PROSES PELIPUTAN BERITA “LINTAS PAGI” RRI SEMARANG DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI ISL
PROSES PELIPUTAN BERITA “LINTAS PAGI” RRI SEMARANG DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI ISLAMI
Ahdini Rizqi Ardani
Koperasi Swamitra Brebes Email : halodiniardani@gmail.com
ABSTRACT
R place quickly and wider. Broadcast news on the radio must be true, once the news is wrong in
adio is an auditive communication media with several characteristics, among them is a crosshairs and contain interference. Listening to radio programs can only be done once. One of the radio programs is news. Dissemination of information and news via radio can take
broadcast it is not possible to repeat again. Because the listener may only hear the error, do not hear what is rectified. It may also be that the listener did not hear the error, so that the wrong message rectified is correct. In the context of Islamic communication spreading good, true, and honest news is
a must. Islamic communication is a way of communicating that is Islamic, which is not contrary to the teachings of the Qur'an and Hadith. This study aims to describe the news coverage process "Lintas Pagi" RRI Semarang in the perspective of islamic communication. This research is a descriptive qualitative research by using data analysis technique Miles and Huberman. Based on research conducted on the news coverage of "Lintas Pagi" RRI Semarang, then obtained the result that the news coverage process "Lintas Pagi" RRI Semarang in the perspective of Islamic communication without realizing has applied the principles of Islamic communication. These principles are qawlan sadidan, qawlan baligha, qawlan karima, qawlan ma'rufan, qawlan layyina, and qawlan maisura. Keywords: news coverage , morning news, islamic communication perspective
ABSTRAK
R dapat berlangsung cepat dan lebih luas. Menyiarkan berita di radio harus benar, sekali berita tersebut
adio merupakan media komunikasi auditif dengan beberapa karakteristik, di antaranya adalah selintas dan mengandung gangguan. Mendengarkan program radio hanya dapat dilakukan sekali. Salah satu program radio adalah berita. Penyebaran informasi dan berita melalui radio
salah dalam menyiarkan tidak mungkin di ulang kembali. Karena pendengar mungkin hanya mendengar ralatnya saja, tidak mendengar apa yang diralat. Mungkin pula pendengar tidak mendengar ralatnya, sehingga berita salah yang diralat dianggapnya benar. Dalam konteks komunikasi islami menyebarkan berita yang baik, benar, dan jujur adalah sebuah keharusan. Komunikasi islami merupakan cara berkomunikasi yang bersifat islami, yang tidak bertentangan dengan ajaran Al- Qur‟an dan Hadits.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses peliputan berita “Lintas Pagi” RRI Semarang dalam perspektif komunikasi islami. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman,
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap proses peliputan berita “Lintas Pagi” RRI Semarang, maka diperoleh hasil bahwa proses peliputan berita “Lintas Pagi” RRI Semarang dalam perspektif komunikasi islami tanpa di sadari telah menerapkan prinsip-prinsip komunikasi islami. Prinsip-prinsip ini yaitu qawlan sadidan, qawlan baligha, qawlan karima, qawlan ma‟rufan, qawlan layyina, dan qawlan maisura.
Kata kunci
: liputan berita, lintas pagi, perspektif komunikasi islami
Islamic Comunication Journal
Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018 19
Proses Peliputan Berita “Lintas Pagi” Rri Semarang…Hal 19-36
PENDAHULUAN
Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Radio adalah media komunikasi yang
Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga bersifat auditif (dengar) dengan penyajian
Penyiaran Publik pasal 18 ayat 4(a) tentang berita
penyelenggaraan penyiaran bagian isi gelombang
yang mengandalkan
sistem
siaran menjelaskan bahwa isi siaran RRI, informasi dan berita melalui radio dapat
elektronik.
Penyebaran
TVRI, dan Lembaga Penyiaran Publik berlangsung cepat dan lebih luas. Beberapa
Lokal dilarang : Pertama bersifat fitnah, keunggulan radio sebagai media massa,
menghasut, menyesatkan dan/atau bohong. antara lain : Pertama, bersifat langsung
Kedua menonjolkan unsur kekerasan, karena penyusunan dan penyajian berita
cabul, perjudian, penyalahgunaan narkotika tanpa melalui proses yang rumit sehingga
terlarang. Ketiga dapat disiarkan secara langsung dan cepat,
dan
obat
mempertentangkan suku, agama, ras dan Kedua, jangkauan luas karena didukung
antar golongan.
sistem gelombang suara sehingga informasi Secara Ideal dalam membuat sebuah dapat menembus berbagai wilayah di dunia,
berita, seorang reporter harus melakukan Ketiga menarik karena bersifat lebih
tiga langkah, yaitu : Pertama, melakukan dinamis dengan dukungan unsur musik,
observasi, yaitu seorang reporter datang ke kata-kata, efek suara, dan nilai aktualitas
tempat kejadian perkara. Kedua, melakukan berita di radio lebih tinggi dibanding media
wawancara yaitu wawancara dengan orang massa lainnya (Yunus, 2010:31).
yang memiliki pengetahuan mengenai Radio mempunyai kecepatan lebih
kejadian yang akan dijadikan sebuah berita. dibanding medium komunikasi lainnya
Ketiga, melakukan riset, yaitu melakukan dalam
telaah literatur seperti membuka file, Pemberitaan radio punya daya jangkau
kliping pustaka dan dokumen lain yang yang seketika. Dalam waktu sekejap, apa
dapat memberi informasi sebagai referensi yang terjadi dilapangan dapat langsung di
tambahan untuk memperkaya latar siarkan dan masyarakat bisa langsung
belakang pengetahuan atas pokok masalah menyimpulkan apa yang terjadi. Akibatnya
yang akan ditulis. Jika seorang reporter fatal bila terjadi kesalahan pada
hanya pergi ke tempat kejadian dan pemberitaan radio. Maka, berita radio harus
melakukan siaran pers (news releases) dan benar, karena sekali berita itu disiarkan,
bahan tertulis lainnya (handout), lalu tidak mungkin diralat. Pendengar mungkin
kembali ke kantor dan menulis laporannya hanya mendengar ralatnya saja, tidak
itu bukan yang dimaksud dengan reporting. mendengar apa yang diralat. Mungkin pula
(Oramahi, 2003:58).
ia tidak mendengar ralatnya, sehingga Pemanfaatan media radio untuk berita salah yang diralat dianggapnya benar
kepentingan siaran informasi dan berita (Effendy, 1990:143).
juga dilakukan oleh Radio Republik Atas dasar itu, penyajian berita
Indonesian (RRI). RRI adalah satu-satunya jurnalistik harus memperhatikan sifat-sifat
stasiun radio yang dimiliki oleh Negara berita, seperti aktual, objektif, akurat,
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). RRI menarik, perhatian dan tanggung jawab.
merupakan radio yang mempunyai posisi Seperti yang telah diterangkan dalam
yang strategis, sebab realitasnya RRI masih Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
merupakan satu-satunya radio jaringan nasional dan mampu menjangkau hampir
20 Islamic Comunication Journal
Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018
Ahdini Rizqi Ardani
seluruh wilayah Indonesia. RRI tersebar di berita yang mengudara disebutkan terduga seluruh pelosok nusantara. Salah satu
korupsi adalah Biro Sosial Jawa Tengah, contohnya adalah RRI Semarang.
padahal keduanya merupakan dua badan RRI Semarang mempunyai tiga
yang berbeda (wawancara dengan desk Programa siaran, yaitu: Pertama Programa
editor , Gautama Indra Praja, S.Sos pada
I yang menempati frekueksi gelombang FM tanggal 20 september 2016). Telah
89.0 MHz dan AM 801 KHz, dengan daya disebutkan diatas bahwa radio adalah jangkau Programa I meliputi Jawa Tengah
media auditif yang mengandalkan sistem dan sasaran segmen pendengar semua umur
elektronik. Sehingga (umum), menyajikan siaran dalam bentuk
gelombang
menyebaran berita dapat berlangsung cepat berita, siaran pendidikan, kebudayaan dan
dan lebih luas. Apabila terdapat berita yang juga hiburan, Kedua Programa II dengan
salah, sulit untuk melakukan ralat dan frekuensi gelombang FM 95.3 MHz dengan
pendengar yang tidak mendengar ralatnya daya jangkau Kota Semarang dan
bisa menganggap benar yang telah diralat. sekitarnya, sasaran pendengar Programa II
Agama Islam telah memberi peringatan adalah kaum muda dengan siaran lebih
dalam menyampaikan berita atau informasi menonjolkan pada informasi dan musik,
hendaknya berhati-hati. Sehingga tidak Ketiga Programa IV yang menempati
terjadi kesalahan yang akhirnya membuat gelombang FM 88.2 MHz memusatkan
masyarakat salah dalam memahami berita. siaran pada acara mengenai kebudayaan
Sesuai dengan empat sifat nabi Muhammad Jawa Tengah dan pendidikan.
SAW yaitu siddiq, amanah, tabligh, Proses peliputan berita di RRI belum
jurnalis muslim menerapkan aturan ideal dalam meliput
fathonah,
seorang
hendaknya memiliki berita seperti yang telah dijelaskan diatas.
(komunikator)
keempat sifat nabi tersebut untuk bekal Sehingga terjadi beberapa kesalahan.
Karena dalam Kesalahan pertama yang terjadi pada 8
menjadi
reporter.
mempengaruhi masyarakat, media massa Desember 1952 yang dilakukan oleh RRI
memegang peranan penting. Media massa Jakarta. Terkait kabar wafatnya Sutan
pada umumnya terlibat dalam pembuatan Syahrir yang pada saat itu menjabat sebagai
wacana peristiwa-peristiwa yang terjadi Ketua Umum Partai Sosialis Indonesia dan
dalam masyarakat.
negarawan kenamaan, yang juga pernah Didalam hadits Nabi SAW disebutkan menjabat sebagai
“Katakanlah apa yang benar sekalipun (Effendy, 1990:144).
Perdana Menteri
pahit”, artinya bahwa media massa Beberapa kesalahan penyiaran berita
diharuskan menyiarkan berita yang jujur, juga pernah terjadi di RRI Semarang,
teliti dan benar. Jika perspektif komunikasi ketika tahun 2015 lalu Pertama,
islami dikaitkan dengan ajaran agama Islam permasalahan yang terjadi adalah ketika
(Al- Qur‟an dan Hadits) maka salah satu salah penyebutan nama wakil ketua DPD
sifat khas komunikasi islami adalah faktor Partai Gerindra Jawa Tengah, yang
etika. Di dalam komunikasi islami, pesan seharusnya bernama Sriyanto Saputro
komunikasi tidak boleh merupakan sensasi, namun disebutkan dalam berita RRI
kebohongan, kefasikan, pelintiran kata-kata Semarang adalah Ignatius Saputro, Kedua,
dan kebohongan publik. Pesan sangat erat salah penyebutan terkait berita dugaan
kaitannya dengan komunikator, sehingga korupsi yang dilakukan Dinas Sosial, dalam
komunikator
juga
tidak boleh
Islamic Comunication Journal
Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018 21
Proses Peliputan Berita “Lintas Pagi” Rri Semarang…Hal 19-36
menggunakan simbol-simbol atau kata-kata jurnalistik juga dapat diartikan sebagai yang kasar, yang menyinggung perasaan
mengumpulkan, komunikan atau khalayak (Muis, 2001:72).
menyajikan dan menyebarluaskan berita melalui media
RUMUSAN MASALAH
kepada khalayak seluas-luasnya. Reportase Berdasarkan latar belakang di atas,
adalah kegiatan meliput, mengumpulkan maka yang menjadi rumusan masalah
fakta-fakta tentang berbagai unsur berita, dalam penelitian ini adalah Bagaimana
dari berbagai sumber/narasumber dan proses peliputan berita “Lintas Pagi” RRI kemudian menuliskanya dalam bentuk Semarang dalam perspektif komunikasi
berita.
islami ? Jadi yang dimaksud proses peliputan
PROSES PELIPUTAN
adalah rangkaian tindakan berupa mencari Proses adalah urutan suatu peristiwa
bahan yang akan dijadikan berita dengan yang semakin lama semakin meningkat
cara meliput langsung ke tempat kejadian atau semakin menurun. Proses juga bisa
perkara dan menyebarluaskan berita kepada diartikan sebagai rangkaian tindakan
masyarakat. Jika ditinjau dari prosesnya, perbuatan
atau pengolahan yang liputan jurnalistik dapat diklasifikasikan menghasilkan produk.
dalam 2 (dua) bentuk, yaitu (Yunus, Dalam ilmu teknik, proses adalah
urutan pelaksanaan atau kejadian yang
1. Liputan berita terduga
saling terkait yang
bersama-sama
Berita yang bermutu lahir dari proses mengubah masukan menjadi keluaran. perencanaan, liputan, dan penulisan berita
Proses dapat dilakukan oleh manusia, alam, yang baik pula. Liputan berita terduga atau mesin dengan menggunakan berbagai
selalu dimulai dari rencana liputan yang sumber daya (id.wikipedia.org, diakses
dihasilkan dari ruang redaksi yang ditandai pada 23 Januari 2018)
dengan membuat rencana atau proyeksi Peliputan adalah kegiatan jurnalistik
berita tentang suatu masalah yang sedang berupa meliput langsung ke lapangan atau
terjadi dan layak menjadi berita. Liputan ke tempat kejadian perkara (Romli,
dilakukan mengacu pada TOR atau 2005:7). Peliputan atau reporting berasal
pointers yang disepakati redaksi. Layak dari kata report yang artinya laporan,
atau tidaknya hasil liputan menjadi berita melaporkan
akan ditentukan dan diputuskan melalui Sedangkan jurnalistik berasal dari kata
(Djamaries,
sidang redaksi.
journ , yang dalam bahasa Perancis, journ Untuk melakukan liputan berita berarti catatan atau laporan harian. Secara
terduga, ada beberapa hal yang perlu sederhana jurnalistik diartikan sebagai
mendapat perhatian, yakni sebagai berikut kegiatan yang berhubungan dengan
(Yunus, 2010:56) :
pencatatan atau pelaporan setiap hari
1. Mempersiapkan rencana liputan yang (Sumadiria, 2014:2).
optimal. Topik berita perlu digali Peliputan berita diartikan sebagai
secara produktif, kreatif dan kritis. proses pengumpulan data dan informasi
2. Liputan harus dapat dipertanggung dilapangan yang dilakukan jurnalis
jawabkan dan transparan. (wartawan atau reporter). Kegiatan
22 Islamic Comunication Journal
Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018
Ahdini Rizqi Ardani
3. Memiliki catatan liputan yang jelas, berdasarkan peristiwa penting yang sengaja akurat dan kontekstual.
terjadi, direncanakan atau disengaja, contoh jumpa pers, unjuk rasa, kegiatan olah raga,
Dalam strategi peliputan berita, liputan kegiatan pemerintah dan peringatan hari-
berita terduga termasuk dalam strategi news hari besar. Tetapi bisa saja meliput suatu
making . Secara harfiah news making adalah peristiwa alam yang rutin terjadi semisal
membuat berita. News making berarti banjir, dengan harapan agar pemerintah
mengangkat persoalan atau fenomena di setempat segera mengatasi persoalan di
tengah-tengah masyarakat menjadi berita. daerah yang terkena banjir.
News making syarat akan perencanaan yang matang, ketika akan membuat sebuah
2. Liputan berita tak terduga
peristiwa menjadi berita
Berbagai peristiwa dan masalah dapat 2009:94).
(Usman,
terjadi kapan saja, tanpa diketahui Cara melakukan perencanaan, ketika
sebelumnya atau tanpa diprediksi. Untuk akan membuat sebuat peristiwa menjadi
tetap mendapatkan liputan berita dalam berita yaitu dengan melakukan agenda
peristiwa yang tidak terduga dibutuhkan
kemampuan jurnalis sebagai newshunter pemikiran yang menyatakan bahwa media
setting . Agenda setting merupakan
atau pemburu berita.
tidak mengatakan apa-apa yang orang Oleh karena itu, untuk tetap pikirkan tetapi apa yang harus dipikirkan
mendapatkan liputan berita dalam peristiwa (Tamburaka, 2013:22).
yang tidak terduga, setidaknya dibutuhkan Teori Penentuan Agenda atau dalam
kemampuan dasar yang harus dimiliki bahasa Inggris disebut Agenda Setting
seorang jurnalis, di antaranya (Yunus, Theory adalah teori yang menyatakan
a) Kepekaan berita yang tajam. penentuan kebenaran dengan kemampuan
bahwa media massa merupakan pusat
b) Daya pendenger berita yang baik. media massa untuk mentransfer dua elemen
c) Pengembangan daya penciuman yaitu kesadaran dan informasi ke dalam
berita yang kuat. agenda pubik, dengan mengarahkan
d) Wawasan berita ke depan yang jelas kesadaran publik serta perhatiannya kepada
dan luas.
e) Memiliki panca indera yang mahir massa (Tamburaka, 2013:22).
isu-isu yang dianggap penting oleh media
untuk keperluan berita. Dua asumsi dasar yang paling
f) Memperkaya pengalaman berita mendasari tentang penentuan agenda
dari lapangan.
adalah (Tamburaka, 2013:23) : Dalam strategi peliputan berita, liputan
a) Masyarakat pers dan media massa berita tak terduga termasuk dalam strategi
tidak mencerminkan
kenyataan,
news gathering . News gathering artinya mereka menyaring dan membentuk isu.
mengumpulkan berita atau sederhananya
b) Konsentrasi media massa hanya pada adalah meliput suatu peristiwa. News
beberapa masalah masyarakat untuk gathering tidak membutuhkan perencanaan
ditayangkan sebagai isu-isu yang lebih (Usman, 2009:94). Reporter hanya
penting daripada isu-isu lain.
peristiwa yang tak Reporter yang mendapat tugas meliput
mengandalkan
teragendakan, berasal dari peristiwa yang berita terduga akan membuat berita
tiba-tiba terjadi. Berita yang termasuk
Islamic Comunication Journal
Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018 23
Proses Peliputan Berita “Lintas Pagi” Rri Semarang…Hal 19-36
dalam jenis ini adalah berita kecelakaan, yang pedih di akhirat (neraka) (Muis, bencana alam, kebakaran, kriminalitas dan
lain sebagainnya. Meliput berita tak terduga
1. Pengertian Perspektif Komunikasi
membutuhkan jaringan yang luas dan
Perspektif adalah cara melukiskan kepolisian, pemadam kebakaran, serta
suatu benda pada permukaan, yang masyarakat luas.
mendatar sebagaimana yang terlihat oleh Dengan kemampuan dasar yang
mata dengan tiga dimensi (panjang, lebar dimiliki reporter, proses peliputan berita,
dan tinggi). Perspektif juga bisa diartikan baik yang terjadi secara terduga maupun
sebagai sudut pandang (kbbi.web.id, yang tak terduga dapat diperoleh dengan
diakses pada 18 Januari 2018). optimal.
Mengingat
masing-masing
Komunikasi islami adalah proses memiliki kekurangan dan kelebihan, dan
penyampaian pesan antara manusia yang seorang reporter yang profesional harus
didasarkan pada ajaran Islam. Pengertian dapat meliput segala jenis berita yang
itu menunjukkan, bahwa komunikasi islami ditugaskan padanya.
adalah cara berkomunikasi yang bersifat
PERSPEKTIF KOMUNIKASI ISLAMI
islami (tidak bertentangan dengan ajaran Menurut A. Muis dalam bukunya
Islam). Dengan demikian pada akhirnya Komunikasi Islami memaparkan bahwa
terjadi juga konveregensi (pertemuan) semua macam komunikasi Islam pada
antara pengertian komunikasi Islam dengan dasarnya tidak berbeda dengan komunikasi
komunikasi islami. Boleh dikatakan, non-Islam dalam hal model, proses dan
komunikasi islami adalah implementasi efeknya, tetapi yang membedakannya lebih
(cara melaksanakan) komunikasi Islam kepada landasan filosofisnya. Landasan
(Muis, 2001:66).
filosofis komunikasi Islam ialah Al- Qur‟an Sehingga dapat di tarik kesimpulan dan Hadis Nabi. Jadi komunikasi Islam
bahwa perspektif komunikasi islami adalah adalah proses penyampaian pesan antar
sudut pandang atau cara pandang mengenai manusia didasarkan pada ajaran agama
cara berkomunikasi yang bersifat islami, Islam yang terkandung dalam al- Qur‟an
tidak bertentangan dengan ajaran Islam. dan Hadis (Muis, 2001:34).
Persepektif komunikasi islami adalah Isi perintah dan larangan sama atau
bagian dari perspektif komunikasi manusia serupa antara keduanya. Ihwal yang
(human communication) pada umumnya membedakan keduanya adalah sanksi dan
(Muis, 2001:34).
pahalanya. Komunikasi umum (non-Islam) Pesan komunikasi islami bersumber memang mementingkan etika, tetapi sanksi
dari Al- Qur‟an dan Hadits Nabi. Tentulah atas pelanggaran komunikator terhadap
pesan yang bersifat imperatif atau wajib etika komunikasi hanya berlaku di dunia.
hukumnya untuk dilaksanakan karena Sedangkan sanksi atas pelanggaran
merupakan pesan kebenaran berdasarkan terhadap etika komunikasi Islam berlaku
firman Allah SWT dan Hadits Nabi. Pesan sampai akhirat. Ada hukuman akhirat dan
merupakan sensasi, hukuman di alam kubur atau di alam
tidak
boleh
kebohongan, kefasikan, pelintiran kata-kata barzah . Para pelanggar terancam sanksi
dan kebohongan publik. Dengan demikian proses komunikasi islami harus terikat pada
24 Islamic Comunication Journal
Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018
Ahdini Rizqi Ardani
norma-norma etika agama Islam (Muis, dan ucapkanlah perkataan yang benar ” 2001:70).
(Departemen Agama RI, 2013:467). Jika perspektif komunikasi islami
menyatakan bahwa dikaitkan dengan ajaran agama Islam (Al-
Al- Qur‟an
berbicara yang benar, adalah prasyarat Qur‟an dan Hadits) maka salah satu sifat
untuk kebenaran (kebaikan, kemaslahatan) khas komunikasi islami adalah faktor etika.
amal. Bila ingin memperbaiki masyarakat, Komunikasi islami memiliki perbedaan
maka harus menyebarkan pesan yang dengan komunikasi non-islam. Perbedaan
benar. Dengan kata lain, masyarakat itu lebih kepada isi pesan (content) yang
menjadi rusak bila isi pesan komunikasi harus terikat pada perintah agama. Dengan
tidak benar.
sendirinya pula unsur pesan(content)
b) Qawlan Baligha (efektif, tepat sasaran) mengikat unsur komunikator. Artinya,
Kata “baligh” dalam bahasa arab komunikator harus menjunjung tinggi etika.
artinya sampai, mengenai sasaran atau Komunikator harus memiliki nilai-nilai
mencapai tujuan. Apabila dikaitkan dengan etika yang tinggi dalam menyampaikan
qawl (ucapan atau komunikasi), “baligh” pesan.
berarti fasih, jelas maknanya, terang, tepat menggunakan simbol-simbol atau kata-kata
mengungkapkan apa yang dikehendaki. yang kasar, yang menyinggung perasaan
Oleh karena itu prinsip qawlan baligha komunikan atau khalayak (Muis, 2001:72).
dapat diterjemahkan sebagai prinsip komunikasi yang efektif.
2. Prinsip Komunikasi Islami
Secara terperinci, ungkapan Telah dipaparkan oleh Jalaluddin
qawlan baligha dapat dilihat dalam Q.S. Rakhmat dalam bukunya Islam Aktual :
An-Nisaa: 63
Refleksi Sosial Seorang Cendikiawan Muslim, ada enam prinsip komunikasi
Islami (Rakhmat, 1994:77-87) :
a)
Qawlan Sadidan (perkataan yang
benar)
Arti dari qawlan sadidan adalah Artinya: “Mereka itu adalah orang-
ucapan yang jujur, lurus, tidak bohong,
(sesunguhnya) Allah tidak berbelit-belit. Dapat diwujudkan
orang
yang
mengetahui apa yang ada di dalam dengan manjaga lisan. Jika dikaitkan
hatinya. Karena itu berpalinglah kamu dari dengan komunikasi, seorang komunikator
mereka, dan berilah mereka nasihat, dan dalam menyampaikan pesannya, berupa
katakanlah kepada mereka perkataan yang pesan yang jujur dan tidak melakukan
membekas pada jiwanya” (Departemen kebohongan.
Agama RI, 2013:88)
Allah memerintahkan qawlan sadidan Bila qawlan baligha dikaitkan dengan sesudah taqwa. Hal tersebut dalam
komunikasi,
artinya komunikator
FirmanNya Q.S. Al-Ahzaab: 70 menyentuh khalayaknya pada hati dan ا
ذ َ otaknya sekaligus. Jika dicermati dapat ٧٠ ا اديِدَس لَٗۡٔك ْأُلُٔكَو َذللّ ٱ ْأُلذت ٱ ْأٌَُِاَء ََيِ لَّ آَُّح ٱ أَٰٓ َي
disimpulkan kata qawlan baligha ialah Artinya: “Wahai orang-orang yang
menggunakan kata-kata yang efektif, tepat beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah
sasaran, komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok masalah (straight to the
Islamic Comunication Journal
Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018 25
Proses Peliputan Berita “Lintas Pagi” Rri Semarang…Hal 19-36
point ). Agar komunikasi tepat sasaran, gaya bicara dan pesan yang disampaikan
d) Qawlan Ma‟rufan (perkataan yang hendaklah disesuaikan dengan kadar
baik, pantas)
intelektualitas
Ungkapan qawlan ma‟rufan, dapat menggunakan bahasa yang dimengerti oleh
komunikan
dan
diartikan dengan ungkapan atau ucapan mereka.
yang pantas dan baik. Pantas di sini juga
c) Qawlan Karima (perkataan yang bisa diartikan sebagai kata-kata yang mulia)
terhormat, sedangkan baik diartikan Perkataan yang mulia, dibarengi
sebagai kata-kata yang sopan. dengan rasa hormat dan mengagungkan,
Qawlan Ma‟rufan juga bermakna enak didengar, lemah-lembut, dan bertata
bermanfaat dan krama. Jika dikaji lebih jauh, komunikasi
pembicaraan
yang
menimbulkan kebaikan. Sebagai muslim islami dengan menggunakan qawlan
yang beriman, perkataan kita harus terjaga karima lebih ke sasaran dengan tingkatan
dari perkataan yang sia-sia, apapun yang umurnya lebih tua. Sehingga, pendekatan
kita ucapkan harus selalu mengandung yang digunakan lebih pada pendekatan
nasehat, menyejukkan hati bagi orang yang yang sifatnya pada sesuatu yang santun,
mendengarnya. Jangan sampai kita hanya lembut, dengan tingkatan dan sopan santun
mencari-cari kejelekan orang lain, yang yang
hanya bisa mengkritik atau mencari memberikan penghormatan dan tidak
kesalahan orang lain, memfitnah dan menggurui dan retorika yang berapi-api.
menghasut.
qawlan ma‟rufan qawlan karima ini terdapat dalam Q.S. Al-
Terkait dengan hal tersebut, ungkapan
Ungkapan
terungkap dalam Q.S. An-Nisaa: 8
Israa: 23 ۡ
Artinya: “Dan apabila sewaktu
pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin,
Artinya: “Dan Tuhanmu telah maka berilah mereka dari harta itu
memerintahkan agar kamu jangan (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada menyembah selain DIA dan hendaklah
m ereka perkataan yang baik” (Departemen berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah
Agama RI, 2013:78).
seorang diantara keduanya atau kedua- Ayat tersebut menjelaskan bahwa, duanya sampai berusia lanjut dalam
qawlan ma‟rufan adalah perkataan yang pemeliharaanmu,
baik. Qawlan ma‟rufan berarti pembicaraan janganlah engkau mengatakan kepada
maka
sekali-kali
bermanfaat, memberikan keduanya perkataan „ah‟ dan janganlah
yang
pengetahuan, mencerahkan pemikiran, engkau membentak keduanya, dan
menunjukan pemecahan terhadap kesulitan ucapkanlah kepada keduanya perkataan
kepada orang lemah, jika tidak dapat yang baik” (Departemen Agama RI,
membantu secara material, setidaknya 2013:284).
dapat membantu secara psikologi.
26 Islamic Comunication Journal
Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018
Ahdini Rizqi Ardani
e) Qawlan Layyina (lemah lembut)
أَُْجۡرَت َمِّبذر ٌَِّ ّٖثَ ۡحَۡر َءٓاَغِتۡة ٱ ًَُُِٓۡخ ذَ َطِرۡعُت Qawlan Layyina اذٌوَإِ berarti pembicaraan ا
yang lemah-lembut, dengan suara yang
enak didengar, dan penuh keramahan, Artinya: “Dan jika engkau berpaling sehingga dapat menyentuh hati. Rasullulah
dari mereka untuk memperoleh rahmat dari selalu bertutur kata dengan lemah lembut,
Tuhanmu yang engkau harapkan, maka hingga setiap kata yang beliau ucapkan
katakanlah kepada mereka ucapan yang sangat menyentuh hati siapapun yang
lemah lembut” (Departemen Agama RI, mendengarnya.
Perilaku untuk berlaku lemah lembut tersebut tergambar dalam Q.S. Thaa-haa:
Maksud dari ayat di atas, apabila kamu
44 َ tidak dapat melaksanakan perintah Allah
Swt, maka katakanlah kepada mereka Artinya: “Maka berbicaralah kamu perkataan yang baik agar mereka tidak berdua kepadanya (Fir‟aun) dengan kata- kecewa lantaran mereka belum mendapat bantuan dari kamu. Oleh karena itu, kamu
kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut” (Departemen Agama dapat memberikan kepada mereka hak-hak
mereka.
RI, 2013:314). Dengan demikian, interaksi aktif dari
ANALISIS
PROSES PELIPUTAN
BER
ITA “LINTAS PAGI”
qawlan layyina adalah komunikasi yang
ditujukan pada dua karakter komunikan.
1. Agenda Setting
Pertama , adalah pada komunikan tingkat Langkah pertama yang dilakukan penguasa dengan perkataan yang lemah
bidang pemberitaan RRI Semarang lembut menghindarkan atau menimbulkan
sebelum meliput berita “Lintas Pagi” sifat konfrontatif. Kedua, komunikan pada
adalah melakukan rapat agenda setting. tataran budayanya yang masih rendah.
Untuk melakukan liputan berita terduga,
ada beberapa hal yang perlu mendapat berimbas pada sikap simpati dan sebaliknya
Sikap dengan qawlan layyina akan
perhatian, yakni sebagai berikut (Yunus, akan menghindarkan atu menimbulkan
sikap antipati.
4. Mempersiapkan rencana liputan yang
f) Qawlan Maisura (mudah diterima). optimal. Topik berita perlu digali Secara terminologi qawlan maisura
secara produktif, kreatif dan kritis. berarti “mudah”. Lebih lanjut komunikasi
5. Liputan harus dapat dipertanggung islami dengan menggunakan qawlan
jawabkan dan transparan. maisura dapat diartikan bahwa dalam
6. Memiliki catatan liputan yang jelas, menyampaikan
akurat dan kontekstual. komunikator harus menggunakan bahasa
pesan
(content),
penulis melakukan yang ringan, sederhana, atau mudah
Selama
pengamatan, ketiga hal tersebut sudah diterima oleh komunikan secara spontan
dilakukan saat merencanakan peliputan. tanpa harus melalui pemikiran berat.
Ketika rapat agenda setting, pemimpin Perkataan
qawlan
maisura rapat berusaha menggali peristiwa yang terekam pada Q.S. Al-Israa: 28 sedang hangat terjadi di masyarakat untuk di angkat menjadi sebuah berita. Ini
Islamic Comunication Journal
Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018 27
Proses Peliputan Berita “Lintas Pagi” Rri Semarang…Hal 19-36
dibuktikan dengan, saat rapat agenda Dari segi substansi, komunikator harus setting berlangsung, pemimpin rapat yang
menginformasikan atau menyampaikan dalam hal ini adalah kepala seksi, membuat
kebenaran, faktual, hal yang benar saja, line topik berita berdasarkan apa yang
jujur, tidak berbohong, juga tidak sedang terjadi di masyarakat. Dari
merekayasa atau memanipulasi fakta. Dari banyaknya peristiwa yang terjadi hanya
komunikator harus peristiwa yang memiliki nilai berita
segi
redaksi,
menggunakan kata-kata yang baik dan (faktual, aktual, dan menarik) yang tinggi
benar, baku, dan sesuai kadiah bahasa yang yang akan di liput menjadi berita “Lintas
berlaku.
Pagi”. Kriteria kelayakan yang menjadi Hal ini sesuai dengan Q.S. Al Baqarah tolok ukur suatu fakta atau peristiwa
ayat 83 :
menjadi berita adalah : berita harus
penting, berita harus aktual, dan berita
harus unik (Yunus, 2010:73).
Selain menentukan peristiwa yang
akan diliput, penentuan narasumber juga di
bahas di dalam rapat agenda setting. Dalam
menentukan narasumber, pemimpin rapat
juga tidak sembarangan. Hal ini dilakukan Artinya “dan (ingatlah), ketika Kami agar hasil berita dan wawancara yang
mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.
janganlah kamu menyembah selain Allah, Namun apabila narasumber yang telah di
dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, tentukan,
kaum kerabat, anak-anak yatim, dan wawancara dengan reporter. Reporter harus
orang-orang miskin, serta ucapkanlah mencari narasumber pengganti yang juga
kata-kata yang baik kepada manusia, relevan dan bisa di pertanggung jawabkan
dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. pernyataannya.
kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, Jika di tinjau dari perspektif
kecuali sebahagian kecil daripada kamu, komunikasi islami, ketika melakukan rapat
dan kamu selalu berpaling.” (Departemen ageda setting tim pemberitaan RRI
Agama RI, 2013:12).
Semarang berusaha memenuhi salah satu Seluruh tim Seksi Liputan Berita dan prinsip komunikasi islami, yakni Qawlan
Dokumentasi harus menghadiri rapat Sadidan . Qawlan Sadidan yang berarti
agenda setting . Baik kepala seksi, desk pembicaran, ucapan, atau perkataan yang
editor dan reporter. Aturan ini dibuat untuk benar dari segi substansi (materi, isi,
meminimalisir kesalahan yang mungkin pesan). Apabila peristiwa yang diangkat
terjadi selama proses peliputan berita menjadi sebuah berita memang faktual dan
“Lintas Pagi”, juga untuk menyamakan benar terjadi, maka secara otomatis pesan
persepsi di antara kepala seksi, desk editor, yang terkandung di dalam berita juga fakta
dan reporter.
yang terjadi di masyarakat. Pembicaraa di Adanya kewajiban mengikuti rapat sini dapat di maksudkan sebagai pesan
agenda setting , jika di tinjau dari perspektif yang terkandung di dalam berita “Lintas
bahwa bidang Pagi” memang benar adanya dan fakta.
RRI Semarang
28 Islamic Comunication Journal
Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018
Ahdini Rizqi Ardani
mempraktekkan prinsip komunikasi islami. Bersikap sopan santun dan ramah Penerapan prinsip komunikasi islami dapat
selama melakukan wawancara juga di dilihat dari menjunjung tinggi nilai-nilai
ajarkan di dalam agama Islam. Baik kepada etika dalam menyampaikan pesan.
orang yang lebih tua maupun yang lebih muda. Agar orang lain tidak merasa
2. Reporter
tersakiti atas perbuatan dan ucapan kita. Setelah mengikuti rapat agenda
Sebagai media penyampai informasi setting , reporter melakukan penghimpunan
kepada masyarakat luas, hendaknya RRI data yang akan digunakan sebagai bekal
Semarang memang selalu memberikan untuk wawancara dengan narasumber dan
informasi yang faktual, benar adanya, dan menulis berita. Menghimpun data termasuk
tidak memberikan berita dan informasi bagian dari orientasi narasumber dan
yang membingungkan masyarakat luas. orientasi topik berita. Hal ini dilakukan
Anjuran memberikan informasi yang benar agar ketika melakukan wawancara, reporter
sehingga nantinya tidak menjurus kepada sudah mengetahui nama dan jabatan
ghibah terdapat pada firman Allah Q.S. Al- narasumber serta saat wawancara reporter
Hujurat ayat 12 :
telah siap dengan bahan yang dimiliki,
sehingga saat berjalannya wawancara dapat
berjalan sesuai dengan harapan (Yunus,
2010:60-61).
Selepas menghimpun data, reporter
mendatangi narasumber untuk wawancara.
Wawancara yang dilakukan reporter adalah
untuk tujuan faktual, yaitu mencari,
menggali dan mengumpulkan fakta-fakta Artinya: “Wahai orang-orang yang
yang mendukung berita (Yunus 2010:62). beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, Ditinjau dari perspektif komunikasi islami,
sesungguhnya sebagian prasangka itu tujuan reporter melakukan wawancara
dosa, dan janganlah kamu mencari-cari merupakan bagian dari prinsip komunikasi
kesalahan orang lain, dan janganlah ada islami yaitu Qawlan Sadidan. Reporter
diantara kamu yang menggunjing sebagian benar-benar melakukan konfirmasi dan
yang lain. Apakah ada diantara kamu yang menggali
suka memakan daging saudaranya yang berkembang di masyarakat untuk dapat
sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan menulis berita dengan benar.
bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Dalam melakukan wawancara, jika
Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” reporter melakukan wawancara dengan
(Departemen Agama RI, 2013:517). tulus dan narasumber tahu bahwa reporter
Selain telah di atur di dalam Al- tersebut mempunyai rasa empati, maka
Qur‟an, kewajiban menyampaikan berita narasumber akan banyak berbicara.
yang faktual dan benar juga telah di Wawancara yang baik adalah ketika
jelaskan di dalam Peraturan Pemerintah reporter bisa memungkinkan narasumber
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 untuk mengatakan apa yang sebenarnya
Penyelenggaraan Penyiaran terjadi.
Tentang
Lembaga Penyiaran Publik pasal 18 ayat 4(a) tentang penyelenggaraan penyiaran
Islamic Comunication Journal
Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018 29
Proses Peliputan Berita “Lintas Pagi” Rri Semarang…Hal 19-36
bagian isi siaran menjelaskan bahwa isi pesan yang jujur dan tidak melakukan siaran RRI, TVRI, dan Lembaga Penyiaran
kebohongan.
Publik Lokal dilarang : Pertama bersifat Sebelum menulis berita “Lintas Pagi” fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau
reporter sudah melakukan yang namanya
penghimpunan data dan wawancara. Kedua kekerasan,
bohong. Kedua menonjolkan unsur
dilakukan untuk penyalahgunaan narkotika dan obat
memastikan berita yang ditulis serta terlarang. Ketiga mempertentangkan suku,
disiarkan berupa pesan yang jujur dan tidak agama, ras dan antar golongan.
mengandung kebohongan. Selesai
Allah memerintahkan qawlan sadidan reporter kembali ke kantor untuk menulis
melakukan
wawancara,
dalam FirmanNya Q.S. Al-Ahzaab ayat 70 :
berita yang telah diperolehnya. Menulis
berita untuk radio, berbeda dengan menulis berita untuk media cetak atau televisi.
Artinya: “Wahai orang-orang yang Karena radio adalah media komunikasi
beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah auditif (dengar) sehingga berita yang di
dan ucapkanlah pe rkataan yang benar” tulis harus singkat, padat dan jelas. Saat
(Departemen Agama RI, 2013:467). menulis berita, reporter menerapkan lima
azaz penulisan, yaitu it‟s spoken Didalam Al- Qur‟an Allah SWT (diucapkan),
it‟s immediate (sekarang, memerintahkan qawlan sadidan setelah langsung),
it‟s person to person (antar bertakwa. Takwa sendiri artinya adalah orang),
adanya it‟s heard only once (terdengar Allah, hanya satu kali),
kepercayaan
akan
it‟s sound only (hanya membenarkan dan takut akan Allah bunyi) (Oramahi, 2003:37).
(id.m.wikipedia.org diakses pada 26 Salah satu karakteristik radio adalah
Januari 2018). Artinya adalah bahwa selintas dan mengandung gangguan maka
apabila seorang reporter percaya akan reporter juga menerapkan angka-angka
adanya Allah SWT maka, harus yang dibulatkan, kalimat-kalimat yang
mengucapkan perkataan yang benar. ringkas, susunan kalimat yang akurat dan
menyatakan bahwa bergaya obrolan, serta kata-kata yang
Al- Qur‟an
berbicara yang benar, adalah prasyarat umum dan lazim digunakan (Effendy,
untuk kebenaran (kebaikan, kemaslahatan) 1990:87).
amal. Bila ingin memperbaiki masyarakat, Dilihat dari perspektif komunikasi
maka harus menyebarkan pesan yang islami cara reporter menulis berita maka,
benar. Dengan kata lain, masyarakat reporter menerapkan beberapa prinsip
menjadi rusak bila isi pesan komunikasi komunikasi islami. Prinsip yang digunakan
tidak benar.
yaitu : Kedua, Qawlan Baligha. Qawlan Pertama, Qawlan Sadidan. Qawlan
baligha disini diartikan komunikasi dengan Sadidan artinya perkataan yang benar.
menggunakan kata-kata yang efektif, tepat Perkataan yang benar dapat diwujudkan
komunikatif, dan mudah dengan manjaga lisan. Jika dikaitkan
sasaran,
dimengerti. Hal ini sangat erat kaitannya dengan komunikasi, seorang komunikator
dengan pemberitaan di radio yang memang dalam menyampaikan pesannya, berupa
di batasi oleh waktu, sehingga kalimat yang mengudara harus efektif, mudah dimengerti
30 Islamic Comunication Journal
Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018
Ahdini Rizqi Ardani
dalam sekali dengar dan langsung kepada
pokok permasalahan.
Ungkapan Qawlan Baligha terlihat
dalam Q.S. Ibrahim ayat 4 : ذ
Artinya : “dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu jangan
٤ ًُيِهَ لَ ٱ kamu berbuat baik pada ibu bapakmu
menyembah selain Dia dan hendaklah
Artinya : “dan Kami tidak mengutus dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang seorang rasulpun, melainkan dengan
di antara keduanya atau Kedua-duanya bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi
sampai berumur lanjut dalam pe- penjelasan dengan terang kepada mereka.
meliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia
kamu mengatakan kepada keduanya kehendaki, dan memberi petunjuk kepada
Perkataan "ah" dan janganlah kamu siapa yang Dia kehendaki. dan Dia-lah
membentak mereka dan ucapkanlah kepada Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha
yang mulia.” Bijaksana.” (Departemen Agama RI,
mereka
Perkataan
(Departemen Agama RI, 2013:284). 2013:255).
jurnalistik dan Agar komunikasi yang dilakukan
Dalam konteks
penyiaran, Qawlan Karima bermakna reporter dapat tepat mengenai sasaran
mengunakan kata-kata yang santun, tidak pendengarnya, maka, gaya bicara dan pesan
kasar, tidak vulgar, dan menghindari “bad yang
taste”, seperti jijik, muak, ngeri, dan sadis. disesuaikan dengan kadar intelektualitas
Hal-hal ini harus di hindari oleh reporter pendengar dan menggunakan bahasa yang
berita “Lintas Pagi” ketika menulis berita. dimengerti oleh mereka.
Keempat, Qawlan Ma‟rufan. Qawlan Ketiga, Qawlan Karima. Qawlan
Ma‟rufan dapat diartikan pembicaraan yang Karima artinya adalah perkataan yang
bermanfaat dan menimbulkan kebaikan. Di mulia, yang di barengi dengan rasa hormat,
tinjau dalam dunia komunikasi bisa enak di dengar, lemah lembut dan bertata
diartikan sebagai pesan yang bermanfaat. krama. Walaupun segmentasi pendengar
Sesuai dengan tujuan adanya berita “Lintas
be rita “Lintas Pagi” usia 15 tahun ke atas, Pagi” yaitu untuk mendorong pihak terkait namun kebanyakan yang mendengarkan
dalam hal ini yang dimaksud adalah berita “Lintas Pagi” adalah orang dengan
pemerintah untuk melakukan sesuatu usia diatas 25 tahun. Maka dari itu, reporter
terhadap masalah yang sedang di hadapi dalam menulis berita menggunakan bahasa
masyarakat serta mengedukasi masyarakat. yang sopan, dan tidak menyinggung pihak
Sehingga berita yang disiarkan dalam manapun.
program acara “Lintas Pagi” dapat mendengarkan berita “Lintas Pagi” tidak
bermanfaat untuk pendengarnya. merasa tersinggung. Ungkapan Qawlan Ma‟rufan terdapat Ungkapan Qawlan Karima terdapat
pada Q.S Al Baqarah ayat 23 :
dalam Q.S. Al- Isra‟ ayat 23 :
Islamic Comunication Journal
Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018 31
Proses Peliputan Berita “Lintas Pagi” Rri Semarang…Hal 19-36
ٌَِّ ّٖةَرٔ ُسِب Artinya : “Maka berbicaralah kamu ْأُتۡأَف اَُِدۡتَخ َٰ َعَل اَ ۡلۡذزَُ اذٍِّم ّٖبۡيَر ِفِ ًُۡتُِن
berdua kepadanya (Fir‟aun) dengan kata-
kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut." (Departemen Agama ٢٣ Artinya : “Perkataan yang baik dan RI, 2013:314). Walaupun feedback dalam berita
pemberian maaf lebih baik dari sedekah “Lintas Pagi” tidak berlangsung saat berita yang diiringi dengan sesuatu yang disiarkan, namun dengan menyiarkan berita menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” menggunakan bahasa yang lemah-lembut,
suara yang enak didengar dan penuh (Departemen Agama RI, 2013:44).
keramahan akan membuat pendengar betah RRI adalah satu-satunya stasiun radio
mendengarkan berita “Lintas Pagi” dari yang dimiliki oleh Negara Kesatuan
awal sampai akhir.
Republik Indonesia
(NKRI).
RRI
Islam mengajarkan agar menggunakan merupakan radio yang mempunyai posisi
komunikasi yang lemah lembut kepada yang strategis, sebab realitasnya RRI masih
siapa pun. Dalam lingkungan apapun, merupakan satu-satunya radio jaringan
komunikator sebaiknya berkomunikasi nasional dan mampu menjangkau hampir
pada komunikan dengan cara lemah seluruh wilayah Indonesia.
lembut, jauh dari pemaksaan dan RRI juga sangat berperan membantu
Dengan menggunakan menjaga stabilitas NKRI dengan me-
permusuhan.
komunikasi yang lemah lembut, selain ada mberikan informasi yang mendidik dan
bersahabat (akrab) yang cerdas mengenai tema-tema kebangsaan,
perasaan
menyusup ke dalam hati komunikan, ia nasionalisme, pendidikan, dan kebudayaan.
juga berusaha menjadi pendengar yang Maka dari itu RRI Semarang melalui
program acara berita “Lintas Pagi”, baik.
Qawlan Maisura . menyiarkan berita yang bermanfaat bagi
Keenam,
Komunikasi islami dengan menggunakan setiap pendengarnya.
Qawlan Maisura dapat diartikan bahwa Kelima, Qawlan Layyina. Qawlan
dalam menyampaikan pesan (content), Layyina berarti pembicaraan yang lemah-
komunikator harus menggunakan bahasa lembut, dengan suara yang enak didengar,
yang ringan, sederhana, atau mudah dan penuh keramahan, sehingga dapat
diterima oleh komunikan secara spontan menyentuh hati. Salah satu karakteristik
tanpa harus melalui pemikiran berat. Berita radio adalah akrab, dengan menerapkan “Lintas Pagi” adalah berita radio yang kalimat-kalimat yang enak di dengar, penuh
dinikmati menggunakan indera pe- keramahan saat menulis berita membuat
ndengaran (telinga), dan telinga hanya apa yang disampaikan reporter ketika
dapat menyimak kata demi kata yang membacakan berita dapat langsung mudah
terangkum dalam satu kalimat. Berbeda di tangkap pendengar.
dengan mata yang dapat menangkap satu Ungkapan Qawlan Layyina terdapat
kalimat dengan utuh secara seketika. Hal
dalam Q.S Taha ayat 44 : َ ini yang menjadi acuan reporter untuk
menggunakan bahasa yang sederhana dan ٤٤ ٰ َشَۡ َيَ ۡو أ ُرذنَذَتَح ۥ ُّذيَعذى ااِِّ لۡ لَٗۡٔك ۥ ل لُٗٔلَف ُ mudah di terima ketika menulis berita.
32 Islamic Comunication Journal
Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018
Ahdini Rizqi Ardani
Ungkapan Qawlan Maisura terdapat
dilaksanakannya
wawancara, tidak
dalam Q.S Al Isra ayat 28 : membuat nilai suatu berita berubah. أَُْجۡرَت َمِّبذر ٌَِّ ّٖثَ ۡحَۡر Saat reporter menulis berita, idealnya َءٓاَغِتۡة ٱ ًَُُِٓۡخ ذَ َطِرۡعُت اذٌوَإِ ا reporter sembari ikut mengucapkan apa
yang sedang ditulisnya. Hal ini dilakukan
agar berita yang sedang ditulis dapat mudah Artinya : "dan jika kamu berpaling
dipahami dan tidak menimbulkan makna dari mereka untuk memperoleh rahmat dari
ganda ketika didengarkan. Sebagaimana Tuhanmu yang kamu harapkan, Maka
yang dikatakan Oramahi (2003) bahwa Katakanlah kepada mereka Ucapan yang
pantas.” menulis untuk radio adalah menulis untuk (Departemen
Agama
RI,
telinga. Tulislah berita yang ingin disiarkan 2013:314)
sambil berbicara (membacanya). Karena Dalam komunikasi, baik lisan maupun
batas waktu yang amat ketat, apa yang tulisan, dianjurkan untuk mempergunakan
hendak disiarkan melalui radio haruslah bahasa yang mudah, ringkas, dan tepat
tertulis. Kendati demikian, gunakan kalimat sehingga mudah dicerna dan dimengerti.
dengan ragam lisan (Oramahi, 2003:36). Dalam Al- Qur‟an ditemukan istilah qawlan Reporter berita radio harus bisa
maisura yang merupakan salah satu menulis berita sambil membacanya,
tuntunan untuk melakukan komunikasi
dapat langsung dengan mempergunakan bahasa yang
sehingga
reporter
merasakan dan menghayati, bahwa seperti mudah dimengerti dan melegakan perasaan
itulah bunyi berita tersebut apabila (Djamarah,2004:110).
Saat menulis reporter berita “Lintas disiarkan oleh penyiar dan di dengar oleh Pagi” menggunakan pola penulisan berita pendengar. Ketika berita yang ditulisnya dirasa ambigu atau malah membingungkan,
adikasimba, yakni pola penulisan yang maka reporter akan segera merasakannya.
menekankan pada cara menulis berita yang Setelah selesai menulis seorang
bersifat baku, dengan menyajikan aspek reporter harus melakukan controlling
apa, dimana, kapan, siapa, mengapa, dan
sebelum berita yang bagaimana (Yunus, 2010:67). Tetapi, tidak
/pengawasan
ditulisnya disimpan kedalam folder yang semua unsur 5W1H (what, when, where,
nantinya akan disunting oleh desk editor. why, who, how ) di terapkan dalam satu
Apabila reporter merasa hasil liputannya buah
kurang memuaskan, maka harus diperbaiki. menghilangkan unsur kapan dan dimana
Hal ini merupakan bagian dari check and (tempat)
dilakukannya
wawancara.
recheck . Dengan demikian, ketika suatu Menurut pengamatan penulis, apa yang
karya jurnalistik sampai ke tangan desk dilakukan reporter tidak melanggar prinsip
editor , maka karya itu sudah melalui komunikasi islami. Sebab jika di lihat dari
Kontrol selanjutnya perspektif komunikasi islami, reporter tetap
kontrol
awal.
dilakukan oleh deks editor. menuangkan apa yang terjadi di lapangan
menyerukan agar dengan bahasa yang sopan, lemah lembut,
Islam
telah
senantiasa bersikap hati-hati dalam segala mudah
di mengerti,
walaupun
urusan, melakukan pengamatan dengan menghilangkan unsur kapan dan dimana.
seksama dan penuh pertimbangan sebelum Menghilangkan unsur kapan dan dimana
memutuskan suatu perkara. Melakukan controlling terhadap berita yang telah di
Islamic Comunication Journal
Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018 33
Proses Peliputan Berita “Lintas Pagi” Rri Semarang…Hal 19-36
liput, merupakan suatu sikap berhati-hati untuk memberikan pesan yang baik, benar, yang dilakukan reporter untuk menghindari