BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Teams-Games-Tournament dengan Permainan Clash-of-Clans untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 K

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

4.1 Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 12 yang teletak di

  Jl.Domas No.54 Kotamadya Salatiga. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

  5 SD Negeri Salatiga 12 Tahun Ajaran 2017/2018 sejumlah 33 siswa, yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki.

4.1.1 Deskripsi Siklus I

  Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dirancang dalam dua kali pertemuan (4 jam pembelajaran). pada pertemuan I dan pertemuan II akan disampaikan materi tentang peninggalan sejarah pada masa Hindu-Buddha dan Islam yang menerapkan pembelajaran model Teams-Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans, pada akhir pertemuan ke II akan dilakukan tes formatif untuk evaluasi yang selanjutnya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Soal-soal tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan pedoman indikator yang sebelumnya telah disusun. Tahapan perencanaan yang telah dilakukan dijelaskan sebagai berikut:

  Peneliti akan melakukan observasi untuk meninjau keadaan kelas yang akan dijadikan objek penelitian. Setelah peneliti melaksanakan observasi, peneliti akan melakukan diskusi dengan guru kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 sebagai guru kolaborator. Materi pembelajaran akan terlaksana menggunakan model pembelajaran Teams-Games-Tournament dengan menggunakan media permainan Clash-Of-Clans yang menggunakan Standar Kompetensi (SK) untuk siklus I adalah SK 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia. Kompetensi Dasar (KD) 1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan Indonesia.

  Materi yang diajarkan pada pertemuan I adalah nama kerajaan dan peninggalan sejarah Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Sebelum peneliti mengajar, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang digunakan selama proses pembelajaran antara lain: RPP, buku LKS, Lembar Observasi, dan Media Pembelajaran.

  Pada pertemuan II materi yang akan disajikan adalah mengulas kembali materi pada pertemuan I. Pada pertemuan II, peneliti menyiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran yaitu RPP, Lembar Observasi, Media Pembelajaran, Lembar Evaluasi siklus I, dan hadiah untuk tim pemenang. Pada akhir pertemuan II, guru akan membagikan soal evaluasi kepada siswa. Lembar Evaluasi siklus I digunakan untuk mengukur hasil belajar IPS siswa kelas 5 setelah siklus I terlaksana dengan baik.

  Langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan yang telah dirancang sesuai dengan langkah-langkah penerapan model pembelajaran Teams-Games-Tournament yang menggunakan media permainan Clash-Of- Clans. Selanjutnya peneliti akan menyiapkan lembar observasi guna mengamati kesesuaian langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Pada lembar observasi, tersedia 2 kolom pelaksanaan yang selanjutnya diisi oleh observer dengan memberikan tanda centang (√). Kolom yang tersedia adalah kolom “YA” dan kolom “TIDAK”. Kolom “YA” dipilih jika tindakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan langkah pembelajaran, sedangkan kolom “TIDAK” dipilih jika tindakan yang dilakukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak sesuai dengan langkah pembelajaran.

4.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dirancang, untuk pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pada pertemuan I dan II akan dilakukan observasi oleh observer.

  Pertemuan I (31 Juli 2017) 1. Pada kegiatan awal pertemuan I, guru mengajak siswa berdoa bersama, melakukan presensi. Kemudian guru menginformasikan bahwa materi pembelajaran yang akan di bahas adalah kerajaan dan peninggalan sejarah dari kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  Kegiatan inti pada pertemuan I, guru mengajukan pertanyaan agama dan bentuk pemerintahan awal di Indonesia. siswa akan memperhatikan penjelasan guru tentang kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia melalui LCD. Kemudian guru dan siswa akan melakukan tanya jawab yang berhubungan dengan materi tersebut. Selanjutnya, guru akan membimbing siswa untuk menerapkan langkah-langkah pembelajaran model Teams-Games-Tournament (TGT). Langkah pertama adalah membagi siswa dalam 4 kelompok. Guru meminta siswa duduk bersama kelompok dan menjelaskan aturan permainan Clash-Of-Clans. Selanjutnya siswa akan melakukan permainan Clash-Of-Clans dengan salah satu siswa berperan sebagai pembaca soal dan guru sebagai juri yang menentukan kelompok tercepat dalam mengangkat tangan. Setiap kelompok yang mampu menjawab soal dengan benar pada permainan Clash-Of-Clans akan mendapatkan 1 wilayah. Wilayah yang didapatkan akan diarsir menggunakan warna simbol kelompok tersebut. Kemudian guru bersama siswa akan menghitung skor perolehan masing-masing kelompok.

  Kemudian pada kegiatan penutup, guru dan siswa akan bersama-sama menyimpulkan pembelajaran. Guru menutup pembelajaran dengan salam. berlangsung, guru kelas 5 yang berperan sebagai observer melakukan kegiatan mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Persentase kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan rencana dan sintak yang dibuat mencapai 100% atau sejumlah 13 langkah-langkah kegiatan pembelajaran sudah terlaksana. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa indikator pencapaian proses pada kegiatan pembelajaran telah tercapai dengan baik. Namun pada pertemuan I ini terdapat kekurangan yaitu guru kurang mampu untuk menguasai kelas, sehingga waktu terbuang untuk member peringatan kepada siswa.

  Pertemuan II (1 Agustus 2017) 2. Pada pertemuan II, guru memulai kegiatan awal dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama yang dilanjutkan presensi. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan cara melakukan tanya jawab tentang materi pembelajaran sebelumnya yaitu peninggalan sejarah Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  Kegiatan inti pada pertemuan II, Guru mengulas kembali materi pembelajaran yang telah disampaikan sebelumnya. Selanjutnya guru melakukan Tanya jawab mengenai materi yang telah di sampaikan. Kemudian guru meminta siswa duduk bersama kelompok awal dan menjelaskan aturan turnamen. Selanjutnya siswa akan melakukan turnamen. Setiap kelompok yang mampu menjawab soal dengan benar akan mendapat satu poin. Pada akhir turnamen, guru bersama siswa akan menghitung skor perolehan masing- masing kelompok. Guru memberikan hadiah kepada kelompok pemenang. Kemudian guru bersama siswa akan melakukan refleksi pembelajaran. Selanjutnya guru akan memberikan soal evaluasi yang harus dikerjakan siswa secara mandiri.

  Pada kegiatan penutup, guru dan siswa akan bersama-sama siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

  Pelaksanaan tindakan saat pembelajaran siklus I pertemuan II berlangsung, guru kelas 5 yang berperan sebagai observer melakukan kegiatan mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. persentase kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan rencana dan sintak yang dibuat mencapai 100% atau sejumlah 13 langkah-langkah kegiatan pembelajaran sudah terlaksana. Jadi dapat disimpulkan bahwa indikator pencapaian proses pada kegiatan pembelajaran telah tercapai dengan baik. Namun

4.1.3 Hasil Pretest

  Hasil tes disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval kelas dapat dilihat di bawah ini :

  K = 1 + 3,3 log n Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1 Panjang kelas = rentang : jumlah kelas Keterangan K = Jumlah kelas interval n = banyaknya data

  Data hasil pretest yang didapatkan diolah berdasarkan rumus yang telah dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut. K = 1+3,3 log n

  = 1+3,3 log 33 = 1+3,3 x 1,52 = 1+ 5,016 = 6,016

  = 7 Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.

  Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1 = 60 - 20 + 1 = 41

  Panjang kelas = rentang : jumlah kelas interval = 41 : 7 = 5,86 = 6

  Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi menggunakan 7 kelas dengan panjang kelas 6. Tabel distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada Tabel 13 berikut.

  Tabel 14 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest

  Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase 20-25 1 3,03% 26-31 5 15,15% 32-37

  0% 38-43 8 24,24% 44-49

  0% 50-55 10 30,30% 56-61 9 27,27%

  Jumlah 33 100% Nilai Tertinggi

  60 Nilai Terendah

  20 Rata-rata 46,3 Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas interval Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas interval

  20-25 sebanyak 1 anak dengan persentase 3,03 sebanyak 1 anak dengan persentase 3,03%. Jumlah siswa dalam kelas siswa dalam kelas interval 26-31 sebanyak 5 anak dengan persentase 15 31 sebanyak 5 anak dengan persentase 15-15%. Jum %. Jumlah siswa dalam kelas interval 32 dalam kelas interval 32-37 sebanyak 0 anak dengan persentase 37 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%. Jumlah siswa dalam kelas interval 38 siswa dalam kelas interval 38-43 sebanyak 8 anak dengan persentase dengan persentase 24,24%. Jumlah siswa dalam kelas interval 44 ah siswa dalam kelas interval 44-49 sebanyak 0 anak dengan 49 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%. %. Jumlah siswa dalam kelas interval 50-55 sebanyak 10 anak 55 sebanyak 10 anak dengan presentase 30,30%. Jumlah siswa dalam kelas interval 56 dengan presentase 30,30%. Jumlah siswa dalam kelas interval 56 dengan presentase 30,30%. Jumlah siswa dalam kelas interval 56-61 sebanyak 9 anak dengan presentase 27,27% sebanyak 9 anak dengan prese

  Berdasarkan distribusi hasil pretest di atas, dapat disajikan persebaran Berdasarkan distribusi hasil pretest di atas, dapat disajikan persebaran Berdasarkan distribusi hasil pretest di atas, dapat disajikan persebaran data hasil pretest pada grafik di bawah ini. data hasil pretest pada grafik di bawah ini.

  Pretest

  10

  10

  9

  8

  9

  8

  7

  6

  5

5 Frekuensi (f) Frekuensi (f)

  4

  3

  2

  1

  1 20-25 26-31 31 32-37 38-43 44-49 50-55 56-61

  Gambar 3 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Gambar 3 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 60, sedangkan nilai Berdasarkan distribusi hasil belajar IPS pretest pada tabel 13 diatas, maka berikut ini merupakan persentase ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas 5 yang akan disajikan dalam tabel dibawah ini.

  Tabel 15 Persentase Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 Pretest

  Jumlah Siswa Nilai Kategori

  Jumlah Persentase ≥ 70 Tuntas 0%

  <70 Tidak Tuntas 33 100% Jumlah 33 100%

  Dari tabel hasil belajar IPS siswa kelas 5 pada pretest, dapat diketahui bahwa seluruh siswa yang berjumlah 33 anak tidak ada yang mampu mencapai KKM.

4.1.4 Hasil Tindakan Siklus I

  Hasil belajar IPS siswa kelas 5 diperoleh setelah pembelajaran terlaksana yaitu pada pertemuan I sampai II telah selesai. Pada pertemuan kedua, siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan materi yang telah dipelajari pada pertemuan I dan diulas kembali pada pertemuan II. Soal evaluasi yang harus dikerjakan siswa pada siklus I ini berbentuk soal pilihan ganda yang berjumlah 10 soal dimana soal tersebut sudah diuji pakar oleh dosen IPS dan guru SD.

  Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPS SD Negeri Salatiga 12 adalah 70. Berdasarkan hasil belajar IPS siswa kelas 5 pada siklus I berikut ini akan disajikan hasil tes hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12. Data hasil posttest siklus I yang dapat diolah berdasarkan rumus yang telah dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut. K = 1+3,3 log n = 1+3,3 x 1,52 = 1+ 5,016 = 6,016 = 7 Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut. Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

  = 80 – 50 + 1 = 31

  Panjang kelas = rentang : jumlah kelas interval = 31 : 7 = 4,43 = 5

  Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi menggunakan 7 kelas dengan panjang kelas 5 . Tabel distribusi frekuensi hasil posttest Siklus I dapat dilihat pada Tabel 15 berikut ini.

  Tabel 16 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus I

  Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase 50-54 4 12,12% 55-59

  0% 60-64 12 36,36% 65-69

  0% 70-74 11 33,33% 75-79

  0% 80-84 6 18,18%

  Jumlah 33 100% Nilai Tertinggi Nilai Tertinggi

  80 Nilai Terendah Nilai Terendah

  50 Rata-rata 65,7 Dari tabel 15 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas interval Dari tabel 15 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas interval

  50-54 sebanyak 4 anak dengan persentase 12,12 54 sebanyak 4 anak dengan persentase 12,12%. Jumlah siswa dalam kelas siswa dalam kelas interval 55-59 sebanyak 0 anak dengan 59 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%. Jumlah %. Jumlah siswa dalam kelas interval 60 kelas interval 60-64 sebanyak 12 anak dengan persentase 36,36 tase 36,36%. Jumlah siswa dalam kelas interval 65 siswa dalam kelas interval 65-69 sebanyak 0 anak dengan persentase 69 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%. Jumlah siswa dalam kelas interval 70 siswa dalam kelas interval 70-74 sebanyak 11 anak dengan persentase sebanyak 11 anak dengan persentase 33,33%. Jumlah %. Jumlah siswa dalam kelas interval 75-79 sebanyak 0 anak dengan 79 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%. %. Jumlah siswa dalam kelas interval 80-84 sebanyak 6 anak 84 sebanyak 6 anak dengan presentase 18,18%. dengan presentase 18,18%.

  Berdasarkan distribusi hasil posttest siklus I di atas, dapat disajikan Berdasarkan distribusi hasil posttest siklus I di atas, dapat disajikan Berdasarkan distribusi hasil posttest siklus I di atas, dapat disajikan persebaran data hasil posttest siklus I pada grafik di bawah ini. persebaran data hasil

  Siklus I

  12

  11

  12

  10

  8

  6

6 Frekuensi (f) Frekuensi (f)

  4

  4

  2 50-54 55-59 59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84

  Gambar 4. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus I . Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus I . Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus I

  Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 80, Dengan ini diketahui bahwa nilai rata-rata dari posttest I adalah 65,7.

  Berdasarkan distribusi hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 pada tabel 15 diatas maka berikut ini merupakan persentase ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas 5 yang akan disajikan dalam tabel berikut ini.

  Tabel 17 Persentase Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 Siklus 1

  Jumlah Siswa Nilai Kategori

  Jumlah Persentase ≥ 70 Tuntas 17 51,51%

  <70 Tidak Tuntas 16 48,48% Jumlah 33 100%

  Dari tabel 15 diatas, hasil belajar IPS siswa kelas 5 pada siklus I, dapat diketahui bahwa siswa yang telah tuntas sebanyak 17 siswa dan siswa yang belum tuntas adalah sebanyak 16 siswa. Persentase jumlah siswa yang tuntas adalah 51,51% dan yang belum tuntas sebesar 48,48%.

4.1.5 Refleksi

  Berdasarkan pelaksanaan dan observasi pada siklus I, didapatkan bahwa sintak Teams-Games-Tournament telah berjalan seluruhnya. Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan dapat diketahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS menggunakan pembelajaran

  Teams-Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans mengalami peningkatan. Adapun peningkatan tersebut adalah 17 siswa yang tuntas atau 51,51% siswa yang berhasil mendapatkan nilai diatas KKM, dan 16 siswa yang belum bisa mencapai nilai KKM. Indikator kinerja hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah 80% meskipun nilai rata-rata dan hasil belajar IPS siswa kelas 5 sudah meningkat dari kondisi awal, siklus I ini belum mencapai indikator pencapaian hasil belajar, oleh karena itu maka akan

  4.2 Deskripsi Siklus II Berdasarkan catatan perbaikan pelaksanaan dalam pembelajaran IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 dengan penerapan model pembelajaran

  Teams-Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans adalah masih ditemukannya beberapa nilai siswa yang belum mencapai KKM maka di dalam siklus II ini akan dilakukan perbaikan kembali agar kekurangan pada siklus I tidak terulang kembali.

4.2.1 Rencana Tindakan

  Materi pembelajaran akan terlaksana menggunakan model pembelajaran Teams-Games-Tournament dengan menggunakan media permainan Clash-Of-Clans yang menggunakan Standar Kompetensi (SK) untuk siklus I adalah SK 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia. Kompetensi Dasar (KD) 1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Rencana pembelajaran pada siklus II dirancang dalam 2 pertemuan dimana pada pertemuan II adalah mengulas kembali materi pada pertemuan I dan pada akhir pertemuan II akan dilakukan tes evaluasi untuk mengukur hasil belajar IPS siswa kelas 5 dengan berpedoman pada indikator-indikator yang telah disusun. Berikut ini akan disajikan tahapan perencanaan yang akan dilakukan pada siklus II.

  Pada siklus II ini materi yang akan dipelajari adalah Tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Buddha dan Islam. Pertemuan I materi yang akan dipelajari yaitu menyebutkan tokoh-tokoh beserta peranannya di pemerintahan pada masa Hindu-Buddha dan Islam diIndonesia, pada pertemuan II kegiatan yang akan dilakukan adalah mengulas kembali materi pada pertemuan I. Setelah itu siswa melanjutkan dengan tes evaluasi. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini sama seperti siklus I, namun hadiah turnamen yang pembelajaran. Dengan siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, maka hasil belajar IPS siswa kelas 5 akan lebih meningkat.

  Langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan yang telah dirancang sesuai dengan langkah-langkah penerapan model pembelajaran Teams-Games-Tournament yang menggunakan media permainan Clash-Of- Clans. Selanjutnya peneliti akan menyiapkan lembar observasi guna mengamati kesesuaian langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Pada lembar observasi, tersedia 2 kolom pelaksanaan yang selanjutnya diisi oleh observer dengan memberikan tanda centang (√). Kolom yang tersedia adalah kolom “YA” dan kolom “TIDAK”. Kolom “YA” dipilih jika tindakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan langkah pembelajaran, sedangkan kolom “TIDAK” dipilih jika tindakan yang dilakukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak sesuai dengan langkah pembelajaran.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dirancang, untuk pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pada pertemuan I dan II akan dilakukan observasi oleh observer.

  Pertemuan I (2 Agustus 2017) 1. Pada kegiatan awal pertemuan I, guru mengajak siswa berdoa bersama, melakukan presensi. Kemudian guru menginformasikan bahwa materi pembelajaran yang akan di bahas adalah kerajaan dan peninggalan sejarah dari kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  Kegiatan inti pada pertemuan I, guru mengajukan pertanyaan tentang kerajaan-kerajaan pada masa Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Selanjutnya siswa diminta untuk menyebutkan tokoh-tokoh paling berpengaruh di kerajaan masa Hindu-Buddha dan Islam. Kemudian siswa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia melalui LCD.

  Setelah materi selesai disampaikan, guru dan siswa akan melakukan tanya jawab yang berhubungan dengan materi tersebut. Selanjutnya, guru akan membimbing siswa untuk menerapkan langkah-langkah pembelajaran model Teams-Games-Tournament (TGT). Langkah pertama adalah membagi siswa dalam 4 kelompok. Guru meminta siswa duduk bersama kelompok dan menjelaskan aturan permainan Clash-Of-Clans. Selanjutnya siswa akan melakukan permainan Clash-Of-Clans dengan salah satu siswa berperan sebagai pembaca soal dan guru sebagai juri yang menentukan kelompok tercepat dalam mengangkat tangan. Setiap kelompok yang mampu menjawab soal dengan benar pada permainan Clash-Of-Clans akan mendapatkan 1 wilayah. Wilayah yang didapatkan akan diarsir menggunakan warna simbol kelompok tersebut. Kemudian guru bersama siswa akan menghitung skor perolehan masing-masing kelompok.

  Kemudian pada kegiatan penutup, guru dan siswa akan bersama-sama menyimpulkan pembelajaran. Guru meminta siswa mempelajari kembali materi yang telah dijelaskan dan menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan turnamen. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

  Pelaksanaan tindakan saat pembelajaran siklus II pertemuan I berlangsung, guru kelas 5 yang berperan sebagai observer melakukan kegiatan mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Persentase kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan rencana dan sintak yang dibuat mencapai 100% atau sejumlah 13 langkah-langkah kegiatan pembelajaran sudah terlaksana. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa indikator pencapaian proses pada kegiatan pembelajaran telah tercapai dengan baik.

  2. Pada pertemuan II, guru memulai kegiatan awal dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama yang dilanjutkan presensi. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan cara melakukan tanya jawab tentang materi pembelajaran sebelumnya yaitu peninggalan sejarah Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  Kegiatan inti pada pertemuan II, Guru mengulas kembali materi pembelajaran yang telah disampaikan sebelumnya. Selanjutnya guru melakukan Tanya jawab mengenai materi yang telah di sampaikan. Kemudian guru meminta siswa duduk bersama kelompok awal dan menjelaskan aturan turnamen. Selanjutnya siswa akan melakukan turnamen. Setiap kelompok yang mampu menjawab soal dengan benar akan mendapat satu poin. Pada akhir turnamen, guru bersama siswa akan menghitung skor perolehan masing- masing kelompok. Guru memberikan hadiah kepada kelompok pemenang. Kemudian guru bersama siswa akan melakukan refleksi pembelajaran. Selanjutnya guru akan memberikan soal evaluasi yang harus dikerjakan siswa secara mandiri.

  Pada kegiatan penutup, guru dan siswa akan bersama-sama menyimpulkan pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

  Pelaksanaan tindakan saat pembelajaran siklus II pertemuan II berlangsung, guru kelas 5 yang berperan sebagai observer melakukan kegiatan mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. persentase kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan rencana dan sintak yang dibuat mencapai 100% atau sejumlah 13 langkah-langkah kegiatan pembelajaran sudah terlaksana. Jadi dapat disimpulkan bahwa indikator pencapaian proses

4.2.3 Data Hasil Posttest Siklus II

  Data hasil posttest siklus II yang didapatkan diolah berdasarkan rumus yang telah dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut. K = 1+3,3 log n

  = 1+3,3 log 33 = 1+3,3 x 1,52 = 1+ 5,016 = 6,016 = 7 Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.

  Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1 = 90 - 60 + 1 = 31

  Panjang kelas = rentang : jumlah kelas = 31 : 7 = 4,42 = 5

  Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi menggunakan 7 kelas dengan panjang kelas 5. Tabel distribusi frekuensi hasil posttest Siklus II dapat dilihat pada Tabel 16 berikut ini.

  Tabel 18 Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

  60-64 2 6,06% 65-69

  0% 70-74 13 39,39% 75-79

  0% 80-84 12 36,36% 85-89

  0% 90-94 6 18,18%

  Jumlah 33 100% Nilai Tertinggi

  90 Nilai Terendah

  60 Rata-rata 76,6 Dari tabel 16 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas interval

  60-64 sebanyak 2 anak dengan persentase 6,06%. Jumlah siswa dalam kelas interval 65-69 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%. Jumlah siswa dalam kelas interval 70-74 sebanyak 13 anak dengan persentase 39,39%. Jumlah siswa dalam kelas interval 75-79 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%. Jumlah siswa dalam kelas interval 80-84 sebanyak 12 anak dengan persentase 36,36%. Jumlah siswa dalam kelas interval 85-89 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%. Jumlah siswa dalam kelas interval 90-94 sebanyak 6 anak dengan persentase 18,18%.

  Berdasarkan distribusi hasil posttest siklus II di atas, dapat disajikan persebaran data hasil posttest siklus II pada grafik di bawah ini.

  

Siklus II

  13

  14

  12

  12

  10

  8

  6

6 Frekuensi (f)

  4

  2

  2 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94

  Gambar 5. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus II Gambar 5 . Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus II Adapun nilai tertingg Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90, sedangkan nilai edangkan nilai terendah adalah 6 adalah 60 dan nilai rata-rata adalah 76,5. Berdasarkan persebaran . Berdasarkan persebaran nilai pada tabel 16 diatas, berikut ini merupakan persentase ketuntasan hasil nilai pada tabel 16 diatas, berikut ini merupakan persentase ketuntasan hasil nilai pada tabel 16 diatas, berikut ini merupakan persentase ketuntasan hasil belajar siklus II.

  Tabel 19 Persentase Persentase Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 Siklus 1I Siklus 1I

  Jumlah Siswa Nilai Kategori

  Jumlah Persentase Persentase ≥ 70 Tuntas 31 93,93 93,93%

  Tidak <70 2 6,06 6,06%

  Tuntas Jumlah Jumlah 33 100% 100%

  Dari tabel ketuntasan Dari tabel ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas 5 pada siklus II, dapat siswa kelas 5 pada siklus II, dapat diketahui bahwa sis diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas sebanyak 31 siswa dan siswa yang siswa dan siswa yang belum tuntas sebanyak 2 siswa. Persentase jumlah siswa yang tuntas adalah

4.2.4 Refleksi

  Berdasarkan pelaksanaan dan observasi pada siklus II dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran sudah sangat sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran IPS dengan menggunakan penerapan pembelajaran Teams- Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase keterlaksanaan kegiatan pembelajaran siklus II adalah 90%. Dapat disimpulkan bahwa pada siklus II ini indikator proses pembelajaran IPS dengan mengggunakan pembelajaran Teams-Games- Tournament dengan permainan Clash-Of-Clans telah tercapai.

  Dari hasil tes formatif yang telah diberikan pada pertemuan II siklus II menunjukkan 93,93% siswa tuntas atau 31 siswa tuntas diatas KKM dan hanya 2 siswa atau 6,06% siswa yang dibawah KKM atau belum tuntas. Pada siklus II ini nilai tertinggi 90, dan terendah 60. Pada siklus II ini nilai tertinggi yang diperoleh meningkat, jika pada siklus I nilai tertinggi 80, pada siklus II ini meningkat menjadi 90. Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa indikator kinerja telah tercapai. Oleh karena itu guru dan peneliti sepakat bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sampai siklus II.

4.3 Analisis Data dan Rekapitulasi Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

  Hasil belajar siswa dari sebelum tindakan, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Berikut ini merupakan rekapitulasi hasil belajar siswa pada kondisi awal, siklus I dan siklus II pada mata pelajaran IPS kelas 5 SD Negeri Salatiga 12.

  Tabel 20 Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar IPS Kondisi Awal, Siklus I, dan

  Siklus II

  Kondisi Siklus I Siklus II awal Jumla Perse

  Nila

  Kriteri h ntase Jumlah Persentas Jumlah Persentas

a i siswa % siswa e % siswa e %

Tuntas

  ≥ 70 0% 17 51,51% 31 93,93%

  Tidak tuntas

  < 70 33 100% 16 48,48% 2 6,06%

  Jumlah

  30 100% 30 100% 30 100%

  Rata-rata

  46,3 65,7 76,6

  Nilai Minimal

  20

  50

  60 Nilai Maksimal

  60

  80

  90 Ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas 5 meningkat dari kondisi awal, dan setelah dilaksanakannya siklus I dan Siklus II. Jumlah siswa yang belum tuntas pada kondisi awal sebanyak 33 siswa. Setelah siklus I berlangsung, jumlah anak yang mendapat nilai dibawah KKM berkurang menjadi 16 siswa kemudian pada akhir siklus II jumlah anak yang mendapat nilai dibawah KKM menjadi 2 siswa. Berdasarkan rekapitulasi tersebut dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas 5 dari keadaan awal, siklus I dan siklus II. Persentase siswa yang telah mencapai KKM di kondisi awal adalah 0%, sedangkan pada siklus I sebesar 51,51% kemudian pada akhir siklus II 93,93%. Untuk memperjelas peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 pada mata pelajaran IPS dapat dilihat dalam diagram batang dibawah ini.

  100%

93,93%

100% 90%

  80% 70% 51.52% 60%

  48.48% Tuntas 50%

  Tidak Tuntas Tidak Tuntas 40% 30% 20%

  6,o6% 10% 0% 0%

  Pretest Siklus 1 Siklus II

  Gambar 6. Diagram . Diagram Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPS Belajar IPS Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

  Berdasarkan gambar diagram rekapitulasi ketuntasan hasil belajar IPS Berdasarkan gambar diagram rekapitulasi ketuntasan hasil belajar IPS Berdasarkan gambar diagram rekapitulasi ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas 5 pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan siswa kelas 5 pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan siswa kelas 5 pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran bahwa penerapan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran bahwa penerapan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran Teams-Games-Tournament Tournament dengan media permainan Clash-Of Of-Clans dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 dengan meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 dengan meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 dengan peningkatan yang signifikan dapat dibandingkan pada kondisi awal, siklus I, peningkatan yang signifikan dapat dibandingkan pada kondisi awal, siklus I, peningkatan yang signifikan dapat dibandingkan pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II selalu meningkat dalam jumlah persentase siswa yang dan siklus II selalu meningkat dalam jumlah persentase siswa yang dan siklus II selalu meningkat dalam jumlah persentase siswa yang mendapatkan nilai dia mendapatkan nilai diatas KKM.

  Penerapan Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Dengan Menggunakan Model

4.4 Penerapan Pembelajaran IPS

  Pembelajaran Pembelajaran Teams-Games-Tournament Dengan Permainan Permainan Clash- Of-Clans

  Berikut ini tabel rekapitulasi lembar observasi aktivitas guru dan Berikut ini tabel rekapitulasi lembar observasi aktivitas guru dan Berikut ini tabel rekapitulasi lembar observasi aktivitas guru dan respon siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran respon siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran respon siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran Teams-Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans selama Tabel 21

  Rekapitulasi Lembar Observasi Siklus I dan II No. Aspek yang diamati Siklus I Siklus

  9. Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi.

  16. Siswa dalam kelompok melaksanakan kegiatan dalam bentuk games Clash-Of- Clans.

  √ √ √ √

  15. Setelah siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, siswa mendengarkan penjelasan mengenai game yang akan dilakukan

  √ √ √ √

  14. Siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing.

  13. Siswa menanggapi apresepsi dari guru √ √ √ √

  √ √ √ √

  12. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

  11. Siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran √ √ √ √

  √ √ √ √

  10. Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran selanjutnya.

  √ √ √ √

  8. Guru memberi apresiasi berupa hadiah untuk kelompok pemenang √ √ √ √

  II I

  √ √ √ √

  7. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi guna menjawab pertanyaan dalam permainan Clash-Of-Clans

  √ √ √ √

  6. Guru memberikan arahan pelaksaan permainan pada seluruh kelompok.

  5. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok √ √ √ √

  4. Guru melakukan apersepsi √ √ √ √

  3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √ √ √ √

  2. Guru melakukan absensi √ √ √ √

  √ √ √ √

  1. Guru mempersiapkan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran.

  II

  II I

  √ √ √ √

  17. Setiap kelompok mengikuti petunjuk √ √ √ √ permainan dalam games

  18. Kelompok terbaik mendapatkan hadiah √ √ √ √

  19. Siswa melakukan evaluasi terhadap √ √ √ √ pekerjaan kelas secara individu.

  20. Siswa melakukan refleksi mengenai √ √ √ √ Peninggalan sejarah pada masa Hindu- Buddha dan Islam di Indonesia.

  21. Siswa diberikan penguatan dan motivasi √ √ √ √

  22. Siswa diberikan tugas √ √ √ √

  23. Siswa menjawab salam dan berdoa √ √ √ √ Jumlah

  23 23 23 23 Persentase

  100% 100% Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil observasi siklus I dan siklus II pada lampiran, dapat dilihat bahwa pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan penerapan model pembelajaran Teams-Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans pada siklus I dan siklus II kegiatan pembelajaran sudah sangat sesuai dengan sintak pembelajaran IPS menggunakan penerapan model pembelajaran Teams-Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans.

  Indikator proses pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran Teams-Games-Tournamen dengan media permainan Clash-Of- Clans adalah 100% dan pelaksanaan siklus I dan siklus II dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana. Adapun persentase keterlaksanaan aspek-aspek diamati adalah 100% sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator proses pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran Teams-Games- Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans ini telah tercapai dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  Pembahasan

4.5 Domas No. 54 Salatiga. Subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri

  Salatiga 12 Tahun Pelajaran 2017/2018 sejumlah 33 siswa, yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki. Hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 sebelum diberikan tindakan masih rendah. Hasil belajar IPS rata-rata masih di bawah KKM yaitu dibawah 70. Sebelum diberikan tindakan, tidak ada siswa yang mendapatkan nilai tuntas. Maka perlu diadakannya tindakan agar hasil belajar siswa dapat meningkat diatas KKM.

  Perubahan hasil belajar IPS siswa kelas 5 mulai nampak setelah diberikan sintak model pembelajaran Teams-Games-Tournament dengan menggunakan permainan Clash-Of-Clans. Dengan model pembelajaran Teams-Games-Tournament, siswa menjadi lebih antusias dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Selama pembelajaran berlangsung, siswa secara aktif melakukan tanya jawab dengan guru. Saat guru memberikan pertanyaan mengenai materi yang telah disampaikan, siswa selalu menjawab dengan penuh pertimbangan dan sering jawaban yang mereka berikan adalah jawaban benar. Jadi dapat disimpulkan bahwa penyampaian materi yang dilakukan oleh peneliti dapat dipahami oleh siswa..

  Teams-Games-Tournament adalah model pembelajaran yang mengajarkan kepada seluruh siswa untuk bekerja sama dengan anggota kelompoknya agar kelompoknya mampu bersaing dengan kelompok lain dan memenangkan kompetisi. Namun jika model pembelajaran hanya mengutamakan persaingan, itu dapat membuat siswa menjadi tertekan dan menggunakan berbagai cara untuk mencapai kemenangan. Oleh karena itu, Teams-Games-Turnament dapat dipadukan dengan permainan yang disukai oleh anak-anak yaitu permainan Clash-Of-Clans. Siswa secara berkelompok saling membantu memberikan gagasan yang mereka miliki untuk mendapatkan jawaban yang paling tepat ketika permainan Clash-Of-Clans berharap saat permainan selesai kelompok mereka memperoleh wilayah terluas dan menjadi pemenang. Permainan Clash-Of-Clans yang berisikan soal-soal dari materi ternyata mampu membantu siswa untuk mengingat kembali materi yang sebelumnya telah dijelaskan oleh guru. Ini akan memberikan kesan pada siswa bahwa materi pembelajaran dapat disampaikan melalui permainan dan belajar dapat dilakukan sambil bermain. Ini sesuai dengan pendapat Slavin (2005:163) yang mengemukakan bahwa TGT adalah model pembelajaran kooperatif menggunakan turnamen akademik dan menggunakan kuis-kuis, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka.

  Pelaksanaan pemberian tindakan dilakukan dalam 2 siklus. Siklus I dibagi menjadi 2 pertemuan dengan materi yang akan diajarkan yaitu Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Pertemuan I siklus I membahas tentang kerajaan dan peninggalan-peninggalan sejarah dari kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Dalam kegiatan pembelajaran pertemuan I siswa dibagi dalam kelompok dan memilih warna sebagai simbol kerajaannya. Kemudian siswa diminta berkompetisi menjawab pertanyaan dalam bentuk permainan Clash-Of-Clans. Setiap kelompok melakukan persaingan dalam permainan untuk memperoleh wilayah yang luas, guru melakukan pendampingan dan berperan sebagai juri dalam permainan.

  Pertemuan II siklus I mengulas kembali materi pertemuan I, selanjutnya guru dan siswa melakukan kegiatan Tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan. Dalam pelaksanaan berdasarkan sintak yaitu siswa dibagi ke dalam kelompok. setiap kelompok memilih nama kerajaan untuk kelompoknya. Setiap kelompok melakukan kegiatan kompetisi dalam permainan Clash-Of-Clans dengan cara menjawab pertanyaan sebanyak dan bertindak sebagai juri dalam turnamen. Selanjutnya guru bersama siswa menghitung skor perolehan seluruh kelompok dan kelompok terbaik akan mendapatkan hadiah. Pada kegiatan akhir pertemuan II, akan dilakukan tes evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12.

  Siklus I siswa sudah mengalami perubahan setelah diberikannya tindakan serta mengalami peningkatan pada hasil belajar IPS. Awal sebelum tindakan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai KKM, sedangkan setelah diberikan tindakan siklus I siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM sebanyak 17 siswa atau 51,51% dan 16 atau 48,48% siswa yang belum tuntas. Nilai tertinggi siswa pada siklus I yaitu 80, nilai terendah 50 serta rata-rata nilai siswa pada siklus I yaitu 65.7. Maka dari itu perlu diadakannya tindakan berikutnya untuk memperbaiki siswa yang belum tuntas pada siklus II.

  Siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan, dalam pelaksanaan sintak Teams-Games-Tournament dengan materi yang akan diajarkan adalah Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Dalam kegiatan pembelajaran pertemuan I siswa akan di bagi ke dalam kelompok dan memilih warna sebagai simbol kerajaannya. Kemudian siswa diminta berkompetisi menjawab pertanyaan dalam bentuk permainan Clash-Of-Clans.Setiap kelompok melakukan persaingan dalam permainan untuk memperoleh wilayah yang luas, guru melakukan pendampingan dan berperan sebagai juri dalam permainan.

  Pertemuan II siklus II akan mengulas kembali materi pembelajaran yang telah disampaikan pada pertemuan I. Selanjutnya guru dan siswa melakukan kegiatan Tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan. Dalam pelaksanaan berdasarkan sintak yaitu siswa dibagi ke dalam kelompok. setiap kelompok memilih nama kerajaan untuk kelompoknya. Setiap kelompok melakukan kegiatan kompetisi dalam permainan Clash-Of-Clans dengan cara menjawab pertanyaan sebanyak mungkin untuk mendapatkan dalam turnamen. Selanjutnya guru bersama siswa menghitung skor perolehan seluruh kelompok dan kelompok terbaik akan mendapatkan hadiah. Pada kegiatan akhir pertemuan II, akan dilakukan tes evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12. Hasil belajar siswa pada siklus II kembali mengalami perubahan. Pada siklus II, 31 siswa atau 93,93% siswa telah mampu mencapai KKM dan2 siswa atau 6,06% siswa belum mampu mencapai KKM . Nilai tertinggi siswa pada siklus II yaitu 90, nilai terendah siswa siklus II 60 serta rata-rata nilai siswa pada siklus II yaitu 76,6.

  Hasil belajar IPS menggunakan penerapan model pembelajaran Teams-Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clash sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hamdani (2011: 92) bahwa aktivitas siswa dengan model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disampung menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Namun ketika pembelajaran berlangsung, situasi kelas dapat berubah menjadi gaduh karena seluruh siswa memiliki keinginan ditunjuk pertama untuk menjawab pertanyaan yang mengakibatkan kurangnya waktu pembelajaran. Ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas.

  Hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 meningkat setelah diberikan tindakan melalui penerapan model pembelajaran Teams-Games- Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Noviana Erwinta (2016) dan Ristiowati (2014) bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Akan tetapi, terdapat perbedaan pada penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian yang dilakukan oleh sebelumnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari media pembelajaran yang digunakan oleh peneliti. Peneliti menggunakan permainan Clash-Of-Clans, karena jika hanya menggunakan Teams-Game-Tournament, anak SD merasa tertekan karena berfikir harusmenjadi yang terbaik. Clash-Of-Clans pembelajaran.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keputusan Pembelian Barang KW oleh Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Students’ Vocabulary Learning Strategies in English Language Education Program at Universitas Kristen Satya Wacana

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan di PO Rosalia Indah

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan di PO Rosalia Indah

0 0 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Tempat Kedudukan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan di PO Rosalia Indah

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan di PO Rosalia Indah

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi 2.1.1 Pengertian Motivasi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Karyawan Bagian Fashion dan Depstore di City Walk Ada Baru Salatiga

1 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Teams-Games-Tournament dengan Permainan Clash-of-Clans untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 Kotamadya Salatiga Semester I Tahun Pelaja

0 0 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Teams-Games-Tournament dengan Permainan Clash-of-Clans untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 Kotamadya Salatiga

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Teams-Games-Tournament dengan Permainan Clash-of-Clans untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 Kotamadya Salatiga Semester I Tahun Pelaja

0 0 22