PENGOLAHAN LIMBAH DAN AIR docx

PENGOLAHAN LIMBAH DAN AIR

1. Apa itu limbah?
Jawab :
Limbah adalah kotoran atau limbah yang mengandung bahan berbahaya
atau beracun karena sifat, konsentrasi, atau jumlahnya yang dihasilkan dari
suatu proses pada industri-industri maupun rumah tangga baik secara
langsung atau tidak langsung dapat membahayakan lingkungan, kesehatan
manusia dan kelangsungan hidup makhluk hidup.
2. Apa ciri suatu zat dikatakan sebagai limbah?
Jawab :
Ciri suatu zat sebagai limbah yaitu memiliki bau yang tidak sedap atau
busuk, memiliki warna yang mencolok atau buram atau kusam, keruh, dan
memiliki bentuk yang tidak beraturan.
3. Mengapa terbentuknya limbah?
Jawab :
Limbah terbentuk karena adanya usaha atau kegiatan yang dilakukan
manusia, bisa karena proses alami dan non alami. Proses alami atau
degradable yaitu berasal dari daun-daun yang gugur, sedangkan proses non
alami atau non degradable yaitu produk samping yang dihasilkan dari
proses produksi didunia industri.

4. Dari mana limbah dihasilkan?
Jawab :
Limbah berasal dari suatu kegiatan manusia dan dari suatu proses produksi
diindustri yaitu proses transformasi bahan menjadi produk, sehingga
terdapat perubahan karakteristik dan sifat dari bahan yang berpotensi
merusak atau mencemari lingkungan. Berdasarkan sumbernya limbah
dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
1. Limbah Pabrik
Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena
limbah ini mempunyai kadar gas yang beracun, pada umumnya limbah ini
dibuang di sungai‐sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak
jarang warga masyarakat mempergunakan sungai untuk kegiatan sehari‐
hari, misalnya MCK (Mandi, Cuci,Kakus) dan secara langsung gas yang
dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut dikonsumsi dan dipakai oleh
masyarakat.
2. Limbah Rumah tangga

Limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga limbah ini dapat
berupa sisa‐sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan lain-lain,
dapat juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah ini juga memiliki

daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.
3. Limbah Industri
Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau
perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya
diantaranya asam anorganik dan senyawa orgaik, zat‐zat tersebut jika
masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat
membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan,bebek
dan makluk hidup lainnya termasuk juga manusia
5. Mengapa timbul limbah?
Jawab :
Timbulnya suatu limbah karena adanya suatu usaha atau kegiatan yang
dilakukan oleh manusia, limbah dari buangan atau sisa olahan produk
yang sudah tidak terpakai lagi dan dapat berasal dari alam misalnya limbah
daun dari tanaman yang sudah kering. Standar kehidupan yang tinggi,
populasi penduduk, ketatnya arus industrialisasi dan urbanisasi juga telah
meningkatkan level kontaminan baik itu organik maupun anorganik dan
meningkatkan kuantitas produksi limbah.
6. Berapa jumlah limbah?
Jawab :
Sampah yang dihasilkan Indonesia secara keseluruhan mencapai 175.000

ton per hari atau 0,7 kilogram per orang. Jumlah sampah Indonesia akan
terus meningkat jika penanganan sampah belum serius. Dan diprediksikan
pada tahun 2019 produksi sampah di Indonesia akan menyentuh 67,1 ton
sampah per tahun.
7. Bisakah limbah dihilangkan?
Jawab :
Limbah tidak bisa dihilangkan. Limbah hanya bisa diolah tetapi tidak bisa
dihilangkan karena setiap kegiatan atau proses akan menghasilkan suatu
limbah.
8. Mengapa limbah perlu dikelola?
Jawab :
Agar sesuai dengan baku mutu yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Sehingga ketika dibuang kelingkungan hidup tidak membahayakan
ekosistem dan makhluk hidup disekitar lingkungan tersebut.
9. Apa akibatnya jika limbah tidak dikelola?
Jawab :

Akan menyebabkan berbagai pencemaran baik pencemaran udara,
pencemaran air, pencemaran tanah dan pencemaran lain yang dapat
menyebabkan terganggunya kesehatan manusia serta ekosistem alam.

10. Apa tujuan pengolahan limbah?
Jawab :
Untuk menurunkan kandungan bahan organik, bahan pencemar dan bahan
berbahaya lainnya didalam limbah, sehingga diperoleh konsentrasi yang
aman untuk dibuang dan tidak membahayakan untuk lingkungan.
11. Bagaimana limbah diolah?
Jawab :
Berikut adalah mekanisme pengolahan limbah:

Adapun pengolahan limbah berdasarkan wujudnya sebagai berikut :
a. Pengolahan limbah cair

1. Pretreatment = menyaring partikulat-partikulat atau padatan yang
terapung pada limbah cair.
2. Pimary treatment = Pada tahapan ini dilakukan penyaringan
terhadap padatan halus atau zat warna terlarut maupun
tersuspensivyang tidak terjaring pada penyaringan terdahulu. Ada
dua metode utama yang dapat dilakukan yaitu pengolahan secara
kimia dan fisika. Pengolahan secara kimia dilakukan dengan cara
mengendapkan bahan padatan melalui penambahan zat kimia.

Reaksi yang terjadi akan menyebabkan berat jenis bahan padatan
menjadi lebih besar daripada air. Tidak semua reaksi dapat berlaku
untuk semua senyawa kimia (terutama senyawa organik).
Pengolahan secara fisika dilakukan melalui pengendapan maupun
pengapungan yang ditujukan untuk bahan kasar yang terkandung
dalam air limbah. Pengapungan dilakukan dengan memasukkan
udara ke dalam air dan menciptakan gelembung gas sehingga
partikel halus terbawa bersama gelembung ke permukaan air.
Sementara itu, pengendapan (tanpa penambahan bahan kimia)
dilakukan dengan memanfaatkan kolam berukuran tertentu untuk
mengendapkan partikel-partikel dari air yang mengalir di atasnya.
3. Secondary treatment = Tahap ini melibatkan proses biologis yang
bertujuan untuk menghilangkan bahan organik melalui proses
oksidasi biokimia. Di dalam proses biologis ini, banyak
dipergunakan reaktor lumpur aktif dan trickling filter.
4. Tertiary treatment = Pengolahan tersier merupakan tahap
pengolahan tingkat lanjut yang ditujukan terutama untuk
menghilangkan senyawa organik maupun anorganik. Proses pada
tingkat lanjut ini dilakukan melalui proses fisik (filtrasi, destilasi,
pengapungan, pembekuan, dan lain-lain), proses kimia (absorbsi

karbon aktif, pengendapan kimia, pertukaran ion, elektrokimia,
sedimentasi, klorinasi, netralisasi, oksidasi dan reduksi, dll), dan
proses biologi (pembusukan oleh bakteri dan nitrifikasi alga).
b. Pengolahan limbah padat
1. Sanitary landfill, sampah ditimbun dalam lubang yang dialasi
iapisan lempung dan lembaran plastik untuk mencegah
perembesan limbah ke tanah. Pada landfill yang lebih modern lagi,
biasanya dibuat sistem Iapisan ganda (plastik – lempung – plastik –
lempung) dan pipa-pipa saluran untuk mengumpulkan cairan serta
gas metan yang terbentuk dari proses pembusukan sampah. Gas
tersebut kemudian dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.
2. Insinerasi = pembakaran sampah/limbah padat menggunakan suatu
alat yang disebut insinerator.Kelebihan dari proses insinerasi
adalah volume sampah berkurang sangat banyak (bisa mencapai 90
%). Selain itu, proses insinerasi menghasilkan panas yang dapat

dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik atau untuk pemanas
ruangan.
3. Teknologi pemanfaat sampah yaitu dengan cara mendaurulang
samapah non hayati sebagai sumber bahan baku industri.

4. Pirolisa = proses konversi bahan organik padat melalui pemanasan
tanpa kehadiran oksigen.
5. Gasifikasi = proses konversi termokimia padatan organik menjadi
gas.
c. Pengolahan limbah gas
1. Pemisahan secara mekanis
2. Pemisahan dengan cara penapisan
3. Pemisahan dengan cara basah
4. Pemisahan secara elektrostatik
12. Apa limbah memiliki manfaat?
Jawab :
Ya, limbah memiliki manfaat. Seperti teknologi Co – processing yang
dijalankan oleh PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk yang memanfaat
limbah termasuk limbah B3 dari industri apapun (industri pupuk, besi baja,
tekstil, makanan, dll) dengan cara mengolah limbah-limbah tersebut
menjadi bahan baku pembuatan semen.
13. Mana menurut mahasiswa yang penting, mengolah limbah atau
memanfaatkan limbah ?
Jawab :
Memanfaatkan limbah, karena memanfaatkan limbah berarti mengolah

limbah dari yang tidak bernilai dan tidak berguna menjadi sesuatu yang
bernilai dan berguna.
14. Sampai kapan kita berhenti mengolah limbah?
Jawab :
Kita tidak akan berhenti atau beristirahat mengolah limbah karena itu
adalah hal yang tidak mungkin sebab setiap aktivitas manusia akan
menghasilkan limbah.
15. Mengapa di jurusan teknik kimia diperlukan matakuliah pengolahan
limbah?
Jawab :
Karena limbah paling berbahaya dan paling banyak dihasilkan dari proses
kimia, oleh karena itu sebagai penghasil limbah terbanyak maka kita pula
yang harus mengolah limbah tersebut supaya tidak merusak lingkungan
untuk kelangsungan hidup makhluk hidup.
16. Apa tujuan mempelajari limbah?
Jawab :

Untuk mengetahui karakteristik limbah, proses terjadinya limbah, jenisjenis limbah dan cara pengelolaan limbah yang baik dan benar menurut
peraturan pemerintah.
17. Sudah bebaskah kita dari limbah?

Jawab :
Belum, karena dalam kehidupan sehari-hari selalu dikelilingi limbah mulai
dari bangun tidur sampai tidur kembali.
18. Apa manfaat matakuliah pengolahan limbah?
Jawab :
Memberikan pengetahuan tentang bahaya limbah, kandungan-kandungan
yang ada didalam limbah dan bagaimana pengolahan atau penanganan
limbah yang baik dan benar berdasarkan wujudnya.
19. Apa jenis limbah dan bagaimana cara pengolahannya?
Jawab :
Limbah berdasarkan wujudnya dibagi menjadi tiga yaitu, limbah padat,
limbah cair dan limbah gas.Pengolahan limbah bergantung pada wujudnya
dan karakteristik limbah. Cara mengolah limbah berdasarkan wujudnya
sebagai berikut :
d. Pengolahan limbah cair
5. Pretreatment = menyaring partikulat-partikulat atau padatan yang
terapung pada limbah cair.
6. Pimary treatment = Pada tahapan ini dilakukan penyaringan
terhadap padatan halus atau zat warna terlarut maupun
tersuspensivyang tidak terjaring pada penyaringan terdahulu. Ada

dua metode utama yang dapat dilakukan yaitu pengolahan secara
kimia dan fisika. Pengolahan secara kimia dilakukan dengan cara
mengendapkan bahan padatan melalui penambahan zat kimia.
Reaksi yang terjadi akan menyebabkan berat jenis bahan padatan
menjadi lebih besar daripada air. Tidak semua reaksi dapat berlaku
untuk semua senyawa kimia (terutama senyawa organik).
Pengolahan secara fisika dilakukan melalui pengendapan maupun
pengapungan yang ditujukan untuk bahan kasar yang terkandung
dalam air limbah. Pengapungan dilakukan dengan memasukkan
udara ke dalam air dan menciptakan gelembung gas sehingga
partikel halus terbawa bersama gelembung ke permukaan air.
Sementara itu, pengendapan (tanpa penambahan bahan kimia)
dilakukan dengan memanfaatkan kolam berukuran tertentu untuk
mengendapkan partikel-partikel dari air yang mengalir di atasnya.
7. Secondary treatment = Tahap ini melibatkan proses biologis yang
bertujuan untuk menghilangkan bahan organik melalui proses

oksidasi biokimia. Di dalam proses biologis ini, banyak
dipergunakan reaktor lumpur aktif dan trickling filter.
8. Tertiary treatment = Pengolahan tersier merupakan tahap

pengolahan tingkat lanjut yang ditujukan terutama untuk
menghilangkan senyawa organik maupun anorganik. Proses pada
tingkat lanjut ini dilakukan melalui proses fisik (filtrasi, destilasi,
pengapungan, pembekuan, dan lain-lain), proses kimia (absorbsi
karbon aktif, pengendapan kimia, pertukaran ion, elektrokimia,
sedimentasi, klorinasi, netralisasi, oksidasi dan reduksi, dll), dan
proses biologi (pembusukan oleh bakteri dan nitrifikasi alga).
e. Pengolahan limbah padat
6. Sanitary landfill, sampah ditimbun dalam lubang yang dialasi
iapisan lempung dan lembaran plastik untuk mencegah
perembesan limbah ke tanah. Pada landfill yang lebih modern lagi,
biasanya dibuat sistem Iapisan ganda (plastik – lempung – plastik –
lempung) dan pipa-pipa saluran untuk mengumpulkan cairan serta
gas metan yang terbentuk dari proses pembusukan sampah. Gas
tersebut kemudian dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.
7. Insinerasi = pembakaran sampah/limbah padat menggunakan suatu
alat yang disebut insinerator.Kelebihan dari proses insinerasi
adalah volume sampah berkurang sangat banyak (bisa mencapai 90
%). Selain itu, proses insinerasi menghasilkan panas yang dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik atau untuk pemanas
ruangan.
8. Teknologi pemanfaat sampah yaitu dengan cara mendaurulang
samapah non hayati sebagai sumber bahan baku industri.
9. Pirolisa = proses konversi bahan organik padat melalui pemanasan
tanpa kehadiran oksigen.
10. Gasifikasi = proses konversi termokimia padatan organik menjadi
gas.
f. Pengolahan limbah gas
5. Pemisahan secara mekanis
6. Pemisahan dengan cara penapisan
7. Pemisahan dengan cara basah
8. Pemisahan secara elektrostatik