KONTRAK DALAM HUKUM EKONOMI SYARIAH

KONTRAK DALAM HUKUM
EKONOMI SYARIAH

Oleh :
Lukman Santoso, MH

Pendahuluan
Kontrak = pertemuan antara ijab
dan qobul yang dibuat secara tertulis
berdasarkan prinsip-prinsip syariah

Tiga Wilayah Akad Syariah
Mubadalat

Iqtishadiyat

1.
2.
3.
4.


Zakat.
Wakaf.
Kharaj (pajak).
Ghanimah.

1.
2.
3.
4.
5.

Al-Bai’
Syirkah.
Mudharabah.
Murabahah.
Ijarah, dll.

Ahwal Syakhsiyah

1.

2.
3.
4.
5.

Mahar.
Nafkah.
Waris.
Wasiat.
Hibah.

SUBYEK HUKUM
Subyek hukum adalah:
a) orang yang cakap (18 tahun, mampu menerima dan
menjalankan beban),
b) badan usaha atau badan lainnya.
Badan Usaha terdiri atas:
a) berbadan hukum (milik perorangan atau syarikat/patungan).
b) tidak berbadan hukum (milik perorangan atau
syarikat/patungan).

Subyek hukum yang tidak cakap diampu oleh wali yang berupa:
a) orang tua muwalla,
b) orang yang menerima wasiat dari orang tua muwalla, atau
c) orang lain/badan hukum yang ditetapkan oleh pengadilan.

Akad itu Apa?
1. Wa’d (Janji) dan Akad (Kontrak)

2. Perjanjian dan Perikatan (KUHPerdata)
3. Akad dalam Domain Mu’awadhat dan
Tabarru’at.
4. Akad Basith dan Akad Murakkab (Multiakad)

Cara Perolehan dan sifat Pemilikan Amwal
Cara Perolehan Amwal
1. Pertukaran
2. Pewarisan
3. Hibah
4. Wasiat
5. Pertambahan alamiah


6.
7.
8.
9.

Jual-Beli
Luqathah.
Wakaf.
Cara lain yang Dibenarkan syari’ah

Sifat Pemilikan Amwal
1. Pemilikan penuh (manfaat dan tidak dibatasi waktu).
2. Pemilikan tidak penuh (manfaat dan dibatasi waktu).
3. Pemilikan penuh yang tidak bisa dihapuskan, tapi bisa dialihkan.
4. Pemilikan bersama (syuraka’).

FALSAFAH AKAD
1.
2.

3.
4.
5.

Ikhtiyari (sukarela)
Amanah (tepat janji)
Ikhtiyath (hati-hati)
Luzum (pasti/jelas)
saling menguntungkan

6. Taswiyah (Kesetaraan)
7. Mafhum (jelas/dapat dimengerti)
8. Taisir (kemudahan).
9. Itikad baik.
10. Halal dan sejalan dengan hukum.

KEABSAHAN AKAD
Akad yang sah adalah akad yang disepakati dalam kontrak dan tidak
mengandung unsur khilaf, paksaan, dan tipuan.
Paksaan dapat menyebabkan batalnya akad apabila:

1. pemaksa mampu untuk melaksanakannya.
2. pihak yang dipaksa memiliki persangkaan kuat bahwa pemaksa akan segera
melaksanakan apa yang diancamkannya apabila perintahnya tidak dipatuhi.
3. yang diancamkan menekan dengan berat jiwa orang yang diancam.
4. ancaman akan dilaksanakan secara serta merta.
5. paksaan bersifat melawan hukum.

INGKAR JANJI
Pihak-pihak dapat dianggap melakukan ingkar janji apabila karena
kesalahnnya:
1. tidak melakukan apa yang dijanjikan untuk melakukannya.
2. melaksanakan apa yang dijanjikannya, tapi tidak sebagaimana yang
dijanjikan.
3. melakukan apa yang dijanjikannya tapi terlambat; atau
4. melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.

KEADAAN MEMAKSA
Keadaan memaksa/darurat adalah keadaan di mana salah satu pihak yang
mengadakan akad terhalang untuk melakukan prestasinya.
Syarat keadaan memaksa antara lain:

1. peristiwa yang menyebabkan terjadinya darurat tidak terduga oleh para
pihak.
2. Peristiwa tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak yang
harus melakukan prestasi.
3. Peristiwa yang menyebabkan darurat di luar kesalahan pihak yang harus
melakukan prestasi.
4. Pihak yang harus melakukan prestasi tidak dalam keadaan beri’tikad buruk.

PENAFSIRAN AKAD
1. Pelaksanaan akad harus sesuai dengan maksud dan tujuannya, bukan hanya
pada kata dan kalimatnya.
2. Pada prinsipnya akad harus diartikan dengan pengertian aslinya/bukan
kiasab.
3. Teks akad yang sudah jelas tidak perlu ditafsirkan.
4. Apabila arti tersurat tidak dapat diterapkan, maka dapat digunakan arti
tersiratnya.
5. Menyebutkan bagian dari benda yang tidak dapat dibagi-bagi, berarti
menyebutkan keseluruhannya.
6. Jika suatu akad dapat diberikan dua macam pengertian, maka harus
dipilihnya pengertian yang memungkinkan akad itu dilaksanakan.


Persepsi /Pemahaman Masyarakat
(Sosialisasi/Edukasi )

Jaringan/Network
TANTANGAN AKAD
SYARIAH DIMASA DEPAN

SDM

LKS =LKK

Persepsi Masyarakat
Tentang Akad Syariah

Bagi Hasil =Bunga

(Diolah dari berbagai Penelitian)

BS/LKMS merupakan

Lembaga Sosial (Bukan Lembaga Profit

22% 1.61% 31%

31% 115.99%3.66% ACEH

32% 3.45% 38%

PETA MUTAKHIR
BUS - UUS DESEMBER 2011

29% 108.47%4.88% SUMUT

29% 2.02% 34%
49% 0.89% 53%

32% 99.82% 2.49% RIAU
38% 110.43%1.32% KEPRI

53% 0.19% 62%


37% 0.22% 34% 33% 188.57% 1.95% SULUT

53% 85.78% 0.01% BABEL

29% 0.11% 32% 24% 107.08% 2.73% GORONTALO
21% 0.77% 33% 33% 101.26% 0.33% KALBAR
35% 0.07% 31% 22% 81.29% 1.36% IRJABAR

41% 1.96% 27% 41% 140.52% 1.05% SUMBAR
24% 1.67% 28% 27% 83.53% 5.17% KALTIM

47% 0.37% 30% 39% 158.41% 1.01% SULTENG

41% 0.56% 39% 40% 190.48% 2.76% JAMBI
47% 0.15% 56% 46% 74.86% 0.21% KALTENG

32% 0.10% 37% 29% 70.28% 1.06% MALUT

34% 0.22% 31% 26% 148.28% 2.15% BENGKULU

25% 1.61% 28% 22% 88.12% 1.03% KALSEL

41% 0.07% 41% 48% 44.7%

37% 1.88% 43% 31% 88.80% 1.37% SUMSEL

3.12% MALUKU

60% 0.07% 42% 60% 219.94% 0.26% SULBAR
37% 0.80% 29% 39% 161.40% 1.79% LAMPUNG
39% 0.23% 30% 40% 87.46% 0.97% SULTRA
35% 54.68% 36% 31% 71.43% 2.99% DKI

37% 2.89% 36% 44% 79.21% 1.60% BANTEN
29% 9.09% 27% 33% 93.09% 2.69% JABAR
23% 1.38% 26% 40% 83.92% 1.76% YOGYA

49% 1.73% 30% 41% 171.17% 1.93% SULSEL
52% 0.08% 55% 52% 113.38% 0%

NTT

35% 0.50% 35% 38% 139.24% 1.09% NTB

34% 0.25% 40% 22% 87.69% 0.73% PAPUA

43% 0.26% 36% 45% 137.91% 0.42% BALI

32% 4.06% 32% 36% 129.99% 2.34% JATENG
37% 5.92% 38% 38% 97.40% 1.19% JATIM

14

Growth
Share
Asset

Growth Growth
FDR
DPK
PYD

NPF

PROV

12% 2.44% 20%

9%

17% 2.72% 15%

118.95%12.70%ACEH
9%

PETA MUTAKHIR
BPRS NASIONAL DESEMBER 2011

98.97% 5.63% SUMUT

22% 1.93% 32%

25% 157.35%4.09% RIAU

44% 0.72% 45%

40% 187.04%6.59% KEPRI

25% 6.57% 28%

25% 85.78% 0.01% BABEL
0
0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

SULUT

0

0

0

0

GORONTALO

KALBAR

31% 3.83% 25% 28% 113.48% 2.61% SUMBAR

0

0

0

0

0

0

IRJABAR

-15% 0.29% 12% -23% 93.08% 39.56% KALTIM
0

0

0

0

0

0

JAMBI
0

0

0

0

0

0

30% 2.21% 21% 31% 152.43% 3.98% BENGKULU
-11% 0.59% 3%

0

0

0

0

0

0

SULTENG

0

0

0

0

0

0

MALUT

0

0

0

0

KALTENG

-7% 81.16% 9.76% KALSEL*

5% 0.22% 13% 21% 115.70% 3.73% SUMSEL
0

0

0

0

0

0

SULBAR

0

0

0

0

0

0

0

MALUKU

34% 3.72% 40% 35% 146.71% 3.43% LAMPUNG
25% 0.90% 34% 25% 385.455% 9.42% DKI

15% 9.80% 18% 25% 117.291%7.85% BANTEN
24% 29.27%25% 24% 137.40% 5.49% JABAR
25% 4.74% 24% 29% 95.77% 5.05% YOGYA

9% 3.21% -11% 3%
0

0

0

0

0

0

0

SULTRA

180.88% 11.44% SULSEL

NTT

31% 2.93% 26% 31% 116.38% 2.24% NTB

-47%0.03% -265% -43% 350.56% 42.23% PAPUA

27% 0.25% 29% 27% 110.60% 8.29% BALI

28% 8.81% 30% 31% 117.32% 5.88% JATENG
20% 14.85% 22% 22% 152.24% 4.86% JATIM

15

Growth
Share
Asset

Growth Growth
FDR
DPK
PYD

NPF

PROV

* Prov KALSEL menggunakan data Oktober 2011

Kompetensi Yang Harus Dimiliki SDM LKS

Dibandingkan dengan LKK, LKS mempunyai produk
yang secara konsep lebih beragam dan isu yang
lebih komplek, karena terkait dengan compliance ke
prinsip Syariah. Artinya pelaku LKS sebetulnya
membutuhkan SDM yang kualifikasinya lebih tinggi
dibandingkan dengan LKK, karena diharapkan
menguasai aspek legal, product dan financial baik
yang konvensional maupun yang syariah.

SYARAT SDM LK SYARIAH
KOMPETENSI

SYARAT SDM
LKS

1

Ilmu Ushuluddin (Al-Qur’an,Hadist, Fiqh
Muamalah dan Ushul Fiqh)

2

Ekonomi (Matematika,Makro,Mikro ,
Akuntansi Dll)

3

Tambahan Bahasa: Arab & Inggris

Syariah Compliance

INTEGRITAS
Siasyah Syariyyah

CONTOH PELANGGARAN PRINSIP SYARIAH
No

Akad

Pelanggaran Syariah

Sesuai Dengan Syariah

Rujukan

Real Cost

Prinsip Riba

1

Adm PYD

Diprosentasikan dengan Jumlah PYD

2

Murabahah

Barang yang diperjualbelikan tidak jelas

Barang yang dibeli harus jelas
(Quantity,Quality, Time Delivery)

Fatwa DSN No
04/DSN-MUI/IV/2004

3

Murabahah

Penjadwalan kembali (Re-Schedulling)
ditambah marjin

Tidak ada penambahan marjin
selama akad.

Fatwa DSN No
04/DSN-MUI/IV/2000

4

Top-Up Murabahah

Akad yang ke 2 dst melunasi akad yang
sebelumnya (membayar hutang)

Nasabah harusnya membuat akad
baru apabila ingin membeli barang

Fatwa DSN No
04/DSN-MUI/IV/2000

5

Istishna

Uang diserahkan kepada nasabah

6

Ijarah

Uang diserahkan kepada nasabah

7

Uang diserahkan kepada nasabah

8

Ijarah Multi Jasa
(Pendidikan dan
Kesehatan)
Qordh (Talangan)

9

Talangan Haji

10

Musyarakah/
Mudharabah

11

Musyarakah/
Mudharabah

Nasabah harusnya menerima barang
Fatwa DSN No
pesanan (mis: rumah) uang
06/DSN-MUI/IV/2000
diserahkan kepada developer
(Paralel)
Nasabah harusnya menerima manfaat
Fatwa DSN No
atas suatu barang
09/DSN-MUI/IV/2000
Uang diserahkan kepada Pemberi
Jasa dg akad kafalah (LP atau RS)

Fatwa DSN No
44/DSN-MUI/VII/2004

Mengakad kan adanya ujroh

Ujroh tidak boleh diakadkan baik
jumlah maupun waktunya
(diserahkan sepenuhnya kpd nasabah

Fatwa DSN No
19/DSN-MUI/IV/2001

Meminta ujroh lebih dari 1 X sesuai dengan
jangka waktu dan jumlahnya disesuaikan
dengan jmlh pyd
Bagi hasil secara pasti sesuai dengan jadwal
angsur

Ujroh hanya sekali dan tidak
dikaitkan dengan jangka waktu dan
jumlah pyd
Bagi hasil diproyeksikan dan dibagi
hasilkan sesuai realisasi pendapatan
(cash basis)
Bagi hasil harus berbagi untung dan
rugi (loss and profit sharing))

Fatwa DSN No
29/DSN-MUI/VI/2002

Bagi hasil tidak berbagi risiko kerugian

Fatwa DSN No 07 dan
08/DSN-MUI/IV/2000
Fatwa DSN No 07 dan
08/DSN-MUI/IV/2000

KASUS KEJAHATAN BANK SD TAHUN 2015
Nama Bank
Cabang
JababekaCikarang

Cabang
Lanmark
Cab Metro
Sunter
Cabang
Pembantu
Menara Bank Danamon

BSM Kantor Cabang Gatot
Subroto

Kerugian (Rp.)

Modus

111 Miliar

Deposito milik PT Elnusa dicairkan tanpa sepengetahuan
perusahaan. Pelaku utamanya adalah Direktur Keuangan
PT Elnusa bekerjasama dengan Kepala Cabang Bank
tersebut.

16 Miliar

Dana milik sejumlah nasabah prioritas digelapkan oleh Inong
Malinda alias Malinda Dee

2,5 Miliar

Dana nasabah digelapkan Kepala Operasional di Cabang Bank
tersebut

1,9 Miliar dan
110 ribu dolar AS

Uang kas di bank ini ditarik berulang-ulang oleh teller

18 Miliar

Deposito nasabah dicairkan tanpa sepengetahuan pemilik dan
melibatkan pegawai bank

3,6 Miliar

Kredit dengan dokumen dan jaminan fiktif dengan pelaku
account officer BII kantor cabang Pangeran Jayakarta

75 Milyar

Deposito nasabah PT PPI 75 M digelapkan oleh Manajer
Marketing BSM Kantor Cabang Gatot Subroto bekerjasama dg
Trade Specialist Kantor Pusat BSM.

59 Milyar

PYD Fiktif 197 Nasabah dengan jumlah 102 Milyar. Pelaku :
Kepala Cabang, Kepala Cabang Pembantu, dan AO

BSM KCP. BOGOR

Sumber : Republika, 2 Mei 2011 dan 26 Oktober 2013

ISLAMIC BANK

LKS

█ LKS
LK Yang beroperasi sesuai dng
prinsip-prinsip syariah Islam,
serta tata cara beroperasinya
mengacu kepada ketentuanketentuan al-Qur’an & as-Sunnah

KARAKTERISTIK LKS

1

• Pelarangan riba dalam berbagai bentuknya

2

• Selalu berkaitan dengan sektor riil.

3

• Uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas

4

• Bukan hanya lembaga profit tetapi juga lembaga
yang mempunyai fungsi sosial

5

• Akadnya Heterogen (beragam) sesuai tujuan
transaksi

PENGERTIAN RIBA
‫الز دة عا راء س الم ل‬
Tambahan / kelebihan atas harta pokok / modal (Sayyid
Sabiq, Fiqhus Sunnah).
‫ااصل ف ه (الرب ) الز دة ه فئ الشرع الز دة عا اصل م ل‬
‫من غ ر عقد تب ع‬
Prinsip utama dalam riba adalah penambahan. Menurut syariah,
riba berarti penambahan harta pokok tanpa adanya transaksi
bisnis riel (Badruddin Al Ayni ,Umdatul Qari)
‫الرب ه الفضل الخ لئ عن الع ض المشر ط ف الب ع‬
Riba adalah tambahan yang disyaratkan dalam transaksi bisnis
tanpa adanya IWADH (padanan yang dibenarkan syariah atas
penambahan tersebut) (Imam Sarakhsi dari Madzhab Hanafi:
al Mabsut Vol XII, hal 109)

TEORI KEUNTUNGAN DALAM ISLAM

Al-Bay’ )Murabahah,Salam & Istishna(
Al-Ijarah
RISIKO
Mudharabah
Musyarakah
(Ghurmi)
Dll

KEUNTUNGAN
(Ghunmu)

=

‘IWAD
(Equivalent Countervalue)

KERJA & USAHA
(Kasb)

TANGGUNG JAWAB
(Dhaman)

IWAD:Transaksi pengganti atau penyeimbang yaitu transaksi bisnis atau
komersial yang melegitimasi adanya penambahan/keuntungan tersebut
seperti jual beli, sewa menyewa , bagi hasil usaha dll.

‘Iwadh = Sektor riil/barang/jasa/underlying

transaction yang membolehkan adanya
tambahan/ gain/ profit

‘IWADH = equivalent counter-value
‫بيع‬
Uang

Penyeimbang
yang ekuivalen
dengan
keuntungan

=

Ada Ziyadah/
Keuntungan

Proyek/
‘amal

=

Ada Ziyadah/
Keuntungan

Service

=

Ada Ziyadah/
Upah

Barang

‫مضاربة‬
Uang

‫شركة‬
‫اجارة‬
Uang

24

Profit creation with equivalent counter-value (‘iwad)

Jadi, profit sepadan dengan resiko

No risk no gain
‫الخراج بالضمان‬

Hasil Usaha Muncul Bersama Biaya=Orang yang
tidak mau menanggung rIsiko, tidak boleh dapat
keuntungan

risk = dhaman

gain/profit = kharaj
Nasabah (Tabungan Mudharabah dan Deposito Mudharabah)/pyd/usaha di
bank syariah berhak mendapatkan bagi hasil (profit)
jika dia menanggung risiko

‫الغرم بالغنم‬
Untung Muncul Bersama
Risiko=Biaya/risiko sepadan
dengan pendapatan/ keuntungan

Orang yang bertanggung jawab
menanggung biaya dan risiko,
berhak mendapatkan keuntungan

PERBEDAAN BAGI HASIL DENGAN BUNGA

Penentuan besarnya hasil di awal

1

6
Berlawanan dengan
QS. Lukman : 34

2

BUNGA

Bunga dihitung
dari dana yang
dipinjamkan
(fixed/tetap)

5
Eksistensi dan
perhitungan bunga
diragukan

4

Jumlahnya telah
diketahui sebelumnya

3
Jumlah pembayaran
bunga tidak meningkat
sekalipun jumlah
keuntungan

PERBEDAAN BAGI HASIL DENGAN BUNGA
Penentuan besarnya hasil
sesudah berusaha/ada hasilnya

6

1

Melaksanakan
QS. Lukman : 34

2
Bagi hasil disepakati
berdasarkan
proporsi pembagian
(nisbah)

BAGI HASIL

5
Tidak ada yang
meragukan keabsahan
keuntungan bagi hasil

4
Jumlahnya tidak
diketahui sebelumnya

3
Jumlah pembagian laba
meningkat sesuai dengan
peningkatan jumlah pendapatan

LANDASAN SYARIAH BAGI HASIL

‫س عة ن ِزل ا ْلغ ْ ث ْع م ف ْاأ ْرح‬
َ ‫إنَ ه عنده ع ْ ال‬
‫م تدْ ر ن ْفس َم ذا ت ْكس غدا‬
‫م تدْ ر ن ْفس بَ ِ َ ْرض تم ُ إنَ ه ع خب ر‬

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nyalah
pengetahuan tentang (1) hari kiamat dan Dialah yang
(2) menurunkan hujan, dan mengetahui (3) apa yang di
dalam rahim , dan (4) Tiada seorangpun yang dapat
mengetahui dengan pasti apa (berapa) hasil
usahanya besok dan (5) tiada seorangpun mengetahui di
bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi maha Mengenal.(QS Luqman:34)

Para ahli ekonomi Islam menjadikan ayat ini sebagai
landasan (dasar/dalil) bagi konsep bagi hasil. Hasil
Investasi bagi hasil tidak bisa dipastikan,
karena hanya Allah yang mengetahui hasilnya di
masa depan.

Ayat ini bertentangan dengan konsep bunga yang
memastikan jumlah hasil investasi di masa depan.
Kepastian tersebut bertentangan dengan fitrah bisnis
yang mengandung 3 kemungkinan ; untung,
no return (BEP) dan rugi.

Besarnya keuntungan juga berfluktuasi, sehingga
tidak bisa dipatok pada angka tertentu.

Oleh karena hanya Allah SWT yang bisa memastikan
berapa hasil keuntungan di masa depan
dan bagaimana hasil bisnisnya,sementara manusia
tidak bisa mengetahuinya, maka konsep
bunga yang diterapkan manusia sesungguhnya
bertentangan dengan konsep tauhid, karena
bunga memastikan berapa keuntungan di masa depan.

Klasifikasi Masyarakat
Akad Sosial (Tabarru):
 Dana Infaq BS
 Dana ZIS BAZDA/
BAZNAS

Akad Komersial
(Tijarah)

JENIS AKAD

Akad Tabarru’

Transaksi nirlaba (not for profit transaction).
Transaksi ini bertujuan bukan untuk mencari
Keuntungan komersial, tetapi semata-mata
bertujuan kebaikan,
menolong sesama mencari ridha Allah.
Tabarru’ berasal dari kata Al Birr
(kebaikan, perhatikan  QS. 2 : 177)

Akad Tijarah

Transaksi yang bertujuan untuk
mencari keuntungan (for profit transaction).
Akad ini kadangkala disebut juga
dengan akad mu’awadah
(tukar menukar, compensational contract)

Jenis
Akad

KONVERSI AKAD

Tijarah

Tabarru’

JENIS AKAD

1.
2.
3.
4.
5.
6.

TABARRU’

TIJARAH

Non For Profit
Transaction

For Profit Transaction

QARD/Pinjaman
Wadi’ah/titipan
Kafalah/Jaminan
Hibah/Pemberian
Wakaf
Wakalah

Natural Certainty
Contract

Natural Uncertainty
Contract

Murabahah
Ijarah
dsb.

Musyarakah
Mudharabah
dsb

Teori
Pertukaran

Teori
Percampuran

NATURAL CERTAINTY
CONTRACT (NCC)
-Teori Pertukaran-

Dalam NCC, kedua belah pihak
saling mempertukarkan asset
yang dimilikinya, karena itu aspek
pertukarannya (baik barang maupun
Jasa) harus ditetapkan di awal
akad dengan pasti, baik jumlahnya
(quantity), mutu (quality),
harganya (price) dan waktu
penyerahannya (time of delivery/
yadan bi-yadin)

Quantity
Quality
Price
Time of
Delivery

Tetap

Kontrak tersebut secara sunatullah
(by their nature) menawarkan
return yang tetap dan pasti.

Contoh :
1. Akad Jual Beli  MURABAHAH
2. Akad Sewa-menyewa  IJARAH

2. Pembeli ( ‫)مشتر‬
yaitu yang membutuhkan
barang (Nasabah)

1. Penjual ( ‫) ب ع‬
yaitu pihak yang
menjual barang,
(Bank Syariah)

4. Harga (Tsaman)
Rukun
JUAL-BELI

5. Akad (Ijab-Qabul)
3. Barang yang akan
diperjualbelikan ( ‫)م‬

2. Pemberi
sewa
(mu’ajjir=Ajir)

1. Penyewa
(musta’jir)

4. Harga sewa (ujrah)
Rukun
IJARAH

3. Obyek sewa
(ma’jur)

5. Manfaat sewa
(manfaah)

NATURAL UNCERTAINTY
CONTRACT (NUC)
-Teori Percampuran-

Dalam NUC, pihak-pihak yang
Bertransaksi saling
mencampurkan asetnya (baik real
asset maupun financial asset)  satukesatuan resiko ditanggung bersama..

Secara sunnatullah (by their nature)
tidak menawarkan return yang pasti.

Contoh : Akad Investasi
 MUSYARAKAH
 MUDHARABAH

1. ‫ص ح‬-‫ر الم ل‬
‫الم ل‬

2. ‫مض ر‬

Pemodal/investor

3. ‫الم ل‬
Barang/
uang/modal

5. ‫نسبة الربح‬
Nisbah Keuntungan

Musyarik/Pengelola

Rukun
MUDHARABAH/
MUSYARAKAH

4. ‫العمل‬

6. ‫العقد‬
Akad

Pekerjaan /usaha
yang akan dibiayai

MUDHARABAH (‫)المض ربة‬
(QIRAD,TRUST FINANCING, TRUST
INVESTMEN)
(Fatwa DSN No.07/DSN-MUI/IV/2000

MUDHARABAH

Fatwa DSN No: 07/DSNMUI/IV/2000

Akad kerjasama suatu usaha antara dua pihak,
dimana Bank (shahib al-mal) menyediakan
seluruh modal, sedangkan Nasabah
(mudharib) bertindak sebagai pengelola, dan
keuntungan usaha dibagi diantara mereka
sesuai kesepakatan yg dituangkan dalam
kontrak

LANDASAN SYARIAH MUDHARABAH
:

Dalil Quran

َ ‫وءاخرون يضْ ربون في ْاْرْ ض يبْتغون منْ فضْ ل‬
ّ

Mudharabah
 Dan orang-orang yang berjalan di muka bumi
mencari sebagian karunia Allah (QS Al-Muzammil
/73:20). Dan orang-orang yang berjalan di muka
bumi mencari sebagian karunia Allah (QS AlMuzammil /73:20).

SKEMA MUDHARABAH NABI MUHAMMAD DAN KHADIJAH

Barang dagangan
SITI
KHADIJAH

Bawa ke

‫محمد‬

PASAR

Bagi hasil sesuai porsi

Modal+Bagi Hasil

Keuntungan

Besar bagi hasil sesuai nisbah/porsi yang disepakati
Contoh : 50 : 50, 60 : 40, dst.

JENIS MUDHARABAH

Muthlaqoh
‫مض ربة مط قة‬

Mudharabah
Muqoyyadah
‫مض ربة مق دة‬

Untuk kegiatan suatu usaha
(sektor produktif).

Aplikasi Pyd
MUDHARABAH-1

LKS sebagai
Shahibul maal (pemilik dana 100%)
Nasabah skill (mudharib/pengelola)

Jangka waktu usaha, tata cara
pengembalian dana,
dan pembagian keuntungan
Ditentukan berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak.

LKS tidak ikut serta dalam managemen perusahaan atau
proyek tetapi mempunyai hak untuk melakukan
pembinaan dan pengawasan.

Jumlah dana pembiayaan harus
dinyatakan dengan jelas dalam
bentuk tunai dan bukan piutang.

Aplikasi PYD
MUDHARABAH-2

LKS menanggung semua kerugian akibat dari
Mudharabah kecuali jika nasabah melakukan
kesalahan yang disengaja, lalai, atau
menyalahi akad.
Obyek pembagian keuntungan disepakati:
Revenue (hasil) atau Profit (untung/Rugi)
LKS dapat meminta jaminan. Jaminan hanya
dapat dicairkan apabila nasabah terbukti
melakukan pelanggaran terhadap akad.

Penggolongan Kualitas Pembiayaan (Mudharabah/ Musyarakah)
dari Kemampuan Membayar ( Tidak Terdapat Angsuran Pokok)

Kol

RBH terhadap PBH

L

Pembiayaan belum jatuh tempo.

RBH
PBH

> 80%

KL

Tunggakan pelunasan pokok belum
melampaui 2 bulan setelah jatuh tempo.

30% < RBH