09 RESTRUKTURISASI USAHA DAN KEGAGALAN U
RESTRUKTURISASI
USAHA DAN
KEGAGALAN USAHA
PENGANTAR
Restrukturisasi
Perusahaan
(corporate
restructuring)
adalah
perubahan
struktur
organisasi sebagai akibat ekspansi dan kontraksi
usaha. Restrukturisasi akan diikuti pula dengan
perubahan pada neraca perusahaan , baik sisi
aktiva maupun sisi pasiva.
Restrukturisasi yang dilakukan oleh suatu
perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yakni merger dan akuisisi, beli utang dan
divestasi.
PENGANTAR
Pada kenyataannya perusahaan tidak
selamanya
berhasil
tumbuh
dan
mempertahankan kelangsungan usahanya.
Perusahaan yang mengalami kegagalan
usaha (business failurei), baik akibat
pengaruh internal maupun eksternal, pada
akhirnya harus melakukan langkah-langkah
penyelamatan
atau
reorganisasi
(reorganization),
bahkan
pembubaran
usaha atau likuidasi (liquidation).
MERGER, KONSOLIDASI,
AKUISISI DAN PERUSAHAAN
INDUK
Merger adalah penggabungan
dua atau lebih perusahaan
yang masih mempertahankan salah satu indentitas
perusahaan yang bergabung.
Konsolidasi adalah penggabungan dua atau lebih
perusahaan yang menghasilkan identitas yang sepenuhnya
baru.
Akuisisi = Bisa dengan akuisisi saham dan akuisisi aktiva
Perusahaan Induk (holding company) adalah gabungan
beberapa perusahaan anak (subsidiaries) yang perusahaan
induknya mempunyai pengendalian suara (voting control)
atas perusahaan anak.
MOTIF MERGER
Pertumbuhan atau diversifikasi
Sinergi (beban overhead semakin berkurang
maka laba meningkat)
Pencarian Dana
Peningkatan keterampilan manajerial dan
teknologi
Pertimbangan pajak
Peningkatan likuiditas kepemilikan
Bertahan dari pengambilalihan paksa
JENIS MERGER
Merger Horizontal (horizontal merger)
Merger antara perusahaan yang sama lini bisnisnya.
Misal, merger antara sesama sesama pabrik peralatan
mesin. Merger jenis itu mampu meningkatkan operasi
perusahaan, sekalligus mengurangi pesaing.
Merger Vertical (vertical merger)
Merger antara perusahaan yang mempunyai hubungan
pemasok pelanggan. Contohnya merger antara pabrik
peralatan mesin dan pemasok cetakan peralatan mesin.
Merger jenis itu dapat meningkatkan pengendalian atas
bahan baku atau distribusi barang jadi.
JENIS MERGER
Merger kongenerik (congeneric merger)
Merger antara perusahaan yang berbeda lini
bisnis dan tidak memiliki hubungan pemasok
pelanggan, tetapi masih dalam satu industri
yang sama. Misalnya, merger antara pabrik
peralatan mesin dengan pabrik sistem
peralatan
pembawa
barang
(conveyor).
Keuntungan
merger
jenis
itu
adalah
penggunaan
saluran
distribusi
secara
bersama untuk mengoptimalkan jumlah
pelanggan dari kedua perusahaan.
JENIS MERGER
Merger Konglomerat (conglomerate
merger)
Merger antara perusahaan yang berbeda
jenis bisnisnya. Contoh, merger antara
pabrik peralatan mesin dengan perusahaan
makanan siap saji. Merger jenis itu
dimaksudkan untuk diversifikasi usaha
(mengurangi risiko) akibat perbedaan
musim atau pola pendapatan kedua bisnis.
AKUISISI SAHAM
Akuisisi saham (pengambilalihan saham)
adalah dengan membeli hak suara saham
secara tunai, penyertaan saham atau surat
berharga
lainnya.
Proses
ini
sering
memulainya sebagai suatu penawaran
tersendiri
dari
manajemen
suatu
perusahaan kepada perusahaan lainnya. Ini
dapat dicapai dengan penawaran tender.
Tender
ini
dilakukan
oleh
sebuah
perusahaan secara langsung kepada para
pemegang saham perusahaan lainnya.
AKUISISI AKTIVA
Suatu
perusahaan
dapat
secara
efektif
memperoleh perusahaan lain dengan membeli
banyak atau semua aktiva-akivanya. Pencapaian
ini sama halnya dengan membeli perusahaan.
Oleh karena itu, dalam hal ini perusahaan target
tidak perlu ada hingga ia akan menjual aktivanya.
Nama dan bentuk usahanya akan tetap ada
hingga para pemegang sahamnya memilih untuk
melepasnya. Oleh karena itu, akuisisi aktiva
mungkin melibatkan pemindahan kepemilikan
terhadap aktiva-aktiva individu. Proses hukum
pemindahan aktiva dapat menjadi sangat mahal.
KLASIFIKASI AKUISISI
Analisis
finansial
secara
khusus
mengelompokkan akuisisi ke dalam tiga bentuk :
1.
Akuisisi Horisontal, merupakan akuisisi suatu
perusahaan didalam industri yang sama
sebagai penawar.
2.
Akuisisi Vertikal, suatu akuisisi yg melibatkan
perusahaan yg ada keterkaitan prosesnya
dalam proses produksi atau operasional.
3.
Akuisisi Konglomerasi, bila antara perusahaan
penawar dan perusahaan target tidak ada
hubungannya satu sama lain.
BELI UTANG (LEVERAGED
BUYOUT / LBO)
LBO digolongkan ke dalam merger finansial
karena bertujuan meningkatkan arus kas dan
harga saham melalui penggunaan leverage
keuangan (utang) yang tinggi. . LBO adalah
teknik akuisisi yang didanai oleh utang yang
besar untuk membeli perushaan target.
Harapan dari pihak yang mengakuisisi adalah
memperoleh arus kas yang besar sehingga
dapat melunasi utangnya dan meraup
keuntungan.
BELI UTANG (LEVERAGED
BUYOUT / LBO)
Tiga syarat agar suatu perusahaan menarik
dijadikan target akuisisi melalui LBO :
1. Perusahaan mempunyai posisi unggul dalam
industrinya, dengan ciri pertumbuhan laba yg
sangat baik dalam industrinya.
2. Perusahaan relatif memiliki proporsi utang yang
rendah dan mempunyai aktiva yang dapat
dijadikan jaminan bank.
3. Arus kas perusahaan stabil dan dapat
diprediksikan
sehingga
mampu
memenuhi
pembayaran pokok utang serta bunganya dan
modal kerja.
DIVESTASI
Pada kasus lain perusahaan memutuskan untuk
melakukan restrukturisasi yang bersifat kontraktif
, yakni divestasi, penjualan aktiva untuk tujuan
strategis. Dalam likuidasi, perusahaan menjual
aktivanya karena membutuhkan uang tunai untuk
melunasi
kewajibannya.
Divestasi
justru
dimaksudkan untuk tujuan yang positif, seperti
menghasilkan kas untuk membiayai ekspansi
dalam lini produk baru, mengatasi kinerja unit
operasi yang buruk, merampingkan perusahaan,
atau menyesuaikan kembali arah perusahaan
sesuai dengan sasaran strategis.
METODE ANALISIS MERGER
1.
2.
3.
4.
5.
Metode-metode untuk menganalisi merger
adalah :
Penilaian arus kas dari aktiva yg dihasilkan
perusahaan target
Pertukaran Saham
Adapun proses negosiasi dalam merger meliputi
:
Negosiasi Manajemen
Penawaran terbuka
Perlawanan terhadap pengambilalihan paksa
KEGAGALAN USAHA
1.
2.
3.
Tiga situasi kegagalan usaha :
Imbal hasil rendah atau negatif
Perusahaan yang terus menerus merugi akan mengalami
penurunan harga saham. Lebih lanjut, imbal hasil
perusahaan menjadi lebih rendah dari biaya modal.
Insolvensi teknis
Perusahaan tidak dapat membayar kewajibannya, tetapi
jumlah aktiva masih melebihi jumlah utangnya. Dalam
situasi itu, perusahaan dapat dikatakan sudah masukke
tahap krisis likuiditas.
Kepailitan
Perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya dan
jumlah aktiva kurang dari jumlah utang. Artinya, sekalipun
semua aktiva telah dicairkan menjadi kas, masih ada
sebagian utang yg belum terbayar. Inilah situasi yg paling
parah perusahaan sudah terancam pembubaran usaha.
LIKUIDASI
Bilamana perusahaan sudah memasuki
kegagalan jenis ketiga dan pihak kreditor
menilai perusahaan tidak mungkin lagi
melakukan perbaikan,, langkah likuidasi
menjadi pilihan terakhir. Beberapa langkah
likuidasi ialah: pelunasan utang upah dan
gaji, pembayaran pajak, penjualan aktiva
tetap
yang
menjadi
jaminan
dan
pelaksanaan
semua
kewajiban
sebagaimana diatur dalam kontrak utang.
CASE STUDY 1
PT Kuning bermaksud melakukan merger
dengan
PT
Merah.
Sesuai
dengan
kesepakatan di antara kedua perusahaan.
PT kuning Setuju untuk membeli saham PT
Merah dengan harga Rp 22.400 per
lembar. Berikut ini adalah informasi
penting lainnya terkait dengan akuisisi
yang akan dilakukan :
CASE STUDY 1
No
.
Keterangan
1
Laba bersih untuk pemegang saham
(juta rupiah)
2
Jumlah saham biasa yang beredar (ribu
lembar)
3
Harga saham per lembar
PT
Kuning
(Rp)
PT Merah
(Rp)
10.000
2.000
2.500
400
16.000
15.000
CASE STUDY 1
Diminta :
1. Hitung EPS dan PER tiap-tiap perusahaan
sebelum terjadinya merger.
2. Hitung rasio pertukaran saham.
3. Hitung EPS dan harga saham PT Kuning
setelah merger apabila PER tetap.
4. Hitung EPS dan harga saham PT Merah
setelah merger apabila PER tetap.
5. Apa yang dapat anda katakan untuk kedua
perusahaan tersebut
CASE STUDY 2
Jika untuk merger di soal sebelumnya PT
Kuning setuju untuk menukarkan setiap
lembar PT Merah dengan dua lembar PT
Kuning.
1.
2.
Hitung EPS dan harga saham PT Kuning
setelah merger apabila PER tidak berubah.
Hitung EPS dan harga saham PT Merah
setelah merger apabila PER tidak berubah
USAHA DAN
KEGAGALAN USAHA
PENGANTAR
Restrukturisasi
Perusahaan
(corporate
restructuring)
adalah
perubahan
struktur
organisasi sebagai akibat ekspansi dan kontraksi
usaha. Restrukturisasi akan diikuti pula dengan
perubahan pada neraca perusahaan , baik sisi
aktiva maupun sisi pasiva.
Restrukturisasi yang dilakukan oleh suatu
perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yakni merger dan akuisisi, beli utang dan
divestasi.
PENGANTAR
Pada kenyataannya perusahaan tidak
selamanya
berhasil
tumbuh
dan
mempertahankan kelangsungan usahanya.
Perusahaan yang mengalami kegagalan
usaha (business failurei), baik akibat
pengaruh internal maupun eksternal, pada
akhirnya harus melakukan langkah-langkah
penyelamatan
atau
reorganisasi
(reorganization),
bahkan
pembubaran
usaha atau likuidasi (liquidation).
MERGER, KONSOLIDASI,
AKUISISI DAN PERUSAHAAN
INDUK
Merger adalah penggabungan
dua atau lebih perusahaan
yang masih mempertahankan salah satu indentitas
perusahaan yang bergabung.
Konsolidasi adalah penggabungan dua atau lebih
perusahaan yang menghasilkan identitas yang sepenuhnya
baru.
Akuisisi = Bisa dengan akuisisi saham dan akuisisi aktiva
Perusahaan Induk (holding company) adalah gabungan
beberapa perusahaan anak (subsidiaries) yang perusahaan
induknya mempunyai pengendalian suara (voting control)
atas perusahaan anak.
MOTIF MERGER
Pertumbuhan atau diversifikasi
Sinergi (beban overhead semakin berkurang
maka laba meningkat)
Pencarian Dana
Peningkatan keterampilan manajerial dan
teknologi
Pertimbangan pajak
Peningkatan likuiditas kepemilikan
Bertahan dari pengambilalihan paksa
JENIS MERGER
Merger Horizontal (horizontal merger)
Merger antara perusahaan yang sama lini bisnisnya.
Misal, merger antara sesama sesama pabrik peralatan
mesin. Merger jenis itu mampu meningkatkan operasi
perusahaan, sekalligus mengurangi pesaing.
Merger Vertical (vertical merger)
Merger antara perusahaan yang mempunyai hubungan
pemasok pelanggan. Contohnya merger antara pabrik
peralatan mesin dan pemasok cetakan peralatan mesin.
Merger jenis itu dapat meningkatkan pengendalian atas
bahan baku atau distribusi barang jadi.
JENIS MERGER
Merger kongenerik (congeneric merger)
Merger antara perusahaan yang berbeda lini
bisnis dan tidak memiliki hubungan pemasok
pelanggan, tetapi masih dalam satu industri
yang sama. Misalnya, merger antara pabrik
peralatan mesin dengan pabrik sistem
peralatan
pembawa
barang
(conveyor).
Keuntungan
merger
jenis
itu
adalah
penggunaan
saluran
distribusi
secara
bersama untuk mengoptimalkan jumlah
pelanggan dari kedua perusahaan.
JENIS MERGER
Merger Konglomerat (conglomerate
merger)
Merger antara perusahaan yang berbeda
jenis bisnisnya. Contoh, merger antara
pabrik peralatan mesin dengan perusahaan
makanan siap saji. Merger jenis itu
dimaksudkan untuk diversifikasi usaha
(mengurangi risiko) akibat perbedaan
musim atau pola pendapatan kedua bisnis.
AKUISISI SAHAM
Akuisisi saham (pengambilalihan saham)
adalah dengan membeli hak suara saham
secara tunai, penyertaan saham atau surat
berharga
lainnya.
Proses
ini
sering
memulainya sebagai suatu penawaran
tersendiri
dari
manajemen
suatu
perusahaan kepada perusahaan lainnya. Ini
dapat dicapai dengan penawaran tender.
Tender
ini
dilakukan
oleh
sebuah
perusahaan secara langsung kepada para
pemegang saham perusahaan lainnya.
AKUISISI AKTIVA
Suatu
perusahaan
dapat
secara
efektif
memperoleh perusahaan lain dengan membeli
banyak atau semua aktiva-akivanya. Pencapaian
ini sama halnya dengan membeli perusahaan.
Oleh karena itu, dalam hal ini perusahaan target
tidak perlu ada hingga ia akan menjual aktivanya.
Nama dan bentuk usahanya akan tetap ada
hingga para pemegang sahamnya memilih untuk
melepasnya. Oleh karena itu, akuisisi aktiva
mungkin melibatkan pemindahan kepemilikan
terhadap aktiva-aktiva individu. Proses hukum
pemindahan aktiva dapat menjadi sangat mahal.
KLASIFIKASI AKUISISI
Analisis
finansial
secara
khusus
mengelompokkan akuisisi ke dalam tiga bentuk :
1.
Akuisisi Horisontal, merupakan akuisisi suatu
perusahaan didalam industri yang sama
sebagai penawar.
2.
Akuisisi Vertikal, suatu akuisisi yg melibatkan
perusahaan yg ada keterkaitan prosesnya
dalam proses produksi atau operasional.
3.
Akuisisi Konglomerasi, bila antara perusahaan
penawar dan perusahaan target tidak ada
hubungannya satu sama lain.
BELI UTANG (LEVERAGED
BUYOUT / LBO)
LBO digolongkan ke dalam merger finansial
karena bertujuan meningkatkan arus kas dan
harga saham melalui penggunaan leverage
keuangan (utang) yang tinggi. . LBO adalah
teknik akuisisi yang didanai oleh utang yang
besar untuk membeli perushaan target.
Harapan dari pihak yang mengakuisisi adalah
memperoleh arus kas yang besar sehingga
dapat melunasi utangnya dan meraup
keuntungan.
BELI UTANG (LEVERAGED
BUYOUT / LBO)
Tiga syarat agar suatu perusahaan menarik
dijadikan target akuisisi melalui LBO :
1. Perusahaan mempunyai posisi unggul dalam
industrinya, dengan ciri pertumbuhan laba yg
sangat baik dalam industrinya.
2. Perusahaan relatif memiliki proporsi utang yang
rendah dan mempunyai aktiva yang dapat
dijadikan jaminan bank.
3. Arus kas perusahaan stabil dan dapat
diprediksikan
sehingga
mampu
memenuhi
pembayaran pokok utang serta bunganya dan
modal kerja.
DIVESTASI
Pada kasus lain perusahaan memutuskan untuk
melakukan restrukturisasi yang bersifat kontraktif
, yakni divestasi, penjualan aktiva untuk tujuan
strategis. Dalam likuidasi, perusahaan menjual
aktivanya karena membutuhkan uang tunai untuk
melunasi
kewajibannya.
Divestasi
justru
dimaksudkan untuk tujuan yang positif, seperti
menghasilkan kas untuk membiayai ekspansi
dalam lini produk baru, mengatasi kinerja unit
operasi yang buruk, merampingkan perusahaan,
atau menyesuaikan kembali arah perusahaan
sesuai dengan sasaran strategis.
METODE ANALISIS MERGER
1.
2.
3.
4.
5.
Metode-metode untuk menganalisi merger
adalah :
Penilaian arus kas dari aktiva yg dihasilkan
perusahaan target
Pertukaran Saham
Adapun proses negosiasi dalam merger meliputi
:
Negosiasi Manajemen
Penawaran terbuka
Perlawanan terhadap pengambilalihan paksa
KEGAGALAN USAHA
1.
2.
3.
Tiga situasi kegagalan usaha :
Imbal hasil rendah atau negatif
Perusahaan yang terus menerus merugi akan mengalami
penurunan harga saham. Lebih lanjut, imbal hasil
perusahaan menjadi lebih rendah dari biaya modal.
Insolvensi teknis
Perusahaan tidak dapat membayar kewajibannya, tetapi
jumlah aktiva masih melebihi jumlah utangnya. Dalam
situasi itu, perusahaan dapat dikatakan sudah masukke
tahap krisis likuiditas.
Kepailitan
Perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya dan
jumlah aktiva kurang dari jumlah utang. Artinya, sekalipun
semua aktiva telah dicairkan menjadi kas, masih ada
sebagian utang yg belum terbayar. Inilah situasi yg paling
parah perusahaan sudah terancam pembubaran usaha.
LIKUIDASI
Bilamana perusahaan sudah memasuki
kegagalan jenis ketiga dan pihak kreditor
menilai perusahaan tidak mungkin lagi
melakukan perbaikan,, langkah likuidasi
menjadi pilihan terakhir. Beberapa langkah
likuidasi ialah: pelunasan utang upah dan
gaji, pembayaran pajak, penjualan aktiva
tetap
yang
menjadi
jaminan
dan
pelaksanaan
semua
kewajiban
sebagaimana diatur dalam kontrak utang.
CASE STUDY 1
PT Kuning bermaksud melakukan merger
dengan
PT
Merah.
Sesuai
dengan
kesepakatan di antara kedua perusahaan.
PT kuning Setuju untuk membeli saham PT
Merah dengan harga Rp 22.400 per
lembar. Berikut ini adalah informasi
penting lainnya terkait dengan akuisisi
yang akan dilakukan :
CASE STUDY 1
No
.
Keterangan
1
Laba bersih untuk pemegang saham
(juta rupiah)
2
Jumlah saham biasa yang beredar (ribu
lembar)
3
Harga saham per lembar
PT
Kuning
(Rp)
PT Merah
(Rp)
10.000
2.000
2.500
400
16.000
15.000
CASE STUDY 1
Diminta :
1. Hitung EPS dan PER tiap-tiap perusahaan
sebelum terjadinya merger.
2. Hitung rasio pertukaran saham.
3. Hitung EPS dan harga saham PT Kuning
setelah merger apabila PER tetap.
4. Hitung EPS dan harga saham PT Merah
setelah merger apabila PER tetap.
5. Apa yang dapat anda katakan untuk kedua
perusahaan tersebut
CASE STUDY 2
Jika untuk merger di soal sebelumnya PT
Kuning setuju untuk menukarkan setiap
lembar PT Merah dengan dua lembar PT
Kuning.
1.
2.
Hitung EPS dan harga saham PT Kuning
setelah merger apabila PER tidak berubah.
Hitung EPS dan harga saham PT Merah
setelah merger apabila PER tidak berubah