MAKALAH DAMPAK RADIOAKTIF DI FUKUSHIMA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi
dan akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik kepada
kehidupan dalam bentuk individu maupun kelompok pada tempat tertentu. Bahanbahan kimia yang tersebar dalam atmosfer pada umumnya berbentuk gas dan
partikel-partikel debu (kotoran) yang berbentuk aerosol dengan udara.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya
keadaan, dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup laiinya (Undang-undang No. 23 Tahun 1997). Kondisi lingkungan
dapat berubah oleh campur tangan manusia dan faktor alam sehingga diperlukan
keseimbangan lingkungan. Keseimbangan lingkungan dapat terganggu apabila
terjadi perubahan berupa pengurangan fungsi atau hilangnya sebagian komponen
yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem. Salah satu
penyebabnya adalah polusi atau pencemaran lingkungan. Masalah pencemaran
lingkungan merupakan masalah lama yang dihadapi manusia dimana hingga saat
ini masalah tersebut masih belum dapat terselesaikan dan bertambah parah. Dapat
pula dikatakan bahwa Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat
populer, banyak dibahas oleh kalangan masyarakat di seluruh permukaan bumi
kita ini.


1

Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat perlu
mendapat

penanganan

secara

serius

oleh

semua

pihak

untuk


dapat

menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat
mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan.
Pencemaran lingkungan adalah masuknya substansi-substansi berbahaya ke dalam
lingkungan sehingga kualitas lingkungan menjadi berkurang atau fungsinya tidak
sesuai dengan peruntukannya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
pencemaran yang dilakukan oleh manusia, yaitu akibat pertumbuhan penduduk
yang semakin meningkat dan perkembangan teknologi.
Salah satu realita yang ada dalam lingkungan masyarakat adalah
Keinginan manusia yang selalu ingin meningkatkan kesejahteraannya,dengan
memaksa manusia untuk mendirikan pabrik-pabrik yang dapat mengolah hasil
alam menjadi bahan pangan dan sandang. Pesatnya kemajuan teknologi dan
industrialisasi berpengaruh terhadap kualitas lingkungan. Munculnya pabrikpabrik yang menghasilkan asap dan limbah buangan dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam
lingkungan hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal
struktur maupun fungsinya terganggu.
Ketidak seimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses
alam atau juga karena perbuatan manusia. banyak kegiatan atau perbuatan
manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga

banyak menimbulkan pencemaran lingkungan. Manusia adalah merupakan satusatunya komponen Lingkungan Hidup biotik yang mempunyai kemampuan untuk
2

dengan sengaja merubah keadaan lingkungan hidup. Dalam usaha merubah
lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
hidupnya dapat menimbulkan masalah yang disebut pencemaran.
Adanya pencemaran lingkungan yang terjadi di udara, air dan tanah secara
langsung

maupun

tidak

langsung

akan

berpengaruh

negatif


terhadap

kesejahteraan, kesehatan dan jiwa manusia dan makhluk hidup lainnya.
Pencemaran lingkungan dapat disebabkan oleh adanya proses alam dan juga dapat
disebabkan oleh kegiatan manusia dalam usaha untuk kelangsungan hidupnya.
Pencemaran yang disebabkan oleh adanya proses alam tidak mudah untuk
mencegahnya agar tidak terjadi. Proses alam tidak mudah untuk dideteksi kapan
akan terjadi, meskipun dari pengalaman dan dari penyelidikan dapat diketahui
mengapa proses alam dapat terjadi atau dapat diramalkan jika proses alam akan
terjadi dan menimbulkan pencemaran. Meskipun manusia tidak dapat mencegah
terjadinya pencemaran yang disebabkan oleh proses alam, namun manusia
diharapkan dapat berusaha untuk menanggulangi atau memperkecil pengaruh
pencemaran yang terjadi terhadap lingkungan hidupnya contohnya meletusnya
gunung berapi,dll.
Selain dari proses alam sebagai salah satu dari penyebab pencemaran
lingkungan, terdapat pula suatu proses yang dikarenakan oleh ulah atau aktifitas
manusia yang disebut sebagai proses buatan. Secara sederhana, proses buatan
adalah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia yang
mempengaruhi lingkungan menjadi buruk sehingga lingkungan tercemar dan tidak

dapat menjalankan fungsi lingkungan dengan baik. Proses ini, banyak terjadi

3

disebabkan oleh banyaknya perusahaan atau industri yang beroperasi disekitar
lingkungan masyarakat, sehingga jika terjadi peristiwa-peristiwa pencemaran
karena sebuah industri, dampaknya sangat besar. Terutama lingkungan dan
manusia yang ada disekitar industri tersebut. Banyak aspek kesehatan manusia
yang dipengaruhi oleh lingkungan dan banyak pula penyakit yang dimulai dan
dirangsang

oleh

faktorfaktor lingkungan.

Contohnya

adalah

peristiwa


pencemaran lingkungan yang terjadi di daiichi, fukushima,jepang.
Fukushima Dai-ichi, adalah sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir yang
terletak di kota Okuma di Distrik Futaba, Prefektur Fukushima, Jepang. Dengan 6
unit terpisah yang terletak di situs dengan jumlah tenaga 4,7 GW, Fukushima I
adalah satu dari 25 pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia. Fukushima I
adalah pembangkit listrik tenaga nuklir pertama yang dibangun dan dijalanakan
seluruhnya oleh Tokyo Electric Power Company (TEPCO). Reaktor Fukushima
Daiichi

menggunakan

BWR

generasi

pertama

(Mark


I)

yang mulai

beroperasi tahun 1970-an. Generasi awal PLTN umumnya memiliki umur
operasi sekitar 30 tahun. Setelah habis masa operasinya, PLTN harus dimatikan
reaktornya secara permanen.

Teknologi sistem keselamatan PLTN ini masih

mengandalkan sistem aktif yang membutuhkan satu daya listrik dan struktur
konstruksi sistem keselamatan penurun tekanan pengungkung yang mempunyai
ruang dan bejana pengungkung reaktor agak kecil. Oleh karena itu PLTN lama ini
mengalami kegagalan sistem pendinginan pasca pemadaman karena kehilangan
satu daya listrik cadangan dari genset diesel.

4

Secara singkat, Kronologi terjadinya Kecelakaan Pada Reaktor Unit 1, 2,
3, 4, 5. Pada PLTN-1, terjadi gempa pada tanggal 11 Maret. Pada tanggal 12

Maret, jam 01:20, tekanan dalam teras dan suppression pool sangat tinggi. jam
14:30 dilakukan PCV venting. Jam 15:36 terjadi ledakan Hidrogen pada bagian
atas gedung utama PLTN-1. Kemudian setelah tekanan cukup, jam 20:20 injeksi
air laut dilakukan. Pada tanggal yang sama, HPIP berhasil dijalankan pada PLTN
no.2 dan 3 menggunakan daya baterai. Pada hari berikutnya, tanggal 13 Maret,
jam 05.10 terjadi kegagalan sistem pendingin teras darurat (ECCS) karena daya
baterai habis sedangkan listrik dari luar masih belum terkoneksi. Sehingga
kejadian pada PLTN no.3 mirip dengan yang terjadi pada PLTN no.1. Pada saat
yang sama, sistem pendingin darurat PLTN no.2 masih berjalan. Kemudian PLTN2 terpaksa diventing pada jam 09:20 dan air laut diinjeksi pada jam 13:12. Namun
besoknya tanggal 14 Maret jam 11:01 terjadi ledakan pada PLTN no.3. Pada
tanggal 14 Maret, setelah terjadi ledakan pada PLTN no.3 pada jam 11.01, PLTN
no.2 mengalami insiden yang sama, yaitu kegagalan pompa injeksi bertekanan
tinggi (HPIP) pada jam 13:25. Kemudian dilakukan injeksi air laut pada jam
17:17. Ledakan hidrogren terjadi pada PLTN no.2 pada hari berikutnya tanggal 14
Maret jam 06:10. Pengamatan video yang dibuat tanggal 27 Maret menunjukkan
secara visual kerusakan PLTN no.1 dan bagian atas gedung masih utuh sehingga
kondisi reaktor diprediksi masih aman. Video tersebut diperlihakan kepada peserta
diskusi secara gamblang namun belum bisa ditemukan di web. Pada PLTN no.2
terlihat lobang 1 panel pada gedung lantai 3 dan asap putih keluar dari lubang
tersebut. Secara keseluruhan, gedung PLTN no.2 masih baik.


5

Sedangkan gedung PLTN no.3 mengalami kerusakan berat. Pengamatan
visual ini memastikan bahwa bentuk persegi kolam penyimpanan bahan bakar
bekas pada lantai 3 masih utuh. Asap putih yang keluar dari tengah gedung
kemungkinan disebabkan oleh kondensasi dari air yang disemprotkan oleh
pemadam kebakaran dari luar gedung. Pada PLTN no.4, ledakan Hidrogren
menyebabkan atap runtuh ke bawah. Runtuhan atap ini membentuk persegi-empat
sebagai gambaran bahwa wadah bahan bakar bekas masih utuh. Tutup
containment berwarna kuning terlihat miring karena pada saat terjadi ledakan,
teras PLTN no.4 sedang dilakukan perawatan dan tutup Containment memang
sedang terbuka. Sedangkan bahan bakar dalam teras sudah dipindahkan semua ke
kolam penyimpanan bahan bakar bekas. Prioritas tindakan keselamatan reaktor
perlu dilakukan terhadap PLTN no.3 dan no.4 karena pengamatan visual
menunjukkan bahwa kedua PLTN ini mengalami kerusakan gedung yang sangat
parah dan kedua PLTN ini memiliki bahan bakar bekas yang ditampung dalam
kolam penyimpanan bahan bakar dalam jumlah sama besarnya.
Kondisi krisis ini akan memerlukan waktu yang panjang karena proses
pendinginan masih dilakukan dari luar. Tindakan keselamatan akan menuju ke

blokade radiasi dan penghentian kebocoran dari gedung PLTN (baik dari teras
reaktor maupun dari kolam penyimpanan bahan bakar bekas). Selanjutnya
tindakan juga perlu dilakukan untuk membuat sistem pendinginan tertutup, baik
dengan mengaktifkan sistem pendingin yang sudah dimiliki maupun membuat
pendingin darurat tambahan. Setelah sistem pendingin tertutup, tindakan

6

perbaikan atau hal lain terkait prosedur keselamatan mungkin memakan waktu
sampai 10 tahun.
International Atomic Energy Agency (IAEA) menjelaskan bahwa Nuclear
and Industrial Safety Agency (NISA) telah menyampaikan provesi International
Nuclear and Radiological Event Scale (INES) mencapai level 7 untuk kecelakaan
di reaktor Fukushima Daiichi. Ini tingkat provesi baru yang mempertimbangkan
kecelakaan seperti yang terjadi pada Unit 1, 2, dan 3 sebagai kejadian tunggal
pada INES dan total estimasi yang digunakan sebagai justifikasi di atmosfir.
Sebelumnya, kecelakaan pada unir 1, 2 dan 3 berada pada level 5 menurut INES.
B. Rumusan Masalah
Telah disebutkan di atas bahwa pencemaran lingkungan dapat disebabkan
oleh proses aktifitas manusia dan salah satu bentuk peristiwa akibat ulah manusia

adalah pencemaran lingkungan yang terjadi di fukushima, jepang. Sehingga,
beberapa masalah yang timbul akibat pencemaran tersebut yaitu
1. Bagaimana pengertian ,awal mula di temukan dan komponen utama
2.
3.
4.
5.

nuklir dalam reactor nuklir?
Apasaja jenis reactor dan bagai mana prinsip kerjanya reactor nuklir ?
Apasajakah aplikasi teknologi nuklir ?
Bagaimanakah peristiwa kebocoran reactor nuklir fukushima?
Bagaimanakah dampak kebocoran reaktor nuklir bagi manusia ?

6. Bagaimanakah dampak Kebocoran Reaktor Nuklir Terhadap Biota Laut
(Ikan) ?
C. Tujuan

7

1. Untuk mengetahui Bagaimana pengertian ,awal mula di temukan dan
komponen utama nuklir dalam reactor nuklir?
2. Untuk mengetahui Apasaja jenis reactor dan bagai mana prinsip kerjanya
reactor nuklirnuklir ?
3. Untuk mengetahui Apasajakah aplikasi teknologi nuklir ?
4. Untuk mengetahui Bagaimanakah peristiwa kebocoran reactor nuklir?
5. Untuk mengetahui Bagaimanakah dampak kebocoran reaktor nuklir bagi
manusia ?
6. Untuk mengetahui Bagaimanakah dampak Kebocoran Reaktor Nuklir
Terhadap Biota Laut (Ikan) ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Nuklir

8

Kata nuklir mungkin sudah tidak asing lagi didengar. Nuklir, sebuah kata
yang saat ini banyak diberitakan dimedia cetak maupun elektronik terkait Korea
Utara yang telah melakukan uji coba nuklirnya pada 12 Pebruari 2013 silam.
Istilah nuklir mulai dikenal masyarakat dunia setelah terjadinya serangan bom
nuklir di kota Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9Agustus 1945 yang
meluluhlantakkan kedua kota tersebut dalam sekejap dan menimbulkan ribuan
orang tewas akibat luka dan sakit sebagai akibat dari radiasi yang dikeluarkan
oleh bom serta menimbulkan kerusakan lingkungan hidup (http://id.wikipedia.org)
Akibat dari peristiwa tersebut, sebagian orang seringkali mengkaitkan
pengertian nuklirini dengan sesuatu yang sangat berbahaya. Dalam hal ini, yang
semakin membuat orang semakin resah adalah dengan adanya penggunaan
teknologi nuklir yang dapat membunuh manusia. Sebagian orang secaralangsung
mendefinisikan bahwa nuklir adalah senjata nuklir itu sendiri. Hal ini disebabkan
teknologi nuklir yang kita miliki sudah cukup untuk membuat benda (bom) yang
memiliki daya ledak yang sangat besar (http://www.warintek.ristek.go.id/nuklir)
Selain itu, bayangan buruk peristiwa ledakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN) Chernobyl pada tanggal 26 April 1986 yang juga menelan banyak korban
jiwa serta timbulnya radiasi nuklir yang mengakibatkan kerugian dimana jumlah
pekerja yang dilibatkan untuk menanggulangi bencanaini sekitar 500.000 orang,
dan menghabiskan dana sebesar 18 miliar rubel dan mempengaruhi ekonomi Uni
Soviet serta terjadinya sejumlah kematian setelah peristiwa tersebut. Kejadian
tersebut menimbulkan stigma bahwa nuklir itu adalah sesuatu yang berbahaya

9

tanpa mengetahui dengan pasti apa itu nuklir dan manfaat positif yang dimilikinya
(Depdikbud, 1989).
Dalam pengertian umum, nuklir adalah berhubungan dengan atau
menggunakan inti atau energi (tenaga) atom. Segala sesuatu yang berkaitan
dengan nuklir adalah berhubungan dengan atom. Atom merupakan bagian terkecil
dari suatu benda yang terdiri atas proton, neutron dan elektron. Nuklir merupakan
inti atom yang tersusun dari proton dan neutron, namun proton dan neutron ini
juga tersusun dari beberapa partikel yang jauh lebih kecil bernama kuark.
Kejadian pada kehidupan sehari-hari, fenomena alam, jarang sekali
berkaitan dengan reaksi nuklir. Hampir semuanya melibatkan gravitasi dan
elektromagnetik. Keduanya adalah bagian dari empat gaya dasar dari alam, dan
bukanlah yang terkuat. Namun dua lainnya, gaya nuklir lemah dan gaya nuklir
kuat adalah gaya yang bekerja pada range yang pendek dan tidak bekerja di luar
inti atom. Inti atom terdiri dari muatan positif yang sesungguhnya akan saling
menjauhi jika tidak ada suatu gaya yang menahannya.
Dalam fisika nuklir, dikenal dengan dua reaksi nuklir yakni reaksi fusi dan
reaksi fisi. Jika inti atom bertabrakan, dapat terjadi fusi nuklir. Proses ini akan
melepas atau menyerap energi. Ketika inti atom hasil tabrakan lebih ringan dari
besi, maka pada umumnya fusi nuklir melepaskan energi. Ketika inti atom hasil
tabrakan lebih berat dari besi, maka pada umumnya fusi nuklir menyerap energy.
Fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses saat dua inti atom
bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Fusi

10

nuklir merupakan sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar dan bom
hidrogen meledak.
Fisi nuklir adalah proses pembelahan inti menjadi bagian-bagian yang
hampir setara, dan melepaskan energi dan neutron dalam prosesnya. Jika neutron
ini ditangkap oleh inti lainnya yang tidak stabil, inti tersebut akan membelah juga
dan memicu reaksi berantai. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom
(nukleus) akibat tubrukan inti atom lainnya sehingga menghasilkan energi dan
atom baru yang mempunyai massa lebih kecil dan juga radiasi elektromagnetik.
Kalau reaksi fisi menghasilkan radiasi elektromagnetik, maka reaksi fusi
menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma.
Nuklir merupakan benda misterius yang mana manusia selalu berusaha
untuk menguak rahasianya. Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meneliti
teknologi nuklir tersebut. Albert Einstein (1879-1955), melalui teori Relativitas
Khusus mengungkapkan bahwa massa dapat dianggap sebagai bentuk lain dari
energi. Menurut Einstein, jika entah bagaimana massa diubah menjadi energi, dan
akan mungkin untuk membebaskan sejumlah besar energi. Hal ini kemudian
diteliti dan dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan lain dan akhirnya menemukan
energi nuklir dengan berbagai pengaplikasian teknologi nuklir tersebut
(http://id.wikipedia.org/wiki/Fusi_nuklir, 2013)
B. Sejarah Penemuan Nuklir
Awal penemuan nuklir oleh manusia adalah ketika Wilhem K. Roentgen
(1845-1923), fisikawan berkebangsaan Jerman, pada tahun 1895 menemukanjenis
sinaryang belum pernah ditemukan sebelumnya. Karena belum dikenal, maka

11

sinar ini diberi nama sinar X. Untuk menghargai jasa beliau dalam penemuan
sinar X tersebut maka sinar tersebut dinamai juga sebagai sinar Roentgen.
Setelah penemuan sinar X, berselang satu tahun ditemukanlah gejala
radioaktivitas oleh ahli fisika Perancis, Antonie Henri Becquerel ketika ia
melakukan percobaan plat-plat fotonya diburamkan oleh sinar dari uranium
dimana selanjutnya bahan yang memiliki sifat yang sama lebih dikenal dengan
istilah bahan radioaktif. Pada tahun 1898, pasangan suami-istri berkebangsaan
Perancis, Pierre Curie (1859-1905) dan Marie Curie (1867-1905)memulai proyek
yang berujung pada penemuan unsur baru yaituPolonium (Po) dan Radium (Ra)
yang dapatmemiliki sifat yang sama dengan unsur Uranium (Mukhlis Akhadi,
1997).
C. Komponen Utama Reaktor Nuklir
A. Tangki reaktor
Tangki ini bisa berupa tabung (silinder) atau bola yang dibuat dari logam
campuran dengan ketebalan sekitar 25 cm. fungsi dari tangki adalah
sebagai wadah untuk menempatkan komponen-komponen reaktor lainnya
dan sebagai tempat berlangsungnya reaksi nuklir. Tangki yang berdinding
tebal ini juga berfungsi sebagai penahan radiasi agar tidak keluar dari
sistem reaktor.
B. Teras reaktor

12

Komponen reaktor yang berfungsi sebagai tempat untuk bahan bakar.
Teras reaktor dibuat berlubang (kolom) untuk menempatkan bahan bakar
reaktor yang berbentuk batang. Teras reaktor dibuat dari logam yang tahan
panas dan tahan korosi.
C. Bahan bakar nuklir
Bahan bakar adalah komponen utama yang memegang peranan penting
untuk berlangsungnya reaksi nuklir. Bahan bakar dibuat dari isotop alam
seperti Uranium, Thorium yang mempunyai sifat dapat membelah apabila
bereaksi dengan neutron.
D. Bahan pendingin
Untuk mencegah agar tidak terjadi akumulasi panas yang berlebihan pada
teras reaktor, maka dapat dipergunakan bahan pendingin untuk pertukaran
panasnya. Bahan pendingin ini bisa digunakan air atau gas.
5. Elemen kendali
Reaksi nuklir bisa tidak terkendali apabila partikel-partikel neutron yang
dihasilkan dari reaksi sebelumnya sebagian tidak ditangkap atau diserap.
Untuk mengendalikan reaksi ini, reaktor dilengkapi dengan elemen kendali
yang dibuat dari bahan yang dapat menangkap atau menyerap neutron.
Elemen kendali juga berfungsi untuk menghentikan operasi reaktor (shut
down) sewaktu-waktu apabila terjadi kecelakaan.

13

6. Moderator
Fungsi dari moderator adalah untuk memperlambat laju neutron cepat
(moderasi) yang dihasilkan dari reaksi inti hingga mencapai kecepatan
neutron thermal untuk memperbesar kemungkinan terjadinya reaksi nuklir
selanjutnya (reaksi berantai). Bahan yang digunakan untuk moderator
adalah air atau grafit.

D. Jenis-Jenis Reaktor Nuklir
1. Berdasarkan fungsinya
a. Reaktor penelitian / riset, yaitu reaktor nuklir yang digunakan untuk tujuan
penelitian, pengujian bahan, pendidikan / pelatihan dan bisa digunakan juga untuk
memproduksi radioisotop.
b. Reaktor daya, yaitu reaktor nuklir yang digunakan untuk menghasilkan daya
listrik / pembangkit tenaga listrik. Ada perbedaan antara kedua reaktor ini, yaitu
pada reaktor penelitian yang diutamakan adalah pemanfaatan yang dihasilkan dari
reaksi nuklir untuk keperluan berbagai penelitian dan produksi radioisotop.
Sedangkan panas yang dihasilkan dirancang sekecil mungkin, sehingga dapat
dibuang ke lingkungan. Pada reaktor daya yang dimanfaatkan adalah uap yang
bersuhu dan bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh reaksi fisi untuk memutar
turbin, sedangkan neutron yang dihasilkan sebagian diserap dengan elemen

14

kendali, dan sebagian diubah menjadi neutron untuk berlangsungnya reaksi
berantai.
2. Berdasarkan bahan pendingin yang digunakan
a. Reaktor berpendingin air, meliputi reaktor jenis PWR (Pressurized Water
Reactor = reaktor air tekan), BWR (Boiling Water Reactor = reaktor air didih),
GMBWR (Graphite Moderated Boiling Water Reactor = reaktor air didih
moderasi grafit), PHWR (Pressurized Heavy Water Reactor = reaktor air berat
tekan).
b. Reaktor berpendingin gas, gas yang biasa digunakan adalah CO2 dan N2.
Reaktor yang termasuk dalam jenis ini adalah MR (Magnox Reactor = reaktor
magnox) dan AGR (Advanced Gas-Cooled Reactor = reaktor maju berpendingin
gas).
3. Berdasarkan bahan moderator (pemerlambat) yang digunakan
a. Reaktor air ringan : bahan moderasi yang digunakan adalah air ringan. Reaktor
dalam kelompok ini adalah : PWR, BWR, BMBWR.
b. Reaktor air berat : bahan moderasi yang digunakan adalah air berat (air yang
mempunyai kandungan Deuterium lebih besar daripada air ringan). Reaktor dalam
kelompok ini adalah : PHWR dan Reaktor Candu (Canadium-DeuteriumUranium).

15

c. Reaktor grafit : bahan moderasi yang digunakan adalah grafit. Reaktor dalam
kelompok ini adalah : MR, AGR, dan RBMR (reaktor yang digunakan oleh
Rusia).
E. Prinsip Kerja Reaktor Nuklir
Energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat dimanfaatkan untuk
keperluan yang berguna. Untuk itu, reaksi fisi harus berlangsung secara terkendali
di dalam sebuah reaktor nuklir. Sebuah reaktor nuklir paling tidak memiliki empat
komponen dasar, yaitu elemen bahan bakar, moderator neutron, batang kendali,
dan perisai beton.
Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan mengalami
fusi nuklir. Bahan yang biasa digunakan sebagai bahan bakar adalah uranium U.
Elemen bahan bakar dapat berbentuk batang yang ditempatkan di dalam teras
reaktor.
Neutron-neutron yang dihasilkan dalam fisi uranium berada dalam kelajuan yang
cukup tinggi. Adapun, neutron yang memungkinkan terjadinya fisi nuklir adalah
neutron lambat sehingga diperlukan material yang dapat memperlambat kelajuan
neutron ini. Fungsi ini dijalankan oleh moderator neutron yang umumnya berupa
air. Jadi, di dalam teras reaktor terdapat air sebagai moderator yang berfungsi
memperlambat kelajuan neutron karena neutron akan kehilangan sebagian
energinya saat bertumbukan dengan molekul-molekul air.

16

Fungsi pengendalian jumlah neutron yang dapat menghasilkan fisi nuklir dalam
reaksi berantai dilakukan oleh batang-batang kendali. Agar reaksi berantai yang
terjadi terkendali dimana hanya satu neutron saja yang diserap untuk memicu fisi
nuklir berikutnya, digunakan bahan yang dapat menyerap neutron-neutron di
dalam teras reaktor. Bahan seperti boron atau kadmium sering digunakan sebagai
batang kendali karena efektif dalam menyerap neutron.

skema reaktor nuklir (sumber : http://personales.alc.upv.es)
Batang kendali didesain sedemikian rupa agar secara otomatis dapat keluar-masuk
teras reaktor. Jika jumlah neutron di dalam teras reaktor melebihi jumlah yang
diizinkan (kondisi kritis), maka batang kendali dimasukkan ke dalam teras reaktor
untuk menyerap sebagian neutron agar tercapai kondisi kritis. Batang kendali akan
dikeluarkan dari teras reaktor jika jumlah neutron di bawah kondisi kritis
(kekurangan neutron), untuk mengembalikan kondisi ke kondisi kritis yang
diizinkan.
17

Radiasi yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau fisi nuklir
dapat membahayakan lingkungan di sekitar reaktor. Diperlukan sebuah pelindung
di sekeliling reaktor nuklir agar radiasi dari zat radioaktif di dalam reaktor tidak
menyebar ke lingkungan di sekitar reaktor. Fungsi ini dilakukan oleh perisai beton
yang dibuat mengelilingi teras reaktor. Beton diketahui sangat efektif menyerap
sinar hasil radiasi zat radioaktif sehingga digunakan sebagai bahan perisai.
F. Penggunaan Teknologi Nuklir Untuk Kepentingan Damai (Sipil)
a. Aplikasi medis
1. Pemanfaatan teknologi nuklir dibidang kedokteran dikategorikan
menjadi; diagnosa dan terapi radiasi, perawatan yang efektif bagi
penderita kanker.
2. Teknologi Nuklir untuk Pemandulan Vektor MalariA
Salah satu cara pemandulan nyamuk/vektor adalah dengan cara
radiasi ionisasi yang dikenakan pada salah satu stadium
perkembangannya.

Radiasi

untuk

pemandulan

ini

dapat

menggunakan sinar gamma, sinar X atau neutron.

b. Aplikasi industry
Pemanfaatan

teknologi

nuklir

terkait

dengan

teknologi

pertambangan digunakan pada eksplorasi minyak dan gas. Teknologi
nuklir berperan dalam menentukan sifat dari bebatuan sekitar seperti
porositas dan litografi. Teknologi ini melibatkan penggunaan neutron

18

atau sumber energi sinar gamma dan detektor radiasi yang ditanam
dalam bebatuan yang akan diperiksa.
Pada bidang konstruksi, khususnya paka teknologi jalan.
Teknologi nuklir digunakan untuk

mengukur kelembaban dan

kepadatan tanah, aspal, dan beton. Pemanfaatan teknologi nuklir juga
digunakan untuk menentukan kerapatan (kepadatan) suatu produk
industri, misalnya untuk menentukan kepadatan tembakau pada rokok
digunakan Sr-90, juga dapat digunakan untuk menentukan ketebalan
kertas. Saat ini terdapat beberapa industri rokok di Indonesia yang
telah memanfaatkan teknologi ini untuk menjaga kualitas rokoknya.
1. Teknologi Nuklir Untuk Pembangkit Listrik
Di era kemajuan teknologi yang semakin berkembang, para ahli
telah mampu memanfaatkan teknologi nuklir untuk bahan bakar. Jenis
energi terbaru yang satu ini sangat efektif dan produktif, juga dikenal
sebagai energi yang ramah lingkungan, bila dimanfaatkan untuk bahan
bakar pembangkit listrik. Teknologi nuklir yang populer lewat
penggunaannya bagi persenjataan militer ini, ternyata mempunyai manfaat
yang begitu besar bagi kesejahteraan umat manusia terutama dalam
penyediaan kebutuhan energi listrik. Kalau penggunaan bahan bakar fosil
untuk keperluan pembangkit listrik, selain bisa menimbulkan polusi
lingkungan, juga sangat boros. Tetapi penggunaan bahan bakar nuklir
sangat irit, dan tidak membuat polusi lingkungan. Konon setengah
kilogram uranium yang sudah dimurnikan bisa menghasilkan energi yang

19

setara dengan belasan juta liter solar. Hal ini sangat berpengaruh terhadap
harga jual listrik kepada konsumen. Di samping itu pun persediaan bahan
bakar ini cukup tersedia dalam jangka waktu yang panjang.
Namun sebagai konsekuensi logis dari suatu penggunaan teknologi
tinggi, disamping manfaatnya yang besar, juga ada risikonya. Setiap
pengoperasian PLTN di semua negara mana pun di dunia, masalah
keselamatan merupakan syarat mutlak dan paling utama. Di samping itu
pula PLTN generasi baru yang kini digunakan di negara-negara maju
faktor keselamatan dan keamanannya lebih terjamin. Pengawasan
pengoperasian PLTN dilakukan dengan sangat ketat oleh badan pengawas
internasional, maupun dalam negeri masing-masing negara pengguna.
Karena kegagalan PLTN di suatu negara masih dianggap kegagalan PLTN
secara menyeluruh.
Pengamanan PLTN dilakukan dengan system berlapis-lapis, karena
keselamatan suatu PLTN menganut palsafah pertahanan berlapis (defence
in depth). Pertahanan berlapis ini meliputi: Lapisan keselamatan pertama,
PLTN dirancang dibangun dan dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang
sangat ketat, mutu yang tinggi dan teknologi mutakhir. Lapis keselematan
kedua, PLTN dilengkapi dengan system pengaman/keselamatan yang
digunakan untuk mencegah dan mengatasi akibat-akibat dari kecelakaan
yang mungkin terjadi selama umur PLTN. Lapis keselamatan ketiga,
PLTN dilengkapi dengan system tambahan yang dapat diandalkan untuk
mengatasi kecelakaan terparah yang diperkirakan dapat terjadi pada suatu

20

PLTN. Walau begitu kecelakaan tersebut kemungkinannya amat sangat
kecil terjadi selama umur PLTN.
Selama operasi PLTN, pencemaran yang disebabkan oleh zat
radioaktif terhadap lingkungan dapat dikatakan tidak ada. Air laut atau air
sungai yang dipergunakan untuk membawa panas dari kondensor sama
sekali tidak mengandung zat radioaktif, karena tidak bercampur dengan air
pendingin yang bersirkulasi di dalam reactor. Gas radioaktif yang dapat ke
luar dari sistem reaktor tetap terkungkung di dalam system pengungkung
PLTN, dan sudah melalui ventilasi dengan filter yang berlapis-lapis. Gas
yang lepas melalui cerobong aktivitasnya sangat kecil (sekitar 2
milicurie/tahun),

sehingga

tidak

menimbulkan

dampak

terhadap

lingkungan.
2. Pemrosesan makanan dan pertanian
Irradiasi makanan adalah proses memaparkan makanan dengan
radiasi pengion yang ditujukan untuk menghancurkan mikroorganisme,
bakteri, virus, atau serangga yang diperkirakan berada dalam makanan.
Jenis radiasi yang digunakan adalah sinar gamma, sinar X, dan elektron
yang dikeluarkan oleh pemercepat elektron. Aplikasi lainnya yaitu
pencegahan proses pertunasan, penghambat pemasakan buah, peningkatan
hasil daging buah, dan peningkatan rehidrasi. Secara garis besar, irradiasi
adalah pemaparan (penyinaran dengan radiasi) suatu bahan untuk
mendapatkan manfaat teknis.

21

Efek utama dalam pemrosesan makanan dengan menggunakan
radiasi pengion berhubungan dengan kerusakan DNA. Mikroorganisme
tidak mampu lagi berkembang biak dan melanjutkan aktivitas mereka.
Serangga tidak akan selamat dan menjadi tidak mampu berkembang.
Tanaman tidak mampu melanjutkan proses pematangan buah dan penuaan.
Semua efek ini menguntungkan bagi konsumen dan industri makanan.
Harus diperhatikan bahwa jumlah energi yang efektif untuk radiasi
cukup rendah dibandingkan dengan memasak bahan makanan yang sama
hingga matang. Bahkan energi yang digunakan untuk meradiasikan 10 kg
bahan makanan hanya mampu memanaskan air hingga mengalami
kenaikan temperatur sebesar 2,5 ˚C.
Keuntungan pemrosesan makanan dengan radiasi pengion adalah,
densitas energi per transisi atom sangat tinggi dan mampu membelah
molekul dan menghasilkan ionisasi (tercermin pada nama metodenya)
yang tidak dapat dilakukan dengan pemanasan biasa. Hal inilah yang
menjadi alasan yang menguntungkan. Perlakuan bahan makanan solid
dengan radiasi pengion dapat menciptakan efek yang sama dengan
pasteurisasi bahan makanan cair seperti susu. Namun, penggunaan istilah
pasteurisasi dingin dan iradiasi adalah proses yang berbeda, meski
bertujuan dan memberikan hasil yang sama pada beberapa kasus. Iradiasi
makanan saat ini diizinkan di 40 negara dan volumenya diperkirakan
melebihi 500.000 metrik ton setiap tahunnya di seluruh dunia. Iradiasi
makanan hanya sebagian kecil dari aplikasi nuklir jika dibandingkan

22

dengan aplikasi medis, material plastik, bahan mentah industri, batu
perhiasan, kabel, dan lain-lain.
G. Peristiwa Kebocoran Reaktor Nuklir
Radiasi bocor dari keempat reaktor PLTN Fukushima. Pemerintah
memperingatkan warga untuk tetap di rumah menghindari terpapar udara
luar.Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, PM Naoto Kan mengatakan radiasi
menyebar dari empat reaktor PLTN Fukushima Dai-ichi. Ini setelah terjadi
ledakan di reaktor ketiga dan kebakaran di reaktor keempat .Ini merupakan krisis
nuklir terburuk yang dihadapi Jepang sejak tragedy bom atom Hiroshima da
Nagasaki. Ini juga pertama kali muncul ancaman radiasi nuklir terbesar di dunia
sejak peristiwa Chernobyl 1986.
Kebocoran reaktor nuklir yang berikutnya terjadi di Atucha, Argentina, pada 2005.
Kala itu pekerja di reaktor nuklir terpapar radiasi yang melebihi ambang batas.
Juga terjadi di Cadarache, Prancis, pada 1993, ketika kontaminasi radioaktif
menyebar di lingkungan sekitar tanpa sengaja. Bencana kecelakaan PLTN level 2
juga terjadi di Forsmark, Swedia, pada 2006 saat fungsi keamanan rusak sehingga
mengakibatkan kegagalan di sistem penyuplai tenaga darurat di PLTN.
Begitu pula di Sellafield, Inggris, pada 2005. Kala itu ada kebocoran
material radioaktif dalam jumlah besar di dalam instalasi. Terjadi juga di
Vandellos, Spanyol, pada 1989. Di tahun itu ada kecelakaan yang diakibatkan oleh

23

kebakaran sehingga mengakibatkan hilangnya sistem keamanan di stasiun tenaga
nuklir.
Kebocoran radioaktif juga terjadi dalam jumlah terbatas sehingga
membutuhkan tindakan penanganan. Beberapa orang tewas akibat radiasi.
Beberapa kerusakan terjadi di reaktor inti. Kebocoran radiasi dalam jumlah besar
terjadi dalam instalasi, hal itulah yang memungkinkan publik terpapar. Hal ini
bisa timbul akibat kecelakaan besar atau kebakaran.Kecelaaan ini terjadi di
Windscale Pile, Inggris, pada 1957. Kala itu material radioaktif bocor ke
lingkungan sekitar sebagai akibat dari kebakaran di reaktor inti. PLTN Three Mile
Island, AS, juga mengalaminya pada 1979, di mana beberapa reaktor inti rusak.
Kebocoran reaktor nuklir terburuk dalam sejarah terjadi di Chernobyl,
Ukraina pada April 1986. Selain memicu evakuasi ribuan warga di sekitar lokasi
kejadian, dampak kesehatan masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun
kemudian misalnya kanker, gangguan kardiovaskular dan bahkan kematian.
Secara alami, tubuh manusia memiliki mekanisme untuk melindungi diri dari
kerusakan sel akibat radiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya. Namun
seperti dikutip dari Foxnews, radiasi pada tingkatan tertentu tidak bisa ditoleransi
oleh tubuh dengan mekanisme tersebut.
Kebocoran radioaktif dengan jumlah besar terjadi sehingga berdampak
luas pada kesehatan dan lingkungan. Karena itu

butuh

respons dan tindakan jangka

panjang. Dialami oleh PLTN Chernobyl, Ukraina, pada 1986. Kala itu reaktor
nomor empat meledak. Akibatnya terjadilah kebakaran dan bocornya radioaktif

24

dalam jumlah besar. Lingkungan dan masyarakat terpapar radiasi ini. Uap
radioaktif itu mengandung yodium 131, cesium 137 dan xenon yang volumenya
100 kali bom atom Hiroshima. Uap radioaktif menyebar ke Uni Soviet, Eropa
Timur, Eropa Barat dan Eropa Utara. Sebagian besar warga di Ukraina, Belarusia
dan Rusia diungsikan. Kala itu lebih dari 336.000 orang mengungsi.
Pada 32 tahun yang lalu, Amerika Serikat (AS) dilanda kecelakaan reaktor
nuklir terbesar dalam sejarah negara itu. Salah satu reaktor pada pembangkit
listrik tenaga nuklir (PLTN) Three Mile Island mengelami kerusakan sehingga
mengalami kebocoran radioaktif.
Menurut stasiun televisi History Channel, peristiwa itu berlangsung pada
dini hari ketika katup tekanan di reaktor Unit-2 gagal berfungsi. Ini
mengakibatkan radiasi pada fasilitas pendingin dan air yang sudah tercemar itu
mengalir ke gedung-gedung di sebelahnya. Komponen inti pada reaktor nuklir
terancam meleleh sehingga mengakibatkan radiasi skala besar. PLTN itu dibangun
pada 1974 di pinggir sungai Susquehanna, negara bagian Pennsylvania, dan baru
beroperasi pada 1978. Namun, setahun kemudian, PLTN mengalami kebocoran.
Tidak mau berisiko timbulnya korban jiwa, Gubernur Pennsylvania saat itu, Dick
Thornburgh, langsung memerintahkan evakuasi. Dalam beberapa hari berikut,
lebih dari seratus ribu orang yang berada di sekitar PLTN Three Mile Island
mengungsi ke tempat yang jauh. Presiden AS saat itu, Jimmy Carter, sampai turun
tangan mengatasi bocornya radioaktif di PLTN Three Mile Island. Beruntung,
reaktor yang rusak itu tidak meledak dan komponen inti tidak sampai meleleh.

25

Situasi pun terkendali dan radiasi tidak sampai menyebar luas. Namun, sejak saat
itu, kepercayaan publik AS atas keamanan PLTN merosot drastis. Reaktor yang
rusak itu tidak digunakan lagi.
H. Dampak Kebocoran Reaktor Nuklir Bagi Manusia
Kebocoran nuklir terjadi ketika sistem pembangkit tenaga nuklir atau
kegagalan komponen menyebabkan inti reaktor tidak dapat dikontrol dan
didinginkan sehingga bahan bakar nuklir yang dilindungi – yang berisi uranium
atau plutonium dan produk fisi radioaktif – mulai memanas dan bocor. Sebuah
kebocoran dianggap sangat serius karena kemungkinan bahwa kontainmen reaktor
mulai gagal, melepaskan elemen radioaktif dan beracun ke atmosfer dan
lingkungan. Dari sudut pandang pembangunan, sebuah kebocoran dapat
menyebabkan kerusakan parah terhadap reaktor, dan kemungkinan kehancuran
total.
Beberapa kebocoran nuklir telah terjadi, dari kerusakan inti hingga
kehancuran total terhadap inti reaktor. Dalam beberapa kasus hal ini
membutuhkan perbaikan besar atau penutupan reaktor nuklir. Sebuah ledakan
nuklir bukanlah hasil dari kebocoran nuklir karena, menurut desain, geometri dan
komposisi inti reaktor tidak membolehkan kondisi khusus memungkinkan untuk
ledakan nuklir. Tetapi, kondisi yang menyebabkan kebocoran dapat menyebabkan
ledakan non-nuklir. Contohnya, beberapa kecelakaan tenaga listrik dapat
menyebabkan pendinginan bertekanan tinggi, menyebabkan ledakan uap.

26

Kebocoran nuklir adalah dampak yang paling ditakutkan di balik manfaaat
energi nuklir bagi manusia. Dalam catatan sejarah manusia terdapat kejadian
kecelakan nuklir terbesar di dunia di antaranya adalah kecelakaan Chernobyl,
Three Mile Island Amerika dan mungkin di Fukushima Jepang.
Diantaranya

dampak

dari

kebocoran

reaktor

nuklir

adalah

:

• Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir
antara

lain

mual

muntah,

diare,

sakit

kepala

dan

demam.

• Sedangkan dampak jangka menengah atau beberapa hari setelah paparan adalah
pusing, mata berkunang-kunang. Disorientasi atau bingung menentukan arah,
lemah, letih dan tampak lesu, muntah darah atau berak darah, kerontokan rambut
dan kebotakan, tekanan darah rendah , gangguan pembuluh darah dan luka susah
sembuh.
• Dampak jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat
radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga
bertahun-tahu(seperti

yang

sudah

terjadi

di

Ukraina).

• Beberapa dampak kesehatan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara
lain Kanker terutama kanker kelenjar gondok, mutasi genetik, penuaan dini dan
gangguan sistem saraf dan reproduksi.
Dampak kebocoran reaktor nuklir secara spesifik terhadap manusia :
• Rambut – Rambut akan menghilang dengan cepat, bila terkena radiasi di 200
Rems atau lebih. Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif.

27

• Otak – sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi
berkekuatan 5000 Rems atau lebih. Seperti halnya jantung, radiasi membunuh selsel saraf dan pembuluh darah dan dapat menyebabkan kejang dan kematian
mendadak.
• Kelenjar Gondok – Kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif.
Dalam jumlah tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau
seluruh bagian tiroid.
• Sistim Peredaran Darah – Ketika terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah
limfosit darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi.
Gejala awal ialah seperti penyakit flu.
• Jantung – Bila terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems
mengakibatkan kerusakan langsung pembuluh darah dan menyebabkan gagal
jantung dan kematian mendadak.
• Saluran Pencernaan – Radiasi dengan kekuatan 200 rems akan menyebabkan
kerusakan pada lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual, muntah dan
diare berdarah.
• Saluran Reproduksi – Saluran reproduksi akan merusak saluran reproduksi
cukup dengan kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban
radiasi akan mengalami kemandulan.

28

I. Dampak Kebocoran Reaktor Nuklir Terhadap Biota Laut (Ikan)
Tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, dampak lainnya
terhadap lingkungan diantaranya akan terjadi hujan asam dimana melalui ini akan
menyebarkan radiasinya, disamping itu tumbuhan dan hewan juga akan mati
khususnya di daerah yang radius terkena pencemarannya.Mengingat bahaya yang
ditimbulkan dari kebocoran tersebut kita harus mengantisipasi beberapa
pencegahan yang diusahakan agar tidak menyebarkan radiasi reaktor nuklir. Para
pakar tidak menyangka jika ikan sebesar Pasific bluefin tuna juga bisa terpapar
kandungan ini.

Fukushima Daiichi nuclear power plant. (Issei Kato/Pool/Corbis)

Kekhawatiran melanda pasar ikan Jepang dan Amerika Serikat saat
dipastikan Pasific bluefin tuna (Thunnus orientalis) terpapar radioaktif akibat
kebocoran reaktor Fukushima Daiichi, Jepang. Ikan ini diketahui mengandung
cesium-134 dan cesium-137, dua zat radioaktif yang berbahaya.Level kedua
cesium ini sepuluh kali lebih tinggi dari yang pernah ditemukan dalam tuna di
pantai California setahun sebelumnya. Jumlah ini pun tetap di atas level aman

29

untuk dikonsumsi baik dari strandar AS maupun Jepang. Ini adalah pertama
kalinya ditemukan adanya migrasi hewan pembawa radioaktif dalam jarak yang
cukup jauh. "Terus terang kami pun agak terkejut," kata Nicholas Fisher salah satu
peneliti yang menuliskan penemuan ini di Jurnal Proceedings of the National
Academy of Sciences, Senin (28/5).
Reaktor Fukushima Daiichi mengalami kebocoran pasca gempa dan
tsunami yang melanda Negeri Sakura itu pada Maret 2011. Lima bulan pasca
bencana, Fisher of Stony Brook University di New York meneliti Pacific bluefin
tuna yang ditangkap di lepas pantai San Diego. Dari 15 tuna yang tertangkap,
kesemuanya mengandung cesium-134 and cesium-137.
Dalam

penelitian

sebelumnya

diketahui

jika

kebocoran

ini

berpengaruh pada ikan-ikan kecil dan plankton. Namun, para pakar tidak
menyangka jika ikan sebesar Pasific bluefin tuna - mencapai panjang tiga meter
dan bobot 450 kilogram - juga bisa terpapar kandungan ini. Sebab, dikatakan jika
ikan sebesar itu mampu memetabolisme dan memecah zat radioaktif di tubuhnya.
Zat ini diketahui berasal dari air laut dan makanan yang dikonsumsi bluefin tuna
seperti cumi-cumi.
Bluefin tuna makin rentan dengan zat radioaktif mengingat mereka
bertelur di lepas pantai Jepang dan berenang ke timur menuju perairan California
dan ujung Baja California, Meksiko. Semakin mereka berenang ke timur, sekian
persen zat radiasi berhasil dipecah melalui proses metabolisme dan membuat
tubuh mereka membesar.

30

Meski demikian, nampaknya ikan ini gagal mengeluarkan seluruh zat
yang berbahaya dari tubuhnya. "Di sana itu lautan yang luas. Untuk
mengarunginya dan radionuklida ini masih bertahan, sangatlah luar biasa," ujar
Fisher lagi. Pacific bluefin tuna selama ini menjadi ikan primadona di restauran
mewah Jepang. Satuslice-nya bisa setara harga daging merah --sekitar Rp228
ribu-an. Sekitar 80 persen Pacific bluefin tuna di dunia dikonsumsi oleh warga
Jepang.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom (nukleus) akibat
tubrukan inti atom lainnya sehingga menghasilkan energi dan

31

atom baru yang mempunyai massa lebih kecil dan juga radiasi
elektromagnetik.

Kalau

reaksi

fisi

menghasilkan

radiasi

elektromagnetik, maka reaksi fusi menghasilkan radiasi sinar alfa,
beta dan gamma. Awal penemuan nuklir oleh manusia adalah
ketika

Wilhem

K.

Roentgen

(1845-1923),

fisikawan

berkebangsaan Jerman, pada tahun 1895 menemukanjenis
sinaryang belum pernah ditemukan sebelumnya. Karena belum
dikenal, maka sinar ini diberi nama sinar X. Komponen Utama
Reaktor Nuklir yakni tangki reactor , teras reactor Bahan bakar
nuklir, Bahan pendingin , Elemen kendali dan moderator
2. Jenis-Jenis Reaktor Nuklir yakni terbagi atas Berdasarkan
fungsinya, Berdasarkan bahan pendingin yang digunakan dan
Berdasarkan bahan moderator (pemerlambat) yang digunakan
3. Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan
mengalami fusi nuklir. Bahan yang biasa digunakan sebagai bahan
bakar adalah uranium U.
4. Penggunaan Teknologi Nuklir yakni ada di bidang medis, industry
pembangkit pembangkit listrik dan pertanian.
5. Peristiwa Kebocoran Reaktor Nuklir , PM Naoto Kan mengatakan
radiasi menyebar dari empat reaktor PLTN Fukushima Dai-ichi.
Ini setelah terjadi ledakan di reaktor ketiga dan kebakaran di
reaktor keempat .Ini merupakan krisis nuklir terburuk yang
dihadapi Jepang sejak tragedy bom atom Hiroshima da Nagasaki.

32

6. Tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, dampak lainnya
terhadap lingkungan diantaranya akan terjadi hujan asam dimana
melalui ini akan menyebarkan radiasinya, disamping itu tumbuhan
dan hewan juga akan mati khususnya di daerah yang radius
terkena pencemarannya.Mengingat bahaya yang ditimbulkan dari
kebocoran tersebut kita harus mengantisipasi beberapa pencegahan
yang diusahakan agar tidak menyebarkan radiasi reaktor nuklir.
Para pakar tidak menyangka jika ikan sebesar Pasific bluefin tuna
juga bisa terpapar kandungan ini.
B. Saran
1. Nuklir cukup bermanfaat bagi kemajuan umat manusia tapi ingat
gunakan untuk kemaslahatan umat bukan untuk di jadikan alat
perang .
2. Pemanfaatan yang bijaksana, bertanggung jawab, dan terkendali
atas energi nuklir dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus
memberikan solusi atas masalah kelangkaan energi.
3. Pentingnya menjaga lingkungan agar tidak tercemar ,sehingga
generasi berikutnya tidak menderita kedepanya.
4. Pemerintah dan pihak terkait harus mengadakan sosialisasi tentang
manfaat dan bahaya teknologi nuklir bagi masyarakat sekitar.

33

5. Peran para pengembang dan pemanfaatan tehnologi nuklis di
harapnakn mencari tehnologi pengemabangan nuklir yang aman
dan efisien .
6. kendari merupakan kota yang belum menggunakan sistem nuklir
untuk teknologi pembankit listrik tapi jika suatu saat nanti
teknologi nuklir di gunakan di kota kendari saya harap
memerharikan juga semua aspek dari social maupun aspek
lingkungan .

Daftar Pustaka
BATAN, 2010, Evaluation of the status of Indonesia Infrastructure Development.
Di akses tanggal 1 juni 2014. .

34

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Hendra S. 2008. Jenis-jenis plankton yang ditemukan di Sungai Maro, Merauke.
BAWAL 2 .Di akses tanggal 1 juni 2014
Basri . “Dampak Ekonomi Tsunami”, Kompas, Senin, 21 Maret 2011. Di akses
tanggal 1 juni 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Fusi_nuklirterakhirdiakses tanggal 14 Juni 2013.
Universitas Sumatera Utara. Di akses tanggal 1 juni 2014
http://www.infonuklir.com/read/detail/198/sejarah-perkembangan-nuklir-di-dunia
tanggal 12 April 2013. Di akses tanggal 1 juni 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Senjata_nuklir tanggal 15 Juni 2013. Universitas
Sumatera Utara. Di akses tanggal 1 juni 2014

35