KONSEP VALUE FOR MONEY PADA PENGUKURAN K

KONSEP VALUE FOR MONEY PADA
PENGUKURAN KINERJA
Konsep value for money merupakan konsep untuk mengukur ekonomi,
efektivitas, dan efisiensi kinerja program, kegiatan dari organisasi. Konsep
ini adalah konsep yang penting dalam organisasi sektor publik sehingga
sering kali disebut dengan inti dari pengukuran kinerja sektor publik.
Untuk mengimplementasikannya konsep VFM pada pengukuran kinerja
diperlukan pengembangan indikator kinerja. Indikator kinerja tersebut
kemudian dibandingkan dengan terget kinerja atau standar kinerja.
Pengukiran kinerja VFM dapat membuat keseimbangan antara
pengukuran hasil dengan pengukuran proses.

Pengukuran Ekonomi
Ekonomi adalah hubungan antara pasar dan masuka. Dengan kata lain,
ekonomi adalah praktik pembelian barang dan jasa input dengan tingkat
kualitas tertentu pada harga terbaik yang dimungkinkan. Dalam konteks
organisasi pemerintahaan, ukuran ekonomi berupa berapa anggaran yang
dialokasikan untuk membiayai aktivitas tertentu. Sehingga pada
pengukuran ekonomi berhubungan dengan menjawab pertanyaanpertanyaan sebagai berikut
a. Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan
oleh organisasi?

b. Apakah biaya organisasi lebih besar dari biaya organisasi lain yang
sejenis yang dapat diperbandingkan?
c. Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya keuangannya
secara optimal?

Pengukuran Efisiensi
Efisiensi merupakan hal penting dari ketiga pokok bahasan value for
m,oney. Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input.
Semakin besar output dibanding input, maka semakin tinggi tingkat
efisiensi suatu organisasi.
Dalam pengukuran kinerja value for money, efisiensi dapat dibagi menjadi
2 yaitu efisiensi alokasi dan efisiensi teknis atau manajerial.
Perbaikan terhadap efisiensi dapat dilakukan dengan beberapa cara,
yaitu:
1. Meningkatka output pada tingkat input yang sama
2. Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar daripada
proporsi peningkatan input
3. Menurunkan input pada tingkat output yang sama
4. Menurunkan input pasda tingkat proporsi yang lebih besar daripada
proporsi peningkatan output


Pengukuran Efektivitas
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidak adanya suatu organisasi mencapai
tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan, maka
organisasi tersebut telah beralan dengan efektif. Indikator efektivitas
menggambarkan jangkauan akibat dan dampak dari keluaran program
dalam mencapai tujuan program.

KONSEP DASAR: INPUT, OUTPUT, DAN
OUTCOME
Untuk melakukan pengukuran kinerja, organisasi pada mengindentifikasi
variable kunci yang nantinya akan dikembangkan indikator kinerja bagi
unit kerja yang bersangkutan.
Ukuran kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara langsung, yaitu hal
hal yang sifatnya hanya merupakan indikasi indikasi kinerja.
Mahmudi menyebutkan bahwa indikator kinerja yang akan dikembangkan
hendaknya memiliki karakteristik, yaitu:
1.
2.
3.

4.
5.
6.

Sederhana dan mudah dipahami
Dapat diukur
Dapat dikuantifikasikan
Dikaitkan dengan standar atau target kinerja
Berfokus dengan pelayanan pelanggan, kualitas dan efisiensi
Diakji secara teratur

Pengawasan dan kaji ulang terhadap indikator yang telah harus terus
dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan budaya perbaikan kinerja
secara berkelanjutan.
Agar indikator kinerja dapat berperan secara baik, maka perlu memahami
konsep dasar pembuatan indikator input, output dan outcome.

Indikator Input
Input adalah semua jenis sumber daya masukan yang digunakan dalam
suatu proses tertentu untuk menghasilkan output. Input dibagi menjadi 2,

yaitu ada input primer dan sekunder. Input primer berupa kas, sedangkan
input sekunder berupa bahan baku,personel, infrastruktur dan masuka
lainnya.
Pengukuran input adalah pengukuran sumber daya yang dikonsumsi oleh
suatu proses dalam rangka menghasilkan output. Pengukuran input
dilakukan dengan cara membandingkan input sekunder dengan input
primer.

Indikator Output

Output adalah hasil langsung dari suatu proses. Pengukuran output adalah
pengukuran keluaran yang dihasilkan dari proses. Ukuiran output
menunjukan hasil implementasi program atau aktivitas. Pengukuran
output harus memiliki karakteristik sebagai berikut
1. Ditujukan ke bidang kinerja sesungguhnya. Yaitu berupa output
yang benar benar menunjukan kinerja yang diharapkan
2. Tepat sasaran dalam artian tidak hanya mencerminkan estimasi
kasar
3. Tepat waktu
4. Objektif


Indikator Outcome
Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap
masyarakat. Outcome lebih tinggi nilainya daripada output. Karena
uoutpuit hanya mengukur hasil tanpa mengukur dampaknya terhadap
yang dihasilkan.
Dengan kata lain outcome adalah hasil yang dicapai sari suatu program
atau kegiatan dibandingkan dengan hasil yang diharapkan. Contohnya
pemerintah mengeluarkan sejumlah dana untuk kegiatan pencegahan
penyakit malaria. Input primernya adalah jumlah dana yang dikeluarkan,
sedangkan input sekundernya pembelian obat obatan, vaksinasi. Output
adalah bisa orang yang diberi vaksinasi atau bisa wilayah tertentuyang
dijadikan sasaran pencegahan penyebaran malaria. Outcomenya adalah
wilayah tertentu terhindar dari wabah penyakit malaria.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124