V pada materi pesawat sederhana.


(34)

60

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan pada bagian terdahulu, saran yang dapat diberikan untuk beberapa pihak di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru Ilmu Pengetahuan Alam

Pembelajaran materi pesawat sederhana dengan pendekatan konvensional dapat meningkatkan hasil belajar siswa asalkan kinerja guru dilaksanakan dengan optimal. Selain itu, guru juga dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dengan melakukan percobaan-percobaan sederhana meskipun hanya dengan cara demonstrasi saja.

2. Bagi Pihak Sekolah

Ruangan kelas cukup memadai tapi dengan kapasitas siswa yang berjumlah 30 orang membuat terasa sempit, dan alangkah baiknya jika sarana untuk pembelajaran materi pesawat sederhana ditambah lebih banyak lagi agar pembelajaran semakin berhasil dan hasil belajar siswa semakin meningkat.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini terdapat beberapa kekurangan diantaranya penyediaan media yang hanya berupa gambar saja. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan media lain seperti media yang berbentuk audio-visual karena ketika siswa hanya melihat gambar saja siswa sudah merasa senang, apalagi jika media berupa audio-visual tentu saja dapat menarik perhatian siswa.

4. Bagi Lembaga

Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran yang ada di lapangan. Salah satunya dengan meneliti cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan penelitian ini. Maka diharapkan untuk lembaga agar tetap melaksanakan penelitian terhadap pendidikan sesuai dengan tujuan lembaga sendiri yaitu mencetak calon-calon pendidik yang bermutu dan berbudi akhak yang tinggi. Serta untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia sendiri.


(35)

61

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Yani. 2009. Skripsi Strategi Pembelajaran CLIS (Children Learning In Science) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Makhluk Hidup Memerlukan Udara Untuk Bernapas. Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.

Anonim. 2008. Teori Belajar Kontruktivisme. [Online]. Tersedia:

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/20/teori-belajar-konstruktivisme/. (10 November 2011).

Anonim. 2011. Hakekat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. [Online]. Tersedia:

www.sekolahdasar.net/2011/05/20/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolahdasar/. (16 November 2011).

Anonim. 2013. Pengertian Model CLIS. [Online].

Tersedia:http://www.scribd.com/doc/89048914/Pengertian-clis. (01Januari 2013).

Anonim. 2013. Kelebihan dan Kekurangan Model CLIS. [Online]. Tersedia: http://titybelajar.blogspot.com/2012/06/model-pembelajaran-clis.html. (01 Januari 2013)

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Standar Isi dan Standar Kompetensi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Hatimah, Ihat. dkk. 2010. Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI Press.

Kurnia, Jayadinata Asep. 2010. Ragam Model Pembelajaran Di Sekolah Dasar dalam Penerapan Model Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.

Sumedang: UPI Kampus Sumedang.

Maulana. 2007b. Tesis Alternatif Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD. [Online]. Tersedia: http://repository.upi.edu/operator/upload/t_mtk 049507_chapter3.pdf.

Rositawaty, S dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas V SD/MI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.


(36)

62

Samatowa, Usman. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

Sarimaya, F.( 2008). Sertifikasi Guru : Apa, Mengapa dan Bagaimana?. Bandung: Yrama Widya.

Semiawan, Conny R (1999). Perkembangan & Belajar Peserta Didik. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, Erman dan Yaya Sukjaya K. 1990. Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah

Sujana, Atep. 2010. “Ragam Model Pembelajaran di Sekolah Dasar dalam Model

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar”. Sumedang: UPI Kampus

Sumedang.

Sutarno, Nono, dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Syafrina, Alfiati. 2000. Tesis Pengembangan Model Pembelajaran CLIS untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Kelas III Sekolah

Dasar pada Konsep Hewan dan Benda. (Tidak Diterbitkan)

Syaodih Sukmadinata, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Trihendradi, C. 2009. 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: Andi Offset

Winataputra, Udin,dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.

Widiyarti, Aktris. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Clis (Children Learning In Science) Dalam Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Siswa Pada


(37)

63

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad =rja&ved=0CDMQFjAA&url=http%3A%2F%2Fseminar.uny.ac.id%2Fsemna smipa%2Fsites%2Fseminar.uny.ac.id.semnasmipa%2Ffiles%2Fpaper%2FPen

d.%2520Fisika%2F%2520Aktris%2520Widiyarti-ISI%2520MAKALAH.docx&ei=QrzXUO_2B8LprQfmvoGADQ&usg=AFQj CNHplSxeLRa8qZYLDWouFmj0B8wG8w&bvm=bv.1355534169,d.bmk. (29 Nopember 2012).

Widodo, A dkk. 2010. Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Wijaya, Nuriman. 1997. Tesis Penerapan Model CLIS (Children’s Learning In Science) untuk Meningkatkan Konsepsi Siswa tentang Sumber Makanan dalam Pembelajaran IPA-SD. (Tidak Diterbitkan)

Online

[Online]. Tersedia: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/20/teori-belajar-konstruktivisme/.

[Online]. Tersedia: www.sekolahdasar.net/2011/05/20/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolahdasar/.

[Online]. Tersedia:http://www.scribd.com/doc/89048914/Pengertian-clis.

[Online]. Tersedia: http://titybelajar.blogspot.com/2012/06/model-pembelajaran-clis.html.

[Online]. Tersedia: http://repository.upi.edu/operator/upload/t_mtk 049507_chapter3.pdf.

[Online]-Tersedia:

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja &ved=0CDMQFjAA&url=http%3A%2F%2Fseminar.uny.ac.id%2Fsemnasmipa %2Fsites%2Fseminar.uny.ac.id.semnasmipa%2Ffiles%2Fpaper%2FPend.%2520

Fisika%2F%2520Aktris%2520Widiyarti-ISI%2520MAKALAH.docx&ei=QrzXUO_2B8LprQfmvoGADQ&usg=AFQjCN HplSxeLRa8qZYLDWouFmj0B8wG8w&bvm=bv.1355534169,d.bmk


(1)

Reni Suhartini, 2013

7) Setelah melakukan langkah-langkah tersebut, kemudian lihat nilai sig (2-tailed) pada tabel teststatistics apabila ≥ α kemampuan siswa sama (homogen), apabila α<maka kemampuan siswa berbeda (tidak homogen).

e. Perhitungan Gain Ternormalisasi

Perhitungan gain ternormalisasi dilakukan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa. Adapun perhitungan gain ternormalisasi menggunakan formula sebagai berikut Meltzer (Maulana, 2007b: 57):

gain = � � − � � �

� ��� �� � − � � �

Interpretasi gain ternormalisasi tersebut disajikan dalam bentuk klasifikasi seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.6

Klasifikasi Gain Ternormalisasi

Gain Klasifikasi

g > 0,7 Gain tinggi

0,3 <g ≤ 0,7 Gain sedang

g ≤ 0,3 Gain rendah

Data indeks gain yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan langkah-langkah yang sama seperti pada analisis data pretes.

2. Analisis Data Kualitatif

Dalam menganalisis data kualitatif digunakan format observasi kinerja guru dan format observasi aktifitas siswa. Semua data yang diperoleh selanjutnya di analisis dengan cara dipersentasekan jumlah skor yang diperoleh kemudian di interpretasikan ke dalam kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya dalam kisi-kisi pengisian format tersebut.


(2)

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut ini:

1. Pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan konvensional dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V secara signifikan pada materi pesawat sederhana. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil pretes kelas kontrol didapat nilai rata-rata 48,63 dan dari data postes pada kelompok kontrol yakni 79,49 dari rentang skor 0-100. Berdasarkan dari kedua data tersebut, diperoleh hasil perhitungan nilai rata-rata siswa yang meningkat sebesar 30,86. Selain itu dari uji Mann Whitney U diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini

α < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Hal ini, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran konvensional dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pesawat sederhana.

2. Pembelajaran IPA dengan menggunakan model CLIS (Children Learning In

Science) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V secara signifikan

pada materi pesawat sederhana. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil pretes kelas eksperimen didapat nilai rata-rata 44,97 dan dari data postes pada kelompok eksperimen yakni 74,13 dari rentang skor 0-100 dengan rata-rata kemampuan. Berdasarkan dari kedua data tersebut, diperoleh hasil perhitungan nilai rata-rata siswa yang meningkat sebesar 29,16. Selain itu dari uji Mann Whitney U diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini α < 0,05 maka H0 ditolak

atau H1 diterima. Hal ini, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan

menggunakan model CLIS (Children Learning In Science) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pesawat sederhana.

3. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen dengan menggunakan model CLIS (Children Learning In Science) atau tidak ada pengaruh model CLIS (Children Learning In Science) terhadap hasil belajar siswa kelas V pada materi pesawat sederhana.


(3)

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan pada bagian terdahulu, saran yang dapat diberikan untuk beberapa pihak di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru Ilmu Pengetahuan Alam

Pembelajaran materi pesawat sederhana dengan pendekatan konvensional dapat meningkatkan hasil belajar siswa asalkan kinerja guru dilaksanakan dengan optimal. Selain itu, guru juga dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dengan melakukan percobaan-percobaan sederhana meskipun hanya dengan cara demonstrasi saja.

2. Bagi Pihak Sekolah

Ruangan kelas cukup memadai tapi dengan kapasitas siswa yang berjumlah 30 orang membuat terasa sempit, dan alangkah baiknya jika sarana untuk pembelajaran materi pesawat sederhana ditambah lebih banyak lagi agar pembelajaran semakin berhasil dan hasil belajar siswa semakin meningkat.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini terdapat beberapa kekurangan diantaranya penyediaan media yang hanya berupa gambar saja. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan media lain seperti media yang berbentuk audio-visual karena ketika siswa hanya melihat gambar saja siswa sudah merasa senang, apalagi jika media berupa

audio-visual tentu saja dapat menarik perhatian siswa.

4. Bagi Lembaga

Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran yang ada di lapangan. Salah satunya dengan meneliti cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan penelitian ini. Maka diharapkan untuk lembaga agar tetap melaksanakan penelitian terhadap pendidikan sesuai dengan tujuan lembaga sendiri yaitu mencetak calon-calon pendidik yang bermutu dan berbudi akhak yang tinggi. Serta untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia sendiri.


(4)

Reni Suhartini, 2013

Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Yani. 2009. Skripsi Strategi Pembelajaran CLIS (Children Learning In Science) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Makhluk Hidup Memerlukan Udara Untuk Bernapas. Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.

Anonim. 2008. Teori Belajar Kontruktivisme. [Online]. Tersedia:

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/20/teori-belajar-konstruktivisme/. (10 November 2011).

Anonim. 2011. Hakekat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. [Online]. Tersedia:

www.sekolahdasar.net/2011/05/20/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolahdasar/. (16 November 2011).

Anonim. 2013. Pengertian Model CLIS. [Online].

Tersedia:http://www.scribd.com/doc/89048914/Pengertian-clis. (01Januari 2013).

Anonim. 2013. Kelebihan dan Kekurangan Model CLIS. [Online]. Tersedia: http://titybelajar.blogspot.com/2012/06/model-pembelajaran-clis.html. (01 Januari 2013)

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Standar Isi dan Standar Kompetensi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Hatimah, Ihat. dkk. 2010. Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI Press.

Kurnia, Jayadinata Asep. 2010. Ragam Model Pembelajaran Di Sekolah Dasar dalam Penerapan Model Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.

Sumedang: UPI Kampus Sumedang.

Maulana. 2007b. Tesis Alternatif Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD. [Online]. Tersedia: http://repository.upi.edu/operator/upload/t_mtk 049507_chapter3.pdf.

Rositawaty, S dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

untuk Kelas V SD/MI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan


(5)

Samatowa, Usman. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Sarimaya, F.( 2008). Sertifikasi Guru : Apa, Mengapa dan Bagaimana?.

Bandung: Yrama Widya.

Semiawan, Conny R (1999). Perkembangan & Belajar Peserta Didik. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, Erman dan Yaya Sukjaya K. 1990. Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah

Sujana, Atep. 2010. “Ragam Model Pembelajaran di Sekolah Dasar dalam Model

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar”. Sumedang: UPI Kampus

Sumedang.

Sutarno, Nono, dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Syafrina, Alfiati. 2000. Tesis Pengembangan Model Pembelajaran CLIS untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Kelas III Sekolah

Dasar pada Konsep Hewan dan Benda. (Tidak Diterbitkan)

Syaodih Sukmadinata, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Trihendradi, C. 2009. 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik

Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: Andi Offset

Winataputra, Udin,dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.

Widiyarti, Aktris. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Clis (Children Learning

In Science) Dalam Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa. [Online]-Tersedia:


(6)

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad =rja&ved=0CDMQFjAA&url=http%3A%2F%2Fseminar.uny.ac.id%2Fsemna smipa%2Fsites%2Fseminar.uny.ac.id.semnasmipa%2Ffiles%2Fpaper%2FPen

d.%2520Fisika%2F%2520Aktris%2520Widiyarti-ISI%2520MAKALAH.docx&ei=QrzXUO_2B8LprQfmvoGADQ&usg=AFQj CNHplSxeLRa8qZYLDWouFmj0B8wG8w&bvm=bv.1355534169,d.bmk. (29 Nopember 2012).

Widodo, A dkk. 2010. Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS. Wijaya, Nuriman. 1997. Tesis Penerapan Model CLIS (Children’s Learning In

Science) untuk Meningkatkan Konsepsi Siswa tentang Sumber Makanan dalam Pembelajaran IPA-SD. (Tidak Diterbitkan)

Online

[Online]. Tersedia: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/20/teori-belajar-konstruktivisme/.

[Online]. Tersedia: www.sekolahdasar.net/2011/05/20/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolahdasar/.

[Online]. Tersedia:http://www.scribd.com/doc/89048914/Pengertian-clis. [Online]. Tersedia: http://titybelajar.blogspot.com/2012/06/model-pembelajaran-clis.html.

[Online]. Tersedia: http://repository.upi.edu/operator/upload/t_mtk 049507_chapter3.pdf.

[Online]-Tersedia:

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja &ved=0CDMQFjAA&url=http%3A%2F%2Fseminar.uny.ac.id%2Fsemnasmipa %2Fsites%2Fseminar.uny.ac.id.semnasmipa%2Ffiles%2Fpaper%2FPend.%2520

Fisika%2F%2520Aktris%2520Widiyarti-ISI%2520MAKALAH.docx&ei=QrzXUO_2B8LprQfmvoGADQ&usg=AFQjCN HplSxeLRa8qZYLDWouFmj0B8wG8w&bvm=bv.1355534169,d.bmk


Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajan CLIS (Children Learning in Science) terhadap hasil belajar siswa pada konsep sifat dan perubahan wujud benda

0 6 256

KEEFEKTIFAN MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ENERGI SISWA KELAS III SDN 01 CIKAWUNG

0 15 293

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIMETRI LIPAT DI KELAS V (Suatu Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Cibeureum I dan SDN Cimalaka II di Kabupaten Sumedang).

0 1 39

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA MATERI GAYA MAGNET (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Jatimulya II dan SDN Jatimulya III Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka).

0 0 34

PENGARUH PERMAINAN JELAJAH CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Sindang III dan SDN Garawastu II di Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka).

0 0 35

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH(PBM) DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Cadaspangeran Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang).

0 0 54

PENGARUH PERMAINAN BILBAKCAGAM TERHADAP TES HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Gunungsari I dan SDN Ranjikulon II di Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka).

0 0 37

PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Pelandakan I dan SDN Karang Mulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon).

0 1 37

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V PADA MATERI MENGHARGAI KERAGAMAN BUDAYA (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas V SDN Cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang).

0 1 51

PENGARUH MEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI BENCANA ALAM DAN DAMPAKNYA (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas V SDN Cibodas I dan SDN Cibodas II Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka).

0 0 36