Evaluasi sistem penerimaan kas pada pt telkom Purwodadi arkea
commit to user
i
EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS PADA PT TELKOM PURWODADI
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh:
ARKEA FEROENA SANTOSA F3309018
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
(2)
commit to user
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tugas Akhir dengan judul “EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS PADA
PT TELKOM PURWODADI” telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk
diujikan guna mencapai derajat Ahli Madya Program Studi DIII Akuntansi FE UNS.
Surakarta, Juli 2012
Disetujui dan diterima oleh Pembimbing
Ibrahim Fatwa Wijaya, SE, M.Sc NRP. 330700003
(3)
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi.
Nama : Arkea Feroena Santosa
NIM : F3309018
Judul Tugas Akhir : Evaluasi Sistem Penerimaan Kas pada PT Telkom Purwodadi
Surakarta, Juli 2012 Tim Penguji Tugas Akhir
1. Drs. Agus Budiatmanto, MSi., Ak ( )
NIP. 19591216 199003 1 001 Penguji
2. Ibrahim Fatwa Wijaya, SE, M.Sc ( )
NRP. 330700003 Dosen Pembimbing
(4)
commit to user
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Karena pelangi tidak akan indah, jika hanya satu warna saja.”
(Deddy Corbuizer)
“Dalam hidup 99% adalah perjuangan, dan 1% adalah keberuntungan.”
(Fisolofi rakyat China)
“Dengan keyakinan yang tinggi, Insya Allah semua masalah bisa teratasi”.
(Penulis)
Penulis persembahkan kepada:
1. Ibuku dan Ayahku tercinta yang selalu memberi dukungan lewat doa. 2. Adikku yang berada di tengah laut.
3. Sahabat-sahabat FF dan dilarang goblok. 4. Teman-teman akuntansi angkatan 2009. 5. Almamaterku.
(5)
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir yang berjudul “EVALUASI
SISTEM PENERIMAAN KAS PADA PT TELKOM PURWODADI” sebagai
salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tugas akhir ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari pihak-pihak yang ada di sekitar penulis, karena itu dalam kesempatan ini penulis harus menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang tertera di bawah ini :
1. Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak selaku ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Taufik Arifin, SE selaku pembimbing akademik.
4. Ibrahim Fatwa Wijaya, SE.,MSc selaku pembimbing magang.
5. Bapak ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membekali ilmu pengetahuan selama dalam bangku perkuliahan.
(6)
commit to user
6. Segenap staff dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
7. Bapak Surahmanto selaku Asman yang telah memberikan ijin untuk melakukan magang.
8. Bapak Didik Subiyanto selaku pembimbing magang yang terus memberi masukan dan informasi yang penulis butuhkan.
9. Mas Koko Prasetya yang selalu memberikan semangat magang.
10.Mas Hendro selaku customer service yang telah memberikan dukungan. 11.Mas Edi sebagai pengurus tempat kos beserta bapak-bapak PJKA.
12.Kedua orang tua yang telah memberikan doa, dukungan dan semangat kepada penulis.
13.Adikku yang ada di tengah laut.
14.Kepada Rizki Fajar yang selalu menemani dalam suka duka selama kegiatan magang.
15.Kepada Mustafa yang telah memberi pinjaman komputer. 16.Sahabat-sahabat tercinta: Dimas, Azalia, dan Pendi. 17.Teman-teman DG yang terkasih.
18.Teman-teman akuntansi keuangan angkatan 2009 yang telah mendukung dan memberikan semangat.
19.Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
(7)
commit to user
vii
Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan Laporan Kegiatan Magang ini. Untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Surakarta, Juli 2012
(8)
commit to user DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 1
1. Sejarah dan Perkembangan PT. TELKOM Indonesia ... 1
2. Visi dan Misi Perusahaan ... 3
3. Logo, Semboyan dan Maskot TELKOM ... 4
B. STRUKTUR ORGANISASI PT TELKOM PURWODADI ... 8
C. DISKRIPSI JABATAN ... 8
D. LATAR BELAKANG MASALAH ... 22
E. PERUMUSAN MASALAH ... 23
F. TUJUAN PENELITIAN ... 23
(9)
commit to user
ix
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI ... 25
1. Pengertian Sistem….. ... 25
2. Pengertian Prosedur.. ... 26
3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi.. ... 26
4. Kas……….... ... 28
5. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai ... 30
B. PEMBAHASAN ... 36
1. Deskripsi dan Tugas Divisi yang Terkait Transaksi Penjualan Modem dan Flexi pada PT Telkom Purwodadi ... 36
2. Sistem Penerimaan Kas pada PT Telkom Purwodadi ... 37
3. Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas pada PT Telkom Purwodadi ... 42
BAB III TEMUAN A. KELEBIHAN ... 48
B. KELEMAHAN ... 49
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN ... 50
B. REKOMENDASI ... 51
(10)
commit to user DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
I.1 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. ... 4
I.2 Kredo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. ... 6
I.3 Maskot PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. ... 7
I.4 Struktur Organisasi PT Telkom Purwodadi ... 8
II.1 Bagan Alir Penjualan Bagian Customer Service ... 42
II.2 Bagan Alir Penjualan Bagian Supervisor ... 43
II.3 Bagan Alir Retur Penjualan Bagian Customer Service ... 45
(11)
commit to user
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1) Bukti Pembayaran Jasa Telekomunikasi (kwitansi pembayaran) 2) Bukti Penyetoran Pendapatan CCF ke Telkom Semarang 3) Surat Pernyataan Tugas Akhir
(12)
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS PADA PT TELKOM PURWODADI
ARKEA FEROENA SANTOSA F3309018
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem penerimaan kas dari penjualan tunai modem dan flexi yang terdapat pada PT Telkom Purwodadi. Terhadap permasalahan tersebut penulis melakukan penelitian dengan metode wawancara dan studi kepustakaan. Dari hasil penelitian tersebut penulis menemukan beberapa kelebihan dan kelemahan dari sistem yang telah diterapkan tersebut. Berapa kelebihannya, antara lain sistem yang digunakan oleh bagian supervisor sudah terkomputerisasi, penggunaan dokumen bernomor urut tercetak, dan pemberian otorisasi pada setiap output penjualan tunai. Di sisi lain, penulis juga menemukan beberapa kelemahan, antara lain adanya perangkapan tugas bagian akuntansi yang mencatat penerimaan kas dan jumlah persediaan, penyetoran uang hasil penjualan modem dan flexi ke pusat tidak dilakukan secara rutin, serta tidak adanya bagan alir dalam sistem penjualan tunai. Rekomendasi yang dapat penulis berikan sebaiknya harus dilakukan pemisahan fungsi antara fungsi akuntansi dan penerimaan kas, serta sebaiknya penyetoran uang hasil penjualan modem dan flexi ke pusat dilakukan secara rutin. Selain itu, PT Telkom sebaiknya membuat bagan alir sistem penjualan tunai untuk mempermudah pihak yang ingin mengetahui jaringan sistem penerimaan kas PT Telkom Purwodadi.
Kata kunci: Sistem, Prosedur, Kas, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Penerimaan Kas
(13)
commit to user ABSTRACT
EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS PADA PT TELKOM PURWODADI
ARKEA FEROENA SANTOSA F3309018
The purpose of this study was to determine the system of cash receipts from cash sales flexi and modem contained in PT Telkom Purwodadi. Of the problem the authors conducted a study with interviews and literature study. From these results the authors found some advantages and disadvantages of these systems have been implemented. How many advantages, among others, the system used by the supervisor is computerized, using the serial number printed document, and the provision of authorization on any cash sales output. On the other hand, the authors also found a few flaws, among others, the task of accounting absorption cash receipts and the amount of inventory, deposit money from the sale flexi and modem to the center is not done routinely, and the absence of a flow chart of the system of cash sales. Recommendations that can give the author should have made the separation of functions between accounting and cash receipts, and should deposit the proceeds to the central modem and flexi done routinely. In addition, PT Telkom should make cash sales flow chart system to facilitate those who want to know the network system of cash receipts PT Telkom Purwodadi.
Key words: Systems, Procedures, Treasury, Accounting Information Systems, Cash Receipts System
(14)
commit to user BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah dan Perkembangan PT Telekomunikasi Indonesia
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (PT Telkom) merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. PT Telkom menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed wireless), layangan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik
secara langsung maupun melalui anak perusahaan
(http://putrajatim.blogspot.com/2010/07/sejarahpt.telekomunikasiindones ia-tbk.html).
Pada awalnya, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk di kenal sebagai sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap atau
dengan nama “JAWATAN”. Pada tahun 1961 Status jawatan diubah
menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel),PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Dan pada tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada tanggal 14
(15)
commit to user
November 1995 di resmikan PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai nama perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. PT Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya (http://putrajatim.blogspot. com/2010/07/sejarahpt.telekomunikasiindonesia-tbk.html).
Untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam negeri maupun di tingkat global, PT Telkom bertekad melakukan transformasi secara fundamental dan menyeluruh di seluruh lini bisnis yang mencakup transformasi bisnis dan portofolio, transformasi infrastruktur dan sistem, transformasi organisasi dan sumber daya manusia serta transformasi budaya. Pelaksanaan transformasi ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya diversifikasi bisnis PT Telkom dari ketergantungan pada portofolio bisnis Legacy yang terkait dengan telekomunikasi, yakni layanan telepon tidak bergerak (Fixed), layanan telepon seluler (Mobile), dan Multimedia (FMM), menjadi portofolio TIME (Telecommunication, Information, Media and Edutainment). Konsistensi kami dalam berinovasi telah berhasil memposisikan Perusahaan sebagai salah satu perusahaan yang berdaya
saing tinggi dan unggul dalam bisnis New Wave
(16)
2.Visi dan misi
Visi PT Telkom adalah “Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media dan
Edutainment (TIME) di kawasan regional”. Visi ini mempunyai makna berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom
terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia, dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.
Misi PT Telkom adalah:
1. Menyediakan layanan TIME yng berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
2. Menjaga model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Misi ini mempunyai maksud memberikan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. PT Telkom akan mengelola bisnis melalui praktik-praktik terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling
menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis
(http://www.telkom.co.id/hubungan-investor/profil-perusahaan/visi-misi-dan-tujuan/).
(17)
commit to user
3. Logo, Semboyan dan Maskot PT Telkom
Logo PT Telkom
Gambar I.1 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Sebuah logo akan menjadi suatu Brand Images dimana dari suatu perusahaan. Logo juga bersifat persepsi kuat terhadap perusahaan. Logo Baru PT Telkom mencerminkan brand positioning “Life Confident” dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi semua pelangan untuk mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Adapun Arti dari logo tersebut yaitu:
a. Expertise
Lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam portofolio bisnis baru PT Telkom yaitu TIME (Telecommunication, Information, Media & Edutainment).
b. Empowering
Tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.
(18)
c. Assured
Jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat.
d. Progressive
Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.
e. Heart
Telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan.
Adapun keterangan warna - warna yang digunakan adalah :
a. Expert Blue pada teks TELKOM melambangkan keahlian dan pengalaman yang tinggi.
b. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat, dan dinamis.
c. Infinite Sky Blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah
mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.
(19)
commit to user Semboyan atau Kredo TELKOM
Seperti halnya dengan logo, PT. Telekomunikasi Indonesia juga mempunyai kredo atau slogan yang dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar I.2 Kredo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Gambar Kredo Kredo PT. TELKOM mempunyai tujuan :
a. Kami selalu fokus pada pelanggan.
b. Kami selalu memberikan pelayanan yang prima & mutu produk yang tinggi serta harga yang kompetitif.
c. Kami selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara terbaik. d. Kami selalu peningkatan produktifitas dan kontribusi kerja. e. Kami selalu berusaha menjadi yang terbaik
(http://www.scribd.com/doc/61983518/38/N-Arti-Kredo-Commited-2U)
Maskot TELKOM
Maskot PT. TELKOM bernama Be Bee. Adapun Maskot tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:
(20)
Gambar I.3 Maskot PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Makna filosofi dibalik sifat &dan perilaku Be Bee : lebah tergolong makhluk sosial yang senang bekerja sama, pekerja keras mempunyai kesisteman berupa pembagian peran operasional & fungsional menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai pihak. Di habitatnya, lebah mempunyai dengung sebagai tanda keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa perlindungan bagi koloninya, maka akan menyerang bersama bila diganggu. Lebah memiliki potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat, liar dan kuat sehingga bisa bergerak cepat, gesit dan efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah berpandangan jauh ke depan dengan membangun sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang biak dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah berwarna biru merupakan
penggambaran insane PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
(21)
commit to user
B. STRUKTUR ORGANISASI PT. TELKOM PURWODADI
Gambar I.4
Struktur Organisasi PT Telkom Purwodadi Sampai Dengan Januari 2012
Sumber : Wawancara Dengan Pegawai Dari PT. Telkom Purwodadi. 2012
C. DESKRIPSI JABATAN
Pembagian tugas dan wewenang di PT. Telkom Purwodadi berdasarkan wawancara dengan pegawai dari PT Telkom Purwodadi adalah sebagai berikut:
ASMAN CC CO (Asistance Manager Customer
Care Comerce Off) Purwodadi Supervisor (SPV) PLASA Wirosari Supervisor (SPV) PLASA Purwodadi Supervisor (SPV) PLASA Godong Supervisor (SPV) PLASA Gubug Office 3 Customer Service Staff PLASA Godong Staff PLASA Gubug Staff PLASA Purwodadi Staff PLASA Wirosari
(22)
a. ASMAN CUST CARE - COMMERCE OFF P WD 1. Main Responsibility
a. Memastikan tugas-tugas kritis yang berkaitan dengan pekerjaannya diuraikan dan diklasifikasikan secara tepat untuk menyusun prioritas pekerjaan yang sesuai dengan sumber daya yang dikendalikannya.
b. Memastikan tugas-tugas kritis yang berkaitan dengan pekerjaannya diuraikan dan diklasifikasikan secara tepat untuk menyusun prioritas pekerjaan yang sesuai dengan sumber daya yang dikendalikannya.
c. Memastikan hubungan dengan pihak external yang berkepentingan (stakeholders) di area dikelola untuk menghasilkan kerjasama yang bersifat produktif, kondusif, dan sinergis.
d. Memastikan pemutakhiran data dan informasi tentang pelanggan (termasuk pemberkasan dokumen) dilaksanakan secara konsisten untuk menyajikan data dan profil pelanggan yang akurat dan aktual.
e. Memastikan aktivitas pelayanan kepada pelanggan di area diselenggarakan untuk menghasilkan kinerja sesuai prioritas dan perhitungan bisnis yang dituju.
f. Memastikan kebijakan dan strategi penyelenggaraaan layanan pelanggan (customer service) diimplementasikan dan dikendalikan untuk menjamin penyelenggaran pelayanan melalui titik
(23)
commit to user
layanan/plasa memenuhi standard mutu pelayanan dan memiliki keunggulan layak.
g. Memastikan kebutuhan sarana, prasarana dan resources plasa
dikoordinasikan dengan unit terkait untuk mengoptimalkan daya dukung layanan.
h. Memastikan kinerja pelayanan dan usage product dievaluasi secara periodik untuk mengidentifikasi dan menilai gap (kesenjangan) aspek-aspek layanan yang memerlukan pengembangan sesuai dengan kepentingan pasar (pelanggan), teknologi, dan bisnis. i. Memastikan rencana dan kebutuhan penyelenggaraan aktivitas
customer education aktif/pasif dikelola serta dikoordinasikan dengan unit terkait untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan
customer education.
j. Memastikan penyelenggaraan pembelajaran kepada pelanggan dan komunitas pelanggan dikelola secara efektif untuk meningkatkan
usage product.
k. Memastikan pemecahan permasalahan dilakukan secara terpola dengan membandingkan antar permasalahan yang terjadi sebelumnya dan kebijakan perusahaan yang berlaku untuk merumuskan kajian solusi terhadap permasalahan pada pekerjaan.
2. Position Title
a. Memastikan pemecahan permasalahan dilakukan secara terpola dengan membandingkan antar permasalahan yang terjadi
(24)
sebelumnya dan kebijakan perusahaan yang berlaku untuk merumuskan kajian solusi terhadap permasalahan pada pekerjaan. b. Memastikan pengembangan staf dilakukan melalui monitoring
pelaksanaan program kerja dan review kinerja secara periodik/berkala untuk mengendalikan seluruh aktivitas tetap berada pada program-program kerja yang telah ditetapkan.
c. Memastikan pengembangan staf dilakukan melalui monitoring pelaksanaan program kerja dan review kinerja secara periodik/berkala untuk mengendalikan seluruh aktivitas tetap berada pada program-program kerja yang telah ditetapkan.
d. Memastikan interaksi dengan pihak lain (internal/eksternal) dikembangkan secara berkesinambungan untuk memperoleh dukungan pihak lain terhadap penyelesaian program-program kerja. e. Memastikan setiap keputusan operasional terkait pengelolaan pekerjaannya diambil dengan dilengkapi informasi dan fakta operasional yang penting dan lengkap termasuk kebijakan perusahaan untuk menjamin keputusan telah sesuai dengan kebijakan/regulasi perusahaan.
f. Memastikan interaksi dengan pihak lain (internal/eksternal) dikembangkan secara berkesinambungan untuk memperoleh dukungan pihak lain terhadap penyelesaian program-program kerja. g. Memastikan setiap keputusan operasional terkait pengelolaan
(25)
commit to user 3. (Key) Performance Indicators
a. Keselarasan Sasaran Kerja Individu (SKI) staf dengan District Job Manual (DJM) pekerjaanya.
b. Produktivitas hubungan dengan pihak external. c. Tingkat akurasi dan aktualitas profil pelanggan. d. Index kepuasan pelanggan terhadap kualitas layanan. e. Index kepuasan pelangaan pada apsek ketersediaan plasa. f. Kualitas lokasi pelayanan (hasil audit internal).
g. Index rekomendasi yang digunakan dalam pengembangan layanan h. Efektivitas event.
i. Index retensi dan penetrasi pelanggan. j. Jumlah ide solutif yang disampaikan. k. % deviasi dan obyektivitas penilaian.
l. Akselerasi penyelesaian masalah operasional.
m. Rasio dampak keputusan yang diambil terhadap bisnis.
4. Main Authority
a. Merumuskan dan menetapkan SKI staf.
b. Menentukan atribut-atribut pelanggan yang diperlukan untuk kebutuhan profil pelanggan.
c. Menginisiasi pihak-pihak external yang berkepentingan untuk bekerjasama.
(26)
e. Menetapkan prioritas pelaksanaan program pelayanan sesuai kondisi pasar, berkoordinasi dengan unit penanggung jawab fungsional terkait.
5. Position Title
a. Mengajukan rekomendasi perbaikan aspek-aspek untuk peningkatan layanan.
b. Mengajukan permintaan kebutuhan sarana dan prasarana serta sumber daya pelayanan.
c. Menentukan prioritas program-program untuk pembelajaran pelanggan.
d. Menetapkan usulan event lokal yang memiliki potensi produktif dan efektif guna pelaksanaan aktivitas customer education dan/atau penjualan.
e. Menginisiasi ide-ide dalam pemecahan masalah.
f. Memberikan teguran jika ditemukan pelanggaran terhadap standard proses pelayanan.
g. Menentukan langkah-langkah perbaikan dan menilai bawahan (staf).
h. Menginisiasi ide-ide dalam pemecahan masalah.
i. Menentukan pihak-pihak yang tepat untuk bekerja sama.
j. Menentukan langkah-langkah perbaikan dan menilai bawahan (staf).
(27)
commit to user
l. Menentukan pihak-pihak yang tepat untuk bekerja sama. m. Memilih keputusan-keputusan operasional yang tepat.
b. OFFICE 3 CUSTOMER SERVICE
1. Main Responsibility
a. Memastikan informasi-informasi yang relevan dari sumber internal terkait pekerjaannya dikumpulkan untuk memahami dan menyusun rencana pekerjaan.
b. Memastikan standar pengelolaan data pelanggan dipedomani dan dikembangkan untuk menyajikan data pelanggan secara akurat, aktual dan informatif.
c. Memastikan sistem pendokumentasian dan penyimpanan dokumen dikembangkan sesuai kebutuhan dan kepentingan operasional untuk memelihara berkas-berkas pelanggan secara aman dan tertib. d. Memastikan standar layanan pelanggan dipedomani dan dikembangkan untuk mengeksekusi proses-proses operasi / layanan pelanggan dan customer caring.
e. Memastikan kompetensi yang dipersyaratkan bagi pekerjaan selalu ditingkatkan melalui penguasaan pekerjaan dengan cepat.
f. Memastikan interaksi dengan pihak lain (karyawan/unit kerja) dilakukan untuk mempercepat permasalahan operasional terkait dengan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan.
(28)
g. Memastikan setiap pekerjaan yang dilakukan dan tindakan-tindakan operasional pekerjaan telah sesuai dengan standar yang telah ditentukan untuk menghindari kesalahan kerja.
h. Memastikan kebutuhan waktu kerja dialokasikan secara tepat dan mencukupi untuk menyelesaikan ragam pekerjaan dalam waktu kerja perusahaan.
2. (Key) Performance Indicators
a. Rata-rata waktu respon terhadap informasi-informasi yang menjadi kebutuhan pekerjaan.
b. Tingkat akurasi dan aktualitas data pelanggan.
c. Kesesuaian berkas pelanggan dengan persyaratan pemberkasan d. Index kepuasan pelanggan terhadap aspek percepatan
proses/operasi layanan.
e. Pelaporan hasil kerja secara tepat waktu. f. Akselerasi penyelesaian masalah operasional. g. Jumlah ketidaksesuaian terhadap kebijakan/regulasi. h. Pencapaian target waktu setiap pekerjaan.
3. Main Authority
a. Memilih sumber data.
b. Merancang penyajian model-model data pelanggan dengan informatif.
c. Mengajukan labeling pemberkasan data pelanggan. d. Merancang perubahan proses layanan pelanggan.
(29)
commit to user
e. Memilih cara-cara yang paling efektif dalam penyelesaian pekerjaan.
f. Menentukan pihak-pihakyang tepat untuk bekerja sama. g. Mengoreksi ketidaksesuaian hasil pekerjaan yang terjadi. h. Menentukan prioritas waktu setiap pekerjaan.
c. SPV PLASA
1. Main Responsibility
a. Memastikan interaksi dengan pihak lain (karyawan/unit kerja) dilakukan untuk mengkoordinasikan atau mengeskalasi penyelesaian permasalahan unit kerja.
b. Memastikan kebutuhan jumlah sarana kerja plasa dikendalikan untuk menjamin ketersediaan sarana kerja plasa.
c. Memastikan fungsi Order Handling dan Problem Handling
dikelola untuk menyediakan penanganan kebutuhan pelanggan secara komprehensif.
d. Memastikan kebutuhan waktu kerja dialokasikan secara tepat dan mencukupi untuk menyelesaikan ragam pekerjaan dalam waktu kerja perusahaan.
e. Memastikan data dan informasi dari sumber internal/eksternal perusahaan diidentifikasi dan dikumpulkan untuk menyusun sasaran pekerjaan yang selaras dengan tujuan unit kerja.
(30)
f. Memastikan penguasaan pekerjaan dan mempelajari keahlian/pengetahuan yang sesuai dengan pekerjaan dilakukan untuk meningkatkan kompetensi.
g. Memastikan monitoring pelaksanaan pekerjaan staf dan penilaian pekerjaan dilakukan secara berkala untuk mengembangkan staf atau tim kerja.
h. Memastikan sikap terbuka dalam berkomunikasi dan berdiskusi. dibangun bersama bawahan untuk membangun tim kerja yang kuat.
2. (Key) Performance Indicators
a. Akselerasi penyelesaian masalah operasional. b. Ketersediaan sarana kerja plasa.
c. Tingkat akurasi dan validitas progresifitas informasi penanganan klaim/complain.
d. Index pencapaian target waktu setiap pekerjaan.
e. Prosentase kesesuaian data /informasi yang dibutuhkan pekerjaan. f. Ketersediaan kompetensi (competence avaibility) yang dibutuhkan. g. Tingkat obyektivitas penilaian.
h. Index job satisfaction.
d. STAFF PLASA
1. Main Responsibility
a. Memastikan Instruksi Kerja (Buku Panduan) layanan dipedomani untuk menyediakan layanan yang sesuai standard layanan yang
(31)
commit to user
ditentukan kepada pelanggan dan calon pelanggan yang datang ke Plasa Telkom.
b. Memastikan sistem informasi product knowledge dipedomani dalam memberikan informasi yang akurat mengenai produk dan layanan TELKOM kepada pelanggan atau calon pelanggan.
c. Memastikan dokumen kontrak berlangganan dijelaskan kepada pelanggan agar pelanggan mengerti dan memahami isi kontrak serta menandatangani dokumen kontrak berlangganan.
d. Memastikan dokumen kontrak berlangganan dipedomani dalam menerima pembayaran dari pelanggan sehingga pembayaran yang diterima sesuai dengan apa yang seharusnya menjadi kewajiban pelanggan.
e. Memastikan persetujuan restitusi dari Officer Klaim Tagihan dipedomani dalam memproses pembayaran restitusi kepada pelanggan.
f. Memastikan uang tunai yang diterima dari pelanggan diperiksa untuk memastikan keaslian, masa berlaku, dan ketepatan jumlah uang.
g. Memastikan bahwa semua transaksi administrasi maupun keuangan yang dilakukan di Plasa Telkom, dicatat dan dilaporkan dengan baik sesuai dengan prosedur.
h. Memastikan kompetensi yang dipersyaratkan bagi pekerjaan selalu ditingkatkan melalui penguasaan pekerjaan dengan cepat.
(32)
i. Memastikan interaksi dengan pihak lain (karyawan/unit kerja) dilakukan untuk mempercepat permasalahan operasional terkait dengan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan.
j. Memastikan setiap pekerjaan yang dilakukan dan tindakan-tindakan operasional yang diambil dalam pekerjaan telah sesuai dengan standar yang telah ditentukan untuk menghindari kesalahan kerja.
k. Memastikan kebutuhan waktu kerja dialokasikan secara tepat dan mencukupi untuk menyelesaikan ragam pekerjaan dalam waktu kerja perusahaan.
2. (Key) Performance Indicators
a. Akurasi laporan transaksi yang dilakukan.
b. Jumlah uang palsu atau tidak berlaku lagi yang diterima.
c. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk restitusi sesuai dengan berita acara restitusi.
d. Kejelasan informasi yang diterima oleh pelanggan.
e. Kesesuaian antara rekapitulasi laporan dengan tunai yang ada. f. Tingkat kepuasan pelanggan yang ditangani oleh petugas customer
service.
g. Tingkat pemahaman pelanggan terhadap jaminan layanan yang diberikan.
h. Tingkat pemahaman pelanggan terhadap kontrak yang ditandatanganinya.
(33)
commit to user
i. Memilih cara-cara yang paling efektif dalam penyelesaian pekerjaan.
j. Menentukan pihak-pihakyang tepat untuk bekerja sama. k. Mengoreksi ketidaksesuaian hasil pekerjaan yang terjadi. l. Menentukan prioritas waktu setiap pekerjaan.
3. Main Authority
a. Membayarkan restitusi kepada pelanggan sesuai dengan jumlah restitusi yang disetujui.
b. Menolak uang dari pelanggan yang dideteksi palsu atau tidak berlaku lagi dan masing masing petugas customer service
mempunyai sebuah cashbox.
c. Memberi informasi kepada pelanggan tentang kepastian layanan. d. Menandatangani/menerbitkan bukti penerimaan pembayaran. e. Mendapatkan informasi dan menjalankan aturan standard yang
berlaku, termasuk melaksanakan transaksi pelayanan melalui aplikasi pelayanan.
f. Menerangkan secara jelas dan singkat isi kontrak kepada pelanggan dan menandatangani kontrak berlangganan.
g. Mengakses sistem informasi untuk memperoleh detil data atau informasi yang akurat tentang produk & layanan baru TELKOM. h. Mengakses Sistem Informasi untuk verifikasi dan validasi transaksi
(34)
i. Memilih cara-cara yang paling efektif dalam penyelesaian pekerjaan.
j. Menentukan pihak-pihakyang tepat untuk bekerja sama. k. Mengoreksi ketidaksesuaian hasil pekerjaan yang terjadi. l. Menentukan prioritas waktu setiap pekerjaan.
(35)
commit to user D. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada jaman modern ini, kebutuhan masyarakat akan internet rumah semakin banyak. Telkom telah mengeluarkan produk modem dan speedy yang memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan tersebut antara lain: pelanggan speedy dalam satu area dapat mengakses internet dalam waktu yang bersamaan tampa perlu direpotkan dengan kabel dan internet dapat diakses dengan smartphone, ipad, dan laptop yang berkemampuan wi-fi
(berdasarkan wawancara dengan pegawai dari PT Telkom Purwodadi). Perkembangan telepon genggam juga semakin pesat. Telkom mengeluarkan produk voucher telepon genggam yang diberi nama flexi. Selain voucher, flexi juga digunakan sebagai nama telepon genggam. Tarif yang dikenakan dalam aktivitas flexi seperti telepon rumah. Yang membedakan, flexi mempunyai keunggulan bisa digunakan untuk SMS dan internet. Dengan keunggulan yang dimiliki, penjualan modem dan penjualan flexi dari waktu ke waktu semakin meningkat. Promosi yang dilakukan oleh Telkom juga sebagai kunci sukses penjualan modem dan flexi (berdasarkan wawancara dengan pegawai dari PT Telkom Purwodadi).
Peningkatan penjualan ini harus diiringi dengan pelayanan yang baik agar pelanggan betah untuk menggunakan jasa Telkom. Kualitas pencatatan penerimaan kas perusahaan juga harus bagus untuk menghindari adanya kesalahan pencatatan yang dapat mempengaruhi laba perusahaan. Laba merupakan keuntungan yang akan diperoleh dari kegiatan operasional penjualan perusahaan dan sebagai modal untuk kegiatan operasional periode
(36)
selanjutnya. Sistem penerimaan kas juga mencegah terjadinya penyelewengan yang dapat dilakukan bagian penjualan. Karena dengan menggunakan bukti penjualan dapat diketahui jumlah kas yang akan diterima sesuai dengan harga barang.
Penulis ingin mengetahui sistem yang digunakan untuk mencatat penerimaan kas di PT Telkom Purwodadi. Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengambil judul penelitian “EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS PADA PT TELKOM PURWODADI”
E. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mengetahui bagaimana sistem penerimaan kas dari penjualan tunai modem dan flexi.
F. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah: Untuk mengetahui sistem penerimaan kas dari penjualan modem dan flexi.
(37)
commit to user
G. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1) Bagi Penulis
a. Untuk mengaplikasikan dan menerapkan teori-teori yang diterima penulis di bangku kuliah ke dalam praktik sesungguhnya sehingga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menilai kinerja perusahaan sebagai bekal memasuki dunia kerja.
b. Dapat menambah wawasan serta pengetahuan tentang sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai PT Telkom Purwodadi.
2) Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat perusahaan dapat memperoleh masukan guna meningkatkan kualitas pelayanan maupun kinerja yang ditetapkan. 3) Bagi Dunia Akademik
Memberikan informasi dan referensi bagi mahasiswa sebagai bahan menyusun Tugas Akhir khususnya yang mengambil topik yang sama dan bagi perpustakaan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
(38)
commit to user BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Sistem
Berikut ini merupakan pengertian sistem yang dikemukakan oleh beberapa ahli:
Menurut Mulyadi (2001: 2) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Romney dan Steinbart (2003: 2) sistem adalah rangkaian dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian sistem menurut Havery (2012) adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan (http://www.creativebrain.web.id/media.php?action= readnews&id=84#ixzz1xeWFHctT). Berdasarkan beberapa pengertian di atas, penulis mendiskripsikan pengertian sistem adalah sekelompok unsur atau komponen yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya dan saling berinteraksi dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan guna mencapai tujuan tertentu. Sistem sangat dibutuhkan dalam setiap kegiatan atau organisasi agar tujuan yang dikehendaki bisa tercapai.
(39)
commit to user 2. Pengertian prosedur
Berikut ini merupakan pengertian sistem yang dikemukakan oleh beberapa ahli:
“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang.” (Mulyadi, 2001: 5). Pengertian prosedur menurut Masya (2009) adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang (http://necel.wordpress. com/2009/06/28/pengertian-prosedur/). Sedangkan menurut Kamaruddin (2009), prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi (http://necel.wordpress.com/2009/ 06/28/ pengertian-prosedur/). Jadi, penulis menyimpulkan pengertian prosedur adalah suatu kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu tata cara untuk menjamin penanganan dan memberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan utama organisasi yang dilakukan secara berulang-ulang.
3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Pengertian sistem informasi akuntansi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
(40)
“Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001: 3). Sistem Informasi menurut Nash dan Robert (2012) adalah suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar untuk pengambilan keputusannya yang cerdik (http://for7delapan.wordpress. com/2012/03/05/pengertian-sisteminformasi-menurut-para-ahli/). Menurut Lucas (2012), pengertian sistem informasi adalah kegiatan dari suatu prosedur-prosedur yang diorganisasikan bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi (http://for7delapan.wordpress.com/2012/ 03/05/pengertian-sisteminformasi-menurut-para-ahli/). Menurut penulis, sistem informasi adalah kegiatan dari suatu prosedur-prosedur dalam organisasi baik dalam kegiatan internal atau eksternal yang penting, digunakan untuk pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi. Sistem informasi digunakan oleh manajemen untuk memudahkan pengelolaan perusahaan.
(41)
commit to user 4. Kas
a. Pengertian kas
Menurut Kieso (2008: 342) kas adalah aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standar dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya. Pada umumnya kas diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, dan dana yang tersedia pada deposito di bank.
b. Manajemen dan pengendalian kas menurut Kieso (2008: 343)
Kas adalah aktiva yang paling rentan untuk disalahgunakan. Manajemen biasanya menghadapi dua masalah akuntansi untuk transaksi kas: (1) pengendalian yang tepat harus ditetapkan untuk menjamin bahwa tidak ada transaksi yang tidak diotorisasi dicatat oleh pejabat atau karyawan; dan (2) menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengelola kas yang ada di tangan dan transaksi kas dengan tepat. Untuk melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan akuntansi untuk kas, dibutuhkan pengendalian internal yang efektif atas kas. Provisi dari Sarbanes-Oxley Act tahun 2002 meminta untuk memperkeras upaya meningkatkan kualitas pengendalian internal (untuk kas dan aktiva lainnya). Upaya tersebut diharapkan dapat menghasilkan perbaikan pelaporan keuangan.
(42)
c. Pelaporan kas menurut Kieso (2008: 344)
Walaupun pelaporan kas secara relatif bersifat langsung, namun terdapat sejumlah masalah yang perlu mendapat perhatian khusus. Masalah-masalah ini berhubungan dengan pelaporan:
1. Kas yang dibatasi atau restriktif
Kas yang dibatasi (restricted cash) diklasifikasikan dalam kelompok Aktiva Lancar atau Aktiva Jangka Panjang, tergantung pada tanggal ketersediaan atau pengeluaran. Klasifikasi ke dalam kelompok aktiva lancar adalah tepat jika kas akan digunakan (dalam satu tahun atau satu siklus operasi, mana yang lebih panjang) untuk membayar kewajiban yang ada atau jatuh tempo. Pada sisi lain, jika kas dipegang untuk periode waktu yang lama, maka kas yang dibatasi ditampilkan dalam kelompok jangka panjang dari neraca.
2. Overdraft bank
Overdraft bank (bank overdrafts) terjadi apabila suatu cek ditulis dalam jumlah yang melebihi rekening kas. Hal itu harus dilaporkan dalam kelompok kewajiban lancar dan biasanya ditambahkan ke dalam jumlah yang dilaporkan sebagai utang usaha.
3. Ekuivalen kas
Ekuivalen kas merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid, yang (1) segera bisa dikonversi menjadi sejumlah kas yang diketahui, dan (2) begitu dekat dengan jatuh temponya sehingga resiko perubahan suku bunga tidak signifikan.
(43)
commit to user
d. Ikhtisar pos-pos yang berhubungan dengan kas menurut Kieso (2008: 345)
Kas dan ekuivalen kas meliputi media pertukaran dan instrumen yang paling tepat dinegosiasikan. Jika suatu pos tidak dikonversikan menjadi uang logam atau uang kertas dengan segera, maka pos ini diklasifikasikan secara terpisah sebagai investasi, sebagai piutang, atau sebagai beban dibayar di muka. Kas yang tidak tersedia untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo saat ini dipisahkan dan diklasifikasikan dalam kelompok aktiva jangka panjang.
5. Sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai a. Diskripsi kegiatan
Menurut Mulyadi (2001: 455) penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan:
1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.
(44)
2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.
b. Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dalam penerimaan kas dari penjualan tunai menurut Mulyadi (2001: 462) adalah:
1. Fungsi penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.
2. Fungsi kas
Fungsi kas bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli. 3. Fungsi gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.
4. Fungsi pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli. 5. Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas, serta membuat laporan penjualan.
(45)
commit to user c. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai menurut Mulyadi (2001: 463) sebagai berikut:
1. Faktur penjualan tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. 2. Pita register kas
Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin register kas (cash register). Pita register kas ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeliarkan oleh fungsi kas dan merupakan bukti pendukung dari transaksi penerimaan kas.
3. Credit card sales slip
Dokumen ini ada bila transaksi penjualan tunai dilakukan dengan kartu kredit. Dokumen ini dicetak oleh bank penerbit kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan.
4. Bill of lading
Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum.
5. Faktur penjualan
Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD. Tembusan faktur penjualan COD diserahkan kepada pelanggan melalui bagian angkutan perusahaan, kantor pos, atau perusahaan
(46)
angkutan umum dan dimintakan tanda tangan penerimaan barang dari pelanggan sebagai bukti telah diterimanya barang oleh pelanggan.
6. Bukti setor bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.
7. Rekap harga pokok penjualan
Dokumen ini digunakan fungsi akuntansi untuk merekap harga pokok produk yang dijual selama periode (misalnya satu bulan).
d. Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai menurut Mulyadi (2001: 468) adalah:
1. Jurnal penjualan
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan.
2. Jurnal penerimaan kas
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari penjualan tunai.
3. Jurnal umum
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.
(47)
commit to user
4. Kartu persediaan
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual.
5. Kartu gudang
Catatan ini tidak termasuk catatan akuntansi karena hanya berisi data kuantitas persediaan yang disimpan di gudang.
e. Jaringan prosedur yang membentuk sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai menurut Mulyadi (2001: 469) adalah sebagai berikut: 1. Prosedur order penjualan
Fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli.
2. Prosedur penerimaan kas
Fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita register kas dan cap
“lunas” pada faktur penjualan tunai) kepada pembeli untuk
memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.
(48)
3. Prosedur penyerahan barang
Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.
4. Prosedur pencatatan penjualan tunai
Fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan penerimaan kas. Fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu persediaan.
5. Prosedur penyetoran kas ke bank
Fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.
6. Prosedur pencatatan penerimaan kas
Fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas.
7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan
Fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dlam kartu persediaan. Berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan ini, fungsi akuntansi membuat bukti memorial sebagai dokumen sumber untuk pencatatan harga pokok penjualan ke dalam jurnal umum
(49)
commit to user B. PEMBAHASAN
1. Deskripsi dan Tugas Divisi yang Terkait Transaksi Penjualan Modem dan Flexi PT Telkom Purwodadi
Dalam transaksi penjualan modem dan flexi, PT Telkom Purwodadi menggunakan prosedur penerimaan kas Over-the Counter Sale. Menurut Mulyadi (2001: 462) dalam transaksi ini pelanggan datang ke perusahaan untuk melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, selanjutnya melakukan pembayaran secara tunai, yang kemudian akan menerima langsung barang yang dibeli.
Plasa Telkom terdiri dari bagian customer service dan bagian supervisor. Bagian Customer service merupakan salah satu divisi yang melayani pelanggan dalam hal komplain terhadap pelayanan PT Telkom dan melayani penjualan produk PT Telkom. Produk Telkom yang dijual meliputi modem dan flexi. Transaksi penjualan modem dan flexi biasanya dilakukan dengan pembayaran tunai. Hal ini karena penjualan yang dilakukan dalam jumlah kecil. Tugas bagian customer service khususnya dalam melayani penjualan modem dan flexi antara lain bertugas untuk menyajikan data yang terkait dengan produk modem dan flexi yang dijual kepada para pelanggan secara akurat, jelas dan terperinci. Selain itu bagian
customer service juga bertanggung jawab pada sistem pendokumentasian dan penyimpanan dokumen yang dikembangkan sesuai kebutuhan dan kepentingan operasional untuk memelihara berkas-berkas pelanggan
(50)
commit to user
secara aman dan tertib (berdasarkan wawancara dengan pegawai dari PT Telkom Purwodadi).
Dalam transaksi penjualan modem dan flexi, divisi yang terkait tidak hanya bagian customer service tetapi juga melibatkan divisi supervisor. Bagian supervisor bertugas mencatat setiap transaksi penjualan yang dilakukan bagian customer service, mencatat jumlah persediaan, dan melakukan penyetoran uang hasil dari penjualan modem dan flexi. Tugas tersebut dilakukan guna memastikan data dan informasi yang terkait dengan penjualan modem dan flexi dari bagian customer service yang kemudian diidentifikasi dan dikumpulkan untuk menyusun sasaran pekerjaan yang selaras dengan tujuan unit kerja (berdasarkan wawancara dengan pegawai dari PT Telkom Purwodadi).
2. Sistem penerimaan kas pada PT Telkom Purwodadi a. Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dalam penerimaan kas dari penjualan tunai adalah: 1. Fungsi penjualan
Fungsi penjualan dilakukan bagian customer service PT Telkom Purwodadi. Bagian customer service menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, member otorisasi, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.
(51)
commit to user
2. Fungsi kas
Penerimaan kas dari penjualan modem dan flexi dilakukan oleh bagian customer service yang juga merangkap sebagai fungsi penjualan.
3. Fungsi akuntansi
Fungsi ini dilakukan oleh bagian supervisor yang bertugas untuk mencatat transaksi penjualan modem dan flexi ke dalam jurnal penerimaan kas.
b. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah faktur penjualan tunai. PT Telkom Purwodadi menggunakan faktur penjualan tunai rangkap tiga. Faktur penjualan tunai dibuat dan diotorisasi oleh customer service. Faktur yang pertama diserahkan kepada pembeli sebagai bukti pembayaran, faktur kedua diserahkan ke bagian supervisor sebagai bukti penjualan, dan faktur ketiga disimpan di bagian customer service untuk diarsipkan.
c. Catatan akuntansi yang digunakan.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:
1. Jurnal penerimaan kas
Pencatatan penerimaan kas dari penjualan tunai di PT Telkom Purwodadi dilakukan bagian supervisor.
(52)
2. Jurnal umum
Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi retur penjualan dari pelanggan.
3. Kartu persediaan
Pengisian kartu persediaan dilakukan oleh bagian supervisor. Bagian supervisor mencatat barang persediaan yang masuk dan yang keluar, baik untuk dijual sendiri atau saat mengirim modem dan flexi untuk PT Telkom Wirosari, PT Telkom Gubug, dan PT Telkom Godong. Di PT Telkom Kudus sebagai pemasok persediaan memantau jumlah persediaan yang berada di PT Telkom Purwodadi dengan menggunakan aplikasi tertentu. Selain PT Telkom Purwodadi, PT Telkom Kudus juga memantau jumlah persediaan di PT Telkom Demak, PT Telkom Pati, dan PT Telkom Cepu.
d. Prosedur transaksi penjualan tunai modem dan flexi.
1. Pelanggan datang ke bagian customer service untuk membeli produk dari PT Telkom.
2. Bagian customer service membuat dan mengotorisasi faktur penjualan tunai rangkap tiga.
3. Faktur penjualan tunai rangkap pertama diserahkan kepada pelanggan kemudian pelanggan menyerahkan uang ke bagian
(53)
commit to user
4. Bagian customer service meminta bagian supervisor untuk mengambilkan barang dengan menyerahkan faktur penjualan tunai lembar kedua beserta dengan uang.
5. Uang hasil penjualan barang disimpan sementara oleh bagian supervisor.
6. Bagian supervisor mengambil dan menyiapkan barang yang ada di gudang sesuai dengan pesanan pelanggan berdasarkan faktur penjualan tunai lembar kedua. Barang tersebut kemudian diserahkan ke bagian customer service. Faktur penjualan tunai lembar kedua diarsip secara permanen berdasarkan waktu.
7. Barang yang diterima dari bagian supervisor diserahkan kepada pelanggan beserta faktur penjualan tunai lembar pertama.
8. Bagian supervisor mencatat transaksi penjualan tersebut ke dalam jurnal penerimaan kas dan melakukan pencatatan pada kartu persediaan.
9. Bagian supervisor menyimpan dan mengirimkan uang hasil penjualan modem dan flexi ke PT Telkom Semarang lewat bank Mandiri jika jumlah uang sudah terkumpul dalam jumlah tertentu. 10. Faktur penjualan tunai lembar ketiga diarsip secara permanen oleh
bagian customer service berdasarkan waktu.
11. Jika barang yang dibeli terjadi kerusakan, pelanggan dapat melakukan retur atas barang yang dibeli selama masih dalam masa garansi.
(54)
12. Faktur penjualan tunai lembar pertama bersama dengan barang diberikan kepada bagian customer service kemudian melaporkan ke bagian supervisor.
13. Bagian supervisor menukar barang yang diretur dengan persediaan yang ada di gudang.
14. Barang kemudian diserahkan ke bagian customer service untuk kemudian diserahkan kepada pembeli.
15. Bagian customer service membuat fakur penjualan tunai yang baru rangkap tiga dan diotorisasi.
16. Faktur penjualan tunai rangkap pertama diserahkan kepada pembeli.
17. Bagian supervisor mencatat jurnal umum dan mengisi kartu persediaan atas terjadinya retur penjualan dan mengarsip secara permanen faktur penjualan tunai rangkap kedua berdasarkan waktu. 18. Customer service mengarsip secara permanen faktur penjualan
(55)
commit to user
3. Bagam Alir Sistem Penerimaan Kas pada PT Telkom Purwodadi 1. Bagan alir penjualan modem dan flexi
Bagian Customer Service
Mulai
Menerima order dari pelanggan
Mengisi faktur penjualan
tunai dan diotorisasi
Diberikan kepada pelanggan bersama
barang
Bersama dengan uang 3
2 1 FPT
T 1
FPT= Faktur Penjualan Tunai
(56)
Bagian Supervisor
2 FPT
T
JKM persediaanKartu
Mencatat ke dalam jurnal penerimaan
kas dan kartu persediaan
Arsip induk penerimaan
kas
Aplikasi Monita Menyimpan
uang dan mengambil barang yang ada di gudang
Menyerahkan barang ke
bagian
customer service
SelesaI 1
(57)
commit to user
2. Bagan alir retur penjualan modem dan flexi
Bagian Customer Service
Mulai
Menerima FPT lembar
1 dan barang dari
pelanggan
1 FPT
Ya
Tidak
1 Memberikan
konformasi atas barang
yang akan diretur
(58)
Mengisi faktur penjualan tunai dan diotorisasi
Diberikan kepada pelanggan bersama
barang
3 2 1 FPT
T Menerima
barang dari bagian supervisor
2
3
(59)
commit to user
Bagian Supervisor
1 FPT
Menukar barang yang diretur
dengan persediaan yang
ada di gudang
T
Menyerahkan barang ke bagian
customer service
1
(60)
2 FPT
T Arsip
retur penjualan
Jurnal umum persediaanKartu
SelesaI 3
Mencatat ke dalam jurnal umum dan kartu persediaan
Aplikasi Monita
(61)
commit to user BAB III TEMUAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan mengenai sistem penerimaan kas pada PT Telkom Purwodadi, maka hasil evaluasi yang dilakukan penulis menemukan beberapa kelebihan maupun kelemahan yang dapat penulis jabarkan berdasar aktivitas akuntansi yang dilaksanakan, yaitu sebagai berikut.
A. KELEBIHAN
Dalam sistem penerimaan kas pada PT Telkom Purwodadi terdapat beberapa temuan kelebihan, antara lain :
a. Sistem yang digunakan oleh bagian supervisor PT Telkom Purwodadi sudah terkomputerisasi sehingga memberi kemudahan dalam bekerja. b. Setiap karyawan mempunyai identitas masing-masing yang digunakan
untuk menjalankan aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan kegiatan operasional.
c. Mendapat pengawasan langsung dari PT Telkom Kudus mengenai jumlah persediaan di PT Telkom Purwodadi.
d. Kemungkinan penyelewengan minim karena adanya bukti transaksi, yaitu faktur penjualan tunai.
e. Penggunaan dokumen bernomor urut cetak guna menghindari penyalahgunaan wewenang oleh bagian yang bertanggungjawab menerima kas.
(62)
f. Pemberian otorisasi dalam faktur penjualan tunai oleh bagian customer service sebagai bukti barang tersebut telah dibayar.
B. KELEMAHAN
Dalam sistem penerimaan kas pada PT Telkom Purwodadi terdapat beberapa temuan kelemahan, antara lain :
a. Bagian supervisor merangkap tugas sebagai bagian akuntansi, penerima kas dan juga mencatat persediaan yang masuk atau keluar. b. Uang hasil penjualan modem dan flexi terkadang tidak langsung
disetor ke pusat karena tidak adanya pengawasan dari pihak bank serta tidak adanya internal check yang memungkinkan penggunaan uang oleh bagian akuntansi untuk kegiatan operasional perusahaan atau kepentingan pribadi.
c. Tidak ada bagan alir dalam sistem penjualan tunai sehingga menyulitkan pihak-pihak yang ingin mengetahui jaringan sistem dalam sistem penerimaan kas.
(63)
commit to user BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya mengenai sistem penerimaan kas pada PT Telkom Purwodadi, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas pada PT Telkom Purwodadi masih kurang, karena tidak adanya pemisahan fungsi dan hanya terdapat tiga fungsi yang menjalankan penjualan tunai, yaitu fungsi penjualan, penerimaan kas, dan fungsi akuntansi.
2. Pada PT Telkom Purwodadi tidak ada fungsi gudang karena dirangkap oleh bagian supervisor.
3. Rangkap jabatan bagian supervisor sebagai fungsi penerimaan kas, fungsi akuntansi, dan fungsi gudang dapat mengakibatkan penyelewengan uang dan persediaan oleh bagian supervisor.
4. Selain untuk persediaan sendiri, PT Telkom Purwodadi juga mengirimkan persediaan flexi dan modem untuk PT Telkom Wirosari, PT Telkom Gubug, dan PT Telkom Godong. Dari pengiriman tersebut, PT Telkom Purwodadi tidak menerima kas sebesar persediaan yang dikirim, melainkan hanya melakukan pencatatan atas berkurangnya persediaan.
(64)
B. REKOMENDASI
Berdasarkan kelemahan sistem penerimaan kas dalam pembahasan sebelumnya, penulis mengajukan beberapa saran antara lain sebagai berikut:
1. PT Telkom Purwodadi harus memisah antara fungsi akuntansi dan fungsi penerima kas.
2. Uang hasil penjualan modem dan flexi sebaiknya langsung disetorkan ke pusat pada waktu jam kerja atau waktu pulang kerja serta dilakukan
internal check agar tidak terjadi penyalahgunaan uang dari penerimaan kas.
3. Bagian supervisor hendaknya membuat bagan alir agar memberi kemudahan bagi pihak yang ingin mengetahui jaringan sistem dalam sistem penerimaan kas.
(1)
Bagian Supervisor
1 FPT
Menukar barang yang diretur
dengan persediaan yang
ada di gudang
T
Menyerahkan barang ke bagian customer service
1
(2)
commit to user 2 FPT
T Arsip
retur penjualan
Jurnal umum persediaanKartu
SelesaI 3
Mencatat ke dalam jurnal umum dan kartu persediaan
Aplikasi Monita
(3)
BAB III TEMUAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan mengenai sistem penerimaan kas pada PT Telkom Purwodadi, maka hasil evaluasi yang dilakukan penulis menemukan beberapa kelebihan maupun kelemahan yang dapat penulis jabarkan berdasar aktivitas akuntansi yang dilaksanakan, yaitu sebagai berikut.
A. KELEBIHAN
Dalam sistem penerimaan kas pada PT Telkom Purwodadi terdapat beberapa temuan kelebihan, antara lain :
a. Sistem yang digunakan oleh bagian supervisor PT Telkom Purwodadi sudah terkomputerisasi sehingga memberi kemudahan dalam bekerja. b. Setiap karyawan mempunyai identitas masing-masing yang digunakan
untuk menjalankan aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan kegiatan operasional.
c. Mendapat pengawasan langsung dari PT Telkom Kudus mengenai jumlah persediaan di PT Telkom Purwodadi.
d. Kemungkinan penyelewengan minim karena adanya bukti transaksi, yaitu faktur penjualan tunai.
(4)
commit to user
f. Pemberian otorisasi dalam faktur penjualan tunai oleh bagian customer service sebagai bukti barang tersebut telah dibayar.
B. KELEMAHAN
Dalam sistem penerimaan kas pada PT Telkom Purwodadi terdapat beberapa temuan kelemahan, antara lain :
a. Bagian supervisor merangkap tugas sebagai bagian akuntansi, penerima kas dan juga mencatat persediaan yang masuk atau keluar. b. Uang hasil penjualan modem dan flexi terkadang tidak langsung
disetor ke pusat karena tidak adanya pengawasan dari pihak bank serta tidak adanya internal check yang memungkinkan penggunaan uang oleh bagian akuntansi untuk kegiatan operasional perusahaan atau kepentingan pribadi.
c. Tidak ada bagan alir dalam sistem penjualan tunai sehingga menyulitkan pihak-pihak yang ingin mengetahui jaringan sistem dalam sistem penerimaan kas.
(5)
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya mengenai sistem penerimaan kas pada PT Telkom Purwodadi, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas pada PT Telkom Purwodadi masih kurang, karena tidak adanya pemisahan fungsi dan hanya terdapat tiga fungsi yang menjalankan penjualan tunai, yaitu fungsi penjualan, penerimaan kas, dan fungsi akuntansi.
2. Pada PT Telkom Purwodadi tidak ada fungsi gudang karena dirangkap oleh bagian supervisor.
3. Rangkap jabatan bagian supervisor sebagai fungsi penerimaan kas, fungsi akuntansi, dan fungsi gudang dapat mengakibatkan penyelewengan uang dan persediaan oleh bagian supervisor.
4. Selain untuk persediaan sendiri, PT Telkom Purwodadi juga mengirimkan persediaan flexi dan modem untuk PT Telkom Wirosari, PT Telkom Gubug, dan PT Telkom Godong. Dari pengiriman tersebut, PT Telkom Purwodadi tidak menerima kas sebesar persediaan yang
(6)
commit to user
B. REKOMENDASI
Berdasarkan kelemahan sistem penerimaan kas dalam pembahasan sebelumnya, penulis mengajukan beberapa saran antara lain sebagai berikut:
1. PT Telkom Purwodadi harus memisah antara fungsi akuntansi dan fungsi penerima kas.
2. Uang hasil penjualan modem dan flexi sebaiknya langsung disetorkan ke pusat pada waktu jam kerja atau waktu pulang kerja serta dilakukan internal check agar tidak terjadi penyalahgunaan uang dari penerimaan kas.
3. Bagian supervisor hendaknya membuat bagan alir agar memberi kemudahan bagi pihak yang ingin mengetahui jaringan sistem dalam sistem penerimaan kas.