ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENILAI

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 4, No. 1 , Januari – Juni 2018

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENILAI KINERJA
KEUANGAN PADA PT. TAISO PHARMACEUTICAL INDONESIA
Deswati Supra
Dosen STIE Rahmaniyah Sekayu
E-mail: deswatisupra@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Taiso Pharmaceutical
Indonesia. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep laporan keuangan
dan konsep kinerja keuangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis rasio laporan keuangan. Penelitian ini
menemukan bahwa kinerja keuangan perusahaan untuk periode 2014 sampai 2016 berdasarkan
rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabillitas tergolong kategori baik.
Kata kunci : laporan keuangan dan kinerja keuangan

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Tujuan pendirian perusahaan adalah
mencari keuntungan. Peningkatan keuntungan
bisa diraih dengan meningkatkan pendapatan
atau penjualan dan menggunakan biaya
dengan efisien. Keuntungan perusahaan
digambarkan
pada
laporan
keuangan
perusahaan, yaitu pada laporan laba rugi dan
penghasilan komphehensif lain pada akhir
periode. Keuntungan atau laba perusahaan
merupakan salah satu alat yang menunjukkan
kinerja keuangan perusahaan, semakin besar
laba yang diperoleh semakin baik kinerja
keuangan perusahaan.
Laporan keuangan perusahaan terdiri
dari laporan posisi keuangan atau neraca,
laporan
laba

rugi
dan
penghasilan
komprehensif lain atau laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas atau laporan laba
ditahan, dan laporan arus kas, serta dilengkapi
dengan catatan atas laporan keuangan. Kinerja
keuangan perusahaan bisa dinilai dengan

berbagai cara, salah satunya dengan
menggunakan rasio. Pengukuran rasio yang
digunakan
terdiri dari rasio likuiditas,
solvabilitas, aktivitas, rentabilitas, dan
profitabilitas.
PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia
memulai kegiatan komersialnya pada tahun
1972. Perusahaan bergerak di bidang farmasi
yaitu pabrikan obat-obatan Over the Counter
(OTC) dan Etikal, baik untuk pasar dalam

negeri dan luar negeri. Ruang lingkup
kegiatan Perusahaan adalah mengembangkan,
mendaftarkan, memproses, memproduksi dan
menjual produk kimia, farmasi dan kesehatan.
Perusahaan ini pertama kali menjual
saham/melepas saham ke publik (go public)
pada tanggal 29 Maret 1983. Laporan posisi
keuangan PT.
Taisho Pharmaceutical
Indonesia tahun 2014-2016 adalah sebagai
berikut:

38

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 4, No. 1 , Januari – Juni 2018

Tabel 1.
PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia

Laporan Posisi Keuangan
Tahun 2014 sampai dengan 2016 (Dalam Ribuan Rupiah)
Tahun
Keterangan
2014
2015
Asset
Asset Lancar
Kas dan Setara Kas
Piutang usaha:
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Piutang lain-lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Persediaan
Biaya dibayar dimuka
PPh Badan lebih bayar
Total Asset Lancar
Aktiva Tetap

Asset pajak tangguhan
Asset tetap
Asset tak berwujud
Asset lain-lain
Total Asset Tetap
Total Asset
Liabilitas
Liabilitas jangka pendek
Utang usaha:
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang lain-lain:
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang pajak:
PPh Badan
Pajak Lain-lain
Akrual
Kewajiban imbalan kerja
Total liabilitas jangka pendek

Liabilitas jangka panjang
Kewajiban imbalan kerja
Jumlah Liabilitas
Ekuitas
Modal Saham Preferen
Modal Saham Biasa
Tambahan modal disetor
Saldo Laba dicadangkan

2016

192.780.126

158.735.408

165.035.779

16.106.851
100.815.838


22.264.102
103.575.520

32.987.405
109.858.625

6.502.249
43.373.562
1.596.792
4.916.017
366.091.435

9.941.700
57.152.273
886.784
12.910.832
365.466.619

415.637
6.515.616

57.209.237
798.380
11.259.862
384.080.541

4.559.950
87.174.799
485.839
1.040.697
93.261.285
459.352.720

6.119.940
90.312.268
285.696
1.842.999
98.560.903
464.027.522

7.080.423

86.021.584
208.243
1.842.999
95.153.249
479.233.790

477.520
31.631.645

3.422.805
45.529.554

1.296.903
55.661.124

6.357.979
10.266.378

6.644.870
7.065.851


8.386.140
7.334.451

5.349.848
3.374.450
18.827.643
7.432.361
83.717.824

4.509.850
2.004.933
24.381.855
8.710.434
102.270.152

8.862.315
2.062.527
24.451.661
5.943.314

113.998.435

6.755.953
90.473.777

7.703.883
109.974.035

10.405.565
124.404.091

972.000
9.268.000
77.036.000
1.680.637

972.000
9.268.000
77.036.000
2.084.560

972.000
9.268.000
77.036.000
2.451.714

39

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 4, No. 1 , Januari – Juni 2018

Saldo Laba belum dicadangkan
279.922.306
Total Ekuitas
368.878.943
Total Liabilitas dan Ekuitas
459.352.720
Sumber : PT. Taiso Pharmaceuntical Indonesia, 2017
Berdasarkan data pada Tabel 1, dapat
dijelaskan bahwa dari Tahun 2014 ke tahun
2015, asset lancar mengalami penurunan,
sedangkan pada Tahun 2016, asset lancar PT
Taiso Pharmaceuntical Indonesia mengalami
peningkatan.
Total
asset
mengalami
peningkatan dari tahun 2014 sampai 2016.
Ditinjau dari total liabilitas jangka pendek
mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Ekuitas mengalami penurunan pada tahun
2015 dibandingkan dengan tahun 2014,

264.692.927
354.053.487
464.027.522

265.101.985
354.829.699
479.233.790

sedangkan pada tahun 2016 mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2015.
Kinerja keuangan juga diukur
berdasarkan informasi yang terdapat pada
laporan
laba
rugi
dan
penghasilan
komprehensif lain. Berikut ini disajikan data
tentang laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain PT Taiso Pharmaceuntical
Indonesia Tahun 2014 sampai dengan Tahun
2016:

Tabel 2.
PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Tahun 2014 sampai dengan 2016 (Dalam Ribuan Rupiah)
Tahun
Keterangan
2014
2015
Penjualan bersih
497.501.571
Beban pokok penjualan
(201.981.351)
Laba kotor
295.520.220
Beban penjualan dan distribusi
(80.420.496)
Beban umum dan administrasi
(6.935.803)
Penghasilan keuangan
5.476.243
Pendapatan lain-lain
6.466.441
Laba sebelum PPh
220.106.578
Beban PPh
(55.298.569)
Laba tahun berjalan
164.808.009
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi
Pengukuran kembali imbalan kerja
Beban pajak terkait
Kerugian komprehensif lain setelah
pajak
Penghasilan komprehensif tahun
164.808.009
berjalan
Laba per saham (dalam rupiah)
16.314
Sumber : PT. Taiso Pharmaceuntical Indonesia, 2017
Berdasarkan data pada Tabel 2, dapat
dilihat bahwa penjualan bersih PT Taiso
Pharmaceuntical Indonesia dari Tahun 2014
sampai dengan Tahun 2016 mengalami
peningkatan yang diikuti dengan peningkatan
laba kotor setiap periodenya. Laba tahun
berjalan pada tahun 2015 mengalami
penurunan, sedangkan pada tahun 2016 laba

2015

514.708.068
(218.688.700)
296.019.368
(107.416.765)
(8.884.220)
7.683.412
11.228.110
198.629.905
(48.422.643)
150.207.262

566.565.662
(249.333.669)
317.231.993
(105.027.816)
(10.853.220)
3.287.192
15.213.913
219.852.062
(54.656.691)
165.195.371

(2.062.188)
515.547
(1.546.641)

(1.195.084)
298.771
(896.313)

148.660.621

164.299.058

14.529

16.146

tahun berjalan mengalami peningkatan. Hal
ini menunjukkan kinerja keuangan perusahaan
mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
Berdasarkan fenomena yang diuraikan
dalam latar belakang tersebut, maka peneliti
tertarik melakukan penelitian dengan judul:
Analisis Laporan Keuangan dalam Menilai
Kinerja
Keuangan
pada
PT.
Taiso
40

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 4, No. 1 , Januari – Juni 2018

Pharmaceutical Indonesia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengukur Kinerja Keuangan
pada PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia.

2.3 Konsep Kinerja Keuangan
Salah satu alat untuk mengukur
kinerja keuangan adalah analisis rasio.
Menurut Harahap (2010), rasio keuangan
merupakan angka yang diperoleh dari hasil
perbandingan dari satu akun laporan keuangan
dengan akun lainnya yang mempunyai
hubungan yang relevan dan signifikan.
Harahap (2010), juga mengemukakan bahwa
analisis
rasio
memiliki
keunggulan
dibandingkan dengan teknik analisis lainnya,
yaitu:
1. Rasio merupakan angka-angka/ikhtisar
statistik yang lebih mudah di baca dan di
tafsirkan.
2. Rasio merupakan pengganti yang lebih
sederhana dari informasi yang disajikan
laporan keuangan yang sangat rinci dan
rumit.
3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah
industri lain.
4. Menstandarisir ukuran atau skala
perusahaan.
5. Sangat bermanfaat sebagai bahan dalam
mengisi
model-model
pengambilan
keputusan dan model prediksi.
6. Lebih mudah melihat trend perusahaan
serta melakukan prediksi di masa yang
akan datang.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
diuraikan di atas rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimanakah menilai
dan mengetahui kinerja keuangan PT. Taiso
Pharmaceutical Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian dari rumusan
masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kinerja keuangan PT. Taiso
Pharmaceutical Indonesia.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2010), laporan
keuangan adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak
yang berkepentingan dengan data perusahaan.
Martono (2010:52), berpendapat bahwa
laporan keuangan yang baik dan akurat dapat
memberikan manfaat antara lain dalam,
pengambilan keputusan investasi, keputusan
pemberian kredit, penilaian aliran kas,
penilaian sumber ekonomis, melakukan klaim
terhadap
sumber
dana,
menganalisis
perubahan yang terjadi terhadap sumber dana,
dan menganalisis penggunaan dana.

2.4 Rasio Likuiditas
Menurut Kasmir (2012), rasio
likuiditas adalah kemampuan perusahaan
untuk membayar kewajiban-kewajibannya
yang segera harus dipenuhi. Analisis rasio
likuiditas ini dapat dilihat dari:
1. Current ratio
Current ratio adalah rasio yang
membandingkan antara antara aset yang
dimiliki perusahaan dengan hutang jangka
pendek. Jika rasio current ratio di atas
200% maka dinyatakan baik dan
sebaliknya jika rasio kurang dari 200%
maka dinyatakan kurang baik Rasio ini
dihitung dengan rumus:

2.2 Analisis Laporan Keuangan
Menurut Pastowo (2010), analisis
laporan keuangan merupakan suatu proses
untuk membedah laporan keuangan ke dalam
komponen-komponennya.
Sedangkan
menurut Harmono (2011), analisis laporan
keuangan adalah alat analisis bagi manajemen
keuangan
perusahaan
yang
bersifat
menyeluruh,
dapat
digunakan
untuk
mendeteksi atau mendiagnosis tingkat
kesehatan perusahaan, melalui analisis kondisi
arus kas atas kinerja organisasi perusahaan
baik yang bersifat persial maupun kinerja
organisasi secara keseluruhan.

Current Ratio=

Aktiva Lancar
Utang Lancar

41

X 100%

Jurnal Akuntanika, Vol. 4, No. 1 , Januari – Juni 2018

ISSN 2407 - 1072

2. Quick ratio
Rasio ini menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk membayar utang dengan
aset yang likuid. Quick ratio merupakan
rasio antara aset lancar sesudah dikurangi

Quick Ratio=

persediaan dengan hutang lancar. Jika
rasio quick ratio di atas 100% maka
dinyatakan baik dan sebaliknya jika rasio
kurang dari 100% maka dinyatakan kurang
baik. Rasio ini dihitung dengan rumus:

Aktiva Lancar - Persediaan
Utang Lancar

1.

2.5 Rasio Solvabilitas
Kasmir (2012), menyatakan rasio
solvabilitas
adalah
rasio
yang
menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam
membayar
kewajiban
jangka
pendek/panjangnya
apabila
perusahaan
dilikuidasi. Terdapat 2 (dua) jenis rasio
solvabilitas, yaitu sebagai berikut :

Debt to equty ratio =
2.

Total Hutang
Total Aktiva

Laba Bersih
Penjualan

X 100%
hutang dengan total aktiva. Jika debt
ratio kurang dari 100% maka dinyatakan
baik dan sebaliknya jika rasio lebih dari
100% maka dinyatakan kurang baik..
Rasio ini dihitung dengan rumus:

X 100%
diciptakan. Menurut Munawir (2010), Caracara pengukuran rasio profitabilitas sebagai
berikut: :
1. Net Profit margin
Merupakan rasio antara laba bersih (net
profit) yaitu penjualan yang sudah
dikurangi seluruh biaya termasuk pajak
dibandingkan
dengan
penjualannya.
Rumus untuk mencari Net profit margin,
yaitu
sebagai
berikut:

2.6 Rasio Profitabilitas
Terdapat banyak ukuran profitabilitas
yang keseluruhannya merupakan ukuran
untuk mengevaluasi keuntungan perusahaan
yang berhubungan dengan penjualan, tingkat
aktiva tertentu, atau investasi pemilik.
Menurut
Husnan
(2013),
rasio
profitabilitas/rentabilitas digunakan untuk
mengukur efisiensi suatu perusahaan dalam
menggunakan aktivanya,
efisiensi
ini
dikaitkan dengan penjualan yang berhasil

Net Profit margin =

Debt to equity ratio
Rasio hutang modal menggambarkan
sampai sejauh mana modal pemilik dapat
menutupi hutang-hutang kepada pihak
luar dan merupakan rasio yang mengukur
hingga sejauh mana perusahaan dibiayai
dari hutang. Jika debt to equityratio
kurang dari 100% maka dinyatakan baik
dan sebaliknya jika rasio lebih dari 100%
maka dinyatakan kurang baik. Rasio
hutang modal dihitung dengan formula:

Total Hutang
Modal

Debt ratio
Debt ratio merupakan rasio yang
memperlihatkan
proposi
antara
kewajiban yang dimiliki dan seluruh
kekayaan yang dimiliki. Rasio ini
merupakan perbandingan antara total

Debt Ratio =

X 100%

X 100%

Kasmir (2012), menyatakan jika rasio Net Profit Margin di atas 20% maka dinyatakan baik
dan sebaliknya jika rasio kurang dari 20% maka dinyatakan kurang baik.
42

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 4, No. 1 , Januari – Juni 2018
pada periode yang sama. Rumus untuk
mencari Gross Profit margin, yaitu sebagai
berikut:

2. Gross Profit Margin
Merupakan rasio atau perimbangan antara
laba kotor yang diperoleh perusahaan
dengan tingkat penjualan yang dicapai
Gross Profit margin =

Laba Kotor
Penjualan

X 100%

Kasmir (2012), menyatakan jika rasio
Gross Profit Margin di atas 20% maka
dinyatakan baik dan sebaliknya jika rasio

kurang dari 20% maka dinyatakan kurang
baik.

3. Return On Asset (ROA)
Return on assets menunjukkan kemampuan
perusahaan mengahasilkan laba dari aktiva

Return On Asset =

Laba Bersih
Total Asset

yang dipergunakan. Rumus menghitung
ROA
adalah:

X 100%

Kasmir (2012), menyatakan jika rasio
Return On Asset di atas 30% maka
dinyatakan baik dan sebaliknya jika rasio

kurang dari 30% maka dinyatakan kurang
baik.

4. Return on Equity ( ROE)
Hasil pengembalian ekuitas atau Return
On Equity atau rentabilitas modal sendiri
merupakan rasio untuk mengukur laba
.
Laba Bersih
Return On Equity =
Total Ekuitas

bersih setelah pajak dengan modal sendiri.
Rasio
ini
menunjukkan
efisiensi
penggunaan
modal
sendiri
X 100%

Kasmir (2012), menyatakan jika rasio
Return On Equity di atas 40% maka
dinyatakan baik dan sebaliknya jika rasio

kurang dari 40% maka dinyatakan kurang
baik.

43

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 4, No. 1 , Januari – Juni 2018

2.7 Kerangka Pemikiran
Dalam rangka mempermudah penyusunan karya ilmiah ini, maka dapat disusun
kerangka pemikiran teoritis seperti berikut:
Laporan Keuangan:
- Laporan Posisi Keuangan
- Laporan Laba Rugi
Komprehensif

Analisis Rasio Keuangan

Rasio Likuiditas:
- Current ratio
- Quick ratio

Rasio Solvabilitas:
- Debt to Equity Ratio
- Debt ratio

Rasio Profitabilitas:
- Net Profit Margin
- Gross Profit Margin
- Return On Asset
- Return On Equity

Kinerja Keuangan

Gambar 1
Kerangka Pemikiran Teoritis

(2012),
teknik
dokumentasi
adalah
mengumpulkan data dengan cara mengalir
atau mengambil data-data dari catatan,
dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan
masalah yang diteliti.

3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan
mempelajari laporan keuangan pada PT. Taiso
Pharmaceutical
Indonesia.
Penelitian
membutuhkan waktu selama satu bulan yaitu
bulan Desember 2017.

3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis rasio laporan keuangan, yang
terdiri dari rasio likuiditas, solvabilitas, dan
profitabilitas.

3.2 Ruang Lingkup Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk
mengukur kinerja laporan keuangan PT. Taiso
Pharmaceutical Indonesia Tahun 2014-2016.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kinerja Keuangan pada PT. Taiso
Pharmaceutical Indonesia diukur dengan
menggunakan rasio sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas
a. Current Rasio
Perhitungan Current Rasio
PT.
Taiso Pharmaceutical Indonesia
untuk tahun 2014-2016 adalah
sebagai
berikut:

3.3 Jenis dan Sumber Data
Peneliti menggunakan data sekunder
berupa publikasi laporan keuangan tahunan
PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia tahun
2014-2016 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
3.4 Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penyusunan penelitian ini
adalah dokumentasi. Menurut Sugiyono
44

ISSN 2407 - 1072

Current Ratio =

Tahun
2014
2015
2016

Jurnal Akuntanika, Vol. 4, No. 1 , Januari – Juni 2018
Aktiva Lancar
Utang Lancar

X 100%

Tabel 3.
Current Ratio PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia
Tahun 2014-2016
Aktiva Lancar
Utang Lancar
Rasio
Keterangan
366.091.435.000
83.717.824.000
437 % Baik
365.466.619.000
102.270.152.000
357 % Baik
384.080.541.000
113.998.435.000
337 % Baik

Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018

Berdasarkan perhitungan pada Tabel
3., diperoleh nilai rasio diatas 200 %,
yang berarti berdasarkan current
ratio
tahun 2014 sampai 2016

kinerja
keuangan
PT.
Pharmaceutical Indonesia
pada kategori baik.

b. Quick Rasio
Perhitungan Quick Rasio PT. Taiso
Pharmaceutical Indonesia untuk

Quick Ratio =

Tahun
2014
2015
2016

Taiso
berada

tahun 2014-2016 adalah sebagai
berikut:

Aktiva Lancar - Persediaan
Utang Lancar

X 100%

Tabel 4.
Quick Ratio PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia
Tahun 2014-2016
Aktiva Lancar
Persediaan
Utang Lancar
Rasio
Keterangan
366.091.435.000 43.373.562.000 83.717.824.000
386 % Baik
365.466.619.000 57.152.273.000 102.270.152.000
301 % Baik
384.080.541.000 57.209.237.000 113.998.435.000
287 % Baik

Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018

Berdasarkan perhitungan pada Tabel
4., diperoleh nilai rasio diatas 100%,
yang berarti berdasarkan quick ratio
kinerja
keuangan
PT.
Taiso

Pharmaceutical Indonesia tahun 2014
sampai 2016 berada pada kategori
baik.

2. Rasio Solvabilitas
a. Debt to equity ratio
Debt to equty ratio =

Total Hutang
Modal

X 100%

Tabel 5.
Debt to Equity Ratio PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia
Tahun 2014-2016
Tahun
Total Hutang
Modal
Rasio
Keterangan
2014
90.473.777.000
368.878.943.000
24,53 % Baik
2015
109.974.035.000
354.053.487.000
31,06 % Baik
2016
124.404.091.000
354.829.699.000
35,06 % Baik
Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018
45

Jurnal Akuntanika, Vol. 4, No. 1 , Januari – Juni 2018

ISSN 2407 - 1072

Berdasarkan perhitungan pada Tabel
5., diperoleh nilai rasio dibawah 100
%, yang berarti berdasarkan Debt to
Equity Ratio kinerja keuangan PT.

Taiso Pharmaceutical Indonesia
tahun 2014 sampai 2016 berada pada
kategori
baik.

b. Debt ratio
Debt Ratio =

Total Hutang
Total Aktiva

X 100%

Tabel 6.
Debt Ratio PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia
Tahun 2014-2016
Tahun
Total Hutang
Total Aktiva
Rasio
Keterangan
2014
90.473.777.000
459.352.720.000
19,70 % Baik
2015
109.974.035.000
464.027.522.000
23,70 % Baik
2016
124.404.091.000
479.233.790.000
25,96 % Baik
Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018
Berdasarkan perhitungan pada Tabel
6., diperoleh nilai rasio dibawah 100
%, yang berarti berdasarkan Debt
Ratio kinerja keuangan PT. Taiso

Pharmaceutical Indonesia tahun 2014
sampai 2016 berada pada kategori
baik.

3. Rasio Profitabilitas
a. Net Profit margin
Net Profit Margin =

Laba Bersih
Penjualan

X 100%

Tabel 7.
Net Profit Margin PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia
Tahun 2014-2016
Tahun
Laba Bersih
Penjualan
Rasio
Keterangan
2014
164.808.009.000
497.501.571.000
33,13 % Baik
2015
148.660.621.000
514.708.068.000
28,88 % Baik
2016
164.299.058.000
566.565.662.000
29,00 % Baik
Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018
Berdasarkan perhitungan pada Tabel
7., diperoleh nilai rasio diatas 20%,
yang berarti berdasarkan Net Profit
Margin kinerja keuangan PT. Taiso

Pharmaceutical Indonesia tahun 2014
sampai 2016 berada pada kategori
baik.

b. Gross Profit Margin
Gross Profit Margin =

Laba Kotor
Penjualan

46

X 100%

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 4, No. 1 , Januari – Juni 2018

Tabel 8.
Gross Profit Margin PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia
Tahun 2014-2016
Tahun
Laba Kotor
Penjualan
Rasio
Keterangan
2014
295.520.220.000
497.501.571.000
59,40 % Baik
2015
296.019.368.000
514.708.068.000
57,51 % Baik
2016
317.231.993.000
566.565.662.000
56,00 % Baik
Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018
Berdasarkan perhitungan pada Tabel
8., diperoleh nilai rasio diatas 20%,
yang berarti berdasarkan Gross Profit
Margin kinerja keuangan PT. Taiso
c.

Pharmaceutical Indonesia tahun 2014
sampai 2016 berada pada kategori
baik.

Return on Asset
Return On Asset =

Laba Bersih
Total Asset

X 100%

Tabel 9.
Return On Asset PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia
Tahun 2014-2016
Tahun
Laba Bersih
Total Asset
Rasio
Keterangan
2014
164.808.009.000
459.352.720.000
35,88 % Baik
2015
148.660.621.000
464.027.522.000
32,04 % Baik
2016
164.299.058.000
479.233.790.000
34,28 % Baik
Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018
Pharmaceutical Indonesia tahun 2014
sampai 2016 berada pada kategori
baik.

Berdasarkan perhitungan pada Tabel
9., diperoleh nilai rasio diatas 30%,
yang berarti berdasarkan Return On
Asset kinerja keuangan PT. Taiso

d. Return on Equity
Return On Equity =

Laba Bersih
Ekuitas

X 100%

Tabel 10.
Return On Equity PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia
Tahun 2014-2016
Tahun
Laba Bersih
Ekuitas
Rasio
Keterangan
2014
164.808.009.000
368.878.943.000
44,68 % Baik
2015
148.660.621.000
354.053.487.000
41,99 % Baik
2016
164.299.058.000
354.829.699.000
46,30 % Baik
Sumber: PT. Taiso Pharmaceutical Indonesia, data diolah, 2018
Berdasarkan perhitungan pada Tabel
10., diperoleh nilai rasio diatas 40%,
yang berarti berdasarkan Return On
Equity kinerja keuangan PT. Taiso

Pharmaceutical Indonesia tahun 2014
sampai 2016 berada pada kategori
baik.

47

ISSN 2407 - 1072

Jurnal Akuntanika, Vol. 4, No. 1 , Januari – Juni 2018
DAFTAR PUSTAKA

5. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
kinerja keuangan PT. Taiso Pharmaceutical
Indonesia untuk tiga periode berturut-turut
(2014-2015) berada pada kondisi baik. Hal ini
digambarkan berdasarkan hasil perhitungan
analisis rasio Current Ratio diatas, diperoleh
diatas 200%, Quick Ratio diatas 100%, Debt
To Equity Ratio dan Debt Ratio diperoleh
nilai dibawah 100%, Net Profit Margin dan
Gros Profit Margin diperoleh nilai diatas
20%, Return On Asset diperoleh nilai diatas
30%, dan Return On Equity diperoleh nilai
diatas 40%.

Harahap, S. Syafri. 2010. Teori Akuntansi
Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Harmono. 2011. Manajemen Keuangan
Berbasis
Balance
Scorecard.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Husnan, Suad. (2013). Manajemen Keuangan.
Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta: Rajawali Pers.
Martono,
Agus.
2010.
Manajemen
Keuangan.Yogyakarta: Ekonesia.

5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka
peneliti memberikan saran agar perusahaan
dapat mempertahankan atau meningkatkan
kinerja keuangan untuk periode selanjutnya.

Munawir, S. 2010. Analisis
Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Laporan

Pastowo, Dwi. 2010. Manajemen Keuangan
Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPFE.
Sugiyono.
2012.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung:Penerbit Alfabeta.

48