SISTEM EKONOMI INDONESIA DAN DEMOKRASI E (1)
SISTEM EKONOMI INDONESIA DAN
DEMOKRASI EKONOMI
KWWSDOKDGDILVLSZHEXQDLUDFLG
P5
Sistem ekonomi berkaitan dengan sistem politik yang
dikembangkan pada suatu negara
Sistem EKONOMI
Sistem POLITIK
Kaitan Pengembagan Sistem Ekonomi dan
Sistem Politik
Etatisme
Diagram I
Sistem Ekonomi
Sistem
Campuran
Liberal
*>>>>>>>>>>>>>>>###>>>>>>>>>>>>>>>*
WAKTU
Etatisme adalah suatu paham dalam pemikiran politik yang menjadikan negara
sebagai pusat segala kekuasaan
semakin maju ekonomi suatu negara maka akan semakin liberal sistem
ekonominya
Sistem Politik
Autokrasi
Jalan
Tengah
Demokrasi
*>>>>>>>>>>>>>>>###>>>>>>>>>>>>>*
WAKTU
AUTOKRASI adalah satu bentuk pemerintahan secara 'kuku
besi' iaitu segala keputusan adalah hak mutlak seseorang
kepala negara
Dalam UUD 1945
Pasal 33
sistem ekonomi dirumuskan sebagai berikut: “Perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan” (ayat 1); “Cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara “(ayat 2); “Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesar kemakmuran rakyat” (ayat 3).
Ketiga ayat ini dimuat baik di UUD45 sebelum di amandemen maupun di
UUD45 setelah diamandemen. Dari ketiga ayat ini sebenarnya telah tersirat
jenis sistem ekonomi yang dianut Indonesia. Namun pada UUD 1945, setelah
diamandemen, ditambah
ayat (4) yang secara eksplisit merumuskan sistem ekonomi Indonesia, yaitu
“Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional”.
“ Dalam Demokrasi Ekonomi yang berdasarkan Pancasila harus
dihindarkan hal-hal sebagai berikut:
a. Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi
terhadap manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di
Indonesia telah menimbulkan dan mempertahankan kelemahan
structural ekonomi nasional dan posisi Indonesia dalam
perekonomian dunia.
b. Sistem etatisme dalam arti bahwa negara berserta aparatus
ekonomi negara bersifat dominan, mendesak dan mematikan
potensi serta daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
c. Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada
satu kelompok dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni
yang merugikan masyarakat dan cita-cita keadilan sosial.” (GBHN
1993).
sistem ekonomi Indonesia “….pada dasarnya merupakan
ekonomi yang dijalankan oleh dunua usaha swasta walaupun
perlu diatur oleh negara...” (Widjojo Nitisastro. “ The SocioEconomic Basis of the Indonesian State”, 1959).
Seorang pakar senior lain mengatakan bahwa “…lima ciri
pokok dari sistem ekonomi Pancasia adalah pengembangan
koperasi..penggunaan insentif sosial dan moral…komitmen
pada upaya pemerataan…kebijakan ekonomi nasionalis…dan
keseimbangan antara perencanaan terpusat dan pelaksanaan
secara terdesentralisasi…” (Mubyarto, 1981)
agak sulit menelaah sistem ekonomi Indonesia yang secara de
jure mempunyai fondasi pada Pasal 33. Untuk itu di masa lalu
telah diberikan nama seperti Sistem Ekonomi Pancasila dan
Sistem Ekonomi Demokrasi.
Kesulitan ini kemungkinan terletak pada masih belum dapat
dikonkritkannya berapa istilah seperti “usaha bersama” dan
“asas kekeluargaan” dalam pembentukan kebijakan negara.
Pada periode segera setelah proklamasi kemerdekaan
- dominasi asing sehingga pendulum sistem ekonomi bergerak
kearah upaya untuk menasionalisasi setiap usaha yang dimiliki
asing, seperti dialihkan pemilikan KPM menjadi Pelni, Javase
Bank menjadi Bank Indonesia.
tahun 1970an, isu yang dipersepsikan penting saat itu adalah
perlunya ditingkatkan pemerataan pembangunan
keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, dengan
pemerataan, dan stabilitas nasional.
PMA yang memberi fasilitas yang cukup luas pada PMA,
namun saat itu pemilikan pemegang saham asing masih
dibatasi sampai paling banyak 49 persen (agar majoritas –
paling sedikit 51 persen - pemilikan masih ditangan nasional)
1980an sampai sekarang, arah gerakan panah sistem ekonomi
(lihat Diagram I ) Indonesia menjadi lebih liberal lagi sesuai
dengan adanya pengaruh globalisasi (khususnya dengan
adanya WTO).
Suatu kasus lain menyangkut upaya judicial review atas UU
No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Beberapa
pasal pada UU 25/2007 ini yaitu Pasal 2, Pasal 4 ayat (2),
Pasal 8 ayat (1), Pasal 10 ayat (2), Pasal 12 ayat (1), Pasal 18
ayat (4), dan Pasal 22, yang kesemuanya dianggap melanggar
Pasal 27 ayat (2), Pasal 28C ayat (1), Pasal 28C ayat (2), Pasal
33 ayat (2) dan Pasal 33 ayat (3) dari UUD 1945.
India, Vietnam, dan China sudah jauh maju lebih dahulu
dalam mengkombinasikan sistem ekonomi dan politik mereka
secara serasi. Dalam hal China diberlakukan prinsip “one
country two systems” .
Di India, sistem politiknya telah lebih maju duluan sehingga
sistem ekonominya tinggal mengejar ketertingalannya. Di
Vietnam, kemajuan ekonominya tidak dapat menghindarkan
sistem politiknya untuk menjadi semakin demokratis
Sistem Demokrasi Ekonomi
Sistem perekonomian nasional yang merupakan
perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang
berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari,
oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan
pengawasan pemerintah.
LANDASAN
Idiil
Pancasila
Konstitusional
UUD 1945
Ciri-Ciri Positif Sistem Ekonomi
Demokrasi
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran
rakyat.
4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan untuk
permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan
terhadap kebijakan ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat
pula.
1.
Ciri-Ciri Positif Sistem Ekonomi
Demokrasi
5.
6.
7.
8.
Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang
dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan
yang layak.
Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan
sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan
umum.
Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Ciri-Ciri Negatif hal-hal yang harus
dihindarkan.
1) Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang
saling menghancurkan dan dapat menumbuhkan eksploitasi
terhadap manusia dan bangsa lain
2) Sistem etatisme; Negara beserta aparatur ekonomi negara
bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya
kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
3) Monopoli; Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok
yang merugikan masyarakat
SISTEM EKONOMI KERAKYATAN
masyarakat memegang aktif dalam kegiatan ekonomi,
sedangkan pemerintah enciptakan iklim yang sehat bagi
pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.
CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI KERAKYATAN
Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan
prinsip persaingan yang sehat.
Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan,
kepentingan sosial, dan kualitas hidup.
Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan
dan berkelanjutan.
Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan
bekerja.
Adanya perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan yang
adil bagi seluruh rakyat.
PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM
EKONOMI INDONESIA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
(BUMN)
PELAKU EKONOMI
BADAN USAHA MILIK SWASTA
(BUMS)
KOPERASI
BUMN
Badan Usaha yang modalnya sebagian besar atau
seluruhnya dari negara
TUJUAN PEMERINTAH MENDIRIKAN
SEBUAH BUMN
Memberikan pelayanan kepada masyarakat
Menjadi salah satu sumber penerimaan negara
Mencegah terjadinya monopoli oleh swasta
Memperluas lapangan kerja
BENTUK BUMN
Perusahaan Jawatan (PERJAN)
Perusahaan Umum (Perum)
Persero
PERJAN
Perusahaan negara yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara dan
merupakan bagian dari suatu departemen.
Usahanya bersifat pelayanan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Ciri-ciri perjan
Bertujuan untuk melayani kepentingan masyarakat
Pemimpin dan karyawannta ditunjuk/diangkat oleh menteri
dan berstatus PNS
Mendapat fasilitas dari negara
Perusahaan ini di bawah suatu departemen dan bertanggung
jawab pada menteri
Seluruh modal dari APBN
PERUM
Perusahaan Negara yang seluruh modalnya dari negara yang telah dipisahkan dari
kekayaan negara.
Tujuan utama pendirian Perum ialah memberikan pelayanan kepada kepentingan
umum sekaligus untuk meraih keuntungan.
Ciriciri dari BUMN yang berbentuk Perum
Bertujuan melayani kepentinan umum yang vital tetapi
diperbolehkan untuk mencari keuntungan.
Modal berasal dari kekayaan negara yang telah dipisahkan.
Pemimpin dan karyawan berstatus sebagai perusahaan negara
atau pegawai negeri.
Perum berada di bawah pimpinan dewan direksi.
PT PERSERO
Perusahaan negara yang bentuk kepemilikannya berupa saham dan
sebagian kecil saham tersebut boleh dijual kepada pihak swasta (<
50 %)
Tujuan dari Persero ini adalah untuk meraih keuntungan
Ciri-ciri BUMN yang berbentuk persero
Bertujuan mencari keuntungan (non public utility)
Modal sebagian besar dimiliki oleh pemerintah
Dipimpin oleh dewan direksi
Tidak mendapat fasilitas negara
Pemimpin dan karyawan berstatus karyawan swasta.
PERUSAHAAN DAERAH
Perusahaan yang modalnya seluruh atau sebagian
besar dimiliki oleh pemerintah daerah
BUMS
Badan Usaha yang modalnya berasal dari
perseorangan ataupun kelompok masyarakat
BENTUK BUMS
Badan Usaha/perusahaan Perseorangan
Firma (Fa)
Persekutuan Komanditer (CV)
Perseroan Terbatas (PT)
BADAN USAHA/PERUSAHAAN
PERSEORANGAN
Badan usaha yang didirikan dan dikelola secara
perorangan/seorang diri
Firma (Fa)
Badan usaha yang didirikan dan dikelola oleh dua
orang atau lebih
Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan antara dua orang atau lebih yang
keanggotaannya ada yang bertanggung jawab tidak
terbatas (persero) dan ada yang terbatas (komanditer)
Perseroan Terbatas (PT)
Perusahaan
yang terdiri dua orang atau lebih dengan
kepemilikan modalnya berupa saham-saham.
KOPERASI
Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi,
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan.
UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Indonesia
PERAN PEMERINTAH DALAM
PEREKONOMIAN
PELAKU KEGIATAN EKONOMI
PERAN PEMERINTAH
PENGATUR KEGIATAN EKONOMI
PELAKU KEGIATAN EKONOMI
PRODUSEN
MENDIRIKAN BUMN
DISTRIBUTOR
-MENDIRIKAN BULOG
-PELAYANAN PENDIDIKAN
-PELAYANAN KESEHATAN
KONSUMEN
MEMBELI BARANG DAN JASA
UNTUK MENJALANKAN RODA
PEMERINTAHAN
PENGATUR KEGIATAN EKONOMI
SECARA LANGSUNG
SECARA TIDAK LANGSUNG
SECARA LANGSUNG
KEBIJAKAN MONETER
KEBIJAKAN FISKAL
BIDANG KEUANGAN
-POLITIK DISKONTO
-OPERASI PASAR TERBUKA
-KEBIJAKAN CADANGAN KAS
-KEBIJAKAN KREDIT SELEKTIF
KEBIJAKAN DIBIDANG PERPAJAKAN
SECARA TIDAK LANGSUNG
HIMBAUAN/ANJURAN
Pustaka
http://www.bappenas.go.id/node/0/2518/buku-rpjmn
2010-2014/
http://bappenas.go.id/node/74/2623/macroeconomicdevelopment/
http://www.bappenas.go.id/node/144/
http://www.bappenas.go.id/node/118/2770/peta-jalanpercepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan- milenium-diindonesia/
Mudrajad Kuncoro, Sistem Ekonomi Pancasila
DEMOKRASI EKONOMI
KWWSDOKDGDILVLSZHEXQDLUDFLG
P5
Sistem ekonomi berkaitan dengan sistem politik yang
dikembangkan pada suatu negara
Sistem EKONOMI
Sistem POLITIK
Kaitan Pengembagan Sistem Ekonomi dan
Sistem Politik
Etatisme
Diagram I
Sistem Ekonomi
Sistem
Campuran
Liberal
*>>>>>>>>>>>>>>>###>>>>>>>>>>>>>>>*
WAKTU
Etatisme adalah suatu paham dalam pemikiran politik yang menjadikan negara
sebagai pusat segala kekuasaan
semakin maju ekonomi suatu negara maka akan semakin liberal sistem
ekonominya
Sistem Politik
Autokrasi
Jalan
Tengah
Demokrasi
*>>>>>>>>>>>>>>>###>>>>>>>>>>>>>*
WAKTU
AUTOKRASI adalah satu bentuk pemerintahan secara 'kuku
besi' iaitu segala keputusan adalah hak mutlak seseorang
kepala negara
Dalam UUD 1945
Pasal 33
sistem ekonomi dirumuskan sebagai berikut: “Perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan” (ayat 1); “Cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara “(ayat 2); “Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesar kemakmuran rakyat” (ayat 3).
Ketiga ayat ini dimuat baik di UUD45 sebelum di amandemen maupun di
UUD45 setelah diamandemen. Dari ketiga ayat ini sebenarnya telah tersirat
jenis sistem ekonomi yang dianut Indonesia. Namun pada UUD 1945, setelah
diamandemen, ditambah
ayat (4) yang secara eksplisit merumuskan sistem ekonomi Indonesia, yaitu
“Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional”.
“ Dalam Demokrasi Ekonomi yang berdasarkan Pancasila harus
dihindarkan hal-hal sebagai berikut:
a. Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi
terhadap manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di
Indonesia telah menimbulkan dan mempertahankan kelemahan
structural ekonomi nasional dan posisi Indonesia dalam
perekonomian dunia.
b. Sistem etatisme dalam arti bahwa negara berserta aparatus
ekonomi negara bersifat dominan, mendesak dan mematikan
potensi serta daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
c. Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada
satu kelompok dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni
yang merugikan masyarakat dan cita-cita keadilan sosial.” (GBHN
1993).
sistem ekonomi Indonesia “….pada dasarnya merupakan
ekonomi yang dijalankan oleh dunua usaha swasta walaupun
perlu diatur oleh negara...” (Widjojo Nitisastro. “ The SocioEconomic Basis of the Indonesian State”, 1959).
Seorang pakar senior lain mengatakan bahwa “…lima ciri
pokok dari sistem ekonomi Pancasia adalah pengembangan
koperasi..penggunaan insentif sosial dan moral…komitmen
pada upaya pemerataan…kebijakan ekonomi nasionalis…dan
keseimbangan antara perencanaan terpusat dan pelaksanaan
secara terdesentralisasi…” (Mubyarto, 1981)
agak sulit menelaah sistem ekonomi Indonesia yang secara de
jure mempunyai fondasi pada Pasal 33. Untuk itu di masa lalu
telah diberikan nama seperti Sistem Ekonomi Pancasila dan
Sistem Ekonomi Demokrasi.
Kesulitan ini kemungkinan terletak pada masih belum dapat
dikonkritkannya berapa istilah seperti “usaha bersama” dan
“asas kekeluargaan” dalam pembentukan kebijakan negara.
Pada periode segera setelah proklamasi kemerdekaan
- dominasi asing sehingga pendulum sistem ekonomi bergerak
kearah upaya untuk menasionalisasi setiap usaha yang dimiliki
asing, seperti dialihkan pemilikan KPM menjadi Pelni, Javase
Bank menjadi Bank Indonesia.
tahun 1970an, isu yang dipersepsikan penting saat itu adalah
perlunya ditingkatkan pemerataan pembangunan
keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, dengan
pemerataan, dan stabilitas nasional.
PMA yang memberi fasilitas yang cukup luas pada PMA,
namun saat itu pemilikan pemegang saham asing masih
dibatasi sampai paling banyak 49 persen (agar majoritas –
paling sedikit 51 persen - pemilikan masih ditangan nasional)
1980an sampai sekarang, arah gerakan panah sistem ekonomi
(lihat Diagram I ) Indonesia menjadi lebih liberal lagi sesuai
dengan adanya pengaruh globalisasi (khususnya dengan
adanya WTO).
Suatu kasus lain menyangkut upaya judicial review atas UU
No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Beberapa
pasal pada UU 25/2007 ini yaitu Pasal 2, Pasal 4 ayat (2),
Pasal 8 ayat (1), Pasal 10 ayat (2), Pasal 12 ayat (1), Pasal 18
ayat (4), dan Pasal 22, yang kesemuanya dianggap melanggar
Pasal 27 ayat (2), Pasal 28C ayat (1), Pasal 28C ayat (2), Pasal
33 ayat (2) dan Pasal 33 ayat (3) dari UUD 1945.
India, Vietnam, dan China sudah jauh maju lebih dahulu
dalam mengkombinasikan sistem ekonomi dan politik mereka
secara serasi. Dalam hal China diberlakukan prinsip “one
country two systems” .
Di India, sistem politiknya telah lebih maju duluan sehingga
sistem ekonominya tinggal mengejar ketertingalannya. Di
Vietnam, kemajuan ekonominya tidak dapat menghindarkan
sistem politiknya untuk menjadi semakin demokratis
Sistem Demokrasi Ekonomi
Sistem perekonomian nasional yang merupakan
perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang
berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari,
oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan
pengawasan pemerintah.
LANDASAN
Idiil
Pancasila
Konstitusional
UUD 1945
Ciri-Ciri Positif Sistem Ekonomi
Demokrasi
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran
rakyat.
4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan untuk
permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan
terhadap kebijakan ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat
pula.
1.
Ciri-Ciri Positif Sistem Ekonomi
Demokrasi
5.
6.
7.
8.
Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang
dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan
yang layak.
Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan
sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan
umum.
Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Ciri-Ciri Negatif hal-hal yang harus
dihindarkan.
1) Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang
saling menghancurkan dan dapat menumbuhkan eksploitasi
terhadap manusia dan bangsa lain
2) Sistem etatisme; Negara beserta aparatur ekonomi negara
bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya
kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
3) Monopoli; Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok
yang merugikan masyarakat
SISTEM EKONOMI KERAKYATAN
masyarakat memegang aktif dalam kegiatan ekonomi,
sedangkan pemerintah enciptakan iklim yang sehat bagi
pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.
CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI KERAKYATAN
Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan
prinsip persaingan yang sehat.
Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan,
kepentingan sosial, dan kualitas hidup.
Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan
dan berkelanjutan.
Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan
bekerja.
Adanya perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan yang
adil bagi seluruh rakyat.
PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM
EKONOMI INDONESIA
BADAN USAHA MILIK NEGARA
(BUMN)
PELAKU EKONOMI
BADAN USAHA MILIK SWASTA
(BUMS)
KOPERASI
BUMN
Badan Usaha yang modalnya sebagian besar atau
seluruhnya dari negara
TUJUAN PEMERINTAH MENDIRIKAN
SEBUAH BUMN
Memberikan pelayanan kepada masyarakat
Menjadi salah satu sumber penerimaan negara
Mencegah terjadinya monopoli oleh swasta
Memperluas lapangan kerja
BENTUK BUMN
Perusahaan Jawatan (PERJAN)
Perusahaan Umum (Perum)
Persero
PERJAN
Perusahaan negara yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara dan
merupakan bagian dari suatu departemen.
Usahanya bersifat pelayanan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Ciri-ciri perjan
Bertujuan untuk melayani kepentingan masyarakat
Pemimpin dan karyawannta ditunjuk/diangkat oleh menteri
dan berstatus PNS
Mendapat fasilitas dari negara
Perusahaan ini di bawah suatu departemen dan bertanggung
jawab pada menteri
Seluruh modal dari APBN
PERUM
Perusahaan Negara yang seluruh modalnya dari negara yang telah dipisahkan dari
kekayaan negara.
Tujuan utama pendirian Perum ialah memberikan pelayanan kepada kepentingan
umum sekaligus untuk meraih keuntungan.
Ciriciri dari BUMN yang berbentuk Perum
Bertujuan melayani kepentinan umum yang vital tetapi
diperbolehkan untuk mencari keuntungan.
Modal berasal dari kekayaan negara yang telah dipisahkan.
Pemimpin dan karyawan berstatus sebagai perusahaan negara
atau pegawai negeri.
Perum berada di bawah pimpinan dewan direksi.
PT PERSERO
Perusahaan negara yang bentuk kepemilikannya berupa saham dan
sebagian kecil saham tersebut boleh dijual kepada pihak swasta (<
50 %)
Tujuan dari Persero ini adalah untuk meraih keuntungan
Ciri-ciri BUMN yang berbentuk persero
Bertujuan mencari keuntungan (non public utility)
Modal sebagian besar dimiliki oleh pemerintah
Dipimpin oleh dewan direksi
Tidak mendapat fasilitas negara
Pemimpin dan karyawan berstatus karyawan swasta.
PERUSAHAAN DAERAH
Perusahaan yang modalnya seluruh atau sebagian
besar dimiliki oleh pemerintah daerah
BUMS
Badan Usaha yang modalnya berasal dari
perseorangan ataupun kelompok masyarakat
BENTUK BUMS
Badan Usaha/perusahaan Perseorangan
Firma (Fa)
Persekutuan Komanditer (CV)
Perseroan Terbatas (PT)
BADAN USAHA/PERUSAHAAN
PERSEORANGAN
Badan usaha yang didirikan dan dikelola secara
perorangan/seorang diri
Firma (Fa)
Badan usaha yang didirikan dan dikelola oleh dua
orang atau lebih
Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan antara dua orang atau lebih yang
keanggotaannya ada yang bertanggung jawab tidak
terbatas (persero) dan ada yang terbatas (komanditer)
Perseroan Terbatas (PT)
Perusahaan
yang terdiri dua orang atau lebih dengan
kepemilikan modalnya berupa saham-saham.
KOPERASI
Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi,
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan.
UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Indonesia
PERAN PEMERINTAH DALAM
PEREKONOMIAN
PELAKU KEGIATAN EKONOMI
PERAN PEMERINTAH
PENGATUR KEGIATAN EKONOMI
PELAKU KEGIATAN EKONOMI
PRODUSEN
MENDIRIKAN BUMN
DISTRIBUTOR
-MENDIRIKAN BULOG
-PELAYANAN PENDIDIKAN
-PELAYANAN KESEHATAN
KONSUMEN
MEMBELI BARANG DAN JASA
UNTUK MENJALANKAN RODA
PEMERINTAHAN
PENGATUR KEGIATAN EKONOMI
SECARA LANGSUNG
SECARA TIDAK LANGSUNG
SECARA LANGSUNG
KEBIJAKAN MONETER
KEBIJAKAN FISKAL
BIDANG KEUANGAN
-POLITIK DISKONTO
-OPERASI PASAR TERBUKA
-KEBIJAKAN CADANGAN KAS
-KEBIJAKAN KREDIT SELEKTIF
KEBIJAKAN DIBIDANG PERPAJAKAN
SECARA TIDAK LANGSUNG
HIMBAUAN/ANJURAN
Pustaka
http://www.bappenas.go.id/node/0/2518/buku-rpjmn
2010-2014/
http://bappenas.go.id/node/74/2623/macroeconomicdevelopment/
http://www.bappenas.go.id/node/144/
http://www.bappenas.go.id/node/118/2770/peta-jalanpercepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan- milenium-diindonesia/
Mudrajad Kuncoro, Sistem Ekonomi Pancasila