PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INFORMATION SEARCH DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION | Sari | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 2614 5897 1 SM
Jupe UNS, Vol 1, No 3, Hal 1 s/d 12
Deny Luvita Sari , Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information
Search dan Student Teams Achievement Division. Juni, 2013
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INFORMATION SEARCH DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
Deny Luvita Sari, Siswandari, Sohidin
Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
denyluvitasari@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan model pembelajaran kooperatif
tipe Group Information Search atau Student Teams Achivement Division yang memiliki hasil
belajar kognitif paling tinggi.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 117
siswa. Sampel diambil dari seluruh populasi yaitu terdiri dari 29 siswa kelas eksperimen I
dan 29 siswa kelas eksperimen II. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random
sampling. Teknik pengumpulan data diambil dengan metode dokumentasi untuk mengetahui
nilai ulangan siswa dan metode tes dengan melakukan pre-test dan post-test untuk
memperoleh nilai awal sebelum perlakuan dan nilai sesudah perlakuan. Instrumen penelitian
yang digunakan adalah tes formatif pilihan ganda. Teknik prasyarat analisis yang digunakan
adalah uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors dan uji homogenitas. Teknik untuk
menguji hipotesis adalah uji-t dua pihak pada taraf signifikansi 5%.
Berdasarkan hasil analisis data, terdapat perbedaan hasil belajar kognitif akuntansi
antara penerapan model pembelajaran tipe Group Information Search dengan Student Teams
Achievement Division. Hasil uji-t menunjukkan sig. 0,001 atau kurang dari 0,05 pada taraf
signifikansi 5% dan df = 56. Kelas eksperimen I memiliki nilai rata-rata sebesar 83,03
sedangkan kelas eksperimen II memiliki nilai rata-rata 73,38. Siswa yang telah mencapai
nilai ≥ 75 dari kelas eksperimen I sebesar 86,2% sedangkan kelas eksperimen II sebesar
72,4%.
Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division dapat meningkatkan hasil belajar kognitif akuntansi
lebih tinggi sebesar 13,8% dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Information Search.
Kata kunci: Student Teams Achievement Division, Group Information Search, hasil belajar
kognitif
ABSTRACT
The objective of research was to find out the accounting cognitive learning outcomes
highest between the application of Group Information Search and Student Teams
Achievement Division types of cooperative learning models.
This study employed an experimental method. The population of research was the XI
IPS (Social Science) Graders of SMA Negeri Boyolali in the school year of 2012/2013
consisting of 117 students. The sample, taken from entire population, consisted of 29 students
in experiment I and 29 students in experiment II classes. Techniques of collecting data used
were documentation to find out the student quiz score and test methods with pretest and
2 | JUPE UNS, Vol 1 No 3 Hal 1 s/d 12
posttest to find out the score before and that after treatment. The research instrument used
was a multiple-choice formative test. The analysis prerequisite technique used was normality
test using Liliefors and homogeneity tests. The hypothesis testing was done using pair wise t
test at significance level of 5%.
Considering the result of data analysis, there was a difference of accounting cognitive
learning outcomes between the application of Group Information Search and Student Teams
Achievement Division types of cooperative learning models. The result of t-test showed sig.
0.001 or less than 0.05 at significance level of 5% and df = 56. The experiment I class had
mean value of 83.03 while experiment II class had mean value of 73.38. 86.2% of students
achieved ≥ 75 value in experiment I class and 72.4% of students in experiment II class.
The elaboration above, the application of Student Teams Achievement Division was
13.8% more high in improving the students’ Accounting cognitive outcomes than that of
Group Information Search type.
Keywords: Student Teams Achievement Division, Group Information Search, cognitive
learning outcomes.
manusia. Dalam UU RI SISDIKNAS
PENDAHULUAN
Pendidikan berasal dari bahasa
Nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa
Yunani yaitu “paedagogike” yang terdiri
“Manusia membutuhkan pendidikan dalam
dari kata “pais” yang berarti “anak” dan
kehidupannya,
“ago” yang berarti “aku membimbing”
usaha agar manusia dapat mengembangkan
sehingga paedagogike memiliki pengertian
potensi
aku
pembelajaran dan atau cara lain yang
membimbing
anak.
Pendidikan
pendidikan
dirinya
melalui
merupakan
proses
pengaruh,
bantuan,
dan
dikenal dan diakui oleh masyarakat”.
membimbing
anak
yang
Pendidikan dapat digunakan sebagai salah
dilakukan oleh orang yang bertanggung
satu cara untuk meningkatkan kualitas
jawab kepada anak didik. Anak didik
sumber daya yang dimiliki oleh bangsa
adalah anak yang belum cukup dewasa,
Indonesia.
merupakan
tuntunan
anak yang masih memerlukan bantuan dan
Permasalahan dalam meningkatkan
bimbingan orang lain untuk menjadi
mutu pendidikan di Indonesia saat ini
dewasa agar dapat melaksanakan tugasnya
adalah rendahnya mutu pendidikan di
sebagai makhluk Tuhan, sebagai warga
berbagai jenjang pendidikan, baik di
Negara,
jenjang pendidikan formal maupun jenjang
sebagai
anggota
masyarakat,
sebagai anggota keluarga, dan sebagai
pendidikan
makhluk individu (Hadi, 2003).
menghambat penyediaan sumber daya
Pendidikan merupakan salah satu
kebutuhan yang penting dalam kehidupan
informal.
Hal
tersebut
manusia yang mempunyai keahlian dan
ketrampilan
untuk
memenuhi
Deny Luvita Sari , Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information
Search dan Student Teams Achievement Division | 3
pembangunan bangsa di berbagai bidang.
untuk dapat memenuhi sejumlah prinsip
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di
pembelajaran tertentu, di antaranya guru
Indonesia antara lain,
harus
yaitu masalah
memperhatikan
kebutuhan
efektifitas, efisiensi, dan standardisasi
perbedaan
pengajaran. Adapun masalah khusus dalam
mengembangkan
dunia pendidikan antara lain rendahnya
yang memungkinkan siswa aktif, kreatif
sarana fisik, kualitas guru, prestasi siswa,
dan menyenangkan, serta menilai proses
dan kesempatan pemerataan pendidikan.
dan hasil pembelajaran siswa secara
Perkembangan pendidikan di era
akurat.
individual
anak
dan
strategi
Untuk
didik,
pembelajaran
dapat
menerapkan
globalisasi banyak menuntut perubahan ke
kurikulum dengan baik tampaknya masih
sistem pendidikan nasional yang lebih baik
ditemukan
berbagai
serta mampu bersaing secara sehat dalam
persoalan
rendahnya
segala bidang. Salah satu cara yang harus
kemampuan guru itu sendiri, perbandingan
dilakukan bangsa Indonesia agar tidak
antara guru dengan siswa yang tidak
semakin ketinggalan dengan negara-negara
seimbang, dan keterbatasan sarana. Semua
lain adalah dengan meningkatkan kualitas
itu menuntut guru untuk dapat mengelola
pendidikan agar tidak semakin ketinggalan
pembelajaran
dengan negara-negara lain. Salah satu
bentuk-bentuk strategi pembelajaran yang
usaha yang dilakukan pemerintah untuk
lebih tepat dan sesuai.
kendala,
motivasi
dan
seperti
dan
mengembangkan
di
Guru dalam pembelajaran berperan
Indonesia adalah pembaharuan kurikulum
sebagai pengelola pembelajaran (learning
secara
yang
manajer) sekaligus perancang pengajaran
diwujudkan dalam penerapan Kurikulum
(manajer of instruction). Hal tersebut
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP
menunjukkan bahwa seorang guru harus
adalah
bisa
memperbaiki
kualitas
pendidikan
berkesinambungan
kurikulum
operasional
yang
mengelola
seluruh
dengan
proses
disusun dan dilaksanakan oleh masing-
pembelajaran
menciptakan
masing satuan pendidikan (Anitah, 2009:
kondisi-kondisi belajar yang sesuai dengan
31).
anak didik sehingga setiap anak dapat
Dalam konteks KTSP yang saat ini
belajar secara efektif dan efisien. Kegiatan
sedang dikembangkan di Indonesia, peran
belajar hendaknya dikelola dengan baik
guru
sehingga dapat menciptakan suasana yang
untuk
dapat
menerapkan
dan
mengembangkan kurikulum tampaknya
mendorong
siswa
untuk
melakukan
bukan hal yang mudah. Guru dituntut
kegiatan belajar dengan kualitas yang lebih
4 | JUPE UNS, Vol 1 No 3 Hal 1 s/d 12
baik. Sesuai dengan pernyataan Setyadi
penyampaian ilmu dari siswa ke siswa. Hal
(mengutip simpulan Surya, 2004) bahwa
ini
sebagai
memiliki sikap egois dan tidak mau
penilai
hasil
belajar
siswa
mengakibatkan
siswa
cenderung
(evaluator of student learning), guru
berbagi
dituntut untuk berperan secara terus-
Permasalahan lain yang timbul yaitu siswa
menerus mengikuti hasil-hasil belajar yang
lebih memilih diam dan tidak mau
dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu.
bertanya
Informasi yang diperoleh melalui evaluasi
mengalami kesulitan dalam memahami
ini merupakan umpan balik terhadap
materi
proses kegiatan belajar mengajar, yang
kesulitan saat mengerjakan soal. Hal
selanjutnya akan dijadikan titik tolak untuk
tersebut juga terjadi di SMA Negeri 3
memperbaiki dan meningkatkan proses
Boyolali. Guru akuntansi SMA Negeri 3
belajar mengajar berikutnya (2012: 9).
Boyolali mengatakan bahwa masih banyak
ilmu
pada
kepada
guru
pelajaran
temannya.
ketika
ataupun
mereka
mengalami
Model pembelajaran saat ini relatif
siswa tidak mau bertanya ketika belum
tradisional karena di dalam proses belajar
memahami pelajaran akuntansi atau masih
mengajar
kesulitan
masih
berpusat
pada
guru
dalam
mengerjakan
soal
(teacher active learning). Siswa dapat
akuntansi hanya satu atau dua siswa saja
diibaratkan sebagai botol kosong yang
yang mau bertanya sedangkan siswa yang
hanya menerima segala sesuatu yang
lain masih pasif. Kondisi seperti itu
diberikan oleh guru melalui kegiatan
membuat
belajar mengajar. Proses pembelajaran
membuat siswa mau bertanya saat mereka
lebih
bersifat
communication
one
way
yaitu
guru
traffic
sebagai
guru
bingung
untuk
bisa
mengalami kesulitan belajar akuntansi.
Melalui
observasi,
wawancara,
dan
penyampai materi saja dan guru sebagai
meminta arsip dokumen nilai siswa kelas
satu-satunya sumber pembelajaran. Hal
XI IPS kepada guru akuntansi SMA
tersebut mengakibatkan siswa cenderung
Negeri 3 Boyolali peneliti mendapatkan
pasif dalam pembelajaran dan biasanya
data hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA
siswa cenderung bosan untuk mengikuti
Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2012/2013
pelajaran
pada semester ganjil. Dari 4 kelas yang
hanya
karena
berpusat
semua
Dalam
ada, masih banyak siswa yang belum
pembelajaran ini siswa dituntut belajar
tuntas pada pelajaran akuntansi, Kriteria
secara individu tanpa adanya kerja sama
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu nilai 75.
kelompok
pada
pembelajaran
sehingga
guru.
belum
adanya
Deny Luvita Sari , Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information
Search dan Student Teams Achievement Division | 5
(2007),
diberikan guru kepada siswa. Menurut
(cooperative
Silberman (2009) langkah-langkah Group
learning) adalah pendekatan pembelajaran
Information Search adalah sebagai berikut:
yang
pemberdayaan
(1) Guru mengajukan sejumlah pertanyaan
kelompok kecil siswa yang membentuk
kepada siswa. (2) Guru memberikan
kerja sama guna memaksimalkan kondisi
sumber
belajar sehingga dapat mencapai tujuan
berbagai sumber informasi yang dapat
belajar secara optimal (Setyadi, 2012: 33).
digunakan
Pembelajaran kooperatif akan menciptakan
berkelompok mencari informasi dengan
interaksi yang asah, asih, dan asuh,
mengkaji dan mempelajari referensi atau
sehingga dapat tercipta masyarakat belajar
bacaan serta berbagai sumber informasi
(learning community). Dalam hal ini siswa
(handout, dokumen, panduan referensi,
tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga
buku
belajar
Dengan
internet, benda seni, dan lain sebagainya).
demikian, model pembelajaran kooperatif
(4) Masing-masing kelompok menjawab
merupakan
yang
sejumlah pertanyaan yang diberikan oleh
sekaligus melatih siswa untuk hidup
guru sekaligus melaporkan hasil kerja
bermasyarakat
kelompok.
Menurut
pembelajaran
Isjoni
kooperatif
berfokus
dari
pada
sesama
model
teman.
pembelajaran
(Setyadi,
2012).
bacaan
atau
siswa.
teks,
(3)
jurnal,
(5)
referensi
serta
Siswa
informasi
Paparan
secara
melalui
hasil
kerja
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
kelompok kemudian dipresentasikan di
akan diterapkan dua model pembelajaran
depan
kooperatif
pembelajaran
dikompetisikan. (6) Guru memberikan
kooperatif tipe Group Information Search
klarifikasi jawaban baik melalui diskusi,
yaitu
model
Student
dengan
Teams
Achivement
kelompok
lain
sekaligus
tanya jawab maupun dialog langsung
Division karena kedua model pembelajaran
dengan
tersebut dianggap memiliki kesamaan
bersangkutan.
kelompok
siswa
yang
Model pembelajaran kooperatif tipe
dalam penerapannya.
Model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achivement Division adalah
Group Information Search adalah metode
strategi
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa
berbagai
secara
melibatkan pengakuan tim dan anggota
berkelompok.
Siswa
diminta
mengelompokkan
tingkat
siswa
kemampuan
kelompok
materi
dapat
pembelajaran individual. Menurut Slavin
yang
(1995) langkah-langkah
menjawab
pelajaran
untuk
pertanyaan-pertanyaan
jawab
yang
mencari informasi yang berkaitan dengan
mata
bertanggung
dari
untuk
STAD (Student
6 | JUPE UNS, Vol 1 No 3 Hal 1 s/d 12
Teams
Achivement
Division)
adalah
Search
dan
STAD
(Student
Teams
sebagai berikut: (1) Guru membagi siswa
Achievement Division) Ditinjau Dari Hasil
dalam beberapa kelompok yang masing-
Belajar Kognitif Akuntansi Pada Siswa
masing beranggotakan 4-5 orang anak
Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Boyolali
yang heterogen (jenis kelamin, ras, etnik,
Tahun Ajaran 2012/2013”
kemampuan akademik). (2) Setiap anggota
Masalah
dalam
penelitian
ini
kelompok menggunakan lembar jawab
adalah: “Apakah ada perbedaan hasil
akademik dan saling membantu untuk
belajar kognitif akuntansi antara siswa
menguasai bahan ajar melalui tanya jawab
yang diajar dengan menggunakan model
atau
pembelajaran
diskusi
antar
sesama
anggota
kooperatif
Tipe
Group
kelompok. (3) Secara individual atau
Information Search dan STAD (Student
kelompok, tiap minggu atau setiap dua
Teams Achivement Division) pada siswa
minggu
kelas XI IPS SMA Negeri 3 Boyolali
guru
mengevaluasi
untuk
mengetahui penguasaan siswa terhadap
tahun ajaran 2012/2013?”
bahan akademik yang telah dipelajarinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah
(4) Setiap siswa dan setiap kelompok
untuk mengetahui perbedaan dari Model
diberi skor atas penguasaannya terhadap
pembelajaran
bahan ajar, dan kepada siswa secara
Information Search atau STAD (Student
individu atau tim yang meraih prestasi
Teams
tinggi atau memperoleh skor sempurna
memiliki hasil belajar kognitif paling
diberi penghargaan.
tinggi.
Penerapan
Achivement
Tipe
Division)
Group
yang
pembelajaran
Berdasarkan permasalahan di atas,
kooperatif tipe Group Information Search
maka diharapkan penelitian ini mempunyai
dengan STAD (Student Teams Achivement
manfaat sebagai berikut: Bagi Peneliti,
Division) adalah dengan tujuan untuk
untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang
membandingkan kedua metode tersebut
telah diperoleh di bangku kuliah. Bagi
agar dapat diketahui model pembelajaran
Sekolah, sebagai bahan masukan dalam
yang
usaha mencapai tujuan pembelajaran. Bagi
baik
model
kooperatif
untuk
diterapkan
dalam
pembelajaran akuntansi.
Guru, sebagai bahan masukan untuk
Dari latar belakang di atas maka
menerapkan metode pembelajaran yang
peneliti memilih judul penelitian “Studi
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Komparasi
Bagi Siswa, sebagai masukan untuk dapat
Kooperatif
Model
Tipe
Group
Pembelajaran
Information
meningkatkan
hasil
belajar
akuntansi
Deny Luvita Sari , Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information
Search dan Student Teams Achievement Division | 7
dengan mengembangkan diri siswa sesuai
dengan
kemampuan
berfikir
dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data
kebutuhan siswa.
yang
diperoleh
dalam
penelitian ini adalah hasil belajar siswa
kelas XI IPS dengan materi ayat jurnal
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di SMA
penyesuaian dan kertas kerja yang meliputi
Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2012/2013.
aspek kognitif. Data tersebut berupa nilai
Penelitian ini dilaksanakan pada semester
pre-test dan post-test aspek kognitif siswa
genap tahun ajaran 2012/2013 dimulai
yang diperoleh dari kelas eksperimen
pada bulan Januari sampai April 2013.
STAD (kelas XI IPS 3) dan kelas
ini
eksperimen Group Information Search
adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3
(kelas XI IPS 4). Jumlah siswa yang
Boyolali tahun ajaran 2012/2013 yang
dilibatkan pada penelitian ini adalah 29
terdiri dari 4 kelas yang berjumlah 117
siswa dari kelas eksperimen STAD (kelas
siswa.
seluruh
XI IPS 3) dan 29 siswa dari kelas
populasi yaitu terdiri dari 29 siswa kelas
eksperimen Group Information Search
eksperimen
I
(kelas XI IPS 4).
eksperimen
II.
Populasi
dalam
Sampel
penelitian
diambil
dan
29
dari
siswa
Pengambilan
kelas
dengan teknik cluster random sampling.
kognitif akuntansi siswa diambil dari nilai
Teknik pengumpulan data diambil
dengan
metode
mengetahui
nilai
dokumentasi
ulangan
Data keadaan awal hasil belajar
sampel
untuk
siswa
dan
pre-test.
Nilai
keadaan
awal
kelas
eksperimen I (kelas XI IPS 3) memiliki
nilai rata-rata ( X ) 64,41
dan variansi
metode tes dengan melakukan pre-test dan
( 2 ) 148,97 sedangkan kelas eksperimen
post-test untuk memperoleh nilai awal
II (kelas XI IPS 4) memiliki nilai rata-rata
sebelum perlakuan dan nilai sesudah
perlakuan.
Instrumen
penelitian
yang
digunakan adalah tes formatif pilihan
ganda. Teknik prasyarat analisis yang
digunakan adalah uji normalitas dengan
Liliefors
menggunakan
uji
homogenitas.
Teknik
untuk
dan
uji
menguji
hipotesis adalah uji-t dua pihak pada taraf
signifikansi 5%.
( X ) 60,97 dan variansi ( 2 ) 157,32.
Hasil uji coba instrumen tes hasil
belajar kognitif akuntansi adalah sebagai
berikut : (a) Uji validitas terdiri dari 30
soal pilihan ganda diperoleh 5 soal yang
tidak valid yaitu soal no 3, 8, 10, 17, dan
30 sehingga hanya menggunakan 25 soal
untuk penelitian. (b) Untuk uji realibitas
diperoleh r11 = 0,84 maka tes tergolong
8 | JUPE UNS, Vol 1 No 3 Hal 1 s/d 12
reliabel, karena r11 = 0,84
> 0,70. (c)
terkecil 0 dengan peningkatan nilai rata-
Untuk uji tingkat kesukaran dari 30 soal
rata 12,41.
diperoleh 6 soal mudah, 18 soal sedang,
Pengujian
dan 6 soal sukar. (d) Untuk uji daya beda
dengan teknik analisis data yang dipakai
dari 30 soal diperoleh 8 soal baik, 12 soal
untuk menguji hipotesis dalam penelitian
sedang, 10 soal jelek.
ini, maka dilakukan pengujian persyaratan
Nilai tes hasil belajar kognitif
akuntansi
kelas eksperimen I (kelas XI
persyaratan
analisis
sesuai
analisis yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas.
(1)
Uji
Normalitas.
IPS 3) memiliki nilai rata-rata 83,03
Perhitungan uji normalitas nilai awal dan
sedangkan kelas eksperimen II (kelas XI
nilai hasil belajar kognitif akuntansi
IPS 4) memiliki nilai rata-rata 73,38.
menggunakan Uji Liliefors pada taraf
Peningkatan nilai hasil belajar
signifikansi
5%.
Berdasarkan
hasil
kognitif akuntansi siswa kelas eksperimen
perhitungan terhadap nilai awal dapat
I diperoleh dari nilai tes akhir setelah
diketahui bahwa nilai sig. atau signifikansi
diberi perlakuan dengan metode STAD
atau nilai probabilitas kedua sampel >
(Student Teams Achievement Division)
0,05, maka distribusi
dikurangi dengan nilai keadaan awal siswa
(simetris).
yang diperoleh dari nilai sebelum diberi
Smirnov dengan keterangan adalah sama
perlakuan atau nilai pre-test berdasarkan
dengan uji Liliefors. Didapat data untuk
hasil
pada
nilai awal akuntansi kelas XI IPS 3
lampiran 10, perubahan nilai siswa kelas
(STAD) dan kelas XI IPS 4 (Group
eksperimen I terbesar yaitu 40 dan terkecil
Information Search),tingkat signifikansi
4 dengan peningkatan nilai rata-rata 18,62.
atau nilai probabilitas di atas 0,05 (0,112
Peningkatan nilai hasil belajar
dan 0,200 lebih besar dari 0,05), maka
kognitif akuntansi siswa kelas eksperimen
dapat dikatakan distribusi kedua sampel
II diperoleh dari nilai tes akhir setelah
adalah normal. Hasil perhitungan terhadap
diberi perlakuan dengan metode Group
nilai hasil belajar kognitif akuntansi dapat
Information Search dikurangi dengan nilai
dilihat bahwa nilai sig. atau signifikansi
keadaan awal siswa yang diperoleh dari
atau nilai probabilitas kedua sampel >
nilai sebelum diberi perlakuan atau nilai
0,05, maka distribusi
pre-test berdasarkan hasil perhitungan
(simetris).
pada lampiran 10, perubahan nilai siswa
Smirnov dengan keterangan adalah sama
kelas eksperimen II terbesar yaitu 40 dan
dengan uji Liliefors. Didapat data untuk
perhitungan
dapat
dilihat
Melalui
Melalui
uji
uji
adalah normal
Kolmogorov-
adalah normal
Kolmogorov-
Deny Luvita Sari , Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information
Search dan Student Teams Achievement Division | 9
nilai hasil belajar kognitif akuntansi kelas
dapat dilihat uji Levene yang digunakan
XI IPS 3 (STAD) dan kelas XI IPS 4 (IS
untuk mengetahui homogenitas sampel
Berkelompok), tingkat signifikansi atau
diperoleh 0,163 > 0,05 maka sampel
nilai probabilitas di atas 0,05 (0,072 dan
homogen
0,108 lebih besar dari 0,05), maka dapat
menunjukkan sig. 0,001 atau kurang dari
dikatakan distribusi kedua sampel adalah
0,05, maka dapat disimpulkan H0 ditolak
normal. (2) Uji Homogenitas. Setelah
dan H1 diterima yang berarti terdapat
diketahui
maka
perbedaan hasil belajar kognitif akuntansi
selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Uji
antara model pembelajaran tipe Group
homogenitas
ini
Information Search dan STAD (Student
tingkat
Teams Achievement Divisions) pada siswa
kesamaan antara kedua kelompok, yaitu
kelas XI IPS SMA Negeri 3 Boyolali
kelompok eksperimen I dan kelompok
Tahun Ajaran 2012/2013.
digunakan
kenormalan
dalam
untuk
data,
penelitian
mengetahui
sedangkan
hasil
uji-t
eksperimen II. Hasil uji homogenitas nilai
Penelitian ini menggunakan metode
awal dan hasil belajar kognitif akuntansi
eksperimen. Metode eksperimen berguna
menggunakan
taraf
untuk mengetahui perbedaan pencapaian
signifikansi 5%. Alat uji yang dapat
hasil belajar kognitif siswa yang dihasilkan
digunakan untuk menghitung homogenitas
dalam penelitian melalui penerapan model
nilai awal akuntansi yaitu Levene Test.
kooperatif tipe Group Information Search
Pada output dengan alat uji Levene
dan STAD (Student Teams Achievement
tersebut terlihat signifikansi atau nilai
Divisions). Populasi yang diteliti adalah
probabilitas mean (rata-rata) yang berada
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3
di atas 0,05 (0,846 lebih besar dari 0,05).
Boyolali yang berjumlah 117 siswa. Dari
Demikian juga pada median data angka
populasi tersebut dipilih sampel kelompok
signifikansi adalah 0,884 yang berada di
secara acak (cluster random sampling)
atas 0,05. Maka data berasal dari populasi-
yang nantinya akan dipilih sebagai kelas
populasi yang mempunyai varians sama
eksperimen I dan kelas eksperimen II.
atau homogen.
Kelas eksperimen I akan diberi perlakuan
statistik
Pengujian
F
pada
pada
penerapan model pembelajaran kooperatif
penelitian ini menggunakan uji-t dua pihak
tipe STAD (Student Teams Achievement
dan diperoleh t
Divisions) dan kelas eksperimen II akan
signifikansi
hitung
5%
hipotesis
= 3,636 pada taraf
dengan
df=
56.
Berdasarkan perhitungan analisis data
diberi
perlakuan
pembelajaran
penerapan
kooperatif
tipe
model
Group
10 | JUPE UNS, Vol 1 No 3 Hal 1 s/d 12
Information Search. Sebelum dilakukan
kelas setelah diberi perlakuan. Untuk kelas
penelitian perlu dilakukan uji kesetaraan
eksperimen I (STAD) sebelum diberi
untuk kedua kelas yang akan digunakan
perlakuan memiliki nilai rata-rata kelas
untuk penelitian. Hal tersebut dilakukan
64,41 setelah diberi perlakuan nilai rata-
untuk memastikan kedua kelas memiliki
rata kelas meningkat menjadi 83,03.
kemampuan
Sedangkan kelas eksperimen II (Group
yang
seimbang.
Uji
kesetaraan atau uji prasyarat analisis
Information
menggunakan uji normalitas dan uji
perlakuan memiliki nilai rata-rata kelas
homogenitas pada nilai kemampuan awal
60,97 setelah diberi perlakuan nilai rata-
siswa. Berdasarkan hasil perhitungan uji
rata kelas meningkat menjadi 73,38.
normalitas
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
dengan
menggunakan
uji
Search)
sebelum
diberi
Liliefors (Kolmogorov-Smirnov) dan uji
nilai
homogenitas, kedua kelas berasal dari
ketuntasan
populasi
sedangkan pada kelas eksperimen II
berdistribusi
normal
dan
homogen.
pada
ketuntasan
Instrumen yang diberikan berupa
post-test
75,
reliable
yang
belajar
belajar
eksperimen
mencapai
mencapai
I
86,2%
72,4%.
Adanya perbedaan ketuntasan belajar dan
nilai
nilai rata-rata kelas menunjukkan adanya
koefisien r = 0,84. Setelah kedua sampel
perbedaan yang signifikan antara kelas
diberi perlakuan diadakan tes hasil belajar
eksperimen I dengan kelas eksperimen II.
kognitif
akuntansi
dengan
kelas
untuk
mengetahui
Model pembelajaran kooperatif tipe
belajar
Group Information Search dan STAD
diperoleh
(Student Teams Achievement Divisions),
kemudian dianalisis dengan menggunakan
kedua model pembelajaran kooperatif ini
uji-t
penelitian
sama-sama memberikan kelebihan kepada
menunjukkan bahwa sig. 0,001 atau
siswa untuk aktif belajar. Namun, model
kurang
pembelajaran
perbedaan
kognitif
pencapaian
siswa.
dua
Data
pihak.
dari
hasil
yang
Hasil
0,05.
Berdasarkan
hasil
kooperatif
tipe
STAD
analisis H0 ditolak dan H1 diterima yang
(Student Teams Achievement Divisions)
berarti terdapat perbedaan hasil belajar
memberikan hasil belajar kognitif yang
kognitif
model
lebih baik daripada model pembelajaran
Information
kooperatif tipe Group Information Search.
akuntansi
antara
Group
pembelajaran
tipe
Search
STAD
dan
(Student
Teams
Hal
tersebut
dikarenakan
model
Achievement Divisions). Hal tersebut dapat
pembelajaran
diketahui dari peningkatan nilai rata-rata
(Student Teams Achievement Divisions)
kooperatif
tipe
STAD
Deny Luvita Sari , Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information
Search dan Student Teams Achievement Division | 11
menekankan adanya aktivitas dan interaksi
satu kelompok maka pada saat berdiskusi
diantara siswa untuk saling memotivasi
masih ada anak yang menggantungkan
bagi siswa yang berkemampuan tinggi,
jawaban pada anggota kelompoknya. Pada
sedang, dan rendah serta saling membantu
model pembelajaran ini kelompok dapat
dalam menguasai materi pelajaran untuk
dikatakan
mencapai hasil belajar yang maksimal
menyelesaikan pekerjaannya tetapi ada
melalui diskusi kelompok. Selain itu juga
sebagian siswa yang tidak ikut mencari
adanya kuis individu yang berfungsi untuk
jawaban
mengetahui
dalam
Sehingga apabila ada soal yang jenis maka
menerima materi pelajaran yang telah
siswa tersebut tidak bisa mengerjakannya.
dibahas. Nilai individu yang didapat
Hal tersebut akan berdampak pada hasil
nantinya akan berpengaruh terhadap nilai
belajar kognitif siswa tersebut menjadi
kelompok.
rendah.
pemahaman
Hal
meningkatkan
siswa
tersebut
minat
dapat
belajar
sukses
dari
apabila
permasalahan
telah
tersebut.
siswa
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
kognitif siswa.
yang
pembahasan dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran
hasil uji-t menunjukkan sig. 0,001 atau
kooperatif tipe Group Information Search,
kurang dari 0,05, maka dapat disimpulkan
anak diberi sejumlah pertanyaan oleh guru,
H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti
secara
mencari
terdapat perbedaan hasil belajar kognitif
informasi dengan mempelajari referensi
akuntansi antara model pembelajaran tipe
atau bacaan dari berbagai sumber misalnya
Group Information Search dan STAD
dari buku teks, jurnal, dan handout.
(Student Teams Achievement Divisions).
Kelas
eksperimen
menggunakan
model
berkelompok
Masing-masing
II
anak
kelompok
menjawab
sejumlah pertanyaan yang diberikan guru
sekaligus melaporkan hasilnya kemudian
hasil diskusi dipresentasikan di depan
kelas dan dikompetisikan. Akan tetapi,
pada saat berdiskusi
siswa langsung
mengerjakan dengan kelompok masingmasing. Tanpa adanya proses aktivitas dan
interaksi yang memotivasi siswa dalam
UCAPAN TERIMA KASIH
Terselesaikannya artikel ilmiah ini
tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,
arahan dan dorongan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada (1) Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas
Maret Surakarta, khususnya ketua BKK
12 | JUPE UNS, Vol 1 No 3 Hal 1 s/d 12
Akuntansi. (2) Pembimbing I dan II, atas
segala
pengarahan
dan
bimbingannya
selama penyusunan artikel ilmiah ini (3)
Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Boyolali
yang telah memberikan ijin penelitian
skripsi ini (4) Tim Redaksi JUPE yang
telah melakukan editor artikel ini (5)
Semua
pihak
yang
telah
membantu
Silberman, M. (2010). Active Learning:
101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Yappendiks.
Siswandari. (2009). Statistika Computer
Based. Surakarta: UNS Press
Slavin, R.E. (2005). Cooperative Learning.
Diterjemahkan oleh Nurulita.
London: Allymand Bacon.
Sudjana.
(2005). Metoda Statistika.
Bandung: Tarsito Bandung.
kelancaran penyusunan artikel ilmiah ini
yang tidak mungkin penulis sebutkan satu
persatu.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah,
S.
(2009).
Teknologi
Pembelajaran. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Arikunto,
S.
(2005).
Manajemen
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Hadi,
S. (2003).
Pengantar).
Press.
Pendidikan (Suatu
Surakarta:
UNS
Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Krisnadi,
Dikdik.
(2009).
Dalam
penelitiannya
yang
berjudul
“Penerapan
Model
Pembelajaran
STAD (Student
Teams Achievement Divisions)
Untuk Meningkatkan Motivasi
dan Prestasi Belajar Fisika
Siswa Kelas VIIID SMPN 1
Malang
Tahun
Ajaran
2008/2009”.
Setyadi, Y.B. & Muhibbin, A. (2012).
Pedagogi Khusus Bidang Studi
Pkn dan IPS. Surakarta: Badan
Penerbit FKIP-UMS.
Supranto, J. (2000). Teknik Sampling
untuk Survey dan Eksperimen.
Jakarta: Rineka Cipta.
Suprijono, A. (2012). Cooperative
Learning. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Zaini, Munthe, Aryani. (2008). Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani.
Deny Luvita Sari , Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information
Search dan Student Teams Achievement Division. Juni, 2013
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INFORMATION SEARCH DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
Deny Luvita Sari, Siswandari, Sohidin
Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
denyluvitasari@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan model pembelajaran kooperatif
tipe Group Information Search atau Student Teams Achivement Division yang memiliki hasil
belajar kognitif paling tinggi.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 117
siswa. Sampel diambil dari seluruh populasi yaitu terdiri dari 29 siswa kelas eksperimen I
dan 29 siswa kelas eksperimen II. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random
sampling. Teknik pengumpulan data diambil dengan metode dokumentasi untuk mengetahui
nilai ulangan siswa dan metode tes dengan melakukan pre-test dan post-test untuk
memperoleh nilai awal sebelum perlakuan dan nilai sesudah perlakuan. Instrumen penelitian
yang digunakan adalah tes formatif pilihan ganda. Teknik prasyarat analisis yang digunakan
adalah uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors dan uji homogenitas. Teknik untuk
menguji hipotesis adalah uji-t dua pihak pada taraf signifikansi 5%.
Berdasarkan hasil analisis data, terdapat perbedaan hasil belajar kognitif akuntansi
antara penerapan model pembelajaran tipe Group Information Search dengan Student Teams
Achievement Division. Hasil uji-t menunjukkan sig. 0,001 atau kurang dari 0,05 pada taraf
signifikansi 5% dan df = 56. Kelas eksperimen I memiliki nilai rata-rata sebesar 83,03
sedangkan kelas eksperimen II memiliki nilai rata-rata 73,38. Siswa yang telah mencapai
nilai ≥ 75 dari kelas eksperimen I sebesar 86,2% sedangkan kelas eksperimen II sebesar
72,4%.
Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division dapat meningkatkan hasil belajar kognitif akuntansi
lebih tinggi sebesar 13,8% dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Information Search.
Kata kunci: Student Teams Achievement Division, Group Information Search, hasil belajar
kognitif
ABSTRACT
The objective of research was to find out the accounting cognitive learning outcomes
highest between the application of Group Information Search and Student Teams
Achievement Division types of cooperative learning models.
This study employed an experimental method. The population of research was the XI
IPS (Social Science) Graders of SMA Negeri Boyolali in the school year of 2012/2013
consisting of 117 students. The sample, taken from entire population, consisted of 29 students
in experiment I and 29 students in experiment II classes. Techniques of collecting data used
were documentation to find out the student quiz score and test methods with pretest and
2 | JUPE UNS, Vol 1 No 3 Hal 1 s/d 12
posttest to find out the score before and that after treatment. The research instrument used
was a multiple-choice formative test. The analysis prerequisite technique used was normality
test using Liliefors and homogeneity tests. The hypothesis testing was done using pair wise t
test at significance level of 5%.
Considering the result of data analysis, there was a difference of accounting cognitive
learning outcomes between the application of Group Information Search and Student Teams
Achievement Division types of cooperative learning models. The result of t-test showed sig.
0.001 or less than 0.05 at significance level of 5% and df = 56. The experiment I class had
mean value of 83.03 while experiment II class had mean value of 73.38. 86.2% of students
achieved ≥ 75 value in experiment I class and 72.4% of students in experiment II class.
The elaboration above, the application of Student Teams Achievement Division was
13.8% more high in improving the students’ Accounting cognitive outcomes than that of
Group Information Search type.
Keywords: Student Teams Achievement Division, Group Information Search, cognitive
learning outcomes.
manusia. Dalam UU RI SISDIKNAS
PENDAHULUAN
Pendidikan berasal dari bahasa
Nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa
Yunani yaitu “paedagogike” yang terdiri
“Manusia membutuhkan pendidikan dalam
dari kata “pais” yang berarti “anak” dan
kehidupannya,
“ago” yang berarti “aku membimbing”
usaha agar manusia dapat mengembangkan
sehingga paedagogike memiliki pengertian
potensi
aku
pembelajaran dan atau cara lain yang
membimbing
anak.
Pendidikan
pendidikan
dirinya
melalui
merupakan
proses
pengaruh,
bantuan,
dan
dikenal dan diakui oleh masyarakat”.
membimbing
anak
yang
Pendidikan dapat digunakan sebagai salah
dilakukan oleh orang yang bertanggung
satu cara untuk meningkatkan kualitas
jawab kepada anak didik. Anak didik
sumber daya yang dimiliki oleh bangsa
adalah anak yang belum cukup dewasa,
Indonesia.
merupakan
tuntunan
anak yang masih memerlukan bantuan dan
Permasalahan dalam meningkatkan
bimbingan orang lain untuk menjadi
mutu pendidikan di Indonesia saat ini
dewasa agar dapat melaksanakan tugasnya
adalah rendahnya mutu pendidikan di
sebagai makhluk Tuhan, sebagai warga
berbagai jenjang pendidikan, baik di
Negara,
jenjang pendidikan formal maupun jenjang
sebagai
anggota
masyarakat,
sebagai anggota keluarga, dan sebagai
pendidikan
makhluk individu (Hadi, 2003).
menghambat penyediaan sumber daya
Pendidikan merupakan salah satu
kebutuhan yang penting dalam kehidupan
informal.
Hal
tersebut
manusia yang mempunyai keahlian dan
ketrampilan
untuk
memenuhi
Deny Luvita Sari , Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information
Search dan Student Teams Achievement Division | 3
pembangunan bangsa di berbagai bidang.
untuk dapat memenuhi sejumlah prinsip
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di
pembelajaran tertentu, di antaranya guru
Indonesia antara lain,
harus
yaitu masalah
memperhatikan
kebutuhan
efektifitas, efisiensi, dan standardisasi
perbedaan
pengajaran. Adapun masalah khusus dalam
mengembangkan
dunia pendidikan antara lain rendahnya
yang memungkinkan siswa aktif, kreatif
sarana fisik, kualitas guru, prestasi siswa,
dan menyenangkan, serta menilai proses
dan kesempatan pemerataan pendidikan.
dan hasil pembelajaran siswa secara
Perkembangan pendidikan di era
akurat.
individual
anak
dan
strategi
Untuk
didik,
pembelajaran
dapat
menerapkan
globalisasi banyak menuntut perubahan ke
kurikulum dengan baik tampaknya masih
sistem pendidikan nasional yang lebih baik
ditemukan
berbagai
serta mampu bersaing secara sehat dalam
persoalan
rendahnya
segala bidang. Salah satu cara yang harus
kemampuan guru itu sendiri, perbandingan
dilakukan bangsa Indonesia agar tidak
antara guru dengan siswa yang tidak
semakin ketinggalan dengan negara-negara
seimbang, dan keterbatasan sarana. Semua
lain adalah dengan meningkatkan kualitas
itu menuntut guru untuk dapat mengelola
pendidikan agar tidak semakin ketinggalan
pembelajaran
dengan negara-negara lain. Salah satu
bentuk-bentuk strategi pembelajaran yang
usaha yang dilakukan pemerintah untuk
lebih tepat dan sesuai.
kendala,
motivasi
dan
seperti
dan
mengembangkan
di
Guru dalam pembelajaran berperan
Indonesia adalah pembaharuan kurikulum
sebagai pengelola pembelajaran (learning
secara
yang
manajer) sekaligus perancang pengajaran
diwujudkan dalam penerapan Kurikulum
(manajer of instruction). Hal tersebut
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP
menunjukkan bahwa seorang guru harus
adalah
bisa
memperbaiki
kualitas
pendidikan
berkesinambungan
kurikulum
operasional
yang
mengelola
seluruh
dengan
proses
disusun dan dilaksanakan oleh masing-
pembelajaran
menciptakan
masing satuan pendidikan (Anitah, 2009:
kondisi-kondisi belajar yang sesuai dengan
31).
anak didik sehingga setiap anak dapat
Dalam konteks KTSP yang saat ini
belajar secara efektif dan efisien. Kegiatan
sedang dikembangkan di Indonesia, peran
belajar hendaknya dikelola dengan baik
guru
sehingga dapat menciptakan suasana yang
untuk
dapat
menerapkan
dan
mengembangkan kurikulum tampaknya
mendorong
siswa
untuk
melakukan
bukan hal yang mudah. Guru dituntut
kegiatan belajar dengan kualitas yang lebih
4 | JUPE UNS, Vol 1 No 3 Hal 1 s/d 12
baik. Sesuai dengan pernyataan Setyadi
penyampaian ilmu dari siswa ke siswa. Hal
(mengutip simpulan Surya, 2004) bahwa
ini
sebagai
memiliki sikap egois dan tidak mau
penilai
hasil
belajar
siswa
mengakibatkan
siswa
cenderung
(evaluator of student learning), guru
berbagi
dituntut untuk berperan secara terus-
Permasalahan lain yang timbul yaitu siswa
menerus mengikuti hasil-hasil belajar yang
lebih memilih diam dan tidak mau
dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu.
bertanya
Informasi yang diperoleh melalui evaluasi
mengalami kesulitan dalam memahami
ini merupakan umpan balik terhadap
materi
proses kegiatan belajar mengajar, yang
kesulitan saat mengerjakan soal. Hal
selanjutnya akan dijadikan titik tolak untuk
tersebut juga terjadi di SMA Negeri 3
memperbaiki dan meningkatkan proses
Boyolali. Guru akuntansi SMA Negeri 3
belajar mengajar berikutnya (2012: 9).
Boyolali mengatakan bahwa masih banyak
ilmu
pada
kepada
guru
pelajaran
temannya.
ketika
ataupun
mereka
mengalami
Model pembelajaran saat ini relatif
siswa tidak mau bertanya ketika belum
tradisional karena di dalam proses belajar
memahami pelajaran akuntansi atau masih
mengajar
kesulitan
masih
berpusat
pada
guru
dalam
mengerjakan
soal
(teacher active learning). Siswa dapat
akuntansi hanya satu atau dua siswa saja
diibaratkan sebagai botol kosong yang
yang mau bertanya sedangkan siswa yang
hanya menerima segala sesuatu yang
lain masih pasif. Kondisi seperti itu
diberikan oleh guru melalui kegiatan
membuat
belajar mengajar. Proses pembelajaran
membuat siswa mau bertanya saat mereka
lebih
bersifat
communication
one
way
yaitu
guru
traffic
sebagai
guru
bingung
untuk
bisa
mengalami kesulitan belajar akuntansi.
Melalui
observasi,
wawancara,
dan
penyampai materi saja dan guru sebagai
meminta arsip dokumen nilai siswa kelas
satu-satunya sumber pembelajaran. Hal
XI IPS kepada guru akuntansi SMA
tersebut mengakibatkan siswa cenderung
Negeri 3 Boyolali peneliti mendapatkan
pasif dalam pembelajaran dan biasanya
data hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA
siswa cenderung bosan untuk mengikuti
Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2012/2013
pelajaran
pada semester ganjil. Dari 4 kelas yang
hanya
karena
berpusat
semua
Dalam
ada, masih banyak siswa yang belum
pembelajaran ini siswa dituntut belajar
tuntas pada pelajaran akuntansi, Kriteria
secara individu tanpa adanya kerja sama
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu nilai 75.
kelompok
pada
pembelajaran
sehingga
guru.
belum
adanya
Deny Luvita Sari , Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information
Search dan Student Teams Achievement Division | 5
(2007),
diberikan guru kepada siswa. Menurut
(cooperative
Silberman (2009) langkah-langkah Group
learning) adalah pendekatan pembelajaran
Information Search adalah sebagai berikut:
yang
pemberdayaan
(1) Guru mengajukan sejumlah pertanyaan
kelompok kecil siswa yang membentuk
kepada siswa. (2) Guru memberikan
kerja sama guna memaksimalkan kondisi
sumber
belajar sehingga dapat mencapai tujuan
berbagai sumber informasi yang dapat
belajar secara optimal (Setyadi, 2012: 33).
digunakan
Pembelajaran kooperatif akan menciptakan
berkelompok mencari informasi dengan
interaksi yang asah, asih, dan asuh,
mengkaji dan mempelajari referensi atau
sehingga dapat tercipta masyarakat belajar
bacaan serta berbagai sumber informasi
(learning community). Dalam hal ini siswa
(handout, dokumen, panduan referensi,
tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga
buku
belajar
Dengan
internet, benda seni, dan lain sebagainya).
demikian, model pembelajaran kooperatif
(4) Masing-masing kelompok menjawab
merupakan
yang
sejumlah pertanyaan yang diberikan oleh
sekaligus melatih siswa untuk hidup
guru sekaligus melaporkan hasil kerja
bermasyarakat
kelompok.
Menurut
pembelajaran
Isjoni
kooperatif
berfokus
dari
pada
sesama
model
teman.
pembelajaran
(Setyadi,
2012).
bacaan
atau
siswa.
teks,
(3)
jurnal,
(5)
referensi
serta
Siswa
informasi
Paparan
secara
melalui
hasil
kerja
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
kelompok kemudian dipresentasikan di
akan diterapkan dua model pembelajaran
depan
kooperatif
pembelajaran
dikompetisikan. (6) Guru memberikan
kooperatif tipe Group Information Search
klarifikasi jawaban baik melalui diskusi,
yaitu
model
Student
dengan
Teams
Achivement
kelompok
lain
sekaligus
tanya jawab maupun dialog langsung
Division karena kedua model pembelajaran
dengan
tersebut dianggap memiliki kesamaan
bersangkutan.
kelompok
siswa
yang
Model pembelajaran kooperatif tipe
dalam penerapannya.
Model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achivement Division adalah
Group Information Search adalah metode
strategi
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa
berbagai
secara
melibatkan pengakuan tim dan anggota
berkelompok.
Siswa
diminta
mengelompokkan
tingkat
siswa
kemampuan
kelompok
materi
dapat
pembelajaran individual. Menurut Slavin
yang
(1995) langkah-langkah
menjawab
pelajaran
untuk
pertanyaan-pertanyaan
jawab
yang
mencari informasi yang berkaitan dengan
mata
bertanggung
dari
untuk
STAD (Student
6 | JUPE UNS, Vol 1 No 3 Hal 1 s/d 12
Teams
Achivement
Division)
adalah
Search
dan
STAD
(Student
Teams
sebagai berikut: (1) Guru membagi siswa
Achievement Division) Ditinjau Dari Hasil
dalam beberapa kelompok yang masing-
Belajar Kognitif Akuntansi Pada Siswa
masing beranggotakan 4-5 orang anak
Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Boyolali
yang heterogen (jenis kelamin, ras, etnik,
Tahun Ajaran 2012/2013”
kemampuan akademik). (2) Setiap anggota
Masalah
dalam
penelitian
ini
kelompok menggunakan lembar jawab
adalah: “Apakah ada perbedaan hasil
akademik dan saling membantu untuk
belajar kognitif akuntansi antara siswa
menguasai bahan ajar melalui tanya jawab
yang diajar dengan menggunakan model
atau
pembelajaran
diskusi
antar
sesama
anggota
kooperatif
Tipe
Group
kelompok. (3) Secara individual atau
Information Search dan STAD (Student
kelompok, tiap minggu atau setiap dua
Teams Achivement Division) pada siswa
minggu
kelas XI IPS SMA Negeri 3 Boyolali
guru
mengevaluasi
untuk
mengetahui penguasaan siswa terhadap
tahun ajaran 2012/2013?”
bahan akademik yang telah dipelajarinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah
(4) Setiap siswa dan setiap kelompok
untuk mengetahui perbedaan dari Model
diberi skor atas penguasaannya terhadap
pembelajaran
bahan ajar, dan kepada siswa secara
Information Search atau STAD (Student
individu atau tim yang meraih prestasi
Teams
tinggi atau memperoleh skor sempurna
memiliki hasil belajar kognitif paling
diberi penghargaan.
tinggi.
Penerapan
Achivement
Tipe
Division)
Group
yang
pembelajaran
Berdasarkan permasalahan di atas,
kooperatif tipe Group Information Search
maka diharapkan penelitian ini mempunyai
dengan STAD (Student Teams Achivement
manfaat sebagai berikut: Bagi Peneliti,
Division) adalah dengan tujuan untuk
untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang
membandingkan kedua metode tersebut
telah diperoleh di bangku kuliah. Bagi
agar dapat diketahui model pembelajaran
Sekolah, sebagai bahan masukan dalam
yang
usaha mencapai tujuan pembelajaran. Bagi
baik
model
kooperatif
untuk
diterapkan
dalam
pembelajaran akuntansi.
Guru, sebagai bahan masukan untuk
Dari latar belakang di atas maka
menerapkan metode pembelajaran yang
peneliti memilih judul penelitian “Studi
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Komparasi
Bagi Siswa, sebagai masukan untuk dapat
Kooperatif
Model
Tipe
Group
Pembelajaran
Information
meningkatkan
hasil
belajar
akuntansi
Deny Luvita Sari , Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information
Search dan Student Teams Achievement Division | 7
dengan mengembangkan diri siswa sesuai
dengan
kemampuan
berfikir
dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data
kebutuhan siswa.
yang
diperoleh
dalam
penelitian ini adalah hasil belajar siswa
kelas XI IPS dengan materi ayat jurnal
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di SMA
penyesuaian dan kertas kerja yang meliputi
Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2012/2013.
aspek kognitif. Data tersebut berupa nilai
Penelitian ini dilaksanakan pada semester
pre-test dan post-test aspek kognitif siswa
genap tahun ajaran 2012/2013 dimulai
yang diperoleh dari kelas eksperimen
pada bulan Januari sampai April 2013.
STAD (kelas XI IPS 3) dan kelas
ini
eksperimen Group Information Search
adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3
(kelas XI IPS 4). Jumlah siswa yang
Boyolali tahun ajaran 2012/2013 yang
dilibatkan pada penelitian ini adalah 29
terdiri dari 4 kelas yang berjumlah 117
siswa dari kelas eksperimen STAD (kelas
siswa.
seluruh
XI IPS 3) dan 29 siswa dari kelas
populasi yaitu terdiri dari 29 siswa kelas
eksperimen Group Information Search
eksperimen
I
(kelas XI IPS 4).
eksperimen
II.
Populasi
dalam
Sampel
penelitian
diambil
dan
29
dari
siswa
Pengambilan
kelas
dengan teknik cluster random sampling.
kognitif akuntansi siswa diambil dari nilai
Teknik pengumpulan data diambil
dengan
metode
mengetahui
nilai
dokumentasi
ulangan
Data keadaan awal hasil belajar
sampel
untuk
siswa
dan
pre-test.
Nilai
keadaan
awal
kelas
eksperimen I (kelas XI IPS 3) memiliki
nilai rata-rata ( X ) 64,41
dan variansi
metode tes dengan melakukan pre-test dan
( 2 ) 148,97 sedangkan kelas eksperimen
post-test untuk memperoleh nilai awal
II (kelas XI IPS 4) memiliki nilai rata-rata
sebelum perlakuan dan nilai sesudah
perlakuan.
Instrumen
penelitian
yang
digunakan adalah tes formatif pilihan
ganda. Teknik prasyarat analisis yang
digunakan adalah uji normalitas dengan
Liliefors
menggunakan
uji
homogenitas.
Teknik
untuk
dan
uji
menguji
hipotesis adalah uji-t dua pihak pada taraf
signifikansi 5%.
( X ) 60,97 dan variansi ( 2 ) 157,32.
Hasil uji coba instrumen tes hasil
belajar kognitif akuntansi adalah sebagai
berikut : (a) Uji validitas terdiri dari 30
soal pilihan ganda diperoleh 5 soal yang
tidak valid yaitu soal no 3, 8, 10, 17, dan
30 sehingga hanya menggunakan 25 soal
untuk penelitian. (b) Untuk uji realibitas
diperoleh r11 = 0,84 maka tes tergolong
8 | JUPE UNS, Vol 1 No 3 Hal 1 s/d 12
reliabel, karena r11 = 0,84
> 0,70. (c)
terkecil 0 dengan peningkatan nilai rata-
Untuk uji tingkat kesukaran dari 30 soal
rata 12,41.
diperoleh 6 soal mudah, 18 soal sedang,
Pengujian
dan 6 soal sukar. (d) Untuk uji daya beda
dengan teknik analisis data yang dipakai
dari 30 soal diperoleh 8 soal baik, 12 soal
untuk menguji hipotesis dalam penelitian
sedang, 10 soal jelek.
ini, maka dilakukan pengujian persyaratan
Nilai tes hasil belajar kognitif
akuntansi
kelas eksperimen I (kelas XI
persyaratan
analisis
sesuai
analisis yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas.
(1)
Uji
Normalitas.
IPS 3) memiliki nilai rata-rata 83,03
Perhitungan uji normalitas nilai awal dan
sedangkan kelas eksperimen II (kelas XI
nilai hasil belajar kognitif akuntansi
IPS 4) memiliki nilai rata-rata 73,38.
menggunakan Uji Liliefors pada taraf
Peningkatan nilai hasil belajar
signifikansi
5%.
Berdasarkan
hasil
kognitif akuntansi siswa kelas eksperimen
perhitungan terhadap nilai awal dapat
I diperoleh dari nilai tes akhir setelah
diketahui bahwa nilai sig. atau signifikansi
diberi perlakuan dengan metode STAD
atau nilai probabilitas kedua sampel >
(Student Teams Achievement Division)
0,05, maka distribusi
dikurangi dengan nilai keadaan awal siswa
(simetris).
yang diperoleh dari nilai sebelum diberi
Smirnov dengan keterangan adalah sama
perlakuan atau nilai pre-test berdasarkan
dengan uji Liliefors. Didapat data untuk
hasil
pada
nilai awal akuntansi kelas XI IPS 3
lampiran 10, perubahan nilai siswa kelas
(STAD) dan kelas XI IPS 4 (Group
eksperimen I terbesar yaitu 40 dan terkecil
Information Search),tingkat signifikansi
4 dengan peningkatan nilai rata-rata 18,62.
atau nilai probabilitas di atas 0,05 (0,112
Peningkatan nilai hasil belajar
dan 0,200 lebih besar dari 0,05), maka
kognitif akuntansi siswa kelas eksperimen
dapat dikatakan distribusi kedua sampel
II diperoleh dari nilai tes akhir setelah
adalah normal. Hasil perhitungan terhadap
diberi perlakuan dengan metode Group
nilai hasil belajar kognitif akuntansi dapat
Information Search dikurangi dengan nilai
dilihat bahwa nilai sig. atau signifikansi
keadaan awal siswa yang diperoleh dari
atau nilai probabilitas kedua sampel >
nilai sebelum diberi perlakuan atau nilai
0,05, maka distribusi
pre-test berdasarkan hasil perhitungan
(simetris).
pada lampiran 10, perubahan nilai siswa
Smirnov dengan keterangan adalah sama
kelas eksperimen II terbesar yaitu 40 dan
dengan uji Liliefors. Didapat data untuk
perhitungan
dapat
dilihat
Melalui
Melalui
uji
uji
adalah normal
Kolmogorov-
adalah normal
Kolmogorov-
Deny Luvita Sari , Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information
Search dan Student Teams Achievement Division | 9
nilai hasil belajar kognitif akuntansi kelas
dapat dilihat uji Levene yang digunakan
XI IPS 3 (STAD) dan kelas XI IPS 4 (IS
untuk mengetahui homogenitas sampel
Berkelompok), tingkat signifikansi atau
diperoleh 0,163 > 0,05 maka sampel
nilai probabilitas di atas 0,05 (0,072 dan
homogen
0,108 lebih besar dari 0,05), maka dapat
menunjukkan sig. 0,001 atau kurang dari
dikatakan distribusi kedua sampel adalah
0,05, maka dapat disimpulkan H0 ditolak
normal. (2) Uji Homogenitas. Setelah
dan H1 diterima yang berarti terdapat
diketahui
maka
perbedaan hasil belajar kognitif akuntansi
selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Uji
antara model pembelajaran tipe Group
homogenitas
ini
Information Search dan STAD (Student
tingkat
Teams Achievement Divisions) pada siswa
kesamaan antara kedua kelompok, yaitu
kelas XI IPS SMA Negeri 3 Boyolali
kelompok eksperimen I dan kelompok
Tahun Ajaran 2012/2013.
digunakan
kenormalan
dalam
untuk
data,
penelitian
mengetahui
sedangkan
hasil
uji-t
eksperimen II. Hasil uji homogenitas nilai
Penelitian ini menggunakan metode
awal dan hasil belajar kognitif akuntansi
eksperimen. Metode eksperimen berguna
menggunakan
taraf
untuk mengetahui perbedaan pencapaian
signifikansi 5%. Alat uji yang dapat
hasil belajar kognitif siswa yang dihasilkan
digunakan untuk menghitung homogenitas
dalam penelitian melalui penerapan model
nilai awal akuntansi yaitu Levene Test.
kooperatif tipe Group Information Search
Pada output dengan alat uji Levene
dan STAD (Student Teams Achievement
tersebut terlihat signifikansi atau nilai
Divisions). Populasi yang diteliti adalah
probabilitas mean (rata-rata) yang berada
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3
di atas 0,05 (0,846 lebih besar dari 0,05).
Boyolali yang berjumlah 117 siswa. Dari
Demikian juga pada median data angka
populasi tersebut dipilih sampel kelompok
signifikansi adalah 0,884 yang berada di
secara acak (cluster random sampling)
atas 0,05. Maka data berasal dari populasi-
yang nantinya akan dipilih sebagai kelas
populasi yang mempunyai varians sama
eksperimen I dan kelas eksperimen II.
atau homogen.
Kelas eksperimen I akan diberi perlakuan
statistik
Pengujian
F
pada
pada
penerapan model pembelajaran kooperatif
penelitian ini menggunakan uji-t dua pihak
tipe STAD (Student Teams Achievement
dan diperoleh t
Divisions) dan kelas eksperimen II akan
signifikansi
hitung
5%
hipotesis
= 3,636 pada taraf
dengan
df=
56.
Berdasarkan perhitungan analisis data
diberi
perlakuan
pembelajaran
penerapan
kooperatif
tipe
model
Group
10 | JUPE UNS, Vol 1 No 3 Hal 1 s/d 12
Information Search. Sebelum dilakukan
kelas setelah diberi perlakuan. Untuk kelas
penelitian perlu dilakukan uji kesetaraan
eksperimen I (STAD) sebelum diberi
untuk kedua kelas yang akan digunakan
perlakuan memiliki nilai rata-rata kelas
untuk penelitian. Hal tersebut dilakukan
64,41 setelah diberi perlakuan nilai rata-
untuk memastikan kedua kelas memiliki
rata kelas meningkat menjadi 83,03.
kemampuan
Sedangkan kelas eksperimen II (Group
yang
seimbang.
Uji
kesetaraan atau uji prasyarat analisis
Information
menggunakan uji normalitas dan uji
perlakuan memiliki nilai rata-rata kelas
homogenitas pada nilai kemampuan awal
60,97 setelah diberi perlakuan nilai rata-
siswa. Berdasarkan hasil perhitungan uji
rata kelas meningkat menjadi 73,38.
normalitas
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
dengan
menggunakan
uji
Search)
sebelum
diberi
Liliefors (Kolmogorov-Smirnov) dan uji
nilai
homogenitas, kedua kelas berasal dari
ketuntasan
populasi
sedangkan pada kelas eksperimen II
berdistribusi
normal
dan
homogen.
pada
ketuntasan
Instrumen yang diberikan berupa
post-test
75,
reliable
yang
belajar
belajar
eksperimen
mencapai
mencapai
I
86,2%
72,4%.
Adanya perbedaan ketuntasan belajar dan
nilai
nilai rata-rata kelas menunjukkan adanya
koefisien r = 0,84. Setelah kedua sampel
perbedaan yang signifikan antara kelas
diberi perlakuan diadakan tes hasil belajar
eksperimen I dengan kelas eksperimen II.
kognitif
akuntansi
dengan
kelas
untuk
mengetahui
Model pembelajaran kooperatif tipe
belajar
Group Information Search dan STAD
diperoleh
(Student Teams Achievement Divisions),
kemudian dianalisis dengan menggunakan
kedua model pembelajaran kooperatif ini
uji-t
penelitian
sama-sama memberikan kelebihan kepada
menunjukkan bahwa sig. 0,001 atau
siswa untuk aktif belajar. Namun, model
kurang
pembelajaran
perbedaan
kognitif
pencapaian
siswa.
dua
Data
pihak.
dari
hasil
yang
Hasil
0,05.
Berdasarkan
hasil
kooperatif
tipe
STAD
analisis H0 ditolak dan H1 diterima yang
(Student Teams Achievement Divisions)
berarti terdapat perbedaan hasil belajar
memberikan hasil belajar kognitif yang
kognitif
model
lebih baik daripada model pembelajaran
Information
kooperatif tipe Group Information Search.
akuntansi
antara
Group
pembelajaran
tipe
Search
STAD
dan
(Student
Teams
Hal
tersebut
dikarenakan
model
Achievement Divisions). Hal tersebut dapat
pembelajaran
diketahui dari peningkatan nilai rata-rata
(Student Teams Achievement Divisions)
kooperatif
tipe
STAD
Deny Luvita Sari , Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information
Search dan Student Teams Achievement Division | 11
menekankan adanya aktivitas dan interaksi
satu kelompok maka pada saat berdiskusi
diantara siswa untuk saling memotivasi
masih ada anak yang menggantungkan
bagi siswa yang berkemampuan tinggi,
jawaban pada anggota kelompoknya. Pada
sedang, dan rendah serta saling membantu
model pembelajaran ini kelompok dapat
dalam menguasai materi pelajaran untuk
dikatakan
mencapai hasil belajar yang maksimal
menyelesaikan pekerjaannya tetapi ada
melalui diskusi kelompok. Selain itu juga
sebagian siswa yang tidak ikut mencari
adanya kuis individu yang berfungsi untuk
jawaban
mengetahui
dalam
Sehingga apabila ada soal yang jenis maka
menerima materi pelajaran yang telah
siswa tersebut tidak bisa mengerjakannya.
dibahas. Nilai individu yang didapat
Hal tersebut akan berdampak pada hasil
nantinya akan berpengaruh terhadap nilai
belajar kognitif siswa tersebut menjadi
kelompok.
rendah.
pemahaman
Hal
meningkatkan
siswa
tersebut
minat
dapat
belajar
sukses
dari
apabila
permasalahan
telah
tersebut.
siswa
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
kognitif siswa.
yang
pembahasan dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran
hasil uji-t menunjukkan sig. 0,001 atau
kooperatif tipe Group Information Search,
kurang dari 0,05, maka dapat disimpulkan
anak diberi sejumlah pertanyaan oleh guru,
H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti
secara
mencari
terdapat perbedaan hasil belajar kognitif
informasi dengan mempelajari referensi
akuntansi antara model pembelajaran tipe
atau bacaan dari berbagai sumber misalnya
Group Information Search dan STAD
dari buku teks, jurnal, dan handout.
(Student Teams Achievement Divisions).
Kelas
eksperimen
menggunakan
model
berkelompok
Masing-masing
II
anak
kelompok
menjawab
sejumlah pertanyaan yang diberikan guru
sekaligus melaporkan hasilnya kemudian
hasil diskusi dipresentasikan di depan
kelas dan dikompetisikan. Akan tetapi,
pada saat berdiskusi
siswa langsung
mengerjakan dengan kelompok masingmasing. Tanpa adanya proses aktivitas dan
interaksi yang memotivasi siswa dalam
UCAPAN TERIMA KASIH
Terselesaikannya artikel ilmiah ini
tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,
arahan dan dorongan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada (1) Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas
Maret Surakarta, khususnya ketua BKK
12 | JUPE UNS, Vol 1 No 3 Hal 1 s/d 12
Akuntansi. (2) Pembimbing I dan II, atas
segala
pengarahan
dan
bimbingannya
selama penyusunan artikel ilmiah ini (3)
Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Boyolali
yang telah memberikan ijin penelitian
skripsi ini (4) Tim Redaksi JUPE yang
telah melakukan editor artikel ini (5)
Semua
pihak
yang
telah
membantu
Silberman, M. (2010). Active Learning:
101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Yappendiks.
Siswandari. (2009). Statistika Computer
Based. Surakarta: UNS Press
Slavin, R.E. (2005). Cooperative Learning.
Diterjemahkan oleh Nurulita.
London: Allymand Bacon.
Sudjana.
(2005). Metoda Statistika.
Bandung: Tarsito Bandung.
kelancaran penyusunan artikel ilmiah ini
yang tidak mungkin penulis sebutkan satu
persatu.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah,
S.
(2009).
Teknologi
Pembelajaran. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Arikunto,
S.
(2005).
Manajemen
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Hadi,
S. (2003).
Pengantar).
Press.
Pendidikan (Suatu
Surakarta:
UNS
Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Krisnadi,
Dikdik.
(2009).
Dalam
penelitiannya
yang
berjudul
“Penerapan
Model
Pembelajaran
STAD (Student
Teams Achievement Divisions)
Untuk Meningkatkan Motivasi
dan Prestasi Belajar Fisika
Siswa Kelas VIIID SMPN 1
Malang
Tahun
Ajaran
2008/2009”.
Setyadi, Y.B. & Muhibbin, A. (2012).
Pedagogi Khusus Bidang Studi
Pkn dan IPS. Surakarta: Badan
Penerbit FKIP-UMS.
Supranto, J. (2000). Teknik Sampling
untuk Survey dan Eksperimen.
Jakarta: Rineka Cipta.
Suprijono, A. (2012). Cooperative
Learning. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Zaini, Munthe, Aryani. (2008). Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani.