ANALISIS FONOLOGI DALAM PENENTUAN FONEM
ANALISIS FONEM DALAM BAHASA ACEH
Oleh:
RAHIL HELMI
16/404331/PSA/08052
PROGRAM STUDI PASCASARJANA ILMU LINGUISTIK
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam macam suku bangsa yang masing- masing
memiliki bahasa daerahnya. Bahasa merupakan bagian kebudayaan sehingga bahasa daerah
merupakan bagian yang penting dari kebudayaan Indonesia. Bahasa Aceh sebagai salah
satu bahasa daerah yang sampai sekarang masih dituturkan oleh masyarakat Aceh. Fungsi
umum bahasa Aceh ialah sebagai alat komunikasi dalam keluarga dan masyarakat. Dalam
penelitian ini penulis ingin mengkaji 200 daftar kosa kata Swadesh dan beberapa kosa kata
dasar dalam bahasa Aceh yang telah ditranskripsikan secara fonetis guna mengetahui fonem
apa saja yang terkandung secara fonologi.
Menurut Muslich (2008:1), fonologi adalah kajian linguistik yang mendalami
bunyi- bunyi ujar. Fonologi umum adalah bunyi-bunyi bahasa yang dibicarakan dalam
beberapa atau kelompok bahasa tertentu, sedangkan fonologi khusus adalah ilmu yang
mempelajari bunyi bahasa dari berbagai bahasa, maksudnya bunyi-bunyi bahasa itu dikaji
untuk kelompok bahasa yang mempunyai kemiripan atau kesamaan. Fonologi mempelajari
dua sudut pandang, yaitu fonetik dan fonemik.
Fonetik adalah bidang linguistik yang meneliti seluk beluk bunyi bunyi bahasa
tanpa memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (Verhaar, 2010:12). Fonemik
adalah cabang cabang linguistik yag meneliti bunyi- bunyi bahasa dengan memperhatikan
fungsinya sebagai pembeda makna. Bahan penelitian fonemik adalah kata. Kata yang
dimaksud adalah kata tunggal
bukan kata kompleks. Sementara itu objek penelitian
fonemik adalah fonem.
Fonem adalah bunyi-bunyi yang membedakan makna (Samsuri, 1987:125).
Berdasarkan struktur, fonem dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu fonem segmen, dan
fonem suprasegmen. Fonem segmen adalah fonem yang berkaitan dengan fonem vokal dan
konsonan, sedangkan fonem suprasegmen berkaitan dengan tekanan, nadan, panjang, dan
jeda (Samsuri, 1987:1). Adapun beberapa langkah yang dikemukakan oleh Samsuri dalam
menganalisis fonem, yaitu:
a) mencatat bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip,
b) mencatat bunyi-bunyi selebihnya,
c) dengan dasar kontras karena lingkungan yang sama atau yang mirip
d) dengan dasar lingkungan yang komplementer
1. 2 Rumusan Masalah
Fonem apa saja yang ada dalam Bahasa Aceh?
1.3 Tuuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendiskripsikan unsur fonem yang ada
dalam Bahasa Aceh.
1.4 Metode penelitian
Dalam melakukan penelitian peneliti melakukan pendekatan deskriptif yaitu dengan
cara menganalisa 200 daftar kosa kata swadesh dan beberapa kosa kata dasar lain bahasa
Aceh.
BAB II
PEMBAHASAN
Tabel 1
No.
Bahasa Indonesia
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
abu
air
akar
alir (mengalir)
anak
angin
anjing
apa
api
apung (mengapung)
asap
awan
ayah
bagaimana
Bahasa
Aceh
abe
ie
ukhe
ilee
aneuk
angen
ase
pu
apui
meapong
asap
awan
abu
pakiban
Fonetik
[abɛ ]
[i]
[ukhə ]
[ile]
[anɘʔ ]
[aɳɛn ]
[asɛ ]
[pu ]
[apui ]
[mɘapoɳ ]
[asap ]
[awan ]
[abu ]
[ pakiban]
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
baik
bakar
banyak
baring (berbaring)
baru
basah
batu
beberapa
beku (membeku)
belah (membelah)
belok (berbelok)
bengkak (membengkak
get
tutong
jai
eh
baro
bulut
bate
[padum]
kreuh
plah
wet
kemong
[gɛt ]
[tutoɘɳ ]
[jai ]
[eh ]
[baroɘ]
[bulut ]
[ batɛ]
[ padum]
[krəh ]
[ plah]
[wet ]
[kɘmoɳ]
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
48
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
)
berat
beri (memberi)
besar
betul
biji
binatang
bintang
buah
bukan/tidak
bulan
bulat
bulu
bumi
bunga
bunuh (membunuh)
buru (berburu)
buruk
burung
busuk
cacing
cium (mencium)
coret (mencoret)
cuci (mencuci)
daging
dalam
dan
danau
darah
datang
daun
debu
dekat
dengan
dengar (mendengar)
di
di mana
dia
dingin
diri (berdiri)
brat
jok
rayeuk
betoi
bijeh
binatang
bintang
boh
kon
bulen
bulat
bule
bumo
bungong
poh
pecro’
brok
cicem
khep
glang
com
ce
rah
asoe
lhok
ngon
laot
darah
ge jak
on
abe
to
ngon
denge
di
di pat
jih
lepi
dong
[brat]
[joʔ]
[rayɘʔ]
[bɘtoi]
[bijɛh]
[binataɳ]
[bintaɳ]
[bɔh]
[kɔn]
[bulən]
[bulat]
[bulɛ]
[bumɔ]
[buɳɔɳ]
[pɔh]
[pəcrɔʔ ]
[broʔ ]
[ cicem]
[khɛp]
[glaɳ]
[com ]
[ cɘ]
[rah]
[ asɔ]
[ lhOʔ]
[ ɳɔn]
[laOt ]
[darah ]
[gɘjaʔ ]
[ On]
[abɛ ]
[ tɔ]
[ ɲɔn ]
[dɘɳə ]
[di ]
[dipat]
[jih]
[ləpi ]
[dɔɳ ]
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
10
dorong (mendorong)
dua
duduk
ekor
empat
es
gali (menggali)
garam
gigi
gigit (menggigit)
gosok (menggosok)
gunung
hangat
hapus (menghapus)
hari
hati
hidung
hidup
hijau
hitam
hitung (menghitung)
hujan
hutan
ibu
ikan
ikat (mengikat)
ini
isap (mengisap)
istri
itu
jahit (menjahit)
jalan
jalan (berjalan)
jantung
jatuh
tulak
dua
duek
iku
peut
eh
kuh
sira
igoe
gekap
pleu
gunong
seu'um
sampoh
uroe
hate
idong
udep
ijoe
itam
itong
ujen
uteun
0
10
jauh
jioh
1
10
kabut
kabot
[ kabOt]
2
10
kaki
gaki
[gaki ]
3
10
kalau
menyo
[ mɘɲɔ]
4
10
kalian
droe
5
10
kami/kita
kamoe
[ kamɔ]
6
10
kamu
gata
[ gata]
mak
eungkot
ikat
nyoe
pip
inong
nyan
cemecop
ret
jak
jantong
rhet
[tulaʔ ]
[dua ]
[duʔ]
[Iku]
[ pɘt]
[ɛh]
[kuh]
[ sira]
[igɔ]
[gɘkap ]
[plɘ ]
[gunɔɳ ]
[sɘum ]
[sampɔh ]
[ urɔ]
[hate ]
[idɔɳ ]
[udep ]
[ijO ]
[itam ]
[itOɳ ]
[ujɘn ]
[ utɘn]
[maʔ ]
[ɘɳkoɘt ]
[ikat]
[ ɲɔ]
[ phip]
[inɔɳ ]
[ɲan ]
[cəmɘcop ]
[rɘt ]
[jaʔ ]
[jantɔɳ ]
[rhɘt ]
[ jiOh]
[ drɔ]
7
10
kanan
unen
[unɘn ]
8
10
kapan
pajan
[pajan ]
9
11
karena
sebab
[sebab ]
0
11
kata (berkata)
pegah
[pɘgah ]
1
11
kecil
ubeut
[ubɘt ]
2
11
kelahi (berkelahi)
melho
[məlhɔ ]
3
11
kepala
ule
[ulɛ ]
4
11
kering
tho
[thO ]
5
11
kiri
wi
[wI ]
6
11
kotor
kuto
[kutɔ ]
7
11
kuku
uke
[ukɛ ]
8
11
kulit
kulet
[ kulet]
9
12
kulit kayu
kulet kaye
0
12
kuning
kuneng
1
12
kutu
gute
[gutɛ ]
2
12
lain
la'en
[laʔen ]
3
12
laki-laki/pria
agam
[agam ]
4
12
lama/tua
tuha
[tuha ]
5
12
langit
langet
[laɳɛt]
6
12
laut
laot
[laOt ]
7
12
lebar
lapang
[ lapaɳ]
8
[ kulet kaye]
[kunɛɳ ]
12
leher
taku
[takʊ ]
9
13
lemak
leumak
[lɛmaʔ ]
0
13
lempar (melempar)
rhom
[rhɔm ]
1
13
licin
licen
[ licen]
2
13
lidah
lidah
[ lidah]
3
13
lihat (melihat)
kalon
[kalɔn ]
4
13
lima
limong
[limɔɳ ]
5
13
ludah (meludah)
ludah
[ludah ]
6
13
lurus
tepat
[tɘpat ]
7
13
lutut
teot
[tət]
8
13
main (bermain)
meu'en
[məʔɛn ]
9
14
makan (memakan)
pajoh
[pajɔh ]
0
14
malam
malam
[malam ]
1
14
manusia
ureung
[urəɳ]
2
14
mata
mata
[mata]
3
14
matahari
mata uroe
4
14
mati
mate
[mate ]
5
14
merah
mirah
[mirah ]
6
14
mereka
awaknyan
7
14
minum (meminum)
jep
8
14
mulut
babah
[babah ]
9
15
muntah
mutah
[mutah ]
[mataurɔ ]
[ awaʔɲan]
[jep ]
0
15
nafas (bernafas)
napah
1
15
nama
nan
2
15
nyanyi (bernyanyi)
melagu
[ mɘlagu]
3
15
panjang
panyang
[ paɲaɳ]
4
15
pasir
ano
5
15
payudara
mom
[mɔm ]
6
15
pegang (memegang)
mat
[mat ]
7
15
pendek
paneuk
[panɘʔ ]
8
15
penuh
penoh
[ pɘnoh]
9
16
peras (memeras)
prah
[prah ]
0
16
perempuan/wanita
inong
[Inɔɳ ]
1
16
perut
pruet
[prut ]
2
16
pikir (berpikir)
semike
3
16
pohon
bak
[baʔ ]
4
16
potong (memotong)
koh
[kɔh ]
5
16
pukul (memukul)
poh
[pɔh ]
6
16
punggung
punggong
7
16
putih
puteh
8
16
rambut
ok
9
17
ranting
rangkhem
[ raɳkhɘm]
0
17
renang (berenang)
meulangu
[ mɘlaɳu]
1
[naphah ]
[ nan]
[anɔ ]
[səmike]
[puɳgOɳ ]
[puteh]
[ Oʔ]
17
rumput
naleng
[nalɘɳ ]
2
17
salju
salju
[salju]
3
17
satu
saboh
[sabɔh ]
4
17
saya
ulon
[ulOn ]
5
17
sayap
sayep
[sayɘp ]
6
17
sedikit
bacut
[bacut ]
7
17
sempit
ubit
8
17
semua
mandum
9
18
siapa
soe
0
18
sini
disino
[disinɔ ]
1
18
situ/sana
disideh
[disideh]
2
18
suami
lakoe
[lakɔ]
3
18
sungai
krueng
[kruɳ ]
4
18
tahu (mengetahui)
tupue
[tupu]
5
18
tahun
thoen
[thɔn]
6
18
tajam
tajam
[tajam ]
7
18
takut
takot
[takOt ]
8
18
tali
talo
[talɔ ]
9
19
tanduk
lungke
0
19
tangan
jaro
[jarɔ ]
1
19
tarik (menarik)
tarek
[tareʔ ]
2
19
tawa (tertawa)
khem
[khem ]
[ubit]
[mandum]
[sɔ]
[lungkɛ]
3
19
tebal
teubai
4
19
telapak kaki
tapak gaki
[tapaʔ gaki ]
5
19
telinga
glinyung
[gliɲuɳ ]
6
19
telur
boh
[bɔh ]
7
19
terbang
phoe
[phɛ ]
8
19
tidur
eh
[eh]
9
20
tiga
lhe
[lhɛ ]
0
20
tipis
lipeh
[lipeh]
1
20
tiup (meniup)
pruh
[pruh ]
2
20
tulang
tuleng
[tuləɳ ]
3
20
tumpul
tumpoi
[ tumpɔi]
4
20
tusuk (menusuk)
top
[tɔp ]
5
20
ular
ule
[ulɛ ]
6
20
usus
pruet
[prut ]
[tɘbai ]
7
Fonem- fonem dalam bahasa Aceh dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu
fonem segmental dan fonem supra segmental. Fonem segmental terdiri dari dua jenis, yaitu
fonem vokal dan fonem konsonan (Hanafiah, 1984: 9). Berdasarkan data kosakota Swadesh
yang telah ditranskripsi maka peneliti akan menganilis fonem – fonem yang terdapat dalam
bahasa Aceh sebagai berikut dengan menggunakan minimal pair.
Tabel 1
Perubahan Fonem
Transkripsi Fonetik
Bahasa Indonesia
/ɛ/-/u/
abɛ
abu
abu
ayah
/b/-/s/
abɛ
abu
asɛ
anjing
/a / - / u /
bulat
bulut
bulat
basah
/ e /- / ɛ /
eh
ɛh
tidur
es
/a / - / o /
jaʔ
joʔ
pergi
beri
/ʔ/-/i/
jaʔ
jai
pergi
banyak
/ b / - /g /
bulɛ
gutɛ
bulu
kutu
/k/-/l/
ukɛ
ulɛ
kuku
kepala
/r/-/t/
rɘt
tət
jalan
bakar
/ ɲ/ - /ɳ /
ɲɔn
ɳɔn
itu
teman
/n/-/ʔ/
On
Oʔ
daun
rambut
/ ɲ / - /s /
ɲɔ
sɔ
ini
siapa
/p/-/r/
pɘt
rɘt
petik
jalan
/ t / - /j /
utɘn
ujɘn
/t/-/s/
tɔ
sɔ
/a / - / e /
mata
mate
/i / - / u /
lidah
ludah
/l / - /k /
ulɛ
ukɛ
hutan
hujan
dekat
siapa
mata
mati
ldiah
ludah
kepala
kuku
/ h/ - / t /
pruh
prut
tiup
perut
/u/-/a/
pruh
prah
tiup
peras
/l/-/p/
lhɛ
phɛ
tiga
terbang
/b/-/k/
bɔh
kɔh
buah
potong
Maka berdasarkan dapat tabel dapat disimpulkan fonem – fonem yang terdapat dalam
bahasa Aceh berdasakan kosakata Swadesh sebanyak dua puluh satu fonem yang terdiri dari
lima fonem vocal dan enam belas fonem konsonan. Fonem vokal dan fonem konsonan
tersebaut adalah / e / ɛ / a / o / ʔ / i / b /g / k / l / r / ɲ/ /ɳ / n /s / p /j / t/ s / h/ u/. Peneliti juga
melihat pasangan minimal dan contoh daftar distribusi fonem pada kosakata dasar bahasa
Aceh selain dua ratus kosa kata Swadesh. Pemaparan contoh seperti pada Tabel 3 – Tabel
13.
1. Transkripsi fonemis dan pasangan minimal vokal
Fonem / i / dan / a /
Tabel 3
Bahasa Aceh
Sirong
/ i / dan / a /
Sarong
Fonem / e / dan / i /
Bahasa Aceh
Tapeh
Tapih
Fonem / a/ dan / e /
miring
sarung
Transkripsi Fonetik
[tapeh]
[tapih]
Bahasa Indonesia
sabut kelapa
mengelak
Tabel 5
Bahasa Aceh
Bak
Bek
Fonem / a/ dan / ɔ /
/ a/ dan / ɔ /
Bahasa Indonesia
Tabel 4
/ e / dan / i /
/ a/ dan / e /
Transkripsi Fonetik
[siroɳ]
[saroɳ]
Transkripsi Fonetik
[baʔ]
[beʔ]
Bahasa Indonesia
pohon
jangan
Tabel 6
Bahasa Aceh
Bah
Boh
Fonem / O/ dan / a /
Transkripsi Fonetik
[bah]
[bɔh]
Tabel 7
Bahasa Indonesia
biar
buah
/ a/ dan / ɔ /
Bahasa Aceh
Lop
Lap
Fonem / O/ dan / ɘ /
/ O/ dan / ɘ /
Bahasa Aceh
pot
Fonem / u/ dan / a/
balik
menglap
Transkripsi Fonetik
[pot]
[pɘt]
Bahasa Indonesia
mengipas
mengetik
Tabel 9
Bahasa Aceh
Su
Sa
Fonem / ɛ/ dan / ə /
/ u/ dan / ɘ /
Bahasa Indonesia
Tabel 8
pet
/ u/ dan / a /
Transkripsi Fonetik
[lop]
[lap]
Transkripsi Fonetik
[su]
[sa]
Bahasa Indonesia
suara
satu
Tabel 10
Bahasa Aceh
Le
Le
Transkripsi Fonetik
[lɛ]
[lə]
Bahasa Indonesia
oleh
banyak
2. Transkripsi fonemis dan pasangan minimal konsonan
Tabel 11
Bahasa Aceh
/b/
Transkripsi Fonetik
Bahasa Indonesia
Bawang
Pawang
[bawaɳ]
[pawaɳ]
bawang
dukun
/p/
Poh
Boh
pɔh]
[bɔh]
/d/
Dapu
Gapu
[pɔh]
[bɔh]
dapur
kapur
/t/
Toe
Doe
[tɔ]
[dɔ]
dekat
sumbat
[
pukul
buah
/g/
Garo
Baro
[garO]
[barO]
garuk
baru
/k/
Kong
Dong
[koɳ]
[doɳ]
kuat
berdiri
/m/
Munang
Sunang
[munaɳ]
[sunaɳ]
menang
senang
/n/
Nek
Bek
[neʔ]
[beʔ]
nenek
jangan
/l/
Lom
Kom
[lom]
[kom]
lagi
tidak menetas
/ɲ/
Nyan
Nyen
[ɲen]
[ɲan]
itu
ketam
/ r/
Rueng
Tueng
[ruɳ]
[tuɳ]
punggung
terima
/s /
Seupot
Geupot
[supot]
[gupot]
gelap
dikipas
/h/
Hah
Sah
[hah]
[sah]
buka mulut
sah
/j/
Jok
Yok
[joʔ]
[yoʔ]
berikan
sejenis burung
/s/
Syik
Syok
[shiʔ]
[shoʔ]
besar
was- was
/c/
Coh
Koh
[coh]
[koh]
patuk
potong
/y/
raya
raja
[raya]
[raja]
besar
raja
/w/
abeuk
aweuk
[abɘʔ]
[awɘʔ]
sendok
payau
3. Distribusi Fonem
a. Distribusi vokal tunggal
/i/
/e/
/ɛ/
/a/
/O/
/u/
/ə/
/ U/
/ɔ/
Tabel 12
Posisi
Bahasa
Posisi
Bahasa
Posisi
Bahasa
Awal
Indonesi
Tengah
Indonesia
Akhir
Indonesia
iku
eh
ɛk
asai
on
uro
ubet
ɔk
ekor
tidur
mau
asal
daun
hari
kecil
rambut
ubit
keudeh
bɛk
lampoh
brok
bule
cət
teubit
sɔh
kecil
sana
jangan
kebun
busuk
bulu
petik
keluar
kosong
gaki
ate
buehɛ
tima
tumpo
su
tahə
tabu
phɔ
kaki
hati
berani
timba
tampi
suara
tercengang
tabu
terbang
a
Dari data tabel 11 dapat disimpulkan fonem / ə / tidak menduduki pada posisi awal
kata dalam bahasa Aceh.
b. Distribusi Konsonan
Tabel 13
Posisi
Bahasa
Posisi
Bahasa
Posisi
Bahasa
/b/
Awal
Indonesi
Tengah
Indonesia
Akhir
Indonesia
/p/
/d/
/t/
/g/
/k/
/m/
/n/
/l/
/ɲ/
/ɳ/
/ r/
/s /
/h/
/j/
/ʃ/
/c/
/y/
/w/
/ʔ/
bineh
puleh
dit
tuha
gadoh
kilang
mano
nit
lampoh
nyang
ngen
rumoh
soh
haba
jaroe
syok
com
yub
wah
‘ok
tepi
sembuh
sedikit
tua
hilang
pabrik
mandi
sedikit
kebun
yang
teman
rumah
pukul
kabar
tangan
waswas
cium
bawah
retak
bohong
saba
lipeh
padum
putoh
peugah
bakong
tameh
keunong
puleh
manyang
tangen
uram
masen
peuhah
pajan
desya
cicak
yum
aweuh
ma’wa
sabar
tipis
berapa
putus
bicara
tembakau
tiang
kena
sembuh
tinggi
sepeda
pangkal
asin
buka
kapan
dosa
cicak
harga
ketumbar
tante
krab
pagap
batat
buhak
khem
tangen
peng
bah
ta’
dekat
tangkap
nakal
serakah
tawa
sepeda
uang
biar
potong
a
Tabel 12 menunjukkan fonem / d /, / g /, / l /, / ɲ /, / r /, / ʃ /, / j /, / c /, / y /, / w / tidak
terletak pada posisi akhir kata dalam bahasa Aceh.
Dari data yang tertera pada tabel diatas maka penulis menyimpulkan dalam bahasa
Aceh terdapat sembilan fonem vokal tunggal dan dua puluh
fonem konsonan. Berikut
penulis akan memaparkan pemetaan fonem dalam bahasa Aceh. Penelitian ini sangat jauh
dari kesempurnaan oleh karena itu peneliti berharap agar dapat dilakukan peninjauan yang
mendalam kedepannya.
KESIMPULAN
Peta Fonem Vokal
Bahasa Aceh Dialek Aceh Utara
Front
Close
Close-mid
Central
i
Back
u
e
O
ə
Open-mid
Open
ɛ
ɔ
a
Peta Fonem Konsonan
Bahasa Aceh Dialek Aceh Utara
j
g
T
p
t
c
k
ʔ
ŋ
h
Glotal
Velar
d
B
T
s
Nasal
B
Getar
B
r
Lateral
B
l
Semivokal
B
Keterangan:
Postalvoelar
Palatal
Frikatif
Dental/
b
Artikulasi
Alveolar
B
Cara
Hambat
Labiodental
Artikulasi
Bilabial
Daerah
m
ɲ
n
w
T = Tidak bersuara
ʃ
y
B = Bersuara
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah, dkk.1984. Struktur Bahasa Aceh. Jakarta: Pusat Pembinaan dan pengembangan
Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta.
Kesuma, Tri Mastoyo J. 2008. Pengantar Linguistik: Bahan Kuliah Semester Gazal Tahun
Akademik 2008/2009. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Mansur, Muslich. 2008.
Fonologi bahasa Indonesia: Tinjauan deskriptif sistem bunyi
bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Samsuri. 1987. Pengantar Linguistik: Ichtisar Analisa Bahasa, Fonologi. Malang: Lembaga
Penerbitan IKIP Malang.
Yusuf, Suhendra. 1998. Fonetik dan Fonologi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Verhaar, J. W. M., dkk. 2010. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Oleh:
RAHIL HELMI
16/404331/PSA/08052
PROGRAM STUDI PASCASARJANA ILMU LINGUISTIK
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam macam suku bangsa yang masing- masing
memiliki bahasa daerahnya. Bahasa merupakan bagian kebudayaan sehingga bahasa daerah
merupakan bagian yang penting dari kebudayaan Indonesia. Bahasa Aceh sebagai salah
satu bahasa daerah yang sampai sekarang masih dituturkan oleh masyarakat Aceh. Fungsi
umum bahasa Aceh ialah sebagai alat komunikasi dalam keluarga dan masyarakat. Dalam
penelitian ini penulis ingin mengkaji 200 daftar kosa kata Swadesh dan beberapa kosa kata
dasar dalam bahasa Aceh yang telah ditranskripsikan secara fonetis guna mengetahui fonem
apa saja yang terkandung secara fonologi.
Menurut Muslich (2008:1), fonologi adalah kajian linguistik yang mendalami
bunyi- bunyi ujar. Fonologi umum adalah bunyi-bunyi bahasa yang dibicarakan dalam
beberapa atau kelompok bahasa tertentu, sedangkan fonologi khusus adalah ilmu yang
mempelajari bunyi bahasa dari berbagai bahasa, maksudnya bunyi-bunyi bahasa itu dikaji
untuk kelompok bahasa yang mempunyai kemiripan atau kesamaan. Fonologi mempelajari
dua sudut pandang, yaitu fonetik dan fonemik.
Fonetik adalah bidang linguistik yang meneliti seluk beluk bunyi bunyi bahasa
tanpa memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna (Verhaar, 2010:12). Fonemik
adalah cabang cabang linguistik yag meneliti bunyi- bunyi bahasa dengan memperhatikan
fungsinya sebagai pembeda makna. Bahan penelitian fonemik adalah kata. Kata yang
dimaksud adalah kata tunggal
bukan kata kompleks. Sementara itu objek penelitian
fonemik adalah fonem.
Fonem adalah bunyi-bunyi yang membedakan makna (Samsuri, 1987:125).
Berdasarkan struktur, fonem dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu fonem segmen, dan
fonem suprasegmen. Fonem segmen adalah fonem yang berkaitan dengan fonem vokal dan
konsonan, sedangkan fonem suprasegmen berkaitan dengan tekanan, nadan, panjang, dan
jeda (Samsuri, 1987:1). Adapun beberapa langkah yang dikemukakan oleh Samsuri dalam
menganalisis fonem, yaitu:
a) mencatat bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip,
b) mencatat bunyi-bunyi selebihnya,
c) dengan dasar kontras karena lingkungan yang sama atau yang mirip
d) dengan dasar lingkungan yang komplementer
1. 2 Rumusan Masalah
Fonem apa saja yang ada dalam Bahasa Aceh?
1.3 Tuuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendiskripsikan unsur fonem yang ada
dalam Bahasa Aceh.
1.4 Metode penelitian
Dalam melakukan penelitian peneliti melakukan pendekatan deskriptif yaitu dengan
cara menganalisa 200 daftar kosa kata swadesh dan beberapa kosa kata dasar lain bahasa
Aceh.
BAB II
PEMBAHASAN
Tabel 1
No.
Bahasa Indonesia
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
abu
air
akar
alir (mengalir)
anak
angin
anjing
apa
api
apung (mengapung)
asap
awan
ayah
bagaimana
Bahasa
Aceh
abe
ie
ukhe
ilee
aneuk
angen
ase
pu
apui
meapong
asap
awan
abu
pakiban
Fonetik
[abɛ ]
[i]
[ukhə ]
[ile]
[anɘʔ ]
[aɳɛn ]
[asɛ ]
[pu ]
[apui ]
[mɘapoɳ ]
[asap ]
[awan ]
[abu ]
[ pakiban]
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
baik
bakar
banyak
baring (berbaring)
baru
basah
batu
beberapa
beku (membeku)
belah (membelah)
belok (berbelok)
bengkak (membengkak
get
tutong
jai
eh
baro
bulut
bate
[padum]
kreuh
plah
wet
kemong
[gɛt ]
[tutoɘɳ ]
[jai ]
[eh ]
[baroɘ]
[bulut ]
[ batɛ]
[ padum]
[krəh ]
[ plah]
[wet ]
[kɘmoɳ]
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
48
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
)
berat
beri (memberi)
besar
betul
biji
binatang
bintang
buah
bukan/tidak
bulan
bulat
bulu
bumi
bunga
bunuh (membunuh)
buru (berburu)
buruk
burung
busuk
cacing
cium (mencium)
coret (mencoret)
cuci (mencuci)
daging
dalam
dan
danau
darah
datang
daun
debu
dekat
dengan
dengar (mendengar)
di
di mana
dia
dingin
diri (berdiri)
brat
jok
rayeuk
betoi
bijeh
binatang
bintang
boh
kon
bulen
bulat
bule
bumo
bungong
poh
pecro’
brok
cicem
khep
glang
com
ce
rah
asoe
lhok
ngon
laot
darah
ge jak
on
abe
to
ngon
denge
di
di pat
jih
lepi
dong
[brat]
[joʔ]
[rayɘʔ]
[bɘtoi]
[bijɛh]
[binataɳ]
[bintaɳ]
[bɔh]
[kɔn]
[bulən]
[bulat]
[bulɛ]
[bumɔ]
[buɳɔɳ]
[pɔh]
[pəcrɔʔ ]
[broʔ ]
[ cicem]
[khɛp]
[glaɳ]
[com ]
[ cɘ]
[rah]
[ asɔ]
[ lhOʔ]
[ ɳɔn]
[laOt ]
[darah ]
[gɘjaʔ ]
[ On]
[abɛ ]
[ tɔ]
[ ɲɔn ]
[dɘɳə ]
[di ]
[dipat]
[jih]
[ləpi ]
[dɔɳ ]
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
10
dorong (mendorong)
dua
duduk
ekor
empat
es
gali (menggali)
garam
gigi
gigit (menggigit)
gosok (menggosok)
gunung
hangat
hapus (menghapus)
hari
hati
hidung
hidup
hijau
hitam
hitung (menghitung)
hujan
hutan
ibu
ikan
ikat (mengikat)
ini
isap (mengisap)
istri
itu
jahit (menjahit)
jalan
jalan (berjalan)
jantung
jatuh
tulak
dua
duek
iku
peut
eh
kuh
sira
igoe
gekap
pleu
gunong
seu'um
sampoh
uroe
hate
idong
udep
ijoe
itam
itong
ujen
uteun
0
10
jauh
jioh
1
10
kabut
kabot
[ kabOt]
2
10
kaki
gaki
[gaki ]
3
10
kalau
menyo
[ mɘɲɔ]
4
10
kalian
droe
5
10
kami/kita
kamoe
[ kamɔ]
6
10
kamu
gata
[ gata]
mak
eungkot
ikat
nyoe
pip
inong
nyan
cemecop
ret
jak
jantong
rhet
[tulaʔ ]
[dua ]
[duʔ]
[Iku]
[ pɘt]
[ɛh]
[kuh]
[ sira]
[igɔ]
[gɘkap ]
[plɘ ]
[gunɔɳ ]
[sɘum ]
[sampɔh ]
[ urɔ]
[hate ]
[idɔɳ ]
[udep ]
[ijO ]
[itam ]
[itOɳ ]
[ujɘn ]
[ utɘn]
[maʔ ]
[ɘɳkoɘt ]
[ikat]
[ ɲɔ]
[ phip]
[inɔɳ ]
[ɲan ]
[cəmɘcop ]
[rɘt ]
[jaʔ ]
[jantɔɳ ]
[rhɘt ]
[ jiOh]
[ drɔ]
7
10
kanan
unen
[unɘn ]
8
10
kapan
pajan
[pajan ]
9
11
karena
sebab
[sebab ]
0
11
kata (berkata)
pegah
[pɘgah ]
1
11
kecil
ubeut
[ubɘt ]
2
11
kelahi (berkelahi)
melho
[məlhɔ ]
3
11
kepala
ule
[ulɛ ]
4
11
kering
tho
[thO ]
5
11
kiri
wi
[wI ]
6
11
kotor
kuto
[kutɔ ]
7
11
kuku
uke
[ukɛ ]
8
11
kulit
kulet
[ kulet]
9
12
kulit kayu
kulet kaye
0
12
kuning
kuneng
1
12
kutu
gute
[gutɛ ]
2
12
lain
la'en
[laʔen ]
3
12
laki-laki/pria
agam
[agam ]
4
12
lama/tua
tuha
[tuha ]
5
12
langit
langet
[laɳɛt]
6
12
laut
laot
[laOt ]
7
12
lebar
lapang
[ lapaɳ]
8
[ kulet kaye]
[kunɛɳ ]
12
leher
taku
[takʊ ]
9
13
lemak
leumak
[lɛmaʔ ]
0
13
lempar (melempar)
rhom
[rhɔm ]
1
13
licin
licen
[ licen]
2
13
lidah
lidah
[ lidah]
3
13
lihat (melihat)
kalon
[kalɔn ]
4
13
lima
limong
[limɔɳ ]
5
13
ludah (meludah)
ludah
[ludah ]
6
13
lurus
tepat
[tɘpat ]
7
13
lutut
teot
[tət]
8
13
main (bermain)
meu'en
[məʔɛn ]
9
14
makan (memakan)
pajoh
[pajɔh ]
0
14
malam
malam
[malam ]
1
14
manusia
ureung
[urəɳ]
2
14
mata
mata
[mata]
3
14
matahari
mata uroe
4
14
mati
mate
[mate ]
5
14
merah
mirah
[mirah ]
6
14
mereka
awaknyan
7
14
minum (meminum)
jep
8
14
mulut
babah
[babah ]
9
15
muntah
mutah
[mutah ]
[mataurɔ ]
[ awaʔɲan]
[jep ]
0
15
nafas (bernafas)
napah
1
15
nama
nan
2
15
nyanyi (bernyanyi)
melagu
[ mɘlagu]
3
15
panjang
panyang
[ paɲaɳ]
4
15
pasir
ano
5
15
payudara
mom
[mɔm ]
6
15
pegang (memegang)
mat
[mat ]
7
15
pendek
paneuk
[panɘʔ ]
8
15
penuh
penoh
[ pɘnoh]
9
16
peras (memeras)
prah
[prah ]
0
16
perempuan/wanita
inong
[Inɔɳ ]
1
16
perut
pruet
[prut ]
2
16
pikir (berpikir)
semike
3
16
pohon
bak
[baʔ ]
4
16
potong (memotong)
koh
[kɔh ]
5
16
pukul (memukul)
poh
[pɔh ]
6
16
punggung
punggong
7
16
putih
puteh
8
16
rambut
ok
9
17
ranting
rangkhem
[ raɳkhɘm]
0
17
renang (berenang)
meulangu
[ mɘlaɳu]
1
[naphah ]
[ nan]
[anɔ ]
[səmike]
[puɳgOɳ ]
[puteh]
[ Oʔ]
17
rumput
naleng
[nalɘɳ ]
2
17
salju
salju
[salju]
3
17
satu
saboh
[sabɔh ]
4
17
saya
ulon
[ulOn ]
5
17
sayap
sayep
[sayɘp ]
6
17
sedikit
bacut
[bacut ]
7
17
sempit
ubit
8
17
semua
mandum
9
18
siapa
soe
0
18
sini
disino
[disinɔ ]
1
18
situ/sana
disideh
[disideh]
2
18
suami
lakoe
[lakɔ]
3
18
sungai
krueng
[kruɳ ]
4
18
tahu (mengetahui)
tupue
[tupu]
5
18
tahun
thoen
[thɔn]
6
18
tajam
tajam
[tajam ]
7
18
takut
takot
[takOt ]
8
18
tali
talo
[talɔ ]
9
19
tanduk
lungke
0
19
tangan
jaro
[jarɔ ]
1
19
tarik (menarik)
tarek
[tareʔ ]
2
19
tawa (tertawa)
khem
[khem ]
[ubit]
[mandum]
[sɔ]
[lungkɛ]
3
19
tebal
teubai
4
19
telapak kaki
tapak gaki
[tapaʔ gaki ]
5
19
telinga
glinyung
[gliɲuɳ ]
6
19
telur
boh
[bɔh ]
7
19
terbang
phoe
[phɛ ]
8
19
tidur
eh
[eh]
9
20
tiga
lhe
[lhɛ ]
0
20
tipis
lipeh
[lipeh]
1
20
tiup (meniup)
pruh
[pruh ]
2
20
tulang
tuleng
[tuləɳ ]
3
20
tumpul
tumpoi
[ tumpɔi]
4
20
tusuk (menusuk)
top
[tɔp ]
5
20
ular
ule
[ulɛ ]
6
20
usus
pruet
[prut ]
[tɘbai ]
7
Fonem- fonem dalam bahasa Aceh dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu
fonem segmental dan fonem supra segmental. Fonem segmental terdiri dari dua jenis, yaitu
fonem vokal dan fonem konsonan (Hanafiah, 1984: 9). Berdasarkan data kosakota Swadesh
yang telah ditranskripsi maka peneliti akan menganilis fonem – fonem yang terdapat dalam
bahasa Aceh sebagai berikut dengan menggunakan minimal pair.
Tabel 1
Perubahan Fonem
Transkripsi Fonetik
Bahasa Indonesia
/ɛ/-/u/
abɛ
abu
abu
ayah
/b/-/s/
abɛ
abu
asɛ
anjing
/a / - / u /
bulat
bulut
bulat
basah
/ e /- / ɛ /
eh
ɛh
tidur
es
/a / - / o /
jaʔ
joʔ
pergi
beri
/ʔ/-/i/
jaʔ
jai
pergi
banyak
/ b / - /g /
bulɛ
gutɛ
bulu
kutu
/k/-/l/
ukɛ
ulɛ
kuku
kepala
/r/-/t/
rɘt
tət
jalan
bakar
/ ɲ/ - /ɳ /
ɲɔn
ɳɔn
itu
teman
/n/-/ʔ/
On
Oʔ
daun
rambut
/ ɲ / - /s /
ɲɔ
sɔ
ini
siapa
/p/-/r/
pɘt
rɘt
petik
jalan
/ t / - /j /
utɘn
ujɘn
/t/-/s/
tɔ
sɔ
/a / - / e /
mata
mate
/i / - / u /
lidah
ludah
/l / - /k /
ulɛ
ukɛ
hutan
hujan
dekat
siapa
mata
mati
ldiah
ludah
kepala
kuku
/ h/ - / t /
pruh
prut
tiup
perut
/u/-/a/
pruh
prah
tiup
peras
/l/-/p/
lhɛ
phɛ
tiga
terbang
/b/-/k/
bɔh
kɔh
buah
potong
Maka berdasarkan dapat tabel dapat disimpulkan fonem – fonem yang terdapat dalam
bahasa Aceh berdasakan kosakata Swadesh sebanyak dua puluh satu fonem yang terdiri dari
lima fonem vocal dan enam belas fonem konsonan. Fonem vokal dan fonem konsonan
tersebaut adalah / e / ɛ / a / o / ʔ / i / b /g / k / l / r / ɲ/ /ɳ / n /s / p /j / t/ s / h/ u/. Peneliti juga
melihat pasangan minimal dan contoh daftar distribusi fonem pada kosakata dasar bahasa
Aceh selain dua ratus kosa kata Swadesh. Pemaparan contoh seperti pada Tabel 3 – Tabel
13.
1. Transkripsi fonemis dan pasangan minimal vokal
Fonem / i / dan / a /
Tabel 3
Bahasa Aceh
Sirong
/ i / dan / a /
Sarong
Fonem / e / dan / i /
Bahasa Aceh
Tapeh
Tapih
Fonem / a/ dan / e /
miring
sarung
Transkripsi Fonetik
[tapeh]
[tapih]
Bahasa Indonesia
sabut kelapa
mengelak
Tabel 5
Bahasa Aceh
Bak
Bek
Fonem / a/ dan / ɔ /
/ a/ dan / ɔ /
Bahasa Indonesia
Tabel 4
/ e / dan / i /
/ a/ dan / e /
Transkripsi Fonetik
[siroɳ]
[saroɳ]
Transkripsi Fonetik
[baʔ]
[beʔ]
Bahasa Indonesia
pohon
jangan
Tabel 6
Bahasa Aceh
Bah
Boh
Fonem / O/ dan / a /
Transkripsi Fonetik
[bah]
[bɔh]
Tabel 7
Bahasa Indonesia
biar
buah
/ a/ dan / ɔ /
Bahasa Aceh
Lop
Lap
Fonem / O/ dan / ɘ /
/ O/ dan / ɘ /
Bahasa Aceh
pot
Fonem / u/ dan / a/
balik
menglap
Transkripsi Fonetik
[pot]
[pɘt]
Bahasa Indonesia
mengipas
mengetik
Tabel 9
Bahasa Aceh
Su
Sa
Fonem / ɛ/ dan / ə /
/ u/ dan / ɘ /
Bahasa Indonesia
Tabel 8
pet
/ u/ dan / a /
Transkripsi Fonetik
[lop]
[lap]
Transkripsi Fonetik
[su]
[sa]
Bahasa Indonesia
suara
satu
Tabel 10
Bahasa Aceh
Le
Le
Transkripsi Fonetik
[lɛ]
[lə]
Bahasa Indonesia
oleh
banyak
2. Transkripsi fonemis dan pasangan minimal konsonan
Tabel 11
Bahasa Aceh
/b/
Transkripsi Fonetik
Bahasa Indonesia
Bawang
Pawang
[bawaɳ]
[pawaɳ]
bawang
dukun
/p/
Poh
Boh
pɔh]
[bɔh]
/d/
Dapu
Gapu
[pɔh]
[bɔh]
dapur
kapur
/t/
Toe
Doe
[tɔ]
[dɔ]
dekat
sumbat
[
pukul
buah
/g/
Garo
Baro
[garO]
[barO]
garuk
baru
/k/
Kong
Dong
[koɳ]
[doɳ]
kuat
berdiri
/m/
Munang
Sunang
[munaɳ]
[sunaɳ]
menang
senang
/n/
Nek
Bek
[neʔ]
[beʔ]
nenek
jangan
/l/
Lom
Kom
[lom]
[kom]
lagi
tidak menetas
/ɲ/
Nyan
Nyen
[ɲen]
[ɲan]
itu
ketam
/ r/
Rueng
Tueng
[ruɳ]
[tuɳ]
punggung
terima
/s /
Seupot
Geupot
[supot]
[gupot]
gelap
dikipas
/h/
Hah
Sah
[hah]
[sah]
buka mulut
sah
/j/
Jok
Yok
[joʔ]
[yoʔ]
berikan
sejenis burung
/s/
Syik
Syok
[shiʔ]
[shoʔ]
besar
was- was
/c/
Coh
Koh
[coh]
[koh]
patuk
potong
/y/
raya
raja
[raya]
[raja]
besar
raja
/w/
abeuk
aweuk
[abɘʔ]
[awɘʔ]
sendok
payau
3. Distribusi Fonem
a. Distribusi vokal tunggal
/i/
/e/
/ɛ/
/a/
/O/
/u/
/ə/
/ U/
/ɔ/
Tabel 12
Posisi
Bahasa
Posisi
Bahasa
Posisi
Bahasa
Awal
Indonesi
Tengah
Indonesia
Akhir
Indonesia
iku
eh
ɛk
asai
on
uro
ubet
ɔk
ekor
tidur
mau
asal
daun
hari
kecil
rambut
ubit
keudeh
bɛk
lampoh
brok
bule
cət
teubit
sɔh
kecil
sana
jangan
kebun
busuk
bulu
petik
keluar
kosong
gaki
ate
buehɛ
tima
tumpo
su
tahə
tabu
phɔ
kaki
hati
berani
timba
tampi
suara
tercengang
tabu
terbang
a
Dari data tabel 11 dapat disimpulkan fonem / ə / tidak menduduki pada posisi awal
kata dalam bahasa Aceh.
b. Distribusi Konsonan
Tabel 13
Posisi
Bahasa
Posisi
Bahasa
Posisi
Bahasa
/b/
Awal
Indonesi
Tengah
Indonesia
Akhir
Indonesia
/p/
/d/
/t/
/g/
/k/
/m/
/n/
/l/
/ɲ/
/ɳ/
/ r/
/s /
/h/
/j/
/ʃ/
/c/
/y/
/w/
/ʔ/
bineh
puleh
dit
tuha
gadoh
kilang
mano
nit
lampoh
nyang
ngen
rumoh
soh
haba
jaroe
syok
com
yub
wah
‘ok
tepi
sembuh
sedikit
tua
hilang
pabrik
mandi
sedikit
kebun
yang
teman
rumah
pukul
kabar
tangan
waswas
cium
bawah
retak
bohong
saba
lipeh
padum
putoh
peugah
bakong
tameh
keunong
puleh
manyang
tangen
uram
masen
peuhah
pajan
desya
cicak
yum
aweuh
ma’wa
sabar
tipis
berapa
putus
bicara
tembakau
tiang
kena
sembuh
tinggi
sepeda
pangkal
asin
buka
kapan
dosa
cicak
harga
ketumbar
tante
krab
pagap
batat
buhak
khem
tangen
peng
bah
ta’
dekat
tangkap
nakal
serakah
tawa
sepeda
uang
biar
potong
a
Tabel 12 menunjukkan fonem / d /, / g /, / l /, / ɲ /, / r /, / ʃ /, / j /, / c /, / y /, / w / tidak
terletak pada posisi akhir kata dalam bahasa Aceh.
Dari data yang tertera pada tabel diatas maka penulis menyimpulkan dalam bahasa
Aceh terdapat sembilan fonem vokal tunggal dan dua puluh
fonem konsonan. Berikut
penulis akan memaparkan pemetaan fonem dalam bahasa Aceh. Penelitian ini sangat jauh
dari kesempurnaan oleh karena itu peneliti berharap agar dapat dilakukan peninjauan yang
mendalam kedepannya.
KESIMPULAN
Peta Fonem Vokal
Bahasa Aceh Dialek Aceh Utara
Front
Close
Close-mid
Central
i
Back
u
e
O
ə
Open-mid
Open
ɛ
ɔ
a
Peta Fonem Konsonan
Bahasa Aceh Dialek Aceh Utara
j
g
T
p
t
c
k
ʔ
ŋ
h
Glotal
Velar
d
B
T
s
Nasal
B
Getar
B
r
Lateral
B
l
Semivokal
B
Keterangan:
Postalvoelar
Palatal
Frikatif
Dental/
b
Artikulasi
Alveolar
B
Cara
Hambat
Labiodental
Artikulasi
Bilabial
Daerah
m
ɲ
n
w
T = Tidak bersuara
ʃ
y
B = Bersuara
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah, dkk.1984. Struktur Bahasa Aceh. Jakarta: Pusat Pembinaan dan pengembangan
Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta.
Kesuma, Tri Mastoyo J. 2008. Pengantar Linguistik: Bahan Kuliah Semester Gazal Tahun
Akademik 2008/2009. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Mansur, Muslich. 2008.
Fonologi bahasa Indonesia: Tinjauan deskriptif sistem bunyi
bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Samsuri. 1987. Pengantar Linguistik: Ichtisar Analisa Bahasa, Fonologi. Malang: Lembaga
Penerbitan IKIP Malang.
Yusuf, Suhendra. 1998. Fonetik dan Fonologi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Verhaar, J. W. M., dkk. 2010. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press