TOKOH TOKOH TERNAMA DAN PENGARUH MEREKA

TOKOH-TOKOH TERNAMA DAN PANDANGAN MEREKA PADA
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(Morrison, George S. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini)
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Resume Filsafat Ilmu

Disusun oleh :
1. Guruh Suasana Eddy
2. Mahfuzi Irwan
3. Marta Dwi Ningrum
4. Melsafaradila
5. Shobichatul Aminah

(15704251004)
(15704251002)
(15704251001)
(15704251010)
(15704251005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NON FORMAL
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015

Every Places is The School [MAHFUZI IRWAN SARAGIH]

TOKOH-TOKOH TERNAMA DAN PANDANGAN MEREKA PADA
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
1. Martin Luther
Martin Luther (1483-1546) menekankan perlunya mendirikan sekolah untuk mengajar
anak membaca. Sekarang ini, kemampuan baca-tulis bagi semua adalah prioritas nasional.
Seperti yang dapat anda lihat dalam kotak peran keberagaman; memastikan semua anak dapat
membaca dan dapat diajar dalam bahasa ibu mereka seperti yang dikatakan Luther adalah
persoalan yang masih kita hadapi hingga sekarang.
2. John Amos Comenius
John Amos Comenius (1592-1670) meyakini bahwa pendidikan harus dimulai di usia
dini karena tanaman muda dapat ditanam, dicangkok, dipangkas, dan dibentuk. Ketika sudah
menjadi pohon, proses-proses tersebut tidak mungkin dilakukan.Selain itu Comenius juga
berpendapat bahwa pendidikan sensorik menjadi dasar semua pembelajaran dan selama
masih mungkin, semua hal harus diajarkan lewat panca indera.
3. John Locke
John Locke (1632-1704) dikenal karena teorinya tentang pikiran sebagai“ kertas

putih”. Dengan ini, Locke bermaksud mengatakan bahwa lingkungan dan pengalaman secara
harfiah membentuk pikiran. Menurutnya, perkembangan berasal dari rangsangan yang
diterima anak dari orang tua dan pengasuh serta lewat pengalaman yang mereka dapat dari
lingkungan mereka. Gagasan tentang pentingnya pengaruh lingkungan khususnya sangat
terlihat jelas dalam program-program yang mendorong dan mendukung pendidikan anak usia
dini sebagai cara untuk membantu anak mendapat dasar pembelajaran yang baik pada usia
dini Program-program yang ada pada pendidikan anak usia dini menganggap bahwa
perbedaan proses belajar, prestasi dan prilaku sangat berhubungan dengan faktor-faktor
lingkungan seperti kondisi rumah dan keluarga, latar belakang sosio ekonomi, dan
pengalaman serta pendidikan di usia dini.
4.

Jean-Jacques Rousseau
Jean-Jacques Rousseau (1712-1778) berpandangan tentang politik dan pendidikan:

”Tuhan menciptakan segalanya dalam keadaan baik; manusia mencampurinya dan segalanya
menjadi jahat.” Rousseau mendukung pendidikan “alami” untuk anak, mendukung
perkembangan anak tanpa campur tangan atau batasan yang tidak diperlukan. Menurutnya,
sifat alami anak akan menjadi apa dan siapa mereka kelak, terbuka sebagai akibat dari
perkembangan yang sesuai dengan jadwal kematangan mereka. Pendekatan seperti inilah


2

Every Places is The School [MAHFUZI IRWAN SARAGIH]
yang menjadi inti praktik pengajaran yang sesuai dengan perkembangan anak, dimana guru
anak menyesuaikan cara mengajar mereka dengan tingkat perkembangan dan kemampuan
anak.
Rousseau selalu menekankan pembelajaran yang dilakukan harus menggunakan
pendekatan alam yang disebutnya pendekatan naturalistik. Pendidikan naturalistik
membiarkan anak tumbuh tanpa intervensi dengan cara tidak membandingkan anak satu sama
lain serta memberikan kebebasan anak untuk mengeksplorasi tanpa membahayakan diri
sendiri dan orang lain. Sebagai seorang naturalist maka Rousseau menyakini agar orang
dewasa tidak memberikan batasan-batasan pada anak, karena pengaruh batasan tersebut
sangat besar, yaitu menghambat perkembangan anak. Kesiapan anak merupakan faktor
penting dalam proses pembelajaran.
5.

Johann Heinrich Pestalozzi
Johan Heinrich Pestalozzi (1746-1827) meyakini bahwa semua pendidikan berdasar


pada kesan sensorik dan bahwa lewat pengalaman sensorik yang tepat, anak-anak dapat
mencapai potensi alami mereka. Pestalozzi sangat menekankan pada pendidikan yang
memperhatikan kematangan anak. Pendidikan harus didasarkan pada pengaruh “objek
pembelajaran”, misalnya guru membawa benda sesungguhnya ketika mengajar. Pestalozzi
juga menekankan pada pengembangan aspek sosial sehingga anak dapat beradaptasi dengan
lingkungan sosialnya dan mampu menjadi anggota masyarakat yang berguna. Pendidikan
sosial akan berkembang jika pendidikan dimulai dengan pendidikan keluarga yang baik.
Peran utama pendidikan sangat ditekan pada ibu yang dapat memberikan sendi-sendi dalam
pendidikan jasmani, budi pekerti dan agama. Terdapat tiga pandangan dasar Pestalozzi, yaitu:
a. Menekankan pada pengamatan alam. Semua pengetahuan pada dasarnya bersumber dari
pengamatan yang akan menimbulkan pengertian. Namun jika pengertian tersebut tanpa
didasari pengamatan, maka akan menjadi sesuatu pengertian yang kosong (abstrak).
b. Menumbuhkan keaktifan jiwa raga anak. Melalui keaktifan anak akan mampu mengolah
kesan (hasil) pengamatan menjadi suatu pengetahuan. Keaktifan akan mendorong anak
melakukan interaksi dengan lingkungannya.
c. Pembelajaran pada anak harus berjalan secara teratur setingkat demi setingkat atau
bertahap. Prinsip ini sangat cocok dengan kodrat anak yang tumbuh dan berkembang secara
bertahap. Pandangan dasar tersebut membawa konsekuensi bahwa bahan pengembangan
yang diberikan pada anak pun harus disusun secara bertingkat, dimulai dari urutan bahan


3

Every Places is The School [MAHFUZI IRWAN SARAGIH]
yang termudah sampai tersulit, dari bahan pengembangan yang sederhana sampai yang
terkompleks.
6.

Robert Owen
Robert Owen (1771-1850) merupakan salah satu tokoh PAUD di Amerika Serikat.

Tahun 1816 ia mendirikan sekolah The Institution for The formation of Caracter di New
Lannark, Skotlandia. Ia pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1824 mendirikan sekolah anak
(infant school) yang kemudian menjadi ternama. Sekolah itu terletak di New Harmony,
Indiana.
Sekolah Owen ini dalam beberapa segi memiliki kesamaan dengan sekolah Froebel
dan pemikiran Pestalozzi, yaitu menekankan anak agara belajar dari benda-benda konkret.
Akan tetapi Owen lebih pada benda empiris. Menurutnya, ilmu pengetahuan diperoleh dari
hasil interaksi anak dengan objek.
Pada umunya TK pada abad ini masih sangat terstruktur dengan peran guru yang
sangat dominan. Meskipun begitu, pemberian pengalaman langsung dan bermain telah

dimulai. Perhatian terhadap pentingnya bermain bagi anak telah mulai tumbuh.

6.

Friedrich Wilhelm Froebel (1782-1852)
Peran pendidik adalah mengamati proses kedewasaan alami anak dan memberikan

kegiatan yang membuat mereka mempelajari apa yang siap mereka pelajari ketika mereka
siap mempelajarinya. Froebel meyakini bahwa permainan merupakan proses belajar anak.
Pembelajaran mengalir dari permainan.
7.

Maria Montesorri dan teori Montessori (1870-1952)
Montesorri mengatakan “Saya berbeda dengan rekan-rekan saya, karena saya secara

instintif merasa bahwa cacat mental lebih merupakan masalah pendidikan dari pada
kedokteran”
Peran utama guru
 Menghormati anak dan pembelajarannya


 Membuat anak sebagai pusat pembelajaran
 Mendorong pembelajaran anak
 Mengamati anak

 Mempersiapkan lingkungan pembelajaran

4

Every Places is The School [MAHFUZI IRWAN SARAGIH]
 Memperkenalkan materi pembelajaran dan mendemonstrasikan pelajaran
8.

John Dewey dan Teori Pendidikan Progresif (1858-1952)
Teori pendidikan John Dewey yang disebut progresivisme memberi penekanan pada

anak-anak dan minat mereka bukan pada mata pelajaran. Adapun prinsip dasar sekolah John
Dewey ialah:
 Pengalaman awal anak di sekolah mencerminkan kehidupan di rumah.

 Anak-anak adalah bagian dari masyarakat disekolah yang berfokus pada kerja sama.

 Pembelajaran difokuskan pada masalah-masalah yang dipecahkan anak.
 Motivasi terkait dengan pengalaman anak.

Peran guru adalah untuk memahami anak dan untuk memilih masalah-masalah yang
menstimulasi anak.

5

Every Places is The School [MAHFUZI IRWAN SARAGIH]
Referensi :
Staff UNY.____. “Model Filosofi dan Teori yang Mendasari Pendidikan Anak Usia Dini”.
Diunduh pada staffuny.ac.id pada tanggal 23 September 2015.
Morrison, George S. 2012. Dasar-DasarPendidikanAnakUsiaDini (PAUD). PT Indeks:
Jakarta

6