POTENSI SUMBER DAYA ALAM DAN UPAYA PELES

Potensi Sumber Daya Alam dan Upaya
Pelestarian Lingkungan Dalam Mendukung
Pembangunan Ekonomi Di Kota Tangerang
Selatan

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan oleh Bapak Saharuddin Didu,S.TP., ME.

Oleh : Nadia Putri Adityo
Ade Firmansyah
Ondo Wibowo
Donny Judani A.K
Kelompok : 5 (Lima)
Kelas : IV C

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
2014

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penilitian ini
dengan tepat waktu. Dengan pembuatan karya tulis ilmiah ini bermaksud
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan yang diajukan oleh Bapak Saharuddin Didu,S.TP., ME.
Dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
telah membantu dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini. Kami menyadari
bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
kami menerima kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki
pembuatan karya tulis selanjutnya.

Serang, 13 Mei 2014

Penyusun

2

Daftar Isi
Kata
Pengantar....................................................................................................2

Daftar
Isi............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
Latar
Belakang..........................................................................................4
Tujuan
Makalah.........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
Landasan
Teori..........................................................................................5
Profil Kota Tangerang
Selatan.....................................................................6
Potensi Sumber Daya Alam Kota Tangerang
Selatan.....................................7
Pembangunan Ekonomi Kota Tangerang
Selatan..........................................8
Kondisi Lingkungan Kota Tangerang
Selatan..............................................14
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Kota Tangerang
Selatan....19

Upaya Pelestarian Lingkungan di Kota Tangerang
Selatan...........................26
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..............................................................................................27
Daftar
Pustaka...................................................................................................28

3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pembangunan

ekonomi

merupakan

suatu


kebutuhan

yang

mendesak, sehingga terjadinya rangkaian proses kegiatan yang dilakukan
suatu negara atau wilayah regional untuk mengembangkan kegiatan atau
aktivitas ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup dan kemakmuran
dalam jangka panjang.
Pada

negara

berkembang

pembangunan

ekonomi

merupakan


perencanaan utama yang disusun dalam perencanaan pembangunan
jangka panjang di Indonesia biasa disebut Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), banyak rencana
yang disusun untuk mewujudkan terjadinya pembangunan ekonomi yang
diharapkan.
Pembangunan dalam bidang ekonomi

yang dapat mengundang

investor untuk dapat berinvestasi diharapkan mampu mempercepat
proses pembangunan ekonomi disuatu wilayah. Namun

kita menyadari

bahwa dari setiap proses kegiatan ekonomi yang dilakukan demi
pembangunan ekonomi dengan cara mengeksploitasi sumber daya alam
dan lingkungan disuatu daerah akan memberikan dampak tidak hanya
4


positif tapi juga negatif. Untuk itu dewasa ini dicetuskan suatu program
pembangunan berkelanjutan yang diharapkan mampu mengimbangi
pembangunan disuatu wilayah dengan kondisi alam dan lingkungan
sekitar.
Pada makalah ini kami akan membahas mengenai potensi sumber
daya

alam

dan

upaya

pelestarian

lingkungan

dalam

mendukung


pembangunan ekonomi di Kota Tangerang Selatan.

1.2 Tujuan Makalah
Sebagai calon perencana pembangunan sepatutnya kita memiliki
pemahaman mengenai korelasi antara pembangunan ekonomi dan
pelestarian lingkungan sehingga akan menjadi acuan untuk menentukan
suatu kebijakan yang akan diambil yang diharapkan lebih efektif dan
efisien. Disamping itu, makalah ini disusun untuk melengkapi syarat
penilaian mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan yang
diwajibkan bagi mahasiswa semester IV.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan,
kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan
sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa
depan".


Salah

satu

faktor

yang

harus

dihadapi

untuk

mencapai

pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran
lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan
keadilan sosial. pembangunan berkelanjutan terdiri dari tiga tiang utama
(ekonomi,


sosial,

dan

lingkungan)

yang

saling

bergantung

dan

memperkuat.

5

Untuk sebagian orang, pembangunan berkelanjutan berkaitan erat

dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk
memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan modal
alam. Namun untuk sebagian orang lain, konsep "pertumbuhan ekonomi"
itu sendiri bermasalah, karena sumberdaya bumi itu sendiri terbatas.
Pembangunan Hijau pada umumnya dibedakan dari pembangunan
bekelanjutan,

dimana

pembangunan

Hijau

lebih

mengutamakan

keberlanjutan lingkungan di atas pertimbangan ekonomi dan budaya.
Pendukung Pembangunan Berkelanjutan berargumen bahwa konsep ini
menyediakan konteks bagi keberlanjutan menyeluruh dimana pemikiran

mutakhir dari Pembangunan Hijau sulit diwujudkan. Sebagai contoh,
pembangunan pabrik dengan teknologi pengolahan limbah mutakhir yang
membutuhkan biaya perawatan tinggi sulit untuk dapat berkelanjutan di
wilayah dengan sumber daya keuangan yang terbatas.
Divisi PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan mendaftar beberapa
lingkup berikut ini sebagai bagian dari Pembangunan Berkelanjutan antara
lain

Pertanian,

Atmosfer,

Keanekaragaman

Hayati,

Biotekhnologi,

Pengembangan Kapasitas, Perubahan Iklim, Pola Konsumsi dan Produksi,
Demografi, Penggurunan dan Kekeringan, Pengurangan dan Manajemen
Bencana, Pendidikan dan Kesadaran, Energi, Keuangan, Hutan, Air Minum,
Kesehatan, Pemukiman, Indikator, Industri, Informasi bagi Pembuatan
keputusan dan Partisipasi, Pembuatan Keputusan yang terintegrasi,
Hukum

Internasional,

Kerjasama

lingkungan, Pengaturan Institusional,

Internasional
Pemanfaatan

memberdayakan
lahan,

Kelompok

Besar, Gunung, Strategi Pembangunan Berkelanjutan Nasional, Samudera
dan Laut, Kemisinan, Sanitasi, Pengetahuan Alam, Pulau kecil, Wisata
Berkelanjutan, Tekhnologi, Bahan Kimia Beracun, Perdagangan dan
Lingkungan, Transport, Limbah (Beracun), Limbah(Radio aktif), Limbah
(Padat), Air.
Tujuan dari Pembangunan Berkelanjutan yaitu membawa lingkungan
keluar

dari

kungkungannya,

mengarah

pada

tujuan

universal,
6

membangun kemitraan nyata bagi pembangunan, tujuan lebih dalam
untuk dampak lebih besar, fokus pada kualitas pembangunan.

2.2 Profil Kota Tangerang Selatan
Kota Tangerang Selatan adalah salah satu kota di Provinsi Banten,
Indonesia. Kota ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia,
Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008. Kota ini merupakan pemekaran dari
Kabupaten Tangerang. Kota Tangerang Selatan memiliki tujuh kecamatan
yaitu Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong
Utara, dan Setu.
Kota Tangerang Selatan memiliki jumlah penduduk pada tahun 2013
sejumlah 1.405.170 jiwa. Kota Tangerang Selatan merupakan daerah
strategis karena berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, berjarak ±20
kilometer ke ibukota negara dan ±20 menit dari Bandara Internasional
Soekarno-Hatta. Kota Tangerang Selatan memiliki luas wilayah 147,19
Km2. Secara umum Kota Tangerang Selatan merupakan dataran rendah
dengan letak ketinggian dari permukaan laut ±44 m.

2.3 Potensi Sumber Daya Alam Kota Tangerang Selatan
Potensinya

dinilai

tak

kalah

menjanjikan

ketimbang

kawasan

lainnya, seperti Kota Tangerang, Bekasi, Depok, dan Bogor. Sumber daya
alam di Tangerang Selatan dalam hal penggunaan lahan sebagian besar
adalah untuk perumahan dan permukiman yaitu seluas 9.941,41 Ha atau
67,54% dari 14.719 Ha. Sawah ladang dan kebun menempati posisi kedua
terluas dengan 2.794,41 Ha atau 18,99%. Penggunaan lahan paling kecil
adalah untuk pasir dan galian yaitu seluas 15,27 Ha atau 0,1%. Jenis
komoditas pertanian yang diproduksi antara lain adalah padi sawah,
jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang panjang, cabe rawit,
bayam, terung, kangkung, petsai/sawi, dan cabe besar. Komoditas dengan
luas panen terbesar, yaitu 121 Ha dengan produksi 725 Ton GKP,
sedangkan komoditas dengan luas panen terkecil adalah cabe rawit yaitu
4 Ha dengan produksi 17 ton.
7

Pada sektor peternakan berbagai jenis ternak terdapat di Kota
Tangerang Selatan dengan populasi yang beraneka ragam. Ternak besar
yang terdiri dari sapi potong, kerbau dan kuda didominasi oleh sapi
potong dengan populasi 5.073 ekor. Pada ternak kecil, dibandingkan
dengan domba dan babi, kambing memiliki populasi terbesar yaitu 14.279
ekor. Unggas yang paling besar populasinya adalah ayam ras petelur
dengan 1.244.888 ekor. Unggas-unggas lain adalah ayam ras petelur
(populasi 490.100 ekor), ayam buras (214.946 ekor) dan itik (38.868
ekor).
Peluang Investasi
Investasi daerah dapat ditingkatkan jika daerah memiliki potensi,
baik itu berupa potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
Hal lain yang juga sangat penting adalah kemampuan daerah menjual
potensi yang dimilikinya dan menciptakan iklim usaha yang kondusif dan
mendukung investasi.
Salah

satu

potensi

Kota

Tangerang

Selatan

adalah

letak

geografisnya yang strategis. Letak geografis Kota Tangerang Selatan yang
berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta pada sebelah Utara dan Timur
memberikan peluang pada Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu
daerah penyangga Provinsi DKI Jakarta, selain itu juga sebagai daerah
yang menghubungkan Provinsi Banten dengan Provinsi DKI Jakarta. Selain
itu, Kota Tangerang Selatan juga sebagai salah satu daerah

yang

menghubungkan Provinsi Banten dengan Provinsi Jawa Barat. Dengan
posisi sedemikian, Tangerang Selatan memiliki akses yang bagus baik dari
Bandar udara karena berbatasan dengan Kabupaten dan Kota Tangerang
yang memiliki Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, maupun dari
laut, karena berbatasan dengan DKI Jakarta yang memiliki Pelabuhan
Tanjung Priok. Demikian juga akses melalui daratan, Kota Tangerang
Selatan dilalui oleh Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring
Road/JORR II Pd. Indah-BSD).
Selain infrastruktur jalan tol yang sudah eksis tersebut, juga
direncanakan akan dibangun beberapa ruas jalan tol. Salah satunya
8

adalah ruas jalan tol Kunciran – Serpong. Ruas jalan tol ini akan akan
menlintasi wilayah yang berada di Kota Tangerang dan Kota Tangerang
Selatan. Wilayah yang dilewati oleh ruas tol ini adalah Kunciran, Kunciran
Indah, Paku Jaya, Pondok Jagung Timur, Jelupang, Parigi Baru dan
Jombang. Ruas tol ini nantinya akan menjadi satu dengan ruas-ruas tol
lainnya yang sedang di rencanakan yaitu ruas Kunciran – Bandara, Jakarta
– Tangerang, Jakarta – Serpong, Serpong – Cinere, dan Cinere – JAGORAWI
yang termasuk kedalam jaringan sistem jaringan Jalan Jabodetabekjur.

2.4 Pembangunan Kota Tangerang Selatan
Tangerang Selatan merupakan salah satu kota di Provinsi Banten
yang pertumbuhan ekonominya mencapai target bahkan lebih seiring
dengan terus berkembangnya pembangunan yang terjadi di Tangerang
Selatan. Perkembangan terjadi hampir di semua sektor, terutama
perekonomian

yang

ditunjang

oleh

sektor

permukiman,

komersial,

perhotelan, jasa, perdagangan, dan industri.
Prasarana dan sarana penunjang lain yang menjadi potensi yang
dikembangkan di Kota Tangerang Selatan, antara lain :
Park and Ride
Pembangunan Fasilitas Tempat Persinggahan yang comfortable
berupa lahan parkir, hotel, ruang pertemuan, pusat perbelanjaan dan
fasilitas pendukung yang dibangun di area Stasiun Kereta Api yang
presentatif. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh para eksekutif dan
pelaku bisinis serta para komuter urban modern yang sangat sibuk
dengan mobilitas tinggi, sehingga dengan jaringan Kereta Api dari dan ke
Kota Tangerang Selatan – Jakarta dan sekitarnya menjadi sangat mudah,
cepat, aman dan nyaman.
Kereta Api dan Monorail
Sebagai sarana transportasi massal, kereta api merupakan andalan
masyarakat yang menghubungkan Merak – Serang – Rangkasbitung –
9

Kota Tangerang Selatan – Kota Jakarta dan sudah terbangun dengan jalur
rel ganda (double track). Stasiun Kereta berjumlah 5 (lima) buah dan
tersebar di 3 (tiga) Kecamatan yaitu Serpong, Ciputat dan Ciputat Timur.
Wilayah Kota Tangerang Selatan yang dilalui oleh lintasan kereta api
antara lain wilayah Serpong (Stasiun Pasar Serpong), Stasiun Rawa Buntu
(BSD), Stasiun Jurang Mangu (Pondok Aren), Ciputat (Stasiun Jombang)
dan

Ciputat Timur

(Stasiun

Pondok

Ranji).

Melihat

perkembangan

penduduk dan peningkatan pemakai jasa kereta api di Kota Tangerang
Selatan, maka masih tersedia potensi dan peluang investasi di bidang
penyediaan sarana transportasi Kereta Api, termasuk Monorail.
Monorail merupakan salah satu alternative jaringan transportasi
massal dalam rangka mengurai kemacetan yang terjadi setiap hari di
sepanjang koridor Jalan Raya Serpong. Di harapkan dengan adanya
monorail beserta fasilitasnya, maka warga Kota Tangerang Selatan akan
semakin mudah dan cepat mencapai tempat tujuan.
Pengelolaan Sampah
Pembangunan

sektor

di

Kota

Tangerang

Selatan

khususnya

berkaitan dengan pengolahan biogas yang berasal dari pengolahan
sampah. Sampah masih menjadi permasalahan di daerah perkotaan
apabila tidak dapat dikelola dengan baik. Pengelolaan sampah yang baik
adalah pengelolaan dari mulai sumbernya ke tempat pembuangan
sampah sementara, sampai di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan harus
dikelola dengan baik sehingga sampah dapat dimanfaatkan kembali
seperti pembuatan kompos atau biogas lainnya. Di Kota Tangerang
Selatan, terdapat kawasan yang dapat dimanfaatkan untuk TPA dan
tempat

pengolahannya

Kerjasama

investasi

yaitu

dibidang

di

daerah

Serpong-Setu

pengolahan

sampah

(Cipeucang).
masih

dapat

dikembangkan dengan para investor baru yang ingin menanamkan
modalnya di bidang tersebut.
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih / Air Minum
10

Dibidang air minum, masyrakakat Kota Tangerang Selatan masih
sangat membutuhkan baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun
industri. Selama ini kebutuhan air minum bagi rumah tangga, industri dan
kegiatan ekonomi lainnya bersumber dari dua sumber utama, yaitu:
Pertama, dari pihak PDAM Kabupaten Tangerang dan instalasi air bersih
yang dikelola oleh pihak pengembang. Kedua, berasal dari air bawah
tanah. Tentu Pemerintah Kota Tangerang Selatan harus memiliki instalasi
pengolahan air bersih secara mandiri yang langsung dikelola dan dibawah
pengawasan pemerintah daerah (PDAM).
Di Kota Tangerang Selatan, cukup banyak sumber air baku yang bisa
diolah menjadi sumber air minum bagi berbagai kebutuhan. Wiliyah Kota
Tangerang Selatan setidaknya dialiri oleh tiga sungai yang airnya cukup
melimpah yaitu Sungai Cisadane, Pesanggarahan dan Kali Angke. Selain
itu, masih terdapat sembilan situ dan danau yang memiliki kapasitas yang
layak diolah.
Pembangunan Permukiman Vertikal
Dengan kepadatan penduduk Kota Tangerang Selatan telah melebihi
8.856 jiwa/Km2, maka akan semakin sulit untuk membangun permukiman
yang membutuhkah lahan yang luas. Saat ini saja, pengembang besar
seperti BSD City telah melebarkan kawasannya melewati batas Kota
Tangerang

Selatan,

yaitu

Kecamatan

Cisauk

dan

Pagedangan

di

Kabupaten Tagerang, tetangga Kota Tangerang Selatan di sebelah Barat.
Hal

ini

menunjukan

membangun

kawasan

bahwa

sudah

permukiman

saatnya
super

para

blok

investor

seperti

untuk

apartemen,

kondominium, rusunawa, flat dan sejenisnya yang sangat dimungkinkan
dikembangkan karena letak Kota Tangerang Selatan yang berdekatan
dengan DKI Jakarta dan dengan akses yang mudah dari berbagai arah.
Kedepan, diharapkan pengembangan pemukiman vertikal menjadi salah
satu alternatif yang dapat membangun kawasan permukiman modern
dengan infrastuktur yang memadai dan fasilitas pendukung masyarakat
perkotaan modern.
11

Kawasan Jasa dan Perdagangan Terpadu
Pemerintah
bekerjasama

Kota

Tangerang

mengembangkan

Selatan

mengajak

pusat-pusat

para

pertumbuhan

investor
ekonomi,

berbagai fasilitas bisnis, tempat rekreasi modern, gedung kesenian dan
budaya, convention center.
Saat ini tiga pusat pertumbuhan sebagai kawasan strategis seperti
Serpong-BSD City, Bintaro Pondok Aren, Kawasan Pamulang-Ciputat telah
memiliki karakter pertumbuhan yang semakin cepat, seolah berlombalomba dalam pengembangannya. BSD yang awalnya hanya sebagai
kawasan

permukiman,

pertumbuhan

ekonomi

kini
yang

telah

berkembang

menarik

minat

menjadi

para

kawasan

investor

untuk

menanamkan modal dan mengembangkan usahanya. Setelah mengambil
alih kepemilikn saham dari Group Ciputra, Sinar Mas Group terus
membangun berbagai jenis permukiman dengan infrasturktur yang baik.
Dari rencana 6000 ha. Saat ini sudah lebih dari 3000 ha telah dibangun.
Dengan semakin luasnya pengembangan permukiman, maka semakin
meningkatnya pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
sebagai kawasan permukiman modern dan maju. Sejumlah fasilitas dan
infrastuktur strategis dibangun untuk mendorong pertumbuhan sektor
jasa dan perdagangan.
Disepanjang koridor Jl. Pahlawan Seribu, BSD City Serpong mulai
banyak

bermunculan

gedung-gedung

perbelanjaan, apartemen,

hotel,

baru

yang

megah.

Pusat

pusat hiburan dan kuliner, pusat

perkantoran, rumah sakit, pusat pendidikan telah dibangun. Kedepan,
para investor diharapkan dapat menanamkan modal dan melakukan
usaha di bidang jasa dan perdagangan di kawasan ini. Lahan untuk
pembangunan Office Tower juga telah disediakan pengembang. Begitu
juga dengan penunjang lainnya. Oleh karena itu, sangatlah prospektif
apabila para investor dapat menanamkan modalnya dalam rangka
pengembangkan kawasannya.

12

Selain BSD, kawasan Bintaro juga telah berkembang menjadi salah
satu kawasan yang diperhitungkan oleh para investor dalam melakukan
investasi

di

kawasan

ini.

Berbagai

infrastuktur

berupa

gedung

perkantoran, pusat belanja, rumah sakit, pusat pendidikan telah berdiri di
kawasan ini. Untuk memperlancar arus lalu lintas, di bundaran Bintaro
Sektor IX telah dibangun fly over yang menhubungkan simpul-simpul
bisnis, dan jasa, termasuk pendidikan, dengan dibangunnya Universitas
Pembangunan Jaya. Diaharapkan Para Investor dapat berinvestasi di
Kawasan ini dengan bidang jasa dan perdagangan.
Bidang jasa dan perdagangan juga terus dikembangkan dikawasan
Ciputat-Pamulang. Sebagai kawasan Pusat Pendidikan skala nasional
dengan adanya UIN Syarif hidayatulloh dan Universitas Terbuka, maka
daerah Ciputat dan Pamulang dapat dikembangkan sebagai kawasan jasa
pendidikan. Selain itu, masih terdapat peluang besar untuk berinvestasi di
bidang perdagangan, pembangunan infrastuktur seperti hotel, pusat
perbelanjaan dan permukiman vertikal.
Pembangunan Convention Center
Sebagai kota perdagangan dan jasa, maka salah satu sarana
perkotaan dan dapat dijadikan icon Kota Tangerang Selatan adalah
pembangunan Convention Center, atau Trade Exibition Center atau
gedung konser. Sesuai dengan motto cerdas, modern dan religius, maka
Kota Tangerang Selatan mencari para investor untuk membangun suatu
gedung yang memiliki ciri khas daerah Kota Tangerang Selatan tetapi juga
modern. Diharapkan gedung tersebut dapat dipamerkan produk komoditi
Kota Tangerang Selatan, mengadakan pertunjukan konser kesenian dari
tradisional sampai internasional, maupun menjadi pusat Kesenian Kota
Tangerang Selatan. Selain itu, di gedung itu dapat digunakan juga untuk
berbagai kegiatan pameran dan rapat atau forum pertemuan resmi skala
nasional dan internasional (multifungsi).

13

Wilayah yang potensial untuk pembangunan Convention Center
terpadu adalah BSD atau Bintaro dengan pertimbangan bahwa BSD dan
Bintaro sudah menjadi daerah yang berkembang dengan berbagai fasilitas
yang sudah ada. Selain itu, dua kawasan tersebut sangat dekat dengan
akses

tol

dan

jalur

kereta

api.

Pembangunan Convention Center atau Trade Exbition Center, atau
gedung konser dapat dibangun secara terpadu dengan dilengkapi fasilitas
office tower atau hotel bintang lima yang dapat dimanfaatkan juga
sebagai tempat penyewaan ruang kantor.
Sektor Industri dan Pergudangan
Melihat luas lahan yang tersedia, Pemerintah Kota Tangerang Selatan
dalam arah dan tujuan pembangunan, tidak menempatkan sektor industri
dan pergudangan sebagai andalan. Saat ini peruntukan lahan untuk
industri hanya 1,14 persen saja dari luas lahan Kota Tangerang Selatan,
atau sekitar 16,67 hektar. Industri yang dikembangkan pun ditujukan
kepada green industri dan ramah lingkungan, pemilihan industri yang
cocok untuk itu adalah industri yang tidak merusak lingkungan seperti
Industri manufaktur, diantaranya adalah pembuatan bola sepak di Pondok
Cabe, industri garment serta industri perakitan lainnya yang ramah
lingkungan. Selain itu, dengan adanya fasilitas pergudangan di Taman
Tekno BSD, maka dapat dijadikan tempat untuk menanamkan modalnya
pada sektor pergudangan yang ramah lingkungan.
Taman

Tekno

BSD

adalah

salah

satu

kawasan

industri

dan

pergudangan yang dimiliki Kota Tangerang Selatan selain di kawasan
Multiguna Serpong Utara. Kawasan dengan luas 200 hektar, Taman Tekno
BSD

yang

terletak

di

Kecamatan

Setu

menawarkan

lahan

untuk

pembangunan dry-port mulai dari 300m2 sampai dengan 1.100m2. Saat
ini telah dibangun lebih dari 180 unit bangunan pergudangan dan sekitar
40 unit kavling di area Taman Tekno BSD dengan luas mulai 1.700m2.
Sampai dengan 11.000 m2. Taman Tekno BSD diperuntukan bagi semua

14

jenis industri ringan yang bebas dari polusi air, udara, maupun kebisingan
dan limbah.
Taman

Tekno

BSD

dilewati

oleh

jalan

utama

Provinsi

yang

memberikan nilai tambah tersendiri. Tak hanya dilewati jalan utama
Provinsi, kawasan ini juga mempunyai akses ke jalan tol yang sangat
dekat, baik tol Pondok Indah-Serpong yang terkoneksi sampai dengan tol
Jagorawi, maupun tol Jakarta-Merak. Tidak begitu lama lagi, akses tol
Serpong-Pondok Indah juga akan terhubung dengan tol Ulujami-Puri IndahCengkareng sampai Pluit Bandara Soekarno-Hatta melintasi tol JakartaMerak. Maka sangat menguntungkan untuk menanamkan modal di bidang
industri ramah lingkungan dengan lokasi di Taman Tekno BSD.
Sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Kota Tangerang Selatan, saat ini masih memiliki lahan yang dapat
dimanfaatkan untuk sektor pertanian, peternakan dan perikanan. Dengan
luas kurang lebih 2.794.41 ha atau 18,99 % dari luas lahan Kota
Tangerang Selatan, maka pemanfaatan lahan untuk sektor ini masih
cukup potensial. Akan tetapi, produk pertanian yang menjadi unggulan
dan berpotensi dari segi ekonomi adalah pertanian tanaman hias dan
anggrek. Sebagai daerah dengan iklim yang cocok untuk budidaya
pertanian tanaman hias dan anggrek, saat ini Kota Tangerang Selatan
memiliki sentra budidaya

tanaman tersebut di Kecamatan Serpong,

Pamulang, Setu dan Pondok Aren. Area penjualan tanaman hias dan
anggrek

telah

menjangkau

Kota

Surabaya,

Magelang,

Yogyakarta,

Semarang, Solo, Manado, Makasar sampai ke Medan. Selain budidaya
tanaman hias dan anggrek, budidaya sektor perikanan budi daya air tawar
dan peternakan juga dapat menjadi peluang bagi investor untuk
menanamkan modalnya di Kota Tangerang Selatan.

2.5 Kondisi Lingkungan Kota Tangerang Selatan
Disadari sepenuhnya bahwa kegiatan pembangunan apalagi yang
bersifat fisik dan berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam
15

jelas

mengandung

resiko

terjadinya

perubahan

ekosistem

yang

selanjutnya akan mengakibatkan dampak, baik yang bersifat negatif
maupun yang positif. Oleh karena itu, kegiatan pembangunan yang
dilaksanakan seharusnya selain berwawasan sosial dan ekonomi juga
harus berwawasan lingkungan.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar
dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara
bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan
untuk

meningkatkan

mutu

hidup.

Terlaksananya

pembangunan

berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya
alam secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan
hidup.
Tangerang Selatan sebagai kota yang memiliki pembangunan dalam
berbagai sektor yang sangat cepat perlu di perhatikan aspek pengelolaan
lingkungan sehingga pembangunan yang terus meningkat diimbangi
dengan kondisi lingkungan yang tetap baik. Sejak berdirinya Kota
Tangerang

Selatan

tahun

pembangunan

yang

perbelanjaan,

rumah

2008

menunjang
sakit,

hingga
aktivitas

gedung

saat

ini

sudah

ekonomi

perkantoran,

seperti

banyak
pusat

perumahan,

dll.

Pembangunan tersebut memerlukan ekploitasi lahan yang tidak sedikit
bahkan untuk pembangunan perumahan diperlukan perencanaan yang
matang agar lingkungan tidak memberikan dampak negatif contohnya
pemukiman

yang

tidak

terkena

banjir

dikemudian

hari

karena

perencanaan pembangunan yang tidak baik dan ijin yang ilegal. Di tangan
swasta, beberapa
daerah
di kota
tersebut
dibangun
dengan
apik dan
Gambar 1.1
Tempat
Buang
Air Besar
Orang
Dewasa
mewah. Infrastruktur tersedia dan perawatannya pun terjamin.

16

Berdasarkan gambar, dapat dilihat bahwa kepemilikan jamban
pribadi di Kota Tangerang Selatan sudah cukup baik yaitu 93.9%. Namun
demikian masih ada sebagian kecil warga yang BAB ke WC helicopter
diatas empang/kolam, ke sungai, ke kebun, ke lubang galian dan
sebagainya. Kota Tangerang Selatan yang lahannya banyak digunakan
sebagai pemukiman sudah sepatutnya memiliki pengelolaan limbah
rumah tangga yang sangat baik.

Namun kondisi lingkungan akibat dari padatnya penduduk dan
aktivitas membuat Tangerang Selatan masih perlu memikirkan cara efektif
dan efisien untuk mengelola sampah atau memikirkan cara menarik
investor untuk bekerja sama mengelola sampah. Gambar dibawah ini
menunjukan bahwa pengelolaan sampah masih menimbulkan resiko
kesehatan yang tinggi.
Gambar 1.2 Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

17

Belakangan

ini

Tangerang

Selatan

mengalami

kepanikan

di

beberapa wilayahnya yang mulai waspada terhadap banjir, dan yang lebih
heran banjir terjadi dikawasan mewah yang dibangun oleh swasta.
Gambar 1.3 Lokasi Rawan Banjir di Kota Tangerang Selatan

Lokasi Banjir

Penyebab Banjir

Kelurahan

Kecamat
an

Perum Cirendeu
Permai

Luapan kali
Pesanggrahan

Cirendeu

Ciputat
Timur

Bukit Pamulang
Indah (BPI)

Luapan kali BPI

Pamulang
Barat

Pamulang

Perum Sarua Indah

Luapan saluran
sekunder Ciledug

Serua

Ciputat

Perum Sarua
Makmur

Luapan saluran
sekunder Ciledug

Serua

Ciputat

Perum Cipayung
Mas

Luapan kali Ciputat

Pondok Cabe
Udik

Pamulang

Perum Pondok Hijau

Luapan kali Ciputat

Cempaka Putih

Ciputat
Timur

Perum Inhutani

Luapan kali Ciputat

Cipayung

Pamulang

Perum Ciputat Baru

Luapan kali Ciputat

Sawah

Ciputat

Perum Graha
Permai

Luapan kali Ciputat

Sawah

Ciputat

Saluran Cipeucang

Penyempitan & luapan
kali Cipeucang

Kedemangan
& Serpong

Setu

Perum Duta Bintaro

Penyempitan kali
Pondok Jagung

Paku Jaya

Serpong
Utara

Depan
PUSDIKLANTAS

Gorong-gorong saluran
terlalu kecil

Pondok Jagung
Timur

Serpong
Utara

Kali Ciater
(jembatan 3)

Aliran air terhalan
jembatan &
pendangkalan

Lengkong
Wetan &
Lengkong
Karya

Serpong
Utara

18

Perum Taman
Mangu Indah

Penyempitan kali
Ciputat, tingginya debit
air

Jurang Mangu
Barat & Pd.
Aren

Pondok
Aren

Perum Jurang
Mangu Timur

Penyumbatan sampah,
karena adanya lintasan
kabel

Jurang Mangu
Barat

Pondok
Aren

Perum Kacang
Prima

Jembatan terlalu
rendah dan menyempit

Pondok Kacang
Timur

Pondok
Aren

Perum Villa Bintaro
Regensi

Luapan kali Sarua

Pondok Kacang
Timur

Pondok
Aren

Perum Pondok
Mahartha

Luapan kali Sarua

Pondok Kacang
Timur

Pondok
Aren

Perum SEKNEG

Luapan kali Angke

Pondok Kacang
Barat

Pondok
Aren

Perum Puri Bintaro
Indah

Luapan sekunder
Ciledug

Jombang

Ciputat

KM 03 Tol Bintaro Serpong

Penyumbatan saluran
pembuang drainase tol

Tol SerpongBintaro

Pondok
Aren

Mekarsari RT 10,
13, 14, 15

Drainase buruk

Pondok Betung

Pondok
Aren

Perum Wadas Sari

Drainase buruk

Pondok Betung

Pondok
Aren

Sumber: Hasil Monitoring Drainase Dinas Bina Marga & Pengairan Kota Tangerang Selatan, Tahun
2010

Jenis Industri Kecil, Menengah/Besar Kota Tangerang Selatan

19

Dampak yang ditimbulkan dari aktivitas industri adalah timbulnya
limbah padat, cair dan gas. Limbah yang dihasilkan dapat dikategorikan
sebagai limbah non B3 dan limbah B3.

Limbah Non B3 dapat berupa

limbah domestik dari karyawan, sedangkan limbah B3 dapat berasal dari
proses produksi atau akibat penggunaan bahan penunjang. Limbah cair
yang dihasilkan dari kegiatan industri baik limbah proses produksi
maupun limbah domestik karyawan jika tidak dikelola dengan baik, akan
meningkatkan pencemaran terhadap kualitas badan air penerima, kualitas
air tanah dan tanah.
Selain itu kualitas udara di Tangerang Selatan disebagian wilayah
buruk akibat tidak dikelola dengan baik, kurangnya ruang terbuka hijau
dan banyaknya polusi dari kendaraan bermotor. Akan tetapi beberapa
bagian lainnya sudah memperhatikan pelestarian lingkungan dengan
membuat taman kota di pusat kota Tangerang Selatan, dan contoh
pemukiman

yang

baik

dengan

memperhatikan

aspek

pengelolaan

lingkungan dapat dilihat di kawasan Alam Sutera.
Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Kota Tangerang Selatan
menjadi sangat penting karena menyajikan perubahan penduduk dengan
kualitas dan aktivitasnya, tekanan terhadap lingkungan akibat kegiatan
20

sosial ekonomi. Agar kesadaran lingkungan tetap berlanjut dalam
menopang

pembangunan,

beberapa

upaya

telah

dilakukan

oleh

pemerintah kota, masyarakat maupun pihak lainnya.

2.7 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Kota Tangerang Selatan
Kasus AMDAL di Kota Tangerang Selatan
Berdasarkan berita nasional yang diterbitkan tahun 2013 ada empat
perusahaan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang mendapat predikat
analisis mengenai dampak lingkungan dengan kategori buruk. Keempat
perusahaan itu bergerak dibidang industri dan jasa kesehatan skala besar
serta pasar. Keempat perusahaan itu tidak memenuhi salah satu syarat
Amdal. Yakni tidak memiliki tiga kolam penampungan limbah. Padahal,
kolam itu berfungsi menampung limbah untuk pengendapan, netralisasi
serta kolam penampungan uji coba. Di Kota Tangsel sendiri hingga saat
ini tercatat sebanyak 2.766 perusahaan.
Dalam kasus lain mengenai amdal, Pemerintah Kota Tangerang
Selatan (Tangsel) Banten menemukan sejumlah dokumen palsu analisis
mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang dibuat beberapa biro
konsultan. Sejumlah arsip unit pengelolaan lingkungan (UPL) dan unit
kelola lingkungan (UKL) maupun amdal milik pemrakarsa melalui biro
konsultan dibuat tidak jujur.
Proses Permohonan Izin Lingkungan Pemerintah Kota Tangerang
Selatan
Izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang
melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL atau UKL-UPL
dalam rangka perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup sebagai
prasyarat untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan (PP No. 27
tahun 2012 tentang Izin Lingkungan).

21

Setiap kegiatan badan usaha dalam skala besar dan kecil diwajibkan
mengantongi rekomendasi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) dari Pemerintah Daerah
setempat. Regulasi tersebut bertujuan untuk mengatur dan memonitor
bahwa kegiatan yang dijalankan badan usaha dapat menjaga kelestarian
lingkungan hidup sekitarnya. Dasar hukum pengelolaan lingkungan hidup
telah tertuang dalam Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan telah diperbaharui
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Dokumen
Lingkungan Hidup.
UKL dan UPL dikeluarkan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup atas dampak dari kegiatan yang diselenggarakan setiap badan
usaha. Baik usaha kecil dan besar, atau usaha yang sekali pun memiliki
tingkat pencemaran lingkungan ringan. Jadi mesti sekelas Warteg (Warung
Tegal) juga harus mengantongi UKL - UPL karena usaha tersebut juga
menghasilkan sampah.
UKL - UPL yang merupakan hasil dari analisis mengenai dampak
lingkungan

(Amdal),

bukan

sebagai

alat

serba

guna

yang

dapat

menyelesaikan segala persoalan lingkungan hidup. Efektifitas Amdal
sangat

ditentukan

pengembangan

berbagai

sudut

kajian

yang

komprehensif dan mendalam.
Amdal

dilakukan

untuk

menjamin

tujuan

proyek-proyek

pembangunan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa
merusak kualitas lingkungan hidup. Amdal bukanlah suatu proses yang
berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses Amdal yang lebih
besar dan lebih penting sehingga Amdal merupakan bagian dari beberapa
hak berikut :
1.

Pengelolaan Lingkungan
Dalam melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan diperlukan
adanya susunan rencana pengelolaan lingkungan. Susunan rencana
pengelolaan lingkungan baru dapat dilakukan setelah diketahui
dampak-dampak yang akan terjadi akibat proyek yang akan
22

dilakukan.

Di

sinilah

peranan

penting

AMDAL

agar

proyek

pembangunan yang dilakukan tidak memberikan dampak buruk bagi
lingkungan.
2.

Pengelolaan Proyek
Dalam pengelolaan proyek, peranan AMDAL adalah terlebih
dahulu melakukan fase-fase berikut :


Fase Identifikasi;



Fase studi kelayakan;



Fase

desain

kerekayasaan

(engineering

design)

atan

fase

rancangan;


Fase pembangunan proyek;



Fase proyek berjalan atau fase proyek beroperasi;



Fase proyek telah berhenti beroperasi atau pasca opeasi (post
operation).

3.

Pengambilan Keputusan
Dari

hasil

AMDAL,

dapat

diketahui

apakah

suatu

aktivitas

pembangunan akan berdampak baik atau buruk pada lingkungan.
Pemerintah pun akan mengambil keputusan dari hasil AMDAL tersebut.
Jika berdampak baik, maka pembangunan akan dilanjutkan secara
berkesinambungan. Akan tetapi jika kegiatan pembangunan tersebut
berdampak buruk pada lingkungan, maka kegiatan tersebut tidak akan
dilakukan

atau

dilakukan

alternatif-alternatif

lain

yang

dapat

menghilangkan atau meminimalisasi dampak negatif tersebut.
4.

Dokumen yang Penting
Laporan AMDAL merupakan dokumen penting yang merupakan sumber

informasi yang sangat bermanfaat untuk berbagai keperluan :


Sebagai informasi pembanding dalam hasil analisis;



Sebagai sumber informasi yang penting untuk proyek yang akan
dilaukan di daerah dekat lokasi tersebut.



Dokumen penting yang dapat digunakan di pengadilan dalam
menghadapi

tuntutan

proyek

lain,

masyarakat

atau

instansi

pengawas.
Secara umum, kegunaaan AMDAL adalah :
23



Mencegah agar potensi sumberdaya alam yang dikelola tidak rusak.



Menghindari efek samping dari pengelolaan sumber daya alam.



Mencegah terjadinya perusakan lingkungan akibat pencemaran,
sehingga

tidak

mengganggu

kesehatan,

kenyamanan,

dan

keselamatan masyarakat.


Mengetahui manfaat yang berdaya guna dan berhasil guna bagi
bangsa, negara, dan masyarakat.

24

Pelaksanaan Pembuatan Dokumen Lingkungan
Setiap kegiatan atau usaha yang ada di Kota Tangerang Selatan
yang diperkirakan menimbulkan dampak diwajibkan untuk membuat
dokumen Amdal atau UKL-UPL sesuai kriteria kegiatan. Pada tahun 2010
telah disahkan 37 dokumen UKL-UPL dari berbagai kegiatan usaha.
Pada tahun 2010 telah dilakukan pemantauan/monitoring pelaksanaan
pengelolaan

lingkungan

pada

beberapa

kegiatan/usaha.

Daftar

kegiatan/usaha yang dipantau disajikan pada berikut.
Daftar Kegiatan/usaha yang dipantau oleh Badan Lingkungan
Hidup

No.

Nama Perusahaan

Telah
Selesai

Belum
Selesai

Keterangan

1

Pengembangan Pool Taksi Blue bird

v

UKL - UPL

2

Pembangunan gedung supermarket
giant Bintaro

v

DPL

3

Pasar Swalayan TIP - TOP

v

UKL - UPL

4

PT. Paperplus Indotama (Percetakan)

v

DPL

5

Perumahan D' Diamond Residence

v

UKL - UPL

6

Perumahan Pamulang Green

v

UKL - UPL

11

Perumahan Pamulang Timur ( PT.Sabar
Ganda)

v

UKL - UPL

12

SPBE (Radekatama Pirantinusa)

v

13

Perumahan Residence one

v

UKL - UPL

14

Pergudangan (PT. Behn Meyer)

v

DPL

25

15

Perumahan Pamulang Asri (PT.Siliko
Bangun Sejahtera

v

UKL - UPL

16

Hotel Sion Holiday

v

DPL

17

Peralatan Rumah tangga ( PT.
Casadron)

v

18

Industri Pakaian Jadi ( PT. Lestari
Busana)

v

UKL - UPL

19

Pengelolaan Industri es batu (PT.
ESHUPINDO)

v

UKL - UPL

20

Perumahan Merpati Raya (PT. Optima
Perdana Synthesis)

v

UKL - UPL

21

Perumahan Green Grass (PT. Prakarsa
adi sarana)

v

UKL - UPL

22

Perumahan Palem Serpong Indah(PT.
Radja pro sejahtera)

v

UKL - UPL

23

Obat Hewan (PT. Multi Sarana Farma)

v

UKL - UPL

24

SPBE (PT. Usaha Gas Mandiri)

v

UKL - UPL

25

Ruko Pamulang Terrace

v

UKL - UPL

26

Perdagangan Barang (PT. Pameterindo)

v

UKL - UPL

27

Perumahan Cluster Pamulang Asri 2
(PT. Bangun Cipta Persada)

v

UKL - UPL

28

Industri Peralatan rumah
tangga,elektronik,mebeul (PT. Catur)

29

Ruko Pamulang Permai Blok SH 15

v

UKL - UPL

30

Industri Air Minum ( PT. Hexado kreasi)

v

DPL

31

Industri Berbagai macam abon (PT.
Enhance Famous)

v

UKL - UPL

32

Rumah Sakit Ibu dan anak RAIFA

v

DPL

33

SPBU ( PT. Humpuss Trading)

v

DPL

34

Perumahan Bumi Anugerah Sejahtera
(PT. Anugerah Hidayat Putra)

v

UKL - UPL

DPL

26

35

Perumahan Town House sektor 9 ( PT.
Imperial Media Panenmas)

36

Perumahan Paradiso (PT. Wira Makmur
Sejati)

37

Perumahan Serpong City Paradise /PT.
Subur Progress

38

Rumah Sakit Indonesia sehat

39

Perumahan Taman Rusa Residence

40

Perumahan paradise park residence

41

Pasar swalayan (PT. Lion Super Indo)

UKL - UPL

42

Rumah Sakit Hermina

UKL - UPL

43

Showroom Toyota (PT.Akita
Saranatama)

UKL - UPL

44

Workshop maintenance peralatan
pengeboran laut ( PT.Sarku enjenering
utama

45

Restoran Lembur Kuring

46

PT.Karya Griya Bersama (Perumahan
Serpong Estate)

v

UKL - UPL

47

Pembangunan Gubug Makan Mang
Engking

v

UKL - UPL

48

Kavling Rumah Tinggal Green Bintaro
Terrace

49

Pasar modern Bintaro Jaya (PT. Jaya Real
Property)

v

50

SPBU ( PT . Pertamina Retail )

v

DPL

51

SPBU PT. Total Oil Indonesia

v

UKL - UPL

52

Perumahan serpong City Paradise Blok
F

v

UKL - UPL

53

Sekolah Insan Cendikia

v

UKL - UPL

54

Rumah Sakit Buaran Sejahtera

v

UKL - UPL

v

UKL - UPL

UKL - UPL

v

UKL - UPL

UKL - UPL
v
v

UKL - UPL
UKL - UPL

DPL

UKL - UPL

UKL - UPL

27

55

SPPBE Gas Elpiji ( PT. Indah Sri Rejeki)

v

DPLH

56

PT. Indorail (Perdagangan Besar Mesin mesin, Suku Cadang )

v

SPPL

57

Pembangunan gedung Puspem Kantor
Walikota

v

AMDAL

58

Pembangunan gedung supermarket
giant BSD

AMDAL

59

Pembangunan gedung supermarket
lottemart

AMDAL

60

Perumahan Regensi Melati Mas 3 (PT.
Nur Akbar)

AMDAL

61

Binus International School

v

AMDAL

Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan, Tahun 2010

Bidang kegiatan yang wajib dilengkapi Amdal, antara lain:


Usaha/ kegiatan bidang Pertahanan



Usaha/ kegiatan bidang Pertanian



Usaha/ kegiatan bidang Perikanan



Usaha/ kegiatan bidang Kehutanan



Usaha/ kegiatan bidang Perhubungan



Usaha/ kegiatan bidang Tekhnologi Satelit



Usaha/ kegiatan bidang Perindustriaan



Usaha/ kegiatan bidang Pekerjaan Umum



Usaha/ kegiatan bidang Sumber Daya Energi dan Mineral



Usaha/ kegiatan bidang Pariwisata

28



Usaha/ kegiatan bidang Pengembangan Nuklir



Usaha/ kegiatan bidang Pengelolaan Limbah B3



Usaha/ kegiatan bidang Rekayasa Genetika

2.8 Upaya Pelestarian Lingkungan di Kota Tangerang
Selatan
Pembangunan Kota Tangerang Selatan didominasi oleh pihak
swasta, diharapkan peran swasta dalam memperhatikan pelestarian
lingkungan sangat besar. Dengan cara melengkapi dokumen AMDAL
dalam setiap kegiatan usaha, disisi lain peran pemerintah sangat
diperlukan

dalam

memberikan

ijin

pendirian

usaha

yang

ramah

lingkungan, tidak ada lagi ketidakjujuran dalam mengeluarkan dokumen
AMDAL, regulasi yang jelas dan memberikan tindakan hukum bagi yang
melenggar.
Penduduk atau masyarakat merupakan bagian penting atau titik
sentral dalam pembangunan berkelanjutan, karena peran penduduk
sejatinya

adalah

sebagai

subjek

dan

objek

dari

pembangunan

berkelanjutan. Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di suatu
negara, diperlukan komponen penduduk yang berkualitas. Karena dari
penduduk berkualitas itulah memungkinkan untuk bisa mengolah dan
mengelola potensi sumber daya alam dengan baik, tepat, efisien, dan
maksimal, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Sehingga
harapannya

terjadi

keseimbangan

dan

keserasian

antara

jumlah

penduduk dengan kapasitas dari daya dukung alam dan daya tampung
lingkungan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
29

Kota Tangerang Selatan merupakan kota dengan sejuta peluang
investasi,

percepatan

pembangunan

karena

didukung

lokasi

yang

strategis, kondisi sumber daya alam yang dapat menunjang percepatan
pembangunan.

Semenjak

ditetapkannya

sebagai

daerah

otonom,

diharapkan dapat meningkatkan optimalisasi pemanfaatan potensi daerah
untuk kepentingan pembangunan daerah.
Beberapa pembangunan di Tangerang Selatan di pegang oleh
swasta yang sampai saat ini mampu menata kota dengan baik dan
memperhatikan

aspek

pelestarian

lingkungan

dan

pembangunan

berkelanjutan. Sebagian lainnya masih perlu pembenahan dan keseriusan
untuk dapat mengoptimalkan potensi daerah, diharapkan seluruh penentu
kebijakan dapat bijaksana menentukan keputusan dalam merencanakan
pembangunan agar tidak lagi ada kecurangan yang akhirnya dapat
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan hidup.

Daftar Pustaka
Sumber:

www.wikipedia.com/pembangunanberkelanjutan/html
www.wikipedia.com/profiltangerangselatan/html
www.tangsel.go.id
www.bps.go.id/tangerangselatan
www.kompas.com

30

www.blhd.com
www.republika.com
Sumber:

Drs, Subandi, M.M. Ekonomi Pembangunan, 2012, Jakarta, Alfa

Beta.

31