MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA SESUAI DE (1)

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA SESUAI
DENGAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Disusun Oleh:
Maretha tri andini (171011500204)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN DAN PANCASILA
UNIVERSITAS PAMULANG
2018

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sarana dan prasarana pendidikan berkenaan dengan fasilitas dan kemudahan-kemudahan
dalam pelaksanaan pendidikan yang tersedia. Sarana dan prasarana pendidikan masih
sangat tergantung pengadaannya dari pemerintah pusat, Permasalahan-permasalahan yang
menyangkut fasilitas pendidikan ini, erat kaitannya dengan kondisi tanah, bangunan dan
perabot yang menjadi penunjang terlaksananya proses pendidikan. Dalam aspek tanah
pendidikan, berkaitan dengan status hukum kepemilikan tanah yang menjadi tempat
pendidikan, letaknya yang kurang memenuhi persyaratan lancarnya proses pendidikan
(sempit, ramai, terpencil, kumuh, labil, dan lain-lain).


B. Ruang Lingkup Kajian
Ruang lingkup manajemen sarana dan prasarana di sekolah ini meliputi beberapa kajian :
(1) perencanaan, (2) pengadaan, (3) inventarisasi, (4) pemanfaatan, dan (5) pemeliharaan
C. Tujuan
Makalah ini saya selesaikan karena mempunyai tujuan yang berguna bagi semua yang
menyukai materi yang saya bahas ini. Dengan menyelesaikan makalah ini dengan konsep
manajemen sarana dan prasarana sesuai dengan standar nasional pendidikan juga untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah.

II. PEMBAHASAN
A. Hakikat Manajemen Sarana dan Prasarana sesuai dengan Standar Nasional
1. Definisi
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan
dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang
kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana
pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan
atau pengajaran, seperti halaman, kebun, tanaman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika
dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk
pengajaran biologi, halaman sekolah sebagai lapangan olah raga, komponen tersebut merupakan

sarana pendidikan.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan
prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya
proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan.1
Sarana dan prasarana sekolah yang harus menjadi pertimbangan minimal dalam
penyelenggaran sekolah adalah berkaitan dengan lahan dan ruang, seperti ruang pendidikan dan
pengajaran (kelas, lab, ruang, kesenian), ruang adminitrasi, ruang penunjang (ibadah, koprasi,
osis, serba guna), perabot, alat dan media pendidikan, serta ketersediaan buku pekajaran dan
bacaan.2
Yang dimaksud dengan sarana pendidikan di dalam system penyelanggaran pendidikan
adalah himpunan sarana yang diperlukan untuk menjalankan proses pendidikan dalam mencapai
tujuan yang telah di tentukan. Himpunan saran ini dikelompokkan dalam:

1



Sarana tenaga pengajar




Sarana fisik

Mulyasa . Manajemen berbasis sekolah (Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA, 2014) h. 49
Umaedi . Materi pokok manajemen berbasis sekolah (Tanggerang: UNIVERSITAS TERBUKA, 2017) h. 85

2



Sarana adminitrasi dan



Sarana waktu 3

2. Ruang lingkup
Ruang lingkup manajemen sarana dan prasarana pendidikan , meliputi :
a) Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan analisis kebutuhan terhadap segala kebutuhan dan

perlengkapan yang dibutuhkan sekolah untuk kegiatan pembelajaran peserta dan didik dan
kegiatan penunjang lainnya. Kegiatan ini dilakukan secara terus-menerus selama kegiatan
sekolah berlangsung.
b) Pengadaan
Pengadaan adalah proses kegiatan mengadakan sarana dan prasarana yang dapat dilakukan
dengan cara-cara membeli, menyumbang, hibah dan lain-lain. Pengadaan sarana dan
prasarana dapat bebrbentuk pengadaan buku, alat, perabot dan bangunan.
c) Penginvestasian
Penginvetarisasian

adalah

kegiatan

melaksanakan

penggunaan,

penyelenggaraan,


pengaturan dan pencatatan barang-barang, menyusun daftar barang yang menjadi milik
sekolah ke dalam satu daftar inventaris barang secara teratur. Tujuannya adalah untuk
menjaga dan menciptakan tertib administrasi barang milik negara yang dipunyai suatu
organisasi.
d) Pemanfaatan
pemanfaatan segala jenis barang yang sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien.
Dalam hal pemanfaatan sarana, harus mempertimbangkan hal berikut:

3

Sudarwan. Media komunikasi pendidikan (Jakarta: PT BUMI AKSARA, 2010) h. 101-102



Tujuan yang akan dicapai



Kesesuaian antar media yang akan digunakan dengan materi yang akan dibahas




Tersedianya sarana dan prasarana penunjang



Karakteristik siswa

e) pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan merawat, memelihara dan menyimpan barang-barang sesuai
dengan bentuk-bentuk jenis barangnya sehingga barang tersebut awet dan tahan lama.
Pihak yang terlibat dalam pemeliharaan barang adalah semua warga sekolah yang terlibat
dalam pemanfaatan barang.4

3. Tujuan
tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah memberikan pelayanan secara
professional di bidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya
proses pendidikan, dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan
efisien (Bafadol 2003)[8]. Secara rinci, tujuannya adalah sebagai berikut:



Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem
perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Dengan perkataan ini,
melalui manajemen sarana dan prasarana pendidikan diharapkan semua
perlengkapan yang didapatkan oleh sekolah adalah sarana dan prasarana yang
berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien.



Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan efisien.



Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga
keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua
personel sekolah

4

Mulyasa . manajemen berbasis sekolah (Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA, 2014) h. 52


Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah/
sekolah yang bersih, rapi, indah, sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi
guru maupun untuk murid dan masyarakat yang berada di sekolah .
Di samping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat fasilitas belajar yang memadai secara
kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal
untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun
murid-murid sebagai pelajar.

4. Manfaat


Menyiapkan data dan informasi dalam rangka menentukan dan menyusun rencana
kebutuhan barang.



Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan atau pedoman dalam
pengarahan pengadaan barang




Memberikan data dan informasi untuk deijadikan bahan atau pedoman dalam
penyaluran barang



Memberikan data dan informasi dalam menetukan keadaan barang (tua, rusak atau
kebih) sebagai dasar sebagai dasar ditambah atau dikuranginya barang



Memberikan data dan informasi dalam rangka memudahkan pengawasan dan
pengendalian barang



Memberikan data dan imformasi dalam rangka pengontrolan dan pengevaluasian
saran prasarana dalam sebah lembaga tersebut.5


5. Fungsi
prasarana pendidikan berfungsi tidak langsung. Yang termasuk di dalam prasarana
pendidikan adalah tanah, halaman, pagar, tanaman, gedung/bangunan sekolah, jaringan
jalan, air, telepon, serta perabot/mebiler. Sedangkan sarana pendidikan berfungsi
langsung terhadap proses belajar mengajar, seperti alat pelajaran, alat peraga dan media
pendidikan (Gunawan, 1996:115).
Ketiga

macam

golongan

tersebut

akan

diuraikan

satu


persatu

klasifikasinya masing-masing:
5

http://kekelengenkudanange.blogspot.com/2012/10/pengertian-manfaat-dan-tujuan-manajemen.html

berdasarkan



Alat pelajaran adalah semya benda yang dapat digunakan secara langsung oleh
guru maupun murid dalam proses belajar mengajar, atau/alat benda yang
dipergunakan secara langsung oleh guru maupun murid dalam proses belajar
mengajar. Alat pelajaran dapat berupa buku tulis, gambar-gambar, alat-alat tulismenulis lain seperti kapur, penghapus, dan papan tulis maupun alat-alat praktek,
semuanya termasuk ke dalam lingkup alat pelajaran.



Alat peraga adalah semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, baik berupa
benda ataupun perbuatan dari yang tingkatnya paling kongkrit sampai yang
paling abstrak yang dapat memepermudah pemberian pengertian (penyampaian
konsep) kepada murid atau segala sesuatu yang digunakan guru untuk
memperagakan atau memperjelas pelajaran.



Media pendidikan adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara di
dalam proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi,
tetapi dapat pula sebagai pengganti peranan guru. Biasanya klasifikasi media
pendidikan didasarkan atas indera yang digunakan untuk menangkap isi dari
materi yang disampaikan dengan media tersebut. Dengan cara pengklasifikasian
ini dibedakan atas:
o Media audio atau media dengar, yaitu media untuk pendengaran.
o Media visual atau media tampak, yaitu media untuk penglihatan.
o Media audio visual atau media tampak-dengar, yaitu media untuk
pendengaran dan penglihatan.6

B. Standar Nasional Pendidikan tentang manajemen sarana prasarana

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.

6

Muhaimin. Manajemen pendidikan: aplikasinya dalam penyusunan rencana pengembangan sekolah/madrasah
(Jakarta, KENCANA PRENADA MEDIA GROUP 2009) h. 232

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang
pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa,
tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan
dengan Standar Sarana dan Prasarana.


Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).



Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 40 Tahun 2008 tentang
Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah
Aliyah Kejuruan (MAK).



Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2008
tentang Standar Sarana Prasarana untuk Sekolah Luar Biasa.7

C. Implikasi Standar Nasinal Pendidikan terhadap Manajemen sarana prasarana
Pada dasarnya dengan standar nasional pendidikan diharapkan mampu memeratakan segala
kegiatan maupun sarana pendukung dalam pendidikan yang meningkatkan mutu pendidikan itu
sendiri. Namun selalu ada implikasi dari setiap penerapan sebuah kebijakan, dan tidak pula
dengan standar sarana dan prasaran, karena implikasi dari penerapannya menimbulkan kendalakendalan dan permasalahan baru yang pemecahannya tidaklah mudah karena akan berkaitan
dengan standar nasional yang lain. Misalkan saja kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan,
Peserta didik dan kelulusannya, penilaian dan pengelolaan maupun pelaksanaan pembiayaan
yang sesuai dan merata.
Implikasi berkaitan dengan akibat dari implementasi sebuah program atau kegiatan, dalam
implementasi standar sarana dan prasarana tidak menutup kemungkinan terjadi sebuah implikasi
7

http://bsnp-indonesia.org/standar-nasional-pendidikan/

dari penerapan tersebut. Bila setiap sarana dan prasaran yang di adakan dan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dalam standar, maka akibat yang mungkit terjadi seperti yang
diuraikan diatas adalah munculnya kebijakan lain yang berkaitan dengan pilihan untuk
memenuhi terlebih dahulu kebutuhan utama dari sebuah sekolah ataupun satuan pemdidikan.
Lahan dan bagunan dari sekolah yang akan didirikan tidak selamanya mengikuti ketentuan
minimum sarana prasarana tapi disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan sekitar sekolah
tersebut. Demikian pula dengan perlengkapan setiap ruang selalu di lakukan dengan bertahap
dan berkelanjutan. Apabila dilakukan dengan secara langsung yang sesuai dengan ketentuan
hambatan yang paling utama adalah pemeliharaan maupun pembiayaan yang tidak mencukupi
dan memadai bagi sarana dan prasarana yang disiapkan.
Selain itu ketersediaan kompetensi setiap pendidik dan tenaga kependidikan yang sesuai
sehingga mampu mengelola dan memanfaatkan setiap sarana pendukung tidak mampu
menyamai perlengkapan yang diberikan dan ini berakibat pada penelantaran perlengkapan
tersebut. Pembangunan yang disesuaikan dengan ketentuan sebuah bagunan pada lahan yang
tersedia akan memberikan dampak pada sempitnya ruang bermain/olahraga ataupun pembunan
sarana yang lainnya seperti laboratorium, UKS maupun perpustakaan. Kendala ini biasanya
ditemui dikota-kota besar yang tidak memiliki lahan yang begitu luas, atau meskipun memiliki
lahan yang luas, dengan penerimaan peserta didik yang tidak sesuai dengan rasio minimum
dalam setiap kelas menjadikan penambahan gedung yang lebih banyak.8

8

http://mametoisme.blogspot.com/2011/12/implementasi-dan-implikasi-standar.html

III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen sarana dan prasarana sangatlah penting dalam pencapaian tujuan pendidikan
yang difungsikan untuk mengatur sarana dan prasarana yang ada pada suatu sekolah. Dengan
adanya sarana dan prasarana maka lebih mudah dalam pengelolaan dan pengaturan sarana dan
prasarana sehingga dapat digunakan secara efektif dan efisien dengan memperhatikan prinsipprinsip manajemen sarana dan prasarana.
Untuk mencapai tujuan dari manajemen sarana dan prasarana maka diperlukan rasa
tanggung jawab, kerjasama serta kepedulian dari setiap pengguna fasilitas yang telah disediakan
sehingga akan tetap baik dan selalu siap digunakan secara tepat dan efisien. Dalam manajemen
sarana dan prasarana yang memiliki ruang lingkup yang disesuaikan dengan keadaan masingmasing di suatu tempat serta kebutuhan masing-masing tingkat satuan pendidikan yang diatur
oleh BNSP

B. Saran
Kita sebagai seorang calon pendidik diharapkan mampu mengelolah atau menggunakan
sarana prasarana dalam proses belajar mengajar agar siswa dapat memahami dan aktif dalam
lingkungan sekolahnya. Begitu juga saat menggunakan sarana pendidikan harus kita sesuaikan
dengan kriteria siswa yang dididik. Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan apabila
ada kesalahan dalam penulisan agar memberi tahu penulis. Karena segala kekurangan datang
dari kita dan kebenaran dari Allah SWT.

IV. DAFTAR PUSTAKA
http://kekelengenkudanange.blogspot.com/2012/10/pengertian-manfaat-dan-tujuanmanajemen.html (diambil pada hari rabu tangal 27 juni jam 01.35)
http://mametoisme.blogspot.com/2011/12/implementasi-dan-implikasi-standar.html(diambil
pada hari rabu tangal 27 juni jam 01.55)
http://bsnp-indonesia.org/standar-nasional-pendidikan/
Mulyasa , Kurikulum yang Disempurnakan (bandung, PT REMAJA ROSDAKARYA, 2006)
Mulyasa . Manajemen berbasis sekolah (Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA, 2014)
Umaedi . Materi pokok manajemen berbasis sekolah (Tanggerang: UNIVERSITAS TERBUKA,
2017)
Sudarwan. Media komunikasi pendidikan (Jakarta: PT BUMI AKSARA, 2010)
Muhaimin. Manajemen pendidikan: aplikasinya dalam penyusunan rencana pengembangan
sekolah/madrasah (Jakarta, KENCANA PRENADA MEDIA GROUP 2009)