Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Software Pengelolaan Keuangan Daerah Dengan Manfaat Sistem Sebagai Variabel Intervening di Pemerintah Kota Tebing Tinggi Chapter III VI

BA B III
K E R A NGK A K ONSE PT UA L DA N HIPOT E SIS

3.1.

K erangka K onseptual
Erlina (2008) menyatakan bahwa kerangka konsep akan menghubungkan

secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu antara variabel bebas
dengan variabel terikat. Dengan demikian dapat diartikan bahwa kerangka
konseptual menunjukkan ketertautan diantara variabel-variabel yang digunakan,
diteliti dan dianalisis dalam penelitian. V ariabel yang digunakan, diteliti, dan
dianalisis dalam penelitian ini yaitu variabel independen, variabel dependen dan
variabel intervening. V ariabel independen terdiri dari kualitas sistem (X 1),
kualitas informasi (X 2), dan pelatihan (X 3). V ariabel dependennya adalah kepuasan
pengguna (Y 2) dan variabel intervening adalah manfaat sistem (Y 1).
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang digunakan dalam
penelitian ini, maka dibangun suatu kerangka konseptual yang menunjukkan arah
pengujian pengaruh variabel kualitas sistem, kualitas informasi dan pelatihan
tehadap kepuasan pengguna dengan manfaat sistem sebagai variabel intervening.
K erangka konsep yang akan diteliti ditunjukkan pada gambar 3.1.


33

Universitas Sumatera Utara

34

K ualitas Sistem
(X 1)

K ualitas Informasi
(X 2)

Manfaat Sistem
(Y 1)

K epuasan Pengguna
(Y 2)

Pelatihan

(X 3)

Gambar 3.1 K erangka K onseptual
Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka dapat dijelaskan hubungan
antara variabel sebagai berikut :

3.1.1.

Pengaruh K ualitas Sistem (X 1) T erhadap K epuasan Pengguna (Y 2)
K ualitas sistem digunakan untuk mengukur kualitas sistem informasi itu

sendiri yakni kombinasi hardware dan software dalam sistem informasi yang
merujuk pada seberapa baik kemampuan hardware dan software, serta prosedur
dari sistem informasi dapat menyediakan informasi kebutuhan pengguna.
Gondodiyoto (2007) menyebutkan bahwa produk sistem informasi untuk
dukungan dan pemenuhan kebutuhan user harus andal, dapat memenuhi
kebutuhan dan memuaskan, kualitas sistem yang rendah menimbulkan berbagai
masalah dalam implementasi. K ualitas sistem dinilai secara subyektif oleh
pengguna, apabila kualitas sistem baik menurut persepsi pemakainya, maka
mereka akan cenderung merasa puas dalam menggunakan sistem tersebut.

Pengguna akan merasa puas jika sistem informasi yang digunakan bersifat

Universitas Sumatera Utara

35

fleksibel, memiliki sistem pengamanan data, kesalahan-kesalahan dalam proses
penginputan data dengan segera dapat dikoreksi serta sistem informasi mudah
untuk dipahami dan digunakan. Dengan demikian dapat diindikasikan bahwa
kualitas sistem berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna, atau dengan kata
lain semakin baik kualitas sistem, maka akan semakin meningkatkan kepuasan
pengguna sistem informasi.

3.1.2. Pengaruh K ualitas Informasi (X 2) T erhadap K epuasan Pengguna (Y 2)
K ualitas informasi merupakan kualitas output yang berupa informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan. K ualitas informasi yang
dihasilkan sistem informasi merupakan salah satu ukuran keberhasilan
implementasi, sekaligus merupakan faktor yang mempengaruhi kepuasan
pengguna. K ualitas informasi dinilai secara subyektif oleh pemakai, semakin baik
kualitas informasi akan semakin tepat pula keputusan yang diambil, dan

selanjutnya meningkatkan kepuasan penggunanya. Sebaliknya, apabila informasi
yang dihasilkan tidak berkualitas, maka akan berpengaruh negatif pada kepuasan
pemakai. Pengguna akan merasa puas jika informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi bersifat akurat, dapat dipercaya kebenarannya, dapat diperoleh dengan
tepat waktu, relevan, mudah untuk dipahami dan informasi disajikan secara detail.
Petter et al. (2008) dalam Falgenti dan Pahveli (2013) menyatakan bahwa saat
mengukur kepuasan pengguna akhir, kualitas informasi seringkali menjadi salah
satu variabel pokok, sehingga seringkali dianggap sebagai sebuah komponen
kepuasan pengguna. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi
berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna, atau semakin baik kualitas
informasi maka semakin tinggi tingkat kepuasan pengguna sistem informasi.

Universitas Sumatera Utara

36

3.1.3.

Pengaruh Pelatihan (X 3) T erhadap K epuasan Pengguna (Y 2)
Dalam fase implementasi suatu sistem informasi, pelatihan bagi


pengguna sangat penting dengan tujuan pengembangan kompetensi untuk
menjamin keberhasilan sistem informasi yang akan atau sedang dijalankan.
Pelatihan merupakan proses untuk meningkatkan pemahaman pengguna tentang
penggunaan sistem informasi, peningkatakan kemampuan teknis, dan mengetahui
lebih jauh/spesifik mengenai produk sistem informasi tersebut menyangkut
bagaimana cara kerja program disetiap langkah yang akan mereka kerjakan.
Melalui pelatihan, pengguna akan mampu mengeksploitasi secara maksimal
fungsi-fungsi yang disediakan oleh sistem informasi sehingga pengguna dapat
merasakan berbagai manfaatnya dalam mendukung pekerjaannya. Pengguna akan
merasa puas jika pelatihan diberikan oleh tenaga profesional yang ahli
dibidangnya, mampu memotivasi pengguna dan memiliki manfaat bagi pengguna.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelatihan bagi pengguna berpengaruh
positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.

3.1.4.

Pengaruh Manfaat Sistem (Y 1) T erhadap K epuasan Pengguna (Y 2)
Manfaat sistem menunjukkan sejauh mana seseorang percaya bahwa


menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerjanya. J adi, manfaat sistem
merupakan suatu

kepercayaan tentang

proses

pengambilan

keputusan.

J ika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi berguna, dia akan
menggunakannya, demikian sebaliknya jika seseorang merasa bahwa sistem
informasi kurang berguna, dia tidak akan menggunakannya. Manfaat-manfaat
yang diharapkan dari penggunaan sebuah sistem informasi antara lain sistem
informasi mampu mempercepat dalam penyelesaian pekerjaan, meningkatkan

Universitas Sumatera Utara

37


kinerja, meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan efektifitas tugas, dan
mempermudah dalam menyelesaikan pekerjaan pengguna. Radityo dan Zulaikha
(2007) mengemukakan bahwa manfaat-manfaat yang berupa meningkatnya kinerja
individu atas penggunaan sistem akan meningkatkan kepuasan pengguna,
tingginya derajat manfaat yang diperoleh mengakibatkan pemakai akan lebih
puas. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi manfaat sistem bagi pengguna,
maka akan semakin meningkatkan kepuasan pengguna, atau dengan kata lain
manfaat sistem berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.

3.1.5.

Pengaruh K ualitas Sistem (X 1) T erhadap K epuasan Pengguna (Y 2)
Melalui Manfaat Sistem (Y 1)
K ualitas sistem yang baik akan meningkatkan manfaat bagi pengguna,

yaitu berupa meningkatnya efektifitas kinerja pengguna. Istianingsih dan Wijanto
(2008) mengemukakan bahwa jika pengguna software akuntansi yakin dengan
kualitas sistem yang digunakannya, dan merasakan bahwa menggunakan sistem
tersebut tidak sulit, maka mereka akan percaya bahwa penggunaan sistem tersebut

akan memberikan manfaat yang lebih besar dan akan meningkatkan kinerja
mereka. Hal ini berarti bahwa semakin baik kualitas sistem berdasarkan persepsi
pengguna, maka akan semakin meningkat manfaat yang dirasakan oleh
pengguna. Meningkatnya manfaat yang diperoleh akan menjadikan pengguna
sistem informasi lebih puas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin
baik kualitas sistem maka akan semakin meningkatkan kepuasan pengguna
jika pengguna merasakan manfaat dari pemakaian sistem informasi, atau dapat
juga dikatakan bahwa kualitas sistem berpengaruh positif terhadap kepuasan

Universitas Sumatera Utara

38

pengguna sistem informasi melalui manfaat sistem yang dirasakan oleh
pengguna sistem informasi.

3.1.6.

Pengaruh K ualitas Informasi
(X 2)

T erhadap
Pengguna (Y 2) Melalui Manfaat Sistem (Y 1)

K epuasan

K ualitas informasi mengacu pada karakteristik informasi yang dihasilkan
oleh suatu sistem informasi. Informasi yang berkualitas menunjukkan bahwa
informasi yang disajikan sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna.
Istianingsih dan Wijanto (2008) mengemukakan bahwa jika informasi yang
dihasilkan dari software akuntansi yang digunakan semakin akurat, tepat waktu,
dan memiliki reliabilitas yang baik, maka akan semakin meningkatkan
kepercayaan pemakai sistem tersebut. Peningkatan kepercayaan pemakai sistem
informasi

diharapkan

akan

semakin


meningkatkan

kinerja

mereka.

Hal ini memberikan gambaran bahwa semakin baik kualitas informasi
berdasarkan persepsi pengguna, maka akan semakin meningkat manfaat yang
dirasakan oleh pengguna, meningkatnya manfaat yang diperoleh akan
meningkatkan kepuasan pengguna sistem informasi, atau dengan kata lain kualitas
informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna melalui manfaat sistem yang
dirasakan oleh pengguna sistem informasi.

3.1.7.

Pengaruh Pelatihan (X 3) T erhadap K epuasan Pengguna (Y 2) Melalui
Manfaat Sistem (Y 1)
Nasution (2004) menyatakan bahwa kemanfaatan penggunaan teknologi

informasi dapat diketahui dari kepercayaan pengguna dengan menggunakan

komputer sangat membantu dan mempertinggi prestasi kerja yang akan
dicapainya, atau dengan kata lain orang tersebut mempercayai penggunaan

Universitas Sumatera Utara

39

teknologi informasi telah memberikan manfaat terhadap pekerjaan dan pencapaian
prestasi kerjanya. Prestasi kerja dapat ditingkatkan melalui pelatihan, pelatihan
yang dilaksanakan atau diikuti oleh pengguna merupakan pengembangan keahlian
untuk diimplementasikan dalam pekerjaannya yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kinerjanya. Montazemi (1988) dalam K omara (2005) menyatakan
bahwa dengan pelatihan dan pendidikan,
kemampuan untuk

mengidentifikasi

pengguna bisa mendapatkan

persyaratan informasi

mereka dan

kesungguhan serta keterbatasan sistem informasi, dan kemampuan ini dapat
mengarah pada peningkatan kinerja. Hal ini berarti bahwa pelatihan bagi
penggguna akan meningkatkan manfaat sistem informasi bagi peningkatan kinerja
pengguna, meningkatnya manfaat yang diperoleh akan semakin meningkatkan
kepuasan pengguna sistem informasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pelatihan bagi pengguna berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem
informasi melalui manfaat sistem.

3.2.

Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian diartikan sebagai jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2013). Berdasarkan kerangka konsep yang
telah dibangun, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

1.

K ualitas sistem, kualitas informasi, dan pelatihan berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan pengguna secara simultan maupun parsial.

2.

K ualitas sistem, kualitas informasi dan pelatihan berpengaruh terhadap
kepuasan pengguna melalui manfaat sistem.

Universitas Sumatera Utara

BA B IV
ME T ODE PE NE L IT IA N

4.1.

J enis Penelitian
J enis penelitian ini adalah penelitian kausal (Causal Research) yang

bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan sebab akibat antara berbagai variabel.
Penelitian kausal bertujuan untuk menguji hipotesis dan merupakan penelitian yang
menjelaskan

fenomena

dalam

bentuk

hubungan

antar

variabel

(Erlina, 2008). Hasil pengujian digunakan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan
penelitian,

mendukung

atau

menolak

hipotesis

yang

dikembangkan

dari telaah teoritis.

4.2.

L okasi dan W aktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 31 SK PD di L ingkungan Pemerintah K ota

T ebing Tinggi. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan mulai Februari 2016
sampai dengan J uli 2016, rincian jadwal penelitian dapat dilihat pada lampiran I.

4.3.

Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2014), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna akhir software pengelolaan
keuangan daerah yaitu Pegawai Negeri Sipil pada SK PD di L ingkungan
Pemerintah K ota Tebing Tinggi yang menggunakan software pengelolaan
keuangan daerah dalam membantu pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya,

40

Universitas Sumatera Utara

41

yaitu Bendahara, Pejabat Penatausahaan K euangan (PPK ), serta K epala Sub
Bagian Program dan Perundang-Undangan yang berjumlah 96 orang sebagaimana
dapat dilihat pada lampiran II. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah metode sampling jenuh atau sensus. Menurut Sugiyono (2014) sampling
jenuh merupakan teknik pengambilan sampel dimana seluruh anggota populasi
digunakan sebagai sampel atau dengan istilah lain disebut dengan sensus.

4.4.

Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut

L ubis (2012) data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti
pada saat berlangsungnya penelitian. Data primer pada penelitian ini berasal dari
hasil kuesioner yang diisi oleh responden. Menurut Sugiyono (2014), kuesioner
merupakan tehnik pengumpulan data dimana partisipan/responden mengisi
pertanyaan atau pernyataan tertulis kemudian setelah diisi dengan lengkap oleh
responden dikembalikan kepada peneliti. K uesioner yang digunakan diadopsi dari
penelitian K urniati (2012) untuk mengukur variabel kualitas sistem, kualitas
informasi, manfaat sistem dan kepuasan pengguna, sedangkan untuk mengukur
variabel pelatihan diadaptasi dari kuesioner yang digunakan oleh Fitri (2012),
kuesioner yang digunakan dapat dilihat pada lampiran III.

4.5.

Definisi Operasional dan Metode Pengukuran V ariabel
Definisi operasional dari masing-masing varibel merupakan definisi yang

dijadikan sebagai dasar untuk menentukan besarnya nilai dari masing-masing
variabel tersebut. V ariabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
variabel dependen yaitu kepuasan pengguna, variabel independen yaitu kualitas

Universitas Sumatera Utara

42

sistem,

kualitas

informasi,

dan

pelatihan,

serta

variabel

intervening

yaitu manfaat sistem. Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan
skala pengukuran interval. Menurut L ubis (2012), skala interval adalah skala
pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak konstruk yang diukur
tetapi tidak menggunakan angka nol sebagai titik awal perhitungan dan bukan
angka absolut. Pertanyaan atau pernyataan yang diajukan dalam kuesioner pada
penelitian ini diukur dengan skala interval menggunakan lima angka penilaian
yaitu dengan skor 1 sampai 5, dimana skor 5 (SS = Sangat Setuju),
skor 4 (S = Setuju), skor 3 (N = Netral), skor 2 (TS = T idak Setuju) dan
skor 1 (STS = Sangat T idak Setuju).

a. V ariabel Dependen
V ariabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan pengguna.
K epuasan pengguna adalah tingkat kepuasan pengguna terhadap software
pengelolaan keuangan daerah dan output yang dihasilkan. Indikator untuk variabel
kepuasan pengguna sistem terdiri dari kelengkapan isi, keakuratan, tampilan,
kemudahan dan ketepatan.

b. V ariabel Independen
1.

K ualitas Sistem (X 1)
K ualitas sistem adalah kualitas software pengelolaan keuangan daerah
dilihat dari persepsi pengguna. Indikator untuk variabel kualitas sistem
terdiri dari fleksibilitas, keamanan, mudah dikoreksi, mudah dipahami,
dan mudah digunakan.

Universitas Sumatera Utara

43

2.

K ualitas Informasi (X 2)
K ualitas informasi adalah kualitas informasi (output) yang dihasilkan oleh
software pengelolaan keuangan daerah dilihat dari persepsi pengguna.
Indikator untuk variabel kualitas informasi terdiri dari akurat, dapat
dipercaya, tepat waktu, relevan, mudah dipahami, dan detail.

3.

Pelatihan (X 3)
Pelatihan adalah usaha secara formal untuk tujuan transfer pengetahuan
tentang software pengelolaan keuangan daerah secara spesifik dan
peningkatan kemampuan teknis pengguna. Indikator untuk variabel
pelatihan terdiri dari intentitas pelatihan dan peningkatan profesionalisme.

c. V ariabel Intervening
V ariabel intervening dalam penelitian ini adalah manfaat sistem.
Manfaat sistem adalah persepsi pengguna terhadap dampak penggunaan software
pengelolaan keuangan daerah dalam meningkatkan kinerjanya. Indikator untuk
variabel manfaat sistem terdiri dari mempercepat pekerjaan, meningkatkan
kinerja, meningkatkan produktivitas, meningkatkan efektivitas, mempermudah
pekerjaan, dan bermanfaat.

T abel 4.1 Definisi Operasional dan Pengukuran V ariabel
V ariabel
V ariabel Dependen
K epuasan Pengguna
(Y 2)

Definisi Operasional

K epuasan pengguna
adalah tingkat kepuasan
pengguna terhadap
software pengelolaan
keuangan daerah dan
output yang dihasilkan

a.
b.
c.
d.
e.

Parameter

Skala

K elengkapan Isi
K eakuratan
Tampilan
K emudahan
K etepatan

Interval

Universitas Sumatera Utara

44

V ariabel Independen
K ualitas Sistem
(X 1)

K ualitas Informasi
(X 2)

Pelatihan
(X 3)

K ualitas sistem adalah
kualitas software
pengelolaan keuangan
daerah dilihat dari
persepsi pengguna

a.
b.
c.
d.
e.

K ualitas informasi adalah
kualitas informasi
(output) yang dihasilkan
oleh software pengelolaan
keuangan daerah dilihat
dari persepsi pengguna
Pelatihan adalah usaha
secara formal untuk
tujuan transfer
pengetahuan tentang
software secara spesifik
dan peningkatan
kemampuan teknis
pengguna

a.
b.
c.
d.
e.
f.
a.

Manfaat sistem adalah
persepsi pengguna
terhadap dampak
penggunaan software
pengelolaan keuangan
daerah dalam
meningkatkan kinerjanya

a. Mempercepat
pekerjaan
b. Meningkatkan
kinerja
c. Meningkatkan
produktivitas
d. Meningkatkan
efektifitas
e. Mempermudah
Pekerjaan
f. Bermanfaat

Fleksibilitas
K eamanan
Mudah dikoreksi
Mudah dipahami
Mudah digunakan

A kurat
Dapat dipercaya
Tepat waktu
Relevan
Mudah dipahami
Detail
Intentitas
pelatihan
b. Peningkatan
profesionalisme

Interval

Interval

Interval

V ariabel Intervening
Manfaat Sistem
(Y 1)

4.6.

Interval

Metode dan T ehnik A nalisis Data
Metode analisis data yang digunakan terdiri dari analisis regresi linier

berganda (multi linear regression analysis) dan analisis jalur (path analysis),
dengan tingkat toleransi a 0.05 yang diolah menggunakan bantuan software SPSS
(Statistical Package for Social Science).

Universitas Sumatera Utara

45

4.6.1

Uji K ualitas Data
Uji kualitas data dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data

yang terdapat pada kuesioner penelitian. Uji kualitas data dilakukan dengan uji
validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk
mengetahui ketepatan atau akurasi alat ukur dalam mengukur objek yang diteliti.
Dalam penelitian ini dilakukan uji pendahuluan atau pilot test terhadap ukuranukuran yang digunakan dalam variabel. K uesioner penelitian yang telah disusun
akan diujikan kepada 30 Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah K ota Tebing yang
terdiri dari Pegawai Negeri Sipil yang pernah menjadi pengguna akhir software
pengelolaan keuangan daerah dan Pegawai Negeri Sipil yang turut menggunakan
software pengelolaan keuangan daerah dalam membantu tugas-tugas Bendahara,
Pejabat Penatausahaan K euangan, dan K epala Sub Bagian Program dan
Perundang-Undangan pada SK PD di lingkungan Pemerintah K ota Tebing T inggi.

4.6.1.1. Uji V aliditas Instrumen Penelitian
K ualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian
dapat dievaluasi melalui uji validitas. Uji validitas digunakan untuk menguji apakah
instrumen penelitian yang telah disusun benar-benar akurat dilakukan.
Menurut Ghozali (2013), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Uji

validitas dihitung dengan menggunakan korelasi

pearson

(Pearson Correlation). J ika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada
angka kritik (rhitung > rtabel) maka instrumen tersebut dikatakan valid.

Universitas Sumatera Utara

46

4.6.1.2. Uji R eliabilitas Instrumen Penelitian
Menurut Ghozali (2013), reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas
bertujuan untuk mengukur tingkat konsistensi antara hasil pengamatan dengan
instrumen atau alat ukur yang digunakan pada waktu yang berbeda-beda.
Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan atau pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap semua
butir pernyataan yang telah lolos uji validitas dengan berdasarkan koefisien
Cronbach’s Alpha. K riteria pengambilan keputusan jika nilai koefisien
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 (Cronbach’s Alpha > 0,6), maka instrumen
penelitian dinyatakan reliabel.

4.6.2.

Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2014), statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan

untuk

menganalisis

data

dengan

mendeskripsikan

atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik deskriptif memberikan
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar
deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness
(kemencengan distribusi), Ghozali (2013).

4.6.3.

Uji A sumsi K lasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis

regresi berganda perlu dilakukan pengujian asumsi klasik sebagai persyaratan

Universitas Sumatera Utara

47

dalam analisis agar data dapat bermakna dan bermanfaat. Pengujian asumsi klasik
yang dilakukan untuk menentukan syarat persamaan pada model regresi dan dapat
diterima secara ekonometrik, dalam analisis ini perlu dilihat terlebih
dahulu apakah data penelitian ini bisa dilakukan pengujian model regresi.
Pengujian asumsi klasik terdiri dari pengujian normalitas, multikolinearitas,
dan heteroskedastisitas.

4.6.3.1. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati
normal. A da dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. A nalisis grafik dilakukan
dengan cara melihat grafik histogram dan normal p-p plot. Data terdistribusi
secara normal jika grafik histogram membentuk pola distribusi yang seimbang
dan grafik normal p-p plot menunjukkan data menyebar di sekitar garis diagonal.
Sedangkan uji statistik dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk
menentukan normalitas distribusi residual, jika sig atau p-value > 0,05 maka data
berdistribusi normal (Ghozali, 2013).

4.6.3.2. Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali (2013) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen), pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel bebas. J ika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat masalah

Universitas Sumatera Utara

48

multikolonieritas. Selain itu deteksi terhadap multikolonieritas juga bertujuan
untuk menghindari kebiasan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai
pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari besaran
Variance Inflation F actor (VIF ) dan tolerance, dengan ketentuan jika nilai
tolerance < 0,1 dan VIF > 10, terjadi multikolinearitas. Sebaliknya, jika nilai
tolerance > 0,1 dan VIF < 10, tidak terjadi multikolinearitas.

4.6.3.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan yang lain. J ika variance dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, Ghozali (2013).
Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas pada model dilakukan dengan
uji glejser. Uji glejser dilakukan dengan cara dengan meregres variabel independen
terhadap

nilai

absolut

residual.

Suatu

data dikatakan

terbebas

dari

penyimpangan heteroskedastisitas menurut uji glejser apabila probabilitas
signifikansinya > 0,05 (Ghozali, 2013).

4.6.4.

Pengujian Hipotesis

4.6.4.1. Pengujian Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis pertama pada penelitian ini yaitu pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis pertama ini
menggunakan analisis regresi linear berganda yaitu dengan menguji apakah
seluruh variabel independen berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap

Universitas Sumatera Utara

49

variabel dependen. Pengujian hipotesis dilakukan melalui koefisien determinasi
(R2), uji statistik F , dan uji statistik t. Persamaan regresi hipotesis pertama yaitu
sebagai berikut:
Y 2 = a + b1X 1 + b2X 2 + b3X 3 + Ɛ
dimana :
Y2
a
b1, b2, b3,
X1
X2
X3
Ɛ
a.

= K epuasan Pengguna
= K onstanta
= K oefisien Regresi X 1, X 2 , X 3
= K ualitas Sistem
= K ualitas Informasi
= Pelatihan
= Error

Uji Statistik F
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini digunakan derajat
keyakinan 95% atau a = 5%. Pengujian statistik F ini dilakukan dengan
membandingkan antara nilai Sig. F dengan a.
1. Pengujian Hipotesis
Ho : b1 = b2 = b3 = 0, artinya kualitas sistem, kualitas informasi dan pelatihan
secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pengguna.
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya kualitas sistem, kualitas informasi dan pelatihan
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna.
2. K riteria Pengambilan K eputusan
Ho diterima, jika F Sig. > a 0,05
Ho ditolak, jika F Sig. < a 0,05

Universitas Sumatera Utara

50

b. Uji Statistik t
Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan uji t. Uji statistik t
pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).
Dalam penelitian ini digunakan derajat keyakinan 95% atau a = 5%. Pengujian
statistik t ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai Sig. t dengan a.
1.

Pengujian Hipotesis
Ho : bi = 0, artinya kualitas sistem, kualitas informasi dan pelatihan secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna.
Ha : bi ≠ 0, artinya kualitas sistem, kualitas informasi dan pelatihan secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna.

2. K riteria Pengambilan K eputusan
Ho diterima, jika tSig. > a 0,05
Ho ditolak, jika tSig. < a 0,05

c.

K oefisisen Determinasi (R 2)
K oefisien determinasi (R²) mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). R2 sama dengan 0,
maka tidak ada sedikitpun prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel
independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang
digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen.
Sebaliknya R2 sama dengan 1, maka prosentase sumbangan pengaruh yang
diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau
variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100%
variasi variabel dependen.

Universitas Sumatera Utara

51

K elemahan dalam penggunaan koefisien determinasi adalah bias
terhadap jumlah variabel independen yang dipakai pada model. Setiap tambahan
satu variabel independen, maka nilai R2 pasti meningkat tidak peduli apakah
variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen atau
tidak. Beberapa peneliti menyarankan untuk memakai nilai Adjusted R2 ketika
melakukan evaluasi terhadap model regresi terbaik. Berbeda dengan R2, nilai
Adjusted R2 dapat naik atau turun jika satu variabel independen ditambahkan pada
model (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini digunakan nilai Adjusted R2 .

4.6.4.2. Pengujian Hipotesis K edua
Pengujian hipotesis pada penelitian ini yaitu pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen melalui variabel intervening/mediasi. Menurut Ghozali
(2013), untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis
jalur (path analysis). Model analisis jalur yang digunakan dalam pengujian
hipotesis penelitian ini sesuai dengan kerangka konsep yang telah dibangun.
Dengan demikian dapat dibuat persamaan model sub stuktural untuk analisis jalur
penelitian ini sebagai berikut :
a.

Persamaan sub struktural 1 :

Y 1 = r 1X 1 + r 2X 2 + r 3X 3 + Ɛ1

b.

Persamaan sub struktural 2 :

Y 2 = r 4X 1 + r 5X 2 + r 6X 3 + r 7Y 1 + Ɛ2

dimana :
Y2
Y1
r1… r7
X1
X2
X3
Ɛ1
Ɛ2

=
=
=
=
=
=
=
=

K epuasan Pengguna
Manfaat Sistem
K oefisien jalur X 1, X 2, X 3, dan Y 1
K ualitas Sistem
K ualitas Informasi
Pelatihan
Error term Manfaat Sistem
Error term K epuasan Pengguna

Universitas Sumatera Utara

52

Metode analisis jalur yang dilakukan bertujuan untuk mengistimasi
hubungan kausalitas antar variabel melalui pengaruh langsung (direct effect) dan
pengaruh tidak langsung (indirect effect) berdasarkan standardized coefficients
nbeta hasil dari regresi persamaan struktural. Besar pengaruh langsung dinyatakan
dengan nilai koefisien jalur (path coefficient), besar pengaruh tidak langsung
dinyatakan dengan nilai hasil perkalian nilai koefisien pengaruh variabel
independen terhadap variabel intervening dengan nilai koefisien pengaruh
variabel intervening terhadap variabel dependen. Selanjutnya, untuk menguji
kekuatan pengaruh tidak langsung variabel independen terhadap variabel
dependen melalui variabel intervening, atau menguji signifikansi pengaruh tak
langsung (perkalian pengaruh langsung variabel independen terhadap variabel
intervening dan pengaruh langsung variabel intervening terhadap variabel
dependen) dilakukan melalui uji Sobel dengan rumus sebagai berikut :

=

+

+

=
dimana :
a
b
Sa
Sb

= koefisien path pengaruh variabel independen terhadap variabel mediasi
= koefisien path pengaruh variabel mediasi terhadap variabel dependen
= standard error dari koefisien path a
= standard error dari koefisien path b

Selanjutnya menarik kesimpulan dengan kriteria :
a.

J ika thitung > ttabel, maka variabel intervening memediasi pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.

b.

J ika thitung < ttabel maka variabel intervening tidak memediasi pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.

Universitas Sumatera Utara

BA B V
HA SIL PE NE L IT IA N DA N PE MBA HA SA N

5.1

Hasil Penelitian

5.1.1.

Deskripsi Data Penelitian
K uesioner disebarkan ke 31 SK PD Pemerintah K ota Tebing T inggi yang

ditujukan kepada Pejabat Penatausahaan K euangan (PPK ), K epala Sub Bagian
Program dan Perundang-Undangan serta Bendahara. Pembagian kuesioner
dilakukan dalam satu tahap dan diberikan langsung kepada responden. Sesuai
dengan batas waktu yang telah ditentukan, kuesioner dijemput kembali. Dari 96
kuesioner yang dibagikan, sebanyak 80 kuesioner (83,3%) yang kembali dan
selanjutnya seluruhnya dapat digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Pada
tabel 5.1 berikut disajikan daftar pengembalian kuesioner oleh responden.
T abel 5.1 T ingkat Pengembalian K uesioner
Uraian

Instansi

Sekretariat Daerah
Sekretariat DPRD
RSUD
Badan
Dinas
K antor
K ecamatan
J umlah

1
1
1
6
11
6
5
31

Sebar
3
3
4
17
41
13
15
96

K embali
Baik
R usak
3
2
2
14
37
12
10
80
-

T idak
K embali
1
2
3
4
1
5
16

Sumber : hasil penelitian, 2016

5.1.2.

K arakteristik R esponden
K arakteristik dari responden yang diteliti terdiri dari jenis kelamin, usia,

pangkat/golongan, masa kerja dan jabatan sebagaimana disajikan pada
tabel 5.2 dibawah ini :
53

Universitas Sumatera Utara

54

T abel 5.2 Demografi R esponden
No
Demografi R esponden
J enis K elamin
1
L aki-L aki
Perempuan
J umlah
J3abatan
PPK
K asubbag Program dan PerundangUndangan
Bendahara
J umlah
Pangkat/Golongan
4

F rekuensi

Golongan II
Golongan III
Golongan IV
J umlah
L ama Bekerja
5
1 – 5 Tahun
6 – 10 Tahun
11 – 15 Tahun
16 – 20 Tahun
≥ 21 Tahun
J umlah

Persentase
34
46
80

42,50%
57,50%
100%

29
14

36%
17,50%

37
80

46,25%
100%

20
59
1
80

25%
73,75%
1,25%
100%

8
32
23
10
7
80

10%
40%
28,75%
12,50%
8,75%
100%

Sumber : hasil penelitian, 2016

Berdasarkan Tabel 5.2 diatas dapat dijelaskan deskripsi atau karakteristik
responden pada penelitian ini, yaitu :
1.

Berdasarkan jenis kelamin responden, dari 80 responden dalam penelitian ini
dapat dilihat bahwa sebanyak 46 orang atau 57,5% adalah perempuan dan
sisanya sebanyak 34 orang atau 42,5 % adalah laki-laki.

2.

Berdasarkan jabatan responden, dari 80 responden dalam penelitian ini dapat
diketahui jabatan mayoritas adalah Bendahara sebanyak 37 orang atau sebesar
46,25%, Pejabat Penatausahaan K euangan sebanyak 29 orang atau sebesar
36% dan sisanya adalah K asubbag Program dan Perundang-Undangan
sebanyak 14 orang atau sebesar 17,5%.

Universitas Sumatera Utara

55

3.

Berdasarkan pangkat atau golongan responden, dari 80 responden dalam
penelitian ini didominasi oleh golongan III sebanyak 59 orang atau sebesar
73,75%, golongan II sebanyak 20 orang atau sebesar 25% dan sisanya adalah
golongan IV sebanyak 1 orang atau 1,25%.

4.

Berdasarkan lama bekerja responden, dari 80 responden dalam penelitian ini
didominasi oleh responden dengan masa kerja 6-10 tahun sebanyak 32 orang
atau sebesar 40%, masa kerja 11-15 tahun sebanyak 23 orang atau sebesar
28,75%, masa kerja 16-20 tahun sebanyak 10 orang atau sebesar 12,5% , masa
kerja 1-5 tahun sebanyak 8 orang atau sebesar 10% dan sisanya responden
dengan masa kerja ≥ 21 tahun sebanyak 7 orang atau sebesar 8,75%.

5.1.3.

Deskripsi Hasil Penelitian
Pengujian ini menggunakan statistik deskriptif untuk memberikan

gambaran umum tentang objek penelitian yang dijadikan sampel. Deskripsi hasil
penelitian ini adalah berdasarkan data yang dihimpun dari 80 kuesioner
yang telah dikembalikan oleh responden di 31 SK PD Pemerintah K ota Tebing
T inggi. Statistik deskriptif difokuskan kepada nilai minimum, maksimum, rata-rata,
standar deviasi, nilai skewness dan kurtosis.
T abel 5.3 Deskripsi J awaban R esponden
V ariabel
N

Min

K ualitas Sistem

80

15

25

20,30

2,563

K ualitas Informasi

80

18

30

24,23

3,052

0,066

-0,254

Pelatihan

80

11

20

16,36

2,334

-0,103

-0,570

Manfaat Sistem

80

20

30

24,56

2,535

0,518

-0,389

4,170
80
31
50 40,43
Sumber : hasil penelitian, 2016 (data diolah menggunakan SPSS)

-0,030

-0,240

K epuasan Pengguna

Max Mean Std. Dev Skewness K urtosis
-0,172

-0,732

Universitas Sumatera Utara

56

Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif statistik yang disajikan pada
T abel 5.3 dimana jumlah responden (N) ada sebanyak 80 orang, dari 80 responden
diperoleh nilai deskripsi jawaban untuk masing-masing variabel yaitu :
a.

Nilai terkecil (minimum) variabel kualitas sistem adalah 15, sedangkan nilai
terbesar (maksimum) adalah 25. Untuk nilai rata-rata sebesar 20,30 dengan
standar deviasi 2,563. Nilai skewness dan kurtosis sebesar -0,172 dan -0,732,
yang berarti bahwa data variabel kualitas sistem terdistribusi secara normal.
Data yang terdistribusi secara normal mempunyai nilai skewness dan kurtosis
mendekati nol (Ghozali, 2007).

b.

Nilai terkecil (minimum) variabel kualitas informasi adalah 18 dan nilai
terbesar (maksimum) adalah 30. Untuk nilai rata-rata sebesar 24,23 dengan
standar deviasi 3,052. Nilai skewness dan kurtosis sebesar 0,066 dan -0,254,
yang berarti bahwa data variabel kualitas informasi terdistribusi secara normal.

c.

Nilai terkecil (minimum) variabel pelatihan adalah 11 dan nilai terbesar
(maksimum) adalah 20. Untuk nilai rata-rata sebesar 16,36 dengan standar
deviasi 2,334. Nilai skewness dan kurtosis sebesar -0,103 dan -0,570, yang
berarti bahwa data variabel pelatihan terdistribusi secara normal.

d.

Nilai terkecil (minimum) variabel manfaat sistem adalah 20 dan nilai terbesar
(maksimum) adalah 30. Untuk nilai rata-rata sebesar 24,56 dengan standar
deviasi 2,535. Nilai skewness dan kurtosis sebesar 0,518 dan -0,389, yang
berarti bahwa data variabel manfaat sistem terdistribusi secara normal.

e.

Nilai terkecil (minimum) variabel kepuasan pengguna adalah 31 dan nilai
terbesar (maksimum) adalah 50. Untuk nilai rata-rata sebesar 40,43
dengan standar deviasi 4,170. Nilai skewness dan kurtosis sebesar

Universitas Sumatera Utara

57

-0,030 dan -0,240, yang berarti bahwa data variabel kepuasan pengguna
terdistribusi secara normal.

5.1.3.1. Skor Hasil Penelitian V ariabel K ualitas Sistem (X 1)
T abel 5.4 Deskripsi J awaban R esponden V ariabel K ualitas Sistem (X 1)
Pernyataan

STS (1)
F
%

F

TS (2)
%

F

N (3)
%

F

S (4)
%

1
7
8,8% 47 58,8%
2
4
5% 45 56,3%
3
- 12
15%
9 11,3% 48
60%
4
2 2,5%
7
8,8% 52
65%
5
4
5% 16
20% 44
55%
Sumber : hasil penelitian, 2016 (data diolah menggunakan SPSS)

SS (5)
%

F
26
31
11
19
16

32,5%
38,8%
13,8%
23,8%
20%

Berdasarkan hasil pengujian deskriptif statistik untuk variabel kualitas
sistem (X 1) sebagaimana ditunjukkan pada tabel 5.4, dapat dijelaskan dari 80
responden dalam penelitian ini, untuk semua indikator variabel kualitas sistem (X 1)
mayoritas responden menjawab setuju untuk seluruh item pernyataan yang
dimuat di dalam kuesioner.

5.1.3.2. Skor Hasil Penelitian V ariabel K ualitas Informasi (X 2)
T abel 5.5 Deskripsi J awaban R esponden V ariabel K ualitas Informasi (X 2)
Pernyataan

ST S (1)
TS (2)
N (3)
S (4)
F
%
F
%
F
%
F
%
1
- 1 1,3% 15 18,8% 47 58,8%
2
- 6
7,5% 59 73,8%
3
- 4
5% 58 72,5%
4
- 2 2,5% 10 12,5% 54 67,5%
5
- 8 10%
7
8,8% 45 56,3%
6
- 2 2,5% 17 21,3% 42 52,5%
Sumber : hasil penelitian, 2016 (data diolah menggunakan SPSS)

F
17
15
18
14
20
19

SS (5)
%
21,3%
18,8%
22,5%
17,5%
25%
23,8%

Berdasarkan hasil pengujian deskriptif statistik untuk variabel kualitas
informasi (X 2) sebagaimana ditunjukkan pada tabel 5.5, dapat dijelaskan dari 80
responden dalam penelitian ini, untuk semua indikator variabel kualitas informasi

Universitas Sumatera Utara

58

(X 2) mayoritas responden menjawab setuju untuk seluruh item pernyataan yang
dimuat di dalam kuesioner.

5.1.3.3. Skor Hasil Penelitian V ariabel Pelatihan (X 3)
T abel 5.6 Deskripsi J awaban R esponden V ariabel Pelatihan (X 3)
Pernyataan

STS (1)
F
%

F

TS (2)
%

F

N (3)
%

F

S (4)
%

F

1
- 2 2,5%
9 11,3% 47 58,8%
2
- - 10 12,5% 51 63,7%
3
- 1 1,3% 14 17,5% 30 37,5%
4
- - 25 31,3% 38 47,5%
Sumber : hasil penelitian, 2016 (data diolah menggunakan SPSS)

Berdasarkan hasil

pengujian deskriptif

statistik

SS (5)
%

22
19
35
17

27,5%
23,8%
43,8%
21,3%

untuk

variabel

pelatihan (X 3) sebagaimana ditunjukkan pada tabel 5.6, dapat dijelaskan dari 80
responden dalam penelitian ini, untuk semua indikator variabel pelatihan (X 3)
mayoritas responden menjawab setuju untuk seluruh item pernyataan yang
dimuat di dalam kuesioner.

5.1.3.4. Skor Hasil Penelitian V ariabel Manfaat Sistem (Y 1)
T abel 5.7 Deskripsi J awaban R esponden V ariabel Manfaat Sistem (Y 1)
Pernyataan

STS (1)
TS (2)
N (3)
S (4)
F
%
F
%
F
%
F
%
1
- 2
2,5% 54 67,5%
2
- 1 1,3% 13 16,3% 54 67,5%
3
- - 20
25% 49 61,3%
4
- - 11 13,8% 53 66,3%
5
- 5
6,3% 57 71,3%
6
- 2
2,5% 59 73,8%
Sumber : hasil penelitian, 2016 (data diolah menggunakan SPSS)

SS (5)
F
%
24
30%
12
15%
11 13,8%
16
20%
18 22,5%
19 23,8%

Berdasarkan hasil pengujian deskriptif statistik untuk variabel manfaat
sistem (Y 1) sebagaimana ditunjukkan pada tabel 5.7, dapat dijelaskan dari 80
responden dalam penelitian ini, untuk semua indikator variabel manfaat sistem (Y 1)

Universitas Sumatera Utara

59

mayoritas responden menjawab setuju untuk seluruh item pernyataan yang
dimuat di dalam kuesioner.

5.1.3.5. Skor Hasil Penelitian V ariabel K epuasan Pengguna (Y 2)
T abel 5.8 Deskripsi J awaban R esponden V ariabel K epuasan Pengguna (Y 2)
Pernyataan

STS (1)
TS (2)
N (3)
S (4)
F
%
F
%
F
%
F
%
1
- 2
2,5% 50 62,5%
2
- 3
3,8% 57 71,3%
3
- - 12
15% 59 73,8%
4
- - 20
25% 49 61,3%
5
- - 12
15% 56
70%
6
- - 14 17,5% 55 68,8%
7
- - 15 18,8% 50 62,5%
8
- 1 1,3% 17 21,3% 48
60%
9
- 8
10% 50 62,5%
10
- - 20
25% 43 53,8%
Sumber : hasil penelitian, 2016 (data diolah menggunakan SPSS)

F
28
20
9
11
12
11
15
14
22
17

SS (5)
%
35%
25%
11,3%
13,8%
15%
13,8%
18,8%
17,5%
27,5%
21,3%

Berdasarkan hasil pengujian deskriptif statistik untuk variabel kepuasan
pengguna (Y 2) sebagaimana ditunjukkan pada tabel 5.8, dapat dijelaskan dari 80
responden dalam penelitian ini, untuk semua indikator variabel kepuasan
pengguna (Y 2) mayoritas responden menjawab setuju untuk seluruh item
pernyataan yang dimuat di dalam kuesioner.

5.1.4.

Uji K ualitas Data
Uji kualitas data dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data

yang terdapat pada kuesioner penelitian melalui uji validitas dan uji reliabilitas.
Dalam penelitian ini penulis melakukan uji pendahuluan (pilot test) terhadap
ukuran-ukuran variabel. Pengujian pendahuluan dilakukan kepada 30 orang
responden yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil yang pernah menjadi pengguna
akhir software pengelolaan keuangan daerah dan Pegawai Negeri Sipil yang turut

Universitas Sumatera Utara

60

menggunakan software pengelolaan keuangan daerah dalam membantu tugas
Bendahara, Pejabat Penatausahaan K euangan serta K epala Sub Bagian Program
dan Perundang-Undangan pada SK PD Pemerintah K ota Tebing T inggi.
Penyampaian kuesioner dilakukan secara personal sehingga peneliti dapat meminta
masukan-masukan dari responden terhadap redaksional kuesioner dan pemahaman
mereka atas konstruk yang diukur melalui butir pernyataan yang diajukan dalam
kuesioner. Dengan menggunakan responden sebanyak 30 orang, nilai rtabel
dapat diperoleh dari df (degree of freedom) = n – 2 dengan n merupakan jumlah
responden. Maka df untuk penelitian ini adalah 28 dengan taraf signifikansi 5%,
nilai rtabel didapat sebesar 0,3610. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas
secara keseluruhan item pernyataan pada semua variabel bernilai valid dan
reliabel dapat dilihat pada lampiran .

5.1.4.1. Uji V aliditas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen
(kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara
mengkorelasi setiap skor variabel jawaban responden dengan total skor masingmasing variabel. Butir pertanyaan atau pernyataan akan terbukti valid jika nilai
dari rhitung > rtabel. Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total
Correlation, sedangkan nilai rtabel untuk jumlah observasi (N) sebanyak 80 dan
tingkat kepercayaan (α ) sebesar 0,05 diperoleh sebesar 0,220. Hasil uji validitas
dapat dilihat pada tabel 5.9.

Universitas Sumatera Utara

61

T abel 5.9 Hasil Uji V aliditas
V ariabel
K ualitas Sistem

K ualitas Informasi

Pelatihan

Manfaat Sistem

K epuasan Pengguna

Item Pertanyaan
X 1.1
X 1.2
X 1.3
X 1.4
X 1.5
X 2.1
X 2.2
X 2.3
X 2.4
X 2.5
X .2.6
X 3.1
X 3.2
X 3.3
X 3.4
Y 1.1
Y 1.2
Y 1.3
Y 1.4
Y 1.5
Y 1.6
Y 2.1
Y 2.2
Y 2.3
Y 2.4
Y 2.5
Y 2.6
Y 2.7
Y 2.8
Y 2.9
Y 2.10

r hitung
0,661
0,638
0,840
0,660
0,814
0,762
0,709
0,724
0,743
0,863
0,809
0,858
0,845
0,845
0,795
0,781
0,782
0,860
0,732
0,793
0,654
0,674
0,642
0,698
0,738
0,749
0,705
0,734
0,660
0,761
0,788

r tabel
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220
0,220

Hasil
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid
V alid

Sumber : hasil penelitian, 2016 (data diolah menggunakan SPSS)

Berdasarkan hasil pengujian validitas pada tabel 5.9 diatas, diketahui
bahwa seluruh item pertanyaan pada masing-masing variabel penelitian
memiliki nilai rhitung > rtabel. Dengan demikian dapat disimpulkan semua item
pertanyaan valid.

Universitas Sumatera Utara

62

5.1.4.2. Uji R eliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner penelitian
yang digunakan reliabel atau andal. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
kewaktu. Pengujian terhadap variabel penelitian dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach Alpha > 0,6. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 5.10.
T abel 5.10 Hasil Uji R eliabilitas
V ariabel

Cronbach Alpha

K eterangan

K ualitas Sistem

0,776

Reliabel

K ualitas Informasi

0,857

Reliabel

Pelatihan

0,851

Reliabel

Manfaat Sistem

0,860

Reliabel

K epuasan Pengguna

0,893

Reliabel

Sumber : hasil penelitian, 2016 (data diolah menggunakan SPSS)

Berdasarkan Tabel 5.10 diatas nilai Cronbach Alpha pada setiap variabel
penelitian memiliki nilai lebih besar dari 0,6. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kuesioner penelitian yang digunakan reliabel atau andal.

5.2.

Uji A sumsi K lasik

5.2.1.

Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. A da dua cara yang
digunakan yaitu analisis grafik dan uji statistik.
1.

A nalisis Grafik
Pada analisis grafik, pengujian dilakukan dengan melihat grafik histogram

dan grafik normal p-p plot. Grafik histogram menggambarkan pola distribusi yang
seimbang dan normal. Hasil yang sama ditunjukkan pada grafik normal p-p plot
dimana terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya

Universitas Sumatera Utara

63

mendekati garis diagonal. K edua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi
tidak menyalahi asumsi normalitas. Grafik histogram dan grafik normal p-p plot
masing-masing dapat dilihat pada gambar 5.1 dan 5.2.

Gambar 5.1 Grafik Histogram

Gambar 5.2 Grafik Normal P-P Plot

Universitas Sumatera Utara

64

2.

Uji Statistik
T abel 5.11 Hasil Uji Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
Normal Parametersa,b

Most Extreme Differences

80
.0000000

Mean
Std. Deviation

1.88156087

A bsolute
Positive

.063

Negative

-.063

.057

Test Statistic
A symp. Sig. (2-tailed)

.063
.200c,d

Sumber : hasil penelitian, 2016 (data diolah menggunakan SPSS)

Berdasarkan hasil uji statistik yang disajikan pada tabel 5.11 dengan
menggunakan metode uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai
sig. (2-tailed) lebih besar dari α (0,200 > 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa melalui uji statistik terbukti data residual berdistribusi normal.

5.2.2.

Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas ditujukan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen, karena suatu model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.
J ika hal tersebut terjadi, maka hasil estimasi akan dianggap bias. Hasil uji
multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 5.12.
T abel 5.12 Hasil Uji Multikolinieritas
Collinearity Statistics
Model
1
(Constant)

Tolerance

V IF

K ualitas Sistem

.279

3.584

K ualitas Informasi

.200

5.007

Pelatihan

.334

2.996

.248
Sumber : hasil penelitian, 2016 (data diolah menggunakan SPSS)

4.036

Manfaat Sistem

Universitas Sumatera Utara

65

Hasil uji statistik pada tabel 5.12 menunjukkan tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada
korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan
nilai Variance Inflation F actor (VIF ) juga menunjukkan tidak ada satupun variabel
independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen.

5.2.3.

Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam suatu

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik yaitu model yang tidak terjadi
heteroskedastisitas atau homoskedastisitas. J ika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dengan uji glejser
dapat dilihat pada tabel 5.13.
T abel 5.13 Hasil Uji Glejser
Unstandardized
Coefficients
Model
1 (Constant)

-.851

Std. Error
1.182

t
-.720

Sig.
.474

K ualitas Sistem

.037

.089

.088

.418

.677

K ualitas Informasi

.053

.089

.150

.599

.551

-.019

.090

-.040

-.209

.835

.026
.096
.062
Sumber: hasil penelitian, 2016 (data diolah menggunakan SPSS)

.275

.784

Pelatihan

B

Standardized
Coefficients
Beta

Manfaat Sistem

Hasil uji Glesjer pada tabel 5.13 diperoleh nilai sig. dari masing-masing
variabel independen lebih besar dari tingkat kepercayaan α
menunjukkan bahwa dalam model

regresi

tidak

(0,05). Hal ini

mengandung

adanya

heteroskedastisitas.

Universitas Sumatera Utara

66

5.3.

Pengujian Hipotesis

5.3.1.

Pengujian Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis pertama bertujuan untuk menguji apakah kualitas

sistem, kualitas informasi, dan pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pengguna secara simultan maupun parsial. Pengujian hipotesis dilakukan melalui
uji koefisien determinasi (R2), uji statistik F , dan uji statistik t.

5.3.1.1. K oefisien Determinasi (R 2)
A nalisis K oefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur
kemampuan suatu model regresi dalam menjelaskan variasi variabel dependen.
Hasil Uji K oefisien Determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel 5.14.
T abel 5.14 K oefisien Determinasi (R 2)
Model
1

R
R Square
A djusted R Square
.874a
.763
.754
Sumber : hasil penelitian, 2016 (data diolah menggunakan SPSS)

Std. Error of the
Estimate
2.068

Pada tabel 5.14 diketahui nilai R2 adalah 0,763 atau 76,3%. Namun
kelemahan

mendasar

penggunaan

koefisien

determinasi

adalah

bias

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model, oleh
karena itu dalam penelitian ini menggunakan nilai adjusted R2. Nilai adjusted R2
diperoleh sebesar 0,754 yang mengandung arti bahwa 75,4% variasi kepuasan
pengguna dapat dijelaskan oleh variabe

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi Dengan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sebagai Variabel Moderating

0 1 17

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi Dengan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sebagai Variabel Moderating Chapter III VI

1 1 55

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Software Pengelolaan Keuangan Daerah Dengan Manfaat Sistem Sebagai Variabel Intervening di Pemerintah Kota Tebing Tinggi

0 0 17

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Software Pengelolaan Keuangan Daerah Dengan Manfaat Sistem Sebagai Variabel Intervening di Pemerintah Kota Tebing Tinggi

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Software Pengelolaan Keuangan Daerah Dengan Manfaat Sistem Sebagai Variabel Intervening di Pemerintah Kota Tebing Tinggi

0 0 10

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Software Pengelolaan Keuangan Daerah Dengan Manfaat Sistem Sebagai Variabel Intervening di Pemerintah Kota Tebing Tinggi

1 1 22

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Software Pengelolaan Keuangan Daerah Dengan Manfaat Sistem Sebagai Variabel Intervening di Pemerintah Kota Tebing Tinggi

0 1 3

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Software Pengelolaan Keuangan Daerah Dengan Manfaat Sistem Sebagai Variabel Intervening di Pemerintah Kota Tebing Tinggi

0 0 30

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pengelolaan Barang Milik Daerah pada SKPD Pemerintah Kota Tebing Tinggi dengan Komitmen Pimpinan Sebagai Variabel Moderating Chapter III VI

0 0 49

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Medan Dengan Sistem Pengendalian Intern Sebagai Variabel Moderating Chapter III VI

0 1 51