SISTEM PAKAR MENDETEKSI PENYAKIT DALAM D (1)

SISTEM PAKAR MENDETEKSI PENYAKIT DALAM DENGAN METODE
BACKWARD CHAINING MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 2010
Agustinus Prasetyo Mahardika
Abstrak
Kurang tahunya seseorang dalam menyadari gejala-gejala penyakit dalam yang
menyerang organ vital manusia karena tidak adanya waktu untuk konsultasi langsung kepada
dokter spesaialis penyakit dalam, akan membuat seseorang semakin tidak mengetahui
kesehatannya sendiri.
System pakar mendeteksi penyakit dalam ini adalah alat bantu dalam mendeteksi
gangguan yang ada pada organ jantung, ginjal, dan liver pada manusia, yang dibuat
menggunakan Visual Basic 2010. Metode yang digunakan adalah metode backward chaining,
yaitu dengan cara diawali dari tujuan yang kemudian akan dicari aturan yang memiliki tujuan
tersebut untuk dijadikan kesimpulan.
Manfaat dari sistem pakar mendeteksi penyakit dalam ini untuk membantu seseorang
yang kurang punya waktu luang untuk konsultasi kepada dokter spesialis penyakit
dalamsecara langsung. Dengan program ini diharapkan dapat membantu orang untuk
mendeteksi penyakit dalam, khususnya jantung, ginjal, dan liver.
Kata Kunci : Sistem Pakar, Backward Chaining, Jantung, Ginjal, Liver, Visual Basic 2010

23


SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA DENGAN
METODE FORWARD CHAINING
Agustinus Prasetyo Mahardika
Abstract
Less him realize someone in disease symptoms in humans that attacks vital organs
due to lack of time for consultation directly to a specialist in internal medicine, will make a
person less able to control their own health.
An expert system to detect the disease in this is an invaluable tool in detecting
disturbances in cardiac, renal, and liver in humans, created using Visual Basic 2010. The
method used is the backward chaining method, that is by starting from the goals which will
then be sought rules that have to be objective conclusions.
Benefits of an expert system to detect the disease in this to help someone less had time
to consult a specialist in internal medicine doctor directly. With this program expected to
help people to detect diseases, especially heart, kidneys, and liver.
Keywords: Expert systems, Backward Chaining, Kidney, Heart, Liver, Visual Basic 2010
PENDAHULUAN
Banyaknya
ketidaksadaran
seseorang akan gejala-gejala penyakit yang
dirasakan, sering dianggap enteng dan

menilai bahwa gejala-gejala yang dialami
adalah gejala penyakit biasa yang tidak
berakibat fatal. Khususnya penyakit
jantung, ginjal, dan liver yang kurang
dipahami kebanyakan orang tentang
berbagai gejalanya. Karena kesibukan
yang menyita waktu hingga kurangnya
konsultasi kepada dokter, membuat
seseorang semakin acuh terhadap gejalagejala yang dialaminya. Padahal dokterdokter juga menyarankan untuk kontrol
secara rutin demi kesehatan badan. Karena
gejala dari beberapa penyakit yang
berbahaya itu juga terasa seperti gejalagejala penyakit umum yang tidak begitu
berbahaya.
Penggunaan teknologi informasi
saat ini berkembang sangat pesat. Dengan
teknologi informasi dinilai membantu

berbagai praktisi di segala bidang. Karena
dapat
menyimpan

data
hingga
mengolahnya menjadi suatu hasil yang
diinginkan pembuatnya.
Dalam ilmu komputer, banyak ahli
yang berkonsentrasi pada pengembangan
kecerdasan
buatan
atau
Artificial
Intelligence (AI). AI adalah suatu studi
kasus dimana tujuannya adalah membuat
komputer dapat berpikir dan bertindak
seperti manusia.
Perkembangan
AI
merupakan
terobosan baru dalam dunia komputer.
banyak implementasi AI dalam segala
bidang. Seperti Decission Support System

(Sistem Pendukung Keputusan), Robotic,
Natural Language (Bahasa Alami), Neural
Network (Jaringan Saraf), dan lain-lain.
Salah satu contohnya adalah sistem
pakar. Sistem pakar dibuat berdasarkan
dari pemikiran atau ilmu dari berbagai
orang yang sudah menjadi pakar atau
spesialis dari suatu masalah untuk
24

membantu mereka dalam memecahkan
masalah di bidangnya secara tak langsung.
Tujuan dari sistem pakar sebenarnya
bukan untuk menggantikan peran mansia,
tetapi untuk mensubtitusikan pengetahuan
manusia kedalam bentuk sistem, sehingga
dapat digunakan oleh banyak orang.
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari
sistem pakar. Diantaranya adalah dapat
meningkatkan efisiensi pekerjaan tertentu,

penghematan waktu dalam menyelesaikan
masalah, pengetahuan pakar dapat
didokumentasikan tanpa ada batas waktu,
dan sebagainya.
Dari masalah yang telah dibahas
tersebut, dapat diperoleh rumusan masalah
yaitu
bagaimana
cara
membantu
mengunformasikan kepada seseorang yang
kurang mempunyai waktu untuk konsultasi
kepada dokter guna mendeteki penyakit
dalam?
Tujuannya agar terciptanya sebuah
sistem pakar untuk mendeteksi penyakit
dalam
sehingga
dapat
membantu

memberikan informasi pada masyarakat
yang kurang mempunyai waktu untuk
konsultasi kepada dokter spesialis penyakit
dalam untuk mendiagnosa gangguan
jantung, ginjal, dan liver.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan
penulis untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam laporan tugas akhir
adalah sebagai berikut:
1. Sumber data
 Data primer : data yang diperoleh
dengan mengadakan wawancara
secara langsung dengan pasien
RSUD
Kota
Semarang
agar
mendapatkan informasi yang akurat.
 Data sekunder : data yang diperoleh

secara tidak langsung dan didapat
melalui studi pustaka.
2. Metode pengumpulan data
 Wawancara : teknik pengumpulan
data dengan cara tanya jawab kepada
pasien yang bersangkutan dengan
sistem yang akan dibuat, lalu

melakukan pencatatan serta meminta
penjelasan secara mendetail.
 Observasi : teknik pengumpulan data
dengan jalan pengamatan secara
langsung kondisi di lokasi-lokasi
obyek yang berhubungan dengan
sistem yang akan dibangun.
 Studi pustaka : teknik pengumpulan
data dengan cara membaca dan
mempelajari buku-buku yang ada
kaitannya dengan sistem yang akan
dibuat.

3. Metode pengembangan sistem
Dalam mengembangkan sistem ini,
penulis menggunakan model waterfall.
Berikut ini adalah gambar skema

waterfall:
Gambar 1.1 Skema Waterfall
Gambar diatas adalah tahapan umum
dari model proses waterfall. Akan tetapi
Roger S. Pressman memecah model ini
menjadi enam tahapan meskipunsecara
garis besar sama dengan tahapantahapan
model
waterfall
pada
umumnya. Berikut adalah penjelasan
dari tahapan-tahapan yang dilakukan
didalam model ini (Pressman, 2001):
1. System / Information Engineering
and Modeling. Pemodelan ini

diawali dengan mencari kebutuhan
dari keseluruhan sistem yang akan
diaplikasikan
kedalam
bentuk
software. Hal ini sangat penting,
25

2.

3.

4.

5.

6.

mengingat software harus dapat
berinteraksi dengan elemen-elemen

yang
lain
seperti
hardware,
database, dan sebagainya. Tahap ini
sering disebut dengan Project
Definition.
software
requirments
analysis.
Proses
pencarian
kebutuhan
diintensifkan dan difokuskan pada
software. Untuk mengetahui sifat
dari program yang akan dibuat, maka
para software engineer harus
mengerti tentang domain informasi
dari software, misalnya fungsi yang
dibutuhkan, user interface, dan

sebagainya.
Design. Proses ini digunakan untuk
mengubah
kebutuhan-kebutuhan
diatas menjadi representasi kedalam
bentuk
perancangan
software
sebelum coding dimulai. Desain
harus dapat mengimplementasikan
kebutuhan yang telah disebutkan
pada tahap sebelumnya.
Coding. Untuk dapat dimengerti oleh
mesin, dalam hal ini adalah
komputer, maka desain tadi harus
diubah bentuknya menjadi bentuk
yang dapat dimengerti oleh mesin,
yaitu kealam bahasa pemrograman
melalui proses coding. Tahap ini
merupakan tahap implementasi dari
tahap design yang secara teknis
nantinya
dikerjakan
oleh
programmer.
testing / Verification. Sesuatu yang
dibuat
haruslah
diujicobakan.
Demikian juga dengan software.
Semua fungsi-fungsi software harus
diujicobakan, agar software bebas
dari error, dan hasilnya harus benarbenar sesuai dengan kebutuhan yang
sudah didefinisikan sebelumnya.
Maintenance. Pemeliharaan suatu
software diperlukan, termasuk di
dalamnya adalah pengembangan,
karena software yang dibuat tidak
selamanya seperti itu. Ketika
dijalankan mungkin saja masih ada

error kecil yang tidak ditemukan
sebelumnya, atau ada penambahan
fitur-fitur yang belum ada pada
software tersebut. Pengembangan
diperlukan ketika adanya perubahan
dari eksternal perusahaan seperti
ketika ada pergantian sistem operasi,
atau perangkat lainnya.
LANDASAN TEORI
Kecerdasan Buatan
Sub bidang pengetahuan komputer
yang khusus ditujukan untuk membuat
software dan hardware yang sepenuhnya
bisa menirukan beberapa fungsi otak
manusia disebut kecerdasan buatan atau
Artificial Intelligence (AI). Dengan
demikian diharapkan komputer dapat
membantu manusia dalam memecahkan
berbagai masalah yang rumit. Program
cerdas akan bersifat serupa dengan yang
dilakukan manusia apabila menghadapi
persoalan sama, tapi program tidak harus
berfikir seperti manusia, namun hanya
bersikap seperti apa yang dipikirkan oleh
manusia (Sadeli, 2009).
Sistem Pakar
Sistem pakar dibuat berdasarkan
dari pemikiran atau ilmu dari berbagai
orang yang sudah menjadi pakar atau
spesialis dari suatu masalah untuk
membantu mereka dalam memecahkan
masalah
dibidangnya
secara
tidak
langsung. Sebuah sistem pakar harus dapat
menimbulkan suatu dialog dan umumnya
setelah diberikan suatu jawaban, sistem
pakar dapat memberikan suatu nasihat
maupun solusi. Sistem pakar dapat
menyimpan
dan
mengumpulkan
pengetahuan seorang pakar atau beberapa
pakar ke dalam komputer. pengetahuan
tersebut kemudian digunakan oleh siapa
saja yang membutuhkan. Tujuan sistem
pakar bukan untuk menggantikan peran
seorang ahli atau pakar, tetapi untuk
memasyarakatkan
pengetahuan
dan
pengalaman seorang pakar yang sangat
langka (Kusrini, 2008).
26

Sistem pakar adalah salah satu
cabang dari AI yang membuat penggunaan
secara luas knowledge (pengetahuan) yang
khusus untuk menyelesaikan masalah
tingkat manusia. Seorang pakar adalah
orang yang mempunyai keahlian tertentu,
yaitu pakar yang mempunyai knowledge
atau kemampuan khusus yang orang lain
tidak mengetahui atau mampu dalam
bidang yang dimilikinya.
Kategori Sistem Pakar
Ada
beberapa
kategori
pengembangan sistem pakar, antara lain
(Sadeli, 2009):
1. Kontrol.
Contoh
pengembangan
banyak ditemukan dalam kasus pasien
di rumah sakit, dimana dengan
kemampuan sistem pakar dapat
dilakukan kontrol terhadap cara
pengobatan dan perawatan melalui
sensor data atau kode alarm dan
memberikan solusi terapi pengobatan
yang tepat bagi pasien yang sakit.
2. Desain. Contoh sistem pakar di bidang
ini adalah PEACE yang dibuat oleh
Dincbas pada tahun 1980 untuk
membantu desain pengembangan
sirkuit elektronik.
3. Diagnosis. Pengembangan sistem
pakar terbesar adalah di bidan
diagnosis, seperti diagnosis penyakit,
diagnosis kerusakan mesin kendaraan
bermotor,
diagnosis
kerusakan
komponen komputer, dan lain-lain.
4. Instruksi.
Instruksi
merupakan
pengembangan sistem pakar yang
sangat berguna dalam bidang ilmu
pengetahuan dan pendidikan, dimana
sistem pakar dapat memberikan
instruksi dan pengajaran tertentu
terhadap suatu topik permasalahan.
Contoh pengembangan sistem pakar di
bidang ini adalah sistem pakar untuk
pengajaran bahasa inggris, sistem
pakar untuk pengajaran astronomi,
dan lain-lain.
5. Interpretasi. Sistem pakar yang
dikembangkan
dalam
bidang

interpretasi
melakukan
proses
pemahaman akan suatu situasi dari
beberapa informasi yang direkam.
Contoh sistem yang dikembangkan
dewasa ini adalah sistem untuk
melakukan sensor gambar dan suara
kemudian
menganalisanya
dan
membuat
suatu
rekomendasi
berdasarkan rekaman tersebut.
6. Monitor. Sistem pakar bidang ini ada
banyak digunakan militer, yaitu
menggunakan sensor radar kemudian
menganalisisnya dan menentukan
posisi objek berdasarkan posisi radar
tersebut.
7. Perencanaan. Perencanaan banyak
digunakan dalam bidang bisnis dan
keuangan suatu proyek, dimana sistem
pakar dalam membuat perencanaan
suatu pekerjaan berdasarkan jumlah
tenaga kerja, biaya, dan waktu
sehingga pekerjaan menjadi lebih
efisien dan lebih optimal.
8. Prediksi. Sistem pakar ini mampu
memprediksi
kejadian
masa
mendatang berdasarkan informasi dan
model permasalahan yang dihadapi.
Biasanya sistem memberikan simulasi
kejadian masa mendatang tersebut,
misalnya
memprediksi
tingkat
kerusakan tanaman apabila terserang
hama dalam jangka waktu tertentu.
Programini dibuat pada tahun 1983
oleh Boulanger dengan nama PLANT.
9. Seleksi. Sistem pakar dengan seleksi
mengidentifikasikan pilihan terbaik
dari
beberapa
daftar
pilihan
kemungkinan solusi. Biasanya sistem
mengidentifikasikan
permasalahan
secara spesifik, kemudian mencoba
untuk menemukan solusi yang paling
mendekati kebenaran.
10. Simulasi. Sistem ini memproses
operasi beberapa variasi kondisi yang
ada dan menampilkannya dalam
bentuk simulasi. Contoh adalah
program
PLANT
yang
sudah
menggabungkan antara prediksi dan
simulasi, dimana program tersebut
27

mampu menganalisis hama dengan
berbagai kondisi suhu dan cuaca.
Unified Modelling Language (UML)
Unified
Modelling
Language
(UML) adalah sistem notasi yang sudah
dibakukan di dunia pengembangan sistem,
hasil kerja bersama dari Graddy Booch,
James Rumbaugh dan Ivan Jacobson.
UML terdiri dari serangkaian diagram
memungkinkan bagi sistem analis untuk
membuat cetak biru sistem yang
komprehensif kepada klien, programmer,
dan tiap orang yang terlibat dalam proses
pengembangan tersebut (Munawar, 2005).
Menurut Pudjo dan Herlawati
(2011),
UML
(Unified
Modeling
Language) berarti bahasa pemodelan
standar. UML bukan hanya sekedar
diagram,
tetapi juga menceritakan
konteksnya.
Backward Chaining
Backward chaining merupakan
proses perunutan yang arahnya kebalikan
dari runut maju. Proses penalaran runut
balik dimulai dengan tujuan (goal)
kemudian merunut balik ke jalur yang
akan mengarahkan ke goal tersebut,
mencari
bukti-bukti
bahwa
itu
diaplikasikan ketika tujuan atau hipotesis
yang dipilih itu sebagai titik awal
penyelesaian masalah. Disebut juga goaldriven search (Hartati, 2008).
Penyakit Dalam
Jantung
Jantung merupakan organ tubuh
bagian dalam yang berfungsi memompa
darah keseluruhn organ tubuh lainnya
secara merata dan menyeluruh tanpa
ada sensor atau bergerak secara spontan
(Bakri, 2007).
Jantung
hampir
sepenuhnya
diselubungi oleh paru-paru, namun
tertutup oleh selaput ganda yang
bernama perikardium yang tertempel
pada diafragma. Lapisan pertama
menempel erat pada jantung, sedangkan

lapisan luarnya lebih longgar dan berair
untuk menghindari gesekan antar organ
dalam tubuh yang terjadi karena
gerakan memompa konstan jantung
(Sutikno, 2007)
Ginjal
Sebagai bagian dari sistem urin,
ginjal berfungsi menyaring kotoran dari
darah dan membuangnya bersam
dengan air dalam bentuk urin. Manusia
memiliki sepasang ginjal yang terletak
di belakang perut atau abdomen. Ginjal
ini terletak di kanan dan di kiri tulang
belakang, di bawah hati dan limpa. Di
bagian atas ginjal (superior) ginjal
terdapat kelenjar adrenal, juga disebut
suprarenal. Sebagian dari bagian atas
ginjal dilindungi oleh iga kesebelas dan
duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh
dua lapisan lemak, yaitu lemak
perirenal dan lemak pararenal yang
membantu
meredam
gincangan
(Suhardjono, 2007).
Liver
Hati (liver) merupakan salah satu
organ yang sangat penting perannya
dalam mengatur metabolisme tubuh,
yaitu dalam proses anabolisme atau
sintesis bahan-bahan yang penting
untuk kehidupan manusia seperti
sintesis protein dan pembentukan
glukosa (Akbar, 2009).
Hati adalah organ yang sangat
bertanggung
jawab
dalam
melaksanakan proses metabolisme obat
terutama obat-obatan yang diberikan
secara oral (Tendean, 2007).
ANALISA DAN PERANCANGAN
Penyakit dalam adalah penyakit
yang kemungkinan ada pada setiap orang.
Terbatasnya
pengetahuan
seseorang
mengenai penyakit dalam membuat
seseorang kadang merehmehkan gejalagejala penyakit yang terjadi. Pada saat ini
untuk mengetahui penyakit
dalam
seseorang harus dilakukan dengan bantuan
28

seorang pakar, dengan mengisi sejumlah
quistionare. Dari situ dapat diketahui
permasalahan
yang
ada
adalah
membangun sistem pendeteksi penyakit
dalam yang berbasiskan sistem pakar, yang
dapat digunakan untuk mendeteksi jenis
penyakit dalam seseorang secara mandiri
sehingga seseorang mempuyai referensi
mengenai gambaran penyakit dalam
dengan gejala-gejala yang dialaminya.

Perancangan
Metode
Backward
Chaining
Metode ini digunakan untuk
melakukan pencarian penyakit dan
kesimpulan dengan cara mencocokkan
fakta yang mendukung dari suatu penyakit.
Jika fakta yang mendukung tidak
memenuhi total fakta, maka penyakit akan
bernilai false. Pencarian ini akan diulangi
ke penyakit selanjutnya dengan fakta yang
bernilai sama hingga nantinya menemukan
jalan buntu (semua penyakit bernilai false
atau sama). Ketika penyakit bernilai sama
(false atau true), sistem hanya akan
mengambil penyakit dari baris terakhir
pada tabel hasil diagnosa. Karena sistem
ini hanya memberikan informasi tentang
kemungkinan penyakit yang diderita
melalui gejala-gajala yang dipilih dalam
sistem.

pakar
username
password
Ubah_Password
username
password lama
password baru
konfirmasi baru

1
1

0..*
1

kesimpulan
IDP
Penyakit
Cetak()
Keluar()

login()
logout()
keluar() 1
1

input username()
input password baru()
simpan()
keluar()

tambah aturan
IDG
Gejala
IDP
Penyakit
Saran

0..*
0..*
konsultasi
IDG
Gejala

simpan()
hapus()
lihat aturan()
keluar()

Diagnosa()
Kesimpulan()

Gambar 2.Class Diagram

Sequence Diagram
: User

Menu Utama

Konsultasi

Kesimpulan

Bantuan

Tampilan Form Menu Utama

Memilih Konsultasi

Tampilan Form Konsultasi

Memilih gejala
Mencari penyakit

Mendapat Kesimpulan

Memilih Menu Bantuan

Tampilan Menu Bantuan

Use Case Diagram
: Pakar
Menu Utama

Login

User

Pakar

: login

validasi( )

get_data( )


Kesimpulan

: frmLogin

Input username dan password( )

Konsultasi

Bantuan

Ubah Password

Tambah Aturan

Gambar 1.Use Case Diagram
Class Diagram

selesai( )

Gambar 3.Sequence Diagram User

29

: Pakar

: Login

: Tambah Aturan

: Aturan

: Ubah_Password

: Password Baru

Input password Login
Pilih Menu tambah Aturan

Tampilan Form Tambah Aturan

Input Gejala, Penyakit, dan Aturan
Meny impan
Input Password Baru
Menyimpan

Gambar 4.Sequence Diagram Pakar
Gambar 7. Implementasi Form Menu
Utama

Activity Diagram
User

Sistem

Memilih Menu

Menu Utama

Tidak
Ya

Form
Konsultasi

Memilih
Konsultasi

Form Bantuan

Tidak
Ya

Tampil Form
Konsultasi

Tampil Form
Kesimpulan

Gambar 5.Activity Diagram User
Pakar

Sistem

Gambar 8. Implementasi Form Ubah
Password

Menu Utama

Login

Tidak
Ya
Memilih Menu

Menu Tambah
Aturan

Tidak
Ya
Input gejala,
penyakit, dan aturan

Menu Bantuan

Ubah Password

Gambar 6.Activity Diagram Pakar
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Gambar 9. Implementasi Form Cek
Jantung

30

Gambar 12. Implementasi Form
Kesimpulan

Gambar 10. Implementasi Form Cek
Ginjal

Gambar 13. Implementasi Form Bantuan

Gambar 14. Implementasi Form Tambah
Aturan Jantung

Gambar 11. Implementasi Form Cek Liver

31

Gambar 15. Implementasi Form Tambah
Aturan Ginjal

Listing Program :

Gambar 16. Implementasi Form Aturan
Liver
Hasil pengujian White Box
Untuk pengujian menggunakan metode
white box adalah pengujian berbasis path.
Dengan menggunakan basis path ini
memungkinkan desainer test case
mengukur kompleksitas logis dari desain
prosedural dan menggunakannya sebagai
pedoman untuk menetapakan basis set dari
setiap jalur eksekusi.

Bagan Alir

Gambar 17. Bagan Alir Proses Diagnosa
32

1–2–3–8
1–2–4–5–8
1–2–4–6–7–8
1–2–4–6–8
Hasil Pengujian Black Box
Uji balack box ini dilakukan pada
program menu utama dari sistem pakar
untuk mendiagnosa penyakit kulit dengan
hasil sebagai berikut :
Table 1. Hasil Pengujian Black Box

a.

Grafik Alir
1

2

3

4

5

6

7

8

Gambar 18. Grafik Alir Proses Diagnosa
b.

Kompleksitas siklomastis (pengukuran
kuantitatif kompleksitas logis suatu
program) dari grafik alir dapat
diperoleh dengan perhitungan :
V(G) = E – N + 2

E = Jumlah Edge grafik alir
N = Jumlah Simpul grafik alir
Sehingga kompleksitas Siklomatisnya
V(G) = 10 – 8 + 2 = 4
c.

Basis Set yang dihasilkan

Pemeliharaan Program
Pada saat program digunakan oleh
pengguna (user), mungkin ditemukan error
ketika dijalankan. Oleh karena itu
diperlukan
pemeliharaan
terhadap
program. Pemeliharaan terhadap program
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Bila terjadi error ketika menjalankan
program, maka pemeliharaan yang
dilakukan adalah dengan mengulangi
menjalankan
program
dan
menggunakan
komputer
dengan
spesifikasi yang direkomendasikan.
2. Melakukan desain ulang tiap bulan
sekali agar tampilan tidak terlihat
penuh.
3. Melakukan back up ke media
penyimpanan luar yang lain untuk
menjaga data program misalnya dengan
melakukan penggandaan dalam CD
atau flashdisk.
KESIMPULAN
33

Dari hasil pembahasan dapat
diperoleh kesimpulan bahwa dengan
sistem pakar ini mampu memberikan
informasi tentang kemungkinan penyakit
dalam yang diderita melalui gejala-gejala
yang dipilih dalam sistem. Saran yang
dianjurkan adalah tetap melakukan
pemeriksaan ke dokter agar lebih jelas
tentang apa yang diderita melalui gejalagejala yang dirasakan. Dan untuk sistem
ini sendiri harus di maintenance setiap
bulan sekali agar tetap berjalan dengan
lancar tanpa kesalahan atau error.

DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Nurul, Kelainan Hati dan
Kehamilan,
Elex
Media
Komputindo, Jakarta, 2009
Bakri, Syakib, Radiologi Jantung, Balai
Penerbit FKUI, Jakarta, 2007
Hartati,
Sri,
Sistem
Pakar
&
Pengembangannya, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2008
Kusrini, Aplikasi Sistem Pakar, Andi
Offset, Yogyakarta, 2008
Pudjo Widodo, Prabowo dan Herlawati,
2011,
Menggunakan
UML,
Informatika, Bandung
Sadeli, Muhammad, 2009, Membuat
Sistem
Pakar
Sederhana
Menggunakan Visual Basic, Andi
Offset, Yogyakarta
Sutikno, 2007, Pemeriksaan Sistem
Kardiovaskular
dengan
Radioisotop, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta
Tendean, Nelly Wenas, 2007, Kelainan
Hati Akibat Obat, Balai Penerbit
FKUI, Jakarta

34