MANAJEMEN AUDIT LINGKUNGAN DAN SANKSI

MANAJEMEN AUDIT
LINGKUNGAN HIDUP DAN
SANKSI
Sebuah Inspirasi yang dituangkan ke dalam tulisan, yang
digunakan sebagai referensi pribadi.

Oleh :
HELMUT TODO TUA SIMAMORA, M.Si
BADAN LINGKUNGAN HIDUP, PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
KABUPATEN SAMOSIR,
PROVINSI SUMATERA UTARA

DEFINISI AUDIT LINGKUNGAN
Audit

lingkungan merupakan instrumen
berharga
untuk
memverifikasi
dan

membantu
penyempurnaan
kinerja
lingkungan Audit perlu dilakukan secara
berkala, untuk menentukan apakah sistem
yang dilaksanakan sudah sesuai dengan
pengaturan yang direncanakan dan telah
dijalankan dan dipelihara secara benar, yang
pelaksanaannya tergantung dari
pentingnya
masalah
lingkungan
bagi
kegiatan perusahaan dan hasil audit
sebelumnya.

DEFINISI AUDIT LINGKUNGAN
Menurut US EPA:

“Audit lingkungan merupakan suatu pemeriksaan

yang sistematis, terdokumentasi, periodic dan
obyektif berdasarkan aturan yang tersedia
terhadap fasilitas operasi dan praktek yang
berkaitan
dengan
pentaatan
kebutuhan
lingkungan”.
Menurut KLH:
“Audit Iingkungan hidup diperlukan sebagai suatu
proses
evaluasi
yang
dilakukan
oleh
penanggungjawab usaha dan atau kegiatan
untuk menetapkan tingkat ketidakpatuhan
terhadap peraturan perundangundangan di
bidang pengelolaan Iingkungan hidup yang


BIAYA NILAI EKONOMI
KERUSAKAN LINGKUNGAN
Pilihan

metode yang dapat diterapkan
dalam perhitungan nilai ekonomi kerusakan
lingkungan. Biaya kerusakan dilihat dari
dampak lingkungan yang timbul akibat suatu
kegiatan. Dampak ini dapat meliputi
perubahan produktifitas (kuantitatif) dan
atau
perubahan
kualitas
lingkungan.
Pemilihan metode untuk perhitungan Nilai
Ekonomi Total Kerusakan Lingkungan ini
disesuaikan dengan fungsi dan manfaat
lingkungan yang terganggu.

PENETAPAN NILAI KERUSAKAN

LINGKUNGAN HIDUP
1. Penetapan nilai ekonomi total maupun nilai ekonomi
kerusakan lingkungan digunakan pendekatan harga pasar
dan pendekatan non pasar. Pendekatan harga pasar dapat
dilakukan melalui pendekatan produktivitas, pendekatan
modal manusia (human capital) atau pendekatan nilai yang
hilang (foregone earning), dan pendekatan biaya
kesempatan (opportunity cost).

PENETAPAN NILAI KERUSAKAN
LINGKUNGAN HIDUP
2. Pendekatan harga non pasar dapat digunakan
melalui pendekatan preferensi masyarakat
(non-market method). Beberapa pendekatan
non pasar yang dapat
digunakan antara lain adalah metode nilai
hedonis (hedonic pricing), metode biaya
perjalanan (travel cost), metode kesediaan
membayar atau kesediaan menerima ganti
rugi (contingent valuation), dan metode

benefit transfer.

PENETAPAN NILAI KERUSAKAN
LINGKUNGAN HIDUP
pendekatan harga non pasar dapat digunakan

melalui pendekatan preferensi
masyarakat (non-market method). Beberapa
pendekatan non pasar yang dapat
digunakan antara lain adalah metode nilai
hedonis (hedonic pricing), metode
biaya perjalanan (travel cost), metode
kesediaan membayar atau kesediaan
menerima ganti rugi (contingent valuation),
dan metode benefit transfer.

STUDI KELAYAKAN
Studi Kelayakan adalah tahapan kegiatan Usaha
/ Kegiatan untuk memperoleh informasi
secara rinci seluruh aspek yang berkaitan

untuk menentukan kelayakan ekonomis dan
teknis Usaha/Kegiatan, termasuk Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan
serta
perencanaan
pasca
atau
keberlanjutan
usaha/kegiatan.

REKLAMASI
Reklamasi adalah kegiatan yang
dilakukan sepanjang tahapan Usaha /
Kegiatan untuk menata, memulihkan,
dan memperbaiki kualitas lingkungan
dan ekosistem agar dapat berfungsi
kembali sesuai peruntukannya.


REKLAMASI PENDEKATAN VEGETATIF
Reklamasi dengan pendekatan vegetatif adalah pekerjaan

memperbaiki, mengembalikan daya guna lahan yang
diakibatkan usaha pertambangan, dengan menggunakan
tanaman. Pendekatan tersebut dilakukan selain dibadan
sungai.
Reklamasi dengan pendekatan sipil teknis adalah pekerjaan
memperbaiki, mengembalikan kemanfaatan daya guna lahan
yang diakibatkan oleh usaha pertambangan dengan
menggunakan perhitungan konstruksi teknis sipil .
Pendekatan tersebut dilakukan di badan sungai, tebing
sungai dan pada lahan yang curam .
Reklamasi dengan pendekatan vegetatif dan atau sipil teknis
adalah pekerjaan memperbaiki mengembalikan kemanfaatan
daya guna lahan yang diakibatkan oleh usaha pertambangan
dengan menggunakan gabungan antara vegetatif dan
konstruksi teknis sipil.

REVEGETASI DAN PEMELIHARAAN

Revegetasi.

Uraian mengenai jenis tanaman dan
jumlah tanaman, jarak tanam, lokasi
dan
luas
lahan
yang
akan
direvegetasi.
Pemeliharaan.
Uraian mengenai pemeliharaan lahan
yang telah direklamasi, pemupukan,
pemberantasan hama dan penyakit
tanaman.

LINGKUNGAN USAHA/KEGIATAN
Lingkungan

Usaha/Kegiatan

adalah
lindungan lingkungan Usaha/Kegiatan
yang
merupakan
instrument
untuk
memproteksi lingkungan hidup yang
terkena dampak kegiatan Usaha/Kegiatan
pada wilayah sesuai dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan atau
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan
Upaya Pemantauan Lingkungan.

METODE PENGHITUNGAN GANTI
KERUGIAN
Hal

penting
yang
seringkali

menimbulkan permasalahan adalah
cara atau metode penghitungan
ganti kerugian lingkungan hidup
akibat
pencemaran
dan/atau
kerusakan lingkungan hidup.

METODE BIAYA REKLAMASI
Biaya reklamasi         =    (jumlah tanaman x harga

tanam) + (biaya tanam / tenaga kerja) + biaya
perawatan

PENYELESAIAN GANTI KERUGIAN
TERHADAP TERJADINYA
PENCEMARAN DAN/ATAU
KERUSAKAN LINGKUNGAN
Untuk penyelesaian ganti kerugian


baik melalui pengadilan ataupun
penyelesaian di luar pengadilan
diperlukan bukti telah terjadinya
pencemaran
dan/atau
kerusakan
lingkungan hidup. Data atau bukti ini
harus merupakan hasil penelitian,
pengamatan lapangan, atau data lain
berupa pendapat para ahli yang

ALAT BUKTI YANG SAH DALAM
TUNTUTAN TINDAK PIDANA
LINGKUNGAN
Alat bukti yang sah dalam tuntutan tindak
pidana lingkungan hidup terdiri atas:
a. keterangan saksi;
b. keterangan ahli;
c. surat;
d. petunjuk;
e. keterangan terdakwa; dan/atau
f. alat bukti lain, termasuk alat bukti yang

diatur dalam peraturan perundangundangan.

PARAMETER ANALISIS
Beberapa hal yang perlu dianalisis antara lain
menyangkut:
 apakah
telah terjadinya pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup;
 siapa yang menyebabkan terjadinya pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup;
 siapa yang mengalami kerugian akibat pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup;
 status kepemilikan lahan yang tercemar atau rusak;
 jenis kerugian (langsung atau tidak langsung);
 besaran kerugian;
 lamanya terjadi pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup;
 jenis media lingkungan hidup yang terkena dampak
(air, tanah, udara);
 nilai ekosistem baik yang dapat maupun yang tidak

DAMPAK TERCEMARNYA /
KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
Pada saat lingkungan hidup menjadi

tercemar dan/atau rusak, maka akan
muncul berbagai dampak lingkungan
hidup yang merupakan akibat dari
tercemarnya
ekosistem
dan/atau
kerusakan ekosistem. Tercemarnya
dan/atau rusaknya lingkungan hidup
ini
meliputi
lingkungan
publik
(pemerintah).

CONTOH KASUS LINGKUNGAN
1. Sebagai contoh jika terjadi kebocoran minyak
dari kapal tanker, maka ekosistem laut menjadi
tercemar. Dampak selanjutnya dapat terjadi
kerusakan terumbu karang, kerusakan hutan
mangrove atau kerusakan padang lamun,
sehingga produktivitas ikan oleh semua jenis
ekosistem tersebut berkurang.
2.Hutan mangrove yang berfungsi sebagai
pelindung pantai dari gempuran ombak juga
berkurang, kapasitas hutan sebagai tempat
pemijahan dan pengusaha ikan menurun,
serapan karbon oleh hutan mangrove juga
berkurang.

CONTOH KASUS LINGKUNGAN
3. Demikian pula apabila hutan alam rusak
atau ditebang akan timbul berbagai
dampak
lingkungan
dalam
bentuk
hilangnya
kapasitas
hutan
dalam
menampung air dan memberikan tata air,
hilangnya kemampuan menahan erosi dan
banjir, hilangnya kapasitas hutan dalam
mencegah
sedimentasi,
hilangnya
kapasitas hutan dalam menyerap karbon,
hilangnya habitat untuk keanekaragaan
hayati, dan bahkan hutan yang ditebang
bila sampai terbakar dapat menambah
emisi gas rumah kaca (CO2).

CONTOH KASUS LINGKUNGAN
4.
Terkait
dengan
kerugian
lingkungan
masyarakat secara perorangan atau kelompok
dapat
menuntut
pemulihan
lingkungan,
contohnya adalah tercemarnya lingkungan
tambak di mana masyarakat perorangan
beraktivitas membudidayakan pertambakan
bandeng. Dengan adanya pencemaran tidak
hanya berdampak terhadap usaha budi daya
bandeng yang terganggu, tetapi ekosistem
atau lingkungan tambak termasuk kualitas
tanah dan kualitas perairan tercemar.

NILAI KERUGIAN
LINGKUNGAN
Semua

dampak
pencemaran
dan/atau
kerusakan
lingkungan
tersebut
harus
dihitung
nilai
ekonominya, sehingga diperoleh nilai
kerugian lingkungan secara lengkap.

BESARNYA JAMINAN
Besarnya

Jaminan

dihitung

berdasarkan

biaya:
1. Biaya Langsung.
Uraian mengenai biaya yang perlu dihitung
dalam penyusunan rencana biaya reklamasi
yang meliputi:
a. penataan kegunaan lahan;
b. revegetasi;
c. pencegahan
dan
penanggulangan
pencemaran /kerusakan lingkungan
2. Biaya Tidak Langsung,

BESARAN NILAI YANG DIHITUNG
TERHADAP
KERUSAKAN/PENCEMARAN
LINGKUNGAN HIDUP
Kerusakan-kerusakan yang disebutkan di atas

harus dihitung nilainya sesuai dengan
besarnya kerusakan serta berapa lama semua
kerusakan itu berlangsung. Kemudian nilai
kerusakan ini ditambahkan pada biaya
kewajiban dan biaya verifikasi pendugaan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan,
biaya penanggulangan dan/atau pemulihan
lingkungan dan ditambah lagi dengan nilai
kerugian masyarakat yang timbul karena
rusaknya sebuah ekosistem.

KERUGIAN NEGARA DAN MASYARAKAT YANG
WAJIB DITANGGUNG PELAKU USAHA/KEGIATAN
PERUSAK LINGKUNGAN HIDUP

1. Kerugian karena tidak dilaksanakannya
secara
maksimal
atau
tidak
dilaksanakannya kewajiban pengolahan
air limbah dan/atau emisi dan/atau
limbah bahan berbahaya dan beracun
dan/atau Gangguan yang mengakibatkan
hilang /rusaknya fungsi yang terkandung
di dalam ekosistem lingkungan sekitar
dimana kegiatan/usaha berada.

MASYARAKAT YANG WAJIB
DITANGGUNG PELAKU
USAHA/KEGIATAN PERUSAK
LINGKUNGAN HIDUP

2.

Kerugian untuk pengganti
biaya
verifikasi
pengaduan,
inventarisasi
sengketa
lingkungan
dan
biaya
pengawasan. Pembayaran ganti
kerugian
dan
pelaksanaan
tindakan tertentu.

KERUGIAN NEGARA DAN
MASYARAKAT YANG WAJIB
DITANGGUNG PELAKU
USAHA/KEGIATAN PERUSAK
LINGKUNGAN HIDUP

3. Pengganti biaya penanggulangan
&
pemulihan
Lingkungan
(pemerintah & masyarakat) -- biaya
rehabilitasi : hutan, mangrove,
trb.karang, lahan & air tercemar,
rehab
danau
&
sungai,
pembersihan cemaran minyak

KERUGIAN NEGARA DAN
MASYARAKAT YANG WAJIB
DITANGGUNG PELAKU
USAHA/KEGIATAN PERUSAK /
PENCEMAR LINGKUNGAN HIDUP

4. Kerugian Ekosistem (pemerintah):
erosi, banjir, tata air terganggu,
supply air kurang, keanekaragaman
hayati punah, serapan karbon
hilang, karbon terlepas, dsb.

MASYARAKAT YANG WAJIB
DITANGGUNG PELAKU
USAHA/KEGIATAN PERUSAK /
PENCEMAR LINGKUNGAN HIDUP
5. Kerugian masyarakat (individu dan atau
kelompok):
aset
masyarakat
rusak/hilang,
penghasilan
masyarakat
hilang,
gangguan kesehatan, taman kota rusak,
infrastruktur rusak.
Akibat dari : Banjir, Tanah longsor,
Kerusakan Tata air, dan lain-lain

MASYARAKAT YANG WAJIB
DITANGGUNG PELAKU
USAHA/KEGIATAN PERUSAK /
PENCEMAR LINGKUNGAN HIDUP
6. Melaksanakan pemulihan, rehabilitasi dan
penanaman kembali/reboisasi tegakan vegetasi
hutan seperti sediakala (sesuai ukuran, volume
dan banyaknya / hektar lahan hutan) untuk
mengganti kehilangan tegakan/vegetasi akibat
kerusakan lingkungan hutan/ terganggunya
keseimbangan sistem hidrologi hutan dari
adanya aktivitas kegiatan/usaha penebangan /
perambahan hutan secara illegal .

SANKSI BAGI PENANGGUNGJAWAB
USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan

yang melakukan perbuatan melanggar hukum
berupa
pencemaran
dan/atau
kerusakan
lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian
pada orang lain atau masyarakat dan/atau
lingkungan hidup atau negara wajib:
melakukan tindakan tertentu; dan/atau
membayar
ganti
kerugian,
melakukan
rehabilitasi
dan
pemulihan
pencemaran/kerusakan
dari
akibat/dampak
kegiatan/usaha.

KETENTUAN HUKUMAN PIDANA
DAN PERDATA
Tindak pidana dalam Undang-undang Nomor

32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan
kejahatan.

Terimakasih