NILAI UANG PADA PERSPEKTIF EKONOMI KONVE
MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH 1
NILAI UANG PADA PERSPEKTIF EKONOMI KONVENSIONAL
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah manajemen keuangan syariah 1
Dosen Pengampu: Zumaroh.M.E.sy
Disusun Oleh :
NAMA:
NPM:
Aldi Bagus Kusuma
1502100151
Neneng Maida Wijaya
1502100092
Jainudin
1502100263
Sedha Aftia N
1502100214
Jurusan Syari’ah
Prodi S1 Perbankan Syari’ah (A)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
JURAI SIWO METRO
TP 2015/2016
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat rahmat dan nikmatNyalah saya dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen Keuangan Syariah
ini, yang diberikan oleh ibu Zumaroh.M.E.sy selaku dosen pengampu Manajemen
Keuangan Syariah.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari dosen
yang bersangkutan agar memenuhi tugas yang telah ditetapkan, dan juga agar
setiap mahasiswa dapat terlatih dalam pembuatan makalah. Makalah ini berjudul
“Nilai Uang Dalam Perspektif Ekonomi Konvensional”.
Adapun sumber-sember dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari
beberapa buku yang membahas tentang materi yang berkaitan dan juga melalui
media internet. Saya
kepada
penyedia
sebagai penyusun makalah ini, sangat berterima kasih
sumber
walau
tidak
dapat
secara
langsung
untuk
mengucapkannya.
Saya menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun
dengan saya yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini
mungkin masih banyak sekali kekurangan-kekurang yang ditemukan, oleh karena
itu saya mengucapkan mohon maaf. Saya mangharapkan ada kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Metro, 19 September 2016
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul .....................................................................................................
i
Kata Pengantar .....................................................................................................
ii
Daftar Isi ..............................................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
2
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................
2
D. Manfaat Penulisan .......................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................
3
A. Pengertian Politik.........................................................................
3
B. Pengertian Strategi .....................................................................
3
C. Pengertian Nasional ....................................................................
5
D. Apa yang dimaksud dengan Politik Strategi Nasional..................
7
BAB III PENUTUP ..........................................................................
8
Kesimpulan ..................................................................................
8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak
kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi.
Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Perlu diingat bahwa dalam hal
pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan
orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain
dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri
manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang
harus dihormati, dijaga, dan dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah
merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui
aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum.
Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi
Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu,
pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik
kesimpulan tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a) HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah
bagian dari manusia secara otomatis
b) HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin,
ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan
bangsa.
c) HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk
membatasi atau melanggar hak orang lain.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1)
Apa saja macam-macam hak asasi manusia ?
5
2)
Apa hak asasi manusia pada tataran global ?
3)
Apa saja ruang lingkup hak asasi manusia ?
4)
Apa yang di maksut dengan itu Hak asasi pribadi / personal Right ?
5)
Apa yang di maksut dengan Hak asasi politik / Political Right ?
6)
Apa yang di maksut dengan Hak asasi hukum / Legal Equality Right ?
7)
Apa yang di maksut dengan Hak asasi Ekonomi / Property Rigths ?
8)
Apa yang di maksut dengan Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights ?
9)
Apa yang di maksut dengan Hak asa sisosial budaya ?
C.Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah sebagai berikut:
1)
Menjelaskan macam-macam hak asasi manusia ?
2)
Menjelaskan ruang lingkup hak asasi manusia ?
3)
Menjelaskan hak asasi manusia pada tataran global ?
D.Manfaat penulisan
1)
Kita dapat mengetahui macam-macam hak asasi manusia.
2)
Kita dapat mengetahui apa itu Hak asasi pribadi / personal Right.
3)
Kita dapat mengetahui apa itu Hak asasi politik / Political Right.
4)
Kita dapat mengetahui apa itu Hak asasi hukum / Legal Equality Right.
5)
Kita dapat mengetahui apa itu Hak asasi Ekonomi / Property Rigths.
6)
Kita dapat mengetahui apa itu Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights.
7)
Kita dapat mengetahui apa itu Hak asa sisosial budaya / Social Culture
Right.
8)
Dapat mengetahui apa itu hak asasi manusia pada tataran global .
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)
6
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhlukTuhan Yang Maha Kuasa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun
1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).
Pengakuan terhadap HAM memiliki dua landasan,sebagai berikut:
1). Landasan yang langsung dan pertama, yakni kodrat manusia. kodrat
manusia adalah sama derajat dan martabatnya. semua manusia adalah
sederajat tanpa membedakan ras, agama, suku, bahasa, dan sebagainya.
2). Landasan yang keduadan yang lebih dalam: Tuhan menciptakan manusia.
Semua manusia adalah makhluk dari pencipta yang sama yaitu Tuhan
yang Maha Esa. Karena itu di hadapan Tuhan , manusia adalah sama
kecuali nanti pada amalnya.
B.HAK ASASI MANUSIA PADA TATARAN GLOBAL
1
Sebelum konsep HAM diritifikasi PBB, terdapat beberapa konsep utama
mengenai HAM ,yaitu:
a. Ham menurut konsep Negara-negara Barat :
1) Ingin meninggalkan konsep Negara yang mutlak.
2) Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas.
3) Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri individu manusia.
4) Hak asasi lebih dulu ada daripada tatanan Negara.
b. HAM menurut konsep sosialis :
1) Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi dalam masyarakat
2) Hak asasi tidak ada sebelum Negara ada.
3) Negara berhak membatasi hak asasi manusia apabila situasi menghendaki.
c. HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika :
1) Tidak boleh bertentangan ajaran agama sesuai dengan kodratnya.
2) Masyarakat sebagai keluarga besar, artinya penghormatan utama terhadap
kepala keluarga.
1 Rozak Abdul Pendidikan kewarga[negara]an (UIN Jakarta, ICCE, 2013)
hlm.148
7
3) Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan
kewajiban sebagai anggota masyarakat.
d. HAM menurut konsep PBB :
2
Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh
Elenor Roosevelt dan secara resmi disebut “ Universal Decralation of Human
Rights”.
Universal Decralation of Human Rights menyatakan bahwa setiap orang
mempunyai:
Hak untuk hidup
1)
Kemerdekaan dan keamanan badan
2)
Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum
3)
Hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana
4)
Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu Negara
5)
Hak untuk mendapat hak milik atas benda
6)
Hak untuk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan
7)
Hak untuk bebas memeluk agama
8)
Hak untuk mendapat pekerjaan
9)
Hak untuk berdagang
10) Hak untuk mendapatkan pendidikan
11) Hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan masyarakat
12) Hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan
keilmuan.
Berdasarkan konteks sejarah, pada dasarnya perjuangan mewujudkan
suatu demokrasi juga merupakan sejarah perjuangan menegakkan HAM di dunia.
Oleh karena itu, dewasa ini isu mengenai demokrasi akan selalu berhubungan
dengan isu mengenai hak asasi manusia.
Demokrasi dan HAM adalah dua isu bahkan gerakan global yang tak
terelakkan. Perjuangan menegakkan demokrasi merupakan upaya umat manusia
dalam rangka menjamin dan melindungi hak asasi manusia. Demokrasi diyakini
sebagai sistem politik yang dapat memberi penghargaan atas hak dasar manusia
dan selanjutnya menjamin perlindungan dan penegakan atas hak-hak dasar
tersebut. Unsur pokok dari demokrasi adalah perwujudan dari pengakuan akan
HAM.
3
2Abdullah, Rozali. (Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan di
Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia 2002) hlm.170-172
3 Nasution, Harun, dan Bahtiar Effendy (Hak Asasi Manusia dalam Islam,
Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 1987) hlm.138
8
Demokrasi memiliki dua unsur utama, yaitu kontrol rakyat atas proses
pembuatan keputusan politis dan kesamaan hak-hak/kesetaraan politis dalam
menjalankan kendali (Beetham & Boyle.2000). Dalam pandang yang hampir sama
demokrasi mencakup 2 konsep pokok yaitu :
1. Kebebasan dan persamaan adalah fondasi demokrasi.
2. Kebebasan dianggap sebagai sarana mencapai kemajuan dengan memberikan
hasil maksimal dari usaha orang tanpa adanya pembatasan dari penguasa.
Jadi, bagian tak dapat terpisahkan dari ide kebebasan adalah pembatasan
kekuasaan-kekuasaan penguasa politik. Demokrasi adalah sistem politik yang
melindungi kebebasan warganya sekaligus memberi tugas pemerintah unutk
menjamin kebebasan tersebut. Persamaan merupakan sarana penting untuk
kemajuan setiap orang. Dengan prinsip persamaan, setiap orang dianggap sama,
tanpa dibeda-bedakan dan memperoleh akses dan kesempatan sama untuk
mengembangkan diri sesuai dengan potensinya. Adanya kebebasan dan persamaan
adalah karena adanya pengakuan atas hak asasi manusia.
Perkembangan pemikiran HAM dunia bermula dari:
1. Magna Charta
Pada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM di
kawasan Eropa dimulai dengan lahirnya magna Charta yang antara lain memuat
pandangan bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaan absolute (raja yang
menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak terikat dengan hukum yang dibuatnya),
menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat diminta Pertanggung Jawabannya
dimuka hukum (Mansyur Effendi,1994).
2. The American declaration
Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The
American Declaration of Independence yang lahir dari paham Rousseau dan
Montesquuieu. Mulailah dipertegas bahwa manusia adalah merdeka sejak di
dalam perut ibunya, sehingga tidaklah logis bila sesudah lahir ia harus dibelenggu
3. The French declaration
Selanjutnya, pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration (Deklarasi
Perancis), dimana ketentuan tentang hak lebih dirinci lagi sebagaimana dimuat
dalam The Rule of Law yang antara lain berbunyi tidak boleh ada penangkapan
tanpa alasan yang sah. Dalam kaitan itu berlaku prinsip presumption of innocent,
artinya orang-orang yang ditangkap, kemudian ditahan dan dituduh, berhak
9
dinyatakan tidak bersalah, sampai ada keputusan pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap yang menyatakan ia bersalah.
4. The Four Freedom
Ada empat hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat, hak
kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang
diperlukannya, hak kebebasan dari kemiskinan dalam Pengertian setiap bangsa
berusaha mencapai tingkat kehidupan yang damai dan sejahtera bagi
penduduknya, hak kebebasan dari ketakutan, yang meliputi usaha, pengurangan
persenjataan, sehingga tidak satupun bangsa berada dalam posisi berkeinginan
untuk melakukan serangan terhadap Negara lain ( Mansyur Effendi,1994).
Salah satu contoh pelanggaran ham pada tataran global yaitu :
Pelanggaran ham yang di lakukan oleh Adolf Hilter di Jerman.
Adolf Hilter di anggap salah satu pemimpin terkejam yang pernah ada ,
Adolf Hilter yang merupakan pimpinan nazi di jerman pada periode 1930-an. Iya
melakukan banyak kejahatan kemanusiaan, seperti menangkap tokoh-tokoh
politik yang menentangnya dan melakukan pembasmian pada orang-orang yahudi.
Adolf Hilter sendiri memang di kenal sebagai anti yahudi, iya juga menjadi salah
satu penyebab terjadinya perang dunia ke 2.
Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) Pada tataran global di
Dunia Internasional: Pelanggaran Israel dan Palestina
Israel merupakan wilayah yang terbentuk dari perkumpulan orang-orang
Yahudi yang mengungsi ke wilayah Palestina. Orang-orang yahudi diterima baik
oleh banga Palestina, namun kemudian membentuk sebuah negara bernama Israel.
Israel sedikit demi sekidt mulai memperluas wilayahnya dengan mengusir
penduduk asli. Dengan bantuan Amerika Serikat, Israel kini dapat menguasai
sebagian besar dari wilayah Palestina, sedangkan palestina kini hanya wilayah
kecil yang terletak ditengah negara Israel. Israel selalu melakukan penyerangan
langsung terhadap Palestina. Terdapat ribuan warga Palestina menjadi korban.
Bahkan relawan yang membantu ikut menjadi korban. Palestina kini berjuang
untuk mendapatkan pengakuan PBB sebagai suatu negara, namun diakuinya
palestina tidak menghentingkan peperangan tersebut, sampai-sampai banyak
hukum internasional yang dilanggaran oleh Israel. namun tidak ada ketegasan
PBB.
C.MACAM-MACAM HAK ASASI MANUSIA DAN RUANG LINGKUP
1. Hak Asasi Politik (Political Right)
10
Hak asasi politik ialah hak yang berhubungan dengan kehidupan politik.
Hak asasi politik ketika diperbolehkannya keikutsertaan masyarakat, tidak
pandang bulu, ras, agama dan sebagainya dalam dunia perpolitikan suatu negara.
Ada beberapa hak yang dimiliki masyarakat dalam kebijakan politik atau hak
asasi politik :
Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
Hak membuat dan mendirikan parpol atau partai politik dan organisasi
politik lainnya
Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
2. Hak Asasi Hukum
Hak asasi hukum ialah kesamaan kedudukan dalam hukum dan juga
pemerintahan, yaitu hak yang berhubungan dengan berbagai kehidupan hukum
dan juga pemerintahan. Contoh dari hak asasi hukum sebagai berikut :
Hak guna mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum serta
pemerintahan.
Hak menjadi pegawai negeri sipil atau PNS.
Hak untuk mendapat layanan dan perlindungan hukum.
3. Hak Asasi Ekonomi
Hak asasi ekonomi ialah hak yang berhubungan dengan berbagai kegiatan
perekonomi atau hak yang sudah semestinya dimiliki setiap masyarakat untuk
bertahan hidup dengan memenuhi kebutuhannya. Jika saja seseorang tak
mempunyai hak asasi ekonomi, kemungkinan terburuknya dia tidak akan bisa
bertahan hidup di suatu negara. Contoh dari hak asasi ekonomi sebagai berikut :
Hak kebebasan dalam melakukan berbagai kegiatan jual beli.
Hak kebebasan dalam mengadakan perjanjian kontrak.
11
Hak kebebasan dalam menyelenggarakan kegiatan sewa-menyewa atau
utang piutang.
Hak memiliki serta mendapatkan pekerjaan yang layak.
4. Hak Asasi Peradilan
4
Hak asasi peradilan ialah hak untuk diperlakukan sama terhadap tata cara
pengadilan,Hak asasi peradilan berlaku ketika seseorang melewati batas hukum
yang ada di negaranya dan diadili untuk ditegaskan penerapan hukum tetapi masih
berhak mendapatkan pembelaan hukum.. Contoh dari hak asasi peradilan sebagai
berikut :
Hak dalam mendapatkan pembelaan hukum di depan pengadilan.
Hak persamaan dalam perlakuan penggeledahan, penahanan, penyelidikan,
penangkapan di muka hukum.
5. Hak Asasi Sosial Budaya
Hak asasi sosial budaya ialah hak yang brhubungan dengan kehidupan
dalam bermasyarakat atau Hak Asasi Sosial budaya merupakan hak yang
diterapkan berdasarkan kegiatan yang berhubungan dengan interaksi dan budaya
masyarakat sekitar. Berikut hak-hak asasi sosial budaya. Contoh hak asasi sosial
budaya sebagai berikut :
Hak dalam memilih, menentukan, serta mendapatkan pendidikan.
Hak mendapatkan pengajaran.
Hak dalam mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan juga
minat.
6. Hak Asasi Pribadi
4Abdullah, Rozali. (Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan di
Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia 2002) hlm.170-172
12
Hak asasi pribadi ialah hak yang masih berhubungan dengan kehidupan
pribadi manusia. Contoh dari hak asasi pribadi sebagai berikut :
Hak kebebasan untuk dapat bergerak, bepergian, serta berpindah-pindah
tempat.
Hak kebebasan dalam mengeluarkan atau menyatakan suatu pendapat.
Hak kebebasan dalam memilih dan juga aktif berorganisasi.
Hak kebebasan dalam memilih, memeluk, dan menjalankan agama yang
diyakini oleh tiap-tiap manusia.
D.Ruang Lingkup Hak Asasi Manusia.
5
Ruang lingkup HAM meliputi :
Hak pribadi : hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan dan lainlain.
Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seorang berada
Kebebasan sipil dan politik untuk dapat iut serta dalam pemerintahan
Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi sosial
BAB III
5Al-Maududi, Abu A’la. (Hak Asasi Manusia dalam Islam.Jakarta:YAPI.1998)
hlm.165-179
13
PENUTUP
Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan
kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi
satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas
HAM orang lain.Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh
perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang
dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara
akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh
proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat
dalam Undang-Undang pengadilan HAM.
Tuntutan untuk menegakkan HAM kini sudah sedemikian kuat, baik dari
dalam negeri maupun melalui tekanan dari dunia internasional, namun masih
banyak tantangan yang harus dihadapi. Untuk itu perlu adanya dukungan dari
semua pihak, seperti masyarakat, politisi, akademisi, tokoh masyarakat, dan pers,
agar upaya penegakan HAM bergerak ke arah positif sesuai harapan kita bersama.
Penghormatan dan penegakan terhadap HAM merupakan suatu keharusan
dan tidak perlu ada tekanan dari pihak mana pun untuk melaksanakannya.
Pembangunan bangsa dan negara pada dasarnya juga ditujukan untuk memenuhi
hak-hak asasi warga negaranya. Diperlukan niat dan kemauan yang serius dari
pemerintah, aparat penegak hukum, dan para elite politik agar penegakan HAM
berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan dan memastikan bahwa hak asasi
warga negaranya dapat terwujud dan terpenuhi dengan baik. Dan sudah menjadi
kewajiban bersama segenap komponen bangsa untuk mencegah agar pelanggaran
HAM di masa lalu tidak terulang kembali di masa kini dan masa yang akan
datang.
14
Daftar Pustaka
Abdullah, Rozali. (Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan di indonesia,
Jakarta: Ghalia Indonesia 2002) hlm.170-172
Al-Maududi, Abu A’la. (Hak Asasi Manusia dalam Islam.Jakarta:YAPI.1998)
hlm.165-179
Effendi, Masyhur (HAM dalam Hukum Nasional, Jakarta, Ghalia Indonesia,1994)
hlm. 211 http://www.bantuanhukum.co.id 5 Maret 2001. Pukul 19:45
Abdullah, Rozali. (Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan di Indonesia,
Jakarta: Ghalia Indonesia 2002) hlm.170-172
Kaelan H. (Pendidikan PANCASILA, Paradigma, Yogyakarta, 2002) hlm.97
Manan, Bagir, (Pengaturan Hak Asasi Manusia di Indonesia.Bandung: PT
Alumni. 2001) hlm.95
Nasution, Harun, dan Bahtiar Effendy (Hak Asasi Manusia dalam Islam, Jakarta,
Yayasan Obor Indonesia, 1987) hlm.138
Rozak Abdul Pendidikan kewarga[negara]an (UIN Jakarta, ICCE, 2013) hlm.148
Tilaar, H.A.R. et el (Dimensi HAM dalam persekolahan Indonesia,
Bandung,PT.Alumni,1999) hlm.16-24
Zubaidi Achmad, dkk (Pendidikan Kewarganegaraan, Paradigma Yogyakarta,
2002) hlm.172
NILAI UANG PADA PERSPEKTIF EKONOMI KONVENSIONAL
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah manajemen keuangan syariah 1
Dosen Pengampu: Zumaroh.M.E.sy
Disusun Oleh :
NAMA:
NPM:
Aldi Bagus Kusuma
1502100151
Neneng Maida Wijaya
1502100092
Jainudin
1502100263
Sedha Aftia N
1502100214
Jurusan Syari’ah
Prodi S1 Perbankan Syari’ah (A)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
JURAI SIWO METRO
TP 2015/2016
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat rahmat dan nikmatNyalah saya dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen Keuangan Syariah
ini, yang diberikan oleh ibu Zumaroh.M.E.sy selaku dosen pengampu Manajemen
Keuangan Syariah.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari dosen
yang bersangkutan agar memenuhi tugas yang telah ditetapkan, dan juga agar
setiap mahasiswa dapat terlatih dalam pembuatan makalah. Makalah ini berjudul
“Nilai Uang Dalam Perspektif Ekonomi Konvensional”.
Adapun sumber-sember dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari
beberapa buku yang membahas tentang materi yang berkaitan dan juga melalui
media internet. Saya
kepada
penyedia
sebagai penyusun makalah ini, sangat berterima kasih
sumber
walau
tidak
dapat
secara
langsung
untuk
mengucapkannya.
Saya menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun
dengan saya yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini
mungkin masih banyak sekali kekurangan-kekurang yang ditemukan, oleh karena
itu saya mengucapkan mohon maaf. Saya mangharapkan ada kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Metro, 19 September 2016
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul .....................................................................................................
i
Kata Pengantar .....................................................................................................
ii
Daftar Isi ..............................................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
2
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................
2
D. Manfaat Penulisan .......................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................
3
A. Pengertian Politik.........................................................................
3
B. Pengertian Strategi .....................................................................
3
C. Pengertian Nasional ....................................................................
5
D. Apa yang dimaksud dengan Politik Strategi Nasional..................
7
BAB III PENUTUP ..........................................................................
8
Kesimpulan ..................................................................................
8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak
kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi.
Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Perlu diingat bahwa dalam hal
pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan
orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain
dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri
manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang
harus dihormati, dijaga, dan dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah
merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui
aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum.
Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi
Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu,
pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik
kesimpulan tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a) HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah
bagian dari manusia secara otomatis
b) HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin,
ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan
bangsa.
c) HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk
membatasi atau melanggar hak orang lain.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1)
Apa saja macam-macam hak asasi manusia ?
5
2)
Apa hak asasi manusia pada tataran global ?
3)
Apa saja ruang lingkup hak asasi manusia ?
4)
Apa yang di maksut dengan itu Hak asasi pribadi / personal Right ?
5)
Apa yang di maksut dengan Hak asasi politik / Political Right ?
6)
Apa yang di maksut dengan Hak asasi hukum / Legal Equality Right ?
7)
Apa yang di maksut dengan Hak asasi Ekonomi / Property Rigths ?
8)
Apa yang di maksut dengan Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights ?
9)
Apa yang di maksut dengan Hak asa sisosial budaya ?
C.Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah sebagai berikut:
1)
Menjelaskan macam-macam hak asasi manusia ?
2)
Menjelaskan ruang lingkup hak asasi manusia ?
3)
Menjelaskan hak asasi manusia pada tataran global ?
D.Manfaat penulisan
1)
Kita dapat mengetahui macam-macam hak asasi manusia.
2)
Kita dapat mengetahui apa itu Hak asasi pribadi / personal Right.
3)
Kita dapat mengetahui apa itu Hak asasi politik / Political Right.
4)
Kita dapat mengetahui apa itu Hak asasi hukum / Legal Equality Right.
5)
Kita dapat mengetahui apa itu Hak asasi Ekonomi / Property Rigths.
6)
Kita dapat mengetahui apa itu Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights.
7)
Kita dapat mengetahui apa itu Hak asa sisosial budaya / Social Culture
Right.
8)
Dapat mengetahui apa itu hak asasi manusia pada tataran global .
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)
6
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhlukTuhan Yang Maha Kuasa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun
1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).
Pengakuan terhadap HAM memiliki dua landasan,sebagai berikut:
1). Landasan yang langsung dan pertama, yakni kodrat manusia. kodrat
manusia adalah sama derajat dan martabatnya. semua manusia adalah
sederajat tanpa membedakan ras, agama, suku, bahasa, dan sebagainya.
2). Landasan yang keduadan yang lebih dalam: Tuhan menciptakan manusia.
Semua manusia adalah makhluk dari pencipta yang sama yaitu Tuhan
yang Maha Esa. Karena itu di hadapan Tuhan , manusia adalah sama
kecuali nanti pada amalnya.
B.HAK ASASI MANUSIA PADA TATARAN GLOBAL
1
Sebelum konsep HAM diritifikasi PBB, terdapat beberapa konsep utama
mengenai HAM ,yaitu:
a. Ham menurut konsep Negara-negara Barat :
1) Ingin meninggalkan konsep Negara yang mutlak.
2) Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas.
3) Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri individu manusia.
4) Hak asasi lebih dulu ada daripada tatanan Negara.
b. HAM menurut konsep sosialis :
1) Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi dalam masyarakat
2) Hak asasi tidak ada sebelum Negara ada.
3) Negara berhak membatasi hak asasi manusia apabila situasi menghendaki.
c. HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika :
1) Tidak boleh bertentangan ajaran agama sesuai dengan kodratnya.
2) Masyarakat sebagai keluarga besar, artinya penghormatan utama terhadap
kepala keluarga.
1 Rozak Abdul Pendidikan kewarga[negara]an (UIN Jakarta, ICCE, 2013)
hlm.148
7
3) Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan
kewajiban sebagai anggota masyarakat.
d. HAM menurut konsep PBB :
2
Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh
Elenor Roosevelt dan secara resmi disebut “ Universal Decralation of Human
Rights”.
Universal Decralation of Human Rights menyatakan bahwa setiap orang
mempunyai:
Hak untuk hidup
1)
Kemerdekaan dan keamanan badan
2)
Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum
3)
Hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana
4)
Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu Negara
5)
Hak untuk mendapat hak milik atas benda
6)
Hak untuk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan
7)
Hak untuk bebas memeluk agama
8)
Hak untuk mendapat pekerjaan
9)
Hak untuk berdagang
10) Hak untuk mendapatkan pendidikan
11) Hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan masyarakat
12) Hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan
keilmuan.
Berdasarkan konteks sejarah, pada dasarnya perjuangan mewujudkan
suatu demokrasi juga merupakan sejarah perjuangan menegakkan HAM di dunia.
Oleh karena itu, dewasa ini isu mengenai demokrasi akan selalu berhubungan
dengan isu mengenai hak asasi manusia.
Demokrasi dan HAM adalah dua isu bahkan gerakan global yang tak
terelakkan. Perjuangan menegakkan demokrasi merupakan upaya umat manusia
dalam rangka menjamin dan melindungi hak asasi manusia. Demokrasi diyakini
sebagai sistem politik yang dapat memberi penghargaan atas hak dasar manusia
dan selanjutnya menjamin perlindungan dan penegakan atas hak-hak dasar
tersebut. Unsur pokok dari demokrasi adalah perwujudan dari pengakuan akan
HAM.
3
2Abdullah, Rozali. (Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan di
Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia 2002) hlm.170-172
3 Nasution, Harun, dan Bahtiar Effendy (Hak Asasi Manusia dalam Islam,
Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 1987) hlm.138
8
Demokrasi memiliki dua unsur utama, yaitu kontrol rakyat atas proses
pembuatan keputusan politis dan kesamaan hak-hak/kesetaraan politis dalam
menjalankan kendali (Beetham & Boyle.2000). Dalam pandang yang hampir sama
demokrasi mencakup 2 konsep pokok yaitu :
1. Kebebasan dan persamaan adalah fondasi demokrasi.
2. Kebebasan dianggap sebagai sarana mencapai kemajuan dengan memberikan
hasil maksimal dari usaha orang tanpa adanya pembatasan dari penguasa.
Jadi, bagian tak dapat terpisahkan dari ide kebebasan adalah pembatasan
kekuasaan-kekuasaan penguasa politik. Demokrasi adalah sistem politik yang
melindungi kebebasan warganya sekaligus memberi tugas pemerintah unutk
menjamin kebebasan tersebut. Persamaan merupakan sarana penting untuk
kemajuan setiap orang. Dengan prinsip persamaan, setiap orang dianggap sama,
tanpa dibeda-bedakan dan memperoleh akses dan kesempatan sama untuk
mengembangkan diri sesuai dengan potensinya. Adanya kebebasan dan persamaan
adalah karena adanya pengakuan atas hak asasi manusia.
Perkembangan pemikiran HAM dunia bermula dari:
1. Magna Charta
Pada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM di
kawasan Eropa dimulai dengan lahirnya magna Charta yang antara lain memuat
pandangan bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaan absolute (raja yang
menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak terikat dengan hukum yang dibuatnya),
menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat diminta Pertanggung Jawabannya
dimuka hukum (Mansyur Effendi,1994).
2. The American declaration
Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The
American Declaration of Independence yang lahir dari paham Rousseau dan
Montesquuieu. Mulailah dipertegas bahwa manusia adalah merdeka sejak di
dalam perut ibunya, sehingga tidaklah logis bila sesudah lahir ia harus dibelenggu
3. The French declaration
Selanjutnya, pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration (Deklarasi
Perancis), dimana ketentuan tentang hak lebih dirinci lagi sebagaimana dimuat
dalam The Rule of Law yang antara lain berbunyi tidak boleh ada penangkapan
tanpa alasan yang sah. Dalam kaitan itu berlaku prinsip presumption of innocent,
artinya orang-orang yang ditangkap, kemudian ditahan dan dituduh, berhak
9
dinyatakan tidak bersalah, sampai ada keputusan pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap yang menyatakan ia bersalah.
4. The Four Freedom
Ada empat hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat, hak
kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang
diperlukannya, hak kebebasan dari kemiskinan dalam Pengertian setiap bangsa
berusaha mencapai tingkat kehidupan yang damai dan sejahtera bagi
penduduknya, hak kebebasan dari ketakutan, yang meliputi usaha, pengurangan
persenjataan, sehingga tidak satupun bangsa berada dalam posisi berkeinginan
untuk melakukan serangan terhadap Negara lain ( Mansyur Effendi,1994).
Salah satu contoh pelanggaran ham pada tataran global yaitu :
Pelanggaran ham yang di lakukan oleh Adolf Hilter di Jerman.
Adolf Hilter di anggap salah satu pemimpin terkejam yang pernah ada ,
Adolf Hilter yang merupakan pimpinan nazi di jerman pada periode 1930-an. Iya
melakukan banyak kejahatan kemanusiaan, seperti menangkap tokoh-tokoh
politik yang menentangnya dan melakukan pembasmian pada orang-orang yahudi.
Adolf Hilter sendiri memang di kenal sebagai anti yahudi, iya juga menjadi salah
satu penyebab terjadinya perang dunia ke 2.
Kasus Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) Pada tataran global di
Dunia Internasional: Pelanggaran Israel dan Palestina
Israel merupakan wilayah yang terbentuk dari perkumpulan orang-orang
Yahudi yang mengungsi ke wilayah Palestina. Orang-orang yahudi diterima baik
oleh banga Palestina, namun kemudian membentuk sebuah negara bernama Israel.
Israel sedikit demi sekidt mulai memperluas wilayahnya dengan mengusir
penduduk asli. Dengan bantuan Amerika Serikat, Israel kini dapat menguasai
sebagian besar dari wilayah Palestina, sedangkan palestina kini hanya wilayah
kecil yang terletak ditengah negara Israel. Israel selalu melakukan penyerangan
langsung terhadap Palestina. Terdapat ribuan warga Palestina menjadi korban.
Bahkan relawan yang membantu ikut menjadi korban. Palestina kini berjuang
untuk mendapatkan pengakuan PBB sebagai suatu negara, namun diakuinya
palestina tidak menghentingkan peperangan tersebut, sampai-sampai banyak
hukum internasional yang dilanggaran oleh Israel. namun tidak ada ketegasan
PBB.
C.MACAM-MACAM HAK ASASI MANUSIA DAN RUANG LINGKUP
1. Hak Asasi Politik (Political Right)
10
Hak asasi politik ialah hak yang berhubungan dengan kehidupan politik.
Hak asasi politik ketika diperbolehkannya keikutsertaan masyarakat, tidak
pandang bulu, ras, agama dan sebagainya dalam dunia perpolitikan suatu negara.
Ada beberapa hak yang dimiliki masyarakat dalam kebijakan politik atau hak
asasi politik :
Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
Hak membuat dan mendirikan parpol atau partai politik dan organisasi
politik lainnya
Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
2. Hak Asasi Hukum
Hak asasi hukum ialah kesamaan kedudukan dalam hukum dan juga
pemerintahan, yaitu hak yang berhubungan dengan berbagai kehidupan hukum
dan juga pemerintahan. Contoh dari hak asasi hukum sebagai berikut :
Hak guna mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum serta
pemerintahan.
Hak menjadi pegawai negeri sipil atau PNS.
Hak untuk mendapat layanan dan perlindungan hukum.
3. Hak Asasi Ekonomi
Hak asasi ekonomi ialah hak yang berhubungan dengan berbagai kegiatan
perekonomi atau hak yang sudah semestinya dimiliki setiap masyarakat untuk
bertahan hidup dengan memenuhi kebutuhannya. Jika saja seseorang tak
mempunyai hak asasi ekonomi, kemungkinan terburuknya dia tidak akan bisa
bertahan hidup di suatu negara. Contoh dari hak asasi ekonomi sebagai berikut :
Hak kebebasan dalam melakukan berbagai kegiatan jual beli.
Hak kebebasan dalam mengadakan perjanjian kontrak.
11
Hak kebebasan dalam menyelenggarakan kegiatan sewa-menyewa atau
utang piutang.
Hak memiliki serta mendapatkan pekerjaan yang layak.
4. Hak Asasi Peradilan
4
Hak asasi peradilan ialah hak untuk diperlakukan sama terhadap tata cara
pengadilan,Hak asasi peradilan berlaku ketika seseorang melewati batas hukum
yang ada di negaranya dan diadili untuk ditegaskan penerapan hukum tetapi masih
berhak mendapatkan pembelaan hukum.. Contoh dari hak asasi peradilan sebagai
berikut :
Hak dalam mendapatkan pembelaan hukum di depan pengadilan.
Hak persamaan dalam perlakuan penggeledahan, penahanan, penyelidikan,
penangkapan di muka hukum.
5. Hak Asasi Sosial Budaya
Hak asasi sosial budaya ialah hak yang brhubungan dengan kehidupan
dalam bermasyarakat atau Hak Asasi Sosial budaya merupakan hak yang
diterapkan berdasarkan kegiatan yang berhubungan dengan interaksi dan budaya
masyarakat sekitar. Berikut hak-hak asasi sosial budaya. Contoh hak asasi sosial
budaya sebagai berikut :
Hak dalam memilih, menentukan, serta mendapatkan pendidikan.
Hak mendapatkan pengajaran.
Hak dalam mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan juga
minat.
6. Hak Asasi Pribadi
4Abdullah, Rozali. (Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan di
Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia 2002) hlm.170-172
12
Hak asasi pribadi ialah hak yang masih berhubungan dengan kehidupan
pribadi manusia. Contoh dari hak asasi pribadi sebagai berikut :
Hak kebebasan untuk dapat bergerak, bepergian, serta berpindah-pindah
tempat.
Hak kebebasan dalam mengeluarkan atau menyatakan suatu pendapat.
Hak kebebasan dalam memilih dan juga aktif berorganisasi.
Hak kebebasan dalam memilih, memeluk, dan menjalankan agama yang
diyakini oleh tiap-tiap manusia.
D.Ruang Lingkup Hak Asasi Manusia.
5
Ruang lingkup HAM meliputi :
Hak pribadi : hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan dan lainlain.
Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seorang berada
Kebebasan sipil dan politik untuk dapat iut serta dalam pemerintahan
Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi sosial
BAB III
5Al-Maududi, Abu A’la. (Hak Asasi Manusia dalam Islam.Jakarta:YAPI.1998)
hlm.165-179
13
PENUTUP
Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan
kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi
satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas
HAM orang lain.Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh
perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang
dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara
akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh
proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat
dalam Undang-Undang pengadilan HAM.
Tuntutan untuk menegakkan HAM kini sudah sedemikian kuat, baik dari
dalam negeri maupun melalui tekanan dari dunia internasional, namun masih
banyak tantangan yang harus dihadapi. Untuk itu perlu adanya dukungan dari
semua pihak, seperti masyarakat, politisi, akademisi, tokoh masyarakat, dan pers,
agar upaya penegakan HAM bergerak ke arah positif sesuai harapan kita bersama.
Penghormatan dan penegakan terhadap HAM merupakan suatu keharusan
dan tidak perlu ada tekanan dari pihak mana pun untuk melaksanakannya.
Pembangunan bangsa dan negara pada dasarnya juga ditujukan untuk memenuhi
hak-hak asasi warga negaranya. Diperlukan niat dan kemauan yang serius dari
pemerintah, aparat penegak hukum, dan para elite politik agar penegakan HAM
berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan dan memastikan bahwa hak asasi
warga negaranya dapat terwujud dan terpenuhi dengan baik. Dan sudah menjadi
kewajiban bersama segenap komponen bangsa untuk mencegah agar pelanggaran
HAM di masa lalu tidak terulang kembali di masa kini dan masa yang akan
datang.
14
Daftar Pustaka
Abdullah, Rozali. (Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan di indonesia,
Jakarta: Ghalia Indonesia 2002) hlm.170-172
Al-Maududi, Abu A’la. (Hak Asasi Manusia dalam Islam.Jakarta:YAPI.1998)
hlm.165-179
Effendi, Masyhur (HAM dalam Hukum Nasional, Jakarta, Ghalia Indonesia,1994)
hlm. 211 http://www.bantuanhukum.co.id 5 Maret 2001. Pukul 19:45
Abdullah, Rozali. (Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan di Indonesia,
Jakarta: Ghalia Indonesia 2002) hlm.170-172
Kaelan H. (Pendidikan PANCASILA, Paradigma, Yogyakarta, 2002) hlm.97
Manan, Bagir, (Pengaturan Hak Asasi Manusia di Indonesia.Bandung: PT
Alumni. 2001) hlm.95
Nasution, Harun, dan Bahtiar Effendy (Hak Asasi Manusia dalam Islam, Jakarta,
Yayasan Obor Indonesia, 1987) hlm.138
Rozak Abdul Pendidikan kewarga[negara]an (UIN Jakarta, ICCE, 2013) hlm.148
Tilaar, H.A.R. et el (Dimensi HAM dalam persekolahan Indonesia,
Bandung,PT.Alumni,1999) hlm.16-24
Zubaidi Achmad, dkk (Pendidikan Kewarganegaraan, Paradigma Yogyakarta,
2002) hlm.172