View of Meningkatkan Keterampilan Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran Paikem Melalui Bimbingan Teknis Pembelajaran di SMP Negeri 2 Kamal Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan Tahun Pelajaran 2015/2016

Meningkatkan Keterampilan Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran-Mistaryono

Meningkatkan Keterampilan Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran
Paikem Melalui Bimbingan Teknis Pembelajaran di SMP Negeri 2 Kamal
Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan Tahun Pelajaran 2015/2016

Mistaryono
mistaryono@gmail.com/SMP Negeri 2 Kamal-Bangkalan

ABSTRAK: Permasalahan yang diangkat dirumuskan sebagai berikut : (1)Bagaimanakah
peningkatan Keterampilan Guru dalam setelah Menerapkan Pembelajaran PAIKEM
Melalui Bimbingan teknis Pembelajaran di SMP Negeri 2 Kamal Kecamatan Kamal
Kabupaten Bangkalan Tahun Pelajaran 2015/2016?; (2) Bagaimanakah pengaruh model
pembelajaran PAKEM melalui bimbingan teknis di SMP Negeri 2 Kamal Kecamatan
Kamal Kabupaten Bangkalan Tahun Pelajaran 2015/2016?. Subyek penelitian ini adalah
guru Bahasa Indonesia dalam menerapkan PAIKEM pada SMP Negeri 2 Kamal
Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan Tahun Pelajaran 2015/2016. Yang diteliti
sejumlah 5 orang guru. Dari kelima subyek penelitian tersebut semuanya adalah guru
pengajar aktif dan telah mempunyai masa kerja yang cukup. Hasil penelitian per siklus
diketahui bahwa dengan menggunakan supervisi akademik dengan pendekatan kemitraan
siklus pertama tingkat keberhasilan dalam menyusun RPP mencapai 50%, sedangkan

siklus kedua mencapai 70% dan pada siklus ketiga mencapai 100%. Dalam melaksanakan
proses pembelajaran pada siklus pertama tingkat keberhasilan 50% sedangkan pada siklus
kedua 80% dan pada siklus ketiga 90%. Berdasar hasil penelitian dan pembahasan
dapatlah disimpulkan bahwa : Menerapkan pembelajaran PAIKEM melalui bimbingan
teknis dapat meningkatkan kemampuan guru di SMP Negeri 2 Kamal Kecamatan Kamal
Kabupaten Bangkalan Tahun Pelajaran 2015/2016.
Kata Kunci : Pembelajaran PAIKEM, Bimbingan Teknis.
Abstract: The issues raised are formulated as follows: (1) How is the improvement of
Teacher Skills in After Applying PAIKEM Lesson Through Technical Guidance of
Learning at SMP Negeri 2 Kamal-Bangkalan Lesson 2015/2016 ?; (2) How is the
influence of PAKEM learning model through technical guidance in SMP Negeri 2 Kamal
Bangkalan District Lesson Year 2015/2016 ?. The subjects of this study were Indonesian
teachers in applying PAIKEM at SMP Negeri 2 Kamal Kamal District Bangkalan District
Lesson Year 2015/2016. Researched a number of 5 teachers. Of the five research subjects
are all active teachers and have had a considerable working period. The results of
research per cycle is known that by using academic supervision with partnership
approach first cycle success rate in preparing the RPP reached 50%, while the second
cycle reached 70% and in the third cycle reached 100%. In conducting the learning
process in the first cycle of 50% success rate while in the second cycle 80% and in the
third cycle 90%. Based on the results of research and discussion it can be concluded that:

Applying PAIKEM learning through technical guidance can improve the ability of
teachers in SMP Negeri 2 Kamal Kamal District Bangkalan District Lesson Year
2015/2016.
Keywords: PAIKEM Lesson, Technical Guidance.

227

Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman 227-241

dalam sistemnya. Yaitu tujuan, bahan

Pendahuluan
Dalam kegiatan belajar mengajar

ajar (materi), anak didik, sarana, media,

yang berlangsung telah terjadi interaksi

metode,


yang bertujuan. Guru dan anak didiklah

performance sekolah, dan evaluasi

yang menggerakannya. Interaksi yang

pembelajaran (Moh, Shochib, 1998).

bertujuan itu disebabkan gurulah yang

Performance sekolah, dan evaluasi

memaknainya

menciptakan

pembelajaran (Moh, Shochib, 1998).

lingkungan yang bernilai edukatif demi


Optimalisasi komponen ini, menen-

kepentingan anak didik dalam belajar.

tukan kualitas (proses dan produk)

Guru ingin memberikan layanan yang

pembelajaran.

terbaik

dilakukan

dengan

bagi

anak


didik,

dengan

partisipasi

masyarakat,

Upaya

oleh

yang

pendidik

dapat
adalah

menyediakan lingkungan yang menye-


melakukan analisis tentang karakte-

nangkan dan menggairahkan. Guru

ristik

berusaha menjadi pembimbing yang

mensinkronisasikan sehingga ditemu-

baik dengan peranan yang arif dan

kan konsistensi dan keserasian di

bijaksana, sehingga tercipta hubungan

antaranya untuk tercapainya tujuan

dua arah yang harmonis antara guru


pembelajaran.

dengan anak didik.

mulai dari perencana, pelaksanaan dan

Dalam

melaksanakan

setiap

komponen

Karena

dan

pembelajaran


pembe-

evaluasinya senantiasa merujuk pada

lajaran, guru harus pandai meng-

tujuan yang diharapkan untuk dikuasai

gunakan pendekatan secara arif dan

atau dimiliki oleh anak didik baik

bijaksana, bukan sembarangan yang

instructional

bisa merugikan anak didik. Pandangan

tujuan


guru

nurturrant effect (dampak pengiring)

terhadap

menentukan

anak

sikap

dan

didik

akan

perbuatan.


yang

effect

(sesuai dengan

dirancang)

maupun

(Moch. Shochib: 1999).

Setiap guru tidak selalu mempunyai

Realisasi

pencapaian

tujuan


pandangan yang sama dalam menilai

tersebut, terdapat kegiatan interaksi

anak didik. Hal ini akan mempengaruhi

belajar mengajar terutama yang terjadi

pendekatan yang guru ambil dalam

di kelas. Dengan demikian, kegiatan-

pengajaran.

nya adalah bagaimana terjadi hubungan

Kualitas pembelajaran ditentukan

antara guru/bahan ajar yang didesain

oleh interaksi komponen-komponen

dan dengan anak didik. Interaksi ini

228

Meningkatkan Keterampilan Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran-Mistaryono

merupakan

proses

komunikasi

didik (Moh. Shochib: 1999; dan Paul

penyampaian pesan pembelajaran. Hal

Suparno dkk: 2001).

ini sejalan dengan yang dikemukakan

Dengan

menyadari

kenyataan

Arief S Sadiman yang menyatakan

tersebut di atas, maka dalam penelitian

proses

ini

belajar

mengajar

pada

penulis

hakekatnya adalah proses interaksi

“Meningkatkan

yaitu

dalam

proses

penyampaian

pesan

mengambil

judul

Keterampilan

Guru

Menerapkan

Pembelajaran

melalui saluran media/teknik/ metode

PAIKEM Melalui Bimbingan Teknis

ke penerima pesan. (Arief S, Sadiman,

Pembelajaran di SMP Negeri 2 Kamal

dkk, 1996:13).

Kecamatan

Sejalan

dengan

pembelajaran akhir-akhir

inovasi
ini

salah

Bangkalan

Kamal
Tahun

Kabupaten

Pelajaran

2015/

2016”.

satunya adalah: PAIKEM. Interaksi

Masalah yang diangkat dalam

belajar mengajarnya menuntut anak

penelitian ini adalah 1. Bagaimanakah

didik untuk aktif, kreatif, inovatif dan

peningkatan Keterampilan Guru dalam

senang yang melibatkan secara optimal

setelah

mental dan fisik mereka. Tingkat

PAIKEM Melalui Bimbingan teknis

keaktifan, kreatifitas, dan kesenangan

Pembelajaran di SMP Negeri 2 Kamal

mereka

merupakan

Kecamatan

rentangan kontinum dari yang paling

Bangkalan

rendah sampai yang paling tinggi.

2016?

Tetapi idealnya pada kontinum yang

model pembelajaran PAIKEM melalui

tertinggi baik pelibatan aspek mental

bimbingan teknis di SMP Negeri 2

maupun fisik anak didik.

Kamal Kecamatan Kamal Kabupaten

dalam

belajar

Agar hasil ini dapat optimal, guru
dituntut untuk mengubah peran dan

Menerapkan

Pembelajaran

Kamal
Tahun

Kabupaten

Pelajaran

2015/

2. Bagaimanakah pengaruh

Bangkalan

Tahun

Pelajaran

2015

/2016?

fungsinya menjadi fasilitator, mediator,

Sesuai

dengan

permasalahan

mitra belajar anak didik, dan evaluator.

diatas, penelitian ini bertujuan untuk:

Ini berarti, guru harus menciptakan

“Mengetahui

interaksi pembelajaran yang demok-

pilan

ratis dan dialogis antara guru dengan

Pembelajaran

anak didik, dan anak didik dengan anak

Bimbingan teknis Pembelajaran di

229

Guru

peningkatan
dalam

Keteram-

Menerapkan

PAIKEM

Melalui

Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman 227-241

SMP Negeri 2 Kamal Kecamatan

perubahan dan berpartisipasi dalam

Kamal Kabupaten Bangkalan Tahun

proses perubahan.

Pelajaran 2015/2016”

Tampaknya untuk memaknai aktif,

Model PAIKEM adalah model

inovatif,

kreatif,

efektif,

dan

pembelajaran yang bertumpu pada lima

menyenangkan masih terlalu abstrak.

prinsip, yaitu: aktif,inovatif, kreatif,

Beberapa pendidik masih kabur dengan

efektif, dan menyenangkan. Model

makna ini. Meskipun untuk memaknai

pembelajaran ini sangat cocok untuk

istilah tersebut pernah didiskusikan

kurikulum 2004 berbasis kompetensi

oleh para pendidik, namun bukan

yang

pada

berarti makna ini sudah paten. Makna

centered

tersebut masih perlu dikembangkan

senantiasa

aktivitas

siswa

learning).

berorientasi
(student

Model

ini

dapat

lagi

sesuai

dengan

kondisi

yang

dikembangkan secara sederhana oleh

sesungguhnya. Dalam diskusi itu, dapat

guru dengan memperhatikan prinsip

disimpulkan sebagai berikut: a. Aktif

PAIKEM.

(Selalu mencoba,Tidak ingin menjadi

Model

PAIKEM

berorientasi

penonton,

Memanfaatkan

modalitas

pada proses dan tujuan. Orientasi

belajar

proses dalam model PAIKEM berusaha

kinestika),Penuh perhatian dalam setiap

untuk meningktkan motivasi belajar.

proses pembelajaran. b.Inovatif (-Hal-

Kemandirian

jawab

hal baru yang selalu ingin dicoba,-

dibina sejak awal. Kebersamaan dan

Berusaha selalu ingin menjadi yang

bekerja

terbaik).

dan

sama

emosional.

untuk

Persaingan

ditumbuhkan
menghargai

tanggung

mengasah
yang

dengan
satu

sama

sehat
saling

lain

serta

(visual,

auditorial,

c.Kreatif

atau

(Menginginkan

adanya perubahan yang baru,Ingin
mengadakan
banyak

inovasi,

cara

untuk

Mempunyai
melakukan

menumbuhkan sikap kepemimpinan.

sesuatu,Tidak cepat putus asa, Tidak

Orientasi tujuannya adalah agar anak

mudah puas dengan hasil kerjanya dan

belajar lebih mendalam, anak lebih

selalu ingin berbuat terus, Menumbuh-

kritis dan kreatif, suasana belajar

kan

menjadi bervariasi serta meningkatkan

kritis,Mempunyai

kematangan emosional. Tidak kalah

d.Efektif (Memanfaatkan alat peraga

pentingnya

yang ada di sekitar,Diajak ke sumber

anak

siap

menghadapi

230

motivasi,

percaya

diri,

banyak

dan
cara.

Meningkatkan Keterampilan Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran-Mistaryono

belajar,

melakukan

Memanfaatkan

waktu

sering

observasi,
yang

disebut

dengan

langkah-

langkah pembelajaran atau strategi

ada,

Memanfaat kan rangkuman yang tepat,

pembelajaran.

Mengoptimalkan

skenario pembelajaran, seorang guru

panca

indera,

Dengan

disusun

sudah membuat format pada setiap

Mengatur stategi pembelajaran.

pertemuan dengan siswa. Bukan
Pelaksanaan pembelajaran PAIKEM

hanya sekedar format, melainkan

a. Persiapan

guru

1) Berpusat pada siswa

pembelajaran yang ideal dengan

sudah

Perubahan paradigma pembelajaran

karakter

sangat terasa saat ini. Dulu guru

diajarkan.

lebih

dominan

dalam

proses

mendesain

materi

pola

yang

sedang

4) Menerapkan asas fleksibilitas

pembelajaran atau dengan kata lain

Asas

pembelajaran berpusat pada guru

lentur dalam memahami kondisi

(teacher centered learning). Saat ini

yang akan dihadapi. Seorang guru

pembelajaran

tidak bisa kaku dalam menerapkan

berorientasi

pada

fleksibilitas,

artinya

lebih

aktivitas siswa (student centered

pola

learning)

Berbagai hambatan dalam proses

2) Guru membuat persiapan matang
Persiapan

bagi

seorang

pembelajaran

di

kelas.

pembelajaran akan dihadapi. Untuk

guru

itu, berbagai alternatif terutama

merupakan hal yang mutlak harus

berbagai metode harus disiapkan.

dikerjakan. Tanpa persiapan guru

Seorang guru tidak hanya terpaku

akan kehilangan arah dalam proses

pada satu metode yang ada. Jika hal

pembelajaran.

metode

itu sudah diantisipasi maka akan

dengan karakter materi yang akan

terjadi proses pembelajaran yang

diajarkan

mengasyikkan.

Berbagai

sudah

dipersiapkan

sebelum diajarkan.

5) Melayani perbedaan individual

3) Skenario pembelajaran secara rinci

Semua memaklumi bahwa anak

dan matang

mempunyai

Skenario merupakan salah satu dari

perbedaan cara

persiapan yang harus dibuat oleh

perbedaan kecerdasan. Untuk itulah,

guru. Skenario pembelajaran juga

dalam

231

perbedaan,
belajar

menangani

anak

baik
maupun

sudah

Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman 227-241

dipersiapkan

cara

pelayanannya.

Adapun

sumber

belajar

tangan

Seorang guru tidak bisa membuat

kedua adalah sumber belajar yang

anak sama seperti gerigi sisir, tetapi

sudah dihasilkan oleh orang lain,

disesuaikan dengan karakter dan

misalnya:

kepribadian yang khas yang dimiliki

perlengkapan

anak. Sebagaimana berbagai teori

media

sudah disepakati oleh para pakar

Seorang

pendidikan

PAIKEM

bahwa

setiap

anak

buku

paket

atau

perpustakaan,

pembelajaran
guru
tidak

dan

lainnya.

dalam

model

boleh

selaku

mempunyai modalitas belajar atau

menganggap buku paket sebagai

gaya

berbeda.

satu-satunya sumber belajar yang

Modalitas belajar yang dimiliki anak

lebih bervariatif, terutama sumber

ada tiga, yaitu gaya belajar visual,

belajar yang dihasilkan oleh siswa

auditorial dan kinestetik.

dan segala yang ada di sekitar.

belajar

yang

b. Proses

3) Merangsang keberanian siswa untuk

1) Mendengarkan

pendapat

siswa.

menyatakan

dan

menanyakan

Setiap anak mempunyai karakter

sesuatu.

dan keinginan yang berbeda untuk

menumbuhkan minat anak untuk

itu apa yang diinginkan siswa harus

menanyakan

didengarkan.

apa

menyatakan pengalamannya. Semua

merupakan

pembelajaran berpusat pada siswa

yang

Mendengarkan

diinginkan

penghargaan terhadap siswa.
2) Menggunakan

Guru

seyogyanya

sesuatu

atau

maka seorang guru bisa menggali

bermacam-macam

potensi yang ada pada siswa dengan

sumber belajar. Sumber belajar yang

memberikan rangsangan agar anak

harus dimiliki oleh guru adalah dari

mempunyai

sumber tangan pertama dan tangan

mengungkapkan sesuatu.

kedua.

Sumber

belajar

tangan

keberanian

dalam

4) Pertanyaan terbuka, menantang, dan

pertama, artinya sumber belajar

produktif.

yang langsung dialami oleh siswa,

berwawasan luas, pertanyaan yang

seperti

diberikan oleh guru diusahakan

pengalaman

kunjungan

Agar

anak

lebih

belajar, peristiwa yang dialami atau

mampu

dilihat,

nara

berpikir anak dengan pertanyaan

sumber, dan lingkungan sekitarnya.

terbuka. Dengan demikian, anak

situs

bersejarah,

232

mengembangkan

cara

Meningkatkan Keterampilan Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran-Mistaryono

akan

lebih

produktif

dalam

8) Siswa

memanjangkan

hasil

mengembangkan cara berpikir yang

karyanya.

lebih luas dan terbuka.

berarti bagi seorang anak adalah

5) Pemecahan

masalah

(problem

apa

yang

yang

sangat

dikerjakan

yang

mendapat pengakuan dari orang

mengarah pada

yang ada di sektiarnya, terutama

pemecahan yang dihadapi oleh anak

orang-orang yang sangat dicintai-

agar pembelajaran lebih menarik

nya. Dalam proses pembela-jaran,

dan bermanfaat.

siswa sering menunjukkan hasil

solving).

Pembelajaran

ketika

Sesuatu

dilakukan lebih

6) Menuntut hasil terbaik dari siswa.

karyanya, namun terkadang kurang

Guru menyiapkan dan mengarahkan

mendapat penghargaan. Mungkin

dalam proses pembelajaran sehingga

karena

mendapat hasil yang maksimal dari

mungkin dianggap kurang layak

siswa.

untuk diberikan penghargaan. Agar

7) Memberikan umpan balik seketika.
Kebiasaan

anak-anak

tidak

ada

tempat

atau

anak tumbuh motivasi yang lebih

memper-

besar, hasil karyanya dipajang di

tanyakan segala hal harus dapat

dalam

direspon dengan baik oleh guru.

karyanya.

Pertanyaan yang timbul dari anak itu

9) Kompetetif

kelas,

apa

pun

dan

bentuk

kooperatif.

didorong oleh kebutuhan psikologis

Persaingan dan kerja sama perlu

alamiah,

ingin tahu

diciptakan sejak dini. Persaingan

(curiosity). Banyaknya pertanyaan

dalam hal ini mempunyai pengertian

yang diajukan anak menunjukkan

bahwa ada perbedaan individu yang

dinamisme dan kreativitas. Melihat

perlu

gejala anak seperti ini, seorang guru

Setiap

harus memberikan umpan balik

mengembangkan potensi yang ada

seketika. Dengan demikian, akan

pada

muncul keingintahuan yang lebih

berperan

besar. Dalam kondisi seperti ini,

mengembangkan potensi ini. Di sisi

sebenarnya sudah terjadi proses

lain harus diciptakan kerja sama

pembelajaran yang berarti.

yang baik. Perbedaan yang satu

yaitu rasa

dengan

233

dikembangkan
anak

dirinya

harus

dan

untuk

yang

potensinya.
bisa

guru

sangat

menggali

lain

dan

mampu

Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman 227-241

mewujudkan rasa saling menghargai

Bimbingan Tehnis dalam Pembela-

dan mampu bekerja sama dengan

jaran.

baik.

Bimbingan
pembelajara

Kegiatan PAIKEM
Kegiatan

model

PAIKEM

yang

tehnis

dalam

merupakan

dilaksanakan

bimbingan

oleh

pengawas

haruslah bervariatif dan tidak monoton.

sekolah

Ada beberapa yang perlu diketahui,

profeionalisme

misalnya: Mengamati, mengukur dan

Bimbingan

mendiskripsikan, Mengajukan perta-

bagian

nyaan

Berdiskusi,

akademik, karena materi bimbingannya

berdebat, dan membuat rangkuman,

adalah masalah bagaimana guru dalam

Merencanakan

melakukan

melaksanakan pembelajaran. Pembe-

percobaan, Melaporkan, mempresen-

lajaran ini menjadi sangat penting,

tasikan, bermain peran, membuat puisi

karena pencapaian mutu pendidikan

atau hasil karya lain dan memajangkan.

atau

Ciri lulusan PAIKEM

pendidikan

dan

Jika

mencatat,

dan

proses

model

PAIKEM

dalamupaya

dari

meningkatkan

guru

tehnis

binaannya.

ini

merupakan

peaksanaan

pencapaian
sangat

mutu

supervise

output

dipengaruhioleh

bagaimana guru melaksanakan kegia-

dilaksanakan dengan benar, dengan

tan

asumsi dasar bahwa belajar merupakan

bimbingan tehnis ini difokuskan pada

proses individual, belajar merupakan

pembinaan

proses

harus

menerapkan pembelajaran PAIKEM du

menyenangkan, belajar harus selalu

kelasnya, dengan harapan penerapan

aktif, dan belajar tak pernah terhenti.

pembelajaran ini dapat meningatkan

Dengan demikian, akan menghasilkan

kemampuan analisis, dan kemampuan

lulusan

ciri-ciri

pemecahan masalah siswa serta agar

sebagai berikut:Berpikir kritis, kreatif,

siswa bisa mandri. Dengan pembe-

dan

belajar

lajaran ini diharapkan siswa akan selalu

mandiri,Bisa bertanggung jawab,Bisa

senang dalam mengikuti pembelajaran,

bekerja sama dengan orang lain.

dapat bekerjasama dengan teman dalam

sosial,

yang

belajar

mempunyai

produktif,Mampu

pembelajaran

di

kelas.Dalam

bagaaimana

guru

kelompok dengan tana tekanan ataupun
paksaan sehingga benr-benar akan
dapat mengembangkan potensi yang

234

Meningkatkan Keterampilan Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran-Mistaryono

ada pada diri siswa. Siswa akan

meliputi planning (rencana), action

berhasil

(tindakan), observation (pengamatan),

dalam

mencapai

prestasi

puncak manakala mereka dapat belajar

dan

dengan senang, belajar dengan tenang,

masuk

dan

tindakan pendahuluan yang berupa

tanpa

ada

Pembelajaran

rasa

tertekan.

PAIKEM

dirancang

(refleksi).

reflection
pada

siklus

1

Sebelum
dilakukan

identifikasi permasalahan.

untuk agar siswa dapat belajar dengan

Subyek penelitian dalam hal ini

tenang dan senang, dapat belajar tanpa

adalah

tekanan, dpat belajar secara aktif,

pembelajaran

sehingga dapat mencapai tujuan secara

Bimbingan teknis

efektif.Demikian

juga

dengan

SMP Negeri 2 Kamal Kecamatan

bimbngan

terhadap

guru

Kamal Kabupaten Bangkalan Tahun

akan

dapat

Pelajaran 2015/2016. Jumlah guru yang

kemampuan

mlaksa-

diamati atau menjadi subyek penelitian

nakan pembelajaran secara PAIKEM,

adalah sebanyak 5 orang di SMP

guru dibimbing oleh pengawas secara

Negeri 2 Kamal Kecamatan Kamal

rutin dan berkesinambungan, sehingga

Kabupaten Bangkalan Tahun Pelajaran

akhirnya guru akan dapat menemukan

2015/2016 yang semuanya adalah guru

kekurangannya dan berusaha untuk

pengajar dan telah mempunyai masa

meningkatkan kemamouan profesio-

kerja yang cukup.

tehnis

diharapkan

guru

meningkatkan

nalannya.

guru

Obyek

dalam

menerapkan

PAIKEM

melalui

pembelajaran di

Penelitiannya

adalah

kegiatan guru Bahasa Indonesia dalam
Metode Penelitian

melaksanakan pembelajaran PAIKEM.

Desain Penelitian.

Dengan

demikian

yang

menjadi

Sesuai dengan jenis penelitian

pengamatan peneliti adalah bagaimana

yang dipilih, yaitu penelitian tindakan

guru menerapkan pebelajaran PAIKEM

Sekolah,

di Kelasnya.

maka

menggunakan

penelitian
model

ini

penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam

tindakan dari Kemmis dan Taggart

menerapkan

(dalam

yaitu

Negeri 2 Kamal Kecamatan Kamal

berbentuk spiral dari sklus yang satu ke

Kabupaten Bangkalan Tahun Pelajaran

siklus yang berikutnya. Setiap siklus

2015/2016.

Sugiarti,

1997:

6),

235

PAIKEM

pada

SMP

Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman 227-241

Penelitian

ini

dilaksanakan

penerapan pembelajaran PAIKEM. 5).

selama 3 (tiga) bulan yakni pada bulan

Guru menyusun Rencana Pembelajaran

April sampai dengan bulan Juni 2016.

dan dikomunikasikan kepada pengawas
atau supervisor yang sekaligus sebagai
peneliti. Untuk ini guru diberi waktu

Prosedur Penelitian
Dalam

penelitian

tindakan

kurang lebih satu minggun untuk

sekolah ini dilakukan melalui beberapa

menyusun rencana pembelajaran yang

siklus,

akan diterapkan dalam pembelajaran

dan

masing-masing

siklus

dilakukan melalui beberapa tahapan

PAIKEM.

yakni

Tahap

tahap

perencanaan,

tahap

Pelaksanaan,

Pada

tahap

pelaksanaan, tahap observasi dan tahap

pelaksanaan ini guru yang menjadi

refleksi.

subyek penelitian menerapkan rencana

Tahap

Perencanaan,

tahap

pembelajaran yang telah disusun, yang

perancanaan ini peneliti melakukan

selanjutnya akan dinilai dan diamati

pertemuan dengan para guru kelas di

oleh pengawas sebagai peneliti.Hal

sekolahnya sendiri yakni di SMPN 2

yang diamati adalah tentang bagaimana

Kamal.

guru menerapkan pembelajaran yang

Hal-hal

yang

Pada

disampaikan

dalam pertemuan tersebut adalah :1).

dirancang

Temuan

mengikuti pembelajaran dengan baik

di

lapangan

tentang

sehingga

siswa

dapat

pembelajaran yang diamati peneliti

sesuai dengan kriteria Aktif,

yakni mayoritas guru dalam kegiatan

menyenangkan.

pembelajaran mendominasi aktifitas,

Tahap

sehingga siswanya pasif menerima

observasi ini peneliti yakni pengawas

pengetahuan dari guru. 2). Penjelasan

mengamati kegiatan pembelajaran yang

tentang pembelajaran yang seharusnya

dilakukan oleh guru. Acuan yang

dilakukan oleh guru yakni model

digunakan

atau

isntrumen

yang

pembelajaran PAIKEM. 3). Berdiskusi

digunakan

oleh

peneliti

dalam

dengan

mengamati

guru

tentang

kesulitan-

kesulitan yang dialami guru dalam

dengan

menerapkan

Penilaian

bimbingan teknis.

4).

Observasi,

Pada

pembelajaran
menggunakan
Kinerja

Guru

dan

tahap

adalah
Intsrumen
(IPKG).

Memberikan alternatif solusi terhadap

Instrumen ini terdiri dari dua macam

kesulitan yang dialami guru dalam

yakni : IPKG 1 dan IPKG2. IPKG 1

236

Meningkatkan Keterampilan Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran-Mistaryono

menilai tentang rencana pembelajaran

Instrumen Pengumpulan Data.

yang disusun guru, sedangkan IPKG 2
digunakan

untuk

mengamati

menilai

tentang

atau

pelaksanaan

Instrumen
untuk

yang

pengumpulan

penelitian

ini

digunakan
data

adalah

dalam

Instrumen

pembelajaran PAIKEM.

Penilaian Kinerja Guru atau yang

Tahap Refleksi, Pada tahap ini peneliti

disebut IPKG. Dalam penelitian ini

merangkum hasil pengamatan tentang

digunakan dua instrumen yakni IPKG 1

pembelajaran

untuk

yang digunakan untuk menilai Rencana

direnungkan dan disesuaikan dengan

Pembelajaran yang digunakan oleh

kriteria

ditetapkan

Guru dan IPKG 2 yang digunakan

berdaqsarkan IPKG. Dalam tahap ini

untuk menilai kgiatan pembelajaran

peneliti berkumpul lagi dengan subyek

guru.

pakem,

yang

telah

penelitian untuk membahas kekurangan

Untuk

mengupulkan

data

yang dilakukan dalam pembelajaran

penulis

siklus pertama. Dalam menyampaikan

observasi dan dokumentasi. Observasi

kekurangan

juga

dilakukan ketika guru melaksanakan

guru

pembelajaran

tersebut

memusyawarahkan

peneliti
dengan

menggunakan

sesuai

metode

dengan

tentang jalan keluar atau bagaimana

pembelajaran yang telah direncanakan.

cara

kegiatan

Dokumentasi digunakan untuk menilai

berikutnya.Kegiatan

rencana pembelajaran yang digunakan

demikian dilakukan secara berulang

guru yang sebelumnya telah diberikan

sehingga mencapai beberapa siklus

pembimbingan

sesuai

agar

memperbaiki

pembelajaran

hasil pencapaian maksimal.

Masalah banyaknya siklus tergantung
pencapaian

yang

penulisannya,

digunakan

sesuai

dengan pembelajaran yang diterapkan.

atau

Kriteria keberhasilan ditetapkan

telah

bahwa : Masing-masing guru maupun

ditetapkan dalam penelitian, sehingga

secara keseluruhan dinyatakan tuntas

jumlah siklus bisa 2 siklus atau 3

atau

siklus.

sebagai berikut :

ketercapaian

ketuntasan

RPP

dalam

kriteria

yang

berhasil

1. Kriteria

jika

mencapai

keberhasilan/ketuntasan

dalam menyusun RPP.

237

nilai

Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman 227-241

a. Guru dinyatakan telah berhasil
dalam

menyusun

dalam penerapan pembelajaran

rencana

kontekstual telah mendapat nilai

pembelajaran jika nilai rencana

minimal 80.

pembelajaran minimal 28 artinya
setiap aspek minimal mendapat

Hasil Penelitian dan Pembahasan

nilai 4 dari tujuh aspek penilaian

Siklus I

rencana pembelajaran.

Tahap

Observasi

dan

b. Penelitian ini dianggap selesai

pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada

atau berhasil jika 80 % dari guru-

tanggal 2 sampai dengan 4 Mei 2016.

guru

Pada

yang

menjadi

subyek

tahap

ini

Guru

melakukan

penelitian telah mendapat nilai

kegiatan

pembelajaran

dengan

minimal 28.

menerapkan

pembelajaran

PAIKEM

2. Kriteria

keberhasilan/

ketuntasan

dalam

pelaksanaan

Hasil pengamatan atau observasi

pembelajaran. Dalam menetapkan

pada siklus pertama dapat direkap

apakah

sebagai berikut.

penelitian

penelitian

pelaksanaan

melalui bimbingan teknis.

pembelajaran berhasil atau tidak,
maka

ditetapkan

Tabel 4.1

kriteria

Rekapitulasi hasil pengamatan siklus

keberhasilan atau kriteria ketuntasan

pertama.

dalam penelitian tindakan sebagai
berikut :
pelaksanaan

N
O
I

pembelajaran dinyatakan tuntas/

1

berhasil secara individu jika tiap

2

guru mencapai skor minimal 80,

II

artinya

minimal

1

mendapat nilai 4 dari 20 aspek

2

a. Penelitian

dalam

tiap

pengamatan

aspek

RENTANG
NILAI
Rencana
Pembelajaran
Kurang dari
28
Sama
atau
lebih dari 28
Pelaksanaan
Pembelajaran
Kurang dari
80
Sama
atau
kebih dari 80

JUM
GURU

KET

4

Belum berhasil

1

Berhasil

3

Belum berhasil

2

Berhasil

kegiatan

pembelajaran.

Siklus II

b. Penelitian ini dianggap selesai

Tahap

pelaksanaan

siklus

II

atau berhasil jika 80 % dari guru-

dilaksanakan pada tanggal 12 sampai

guru yang menjadi responden

dengan

238

14

Mei

2016

di

lokasi

Meningkatkan Keterampilan Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran-Mistaryono

penelitian.
kegiatan

Guru

melaksanakan

pembelajaran

dengan

pelaksanaan tindakan, dengan tujuan
untuk

memperoleh

mengacu pada persiapan yang telah

lebih

mendalam

disempurnakan dari siklus pertama.

tentang pelaksanaan pembelajaran pada

Tahap

dilaksanaan

siklus ketiga. Fokus observasi adalah

bersamaan dengan tahap pelaksanaan.

bagaimana proses penerapan tindakan

Pada siklus kedua ini sengaja ditambah

yang dilakukan pengajar dan siswa,

seorang observer agar pengamatan

aktivitas-aktivitas siswa, yang meliputi

menjadi

Observasi

lebih

sempurna

cermat

dengan

dilakukan
diperoleh

frekuensi

demikian

hasil

pertanyaan serta rekaman situasi kelas

observasi

yang

tersebut

penilaian

RENTANG
NILAI

I

Rencana
Pembelajaran
Kurang dari
28
Sama
atau
lebih dari 28
Pelaksanaan
Pembelajaran
Kurang dari
80
Sama
atau
kebih dari 80

1
2

menjawab

belajar mengajar.
Hasil observasi yang dilakukan
peneliti berupa skor perolehan nilai

N
O

II

dan

penilaian dala proses selama kegiatan

sebagai

Tabel 4.2
Rekapitulasi hasil pengamatan siklus
kedua.

2

bertanya

yang lain seperti penggunaan media,

berikut:

1

menyeluruh

lebih

berurut-turut
skor

dan

yang

dan

penelitian akan lebih akurat.
Adapun hasil

informasi

JUM
GUR
U

yang dapat dipaparkan sebagai berikut:

Tabel 4.3
Rekapitulasi hasil pengamatan siklus
ketiga.

KET

N
O
I

2

Blm berhasil

3

Berhasil

1
2
2

Blm berhasil

II

3

Berhasil

1
2

RENTANG
NILAI
Rencana
Pembelajaran
Kurang dari
28
Sama
atau
lebih dari 28
Pelaksanaan
Pembelajaran
Kurang dari
80
Sama
atau
kebih dari 80

Jum
Guru

KET

0

Blm berhasil

5

Berhasil

0

Blm berhasil

5

Berhasil

Siklus III
Observasi

siklus

ketiga

Hasil pengamatan pada rencana

dilaksanakan bersamaan dengan tahap

pembelajaran pada siklus pertama dan

pelaksanaan, yakni pada tanggal 28

siklus kedua terdapat perubahan yang

sampai dengan 31 Mei 2016. Observasi

sangat signifikan. Hasil pengamatan

dilakukan secara bersamaan dengan

pada siklus pertama masih banyak

239

Jurnal Pendidikan, Volume 9, Edisi 2, Halaman 227-241

ditemukan

kekurangan

Berdasar perbandingan nilai pada

sehingga

prosentase keberhasilan masih dibawah

tabel

kiteria

disimpulkan

keberhasilan

atau

kriteria

tersebut

diatas

bahwa:

dapatlah

Pada

siklus

ketuntasan dalam penelitian. Hasil

pertama masih terdapat 4 orang guru

pengamatan

tentang

yang belum mencapai nilai minimal

pembelajaran

pada

pelaksanaan
ketiga

keberhasilan dalam menyusun rencana

didapatkan bahwa untuk penilaian

pembelajaran sedangkan pada siklus

rencana

kedua 2 guru telah tuntas atau berhasil

siklus

pembelajaran

tidak

ada

seorang gurupun yang mendapat nilai

dalam

di bawah 28 dari 7 aspek yang diamati,

pembelajaran. Pada siklus ketiga tidak

artinya nilai minimal tiap aspek 4.

ada seorang gurupun yang hasil/ nilai

Perbandingan

penyusunan rencana pembelajarannya

hasil

pengamatan

menyusun

rencana

kurang 28. Semua guru hasil/nilai

tersebut dapat disajikan pada tabel 4.4.

penyusunan rencana pembelajarannya
tabel 4.4
perbandingan hasil pengamatan tentang
rencana pembelajaran masing masing
siklus

N
O

RENT
ANG
NILAI
1 Kurang
dari 28
2 Sama
atau
Lebih
dari 28

JUMLAH GURU
SIK
SIK
SIK
LUS
LUS
LUS
I
II
III
4
2
0
1

3

adalah 28 kelas.
Dengan

demikian

dapat

dikatakan bahwa supervisi akademik
dengan pendekatan kolaboratif dapat
meningkatkan kemampuan guru dalam
menyusun rencana pembelajaran.

Belum berhasil

5

Perbandingan hasil pengamatan

Tuntas

pelaksanaan

pembelajaran

dalam

bentuk tabel adalah sebagai berikut :
Jika
Pengamatan
Pembelajaran

Perbandingan
Tentang

Hasil
Rencana

Masing-masing

siklus

tersebut dituangkan dalam bentuk grafik

Tabel 4.5
Perbandingan Hasil Pengamatan
Tentang Pelaksanaan Pembelajaran
Masing masing siklus

maka akan menjadi sebagai berikut :
N
O

RENT
ANG
NILAI
1 Kurang
dari 80
2 Sama
atau
Lebih

240

JUMLAH GURU
SIK
SIK
SIK
LUS
LUS
LUS
I
II
III
3
2
0

2

3

5

Belum
berhasil
Tuntas

Meningkatkan Keterampilan Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran-Mistaryono

dari 80

dibawah 80 dalam pengamatan

Jika

Perbandingan

Pengamatan

Tentang

yang dilakukan peneliti. Artinya

Hasil

prosentase keberhasilan pada siklus

Rencana

ketiga

Pembelajaran Masing-masing siklus
tersebut

dituangkan

dalam

bentuk

grafik maka akan menjadi sebagai

mencapai

90%,

demikian

guru

telah

kriteria

keberhasilan

melaksanakan

berikut :

dengan
mencapai
dalam

pembelajaran

PAIKEM.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan.
Berdasar hasil penelitian dan
pembahasan

dapatlah

disimpulkan

bahwa :
Bimbingan Teknis Pembelajaran dapat
Berdasar

rekapitulasi

dan

pebandingan hasil pengamatan tentang
pelaksanaan pembelajaran kontekstual
dapatlah disimpulkan bahwa :
1. Pada siklus pertama masih terdapat
3 guru yang mendapatkan hasil
kurang dari 80 sedang yang tuntas
sebanyak 2 orang guru artinya
tingkat keberhasilannya mencapai
60%.
2. Pada siklus kedua terdapat 2 orang
guru yang mendapat nilai dibawah
kriteria keberhasilan,artinya tingkat
ketuntasannya mencapai 80%.
3. Pada

siklus

ketiga

didapatkan

Meningkatkan
dalam

yang

mendapatkan

Menerapkan

Guru

Pembelajaran

PAIKEM di SMP Negeri 2 Kamal
Kecamatan

Kamal

Kabupaten

Bangkalan Tahun Pelajaran 2015/2016
Daftar Pustaka
1. Depdiknas , 2006, Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional,
Jakarta.Depdiknas.
2. Dimyati, 2002, Belajar dan
Pembelajaran, Jakarta, Rineka
Cipta.
3. Furchan Arief, 2005, Pengantar
Penelitian Dalam Pendidikan,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
4.

kondisi guru bahwa ada satu orang
guru

Keterampilan

hasil

241

Wina
Sanjaya,2007,Strategi
Pembelajaran,Jakarta, Prenada
Media Group.