PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PEMBELAJARA (1)

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN
BACA TULIS QUR’AN
Makalah ini Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah PBTQ

Disusun Oleh:
BUHARI MUSLIM

301161015

HILMADIA MIRANTI

301162214

M. ANDAM

301162138

NURHIDAYAH

301162153


TIA HASANAH PUTRI

301161013

Program Studi:
PAI-5/SEM:III
Dosen:
Dr. Muhammad Rozali, Lc. MA.

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2017/2018

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik,
dan ilham-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat

dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk melaksanakan tugas dari dosen kami Bapak
Dr. Muhammad Rozali, Lc. MA. Yang mana selaku pengampu materi mata kuliah
Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an.
Shalawat besertakan salam yang utuh dan sempurna kita curahkan kepada
junjungan kita, pemimpin seluruh alam, manusia paling sempurna dan yang telah
mencapai tujuan yang paling sempurna dari ubudiyyah kepada tuhan-Nya. Dialah
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. matahari hidayah dan ma’rifat yang terus
bersinar di atas kerajaan-Nya. Terima kasih kiranya kepada teman-teman yang telah
bekerja sama dalam penulisan, pencarian referensi, serta pengeditan makalah ini,
sehingga makalah dalam rangka memenuhi tugas bidang studi Pembelajaran Baca
Tulis Al-Qur’an ini dapat diselesaikan semaksimal mungkin dan tepat pada waktunya.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih
banyak banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh
karena itu harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Medan, 11 september 2017


PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR’AN
1. Pengertian pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata belajar. Belajar memiliki pengertian
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu yang belum dimiliki sebelumnya,
sehingga dengan belajar manusia menjadi tahu, memahami dan mengerti,dapat
melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu1. Pembelajaran berdasarkan makna
leksial dapat berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Perbedaan esensial
dengan pengajaran adalah pada tindak ajar. Pada pengajaran guru mengajar,
peserta didik belajar, sementara para pembelajaran guru mengajar diartikan
sebagai upaya guru mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran. Guru
menyediakan fasilitas bagi peserta didik untuk mempelajarinya. Pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
Dari uraian tersebut dapat kita disimpulkan bahwa pembelajaran adalah
proses memperoleh ilmu bagi individu. Dalam hal ini guru berperan penting
dalam mengorganisir dan memfasilatasi guna mencapai keterampilan dari ilmu
tersebut.
2. Pengertian baca tulis Al-Qur’an

Membaca dalam bahas Indonesia berasal dari kata dasar “baca” yang
secara sederhana dapat diartikan sebagai ucapan lafadz bahasa lisan menurut
aturan-aturan tertentu. Pada dasarnya membaca meliputi beberapa aspek yaitu:
a. Kegiatan visual yaitu melibatkan mata sebagai indera.
b. Kegiatan yang terorganisir dan sistematis yaitu yang tersusun dari bagian
awal sampai pada bagian akhir.
c. Sesuatu yang abstrak atau teoritis, namun bermakna.
d. Sesuatu yang berkaitan dengan bahasa dan masyarakat tertentu.
Untuk pengertian baca tulis, membaca berarti melihat tulisan dan
mengerti akan melisankan apa yang tertulis itu dan tulis adalah membuat huruf
(angka dan sebagainya) dengan menggunakan pena (pensil). Sedangkan AlQur’an berasal dari bahasa Arab yaitu Qara’a yang berarti membaca. Secara
istilah, para ulama mendefinisikan bahwa Qur’an adalah kalam atau firman
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya
merupakan ibadah2.

1 Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group),
2008. Hlm.29
2 Mudzakir AS, Manna’ Khalil Al-Qattan: Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, (Jakarta: Pustaka Litera AntarNusa, 2015), h.
17.


Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Baca
Tulis Al-Qur’an adalah proses memperoleh ilmu bagi individu dengan cara
melafazkan bacaan dan menulis tulisan Al-Qur’an
B. ASPEK-ASPEK METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran mencakup 8 aspek, yaitu:
1. Peragaan
Peragaan ialah suatu cara yang dilakukan oleh guru dengan maksud
memberikan kejelasan secara realita terhadap pesan yang disampaikan
sehingga dapat dimengerti dan dipahami oleh para siswa. Kegiatan ini
dilakukan terutama untuk menciptakan suasana pemahaman terhadap materi
pelajaran lebih mendalam dan berkesan dengan menekankan penerapan konsep
belajar sambil mempraktikkan. Terdapat dua peragaan yang dapat diterapkan
guru dalam proses pembelajaran, yaitu:
a. Peragaan langsung: dengan menunjukkan benda aslinya atau mengadakan
percobaan-percobaan yang dapat diamati siswa.
b. Peragaan tidak langsung: dengan menunjukkan benda tiruan atau suatu
model.
2. Minat dan perhatian
Minat dan perhatian merupakan suatu gejala jiwa yang selalu bertalian.
Seorang siswa yang memiliki niat dalam belajar, akan timbul perhatiannya

terhadap pembelajaran yang diminati tersebut. Akan tetapi perhatian seseorang
kadang kala timbul dan adakalanya hilang sam sekali. Suatu saat anak kurang
perhatiannya terhadap penjelasan yang diberikan oleh guru dimuk kelas bukan
disebabkan dia tidak memiliki minat dalam belajar, boleh jadi ada gangguan
dalam dirinya atau perhatian lain yang mengusik ketenangannya di ruang kelas
ata guru kurang dapat memberikan teknik pelajaran yang bervariasi sehingga
anak menjadi tidak tertarik terhadap apa yang dijelaskan oleh guru tersebut.
Pada prinsipnya minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan atau dapat dikatakan suatu
rasa lebih suka dan merasa terkat pada suatu kegiatan tanpa adanya suatu
perintah atau paksaan dari pihak lain.
3. Motivasi
Motivasi artinya sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang ,
diaman seseorang memeperoleh daya jiwa yang mendorong untuk melakukan
sesuatu yang timbul dalam dirinya sendiri dinamakan motivasi intrinsik.
Sedangkan dorongan yang timbul yang disebabkan oleh adanya pengaruh luar
disebut ekstrinsik.
4. Apersepsi

5.


6.

7.

8.

Apessepsi adalah bersatunya memori lama dangan baru pada saat
tertentu. Seorang guru yang akan memberikan pelajaran kepada muridnya
terlebih dahulu mengetahui pelajaran yang telah mereka pelajari sebelumnya,
sehingga setip pengajaran dimulai akan terjadi keterkaitan anatara bahan
pelajaran yang lama dengan yang baru. Bahan yang lama dapat diingat kembali
sehingga dapat menimbulkan rangsangan dan perhatian siswa dalam belajar.
Korelasi dan konsentrasi
Yang dimaksud korelasi adalah konsep belajar yan membuat hubungan
antara materi yang diajarkan dengan mata pelajaran lain untuk mengembangkan
suatu kemampuan dalam suatu mata pelajran. Dengan konsep ini, konsentrasi
siswa akan terbentuk dan hasil pembelajaran diharapken lebih bermakna bagi
siswa.
Kooperasi

Kooperasi adalah belajar atau bekerja bersama (kelompok). Konsep
belajar ini sangat diutamakan dalam proses belajar mengajar. Hal ini dianggap
penting untuk menjalin hubungan sosial antara siswa yang satu dengan yang
lainnya, juga hubungan guru dengan siswa.
Individualisasi
Konsep belajar individualisasi pada hakikatnya bukan lawan dari konsep
belajar kooperasi. Konsep ini dilatar belakangi oleh adanya perbedaan siswa,
baik dalam menerima, memahami, menghayati, menganalisis kecepatan mereka
dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh seorang guru.
Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian seorang guru terhadp proses atau kegiatan
belajar mengajar. Penilaian tersebut bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh
mana tujuan pengajaran yang ditetapkan dapat tercapai, disamping itu juga
hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses belajar mengajar tersebut.

C. FUNGSI DAN TUJUAN PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR’AN
Pembelajaran baca tulis Al-Quran berfungsi sebagai:
1. Menumbuh kembangkan kemampuan siswa dalam membaca dan menulis AlQuran.
2. Mendorong, membimbing dan membina kemauan dan kegemaran.
3. Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan pengamalan

kandungan ayat-ayat Al-Quran dalam perilaku peserta didik sehari-hari.
4. Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yang
setingkat lebih (SMP/SMA)
Dalam pelaksanaan pendidikan, baik itu pendidikan umum maupun
pendidikan agama, dalam lembaga pendidikan formal, informal dan non formal
pastilah ada dasar dan tujuannya. Dalam hal ini khususnya pendidikan dalam

keluargapun mempunyai dasar yang sama dengan pendidikan yang lain. Negara RI
mempunyai dasar dan tujuan sebagaimana kita ketahui didalam Garis-garis Besar
Haluan Negara (GBHN) 1998 dalam pasalnya mengenai pendidikan disebutkan:
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras,
tengguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan
rohani. Pendidikan Nasional juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam
rasa kesetiakawanan atau sosial.
Demikian pula agama Islam sebagai agama yang sempurna dan diridhoi
Allah SWT tidak lepas dari dasar dan tujuan. Dasar pendidikan agama Islam
adalah Al-Quran dan Hadis. Karena perintah untuk melaksanakan pendidikan
adalah bersumber dari Allah SWT dan utusan-Nya. Firman Allah dalam Al-Quran

surah Al Alaq 1-4
‫عل ل ققم‬
‫﴾ ال ل قذذي ق‬٣﴿ ‫﴾ اسققرأ س قوقربلمقك ال سأ قك سقرمم‬٢﴿ ‫عل ققق‬
‫﴾ قخل ققق ال سذإنقساقن ذمسن ق‬١﴿ ‫اسققرأ س ذباسسذم قر ذبلقك ال ل قذذي قخل ققق‬
٥﴿ ‫عل ل ققم ال سذإنقساقن قما ل قسم ي قسعل قسم‬
‫﴾ ق‬٤﴿ ‫﴾ذبال سققل قذم‬
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang
Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam.”
Dalam tafsir jalalain dijelaskan bahwa kita diperintahkan untuk membaca
dengan menyebut nama Allah yang menciptakan semua makhlukyang terbuat dari
segumpal darah dan kita diminta untuk membaca dan menulis dengan qolam
sebagaimana orang yang pertama kali menulis dengan qolam yaitu Nabi Idris. Ayat
diatas memberi penjelasan bahwa guru harus memberikan pendidikan membaca
dan menulis huruf Al-Quran. Adapun rumusan tujuan baca tulis Al-Quran ialah:
“Membekali anak untuk mengenal lebih dalam isi yang terkandung dalam AlQuran dan mengamalkan isi tersebut sebagai pedoman dalam kehidupan”. Adapun
mata pelajaran Baca Tulis Al-Quran bertujuan untuk:
a.
b.
c.

d.

Membaca Al-Quran bil tartil dengan fasih.
Menerapkan akidah ilmu tajwid dalam membaca Al-Quran.
Menghafal surat-surat pendek dalam Al-Quran.
Menulis ayat-ayat Al-Quran dengan tulisan yang baik dan benar.

D. MANFAAT DAN KEGUNAAN PEMBELAJARAN AL-QURAN
Al-Qur’an berisi sesuatu yang sulit untuk dijelaskan. Sesuatu itu disebut
“magis” atau mistik, daya spiritual tertinggi bukan arti harfiah melainkan dalam

arti metafisis. Alquran diturunkan oleh Tuhan mengandung kekuatan yang berbeda
dari apa yang kita pelajari dalam Al-Qur’an secara rasional. Itulah sebabnya
mengapa kehadiran fisis Al-Qur’an membawa keberkahan bagi manusia yang
mempercayainya3. Menurut Muhammad Tholib, manfaat baca tulis Qur’an adalah
menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber dalam menggariskan tatanan kehidupan
pribadi, keluarga, masyarakat, negara maupun segenap manusia, yaitu diantaranya:
a. Supaya anak didik dapat mudah membaca Al-Qur’an dan menulis Huruf Arab
dengan baik.
b. Supaya anak didik dapat mengenal Huruf Hijaiyah.
c. Dapat memperjelas akan perubahan dan cara penulisan huruf Arab sehingga
bagi yang mempelajarinya akan mudah memahaminya.
d. Dapat mempercepat dalam membaca Al-Qur’an dan membaca huruf Arab.
Dr. Muhammad Abdul Qadir Ahmad, dalam bukunya yang bernama
Thuruqu Ta’limi Al-Islamiyyah yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia oleh H. Ibrahim Husein, MA dan kawan-kawannya, menjelaskan
manfaat mengajar AlQuran sebagaimana diuraikan dibawah ini. Dalam mengajar
Al-Qur’anul Karim, baik ayat-ayat bacaan maupun ayat-ayat tafsir dan hafalan,
kita bertujuan memberikan pengetahuan Al-Qur’an kepada anak didik yang
mampu mengarah kepada:
a. Kemantapan membaca sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan dan
menghafal ayat-ayat atau surat-surat yang mudah bagi mereka.
b. Kemampuan memahami kitab Allah SWT secara sempurna, memuaskan akal
dan mampu menenangkan jiwanya.
c. Kesanggupan menerapkan ajaran Islam dalam menyelesaikan problema hidup
sehari-hari.
d. Kemampuan memperbaiki tingkah laku murid melalui metode pengajaran yang
tepat.
e. Kemampuan memanefistasikan keindahan retorika dan uslub Al-Qur’an.
f. Penumbuhan rasa cinta dan keagungan Al-Qur’an dalam jiwanya.
g. Pembinaan pendidikan islam berdasarkan sumber-sumbernya yang utama dari
Al-Qur’an Al-Karim.4

DAFTAR PUSTAKA
AS, Mudzakir. 2015. Manna’ Khalil Al-Qattan: Studi Ilmu-Ilmu Qur’an,. Jakarta:
Pustaka Litera AntarNusa.
3 Muhammad Makhdlori, Keajaiban Membaca Al-Qur’an, (Jogjakarta:DIVA Press), 2007, hm.27
4 Chabib Thoha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 2004, Hlm. 33

Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.
Makhdlori, Muhammad. 2007. Keajaiban Membaca Al-Qur’an. Jogjakarta:DIVA
Press.
Thoha, chabib dkk. 2014. Metodologi Pengajaran Agama. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.