STRUKTUR PASAR DALAM ISLAM dalam

STRUKTUR PASAR DALAM ISLAM
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Ekonomi Mikro Islam
Dosen Pengampu Ahmad Mifdlol Muthohar M.Si

Disusun Oleh :
Rahmania Ulfa ( 64010-15-0042)
Muhammad Yoga Arifianto (64010-15-0040)

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2016

Kata Pengantar

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Alhamdulillahirobbil alaamiin, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat hidayah serta inayahnya kepada kami dalam menyelesaika makalah ini
tepat pada waktunya. Tak lupa kita mengucapkan salawat serta salam untuk junjungan kita Nabi
Agung Muhammad SAW.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih banyak kepada orang tua yang telah mendukung

kami dalam segi material maupun moral dalam penyusunan makalah ini, serta semangat dari
teman-teman yang tak henti-hentinya tercurahkan untuk kami.
Dalam kesempatan kali ini kami akan membahas tentang struktur pasar dalam islam.
Makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami sangat
menghargai kritik serta saran dari para pembaca guna meningkatkan kualitas makalah ini.
Semoga makalah ini bisa berguna dan memberikan manfaat bagi kita emua, aamiin.

Salatiga, 09 Maret 2016

DAFTAR ISI
Kata Pengantar

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dunia ekonomi dalam era modern ini sangatlah pesat, dilain hal
memberikan dampak yang baik untuk umat manusia di belahan dunia, namun di sisi lain
terkadang memberikan dampak yang buruk bagi umat yang lain. Semua itu dikarenakan
karena kurangnya ilmu pengetahuan tentang ekonomi islam yang seharusnya baik

diterapkan dalam kehidupan kita, karena di dalamnya terkandung nilai yang bukan hanya
duniawi saja, melainkan nilai-nilai untuk bekal akhirat juga diperhitungkan dalam
ekonomi islam ini. Di dalam ekonomi Islam pula diajarkan untuk berbisnis yang baik,
yang tidak merugikan antara pihak yag satu dan yang lainnya yang terlibat dalam akad
jual beli atau proses ekonomi tersebut. Sebenarnya bukan karena keinginan masyarakat
sendiri yang tidak mau mempelajari ilmu ekonomi Islam, namun memang di Indonesia
sendiri sebagian besar menerapkan sistem ekonomi konvensional. Sehingga ekonomi
Islam seringnya dinomor duakan.
Mengapa kita perlu mempelajari ilmu ekonomi islam? Karena kita hidup di antara
kaum yang tidak hanya beragama islam, dan kita patut menjunjung tinggi keberadapan
islam dari segi apapun, termasuk ekonomi. Islam mengajarkan tentang berbagi, tentang
zakat, tentang perhitungan warisan, semua lengkap dan sudah diterangkan melalui
firman-firman Allah di daam Al-Qur’an. Hal itu sudah Allah perhitungan sejak beribu
tahun lamanya dan sampai sekarangpun masih dan akan terus berlaku dalam kehidupan
kita. Subhanallah, begitu tepat segala perhitungan Allah SWT.
Pembahasan makalah ini tidak akan menyinggung ekonomi islam secara
terperinci, melainkan akan membahas tentang struktur pasar di dalam islam, bagaimana
sebenarnya struktur pasar yang baik menurut islam, dan hal-hal yang terkait dengannya.
Tidak hanya itu, dalam makalah ini pula akan dijelaskan struktur ekonomi dalam
konvensional dan pandangan islam akan hal itu.

Kehidupan kita tidak terlepas dari perilaku ekonomi, hampir setiap hari kita
melakukan proses ekonomi, seperti contohnya berbelanja, berarti kita sudah menerapkan
ilmu ekonomi yaitu jual beli, atau kita memproduksi sesuatu untuk dijual agar
mendapatkan keuntungan juga termasuk proses atau perilaku ekonomi.
Ekonomi Islam membahas tentang bagaimana menjalankan perilaku ekonomi
dengan baik dan memperhatikan faktor akhirat, tentang bagaimana membuat kesepakatan
antara penjual dan pembeli tanpa adanya ketidakadilan serta kecurangan di antara
keduanya. Di dalam ekonomi Islam juga menekankan tentang dilarangnya riba .

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat ditari beberapa rumusan masalah sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan pasar ?
2. Bagaimana penjelasan mengenai struktur pasar?
3. Bagaimana pandangan Islam tentang struktur ekonomi konvensional?
4. Apa sajakah macam-macam pasar dipandang dari strukturnya ?
C. Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini diharapkan pembaca mampu memahami tentang
apa yang dimaksud dengan pasar, dan struktur pasar serta pandangan Islam mengenai hal
itu, lalu apa saja macam-macam pasar dan pandangan Islam tentang hal itu.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar
Pasar secara sederhana merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli
untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Adapun pasar menurut kajian Ilmu
Ekonomi memiliki pengertian; pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara
permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga
akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang
diperdagangkan.
Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan
membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.
Syarat Pasar
a. Ada penjual
b. Ada Pembeli
c. Ada Uang
d. Ada Barang
e. Ada Tempat
B. Fungsi Pasar
Keberadaan


pasar

mempunyai

fungsi

yang

sangat

penting.

Bagi konsumen, adanya pasar akan mempermudah memperoleh barang dan jasa
kebutuhan

sehari-hari. Adapun

bagi


produsen,

pasar

menjadi

tempat

untuk

mempermudah proses penyaluran barang hasil produksi. Secara umum, pasar mempunyai
tiga fungsi utama yaitu sebagai sarana distribusi, pembentukan harga, dan sebagai tempat
promosi.
1.Pasar sebagai Sarana Distribusi
Pasar sebagai sarana distribusi, berfungsi memperlancar proses penyaluran
barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Dengan adanya pasar, produsen
dapat berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

menawarkan hasil produksinya kepada konsumen. Pasar dikatakan berfungsi baik
jika kegiatan distribusi barang dan jasa dari produsen ke konsumen berjalan

lancar. Sebaliknya, pasar dikatakan tidak berfungsi baik jika kegiatan distribusi
seringkali macet.
2.Pasar sebagai Pembentuk Harga
Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Di pasar
tersebut penjual menawarkan barang-barang atau jasa kepada pembeli. Pembeli
yang membutuhkan barang atau jasa akan berusaha menawar harga dari barang
atau jasa tersebut, sehingga terjadilah tawar-menawar antara kedua belah
pihak. Setelah terjadi kesepakatan, terbentuklah harga. Dengan demikian, pasar
berfungsi sebagai pembentuk harga.
Harga yang telah menjadi kesepakatan tersebut, tentunya telah diperhitungkan
oleh penjual dan pembeli. Penjual dan pembeli. Penjual tentu telah
memperhitungkan laba yang diinginkannya, sedangkan pembeli telah
3.

memperhitungkan manfaat barang atau jasa serta keadaan keuangannya.
Pasar
sebagai
Sarana
Promosi
Pasar


sebagai

sarana

promosi

artinya

pasar

menjadi

tempat

memperkenalkan dan menginformasikan suatu barang/jasa tentang manfaat,
keunggulan, dan kekhasannya pada konsumen. Promosi dilakukan untuk
menarik minat pembeli terhadap barang atau jasa yang diperkenalkan. Promosi
dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain, memasang spanduk,
menyebarkan


brosur,

pameran,dan

sebagainya.

Banyaknya cara promosi yang dilakukan oleh produsen, membuat konsumen
lebih selektif dalam memilih barang yang akan dibeli. Biasanya produsen yang
menawarkan barang dengan harga murah dan kualitasnya bagus akan menjadi
pilihan konsumen.
C. Struktur Pasar
Struktrur pasar dibedakan berdasarkan banyaknya penjual dan pembeli.
Secara mudah dikatakan pasar yang terdiri dari banyak penjual dengan barang
yang relatif homogen disebut pasar bersaing sempurna (perfect competition).
Sedangkan pasar yang terdiri dari banyak penjual dan barangnya berbeda satu

dengan

yang


lainnya

(terdiferensiasi)

maka

disebut

pasar

bersaing

monopolistic(monopolistic competition).
Dalam penerapannya sering kali timbul pertanyaan seberapa banyak
penjual sehingga suatu pasar disebut pasar bersaing sempurna, seberapa
terdeferensiasinya barang yang dijual sehingga disebut pasar bersaing
mopololistik. Secara teknis, alat ukur yang dipakai untuk menjawab pertanyaanpertanyaan tersebut adalah rasio penguasaan pangsa pasar atu sering disebut
concentration ratio (CR).
D. Pasar Bersaing Sempurna

Dalam pasar bersaing sempurna, secara teoritis penjual tidak dapat menentukan
harga atau disebut price taker,dimana penjual akan menjual barangnya sesuai harga yang
berlaku di pasar. Dalam kenyataanya, pasar bersaing sempurna juga memiliki derajat
yang berbeda-beda. Derajat yang paling ekstrem memang penjual tidak dapat harga sama
sekali. Derajat akan semakin mendekati keekstreman bila hal-hal ini terpenuhi.
1.
Ada banyak penjual
2.
Pembeli memandang barang sama( homogeny, tidak terdeferensiasi)
3.
Ada kelebihan kapasitas produksi.
Semakin banyak penjual berarti semakin banyak pilihan pembeli. Penjual tang
harganya lebih tinggi tentu akan ditinggalkan pembeli. Hal inilah yang mendorong
penjual untuk mengikuti saja harga yang berlaku di pasar (price taker).
Semakin homogeny barang yang dijual berarti pembeli semakin tidak memiliki
insentif mencari barang di penjual lain. Hal inilah yang mendorong penjual untuk
menjual barangnya sama dengan harga yang berlaku di pasar. Tidak ada alasan bagi
pembeli untuk membayar lebih untuk barang yang sama.
Semakin banyak kelebihan kapasitas produksi berarti setiap kenaikan permintaan
dapat diepenuh tanpa membuat harga-harga naik. Hal inilah yang menahan penjual untuk
tidak menaikkan harganya meskipun ada kenaikan permintaan. Bila ia menaikkan harga,
maka pembeli akan membelinya dari penjual lain yang juga memiliki kelebihan
kapasitas..
E. Pasar Bersaing Monopolistik
Bila salah atu asumsi tentang pasar bersaing sempurna kita lepaskan,dalam hal ini
asumsi tentang barang yang homogeny, maka kita akan mendapatkan jenis pasar lain,
yakni pasar bersaing monopolistic. Terdeferensianya produk yang dijual memberikan

peluang pada penjual untuk menjual barangnya dengan harga lebih tinggi ?berbeda
dengann harga barang lain yang ada di pasar.
Secara lebih formal, Edward Chamberlin memperkenalkan istilah monopolistic
competition di tahun 1993 dengan karakteristik sebagai berikut1 :
1. Ada banyak penjual, setiap penjual menganggap tindakan yang diambilnya tidak
akan secara signifikan memengaruhi penjual lainnya. Misalnya bila satu penjual
menurunkan harga baju dagangannya, tidak serta merta penjual lain akan bereaksi
dengan menyesuaikan harga baju dagangannya.
2. Setiap penjual menjual produk terdeferensiasi. Produk A dikatakan berbeda
dengan produk B bila dengan harga yang sama, ada sebagian pembeli yang lebih
menyukai produk A, da nada sebagian yang lebih menyukai produk B.
Diferensiasi ini dapat berupa vertical differentiation, misalnya keunikan produk
pasta gigi tertentu terhadap merek lain, sehingga pembeli lebih menyukai produk
A, Diferensiasi dapat berupa horizontal differentiation, misalnya keunikan toko B
karena lebih mudah dijangkau, sehingga pembeli lebih menyukai produk B.
E. Pasar Monopoli
Yaitu suatu bentuk dimana hanya ada satu penjual atau perusahaan saja dan
perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang
sangat dekat2. Kata monopoli berasal dari Bahasa Yunani yaitu mono polein yang artinya
berjualan sendiri. Perusahaan atau orang yang menjuak sendirian tersebut disebut
monopolist. Satu kelompok perusahaan meskipun disebut sebagai monopolist juga dapat
pula dinamakan dengan kartel.
Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan oenawaran
di mana hanya ada satu penjual atau produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli
ataukonsumen. Dalam pasar ini tidak ada pesaing yang dapat masuk, penyebabnya adalah
sumber kunci dikuasai oleh suatu perusahaan tunggal. Pemerintah memberikan hak
eksklusif bagi perusahaan tunggal untuk memproduksi atau menjual barang tertentu dan
biaya-biaya produksi lebih efisien jika hanya satu prodiusen yang membuat produk itu.
Contohnya PT Pertamina, PT PLN, PT Telkom da lain-lainnya.
1

D.Besanko(et.al).Economics of Strategy.New Jersey:John Wiley&Sons.2004,edisi ketiga.Hlm.207

2

Sadono,Sukirno.Pengantar Teori Mikroekonomi.2012.Jakarta:Raja Grafindo Perkasa.Hlm:266.

Pandangan islam mengenai keberadaan satu penjual di pasar (pasar
monopoli)atau tidak adanya pesaing, bukanlah suatu hal yang terlarang. Namun perlu
diketahui bahwa islam tidak membolehkan adanya Iktikhar. Iktikhar adalah mengambil
keuntungan diatas keuntungan normal dengan cara menjual lebih sedikit barang untuk
harga yang lebih tinggi (menimbun suatu barang). Abu Hurairah telah meriwayatkan
hadits Nabi SAW, yang artinya : “Barang siapa yang melakukan iktikhar untuk merusak
harga pasar naik secara tajam, maka ia berdosa“(Riwayat Ibnu Majah dan Ahmad)
Secara lebih spesifik mazhab Syafawi dan Hambali mendefinisikan iktikhar
sebagai : menimbun barang yang telah dibeli pada saat harga bergejolak untuk menjual
dengan harga yang lebih tinggi pada saat dibutuhkan oleh penduduk.
1. Ciri-ciri pasar monopoli
a) Tidak ada barang substitusi atau barang pengganti yang mirip
Maksudnya adalah barang yang dihasilkan oleh perusahaan
monopoli tidak bisa digantikan oleh barang lain. Sehingga mau
tidak mau masyarakat akan tetap membeli barang tersebut
meskipun harganya mahal.
b) Hanya ada satu penjual di pasar
Barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan monoppli tidak
dihasilkan atau dijual ditempat lain.
c) Perusahaan sebagai penentu harga (price maker)
Perusahaan merupakan satu-satunya penjual di pasar, maka
penentuan harga sepenuhnya menjadi hak perusahaan, hal itu juga
didasari karena peusahaan adalah satu-satunya yang memproduksi
suatu barang sehingga proses produksi serta pendistribuasiannya
hanya diketahui oleh perushaan itu sendiri.
d) Hambatan cukup kuat untuk masuk ke pasar monopoli
Hambatan ini merupakan factor kuat mengapa pasar monopoli
terbentuk. Hambatan dapat berupa legalitas, yaitu dibatasi oleh
peraturan

atau

undang-undang,

hambatan

teknologi

yang

digunakan sangat tinggi sehingga barang sulit untuk ditiru, atau
hambatan modal, yaitu perlunya modal besar dalam memproduksi
barang tersebut.
2. Faktor timbulnya pasar monopoli
Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli menurut Sadono
Sukirno, terdapat tiga faktor yaitu :

a) Perusahaan monopoli mempunyai sumber daya tertentu yang
unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain,
b) Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala
ekonomi hingga ketingkat produksi yang sangat tinggi.
c) Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang yaitu
pemerintah memberikan hak monopoli kepada perusahaan tersebut.
Di

dalam

undang-undang

pemerintah

mengatur

kegiatan

perusahaan-perusahaan terdapat beberapa peraturan yang akan
mewujudkan kekuasaan monopoli.3

F. Kelebihan dan Kelemahan Pasar Monopoli
1. Kelebihan Pasar Monopoli
a) Apabila menikmati skala ekonomi, biaya produksi lebih murah
daripada di firma pasar persaingan sempurna, dan tingkat produksi
lebih besar.
b) Mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin murah
apabila perusahaan terus menerus melakukan pengembangan dan
inovasi.
c) Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopoli
dapat terus menghasilkan barang yang mebih murah dan bermutu.
d) Keuntungan penjual cukup tinggi.
2. Kelemahan Pasar Monopoli
a) Pembeli tidak ada pilihan lain untuk membeli barang.
b) Keuntungan hanya terpusat pada satu perusahaan.
c) Terjadi eksploitasi pembeli,
G. Pasar Oligopoli
Oligopoli berasal dari bahasa Yunani yaitu oligos yang artinya beberapa dan
polein yang artinya penjual. Secara sederhana oligopoli adalah pasar yang tediri dari
beberapa penjual. Dalam ilmu ekonomi, pasar oligopoli didefinisikan sebagai bentuk pasar
yang terdiri dari beberapa produsen atau penjua lyang menguasai penawaran. Penguasaan
penawaran dalam apasar oligopoli dapat dilakukan secara independen atau sendiri-sendiri
aaupun secara diam-diam bekerja sama.
3

Sadono,Sukirno.pengantar Teori Mikroekonomi.2002.Jakarta:Raja Grafindo Perkasa.Hlm.268

Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoly dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu :
1. Pasar Oligopoli murni (pure oligopoly)
Jenis ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoly dimana barang yang
diperdagangkan bersifat identic, misalnya praktek oligopoly pada produk
air mineral.
2. Pasar Oligopoli dengan pembedaan(Differentiated Oligopolly)
Dalam praktek ini barang yang diperdagangkan bisa dibedakan, mislnya
pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa produk
terkanl seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki.
H. Kelebihan dan Kelemahan Pasar Oligopoli
1. Kelebihan pasar oligopoli
a) Terdapar sedikit penjual karena dibutuhkan dana investasi yang
besar.
b) Jumlah

penjual

yang

sedikit

membuat

penjual

dapat

mengendalikan harga dalam tingkat tertentu.
c) Bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan.
2. Kelemahan pasar oligopoli
a) Terdapat rintangan yang kuat untuk masuk ke dalam pasar
oligopoli
b) Akan terjadi perang harga
c) Produsen dapat melakukan kerjasama(kartel) yang pada akhirnya
akan merugikan konsumen
I. Mekanisme Pasar Dalam Islam
1. Islam tidak melarang adanya monopoli, oligopoli, selama mereka tidak
mengambil keuntungan di atas keuntungan normal.
2. Islam mengatur persaingan di pasar dengan melarang aktivitas seperti
mengurangi timbangan, menyembunyikan barang cacat karena penjual
mendapatkan harga yang baik untuk kualitas barang yang buruk, menukar
kurma basah dengan kering, menukar kurma kualitas bagus dengan
kualitas jelek, transaksi najasi, menjual di atas harga pasar.
3. Penentuan harga dalam Islam ditentukan dari kekuatan permintaan dan
penawaran.
J. Dasar dan Prinsip Struktur Pasar Dalam Islam

Islam sangat memperhatikan konsep harga dan mekanisme pasar yang sempurna,
maka struktur pasar dalam Islam didasarkan atas prinsip kebebasan, termasuk dalam
melakukan kegiatan ekonomi. Diantaranya yaitu:
1. Kebebasan Ekonomi: Kebebasan ekonomi adalah pilar pertama dalam
struktur pasar Islami. Kebebasan ini berdasarkan pada ajaran Islam, yang
meliputi;

pertanggungjawaban

dan

kebebasan.

Prinsip

pertanggungjawaban individu merupakan hal yang mendasar dalam ajaran
Islam, yang ditekankan oleh Al-Quran dalam berbagai ayat dan perbuatan
dan perkataan Nabi SAW,
2. . Kerjasama (Cooperation): Kerjasama Ekonomi Islam adalah sistem
ekonomi yang mengedepankan pada kebebasan, tetapi kebebasan tersebut
diungkapkan lebih pada bentuk kerjasama dibandingkan dalam bentuk
persaingan.
3. Keterlibatan Pemerintah: Ekonomi Islam memandang pemerintah dalam
pasar merupakan satu kesatuan (co-existing) dengan unit ekonomi lainnya
dengan pasar yang permanen dan stabil. Keterlibatan pemerintah dalam
pasar adalah berkaitan dengan fungsi pengawasan melalui dua mekanisme
pasar, (Anto, 2003:322). yaitu;
a) Kesungguhan dalam mewujudkan tujuan Negara.
b) Kontrol dilakukan oleh lembaga independent, yaitu Al Hisbah
yang berfungsi untuk menegakan aturan main mekanisme pasar,
4. Aturan Main: Kahf (1992) menawarkan sejumlah aturan main yang harus
dipenuhi untuk menjalankan ekonomi Islam, yaitu;
a)
Seluruh alam semesta adalah milik Allah swt, yang berkuasa
penuh atas semua Ciptaan-Nya. Manusia adalah mahluk yang
paling tinggi derajatnya sebagai khalifah, sehingga diberi
kekuasaan untuk melaksanakan fungsi kekhalifahan dan menggali
sebanyak-banyaknya keuntungan dan kegunaan dari semua hal
selama manusia dapat mengelolanya.
b) Allah swt membebankan kewajiban tertentu pada manusia, agar
masyarakat mengawasi secara keseluruhan aktivitas berdasarkan
aturan Islam, yaitu hak-hak yang seseorang tunjukan kepada Allah
swt adalah dalam hubungannya dengan hubungan sosial.
5. Tidak menyakiti dan tidak merugikan orang lain.

6. Di dalam Islam, bekerja dinilai sebagai suatu kebajikan dan kemalasan
dinilai sebagai suatu sifat buruk.
7. Tingkat minimum kebaikan dibatasi secara jelas. Perilaku tingkat ini
dikontrol oleh lembaga sosial, yang pada akhirnya juga ditentukan oleh
kekuatan hukum. Inilah prinsip-prinsip yang dapat dijadikan dasar untuk
memfungsikan pasar dalam masyarakat Islam

DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman,A.Ekonomi Mikro Islam.2007.Jakarta:PT RAJAGRAFINDO
PERSADA.
Sadono,Sukirno.pengantar Teori Mikroekonomi.2002.Jakarta:Raja Grafindo
Perkasa.

D.Besanko(et.al).Economics of Strategy.New Jersey:John
Wiley&Sons.2004,edisi ketiga.