Die Anwendung von Twitter als Lernmedium zur Erhöhung der Schreibfähigkeit einfacher Sätze im Deutschunterricht. Bandung. Skripsi: eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung der Fakultät für Sprachen und Literatur.
DIKA PUTRI UTAMA, 2015
PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23 BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen semu (quasi experiment). Metode ini dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk melihat keefektifan penggunaan twitter dalam pembelajaran menulis bahasa Jerman.
Pada dasarnya quasi-experimental design memiliki beberapa bentuk, tetapi yang dipakai dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Dalam desain ini subyek penelitian terdiri dari dua kelompok atau kelas, kelas pertama sebagai kelas eksperimen dan kelas kedua sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang akan mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media twitter sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Sebelum diberikan perlakuan (treatment) kedua kelas akan diberikan tes awal (pretest) untuk mengetaui kemampuan awal masing-masing kelas. Setelah perlakuan yang berbeda diberikan kepada kedua kelompok tersebut, selanjutnya akan diberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap masing-masing kelompok atau kelas. Menurut Sugiyono (2011: 79), desain penelitian ini dilukiskan seperti gambar berikut:
Kelompok Pretest Treatment Postest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 - O2
Gambar 3.1 Nonequivalent Control Group Design Keterangan:
O1 = Tes awal (pretest). O2 = Tes akhir (posttest).
(2)
DIKA PUTRI UTAMA, 2015
PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengaruh pembelajaran yang diterapkan diketahui dari skor rata-rata gain yang dinormalisasi. Dari perbandingan tersebut nantinya dapat ditentukan efektifitas pembelajaran menggunakan twitter terhadap kemampuan menulis kalimat sederhana siswa.
B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yakni, variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) adalah faktor yang mempengaruhi variabel lain, sedangkan variabel terikat (Y) adalah faktor yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel bebas pada penelitian ini adalah penggunaan twitter sebagai media pembelajaran. Sementara variabel terikatnya adalah kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Jerman.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tentang penggunaan twitter sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis dalam pembelajaran bahasa Jerman, dilaksanakan di SMAN 19 Bandung pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII di SMAN 19 Bandung. Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka diambil sampel dari populasi yang dapat mewakili. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XII IPA 2 dan kelas XII IPA 1 tahun ajaran 2014/2015 yang masing-masing berjumlah 25 orang.
E. Instrumen Penelitian
Salah satu kegiatan dalam perencanaan penelitian adalah membuat instrumen penelitian atau alat pengumpulan data sesuai dengan masalah yang diteliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes (instrumen evaluasi) untuk mengukur kemampuan menulis bahasa Jerman siswa. Siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diminta untuk mengerjakan soal pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Pretest diujikan untuk mengetahui kemampuan menulis bahasa Jerman siswa sebelum dikenai perlakuan (treatment). Sedangkan
(3)
25
DIKA PUTRI UTAMA, 2015
PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
posttest diujikan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa dalam kemampuan menulis bahasa Jerman setelah dikenai perlakuan (treatment). Untuk mendapat perbandingan tes yang dapat diharapkan, pretest dan posttest dilaksanakan dengan memakai perangkat tes yang sama yaitu siswa diminta menulis kalimat-kalimat sederhana untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa dalam menulis bahasa Jerman.
Instrumen tes disusun oleh peneliti sendiri dan LKS SMAN 19 Bandung serta diambil dari buku Fit furs Goethe-Zertifikat A1. Lehrbuch yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya secara teoretis terlebih dahulu. Tema dalam penelitian ini disesuaikan dengan sasaran materi yang terdapat di dalam silabus yaitu tema kegiatan di waktu luang atau Aktivitäten in der Freizeit yakni kalimat yang berkaitan dengan tema kegiatan di waktu luang diantaranya Freizeit, Hobby dan Beruf. Instrument tes atas dua bagian, masing-masing terdiri dari sepuluh butir soal. Berdasarkan dua kriteria penilaian yang telah dijelaskan pada bab II, jika siswa menulis kalimat sederhana bahasa Jerman dengan tepat dan memenuhi kriteria tersebut, maka nilai total untuk masing-masing bagian adalah 100. Oleh karena instrument tes terdiri dari dua bagian, maka nilai total untuk keseluruhan dibagi dua sehingga mencapai nilai 100.
Untuk memudahkan interpretasi digunakan kriteria interpretasi nilai yang diadaptasi dari Nurgiyantoro (2010: 253). Kriteria nilai tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Penentuan Kriteria dengan Perhitungan Presentase Untuk Skala Empat Interval Presentase Tingkat
Penguasaan Keterangan
86-100 Baik Sekali
76-85 Baik
56-75 Cukup
10-55 Kurang
Oleh karena penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang memerlukan perlakuan, maka dibutuhkan instrument pelengkap yaitu berupa Rencana
(4)
DIKA PUTRI UTAMA, 2015
PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dijadikan sebagai acuan dalam proses belajar mengajar.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kajian pustaka, yakni mengumpulkan berbagai materi atau data-data yang teoretis yang relevan dengan masalah penelitian yang nantinya akan berfungsi sebagai landasan saat penelitian dilakukan serta mencari data di internet untuk merumuskan referensi yang berlaku sebagai dasar acuan penyusunan instrumen.
2. Menyusun instrument penelitian baik itu instrument evaluasi yaitu tes seputar kemampuan menulis bahasa Jerman maupun instrument pembelajaran yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP.
3. Mengukur kemampuan awal kemampuan menulis bahasa Jerman siswa dengan tes awal atau pretest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol kemudian menghitung nilai rata-ratanya.
4. Melaksanakan perlakuan (treatment) yakni menggunakan twitter sebagai media pembelajaran pada kelas eksperimen.
5. Mengukur kemampuan menulis bahasa Jerman siswa dengan tes akhir atau posttest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol kemudian menghitung nilai rata-ratanya.
G. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis dan mengolah data yang terkumpul yakni sebagai berikut:
1. Hasil pretest dan posttest diperiksa dan dianalisis kemudian ditabulasikan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui nilai rata-rata siswa, standar deviasi dan varians kelas yang dijadikan sampel.
(5)
27
DIKA PUTRI UTAMA, 2015
PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Menguji signifikansi perbedaan rata-rata menggunakan uji-t. Uji-t dilakukan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest. 4. Menguji hipotesis statistik dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel.
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
H0 : μ Ssp = μ Sbp, berarti bahwa: tidak terdapat perbedaan hasil antara kemampuan menulis kalimat sederhana siswa sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan twitter.
H1: μ Ssp > μ Sbp, berarti bahwa: terdapat perbedaan hasil antara kemampuan menulis kalimat sederhana siswa sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan twitter.
Keterangan:
μ Ssp : kemampuan menulis kalimat sederhana siswa sebelum perlakuan (pretest).
μ Sbp : kemampuan menulis kalimat sederhana siswa setelah perlakuan (posttest).
Jika thitung < ttabel maka hipotesis nol (H0) diterima dengan kata lain tidak terdapat perbedaan signifikan pada taraf signifikansi 0.05.Jika thitung > ttabel maka hipotesis nol (H0) ditolak dengan kata lain terdapat perbedaan signifikan pada taraf signifikansi 0.05.
H. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah kegiatan yang ditempuh saat melakukan penelitian yaitu: 1. Menemukan masalah penelitian.
2. Melakukan kajian pustaka sesuai masalah penelitian yang ditemukan. 3. Merumuskan masalah penelitian.
4. Menyusun proposal penelitian.
5. Mengikuti seminar proposal dan menerima surat persetujuan judul skripsi. 6. Mengadakan studi pendahuluan ke lapangan, yakni ke sekolah yang dipilih
sebagai laboratorium penelitian, untuk mendapatkan informasi seputar permasalahan dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman khususnya.
(6)
DIKA PUTRI UTAMA, 2015
PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Mengajukan permohonan izin penelitian di SMA Negeri 19 Bandung.
8. Melakukan kajian pustaka sesuai dengan tema penelitian termasuk instrumen penelitian.
9. Mengumpulkan data penelitian. 10.Menganalisis data penelitian. 11.Menarik kesimpulan.
(7)
DIKA PUTRI UTAMA, 2015
PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan uji statistik pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan menulis kalimat sederhana siswa kelas XII IPA 1 SMAN 19 Bandung tahun ajaran 2014/2015 sebelum mendapat perlakuan dengan media twitter tergolong ke dalam kategori cukup.
2. Kemampuan menulis kalimat sederhana siswa kelas XII IPA 1 SMAN 19 Bandung tahun ajaran 2014/2015 setelah mendapat perlakuan dengan media twitter tergolong ke dalam kategori baik.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata kelas XII IPA 1 dan kelas XII IPA 2. Nilai rata-rata kelas XII IPA 1 lebih tinggi dibandingkan kelas XII IPA 2.
4. Berdasarkan hasil penghitungan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa twitter efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana berbahasa Jerman.
B. Saran
Untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam menulis kalimat sederhana berbahasa Jerman, diperlukan suatu usaha yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa saran, yakni sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa media twitter dapat meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Jerman. Oleh karena itu, media ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi pengajar untuk mengajarkan menulis bahasa Jerman.
(8)
DIKA PUTRI UTAMA, 2015
PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Siswa disarankan untuk banyak berlatih menulis kalimat sederhana bahasa Jerman dengan menggunakan media twitter sehingga dapat membantu dalam meningkatkan hasil pembelajaran.
3. Untuk penelitian selanjutnya, agar melakukan treatment secara lebih intensif, sehingga hasil yang diperoleh akan lebih maksimal.
(9)
DIKA PUTRI UTAMA, 2015
PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 43
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti., dkk. (2004). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Arsyad, Azhar. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Busch, Albert & Stenschke, Oliver. (2008). Germanistische Linguistik – 2
Auflage. Tübingen: Narr Francke Attempo Verlag GmbH + Co. Kg.
Chaer, Abdul. (2006). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Devianti, Resti Cahyani. (2011). Efektivitas Metode Kolaborasi Dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Surat Pribadi Berbahasa Jerman Siswa SMA. Skripsi Sarjana Pendidikan pada FPBS Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Ditmarr, Norbert & Rost-Roth, Martina. (1997). Werkstattreihe Deutsch als Fremdsprache. Deutsch als Zweit- und Fremdsprache. Frankfurt a.M.: Peter Lang GmbH.
Eisenberg, Peter. et al. (1998). Duden: Grammatik der Deutschen Gegenwartssprache, neue Rechtschreibung 6. Auflage. Mannheim: Bibliographisches Institut.
Frederking, Volker, Axel Krommer, dan Klaus Maiwald. (2008). Mediendidaktik Deutsch (Eine Einführung). Berlin : Erich Schmidt Verlag GmbH & Co. Helbig, Gerhard & Buscha, Joachim. (2001). Leitfaden der deutschen Grammatik.
Berlin/München: Langenscheidt KG.
Hidayat, Amir F. (2007). Intisari Gramatika Bahasa Jerman. Bandung: Pustaka Setia.
(10)
DIKA PUTRI UTAMA, 2015
PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Juju, Dominikus dan Matamaya Studio. (2009). Twitter: Tunggu Apa Lagi… Follow Me!. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Knapp, K. et al. (2007). Angewandte Linguistik, Ein Lehrbuch 2. Auflage. Tübingen: Narr Francke Attempto Verlag GmbH+Co. KG.
Mahfuddin, A. (1999). Kajian Sintaksis Kalimat-Kalimat Bahasa Jerman. Seminar Program Pendidikan Bahasa Jerman dalam Rangka Dies ke-45 IKIP Bandung. Bandung. hlm. 9-10.
Megantara, Dewa. (2012). Pemanfaatan Twitter sebagai Media Pembelajaran.
[Online]. Tesedia di:
http://dewamegantara.wordpress.com/2012/05/27/pemanfaatan-twitter-sebagai-media-pembelajaran/. Diakses 30 Agustus 2014.
Muslich, Masnur. (2010). Garis-garis Besar Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Bandung: PT. Refika Aditama.
Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian dalam Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: PT. BFE.
Nurjamal, D. (2010). Definisi Menulis. [Online]. Tersedia di: http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/04/pengertian-menulis.html. Diakses 11 Juni 2014.
Ratnasari, Sekar Chandra. (2013). Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa. Skripsi Sarjana Pendidikan pada FPBS Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Rosidi, Imron. (2009). Menulis… Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius.
Sanaky, Hujair AH. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Buku bacaan Wajib Guru, Dosen dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Kaukaba.
(11)
45
DIKA PUTRI UTAMA, 2015
PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Schreiber, Rüdiger. (2002). Deutsch als Fremdsprache am Studienkolleg Unterrichtpraxis, Test, Evaluation. Achen: Regensburg.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sumarno et al. (2009). Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Surkamp. (2010). Metzler Lexikon Fremdsprachen-didaktik. Stuttgart: JB.
Metzler’sche Verlagsbuchhandlung und Carl Ernst Poeschel Verlag GmbH.
Susilana, Rudi. (2009). MediaPembelajaran. Bandung: Wacana Prima.
Ulrich, Winfried. (2002). Wörterbuch Linguistische Grundbegriffe-5 völlig neu bearbeitete Auflage. Stuttgart/Berlin: Gebrüder Borntraeger Verlagsbuchandlung.
(1)
28
7. Mengajukan permohonan izin penelitian di SMA Negeri 19 Bandung.
8. Melakukan kajian pustaka sesuai dengan tema penelitian termasuk instrumen penelitian.
9. Mengumpulkan data penelitian. 10.Menganalisis data penelitian. 11.Menarik kesimpulan.
(2)
Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan uji statistik pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan menulis kalimat sederhana siswa kelas XII IPA 1 SMAN 19 Bandung tahun ajaran 2014/2015 sebelum mendapat perlakuan dengan media
twitter tergolong ke dalam kategori cukup.
2. Kemampuan menulis kalimat sederhana siswa kelas XII IPA 1 SMAN 19 Bandung tahun ajaran 2014/2015 setelah mendapat perlakuan dengan media
twitter tergolong ke dalam kategori baik.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata kelas XII IPA 1 dan kelas XII IPA 2. Nilai rata-rata kelas XII IPA 1 lebih tinggi dibandingkan kelas XII IPA 2.
4. Berdasarkan hasil penghitungan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa twitter
efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana berbahasa Jerman.
B. Saran
Untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam menulis kalimat sederhana berbahasa Jerman, diperlukan suatu usaha yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa saran, yakni sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa media twitter dapat meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana bahasa Jerman. Oleh karena itu, media ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi pengajar untuk mengajarkan menulis bahasa Jerman.
(3)
42
2. Siswa disarankan untuk banyak berlatih menulis kalimat sederhana bahasa Jerman dengan menggunakan media twitter sehingga dapat membantu dalam meningkatkan hasil pembelajaran.
3. Untuk penelitian selanjutnya, agar melakukan treatment secara lebih intensif, sehingga hasil yang diperoleh akan lebih maksimal.
(4)
Arsyad, Azhar. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Busch, Albert & Stenschke, Oliver. (2008). Germanistische Linguistik – 2
Auflage. Tübingen: Narr Francke Attempo Verlag GmbH + Co. Kg.
Chaer, Abdul. (2006). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Devianti, Resti Cahyani. (2011). Efektivitas Metode Kolaborasi Dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Surat Pribadi Berbahasa Jerman Siswa SMA. Skripsi Sarjana Pendidikan pada FPBS Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Ditmarr, Norbert & Rost-Roth, Martina. (1997). Werkstattreihe Deutsch als Fremdsprache. Deutsch als Zweit- und Fremdsprache. Frankfurt a.M.: Peter Lang GmbH.
Eisenberg, Peter. et al. (1998). Duden: Grammatik der Deutschen Gegenwartssprache, neue Rechtschreibung 6. Auflage. Mannheim: Bibliographisches Institut.
Frederking, Volker, Axel Krommer, dan Klaus Maiwald. (2008). Mediendidaktik Deutsch (Eine Einführung). Berlin : Erich Schmidt Verlag GmbH & Co. Helbig, Gerhard & Buscha, Joachim. (2001). Leitfaden der deutschen Grammatik.
Berlin/München: Langenscheidt KG.
Hidayat, Amir F. (2007). Intisari Gramatika Bahasa Jerman. Bandung: Pustaka Setia.
(5)
44
Juju, Dominikus dan Matamaya Studio. (2009). Twitter: Tunggu Apa Lagi…
Follow Me!. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Knapp, K. et al. (2007). Angewandte Linguistik, Ein Lehrbuch 2. Auflage.
Tübingen: Narr Francke Attempto Verlag GmbH+Co. KG.
Mahfuddin, A. (1999). Kajian Sintaksis Kalimat-Kalimat Bahasa Jerman. Seminar Program Pendidikan Bahasa Jerman dalam Rangka Dies ke-45 IKIP Bandung. Bandung. hlm. 9-10.
Megantara, Dewa. (2012). Pemanfaatan Twitter sebagai Media Pembelajaran.
[Online]. Tesedia di:
http://dewamegantara.wordpress.com/2012/05/27/pemanfaatan-twitter-sebagai-media-pembelajaran/. Diakses 30 Agustus 2014.
Muslich, Masnur. (2010). Garis-garis Besar Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Bandung: PT. Refika Aditama.
Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian dalam Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: PT. BFE.
Nurjamal, D. (2010). Definisi Menulis. [Online]. Tersedia di: http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/04/pengertian-menulis.html. Diakses 11 Juni 2014.
Ratnasari, Sekar Chandra. (2013). Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa.
Skripsi Sarjana Pendidikan pada FPBS Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Rosidi, Imron. (2009). Menulis… Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius.
Sanaky, Hujair AH. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Buku bacaan Wajib Guru, Dosen dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Kaukaba.
(6)
Schreiber, Rüdiger. (2002). Deutsch als Fremdsprache am Studienkolleg Unterrichtpraxis, Test, Evaluation. Achen: Regensburg.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sumarno et al. (2009). Pembelajaran Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Surkamp. (2010). Metzler Lexikon Fremdsprachen-didaktik. Stuttgart: JB.
Metzler’sche Verlagsbuchhandlung und Carl Ernst Poeschel Verlag GmbH.
Susilana, Rudi. (2009). MediaPembelajaran. Bandung: Wacana Prima.
Ulrich, Winfried. (2002). Wörterbuch Linguistische Grundbegriffe-5 völlig neu bearbeitete Auflage. Stuttgart/Berlin: Gebrüder Borntraeger Verlagsbuchandlung.