Strategi Rebranding Datsun dalam Memasuki Pasar Low Cost Green Car (LCGC) (Studi pada PT.Wahana Trans Lestari Medan Indomobil Nissan-Datsun Gatot Subroto) Chapter III V
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif karena peneliti akan mengkaji Bagaimana strategi Rebranding yang
dilakukan Pihak Nissan terhadap brand Datsun dalam memasuki pasar Low Cost
Green Car (LCGC). Penelitian kualitatif ini merupakan paradigma penelitian
yang menekankan pada pemahaman menegenai masalah-masalah dalam
kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas, kompleks dan rinci ( Erlina, 2011).
Metode penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena tertentu
yang diperoleh oleh peneliti dari subjek beberapa individu, organisasi, industri
atau perspektif yang lain. Penelitian deskriptif ini dilakukan untuk menjawab
pertanyaan tentang : siapa, apa, kapan, dimana, dan bagaiamana yang berkaitan
dengan karakteristik fenomena tersebut (Erlina, 2011). Tujuan dari metode
penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat
fakta atau karakteristik mengenai bidang tertentu.Penelitian ini berusaha
menggambarkan situasi dan kejadian.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Wahana Trans Lestari Medan Indomobil
Nissan-Datsun Gatot Subroto yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto No. 148
Medan.
Universitas Sumatera Utara
29
30
3.3 Subjek Penelitian (Narasumber)
Dalam penelitian ini narasumber yang dipilih merupakan narasumber yang
memiliki kedekatan dalam kegiatan marketing untuk brand Datsun. narasumber
yang dipilih merupakan narasumber yang berkecimpung langsung dalam
memasarkan brand Datsun selain itu narasumber yang diambil memiliki jabatan
yang dapat dipertanggung jawabkan serta mengetahui sejarah datsun dan juga
perkembangan yang terjadi sekarang ini. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat
mendapatkan data yang selengkap-lengkapnya untuk keperluan penelitian yang
dilakukan serta untuk dapat mempertanggung jawabkan hasil data yang
dipaparkan. Narasumber yang diambil sebanyak tiga orang yang mempunyai
jabatan Marketing Manager , HRGA Manager dan Sales Executive.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data untuk
memenuhi keperluan penelitian. Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
adalah data primer dan juga data sekunder.Teknik pengumpulan data yang
peneliti gunakan untuk mendapatkan data primer adalah wawancara mendalam
(Indepth Interview).data sekunder merupakan data yang tidak diberikan langsung
kepada pengumpul data. Contonya adalah dokumen, rekaman, catatan, dan
lainlain.Untuk memenuhi data sekunder penulis menggunakan studi dokumentasi
dan juga studi kepustakaan.
1. Wawancara Mendalam ( Indepth Interview )
Universitas Sumatera Utara
31
Wawancara menurut Mulyana (2003) adalah bentuk komunikasi
antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi
dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan dengan
tujuan tertentu.Wawancara mendalam sendiri mirip dengan percakapan
seperti biasanya.Metode ini sendiri bertujuan untuk memperoleh bentukbentuk tertentu informasi dari semua responden, tetapi susunan kata dan
urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap respondennya (Mulyana, 2003:
180-181). Menurut (Moleong, 2005:186) wawancara mendalam merupakan
proses menggali informasi secara mendalam, terbuka, dan bebas dengan
masalah dan fokus penelitian dan diarahkan pada pusat penelitian.
Tujuan dari wawancara sendiri adalah untuk mengkontruksikan mengenai
orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntuan, kepedulian,
dan lainnya, kebulatan; merekonstruksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang
telah diharapkan untuk dialami masa yang akan datang; memverifikasi,
mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain,
mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti
sebagai pengecekan.
Wawancara sendiri dilakukan bersamaan dengan obesvasi yaitu untuk
mengetahui apa sajakah yang dilakukan oleh pihak Nissan serta perubahanperubahan yang terjadi. Wawancara yang digunakan sebagai teknik
pengumpulan
data
adalah
wawancara
terstruktur
dilakukan
untuk
mendapatkan data secara lebih mendalam terhadap permasalahn yang terjadi
yang dilakukan kepada Narasumber yang diambil sebanyak tiga orang yang
Universitas Sumatera Utara
32
mempunyai jabatan Marketing manager , HRGA manager dan Sales
Executive.
2. Studi Kepustakaan
Studi ini dilakukan dengan cara membaca literature serta data-data yang ada
baik itu berbentuk dokumen, artikel, dan sebagainya yang berkaitan
mengenai Nissan Datsun dan juga yang berkaitan dengan Rebranding yang
dilakukan oleh pihak Nissan Datsun sendiri. Peneliti juga menggunakan
sumber buku sebagai pedoman di dalam penulisan penelitian.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah sebuah proses mencari dan juga menyusun data secara
sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi serta, catatancatatan ketika berada di lapangan sehingga dapat ditemukan tema pada
pembahasan dan pemaparan kegiatan dari penelitian yang telah berlangsung.
Menurut Nasution tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan
analisis,sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan
cocok dengan sifat penelitiannya (dalam sugiyono, 2012: 88).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumen-dokumen
dan hasil observasi dalam penelitian ini dihimpun dan dideskripsikan.Tahap-tahap
analisis data, yaitu sebagai berikut:
1. Reduksi data
Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data kasar
yang ada dalam catatan lapangan. Reduksi data ini akan berlangsung terus
Universitas Sumatera Utara
33
selama pelaksanaan penelitian dan dalam kegiatan ini data yang tidak
berguna atau tidak diperlukan untuk kepentingan kegiatan analisis akan
dibuang. Peneliti dalam kegiatan analisisnya akan selalu melakukan reduksi
data dari sebelum pengumpulan data di lapangan sampai proses verifikasi
selesai dan tidak membutuhkan data baru lagi. Reduksi juga bisa dinyatakan
sebagai bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek,
membuat fokus, mengurangi hal-hal yang tidak penting dan
mengatur
datasedemikian rupa sehingga simpulan akhir dapat dilaksanakan.
2. Penyajian data
Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, gambaran dalam
bentuk narasi lengkap yang untuk selanjutnya memungkinkan simpulan
penelitian dapat dilakukan. Sajian data disusun berdasarkan pokok-pokok
yang terdapat dalam reduksi data, dan disajikan dengan menggunakan kalimat
dan bahasa peneliti yang merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis
dan sistematis, sehingga bila dibaca, akan bisa mudah dipahami. Sajian data
dalam penelitian ini selain dalam bentuk narasi kalimat, juga dapat meliputi
berbagai jenis matriks, gambar/skema, jaringan kerja, kaitan kegiatan serta
tabel sebagai pendukung narasinya.Semuanya itu dirancang guna merakit
informasi secara teratur supaya mudah dilihat dan dapat lebih dimengerti
dalam bentuknya yang lebih kompak.
3. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan komponen analisis yang memberikan
penjelasan secara sistematis sesuai dengan rumusan masalah yang telah
Universitas Sumatera Utara
34
dikemukakan.Kesimpulan yang diperoleh dari penyajian data bersifat
sementara sebab masih terus berkembang sejalan dengan penemuan data
baru.Hal ini penting untuk mendapatkan kesimpulan akhir yang dapat
dipertanggungjawabkan
baik
secara
akademis
maupun
secara
keilmuannya.Kegiatan analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan
mengumpulkan semua data yang diperoleh dari lapangan, baik berupa data
primer maupun data sekunder. Data-data yang diperoleh ini akan disesuaikan
dengan teori-teori yang berhubungan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
akhir. Selanjutnya akan disusun membentuk laporan yang sistematis
Universitas Sumatera Utara
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan
Nissan Motor Co., Ltd., atau Nissan Motors atau cukup disingkat Nissan,
adalah sebuah industri otomotif Jepang yang dulunya memasarkan produk dengan
merek Datsun sampai 1983. Kantor utamanya terletak di wilayah Ginza dari
Chūō-ku, Tokyo tetapi Nissan merencanakan akan memindahkan kantor utama
mereka ke Yokohama, Kanagawapada 2010, dimana konstruksi sudah dimulai
pada 2007.
Nissan nama lengkap Nissan Motor Co, Ltd. (日産自動車株式会社
,Nissan Jidōsha Kabushiki-gaisha) (TYO: 7201, NASDAQ: NSANY) adalah
perusahaan otomotif terbesar kedua di Jepang setelah Toyota dan merupakan
salah satu dari tiga penyaing utama Asia di Amerika Serikat.
Datsun adalah brand penting dalam sejarah Nissan Motor Company yang
dimulai pada 1914 dengan DAT, sebuah perusahaan yang namanya berasal dari
tiga inisial investornya (Den, Aoyama, dan Takeuchi) dan diartikan sebagai
'secepat kilat'. Sejak model pertamanya, DAT-car, perusahaan ini terus
berekspansi sampai kemudian diambil alih bapak pendiri Nissan Yoshiuke
Aikawa pada 1933.Aikawa membayangkan 'mobilitas untuk semua' dengan
bobotnya yang ringan, ekonomis, namun tahan lama, yang dapat memenuhi
kebutuhan dan ambisi orang-orang Jepang di masa mendatang melalui rekayasa
lokal dan produksi massal.Ia menamakan mobilnya 'DAT-son', atau 'anak dari
34
Universitas Sumatera Utara
35
DAT', yang kemudian menjadi 'Datsun'. Tercatat 20 juta mobil Datsun telah
terjual ke-190 negara sampai brand Datsun dihapus pada tahun 1980
Gambar 4.1
Pendiri Datsun
Sumber : www.datsun.co.id
Insinyur Jepang Masujiro Hashimoto berhasil membuat Perusahaan Kwaishinsha
di distrik Azabu-Hiroo Tokyo.
Gambar 4.2
Produk Datsun Tahun 1914
Sumber : www.datsun.co.id
Kwaishinsha meluncurkan sebuah mobil yang dibangun untuk jalanan di
Jepang dan memenangkan hadiah perunggu di Pameran Taisho di Tokyo.DATCar (DAT-GO dalam bahasa Jepang) lahir. Inisial pertama nama
Universitas Sumatera Utara
36
tiga perusahaan investornya yang secara harfiah berarti “Secepat kilat”, DAT juga
menjadi panduan perusahaan: Durable (Tangguh). Attractive (Menarik).dan
Trustworthy (Terpercaya)
Gambar 4.3
Produk DatsunTahun 1919
Sumber : www.datsun.co.id
Di Osaka, Jitsuyo Jidosha Seizo Kaisha (Perusahaan Manufaktur Kendaraan
Praktis) didirikan, manufaktur kendaraan roda tiga yang dirancang oleh insinyur
Amerika William Gorham, seorang tokoh penting untuk masa depan Nissan
Motor.
Pada Tahun 1926Hashimoto Kwaishinsha Co bergabung dengan Jitsuyo
Jidosha untuk membentuk perusahaan DAT Jidosha Seizo dan menciptakan
pengecoran blok mesin empat silinder perdananya
Gambar 4.4
Produk Datsun Tahun 1931
Universitas Sumatera Utara
37
Sumber : www.datsun.co.id
DAT Jidosha Seizo berafiliasi dengan Tobata Foundry Co. dan me-visikan
“mobilitas untuk semua” dimana sang pemilik, Yoshisuke Aikawa mendesain
sebuah mobil baru yang ekonomis, berbobot ringan, namun tangguh. Dibuat
dengan teknik lokal dan untuk produksi massal, dinamai “DAT-Son” atau “anak
DAT”.Nama ini kemudian berubah menjadi Datsun.
Gambar 4.5
Produk Datsun Tahun 1934
Sumber : www.datsun.co.id
Jidosha Seizo Co. berubah menjadi Nissan Motor Co., Ltd, yang diambil
dari nama singkatan perusahaan induknya "Nihon Sangyo," atau "Japan
Industries." Datsun mulai diekspor ke negara-negara Asia, Australia, Amerika
Latin dan negara-negara lain.
Gambar 4.6
Produk Datsun Tahun 1935
Sumber : www.datsun.co.id
Universitas Sumatera Utara
38
Nissan Motor resmi membuat Jepang sebagai pabrik produksi massal
pertama untuk pembuatan mobil di Yokohama, dan Model Datsun 14 diluncurkan
pada hari yang sama. Produksi massal tidak hanya mengubah Nissan, tetapi juga
cara pembuatan kendaraan di Jepang dan di seluruh dunia, yang juga memiliki
efek lebih dalam pada ekonomi Jepang.
Gambar 4.7
Produk Datsun Tahun 1955
Sumber : www.datsun.co.id
Datsun 110 - mobil penumpang pertama yang diproduksi sejak akhir
perang - menjadi debut, dan memenangkan Mainichi Industrial Design Award.
Gambar 4.8
Produk Datsun Tahun 1957
Universitas Sumatera Utara
39
Datsun 1000 (Model 210) diluncurkan, menampilkan teknologi baru yang
diadopsi melalui kerjasama dengan Austin Motor Co., dari Inggris.210 mulai di
ekspor ke AS setahun kemudian.
Gambar 4.9
Produk Datsun Tahun 1958
Sumber : www.datsun.co.id
Untuk membuktikan daya tahan dari Datsun, kepala pemasaran Yutaka Katayama
memasukkani 210 di reli ketahanan terberat saat itu - Kejuaraan Rally Australia.
Memenangkan terbaik di kelasnya dan membuka pintu untuk menunjukkan
performa Datsun dan menjadikannya legenda reli di seluruh dunia
Gambar 4.10
Produk Datsun Tahun 1959
Sumber : www.datsun.co.id
Universitas Sumatera Utara
40
Pertama Datsun Bluebird 310 diluncurkan. Sebuah mobil penumpang yang benarbenar baru, modelnya ikonik untuk menetapkan standar dunia di sisi penjualan,
efisiensi bahan bakar dan emisi, yang kemudian membantu pasar Jepang dari
kendaraanarmada menjadi kendaraan pribadi
Gambar 4.11
Produk DatsunTahun 1961
Sumber : www.datsun.co.id
Datsun mulai memperluas penjualannya ke pasar global diawali beroperasinya
Oppama Plant di Jepang dan menetapkan pembuatan Nissan Mexicana S.A. de
C.V.
Gambar 4.12
Produk DatsunTahun 1966
Sumber : www.datsun.co.id
Universitas Sumatera Utara
41
Datsun Sunny B10 diluncurkan - namanya diambil dari 8,5 juta saran dari
masyarakat. Sesuai dengan prinsip-prinsip pendirinya 'menciptakan ekonomi
melalui produksi lokal, Datsun memulai produksi lokalnya untuk penduduk
setempat di seluruh dunia, termasuk Thailand, Taiwan, Afrika Selatan, Meksiko
dan Australia setelah 1966.
Pada Tahun 1981Setelah menjual 20 juta mobil di 190 negara di seluruh
dunia, merek Datsun kemudian dihapus dan nama Nissan digunakan untuk
membuat perusahaan menjadi lebih berkembang secara global.
Gambar 4.13
Logo DatsunTahun 2013
Sumber :www.datsun.co.id
Gambar 4.14
Produk Datsun Terbaru
Sumber : www.datsun.co.id
Universitas Sumatera Utara
42
Nissan mengumumkan pada bulan Maret tentang kembalinya merek Datsun.Pada
tanggal 17 September, Datsun kemudian diumumkan di Indonesia.
4.1.2 Prinsip Datsun
Prinsip utama untuk semua yang kami lakukan adalah menjadi
Badge of the risers. Mempersilakan Risers membuat jejak mereka sendiri dengan
rasa percaya diri, penuh kebanggaan dengan cara mudah. Dan untuk mewujudkan
keyakinan tersebut, inilah tiga pilar kunci kami - Dream - Mimpi, Access - Akses,
dan Trust – Percaya
Dream - MIMPI
Mengubah
investasi
menjadi
investasi
terbaik
(kami
menyebutnya:
inBestment). Untuk memungkinkan para risers mencintai apa yang mereka
butuhkan, terutama investasi pada mobil pertamanya, kami akan membuat
segalanya menjadi solusi modern dan tidak dibatasi hal-hal konvensional (cara
pembelian, servis, kepemilikan).
Access - AKSES
Risers membutuhkan akses menuju peluang yang mendorong mereka meraih
impian. Oleh karena itu kami memastikan segalanya menjadi lebih ramah,
menarik, sekaligus mudah; mulai dari proses pembelian sampai kepemilikan.
Tidak sekadar memberi harga yang terjangkau.
Trust – PERCAYA
Terakhir adalah menjamin Risers menjadi lebih maju dengan keandalan, daya
tahan dan kualitas, melalui keahlian global serta memanfaatkan pengalaman dari
pendahulu kami.
Universitas Sumatera Utara
43
4.1.3Logo Datsun Terdahulu dan Sekarang
Gambar 4.15
Logo Datsun Sebelum dan Sesudah
Sumber : www.datsun.co.id
4.2 Deskripsi Data Penelitian
4.2.1 Alasan Rebranding Datsun yang dilakukan Pihak Nissan di Indonesia
Melakukan segmentasi pasar merupakan sebuah hal yang penting didalam
pemasaran. Pada dekade 70-80 an dimana ada sebuah brand yang berkecimpung
di dunia otomotif tepatnya kendaraan roda empat yang bernama Datsun. Untuk
diketahui Datsun sendiri merupakan sebuah brand yang terbilang sudah lama di
Indonesia. Brand ini terdahulunya memiliki banyak tipe, seperti Pick up, Jeep dan
sedan. Mobil-mobil besutan Datsun bisa dikatakan memiliki citra yang baik di
masyarakat serta memiliki citra sebagai mobil yang kuat ataupun mobil yang
memiliki kebanggan tersendiri saat memakainya. Berikut kutipan wawancara
dengan bapakDeddy susilo :
“Apa ya, ya sejarah Datsun itu dulu diperkenalkan tahun 1970an di Indonesia
nah saat itu belum ada merek Nissan. Brand Datsun terpaksa paksa ditutup di
tahun 1989an kira kira dan diganti namanya jadi Nissan. Jadi tahun 70 an itu
Universitas Sumatera Utara
44
merek Datsun itu seperti Toyota lah saat ini tenarnya. Jadi sekarang Nissan tuh
coba kembali hidupkan brand Datsun itu.”
Dari penjelasan yang didapat dengan bapak Mulyana, didapatkan informasi bahwa
Brand Datsun sendiri sudah ada sudah sejak lama dan memiliki citra yang baik di
Indonesia.Seperti yang diketahui bahwa brand Datsun sendiri bisa dikatakan mati
suri dikarenakan sudah tidak diproduksi lagi sejak tahun 1989 dan akhirnya hanya
brand Nissan yang dijual di Indonesia. Namun pada tahun 2014 pihak Nissan
melakukan rebranding terhadap brand Datsun dengan memunculkan kembali di
pasaran otomotif Indonesia.
Pemilihan Pasar yang diambil menentukan kelanjutan hidup dari sebuah
produk kedepannya. Secara garis besar sendiri pengelompokkan pasar merupakan
sebuah tindakan untuk memilih pasar yang sekiranya akan sesuai adalah salah
satu hal yang dilakukan oleh Datsun. Sekarang ini di Indonesia muncul pasar
otomotif baru yang disebut LCGC (Low Cost Green Car) pasar ini merupakan
pasar untuk kalangan menengah sampai menengah kebawah.LCGC sendiri
merupakan pasar untuk mobil murah dan juga ramah lingkungan, Rebranding
dapat diartikan secara etimologis sebagai pemberian merek kembali. Pada tahun
2014 PT.Nissan Motor Indonesia (NMI) menghidupkan kembali brand Datsun
untuk memasuki pasar otomotif LCGC, Hal ini dilakukan karena pada dasarnya
brand Datsun sebenarnya sudah pernah ada sejak tahun 1970 di Indonesia dan
dimunculkan kembali untuk mengulang kisah sukses brand Datsun pada masa
terdahulunya. Kemunculan brand Datsun ke pasaran otomotif bukanlah sebuah
Universitas Sumatera Utara
45
kebetulan semata, melainkan adanya alasan alasan yang kuat dibalik kemunculan
brand Datsun.
4.2.1.1 Faktor Rebranding Datsun
Sebuah
Brand
ibarat
sebuah
wajah
dari
perusahaan.Brand
mempresentasikan seperti apakah perusahaan tersebut. Pemilihan nama merek
pastinya melewati fase pemikiran panjang, perusahaan pastinya menghadapi
situasi untuk memilih nama brand untuk sebuah produk yang ataupun jasa.
Didalam kasus ini, pihak Nissan tidak menggunakan brandbaru , pihak Nissan
menggunakan brand mereka miliki yaitu Datsun. Pihak Nissan melakukan
Rebranding dengan memunculkan kembali brand Datsun dengan atribut baru
untuk memasuki segmen pasar LCGC.
Dari analisis yang dilakukan hasil penelitian dan model proses rebranding
didapatkan bahwa ada beberapa fakor yang melatar belakangi pihak Nissan
melakukan Rebranding terhadap brand Datsun, antara lain :
1. Faktor Strategi Perusahaan
Melihat Kemunculan brand Datsun ke pasaran otomotif bukanlah sebuah
kebetulan semata, melainkan adanya alasan alasan yang kuat dibalik kemunculan
brand Datsun. Berikut kutipan wawancara dengan bapak Deddy Susilo :
“Tapi sekarang mereka revive lagi nama Datsun karena untuk masuk di pasar
LCGC mereka musti punya brand sendiri atau pake brand sendiri atau pakai
brand parent name ya dengan memakai brand Nissan, tapi mereka bilang why?
Kita ada brand satu lagi kok yang ga kepake udah ditutup selama 20 tahun ya di
revive lagi supaya mereka bisa menang dari nama dulu, kira kira seperti itulah.”
Perkembangan otomotif yang ada di Indonesia serta muncul pasar otomotif baru
yang disebut LCGC (Low Cost Green Car) pasar ini merupakan pasar untuk
Universitas Sumatera Utara
46
kalangan menengah sampai menengah kebawah.Pihak Nissan merasa bahwa
mereka ikut ambil bagian dengan masuk ke dalam kelas tersebut. Dari wawancara
yang didapatkan, brand Datsun dimunculkan kembali akibat adanya pasar LCGC.
Akan tetapi Pihak Nissan terbatasi oleh peraturan peraturan pemerintah yang
mengharuskan sebuah brand harus menggunakan brand baru atau menggunakan
parent name mengenai produk-produk yang ikut ke dalam kelas pasar LCGC.
Pada Akhirnya pihak Nissan berpikir bahwa pihak Nissan masih memiliki brand
terdahulu yang sudah lama mati yang memiliki reputasi baik di kalangan
masyarakat, maka Pihak Nissan memunculkan brand Datsun kembali untuk
memasuki pasar LCGC di Indonesia.
2. Faktor Lingkungan Eksternal
Brand sendiri merupakan salah satu asset organisasi paling berharga
mengingat bagi produsen brand memiliki peran sebagai wahana identifikasi
produk dan bentuk perusahaan, bentuk proteksi hukum, signal jaminan kualitas,
sarana menciptakan keunggulan kompetitif. Berikut kutipan wawancara dengan
ibu Hani Wijaya :
“Kalau masuknya ke dalam LCGC itu sendiri karena Nissan sudah punya
segemennya sendiri yaitu menengah keatas, yang secara ga mungkin kita usik dan
Nissan gamau juga kedalam segmen tersebut sebab masyrakat sudah memandang
bahwa Nissan tuh bukan mobil kelas menengah ke bawah gitu melainkan di kelas
menengah ke atas. Kira kira begitulah citranya di masyaraka. Nah Nissan itu
sendiri pada dasarnya punya brand yang sudah lama ga dipakai lagi yaitu
Datsun, akhirnya mereka hidupkanlah brand itu untuk masuk di pasar LCGC,
intinya adalah Nissan disini nyoba buat ngincer pasar baru dengan menggunakan
brand Nissan”.
Brand Nissan merupakan sebuah brand yang sudah cukup lama berdiri di
Indonesia. Brand Nissan dapat dikatakan memiliki citra tersendiri di masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
47
Brand Nissan memiliki sebuah image sebagai brand otomotif untuk kalangan
menengah ke atas. Atas dasar hal tersebut pihak Nissan tidak ingin ingin
merusakbrand image Nissan di mata konsumen dengan ikut memasuki kelas pasar
LCGC, atas dasar alasan itu pula pihak Nissan tidak ingin brand image Nissan
berubah dari sebelumnya yang segmentasi nya untuk kalangan menengah keatas
menjadi berubah segmentasi untuk kalangan menengah ke bawah. Faktor
tersebutlah yang membuat Pihak Nissan akhirnya memunculkan brand Datsun
untuk ikut memasuki pasar LCGC disisi lain mereka ingin terus mempertahankan
image Brand Nissan namun pihak Nissan tetap dapat melebarkan sayap bisnis
PT.Nissan.
4.2.1.2 Tujuan Rebranding Datsun
Faktor-faktor yang telah dijelaskan diatas menjadi sebuah landasan untuk
menciptakan tujuan yang di dapat dari kebijakan Rebranding Datsun yang
dilakukan oleh pihak Nissan. Setelah melewati penentuan faktor-faktor pihak
Nissan untuk melakukan Rebranding Datsun tersebut, perusahaan beranjak ke
tahap selanjutnya yaitu menentukan tujuan dari Rebranding yang dilakukan yang
memiliki tujuan untuk mendapatkan identitas baru.
Pihak Nissan ingin memberikan identitas baru yang sesuai dengan prinsipprinsip Datsun serta melakukan pelebaran sayap bisnis pihak Nissan, Adapun
identitas baru yang ingin dibentuk Pihak Nissan untuk brand Datsun adalah
sebagai berikut :
1. Badge of Risers
Universitas Sumatera Utara
48
Datsun memposisikan produknya pada segementasi kelas menengah
bawah dalam pasar LCGC yang juga untuk para konsumen pengguna baru
yang ingin mempunai kendaraan roda empat pertamanya.The Risers sendiri
seperti yang sudah dibahas sebelumnya adalah konsumen kalangan muda yang
tinggal di pasar pertumbuhan perekonomian yang tinggi dan konsumen
tersebut menginginkan suatu kesempatan untuk memiliki kendaraan yang bisa
mendorong dan memudahkan kariernya serta masa depannya. Dengan strategi
harga yang terjangkau yang disesuaikan dengan kelas pasar LCGC diharapkan
para risers dapat dimudahkan untuk memiliki kendaraan Datsun.
2. Trust
Kepercayaan adalah modal utama yang ingin disampaikan Pihak Datsun
kepada para konsumen dan calon konsumen, Pihak Datsun ingin menjalin
hubungan baik dengan konsumen melalui cara-cara memberikan informasi
secara jelas serta memberikan pelayanan yang baik untuk para konsumen dan
calon konsumen melalui mengandalkan daya tahan serta kualitas dari produk
yang ditawarkan pihak Datsun.
3. Modern
Perubahan-perubahan yang dilakukan pada produk mobil mobil besutan
Datsun membawa angin segar kepada calon konsumen. Perubahan yang
dilakukan membawa sisi modern dari produk terdahulunya. Perubahan terlihat
jelas dari segi logo, namun Pihak Datsun tetap mengambil warisan bentuk
tulisan serta logo Datsun terdahulunya, hanya pihak Datsun menambahkan
Universitas Sumatera Utara
49
lingkaran luar yang mengkilap seperti berbahan krum yang memberikan aksen
modern pada logo brand Datsun terkini.
Adapun maksud dan tujuan dari mengambil warisan bentuk tulisan serta
logo Datsun terdahulunya untuk mempertahankan warisan semangat yang ada
dari Datsun terdahulu di sisi lain pula penambahan logo yang memiliki tujuan
untuk menyampaikan ketahanan produk yang modern serta kepercayaan diri
untuk berhasil di dunia pasar otomotif masa kini. Selain daripada itu produk
dari mobil Datsun sekarang ini di desain sedemikian rupa serta diberikan fiturfitur yang bisa memberikan kemudahan pada konsumen yang tentu saja
mengikuti perkembangan zaman.
4.2.2 Aspek yang di Rebranding oleh pihak Nissan terhadap brand Datsun
Rebranding merupakan suatu hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan
apa saja. Dari wawancara yang didapatkan dari bapak Deddy Susilo, beliau
mengatakan bahwa strategi rebranding sendiri perlu dilakukan untuk membuat
penyegaran
terhadap
suatu
brand.Rebranding
sendiri
dilakukan
untuk
menyadarkan masyarakat dan juga memberikan penyegaran di masyarakat bahwa
suatu brand tersebut masih ada dan masih berjaya.Berikut penjelasan yang
didapatkan dari wawancara yang dilakukan dengan bapak Gatot Bramantyo.
“Rebranding itu memang perlu dilakukan di perusahaan mana saja, mungkin di
perusahaan yah dari perusahaan consumer sampai ke pabrik-pabrik perlu, karena
rebranding itu melakukan refreshment produk kepada masyarakat bahwa kita tuh
masih ada dan kita tuh masih berjaya, itu intinya, supaya orang kenal karena
orang mau ngeliat kan siapa itu.”
Universitas Sumatera Utara
50
Produk Datsun melakukan rebranding secara keseluruhan yang dimulai
dari aspek visual Datsun seperti logo dan karakteristik mobil hingga strategi
pemasaran Datsun. Berikut penjelasan dari bapak Gatot Bramantyo:
“Kalau itu sebenarnya ya banyak dimulai dari logo, segmentasi pasar, bentuk
mobil karena intinya sih secara keseluruhan sudah banyak di lakukan
Rebranding”.
Dari penjelasan narasumber diatas dikatakan produk Datsun telah mengalami
rebranding secara keseluruhan yang dimulai dari aspek visual seperti logo dan
bentuk karakteristik mobil hingga melakukan pada strategi pemasaran Datsun, Hal
itu berkaitan dalam kaitannya memasuki pasar otomotif baru di Indonesia yaitu
pasar LCGC.
4.2.2.1 Aspek Visual yang di rebranding
Pada zaman terdahulunya logo Nissan dan Datsun ialah sama. Namun logo
Datsun pada saat ini melakukan perubahan ke arah lebih modern dan juga
futurustik yang tentunya mengikuti bentuk mobil buatan produk Datsun
sendiri.Berikut penjelasan dari bapak Deddy Susilo.
“Intinya secara keseluruhan, dulu itu logo Datsun yah biasa saja bentuknya,
Sekarang logo Datsun lebih ke arah modern kalau sadar ya logo Datsun itu sama
kayak grillnya depan ohh jadi di expand gitu gaya grill-grill, ga terlalu bulat tapi
hexagonal dikit, lebih ada garis-garisnya lah. Mereka juga bikin logonya itu
sesuai dengan, apatuh body mobilnya juga itu ditarik tarik garis, itu semuanya
keliatan kok. Tadi kan logo sekarang mengenai di bentuk mobil ya sudah beda
jauh dulu Datsun itu kan diproduksi di Indonesia lebih ke arah mobil niaga
seperti truck dan pick-pick up kalau di luar negeri baru Datsun produksi kelas
sedan mewah sekarang Datsun merubah karakter mobilnya yah pastinya sudah
lebih modern, hemat bahan bakar dan pastinya untuk mobil penumpang atau city
car lah bisa dikatakan”.
Universitas Sumatera Utara
51
Logo Datsun sendiri mengikuti dari bentuk grill yang ada pada produk
Datsun.Logo Datsun sekarang juga terlihat lebih hexagonal dan juga mengikuti
bentuk mobil Produk Datsun.Rebranding dari segi logo yang dilakukan oleh pihak
Nissan terhadap Datsun, Pihak Nissan mereka membuat logo yang lebih modern
disesuaikan keadaan masyarakat sekarang ini.
Penciptaan desain logo yang menarik dan sesuai dengan perekembangan
jaman akan menjadi sebuah kelebihan bagi sebuah brand. Logo juga
mempresentasikan sebuah brand di pasaran. Sekarang ini Datsun membedakan
logo mereka dengan logo Nissan dengan cara Datsun menambahkan elemen baru
yang lebih mencerminkan Datsun
mempertahankan
logo
fontbrand
sekarang ini. Namun mereka tetap
Datsun
sebelumnya
hanya
mereka
menambahkan elemen yang membuat logo ini terlihat lebih modern.
Mengenai logo seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Datsun
mengalami pergantian logo namun tetap mengambil beberapa elemen dari logo
sebelumnya. Berikut ini adalah perbandingan logo brand Datsun terdahulu dengan
logo Datsun sekarang
Gambar 4.16
Logo Datsun Sebelum dan Sesudah
www.datsun.co.id
Universitas Sumatera Utara
52
Terlihat logo brand Datsun saat ini memiliki desain yang lebih modern
mengikuti perkembangan zaman, Selain itu pula perubahan logo dari brand
Datsun sendiri lebih dapat menerima keadaan saat ini, sebab mengingat tidak
mungkin brand Datsun mempertahankan logo terdahulunya di tengah kemajuan
jaman sekarang ini. Konsumen sudah memasuki lebih modern dan pastinya
konsumen akan menilai hal tersebut.
Perubahan logo yang dilakukan pada brand Datsun membuat perubahan besar
pada produk Datsun itu sendiri, Produk Datsun apabila kita melihat secara lebih
teliti merupakan gambaran dari logo brand itu sendiri. Hal tersebut dapat kita lihat
desain produk Datsun sekarang ini mengikuti bentuk logo yang ada. Dengan cara
mereka menarik garis dari logo sehingga terbentuklah produk Datsun sekarang ini
mengikuti bentuk logo yang ada. Contoh kasat matanya adalah Grill depan mobil
Datsun yang kita amati bentuknya sebenarnya sama dengan logo brand Datsun
sekarang ini. Body mobil pada produk Datsun sekarang ini juga mengikuti logo
Datsun yang sekarang.
Setelah mengubah logo dalam aspek visual Datsun, Pihak Datsun
melanjutkan dengan melakukan rebranding dengan memberikan perubahan
bentuk dan karakteristik mobil. Produk Datsun terdahulunya diketahui yang
diproduksi di Indonesia sejak tahun 1970 memproduksi mobil yang diperuntukkan
untuk mobil dikhususkan ber niaga model pick up dan model truk. Pada tahun
1989 Datsun berhenti beroperasi dan digantikan dengan brand Nissan yang
memproduksi mobil passenger car untuk kelas menengah keatas dan pada tahun
Universitas Sumatera Utara
53
2014 setelah sekian lama brand Datsun berhenti beroperasi brand Datsun muncul
kembali di pasaran otomotif tetapi di kelas berbeda yaitu di kelas LCGC.
4.2.2.2 Strategi Pemasaran Datsun
Rebranding yang dilakukan oleh Datsun tidak hanya dari segi aspek visual
mengenai logo namun juga dari segi strategi pemasaran Datsun yang tujuannya
untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat. Salah satu contohnya yaitu dengan
cara-cara pemasaran langsung yang biasanya dilakukan dengan memberikan
souvenir-souvenir ataupun merchandise yang dibagikan secara gratis terhadap
calon konsumennya. Pihak Datsun melakukan Strategi pemasaran tersebut tidak
serta merta tertuju pada fokus calon konsumen yang harus langsung membeli
produk mobil Datsun tetapi juga untuk memberikan kesadaran masyarakat
mengenal brand Datsun yang dengan memberikan souvenir-souvenir ataupun
merchandise yang diberikan tim pemasaran Datsun saat melakukan pemasaran
langsung.
Selain dari hal tersebut segmentasi pasar Datsun juga mengalami
perubahan, dari yang sebelumnya mereka lebih menjual produk Datsun sebagai
kendaraan yang dipakai keperluan ber niaga, sekarang ini brand Datsun lebih
dikhususkan untuk menjual city car. Segmentasi mereka juga lebih mengarah
kepada new risers atau disebut juga pengguna baru kendaraan roda empat.
Segmentasi tersebut juga merupakan sebuah positioning pihak Datsun di
masyarakat bahwa Datsun merupakan mobil untuk New Risers atau Indonesia
Risers.Strategi merupakan sebuah tindakan yang harus dilakukan oleh sebuah
perusahaan atau sebuah brand untuk berkembang.Tindakan yang strategis
Universitas Sumatera Utara
54
memungkinkan perusahaan untuk menjadi lebih baik dibandingkan pesaingnya.
Strategi merupakan filosofi dari perusahaan serta komitmen dalam membangun
suatu cara yang akan memiliki pengaruh signifikan di pasar sasarannya Datsun
memiliki Strategi pemasaran. Adapun Strategi pemasaran yang Rebranding yang
oleh Datsun melalui penentuan dari Segmenting, Targetting, Positioning, serta
Differenting.Melalui wawancara yang didapatkan mereka juga menentukan
bauran pemasaran untuk produk yang dipasarkannya. Berikut ini akan dibahas
mengenai strategi yang diterapkan Datsun untuk produk yang diluncurkannya.
1. Segmenting
Segmentasi pasar yakni mengidentifikasi dan membentuk kelompok
pembeli yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan produk dan/atau aturan
pemasaran tersendiri. Pada dasarnya, segmentasi pasar adalah proses membagi
pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam
beberapa segmen, Mensegmentasi pasar merupakan sebuah kegiatan penting
untuk menyaring konsumen berdasarkan ruang lingkupnya. Ada empat variabel
utama di dalam segmentasi pasar yaitu Segmentasi Geografis, Demografis,
Psikografis, dan Perilaku. Berikut kutipan wawancara dengan Ibu Hani
Wijaya,MM.
“Datsun itu segmennya di pasar kelas menengah ke bawah kalau kita biasa
menyebut dengan sebutan New risers. terutama masyarakat yang berada di
daerah daerah. Sedangkan Nissan lebih ke segmentasi menengah ke atas”.
Pihak Datsun pastinya sudah melakukan segmentasi pasar mereka sendiri
secara segmentasi Geografis Datsun sendiri sekarang sudah dijual ke seluruh
Indonesia. Untuk wilayah penjualannya sendiri pihak Datsun lebih beranggapan
Universitas Sumatera Utara
55
bahwa di daerah-daerah, penjualan Datsun akan lebih tinggi. Penjualan di daerah
sendiri dirasa akan lebih tinggi dibandingkan di ibukota, perkembangan LCGC
dirasa akan lebih baik untuk di daerah. Dikarenakan di daerah sendiri
masyarakatnya memiliki sifat atau persepsi yang berbeda dibandingkan di
ibukota, masyarakat daerah sendiri lebih beranggapan bahwa mereka akan lebih
mempunyai kebanggan tersendiri apabila memiliki mobil baru daripada
mempunyai mobil bekas, sekalipun mobil tersebut masuk kedalam kelas mobil
murah. Hal tersebut kembali lagi kepada gengsi masyarakat sendiri.Masyarakat
Indonesia terutama di daerah, memiliki gengsi yang tinggi antar satu dengan yang
lainnya.Gengsi masyarakat yang berada di daerah sendiri lebih baik kepada untuk
mempunyai kendaraan baru, walaupun itu kendaraan murah dan hal tersebut bisa
menjadi salah satu alasan mengapa dimunculkan LCGC (low cost green car)
dapat
dikatakan
memiliki
segmen
tersendiri
untuk
memasarkan
produknya.Mereka lebih menyasar produknya untuk para konsumen yang
memiliki kelas menengah kebawah. Halyang
berbeda
dengan
segmentasi
Nissan.Nissan sendiri lebih menjual produknya untuk kelas menengah keatas, bila
dikatakan orang-orang yang sudah mapan baik dalam segi financial ataupun
karier.Faktor penghasilan dari orang-orang tersebut dapat dijadikan sebuah acuan
oleh Datsun untuk membuat segmentasi pasarnya.Para calon konsumen yang
masuk ke dalam segmentasi Datsun merupakan orang-orang yang baru menanjak
kariernya dan sudah cukup mapan untuk bisa beralih dari yang tadinya
menggunakan kendaraan umum atau motor.
Universitas Sumatera Utara
56
2. Targetting
Targetting sendiri merupakan tahap lanjutan dari Segmenting, setelah
menentukan segmen pasar, selanjutnya pihak Datsun menentukan pasar
sasarannya.
Datsun
lebih
condong
menggunakan
konsentrasi
segment
tunggal.Konsentrasi segmen tunggal sendiri merupakan segmentasi yang hanya
berkonsentrasi pada segmen tertentu. Hal tersebut dijelaskan oleh bapak Deddy
susilo
“Datsun itu segmennya di pasar kelas menengah ke bawah kalau kita biasa
menyebut dengan sebutan New risers. Nah identifikasi new risers sendiri
maksudnya adalah pasar sasarannya dek, kalau dikita adalah orang yang baru
beranjak naik gitu karirnya orang yang dari yang punya kendaraan tadinya dia
pakai kendaraan roda dua beralih pengen ke roda empat gitu, orang orang yang
baru beranjak karirnya. Selain itu ya yang baru-baru menikah juga yang
sekiranya punya penghasilan 6-12 juta rupiah per bulan atau kisaran umur 25-35
tahun lah ”
Segmentasi awal Datsun adalah mereka masuk ke dalam kelas LCGC yang
seperti diketahui adalah mobil murah untuk kelas menengah kebawah dan mereka
memilih para calon konsumen yang baru naik dalam kariernya atau baru ingin
beralih dari yang tadinya menggunakan roda dua tetapi ingin menggunakan roda
empat yang sesuai dengan pendapat mereka sekarang ini.Mereka lebih menyasar
produknya untuk para konsumen yang memiliki kelas menengah kebawah.Datsun
sendiri menyebut segmen mereka sebagai New Riser. New Riser yang
dimaksudkan adalah sebuah pasar sasarannya adalah para calon konsumen
merupakan orang-orang yang baru naik status ekonominya, dari yang tadinya
menggunakan motor tetapi ingin beralih jadi menggunakan mobil tetapi ingin
menggunakan mobil yang baru, dan juga keluarga-keluarga muda yang baru
mempunyai anak satu dan ingin mempunyai mobil keluarga.
Universitas Sumatera Utara
57
Brand Datsun mentargetkan pasarnya untuk para calon konsumen usia
muda berkisar 25-35 tahun. Para jenjang umur tersebut bisa dikatakan bahwa para
calon konsumennya merupakan calon konsumen yang baru menyelesaikan
sekolahnya,yang baru mendapat kenaikan di kariernya ataupun juga yang
bisnisnya sudah cukup berkembang dan sudah cukup mapan untuk beralih dari
menggunakan kendaraan roda dua ke roda empat. Melalui wawancara yang
didapatkan diketahui bahwa segmentasi yang dipilih oleh Datsun adalah orangorang menengah kebawah yang memiliki pendapatan perbulan sekitar 6-12
juta.Dengan perhitungan pendapatan sekitar 6-12 juta perbulan. Para calon
konsumen
nantinya
bisa
mencicil
mobil
tersebut
dengan
setidaknya
mengalokasikan dana 30-35% dari pendapatannya untuk mencicil mobil tersebut.
Mereka masih bisa mengalokasikan dana untuk mengkredit mobil Datsun dan
masih mempunyai tabungan untuk dialokasikan dana untuk mengkredit mobil
Datsun dan masih mempunyai tabungan untuk dialokasikan ke keperluan lainnya.
3. Positioning
Langkah selanjutnya setelah melakukan Segmenting, dan Targetting
adalah Positioning. Langkah ini bisa dibilang merupakan langkah yang paling
penting di dalam segmenting, targeting, dan positioning (STP) karena fungsi dari
positioning sendiri adalah untuk mencoba menempatkan produk di benak
konsumen dengan ciri-ciri yang bisa dibedakan dengan produk lainnya, disebut
dengan positioning. Positioning sendiri merupakan cara pemasar menanamkan
citra, persepsi, dan imajinasi atas produk yang ditawarkan kepada konsumen
melalui proses komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
58
Positioning yang baik akan melekat dibenak para konsumennnya.
Positioning sendiri adalah salah satu strategi yang dilakukan untuk membuat pasar
sasaran dapat mengingat produk tersebut.Dari wawancara yang dilakukan oleh
peneliti dengan pihak Datsun, Mereka beranggapan bahwa mereka memposisikan
brand mereka sebagai brand untuk New Riser.Mereka melakukan spesialisasai
produk mereka ke anak muda yang baru beranjak dalam karier dan ingin
menggunakan mobil baru.
Menurut mereka positioning yang dilakukan memiliki maksud untuk
menaikkan prestige sosial dari pengguna mobil Datsun tersebut terutama untuk
anak muda itu sendiri.Positioning yang dilakukan oleh Datsun lebih kearah
penentuan dan spesialisasi segmen pasar yaitu New Riser.Datsun memberikan
kesan bahwa produk Datsun merupakan produk yang dibuat untuk kalangan
muda.Mereka memiliki tujuan untuk memposisikan produk yang mereka miliki
khusus untuk anak-anak muda, mobil murah untuk anak muda ya Datsun.Itu
adalah slogan yang sekiranya ingin didapatkan Datsun dari segmen yang
dipihnya.
Selain positioning Datsun dengan new riser nya.Datsun memiliki
positioning strategi dari segi produk, harga, fitur-fitur, serta promosi yang
dilakukan untuk menarik minat pasar serta untuk membuat masyarakat sadar dan
tertarik dengan Datsun.Memasarkan sebuah produk ke pasar bukanlah merupakan
sebuah hal yang mudah.Masuknya Datsun ke pasar penjualan mobil pastinya
menggunakan strategi yang sudah disusun dengan matang.Terlebih dengan
masuknya Datsun ke pasar baru yaitu LCGC.Tentunya segmentasi, targeting serta
Universitas Sumatera Utara
59
positioning yang dilakukan disesuaikan dengan keadaan keadaan pasar yang
ada.Strategi-strategi, khususnya strategi komunikasi untuk memasarkan Datsun ke
masyarakat memiliki perbedaan.
Di dalam ilmu pemasaran kita mengenal istilah bauran pemasaran yaitu Product,
Price, Place dan Promotion.Strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh pihak
Datsun mengingat dari positioning utamanya adalah untuk New Riser.Datsun
pastinya memiliki strategi tersendiri untuk menarik minat dari New Riser
tersebut.Salah satu caranya adalah menggunakan bauran pemasaran. Datsun
menentukan strategi produk, harga, tempat penjualan, serta promosi yang
diharapkan dapat memenuhi keinginan dari New Riser tersebut berikut ini adalah
analisis strategi pemasaran Datsun melalui strategi bauran pemasaran.
a. Product
Produk yang dimunculkan Datsun bisa dibilang berbeda dengan
produk yang lainnya. Mereka memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri yang
membedakannya denga produk lain. Mereka memiliki perbedaan dari segi
bentuk,ukuran,kapasitas mesin,dan juga piranti yang lebih memudahkan
penggunaan nantinya.
Dari segi varian, Datsun sendiri mengeluarkan produk Datsun Go+
yang berkapasitas 5+2. Pemberian nama 5+2 sendiri sebenarnya adalah
Dua bangku yang ditambahkan dibelakang lebih diperuntukkan kepada
anak-anak yang berusia maksimal 12 tahun karena anak-anak pada umur
tersebut masih belum terlalu besar dan masih bisa nyaman untuk duduk
dibangku tambahan. Selain atas dasar ketentuan pemerintah pemberian
Universitas Sumatera Utara
60
nama 5+2 sendiri dapat dikatakan adalah sebuah strategi branding yang
dilakukan oleh pihak Datsun. Datsun tidak hanya memiliki satu produk saja,
ia memiliki varian produk lain yaitu Datsun Go. Perbedaan antara varian
Datsun Go dan Datsun Go+ adalah jumlah tempat duduk dan dimensi
kendaraannya. Datsun Go memiliki 5 tempat duduk (5 seater). Mereka
memiliki alasan tersendiri mengapa mereka mengeluarkan Datsun Go+
terlebih dahulu ketimbang Datsun Go.Alasan pengeluaran Datsun Go+
terlebih dahulu adalah karena pasar di Indonesia merupakan pasar
kendaraan MPV (Multi Purphose Vehicle) atau mobil-mobil keluarga.
Masyarakat Indonesia yang dapat dikatakan konsumtif juga menjadi
salah satu alasan kemunculan Datsun Go+ telebih dahulu. Masyarakat masih
memiliki persepsi sendiri bahwa mobil 7 seater itu merupakan mobil
keluarga, dan dari wawancara yang didapatkan,bahwa mobil yang paling
laris di Indonesia adalah mobil keluarga yang memiliki kapasitas
penumpang 7 orang. Masyarakat Indonesia yang dapat dikatakan
konsumtif,juga menjadi salah satu alasan kemunculan Datsun Go+ terlebih
dahulu. Masyarakat masih memiliki persepsi sendiri bahwa mobil 7 seater
itu merupakan mobil keluarga, dan dari wawancara yang didapatkan, bahwa
mobil yang paling laris di Indonesia adalah mobil keluarga yang memiliki
kapasitas penumpang 7 orang. Selain dari segi persepsi masyarakat, alasan
kemunculan Dastun Go+ terlebih dahulu adalah atas dasar kompetitor
.Mereka sekali lagi menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki kompetitor
di kelasnya.
Universitas Sumatera Utara
61
Selain dari segi tersebut Datsun juga membuat perbedaan lainnya seperti
dari segi accessories untuk Datsun Go+.Accessories untuk Datsun bisa
dibilang lebih banyak dibuat dibandingkan untuk Nissan.Brand Datsun
sendiri lebih diperuntukkan untuk anak muda yang baru beranjak dari yang
tadinya menggunakan motor beralih jadi menggunakan mobil. Pihak Nissan
sebagai Parent Brand dari Datsun berfikiran bahwa, para anak muda yang
menggunakan mobil seringkali memodifikasi mobilnya agar lebih terlihat
semenarik mungkin.Berawal dari situlah pihak Datsun membuat suatu
strategi untuk memperbanyak penjualan accessories untuk Datsun sehingga
para pengguna Datsun tidak bingung ketika ingin memodifikasi Datsunnya.
Selain dari segi accessories yang di fasilitasi pihak Datsun, mobil
Datsun sendiri memiliki kapasitas mesin dan juga fitur-fitur yang akan
memudahkan konsumen dan bisa dibilang memanjakan pemakainya. Datsun
sendiri menggunakan kapasitas mesin 1200cc dan yang lain seperti brio dan
agya hanya memiliki kapasitas mesin 1000cc. Selain itu pula ada fitur
tambahan yaitu fitur follow me home. Fitur ini sendiri tidak terdapat di
kompetitor lainnya.
Dari semua penjelasan diatas, dapat dinilai bahwa jelas berbeda dari
segi produk, mereka menambahkan fitur-fitur yang terbaru.Datsun mencoba
memberikan yang terbaik untuk para konsumennya.Dari wawancara yang
dilakukan didapatkan bahwa masih banyak orang yang menganggap mobil
LCGC merupakan mobil murah.Memang pada kenyataannya mobil di kelas
LCGC diperuntukkan untuk kelas menengah kebawah namun bukan mobil
Universitas Sumatera Utara
62
murahan.Datsun melengkapi produknya fitur-fitur serta penambahan
lainnya. Walaupun produknya masuk ke dalam kelas menengah kebawah
akan tetapi pihak Datsun membuat produknya menjadi yang terbaik di
kelasnya dengan cara mementingkan kepuasan dan kemudahan untuk
customernya.
2. Price
Penentuan harga merupakan salah satu strategi yang sangat penting
dan juga menentukan minat beli konsumennya. Pemberian harga yang
sesuai dengan ekspektasi dan apa saja yang didapat oleh konsumen
merupakan yang paling penting. Pada tahun 2014 awal brand Datsun
dimunculkan ke pasaran otomotif Pihak Datsun menjual produknya yaitu
Datsun Go+ dengan harga 103 juta dan dengan spesifikasi yang paling
penting. Sementara untuk spesifikasi yang terendah mereka jual dengan
harga 85 juta rupiah hingga pada tahun 2017 Datsun Go+ dengan harga 126
juta dan versi Datsun Go hatchback dibandrol dengan harga 119 juta rupiah
dengan dari harga yang ditetapkan oleh Datsun mereka memiliki harga yang
paling murah dibandingkan kompetitornya di kelas pasar LCGC Contohnya
bila Datsun Go yang merupakan versi Hatchback nya dibandingkan dengan
Toyota Agya, Toyota Agya dibandrol dengan harga tahun 2017 yaitu 146
juta. Harga ini berbanding jauh dengan yang dikeluakan oleh Datsun, dan
untuk Datsun Go+nya versi MPV nya pada harga tahun 2017 masih
Universitas Sumatera Utara
63
dikatakan lebih murah dibanding kompetitor barunya yaitu Dihatsu Sigra
dan Toyota Calya yang dihargai sebesar 150 juta rupiah . Hal ini juga
merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki Datsun dibandingkan dengan
kompetitornya.Kelebihan dari segi penentun harga ini juga didukung oleh
kelebihan produk Datsun. Target pasar sendiri juga menentukan Datsun
dalam penentuan harga, target market mereka adalah orang-orang yang
berada di umur 25-35 tahun, mereka yang baru mendapatkan pekerjaan dan
baru mapan dalam dunia bisnis, dan mereka yang tadinya menggunakan
motor namun ingin beralih menjadi pengguna kendaraan roda empat, maka
dari itu Datsun tidak mematok harga tinggi untuk produk yang dijualnya.
Strategi harga yang dilakukan Datsun menuai respon positif
dari masyarakat.Dari strategi dalam Datsun dalam penentuan harga mereka
mendapatkan umpan balik yang cukup baik dari masyarakat, masyarakat
menerima baik dan tertarik dengan produk Datsun ini.Ketertarikan
masyarakat sendiri tak lepas dari faktor perbandingan mobil LCGC
lainnya.Harga dari mobil Datsun yang memiliki spesifikasi paling lengkap
masih dibawah dari kompetitor lainnya seperti Daihatsu, Honda, maupun
Toyota.Keuntungan dari Datsun sendiri adalah mereka masih duduk
dibawah kompetitornya karena faktor harga tersebut.Namun Datsun sendiri
hanya berada di bawah pada soal harga produk, namun tidak pada teknologi
yang melengkapinya, hal ini merupakan sebuah kelebihan Datsun.
Walaupun penentuan harga dari Datsun sudah dirasa cukup
baik dan respon masyarakat terhadap Datsun sendiri sudah positif, pihak
Universitas Sumatera Utara
64
Datsun tetap mendapatkan rintangan, yaitu gengsi yang dimililiki oleh
masyarakat. Masyarakat Indonesia sendiri bisa dibilang merupakan
masyarakat yang memiliki gengsi yang cukup tinggi, mereka berpikiran
bahwa daripada mereka harus membeli mobil yang notebenenya sudah
diketahui sebagai mobil murah, mereka akan lebih memilih mobil yang
memiliki harga yang sama namun dengan tahun yang berbeda. Mereka akan
memilih mobil bekas dari tahun yang lebih tua dengan merek yang sudah
terkenal dan diketahui masyarakat, daripada membeli mobil baru yang
masuk kedalam kelas mobil murah. Namun hal tersebut tidak berlaku
kepada New Riser atau orang-orang yang baru beralih dari roda dua ke roda
empat.Mereka pasti menginginkan mobil yang baru walaupun itu mobil
yang murah.Dan sekali lagi Datsun kembali menang dari kompetisi lainnya
dari harga yang memang berbeda jauh dengan kompetitor lainnya.
3. Place
Menentukan tempat untuk memasarkan produk merupakan sebuah hal
yang penting. Kecocokan tempat penjualan akan mempengaruhi penjualan
pada produk yang dipasarkan. Datsun sendiri pada awalnya mulai menjual
atau memunculkan kembali produknya di India, Rusia, lalu pada akhirnya
masuk ke Indonesia. Di Indonesia sendiri dijual hampir diseluruh daerah di
Indonesia seperti ibukota maupun di daerah-daerah lainnya . Namun dari
wawancara yang didapatkan sebenarnya Datsun berkembang baik di daerahdaerah,dikarenakan gengsi orang-orang daerah yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
65
Konsumen di daerah lebih mementingkan gengsi mempunyai mobil
baru daripada mobil-mobil bekas yang sebenarnya mempunyai harga yang
sekelas dengan mobil brand Datsun ini. Hal ini bisa jadi merupakan salah
satu faktor kenapa dimunculkan LCGC di Indonesia.Dilihat dari kasus yang
ada bahwa LCGC sendiri dimunculkan untuk menjangkau orang-orang yang
berada di daerah, yang mungkin memilikim pendapatan menengah kebawah
namun memiliki gengsi yang cukup untuk tinggi untuk memiliki mobil
baru. Masyarakat daerah bisa menjadi salah sa
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif karena peneliti akan mengkaji Bagaimana strategi Rebranding yang
dilakukan Pihak Nissan terhadap brand Datsun dalam memasuki pasar Low Cost
Green Car (LCGC). Penelitian kualitatif ini merupakan paradigma penelitian
yang menekankan pada pemahaman menegenai masalah-masalah dalam
kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas, kompleks dan rinci ( Erlina, 2011).
Metode penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena tertentu
yang diperoleh oleh peneliti dari subjek beberapa individu, organisasi, industri
atau perspektif yang lain. Penelitian deskriptif ini dilakukan untuk menjawab
pertanyaan tentang : siapa, apa, kapan, dimana, dan bagaiamana yang berkaitan
dengan karakteristik fenomena tersebut (Erlina, 2011). Tujuan dari metode
penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat
fakta atau karakteristik mengenai bidang tertentu.Penelitian ini berusaha
menggambarkan situasi dan kejadian.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Wahana Trans Lestari Medan Indomobil
Nissan-Datsun Gatot Subroto yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto No. 148
Medan.
Universitas Sumatera Utara
29
30
3.3 Subjek Penelitian (Narasumber)
Dalam penelitian ini narasumber yang dipilih merupakan narasumber yang
memiliki kedekatan dalam kegiatan marketing untuk brand Datsun. narasumber
yang dipilih merupakan narasumber yang berkecimpung langsung dalam
memasarkan brand Datsun selain itu narasumber yang diambil memiliki jabatan
yang dapat dipertanggung jawabkan serta mengetahui sejarah datsun dan juga
perkembangan yang terjadi sekarang ini. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat
mendapatkan data yang selengkap-lengkapnya untuk keperluan penelitian yang
dilakukan serta untuk dapat mempertanggung jawabkan hasil data yang
dipaparkan. Narasumber yang diambil sebanyak tiga orang yang mempunyai
jabatan Marketing Manager , HRGA Manager dan Sales Executive.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data untuk
memenuhi keperluan penelitian. Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
adalah data primer dan juga data sekunder.Teknik pengumpulan data yang
peneliti gunakan untuk mendapatkan data primer adalah wawancara mendalam
(Indepth Interview).data sekunder merupakan data yang tidak diberikan langsung
kepada pengumpul data. Contonya adalah dokumen, rekaman, catatan, dan
lainlain.Untuk memenuhi data sekunder penulis menggunakan studi dokumentasi
dan juga studi kepustakaan.
1. Wawancara Mendalam ( Indepth Interview )
Universitas Sumatera Utara
31
Wawancara menurut Mulyana (2003) adalah bentuk komunikasi
antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi
dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan dengan
tujuan tertentu.Wawancara mendalam sendiri mirip dengan percakapan
seperti biasanya.Metode ini sendiri bertujuan untuk memperoleh bentukbentuk tertentu informasi dari semua responden, tetapi susunan kata dan
urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap respondennya (Mulyana, 2003:
180-181). Menurut (Moleong, 2005:186) wawancara mendalam merupakan
proses menggali informasi secara mendalam, terbuka, dan bebas dengan
masalah dan fokus penelitian dan diarahkan pada pusat penelitian.
Tujuan dari wawancara sendiri adalah untuk mengkontruksikan mengenai
orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntuan, kepedulian,
dan lainnya, kebulatan; merekonstruksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang
telah diharapkan untuk dialami masa yang akan datang; memverifikasi,
mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain,
mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti
sebagai pengecekan.
Wawancara sendiri dilakukan bersamaan dengan obesvasi yaitu untuk
mengetahui apa sajakah yang dilakukan oleh pihak Nissan serta perubahanperubahan yang terjadi. Wawancara yang digunakan sebagai teknik
pengumpulan
data
adalah
wawancara
terstruktur
dilakukan
untuk
mendapatkan data secara lebih mendalam terhadap permasalahn yang terjadi
yang dilakukan kepada Narasumber yang diambil sebanyak tiga orang yang
Universitas Sumatera Utara
32
mempunyai jabatan Marketing manager , HRGA manager dan Sales
Executive.
2. Studi Kepustakaan
Studi ini dilakukan dengan cara membaca literature serta data-data yang ada
baik itu berbentuk dokumen, artikel, dan sebagainya yang berkaitan
mengenai Nissan Datsun dan juga yang berkaitan dengan Rebranding yang
dilakukan oleh pihak Nissan Datsun sendiri. Peneliti juga menggunakan
sumber buku sebagai pedoman di dalam penulisan penelitian.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah sebuah proses mencari dan juga menyusun data secara
sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi serta, catatancatatan ketika berada di lapangan sehingga dapat ditemukan tema pada
pembahasan dan pemaparan kegiatan dari penelitian yang telah berlangsung.
Menurut Nasution tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan
analisis,sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan
cocok dengan sifat penelitiannya (dalam sugiyono, 2012: 88).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumen-dokumen
dan hasil observasi dalam penelitian ini dihimpun dan dideskripsikan.Tahap-tahap
analisis data, yaitu sebagai berikut:
1. Reduksi data
Merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data kasar
yang ada dalam catatan lapangan. Reduksi data ini akan berlangsung terus
Universitas Sumatera Utara
33
selama pelaksanaan penelitian dan dalam kegiatan ini data yang tidak
berguna atau tidak diperlukan untuk kepentingan kegiatan analisis akan
dibuang. Peneliti dalam kegiatan analisisnya akan selalu melakukan reduksi
data dari sebelum pengumpulan data di lapangan sampai proses verifikasi
selesai dan tidak membutuhkan data baru lagi. Reduksi juga bisa dinyatakan
sebagai bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek,
membuat fokus, mengurangi hal-hal yang tidak penting dan
mengatur
datasedemikian rupa sehingga simpulan akhir dapat dilaksanakan.
2. Penyajian data
Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, gambaran dalam
bentuk narasi lengkap yang untuk selanjutnya memungkinkan simpulan
penelitian dapat dilakukan. Sajian data disusun berdasarkan pokok-pokok
yang terdapat dalam reduksi data, dan disajikan dengan menggunakan kalimat
dan bahasa peneliti yang merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis
dan sistematis, sehingga bila dibaca, akan bisa mudah dipahami. Sajian data
dalam penelitian ini selain dalam bentuk narasi kalimat, juga dapat meliputi
berbagai jenis matriks, gambar/skema, jaringan kerja, kaitan kegiatan serta
tabel sebagai pendukung narasinya.Semuanya itu dirancang guna merakit
informasi secara teratur supaya mudah dilihat dan dapat lebih dimengerti
dalam bentuknya yang lebih kompak.
3. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan komponen analisis yang memberikan
penjelasan secara sistematis sesuai dengan rumusan masalah yang telah
Universitas Sumatera Utara
34
dikemukakan.Kesimpulan yang diperoleh dari penyajian data bersifat
sementara sebab masih terus berkembang sejalan dengan penemuan data
baru.Hal ini penting untuk mendapatkan kesimpulan akhir yang dapat
dipertanggungjawabkan
baik
secara
akademis
maupun
secara
keilmuannya.Kegiatan analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan
mengumpulkan semua data yang diperoleh dari lapangan, baik berupa data
primer maupun data sekunder. Data-data yang diperoleh ini akan disesuaikan
dengan teori-teori yang berhubungan untuk mendapatkan suatu kesimpulan
akhir. Selanjutnya akan disusun membentuk laporan yang sistematis
Universitas Sumatera Utara
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan
Nissan Motor Co., Ltd., atau Nissan Motors atau cukup disingkat Nissan,
adalah sebuah industri otomotif Jepang yang dulunya memasarkan produk dengan
merek Datsun sampai 1983. Kantor utamanya terletak di wilayah Ginza dari
Chūō-ku, Tokyo tetapi Nissan merencanakan akan memindahkan kantor utama
mereka ke Yokohama, Kanagawapada 2010, dimana konstruksi sudah dimulai
pada 2007.
Nissan nama lengkap Nissan Motor Co, Ltd. (日産自動車株式会社
,Nissan Jidōsha Kabushiki-gaisha) (TYO: 7201, NASDAQ: NSANY) adalah
perusahaan otomotif terbesar kedua di Jepang setelah Toyota dan merupakan
salah satu dari tiga penyaing utama Asia di Amerika Serikat.
Datsun adalah brand penting dalam sejarah Nissan Motor Company yang
dimulai pada 1914 dengan DAT, sebuah perusahaan yang namanya berasal dari
tiga inisial investornya (Den, Aoyama, dan Takeuchi) dan diartikan sebagai
'secepat kilat'. Sejak model pertamanya, DAT-car, perusahaan ini terus
berekspansi sampai kemudian diambil alih bapak pendiri Nissan Yoshiuke
Aikawa pada 1933.Aikawa membayangkan 'mobilitas untuk semua' dengan
bobotnya yang ringan, ekonomis, namun tahan lama, yang dapat memenuhi
kebutuhan dan ambisi orang-orang Jepang di masa mendatang melalui rekayasa
lokal dan produksi massal.Ia menamakan mobilnya 'DAT-son', atau 'anak dari
34
Universitas Sumatera Utara
35
DAT', yang kemudian menjadi 'Datsun'. Tercatat 20 juta mobil Datsun telah
terjual ke-190 negara sampai brand Datsun dihapus pada tahun 1980
Gambar 4.1
Pendiri Datsun
Sumber : www.datsun.co.id
Insinyur Jepang Masujiro Hashimoto berhasil membuat Perusahaan Kwaishinsha
di distrik Azabu-Hiroo Tokyo.
Gambar 4.2
Produk Datsun Tahun 1914
Sumber : www.datsun.co.id
Kwaishinsha meluncurkan sebuah mobil yang dibangun untuk jalanan di
Jepang dan memenangkan hadiah perunggu di Pameran Taisho di Tokyo.DATCar (DAT-GO dalam bahasa Jepang) lahir. Inisial pertama nama
Universitas Sumatera Utara
36
tiga perusahaan investornya yang secara harfiah berarti “Secepat kilat”, DAT juga
menjadi panduan perusahaan: Durable (Tangguh). Attractive (Menarik).dan
Trustworthy (Terpercaya)
Gambar 4.3
Produk DatsunTahun 1919
Sumber : www.datsun.co.id
Di Osaka, Jitsuyo Jidosha Seizo Kaisha (Perusahaan Manufaktur Kendaraan
Praktis) didirikan, manufaktur kendaraan roda tiga yang dirancang oleh insinyur
Amerika William Gorham, seorang tokoh penting untuk masa depan Nissan
Motor.
Pada Tahun 1926Hashimoto Kwaishinsha Co bergabung dengan Jitsuyo
Jidosha untuk membentuk perusahaan DAT Jidosha Seizo dan menciptakan
pengecoran blok mesin empat silinder perdananya
Gambar 4.4
Produk Datsun Tahun 1931
Universitas Sumatera Utara
37
Sumber : www.datsun.co.id
DAT Jidosha Seizo berafiliasi dengan Tobata Foundry Co. dan me-visikan
“mobilitas untuk semua” dimana sang pemilik, Yoshisuke Aikawa mendesain
sebuah mobil baru yang ekonomis, berbobot ringan, namun tangguh. Dibuat
dengan teknik lokal dan untuk produksi massal, dinamai “DAT-Son” atau “anak
DAT”.Nama ini kemudian berubah menjadi Datsun.
Gambar 4.5
Produk Datsun Tahun 1934
Sumber : www.datsun.co.id
Jidosha Seizo Co. berubah menjadi Nissan Motor Co., Ltd, yang diambil
dari nama singkatan perusahaan induknya "Nihon Sangyo," atau "Japan
Industries." Datsun mulai diekspor ke negara-negara Asia, Australia, Amerika
Latin dan negara-negara lain.
Gambar 4.6
Produk Datsun Tahun 1935
Sumber : www.datsun.co.id
Universitas Sumatera Utara
38
Nissan Motor resmi membuat Jepang sebagai pabrik produksi massal
pertama untuk pembuatan mobil di Yokohama, dan Model Datsun 14 diluncurkan
pada hari yang sama. Produksi massal tidak hanya mengubah Nissan, tetapi juga
cara pembuatan kendaraan di Jepang dan di seluruh dunia, yang juga memiliki
efek lebih dalam pada ekonomi Jepang.
Gambar 4.7
Produk Datsun Tahun 1955
Sumber : www.datsun.co.id
Datsun 110 - mobil penumpang pertama yang diproduksi sejak akhir
perang - menjadi debut, dan memenangkan Mainichi Industrial Design Award.
Gambar 4.8
Produk Datsun Tahun 1957
Universitas Sumatera Utara
39
Datsun 1000 (Model 210) diluncurkan, menampilkan teknologi baru yang
diadopsi melalui kerjasama dengan Austin Motor Co., dari Inggris.210 mulai di
ekspor ke AS setahun kemudian.
Gambar 4.9
Produk Datsun Tahun 1958
Sumber : www.datsun.co.id
Untuk membuktikan daya tahan dari Datsun, kepala pemasaran Yutaka Katayama
memasukkani 210 di reli ketahanan terberat saat itu - Kejuaraan Rally Australia.
Memenangkan terbaik di kelasnya dan membuka pintu untuk menunjukkan
performa Datsun dan menjadikannya legenda reli di seluruh dunia
Gambar 4.10
Produk Datsun Tahun 1959
Sumber : www.datsun.co.id
Universitas Sumatera Utara
40
Pertama Datsun Bluebird 310 diluncurkan. Sebuah mobil penumpang yang benarbenar baru, modelnya ikonik untuk menetapkan standar dunia di sisi penjualan,
efisiensi bahan bakar dan emisi, yang kemudian membantu pasar Jepang dari
kendaraanarmada menjadi kendaraan pribadi
Gambar 4.11
Produk DatsunTahun 1961
Sumber : www.datsun.co.id
Datsun mulai memperluas penjualannya ke pasar global diawali beroperasinya
Oppama Plant di Jepang dan menetapkan pembuatan Nissan Mexicana S.A. de
C.V.
Gambar 4.12
Produk DatsunTahun 1966
Sumber : www.datsun.co.id
Universitas Sumatera Utara
41
Datsun Sunny B10 diluncurkan - namanya diambil dari 8,5 juta saran dari
masyarakat. Sesuai dengan prinsip-prinsip pendirinya 'menciptakan ekonomi
melalui produksi lokal, Datsun memulai produksi lokalnya untuk penduduk
setempat di seluruh dunia, termasuk Thailand, Taiwan, Afrika Selatan, Meksiko
dan Australia setelah 1966.
Pada Tahun 1981Setelah menjual 20 juta mobil di 190 negara di seluruh
dunia, merek Datsun kemudian dihapus dan nama Nissan digunakan untuk
membuat perusahaan menjadi lebih berkembang secara global.
Gambar 4.13
Logo DatsunTahun 2013
Sumber :www.datsun.co.id
Gambar 4.14
Produk Datsun Terbaru
Sumber : www.datsun.co.id
Universitas Sumatera Utara
42
Nissan mengumumkan pada bulan Maret tentang kembalinya merek Datsun.Pada
tanggal 17 September, Datsun kemudian diumumkan di Indonesia.
4.1.2 Prinsip Datsun
Prinsip utama untuk semua yang kami lakukan adalah menjadi
Badge of the risers. Mempersilakan Risers membuat jejak mereka sendiri dengan
rasa percaya diri, penuh kebanggaan dengan cara mudah. Dan untuk mewujudkan
keyakinan tersebut, inilah tiga pilar kunci kami - Dream - Mimpi, Access - Akses,
dan Trust – Percaya
Dream - MIMPI
Mengubah
investasi
menjadi
investasi
terbaik
(kami
menyebutnya:
inBestment). Untuk memungkinkan para risers mencintai apa yang mereka
butuhkan, terutama investasi pada mobil pertamanya, kami akan membuat
segalanya menjadi solusi modern dan tidak dibatasi hal-hal konvensional (cara
pembelian, servis, kepemilikan).
Access - AKSES
Risers membutuhkan akses menuju peluang yang mendorong mereka meraih
impian. Oleh karena itu kami memastikan segalanya menjadi lebih ramah,
menarik, sekaligus mudah; mulai dari proses pembelian sampai kepemilikan.
Tidak sekadar memberi harga yang terjangkau.
Trust – PERCAYA
Terakhir adalah menjamin Risers menjadi lebih maju dengan keandalan, daya
tahan dan kualitas, melalui keahlian global serta memanfaatkan pengalaman dari
pendahulu kami.
Universitas Sumatera Utara
43
4.1.3Logo Datsun Terdahulu dan Sekarang
Gambar 4.15
Logo Datsun Sebelum dan Sesudah
Sumber : www.datsun.co.id
4.2 Deskripsi Data Penelitian
4.2.1 Alasan Rebranding Datsun yang dilakukan Pihak Nissan di Indonesia
Melakukan segmentasi pasar merupakan sebuah hal yang penting didalam
pemasaran. Pada dekade 70-80 an dimana ada sebuah brand yang berkecimpung
di dunia otomotif tepatnya kendaraan roda empat yang bernama Datsun. Untuk
diketahui Datsun sendiri merupakan sebuah brand yang terbilang sudah lama di
Indonesia. Brand ini terdahulunya memiliki banyak tipe, seperti Pick up, Jeep dan
sedan. Mobil-mobil besutan Datsun bisa dikatakan memiliki citra yang baik di
masyarakat serta memiliki citra sebagai mobil yang kuat ataupun mobil yang
memiliki kebanggan tersendiri saat memakainya. Berikut kutipan wawancara
dengan bapakDeddy susilo :
“Apa ya, ya sejarah Datsun itu dulu diperkenalkan tahun 1970an di Indonesia
nah saat itu belum ada merek Nissan. Brand Datsun terpaksa paksa ditutup di
tahun 1989an kira kira dan diganti namanya jadi Nissan. Jadi tahun 70 an itu
Universitas Sumatera Utara
44
merek Datsun itu seperti Toyota lah saat ini tenarnya. Jadi sekarang Nissan tuh
coba kembali hidupkan brand Datsun itu.”
Dari penjelasan yang didapat dengan bapak Mulyana, didapatkan informasi bahwa
Brand Datsun sendiri sudah ada sudah sejak lama dan memiliki citra yang baik di
Indonesia.Seperti yang diketahui bahwa brand Datsun sendiri bisa dikatakan mati
suri dikarenakan sudah tidak diproduksi lagi sejak tahun 1989 dan akhirnya hanya
brand Nissan yang dijual di Indonesia. Namun pada tahun 2014 pihak Nissan
melakukan rebranding terhadap brand Datsun dengan memunculkan kembali di
pasaran otomotif Indonesia.
Pemilihan Pasar yang diambil menentukan kelanjutan hidup dari sebuah
produk kedepannya. Secara garis besar sendiri pengelompokkan pasar merupakan
sebuah tindakan untuk memilih pasar yang sekiranya akan sesuai adalah salah
satu hal yang dilakukan oleh Datsun. Sekarang ini di Indonesia muncul pasar
otomotif baru yang disebut LCGC (Low Cost Green Car) pasar ini merupakan
pasar untuk kalangan menengah sampai menengah kebawah.LCGC sendiri
merupakan pasar untuk mobil murah dan juga ramah lingkungan, Rebranding
dapat diartikan secara etimologis sebagai pemberian merek kembali. Pada tahun
2014 PT.Nissan Motor Indonesia (NMI) menghidupkan kembali brand Datsun
untuk memasuki pasar otomotif LCGC, Hal ini dilakukan karena pada dasarnya
brand Datsun sebenarnya sudah pernah ada sejak tahun 1970 di Indonesia dan
dimunculkan kembali untuk mengulang kisah sukses brand Datsun pada masa
terdahulunya. Kemunculan brand Datsun ke pasaran otomotif bukanlah sebuah
Universitas Sumatera Utara
45
kebetulan semata, melainkan adanya alasan alasan yang kuat dibalik kemunculan
brand Datsun.
4.2.1.1 Faktor Rebranding Datsun
Sebuah
Brand
ibarat
sebuah
wajah
dari
perusahaan.Brand
mempresentasikan seperti apakah perusahaan tersebut. Pemilihan nama merek
pastinya melewati fase pemikiran panjang, perusahaan pastinya menghadapi
situasi untuk memilih nama brand untuk sebuah produk yang ataupun jasa.
Didalam kasus ini, pihak Nissan tidak menggunakan brandbaru , pihak Nissan
menggunakan brand mereka miliki yaitu Datsun. Pihak Nissan melakukan
Rebranding dengan memunculkan kembali brand Datsun dengan atribut baru
untuk memasuki segmen pasar LCGC.
Dari analisis yang dilakukan hasil penelitian dan model proses rebranding
didapatkan bahwa ada beberapa fakor yang melatar belakangi pihak Nissan
melakukan Rebranding terhadap brand Datsun, antara lain :
1. Faktor Strategi Perusahaan
Melihat Kemunculan brand Datsun ke pasaran otomotif bukanlah sebuah
kebetulan semata, melainkan adanya alasan alasan yang kuat dibalik kemunculan
brand Datsun. Berikut kutipan wawancara dengan bapak Deddy Susilo :
“Tapi sekarang mereka revive lagi nama Datsun karena untuk masuk di pasar
LCGC mereka musti punya brand sendiri atau pake brand sendiri atau pakai
brand parent name ya dengan memakai brand Nissan, tapi mereka bilang why?
Kita ada brand satu lagi kok yang ga kepake udah ditutup selama 20 tahun ya di
revive lagi supaya mereka bisa menang dari nama dulu, kira kira seperti itulah.”
Perkembangan otomotif yang ada di Indonesia serta muncul pasar otomotif baru
yang disebut LCGC (Low Cost Green Car) pasar ini merupakan pasar untuk
Universitas Sumatera Utara
46
kalangan menengah sampai menengah kebawah.Pihak Nissan merasa bahwa
mereka ikut ambil bagian dengan masuk ke dalam kelas tersebut. Dari wawancara
yang didapatkan, brand Datsun dimunculkan kembali akibat adanya pasar LCGC.
Akan tetapi Pihak Nissan terbatasi oleh peraturan peraturan pemerintah yang
mengharuskan sebuah brand harus menggunakan brand baru atau menggunakan
parent name mengenai produk-produk yang ikut ke dalam kelas pasar LCGC.
Pada Akhirnya pihak Nissan berpikir bahwa pihak Nissan masih memiliki brand
terdahulu yang sudah lama mati yang memiliki reputasi baik di kalangan
masyarakat, maka Pihak Nissan memunculkan brand Datsun kembali untuk
memasuki pasar LCGC di Indonesia.
2. Faktor Lingkungan Eksternal
Brand sendiri merupakan salah satu asset organisasi paling berharga
mengingat bagi produsen brand memiliki peran sebagai wahana identifikasi
produk dan bentuk perusahaan, bentuk proteksi hukum, signal jaminan kualitas,
sarana menciptakan keunggulan kompetitif. Berikut kutipan wawancara dengan
ibu Hani Wijaya :
“Kalau masuknya ke dalam LCGC itu sendiri karena Nissan sudah punya
segemennya sendiri yaitu menengah keatas, yang secara ga mungkin kita usik dan
Nissan gamau juga kedalam segmen tersebut sebab masyrakat sudah memandang
bahwa Nissan tuh bukan mobil kelas menengah ke bawah gitu melainkan di kelas
menengah ke atas. Kira kira begitulah citranya di masyaraka. Nah Nissan itu
sendiri pada dasarnya punya brand yang sudah lama ga dipakai lagi yaitu
Datsun, akhirnya mereka hidupkanlah brand itu untuk masuk di pasar LCGC,
intinya adalah Nissan disini nyoba buat ngincer pasar baru dengan menggunakan
brand Nissan”.
Brand Nissan merupakan sebuah brand yang sudah cukup lama berdiri di
Indonesia. Brand Nissan dapat dikatakan memiliki citra tersendiri di masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
47
Brand Nissan memiliki sebuah image sebagai brand otomotif untuk kalangan
menengah ke atas. Atas dasar hal tersebut pihak Nissan tidak ingin ingin
merusakbrand image Nissan di mata konsumen dengan ikut memasuki kelas pasar
LCGC, atas dasar alasan itu pula pihak Nissan tidak ingin brand image Nissan
berubah dari sebelumnya yang segmentasi nya untuk kalangan menengah keatas
menjadi berubah segmentasi untuk kalangan menengah ke bawah. Faktor
tersebutlah yang membuat Pihak Nissan akhirnya memunculkan brand Datsun
untuk ikut memasuki pasar LCGC disisi lain mereka ingin terus mempertahankan
image Brand Nissan namun pihak Nissan tetap dapat melebarkan sayap bisnis
PT.Nissan.
4.2.1.2 Tujuan Rebranding Datsun
Faktor-faktor yang telah dijelaskan diatas menjadi sebuah landasan untuk
menciptakan tujuan yang di dapat dari kebijakan Rebranding Datsun yang
dilakukan oleh pihak Nissan. Setelah melewati penentuan faktor-faktor pihak
Nissan untuk melakukan Rebranding Datsun tersebut, perusahaan beranjak ke
tahap selanjutnya yaitu menentukan tujuan dari Rebranding yang dilakukan yang
memiliki tujuan untuk mendapatkan identitas baru.
Pihak Nissan ingin memberikan identitas baru yang sesuai dengan prinsipprinsip Datsun serta melakukan pelebaran sayap bisnis pihak Nissan, Adapun
identitas baru yang ingin dibentuk Pihak Nissan untuk brand Datsun adalah
sebagai berikut :
1. Badge of Risers
Universitas Sumatera Utara
48
Datsun memposisikan produknya pada segementasi kelas menengah
bawah dalam pasar LCGC yang juga untuk para konsumen pengguna baru
yang ingin mempunai kendaraan roda empat pertamanya.The Risers sendiri
seperti yang sudah dibahas sebelumnya adalah konsumen kalangan muda yang
tinggal di pasar pertumbuhan perekonomian yang tinggi dan konsumen
tersebut menginginkan suatu kesempatan untuk memiliki kendaraan yang bisa
mendorong dan memudahkan kariernya serta masa depannya. Dengan strategi
harga yang terjangkau yang disesuaikan dengan kelas pasar LCGC diharapkan
para risers dapat dimudahkan untuk memiliki kendaraan Datsun.
2. Trust
Kepercayaan adalah modal utama yang ingin disampaikan Pihak Datsun
kepada para konsumen dan calon konsumen, Pihak Datsun ingin menjalin
hubungan baik dengan konsumen melalui cara-cara memberikan informasi
secara jelas serta memberikan pelayanan yang baik untuk para konsumen dan
calon konsumen melalui mengandalkan daya tahan serta kualitas dari produk
yang ditawarkan pihak Datsun.
3. Modern
Perubahan-perubahan yang dilakukan pada produk mobil mobil besutan
Datsun membawa angin segar kepada calon konsumen. Perubahan yang
dilakukan membawa sisi modern dari produk terdahulunya. Perubahan terlihat
jelas dari segi logo, namun Pihak Datsun tetap mengambil warisan bentuk
tulisan serta logo Datsun terdahulunya, hanya pihak Datsun menambahkan
Universitas Sumatera Utara
49
lingkaran luar yang mengkilap seperti berbahan krum yang memberikan aksen
modern pada logo brand Datsun terkini.
Adapun maksud dan tujuan dari mengambil warisan bentuk tulisan serta
logo Datsun terdahulunya untuk mempertahankan warisan semangat yang ada
dari Datsun terdahulu di sisi lain pula penambahan logo yang memiliki tujuan
untuk menyampaikan ketahanan produk yang modern serta kepercayaan diri
untuk berhasil di dunia pasar otomotif masa kini. Selain daripada itu produk
dari mobil Datsun sekarang ini di desain sedemikian rupa serta diberikan fiturfitur yang bisa memberikan kemudahan pada konsumen yang tentu saja
mengikuti perkembangan zaman.
4.2.2 Aspek yang di Rebranding oleh pihak Nissan terhadap brand Datsun
Rebranding merupakan suatu hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan
apa saja. Dari wawancara yang didapatkan dari bapak Deddy Susilo, beliau
mengatakan bahwa strategi rebranding sendiri perlu dilakukan untuk membuat
penyegaran
terhadap
suatu
brand.Rebranding
sendiri
dilakukan
untuk
menyadarkan masyarakat dan juga memberikan penyegaran di masyarakat bahwa
suatu brand tersebut masih ada dan masih berjaya.Berikut penjelasan yang
didapatkan dari wawancara yang dilakukan dengan bapak Gatot Bramantyo.
“Rebranding itu memang perlu dilakukan di perusahaan mana saja, mungkin di
perusahaan yah dari perusahaan consumer sampai ke pabrik-pabrik perlu, karena
rebranding itu melakukan refreshment produk kepada masyarakat bahwa kita tuh
masih ada dan kita tuh masih berjaya, itu intinya, supaya orang kenal karena
orang mau ngeliat kan siapa itu.”
Universitas Sumatera Utara
50
Produk Datsun melakukan rebranding secara keseluruhan yang dimulai
dari aspek visual Datsun seperti logo dan karakteristik mobil hingga strategi
pemasaran Datsun. Berikut penjelasan dari bapak Gatot Bramantyo:
“Kalau itu sebenarnya ya banyak dimulai dari logo, segmentasi pasar, bentuk
mobil karena intinya sih secara keseluruhan sudah banyak di lakukan
Rebranding”.
Dari penjelasan narasumber diatas dikatakan produk Datsun telah mengalami
rebranding secara keseluruhan yang dimulai dari aspek visual seperti logo dan
bentuk karakteristik mobil hingga melakukan pada strategi pemasaran Datsun, Hal
itu berkaitan dalam kaitannya memasuki pasar otomotif baru di Indonesia yaitu
pasar LCGC.
4.2.2.1 Aspek Visual yang di rebranding
Pada zaman terdahulunya logo Nissan dan Datsun ialah sama. Namun logo
Datsun pada saat ini melakukan perubahan ke arah lebih modern dan juga
futurustik yang tentunya mengikuti bentuk mobil buatan produk Datsun
sendiri.Berikut penjelasan dari bapak Deddy Susilo.
“Intinya secara keseluruhan, dulu itu logo Datsun yah biasa saja bentuknya,
Sekarang logo Datsun lebih ke arah modern kalau sadar ya logo Datsun itu sama
kayak grillnya depan ohh jadi di expand gitu gaya grill-grill, ga terlalu bulat tapi
hexagonal dikit, lebih ada garis-garisnya lah. Mereka juga bikin logonya itu
sesuai dengan, apatuh body mobilnya juga itu ditarik tarik garis, itu semuanya
keliatan kok. Tadi kan logo sekarang mengenai di bentuk mobil ya sudah beda
jauh dulu Datsun itu kan diproduksi di Indonesia lebih ke arah mobil niaga
seperti truck dan pick-pick up kalau di luar negeri baru Datsun produksi kelas
sedan mewah sekarang Datsun merubah karakter mobilnya yah pastinya sudah
lebih modern, hemat bahan bakar dan pastinya untuk mobil penumpang atau city
car lah bisa dikatakan”.
Universitas Sumatera Utara
51
Logo Datsun sendiri mengikuti dari bentuk grill yang ada pada produk
Datsun.Logo Datsun sekarang juga terlihat lebih hexagonal dan juga mengikuti
bentuk mobil Produk Datsun.Rebranding dari segi logo yang dilakukan oleh pihak
Nissan terhadap Datsun, Pihak Nissan mereka membuat logo yang lebih modern
disesuaikan keadaan masyarakat sekarang ini.
Penciptaan desain logo yang menarik dan sesuai dengan perekembangan
jaman akan menjadi sebuah kelebihan bagi sebuah brand. Logo juga
mempresentasikan sebuah brand di pasaran. Sekarang ini Datsun membedakan
logo mereka dengan logo Nissan dengan cara Datsun menambahkan elemen baru
yang lebih mencerminkan Datsun
mempertahankan
logo
fontbrand
sekarang ini. Namun mereka tetap
Datsun
sebelumnya
hanya
mereka
menambahkan elemen yang membuat logo ini terlihat lebih modern.
Mengenai logo seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Datsun
mengalami pergantian logo namun tetap mengambil beberapa elemen dari logo
sebelumnya. Berikut ini adalah perbandingan logo brand Datsun terdahulu dengan
logo Datsun sekarang
Gambar 4.16
Logo Datsun Sebelum dan Sesudah
www.datsun.co.id
Universitas Sumatera Utara
52
Terlihat logo brand Datsun saat ini memiliki desain yang lebih modern
mengikuti perkembangan zaman, Selain itu pula perubahan logo dari brand
Datsun sendiri lebih dapat menerima keadaan saat ini, sebab mengingat tidak
mungkin brand Datsun mempertahankan logo terdahulunya di tengah kemajuan
jaman sekarang ini. Konsumen sudah memasuki lebih modern dan pastinya
konsumen akan menilai hal tersebut.
Perubahan logo yang dilakukan pada brand Datsun membuat perubahan besar
pada produk Datsun itu sendiri, Produk Datsun apabila kita melihat secara lebih
teliti merupakan gambaran dari logo brand itu sendiri. Hal tersebut dapat kita lihat
desain produk Datsun sekarang ini mengikuti bentuk logo yang ada. Dengan cara
mereka menarik garis dari logo sehingga terbentuklah produk Datsun sekarang ini
mengikuti bentuk logo yang ada. Contoh kasat matanya adalah Grill depan mobil
Datsun yang kita amati bentuknya sebenarnya sama dengan logo brand Datsun
sekarang ini. Body mobil pada produk Datsun sekarang ini juga mengikuti logo
Datsun yang sekarang.
Setelah mengubah logo dalam aspek visual Datsun, Pihak Datsun
melanjutkan dengan melakukan rebranding dengan memberikan perubahan
bentuk dan karakteristik mobil. Produk Datsun terdahulunya diketahui yang
diproduksi di Indonesia sejak tahun 1970 memproduksi mobil yang diperuntukkan
untuk mobil dikhususkan ber niaga model pick up dan model truk. Pada tahun
1989 Datsun berhenti beroperasi dan digantikan dengan brand Nissan yang
memproduksi mobil passenger car untuk kelas menengah keatas dan pada tahun
Universitas Sumatera Utara
53
2014 setelah sekian lama brand Datsun berhenti beroperasi brand Datsun muncul
kembali di pasaran otomotif tetapi di kelas berbeda yaitu di kelas LCGC.
4.2.2.2 Strategi Pemasaran Datsun
Rebranding yang dilakukan oleh Datsun tidak hanya dari segi aspek visual
mengenai logo namun juga dari segi strategi pemasaran Datsun yang tujuannya
untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat. Salah satu contohnya yaitu dengan
cara-cara pemasaran langsung yang biasanya dilakukan dengan memberikan
souvenir-souvenir ataupun merchandise yang dibagikan secara gratis terhadap
calon konsumennya. Pihak Datsun melakukan Strategi pemasaran tersebut tidak
serta merta tertuju pada fokus calon konsumen yang harus langsung membeli
produk mobil Datsun tetapi juga untuk memberikan kesadaran masyarakat
mengenal brand Datsun yang dengan memberikan souvenir-souvenir ataupun
merchandise yang diberikan tim pemasaran Datsun saat melakukan pemasaran
langsung.
Selain dari hal tersebut segmentasi pasar Datsun juga mengalami
perubahan, dari yang sebelumnya mereka lebih menjual produk Datsun sebagai
kendaraan yang dipakai keperluan ber niaga, sekarang ini brand Datsun lebih
dikhususkan untuk menjual city car. Segmentasi mereka juga lebih mengarah
kepada new risers atau disebut juga pengguna baru kendaraan roda empat.
Segmentasi tersebut juga merupakan sebuah positioning pihak Datsun di
masyarakat bahwa Datsun merupakan mobil untuk New Risers atau Indonesia
Risers.Strategi merupakan sebuah tindakan yang harus dilakukan oleh sebuah
perusahaan atau sebuah brand untuk berkembang.Tindakan yang strategis
Universitas Sumatera Utara
54
memungkinkan perusahaan untuk menjadi lebih baik dibandingkan pesaingnya.
Strategi merupakan filosofi dari perusahaan serta komitmen dalam membangun
suatu cara yang akan memiliki pengaruh signifikan di pasar sasarannya Datsun
memiliki Strategi pemasaran. Adapun Strategi pemasaran yang Rebranding yang
oleh Datsun melalui penentuan dari Segmenting, Targetting, Positioning, serta
Differenting.Melalui wawancara yang didapatkan mereka juga menentukan
bauran pemasaran untuk produk yang dipasarkannya. Berikut ini akan dibahas
mengenai strategi yang diterapkan Datsun untuk produk yang diluncurkannya.
1. Segmenting
Segmentasi pasar yakni mengidentifikasi dan membentuk kelompok
pembeli yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan produk dan/atau aturan
pemasaran tersendiri. Pada dasarnya, segmentasi pasar adalah proses membagi
pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam
beberapa segmen, Mensegmentasi pasar merupakan sebuah kegiatan penting
untuk menyaring konsumen berdasarkan ruang lingkupnya. Ada empat variabel
utama di dalam segmentasi pasar yaitu Segmentasi Geografis, Demografis,
Psikografis, dan Perilaku. Berikut kutipan wawancara dengan Ibu Hani
Wijaya,MM.
“Datsun itu segmennya di pasar kelas menengah ke bawah kalau kita biasa
menyebut dengan sebutan New risers. terutama masyarakat yang berada di
daerah daerah. Sedangkan Nissan lebih ke segmentasi menengah ke atas”.
Pihak Datsun pastinya sudah melakukan segmentasi pasar mereka sendiri
secara segmentasi Geografis Datsun sendiri sekarang sudah dijual ke seluruh
Indonesia. Untuk wilayah penjualannya sendiri pihak Datsun lebih beranggapan
Universitas Sumatera Utara
55
bahwa di daerah-daerah, penjualan Datsun akan lebih tinggi. Penjualan di daerah
sendiri dirasa akan lebih tinggi dibandingkan di ibukota, perkembangan LCGC
dirasa akan lebih baik untuk di daerah. Dikarenakan di daerah sendiri
masyarakatnya memiliki sifat atau persepsi yang berbeda dibandingkan di
ibukota, masyarakat daerah sendiri lebih beranggapan bahwa mereka akan lebih
mempunyai kebanggan tersendiri apabila memiliki mobil baru daripada
mempunyai mobil bekas, sekalipun mobil tersebut masuk kedalam kelas mobil
murah. Hal tersebut kembali lagi kepada gengsi masyarakat sendiri.Masyarakat
Indonesia terutama di daerah, memiliki gengsi yang tinggi antar satu dengan yang
lainnya.Gengsi masyarakat yang berada di daerah sendiri lebih baik kepada untuk
mempunyai kendaraan baru, walaupun itu kendaraan murah dan hal tersebut bisa
menjadi salah satu alasan mengapa dimunculkan LCGC (low cost green car)
dapat
dikatakan
memiliki
segmen
tersendiri
untuk
memasarkan
produknya.Mereka lebih menyasar produknya untuk para konsumen yang
memiliki kelas menengah kebawah. Halyang
berbeda
dengan
segmentasi
Nissan.Nissan sendiri lebih menjual produknya untuk kelas menengah keatas, bila
dikatakan orang-orang yang sudah mapan baik dalam segi financial ataupun
karier.Faktor penghasilan dari orang-orang tersebut dapat dijadikan sebuah acuan
oleh Datsun untuk membuat segmentasi pasarnya.Para calon konsumen yang
masuk ke dalam segmentasi Datsun merupakan orang-orang yang baru menanjak
kariernya dan sudah cukup mapan untuk bisa beralih dari yang tadinya
menggunakan kendaraan umum atau motor.
Universitas Sumatera Utara
56
2. Targetting
Targetting sendiri merupakan tahap lanjutan dari Segmenting, setelah
menentukan segmen pasar, selanjutnya pihak Datsun menentukan pasar
sasarannya.
Datsun
lebih
condong
menggunakan
konsentrasi
segment
tunggal.Konsentrasi segmen tunggal sendiri merupakan segmentasi yang hanya
berkonsentrasi pada segmen tertentu. Hal tersebut dijelaskan oleh bapak Deddy
susilo
“Datsun itu segmennya di pasar kelas menengah ke bawah kalau kita biasa
menyebut dengan sebutan New risers. Nah identifikasi new risers sendiri
maksudnya adalah pasar sasarannya dek, kalau dikita adalah orang yang baru
beranjak naik gitu karirnya orang yang dari yang punya kendaraan tadinya dia
pakai kendaraan roda dua beralih pengen ke roda empat gitu, orang orang yang
baru beranjak karirnya. Selain itu ya yang baru-baru menikah juga yang
sekiranya punya penghasilan 6-12 juta rupiah per bulan atau kisaran umur 25-35
tahun lah ”
Segmentasi awal Datsun adalah mereka masuk ke dalam kelas LCGC yang
seperti diketahui adalah mobil murah untuk kelas menengah kebawah dan mereka
memilih para calon konsumen yang baru naik dalam kariernya atau baru ingin
beralih dari yang tadinya menggunakan roda dua tetapi ingin menggunakan roda
empat yang sesuai dengan pendapat mereka sekarang ini.Mereka lebih menyasar
produknya untuk para konsumen yang memiliki kelas menengah kebawah.Datsun
sendiri menyebut segmen mereka sebagai New Riser. New Riser yang
dimaksudkan adalah sebuah pasar sasarannya adalah para calon konsumen
merupakan orang-orang yang baru naik status ekonominya, dari yang tadinya
menggunakan motor tetapi ingin beralih jadi menggunakan mobil tetapi ingin
menggunakan mobil yang baru, dan juga keluarga-keluarga muda yang baru
mempunyai anak satu dan ingin mempunyai mobil keluarga.
Universitas Sumatera Utara
57
Brand Datsun mentargetkan pasarnya untuk para calon konsumen usia
muda berkisar 25-35 tahun. Para jenjang umur tersebut bisa dikatakan bahwa para
calon konsumennya merupakan calon konsumen yang baru menyelesaikan
sekolahnya,yang baru mendapat kenaikan di kariernya ataupun juga yang
bisnisnya sudah cukup berkembang dan sudah cukup mapan untuk beralih dari
menggunakan kendaraan roda dua ke roda empat. Melalui wawancara yang
didapatkan diketahui bahwa segmentasi yang dipilih oleh Datsun adalah orangorang menengah kebawah yang memiliki pendapatan perbulan sekitar 6-12
juta.Dengan perhitungan pendapatan sekitar 6-12 juta perbulan. Para calon
konsumen
nantinya
bisa
mencicil
mobil
tersebut
dengan
setidaknya
mengalokasikan dana 30-35% dari pendapatannya untuk mencicil mobil tersebut.
Mereka masih bisa mengalokasikan dana untuk mengkredit mobil Datsun dan
masih mempunyai tabungan untuk dialokasikan dana untuk mengkredit mobil
Datsun dan masih mempunyai tabungan untuk dialokasikan ke keperluan lainnya.
3. Positioning
Langkah selanjutnya setelah melakukan Segmenting, dan Targetting
adalah Positioning. Langkah ini bisa dibilang merupakan langkah yang paling
penting di dalam segmenting, targeting, dan positioning (STP) karena fungsi dari
positioning sendiri adalah untuk mencoba menempatkan produk di benak
konsumen dengan ciri-ciri yang bisa dibedakan dengan produk lainnya, disebut
dengan positioning. Positioning sendiri merupakan cara pemasar menanamkan
citra, persepsi, dan imajinasi atas produk yang ditawarkan kepada konsumen
melalui proses komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
58
Positioning yang baik akan melekat dibenak para konsumennnya.
Positioning sendiri adalah salah satu strategi yang dilakukan untuk membuat pasar
sasaran dapat mengingat produk tersebut.Dari wawancara yang dilakukan oleh
peneliti dengan pihak Datsun, Mereka beranggapan bahwa mereka memposisikan
brand mereka sebagai brand untuk New Riser.Mereka melakukan spesialisasai
produk mereka ke anak muda yang baru beranjak dalam karier dan ingin
menggunakan mobil baru.
Menurut mereka positioning yang dilakukan memiliki maksud untuk
menaikkan prestige sosial dari pengguna mobil Datsun tersebut terutama untuk
anak muda itu sendiri.Positioning yang dilakukan oleh Datsun lebih kearah
penentuan dan spesialisasi segmen pasar yaitu New Riser.Datsun memberikan
kesan bahwa produk Datsun merupakan produk yang dibuat untuk kalangan
muda.Mereka memiliki tujuan untuk memposisikan produk yang mereka miliki
khusus untuk anak-anak muda, mobil murah untuk anak muda ya Datsun.Itu
adalah slogan yang sekiranya ingin didapatkan Datsun dari segmen yang
dipihnya.
Selain positioning Datsun dengan new riser nya.Datsun memiliki
positioning strategi dari segi produk, harga, fitur-fitur, serta promosi yang
dilakukan untuk menarik minat pasar serta untuk membuat masyarakat sadar dan
tertarik dengan Datsun.Memasarkan sebuah produk ke pasar bukanlah merupakan
sebuah hal yang mudah.Masuknya Datsun ke pasar penjualan mobil pastinya
menggunakan strategi yang sudah disusun dengan matang.Terlebih dengan
masuknya Datsun ke pasar baru yaitu LCGC.Tentunya segmentasi, targeting serta
Universitas Sumatera Utara
59
positioning yang dilakukan disesuaikan dengan keadaan keadaan pasar yang
ada.Strategi-strategi, khususnya strategi komunikasi untuk memasarkan Datsun ke
masyarakat memiliki perbedaan.
Di dalam ilmu pemasaran kita mengenal istilah bauran pemasaran yaitu Product,
Price, Place dan Promotion.Strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh pihak
Datsun mengingat dari positioning utamanya adalah untuk New Riser.Datsun
pastinya memiliki strategi tersendiri untuk menarik minat dari New Riser
tersebut.Salah satu caranya adalah menggunakan bauran pemasaran. Datsun
menentukan strategi produk, harga, tempat penjualan, serta promosi yang
diharapkan dapat memenuhi keinginan dari New Riser tersebut berikut ini adalah
analisis strategi pemasaran Datsun melalui strategi bauran pemasaran.
a. Product
Produk yang dimunculkan Datsun bisa dibilang berbeda dengan
produk yang lainnya. Mereka memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri yang
membedakannya denga produk lain. Mereka memiliki perbedaan dari segi
bentuk,ukuran,kapasitas mesin,dan juga piranti yang lebih memudahkan
penggunaan nantinya.
Dari segi varian, Datsun sendiri mengeluarkan produk Datsun Go+
yang berkapasitas 5+2. Pemberian nama 5+2 sendiri sebenarnya adalah
Dua bangku yang ditambahkan dibelakang lebih diperuntukkan kepada
anak-anak yang berusia maksimal 12 tahun karena anak-anak pada umur
tersebut masih belum terlalu besar dan masih bisa nyaman untuk duduk
dibangku tambahan. Selain atas dasar ketentuan pemerintah pemberian
Universitas Sumatera Utara
60
nama 5+2 sendiri dapat dikatakan adalah sebuah strategi branding yang
dilakukan oleh pihak Datsun. Datsun tidak hanya memiliki satu produk saja,
ia memiliki varian produk lain yaitu Datsun Go. Perbedaan antara varian
Datsun Go dan Datsun Go+ adalah jumlah tempat duduk dan dimensi
kendaraannya. Datsun Go memiliki 5 tempat duduk (5 seater). Mereka
memiliki alasan tersendiri mengapa mereka mengeluarkan Datsun Go+
terlebih dahulu ketimbang Datsun Go.Alasan pengeluaran Datsun Go+
terlebih dahulu adalah karena pasar di Indonesia merupakan pasar
kendaraan MPV (Multi Purphose Vehicle) atau mobil-mobil keluarga.
Masyarakat Indonesia yang dapat dikatakan konsumtif juga menjadi
salah satu alasan kemunculan Datsun Go+ telebih dahulu. Masyarakat masih
memiliki persepsi sendiri bahwa mobil 7 seater itu merupakan mobil
keluarga, dan dari wawancara yang didapatkan,bahwa mobil yang paling
laris di Indonesia adalah mobil keluarga yang memiliki kapasitas
penumpang 7 orang. Masyarakat Indonesia yang dapat dikatakan
konsumtif,juga menjadi salah satu alasan kemunculan Datsun Go+ terlebih
dahulu. Masyarakat masih memiliki persepsi sendiri bahwa mobil 7 seater
itu merupakan mobil keluarga, dan dari wawancara yang didapatkan, bahwa
mobil yang paling laris di Indonesia adalah mobil keluarga yang memiliki
kapasitas penumpang 7 orang. Selain dari segi persepsi masyarakat, alasan
kemunculan Dastun Go+ terlebih dahulu adalah atas dasar kompetitor
.Mereka sekali lagi menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki kompetitor
di kelasnya.
Universitas Sumatera Utara
61
Selain dari segi tersebut Datsun juga membuat perbedaan lainnya seperti
dari segi accessories untuk Datsun Go+.Accessories untuk Datsun bisa
dibilang lebih banyak dibuat dibandingkan untuk Nissan.Brand Datsun
sendiri lebih diperuntukkan untuk anak muda yang baru beranjak dari yang
tadinya menggunakan motor beralih jadi menggunakan mobil. Pihak Nissan
sebagai Parent Brand dari Datsun berfikiran bahwa, para anak muda yang
menggunakan mobil seringkali memodifikasi mobilnya agar lebih terlihat
semenarik mungkin.Berawal dari situlah pihak Datsun membuat suatu
strategi untuk memperbanyak penjualan accessories untuk Datsun sehingga
para pengguna Datsun tidak bingung ketika ingin memodifikasi Datsunnya.
Selain dari segi accessories yang di fasilitasi pihak Datsun, mobil
Datsun sendiri memiliki kapasitas mesin dan juga fitur-fitur yang akan
memudahkan konsumen dan bisa dibilang memanjakan pemakainya. Datsun
sendiri menggunakan kapasitas mesin 1200cc dan yang lain seperti brio dan
agya hanya memiliki kapasitas mesin 1000cc. Selain itu pula ada fitur
tambahan yaitu fitur follow me home. Fitur ini sendiri tidak terdapat di
kompetitor lainnya.
Dari semua penjelasan diatas, dapat dinilai bahwa jelas berbeda dari
segi produk, mereka menambahkan fitur-fitur yang terbaru.Datsun mencoba
memberikan yang terbaik untuk para konsumennya.Dari wawancara yang
dilakukan didapatkan bahwa masih banyak orang yang menganggap mobil
LCGC merupakan mobil murah.Memang pada kenyataannya mobil di kelas
LCGC diperuntukkan untuk kelas menengah kebawah namun bukan mobil
Universitas Sumatera Utara
62
murahan.Datsun melengkapi produknya fitur-fitur serta penambahan
lainnya. Walaupun produknya masuk ke dalam kelas menengah kebawah
akan tetapi pihak Datsun membuat produknya menjadi yang terbaik di
kelasnya dengan cara mementingkan kepuasan dan kemudahan untuk
customernya.
2. Price
Penentuan harga merupakan salah satu strategi yang sangat penting
dan juga menentukan minat beli konsumennya. Pemberian harga yang
sesuai dengan ekspektasi dan apa saja yang didapat oleh konsumen
merupakan yang paling penting. Pada tahun 2014 awal brand Datsun
dimunculkan ke pasaran otomotif Pihak Datsun menjual produknya yaitu
Datsun Go+ dengan harga 103 juta dan dengan spesifikasi yang paling
penting. Sementara untuk spesifikasi yang terendah mereka jual dengan
harga 85 juta rupiah hingga pada tahun 2017 Datsun Go+ dengan harga 126
juta dan versi Datsun Go hatchback dibandrol dengan harga 119 juta rupiah
dengan dari harga yang ditetapkan oleh Datsun mereka memiliki harga yang
paling murah dibandingkan kompetitornya di kelas pasar LCGC Contohnya
bila Datsun Go yang merupakan versi Hatchback nya dibandingkan dengan
Toyota Agya, Toyota Agya dibandrol dengan harga tahun 2017 yaitu 146
juta. Harga ini berbanding jauh dengan yang dikeluakan oleh Datsun, dan
untuk Datsun Go+nya versi MPV nya pada harga tahun 2017 masih
Universitas Sumatera Utara
63
dikatakan lebih murah dibanding kompetitor barunya yaitu Dihatsu Sigra
dan Toyota Calya yang dihargai sebesar 150 juta rupiah . Hal ini juga
merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki Datsun dibandingkan dengan
kompetitornya.Kelebihan dari segi penentun harga ini juga didukung oleh
kelebihan produk Datsun. Target pasar sendiri juga menentukan Datsun
dalam penentuan harga, target market mereka adalah orang-orang yang
berada di umur 25-35 tahun, mereka yang baru mendapatkan pekerjaan dan
baru mapan dalam dunia bisnis, dan mereka yang tadinya menggunakan
motor namun ingin beralih menjadi pengguna kendaraan roda empat, maka
dari itu Datsun tidak mematok harga tinggi untuk produk yang dijualnya.
Strategi harga yang dilakukan Datsun menuai respon positif
dari masyarakat.Dari strategi dalam Datsun dalam penentuan harga mereka
mendapatkan umpan balik yang cukup baik dari masyarakat, masyarakat
menerima baik dan tertarik dengan produk Datsun ini.Ketertarikan
masyarakat sendiri tak lepas dari faktor perbandingan mobil LCGC
lainnya.Harga dari mobil Datsun yang memiliki spesifikasi paling lengkap
masih dibawah dari kompetitor lainnya seperti Daihatsu, Honda, maupun
Toyota.Keuntungan dari Datsun sendiri adalah mereka masih duduk
dibawah kompetitornya karena faktor harga tersebut.Namun Datsun sendiri
hanya berada di bawah pada soal harga produk, namun tidak pada teknologi
yang melengkapinya, hal ini merupakan sebuah kelebihan Datsun.
Walaupun penentuan harga dari Datsun sudah dirasa cukup
baik dan respon masyarakat terhadap Datsun sendiri sudah positif, pihak
Universitas Sumatera Utara
64
Datsun tetap mendapatkan rintangan, yaitu gengsi yang dimililiki oleh
masyarakat. Masyarakat Indonesia sendiri bisa dibilang merupakan
masyarakat yang memiliki gengsi yang cukup tinggi, mereka berpikiran
bahwa daripada mereka harus membeli mobil yang notebenenya sudah
diketahui sebagai mobil murah, mereka akan lebih memilih mobil yang
memiliki harga yang sama namun dengan tahun yang berbeda. Mereka akan
memilih mobil bekas dari tahun yang lebih tua dengan merek yang sudah
terkenal dan diketahui masyarakat, daripada membeli mobil baru yang
masuk kedalam kelas mobil murah. Namun hal tersebut tidak berlaku
kepada New Riser atau orang-orang yang baru beralih dari roda dua ke roda
empat.Mereka pasti menginginkan mobil yang baru walaupun itu mobil
yang murah.Dan sekali lagi Datsun kembali menang dari kompetisi lainnya
dari harga yang memang berbeda jauh dengan kompetitor lainnya.
3. Place
Menentukan tempat untuk memasarkan produk merupakan sebuah hal
yang penting. Kecocokan tempat penjualan akan mempengaruhi penjualan
pada produk yang dipasarkan. Datsun sendiri pada awalnya mulai menjual
atau memunculkan kembali produknya di India, Rusia, lalu pada akhirnya
masuk ke Indonesia. Di Indonesia sendiri dijual hampir diseluruh daerah di
Indonesia seperti ibukota maupun di daerah-daerah lainnya . Namun dari
wawancara yang didapatkan sebenarnya Datsun berkembang baik di daerahdaerah,dikarenakan gengsi orang-orang daerah yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
65
Konsumen di daerah lebih mementingkan gengsi mempunyai mobil
baru daripada mobil-mobil bekas yang sebenarnya mempunyai harga yang
sekelas dengan mobil brand Datsun ini. Hal ini bisa jadi merupakan salah
satu faktor kenapa dimunculkan LCGC di Indonesia.Dilihat dari kasus yang
ada bahwa LCGC sendiri dimunculkan untuk menjangkau orang-orang yang
berada di daerah, yang mungkin memilikim pendapatan menengah kebawah
namun memiliki gengsi yang cukup untuk tinggi untuk memiliki mobil
baru. Masyarakat daerah bisa menjadi salah sa