S TE 0707327 Chapter4

(1)

56

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang hasil temuan-temuan selama penelitian berlangsung. Hasil dari penelitian ini yaitu berupa proses penerapan/implementasi dan hasil uji tingkat kelayakan tentang penggunaan media trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) pada mata pelajaran Mengukur Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE) dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop di Kompetensi Keahlian TITL SMK Al Falah Bandung.

4.1.Hasil Penelitian

4.1.1.Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan pada bulan Mei pada tahun 2014 di SMK Al Falah Bandung yakni pada kelas X program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL). Dari hasil studi pendahuluan tersebut diperoleh gambaran tentang kondisi pembelajaran pada mata pelajaran MAULE di sekolah tersebut. Studi pendahuluan ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada siswa dan wawancara terstruktur terhadap guru. Angket diberikan kepada kelas X program keahlian TITL yang berjumlah 2 kelas dan wawancara terstruktur terhadap 1 orang guru. Angket yang disebarkan kepada siswa berjumlah 30 buah dan yang kembali 30 buah angket. Berikut akan digambarkan hasil angket siswa dan wawancara terstruktur guru pada studi pendahuluan ini.

4.1.1.1.Kondisi dan Aktivitas Siswa

Angket siswa terdiri dari 15 pertanyaan yang berisi mengenai motivasi belajar, kegiatan belajar, penggunaan media pembelajaran oleh guru, dan hasil belajar siswa. Selanjutnya hasil angket tersebut dipaparkan dalam diagram Pie


(2)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Minat Siswa Terhadap Standar Kompetensi MAULE

Gambar IV-1 Diagram Pie minat siswa terhadap mata pelajaran MAULE

Tanggapan siswa mengenai mata pelajaran MAULE ternyata tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak menyenangkan terhadap mata pelajaran ini, jawaban didominasi oleh siswa yang berpendapat cukup menyenangkan sebanyak 15 siswa. Menjawab menyenangkan sebanyak 2 siswa. kurang menyenangkan sebanyak 12 siswa dan yang menjawab sangat menyenangkan sebanyak 1 siswa.

Adapun alasan siswa menyukai mata pelajaran MAULE adalah sebagai berikut:


(3)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-2 Diagram Pie alasan siswa menyukai mata pelajaran MAULE

Alasan para siswa didominasi oleh siswa yang menjawab bahwa mata pelajaran MAULE materinya mudah. jawaban ini dipilih oleh siswa sebanyak 12 siswa. Sisanya yang menjawab materinya mudah 6 siswa. Menjawab bahwa materinya menatang 4 siswa, yang menjawab banyak praktiknya 2 siswa dan 6 orang siswa menjawab gurunya baik.

Dalam angket ini juga ditanyakan alasan siswa ketika mereka tidak menyukai mata pelajaran MAULE, alasannya sebagai berikut:


(4)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-3 Diagram Pie alasan siswa tidak menyukai mata pelajaran MAULE

Alasan para siswa tidak menyukai pelajaran ini terlihat didominasi oleh alasan karena pelajarannya susah, siswa yang memilih ini sebanyak 15 siswa. Tidak ada satu pun siswa yang menjawab guru galak, banyak praktiknya dan materi tidak ada manfaatnya, 15 siswa merasa materi membosankan.


(5)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Penggunaan Sumber Belajar dan Metode Membelajaran

Gambar IV-4 Diagram Pie sumber belajar yang digunakan

Sebanyak 24 siswa merasa hanya menggunakan jobsheet latihan sebagai sumber belajar. 2 siswa menggunakan buku cetak, 4 orang siswa menggunakan catatan dikelas, dan tidak seorangpun siswa yang menggunakan internet dan menggunakan sumber lain sebagai sumber belajar.

Adapun pendapat siswa terkait metode apa yang digunakan guru adalah sebagai berikut:


(6)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-5 Diagram Pie metode mengajar guru

Sebanyak 16 siswa menjawab metode mengajar guru didominasi oleh metode ceramah. Sedangkan yang menjawab metode mencatat sebanyak 14 siswa dan tidak ada siswa yang menjawab metode demonstrasi, trainer dan praktik.

Adapun strategi penyampaian materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dalam mengikuti materi pelajaran ini adalah sebagai berikut:


(7)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-6 Diagram Pie strategi penyampaian materi pelajaran

Terlihat 15 siswa merasa bahwa penyampaian materi dilaksanakan sesuai kehendak guru. 10 siswa berpendapat bahwa materi disampaikan secara garis besar. 3 siswa menilai guru menggunakan berbagai metode dalam penyampaian materi. 1 siswa merasa guru memberikan materi dengan mengurainya menjadi bagian kecil. 1 siswa merasa guru memberikan materi sesuai kehendak mereka.


(8)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Strategi Belajar Siswa

Gambar IV-7 Diagram Pie strategi belajar siswa

Untuk dapat mengikuti materi, mayoritas siswa atau 14 siswa mendengarkan penjelasan guru saja. 5 siswa mempraktikan materi yang didapat. 3 orang siswa membaca sumber belajar lain. 4 orang siswa mendiskusikan ateri dengan siswa lain. 3 siswa lainnya membuat catatan selama pembelajaran di kelas.


(9)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-8 Diagram Pie alasan dapat memahami materi

Dari hasil angket terlihat 3 siswa memahami materi dikarenakan materinya mudah dan menggunakan media pembelajaran. 13 siswa merasa materi mudah, guru menerangkan dengan baik, tetapi tidak menggunakan media pemebelajaran. 3 siswa menilai materi mudah, guru menerangkan dengan baik, dan menggunakan media pembelajaran. 11 siswa menilai materi mudah, guru menerangkan dengan baik, dan gurunya pintar. Tidak ada satupun siswa yang menilai butir materi mudah dan gurunya pintar.


(10)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-9 Diagram Pie kemampuan siswa mengikuti pelajaran

15 siswa merasa mereka mampu mengikuti mata pelajaran ini dengan baik. 13 siswa menjawab sedang. 2 siswa menjawab dapat mengikuti mata pelajaran ini dengan sangat baik. Tidak ada satupun siswa yang menjawab kurang dan kurang sekali.


(11)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d) Penggunaan Media Pembelajaran

Gambar IV-10 Diagram Pie intensitas penggunaan media

Untuk intensitas penggunaan media pembelajaran, tidak ada satupun siswa yang menjawab tidak pernah. 5 siswa menjawab sering menggunakan media. 15 siswa menyatakan jarang menggunakan media. 8 siswa menjawab jarang sekali menggunakan media. 2 orang siswa menyatakan selalu menggunakan media.


(12)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-11 Diagram Pie jenis media yang digunakan guru

Penggunaan media di dalam kelas sebanyak 6 orang siswa menjawab menggunakan media benda nyata. 4 siswa menjawab menggunakan trainer. 10 siswa menjawab menggunakan buku cetak. 10 siswa menjawab menggunakan gambar. Tidak ada satupun siswa yang menjawab pernah menggunakan trainer


(13)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e) Kinerja Guru Dimata Siswa

Gambar IV-12 Diagram Pie upaya guru untuk siswa yang tidak paham

Jawaban siswa mengenai pertanyaan ini menyebar. 7 siswa menyatakan bahwa selama pembelajaran di dalam kelas guru mengulang pelajaran. 11 siswa menyatakan tidak diperdulikan. 4 siswa menyatakan guru memberikan tugas tambahan. 4 siswa juga menyatakan guru menyuruh bertanya pada teman. Dan 4 siswa menyatakan guru memberikan latihan.


(14)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-13 Diagram Pie perlakuan guru untuk siswa yang telah paham

Dalam pertanyaan ini 7 siswa menjawab guru memberikan latihan kembali. 9 siswa menyatakan guru menyuruh siswa yang sudah paham untuk membantu temannya yang belum paham. 7 siswa menjawab guru tidak memperdulikan. 5 siswa menjawab guru memberikan tugas tambahan. 2 siswa menjawab guru menyuruh memperdalam materi.


(15)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f) Evaluasi dan Hasil Belajar

Gambar IV-14 Diagram Pie intensitas pemberian evaluasi

Pada pertanyaan ini 14 siswa menjawab guru sering memberikan evaluasi hasil belajar. 12 siswa menyatakan guru jarang memberikan evaluasi hasil belajar. 2 siswa menjawab guru selalu memberikan evaluasi hasil belajar. 2 siswa menjawab guru jarang sekali memberikan evaluasi hasil belajar. Tidak ada satupun siswa yang menyatakan guuru tidak pernah memberikan evaluasi.


(16)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-15 Diagram Pie hasil belajar siswa

Mayoritas siswa atau 15 siswa merasa bahwa mereka mendapatkan nilai cukup untuk mata pelajaran MAULE. 9 siswa mendapatkan nilai yang baik. 4 siswa memperoleh nilai kurang. 2 siswa mendapat nilai yang sangat baik. Tidak ada satupun siswa yang merasa mendapat nilai yang kurang sekali.

4.1.1.2.Kondisi dan Kinerja Guru

Dalam penelitian ini juga ingin diketahui tentang kondisi dan kinerja guru, dengan melakukan wawancara terstruktur kepada satu orang responden yaitu guru mata pelajaran Mengukur Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE). Pada instrumen wawancara terstruktur tersebut terdapat 17 pertanyaan, yang menyangkut rencana perencanaan pembelajaran, strategi pembelajaran, sampai dengan evaluasi yang dilakukan, serta penggunaan media pembelajaran selama pembelajaran berlangsung. Hasil wawancara tersebut diuraikan sebagai mana berikut:


(17)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Perencanaan Pembelajaran

Dari hasil wawancara terstruktur, terhadap guru mata pelajaran MAULE membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan alasan untuk membantu pencapaian tujuan. Dengan alasan rencana pembelajaran yang dibuat, harapannya peserta didik dapat berfikir kreatif serta memahami konsep, prinsip dan strategi pembelajaran.

b. Strategi Pembelajaran

Dalam pembelajaran, guru mata pelajaran MAULE mengedepankan siswa untuk aktif. Hal ini dilakukan mengingat mata pelajarannya mayoritas pembelajarannya adalah praktik. Upaya atau solusi yang sering dilakukan oleh guru agar peserta didik mudah memahami pelajaran yaitu dengan menjadikan peserta didik yang mampu menjadi tutor sebaya. Metode tutor sebaya ini dilakukan agar peserta didik yang lain dapat lebih mudah memahami penjelasan materi dari guru.

c. Penggunaan Media Pembelajaran

Guru mata pelajaran MAULE menyatakan kurang menggunakan media pembelajaran. Ketika menggunakan media pembelajaran guru menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Sedangkan penggunaan media alat bantu (trainer)/alat peraga sebagai pembelajaran masih belum pernah digunakan sebagai media pembelajaran. Sedangkan media trainer merupakan salah satu media alternatif yang patut dicoba untuk digunakan sebagai media pembelajaran.

d. Kinerja Guru

Dalam wawancara terstruktur juga ditanyakan mengenai upaya apa yang dilakukan guru kepada siswa agar dapat memahami materi pelajaran. Upaya yang dilakukan guru agar peserta didik memahami materi pelajaran adalah dengan menyuruh mencari sumber lain. Setelah siswa memahami materi pelajaran guru memiilih untuk memberikan tugas tambahan.

Dari hasil wawancara ini diketahui juga bahwa guru mata pelajaran MAULE ini memberikan materi pelajaran sesuai dengan kemampuan


(18)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi bagian kecil. Jika siswa belum berhasil menguasai pelajaran guru memberikan remedial. Untuk mempelajari materi baru, guru mengharuskan peserta didik untuk menguasai materi sebelumnya.

e. Evaluasi dan Hasil Belajar

Dari hasil wawancara terstruktur ini, guru menyatakan bahwa sering melakukan evaluasi hasil belajar kepada siswa. Dari hasil evaluasi hasil belajar siswa tersebut, guru menjawab bahwa hasil belajar peserta didik mendapat nilai cukup.

4.1.1.3.Analisis Temuan

Berdasarkan temuan dan pemaparan penelitian diatas, maka didapatkan hasil temuan berupa permasalahan-permasalahan yang terkait dengan pentingnya penelitian ini. Persoalan tersebut adalah kondisi pembelajaran MAULE yang dirasa siswa cukup menyenangkan, kemudian siswa berpendapat pelajarannya susah dan membosankan, daya serap siswa untuk memahami materi yang masih didominasi dalam taraf sedang dan tidak pada taraf baik.

Selain itu penggunaan media pembelajaran yang masih jarang digunakan tetapi siswa merasa mereka mengerti materi jika dalam pembelajaran menggunakan media. Persoalan tersebut tentu saja menyebabkan proses pembelajaran tidak terlaksana secara maksimal. Dan dari hasil data pendahuluan yang dilampirkan diatas, mayoritas siswa menjawab bahwa media trainer (modul latih) belum pernah dipergunakan oleh guru pada proses pembelajaran. Oleh karena itu, perancangan dan pengembangan media trainer pembelajaran ini dipandang perlu untuk menjadikan media alternatif pada proses pembelajaran dan solusi bagi permasalahan tersebut.

4.1.1.4.Perancangan Media Pembelajaran Berbasis Trainer

Dalam proses pembuatan trainer pembelajaran ini peneliti memerlukan waktu yang lumayan cukup lama, karena dalam proses pembuatan trainer ini harus dilakukan beberapa tahapan agar dihasilkan trainer yang dikatakan layak


(19)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau dapat digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada pembuatan trainer pembelajaran ini terdiri dari:

1. Penentuan Kompetensi Dasar

2. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3. Perencanaan Perancangan Perangkat

4. Perancangan Perangkat 5. Pemilihan Komponen 6. Pembuatan Perangkat

7. Penyusunan Modul Pembelajaran Pendukung Penggunaan Perangkat Tahap-tahap tersebut diatas akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Penentuan Kompetensi Dasar

Tahapan pertama yang dilakukan dalam proses pembuatan trainer

pembelajaran ini adalah penentuan kompetensi dasar. Dalam penentuan kompetensi dasar trainer pembelajaran ini, dilakukan dengan melakukan diskusi bersama dosen pembimbing. Setelah melakukan proses bimbingan, diputuskan kompetensi dasar yang diambil untuk pembuatan trainer

pembelajaran ini dari beberapa kompetensi dasar yang ada pada mata pelajaran Mengukur Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE) yaitu materi Menggunakan Osiloskop/Cathode Ray Oscilloscope (CRO). Materi yang disampaikan berupa penjelasan tentang fungsi dari alat ukur tersebut, bagian-bagian dari alat ukur tersebut, kesalahan yang terjadi dalam pengukuran, cara pembacaan alat ukur yang benar, melakukan berbagai percobaan pengukuran sesuai dengan fungsi alat ukur tersebut. Materi tersebut diambil dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran MAULE di SMK Al Falah Bandung.

2. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tujuan pembuatan RPP dalam pembuatan trainer pembelajaran adalah untuk memberikan gambaran tentang materi apa saja yang akan diangkat dalam proses pembuatan trainer pembelajaran. Selain itu, tujuan


(20)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

trainer pembelajaran ini dalam kegiatan pembelajaran.

3. Perencanaan Perancangan Perangkat

Dalam pembuatan perencanaan perancangan perangkat trainer

pembelajaran ini mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang ada. Perencanaan perancangan perangkat dibuat sebagai panduan atau petunjuk praktis yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang ingin terlibat dalam pembuatan/perancangan perangkat trainer pembelajaran ini. Perencanaan disini diantaranya selain meliputi perencanaan segi biaya juga meliputi pemilihan komponen, perencanaan secara elektronik dan berbagai keperluan yang dibutuhkan. Perancangaan yang telah dibuat nantinya akan menjadi acuan dalam proses pembuatan perangkat trainer, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan dan dihindari.

4. Perancangan Perangkat

Pada bagian perancangan perangkat trainer mencakup perancangan rangkaian pendukung trainer seperti rangkaian power supply, rangkaian filter masukan, rangkaian penguat operasional dan rangkaian kontrol tegangan output.

5. Pemilihan Komponen

Dalam perancangan dan pembuatan perangkat trainer

pembelajaran ini, proses pemilihan jenis komponen harus benar-benar diperhatikan, agar diperoleh perangkat dengan hasil kinerja maksimal baik dari sisi kualitas maupun kinerja dan dengan biaya pembuatan yang minimal.

6. Pembuatan Perangkat

Proses pembuatan PCB dalam penelitian ini menggunakan perangkat lunak EAGLE (Easily Applicable Graphical Layout Editor) adalah aplikasi untuk membuat Layout PCB dan skematiknya. EAGLE tersedia sebagai freeware di http://www.cadsoftusa.com/ dengan beberapa batasan. Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam pembuatan PCB menggunakan EAGLE: (1) Membuat Skematik Rangkaian. (2) Membuat


(21)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Layout PCB dari rangkaian. (3) Membuat PCB. (4) Membuat probe

pengukuran sederhana.

7. Penyusunan Modul Pembelajaran Pendukung Penggunaan Perangkat

Modul pendukung perangkat disusun untuk membantu dalam penggunaan maupun perawatan perangkat trainer. Penyusunan modul pembelajaran dimulai dari (1) Pendahuluan tentang pengertian maupun fungsi alat ukur osiloskop secara umum, dilanjutkan dengan (2) Membahas langkah-langkah pembuatan/perakitan perangkat trainer

kemudian ditutup dengan materi tentang (3) Pengoperasian/penggunaan perangkat trainer.

4.1.1.5.Diagram Alir Perancangan Perangkat Trainer

Diagram alir dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara terstruktur proses perencanaan dan pembuatan sistem perangkat. Secara garis besar, tahapan pembuatan sistem antarmuka osiloskop berbasis sound card dapat dilihat pada gambar berikut:


(22)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu MULAI PEMBUATAN DAN SIMULASI SKEMA RANGKAIAN SESUAI DESKRIPSI PRODUK SELESAI PENGUJIAN DAN ANALISIS MEMBUAT/ MENCETAK PCB PEMBUATAN LAYOUT PCB PEMBUATAN SKEMATIK PCB YA TIDAK PEMILIHAN KOMPONEN PEMASANGAN KOMPONEN B B A A SESUAI DESKRIPSI PRODUK SESUAI DESKRIPSI PRODUK SESUAI DESKRIPSI PRODUK YA YA YA TIDAK TIDAK TIDAK

Gambar IV-16 Flow-chart tahapan pembuatan antarmuka osiloskop berbasis

sound card

Ada tiga tahapan pembuatan perangkat:

1. Perencanaan, meliputi pemilihan design dan komponen.

2. Pembuatan, meliputi pembuatan/pencetakan layout PCB dan pembuatan hardware perangkat.

3. Uji coba.

4.1.1.6.Diagram Blok Perangkat Trainer

Rangkaian elektronika untuk trainerinterface osiloskop berbasis mic line-in pada PC/laptop secara umum dapat digambarkan seperti diagram blok berikut:


(23)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Filter DC, Bias Input, Voltage Protector

Pengatur Tegangan Maks 2Vpp Power Supply

Sumber Sinyal Masukan Maks ± 2Vpp

Sinyal Keluaran Maks ± 2Vpp

Penguat Sinyal (Amplifier) LM072CN/LM082CN

LED Indikator

Probe Pengukuran Sederhana Antar Muka Osiloskop Berbasis Mic Line-In

Kartu Suara (Sound Card)

Gambar IV-17 Diagram akhir blok sistem antarmuka osiloskop berbasis sound

card

4.1.1.7.Perancangan Perangkat Trainer

Berdasarkan perancangan setiap bagian-bagian dari blok sisitem tersebut di atas maka akan didapatkan perancangan sistem interface osiloskop berbasis

sound card pada PC/laptop secara keseluruhan seperti yang ditunjukan pada Gambar IV-18:


(24)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-18 Skema akhir rangkaian antarmuka trainer pembelajaran osiloskop


(25)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.1.8.Pembuatan PCB Perangkat Trainer

Berikut adalah hasil akhir layout PCB yang sudah selesai dirancang:

Gambar IV-19 Hasil akhir layout PCB rangkaian trainer

Gambar IV-20 Hasil akhir layout komponen rangkaian trainer

4.1.1.9.Pembuatan Perangkat Trainer

Berikut merupakan salah satu gambar dari perangkat yang telah jadi:


(26)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk pengukuran sederhana telah dirancang sebuah probe ukur yang memanfaatkan testlead AVO/Multimeter sebagai pengganti probe pengukuran.

(a) (b)

Gambar IV-22 Kabel (a) RCA audio 3,5mm, dan (b) Testlead multimeter, yang

difungsikan sebagai probe ukur sederhana

4.1.1.11.Uji Ahli (Expert Judgment) Media Pembelajaran

Dalam proses pengembangan trainer berbasis kartu suara (sound card) dalam pembelajaran Menggunakan Osiloskop dilakukan beberapa uji ahli (expert judgement) yang dilakukan agar media trainer pembelajaran ini dinilai layak digunakan dalam pembelajaran.

a. Uji Validasi Isi (Content Validity) oleh Ahli Mata Pelajaran

Sebagai pengembangan pada tahap awal, produk berupa modul pembelajaran pendukung trainer pembelajaran yang dibuat harus melalui tahap uji validasi isi (content validity) oleh ahli materi mata pelajaran. Ahli yang menganalisis isi modul untuk menilai modul pendukung produk pengembangan ini adalah seorang Dosen Departemen Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam hal ini beliau menilai dengan mengisi angket yang diberikan.


(27)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Penyajian Data

Rancangan media yang diserahkan kepada ahli isi mata pelajaran adalah media pembelajaran trainer berupa modul. Modul merupakan suatu satuan atau unit pembelajaran terkecil berkenaan dengan sesuatu topik atau masalah. Satuan pembelajaran tersebut disusun dalam paket yang disebut paket modul (Sukmadinata & Syaodih, 2012, hal. 97). Media pembelajaran pendukung berupa modul dipilih karena menerapkan strategi belajar siswa aktif, karena dalam proses pembelajarannya siswa tidak lagi berperan sebagai pendengar dan pencatat ceramah, tetapi mereka adalah pelajar yang aktif: membaca, mencoba, mencari, menganalisa, menyimpulkan, memecahkan masalah sendiri.

Adapun kriteria yang dinilai oleh ahli isi mata pelajaran terhadap modul pembelajaran pendukung yang dibuat adalah mengenai kejelasan tujuan, kesesuaian tujuan dan materi, kejelasan penyajian materi dan kesesuaian trainer pembelajaran dan materi. Berikut ini merupakan data hasil penilaian ahli isi mata pelajaran terhadap media modul pembelajaran yang telah dirancang.

Tabel IV-1 Hasil Uji Validasi Isi (Content Validity) Modul Pembelajaran (Skala

5)

No. Kriteria Skor

1. Kejelasan Tujuan 5

2. Kesesuaian Tujuan dan Materi 5

3. Kejelasan Penyajian Materi 4

4. Kesesuaian Trainer Pembelajaran dan Materi 5 Jumlah: 19 2. Analisis Data

Berdasarkan hasil penilaian ahli isi modul pembelajaran mata pelajaran sebagaimana yang tertera pada tabel Tabel IV-1, maka dapat


(28)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

trainer. Perhitungan persentase nilai media pembelajaran menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

∑ = jumlah.

n = jumlah seluruh item angket.

Untuk dapat memberikan makna dan pengambilan keputusan digunakan ketepatan sebagai berikut:

Tabel IV-2 Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 4

Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan

90%-100% Sangat Baik Tidak perlu direvisi

75%-89% Baik Tidak perlu direvisi

65%-74% Cukup Direvisi

55%-64% Kurang Direvisi

0-54% Sangat Kurang Direvisi

(Sudjana, 2005) Berdasarkan rumus di atas, dengan bobot tiap pilihan adalah 1 maka diperoleh:


(29)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengacu pada Tabel IV-2, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pencapaian yang didapat dari hasil uji ahli isi sebesar 95% memiliki kualifikasi sangat baik, sehingga tidak perlu adanya revisi terhadap isi dari media pembelajaran. Namun demikian saran dari ahli rancangan perlu adanya tindak lanjut agar media pembelajaran berupa modul ini valid.

Adapun saran yang diberikan oleh ahli isi terhadap media ini adalah struktur penyusunan modul pembelajaran dimulai dari pendahuluan tentang pengertian maupun fungsi alat ukur osiloskop secara umum, dilanjutkan dengan membahas langkah-langkah pembuatan/perakitan perangkat trainer kemudian ditutup dengan materi tentang pengoperasian/penggunaan perangkat trainer.

b. Uji Validasi Konstruk (Construct Validity) oleh Ahli Media

Pembelajaran

Selain diuji ahli isi mata pelajaran, trainer pembelajaran ini diuji/validasi konstruk (construct validity) juga oleh ahli media mengenai desain rancangan media. Ahli yang menganalisis media pembelajaran untuk menilai produk pengembangan ini adalah seorang Dosen Departemen Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Metode yang digunakan masih sama yaitu menggunakan angket.

1. Penyajian Data

Adapun kriteria yang dinilai oleh ahli media pembelajaran adalah mengenai kualitas fisik perangkat, kesesuaian unjuk kerja/hasil pengukuran trainer, ketepatan penggunaan desain/rancangan tampilan


(30)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel IV-3 Hasil Uji Validasi Konstruk (Construct Validity) Media Trainer

Pembelajaran (Skala 5)

No. Kriteria Skor

1. Kualitas Fisik Perangkat/Komponen Trainer 4 2. Kesesuaian Unjuk Kerja/Hasil Pengukuran Trainer 4 3. Ketepatan Penggunaan Desain/Rancangan Tampilan Trainer 4

4. Kemudahan Pembuatan/Perakitan Trainer 5

Jumlah: 17 2. Analisis Data

Dari hasil penilaian yang dilakukan oleh ahli media, dengan bobot tiap pilihan adalah 1 maka didapatkan persentasenya adalah sebagai berikut:

Berdasarkan hasil tingkat pencapain tersebut dapat disimpulkan bahwa menurut Tabel IV-3, media pembelajaran berupa perangkat trainer

yang sudah di rancang adalah termasuk kualifikasi baik dan tidak perlu adanya revisi terhadap media tersebut.

Meskipun hasil penilaian secara keseluruhan dari ahli menyatakan tidak perlu adanya revisi pada perangkat. Namun masih ada saran-saran yang diberikan oleh ahli media terhadap pengembangan media ini selanjutnya, yaitu diantaranya adalah:

a. Aplikasi dan latihan program cukup mudah dipahami dan cukup menarik untuk dipelajari, namun masih terdapat kekurangan buku


(31)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

manual/petunjuk penggunaan trainer secara khusus untuk memudahkan penggunaan dan perawatan (praktis).

b. Mengganti komponen-komponen elektronik pendukung lain yang sulit menjadi komponen yang mudah ditemukan di pasaran (terjangkau) sehingga diharapkan dari segi pembiayaan perancangan perangkat relatif lebih murah (ekonomis), dengan tetap tidak mengorbankan kualitas perangkat secara keseluruhan. Berdasarkan masukan-masukan ahli diatas, selanjutnya peneliti melakukan revisi I/desain ulang produk trainer dengan spesifikasi sebagai berikut:

a. Tegangan sumber (supply) tidak memanfaatkan tegangan yang bersumber dari port USB (Universal Serial Bus) lagi, melainkan sudah menggunakan sumber terpisah dengan tegangan supply tidak melebihi 9V DC.

b. Versi tegangan kerja trainer interface osiloskop berbasis mic line-in sound card pada PC/laptop.

Versi tegangan jenis ini adalah:

Input : 0-2V (Vp-p).

Output : 0,5V-2V (Vp-p).

c. Feature utama.

Feature utama trainer, antara lain:

 Mengukur sinyal sesuai dengan spesifikasi tegangan input

perangkat trainer.

 Keluaran sinyal sebesar 2V (Vp-p).

d. Tetap menggunakan Operational Amplifier (Op-Amp) tipe LM358N.

Selain itu perangkat trainer sudah dilengkapi pula dengan modul pembelajaran pendukung untuk memudahkan penggunaan maupun perawatan perangkat trainer.


(32)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-23 Draf perbaikan produk revisi ke I

Pada Gambar IV-24 berikut ditampilkan diagram blok draf perangkat

trainer setelah validasi ahli. Bagian yang sudah dikembangkan/diperbaiki dari draf sebelumnya (draf awal pada Error! Reference source not found.) diberi keterangan warna hijau.

Filter DC, Bias Input, Voltage Protector

Penguat Sinyal (Amplifier)

LM358N Sumber Sinyal

Masukan Maks ± 2Vpp

Sinyal Keluaran Maks ± 2Vpp Sumber Tegangan dari

Adaptor terpisah

Antar Muka Osiloskop Berbasis Mic Line-In Kartu Suara (Sound Card)

Gambar IV-24 Diagram blok draf produk revisi ke I setelah uji/validasi ahli

4.1.2.Studi Evaluasi Pengembangan Media Pembelajaran

4.1.2.1.Implementasi Produk Media Pembelajaran

Setelah melalui proses uji coba ahli (expert judgement), pengembangan


(33)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Osiloskop dilanjutkan dengan proses uji coba produk secara terbatas. Saran-saran yang diberikan oleh ahli media selama dilakukan uji coba ahli diterapkan pada perangkat trainer menjadi draf produk revisi ke I. Kemudian draf produk hasil revisi ke I ini diimplementasikan pada uji coba terbatas dan lebih luas pada sampel penelitian dengan 2 responden yaitu siswa kelas X dan Guru TITL SMK Al Falah Bandung.

4.1.2.2.Uji Coba Terbatas Media Pembelajaran

Pada tahap ini, dilakukan uji coba terbatas yang dilakukan setelah merevisi produk hasil uji ahli baik itu isi ataupun medianya. Uji coba terbatas bertujuan untuk mengetahui kesesuaian dan pendapat tentang kebermaknaan model media pembelajaran yang dikembangkan. Melalui uji coba terbatas ini diharapkan menggambarkan kebergunaan media trainer pembelajaran yang nantinya dapat lebih dikembangkan ataupun dipergunakan pada uji yang lebih meluas.

Ujicoba terbatas dilakukan setelah uji ahli selesai dilakukan. Uji terbatas ini dilakukan di kelas dengan melibatkan siswa dan guru mata pelajaran. Sampel siswa kelas X program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Al Falah Bandung dengan jumlah siswa 6 orang. Berikut merupakan hasil uji terbatas produk trainer pembelajaran ini.

a. Tanggapan Siswa Terhadap Trainer Pembelajaran

Adapun pertanyaan dan jawaban dari angket yang diberikan kepada siswa, sebagai berikut:

1. Bagaimana desain/rancangan tampilan trainer pembelajaran. Pada pertanyaan ini jumlah skor secara keseluruhan sebanyak 22 dengan besar persentase 73,33% dan dengan keterangan cukup dan perlu direvisi.

2. Bagaimanakah kualitas komponen yang digunakan trainer

pembelajaran ini sudah sesuai untuk pengukuran sederhana. Pada pertanyaan ini jumlah skor secara keseluruhan sebanyak 24 dengan besar persentase 80% dan dengan keterangan baik.


(34)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk dilakukan. Pada pertanyaan ini jumlah skor secara keseluruhan sebanyak 24 dengan besar persentase 80% dan dengan keterangan baik.

4. Apakahkah modul pembelajaran pendukung yang ada sesuai dengan materi pelajaran. Pada pertanyaan ini jumlah skor secara keseluruhan sebanyak 23 dengan besar persentase 76,67% dan dengan keterangan baik.

5. Apakah dengan trainer pembelajaran ini memotivasi siswa untuk mempelajari materi pelajaran MAULE. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 27 dengan besar persentase 90% dan dengan keterangan baik.

6. Apakah trainer pembelajaran ini membantu memahami materi pelajaran MAULE. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 25 dengan besar persentase 83,33% dan dengan keterangan baik.

7. Apakah media pembelajaran berupa trainer pembelajaran merupakan media pembelajaran yang belum pernah digunakan di SMK Al Falah Bandung. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 21 dengan besar persentase 70% dan dengan keterangan cukup dan perlu direvisi.

Dari data hasil angket dapat dihitung dan disimpulkan tingkat pencapaian media ini adalah sebagai berikut:


(35)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian, sesuai dengan tabel konversi pada Tabel IV-2. Maka dapat diklasifikasikan pada tingkat baik, yang artinya media ini tidak perlu adanya revisi.


(36)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Tanggapan Guru Terhadap Trainer Pembelajaran

Selain oleh siswa, guru juga memberikan penilaian pada uji terbatas ini terhadap media pembelajaran berbasis trainer yang dibuat. Guru yang dilibatkan sebanyak satu orang. Adapun pertanyaan dan jawaban dari angket yang diberikan kepada guru, sebagai berikut:

1. Apakah trainer pembelajaran ini membantu Bapak/Ibu untuk dalam memberikan materi pelajaran. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 4 dengan besar persentase 80% dan dengan keterangan baik.

2. Apakah trainer pembelajaran ini sudah lengkap sebagai pendukung pembelajaran Menggunakan Osiloskop. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 4 dengan besar persentase 80% dan dengan keterangan baik.

3. Apakah trainer pembelajaran ini membantu memahami materi pelajaran. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 3 dengan besar persentase 60% dan dengan keterangan kurang dan perlu direvisi.

4. Bagaimana kualitas komponen yang digunakan trainer

pembelajaran ini sudah sesuai untuk pengukuran sederhana. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 5 dengan besar persentase 100% dan dengan keterangan sangat baik.

5. Bagaimanakah desain/rancangan tampilan trainer pembelajaran ini. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 3 dengan besar persentase 60% dan dengan keterangan cukup dan perlu direvisi.

6. Apakah pengukuran menggunakan trainer pembelajaran ini mudah untuk dilakukan. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 3 dengan besar persentase 60% dan dengan keterangan kurang dan perlu direvisi.


(37)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Apakah modul pembelajaran pendukung yang ada sesuai dengan materi pelajaran. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 4 dengan besar persentase 80% dan dengan keterangan sangat baik.

8. Apakah trainer pembelajaran ini mudah untuk dibuat/dirakit. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 4 dengan besar persentase 80% dan dengan keterangan baik.

9. Apakah trainer pembelajaran ini memotivasi siswa untuk mempelajari materi pelajaran MAULE. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 4 dengan besar persentase 80% dan dengan keterangan baik.

10.Apakah media pembelajaran berupa trainer ini merupakan media pembelajaran yang belum pernah digunakan di SMK Al Falah Bandung. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 5 dengan besar persentase 100% dan dengan keterangan baik.

11.Apakah trainer pembelajaran ini merupakan media pembelajaran yang mudah untuk dipergunakan dimana-mana oleh siswa. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 3 dengan besar persentase 60% dan dengan keterangan kurang dan perlu direvisi. Dari data hasil angket guru dapat dihitung dan disimpulkan tingkat pencapaian media ini adalah sebagai berikut:

Dengan demikian, sesuai dengan tabel konversi pada Tabel IV-2. maka dapat diklasifikasikan pada tingkat cukup, yang artinya media


(38)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Meskipun dari hasil penilaian angket uji coba terbatas salah satu responden menyatakan tidak perlu adanya revisi pada perangkat. Namun untuk perbaikan perangkat trainer pembelajaran ini lebih lanjut, peneliti merasa masih memerlukan saran yang membangun untuk semakin memperbaiki kualitas produk/perangkat trainer secara keseluruhan. Adapun saran-saran yang diberikan oleh guru mata pelajaran maupun siswa terhadap pengembangan media trainer pembelajaran ini selanjutnya, antara lain:

a. Desain produk harus bisa melakukan pengukuran dasar sederhana yang bisa dilakukan osiloskop sebenarnya.

b. Tegangan catu daya pada modul trainer harus stabil dan sebaiknya dilengkapi rangkaian penyedia tegangan (supply) tersendiri pada perangkat, sehingga tidak memerlukan adaptor/penyedia daya terpisah sebagai sumber tegangan.

c. Trainer harus tahan terhadap gangguan dan handal dalam penggunaan (tidak mudah rusak) sehingga dapat dengan mudah dibawa dan digunakan dimana pun dan kapan pun (portabel). d. Perlu ditambahkan pengatur tegangan output sehingga tegangan

output dari trainer bisa diatur untuk keamanan dan kemudahan pengaturan tegangan keluaran perangkat.

Pada Gambar IV-25 ditampilkan perangkat trainer yang sudah direvisi berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh dari responden pada uji coba terbatas dengan spesifikasi sebagai berikut:

a. Tegangan sumber (supply) menggunakan rangkaian penyerah tegangan 5V DC yang sudah terintegrasi langsung dengan perangkat. Dengan memanfaatkan regulator tegangan LM7805CV. b. Versi tegangan kerja trainer interface osiloskop berbasis mic

line-in sound card pada PC/laptop. Versi tegangan jenis ini adalah:


(39)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Input : 0-2V (Vp-p).

Output : 0,5V-2V (Vp-p). c. Feature utama.

Feature utama trainer, antara lain:

Mengukur sinyal sesuai dengan spesifikasi tegangan input

perangkat trainer.

Keluaran sinyal yang sudah bisa diatur dengan memanfaatkan potensiometer. Sehingga menyebabkan tegangan keluaran bisa disesuaikan sesuai dengan kemampuan sound card, yaitu pada rentang tegangan keluaran sebesar 0-2V (Vp-p).

Menggunakan Operational Amplifier (Op-Amp) tipe LM358N.

Gambar IV-25 Draf perbaikan produk revisi ke II

Pada Gambar IV-26 berikut ditampilkan diagram blok draf perangkat

trainer setelah uji coba terbatas pada perangkat trainer. Bagian yang sudah dikembangkan/diperbaiki dari draf sebelumnya (draf revisi ke I pada Gambar IV-23) diberi keterangan warna hijau.


(40)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Filter DC, Bias Input, Voltage Protector

Pengatur Tegangan Maks 2Vpp Power Supply

Sumber Sinyal Masukan Maks ± 2Vpp

Sinyal Keluaran Maks ± 2Vpp

Penguat Sinyal (Amplifier)

LM358N

Antar Muka Osiloskop Berbasis Mic Line-In

Kartu Suara (Sound Card)

Gambar IV-26 Diagram blok perbaikan produk revisi ke II

4.1.2.3.Uji Coba Lebih Luas Media Pembelajaran

Pada tahap ini, saran-saran yang diberikan oleh responden maupun ahli media selama dilakukan uji coba terbatas diterapkan pada perangkat trainer

menjadi draf produk revisi ke II. Kemudian produk hasil revisi ke II diimplementasikan kembali pada uji coba pada sampel penelitian yang lebih banyak/lebih luas di lokasi penelitian yang sama. Penelitian pada tahap uji coba ini dilakukan terhadap dua responden implementasi trainer pembelajaran ini yaitu siswa sebanyak 30 orang dan satu orang guru. Adapun instrumen yang digunakan dalam pengambilan data pada tahap ini adalah angket. Dalam angket tersebut terdapat 5 buah pilihan jawaban yang telah disediakan seperti sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil dari angket ini akan dijabarkan secara deskritif sebagai berikut:

a. Pendapat Siswa Tentang Trainer Pembelajaran

Angket yang diberikan kepada siswa angket yang sama yang diterapkan pada uji coba terbatas sebelumnya yang terdiri dari 7. Berikut hasil dari angket tersebut:

Adapun pertanyaan dan jawaban dari angket yang diberikan kepada siswa, sebagai berikut:

1. Bagaimana desain/rancangan tampilan trainer pembelajaran. Pada pertanyaan ini jumlah skor secara keseluruhan sebanyak 131 dengan besar persentase 87,33% dan dengan keterangan baik.


(41)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimanakah kualitas komponen yang digunakan trainer

pembelajaran ini sudah sesuai untuk pengukuran sederhana. Pada pertanyaan ini jumlah skor secara keseluruhan sebanyak 118 dengan besar persentase 78,67% dan dengan keterangan baik. 3. Apakah pengukuran menggunakan trainer pembelajaran ini mudah

untuk dilakukan. Pada pertanyaan ini jumlah skor secara keseluruhan sebanyak 114 dengan besar persentase 76% dan dengan keterangan baik.

4. Apakahkah modul pembelajaran pendukung yang ada sesuai dengan materi pelajaran. Pada pertanyaan ini jumlah skor secara keseluruhan sebanyak 133 dengan besar persentase 88,67% dan dengan keterangan baik.

5. Apakah dengan trainer pembelajaran ini memotivasi siswa untuk mempelajari materi pelajaran MAULE. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 111 dengan besar persentase 74% dan dengan keterangan cukup.

6. Apakah trainer pembelajaran ini membantu memahami materi pelajaran MAULE. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 119 dengan besar persentase 79,33% dan dengan keterangan baik.

7. Apakah media pembelajaran berupa trainer pembelajaran merupakan media pembelajaran yang belum pernah digunakan di SMK Al Falah Bandung. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 134 dengan besar persentase 89,33% dan dengan keterangan baik.

Dari data hasil angket dapat dihitung dan disimpulkan tingkat pencapaian media ini adalah sebagai berikut:


(42)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian, sesuai dengan tabel konversi pada Tabel IV-2. Maka dapat diklasifikasikan pada tingkat baik, yang artinya media ini tidak perlu adanya revisi.

b. Pendapat Guru Tentang Trainer Pembelajaran

Angket yang diberikan kepada guru terdiri dari 11 pertanyaan. Berikut hasil dari angket tersebut:

Selain oleh siswa, guru juga memberikan penilaian pada uji terbatas ini terhadap media pembelajaran berbasis trainer yang dibuat. Guru yang dilibatkan sebanyak satu orang. Adapun pertanyaan dan jawaban dari angket yang diberikan kepada guru, sebagai berikut:

1. Apakah trainer pembelajaran ini membantu Bapak/Ibu untuk dalam memberikan materi pelajaran. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 4 dengan besar persentase 80% dan dengan keterangan baik.

2. Apakah trainer pembelajaran ini sudah lengkap sebagai pendukung pembelajaran Menggunakan Osiloskop. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 4 dengan besar persentase 80% dan dengan keterangan baik.

3. Apakah trainer pembelajaran ini membantu memahami materi pelajaran. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 4 dengan besar persentase 80% dan dengan keterangan baik.

4. Bagaimana kualitas komponen yang digunakan trainer

pembelajaran ini sudah sesuai untuk pengukuran sederhana. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 5 dengan besar persentase 100% dan dengan keterangan sangat baik.

5. Bagaimanakah desain/rancangan tampilan trainer pembelajaran ini. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 4 dengan besar persentase 80% dan dengan keterangan baik.


(43)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Apakah pengukuran menggunakan trainer pembelajaran ini mudah untuk dilakukan. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 3 dengan besar persentase 60% dan dengan keterangan cukup.

7. Apakah modul pembelajaran pendukung yang ada sesuai dengan materi pelajaran. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 5 dengan besar persentase 100% dan dengan keterangan sangat baik.

8. Apakah trainer pembelajaran ini mudah untuk dibuat/dirakit. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 4 dengan besar persentase 80% dan dengan keterangan baik.

9. Apakah trainer pembelajaran ini memotivasi siswa untuk mempelajari materi pelajaran MAULE. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 4 dengan besar persentase 80% dan dengan keterangan cukup.

10.Apakah media pembelajaran berupa trainer ini merupakan media pembelajaran yang belum pernah digunakan di SMK Al Falah Bandung. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 5 dengan besar persentase 100% dan dengan keterangan baik.

11.Apakah trainer pembelajaran ini merupakan media pembelajaran yang mudah untuk dipergunakan dimana-mana oleh siswa. Pada pertanyaan ini jumlah skor keseluruhan sebanyak 4 dengan besar persentase 80% dan dengan keterangan cukup.

Dari data hasil angket guru dapat dihitung dan disimpulkan tingkat pencapaian media ini adalah sebagai berikut:


(44)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian, sesuai dengan tabel konversi pada Tabel IV-2. maka dapat diklasifikasikan pada tingkat baik, yang artinya media ini tidak perlu adanya revisi.

Berdasarkan hasil analisis data-data yang diperoleh dari angket uji coba lebih luas oleh siswa dan guru mata pelajaran, diperoleh masukan-masukan yakni:

a. Diperlukan lampu indikator berupa LED untuk menandakan bekerjanya perangkat trainer.

b. Penguat operasional yang digunakan sebaiknya menggunakan Op-Amp yang memiliki band-width lebar dengan harga yang tetap terjangkau.

c. Probe pengukuran sederhana yang sesuai dan mudah/terjangkau untuk diperoleh.

Setelah melalui proses diskusi dan pengembangan yang diperoleh pada tahap uji coba terbatas akhirnya dihasilkan produk final yang lebih aplikatif untuk digunakan ada pengukuran sinyal sederhana dan sebagai perangkat trainer pembelajaran, perbaikan/revisi perangkat akhir yang dikembangkan sebagai berikut:

a. Tegangan sumber (supply) sudah menggunakan rangkaian penyerah tegangan 5V DC yang sudah terintegrasi langsung dengan perangkat. Dengan memanfaatkan regulator tegangan LM7805CV. Pada rangkaian penyearah disertakan pula sebuah LED yang difungsikan sebagai indikator beroperasinya perangkat. b. Versi tegangan kerja trainer interface osiloskop berbasis mic

line-in sound card pada PC/laptop. Versi tegangan jenis ini adalah:

Input : 0-2V (Vp-p).


(45)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Feature utama.

Feature utama trainer, antara lain:

Mengukur sinyal sesuai dengan spesifikasi tegangan input

perangkat trainer.

Keluaran sinyal yang sudah bisa diatur dengan memanfaatkan potensiometer. Sehingga menyebabkan tegangan keluaran bisa disesuaikan sesuai dengan kemampuan sound card, yaitu pada rentang tegangan keluaran sebesar 0-2V (Vp-p).

LM072CN dan LM082CN dipilih setelah melalui pertimbangan komponen Op-Amp ini memiliki band-width yang lebar, tegangan kerja yang luas yaitu pada rentang 3-36V serta harga per unitnya yang cukup terjangkau dan mudah ditemui dipasaran.

d. Perangkat trainer sudah dilengkapi pula dengan modul pembelajaran pendukung untuk memudahkan penggunaan maupun perawatan perangkat trainer.

e. Probe pengukuran sederhana dirancang untuk memudahkan dalam melakukan pengukuran menggunakan perangkat trainer. Probe

pengukuran ini dirancang dengan memanfaatkan kabel RCA audio 3,5mm dan test lead multimeter.


(46)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

trainer setelah uji coba lebih luas. Bagian yang sudah dikembangkan/diperbaiki dari draf sebelumnya (draf revisi ke II pada Gambar IV-26) diberi keterangan warna hijau.

Filter DC, Bias Input, Voltage Protector

Pengatur Tegangan Maks 2Vpp Power Supply

Sumber Sinyal Masukan Maks ± 2Vpp

Sinyal Keluaran Maks ± 2Vpp

Penguat Sinyal (Amplifier) LM072CN/LM082CN

LED Indikator

Probe Pengukuran Sederhana Antar Muka Osiloskop Berbasis Mic Line-In

Kartu Suara (Sound Card)

Gambar IV-28 Diagram blok perbaikan produk revisi ke III/produk final

4.1.3.Produk Media Pembelajaran

Produk yang dihasilkan merupakan media trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) untuk digunakan pada mata pesaljaran Menggunakan Alat Ukur Listrik dan Elektronika (MAULE) dengan kompetensi dasar Menggunakan Osiloskop. Dalam pengoperasiannya produk ini menggunakan bantuan software “Soundcard Scope” sebagai perangkat lunak

pemroses dan untuk menampilkan hasil pengukuran. Produk trainer pembelajaran ini dilengkapi dengan modul pembelajaran pendukung yang berisi materi pengenalan osiloskop secara umum, langkah-langkah pembuatan/perakitan

trainer, dan prosedur penggunaan maupun perawatan trainer.

Dalam tahap pengembangannya, media ini melalui serangkaian proses uji coba. Terutama dalam penelitian ini produk di uji oleh beberapa ahli, seperti ahli media pembelajaran dan ahli isi pembelajaran selain itu diuji cobakan secara terbatas kepada satu kelas dalam satu sekolah.


(47)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar IV-29 menunjukkan perangkat trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasisi kartu suara (sound card) sebelum dan sesudah dilakukuan pengembangan.

(a) (b)

Gambar IV-29 Perangkat trainer (a) sebelum direvisi, dan (b) sesudah

direvisi/produk final

Adapun kekurangan dan kelebihan dari media ini adalah sebagai berikut:

1. Kekurangan

a. Memerlukan waktu yang cukup panjang pada proses pembuatan sampai terciptanya trainer pembelajaran.

b. Keterbatasan rentang (akurasi) pengukuran yang bisa diproses oleh perangkat trainer. Pengukuran frekuensi hanya bisa dilakukan pada rentang 20Hz-10kHz dan rentang pengukuran tegangan dari 0 sampai dengan 2V (Vp-p/tegangan puncak ke puncak).

c. Terdapat gangguan berupa noise pada sinyal yang diukur ketika melakukan pengukuran dengan menggunakan probe pengukuran sederhana yang dirancang.

d. Hanya dapat dipergunakan dengan bantuan media komputer/laptop

saat digunakan pada proses pembelajaran di kelas.

2. Kelebihan

a. Membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. b. Membantu guru dalam proses pembelajaran.


(48)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Memerlukan biaya yang relatif murah untuk keperluan pembuatan perangkat trainer pembelajaran.

e. Media ini dapat dipakai kapanpun dan dalam jangka waktu yang panjang.

Berikut ditampilkan contoh pengukuran sederhana menggunakan perangkat trainer yang sudah dikembangkan.

Gambar IV-30 Contoh pengukuran sederhana menggunakan trainer dan laptop

4.2.Pembahasan

4.2.1.Hasil Implementasi Trainer Pembelajaran

Dari implementasi media trainer pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan dari data yang diperoleh dari angket sebagian besar siswa dan guru berpendapat positif tentang media pembelajaran ini. Adapun pendapat siswa mengenai media trainer pembelajaran ini sebanyak 74,00% yang menyatakan bahwa dengan menggunakan trainer pembelajaran membuatnya termotivasi dalam belajar. Dan sebanyak 87,33% siswa menyatakan bahwa desain/rancangan tampilan media trainer merupakan media pembelajaran yang menarik. Hal ini


(49)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tergambarkan bahwa penggunaan media trainer dapat menarik antusias serta motivasi belajar siswa.

Dengan menggunakan media trainer pembelajaran sebelum melakukan pengukuran pada alat ukur sebenarnya, siswa juga sudah dapat memahami fungsi dan cara penggunaan alat ukur berupa osiloskop yang diwakili penggunaan dasarnya dalam media trainer tersebut. Salah satunya dapat digambarkan dari pernyataan mayoritas siswa sebanyak 74% yang berpendapat bahwa materi penggunaan trainer yang terdapat pada modul pembelajaran pendukung dan

trainer pembelajaran berupa antarmuka osiloskop berbasis kartu suara sudah dapat membuat siswa mengerti fungsi dari osiloskop dan 89,93% menyatakan percobaan atau praktek dalam penggunaan trainer pembelajaran membuatnya paham tentang cara penggunaan osiloskop. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media trainer dapat membantu siswa dalam memahami materi dalam proses pembelajaran mata pelajaran MAULE dengan materi Menggunakan Osiloskop.

Selain itu, sebanyak 78,67% siswa juga berpendapat bahwa kualitas komponen yang digunakan trainer pembelajaran ini sudah sesuai untuk dipergunakan dalam pengukuran sederhana. Hal ini menyatakan bahwa media

trainer ini sudah dapat dikatakan layak untuk dijadikan standar trainer

pembelajaran yang baik menurut pandangan siswa. Dalam angket implementasi

trainer pembelajaran ini ditanyakan juga mengenai hal mengenai apakah perlu penggunaan media trainer dalam setiap pembelajaran MAULE. Ternyata mayoritas siswa sebanyak 88,67% menyatakan perlu. Hal ini mengidentifikasikan bahwa media trainer dapat dijadikan salah satu media alternatif dalam proses pembelajaran yang diinginkan siswa.

Sejalan dengan keinginan siswa, dalam angket guru menyatakan trainer

pembelajaran ini diperlukan untuk membantu dalam proses pembelajaran selain itu guru juga menyatakan bahwa trainer pembelajaran ini membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran. Dan guru menyatakan niatnya untuk menggunakan media trainer dalam proses pembelajaran dan hal ini bisa saja dikarenakan dari pernyataan guru yang menyatakan bahwa media trainer ini memudahkan dalam mengajarkan materi pelajaran.


(50)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hal yang berkaitan tentang kejelasan penyajian materi. Dan pada poin ini guru menyatakan bahwa materi yang terdapat dalam modul pendukung trainer

pembelajaran ini sudah jelas dan membantu memahami isi dari trainer

pembelajaran.

Berdasarkan data dari angket, guru juga menyatakan bahwa trainer

pembelajaran ini sudah sesuai dengan materi yang disampaikan. Dan menyatakan bahwa media trainer pembelajaran ini sesuai dengan karakteristik peserta didik. Serta modul pembelajaran yang digunakan sebagai pelengkap media trainer ini mudah dimengerti/dipahami oleh peserta didik.

Menurut pendapat guru media trainer berbasis kartu suara merupakan media pembelajaran yang menarik antusias siswa dalam belajar. Hal bisa dikarenakan media trainer antarmuka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) adalah media pembelajaran yang baru dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran MAULE di TITL SMK Al Falah Bandung. Dan diharapkan penggunaan media trainer yang dirancang menjadi media alternatif dalam proses pembelajaran dan menjadi solusi dari permasalahan minat belajar siswa.

Adapun detail tahapan proses implementasi yang mencakup perancangan, perbaikan/revisi maupun penyempurnaan produk trainer pembelajaran yang telah dilakukan sesuai langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan/Research and Development (R&D) dengan pendekatan kualitatif dan evaluatif (Sukmadinata, 2013, hal. 189), secara keseluruhan digambarkan pada gambar-gambar berikut:


(51)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria perancangan perangkat trainer:

a. Mudah dalam penggunaan dan desain yang cukup menarik. b. Menyajikan media pembelajaran yang menyenangkan. c. Hemat dalam segi pembiayaan pembuatan perangkat.

d. Dapat mempelajari fungsi-fungsi dasar alat ukur osiloskop dan cara penggunaannya.

Desain produk awal berdasarkan kriteria perancangan produk trainer:

a. Tegangan sumber (supply) menggunakan tegangan supply yang disediakan oleh port USB (Universal Serial Bus) dengan tegangan supply tidak melebihi 5V DC.

b. Versi tegangan kerja trainer interface osiloskop berbasis mic line-insound card pada PC/laptop. Versi tegangan jenis ini adalah:

Input : 0-2V (Vp-p).

Output : 0,5V-2V (Vp-p). c. Feature utama.

Feature utama trainer, antara lain:

Mengukur sinyal sesuai dengan spesifikasi tegangan input perangkat trainer.

Keluaran sinyal sebesar 2V (Vp-p).

d. Menggunakan Operational Amplifier (Op-Amp) tipe LM358N.

Skema rangkaian awal perangkat trainer

Layout awal PCB dan komponen perangkat trainer

Hardware perancangan produk awal perangkat trainer Diagram blok produk awal perangkat trainer


(52)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Saran-saran yang diperoleh setelah uji coba/validasi ahli (Expert Judgement):

a. Aplikasi dan latihan program cukup mudah dipahami dan cukup menarik untuk dipelajari, namun masih terdapat kekurangan buku manual/petunjuk penggunaan trainer secara khusus untuk memudahkan penggunaan dan perawatan (praktis).

b. Mengganti komponen-komponen elektronik pendukung lain yang sulit menjadi komponen yang mudah ditemukan di pasaran (terjangkau) sehingga diharapkan dari segi pembiayaan perancangan perangkat relatif lebih murah (ekonomis), dengan tetap tidak mengorbankan kualitas perangkat secara keseluruhan.

Revisi/perbaikan tahap I yang dilakukan terhadap perangkat trainer:

a. Tegangan sumber (supply) tidak memanfaatkan tegangan yang bersumber dari port USB (Universal Serial Bus) lagi, melainkan sudah menggunakan sumber terpisah dengan tegangan supply tidak melebihi 9V DC.

b. Versi tegangan kerja trainerinterface osiloskop berbasis mic line-in sound card pada PC/laptop. Versi tegangan jenis ini adalah:

Input : 0-2V (Vp-p).

Output : 0,5V-2V (Vp-p). c. Feature utama.

Feature utama trainer, antara lain:

Mengukur sinyal sesuai dengan spesifikasi tegangan input perangkat trainer.

Keluaran sinyal sebesar 2V (Vp-p).

d. Tetap menggunakan Operational Amplifier (Op-Amp) tipe LM358N.

Selain itu perangkat trainer sudah dilengkapi pula dengan modul pembelajaran pendukung untuk memudahkan penggunaan maupun perawatan perangkat trainer.

Hardware perancangan produk perangkat trainer revisi I

Diagram blok produk perangkat trainer revisi I


(53)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Saran-saran yang diperoleh setelah melakukan uji coba terbatas:

a. Desain produk harus bisa melakukan pengukuran dasar sederhana yang bisa dilakukan osiloskop sebenarnya.

b. Tegangan catu daya pada modul trainer harus stabil dan sebaiknya dilengkapi rangkaian penyedia tegangan (supply) tersendiri pada perangkat, sehingga tidak memerlukan adaptor/penyedia daya terpisah sebagai sumber tegangan.

c. Trainer harus tahan terhadap gangguan dan handal dalam penggunaan (tidak mudah rusak) sehingga dapat dengan mudah dibawa dan digunakan dimana pun dan kapan pun (portabel).

d. Perlu ditambahkan pengatur tegangan output sehingga tegangan output dari trainer bisa diatur untuk keamanan dan kemudahan pengaturan tegangan keluaran perangkat.

Revisi/perbaikan tahap II yang dilakukan terhadap perangkat trainer:

a. Tegangan sumber (supply) menggunakan rangkaian penyerah tegangan 5V DC yang sudah terintegrasi langsung dengan perangkat. Dengan memanfaatkan regulator tegangan LM7805CV.

b. Versi tegangan kerja trainerinterface osiloskop berbasis mic line-in sound card pada PC/laptop. Versi tegangan jenis ini adalah:

Input : 0-2V (Vp-p).

Output : 0,5V-2V (Vp-p). c. Feature utama.

Feature utama trainer, antara lain:

Mengukur sinyal sesuai dengan spesifikasi tegangan input perangkat trainer.

Keluaran sinyal yang sudah bisa diatur dengan memanfaatkan potensiometer. Sehingga

menyebabkan tegangan keluaran bisa disesuaikan sesuai dengan kemampuan sound card, yaitu pada rentang tegangan keluaran sebesar 0-2V (Vp-p).

Menggunakan Operational Amplifier (Op-Amp) tipe LM358N.

Diagram blok produk perangkat trainer revisi II

Skema rangkaian produk perangkat trainer revisi II

Hardware perancangan produk perangkat trainer revisi II Layout PCB dan komponen perangkat trainer revisi II


(1)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Saran-saran yang diperoleh setelah melakukan uji coba lebih luas:

a. Diperlukan lampu indikator berupa LED untuk menandakan bekerjanya perangkat trainer. b. Penguat operasional yang digunakan sebaiknya menggunakan Op-Amp yang memiliki band-width

lebar dengan harga yang tetap terjangkau.

c. Probe pengukuran sederhana yang sesuai dan mudah/terjangkau untuk diperoleh.

Revisi/perbaikan tahap III yang dilakukan terhadap perangkat trainer:

a. Tegangan sumber (supply) sudah menggunakan rangkaian penyerah tegangan 5V DC yang sudah terintegrasi langsung dengan perangkat. Dengan memanfaatkan regulator tegangan LM7805CV. Pada rangkaian penyearah disertakan pula sebuah LED yang difungsikan sebagai indikator beroperasinya perangkat.

b. Versi tegangan kerja trainerinterface osiloskop berbasis mic line-in sound card pada PC/laptop. Versi tegangan jenis ini adalah:

Input : 0-2V (Vp-p). Output : 0,5V-2V (Vp-p). c. Feature utama.

Feature utama trainer, antara lain:

Mengukur sinyal sesuai dengan spesifikasi tegangan input perangkat trainer.

Keluaran sinyal yang sudah bisa diatur dengan memanfaatkan potensiometer. Sehingga

menyebabkan tegangan keluaran bisa disesuaikan sesuai dengan kemampuan sound card, yaitu pada rentang tegangan keluaran sebesar 0-2V (Vp-p).

LM072CN dan LM082CN dipilih setelah melalui pertimbangan komponen Op-Amp ini memiliki band-width yang lebar, tegangan kerja yang luas yaitu pada rentang 3-36V serta harga per unitnya yang cukup terjangkau dan mudah ditemui dipasaran.

d. Perangkat trainer sudah dilengkapi pula dengan modul pembelajaran pendukung untuk memudahkan penggunaan maupun perawatan perangkat trainer.

e. Probe pengukuran sederhana dirancang untuk memudahkan dalam melakukan pengukuran

menggunakan perangkat trainer. Probe pengukuran ini dirancang dengan memanfaatkan kabel RCA audio 3,5mm dan test lead multimeter.

Diagram blok produk perangkat trainer revisi III Hardware perancangan produk perangkat trainer revisi III berikut probe pengukuran sederhana yang dirancang Skema rangkaian produk perangkat trainer revisi III

Layout PCB dan komponen perangkat trainer revisi III


(2)

109

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Spesifikasi akhir perangkat

trainer

:

a. Tegangan sumber (supply) sudah menggunakan rangkaian penyerah tegangan 5V DC yang sudah terintegrasi langsung dengan perangkat. Dengan memanfaatkan regulator tegangan LM7805CV. Pada rangkaian penyearah disertakan pula sebuah LED yang difungsikan sebagai indikator beroperasinya perangkat.

b. Versi tegangan kerja trainerinterface osiloskop berbasis mic line-in sound card pada PC/laptop. Versi tegangan jenis ini adalah:

Input : 0-2V (Vp-p). Output : 0,5V-2V (Vp-p). c. Feature utama.

Feature utama trainer, antara lain:

Mengukur sinyal sesuai dengan spesifikasi tegangan input perangkat trainer.

Keluaran sinyal yang sudah bisa diatur dengan memanfaatkan potensiometer. Sehingga

menyebabkan tegangan keluaran bisa disesuaikan sesuai dengan kemampuan sound card, yaitu pada rentang tegangan keluaran sebesar 0-2V (Vp-p).

LM072CN dan LM082CN dipilih setelah melalui pertimbangan komponen Op-Amp ini memiliki band-width yang lebar, tegangan kerja yang luas yaitu pada rentang 3-36V serta harga per unitnya yang cukup terjangkau dan mudah ditemui dipasaran.

d. Perangkat trainer sudah dilengkapi pula dengan modul pembelajaran pendukung untuk memudahkan penggunaan maupun perawatan perangkat trainer.

e. Probe pengukuran sederhana dirancang untuk memudahkan dalam melakukan pengukuran

menggunakan perangkat trainer. Probe pengukuran ini dirancang dengan memanfaatkan kabel RCA audio 3,5mm dan test lead multimeter.

Pengukuran sederhana menggunakan perangkat trainer dan laptop

Skema akhir rangkaian perangkat trainer secara keseluruhan Diagram blok akhir sistem perangkat trainer secara keseluruhan


(3)

110

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.2.

Hasil Uji Tingkat Kelayakan Trainer Pembelajaran

Dari hasil pengujian/validasi ahli (expert judgement) baik berupa uji

validasi isi (content validity) oleh ahli materi terkait modul pembelajaran

pendukung trainer pembelajaran ditinjau secara keseluruhan diperoleh persentase

validasi sebesar 85% sedangkan pada uji validasi konstruk (construct validity)

terhadap media

trainer pembelajaran antarmuka osiloskop berbasis kartu suara

(sound card) ditinjau secara keseluruhan diperoleh persentase validasi sebesar

95%.

Tabel IV-4

Hasil Uji Validasi Ahli (Expert Judgement) Trainer Pembelajaran

Antar Muka Osiloskop

Uji Ahli Media Pembelajaran Uji Ahli Isi Mata Pelajaran

85%

95%

Gambar IV-31

Grafik hasil uji validasi ahli produk trainer pembelajaran

antarmuka osiloskop

Data hasil uji pemakaian terbatas pada 30 siswa kelas X TITL SMK AL

Falah Bandung pada tahap evaluasi lapangan terhadap media trainer pembelajaran


(4)

111

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antarmuka osiloskop berbasis kartu suara (sound card) ditinjau secara keseluruhan

didapatkan persentase kelayakan sebesar 81,17%. Selain itu, dari data uji

pemakaian terbatas pada satu orang Guru TITL SMK AL Falah Bandung terhadap

penggunaan media trainer pembelajaran osiloskop yang sama secara keseluruhan

diperoleh tingkat kelayakan dengan persentase 83,64%.

Tabel IV-5

Hasil Uji Pemakaian Trainer Pembelajaran Antar Muka Osiloskop

Uji Coba Terbatas Uji Coba Lebih Luas

Siswa

79,05%

81,90%

Guru

74,55%

83,64%

Gambar IV-32

Grafik hasil uji coba pemakaian trainer pembelajaran antarmuka

osiloskop

Berdasarkan visualisasi data hasil uji pemakaian terbatas tersebut diatas

terlihat peningkatan hasil pengujian pemakaian baik oleh siswa maupun oleh guru

terhadap perangkat

trainer pembelajaran yang dirancang, sehingga dapat


(5)

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disimpulkan bahwa secara keseluruhan media

trainer pembelajaran antarmuka

osiloskop berbasis kartu suara (sound card) mendapatkan kategori Baik/Layak.


(6)

113

Paskalis Dudijo, 2014

Kelayakan Implementasi Trainer Antar-Muka Osiloskop Berbasis Kartu-Suara (Sound Card) Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Alat Ukur Listrik Dan Elektronika