AKTIVITAS BISNIS PADA SIKLUS PENDAPATAN
AKTIVITAS BISNIS PADA SIKLUS PENDAPATAN:
PENGIRIMAN
Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan
pelanggan dan mengirim barang dagangan yang diinginkan tersebut. Pada
proses ini terdiri dari dua tahap:
1. Mengambil dan mengepak pesanan
Dalam tahap ini, maka pekerja gudang bertanggung jawab untuk
memenuhi
pesanan
pelanggan
dengan
mengambil
barang
dari
persedian/inventori dan mengepak pesanan untuk dikirim berdasarkan
dokumen pengambilan barang dari petugas penerimaan pesanan. Dan
menggunakan dokumen pengambilan barang tersebut untuk memilih jenis
dan jumlah produk yang akan diambil dari persediaan barang dan
melakukan
meneruskan
proses
barang
pencatatan
yang
telah
data
pengambilan
dilakukan
barang
pengepakan
ke
serta
bagian
pengiriman barang untuk dikirim.
2. Mengirim pesanan tersebut
Petugas pengiriman membandingkan kondisi fisik barang pesanan dengan
dokumen pengambilan barang dan dokumen pemesanan. Jika terdapat
ketidaksesuaian,
maka
petugas
perlu
melakukan
pengecekan
dan
mencocokkan barang satu per satu dan mencatat jumlah pengiriman yang
benar. kemudian memperbaharui data pada master file inventory dan
membuat slip pengepakan yang berisi jumlah dan deskripsi setiap barang
yang dikirim. Serta membuat dokumen berganda bill of lading sebagai
dokumen pertanggungjawaban dari goods in transit.
Berikut ilustrasi proses pengiriman, berupa Level 1 DFD:
Dokumen yang digunakan dalam aktivitas pengiriman meliputi:
a) Dokumen pengambilan barang (picking ticket)
Dihasilkan oleh proses pemesanan barang, yang merupakan dasar
untuk mengeluarkan barang dagangan ke bagian pengiriman dari
inventory, yang berisikan daftar barang dan jumlah barang yang
dipesan oleh pelanggan
b) Slip pengepakan (Packing slip)
Dihasilkan oleh proses pembaharuan
inventory
master
file,
berisikan daftar nama barang dan jumlah barang untuk di kirim
c) The bill of lading
Dihasilkan juga melalui proses pembaharuan inventory master file,
merupakan dokumen resmi sebagai pertanggungjawaban terhadap
goods in transit.
Dalam aktifitas pengiriman terdapat beberapa ancaman dan pengendalian
terhadap ancaman tersebut:
1) Kesalahan pengiriman
Kesalahan ini dapat berupa jenis barang, jumlah barang, dan alamat
pengiriman yang tidak sesuai. Hal ini dapat dikendalikan dengan
rekonsiliasi pesanan penjualan dengan dokumen pengambilan
barang dan slip pengepakan; menggunakan scanner barcode dan
RFID tag; serta slip pengepakan (packing slip) dan bill of lading
tidak boleh di cetak sampai ketepatan pengiriman telah di uji.
2) Stockout and markdown
Kesalahan ini dapat dicegah dengan pencatatan persediaan yang
akurat seperti menggunakan metode perpetual dan melakukan
perhitungan fisik barang secara periodik. Serta sistem persedian
online yang memungkinkan pencatatan perubahan persediaan
secara real time.
3) Pencurian persedian
Ancaman ini dapat berasal dari pihak lain atau pegawai yang dapat
menimbulkan
pencatatan
kerugian
persediaan
yang
tidak
sangat
akurat.
besar
dan
membuat
Terdapat
beberapa
pengendalian dalam mengurangi ancaman ini, yaitu: pertama
persediaan diamankan dalam tempat yang aman dengan akses
terbatas, kedua semua inventory transfers harus tercatat dengan
baik, pengiriman dengan sales order yang telah disetujui serta
melakukan perhitungan fisik barang secara periodik.
PENGIRIMAN
Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan
pelanggan dan mengirim barang dagangan yang diinginkan tersebut. Pada
proses ini terdiri dari dua tahap:
1. Mengambil dan mengepak pesanan
Dalam tahap ini, maka pekerja gudang bertanggung jawab untuk
memenuhi
pesanan
pelanggan
dengan
mengambil
barang
dari
persedian/inventori dan mengepak pesanan untuk dikirim berdasarkan
dokumen pengambilan barang dari petugas penerimaan pesanan. Dan
menggunakan dokumen pengambilan barang tersebut untuk memilih jenis
dan jumlah produk yang akan diambil dari persediaan barang dan
melakukan
meneruskan
proses
barang
pencatatan
yang
telah
data
pengambilan
dilakukan
barang
pengepakan
ke
serta
bagian
pengiriman barang untuk dikirim.
2. Mengirim pesanan tersebut
Petugas pengiriman membandingkan kondisi fisik barang pesanan dengan
dokumen pengambilan barang dan dokumen pemesanan. Jika terdapat
ketidaksesuaian,
maka
petugas
perlu
melakukan
pengecekan
dan
mencocokkan barang satu per satu dan mencatat jumlah pengiriman yang
benar. kemudian memperbaharui data pada master file inventory dan
membuat slip pengepakan yang berisi jumlah dan deskripsi setiap barang
yang dikirim. Serta membuat dokumen berganda bill of lading sebagai
dokumen pertanggungjawaban dari goods in transit.
Berikut ilustrasi proses pengiriman, berupa Level 1 DFD:
Dokumen yang digunakan dalam aktivitas pengiriman meliputi:
a) Dokumen pengambilan barang (picking ticket)
Dihasilkan oleh proses pemesanan barang, yang merupakan dasar
untuk mengeluarkan barang dagangan ke bagian pengiriman dari
inventory, yang berisikan daftar barang dan jumlah barang yang
dipesan oleh pelanggan
b) Slip pengepakan (Packing slip)
Dihasilkan oleh proses pembaharuan
inventory
master
file,
berisikan daftar nama barang dan jumlah barang untuk di kirim
c) The bill of lading
Dihasilkan juga melalui proses pembaharuan inventory master file,
merupakan dokumen resmi sebagai pertanggungjawaban terhadap
goods in transit.
Dalam aktifitas pengiriman terdapat beberapa ancaman dan pengendalian
terhadap ancaman tersebut:
1) Kesalahan pengiriman
Kesalahan ini dapat berupa jenis barang, jumlah barang, dan alamat
pengiriman yang tidak sesuai. Hal ini dapat dikendalikan dengan
rekonsiliasi pesanan penjualan dengan dokumen pengambilan
barang dan slip pengepakan; menggunakan scanner barcode dan
RFID tag; serta slip pengepakan (packing slip) dan bill of lading
tidak boleh di cetak sampai ketepatan pengiriman telah di uji.
2) Stockout and markdown
Kesalahan ini dapat dicegah dengan pencatatan persediaan yang
akurat seperti menggunakan metode perpetual dan melakukan
perhitungan fisik barang secara periodik. Serta sistem persedian
online yang memungkinkan pencatatan perubahan persediaan
secara real time.
3) Pencurian persedian
Ancaman ini dapat berasal dari pihak lain atau pegawai yang dapat
menimbulkan
pencatatan
kerugian
persediaan
yang
tidak
sangat
akurat.
besar
dan
membuat
Terdapat
beberapa
pengendalian dalam mengurangi ancaman ini, yaitu: pertama
persediaan diamankan dalam tempat yang aman dengan akses
terbatas, kedua semua inventory transfers harus tercatat dengan
baik, pengiriman dengan sales order yang telah disetujui serta
melakukan perhitungan fisik barang secara periodik.