SEJARAH ISLAM PADA MASA RASULULLAH

SEJARAH ISLAM
“ISLAM PADA MASA RASULULLAH”

DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
Nama Anggota :
 Desak Putu Helen DM (06041281419023)
 M.Zainuddin
(06041281419025)
 Orchidta Ikhwani O (06041281419026)
 Intan Ade Sri Rezky (06041281419028)

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN SEJARAH
TAHUN AJARAN 2015/2016

KATA PENGHANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat

diselesaikan.
Makalah ini kami susun sebagai tugas dari mata kuliah Sejarah Islam dengan judul
“Islam Pada Masa Rasulullah”.
Terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Hudaidah,S.Pd.,M.Pd. selaku dosen
mata kuliah Sejarah Islam yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi
lancarnya terselesaikan tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini kami susun semoga bermanfaat, dan dapat memenuhi
tugas mata kuliah Sejarah Islam.

Palembang , 2 Februari 2015

DAFTAR ISI
Kata Penghantar................................................................................................... i
Daftar Isi ………………...................................................................................... ii
I. Pendahuluan …………………………………………………………...…....…1
II. RINGKASAN………………………………………………………………….2
III. PEMBAHASAN………………………………………………………………3
a. bangsa arab sebelum islam..………...........................................................2
b. Gambaran Negri arab..................................................................................2
 kondisi geografi……………... ......................................................2

 kondisi politik.................................................................................3
 kondisi kemasyarakatan..................................................................3
 kondisi kesusasteraan.....................................................................5
 kondisi keagamaan.........................................................................6
c. Kebangkitan Nabi......................................................................................7
 Nabi sejak dilahirkan sampai diangkat rasulullah.........................7
 Peperangan pada masa Nabi Muhammad saw.............................12
d. Perjanjian Hudabiyah...............................................................................14
e. Surat surat dakwah nabi muhammad saw................................................15
f. Pengaruh surat surat rasululah Saw..........................................................15
g. Para orientalis dan ke rasulan...................................................................15
h. Pengaruh islam terhadap aspek kemasyarakatan......................................16
 Sistem muamalah...........................................................................16
 Kedudukan wanita dalam islam.....................................................16
i. Masa terakhir nabi muhammad.................................................................17
III. Metode penulisan pengarang....................................................................18
Penutup ...................................................................................................................18
Kesimpulan ……………………………………………………...………....18
Daftar Pustaka…………………………………………………………………....19


PENDAHULUAN
Nabi Saw mendapat berbagai macam perintah dalam firman Allah,
‫حممن ال ررمحيمم‬
‫مبحسمم الل رمه ال رر ح‬
(5) ‫( روال ررحجرز رفاحهرجحر‬4) ‫( رومثياربرك رفط رمرهحر‬3) ‫( روررب ررك رفك رمربحر‬2) ‫( قرحم رفأ رن حمذحر‬1) ‫يا أ ري ررها ال حرم ردمرثرر‬
(7) ‫( رول مررمربرك رفاحصمبحر‬6) ‫رول ترحمن رحن ترحسترك حمثرر‬
1). Hai orang yang berkemul (berselimut), 2). Bangunlah, lalu berilah peringatan! 3).
Dan Tuhanmu agungkanlah! 4. Dan pakaianmu bersihkanlah, 5). Dan perbuatan dosa
tinggalkanlah, 6). Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan)
yang lebih banyak. 7). Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah .(QS.AlMudatsir-1-7)
Sepintas lalu ini merupakan perintah-perintah yang sederhana. Namun pada hakikatnya
mempunyai tujuan yang jauh, berpengaruh sangat kuat dan nyata. Ayat-ayat ini sendiri
mengandung materi-materi dakwah dan tabligh. Dan semua ayat ini menuntut tauhid yang
jelas dari manusia, penyerahan urusan kepada Allah, meninggalkan kesenangan diri sendiri
dan keridhaan manusia, untuk dipasrahkan kepada keridhaan Allah.
Sungguh ini merupakan perkataan yang besar dan menakutkan, yang membuat beliau
melompat dari tempat tidurnya yang nyaman dirumah yang penuh kedamaian, lalu siap terjun
ke kancah diantara arus dan gelombang kehidupan. Setelah beliau bangkit dari tempat
tidurnya itu, dimulailah beban yang besar yang harus dilaksanakan beliau. Mulai saat itu,
hingga ia wafat, ia tidak pernah istirahat dan diam. Tidak hidup untuk diri sendiri dan

keluarga beliau. Beliau bangkit dan senantiasa bangkit untuk berdakwah kepada Allah,
memanggul beban yang berat diatas pundaknya, tidak mengeluh dalam melaksanakan beban
amanat yang besar di muka bumi ini, memikul beban kehidupan semua manusia, beban
akidah, perjuangan dan jihad di berbagai medan. Kita bisa membagi masa dakwah Rasulullah
SAW menjadi dua periode, yaitu :



Periode atau fase Mekkah,
Periode atau fase Madinah

II. RINGKASAN

Ketika negeri Arab menjadi tempat lahirnya Islam dan sebagai tempat
berdirinya negara islam, sudah seharusnya terlebih dahulu mengenal tentang kondisi
geografi, kondisi politik, sosial kemasyarakatan, kondisi kesusateraan dan tentang
kondisi keagamaan masyarakat Arab sebelum islam lahir. (Hasan,2002:1)
Negeri Arab secara geografis terletak di Barat daya Asia. Negeri Arab ini
merupakan semenanjung yang dikelilingi laut dari tiga arah, yakni Laut Merah,
Samudera India (Samudera Indonesia), dan Teluk Persia . Negeri Arab pada umumnya

adalah Padang Pasir. Tetapi tidak berarti secara keseluruhan merupakan padang pasir
gersang dan tandus yang tidak ditumbuhi tanaman dan tidak berair. Sebagian
diantaranya berupa padang pasir yang ditutupi debu dan pasir halus, lalu sebagian
diantaranya berupa pegunungan dan perbukitan, dan ada juga sebagian dari nya
merupakan daratan rendah, dan daratan tinggi. (Hasan,2002:5)
Bentuk Pemerintahan, Bangsa Arab tidak memiliki sistem pemerintahan seperti
yang kita kenal sekarang. Mereka tidak memiliki peradilan, mereka tidak memiliki
polisi sebagai penjaga keamanan, begitu juga mereka itu tidak dibebani keharusan
membayar pajak. (Hasan,2002:88)

Kehidupan sosial Arab jahiliah sering di identikkan dengan minum-minuman
dan perzinahan yang merajalela. Didalama buku Sejarah Kebudayaan Islam ini
dipaparkan bahwa “Para anggota suku, termasuk laki-laki dan perempuan, tua dan
muda sering berkumpul untuk menikmati minuman, berdansa dan berjudi. Mereka
yang menjauhi hal semacam ini dianggap hina, kikir dan asosial” . (Siddiqi,2005:37)
Makkah adalah sentral perdagangan dan kebudayaan di negeri Hijaz.
Masyarakat Arab dari berbagai penjuru Jazirah Arab berdatangan ke Makkah pada
waktu musim haji, sehingga hal ini menimbulkan akulturasi sosial kemasyarakatan
diantara mereka. Mereke menyenandungkan syair-syair kepahlawanan dan mereka
juga menceritakan tentang kemuliaan asal usul mereka. Semua fenomena aspek

kemasyarakatan dan kesusateraan ini menimbulkan sifat-sifat terpuji sebagai sifat-sifat
yang menonjol pada diri mereka dan telah mendorong sikap tekun bekerja serta
berupaya untuk meraih cita-cita mulia tertanam dijiwa anak-anak mereka.
Agama bangsa Arab pada zaman Jahiliah adalah penganut agama ‘Watsani’
(penyembah berhala). Tercatat, bahwa ‘Hubal’ merupakan patung yang paling
diagungkan.

II. PEMBAHASAN

BANGSA ARAB SEBELUM ISLAM
 GAMBARAN NEGERI ARAB
Segi fisik Arabia sebelum Islam yaitu suatu pulau suram,
gersang dan nyaris tak berair, kecuali jika kadang-kadang ada banjir
yang memberi kesegaran. Sepanjang beberapa mil disekitarnya
tampak perbukitan gundul yang tak beujung, gemerlap panas
padang pasir tanpa ujung Arabia yang tandus sehingga sulit
mengelola tanah dan mengakibatkan bangsanya miskin. Tentang
Kota Makkah yang termasyur dan memikat orang-orang di penjuru
dunia dengan Ka’bahnya. Kontrol atas Ka’bah yang menjadi ambisi
utama suku-suku Arab membuat pertumbahan antar suku hingga

kontrol akan Ka’bah dan Makkah dipegang oleh kakek Muhammad.
(Siddiqi, 2005 : 19).

 KONDISI GEOGRAFI
Negeri Arab secara geografis terletak di Barat daya Asia. Negeri Arab ini
merupakan semenanjung yang dikelilingi laut dari tiga arah, yakni Laut Merah,
Samudera India (Samudera Indonesia), dan Teluk Persia . Bangsa Arab menamakan
Negeri mereka dengan sebutan “Jazirah Arab”. (Hasan,2002,5)
Negeri Arab pada umumnya adalah Padangg Pasir. Tetapi tidak berarti secara
keseluruhan merupakan padang pasir gersaang dan tandus yang tidak ditumbuhi
tanaman dan tidak berair. Sebagian diantaranya berupa padang pasir yang ditutupi
debu dan pasir halus, lalu sebagian diantaranya berupa pegunungan dan perbukitan,
dan ada juga sebagian dari nya merupakan daratan rendah, dan daratan tinggi.
Sebagian para ahli mengira bahwa kehidupan di padang pasir tidak mungkin dapat
dijalani. Tetapi kenyataan mununjukan kebalikannya. Sebab, udara padang pasir
ternyata cocok juga bagi para penghuni yang fisiknya kuat dan terhindar dari berbagai
macam penyakit. Mereka ternyata mampu menghadapi berbagai kesulitan yang harus
dihadapi sesuai dengan kondisi alam padang pasir yang keras. (Ibrahim,2002,5)

 KONDISI POLITIK

1. Bentuk Pemerintahan
Bangsa Arab tidak memiliki sistem pemerintahan seperti yang kita kenal
sekarang. Mereka tidak memiliki peradilan tempat memperoleh kepastian
hukum tentang suatu kasus atau tempat memvonis suatu tindak pelanggaran.
Mereka tidak memiliki polisi sebagai penjaga keamanan dan pemelihara sistem
yang berlaku, atau tentara sebagai pembela dan perlindung mereka dari bahaya
yang datang dari luar. Begitu juga mereka itu tidak dibebani keharusan
membayar pajak. (Ibrahim,2002,88)
2. Ayyamul ‘Arab
Pada zaman Jahiliah diantara kabilah-kabilah Arab sering terjadi perang
oleh adanya perselisihan memperebutkan kepemimpinan dan persaingan
memperebutkan sumber mata air serta padang rumput. Terjadilah diantara
mereka perang berkepanjangan yang dikenal dengan sebutan “Ayyamul ‘Arab”
. Di antara sekian banyak peristiwa ini yang sangat terkenal, antara lain :
(Ibrahim,2002,91)
* Al Basus : Perang Al Basus terjadi sebelum lahir Islam antara kabilah Bakr
dan Taghlib, dua anak Wail. Perang ini berlangsung selama empat puluh tahun.
(Ibrahim,2002,91)
*Dahis dan Al Ghubara’ : Ini adalah peperangan-peperangan Qais. Abu
Ubaidah berkata : Perang Dahis dan Al Ghubara’ adalah perang antara ‘Abasa

dengan Dzubyan , dua putera Baghidh bin Raits bin Ghathafab. Faktor
penyebab timbulnya peperangan tersebut adalah taruhan yang diadakan Qais
bin Zuhair dan Haml bin Badr bin Raits tentang taruhan kuda, diantara kedua
kuda tersebut manakah yang lebih dahulu berhasil mencapai batas finish.
(Ibrahim,2002,95)
* Ayyam Al Fijar : Peperangan yang terjadi pada bulan-bulan suci diantara
kaibah-kaibah yang berdomisili ditanah Hijaz. Al Fijar yang pertama terjadi
antara Kinanah dengan Hawazan yang menimbulkan bencana yang tidak
berarti. Al Fijar kedua meletus tidak begitu dahsyat dan diantara mereka yang
terlibat perang segera dapat didamaikan oleh Harb bin Umayah. Al Fijar ketiga
terjadi diantara Kinanah dengan Hawazan yang di latar belakangi oleh utang
seorang laki-laki dari Bani Nashr bin Muawiyah . (Ibrahim,2002,100)
Kemudian orang-orang dan kedua belah pihak saling melontarkan ejekan di
pasar ‘Ukazh’ yang hampir menimbulkan perang tetapi mereka hanya

berperang kata dan terjadi hanya sebentar. Dari keempat perang Al Fijar yang
dianggap paling terkenal adalah perang Al Fijar keempat yang terjadi antara
Quraisy bersama Kinanah di satu pihak dengan Hawazan di pihak yang lain.
Perang ini meletus dengan dilatar belakangi oleh seorang laki-laki bernama
Urwah Ar Rahhal Al Kilbi dari Hawazan yang mati terbunuh oleh Al Barras Al

Kinani. Peristiwa-peritiwa ini disebut ‘Fijar’ , karena terjadi pada bulan-bulan
yang dinyatakan haram melakukan perang tetapi oleh mereka dilanggarnya.
Perang ini terjadi pada tahun kedua puluh enam sebelum kerasulan Nabi
Muhammad, saw. Yakni saat beliau berusia empat belas tahun. Beliau sendiri
ikut terlibat dalam perang tersebut bersama paman-pamannya.
(Ibrahim,2002:101)

 KONDISI KEMASYARAKATAN
Kehidupan sosial Arab jahiliah sering di identikkan
dengan minum-minuman dan perzinahan yang merajalela. “Para
anggota suku, termasuk laki-laki dan perempuan, tua dan muda
sering berkumpul untuk menikmati minuman, berdansa dan berjudi.
Mereka yang menjauhi hal semacam ini dianggap hina, kikir dan
asosial” . Syair Arab klasik dari seorang penyair masa itu yang
menggambarkan kesenangan pesta di kalangan bangsa Arab.
Kutipan syair tersebut menjadi suatu kelebihan dari buku ini karena
bisa membuat pembaca ikut merasakan apa yang ditulis oleh
penyair pada masa itu. Berikut ini adalah kutipan syair yang saya
ambil dari buku tersebut : (Siddiqi, 2005 : 36)
Datanglah, teman dan sahabat-bagian sebagian waktu

memang manis
Maka datanglah, mari kita menghormati kelompok peminum
kita dengan anggur
Dan hapuslah dari hati kita kata-kata bijak yang asam dengan
cangkir penutup
Dan hapuslah kesusahan hidup dengan tawa dan ria !
Dari setiap bait-bait syair yang dimasukkan pengarang didalam buku ini
membuat pembaca lebih merasakan bagaimana wanita pada zaman itu, dan juga
ditambah dengan ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang mengutuk perbuatan semacam ini
membuat bertambah lengkapnya pemaparan pengarang tentang wanita pada zaman
Arab jahiliah. (Siddiqi, 2005 : 37)

Yang dimaksud dengan kondisi kemasyarakatan disini yaitu hubungan antara
sesorang dengan istri, anak, keoponakannya, dan hubungan antara satu kalibah dengan
kalibah yang lain. (Ibrahim,2002:113)
Pada saat kita menyelusuri sejarah bangsa Arab kuno, niscaya didapatkan tiga
faktor utama yang menjadi penyebab terjalinnya hubungan tersebut :
(Ibrahim,2002:113)
Pertama

: Mereka berbahasa satu yaitu bahasa Arab sekalipun
berlainan dialek .

Kedua

: Mereka beragama satu
(penyembah berhala ).

Ketiga

: Mereka berasal dari satu etnis yaitu etnis Smith .

yaitu

agama

‘Watsani’

Keterpencilan tanah Arab karena faktor alam telah memberi petunjuk kepada
kita, mengapa kemurnian turunan bangsa Smith (Arab) terpelihara dan karakteristik
mereka terhindar dari pengaruh unsur-unsur asing. Tanah Arab didiami oleh dua
kelompok bangsa Arab , yaitu : Bangsa Arab Badawi (kampung) dan Bangsa Arab
Kota . Bangsa Arab Badawi adalah mereka yang tinggal di padang pasir . sedangkan
Bangsa Arab Kota adalah orang-orang yang tinggal di kota-kota yang aktif dengan
pertanian dan perdagangan sehingga mereka berhasil meraih kekayaan dan
keuntungan besar. (Ibrahim,2002:113)
Masyarakat Arab adalah suatu masyarakat yang memiliki sistem yang bersifat
baku dalam perkawinan. Mayoritas diantara mereka baru memperistri seorang wanita
sesudah mendapatkan restu keluarga pihak istri. Begitu juga dalam tradisi mereka
pada umumnya terlebih dahulu mengajak bermusyawarah dengan para putrinya dalam
urusan calon suami mereka. Selanjutnya dalam pandangan masyarakat Arab dianggap
tidak baik, guna menghindarkan fitnah dan demi memelihara kehormatan.
(Ibrahim,2002:1114)
Sebagai kesimpulan tentang kondisi kemasyarakatan dilingkungan
masyarakat Arab Jahiliah adalah : Bahwa solidaritas antara sesaama anggota satu
kabilah sangat kuat, sedangkan tentang perasaan tersebut dengan kabilah lain sama
sekali tidak ada. Tenaga mereka telah terkuras habis untuk selalu berperang. Oleh
karena dua sebab :
*Pertama : Bersaing memperebutkan sarana penghidupan, yakni padang
rumput tempat menggembala dan sumber air.
*Kedua

: Bersaing memperebutkan kehormatan dan kursi kepemimpinan.

Banyaknya kutipan syair yang menggambarkan suatu masalah.
Kutipan syair tersebut menjadi suatu kelebihan dari buku ini karena

bisa membuat pembaca ikut merasakan apa yang ditulis oleh
penyair pada masa itu. (Ibrahim,2002,117)

 KONDISI KESUSATERAAN
Makkah adalah sentral perdagangan dan kebudayaan di negeri Hijaz.
Masyarakat Arab dari berbagai penjuru Jazirah Arab berdatangan ke Makkah pada
waktu musim haji, sehingga hal ini menimbulkan akulturasi sosial kemasyarakatan
diantara mereka. Mereke menyenandungkan syair-syair kepahlawanan dan mereka
juga menceritakan tentang kemuliaan asal usul mereka. Semua fenomena aspek
kemasyarakatan dan kesusateraan ini menimbulkan sifat-sifat terpuji sebagai sifat-sifat
yang menonjol pada diri mereka dan telah mendorong sikap tekun bekerja serta
berupaya untuk meraih cita-cita mulia tertanam dijiwa anak-anak mereka.
(Ibrahim,2002:118)
Hanya saja pada waktu itu di negeri-negeri Arab pendidikan belum tersebar,
karena itulah kita tidak mempunyai data yang bisa dijadikan acuan bahwa negerinegeri Arab terutama Makkah sat itu sudah menaruh perhatian tehadap pendidikan dan
pengajaran tentang baca tulis bagi para puteranya. Pendidikan yang berlangsung di
lingkungn masyarakat saat itu hanya berdasarkan hajat mereka. Anak-anak mereka
secara langsung diajari oleh para orang tuanya. Nabi Muhammad saw. adalah orang
pertama yang menaruh perhatian khusus terhadap pengjaran baca tulis kepada
masyarakat Arab, yakni dengan menyuruh para tawanan Perang Badar yang mengusai
baca tulis dan mereka tidak mampu menebus diri dengan sejumlah harta yang
ditentukan agar masing-masing diantara mereka mengajar baca tulis kepada sepulub
anak-anak kaum Muslimin sebagai tebusan bagi kebebasan mereka.
(Ibrahim,2002:118)
Adapun pengaruh dari berkumpulnya para penyairr di Makkah dan di pasar
Ukkazah bagi kehidupan masyarakat Arab dalam aspek kesusateraan. Adapun tentang
pengetahuan masyarkat Arab yang bersifat murni yang lahir karena dorongan
lingkungan dan karakter negeri Arab itu sendiri, antara lain seperti Ilmu Meteorologi.
Tidaklah mengherankan ppengetahuan ini dikuasai, sebab mereka mahir dalam
mengikuti pergantian musim dan dalam mengenal waktu-waktu turun hujan. Dan
merekaa mahir dalam disiplin Ilmu Arkeologi, sebab menguasai ilmu khusus tentang
peninggalan jejak para pendahulu mereka. Selanjutnya mereka mahir dalam Ilmu
Asal usul (Nazab). (Ibrahim,2002:119)
Tidak memasyarakatkan pengajaran di negeri-negeri Arab pada zaman Jahiliah
tidak berarti bahwa pada waktu itu tidak terjadi kebangkitan dalam aspek
kesusateraan. Tidak ada petunjuk yang paling akurat bagi kebangkitan tersebut selain
berkembangnya syair sebagai gambaran yang orisinil moralitas masyarakatnya.
(Ibrahim,2002:120)

 KONDISI KEAGAMAAN
Tidak ada sedikitpun sejarah mencatat yang dapat kita jadikan pegangan
tentang agaman yang dianut bangsa Arab pada zaman Jahiliah. Namun ada sedikit
informasi memungkinkan gambaran yang mendekati kebenaran tentang kondisi
keagamaan mereka dapat dikemukakan sebagai berikut : (Ibrahim,2002:123)
Mayoritas bangsa Arab adalah penganut agama ‘Watsani’ (penyembah berhala).
Dikisahkan, bahwa penyebar agama watsani pertama ditengah-tengah masyarakat
Arab adalah ‘Amr bin Luhayy Al Khuza’i. Dialah orang yang pertama membawa
patung dari negeri Syam ke Kabbah. Tercatat, bahwa ‘Hubal’ merupakan patung yang
paling diagungkan. ‘Hubal’ adalah sebuah patung yang terbuat dari batuu aqiq
berwarna merah dan berbentuk manusia yang telah patah tangannya sebelah kanan,
kemudian orang-orang Quraisy menyambungnya dengan tangan yang terbuat dari
emas. (Ibrahim,2002:123)
Salah satu dari berbagai tradisi bangsa Arab pada zaman Jahiliah adalah : Bila
seseorang hendak mengambil suatu keputusan atas sesuaatu, maka ia berlindung dan
memohon bantuan terhadap mangkuk undian lalu undian pun dilakukan . Jika yang
keluar adalah mangkuk yang bertuliskan : “ Ya”, ia pun berangkat mewujudkan
keinginanya,Tetapi bila yang keluar mangkuk yang bertuliskan : “Tidak”, maka ia
mundur dan menarik kembali keinginannya. (Ibrahim,2002:124)
Bukan hanya ‘Hubal’ saja tuhan sembahan bangsa Arab itu, tetapi banyak lagi
tuhan lain dalam bentuk rumah, pohon, batu yang dipahat sehingga berbentuk sesuatu,
dan batu yang tidak dipahat, yang tersebar di berbagai penjuru Jazirah Arab.
(Ibrahim,2002:126)
Pada garis besarnya, bahwa saat Rasullah s.a.w. dilahirkan posisi agama
berhala dikalangan masyarakat Arab dalam keadaan melemah, sehingga sebagian
diantara mereka ada yang beriman terhadap adanya kehidupan berakhirat.
Namun demikian agama manapun selain agama berhala tidak ada yang berhasil
menjadikan masyarakat Arab sebagai mayoritas pemeluknya. Agama Nasrani saat itu
merupakan suatu ajaran yang dianggap rumit dan terpecah menjadi beberapa yang
berselisihan. Tetapi disamping semu itu, berbagai Madzhab, pemikiran-pemikiran dan
ajaran-ajaran agama Nasrani,Yahudi telah meratakan jalan bagi lahirnya reformis yang
dinanti yaitu Nabi Muhammad s.aw. (Ibrahim,2002:134)
Agama bangsa Arab pra-Islam dari berbagai surat-surat dalam
Al-Qur’an, menjelaskan bahwa bangsa Arab beriman kepada Allah
Yang Maha Kuasa tetapi mereka berpendapat bahwa Allah telah

memberikan kuasa-Nya kepada pribadi dan objek sebagi perantara
untuk disembah/sebagai inkarnasi wujud Allah. Berhala Manah yang
merupakan berhala tertua, batu-batu segi empat al-Lat, dan ‘Uzza
yang terkenal dengan ‘anak perempuan Allah’, hingga sampai ke
setan dan jin yang dihormati di setiap kelompok masyarakat. Nabi
Muhammad lahir pada 22 April 571 M, pada 9 Rabi’ul al-Awwal,
tahun pertama Gajah. .
( Siddiqi, 2005 : 100)
Para penulis biografi Nabi dari Barat menuliskan kisah hidupnya,
mereka sangat menekankan pengalaman-pengalaman mental Nabi
sebagai seorang pengembala. Mereka memberikan kesan bahwa
ingatan tentang kehidupan penggembalaan Nabi adalah wahyu.
Buku ini menekankan bahwa pandangan ini jelas keliru karena
hubungan langsung dengan alam membuat Nabi ‘memperhatikan
kehidupan benda-benda’ dan mengerti bahwa di balik ini ada
kehadiran Pembuatnya. Kemudian buku ini mengungkap penolakan
tentang kesimpulan pertemuan Nabi Muhammad Saw dengan
Bahira. Pertemuan ini bermula ketika Muhammad ikut pamannya
berdagang ke Syria dan konon dalam perjalanan bertemulah Nabi
dengan Bahira. Pertemuan ini lah yang selalu ditekankan bahwa dari
Bahiralah dia belajar untuk membenci berhala. ( Siddiqi, 2005 :
100)
Buku ini memberikan kutipan dari Ibn Hisyam tentang apa yang
benar-benar terjadi antara Muhammad dan Bahira. Seperti semua
nabi Allah lainnya, Nabi Muhammad Saw mempunyai keengganan
alami terhadap penyembahan berhala. ( Siddiqi, 2005 : 101)
Selanjutnya, dijelaskan dalam buku ini bahwa nabi
menghabiskan bulan Ramadhan untuk memohon dan berdoa di gua
Hira hingga pada suatu malam cahaya wahyu tiba-tiba datang dan
masuk kedalam dirinya dan turunnya ayat-ayat pertama diturunkan
kepada Nabi Muhammad. Orang pertama yang diberitahu tentang
kenabiannya adalah Khadijah. Dia adalah orang pertama yang
masuk Islam dan menanggung semua penderitaan demi Islam.
Kemudian adalah ‘Ali, sepupu Nabi yang tinggal bersama sejak kecil,
dan Zayd ibn Haritsah, anak angkat dan teman karib Muhammad
Saw. Tokoh Quraisy terkemuka yang memeluk Islam adalah Abu
Bakar. Perlu diingat bahwa mereka yang pertama-pertama masuk
Islam adalah orang-orang yang memiliki hubungan erat dengan nabi
dan karena itu mereka juga mengenal nabi dengan baik. Selama tiga
tahun Nabi bekerja secara diam-diam untuk menghentikan para
sahabat dan keluarganya dari penyembahan berhala. ( Siddiqi,
2005 : 101)

 KEBANGKITAN NABI
A. Nabi Sejak Dilahirkan Sampai Diangkat Rasulullah
Nabi muhammad SAW dilahirkan pada hari senin tanggal 12 rabi’ul awwal
tahun gajah (570 M ),Nabi bertepatan tanggal 20 april 571 M ,hari senin. Beliau lahir
dari keluarga miskin secara materi namun berdarah ningrat dan terhormat. Ayahnya
bernama Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abd. Manaf bin Qushay bin
Kilab. (Nadawi,1982:1)
Nama muhammad adalah pemberian kakek nya Abdul Muthalib.Nama ini
belum populer di kalangan bangsa arab ,tapi cukup dikenal .Nama muhammad di
berikan kepada anak itu karena mimpi ibunya aminah pada waktu hamil
(Haekal,1968:108-109)
Muhammad SAW adalah sebaik baik makhluk karena telah terpilih untuk menerima
wahyu Allah SWT dan bertugas menyampaikan wahyu itu kepada umat
manusia.inilah dia rasulullah utusan allah (Naparin ,MA 1994 : 4)
Ada beberapa keistimewaan rasulullah saw yang menharuskan umat beriman agar
memuliakan beliau Nama beliau “muhammad “ berhak berdampingan dengan nama
Allah Swt di dalam dua kalimat pengakuan (Syahadatain) pengakuan seorang beriman
(syahadat ) tidak benar tanpa mengakui akan kerasulan Muhammad SAW.Allah SWT
menyatakan bahwa dia sendiri bersalawat kepada Nabi .malaikat juga bersalawat
kepada nabi.Allah menyuruh umat beriman agar bersalawat kepada nabi meskipun ada
perbedaan antara salawat Allah ,salawat malaikat dan salawat umat beriman (Naparin
,MA,1994: 14)
Mengikuti rasulullah adalah suatu keharusan bagi umat beriman.Mengikuti rasulullah
SAW yang benar di perlukan persyaratan persyaratan yaitu ,mengharap perjumpaan
dengan allah hendaklah beramal saleh dan tidak berbuat syirik ,mengharapakan hari
akhir maksudnya ia selalu bertindak dengan penuh pertimbangan apa akibat yang akan
di terimanya di hari akhirat nantinya (Naparin ,MA,1994 : 20)

Nabi muhammad SAW sudah dikenal oleh masyarakat mekkah sebagai seorang yang
jujur ,terpercaya dan terpuji dengan segala sifat tabiat dan tingkah laku yang mulia
.Mereka menjuluki Muhammad dengan gelar al amin .namunmasyarakat mekah
banyak yang menentang rasulullah( Naparin ,MA,1994 : 30)
Nabi Muhammad SAW diutus dan dibangkitkan membawa agama islam.mula mula
orang tidak berani menyatakan diri beragama islam ,islam adalah agama Allah SWT
,ajaran ajarannya berupa dasar dan syariatnya yang di wasiatkan kepada Nabi
Muhammad SAW di mana di beri tugas untuk menyampaikan dan menyerukannya
kepada seluru umat manusia (Syaltut ,1972 :19)

Fase kenabian Nabi Muhammad dimulai ketika beliau menyepi di Gua Hira,
sebagai imbas keprihatinan beliau melihat keadaan bangsa arab yang menyembah
berhala. Ditempat inilah beliau menerima wahyu pertama, yang berupa surah Al-Alaq
ayat 1-5. Dengan wahyu yang pertama ini, maka beliau telah diangkat menjadi Nabi,
utusan Allah. Pada saat itu Nabi Muhammad belum diperintahkan untuk menyeru
kepada umatnya, namun setelah turun wahyu yang kedua, yaitu surah Al-Muddatsir
ayat 1-7, Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul yang berdakwah . dalam hal ini
dakwah Nabi muhammad dibagi menjadi dua periode, yaitu :
a. Periode Mekah, ciri pokok dari periode ini, adalah pembinaan dan
pendidikan tauhid. Pada periode ini, tiga tahun pertama, dakwah islam
dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Nabi muhammad mulai
melaksanakan dakwah islam dilingkungan keluarga, mula-mula istri beliau
yaitu khadijah, kemudian Ali bin Abi Thalib, Abu bakar sahabat beliau, lalu
Zaid bekas budak beliau. Dan kemudian muncul julukan Assabiqunal
awwalun (orang-orang yang terlebih dahulu masuk islam).
Kemudian setelah turun ayat 94 Surah al-Hijr, Nabi Muhammad mulai
berdakwah secara terang-terangan. Namun, dakwah yang dilakukan beliau
tidak mudah karena mendapat tantangan dari kaum kafir quraisy. Tekanan
dari orang-orang kafir semakin keras terhadap gerakan dakwah nabi
Muhammad terlebih setelah meninggalnya paman beliau yaitu Abu Thalib
dan istrinya Khadijah. Tahun ini merupakan tahun kesedihan bagi Nabi
Muhammad sehingga dinamakan Amul Khuzn. Karena di Mekah dakwah
Nabi Muhammad mendapat rintangandan tekanan, akhirnya nabi
memutuskan untuk berdakwah diluar mekah. Namun, di Thaif beliau dicaci
dan dilempari batu sampai terluka. Hal ini hampir membuat Nabi
Muhammad putus asa, sehingga untuk menguatkan hati beliau Allah
mengutus dan mengisra’(perjalanan malam nabi yang penuh misteri) dan
memi’rajkan(menaiki langit) beliau pada tahun kesepuluh kenabian itu.
Dalam isra miraj ini nabi diperlihati keajaiban-keajaiban dilangit dan
dibumi dalam perjalanan ke yerusalem. Perjalanan Nabi sampai pada langit
ketujuh, nabi memasuki surga. Allah memerintahakan nabi untuk
menyampaikan kewajiban shalat 50 kali sehari kepada umatnya. Ketika dia
turun kebumi, musa memprotesnya dengan mengatakan bahwa umatnya
tidak akan pernah dapat menunaikan shalat sebanyak itu dan memohon
kepada Allah agar jumlah itu dikurangi. Allah akhirnya mengurangi jumlah
itu menjadi lima waktu. Setelah peristiwa isra dan miraj, suatu
perkembangan besar bagi kemajuan dakwah islam terjadi, yaitu dengan
datangnya sejumlah penduduk yastrib untuk berhaji ke mekah. Mereka
membai’at nabi sebagai pemimpin dan berhijrah ke yastrib dan nama
yastrib diubah menjadi madinah.

b. Periode Madinah, ciri pokok dari periode ini adalah pendidikan sosial dan
politik ( dalam arti luas). Dalam periode ini, pengembangan islam lebih
ditekankan pada dasar-dasar pendidikan masyarakat dan pendidikan sosial
kemasyarakatan seperti mendirikan masjid bertujuan untuk mempersatukan
umat islam bisa bersama-sama
shalat berjamaah secara teratur,
mempersatukan dan mempersaudarakan antara kaum anshar dan muhajirin,
perjanjian saling membantu antara sesama kaum muslimin, meletakkan
dasar-dasar politik, ekonomi dan sosial untuk masyarakat baru. Ketika
masyarakat islam terbentuk maka diperlukan dasar-dasar yang kuat bagi
masyarakat yang baru tersebut. Oleh karena itu, ayat ayat alquran yang
diturunkan dalam periode ini terutama ditunjukkan kepada pembinaan
hukum. Ayat-ayat ini kemudian diberi penjelasan oleh rasulullah, baik
dengan lisan maupun dengan perbuatan beliau sehingga terdapat dua
sumber hukum dalam islam yaitu Alquran dan hadis. Dari kedua sumber
hukum islam tersebut didapat suatu sistem untuk bidang politik, yaitu
sistem musyawarah.
Nabi menghabiskan bulan Ramadhan untuk memohon dan berdoa di gua Hira
hingga pada suatu malam cahaya wahyu tiba-tiba datang dan masuk kedalam dirinya
dan turunnya ayat-ayat pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad. Orang pertama
yang diberitahu tentang kenabiannya adalah Khadijah. Dia adalah orang pertama yang
masuk Islam dan menanggung semua penderitaan demi Islam. Kemudian adalah ‘Ali,
sepupu Nabi yang tinggal bersama sejak kecil, dan Zayd ibn Haritsah, anak angkat
dan teman karib Muhammad Saw. Tokoh Quraisy terkemuka yang memeluk Islam
adalah Abu Bakar. Perlu diingat bahwa mereka yang pertama-pertama masuk Islam
adalah orang-orang yang memiliki hubungan erat dengan nabi dan karena itu mereka
juga mengenal nabi dengan baik. Selama tiga tahun Nabi bekerja secara diam-diam
untuk menghentikan para sahabat dan keluarganya dari penyembahan berhala. Disini,
pengarang memaparkan kalimat penting yang mengatakan bahwa “Meskipun
masyarakat jatuh dalam kemusyrikan, tetapi ada beberapa orang dikenal sebagai
Hunafa yang keliling mencari agama Ibrahim . (Siddiqi,2005:101)
Pengarang menyimpulkan bahwa ini adalah sebuah bukti nyata monoteisme
yang mendarah daging dalam fitrah manusia, meskipun ditimpa oleh kemusyrikan
tetapi monoteisme tidah hilang sepenuhnya dalam jiwa mereka. Pengaruh lingkungan
rusaklah yang menyelewengkannya ke jalan yang tidak benar. Keistimewaan buku ini
juga memperlihatkan secara utuh perlakuan kejam penduduk Makkah kepada Nabi
hingga pengorbanaan seorang syahid pertama demi melindungi Nabi dari seranganserangan musuh yaitu Harits ibn Abi Halah. Selanjutnya buku ini menceritakan
bagaimana Nabi dihujat oleh musuh-musuhnya dengan melempari Nabi dengan
kotoran, menaburi duri-duri dijalan serta meletakkan kotoran pada punggung Nabi
ketika Nabi sedang bersujud sambil berdoa didepan Ka’bah dan bagaimana Fatimah
kecil membersihkan pundak ayahnya dari kotoran tersebut.
Kekerasan yang dilakukan oleh masyarakat Makkah memaksa Nabi
mengalihkan perhatian ke Thaif dan mengizinkan para pengikutnya hijrah ke

Habasyah yang tentram dan damai. Habasyah dipimpin oleh seorang raja Kristen
bernama Najasyi (Negus). Para pengikut Nabi tersebut disambut hangat oleh Najasyi
dan rakyatnya. Utusan Quraisy datang dan menuntut agar mereka diusir tetapi raja
tidak begitu saja mengeluarkan perintah, raja memanggil kaum Muslimin tersebut dan
meminta mereka menjelaskan ajaran mereka, kemudian raja meminta kaum Muslimin
mambacakan sebagian wahyu Ilahi dan meminta pandangan tentang Yesus. Raja
begitu terkesan sehingga dia memberikan jaminan perlindungan kepada kaum
Muslimin. Buku ini juga menceritakan betapa sedihnya Muhammad ketika kehilangan
paman sekaligus pelindungnya Abu Thalib dan juga istrinya yang setia, Khadijah.
Kesedihan Nabi atas wafatnya Khadijah begitu dalam. Hingga akhir hidupnya, Nabi
selalu mengingat cinta dan kesetiaanya.
Pada bagian fase terakhir kehidupan Nabi Muhammad di Makkah
merupakan tahun-tahun penting. Selama periode ini 2 pribadi
terkemuka yaitu Hamzah dan Umar ibn al-Khathab. Masuknya
Hamzah kedalam Islam terbukti menjadi kekuatan besar bagi agama
tersebut dan pengikutnya. Mi’raj, secara harfiah berarti naik atau
kenaikan dan secara istilah Islam, naiknya Nabi Muhammad Saw ke
langit (perjalanan malam). Nabi juga mendorong para pengikutnya
untuk hijrah ke Madinah, meskipun Nabi sendiri baru hijrah ke
Madinah setelah empat bulan kemudian karena Nabi menunggu
perintah dari Allah. Pengarang memasukkan khutbah jum’at
pertama Nabi yang dilakukan di lembah Banu Salim. Isi khutbah ini
begitu jelas sehingga tidak membutuhkan komentar. Tak satupun
kata-kata pahit yang diucapkan karena selama 13 tahun menderita
berbagai jenis hinaan oleh orang-orang Quraisy. Nabi sama sekali
tidak mengucapkan kesusahan dan kesedihannya akan kekejaman
yang dilakukan masyarakat Makkah terhadapnya. Nabi berulangulang mendorong pengikutnya agar meningkatkan ketakwaan
kepada Allah dan menempuh jalan kebajikan. Di Madinah, suku-suku
dan keluarga Madinah berlomba mengundang Nabi Muhammad ke
rumah mereka, Nabi menjawab dengan dengan ramah dan baik hati
serta mengatakan bahwa “unta ini diperintah oleh Allah, dimana pun
ia berhenti, itu tempat tinggalku”. Unta itu bergerak maju dan
berhenti dihadapan rumah milik Abu Ayyub. (Siddiqi, 2005 : 190).
Setibanya di Madinah, pekerjaan pertama yang dilakukan oleh
Rasulullah Saw adalah memerintahkan didirikannya sebuah masjid.
Tujuan didirikannya masjid itu bukan hanya sebagai tempat
beribadah saja, tetapi juga digunakan untuk tempat mendiskusikan
keadaan dan peran kaum Muslim dalam soal agama dan dunia, baik
pada waktu damai maupun perang. (Ghanim, 1991 : 19).
Masjid ini berbentuk persegi, setiap sisi berukuran kira-kira 50 yard,
menghadap ke sebelah utara dan mempunyai tiga pintu di setiap
sisinya. Pintu sebelah selatan adalah untuk jalan masuk umum dan

pintu sebelah barat disebut Bab al-Rahman dan pintu sebelah timur,
disediakan bagi keluarga Nabi, disebut Bab al-Nisa. Di sebelah utara
masjid adalah sebuah tempat yang disediakan bagi para sahabat
Nabi yang tidak mempunyai keluarga atau tempat tinggal. Mereka
dikenal dengan sebagai Ashhab al-Shuffah (orang-orang Suffah).
Langkah kedua yang ditangani Nabi adalah membangun hubungan
persahabatan baru antara kaum Muslimin dan suku-suku non-Muslim
di Arabia. Dibuatnya perjanjian kesepakatan antara kaum Muslim
dan suku-suku non-Muslim. Menurut sebuah penyelidikan yang
tercermat terhadap teks tersebut menunjukkan bahwa ia lebih dari
sebuah perjanjian persekutuan. Perjanjian ini merupakan upaya
Nabi untuk menciptakan perdamaian. Perlu di catat bahwa ketika di
Makkah, Nabi terbiasa shalat menghadap ke kuil suci Yerussalem,
akan tetapi ketika tiba di madinah, dimana unsur Yahudi sangat kuat
dan berpengaruh, dia dibimbing oleh wahyu Illahi agar memalingkan
wajahnya ke Ka’bah sebagai kiblatnya. Pengarang mengungkapkan
bahwa perubahan kiblat ini merupakan awal kehidupan nasional
Islam, menetapkan Ka’bah di Makkah sebagai arah penyembahan
Islam dan pusat keagamaan bagi kaum Islam. (Siddiqi, 2005 : 204205).
Pada tanggal 17 Ramadhan tahun kedua Hijrah, terjadilah
perang Badar. Dari segi kekuatan dan kelengkapan senjata, kaum
Muslim tidaklah seimbang dengan orang-orang Makkah. Akan tetapi
mereka mempunyai iman yang teguh akan pertolongan dan
kekuasaan Allah. Orang-orang Makkah mengalami kekalahan telak
dalam pertempuran ini dan kehilangan sebagian prajurit mereka
yang sangat berharga. (Siddiqi, 2005 : 242 - 244).
Sebab-sebab kekalahan kaum Quraisy di Badar salah satunya
disebabkan karena kecongkakan mereka. Sebab lain kekalahan
kaum Quraisy diantaranya :
1. Perpecahan telah terjadi dikalangan tokoh-tokoh Quraisy di
Makkah.
2. Pasukan Quraisy tidak memiliki semangat juang yang kuat dan
tidak memiliki landasan perjuangan yang mantap.
3. Kebanggaan dan kecongkakan yang menghilangkan kesadaran
Abu Jahal dan pasukannya telah membuat mereka takut
melihat kekompakan dan keberanian kaum Muslim menebas
leher orang yang selama ini mereka banggakan. (Ghanim,
1991 : 41).
Perang Uhud merupakan bentuk pembalasan dendam kepada
kaum Muslim karena menurut kaum Quraisy, kekalahan di perang
badar merupakan sebuah hinaan yang tak terbalaskan. Sebuah

kemenangan telah terlihat di pihak kaum Muslim, tetapi akibat para
pemanah yang diperintahkan oleh Nabi agar menjaga tempat
mereka malah meninggalkan tempatnya dan bergabung dengan
kelompok utama prajurit. Khalid ibn al-Walid yang licik, kemandan
kavaleri Qquraisy, melihat kesempatan ini dan bergegas ketempat
terbuka dan menyerang kaum Muslim ke belakang. Akibatnya
banyak kaum Muslim terkemuka yang jatuh di medan perang. Nabi
juga menderita luka serius di kepala dan pipinya, tetapi dia
dilindungi oleh Allah melalui kesetiaan para sahabatnya yang tiada
tara, salah satunya melindungi Nabi dari panah-panah dengan
tangan kosongnya. Dengan mundurnya kaum Muslim ke balik
gunung, Madinah seluruhnya dibiarkan terbuka, akan tetapi kaum
Quraisy tidak cukup berani untuk menyerang ataupun mengusir
kaum Muslim dari puncak Uhud. (Siddiqi, 2005 : 259).
Pada perang khandaq, kaum muslim tanpa perang berhasil melihat
musuh terhalau dari Madinah. Berkat pertolongan dari Allah Swt
yang mengirimkan angin topan yang mampu memporak-porandakan
pasukan musuh. Akhirnya mereka terpaksa meninggalkan pinggiran
kota Madinah dan pulang dengan tangan hampa ke negerinya.
(Ghanim, 1991 : 76).
Sejak perang khandaq, kaum Quraisy tidak pernah lagi berpikir akan
memerangi kaum Muslim dan mereka menempuh jalan damai
dengan perjanjian Hudaibiyah.
Syarat-syarat perdamaian Hudaibiyah adalah :
1. Kedua belah pihak menyetujui peletakkan senjata di antara
keduanya selama sepuluh tahun. Masing-masing pihak tidak
saling menimbulkan provokasi dan permusuhan.
1. Muhammad Saw berjanji akan mengembalikan orang Makkah
yang datang ke Madinah, tetapi orang Madinah yang datang ke
Makkah tidak wajid dikembalikan Quraisy.
2. Yang ingin mengadakan perjanjian dengan Muhammad Saw
maka perjanjian damai ini berlaku bagi mereka, begitupun
sebaliknya.
3. Pada tahun ini Muhammad Saw dan para sahabat akan pulang
ke Madinah dan akan kembali menunaikan umrah di Makkah
pada tahun depan selama tiga hari. Selama itulah kota Makkah
akan ditinggalkan kaum Quraisy dengan syarat, mereka tidak
akan membawa senjata kecuali senjata ringam yang biasa
dibawa oleh para musafir.
Diatas segalanya, perjanjian merupakan suatu keberhasilan besar
dan nyata sehingga perizinan bebas diberikan kepada kaum Muslim

untuk mengunjungi Makkah pada tahun berikutnya, dan tinggal
disana selama tiga hari berturut-turut. Menurut perjanjian
Hudaibiyah, suku-suku Arab diberi pilihan untuk bergabung dengan
kelompok manapun yang ingin mereka masuki dalam
persukutuannya. Diceritakan oleh pengarang bahwa ketika
kelompok yang diserang mencari keadilan dari sekutu mereka yang
Muslim, Nabi sebagai pemimpin mereka menuntut balasan langsung
bukan hanya agar tidak melanggar perjanjian, tetapi juga
pembunuhan terhadap para sekutunya diwilayah suci. (Siddiqi, 2005
: 322).
Sariah-sariah yang dikirim oleh Rasulullah sejak ditanda tanganinya
perjanjian adalah :
 Sariah Umar ke Turbah
 Sariah Abu Bakar ke Fazzarah
 Sariah Ghalib bin Abdullah ke Al Maifa’ah
 Sariah Basyir Bin Sa’ad Al Anshari ke Yaman dan Jibar
 Sariah Ibnu Abi Al’Auja’ ke Bani Sulaim
Setahun sejak perjanjian Hudaibiyah ditanda tangani, kaum Muslim
memasuki Makkah untuk menunaikan umrah. Kaum Muhajirin begitu
bersuka cita karena mereka akan melihat kampung halaman mereka
kembali. (Ghanim, 1991 : 54) Pada 20 Ramadhan 8 H, Nabi di pintu
gerbang Ka’bah menyampaikan khutbahnya. Khutbah ini
melambangkan dengan indah esensi Islam, yaitu pengakuan akan
keesaan Allah (tidak ada yang patut disembah kecuali Allah, Dialah
satu-satunya Penguasa dan Pemilik alam semesta). (Siddiqi, 2005 :
345)

 Peperangan pada masa Nabi Muhammad saw
Perang yang terjadi pada masa nabi muhammad terbagi atas dua bagian yaitu :
a.

Ghazwah, yaitu perang yang dipimpin langsung oleh Nabi
muhammad
1. Perang badar (17 Ramadhan 2 H)
Perang badar terjadi di lembah badar 1,25 km selatan ke madinah.
Perang badar merupakan puncak pertikaian antara kaum muslimin
madinah dan musyrikin quraisy mekah. Dalam peperangan ini kaum
muslim memenangkan pertempuran dengan gemilan. Tiga tokoh
quraisy yang terlibat dalam peperangan ini adalah Utbah bin
Rabi’ah, Al-Walid. Dan Syaibah. Ketiganya tewas ditangan tokoh

muslim, seperti Ali bin Abi Thalib, dan Hamzah bin Abdul Muthalib.
(Schimmel,1990:74-77)
2. Perang Uhud (Sya’ban 3 H)
Perang uhud terjadi di bukit Uhud. Perang Uhud dialatarbelakangi
kekalahan kaum Quraisy pada Perang Badar sehingga timbul
keinginan untuk membalas dendam. Pasukan Quraisy yang dipimpin
oleh Khalid bin Walid mendapat bantuan dari Kabilah Saqif,
Tihammah, dan Kinanah. Perang Uhud dimulai dengan perang
tanding yang dimenangkan oleh tentara islam, tetapi kemenangan
tersebut digagalkan oleh godaan harta yaitu, prajurit islam memungut
harta rampasan. Pasukan Khalid bin Walid memanfaatkan keadaan
ini dengan menyerang balik tentara islam. Nabi Muhammad terkena
serangan dari musuh. Pasukan Quraisy mengakhiri pertempuran
setelah mengira Nabi terbunuh. Dalam peperangan ini paman nabi
yang terbunuh. .(Schimmel,1990:74-77)
3. Perang Khandaq (Syawal 5 H)
Lokasi perang Khandaq adalah di sekitar kota Madinah dibagian
utara. Perang ini juga dikenal sebagai perang Ahzab (perang
gabungan) .(Schimmel,1990:74-77)
4. Perang mu’tah (8h)
Perang ini terjadi karena Haris Al-Ghassani menolak penyampaian
wahyu dan ajakan masuk islam yang dilakukan Nabi Muhammad.
Nabi kemudian mengirimkan pasukan perang dibawah pimpinan
Zaid bin Harisah. Pihak muslimin mendapat kesulitan menghadapi
pasukan Al-Ghassani yang dibantu pasukan kekaisaran romawi. .
(Schimmel,1990:74-77)
5. Penaklukan Kota Mekah
Latar belakang peristiwa ini adalah adanya anggapan kaum Quraisy
bahwa kekuatan kaum muslimin telah hancur akibat kalah perang di
Mu’tah. Nabi Muhammad segera memerintahkan pasukan muslmin
untuk menghukum kaum quraisy dengan menghancurkan berhala di
kota Mekah dan akhirnya banyak kaum Quraisy masuk islam. .
(Schimmel,1990:74-77)
6. Perang Hunain (8 Safar 8 H)
Perang hunanin berlangsung antara kaum muslimin dan kaum
quraisy dilembah hunain, sekitar 70 km dari kota Mekah. Merupakan
balas dendam kaum Quraisy karena peristiwa Fathu Mekah.
(Schimmel,1990:74-77)
.
7. Perang Thaif

Pasukan muslim mengejar sisa pasukan quraisy yang melarikan diri
dari Hunain, sampai kekota Thaif. Pasukan muslimin kemudian
membakar ladang anggur yang merupakan sumber daya alam utama
penduduk thaif, dan pada akhirnya menyerah dan menyatakan
bergabung dengan pasukan islam.(Schimmel,1990:74-77)

 Surat-surat dakwah Nabi Muhammad
Menurut sejarawan islam, Muhammad bin Sa’ad dalam kitabnya Ath-thabaqat
Al-Kubrabahwa surat-surat nabi seluruhnya berjumlah tidak kurang dari 105 buah.
Dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu :
1. Surat-surat yang berisi seruan untuk masuk islam
2. Surat-surat yang berisi aturan-aturan dalam islam misalnya tentang zakat,
sedekah ditujukan kepada orang-orang muslim
3. Surat yang berisi beberapa hal yang wajib dikerjakan oleh orang-orang non
muslim terhadap pemerintah islam seperti masalah iuran keamanan.
Melalui surat-surat dakwah, Nabi Muhammad telah menunjukkan
kepada kita betapa Nabi juga menggunakan media modern pada saat itu
menyampaikan misi dakwahnya.(Schimmel,1990:81-82)
Surat - surat rasullulah untuk para raja dan para Gubernur
Dalam surat tersebut diketahui bahwa rasulullah saw disuatu pagi telah pergi
menemui para shabatnya ,lalu beliau bersabda kepada mereka : sesungguhnya aku di
utus sebagai rahmat bagi semua manusia , maka ikutilah aku niscaya allah swt
melimpahkan Rahmat-Nya kepada kalian;dan janganlah kalian menyalahi aku seperti
apa yang telah dilakukan kaum Hawariyyin kepada Isa bin Mariyam .Mereka berkata
; wahai Rasulullah SAW ! Bagaimana bentuk penyimpangan yang mereka lakukan
itu? Beliau Bersabda : Beliau telah menyeru dengan seruan seperti yang kalian
emban .Kemudian orang yang mau menerima seruan tersebut dan berserah diri
dicintai dan dijanjikan keselamatan sedangkan orang yang tidak mau menerima
sseruan itu ,Maka di benci dan ditolak.

 Pengaruh surat surat rasul
Seandainya salah seorang dari para raja tersebut menerima dakwah rasulullah
dan mau masuk islam ,niscaya islam tersebar di tengah rakyatnya,hanya saja sejarah
tidak menceritakan kepada kita bahwa seorang pun dari para raja dari luar jazirah arab
yang bersedia menerima islam.namun demikian sebahagian diantara mereka telah

memperlakukan para utusan rasulullah dengan baik dan bertindak baik pula dalam
menolak isi surat beliau.
Kisra orang yang menolak dakwah rasulullah alasannya karna pada saat itu ia
seorang raja pewaris kerajaan yang dikuduskan dari para leluhurnya keluarga Sasanid
yang menolak untuk tunduk mengikuti bangsa arab.Kemudian diodrong lagi oleh
perasaan takut bahwa dengan agama islam maka pribadi dan kekuasaannya akan
lenyap padahal selama ini kedua unsur tersebut merupakan sarana untuk memperoleh
pengkultusan dari bangsa persia .Di samping itu ,karena bangsa persia melihat dirinya
sebagai yang di pertuan oleh bangsa arab yaman dan arab hirah sehingga dalam
pandanngan mereka bangsa arab hijaz pun tidak berbeda

 Para orientalis dan kerasulan
Sir Thomas Arnold berkata :sekalipun surat surat ini tampak dalam pandangan
orang-orang yang telah dikiriminya bukan sebagai sesuatu yang luar biasa .Tetapi hari
hari selanjutnya telah menunjukan bahwa surat surat tersebut tidak muncul dari suatu
semangat kosong. Surat surat ini menunjukan dengan jelas dan tegas sebagai
permintaan agar manusia menerima islam ,sebagaimana hal itu dikemukakan dalam Al
Qur’an secara berulang ulang :
 Dan kami tidak mengajarkan syair kepadanya (muhammad) dan bersyair
itu tidaklah layak baginya .Al Quran itu tidak lain hanya lah pelajaran
dan kitab yang memberi penerangan ,supaya dia memberi peringatan
kepada orang orang yang hidup hatinya dan supaya pastilah ketetapan
(adzab ) terhadap orang orang kafir ( Q.S 36 : 69 -70 )
 Barang siapa mencari agama selain agama islam ,maka sekali sekali
tidaklah akan diterima (agama itu )dari padannya dan dia di akhirat
termasuk orang orang yang rugi (Q.S 3:85 )
Sebahagian di antara para sejarawan mengingkari tentang yang menjadi tujuan utama
rasulullah saw sejak semula ,yakni agar islam menjadi agama internasional sekalipun
ayat ayat diatas menunjukan demikian.

 Pengaruh islam terhadap aspek kemasyarakatan
1. Sistem muamalah
Hukum menumpahkan darah tanpa hak dalam islam diharamkan dan dalam
islam tidak di benarkan pihak korban main hakim sendiri.Bila mana sampai terjadi

pertumpahan darah maka islam telah menunjuk imam (pemimpin) sebagai pihak yang
diberi amanat dan yang berwenang untuk menegagkan qishas atas yang melakukan
pembunuhan dalam kasus ini islam juga telah mendorong imam untuk
menegakkannya
Allah ta’ala berfirman :
Dan dalam Qishash itu ada (jaminan kelangsungan ) hidup,hai oramg orang
yang berakal (Q.S 2 : 179 )
Islam telah meletakan asas asas dan prinsip prinsip umum yang mengatur
tentang muamalat antara tiap tiap anggota masyarakat kaum muslim seperti tentang
jual beli.islam juga sangat menaruh perhatian terhadap keluarga sehingga di
undangkan perihal nikah dan cerai.kemudian islam mengharuskan suami memberi
nafkah kepada isterimya ,ayah kepada anaknya dan anak kepada orang tuanya.
2. Kedudukan wanita dalam islam
Sebahagian di antara para sosiolog beranggapan bahwa islam telah merampas
hak kaum wanita ,karena dalam hukum waris islam merampas hak kaum wanita
,karena dalam hukum waris islam kaum wanita hanya di beri separuh dari bagianlaki
laki .islam telah memperbolehkan laki laki beristeri lebih dari satu sampai empat
.kemudian islam telah menjadikan hak cerai berada pada laki laki
Dienul Islam sebagai rahmatal lil’alamin, menghapus seluruh bentuk
kezhaliman-kezhaliman yang menimpa kaum wanita dan mengangkat derajatnya
sebagai martabat manusiawi. Timbangan kemulian dan ketinggian martabat di sisi
Allah subhanahu wata’ala adalah takwa, sebagaiman yang terkandung dalam Q.S Al
Hujurat: 33). Lebih dari itu Allah subhanahu wata’ala menegaskan dalam firmanNya yang lain (artinya):
“Barangsiapa yang mengerjakan amalan shalih, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan akan kami beri balasan pula kepada mereka dengan pahala
yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An Nahl: 97)

 Masa Terakhir Nabi Muhammad SAW
Pada tahun 10 H (631 M) Nabi Muhammad beserta rombongan melaksanakan
ibadah haji, dan inilah haji yang terakhir bagi beliau yang merupakan haji perpisahan.
Dalam kesempatan itu Na

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124