FAKTOR FAKTOR LINGKUNGAN DAN POLA HIDUP

FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN DAN POLA HIDUP
YANG BERPENGARUH TERHADAP KUALITAS
SPERMA DILENGKAPI DENGAN JENIS PEMERIKSAAN
ANALISIS SEMEN BESERTA INTERPRETASI HASIL

KELOMPOK E:
Dedy Kurniawan (011001025)
Ludia Kartika Wisanti (011001034)
Novi Maharani Puspita(011001035)
Rizky Prihandari (011001018)
Yeni Setiyowati(011001024)
Indah Sri Widyawati (010901004)
Pembimbing :
Hamdani Lunardhi, dr., M.Kes., Sp.And

Analis Medis Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga
2012
Page 1 of 30

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga kelompok kami ini dapat mengerjakan makalah yang berjudul “FAKTORFAKTOR LINGKUNGAN DAN POLA HIDUP YANG BERPENGARUH TERHADAP
KUALITAS SPERMA DILENGKAPI DENGAN JENIS PEMERIKSAAN ANALISIS
SEMEN BESERTA INTERPRETASI HASIL” dengan lancar tanpa hambatan yang berarti.
Dalam laporan makalah ini akan di jelaskan mengenai pengertian atau data umum seputar sperma,
faktor-faktor pola hidup maupun lingkungan yang dapat mempengaruhi kualitas sperma, serta
jenis pemeriksaan analisa semen yang dilengkapi dengan interpretasi hasilnya.
Penulisan makalah ini dapat terselesaikan atas dukungan dan bantuan banyak pihak,
sehingga dalam kesempatan kali ini, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setingitingginya kepada yang terhormat :
1. Hamdani Lunardhi, dr., M.Kes., Sp.And , selaku pembimbing selama kami melaksanakan
pembuatan yang telah memberikan masukan, dukungan, maupun kritik untuk kami.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah kami .
Semoga Allah SWT. Memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan.
Sebagai manusia biasa , kami tak luput dari lupa dan salah, seperti peribahasa “tidak ada
gading yang tak retak” oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca. Amin.

Surabaya, 18 Oktober 2012

Tim Penulis

DAFTAR ISI
Page 2 of 30

KATA PENGANTAR ......................................................................................................

2

DAFTAR ISI ....................................................................................................................

3

BAB I PENDAHULUAN
-

Latar Belakang......................................................................................................... 4
Landasan Teori ........................................................................................................ 5
Tujuan ...................................................................................................................... 5
Manfaat .................................................................................................................... 5
Rumusan Masalah .................................................................................................... 6


BAB II ISI
I.

DEFINISI UMUM MENGENAI SPERMA ............................................................ 7

II.

KRITERIA MORFOLOGI SPERMA DISEBUT NORMAL ............................

8

III.

BEBERAPA HAL YANG MEMPENGARUHI KUALITAS SPERMA................. 10

IV.

PEMERIKSAAN UNTUK MENDETEKSI KUALITAS SPERMA....................... 15

V.


INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN ............................................................ 20

VI.

CIRI – CIRI FISIK PADA PRIA DENGAN KUALITAS SPERMA YANG KURANG
BAIK .................................................21

VII.

LANGKAH – LANGKAH AGAR KUALITAS SPERMA BAIK ......................... 23

BAB III PENUTUP
-

Kesimpulan ............................................................................................................ 26

-

Saran .....................................................................................................................


28

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 29

Page 3 of 30

BAB I
PENDAHULUAN

I.

Latar belakang
Sebagian besar masyarakat khususnya pria yang kurang mengetahui akan dampak dari

pola hidup yang kurang baik dan lingkungan luar terhadap kualitas sperma. Pola hidup yang
kurang baik bisa memberikan dampak pada penurunan kualitas sperma , bahkan penurunan
jumlah sperma. Tidak hanya itu pengaruh pola hidup yang kurang baik dan lingkungan juga bisa
memberikan dampak terhadap morfologi sperma dan pergerakan sperma. Sperma memiliki
pengaruh besar untuk kelangsungan generasi mereka. Bila dampak yang kurang baik tersebut

menimpa mereka, akan terlihat saat mereka sudah berkeluarga. Saat itu mereka akan kesulitan
untuk mempunyai anak. Selain itu berbagai masalah baru juga bermunculan saat ini. oleh karena
itu hal tersebut harus mulai dicegah sejak dini dengan cara dikenalkan / disosialisasikan tentang
hal – hal yang dapat mempengaruhi sperma.

Page 4 of 30

II.

Landasan Teori

Spermatozoid atau sel sperma atau spermatozoa (berasal dari Bahasa Yunani Kuno yang
berarti benih dan makhluk hidup) adalah sel dari sistem reproduksi jantan. Sel sperma akan
membentuk zigot. Zigot adalah sebuah sel dengan kromosom lengkap yang akan berkembang
menjadi embrio. Sel-sel yang hidup dan bergerak sebut spermatozoa dan zat cair dimana sel-sel
tersebut berenang disebut Plasma seminal (Partodiharjo, 1987). (Soeparno, 1980) mengemukakan
bahwa sel spermatozoa merupakan sel padat dan sangat khas, tidak tumbuh atau membagi diri
serta tidak mempunyai peranan fisiologis apapun pada hewan yang menghasilkannya, sematamata hanya untuk membuahi telur pada jenis yang sama. Menurut Pangestuningtyas(1993),
sperma yang berkwalitas baik terlihat terlihat seperti susu kental, dan dilator putih tampak sedikit
keabuan. WHO “ Manual for the examination of the Human Semen and Sperm-Mucus

Interaction”,Semen merupakan cairan putih atau abu-abu yang dikeluarkan dari uretra pada saat
ejakulasi.

Profesor

Harald

Siebker

pada

tahun

1951

menggunakan

kata

itu,


menekankan pentingnya penelitian atas fungsi reproduksi pria dan penyakit terkait,dari
pemeriksaan sperm.Sistem reproduksi vertebata jantan terdiri atas sepasang testis, saluran
rreproduksi jantan, kelenjar seksasesoris (pada mamlia) dan organ kopulatoris (pada hewan-hewan
dengan fertilisasi internal). Sistem reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium pada beberapa
hanya satu) dan saluran reproduksi betina. Pada mamlia yang dilengkapi organ kelamin luar
(vulva) dan kelenjar susu (Tenzer, 2003:19)Reproduksi vertebrata pada umumnya sama, tetapi
karena tempat hidup, perkembangan anatomi, dancara hidup yang berbeda menyebabkan adanya
perbedaan pada proses fertilisasi. Misalnya hewanakuatik pada umumnya melakukan fertilisasid\
di luar tubuh (fertilisasi eksterna), sedangkan hewan darat melakukan fertilisasi di dalam tubuh
(fertilisasi interna). (Pratiwi,1996:101).Bagi hewan yang melakukan fertilisasi interna dilengkapi
dengan adanya organ kopulatori, yaitu suatu organ yang berfungsi menyalurkan sperma dari
organisme jantan ke betina.

Page 5 of 30

III.


Tujuan masalah :

Agar masyarakat mengetahui akan pentingnya pengaruh pola hidup yang buruk dan
lingkungan luar terhadap kualitas sperma.



Sebagai pembelajaran juga untuk mengetahui apa itu sperma dan hal – hal yang
mempengaruhinya lebih dalam

IV.

Manfaat :



Bisa digunakan untuk referensi pembuatan makalah di kemudian hari.



Agar mahasiswa bisa lebih mengetahui bagaimana sperma yang baik dan kurang baik.




Lebih memperhatikan kualitas sperma agar bisa mendapat keturunan yang baik.

V.

Rumusan masalah:

1. Apa yang dimaksud dengan sperma?
2. Bagaimana kriteria morfologi sperma normal dan abnormal ?
3. Apa saja hal – hal yang dapat mempengaruhi kualitas sperma buruk ?

BAB II
ISI
Page 6 of 30

I.

DEFINISI UMUM MENGENAI SPERMA
Sperma adalah sel yang diproduksi oleh organ kelamin jantan dan bertugas membawa


informasi genetik jantan ke sel telur dalam tubuh betina. Spermatozoa berbeda dari telur yang
merupakan sel terbesar dalam tubuh organisme adalah gamet jantan yang sangat kecil ukurannya
dan mungkin terkecil. Spermatozoa secara struktur telah teradaptasi untuk melaksanakan dua
fungsi utamanya yaitu menghantarkan satu set gen haploidnya ke telur dan mengaktifkan program
perkembangan dalam sel telur .
Secara struktur spermatozoa dicirikan sebagai sel yang “terperas”, sangat sedikit sekali
kandungan sitoplasmanya. Spermatozoa memiliki organel-organel yang sangat sedikit
dibandingkan sel lainnya. Spermatozoa tidak memiliki ribosom, retikulum endoplasmik dan golgi.
Sebaliknya spermatozoa memiliki banyak sekali mitokondria yang letaknya sangat strategis untuk
pengefisiensian energi yang diperlukan. Secara struktur ada dua bagian yaitu kepala dan ekor
Kepala spermatozoa bentuknya bervariasi. Isinya adalah inti (di dalamnya terkandung
material genetik) haploid yang berupa kantong berisi sekresi-sekresi enzim hidrolitik.
Spermatozoa yang kontak dengan telur, isi akrosomnya dikeluarkan secara eksositosis yang
disebut dengan reaksi akrosom.
Ekor sperma terdiri atas tiga bagian yaitu middle piece, principal piece dan end piece. Ekor
ini berfungsi untuk pergerakan menuju sel telur. Ekor yang motil itu pada pusatnya sama seperti
flagellum memiliki struktur axoneme yang terdiri atas mikrotubul pusat dikelilingi oleh Sembilan
doblet mikrotubul yang berjarak sama satu dengan yang lainnya. Daya yang dihasilkan mesin ini
memutar ekor bagaikan baling-baling dan memungkinkan sperma meluncur dengan cepat.
Keberadan mesin pendorong ini tentunya membutuhkan bahan bakar yang paling produktif yaitu
gula fruktosa yang telah tersedia dalam bentuk cairan yang melingkupi sperma.

Page 7 of 30

II.

KRITERIA MORFOLOGI SPERMA DISEBUT NORMAL BILA

Kepala : berbentuk oval, akrosom menutupi 1/3nya, panjang 3-5 mikron, lebar ½ s/d 2/3
panjangnya.
Midpiece : langsing (< ½ lebar kepala), panjang 2x panjang kepala, dan berada dalam satu
garis lengan sumbu panjang kepala.
Ekor : batas tegas, berupa garis panjang 9 x panjang kepala.
Istilah-istilah yang dipakai pada bentuk yang abnormal adalah :
Makro : 25 % > kepala normal
Mikro : 25 % < kepala normal
Taper : kurus, lebar kepala ½ yng normal, tidak jelas batas akrosom, memberi gambaran
cerutu
Piri : memberi gambaran ”tetesan air mata”
Amorf : Bentuk kepala yg ganjil, permukaan tidak rata, tidak jelas batas akrosom
Round : bentuk kepala seperti lingkaran, tidak menunjukkan akrosom
Piri : tidak jelas adanya kepala yg nyata, tampak midpiece dan ekor saja
Cytoplasmic droplet : menempel pada kepala atau midpiece, lebih cerah
Ekor abnormal : pendek / spiral / permukaan tidak halus / ganda

Page 8 of 30

III.

BEBERAPA HAL YANG MEMPENGARUHI KUALITAS SPERMA
Page 9 of 30

1. Tidak memvariasikan makanan
Para pria yang ingin sehat tak hanya harus mengonsumsi makanan sehat dan komplit
namun juga memvariasikannya. Pola makan akan mempengaruhi produksi sperma.
“Banyak orang yang ‘mendewakan’ satu jenis makanan saja. Padahal ada vitamin tertentu
yang tidak terdapat di jeruk, maka harus mengonsumsi buah-buahan lain. Sama seperti,
protein yang terdapat dalam daging kambing, pasti berbeda dengan protein dalam daging
sapi, ayam atau ikan. Jadi, perlu divariasikan demi kecukupan nutrisi,” jelasnya.
2. Tidak berolahraga
Pria yang secara teratur melakukan olahraga lebih cenderung memiliki produksi dan
kualitas sperma yang lebih baik.
“Karena, orang yang malas bergerak biasanya malah sakit,” paparnya.
3. Pola hidup tak sehat
Membiasakan tidur malam tepat waktu ternyata cukup membantu meningkatkan jumlah
dan kelincahan sperma.
“Percuma juga, jika pola makan baik dan rutin berolahraga, tetapi selalu tidur larut malam
atau begadang. Hal ini akan menurunkan kualitas sperma Anda,” tegasnya.
4. Merokok
Jika Anda masih menjadi perokok aktif hingga saat ini, maka segera berhentilah. Selain
menyebabkan berbagai masalah kesehatan, merokok juga memengaruhi jumlah dan
kualitas sperma.
“Pria yang merokok 12 batang per hari, kualitas spermanya turun hingga 42 persen,”
tegasnya. Merokok menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga zat-zat yang
berguna bagi pembentukan zigot (sel sperma) akan terhambat. Hal ini menyebabkan priapria perokok akan menderita impotensi dan kualitas sperma menjadi sangat buruk.

Page 10 of 30

5. Suhu testis terlalu panas
Testis manusia tidak dapat berfungsi dengan baik jika suhu testis lebih panas atau sama
dengan suhu tubuh Anda. Itulah mengapa anatomi pria dirancang dengan menciptakan
jarak antara testis dengan tubuh inti, yaitu agar suhunya berbeda.
"Jika suhu testis dinaikkan hingga 98 derajat, produksi sperma berhenti. Ketika testis
terganggu, sperma dapat mengalami dampak negatif selama berbulan-bulan," kata Hal
Danzer, MD, seorang spesialis kesuburan di Los Angeles.
6. Mandi air panas
Ada kebenaran dalam mitos tentang mandi di kolam air panas dapat menghambat
kehamilan. Air panas tidak baik untuk testis, dan menurut sebuah penelitian yang
diterbitkan pada tahun 2007, bahkan berendam di bak air panas selama 30 menit saja dapat
menurunkan produksi sperma.
"Paparan air panas pada testis dapat berdampak terhadap sperma pria untuk waktu yang
sangat lama. Karena sperma memerlukan waktu yang lama untuk tumbuh dewasa.
Eksposur terhadap air panas ini biasanya akan memakan waktu setidaknya tiga sampai
sembilan bulan untuk dapat berfungsi normal kembali," kata Paul Shin, MD, seorang
urolog di Washington, DC.
7. Demam Tinggi
Demam tinggi dapat memiliki efek yang sama dengan mandi air panas bagi pria. Menurut
sebuah studi tahun 2003, konsentrasi produksi sperma bisa menurun hingga 35 persen
ketika pria menderita demam tinggi.
8. Penggunaan laptop
Menurut peneliti di State University of New York di Stony Brook, ada korelasi langsung
antara penggunaan laptop pada posisi tertentu dengan peningkatan suhu skrotum hingga 35
derajat.

Page 11 of 30

Peningkatan suhu ini memiliki efek yang merugikan pada spermatogenesis, proses
pembentukan gamet jantan. Jadi jika Anda berencana memiliki anak, gunakan laptop
dengan meletakkannya di meja.
9. Celana yang salah
Perbedaan antara penggunaan boxer dengan celana dalam biasanya tidak berpengaruh
cukup

besar

dalam

jumlah

produksi

sperma.

"Boxer lebih baik dari celana dalam, jika jumlah produksi sperma seorang pria rendah.
Tapi mungkin pengaruhnya sangat kecil jika jumlah produksi sperma normal, "kata Dr
Danzer.
Namun, mengenakan celana dalam yang terlalu ketat dalam jangka waktu yang lama
merupakan ide yang buruk. Celana pria yang terlalu ketat menimbulkan lingkungan yang
kurang ramah untuk produksi sperma.
10. Celana Terlalu Ketat
Celana ketat dan terbuat dari bahan jeans akan membuat lingkungan disekitar kelamin
menjadi panas. Suhu panas tidak baik bagi pertumbuhan sel sperma
11. Varicoceles, membesarnya varises pada skrotum
Sekitar 15 persen pria memiliki varicoceles, atau varises di skrotum yang membesar,
biasanya di testis kiri. Ketika produksi sperma rendah, dokter mungkin merekomendasikan
untuk perbaikan varikokel, prosedur untuk memperbaiki varises dalam skrotum melalui
pembedahan, embolisasi perkutan atau prosedur non bedah menggunakan kateter.
Meskipun tidak jelas, varikokel yang dapat mengganggu produksi sperma karena
mengganggu aliran darah, terlalu panas skrotum, atau menyebabkan darah kembali di
pembuluh darah memasok testis. Meskipun ada sedikit bukti bahwa kesuburan membaik
setelah embolisasi varikokel, beberapa dokter percaya bedah dapat meningkatkan kualitas
air mani.

Page 12 of 30

12. Penggunaan ponsel
"Sebuah studi tahun 2008 menemukan bahwa pria dengan penggunaan ponsel yang tinggi
yaitu lebih dari empat jam per hari, memiliki jumlah sperma, motilitas dan morfologi yang
lebih rendah," kata Dr Shin.
Dr. Shin merekomendasikan kepada pria untuk menyimpan ponsel di dalam tas kerja
daripada kantong celana untuk membatasi paparan radiasi.
13. Obesitas
"Obesitas telah dikaitkan dengan peningkatan produksi hormon estrogen, penurunan
jumlah sperma, disfungsi seksual, dan infertilitas," kata Daniel A. Potter, MD, dari
Huntington Reproductive Center di California.
Menurut sebuah studi tahun 2009 oleh WHO, fungsi testis dan jumlah sperma pada pria
subur yang obesitas secara signifikan lebih rendah dibanding pria dengan berat badan
ideal.
Tetapi menurut sebuah studi lain di tahun yang sama menyatakan bahwa meskipun
obesitas mengurangi jumlah sperma, hanya tingkat ekstrim obesitas yang berdampak
negatif terhadap kesehatan reproduksi laki-laki.
14. Gaya hidup yang tidak sehat
"Tembakau, alkohol, dan ganja dapat merusak fungsi seksual," kata Dr Potter. Menurut
penelitian tahun 2010, konsumsi alkohol dapat mempengaruhi kualitas semen dan
produksi sperma, sementara kebiasaan merokok dapat mengganggu motilitas sperma.
Selain memperlambat pergerakan sperma, studi lainnya menunjukkan bahwa merokok
dapat merusak DNA sperma dan meningkatkan disfungsi ereksi.
15. Sperma yang bermasalah
Menurut Dr. Potter, beberapa situasi fisiologis yang negatif dapat mempengaruhi kondisi
sperma seperti penyumbatan karena cacat lahir, infeksi, trauma, atau vasektomi; gangguan

Page 13 of 30

genetik dan faktor lainnya, seperti anti-antibodi sperma, ketidakseimbangan hormonal,
kanker testis, testis tidak turun, dan masalah seksual.
16. Obat-obatan terlarang
Semua jenis obat-obatan terlarang seperti ganja, kokain, dan pil ekstasi akan menyebabkan
pria menderita impotensi atau ereksi yang lemah dan kualitas sperma menurun sehingga
tidak mampu membuahi sel telur wanita
17. Steroid
Efek samping dari streoid ternyata sangat berbahaya karena menyebabkan kerusakan hati,
menyebabkan tingkat kolesterol LDL tinggi, pertumbuhan terhambat, rambut rontok,
masalah pada ginjal dan kemandulan.
18. Alkohol dan Minuman Keras
Alkohol yang dikonsumsi banyak atau sedikit akan mengganggu sistem syaraf dan
membuat pembuluh darah menyempit yang menyebabkan peminum alkohol menderita
disfungsi ereksi. Selain itu sperma yang di susun oleh zat dalam tubuh akan melemah dan
tidak berkualitas.
19. Olahraga Over
Olahraga yang overdosis menyebabkan suhu tubuh meningkat terutama di daerah skrotum,
tempat sperma dibentuk. Lingkungan sperma harusnya berada dalam suhu yang lebih
rendah dari suhu tubuh. Olahraga secara intens dan overdosis akan membuat lingkungan
sperma menjadi tidak optimal sehingga sperma yang dihasilkan tidak berkualitas.
20. Kekurangan Vitamin C
Vitamin C adalah salah satu unsur yang sangat dibutuhkan tubuh terutama dalam sistem
reproduksi pria. Kekurangan vitamin C dalam menu makanan sehari-hari akan
menyebabkan kemandulan.

Page 14 of 30

21. Gizi Makanan Rendah
Pola makan tidak teratur atau terlalu banyak mengkonsumsi makanan tidak bergizi
membuat kualitas sperma menurun. Makanan harus kaya dengan unsur-unsur mangan,
seng dan selenium. Kekurangan zat-zat tersebut akan menurunkan kualitas sperma.
22. Lingkungan Kerja Berbahaya
Lingkungan tempat kerja yang berbahaya seperti laboratorium kimia dapat membuat
sperma jadi rusak. Radiasi komputer dan alat elektronik lainnya juga bisa menyebabkan
kualitas sperma menurun. Sebaiknya hindari lingkungan yang tidak sehat yang dapat
mempengaruhi sperma.
23. Obat-Obatan Antibiotik
Obat-obatan antibiotik untuk mengobati infeksi atau penyakit tertentu memiliki efek
samping menurunkan kualitas sperma. Penggunaan obat-obatan tersebut dalam jangka
waktu lama bisa menyebabkan kemandulan. Disarankan agar anda selalu berkomunikasi
dengan dokter perihal obat yang anda konsumsi.
24. Soda
Sebuah studi pada 2010 di Denmark menemukan bahwa mengonsumsi soda dapat
mengurangi kualitas sperma. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa pria yang
mengonsumsi lebih dari 20 kaleng soda seminggu atau tiga kaleng dalam sehari cenderung
memiliki jumlah sperma yang sedikit.
25. Kacang Kedelai
Sebuah penelitian dalam jurnal Endokrinologi Molekuler and Cellular menjelaskan bahwa
mengonsumsi kacang kedelai untuk jangka panjang, dapat menurunkan jumlah sperma.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap tikus jantan dan menunjukkan bahwa kedelai yang
dikonsumsi setiap hari dapat menurunkan 25% sperma dari jumlah normal. Para ilmuwan
juga mencatat perubahan dalam gen yang terlibat dalam motilitas sperma pada tikus yang

Page 15 of 30

mengkonsumsi kedelai. Para peneliti menduga bahwa isoflavon kedelai dapat menurunkan
kualitas sperma.

IV.

PEMERIKSAAN UNTUK MENDETEKSI KUALITAS SPERMA
A. Pemeriksaan Analisa Semen Rutin
1. Pemeriksaan Makroskopis
Segera setelah sperma diejakulasikan, hendaknya diamati dalam wadah penampung :
1. Ada/tidaknya koagulum
2. Warna sperma
3. Bau sperma
4. Proses likuefaksi sperma
Setelah proses likuefaksi selesai, ditentukan parameter sebagai berikut :
1. Volume sperma
2. pH sperma
3. Kekerasan dan warna sperma
4. Viskositas spermaPemeriksaan Mikroskopis
2.

Pemeriksaan mikroskopis dilakukan setelah proses likuefaksi selesai, meliputi :

1. Pergerakan spermatozoa
2. Kepadatan spermatozoa
3. Morfologi spermatozoa
4. Ada/tidaknya aglutinasi spermatozoa
5. Adanya sel bundar (Round cells)
6. Mikroorganisme
7. Partikel lepasan dan kristal

Page 16 of 30

B. Pemeriksaan Analisa Semen Tambahan
1. Uji Fragmentasi DNA
Uji Fragmentasi DNA dilakukan untuk menilai integritas nukleus DNA
spermatozoa dan kemampuan spermatozoa untuk membuahi sel telur.
Semakin banyak spermatozoa yang tidak terjadi fragmentasi (non-fragmented
DNA) berarti semakin tinggi kemampuan untuk membuahi sel telur.
fragmentasi Pria dengan fragmentasi DNA makin tinggi (halo kecil/tidak ad)
kemungkinan terjadi infertilitas makin besar.
Pentingnya dilakukan uji fragmentasi DNA adalah bagi penderita infertilitas
dengan :
-

Infertilitas pria diatas 1 tahun

-

Umur pria > 40 tahun

-

Pria perokok

-

Riwayat penggunaan narkoba

-

Infeksi Genitourinaria, Leukospermia

-

Penderita Varicocele

-

Terpapar zat toksik ( alkohol, kimia, radioaktif, suhu tinggi)

-

Sebelum menjalani reproduksi berbantu (insem/bayi tabung)

-

Riwayat pasangan ( Istri ) mengalami keguguran sebelumnya.

Halo yang terbentuk di sekitar kepala sperma akibat dekondensasi kromatin
karena denaturasi oleh asam sedang pada DNA dan terjadinya lysis ikatan
protamine pada sperma dengan DNA utuh, bila DNA sperma rusak / tidak utuh
maka tidak terbentuk halo disekitar kepala sperma (gambar no 3, 4 dan 5).

Page 17 of 30

Pada pria perokok dapat terjadi:
- Disfungsi ereksi, yang reversibel bila berhenti merokok
- Perubahan parameter spermiogram, seperti:
gangguan motilitas spermatozoa, penurunan jumlah dan vitalitas spermatozoa,
peningkatan signifikan terjadinya kelainan kromosom, terjadi peningkatan
kejadian teratozoospermia terutama pada bagian kepala sperma terkait dengan
perubahan dalam nukleus.
- Fragmentasi DNA sperma telah dibuktikan pada pria perokok, perubahan ini
terkait dengan oksidatif stress nukleus sebagai akibat dari merokok. Semua
efek merokok tembakau telah mengakibatkan peningkatan kejadian infertilitas
dalam usaha mendapatkan kehamilan.

Page 18 of 30

2. MAR Test
Bila ada perkiraan reaksi antibodi antisperma (ASA). Beberapa pria (atau istri)
memiliki antibodi melawan sperma yang membuat tidak bergerak atau
mematikan sperma untuk bergerak ke sel telur. Uji MAR dapat dilakukan
dengan cepat untuk mendeteksi antibodi antisperma dalam semen.

Antibodi anti sperma (ASA) diproduksi ketika blood barrier testis terganggu
oleh obstruksi, infeksi atau trauma. Immunoglobulin IgG biasanya ada di dalam
serum dan semen, dan antibodi IgG melekat pada spermatozoa. ASA dari IgA
disekresikan oleh kelenjar aksesori seks pria dan ditemukan hanya dalam
semen saja. ASA dari kelas IgG dapat dideteksi dalam plasma semen, namun
biasanya tidak ada IgA bebas dalam plasma semen. Antibodi anti sperma Anti
IgA

hampir

tidak

pernah

terjadi

tanpa

antibodi

IgG.

Dalam kasus lebih dari 40% dari spermatozoa motil ASA terdeteksi dengan
pengujian

IgG,

sehingga

IgA

dianjurkan

untuk

uji

antibodi.

Faktor immunologis merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya
infertilitas.

Page 19 of 30

3. SPERST
Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan untuk mengetahui kemampuan
sperma untuk dapat bertahan hidup pada lingkungan yang dibuat mirip dengan
lingkungan aslinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan antara motilitas awal sperma dan status antisperm antibodi
dengan angka keberhasilan SPERST

4. HBA (Hyaluronan Binding Assay)
Hyaluronidase adalah salah satu enzim yang terdapat dalam akrosom kepala
spermatozoa yang berfungsi dalam reaksi akrosom yang terjadi pada zona
pellusida setelah terjadinya ikatan dengan spermatozoa.
HBA merupakan salah satu teknik untuk mengukur keadaan akrosom
spermatozoa. Hasil HBA normal > 80 % spermatozoa terikat.

Page 20 of 30

V.

INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN

KARAKTERISTIK

“NORMAL”

ISTILAH PATHOLOGI

Volume

>2mL

Aspermia (no semen)

Sperma Konsentrasi

>20 M/mL

Azoospermia (none)
Ekstremoligozoospermia (0-5)
Oligozoospermia (6 - 20)
Polizoospermia (>=250)

Motilitas

>50% total
>25%

Morfologi

progressive

Asthenozoospermia (weak)

>15% normal*

Teratozoospermia (malformed)

KONSENTRASI, MOTILITAS, MORFOLOGI NORMAL

Page 21 of 30

“NORMOZOOSPERMIA”

VI.

CIRI – CIRI FISIK PADA PRIA DENGAN KUALITAS SPERMA YANG
KURANG BAIK
Beberapa ciri fisik yang menandakan bahwa seorang lelaki memiliki kualitas sperma
yang buruk antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari MensHealth;
1.Suara berat
Penelitian terbaru yang dilakukan para ahli dari University of Western Australia
menunjukkan bahwa suara laki-laki bisa menunjukkan kualitas spermanya. Laki-laki
bersuara berat cenderung spermanya buruk, sebaliknya yang bersuara cempreng
spermanya lebih bagus.
Kecenderungan ini dipengaruhi oleh produksi hormon seks lelaki, yakni testosteron.
Suara berat menunjukkan produksi testosteron yang berlebihan, yang dalam jumlah
tertentu justru menghambat proses pembentukan sel-sel sperma di jaringan testis.
2. Jari telunjuk pendek
Riwayat hormonal saat berada dalam kandungan mempengaruhi ukuran jari seorang
lelaki. Makin banyak terpapar hormon testosteron semasa dalam kandungan, maka
ukuran jari telunjuk cenderung lebih pendek dibandingkan dengan ukuran jari manis.
Paparan hormon testosteron yang tinggi semasa dalam kandungan mempengaruhi
beberapa hal dalam kehidupan seksual seorang laki-laki ketika tumbuh dewasa. Selain
meningkatkan risiko kanker prostat, kondisi ini juga menyebabkan produksi sperma
berkurang.
3. Warna kuku kemerahan
Dalam kondisi normal, kuku memiliki warna yang rata di semua bagian dan tekstur

Page 22 of 30

yang halus. Jika warna kuku memiliki bercak kemerahan, bisa jadi itu menandakan
kondisi penyakit kolagen vaskuler seperti lupus yang akan sangat mempengaruhi
produksi sperma.
4. Daun telinga berkeriput
Menurut penelitian di Chicago University, seseorang cenderung lebih rentan
mengalami masalah jantung jika memiliki keriput menyilang ataudiagonal pada daun
telinganya. Penyakit jantung dan pembuluh darah umumnya mengurangi kualitas
sperma yang dihasilkan seorang lelaki.
5. Susah mengenali bau
Berkurangnya fungsi indra penciuman hingga 50 persen merupakan salah satu gejala
yang sering menyertai penyakit saraf Parkinson. Penelitian di jurnal Annal of
Neurology menunjukkan, berbagai fungsi reproduksi laki-laki cendeurng berkurang
ketika menderita penyakit ini.
6. Kepala botak
Kerontokan rambut adalah sesuatu yang tidak terhindarkan bagi sebagian besar lakilaki di usia paruh baya. Namun dalam kondisi tertentu, kerontokan yang terjadi di
semua bagian termasuk alis mata bisa menandakan gangguan tiroid yang juga
mempengaruhi kualitas sperma.

VII.

LANGKAH – LANGKAH AGAR KUALITAS SPERMA BAIK

1. Mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan tinggi, akan membuat pria usia
paruh baya memiliki kualitas sperma yang jauh lebih baik.
Para peneliti dari Amerika Serikat menemukan bahwa di antara pria berusia 45 tahun
ke atas yang mendapatkan lebih banyak vitamin C dan E, folat, dan zinc, cenderung
lebih sedikit memiliki pemisahan galur DNA di dalam spermanya.

Page 23 of 30

Untuk menguji bagaimana keunggulan antioksidan dalam kualtias sperma para pria
paruh baya, penelitian ini melibatkan 80 lelaki sehat dan tidak merokok, antara usia 22
hingga 80 tahun.
Peneliti meminta mereka mengisi kuisioner tentang pola makan dan penggunaan
suplemen, dan memberikan sampel sperma. Diketahui, di antara pria berusia 45 ke
atas, mereka yang mendapatkan lebih banyak vitamin C memiliki 20 persen kerusakan
DNA yang lebih sedikit daripada mereka yang mengonsumsi kurang vitamin. Temuan
ini sejalan dengan mereka yang mengonsumsi vitamin E, zinc, dan folat, meski
perbedaan dalam kerusakan sperma DNA mereka lebih kecil.
Perlu diketahui, untuk mendapatkan manfaat dari vitamin C, Anda dapat mengonsumsi
buah sitrus, cabai merah dan hijau, dan tomat. Vitamin E terkandung dalam minyak
sayur, kacang-kacangan, dan sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, sementara
sumber zinc terletak di dalam makanan laut, daging merah, buncis, kacang-kacangan,
dan produk susu. Sebagai informasi tambahan, asupan harian yang direkomendasikan
untuk vitamin E adalah 15 mg sampai 1000 mg, sementara untuk zinc 11 mg sampai
40 mg. Untuk folat, 400 mg sampai 1000 mg. Contoh :
1.

Makan Toge

2.

Makanan rendah lemak

3.

Makanan berprotein tinggi

4.

Sayuran

5.

Seluruh jenis padi-padian
*Seng
Tiram dikenal sebagai makanan perangsang gairah. Mengonsumsi tiram bisa
meningkatkan mood menjadi lebih romantis. Tiram mengandung seng yang bisa
mendorong fertilitas pada pria lebih baik, menurut penelitian dari University of

Page 24 of 30

Michigan. Makanan lain yang mengandung seng adalah daging, liver, kacangkacangan seperti buncis, kacang panjang, biji kapri, dan akar jahe.

*Kalsium dan vitamin D
BabyCenter.org melaporkan hasil penelitian dari University of Wisconsin bahwa
kalsium dan vitamin D meningkatkan fertilitas pria. Makanan yang mengandung
kalsium di antaranya susu, keju, es krim, dan yogurt. Sedangkan vitamin D bisa
didapat dari salmon.

* Antioksidan (vitamin E dan C)
Vitamin E dan C adalah antioksidan paling kuat karena mampu melawan radikal
bebas yang merusak sperma. Pria perlu lebih banyak mengonsumsi makanan yang
kaya vitamin E dan C, untuk menjaga kualitas sperma dalam hal jumlah dan daya
tahannya. Makanan bervitamin E seperti bayam, brokoli, kiwi, mangga, tomat,
biji bunga matahari, almond, dan selai kacang. Sedangkan vitamin C terdapat
pada buah sitrus, dan paprika (merah, kuning, oranye).

* Asam folat (Vitamin B kompleks)
Asam folat merupakan vitamin penting untuk menambah jumlah sperma dan
meningkatkan fertilitas. Makanan mengandung asam folat dapat ditemukan pada
jeruk bali, sereal, gandum, kacang-kacangan, asparagus, bayam, dan biji bunga
matahari.
2. Kurangi hubungan intim dan masturbasi
Banyak pria mengeluhkan air mani mereka sedikit dan encer. Semakin banyak
ejakulasi, semakin berkurang kepadatan air mani tersebut. Jika anda melakukan

Page 25 of 30

hubungan intim tiap hari atau lebih buruk lagi masturbasi akan berpengaruh pada
jumlah sperma dan kepadatan air mani itu sendiri.
3. Olahraga otot seimbang
Meskipun ini tidak dapat langsung meningkatkan produksi sperma dan air mani,
olahraga otot PC dapat membantu Anda menembak lebih jauh dari sebelumnya.
Lakukan latihan Keegel misalnya.
4. Hindari memakai celana ketat dan panas
Inilah alasannya mengapa letak testis itu tergantung di tubuh. Testis perlu memiliki
suhu lebih sejuk dibanding bagian tubuh lain karena itu memakai celana dalam
atau celana panjang ketat akan mengakibatkan suhu di sekitarnya panas. Sedapat
mungkin usahakan tidak mengenakan celana dalam sewaktu tidur untuk menjamin
tetap sejuk.
BAB III PENUTUP

I.

Kesimpulan

1. Definisi umum sperma adalah sel yang diproduksi oleh organ kelamin jantan dan bertugas
membawa informasi genetik jantan ke sel telur dalam tubuh betina.
2. Spermatozoa ( sperm/semen ) memiliki struktur kepala, leher dan ekor dengan beberapa
kriteria normal, sehingga dari itu maka akan dapat diidentifikasi sel-sel sperma yang
abnormal.
3. Spermatozoa normal memiliki kriteria-kriteria tertentu.
4. Sel sperma dipengaruhi oleh beberapa faktor yang membuat kualitasnya menurun,
diantaranya pola makan begitupun dengan variasi makanannya, perilaku malas
berolahraga dan olahraga yang berlebihan, kebiasaan merokok, begadang, suhu testis yang
tidak sesuai (terlalu panas), mandi air panas, demam tinggi, penggunaan laptop, pemakaian

Page 26 of 30

celana yang tidak tetap, terjadinya varicocele, penggunaan ponsel, obesitas, gaya hidup
yang tidak sehat, sperma yang bermasalah, konsumsi obat-obatan terlarang dan antibiotik,
steroid, konsumsi alkohol, kekurangan vitamin c, gizi makanan rendah, lingkungan kerja
berbahaya, konsumsi soda dan kedelai.
5. Pemeriksaan untuk mendeteksi kualitas sperma ada 2 macam, yaitu :
a. Pemeriksaan Analisa Semen Rutin (Makroskopis dan Mikroskopis)
b. Pemeriksaan Analisa Semen Tambahan
-Uji Fragmentasi DNA
-Mar Test
-SPERST
-Hyaluronan Binding Assay (HBA)

6.

Interpretasi Hasil :
a. Volume kurang dari 2 ml

: Aspermia

b. Konsentrasi sperma : 0 jt/ml

: Azoospermia

c. Konsentrasi sperma :1-5 jt/ml

: Ekstremoligozoospermia

d. Konsentrasi sperma : 6-20 jt/ml

: Oligozoospermia

e. Konsentrasi sperma :>= 250 jt/ml

: Polizoospermia

f. Motilitas A