STRATEGI PEMUATAN ARTIKEL DI JURNAL INTE

STRATEGI PEMUATAN ARTIKEL DI JURNAL INTERNASIONAL
Didi Sukyadi
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstrak: Menulis karya ilmiah dan memublikasikannya merupakan dua hal yang bagi sebagian
kecil akademisi nampaknya tidak dapat diselesaikan sekaligus sebab masing-masing memerlukan
pengetahuan dan keterampilan tersendiri. Keterampilan menulis untuk publikasi pada jurnal
internasional bereputasi memerlukan perhatian khusus karena keterampilan itu tidak hanya
menuntut penguasaan substansi keilmuan, bahasa komunikasi ilmiah yang digunakan tetapi juga
keterampilan mengikuti konvensi-konvensi atau kesepakatan-kesepakatan dalam menulis
akademik seperti gaya selingkung, gaya bahasa yang digunakan, etika akademik dan konvensi
lainnya. Di sisi lain, mencari jurnal yang tepat dan kredibel dalam abad informasi ini tidaklah
mudah karena tidak semua informasi yang kita dapatkan bernilai kebenaran. Tidak semua jurnal
kredibel, tidak semua penerbit kredibel, dan tidak pula semua lembaga pemeringkat jurnal
kredibel. Bila salah memilih kita akan jadi korban. Disamping itu, terdapat pula prosedur kerja
yang berlaku dalam dunia publikasi ilmiah yang bila tidak dipahami penulis di awal atau akhir
dapat menimbulkan kesulitan. Bila salah merespon, kemungkinan kesuksesan kita dalam
publikasi ilmiah akan berkurang. Dalam tulisan ini akan diuraikan sejumlah pengalaman berkaitan
dengan pemilihan jurnal kredibel, tips pengiriman artikel kepada jurnal daring, dan bagaimana
merespon hasil review mitra bebestari. Pada bagian akhir tulisan diuraikan sepintas mengenai
langkah-langkah atau “move” yang harus diikuti dalam menyusun paragraf dan pendahuluan
untuk artikel ilmiah.

Katakunci: Jurnal nasional, jurnal internasional, data base, impact factor

PENDAHULUAN
Para ilmuwan melakukan publikasi ilmiah untuk berbagi dengan masyarakat ilmiah mengenai
temuan-temuan atau metode baru yang mutakhir dan orisinil, melakukan rasionalisasi atas hasil
yang dipublikasikan, melakukan review atau telaah kritis dalam kajian tertentu atau merangkum
topik atau bahasan tertentu. Dengan demikian publikasi ilmiah dapat berupa hasil penelitian,
hasil pemikiran, telaah kritis (review), makalah posisi (position paper), resensi buku (book review),
editorial, atau obituari. Naskah yang layak dipublikasikan adalah naskah yang orisinil, yaitu
mengandung kebaruan tertentu, signifikan atau penting dalam bidangnya serta memiliki
keterbacaan yang tinggi. Bisa jadi sebuah naskah substansinya bagus tetapi karena bahasanya
kurang bagus, nilai substansinya akan hilang. Editor biasanya tak menginginkan naskah yang
duplikasi atau pernah dipublikasikan sebelumnya, laporan yang tidak terkait minat ilmiah atau
cakupan jurnal ilmiah yang dikelolanya, sudah ketinggalan zaman, serta yang sulit dibaca karena
struktur artikel, tata bahasa atau tatatulis yang lemah.
Lantas, artikel seperti apa yang dapat dipublikasikan? Pae (2009) mendeskripsikan bahwa bila kita
menjawab "ya" atas pertanyaan-pertanyaan di bawah ini berarti artikel itu dapat dipublikasikan.
 Apakah kita telah melakukan suatu yang baru dan menarik?
 Apakah kita telah memberikan solusi atas masalah-masalah yang sulit?
 Sudahkah kita mengkaji secara mendalam hasil terakhir dalam kajian yang kita bahas?

 Apakah hasil yang kita temukan menarik atau berguna bagi orang lain yang sebidang dengan
kita?
 Apakah temuan kita membentuk sebuah ceritera yang utuh, baik dan lengkap?
Selanjutnya, sebelum menulis kita juga harus mengenali siapa pembaca kita. Apakah kita menulis
untuk pembaca yang umumnya ahli teori, peneliti terapan, campuran dari keduanya, atau
1

pembaca yang lebih umum. Kita perlu menyesuaikan informasi yang akan kita sampaikan beserta
gaya penulisannya sesuai pertimbangan tadi. Bahkan jurnal dalam bidang yang sama pun dapat
menyambangi pembacanya yang berlatar belakang berbeda. Setiap jurnal memiliki gayanya
sendiri-sendiri, apakah dalam format penulisan, gaya selingkung, konvensi pengutipan yang
digunakan, dan bahasa yang dipilih. Oleh karena itu, sebelum kita menulis kenali dulu "guidelines
for the authors" jurnal yang kita tuju yang dilanjutkan dengan membaca beberapa artikel yang
telah dipublikasikan dalam jurnal tersebut. Tulisan yang disusun lebih berdasar pada pengalaman
ini dirancang menggunakan pendekatan flashback. Pertama akan diuraikan bagaimana kita
memilih jurnal yang kredibel, bagaimana cara mengirimkan naskah dan merespon hasilnya.
Kedua, tulisan akan diakhiri dengan membahas bagaimana kita dapat menyiapkan naskah
bermutu yang layak dipublikasikan pada jurnal idaman kita.
TIPS MEMILIH JURNAL
Sebelum menulis bahkan sebelum memulai penelitian, Langkah pertama yang harus kita lakukan

adalah memilih jurnal yang akan kita kirimi naskah. Pilihlah jurnal yang kredibel baik jurnal
nasional maupun internasional. Baik jurnal nasional maupun internasional yang kredibel memiliki
pembeda yang sangat jelas dengan jurnal yang tidak kredibel atau abal-abal. Jurnal nasional
adalah majalah ilmiah yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) Karya ilmiah ditulis dengan
memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan, 2) Memiliki ISSN, 3) Memiliki terbitan versi online
atau daring, 4) Dikelola secara profesional: ketepatan keberkalaan, ketersediaan petunjuk
penulisan, identitas jurnal, dll., 5) Bertujuan menampung atau mengomunikasikan hasil-hasil
penelitian ilmiah dan atau konsep ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu, 6) Ditujukan kepada
masyarakat ilmiah/peneliti yang mempunyai disiplin-disiplin keilmuan yang relevan, 7)
Diterbitkan oleh penerbit/badan ilmiah/organisasi profesi/perguruan tinggi dengan unit-unitnya,
8) Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan atau Bahasa Inggris dengan abstrak dalam
Bahasa Indonesia, 9) Memuat karya ilmiah dari penulis yang berasal dari minimal dua institusi
yang berbeda, 10) Mempunyai dewan redaksi/editor yang terdiri atas para ahli dalam bidangnya
dan berasal dari minimal dua institusi yang berbeda. Jurnal nasional yang memenuhi kriteria
sebagaimana disebutkan dihargai maksimal 10, sedangkan bila terindeks DOAJ atau laman lain
sesuai dengan pertimbangan tim pakar Dirjen Dikti diberi nilai yang lebih tinggi dari jurnal
nasional yaitu maksimal 15. Jurnal nasional terakreditasi Dikti dihargai maksimal 25 dalam PAK.
Jurnal internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut (butir8): 1) Karya
ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan, 2) Memiliki
ISSN, 3) Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol

dan Tiongkok), 4) Memiliki terbitan versi online, 5) Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar
di bidangnya paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara, 6) Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam
1 (satu) terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari 4 (empat) negara, 7) Terindeks oleh
database internasional bereputasi: Web of Science, Scopus, Microsoft Academic Search, dan/atau
laman sesuai dengan pertimbangan tim pakar Ditjen Dikti.
Jurnal internasional bereputasi adalah jurnal yang memenuhi kriteria jurnal internasional
sebagaimana disebutkan di atas dengan kriteria tambahan mempunyai faktor dampak (impact
factor) dari ISI Web of Science (Thomson Reuters) atau Scimago Journal Rank (SJR) mempunyai
urutan tertinggi dalam penilaian karya ilmiah dan dinilai paling tinggi 40. Jurnal yang memenuhi
kriteria jurnal internasional dan terindeks oleh database internasional bereputasi (Web of Science,
Scopus, atau Microsoft Academic Search) namun belum mempunyai faktor dampak (impact
factor) dari ISI Web of Science (Thomson Reuters)atau Scimago Journal Rank (SJR) dalam penilaian
karya ilmiah dan dinilai paling tinggi 30. Jurnal yang memenuhi kriteria jurnal internasional pada
butir 8 yang belum terindeks pada database internasional bereputasi (Web of Science, Scopus,
atau Microsoft Academic Search) namun telah terindeks pada database internasional seperti
2

DOAJ, CABI, Copernicus, dan/atau laman sesuai dengan pertimbangan tim pakar Ditjen Dikti dan
dapat dinilai karya ilmiah paling tinggi 20.
Impact factor (IF) dari sebuah jurnal akademik adalah sebuah ukuran yang menggambarkan ratarata sitasi atas artikel yang dipublikasikan dalam jurnal tersebut. Ukuran itu digunakan untuk

menunjukkan pentingnya jurnal itu dalam bidang keilmuannya. Jurnal ber-impact factor tinggi
lebih kredibel daripada jurnal ber-impact factor rendah. Misalnya, jika sebuah jurnal memiliki
impact factor 3, setiap artikel dalam jurnal itu rata-rata dikutip sebanyak 3 kali. Tidak semua database memberikan data impact factor. Jadi gunakan saja jurnal ber-impact factor yang diakui Dikti
sebagai acuan seperti ISI Web of Science dan Scimago Journal Rankings. Untuk mengecek jurnal
itu ber-impact factor atau tidak, kita bisa mengecek dalam basis data mereka atau mengecek data
yang dikeluarkan oleh pemilik basis data tertentu seperti Thomson Reuter. Misalnya, untuk
mengecek impact factor jurnal pada SJR, dalam Google kita ketik Scimago Journal Rankings, lalu
cari berdasarkan disiplin ilmu atau negara, atau dengan memasukan kata kunci tertentu, lalu
tekan refresh. Basis data yang dianggap bereputasi tapi tidak memberikan data impact factor
adalah Scopus, Web of Science, Microsoft Academic Search, SSCI, Econlit, PubMed, Science
Direct, Academic Search Elite, Science Citation Index, dan lain-lain. Di level paling rendah adalah
basis data yang tidak dianggap bereputasi tetapi memenuhi standar praktek baik dalam tata
kerjanya seperti CABI, Copernicus, DOAJ, EBSCOhost, Proquest, dan sejenisnya.
Dalam pemilihan jurnal, kita harus berhati-hati atas jurnal yang tidak kredibel atau jurnal abalabal. Yang pertama kali harus dilakukan adalah mengecek daftar jurnal yang di-blacklist Dikti.
Dengan menggunakan Google dengan mudah kita menemukan bahwa ada jurnal internasional
yang di-blacklist Dikti, yaitu: Biology Agriculture and Healthcare, terbitan IISTE International
Institute for Science Technology & Education. Journal of Natural Sciences Research terbitan IISTE
International Institute for Science Technology & Education, Jurnal Asian Social Science (Canada),
dan International Journal of Business and Social Science (USA). Jurnal nasional yang oleh Dikti
dianggap meragukan adalah PERCIKAN, Ikatan Keluarga Besar Universitas Jambi (IKBUJ) –

Bandung, INOVASI, Jurnal Kajian Pendidikan, Jurnal Himpunan Mahasiswa dan Alumni Pasca
Sarjana asal SUMUT, Aktualita, Kantor KPN – Bung Kopertis Wilayah IX Sulawesi, PROSPEK, Kantor
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX Sulawesi, IQRA Journal Ilmiah LP2S UMI, Jurnal
Tadulako, Alamat : Jl. Sekeloa Gg. Loa II RT 01 RW 02 Bandung. Ada pula jurnal yang oleh Dikti
dinyatakan sebagai jurnal palsu, yaitu AGRITEK, BULETIN PENELITIAN, DIDAKTIKA, dan JAM
(JURNAL APLIKASI MANAGEMENT).
Jeffrey Beall (http://scholarlyoa.com/) seorang pustakawan pada Universitas Colorado, Denver,
USA, mengeluarkan daftar jurnal predator, yaitu jurnal yang dibuat bukan untuk pengembangan
ilmu tetapi untuk mencari keuntungan pribadi. Ciri jurnal predator yang gampang dilihat adalah
adanya biaya terbit yang mahal yang ditetapkan sebelum artikel dinyatakan diterima. Jurnaljurnal bereputasi umumnya tidak meminta penulisnya untuk bayar. Semua pengelola jurnal
bereputasi termasuk mitra bebestarinya umunya tidak dibayar. Oleh karena itu, hindari mengirim
artikel ke jurnal berbayar. Proses review jurnal predator juga relatif cepat, yaitu dalam waktu 1-2
minggu dan tidak ada korespondensi mengenai hasil review bagi yang ditolak atau diterima, serta
tak ada korespondensi antara penulis dan editor tentang perbaikan naskah. Untuk mengecek
keaslian mitra bebestari, kirim email ke salah satu mitra bebestari yang tercantum dalam daftar.
Bila mitra bebestari yang bersangkutan merespon dan menyatakan benar dirinya mitra bebestari
jurnal itu, berarti jurnal itu bukan jurnal predator. Bila alamat email mitra bebestarinya tidak
dicantumkan, ada kemungkinan jurnal itu jurnal predator karena ada sesuatu yang
disembunyikan. Jurnal predator terkadang mencatut nama-nama orang yang terkenal dalam
disiplin ilmu tertentu untuk menjadi mitra bebestari tanpa mengontak dan menanyakan

3

kesediaan orang itu. Jurnal predator juga tidak mencantumkan nama institusi, alamat negara,
alamat email, dan alamat webnya secara transparan. Jurnal predator biasanya menggunakan
bahasa Inggris yang tidak standar, banyak kesalahan grammar (misalnya, instruction for the
editors), banyak kesalahan ketik, kesalahan ejaan, dan ketidakakuratan dalam pengutipan.
Ciri lain dari jurnal predator menurut Jeffrey Beall (http://scholarlyoa.com/) dalah menerbitkan
artikel yang telah diterbitkan di tempat lain (double publication), menerbitkan artikel yang
mengandung plagiat, menyalin “authors guidelines” dari jurnal lain tanpa mengedit atau
menyesuaikannya, memberikan informasi yang salah mengenai identitas jurnal itu seperi alamat,
penanggung jawab utama, alamat kontak dan sejenisnya, jumlah mitra bebestari yang relatif
sedikit, laman web yang jelek, tautan webnya banyak yang mati, menggunakan kata-kata “leading
publisher, international, advanced, etc.” padahal faktanya jurnal itu baru edisi pertama atau
kedua, penerbitnya menerbitkan banyak macam jurnal, tidak menggunakan ISSN atau DOI, tidak
melakukan proses peer review, serta menggunakan alamat email tak berbayar seperti yahoo.com,
gmail.com, dan email gratis lainnya. Ciri lain jurnal predator adalah sering menggunakan kata
“impact factor” agar nampak kredibel, padahal sesungguhnya tidak. Agar nampak kredibel, jurnal
predator juga sering menggunakan pengindeks baru yang namanya masih asing yang tidak jelas
kriteria dan cara kerjanya seperti apa. Terakhir, jurnal predator biasanya tidak konsisten dalam
penerbitan. Dengan kata lain, jadwal terbit yang ditetapkan sering dilanggar sendiri. Di bawah ini

daftar laman penting untuk mengecek keberadaan jurnal predator dalam blognya Jeffery Beall,
yaitu: http://scholarlyoa.com/individual-journals/
Selain jurnal predator dan jurnal palsu, ada pula jurnal bajakan (hijacked journals), yaitu jurnal
yang namanya membajak nama-nama jurnal yang sudah terkenal sehingga penulis pemula
menjadi bingung mana yang asli dan mana yang bajakan. Tujuan pembajakan menurut Jeffrey
Beall (http://scholarlyoa.com/) jelas untuk mencari keuntungan sesaat dengan memanfaatkan
kelemahan mereka yang awam dalam teknologi informasi. Daftar jurnal yang membajak nama
jurnal lain dapat diperiksa dalam daftar sebagai berikut: http://scholarlyoa.com/otherpages/hijacked-journals/
Berikutnya ada juga penerbit predator (predatory publishers), yaitu penerbit yang tidak
memperhatikan praktek baik dan standar mutu dalam penerbitan tetapi bermaksud mencari
untung dengan merugikan orang lain. Salah satu penerbit palsu adalah Lambert Publishing yang
menyasar skripsi, thesis dan disertasi mahasiswa kita untuk dipublikasika. Mereka mengirim email
secara acak dengan menggunakan bahasa Inggris yang tidak standar. Setelah mendapatkan
korbannya, mereka meminta penulis mengedit naskahnya sendiri dan mengirimkannya kepada
LAP. Lambert hanya memberi halaman cover dan halaman publikasi dan ISBN dan memasukannya
ke Amazon.com sehingga nampak kredibel. Kalau penulisnya mau beli, harganya menjadi mahal,
padahal mereka tak kerja apa-apa. Penerbit palsu dapat diperiksa dalam daftar Jeffrey Beall
(http://scholarlyoa.com/) dengan alamat sebagai berikut: http://scholarlyoa.com/publishers/
Pengindeks palsu atau disebut Jeffrey Beall sebagai misleading matric juga harus diwaspadai.
Yang dimaksud pengindeks palsu adalah pengindeks yang berperan seolah-olah melakukan

pengindeksan padahal sebetulnya hanya taktik agar para penulis mengirim artikel dan
menerbitkannya bersama mereka padahal dari sisi metode dan teknologi serta transparansi hal
itu tidak dilakukan. Yang termasuk kategori ini diantaranya Citefactor, indexCopernicus, dan lainlain. Kriteria pengindeks palsu menurut Jeffrey Beall adalah laman webnya tidak transparan
dalam kaitannya dengan lokasi, manajemen dan pengalaman, menarik bayaran pada jurnal yang
diindeks-nya, nilai impact factor setiap jurnal terus meningkat dari tahun ke tahun, menggunakan
Google Scholar sebagai basis data padahal Google Scholar tidak membedakan mana jurnal
predator mana yang bukan, menggunakan nama “impact factor”, metode yang digunakan tidak
4

orisinil dan tidak ilmiah, serta semata-mata dimaksudkan untuk mencari uang. Daftar pengindeks
palsu yang dikeluarkan Jeffrey Beall (http://scholarlyoa.com/) dapat dicek di
http://scholarlyoa.com/other-pages/misleading-metrics/
Publikasi pada Jurnal internasional edisi khusus/suplemen atau jurnal ilmiah nasional
terakreditasi edisi khusus/suplemen yang memuat artikel yang disajikan dalam sebuah
seminar/simposium/lokakarya dapat dinilai sama dengan jurnal edisi normal (bukan edisi khusus)
namun tidak dapat digunakan untuk memenuhi syarat publikasi kenaikan jabatan akademik. Perlu
ditekankan, edisi khusus/suplemen ini harus diproses seperti pada penerbitan non edisi khusus
(terbitan normal) dan memenuhi syarat-syarat karya ilmiah. Proses penilaian jurnal yang hanya
mempunyai edisi elektronik disamakan dengan kriteria jurnal yang berlaku (tidak dibedakan).
Artikel dalam jurnal nasional yang terindeks oleh DOAJ atau laman lain sesuai dengan

pertimbangan tim pakar Dirjen Dikti yang berbahasa Indonesia dinilai maksimal 15 dan yang
berbahasa Inggris 20. Jurnal nasional yang tidak memenuhi kriteri jurnal nasional disetarakan
dengan publikasi pada proseding yang tidak didiseminasikan pada suatu seminar atau yang
lainnya. Jurnal ilmiah yang walaupun ditulis dalam Bahasa Resmi PBB namun tidak memenuhi
syarat-syarat sebagai jurnal ilmiah internasional, disetarakan dengan jurnal ilmiah nasional tidak
terakreditasi.
Berdasarkan paparan di atas, sebelum kita mengirim artikel, bila hanya untuk kenaikan golongan
kita bisa memilih jurnal nasional, jurnal nasional terakreditasi, atau jurnal internasional terindeks
di DOAJ, CABI, Proquest, EBSCO, Emerald, Science Direct, dan yang setingkat itu. Namun bila kita
membutuhkan publikasi yang dapat pula digunakan untuk promosi ke Lektor Kepala atau guru
besar, paling tidak kita harus memilih jurnal terindeks di Thomson Reuter (ISI Web of Science)
atau Scopus. Berikut ini nama-nama jurnal dalam bidang ilmu sosial yang sudah masuk dalam
Scimago Journal Rankings (SJR) yang sengaja dipilihkan sebagian besar jurnal-jurnal yang berada
di negara-negara yang diperkirakan persaingannya masih bisa ditembus.
Daftar jurnal dalam bidang sosial yang masuk SJR
Humaniora
1. Southern African Humanities, South Africa
2. Pertanika Journal of Social Science and Humanities,
Malaysia.
3. Rupkatha Journal of Interdisciplinary Studies in Humanities

4. Humanities Diliman, Philippines
5 . Kemanusiaan: The Asian Journal of Humanities, Malaysia
Linguistik
1. Language and Linguistics. Taiwan.
2. 3L: Language, Linguistics, Literature. Malaysia.
3. Poznan Studies in Contemporary Linguistics. Poland.
4. VIAL - Vigo International Journal of Applied Linguistics. Spain.
5, Taiwan Journal of Linguistics. Taiwan.
7. ITL - International Journal of Applied Linguistics. Belgium.
8. Electronic Journal of Foreign Language Teaching, Singapore
9. GEMA Online® Journal of Language Studies, Malaysia
10. Asian EFL Journal
11. Asia TEFL Journal

5

Sastra
1. Foreign Literature Studies. China.
2. Research in Contemporary World Literature, Iran.
3. World Literature Studies. Slovakia.
4. Forum for World Literature Studies. China.
5. Journal of Language and Literature. Azerbaijan.
6. IUP Journal of Commonwealth Literature. India.
Pendidikan
1. South African Journal of Education. South Africa.
2. Perspectives in Education. South Africa.
3. Frontiers of Education in China. China.
4. Educational Research and Reviews. Kenya.
5. Journal of Physical Education and Sport. Romania.
6. KEDI Journal of Educational Policy. South Korea.
7. South African Journal for Research in Sport, Physical Education and Recreation. South Africa.
8. Journal of Teacher Education for Sustainability. Poland.
9. New Educational Review. Poland.
10. Histo1ry of Education and Children's Literature. Italy.
11. International Journal of Early Childhood Special Education. Turkey.
12. International Electronic Journal of Mathematics Education. Turkey.
13. New Horizons in Education. China.
14. Educational Sciences. Croatia.
15. Elementary Education Online. Turkey.
16. European Journal of Physical and Health Education. Poland.
17. International Journal of Management in Education. Switzerland.
18. Journal of Psychological and Educational Research. Romania.
19. Journal of Science Education. Colombia.
20. Journal of Special Education and Rehabilitation. Macedonia.
21. Adolescence education newsletter. Thailand.
22. Contemporary Educational Research Quarterly. Taiwan.
23. Biochemistry and Molecular Biology Education. United States.
24. Physics Education. United Kingdom.
25. Journal of Economic Education. United Kingdom.
26. Journal of Economics and Economic Education Research. United States.
27. Malaysian Journal of Learning and Instruction, Malaysia
28. Asia Pacific Education Researcher, Philippines
Hubungan internasional
1. European Journal of International Relations. United Kingdom.
2. British Journal of Politics and International Relations. United Kingdom.
3. Journal of International Relations and Development. United Kingdom.
4. International Relations. United Kingdom.
5. International Relations of the Asia-Pacific. United Kingdom.
Administrasi bisnis
1. Asia-Pacific Journal of Business Administration. United Kingdom.
Pajak
1. International Tax and Public Finance. United States.
6

2. Journal of International Accounting, Auditing and Taxation. Netherlands.
3. Journal of the American Taxation Association. United States.
4. Journal of Taxation. United States.
5. Tax Policy and the Economy. United States.
6. Advances in Taxation. United States.
7. e-Journal of Tax Research. Australia.
Sejarah
1. Studies in History. India
2. Frontiers of History in China. China.
3. Social Evolution and History. Russian Federation.
4. IUP Journal of History and Culture. India
Geografi
1. Malaysian Journal of Tropical Geography. Malaysia.
2. Publications - Institute of Geography and Spatial Organization, Polish Academy of Sciences.
Poland.
3. Indonesian Journal of Geography. Indonesia.
4. Journal of Environmental Management and Tourism. Romania.
Pariwisata
1. Geojournal of Tourism and Geosites. Romania.
2. Tourism and Hospitality Management. Croatia.
3. Journal of Human Values. India.
Seni
1. Arts of Asia. China.
2. Connaissance des Arts. Turkey.
Musik
1. Musicae Scientiae. Belgium.
2. Revista Musical Chilena. Chile.
3. Arti Musices. Croatia.
4. Musica Hodie. Brazil.
5. Cuadernos de Musica, Artes Visuales Artes Escenicas. Colombia.
Ekonomi
1. Brazilian Journal of Political Economy. Brazil.
2. Society and Economy. Hungary.
3. Economy of Region. Russian Federation.
Hukum
1. Asian Journal of WTO and International Health Law and Policy. Taiwan.
2. Asia Pacific Law Review. China.
3. Frontiers of Law in China. China.
4. Hong Kong Law Journal. China.
5. Journal of Advanced Research in Law and Economics. Romania.
6. Journal of East Asia and International Law. South Korea.
7. Masaryk University Journal of Law and Technology. Czech Republic.
8. NTUT Journal of Intellectual Property Law and Management. Taiwan.
7

9. Baltic Journal of Law and Politics. Poland.
Ilmu sosial
1. Social Dynamics. South Africa.
2. Social Sciences. Pakistan.
3. Analise Social. Portugal.
4. Mana: Estudos de Antropologia Social. Brazil.
5. Periodica Polytechnica, Social and Management Sciences. Hungary.
6. Journal of Social Research and Policy. Romania.
7. Pakistan Journal of Life and Social Sciences. Pakistan.
8. Asia-Pacific Social Science Review. Philippines .
9. Tempo Social: Revista de Sociologia da USP. Brazil.
10. Journal of the Social Sciences. Kuwait.
11. Kasetsart Journal - Social Sciences. Thailand.
12. Social and Economic Studies. Jamaica.
13. Socialni Studia. Czech Republic.
14. Andamios: Revista de Investigacion Social. Mexico.
15. Dirasat: Human and Social Sciences. Jordan.
16. Social Change. India.
17. Sri Lanka Journal of Social Sciences. Sri Lanka.
Manajemen
1. Journal of Business Economics and Management. Lithuania.
2. Journal of Business Economics and Management. Lithuania.
3. Management. Croatia.
4. E a M: Ekonomie a Management. Czech Republic.
5. Knowledge Management and E-Learning. China.
6. Problems and Perspectives in Management. Ukraine.
7. International Business Management. Pakistan.
8. International Journal of Economics and Management. Malaysia.
9. International Journal of Engineering Business Management. Croatia.
10. Investment Management and Financial Innovations. Ukraine.
11. Theoretical and Empirical Researches in Urban Management. Romania.
12. Asia Pacific Management Review. Taiwan.
13. Asian Academy of Management Journal. Malaysia.
14. Asian Academy of Management Journal of Accounting and Finance. Malaysia.
15. Administratie si Management Public. Romania.
17. Asian Journal of Management Cases. India.
18. Journal of Financial Management and Analysis. India.
19. Asia-Pacific Journal of Accounting and Economics. China.
20. Asian Journal of Business and Accounting. Malaysia.
TIPS MENGIRIM NASKAH
Setelah memilih jurnal yang kredibel, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah
mengirimkan artikel. Namun sebelum itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama kita
dalam waktu yang bersamaan hanya boleh mengirim sebuah artikel pada satu jurnal dan
menunggunya sampai ada keputusan diterima atau ditolak. Biasanya lama peer review bervariasi
dari 2 bulan hingga lebih dari satu tahun bahkan lebih lama dari itu. Bila kita sudah tak sabar
karena terlalu lama menunggu dan akan mengirimkan naskah kita ke jurnal lain, kirim email ke
editor jurnal itu dan katakan artikel ditarik kembali. Jangan mengirim artikel yang sama pada dua
jurnal yang berbeda dalam waktu yang bersamaan karena kalau dua-duanya diterima selain

8

melanggar etika juga akan menyebabkan kita dianggap melakukan tindakan plagiat. Jurnal yang
kredibel tidak akan menoleransi hal itu terjadi.
Pengiriman artikel dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, bila penerbit jurnal belum
menggunakan sistem jurnal daring atau Open Journal System (OJS), pengiriman dapat dilakukan
di luar sistem melalui email. Kedua, bila jurnal yang akan dituju telah sepenuhnya daring,
pengiriman artikel dilakukan melalui sistem OJS dengan terlebih dahulu melakukan registrasi
sebagai penulis pada sistem. Ikuti langkah registrasi yang ada pada sistem OJS laman jurnal yang
dituju dan kirimkan naskah melalui sistem tersebut. Setelah pengiriman anda akan mendapatkan
pemberitahuan otomatis dari sistem. Bila dewan editor meminta naskah suplemen seperti CV,
data, lampiran, copyright agreeement, pernyataan tidak ada conflict of interest, atau sejenisnya,
kita harus segera memenuhinya. Setelah itu, ikuti perkembangan yang terjadi. Bila belum ada
perkembangan, kita dapat mengirim email ke dewan editor tentang posisi naskah kita. Bila sudah
ada respon dari editor bahwa naskah harus diperbaiki, lakukan segera segala permintaan dan
rekomendasi dari dewan editor dan mitra bebestari. Bila kita diminta memperbaiki naskah dalam
waktu tiga hari, lakukan dalam 3 hari. Jangan coba-coba menghindar dari permintaan atau batas
akhir yang ditetapkan dewan editor karena merekalah yang berkuasa memuat atau menolak
naskah kita. Janganlah kita nawar atau ngomel-ngomel dengan apa yang harus dilakukan atau
beralasan sibuk atau ada tugas ke luar negeri. Bila kita membuat editor tidak nyaman atau
tersinggung, naskah kita walaupun sudah dinyatakan diterima bisa saja dibatalkan.
Sebelum artikel dikirim, pastikan format artikel mengikuti petunjuk bagi penulis dari jurnal yang
akan dituju. Perhatikan jenis huruf, besar huruf (font size), jumlah kolom, margin kiri/kanan dan
atas/bawah, jumlah kata dalam judul, kepenulisan (authorships), alamat dan afiliasi penulis,
abstrak, kata kunci, gambar dan tabel, tata cara pengutipan dan referensi harus sesuai dengan
petunjuk bagi penulis yang disediakan (APA, MLA, Harvard, dll?) atau mengikuti gaya selingkung
yang ditetapkan. Judul sebaiknya ringkas dan menggambarkan substansi. Judul menggunakan
frasa seperti “sebuah analisis semitik deskriptif menggunakan .....” sebaiknya dihindari. Afiliasi
harus ditulis menggunakan bahasa Indonesia, jangan menggunakan bahasa Inggris. Gunakan
Universitas Pendidikan Indonesia daripada Indonesia University of Education. Alamat email juga
harus menggunakan email resmi kampus yang berbayar seperti [email protected] daripada
[email protected]. Masalah kepenulisan juga harus diselesaikan dengan baik. Yang menjadi
penulis pertama atau corresponding author adalah peneliti yang banyak bekerja dan
berkontribusi atas penelitian dan tulisan yang dihasilkan, bukan karena senioritas. Bila yang
dikirim adalah tulisan mahasiswa, pembimbing menempati posisi penulis kedua atau ketiga.
Sebelum dikirim, cek orisinalitas tulisan kita dengan Turnitin agar bisa diperbaiki bila
orisinalitasnya masih bermasalah. Lakukan proses proof reading secara berlapis agar terhindar
dari kesalahan tatabahasa atau ketidakcermatan dalam penulisan. Bila perlu, proses pembacaan
ulang naskah dilakukan oleh lebih dari satu orang dan melibatkan teman sejawat yang cermat dan
menguasai substansi tulisan kita. Bila naskah masih bermasalah dalam bahasa Inggrisnya,
gunakan penerjemah profesional atau konsultan artikel yang ahli dalam bidangnya agar tulisan
kita enak dibaca. Bila dipandang perlu, gunakan perangkat lunak untuk membantu memperbaiki
tatabahasa selain Thesaurus, grammar checker atau spelling checker seperti Whitesmoke agar
keterbacaan artikel kita makin baik. Ikuti pula tatacara pengutipan yang dianjurkan. Bila dalam
petunjuk harus menggunakan APA, MLA, Harvard atau lainnya, ikuti secara total dan cermat agar
editor merasa terbantu.
Pastikan naskah yang akan dikirim bebas dari plagiat. Gunakan instrumen pencegah plagiat
sebelum kegiatan menulis dilakukan baik menggunakan yang sederhana dalam MS Word, Zotero,
Mendeley, atau perangkat lunak lainnya. Namun walaupun telah menggunakan perangkat lunak,
9

cek lagi akurasi pengutipan kita secara manual. Jangan sampai yang dikutip di naskah tidak ada
dalam referensi atau yang terdaftar dalam referensi tidak dikutip dalam naskah. Kita tidak boleh
menoleransi kesalahan penulisan nama penulis, tahun, tempat penerbitan dan nama penerbitnya
sebab kesalahan penulisan ejaan berarti plagiat dan zero tolerance atas kesalahan ejaan, atau
penomoran tabel, grafik dan gambar.
Artikel yang telah direview dan prospektif diterbitkan akan dikirim kembali ke penulis. Perbaiki
naskah sesuai dengan masukan dari mitra bebestari dan tenggat waktu yang ditetapkan editor.
Setelah diperbaiki, naskah dikirim kembali ke editor untuk diedit ulang dan dilayout. Setelah
proses layout selesai, penulis akan diberi versi naskah akhir yang bila kita setujui, naskah itulah
yang akan diterbitkan. Naskah itu disebut Proof. Perubahan redaksional dan kepenulisan tidak
mungkin lagi dilakukan setelah itu sehingga perlu dicek ulang data, tabel, gambar, dan kutipan.
Persetujuan penulis mengenai naskah akhir biasanya dilakukan secara tertulis melalui copyright
transfer agreement yang harus kita kirim bersama-sama dengan naskah akhir. Setelah semua
selesai, tugas penulis selanjutnya adalah mengecek tampilan publikasi daring dan meminta cetak
lepasnya bila penerbit memiliki versi cetak.
Bila artikel kita ditolak, jangan menyerah. Perhatikan saran atau masukan dari mitra bebestari,
perbaiki dan kirim ulang ke jurnal lain yang lebih pas sebab tidak ada artikel yang jelek tetapi yang
ada adalah pengiriman ke jurnal yang tidak tepat. Bila masukan dari mitra bebestari tidak terlalu
membantu, jangan ambil pusing, perbaiki semampu kita, minta masukan dari teman sejawat dan
kirimkan ulang. Artikel ditolak bukan masalah karena kita bukan satu-satunya yang artikelnya
ditolak, bukan aib dan bukan dosa. Yanag berdosa adalah kalau kita tidak pernah mencoba
mengirim artikel karena takut ditolak. Bahkan teman sejawat yang sering publikasi di Scopus
tetap saja artikelnya banyak ditolak. Yang harus membuat kita lebih besar hati adalah seorang
penulis yang mengirimkan artikel ke sebuah jurnal dimana ia juga menjadi mitra bebestari
ternyata bisa ditolak juga artikelnya. Jadi terus mencoba-mencoba dan mecoba sampai berhasil.
Yang dicari mitra bebestari adalah alasan mengapa artikel itu menarik bagi pembaca dan
memberikan informasi baru. Penulis harus menggambarkan pertanyaan bagaimana gambaran
penelitian penulis dibanding peneliti atau metode lainnya. Gunakanlah gambar untuk
meningkatkan kualitas pemahaman pembaca, bukan hanya sekedar hiasan saja. Semua kajian
pustaka yang relevan harus dimasukan ke dalam naskah dan juga harus mutakhir paling tidak dua
tahun ke belakang. Perbanyak referensi dari sumber jurnal dan bukan hanya dari buku saja.
Tunjukkan kepada mitra bebestari bahwa kita mengetahui dan menguasai wilayah kajian kita,
membaca informasi mutakhir dan layak memberi kontribusi atas kemajuan bidang ilmu kita.
Namun bila ada jurnal yang membatasi tahun dan jumlah referensi, kita harus mengikutinya
dengan memilih yang terpenting saja. Sering artikel ditolak mitra bebestari karena rujukannya
tidak mutakhir dan tidak meyakinkan.
Dalam menyikapi masukan dari mitra bebestari, kita jangan mengharapkan pujian dari editor atau
mitra bebestari, tetapi berharaplah kritikan atau masukan pedas atas tulisan kita. Justru kita
harus sedih dan heran bila naskah kita tak mendapat masukan, jangan-jangan memang naskah
kita tidak dicanya. Editor biasanya langsung menolak naskah yang tidak mengikuti petunjuk bagi
penulis. Misalnya, jumlah kata yang diminta 5000 kata ternyata naskah kita hanya 3500 kata, ya
pasti ditolak. Jangan sakit hati atas kritikan mitra bebestari karena sesungguhnya tidak ada
penelitian yang sempurna. Bacalah masukan berkali-kali, buatlah jadwal dan strategi bagaimana
merevisinya. Luangkan waktu untuk melakukan revisi. Jangan serahkan revisi pada orang lain
(penulis kedua atau anggota peneliti) atau mesin pembantu (spelling checker, grammar checker,
atau Whitesmoke). Bersikaplah realistis apakah akan melakukan revisi atas saran yang diberikan
atau mengirimkan artikel itu ke jurnal lain. Berikan respon kepada editor atau mitra bebestari
10

secara jelas dan akurat per poin (kalau perlu berikan penomoran atas setiap respon) termasuk
atas masukan yang diberikan secara daring dalam naskah. Setelah respon pertama disampaikan,
tunggulah revisi selanjutnya. Bila kita diminta memperbaiki yang kedua kalinya, perhatikan nada
editor baik-baik. Apakah harus melakukan revisi lebih banyak atau merespon atas masukan yang
penting-pentingnya saja dan apakah kita punya kemampuan untuk melakukannya. Bila tidak akan
mampu merevisi sebagaimana diinginkan editor, pertimbangkan untuk mengirim artikel kita ke
jurnal lain.
TIPS MENYIAPKAN NASKAH
Sebelum menulis naskah, perhatikan penggunakan tenses baik-baik. Menurut laman University of
Melbourne, kita disarankan menggunakan simple past dalam abstrak, sedangkan dalam
pendahuluan kita menggunakan simple present. Dalam kajian pustaka, simple present tense harus
kita gunakan jika kita yakin bahwa temuan yang kita kutip masih berlaku kebenarannya walaupun
penelitiannya dilakukan pada masa lalu. Simple present digunakan ketika kita menyatakan sebuah
teori atau ketika membahas pendapat kita mengenai penelitian lain atau kajian pustaka tertentu.
Kita juga dapat menggunakan present perfect dalam merujuk penelitian sebelumnya untuk
menunjukkkan kebaruan penelitian tersebut. Kebaruan dapat berupa kebaruan positif, yaitu
bahwa penelitian sebelumnya telah memberi dasar yang kuat bagi penelitian kita atau kebaruan
negatif, yaitu ketidakcukupan kajian yang telah dilakukan. Ketika merujuk pendapat peneliti lain
yang benar pada masa lalu, namun mungkin sekarang sudah berubah, kita menggunakan simple
past. Namun ketika merujuk kepada pandangan atau temuan pada masa lalu yang saat ini masih
relevan, kita menggunakan present perfect. Tenses ini merupakan alternatif penggunaan simple
present dan umumnya digunakan dengan verba laporan (e.g. find, explain, argue, dll). Dalam
bagian metode, kita menggunakan simple past dan kalimat pasif sering digunakan dalam konteks
ini. Namun ketika merujuk ke gambar atau tabel, kita menggunakan simple present. Sedangkan
ketika merujuk ke metode penelitian orang lain, kita menggunakan simple past. Dalam bagian
hasil dan pembahasan, kita menggunakan the simple past untuk menggambarkan secara rinci
temuan kita, tetapi menggunakan present tense untuk merujuk kepada gambar dan tabel. Kita
boleh menggunakan past tense untuk meringkas temuan bersama-sama dengan present tense
untuk menjelaskan atau menafsirkan makna temuan. Dalam bagian kesimpulan, kita
menggunakan berbagai jenis tenses yang relevan.
TIPS MENULIS ABSTRAK
Yang harus disiapkan pertama kali dalam sebuah artikel adalah halaman judul. Judul harus singkat
dan padat tidak lebih dari 12-14 kata, berupa frase, bukan kalimat. Frase yang membicarakan
metode atau lokasi sebaiknya dihindari dalam judul, misalnya “Sebuah studi kasus di Kota
Bandung” atau “sebuah kajian Systemic Functional Linguistics mengenai …” Setelah judul
cantumkan nama penulis tanpa gelar akademik. Yang namanya hanya satu, gunakan inisial atau
nama orang tua agar memiliki dua nama. Putuskan dengan baik siapa yang akan disimpan sebagai
nama pertama, kedua dan seterusnya. Yang paling banyak berkontribusi harus disimpan sebagai
nama pertama. Setelah nama penulis, tuliskan alamat lengkap baik berupa alamat kantor,
maupun alamat rumah bila gaya selingkung jurnal memintanya. Bila yang diminta hanya alamat
email, cukup email saja yang dicantumkan. Nama afiliasi gunakan versi Indonesianya, sedangkan
email juga harus menggunakan email resmi universitas.
Abstrak harus terdiri atas satu halaman saja dan dibuat dalam satu paragraf. Tidak boleh ada
kutipan apapun di dalam abstrak. Abstrak sebuah artikel hasil penelitian harus meliputi
pendahuluan yang membicarakan mengenai latar belakang pentingnya topik yang dibahas,
mengemukakan kesenjangan atau gap yang ada serta penelitian yang dilakukan. Selanjutnya,
abstrak juga harus berisi metode penelitian yang digunakan, temuan dan pembahasan serta
kesimpulan dan ditambahkan pula kata kunci. Menurut Adnan (2009), ada tiga tahapan yang
11

harus kita lalui manakala menulis abstrak. Dalam tahap pertama kita harus menciptakan ruang
penelitian dengan menyatakan pentingnya penelitian yang kita lakukan. Misalnya:
“Minangkabaunese is commonly known for its ragam adat, a specific culturaltraditional style of the language that has been regarded as having a high value.
However, over the last two decades, the ragam adat tends to dry up” (from Adnan,
2009)
Kemudian kita menunjukkan kesenjangan, perbedaan, atau kelemahan penelitian sebelumnya
dengan menggunakan kata kunci however, but, unfortunately. Misalnya:
“This theory (Minimalist theory) stands out for its greater power of generalization, and
yet it lacks the capacity to explain some natural language data, namely, language not
only as a set of grammatical sentences, but also a means of social communication
reflecting socio-cultural values of its speakers.” (from Adnan, 2009).
Berikutnya kita harus menggambarkan penelitian yang kita lakukan. Misalnya"
The purpose of this research is ….
This paper is to present thoroughly the orthography of the languages in Alor regency. (from
Adnan, 2009).
Dalam tahap dua kita harus mendeskripsikan prosedur atau metode penelitian. Gambarkan data
dan metode yang kita gunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang kita ajukan.
Misalnya:
“Data are taken from audio-recording. Verbal reactions from the interactions in class
are analyzed using the critical discourse analysis theory based on the principles of
systemic-functional grammar”
Ketika kita menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis data, kita dapat menyatakan
prosedur penelitian kita secara ringkas. Namun, ketika menggunakan analisis kualitatif, kita dapat
menggambarkan prosedur analisis data secara lebih lengkap.
Tahap ketiga adalah meringkas hasil penelitian kita dengan menggambarkan secara ringkas
temuan utama penelitian berdasarkan pertanyaan atau tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
Misalnya:
“It can be concluded that that interpersonal relationship is still very much dominated by
the teachers who have the managerial authority as well as the knowledge in class.”
Terakhir, kita mengakhiri abstrak dengan mengevaluasi atau membandingkan penelitian kita
dengan penelitian lainnya. Misalnya:
“These results indicate that speakers of Indonesian are only capable of using the
language in survival and social communication.”
Ikuti abstrak dengan kata kunci sekitar tiga atau empat kata. Kata kunci sangat diperlukan dalam
mempermudah mesin pencari menemukan penelitian kita. Oleh karena itu, cari kata kunci yang
umum, mudah diingat dan banyak digunakan orang.
TIPS MENULIS PENDAHULUAN
Langkah berikutnya adalah menyusun pendahulan. Tahap pertama yang harus dilakukan dalam
menyusun pendahuluan adalah memutuskan wilayah kajian yang dapat dibagi menjadi beberapa
fase:
12

Fase 1: membuat klaim sentral. Untuk pembaca spesialis internasional klaim sentral tidak dibatasi
oleh batas wilayah atau administrasi negara tertentu, namun mengkaji isu dalam kajian tertentu.
Dalam kajian Islam, hubungan antara negara dan hukum syariah merupakan kajian bagi pembaca
yang mempelajari hubngan antara Syariah Islam dan negara. Misalnya:
Recently, there has been considerable interest in Islamic Syariat (law) and the state.
In recent years, a number of scholars have re-examined the role of Islamic law and the
state.
In the last few years, the issue of Islamic syariat has attracted a lot of interest.
Untuk pembaca spesialis internasional dari berbagai disiplin ilmu, klaim sentral diperuntukkan
bagi pembaca secara umum, bukan pembaca dari disiplin ilmu tertentu. Misalnya:
Media coverage of the Afghan burqa and the recent revival of the dispute over
headscarves in Europe have drawn a great deal of public attention to veiling among
Muslim women. (from Adnan, 2009).
Fase kedua yang harus dilakukan adalah melakukan generalisasi mengenai kajian yang kita
lakukan. Generalisasi dibuat untuk menunjukkan bahwa kita menguasai bidang yang dikaji dan
untuk memberikan penilaian atas perkembangan terkini yang terjadi. Misalnya:
Many people believe that there have been renewed efforts to establish Islamic law in
Indonesia since the fall of Suharto. (from Adnan, 2009).
This view has received a considerable support recently. For example, ….
There have been many critics toward the view that ….
Some Islamic parties in Indonesia have attempted to revive Islamic syariah in Indonesia.
Recently, Indonesia and several other countries in Asia were hit by tsunami disaster.
Currently, Indonesia is having multi-facet crises. (from Adnan, 2009).
Fase ketiga yang harus dilakukan adalah mengkaji dan melaporkan penelitian sebelumnya. Ingat
penelitian terdahulu yang dilaporkan hanyalah yang relevan dengan topik yang dibahas, tidak
bertele-tele, dan mendukung apa yang akan kita sampaikan. Misalnya:
Clark yang meneliti pemerolehan bahasa seorang anak usia 0-5 tahun secara longitudinal,
yaitu Eve, anaknya sendiri, melaporkan bahwa …
Tahap kedua yang harus dilakukan adalah memutuskan wilayah khusus kajian. Langkah ini dapat
dilakukan dengan terlebih dahulu menyangkal atau mendebat klaim peneliti sebelumnya.
Misalnya:
However, this approach suffers from a number of weaknesses
However, the claim has several limitations
Unfortunately, this view is rather weak. (from Adnan, 2009).
Selanjutnya, yang harus kita lakukan adalah menunjukkan kekosongan atau kelangkaan dalam
kajian pustaka pada tataran topik yang kita bahas:
Extensive literature exists on this topic, especially in the field of sociology and ethnology.
Though most of the works refer to passages in the Qur’an as one of the reasons for veiling,
little research has actually explored the details of these passages and the shifts in their
interpretation by later generations. (from Adnan, 2009).
Langkah berikutnya adalah mengajukan pertanyaan baru akibat adanya gap atau kelangkaan
dalam literatur tersebut. Misalnya:
13

This study is quite informative, but there are still questions to be answered.
From these studies, one important question remains unanswered.
Langkah terakhir adalah meneruskan tradisi dalam dunia ilmiah, yaitu setiap karya yang dibuat
dimaksudkan untuk melengkapi karya-karya yang sudah ada sehingga pengetahuan kita atas
suatu hal menjadi semakin baik.
Studies about the impacts of tsunami have covered only the areas around Banda Aceh.
These studies should also cover other areas in order to gain a more complete picture of the
impacts of the disaster. (from Adnan, 2009).
Tahap tiga yang harus dita lakukan adalah menggambarkan penelitian kita sendiri dengan
menyebutkan tujuan utama penelitian yang kita lakukan. Misalnya:
The purposes of this study are …
This study was designed in order to …
Langkah berikutnya adalah menjelaskan struktur artikel yang kita buat. Misalnya:
This article follows the following structure.
This article is structured in the following way.
Langkah ketiga adalah melaporkan penelitian yang kita lakukan. Topik, tema atau judulnya apa.
Gambarkan secara ringkas. Misalnya:
This study examined the implementation of liberal democracy in Indonesia since Indonesian
independence.
In this research, rhetorical patterns of research articles were studied.
TEKNIK MERINGKAS DAN PARAFRASE
Dalam sebuah laman web http://www.slideshare.net/samisoomro24/paraphrasing-techniques
berisi dokumen power point mengenai teknik paraphrase disebutkan bahwa salah satu
keterampilan yang amat penting dalam menulis kajian pustaka adalah melakukan parafrase, yaitu
mengatakan hal yang sama dengan cara yang berbeda dengan menggunakan kata-kata kita
sendiri. Kita dapat melakukan parafrase dengan menggunakan gabungan teknik baik berupa
mengubah klausa menjadi frase (atau sebaliknya), mengubah kalimat langsung menjadi tidak
langsung (atau sebaliknya), mengubah kalimat aktif menjadi pasif (atau sebaliknya), mengubah
penggunaan kata dengan persamaannya (sinonim) atau bentuk kata (word forms).
Your bags will be carried by a hotel
employee.

1. Mengubah klausa menjadi frase
After he studied, John took a nap.
After studying, John took a nap.

4. ……mengganti kata menggunakan sinonim.
A hotel employee will carry your bags.
Your bags will be carried by a hotel
employee.

2. Mengubah kalimat langsung menjadi
kalimat tidak langsung
Mr. Lee said, “I am ready for lunch.”
Mr. Lee said he was ready for lunch.

5. Mengubah bentuk kata
Menggunakan kata keterangan daripada kata
sifat.

3. Mengubah kalimat aktif menjadi pasif
A hotel employee will carry your bags.
14

Menggunakan sebuah verba untuk
menggantikan nomina
GROG is an accurate typist.
GROG types accurately.

After eating lunch, Mike slept a little.
9. Menggunakan teknik gabungan
Mengubahnya menjadi frase, menambahkan
sinonim atau definisi.
The house that is across the street is old.
The house across the street is old.
The house on the other side of the street is
old.
The dwelling on the other side of the road is
ancient.

6. Mengubah dengan sinonim
Menggantikan kata-kata asli dengan kata
yang bermakna sama.
The stallion was content with the mare.
7. Bila tidak menemukan sinonim kita dapat
menggantikan kata-kata asli menggunakan
definisi.
The stallion was content with the mare.
The male horse was happy with the female
horse.

10. Mengubah kata transisi
Although it was raining, Bob walked to work.
It was raining, but Bob walked to work.
It was raining; however, Bob walked to work.

11. …… dan mengubah bentuk kata
8. Menggunakan teknik gabungan
Although it was raining, Bob walked to work.
Mengubahnya menjadi frase, dan
It was raining, but Bob walked to work.
menambahkan sinonim atau definisi.
It was raining; however, Bob walked to work.
After he ate lunch, Mike took a nap.
Berikut ini contoh bagaimana teknik paraphrase sebagaimana disebutkan di atas digunakan.
Contoh:
This model provides a microeconomic
This framework has a clear basis in
theoretic rationale. It explains why
microeconomic theory. The explanation
researchers have failed to find consistent
accounts for why people working in the area
evidence. They have not found the superiority have not proven their initial assumption.
of one teaching technique over another.
Their assumption was that one pedagogical
These techniques have not led to better
technique has clear advantages over the
production of learning in economics (Becker,
others. However, the evidence was not
1997, p. 9).
conclusive. It did not show that one
pedagogical style led to a better
understanding of economics
(Becker 1997 p 9)
(Dari Beaumont (n.d.), Teaching and Learning Unit: Melbourne University)
PUSTAKA ACUAN
Adnan, Z. F. (2009). Merebut hati Audiens internasional: Strategi jitu meraih publikasi di jurnal
ilmiah (edisi kedua). Jakarta: Masyarakat Linguistik Indonesia.
Beamount, T. (n.d). Paraphrasing and Summarising. Teaching and Learning Unit. University of
Melbourne. Accessed 23 November 2015 from:
http://fbe.unimelb.edu.au/__data/assets/pdf_file/0010/631567/6_Paraphrasing_and_Su
mmarising2012.pdf
Beall, J. (n.d.). Scholarly Open Access. Accessed 23rd November 2015 from:
http://scholarlyoa.com/
Pae, K.S. (2009). How to write a world class theoretical paper: Tips, traps and travesties. Taiwan:
Elsevier Author Workshop Sep 2009. Accessed online on 21 October 2015 from:
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=
8&ved=0CCEQFjABahUKEwiC6oa_5NLIAhXIGY4KHeS5CIY&url=http%3A%2F%2Ftaiwan.els