PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INFORMATION SEARCH DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION | Sari | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 2614 5897 1 SM

Jupe UNS, Vol 1, No 3, Hal 1 s/d 12
Deny Luvita Sari , Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information
Search dan Student Teams Achievement Division. Juni, 2013
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP
INFORMATION SEARCH DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Deny Luvita Sari, Siswandari, Sohidin
Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
denyluvitasari@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan model pembelajaran kooperatif
tipe Group Information Search atau Student Teams Achivement Division yang memiliki hasil
belajar kognitif paling tinggi.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 117
siswa. Sampel diambil dari seluruh populasi yaitu terdiri dari 29 siswa kelas eksperimen I
dan 29 siswa kelas eksperimen II. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random
sampling. Teknik pengumpulan data diambil dengan metode dokumentasi untuk mengetahui
nilai ulangan siswa dan metode tes dengan melakukan pre-test dan post-test untuk
memperoleh nilai awal sebelum perlakuan dan nilai sesudah perlakuan. Instrumen penelitian

yang digunakan adalah tes formatif pilihan ganda. Teknik prasyarat analisis yang digunakan
adalah uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors dan uji homogenitas. Teknik untuk
menguji hipotesis adalah uji-t dua pihak pada taraf signifikansi 5%.
Berdasarkan hasil analisis data, terdapat perbedaan hasil belajar kognitif akuntansi
antara penerapan model pembelajaran tipe Group Information Search dengan Student Teams
Achievement Division. Hasil uji-t menunjukkan sig. 0,001 atau kurang dari 0,05 pada taraf
signifikansi 5% dan df = 56. Kelas eksperimen I memiliki nilai rata-rata sebesar 83,03
sedangkan kelas eksperimen II memiliki nilai rata-rata 73,38. Siswa yang telah mencapai
nilai ≥ 75 dari kelas eksperimen I sebesar 86,2% sedangkan kelas eksperimen II sebesar
72,4%.
Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division dapat meningkatkan hasil belajar kognitif akuntansi
lebih tinggi sebesar 13,8% dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Information Search.
Kata kunci: Student Teams Achievement Division, Group Information Search, hasil belajar
kognitif

ABSTRACT
The objective of research was to find out the accounting cognitive learning outcomes
highest between the application of Group Information Search and Student Teams

Achievement Division types of cooperative learning models.
This study employed an experimental method. The population of research was the XI
IPS (Social Science) Graders of SMA Negeri Boyolali in the school year of 2012/2013
consisting of 117 students. The sample, taken from entire population, consisted of 29 students
in experiment I and 29 students in experiment II classes. Techniques of collecting data used
were documentation to find out the student quiz score and test methods with pretest and

2 | JUPE UNS, Vol 1 No 3 Hal 1 s/d 12

posttest to find out the score before and that after treatment. The research instrument used
was a multiple-choice formative test. The analysis prerequisite technique used was normality
test using Liliefors and homogeneity tests. The hypothesis testing was done using pair wise t
test at significance level of 5%.
Considering the result of data analysis, there was a difference of accounting cognitive
learning outcomes between the application of Group Information Search and Student Teams
Achievement Division types of cooperative learning models. The result of t-test showed sig.
0.001 or less than 0.05 at significance level of 5% and df = 56. The experiment I class had
mean value of 83.03 while experiment II class had mean value of 73.38. 86.2% of students
achieved ≥ 75 value in experiment I class and 72.4% of students in experiment II class.
The elaboration above, the application of Student Teams Achievement Division was

13.8% more high in improving the students’ Accounting cognitive outcomes than that of
Group Information Search type.
Keywords: Student Teams Achievement Division, Group Information Search, cognitive
learning outcomes.

manusia. Dalam UU RI SISDIKNAS

PENDAHULUAN
Pendidikan berasal dari bahasa

Nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa

Yunani yaitu “paedagogike” yang terdiri

“Manusia membutuhkan pendidikan dalam

dari kata “pais” yang berarti “anak” dan

kehidupannya,


“ago” yang berarti “aku membimbing”

usaha agar manusia dapat mengembangkan

sehingga paedagogike memiliki pengertian

potensi

aku

pembelajaran dan atau cara lain yang

membimbing

anak.

Pendidikan

pendidikan


dirinya

melalui

merupakan

proses

pengaruh,

bantuan,

dan

dikenal dan diakui oleh masyarakat”.

membimbing

anak


yang

Pendidikan dapat digunakan sebagai salah

dilakukan oleh orang yang bertanggung

satu cara untuk meningkatkan kualitas

jawab kepada anak didik. Anak didik

sumber daya yang dimiliki oleh bangsa

adalah anak yang belum cukup dewasa,

Indonesia.

merupakan
tuntunan

anak yang masih memerlukan bantuan dan


Permasalahan dalam meningkatkan

bimbingan orang lain untuk menjadi

mutu pendidikan di Indonesia saat ini

dewasa agar dapat melaksanakan tugasnya

adalah rendahnya mutu pendidikan di

sebagai makhluk Tuhan, sebagai warga

berbagai jenjang pendidikan, baik di

Negara,

jenjang pendidikan formal maupun jenjang

sebagai


anggota

masyarakat,

sebagai anggota keluarga, dan sebagai

pendidikan

makhluk individu (Hadi, 2003).

menghambat penyediaan sumber daya

Pendidikan merupakan salah satu
kebutuhan yang penting dalam kehidupan

informal.

Hal


tersebut

manusia yang mempunyai keahlian dan
ketrampilan

untuk

memenuhi

Deny Luvita Sari , Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information
Search dan Student Teams Achievement Division | 3
pembangunan bangsa di berbagai bidang.

untuk dapat memenuhi sejumlah prinsip

Penyebab rendahnya mutu pendidikan di

pembelajaran tertentu, di antaranya guru

Indonesia antara lain,


harus

yaitu masalah

memperhatikan

kebutuhan

efektifitas, efisiensi, dan standardisasi

perbedaan

pengajaran. Adapun masalah khusus dalam

mengembangkan

dunia pendidikan antara lain rendahnya

yang memungkinkan siswa aktif, kreatif


sarana fisik, kualitas guru, prestasi siswa,

dan menyenangkan, serta menilai proses

dan kesempatan pemerataan pendidikan.

dan hasil pembelajaran siswa secara

Perkembangan pendidikan di era

akurat.

individual

anak

dan

strategi

Untuk

didik,

pembelajaran

dapat

menerapkan

globalisasi banyak menuntut perubahan ke

kurikulum dengan baik tampaknya masih

sistem pendidikan nasional yang lebih baik

ditemukan

berbagai

serta mampu bersaing secara sehat dalam

persoalan

rendahnya

segala bidang. Salah satu cara yang harus

kemampuan guru itu sendiri, perbandingan

dilakukan bangsa Indonesia agar tidak

antara guru dengan siswa yang tidak

semakin ketinggalan dengan negara-negara

seimbang, dan keterbatasan sarana. Semua

lain adalah dengan meningkatkan kualitas

itu menuntut guru untuk dapat mengelola

pendidikan agar tidak semakin ketinggalan

pembelajaran

dengan negara-negara lain. Salah satu

bentuk-bentuk strategi pembelajaran yang

usaha yang dilakukan pemerintah untuk

lebih tepat dan sesuai.

kendala,
motivasi

dan

seperti
dan

mengembangkan

di

Guru dalam pembelajaran berperan

Indonesia adalah pembaharuan kurikulum

sebagai pengelola pembelajaran (learning

secara

yang

manajer) sekaligus perancang pengajaran

diwujudkan dalam penerapan Kurikulum

(manajer of instruction). Hal tersebut

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP

menunjukkan bahwa seorang guru harus

adalah

bisa

memperbaiki

kualitas

pendidikan

berkesinambungan

kurikulum

operasional

yang

mengelola

seluruh

dengan

proses

disusun dan dilaksanakan oleh masing-

pembelajaran

menciptakan

masing satuan pendidikan (Anitah, 2009:

kondisi-kondisi belajar yang sesuai dengan

31).

anak didik sehingga setiap anak dapat
Dalam konteks KTSP yang saat ini

belajar secara efektif dan efisien. Kegiatan

sedang dikembangkan di Indonesia, peran

belajar hendaknya dikelola dengan baik

guru

sehingga dapat menciptakan suasana yang

untuk

dapat

menerapkan

dan

mengembangkan kurikulum tampaknya

mendorong

siswa

untuk

melakukan

bukan hal yang mudah. Guru dituntut

kegiatan belajar dengan kualitas yang lebih

4 | JUPE UNS, Vol 1 No 3 Hal 1 s/d 12

baik. Sesuai dengan pernyataan Setyadi

penyampaian ilmu dari siswa ke siswa. Hal

(mengutip simpulan Surya, 2004) bahwa

ini

sebagai

memiliki sikap egois dan tidak mau

penilai

hasil

belajar

siswa

mengakibatkan

siswa

cenderung

(evaluator of student learning), guru

berbagi

dituntut untuk berperan secara terus-

Permasalahan lain yang timbul yaitu siswa

menerus mengikuti hasil-hasil belajar yang

lebih memilih diam dan tidak mau

dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu.

bertanya

Informasi yang diperoleh melalui evaluasi

mengalami kesulitan dalam memahami

ini merupakan umpan balik terhadap

materi

proses kegiatan belajar mengajar, yang

kesulitan saat mengerjakan soal. Hal

selanjutnya akan dijadikan titik tolak untuk

tersebut juga terjadi di SMA Negeri 3

memperbaiki dan meningkatkan proses

Boyolali. Guru akuntansi SMA Negeri 3

belajar mengajar berikutnya (2012: 9).

Boyolali mengatakan bahwa masih banyak

ilmu

pada

kepada

guru

pelajaran

temannya.

ketika

ataupun

mereka

mengalami

Model pembelajaran saat ini relatif

siswa tidak mau bertanya ketika belum

tradisional karena di dalam proses belajar

memahami pelajaran akuntansi atau masih

mengajar

kesulitan

masih

berpusat

pada

guru

dalam

mengerjakan

soal

(teacher active learning). Siswa dapat

akuntansi hanya satu atau dua siswa saja

diibaratkan sebagai botol kosong yang

yang mau bertanya sedangkan siswa yang

hanya menerima segala sesuatu yang

lain masih pasif. Kondisi seperti itu

diberikan oleh guru melalui kegiatan

membuat

belajar mengajar. Proses pembelajaran

membuat siswa mau bertanya saat mereka

lebih

bersifat

communication

one

way

yaitu

guru

traffic
sebagai

guru

bingung

untuk

bisa

mengalami kesulitan belajar akuntansi.
Melalui

observasi,

wawancara,

dan

penyampai materi saja dan guru sebagai

meminta arsip dokumen nilai siswa kelas

satu-satunya sumber pembelajaran. Hal

XI IPS kepada guru akuntansi SMA

tersebut mengakibatkan siswa cenderung

Negeri 3 Boyolali peneliti mendapatkan

pasif dalam pembelajaran dan biasanya

data hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA

siswa cenderung bosan untuk mengikuti

Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2012/2013

pelajaran

pada semester ganjil. Dari 4 kelas yang

hanya

karena

berpusat

semua

Dalam

ada, masih banyak siswa yang belum

pembelajaran ini siswa dituntut belajar

tuntas pada pelajaran akuntansi, Kriteria

secara individu tanpa adanya kerja sama

Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu nilai 75.

kelompok

pada

pembelajaran

sehingga

guru.

belum

adanya

Deny Luvita Sari , Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information
Search dan Student Teams Achievement Division | 5
(2007),

diberikan guru kepada siswa. Menurut

(cooperative

Silberman (2009) langkah-langkah Group

learning) adalah pendekatan pembelajaran

Information Search adalah sebagai berikut:

yang

pemberdayaan

(1) Guru mengajukan sejumlah pertanyaan

kelompok kecil siswa yang membentuk

kepada siswa. (2) Guru memberikan

kerja sama guna memaksimalkan kondisi

sumber

belajar sehingga dapat mencapai tujuan

berbagai sumber informasi yang dapat

belajar secara optimal (Setyadi, 2012: 33).

digunakan

Pembelajaran kooperatif akan menciptakan

berkelompok mencari informasi dengan

interaksi yang asah, asih, dan asuh,

mengkaji dan mempelajari referensi atau

sehingga dapat tercipta masyarakat belajar

bacaan serta berbagai sumber informasi

(learning community). Dalam hal ini siswa

(handout, dokumen, panduan referensi,

tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga

buku

belajar

Dengan

internet, benda seni, dan lain sebagainya).

demikian, model pembelajaran kooperatif

(4) Masing-masing kelompok menjawab

merupakan

yang

sejumlah pertanyaan yang diberikan oleh

sekaligus melatih siswa untuk hidup

guru sekaligus melaporkan hasil kerja

bermasyarakat

kelompok.

Menurut
pembelajaran

Isjoni
kooperatif

berfokus

dari

pada

sesama

model

teman.

pembelajaran

(Setyadi,

2012).

bacaan

atau

siswa.

teks,

(3)

jurnal,

(5)

referensi

serta

Siswa

informasi

Paparan

secara

melalui

hasil

kerja

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka

kelompok kemudian dipresentasikan di

akan diterapkan dua model pembelajaran

depan

kooperatif

pembelajaran

dikompetisikan. (6) Guru memberikan

kooperatif tipe Group Information Search

klarifikasi jawaban baik melalui diskusi,

yaitu

model

Student

dengan

Teams

Achivement

kelompok

lain

sekaligus

tanya jawab maupun dialog langsung

Division karena kedua model pembelajaran

dengan

tersebut dianggap memiliki kesamaan

bersangkutan.

kelompok

siswa

yang

Model pembelajaran kooperatif tipe

dalam penerapannya.
Model pembelajaran kooperatif tipe

Student Teams Achivement Division adalah

Group Information Search adalah metode

strategi

pembelajaran yang dilakukan oleh siswa

berbagai

secara

melibatkan pengakuan tim dan anggota

berkelompok.

Siswa

diminta

mengelompokkan
tingkat

siswa

kemampuan

kelompok

materi

dapat

pembelajaran individual. Menurut Slavin

yang

(1995) langkah-langkah

menjawab

pelajaran

untuk

pertanyaan-pertanyaan

jawab

yang

mencari informasi yang berkaitan dengan
mata

bertanggung

dari

untuk

STAD (Student

6 | JUPE UNS, Vol 1 No 3 Hal 1 s/d 12

Teams

Achivement

Division)

adalah

Search

dan

STAD

(Student

Teams

sebagai berikut: (1) Guru membagi siswa

Achievement Division) Ditinjau Dari Hasil

dalam beberapa kelompok yang masing-

Belajar Kognitif Akuntansi Pada Siswa

masing beranggotakan 4-5 orang anak

Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Boyolali

yang heterogen (jenis kelamin, ras, etnik,

Tahun Ajaran 2012/2013”

kemampuan akademik). (2) Setiap anggota

Masalah

dalam

penelitian

ini

kelompok menggunakan lembar jawab

adalah: “Apakah ada perbedaan hasil

akademik dan saling membantu untuk

belajar kognitif akuntansi antara siswa

menguasai bahan ajar melalui tanya jawab

yang diajar dengan menggunakan model

atau

pembelajaran

diskusi

antar

sesama

anggota

kooperatif

Tipe

Group

kelompok. (3) Secara individual atau

Information Search dan STAD (Student

kelompok, tiap minggu atau setiap dua

Teams Achivement Division) pada siswa

minggu

kelas XI IPS SMA Negeri 3 Boyolali

guru

mengevaluasi

untuk

mengetahui penguasaan siswa terhadap

tahun ajaran 2012/2013?”

bahan akademik yang telah dipelajarinya.

Tujuan dari penelitian ini adalah

(4) Setiap siswa dan setiap kelompok

untuk mengetahui perbedaan dari Model

diberi skor atas penguasaannya terhadap

pembelajaran

bahan ajar, dan kepada siswa secara

Information Search atau STAD (Student

individu atau tim yang meraih prestasi

Teams

tinggi atau memperoleh skor sempurna

memiliki hasil belajar kognitif paling

diberi penghargaan.

tinggi.

Penerapan

Achivement

Tipe

Division)

Group

yang

pembelajaran

Berdasarkan permasalahan di atas,

kooperatif tipe Group Information Search

maka diharapkan penelitian ini mempunyai

dengan STAD (Student Teams Achivement

manfaat sebagai berikut: Bagi Peneliti,

Division) adalah dengan tujuan untuk

untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang

membandingkan kedua metode tersebut

telah diperoleh di bangku kuliah. Bagi

agar dapat diketahui model pembelajaran

Sekolah, sebagai bahan masukan dalam

yang

usaha mencapai tujuan pembelajaran. Bagi

baik

model

kooperatif

untuk

diterapkan

dalam

pembelajaran akuntansi.

Guru, sebagai bahan masukan untuk

Dari latar belakang di atas maka

menerapkan metode pembelajaran yang

peneliti memilih judul penelitian “Studi

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Komparasi

Bagi Siswa, sebagai masukan untuk dapat

Kooperatif

Model
Tipe

Group

Pembelajaran
Information

meningkatkan

hasil

belajar

akuntansi

Deny Luvita Sari , Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information
Search dan Student Teams Achievement Division | 7
dengan mengembangkan diri siswa sesuai
dengan

kemampuan

berfikir

dan

HASIL DAN PEMBAHASAN
Data

kebutuhan siswa.

yang

diperoleh

dalam

penelitian ini adalah hasil belajar siswa
kelas XI IPS dengan materi ayat jurnal

METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di SMA

penyesuaian dan kertas kerja yang meliputi

Negeri 3 Boyolali tahun ajaran 2012/2013.

aspek kognitif. Data tersebut berupa nilai

Penelitian ini dilaksanakan pada semester

pre-test dan post-test aspek kognitif siswa

genap tahun ajaran 2012/2013 dimulai

yang diperoleh dari kelas eksperimen

pada bulan Januari sampai April 2013.

STAD (kelas XI IPS 3) dan kelas
ini

eksperimen Group Information Search

adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3

(kelas XI IPS 4). Jumlah siswa yang

Boyolali tahun ajaran 2012/2013 yang

dilibatkan pada penelitian ini adalah 29

terdiri dari 4 kelas yang berjumlah 117

siswa dari kelas eksperimen STAD (kelas

siswa.

seluruh

XI IPS 3) dan 29 siswa dari kelas

populasi yaitu terdiri dari 29 siswa kelas

eksperimen Group Information Search

eksperimen

I

(kelas XI IPS 4).

eksperimen

II.

Populasi

dalam

Sampel

penelitian

diambil

dan

29

dari

siswa

Pengambilan

kelas

dengan teknik cluster random sampling.

kognitif akuntansi siswa diambil dari nilai

Teknik pengumpulan data diambil
dengan

metode

mengetahui

nilai

dokumentasi
ulangan

Data keadaan awal hasil belajar

sampel

untuk

siswa

dan

pre-test.

Nilai

keadaan

awal

kelas

eksperimen I (kelas XI IPS 3) memiliki
nilai rata-rata ( X ) 64,41

dan variansi

metode tes dengan melakukan pre-test dan

(  2 ) 148,97 sedangkan kelas eksperimen

post-test untuk memperoleh nilai awal

II (kelas XI IPS 4) memiliki nilai rata-rata

sebelum perlakuan dan nilai sesudah
perlakuan.

Instrumen

penelitian

yang

digunakan adalah tes formatif pilihan
ganda. Teknik prasyarat analisis yang
digunakan adalah uji normalitas dengan
Liliefors

menggunakan

uji

homogenitas.

Teknik

untuk

dan

uji

menguji

hipotesis adalah uji-t dua pihak pada taraf
signifikansi 5%.

( X ) 60,97 dan variansi (  2 ) 157,32.
Hasil uji coba instrumen tes hasil
belajar kognitif akuntansi adalah sebagai
berikut : (a) Uji validitas terdiri dari 30
soal pilihan ganda diperoleh 5 soal yang
tidak valid yaitu soal no 3, 8, 10, 17, dan
30 sehingga hanya menggunakan 25 soal
untuk penelitian. (b) Untuk uji realibitas
diperoleh r11 = 0,84 maka tes tergolong

8 | JUPE UNS, Vol 1 No 3 Hal 1 s/d 12

reliabel, karena r11 = 0,84

> 0,70. (c)

terkecil 0 dengan peningkatan nilai rata-

Untuk uji tingkat kesukaran dari 30 soal

rata 12,41.

diperoleh 6 soal mudah, 18 soal sedang,

Pengujian

dan 6 soal sukar. (d) Untuk uji daya beda

dengan teknik analisis data yang dipakai

dari 30 soal diperoleh 8 soal baik, 12 soal

untuk menguji hipotesis dalam penelitian

sedang, 10 soal jelek.

ini, maka dilakukan pengujian persyaratan

Nilai tes hasil belajar kognitif
akuntansi

kelas eksperimen I (kelas XI

persyaratan

analisis

sesuai

analisis yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas.

(1)

Uji

Normalitas.

IPS 3) memiliki nilai rata-rata 83,03

Perhitungan uji normalitas nilai awal dan

sedangkan kelas eksperimen II (kelas XI

nilai hasil belajar kognitif akuntansi

IPS 4) memiliki nilai rata-rata 73,38.

menggunakan Uji Liliefors pada taraf

Peningkatan nilai hasil belajar

signifikansi

5%.

Berdasarkan

hasil

kognitif akuntansi siswa kelas eksperimen

perhitungan terhadap nilai awal dapat

I diperoleh dari nilai tes akhir setelah

diketahui bahwa nilai sig. atau signifikansi

diberi perlakuan dengan metode STAD

atau nilai probabilitas kedua sampel >

(Student Teams Achievement Division)

0,05, maka distribusi

dikurangi dengan nilai keadaan awal siswa

(simetris).

yang diperoleh dari nilai sebelum diberi

Smirnov dengan keterangan adalah sama

perlakuan atau nilai pre-test berdasarkan

dengan uji Liliefors. Didapat data untuk

hasil

pada

nilai awal akuntansi kelas XI IPS 3

lampiran 10, perubahan nilai siswa kelas

(STAD) dan kelas XI IPS 4 (Group

eksperimen I terbesar yaitu 40 dan terkecil

Information Search),tingkat signifikansi

4 dengan peningkatan nilai rata-rata 18,62.

atau nilai probabilitas di atas 0,05 (0,112

Peningkatan nilai hasil belajar

dan 0,200 lebih besar dari 0,05), maka

kognitif akuntansi siswa kelas eksperimen

dapat dikatakan distribusi kedua sampel

II diperoleh dari nilai tes akhir setelah

adalah normal. Hasil perhitungan terhadap

diberi perlakuan dengan metode Group

nilai hasil belajar kognitif akuntansi dapat

Information Search dikurangi dengan nilai

dilihat bahwa nilai sig. atau signifikansi

keadaan awal siswa yang diperoleh dari

atau nilai probabilitas kedua sampel >

nilai sebelum diberi perlakuan atau nilai

0,05, maka distribusi

pre-test berdasarkan hasil perhitungan

(simetris).

pada lampiran 10, perubahan nilai siswa

Smirnov dengan keterangan adalah sama

kelas eksperimen II terbesar yaitu 40 dan

dengan uji Liliefors. Didapat data untuk

perhitungan

dapat

dilihat

Melalui

Melalui

uji

uji

adalah normal
Kolmogorov-

adalah normal
Kolmogorov-

Deny Luvita Sari , Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information
Search dan Student Teams Achievement Division | 9
nilai hasil belajar kognitif akuntansi kelas

dapat dilihat uji Levene yang digunakan

XI IPS 3 (STAD) dan kelas XI IPS 4 (IS

untuk mengetahui homogenitas sampel

Berkelompok), tingkat signifikansi atau

diperoleh 0,163 > 0,05 maka sampel

nilai probabilitas di atas 0,05 (0,072 dan

homogen

0,108 lebih besar dari 0,05), maka dapat

menunjukkan sig. 0,001 atau kurang dari

dikatakan distribusi kedua sampel adalah

0,05, maka dapat disimpulkan H0 ditolak

normal. (2) Uji Homogenitas. Setelah

dan H1 diterima yang berarti terdapat

diketahui

maka

perbedaan hasil belajar kognitif akuntansi

selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Uji

antara model pembelajaran tipe Group

homogenitas

ini

Information Search dan STAD (Student

tingkat

Teams Achievement Divisions) pada siswa

kesamaan antara kedua kelompok, yaitu

kelas XI IPS SMA Negeri 3 Boyolali

kelompok eksperimen I dan kelompok

Tahun Ajaran 2012/2013.

digunakan

kenormalan

dalam
untuk

data,

penelitian

mengetahui

sedangkan

hasil

uji-t

eksperimen II. Hasil uji homogenitas nilai

Penelitian ini menggunakan metode

awal dan hasil belajar kognitif akuntansi

eksperimen. Metode eksperimen berguna

menggunakan

taraf

untuk mengetahui perbedaan pencapaian

signifikansi 5%. Alat uji yang dapat

hasil belajar kognitif siswa yang dihasilkan

digunakan untuk menghitung homogenitas

dalam penelitian melalui penerapan model

nilai awal akuntansi yaitu Levene Test.

kooperatif tipe Group Information Search

Pada output dengan alat uji Levene

dan STAD (Student Teams Achievement

tersebut terlihat signifikansi atau nilai

Divisions). Populasi yang diteliti adalah

probabilitas mean (rata-rata) yang berada

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3

di atas 0,05 (0,846 lebih besar dari 0,05).

Boyolali yang berjumlah 117 siswa. Dari

Demikian juga pada median data angka

populasi tersebut dipilih sampel kelompok

signifikansi adalah 0,884 yang berada di

secara acak (cluster random sampling)

atas 0,05. Maka data berasal dari populasi-

yang nantinya akan dipilih sebagai kelas

populasi yang mempunyai varians sama

eksperimen I dan kelas eksperimen II.

atau homogen.

Kelas eksperimen I akan diberi perlakuan

statistik

Pengujian

F

pada

pada

penerapan model pembelajaran kooperatif

penelitian ini menggunakan uji-t dua pihak

tipe STAD (Student Teams Achievement

dan diperoleh t

Divisions) dan kelas eksperimen II akan

signifikansi

hitung

5%

hipotesis

= 3,636 pada taraf
dengan

df=

56.

Berdasarkan perhitungan analisis data

diberi

perlakuan

pembelajaran

penerapan

kooperatif

tipe

model
Group

10 | JUPE UNS, Vol 1 No 3 Hal 1 s/d 12

Information Search. Sebelum dilakukan

kelas setelah diberi perlakuan. Untuk kelas

penelitian perlu dilakukan uji kesetaraan

eksperimen I (STAD) sebelum diberi

untuk kedua kelas yang akan digunakan

perlakuan memiliki nilai rata-rata kelas

untuk penelitian. Hal tersebut dilakukan

64,41 setelah diberi perlakuan nilai rata-

untuk memastikan kedua kelas memiliki

rata kelas meningkat menjadi 83,03.

kemampuan

Sedangkan kelas eksperimen II (Group

yang

seimbang.

Uji

kesetaraan atau uji prasyarat analisis

Information

menggunakan uji normalitas dan uji

perlakuan memiliki nilai rata-rata kelas

homogenitas pada nilai kemampuan awal

60,97 setelah diberi perlakuan nilai rata-

siswa. Berdasarkan hasil perhitungan uji

rata kelas meningkat menjadi 73,38.

normalitas

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu

dengan

menggunakan

uji

Search)

sebelum

diberi

Liliefors (Kolmogorov-Smirnov) dan uji

nilai

homogenitas, kedua kelas berasal dari

ketuntasan

populasi

sedangkan pada kelas eksperimen II

berdistribusi

normal

dan

homogen.

pada

ketuntasan

Instrumen yang diberikan berupa
post-test

75,

reliable

yang

belajar

belajar

eksperimen

mencapai

mencapai

I

86,2%

72,4%.

Adanya perbedaan ketuntasan belajar dan

nilai

nilai rata-rata kelas menunjukkan adanya

koefisien r = 0,84. Setelah kedua sampel

perbedaan yang signifikan antara kelas

diberi perlakuan diadakan tes hasil belajar

eksperimen I dengan kelas eksperimen II.

kognitif

akuntansi

dengan

kelas

untuk

mengetahui

Model pembelajaran kooperatif tipe

belajar

Group Information Search dan STAD

diperoleh

(Student Teams Achievement Divisions),

kemudian dianalisis dengan menggunakan

kedua model pembelajaran kooperatif ini

uji-t

penelitian

sama-sama memberikan kelebihan kepada

menunjukkan bahwa sig. 0,001 atau

siswa untuk aktif belajar. Namun, model

kurang

pembelajaran

perbedaan
kognitif

pencapaian
siswa.

dua

Data

pihak.

dari

hasil
yang

Hasil

0,05.

Berdasarkan

hasil

kooperatif

tipe

STAD

analisis H0 ditolak dan H1 diterima yang

(Student Teams Achievement Divisions)

berarti terdapat perbedaan hasil belajar

memberikan hasil belajar kognitif yang

kognitif

model

lebih baik daripada model pembelajaran

Information

kooperatif tipe Group Information Search.

akuntansi

antara
Group

pembelajaran

tipe

Search

STAD

dan

(Student

Teams

Hal

tersebut

dikarenakan

model

Achievement Divisions). Hal tersebut dapat

pembelajaran

diketahui dari peningkatan nilai rata-rata

(Student Teams Achievement Divisions)

kooperatif

tipe

STAD

Deny Luvita Sari , Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Information
Search dan Student Teams Achievement Division | 11
menekankan adanya aktivitas dan interaksi

satu kelompok maka pada saat berdiskusi

diantara siswa untuk saling memotivasi

masih ada anak yang menggantungkan

bagi siswa yang berkemampuan tinggi,

jawaban pada anggota kelompoknya. Pada

sedang, dan rendah serta saling membantu

model pembelajaran ini kelompok dapat

dalam menguasai materi pelajaran untuk

dikatakan

mencapai hasil belajar yang maksimal

menyelesaikan pekerjaannya tetapi ada

melalui diskusi kelompok. Selain itu juga

sebagian siswa yang tidak ikut mencari

adanya kuis individu yang berfungsi untuk

jawaban

mengetahui

dalam

Sehingga apabila ada soal yang jenis maka

menerima materi pelajaran yang telah

siswa tersebut tidak bisa mengerjakannya.

dibahas. Nilai individu yang didapat

Hal tersebut akan berdampak pada hasil

nantinya akan berpengaruh terhadap nilai

belajar kognitif siswa tersebut menjadi

kelompok.

rendah.

pemahaman

Hal

meningkatkan

siswa

tersebut

minat

dapat

belajar

sukses

dari

apabila

permasalahan

telah

tersebut.

siswa

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan

kognitif siswa.
yang

pembahasan dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran

hasil uji-t menunjukkan sig. 0,001 atau

kooperatif tipe Group Information Search,

kurang dari 0,05, maka dapat disimpulkan

anak diberi sejumlah pertanyaan oleh guru,

H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti

secara

mencari

terdapat perbedaan hasil belajar kognitif

informasi dengan mempelajari referensi

akuntansi antara model pembelajaran tipe

atau bacaan dari berbagai sumber misalnya

Group Information Search dan STAD

dari buku teks, jurnal, dan handout.

(Student Teams Achievement Divisions).

Kelas

eksperimen

menggunakan

model

berkelompok

Masing-masing

II

anak

kelompok

menjawab

sejumlah pertanyaan yang diberikan guru
sekaligus melaporkan hasilnya kemudian
hasil diskusi dipresentasikan di depan
kelas dan dikompetisikan. Akan tetapi,
pada saat berdiskusi

siswa langsung

mengerjakan dengan kelompok masingmasing. Tanpa adanya proses aktivitas dan
interaksi yang memotivasi siswa dalam

UCAPAN TERIMA KASIH
Terselesaikannya artikel ilmiah ini
tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,
arahan dan dorongan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada (1) Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas
Maret Surakarta, khususnya ketua BKK

12 | JUPE UNS, Vol 1 No 3 Hal 1 s/d 12

Akuntansi. (2) Pembimbing I dan II, atas
segala

pengarahan

dan

bimbingannya

selama penyusunan artikel ilmiah ini (3)
Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Boyolali
yang telah memberikan ijin penelitian
skripsi ini (4) Tim Redaksi JUPE yang
telah melakukan editor artikel ini (5)
Semua

pihak

yang

telah

membantu

Silberman, M. (2010). Active Learning:
101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Yappendiks.
Siswandari. (2009). Statistika Computer
Based. Surakarta: UNS Press
Slavin, R.E. (2005). Cooperative Learning.
Diterjemahkan oleh Nurulita.
London: Allymand Bacon.
Sudjana.

(2005). Metoda Statistika.
Bandung: Tarsito Bandung.

kelancaran penyusunan artikel ilmiah ini
yang tidak mungkin penulis sebutkan satu
persatu.

DAFTAR PUSTAKA
Anitah,

S.
(2009).
Teknologi
Pembelajaran. Surakarta: Yuma
Pustaka.

Arikunto,
S.
(2005).
Manajemen
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Hadi,

S. (2003).
Pengantar).
Press.

Pendidikan (Suatu
Surakarta:
UNS

Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Krisnadi,
Dikdik.
(2009).
Dalam
penelitiannya
yang
berjudul
“Penerapan
Model
Pembelajaran
STAD (Student
Teams Achievement Divisions)
Untuk Meningkatkan Motivasi
dan Prestasi Belajar Fisika
Siswa Kelas VIIID SMPN 1
Malang
Tahun
Ajaran
2008/2009”.
Setyadi, Y.B. & Muhibbin, A. (2012).
Pedagogi Khusus Bidang Studi
Pkn dan IPS. Surakarta: Badan
Penerbit FKIP-UMS.

Supranto, J. (2000). Teknik Sampling
untuk Survey dan Eksperimen.
Jakarta: Rineka Cipta.
Suprijono, A. (2012). Cooperative
Learning. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Zaini, Munthe, Aryani. (2008). Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani.