KONSEP BERFIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN
KRITIS
DALAM KEPERAWATAN
Yayah. Karyanah, B.Sc, S.Sos. MM
A. BERFIKIR KRITIS/CRITICAL
THINKING Pengertian Berpikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi
Critical berasal dari bahasa Grika yang berarti :
bertanya, diskusi, memilih, menilai, membuat keputusanCritical thinking ditujukan pada situasi, rencana dan bahkan aturan-aturan yang terstandar dan mendahului dalam pembuatan
Critical thinking
1. Investigasi terhadap tujuan guna mengeksplorasi situasi,
fenomena, pertanyaan atau masalah untuk menuju pada hipotesa atau keputusan secara terintegrasi.2. Menurut Bandman (1998) berfkir kritis adalah pengujian yang rasional terhadap ide-ide, pengaruh, asumsi, prinsip-prinsip, argument, kesimpulan-kesimpulan, isu-isu, pernyataan, keyakinan dan aktivitas. Pengujian ini berdasarkan alasan ilmiah, pengambilan keputusan, dan kreativitas.
3. Menurut Brunner dan Suddarth (1997), berpikir kritis adalah proses kognitif atau mental yang mencakup penilaian dan analisa rasional terhadap
Berpikir kritis digunakan perawat untuk beberapa alasan :
1. Mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
3. Pengetahuan tehnis dan keterampilan tehnis dalam memberi asuhan keperawatan.
4. Berpikir kritis merupakan jaminan yang
terbaik bagi perawat dalam menujuBerpikir kritis dalam keperawatan
Berpikir kritis dalam keperawatan di dalamnya dipelajari karakteristik, sikap dan standar berpikir kritis, analisis, pertanyaan kritis, pengambilan keputusan dan kreatiftas dalam berpikir kritis.
- Proses berpikir ini dilakukan
sepanjang waktu sejalan dengan
keterlibatan kita dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita menjadi lebih mampu untuk membentuk asumsi, ide-ide dan membuat kesimpulan yang valid, semua proses tersebut
- Berpikir kritis dalam keperawatan merupakan komponen dasar dalam mempertanggungjawabkan profesi dan kualitas perawatan. Pemikir kritis keperawatan menunjukkan kebiasaan mereka dalam berpikir, kepercayaan diri, kreativitas, feksibiltas,
pemeriksaan penyebab (anamnesa), integritas
intelektual, intuisi, pola piker terbuka, pemeliharaan dan refeksi. - Pemikir kritis keperawatan mempraktekkan keterampilan kognitif meliputi analisa, menerapkan standar, prioritas, penggalian data,
rasional tindakan, prediksi, dan sesuai dengan
B. Karakteristik Berpikir Kritis
1. Konseptualisasi Konseptualisasi artinya proses intelektual membentuk suatu konsep.Sedangkan konsep adalah fenomena atau
pandangan mental tentang realitas, pikiran-
pikiran tentang kejadian, objek, atribut, dan
sejenisnya. Dengan demikian konseptualisasi merupakan pikiran abstrak yang digeneralisasi secara otomatis menjadi simbol-simbol dan disimpan dalam otak.2. Rasional dan beralasan.
Artinya argumen yang diberikan selalu berdasarkan analisis dan mempunyai dasar kuat dari fakta fenomena nyata.
3. Refektif Artinya bahwa seorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau persepsi dalam berpikir atau mengambil keputusan tetapi akan menyediakan waktu untuk mengumpulkan data dan menganalisisnya berdasarkan disiplin ilmu,
4. Bagian dari suatu sikap.
Yaitu pemahaman dari suatu sikap yang harus
diambil pemikir kritis akan selalu mengujiapakah sesuatu yang dihadapi itu lebih baik
atau lebih buruk dibanding yang lain.Seorang pemikir kritis selalu berpikir dalam dirinya tidak pasif menerima pemikiran dan keyakinan orang lain menganalisis semua isu, memutuskan secara benar dan dapat
6. Berpikir adil dan terbuka
Yaitu mencoba untuk berubah dari pemikiran yang salah dan kurang menguntungkan menjadi benar dan lebih baik.
7. Pengambilan keputusan berdasarkan keyakinan.
Berpikir kritis digunakan untuk mengevaluasi suatu argumentasi dan
Berpikir kritis Wade (1995) ,
Karakteristik berpikir kritis, yakni meliputi:1. Kegiatan merumuskan pertanyaan
2. Membatasi permasalahan 3 . Menguji data-data
4. Menganalisis berbagai pendapat
5. Menghindari pertimbangan yang sangat emosional
6. Menghindari penyederhanaan berlebihan
7. Mempertimbangkan berbagai interpretasi
C. Model Berfkir Kritis
Sebelum melanjutkan lebih jauh, kita perlu mencoba untuk menemukan jalan yang
membantu pelajar pemula untuk belajar
tentang berpikir kritis dan termasukperkembangan model berpikir kritis yang
menjadi pokok bahasan. Banyak klasifkasi berpikir yang ditemukan di literature. Costa and Colleagues (1985). Menurut Costa and Colleagues klasifkasi berpikirMenurut Costa and Colleagues klasifkasi berpikir dikenal sebagai “The Six Rs” yaitu :
1. Remembering (Mengingat)
2. Repeating (Mengulang)
3. Reasoning (Memberi
Alasan/rasional)
4. Reorganizing (Reorganisasi)
5. Relating (Berhubungan)
6. Reflecting
Lima Model Berfkir Kritis
- Kemudian Perkumpulan Keperawatan mencoba mengembangkan gambaran berpikir dan mengklasifkasikan menjadi 5 model disebut T.H.I.N.K.
1. Total Recall,
2. Habits,
3. Inquiry,
4. New Ideas and Creativity,
• Total Recall berarti mengingat fakta atau
mengingat dimana dan bagaimana untuk mendapatkan fakta/data ketika diperlukan. Data keperawatan bisadikumpulkan dari banyak sumber, yaitu
pembelajaran di dalam kelas, informasi
dari buku, segala sesuatu yang perawat
peroleh dari klien atau orang lain, data klien dikumpulkan dari perasaan klien,instrument (darah, urine, feses, dll), dsb.
Contoh pertanyaan Total Recall:
1. Berapa nomor telepon STIKIM?
2. Dimana alamat STIKIM?
3. Berapa Hemoglobin Tn A 2 jam post operasi?
4. Berapa Trombosit Tn. B dengan DHF?
Yang perlu dipelajari :
1. Bagaimana menjawab pertanyaan tersebut dengan tepat dan cepat?
2. Bagaimana data tersebut dapat kita ungkapkan setiap saat?
3. Berapa banyak data yang bisa kita simpan?
4. Bagaimana rumus/kunci menghafal untuk meningkatkan memori?
Habits merupakan pendekatan berpikir ditinjau dari tindakan yang diulang berkali-kali sehingga menjadi kebiasaan yang alami. Mereka menerima apa yang
mereka kerjakan menghemat waktu dan mudah untuk
dilakukan.Manusia selalu menggambarkan sesuatu yang mereka kerjakan sebagai kebiasaan seperti “saya mengerjakan sesuatu di luar pikiran”. Hal ini bukan kebiasaan dalam keperawatan karena tindakan yang dilakukan tidak menggunakan proses berpikir. Hal ini terjadi jika proses berpikir sudah berakar dalam diri mereka dalam melihat sesuatu atau kemungkinan yang terjadi, di
Habits mengikuti sesuatu yang
dikerjakan diluar metode baru setiap waktu.
Contoh : pernahkah kita mengendarai kendaraan dan apakah pernah kita ingat pepohonan yang pernah kita lewati? Yang kita pikirkan dan
Cardipulmonary Resuscitation (CPR) adalah suatu kebiasaan yang sangat penting dalam keperawatan. Ketika
seseorang menjelang ajal, sebuah solusi
yang cepat yang dibutuhkan disini adalah melakukan pijat jantung (CPR), memberikan injeksi, mempertahankan suhu tubuh, memasang kateter, dan aktivitas lainnya. Hal tersebutmerupakan suatu kebiasaan yang alami
Yang perlu dipelajari :
1. Bagaimana sesuatu menjadi sesuatu kebiasaan?
2. Mengapa suatu aktivitas berguna?
3. Cara apa yang terbaik untuk mengembangkan kebiasaan?
Inquiry Merupakan latihan mempelajari suatu masalah secara mendalam dan mengajukan pertanyaan yang mendekati kenyataan. Jika kita berada di tingkat pertanyaan ini dalam situasi social, kita akan disebut “Mendesak”. Hal ini meliputi penggalian data dan pertanyaan, khususnya pendapat dalam situasi tertentu. Ini berarti tidak
menilai dari raut wajah, mencari factor-faktor yang
menyebabkan, keragu-raguan pada kesan pertama, dan mengecek segalanya, tidak ada masalahInquiry merupakan kebutuhan primer
dalam berpikir yang digunakan untuk menyimpulkan sesuatu. Kesimpulan tidak dapat diambil jika tanpa inquiry, tetapi kesimpulan akan lebih akurat jika menggunakan inquiry.
Inquiry bisa diwujudkan
melalui
1. Melihat sesuatu (menerima informasi)
2. Mendapatkan kesimpulan awal
3. Mengakui keterbatasan pengetahuan yang dimiliki
4. Mengumpulkan data atau informasi mendekati masalah utama
5. Membandingkan informasi baru dengan yang sudah diketahui
6. Menggunakan pertanyaan netral
7. Menemukan satu atau lebih kesimpulan
8. Memvalidasi kesimpulan utama dan alternative
Contoh : • Pukul 3 pagi, perawat melihat lampu kamar Tn.
X masih menyala. Kemudian perawat mendekati pasien dan menanyakan “Selamat pagi Tn.X, saya melihat lampu kamar anda masih menyala, apa yang anda lakukan? ada yang bisa saya
bantu?” Tn. X tersenyum dan menjawab “saya
baik-baik saja.” Perawat mengobservasi danmenemukan tissue di lantai dan melihat bahwa
mata Tn.X merah dan bengkak.Dari kasus tersebut bisa kita dapatkan kesimpulan sementara (sedikitnya 4 kesimpulan), yaitu Dari kasus tersebut bisa kita dapatkan kesimpulan sementara (sedikitnya 4 kesimpulan), yaitu
1. Klien baik-baik saja, memang normal klien bangun
pada jam tersebut dan mata klien merah mungkin
karena klien menggosok matanya akibat alergi2. Klien baik-baik saja tetapi tidak bisa tidur siang sebentar karena rasa bosan. Sehingga mata terlihat merah dan bengkak
3. Klien tidak dalam keadaan baik tetapi tidak ingin berbicara kepada siapapun tentang masalahnya
• Disini peran perawat adalah memvalidasi :
“Anda bicara kalau anda baik-baik saja, tetapi saya melihat mata anda merah danbengkak” Kemudian bandingkan dengan
informasi yang diperoleh teman kita. Yang perlu dipelajari- Apakah kita mendapat jawaban yang
sebenarnya dari pertanyaan kita? Kapan
kita membandingkan jawaban yang kita peroleh dengan jawaban teman kita apakah ada perbedaan?
4. New Ideas and
Creativity (N)
• Ide baru dan kreativitas terdiri dari model berpikir unik
dan bervariasi yang khusus bagi individu. Kekhususan
dalam berpikir ini akan selalu dibawa individu selama
hidupnya dan biasanya membentuk kembali norma. Seperti Inquiry, model ini membawa kita sesuai ide dari literature. Berpikir kreatif merupakan kebalikan dan akhir dari Habits Model (kebiasaan). Dari kalimat“melakukan sesuatu seperti biasanya” menjadi “Mari
mencoba cara baru”. Berpikir kreatif tidak untuk menjadi pengecut, tetapi salah satu kadang-kadang akan terlihat bodoh dan tidak sesuai dengan ketentuanyang ada. Pemikir kreatif menghargai kesalahan yang
- Ide baru dan kreativitas sangat penting dalam keperawatan karena merupakan dasar dalam merawat pelanggan atau klien.
- Banyak hal yang harus dipelajari perawat untuk menjadi cocok, terpadu, dan bekerja menyesuaikan keunikan klien.
- Perawat mempunyai standart pendekatan untuk menghemat waktu perawatan dan secara keseluruhan bekerja dengan baik, tetapi cara kerja perawat berbeda satu sama lain.
- Contoh : Desta yang tinggal di rumah perawatan menghabiskan sisa harinya di atas kursi roda, keluar- masuk ke ruangan yang sama tiap harinya. Dia tidak pernah berkata kepada seorangpun meskipun perawat
mengulangi kata-kata yang sama dan sudah memahami
Ketika dalam komunikasi kita berpikir, kebanyakan
orang berpikiran bahwa berbicara kepada orang
lain merupakan cara standar untuk membesarkan hati melalui komunikasi.Jadi hal tersebut yang sebagian perawat lakukan, kecuali Nisa (contoh).
Suatu hari Nisa berlutut di depan kursi roda Yudi
dan merangkulnya. Memandang Yudi dan dengansenyum yang lebar mengajaknya bernyanyi. Apa
yang terjadi? Desta menyanyi. Tidak hanya menyanyi tetapi juga mempunyai suara seperti
Sekarang apa yang dapat kita pikirkan dari
cerita tersebut? Kebanyakan perawatmemahami komunikasi terapeutik yang
mereka pelajari dari buku.Pendekatan verbal untuk komunikasi terapeutik bisa dilakukan dengan kebanyakan klien. Nisa, meskipun mengembangkan komunikasi dengan cara sentuhan dan
menyanyi hal tersebut kreativitas yang
dimiliki yang tidak disebutkan dalamYang perlu dipelajari :
1. Bagaimana perasaan anda
jika mempunyai ide baru atau kreativitas baru?
2. Berapa lama dalam sehari anda berkreativitas?
3. Berapa lama dalam
seminggu?
4. Apa yang membuat berbahaya
fkirkan? (K)
Knowing How You Think merupakan yang terakhir tetapi bukannya yang paling tidak dihiraukan dari model T.H.I.N.K. yang berarti berpikir tentang apa yang kita pikirkan. Berpikir tentang berpikir disebut “metacognition”. Meta berarti “diantara atau
pertengahan” dan cognition berarti “Proses
mengetahui”. Jika kita berada di antara proses mengetahui, kita akan dapatYang perlu dipelajari :
- Apakah hal ini sulit dilakukan? (untuk semua orang)
- Mengapa hal ini sulit untuk dikerjakan?
- Satu alasan mengapa hal ini sulit dilakukan adalah karena ada kosakata special dari akhir analisis
D. Metode Berfkir Kritis:
7 metode critical thinking 1. Debate : metode yang digunakan untuk mencari, membantu, danmerupakan keputusan yang beralasan bagi seseorang atau kelompok
dimana dalam proses terjadi perdebatan atau argumentasi 2. Individual decision : Individu dapat berdebat dengan dirinya sendiri dalam proses mengambil keputusan3. Group discussion : sekelompok orang memperbincangkan suatu masalah dan masing-masing mengemukakan pendapatnya. 4. Persuasi : komunikasi yang berhubungan dengan mempengaruhi perbuatan, keyajinan, sikap, dan nilai-nilai orang lain melalui berbagai
alas an, argument, atau bujukan. Debat dan iklan adalah dua bentuk
persuasi5. Propaganda : komunikasi dengan menggunakan berbagai media yang sengaja dipersiapkan untuk mempengaruhi massa pendengar 6. Coercion : mengancam atau menggunakan kekuatan dalam berkomunikasi untuk memaksakan suatu kehendak
E. Elemen Berfkir Kritis
Berbagai elemen yang digunakan dalam penelitian dan komponen, pemecahan masalah, keperawatan serta kriteria yang digunakan dengan komponen keterampilan dan sikap berpikir kritis.Elemen berpikir kritis antara lain:
1. Menentukan tujuan
2. Menyususn pertanyaan atau membuat kerangka masalah
3. Menujukan bukti
4. Menganalisis konsep
F. Aspek-Aspek Berfkir Kritis
Kegiatan berpikir kritis dapat dilakukan dengan melihat penampilanPerilaku berpikir kritis seseorang dapat dilihat dari beberapa aspek:
dari beberapa perilaku selama proses berpikir kritis itu berlangsung. 2. Importance Relevansi ( keterkaitan ) dari pernyataan yang dikemukan.1. Relevance Kebaruan dari isi pikiran, baik dalam membawa ide-ide atau 3. Novelty
Penting tidaknya isu atau pokok-pokok pikiran yang dikemukaan.
4. Outside material orang lain. informasi baru maupun dalam sikap menerima adanya ide-ide diterimanya dari perkuliahan Menggunakan pengalamanya sendiri atau bahan-bahan yang5. Ambiguity clarifed
Mencari penjelasan atau informasi lebih lanjut
jika dirasakan ada ketidak jelasan 6. Linking ideas Senantiasa menghubungkan fakta, ide atau pandangan serta mencari data baru dari informasi yang berhasil dikumpulkan.7. Justifcation Memberi bukti-bukti, contoh, atau justifkasi terhadap suatu solusi atau kesimpulan yang
diambilnya. Termasuk didalamnya senantiasa
memberikan penjelasan mengenai keuntungan
G. Fungsi Berpikir Kritis dalam Keperawatan
fungsi atau manfaat berpikir kritis dalam keperawatan :1. Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktiftas keperawatan sehari-hari.
2. Membedakan sejumlah penggunaan dan isu-isu dalam keperawatan.
3. Mengidentifkasi dan merumuskan masalah keperawatan.
4. Menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing indikasi, penyebab dan tujuan, serta tingkat hubungan.
5. Menganalisis argumen dan isu-isu dalam kesimpulan dan
tindakan yang dilakukan.6. Menguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam keperawatan.
7. Melaporkan data dan petunjuk-petunjuk yang akurat dalam keperawatan.
8. Membuat dan mengecek dasar analisis dan validasi
data keperawatan.9. Merumuskan dan menjelaskan keyakinan tentang aktiftas keperawatan.
10. Memberikan alasan-alasan yang relevan terhadap keyakinan dan kesimpulan yang dilakukan.
11. Merumuskan dan menjelaskan nilai-nilai keputusan
dalam keperawatan.12. Mencari alasan-alasan kriteria, prinsip-prinsip dan aktiftas nilai-nilai keputusan.
13. Mengevaluasi penampilan kinerja perawat dan
H. Pemecahan Masalah Dalam Berfkir Kritis
Pemecahan masalah termasuk dalam langkah proses pengambilan keputusan, yang difokuskan untuk mencoba memecahkan masalah secepatnya. Masalah dapat digambarkan sebagai kesenjangan diantara “apa yang ada dan apa yang seharusnya ada”. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yangefektif diprediksi bahwa individu harus memiliki
kemampuan berfkir kritis dan mengembangkan dirinya dengan adanya bimbingan dan role model di lingkungan kerjanyaLangkah-Langkah Pemecahan Masalah
1. Mengetahui hakekat dari masalah dengan
mendefnisikan masalah yang dihadapi.
2. Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang
relevan.3. Mengolah fakta dan data.
4. Menentukan beberapa alternatif pemecahan masalah.
5. Memilih cara pemecahan dari alternatif yang dipilih.
6. Memutuskan tindakan yang akan diambil.
Karakter Berpikir Kritis
Karakteristik yang berhubungan dengan berpikir
kritis, dijelaskan Beyer (1995: 12-15) secara lengkap dalam buku Critical Thinking,1. Watak Seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis mempunyai sikap skeptis, sangat terbuka, menghargai sebuah kejujuran, respek
terhadap berbagai data dan pendapat, respek
terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan-pandangan lain yang berbeda, dan akan berubah sikap ketika terdapat sebuah- Kriteria • Dalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria. Untuk sampai ke arah sana maka harus menemukan sesuatu untuk diputuskan atau dipercayai. Meskipun sebuah argumen dapat disusun dari beberapa sumber pelajaran, namun akan mempunyai kriteria yang berbeda. Apabila kita akan menerapkan standarisasi harus berdasarkan kepada relevansi, keakuratan fakta- fakta, berlandaskan sumber yang kredibel, teliti, bebas dari logika yang keliru, logika yang konsisten,
2. Kriteria Dalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria. Untuk sampai ke arah sana maka harus menemukan sesuatu untuk diputuskan atau dipercayai. Meskipun sebuah argumen dapat disusun dari beberapa sumber pelajaran, namun akan mempunyai kriteria yang berbeda. Apabila kita akan menerapkan standarisasi harus berdasarkan kepada relevansi, keakuratan fakta- fakta, berlandaskan sumber yang kredibel, teliti, bebas dari logika yang keliru, logika yang konsisten,
3. Argumen Argumen merupakan suatu pernyataan atau proposisi yang dilandasi atau berdasarkan data- data. Keterampilan berpikir kritis akan meliputi hal-hal sepertikegiatan pengenalan, dan penilaian, serta menyusun argumen.
4. Pertimbangan atau pemikiran Yaitu kemampuan untuk merangkum kesimpulan dari satu atau beberapa premis. Prosesnya akan meliputi kegiatan menguji hubungan antara beberapa pernyataan atau data
5. Sudut pandang Sudut pandang adalah cara memandang atau menafsirkan dunia ini, yang akan menentukan konstruksi makna. Seseorang yang berpikir dengan kritis akan memandang sebuah fenomena dari berbagai sudut pandang yang
6. Prosedur penerapan criteria Prosedur penerapan berpikir kritis sangat kompleks dan prosedural.
Prosedur tersebut akan meliputi merumuskan permasalahan, menentukan keputusan yang akan diambil. Langkah-langkah dalam berpikir kritis