MENGENAL ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM

MENGENAL ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI

INTRODUCING TOOLS USED IN THE MICROBIOLOGY PRACTICAL

Fajrie Achlana
1206103010006
Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh
e-mail:fajrieach@gmail.com

ABSTRAK
Pengamatan ini berjudul “Mengenal alat-alat yang digunakan dalam praktikum
mikrobiologi” dengan mengamati alat-alat praktikum telah dilakukan pada tanggal
15 Oktober 2014 di Laboratorium Pendidikan Biologi Universitas Syiah Kuala.
Pengamatan ini bertujuan untuk mempermudah dalam melaksanakan praktikum.
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya,
memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang
atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai
fungsi yang sangat spesifik.
Kata Kunci


: Alat-alat, fungsi, dan cara kerja .

Abstract
This observation titled "Introducing tools used in the microbiology practical " by
observing the means practicum was conducted on October 15, 2014 at the
Laboratory of Biology Education UNSYIAH. These observations are intended to
facilitate the carrying out practical work. The introduction of these tools are
include kinds of tools, know their names, to understand the form, function, and
way of these tools work. Each tool is designed or made with materials different
from each other and have a very specific function.
Keywords: tools, functions, and way of these tools work .

PENDAHULUAN
Autoclave secara umum adalah suatu perangkat yang digunakan untuk
pasifasi (membuat pasif) material logam guna menekan laju korosi logam
tersebut, dengan kondisi pasif ini, logam akan memiliki laju korosi yang rendah
(Rianto, 2013: 19).
Sterilisasi peralatan yang terbuat dari gelas seperti erlenmeyer, test tube,
petri disk disterilkan dengan autoclave. Sebelum digunakan peralatan dicuci dan
disikat dengan detergen kemudian dibilas air tawar, tunggu kering, setelah itu

ditutup rapat dengan alumunium foil dan plastik, sedangkan tabung reaksi dan
pipet ditutup kapas, dibungkus alumunium foil dan plastik (Sari, 2012: 124).
Menurut (Bailey and Scott’s dalam Kharisma, 2012: 131),”Penghitungan
bakteri dilakukan dengan menerapkan metode total plate count (TPC). Jumlah
bakteri yang muncul dihitung dengan menggunakan alat colony counter yang
kemudian dicatat dan dikalikan dengan besaran pengenceran yang telah
dilakukan. Jumlah bakteri dinyatakan dalam satuan CFU/ml (colony-forming
unit / ml)”.

METODOLOGI
Waktu dan tempat
Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh pada tanggal 15 Oktober 2014

Bahan dan Alat
Alat :
1. Mikroskop
2. Autoclave
3. Inkubator
4. Oven

5. Refrigerator
6. Laminar Air Flow
7. Water Bath
8. Colony Counter
9. Needle
10. Ose
Cara kerja:
1. Diamati alat-alat yang akan di gambar.
2. Digambar dan diberi keterangan.

HASIL PENGAMATAN

No.
1.

2.

Nama Alat dan Gambar
Cawan Petri


Fungsi Alat
- Digunakan untuk
membiakkan sel.

Cara Kerja Alat
Prinsip kerjanya yaitu,
medium diletakkan di
dalam cawan petri
kemudian ditutup
dengan menggunakan
penutup cawan

Neraca Analitic

Untuk menimbang

Dikalibrasi wadah
Ditimbang media

Bunsen


Sebagai alat
sterilisasi

Dihidupkan, kemudian
dipanaskan alat yang
akan di sterilkan.

3.

4.
Colony counter

5.
Ph meter

Prinsip kerjanya
adalah menghitung
mikroba secara
otomatis dengan

bantuan
pulpen/tombol
hitung.

Cara menggunakannya
adalah setelah kita onkan, kita simpan cawan
petri yang berisi
bakteri atau jamur
kedalam kamar hitung,
mengatur alat
penghitung pada
posisi dan mulia
menghitung dengan
menggunakan jarum
penunjuk sambil
melihat jumlah pada
layar bidang

Untuk mengukur
dan mengatur Ph

larutan

Ditekan tombol power.
Dikalibrasi buffer.

6.
Spektrofotometer

Mengukur
kerapatan sel
bakteri

Dihidupkan selama 15
menit
Di setel transmitan
sampai angka 0,0
Dimasukkan blanko
Dikeluarkan
Dimasukkan larutan
Disetel absoban.


7.
Mikroskop Binokuler

8.
Pipet milimeter

Untuk mengamati
dengan jelas
mikroorganisme,

Dihubungkan kabel
power ke stop kontak.
Dihidupkan tombol
power
Dihidup lampu
Di letakkan preparat
pada meja benda.
Diatur focus lensa.


Untuk
memindahkan
cairan dalam skala
kecil biasanya
kurang dari 1000
μl

Di atur jumlah cairan
yang akan diambil,
dengan memutar
tombol.

9.
HotPlat Strirer

Untuk
menghomogenkan
larutan

Dihubungkan kabel

power ke stop kontak
Diletakkan Erlenmeyer
yang sudh terisi bahan
yang ingin
dihomogenkan
Di setel derajat panas
Dimasukkan magnet
pengaduk
Disetel rotasi.

Ose

Untuk
mengambilkan
mikroba

Disentuhkan pada
bagian mikrobia
kemudian
menggosokkan pada

kaca preparat untuk
diamati atau di oles ke
media.

Untuk mengambil
cairan dengan
ketelitian yang
akurat

Letakkan dahulu
larutan kedalam Beker
gelas lalu tekan S untuk
menghisap, tekan E
untuk mengeluarkan
cairan

Untuk mengaduk,
mencampur,

Dimasukkan cairan
kedalam gelas.

10.

11.

Pipet gondok

12.
Gelas Bekeer

memanaskan
cairan serta untuk
mencegah
kontaminasi

13.
Laminar Air Flow

14.
Autoklaf

Untuk
menghindari
kontaminasi media
oleh bakteri
ruangan

Dihubungkan kabel
stop kontak.

Untuk sterilisasi
alat gelas

Dicek air yang ada
diautoklaf
Di hidupkan selama 1520 menit dengan suhu
121 C˚
Dimasukkan alat gelas
yang akan di sterilkan.

15.
Sentrifuse

16.
Refrigerator (Lemari Es)

17
Inkubator shaker

Untuk
mengheterogenkan
larutan.

Ditekan tombol power.
Di set rotasi yang
diinginkan.

Untuk menyimpan, Dengan memasukkan
dan mengawetkan medium secara
media yang lebih
langsung kedalamnya,
kemudian mengatur
suhunya sesuai dengan
ketentuan

Untuk
menginkubasi
sesuai suhu yang
diinginkan

1.Hubungkan kabel
power ke stop kontak.
2.Putar tombol power
ke arah kiri (lampu
power hijau menyala).
3.Atur suhu dalam
incubator dengan
menekan tombol set.
4.Sambil menekan
tombol set, putarlah
tombol di sebeklah
kanan atas tombol set
hingga mencapai suhu
yang di inginkan.
5. Setelah suhu yang
diinginkan selesai
diatur, lepaskan tombol

18.
Water bath

Memanaskan
media padat

set. 6.Inkubator akan
menyesuaikan setingan
suhu secara otomatis
setelah beberapa menit
Ditekan tombol power.
Di atur temperature
yang di inginkan.

PEMBAHASAN
Dari pengamatan yang dilakukan pada praktikum kali ini dapat diketahui bahwa
secara keseluruhan alat-alat yang ada di laboratorium Biologi tergolong atas alat
kayu, alat kaca, dan alat besi. Alat kayu yang akan digunakan pada praktikum
mikrobiologi adalah tempat dudukan tabung reaksi. Dudukan ini berfungsi untuk
menahan tabung reaksi dalam keadaan tegak pada saat pengerjaan.
Adapun alat kaca biasanya terdiri atas petri disk, gelas beaker, tabung
reaksi, erlenmayer, corong kaca dan masih banyak lagi jenisnya. Alat kaca dalam
praktikum ini haruslah memiliki spesifikasi tinggi karena beberapa diantaranya
akan mengalami proses strelisisasi dalam suhu tinggi sehingga harus tahan panas
dan tidak mudah pecah. Alat kaca seperti petri disk akan disterilisasi
menggunakan autoklaf dengan suhu 120o C dan tekanan 1 atm. Jika kualitasnya
buruk maka petri akan pecah dan berhamburan di dalam autoklaf. Ada juga alat
kaca yang menjadi tempat penyimpanan media seperti erlenmayer, gelas beker
untuk media ketika menghomogenkan larutan menggunakan stirer.
Jenis alat selanjutnya yang digunakan pada praktikum mikrobiologi adalah
alat besi. Alat besi sendiri digolongkan lagi ke dalam alat manual dan alat modern.
Alat manual diantaranya adalan ose dan needle untuk mengambil bakteri dan
menggaris di cawan petri. Sementara alat modern merupakan alat yang
penggunannya menggunakan energi listrik. Alat ini akan menghasilkan putaran,
panas, maupun tekanan dalam kerjanya. Alat modern ini akan digunakan pada
setiap praktikum karena cara kerjanya saling berkaitan satu sama lain. Sebagai
contoh autoklaf dengan oven. Autoklaf menyeterilkan alat secara basah, kemudian
dikeringkan di dalam oven.

Ada juga alat yang tidak digolongkan ke dalam jenis diatas, seperti plastic
seal dan kertas aluminium foil untuk menutup rapat erlenmayer, petri guna
mencegah masuknya mikroorganisme lain ke dalam media yang mengakibatkan
kontaminasi.

SIMPULAN
Dari pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa alat-alat yang
digunakan pada praktikum mikrobiologi dapat digolongkan atas alat kayu, alat
kaca dan alat besi. Penggolongan alat ini berdasarkan bahan penyusun alat berupa
kayu, besi, dan kaca. Alat kayu yang mungkin digunakan pada praktikum
mikrobiologi berupa dudukan tabung reaksi. Sementara itu, alat kaca dan alat besi
akan sangat banyak penggunannya pada praktikum ini. Alat kaca dapat berfungsi
sebagai tempat menyimpan media, menumbuhkan bakteri hingga untuk mengukur
jumlah cairan yang dibutuhkan. Alat besi terutama yang modern juga berperan
penting dalam praktikum, diantaranya untuk menyeterilkan alat-alat lain,
mengatur suhu pada saat menumbuhkan bakteri hingga menghitung koloni bakteri
pada permukaan media.

Daftar Pustaka

Kharisma, Adnan. 2012. Kelimpahan Bakteri Vibrio Sp. Pada Air Pembesaran
Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Sebagai Deteksi Dini Serangan
Penyakit Vibriosis. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 2,:
129-134.
Rianto, Sugeng. 2013. Pemodelan Sistem Tungku Autoclave Me-24. Tanggerang
selatan: BATAN
Sari, Indah Permata. 2012. Pola Pertumbuhan Nannochloropsis Oculata Pada
Kultur Skala Laboratorium, Intermediet, Dan Massal. Jurnal Ilmiah
Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 2,: 123-127.