PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA TERHADAP SIKAP ALTRUIS SISWA SMP NEGERI 2 AMPEL TAHUN AJARAN 2014/2015 - Test Repository

  

PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA

TERHADAP SIKAP ALTRUIS

SISWA SMP NEGERI 2 AMPEL TAHUN

AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

  

Disusun guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. Pd. I)

  Oleh :

MUHAMAD ABDUL ROZAQ

  

_______________________________________

NIM : 11109098

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

KEMENTERIAN AGAMA RI

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721

  Website : www.iainsalatiga.ac.id Email [email protected] Mufiq, S.Ag., M.Phil. DOSEN IAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 5 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Kepada: Yth. Rektor IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : Muhamad Abdul Rozaq NIM : 11109098 Fakultas/Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu keguruan/Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi : PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG

  TUA TERHADAP SIKAP ALTRUIS SISWA SMP NEGERI 2 AMPEL TAHUN AJARAN 2014/2015

  Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamualaikum. Wr. Wb.

  Salatiga, 3 April 2015 Pembimbing, Mufiq, S.Ag., M.Phil.

  NIP. 196906711996031004

KEMENTERIAN AGAMA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721

  Website : www.iainsalatiga.ac.id Email : [email protected]

  

PENGESAHAN

PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA TERHADAP

SIKAP ALTRUIS SISWA SMP NEGERI 2 AMPEL TAHUN AJARAN

2014/2015

DISUSUN OLEH :

  

MUHAMAD ABDUL ROZAQ

NIM : 11109098

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan PAI, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga pada tanggal 29 Agustus 2015, dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 kependidikan Islam.

  

Susunan Panitia Ujian

  Ketua Penguji : Dr. H.Agus Waluyo, M.Ag ……………….……… Sekretaris Penguji : Mufiq, S.Ag., M.Phil ………………….…… Penguji I : Facthurahman, S.Ag., M.Pd ……………….……… Penguji II : Drs. Juz’an, M.Hum ……………….………

  Salatiga, 29 Agustus 2015 Dekan FTIK IAIN Salatiga Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

  DEKLARASI

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Muhamad Abdul Rozaq NIM : 111 09098 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 3 April 2015 Penulis

  Muhamad Abdul Rozaq NIM: 11109098

  

MOTTO

  (#qçRur$yès?ur ’ n?tã ÎhŽÉ 9ø 9$# 3“ uqø )

  ­

  G9$#ur ( Ÿ w ur (#qçRur$yès? ’ n?tã É Oø OM } $# È b ºurô‰ãèø 9$#ur © 4 (#qà)¨?$#ur ! $# ( ¨b Î) © ! $#

  ß ‰ƒÏ‰x© É > $s)Ïèø 9$# đẹẻ

  

dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan

jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya

Allah Amat berat siksa-Nya.

  

(Qs. Al-Maidah:2)

  

PERSEMBAHAN

  Puji syukur kepada Allah SWT, sehingga skripsi ini selesai. Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah mendorong untuk selalu memperjuangkan mimpi saya:

  1. Kepada ayah saya Bapak Syamsudin dan ibu saya Rhoudhotul Faidah, yang selalu mendo’akan dan memberi semangat kepada saya agar menjadi orang yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

  2. Kakak dan adik saya yang selalu memberi semangat untuk bisa jadi yang terbaik dan meraih hidup yang lebih baik.

  3. Dosen-dosen Tarbiyah, yang telah memberikan ilmu-ilmu, motivasi, dan segala inspirasi untuk menjadi bekal di masa yang akan datang.

  4. Rekan-rekan seangkatan dan seperjuangan khususnya kepada yang telah membantu dalam penyusunan skripsi, dan memberikan motivasi supaya terus Rekan-rekan seangkatan dan seperjuangan khususnya kepada yang telah membantu dalam penyusunan skripsi, dan memberikan motivasi supaya terus semangat dalam menyelesaikan skripsi.

  5. Rekan-rekan HMI Cabang Salatiga, terima kasih atas ilmu-ilmu maupun kerjasamanya selama kegiatan berorganisasi maupun dalam kepengurusan, semoga memberikan manfaat bagi diri pribadi maupun orang lain atas ilmu- ilmu yang telah didapatkan dalam berorganisasi.

KATA PENGANTAR

  

Bismillahirromanirrohim

Assalamu’alaikumWr. Wb.

  Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah- Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

  Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd., selaku kepala jurusan Pendidikan Agama Islam

  3. Bapak Mufiq, S.Ag., M.Phil. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini.

  4. Bapak Ahmad Maimun, M.Ag. selaku pembimbing akademik (PA). Dengan sabar membimbing dan mengarahkan saya dari semester 1 sampai semester akhir

  5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  6. Bapak dan ibu serta saudara-sadaraku di rumah yang telah mendoakan dan membantu dalam bentuk materi untuk membiayai penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga.

  Semoga kebaikan mereka mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Dan semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi penulis maupun para pembaca. Kurang lebihnya mohon maaf.

  

Billahi taufiq wal hidayah

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 3 April 2015 Penulis

  Muhamad Abdul Rozaq NIM. 11109098

  

ABSTRAK

  Abdul, Rozaq, Muhamad. 2015. Pengaruh Bimbingan Keagamaan Orang Tua

  terhadap Sikap Altruis Siswa SMP Negeri 2 Ampel tahun ajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan

  Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Mufiq, S.Ag, M.Phil.

  Kata kunci: Bimbingan Keagamaan Sikap Altruis Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui Pengaruh Bimbingan

  Keagamaan Orang Tua terhadap Sikap Altruis Siswa SMP Negeri 2 Ampel tahun ajaran 2014/2015. Rumusan masalah yang ingin dicari jawabanya adalah (1) Bagaimana variasi bimbingan keagamaan orang tua pada siswa SMP Negeri 2 Ampel tahun ajaran 2014/2015 (2) Bagaimana sikap altruis siswa SMP Negeri 2 Ampel tahun ajaran 2014/2015? (3) adakah pengaruh bimbingan keagamaan orang tua terhadap sikap altruis siswa SMP Negeri 2 Ampel tahun ajaran 2014/2015?

  Pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu dilaksanakan dengan menggunakan metode angket atau kuesioner yang dibagikan pada 65 responden. Kemudian untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Vaiabel Y yaitu dengan menggunakan Product

  Moment.

  Hasil penelitian dari variabel bimbingan keagamaan orang tua dengan hasil mean 23,44 diperoleh data 32 (48,96%) responden berkategori Sangat Baik, 33 (50,49%) responden berkategori Baik, dan 0 (0%) responden berkategori Cukup. Sedangkan hasil dari variabel sikap altruis siswa dengan hasil mean 22,86 diperoleh data 15 (22,96%) responden berkategori Sangat Baik, 50 (76,,5%) responden berkategori Baik, 0 (0%) responden berkategori Cukup. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan bimbingan keagamaan orang tua terhadap sikap altruis siswa SMP Negeri 2 Ampel tahun ajaran 2014/2015, hal ini dibuktikan dengan hasil ro= 0,662 yang dikonsultasikan dengan harga r tabel baik pada taraf kesalahan 1% (0,224) atau 5% (0,317) yang memiliki arti ro lebih besar atau sama dengan rt.

  

Daftar Isi

  Halaman Judul .................................................................................................... i Halaman Nota Pembimbing ............................................................................... ii Halaman Pengesahan ......................................................................................... iii Deklarasi ............................................................................................................ iv Motto .................................................................................................................. v Persembahan ...................................................................................................... vi Kata Pengantar ................................................................................................... vii Abstrak ............................................................................................................... ix Daftar Isi ............................................................................................................. x Daftar Tabel ....................................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 5 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6 D. Hipotesis .................................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian .................................................................... 7 F. Definisi Operasional .................................................................. 8 G. Metode Penelitian ...................................................................... 11 H. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................... 16 BAB II LANDASAN TEORI A. Bimbingan Keagamaan ............................................................. 18

  1. Pengertian Bimbingan ......................................................... 18

  2. Pengertian Keagamaan ........................................................ 19

  3. Pengertian BimbinganKeagamaan Islam ........................... 20

  4. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Agama Islam ...................... 22

  5. Ruang Lingkup Bimbingan Islami ...................................... 25

  6. Peran Orang Tua dalam Pendidikan Keagamaan Anak ...... 27

  7. Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua .............................. 28

  8. Aspek-aspek dalam Pendidikan Keagamaan Orang Tua .... 31

  B. Sikap Altruis ............................................................................. 34

  1. Pengaertian Sikap Altruis .................................................... 34

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Altruis ............... 37

  3. Ciri-ciri Sikap Altruis .......................................................... 41

  4. Macam-macam Bentuk Sikap Altruis ................................. 42

  C. Pengaruh Bimbingan Keagamaan terhadap Sikap Altruis …… 44

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ampel .................................. 47

  1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 2 Ampel ............. 47

  2. Letak Geografis SMP Negeri 2 Ampel ............................... 48

  3. Visi dan Misi SMP Negeri 2 Ampel ................................... 49

  4. Keadaan Guru dan Siswa SMP Negeri 2 Ampel ................. 50

  5. Sarana dan Pra-sarana SMP Negeri 2 Ampel ...................... 51

  6. Stuktur Organisasi SMP Negeri 2 Ampel .......................... 52

  B. Penyajian Data Penelitian ......................................................... 55

  1. Daftar Nama Responden .................................................... 55

  2. Hasil Jawaban Angket ........................................................ 57

  BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pertama ....................................................................... 67

  1. Analisis Bimbingan Keagamaan Orang Tua ....................... 67

  2. Analisis Sikap Altruis Siswa ............................................... 73

  B. Analisis Kedua .......................................................................... 79 Analisis Uji Hipotesis ............................................................... 79

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 84 B. Saran-saran ................................................................................ 85

Daftar Pustaka ................................................................................................. 87

Lampiran-lampiran

  

Daftar Tabel

  Tabel 1 Data Guru SMP Negeri 2 Ampel .................................................... 51 Tabel 2 Data Siswa dalam 4 Tahun Terakhir .............................................. 51

  Tabel 3 Daftar Nama Responden ............................................................... 55 Tabel 4 Skor Angket per Item Bimbingan Keagamaan Orang tua .............. 58 Tabel5 Jawaban Angket Bimbingan Keagamaan Orang tua ...................... 60 Tabel 6 Skor Angket per Item Sikap Altruis Siswa ..................................... 62 Tabel 7 Jawaban Angket Sikap Altruis Siswa ............................................. 64 Tabel 8 Hasil Skor Angket Bimbingan Keagamaan Orang Tua .................. 68 Tabel 9 Distribusi Frekuensi Bimbingan Keagamaan Orang Tu ................. 70 Tabel 10 Nilai Interval Bimbingan Keagamaan Orang Tua ........................... 72 Tabel 11 Hasil Skor Angket Sikap Altruis Siswa .......................................... 73 Tabel 12 Distribusi Frekuensi Sikap Altruis Siswa ....................................... 76 Tabel 13 Nilai Interval Sikap Altruis Siswa .................................................. 78 Tabel 14 Tabel Penolong untuk Menghitung Indeks Komparasi Besarnya

  Hubungan ........................................................................................ 79 Tabel 15 Tabel Taraf Signifikasi N= 65 ......................................................... 82

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti saat ini banyak orang yang membangga-

  banggakan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).Memang hal terseebut tidak ada salahnya.Namun, hal yang disayangkan adalah ketika seseorang terlalu bangga dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) masyarakat seringkali mengesampingkan Ilmu agama.Padahal yang seharusnya diutamakan dalam kehidupan yaitu dengan mendalami ilmu keagamaan dan aktivitas ibadah dalam kehidupan sehari-hari.Karena semua itu yang menentukan keselamatan manusia diakhirat nanti.

  Semua orang tua tentunya menginginkan anaknya menjadi manusia yang berkepribadian baik dan berakhlak mulia.Tentunya hal ini harus diimbangi dengan bagaimana orang tua itu membimbing anaknya dan bagaimana orang tua menanamkan nilai-nilai agama dalam diri anak.Orang tua dituntut dengan kesabaran, keuletan dan kesungguhan agar harapan itu dapat terwujud. Salah satu cara menjadikan anak berkepribadian baik adalah dengan menanamkan sikap altruis pada anak, supaya anak itu mampu bersikap empati kepada orang lain, sehingga anak tau bahwa setiap menusia itu hidup di dunia itu harus saling tolong menolong, karena manusia makhluk sosial yang saling membutuhkan dan tidak bisa hidup secara individual.

  Orang tua mempunyai peran penting dalam memberikan pendidikan keagamaan kepada anaknya. Semua perilaku dan pengalaman anak sejak kecil, baik yang disadari maupun yang tidak disadari akan menyatu dalam kepribadian anak. Maka dari itu setiap manusia yang lahir di dunia akan mendapatkan pendidikan pertama kali dari orang tua. Orang tua harus mengambil peran penting dalam mendidik anak dengan cara mengajarkan akhlak yang mulia.Tujuan utama dari pendidikan adalah membentuk anak menjadi pribadi yang berakhlak mulia seperti yang dikatakan Bahri (2004:29) pembentukan budi pekerti yang baik adalah tujuan utama dalam pendidikan Islam.

  Bimbingan keagamaan yang diberikan orang tua kepada anaknya sangatlah penting. Anak akan terdidik menjadi pribadi yang berakhlak baik sehingga menjadi pribadi yang suka menolong orang lain tanpa pamrih dan bersikap empati. Bimbingan keagamaan harus dimulai sejak dini karena anak terlahir didunia ini dengan keadaan yang suci belum mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk.

  Penanaman nilai-nilai keagamaan khususnya pendidikan akhlak amatlah penting karena dapat memunculkan sikap altruis yang terdapat pada diri anak. Dengan adanya sikapal truis, anak akan mampu hidup di tengah-tengah bermasyarakat dengan damai dan disukai banyak orang.

  Hidup bermasyarakat yang dibutuhkan adalah rasa tolong menolong, saling menyayangi dan tidak bersikap individualis atau egois.

  Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 6

  $pkš‰ r'¯»tƒtûïÏ%© !$#(#qãZtB#uä(#þqè%ö/ä3 |¡ àÿRr&ö/ä3 ‹Î=÷d r&ur#Y ‘ $tRÇÏÈ ....

  Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.... (QS. At- Tahrim ayat 6)

  Maksud dari ayat diatas adalah perintah untuk memelihara keluarga termasuk anak.Bagaimana orang tua bisa mendidik, mengarahkan dan mengajarkan anak supaya berfikir positif dan berperilaku baik dan taqwa kepada Allah SWT.

  David (2012:187) mengatakan Altruis adalah orang yang banyak mengutamakan kepentingan orang lain, orang yang mencintai sesama manusia tanpa mengharap imbalan. Altruisme (altruism) adalah kebalikan dari egoisme. Orang yang altruis peduli dan mau membantu meskipun tidak ada keuntungan yang ditawarkan atau tidak ada harapan ia akan kembali mendapatkan sesuatu. adalah motif untuk

  Altruisme

  meningkatkan kesejahteraan orang lain tanpa sadar untuk kepentingan seseorang.Jadi sikap altruis yang terdapat pada diri anak bisa dikembangkan dengan bimbingan keagamaan yang positif karena dalam pendidikan agama terdapat aturan-aturan hidup dalam bermasyarakat.

  Zaman yang serba modern seperti saat ini, banyak anggota masyarakatyang bersifat individualis yang selalu mengutamkan kepentingan pribadi sehingga mengakibatkan kurangnya rasa tolong menolong maupun semangat gotong- royong, di mana orang bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan meninggalkan kepentingannya pribadi.Namun realita yang terjadi saat ini sulit sekali menemukan orang ataupun sekelompok orang yang mau berkorban baik tenaga, pikiran, uang maupun yang lainnya tanpa adaimbalan yang diberikan.Manusia cenderung individualis yang mengarah pada kepentingan pribadi.

  Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia berfungsi sebagai makhluk sosial yang mengedepankan pola tingkah laku altruis, yaitu memusatkan perhatian untuk membantu orang lain dalam kondisi tertentu.Tingkah laku yang seperti ini yang harus diajarkan oleh orang tua kepada anaknya.

  Namun dewasa ini sikap altruistik berubah drastis menjadi egoistik, yang dulunya mereka tolong- menolong dan bergotong- royong tanpa mengharap imbalan, sekarang semua yang dilakukan harus menghasilkan uang atau imbalan jasa. Sikap mengutamakan kepentingan orang lain mempunyai manfaat begitu besarwalau sekarang sulit dijumpai dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu sebab dari munculnya permasalahan tersebut adalah kurangnya pengetahuan tentang ilmu agama dan kurangnya bimbingan keagamaan orang tua yang diberikan kepada anaknya sejak kecil, Bimbingan keagamaan sangatlah penting dalam membentuk sikap altruis..

  Kemampuan seseorang dalam memahami ilmu agama akan menjadikan seseorang tersebut mempunyai budi pekerti yang baik. Dalam ilmu agama khususnya agama Islam didalamnya terdapat ajaran-ajaran yang mendorong manusia untuk berbuat baik kepada sesama makhluk hidup. Islam mengajarkan bahwasanya seabik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain. Maka dengan itu semua dapat memunculkan sikap empati terhaap orang lain atau sikap tolong - menolong yang terdapt pada setiap diri individu.

  Dari hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa pendidikan keagamaan yang dimiliki sisiwa SMPN 2 Ampel masih kurang maksimal, karena minat dari siswa untuk mendalami dan menguasai ilmu keagamaan masih belum tinggi. Adanya faktor tersebut sikap altruis yang dimiliki oleh para siswa masih kurang baik.

  Berdasarkan dari penjelasan di atas bimbingan keagamaan mempunyaifaktor penting dalam pembentukan sikap altruis anak.Kemampuan keagamaan yang dimiliki anak akan membantu meningkatkan sikap altruis sehingga anak bisa menjadi pribadi yang suka menolong, bersikap empati, dan menyayangi orang lain. Dari sini peneliti tertarik untuk meneliti apakah bimbingan keagamaan orang tua tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan sikap altuistik siswa, khususnya pada siswa SMPN 2 Ampel.Oleh karena itu peneliti memberi judul “PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN

  ORANG TUA TERHADAP SIKAP ALTRUIS SISWA SMP NEGERI 2 AMPELTAHUN AJARAN 2014/2015”.

B. Rumusan Masalah

  Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana variasi bimbingan keagamaan orang tua pada siswa SMPNegeri 2 Ampel tahun ajaran 2014/2015?

  2. Bagaimanapembentukansikap altruissiswa SMPNegeri 2 Ampeltahun ajaran 2014/2015?

  3. Adakah pengaruh bimbingan keagamaan orang tua terhadapsikap altruis siswa SMPNegeri 2 Ampel tahun ajaran 2014/2015? C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah:

  a. Untuk mengetahui bagaimana variasibimbingan keagamaan orang tua pada siswa SMPNegeri 2 Ampel tahun ajaran 2014/2015.

  b. Untuk mengetahui bagaimanasikap altruis siswa SMPNegeri 2 Ampel tahun ajaran 2014/2015.

  c. Untuk mengetahui adakah pengaruh bimbingan keagamaan orang tua terhadapsikap altruissiswa SMPNegeri 2 Ampel tahun ajaran 2014/2015.

  D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul

  (Sugiyono, 2011:159).Begitu juga hipotesis merupakan suatu kesimpulan yang bersifat sementara, sehingga ada kalanya hipotesis itu benar dan ada kalanya salah.

  Berdasarkan telaah diatas peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ada pengaruh bimbingan keagamaan orang tua terhadap sikap altruis siswa. Dengan kata lain semakin baik bimbingan keagamaan yang diberikan orang tua kepada anaknya maka anak semakin mempunyai sikap altruis yang baik.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat secara teoritis

  a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah untuk memperluas dunia pendidikan khususnya dunia ilmu ketarbiyahan.

  b. Memberikan sumbangan untuk peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia, khususnya yang berkaitan dengan bimbingan keluarga.

  2. Manfaat Praktis

  a. Bagi orang tua Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan kepada orang tua dalam mendidik anak dan mengarahkan untuk bersikap altruistik sesuai dengan norma-norma agama.

  b. Bagi siswa Sebagai bahan informasi, supaya siswa mampu bersikap empati, menyayangi dan menolong orang lain, sesuai dengan ajaran agama.

  c. Bagi peneliti

  Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang bimbingan keagamaan dan sikap altruissehingga dapat mengembangkannya lebih luas baik secara teoritis maupun secara praktis.

F. Definisi Operasional

  Agar tidak terjadi kesalahan persepsi dan lebih mengarahkan pembaca dalam memahami judul skripsi ini peneliti merasa perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul tersebut. Adapun istilah-istilah yang perlu di jelaskan adalah sebagi berikut:

  1. Bimbingan keagamaan orang tua Bimbingan merupakan terjemahan dari kata “GUIDECE” yang berarti memberikan bantuan berupa mengarahkan, memandu, mengelola, dan menyetir (Yusuf, 2005:5).

  Keagamaan adalah sifat-sifat yang ada di agama, segala sesuatu mengenai agama (Poerwadarminta, 1982:19).

  Sedangkan pengertian agama menurut Arifin (1982:1-2) dibagi menjadi 2 aspek: pertama, aspek subjektif (pribadi manusia), agama mengandung pengertian tingkah laku manusia yang dijiwai oleh nilai- nilai keagamaan yang berupa getaran batin yang menggerakkan tingkah laku tersebut kepada pola hubungan dengan masyarakat beserta alam sekitarnya. Kedua, aspek objektif (doktriner), agama dalam pengertian ini mengandung nilai-nilai ajaran Tuhan yang bersifat ilahi yang menuntun orang-orang berakal budi kearah ikhtiar untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan memperoleh kebahagiaan hidup di akhirat.

  Dari penjelasan diatasbimbingan keagamaan adalah usaha untuk memberikan bantuan kepada seseorang yang kesulitan baik secara lahir maupun batin yang menyangkut kehidupan sekarang maupun mendatang. Bantuan tersebut berupa pertolongan mental maupun spiritual agar seseorang mampu mengatasinya dengan kemampuan yang dimilikinya melalui dorongan dari kekuatan iman dan taqwa kepada tuhannya.

  Bimbingan keagamaan yang dimaksud peneliti adalah bimbingan keagamaan Islam, sebagaimana yang dikemukakan Fakih (2001:62) bimbingan keagamaan Islam adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar dalam kehidupan keagamaannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia.

  Adapun indikator bimbingan keagamaan orang tua adalah: a. Pernikahan dan keluarga.

  b. Pendidikan.

  c. Sosial (Kemayarakatan).

  d. Pekerjaan (Jabatan).

  e. Keagamaan. (Lannggulung, 2004:310-313)

  2. Sikap altruis siswa Menurut Strickland sikap adalah predisposisi atau kecenderungan untuk memberikan respon secar kognitif, emosi, dan perilaku yang diarahkan pada suatu objek, pribadi, dan situasi khusus dalam cara-cara tertentu (Hanurawan, 2012:64).

  Altruis adalah orang yang banyak mengutamakan kepentingan

  orang lain, orang yang mencintai sesama manusia tanpa mengharap imbalan. Altruisme adalah kebalikan dari egoisme. Orang yang altruis peduli dan mau membantu meskipun jika tidak ada keuntungan yang ditawarkan atau tidak ada harapan ia akan kembali mendapatkan sesuatu. Altruisme adalah motif untuk meningkatkan kesejahteraan orang lain tanpa sadar untuk kepentingan seseorang (David, 2012: 187).

  Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap altruis adalah suatu sikap yang mendorong individu untuk menolong seseorang tanpa mengharapkan suatu imbalan.Dengan kata lain sikap altruis memunculkan rasa kasih sayang dan empati antara satu sama lain.

  Adapun indikator darisikap altruis siswa sebagai berikut: a. Suka menolong orang lain tanpa pamrih.

  b. Tidak bersifat egois.

  c. Bersikap empati kepada orang lain.

  d. Ada rasa keinginan untuk membantu. e. Selalu mengasih dan menyayangi (Durkheim, 1990: 150-161).

G. Metode Penelitian

  Metode adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian (Mulyana, 2008:145). Jadi metode merupakan cara untuk menemukan, menguji dan mengembangkan suatu kebenaran. Penelitian adalah suatu teknik penelitian secara sistematis yang diperluas dengan menggunakan perkakas-perkakas khusus, alat-alat dan prosedur-prosedur, dalam rangka usaha mencapai pemecahan suatu problem secara lebih baik dari pada yang dicapai dengan alat-alat biasa. Penelitian merupakan pemikiran yang luar biasa akan tetapi tetap sistematis dalam memecahkan masalah karena dalam penelitian untuk menguji kebenarannya dengan menggunakan data-data yang valid(Kasiram, 2008:36).

  Kebenaran dalam penelitian dapat diterima oleh masyarakat apabila hasil penelitian itu dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Maka penulis akan melakukan penelitian dengan metode sebagai berikut:

  1. Pendekatan dan rancangan penelitian Penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan rancangan studi komparasional. Karena dalam penelitian ini, peneliti akan mencari pengaruh variabel satu terhadap variabel yang lain.

  Dalam penelitian ini, peneliti memiliki dua variabel.Variabel yang pertama bimbingan keagamaan orang tua dan variabel kedua pembentukan sikap altruis siswa.

  Prosedur jalanya kegiatan penelitiannya adalah sebagai berikut: a. Melakukan observasi awal terhadap kondisi riil objek penelitian.

  b. Menyiapkan fasilitas pendukung berupa angket.

  c. Melaksanakan penelitian.

  d. Melakukan analisa dan membuat laporan hasil penelitian.

  2. Lokasi dan waktu penelitian

  a. Lokasi penelitian SMP 2 Ampel, Boyolali JL. Candi, Candi, Ampel, Boyolali

  b. Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11-20 Februari2015

  3. Populasi dan Sampel

  a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapakan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 80). Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMPN 2 Ampel tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 631 b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009:118). Peneliti akan melakukan penelitian di lapangan, dalam menentukan populasi dan sampel sesuai dengan pendapat Suharsini Arikunto, bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, tetapi jika subjeknya dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Arikunto, 1991:107). Populasi siswa SMPN 2 Ampeltahun ajaran 2014/2015(631) siswa, dari 10% subjeknya maka penelitian ini hanya mengambil (65) siswa.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu dengan caraquota

  sampling atau pengambilan sample secara jatah yang ditentukan (Darmawan, 20013:145).

  4. Pengumpulan data Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuesioner atau angket, observasi langsung serta dokumentasi. Adapun rinciannya sebagai berikut:

  a. Angket atau kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011:142).

  Metode kuesioner ini akan digunakan untuk mendapatkan data tentang bimbingan keagamaan orang tua dan sikap altrusi siswa.

  b. Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner karena observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain (Sugiyono, 2011:144). Dan menurut Sutrisno Hadi dalam bukunya Sugiyono (2011:144) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang penting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tambahan tentang bimbingan keagamaan orang tua dan sikap altruis siswa.

  c. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan atau peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2011:240).Metode ini digunakan untuk melengkapi data tentang kondisi objek penelitian secara umum.Yaitu untuk mendapatkan data tentang kondisi geografis, monografis dan struktur pemerintahan.

  Menurut pengamatan peneliti, siswa SMPN 2 Ampel tahun ajaran 2014/2015,memilikisikap altuis yangmasih rendah karena kurang adanya bimbingan dari orang tua untuk bersikap empati kepada orang lain, dan nilai-nilai agama yang ditanamkan orang tua pada siswanya kurang maksimal. Karena pendidikan keagamaan merupakan salah satu penunjang untuk membentuk individu yang suka menolong dan bersikap empati kepada orang lain sehingga mempunyai rasa kasih sayang yang tinggi.

  5. Instrumen penelitian Instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2011:102).

  Instrumen yang akan digunakan peneliti untuk mengetahui pengaruh bimbingan keagamaan orang terhadap pembentukansikap altruissiswa adalah daftar pertanyaan dalam angket.

  6. Teknik analisis data

  a. Analisis awal Analisis awal ini untuk mengetahui bimbingan keagaamaan orang tua dan sikap altruis siswa. Teknik analisisnya menggunakan teknik prosentase sebagai berikut:

  F

  P = X 100 %

  N

  Keterangan: P = prosentase individu dalam golongan F = frekuensi.

  N = jumlah subjek dalam golongan

  b. Analisis lanjutan Analisis lanjutan dilakukan dengan menggunakan teknik statistik untuk mencari adakah pengaruh bimbingan keagamaan terhadap sikap altruis siswa. Teknik analisisnya menggunakan product moment sebagai berikut: Keterangan : rxy = Koefisien korelasi X dan Y X = bimbingan keagamaan orang tua Y = pembentukan sikap altruistiksiswa.

  N = Jumlah responden

  H. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menyusun sistematikanya sebagai berikut:

  BAB I: PENDAHULUAN Memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

  tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan sekripsi.

  BAB II: LANDASAN TEORI ( )( )

  ( ) ( )

  { } ( )

  ( ) { } 2 2 2 2 Y Y N

  X X N Y

  X XY N rxy å - å å - å å å - å

  =

  Memuat tentangkajian pustaka tentang pengaruh bimbingan keagamaan orang tua terhadap sikap altruis siswa.

  BAB III: PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN Memuat tentang gambaran umum lokasi penelitian (sejarah

  berdirinya, struktur organisasi, sarana prasarana dan ketenagaa kerjaan yang dimiliki).Serta pemaparan data penelitianbimbingan keaagamaan orang dan pembentukan sikap altruis siswa.

  BAB IV: ANALISIS Memuat pengaruh bimbingan keagamaan orang tua

  terhadap sikap altruis siswa.Selanjutnya adalah pengujian hipotesis sekaligus pembahasan.

  BAB V: PENUTUP Memuat tentang kesimpulan dan saran sebagai bahan masukan bagi para siswa.

BAB II LANDASAN TEORI A. Bimbingan Keagamaan Orang Tua

  1. Pengertian Bimbingan Bimbingan merupakan salah satu faktor penting dalam mendidik, dan mengarahkan anak, karena bimbingan yang diberikan orang tua dapat membantu anak dalam mencapai sebuah tujuan yang diinginkan anak. Definisi bimbingan menurut beberapa para ahli sebagai berikut:

  a. Bimbingan merupakan terjemahan dari kata “guidence” yang berarti memberikan bantuan berupa mengarahkan, memandu, mengelola, dan menyetir (Yusuf, 2005:5).

  b. Menurut Walgito Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupan agar individu atau sekumpulan individu tersebut dapat mencapai kesejahteraan hidupnya (2004:5).

  c. Menurut Hallen (2005:8) bimbingan adalah merupakan proses pemberian bantuan yang terus menerus dari seseorang pembimbing yang telah dipersiapkan kepada individu yang membutuhkannya dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal dengan menggunakan berbagai macam media dan teknik bimbingan dalam suasana asuhan yang normatif agar tercapai kemandirian sehingga individu dapat bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungannya.

  d. Menurut Frank dan Jones bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri, dan memangku suatau jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya itu (Prayitni&Amti, 2013:93).

  Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah suatu proses untuk menunjukkan jalan, menuntun, dan memberikan bantuan kepada individu supaya individu tersebut dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam hidupnya, supaya potensi yang dimilikinya bisa berkembang secara maksimal sehingga dapat mencapai sebuah tujuan yang diinginkannya dan mendapatkan kesejahteraan dalam hidupnya.

  2. Pengertian keagamaan Menurut Thouless (1995:19) Agama adalah hubungan praktis yang dirasakan dengan apa yang dipercayai sebagai mkhluk atau wujud yang lebih tinggi dari pada manusia. Menurut Harun Nasution agama adalah:

  a. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan ghaib yang menguasai manusia.

  b. Pengakuan terhadap adanya kekutan ghaib yang menguasai manusia. c. Mengikat diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada sutau sumber yang berada di luar diri manusia dan yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia.

  d. Kepercayaan pada sesuatau kekuatan ghaib yang menimbulkan cara hidup tertentu.

  e. Suatu sistem tingkah laku yang berasal dari sesuatu kekuatan gaib.

  f. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber pada sesuatu kekuatan ghaib.

  g. Pemujaan terhadap kekuatan ghaib yang timbul dari perasaan lemah dan perasaan takut dari kekuatan misterius yang terdapat dalam alam sekitar manusia.

  h. Ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seseorang Rosul (Rahmat, 1992:1-2).

  Dari penjelasan di atas bahwasanya bimbingan keagamaan adalah usaha untuk memberikan bantuan kepada seseorang yang kesulitan baik secara lahir maupun batin yang menyangkut kehidupan sekarang maupun mendatang. Bantuan tersebut berupa pertolongan mental maupun spiritual agar seseorang mampu mengatasinya dengan kemampuan yang dimilikinya melalui dorongan dari kekuatan iman dan taqwa kepada Tuhannya.

  3. Pengertian Bimbingan Keagamaan Islam Dalam penelitian ini yang dimaksud penulis adalah bimbingan keagamaan Islam. Seperti yang dikemukanan Fakih (2001:62) bimbingan keagamaan Islam adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar dalam kehidupan keagamaannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

  Bimbingan Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagian hidup di dunia dan akhirat (Musnawar, 1992:5).

  Menurut Hallen (2002:17) bimbingan Islami adalah proses pemberian bantuan yang terarah, kontiniu dan sisitematis kepada setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau fitrah beragama yang dimilikinya secara optimal dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an dan al-Hadis ke dalam diri, sehingga ia dapat hidup selaras dan sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan al-Hadis.

  Dari beberapa definisi bimbingan keagamaan Islam dapat disimpulkan bahwa bimbingan Islami merupakan suatu bentuk bantuan kepada individu agar dapat mengatasi semua permasalahan dalam hidup dan mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya, sehingga kehidupan keagamaannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT, serta dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

  4. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Agama Islam

  a. Fungsi bimbingan Islami Bimbingan Islami berfungsi sebagai pemberi layanan kepada peserta didik agar masing-masing peserta didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui kegiatan bimbingan dan konseling. Fungsi-fungsi tersebut menurut Hallen (2002:59- 62) sebagai berikut: 1) Fungsi pemahaman

  Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak- pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik.

  2) Fungsi pencegahan Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul yang akan dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan, kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.

  3) Fungsi pengentasan

  Fungsi pengentasan dipakai sebagai pengganti istilah fungsi kuratif atau fungsi terapeutik dengan arti pengobatan atau penyembuhan. Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling akan menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik. 4) Fungsi pemeliharaan dan pengembangan

  Fungsi pemeliharaan dan pengembangan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkanya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan. 5) Fungsi advokasi

  Fungsi advokasi yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka upaya pengembangan seluruh potensi secara optimal.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWADENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

1 9 104

KONTRIBUSI SIKAP ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 16

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS IV-VI SD NEGERI DOKOROI KEC. WIROSARI KAB. GROBOGAN TAHUN 2005/2006 - Test Repository

0 0 75

PENGARUH PENGHASILAN ORANG TUA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN SEKOLAH SISWA MAN I SALATIGA TAHUN 2008 - Test Repository

0 2 90

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN SIKAP SOSIAL KEAGAMAAN SISWA DI SMP NEGERI3 AMBARAWA TAHUN 2008

0 2 126

PENGARUH KESADARAN ORANG TUA DALAM MENYELEKSI SIARAN TELEVISI TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL ATFAL KENTENG TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 20052006

0 1 86

PENGARUH KETELADANAN ORANG TUA DALAM IBADAH TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI SEKOLAH (STUDI KASUS PADA SISWA MUSLIM SMK TELEKOMUNIKASI TUNAS HARAPAN TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008) - Test Repository

0 1 99

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN SIKAP TAWADHU TERHADAP ORANG TUA PADA SISWA SMP MUHAMMADIYAH TERSONO KAB. BATANG TAHUN 2008 - Test Repository

0 1 86

PENGARUH AKTIVITAS KEAGAMAAN ORANG TUA TERHADAP PENGUASAAN MATERI PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SDN 2 KLEPU KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 89

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAO KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP N 4 SALATIGA TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 101