UPAYA PEMBINAAN KEBERAGAMAAN SISWA DI SD NEGERI LEMAHIRENG 05 KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

UPAYA PEMBINAAN KEBERAGAMAAN SISWA

DI SD NEGERI LEMAHIRENG 05 KECAMATAN

BAWEN KABUPATEN SEMARANG

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh:

NAMA : NUR KAENI NIM : 11110134

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

           

  “kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang- orang yang bertawakkal kepada-Nya .”

  [Al Imran : 159]

“Bulatkan tekad, ambilah pelajaran dan hikmah dari apa yang telah

diperbuat”

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini ku persembahkan untuk: 

  Kepada kedua orang tua saya yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kerelaan dan pengorbanan baik

  secara lahir maupun batin dengan iringan do’a restunya.

   Keluarga besar yang telah

  memberikan dukungan dan motivasinya, serta do’anya yang telah memperlancar saya dalam menyelesaikan tanggung jawab ini.

   Kepada bapak Mufiq, S.Ag, M.Phil.

  selaku pembimbing dan sekaligus sebagai motivator serta pengarah sampai selesainya penulisan skripsi ini

  

  Kepada seluruh teman-teman yang telah membantu dan selalu memberikan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini. KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah S.W.T. yang telah memberikan rahmat, taufik, nikmat serta hidayah-Nya sehigga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah menyampaikan dan membimbing umat pada jalan yang diridhoi Allah, dengan semangat dalam menebarkan ilmunya dan nur kemuliaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “UPAYA PEMBINAAN KEBERAGAMAAN SISWA di

  

SD NEGERI LEMAHIRENG 05 KECAMATAN BAWEN KABUPATEN

SEMARANG ”.

  Selanjutnya pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

  1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Siti Rukhayati, M. Ag. selaku ketua program studi Pendidikan Agama Islam beserta stafnya yang telah membantu penulis selama menjalani kuliah dan ketika penyusunan skripsi ini.

  4. Mufiq, S.Ag, M.Phil. selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan memberikan bimbingan serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penulisan skripsi ini.

  5. Fatchurrohman, S. Ag., Mpd selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  6. Kepada bapak dan ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan penuh kesungguhan dan kesabaran, serta bagian akademik IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis

  7. Semua pihak yang telah membantu demi lancarnya skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

  Hanya rasa syukur yang dapat penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan anugrah-Nya dalam penyusunan skripsi ini. Dengan demikian, akhirnya penulis mengucapakan banyak terimakasih dan tentunya dalam penulisan atau penyusunana skripsi ini masih banyak kekurangan. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca yang dermawan, serta bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa. Amin

  Salatiga, 27 September 2017 Penulis Nur Kaeni NIM : 11110134 ABSTRAK Nur Kaeni. 2017. Upaya Pembinaan Keberagamaan Siswa SD Negeri Lemahireng 05 Kec. Bawen Kab. Semarang. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Mufiq S.Ag., M.Phil.

  Kata Kunci: Pembinaan Keberagamaan Siswa

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pembinaan keberagamaan siswa di Sekolah Dasar Negeri Lemahireng 05 Kec. Bawen Kab. Semarang, meliputi; upaya-upaya yang dilakukan untuk membina keberagamaan siswa dan hambatan- hambatan yang dialami dalam pembinaan keberagamaan siswa SDN Lemahireng 05.

  Jenis atau penelitian lapangan ini menggunakan pendekatan kualitatif. penelitian ini didekati dengan metode deskriftif yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Berdasarkan tujuan penelitian ini termasuk penelitian eksploratif yaitu penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengungkapkan penomena murni sebagaimana apa adanya pola pembinaan kepribadian siswa atau status fenomena dari data-data yang diperoleh dari objek penelitian.

  Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tentang Upaya Pembinaan Keberagamaan Siswa Di Sekolah Dasar Negeri Lemahireng 05 Kec. Bawen Kab. Semarang. adalah 1.)Upaya yang dilakukan dalam pembianaan keberagamaan siswa; pembinaan di ulang-ulang jika dalam pembinaannya kurang benar langsung ditegur dan dibetulkan, pihak sekolah berusaha untuk mendatangkan wali murid secara klasikal, bagi siswa yang bandel wali muridnya dipanggil secara pribadi dan menambahkan jam untuk membina dan pembinaan dilakukan semenarik mungkin agar siswa tidak jenuh dan mau memperhatikan. 2.)Adapun hambatan-hambatan dalam Pembinaan Keberagamaan Siswa; anak kurang memperhatikan ketika pembinaan berlangsung serta dalam mempraktikan di kehidupan sehari-hari masih kurang, kurang perhatian orang tua kepada anaknya yang setiap hari ditinggal kerja dan waktu kurang dan ketika pembinaan berlangsung para siswa kurang memperhatikan.

  

DAFTAR ISI

  LEMBAR BERLOGO…………………………………………………………………i HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………...i

  PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………………….........ii PENGESAHAN KELULUSAN……………………………………………………..iii

  PERNYATAAN KEASLI AN TULISAN……………………………………………iv

  MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………….........v KATA PENGANTAR………………………………………………………….........vii ABSTRAK……………………………………………………………………………ix

  DAFTAR ISI…………………………………………………………………….........x DAFTAR TABEL………………………………………………………………......xiii

  DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………..........xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………..1 B. Fokus Masalah….………………………………………………………....5 C. Tujuan Penelitian………………………………………………………….5

  D.

  Kegunaan Penelitian……………………………………………………....5 E.

  Definisi Operasional…...……………………………………………........6 F. Metodologi Penelitian....…………………………………………………8 G.

  Sistematika Penulisan…………………………………………………...13

  BAB II LANDASAN TEORI Pembinaan Keagamaan 1. Pengertian Keberagamaan Siswa………………………………..…..15 2. Dimensi Keberagamaan……………………………………………..19 3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberagamaan Anak...………..24 BAB III PAPARAN DATA PENELITIAN 1. Frofil Sekolah......……………………………………………………….30 2. Temuan Data………………….…………………………………………30 a. Materi Pembinaan…………………………...………………………30 b. Pelaksanaan Pembinaan……………………………………………..32 c. Cara Pembinaan……………………………………………………..28 d. Hambatan-hambatan dalam Pembinaa…...…………….…………...31 BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN A. Lokasi Sekolah..…………………………... ……………………………37

  B.

  Paparan Data…………………………………………………………….37 C. Pembahasan 1.

  Isi atau materi Pembinaan Keberagamaan Siswa……………………39 2. Pelaksanaan Pembinaan Keberagamaan Siswa……………………...42 3. Cara pembinaan keberagamaan Siswa. ……………………………..44 4. Apa hambatan–hambatan dalam pelaksanaan pembinaan keberagaman siswa dan upaya untuk mengatasinya ……………………………….46

  5. Tolak Ukur Keberhasilan Pembinaan Keberagamaan.……………....48

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………………………50 B. Saran …………………………………………………………………….51 DAFTAR PU STAKA……………………………………………………………….53 DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………………………... LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL 1. ……..…………………… 2. ……………………………… DAFTAR LAMPIRAN 1. Daftar Riwayat Hidup…………………………………………………… 2. Lembar Konsultasi Skripsi……………………………………………….

  3. Surat Ijin/Rekomendasi Penelitian……………………………………….

  4. Laporan SKK…………………………………………………………….

Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses pengembangan, pembentukan, bimbingan dan

  latihan praktis bagi manusia melalui tuntunan dan petunjuk yang tepat sepanjang kehidupannya. Pendidikan bertujuan demi membahagiakan peserta didiknya untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akirat yang berlandaskan iman, ilmu dan amal.

  Untuk merealisasikan tujuan pendidikan tersebut, hal terpenting adalah bagaimana menumbuh-kembangkan keberagamaan anak. Salah satunya yang berperan penting dalam pembinaan ini adalah peran sekolah. Sekolah merupakan wadah kedua dalam keidupan seorang muslim. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang mempunyai program yang sistematik dalam melaksanakan bimbingan, pengajaran dan latihan kepada anak (siswa) agar mereka berkembang sesuai dengan potensinya. Sekolah memiliki tanggung jawab yang besar serta berperan vital dalam menumbuh kembangkan keberagamaan anak. Sekolah ibarat pabrik yang memproduksi generasi manusia, mendidik seluruh bangsa dan memberikan kehidupan yang utuh kepadanya.

  Pengaruh sekolah terhadap perkembangan keberagamaan anak sangat besar, karena sekolah merupakan subtitusi dari keluarga dan guru-guru subtitusi dari orang tua. Pendidikan sekolah merupakan lanjutan dari pendidikan yang berlangsung di dalam rumah tangga, dan yang berperan dalam sekolah ialah guru.

  Dalam kaitannya dengan upaya mengembangkan keberagamaan para siswa, maka sekolah terutama dalam hal ini guru mempunyai peranan yang sangat penting. Terlebih-lebih kalau sekolah tersebut membuat program untuk siswa.

  Perkembangan keberagamaan anak (siswa) banyak dipengaruhi oleh lingkungannya. Dia belajar untuk mengenal nilai-nilai keagamaan dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam lingkungannya tersebut. Dalam mengembangkan keberagamaan anak disekolah, peranan guru khususnya guru agama sangatlah penting. Guru harus bisa menciptakan lingkungan yang kondusif dan agamis baik dalam lokal (kelas) maupun di lingkungan.

  Siswa diharapkan dapat belajar dan dapat mengetahui banyak ilmu tentang agama sehingga manusia dapat menjadi manusia yang seutuhnya, atas dasar keimanan kepada Allah SWT. Dalam menghadapi tuntutan kondisi zaman serta pembangunan yang semakin pesat ini pendidikan harus dapat secara tepat guna untuk dapat menciptakan manusia-manusia yang berkualitas, dalam hal ini yang tercipta bukan hanya kualitas dari segi intelektual juga segi religiusnya.

  Pendidikan disekolah formal berlangsung secara formal, artinya baik kegiatan, tujuan pendidikan, materi dan bahan ajar, serta metode penyampaiannya telah diprogram secara jelas dan dituangkan dalam seperangkat aturan atau pegangan yang telah disyahkan. Semua itu bertujuan agar kegiatan pendidikan diselenggarakan di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur serta dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Konsep pendidikan formal di sekolah dibagi atas intrakurikuler (didalam) dan ekstrakurikuler (diluar).

  Tidak banyak yang mengetahui bahwa peningkatan prestasi seorang anak dalam prestasi belajar bukan hanya ditentukan oleh sering dan kerasnya seorang siswa itu belajar tetapi ada faktor-faktor lain, salah satu adalah dengan mengikuti kegiatan TPQ yang ada dilingkungan siswa. Hal ini tidak banyak diketahui oleh siswa dan masyarakat pada umumnya, sebenarnya kegiatan tersebut merupakan suatu sarana pendukung karena disanalah memuat segala cara yang dapat menciptakan kreatifitas khususnya dalam aspek agama yang nantinya (daya kreatifitas itu) dapat mendukung daya fikir anak. Siswa yang notabenenya adalah siswa muslim diharapkan dapat mengamalkan nilai-nilai yang Islami dalam setiap tindakan serta perbuatannya dalam kesehariannya. Pembinaan sikap keberagamaan dapat dilakukan dalam berbagai cara, dalam program-program yang diusahakan dapat menciptakan dan membangun sikap keberagamaan siswa.

  Dengan bertitik tolak dari permasalahan diatas, setelah penulis mengkaji, bahwasanya penelitian tentang upaya pembinaan keberagamaan melalui kegiatan Pendidikan Agama Islam yang sudah pernah ada, akan tetapi membahas tentang aspek kegiatan pendidikan agama Islam.

  Karena peneliti melihat pengamalan beragama dan akhlak siswa SD N Lemahireng 05. Mereka sudah mengupayakan untuk menjalankan ajaran Islam dalam keseharian. Seperti sholat, zikir, doa, puasa, dan lain sebagainya.

  Kegiatan ibadah seperti sholat, dzikrullah, doa dan amalan lainnya merupakan aktivitas fisik dan jiwa yang mampu menenggelamkan seorang hamba pada kepasrahan karena hati dan pikiran terpaut hanya kepada Yang Maha Sempurna. Secara spiritual, shalat dan dzikrullah memberikan efek konsentrasi dan relaksasi hati juga pikiran kita karena kita memasrahkan raga dan jiwa kepada Yang Memiliki kita. Segala persoalan hidup, harapan dan kebutuhan tersampaikan dalam hubungan vertikal yang dalam. Menenangkan jiwa, menumbuhkan spirit dan menanamkan optimis akan kekuatan Yang Maha Segala-galanya. Kesadaran, kepasrahan dan konsentrasi spiritual inilah yang mampu menjaga otak tetap segar dan refresh karena kita selalu ingat akan Dzat yang menciptakan kita.Perlu kita ketahui bahwa orang yang memiliki keberagamaan yang bagus akan jernih pemikirannya, sehingga akan mudah memahami dan menyelesaikan berbagai problem termasuk belajar dan bisa mendatangkan ide-ide cemerlang.

  Dari paparan di atas penulis berpendapat bahwa pembinaan keagamaan bagi siswa merupakan agenda yang harus dilakukan baik guru agama Islam maupunguru yang lain. Akan tetapi untuk menyelenggarakannya membutuhkan keterlibatan dan partisipasi dari lingkungan atau masyarakat. Berangkat dari permaslahan ini maka penulis ingin melakukan penelitian tentang

  “Upaya Pembinaan Keberagamaan Siswa SD N Lemahireng 05 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang” B. Fokus Masalah

  Pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.

  Apa upaya-upaya yang dilakukan untuk membina keberagamaan siswa di SDN Lemahireng 05? 2. Apa hambatan-hambatan yang dialami dalam pembinaan keberagamaan siswa

  SDN Lemahireng 05? C.

   Tujuan Penelitian

  Agar dapat memberikan gambaran konkrit serta arahan yang jelas dalam pelaksanaan penelitian ini maka perlu dirumuskan tujuan yang ingin dicapai yaitu: 1.

  Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk pembinaan keberagamaan siswa SDN Lemahireng 05.

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami dalam pembinaan keberagamaan siswa SDN Lemahireng 05.

D. Kegunaan Penelitian 1.

  Secara teoritis: a.

  Memberikan informasi yang jelas ada tidaknya pengaruh pembinaan keberagamaan siswa terhadap perilaku sehari-hari. b.

  Memberikan pemahaman kepada siswa dan orang tua bahwa pembinaan keberagamaan siswa dapat menjadikan bekal baik didunia maupun akhirat.

  c.

  Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuan.

2. Secara praktis: a.

  mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai gambaran upayapembinaan keberagamaansiswa.

  b.

  Tulisan ini menjadi sumbangan pemikiran alternatif mengenai gambaran upayapembinaan keberagamaansiswa.

  Dari keterangan diatas Penulis mengharapkan bahwa penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengetahuan bagi penulis seberapa penting upaya pembinaan keberagamaan siswa dan sebagai bahan evaluasi bagi para pendidik (guru) dalam memberikan pembinaan keberagamaan.

E. Definisi Operasional

  Definisi Operasional adalah penjelasan dari istilah-istilah dalam penelitian yang akan dilaksanakan. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Komarudin (Naharoh, 2008; 48) bahwa „Definisi Iistilah adalah pengertian yang lengkap tentang suatu istilah yang mencakup semua unsur yang menjadi ciri utama istilah itu‟.

  Adapun definisi operasional yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :

  1. Pengeertian Upaya Upaya adalah usaha; ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dsb); daya upaya adalah menegakkan keamanan patut dibanggakan. Upaya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai usaha kegiatan yang mengarah tenaga, pikiran untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan mencari jalan keluar (Depdikbud, 2002; 1250) Pendidik atau guru adalah orang yang mengajar dan memberi pengajaran yang karena hak dan kewajibannya bertanggung jawab tentang pendidikan peserta didik. Dalam penelitian ini, upaya dapat dipahami sebagai suatu kegiatan untuk aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan dengan mengarahkan tenaga dan pikiran.

  2. Pengertian Pembinaan Pembinaan berarti “pembaharuan atau penyempurnaan” dan “usaha” tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik (Muslih, TB. Aat Syafaat & Sohari Sahroni, 2008; 152 – 153).

  Menurut Hendiyat Soetopo dan Westy Soemanto. Pembinaan adalah menunjuk pada suatu kegiatan yang mempertahankan dan menyempurnakan apa yang telah ada.

3. Pengertian Keberagaman

  Keberagamaan asal dari kata agama yang berarti ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sertatata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkungan (http://kbbi.web.id).

  Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa upaya pembinaan keberagamaan siswa adalah usaha yang dilakukan dalam rangka membangun, membina dan menyempurnakan serta menanamkan ajaran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa terhadap peserta didik sehingga dapat menjadi manusia yang seutuhnya, atas dasar keimanan kepada Allah SWT.

F. Metodologi Penelitian 1.

  Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis atau penelitian lapangan ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengamati fenomena disekitarnya dan menganalisisnya dengan menggunakan logika ilmiah.

  Berdasarkan metode, penelitian ini didekati dengan metode deskriftif yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Berdasarkan tujuan penelitian ini termasuk penelitian eksploratif yaitu penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengungkapkan fenomena murni sebagaimana apa adanya pola pembinaan kepribadian siswa.

2. Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.

  Observasi Observasi, diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi merupakan instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk mengamati tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati dalam situasi sebenarnya, dimana observasi ini digunakan untuk melihat secara pasti b.

  Wawancara, adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara dan yang diwawancarai. Disini penulis mengadakan tanya jawab secara langsung.

  Pewancara hendaknya telah mengembangkan kemampuan mendengar yang baik, akurat, dan tepat agar apa yang didengarnya secara tepat dapat dimanfaatkan sebagai informasi yang menunjang pemecahan masalah penelitian. Pada dasarnya pembahasan ini telah melibatkan strategi dan taktik berwawancara (Moeloeng J. Lexy, 2009: 202). a) Strategi dan Taktik Wawancara

  Pewancara perlu memperhatian bahwa pembicaraan pada satu saat akan berkisar pada pada salah satu dimensi identitas. Salah satu dimensi penting yang dilakukan berkenaan dengan gaya responden. Yang jelas dalam melakukan wawancara hal harus dilakukan yaitu terhadap penggunaan pendekatan, cara mengadakan hubungan, keakraban hubungan dalam wawancara dan pemutusan hubungan wawancara setelah wawancara diakhiri (Moeloeng J. Lexy, 2009: 205). Dalam melakukan wawancara juga memperhatikan terwawancara itu sendiri. Kedudukan responden sebagai pemimpin, staf biasa atau sebagai karyawan (guru).

  b) Pencatatan Data Wawancara

  Setelah atau selama wawancara dilakukan, pewancara cukup mencatat frasa-frasa pokok saja sehingga akhirnya menjadi sebuah daftar butir pokok yang berupa kata-kata kunci dari yang dikemukakan oleh responden (terwawancara). Pencatatan data wawancara perlu dilakukan dengan cara yang sebaik dan setepat mungkin (Moeloeng J. Lexy, 2009: 206). Ada pencatatan data yang dilakukan dengan tape-

  recorder dan ada pula yang dilakukan melalui pencatatan dari wawancara itu sendiri Menulis). c) Kegiatan Sesudah Wawancara

  Kegiatan sesudah wawancara berakhir cukup penting artinya bagi pewancara dalam rangka pengecekan keabsahan data.Mengecek dan memilah kualitas datanya dari hasil wawancara yaitu dari tape-

  recorder dan catatan lapangan (Moeloeng J. Lexy, 2009: 206).Karena dalam penelitian kualitatif “jantungnya” adalah catatan lapangan.

  4. Sumber Data a.

  Data primer adalah data pokok yang dibutuhkan dalam penelitian ini yang diperoleh dari guru, kepala sekolah dan siswa di Sekolah Dasar Negeri Lemahireng 05.

  b.

  Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari pegawai administrasi dan masyarakat lingkungan sekolah.

5. Teknik analisa data

  Adapun hal-hal yang harus dilakukan peneliti untuk mendapatkan data yang akurat adalah sebagai berikut: a.

  Ketekunan pengamatan, bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan kata lain, jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman. b.

  Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang sering dipakai adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya, artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu imformasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan: (1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara rahasia;(3) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (4) Membandingkan keadaan dan persfektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintah; (5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaiatan.

  c.

  Kecukupan referensial, yakni sebagai alat untuk menampung dan menyesuaikan dengan kritik tertulis untuk keperluan eveluasi, misalnya vidio-tape dapat digunakan sebagai alat perekam.

  d.

  Uraian rinci yakni peneliti harus mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh pembaca agar pembaca dapat memahami penemuan-penemuan yang diperoleh, penemuan itu sendirinya tentunya bukan bagian dari uraian rinci, melainkan penafsirannya yang dilakukan dalam bentuk uraian rinci dengan segala macam pertanggungjawaban berdasarkan kejadian-kejadian nyata.

G. Sistematika Penulisan

  Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang skripsi ini, maka dibuat sistematika penulisan skripsi. Adapun wujud dari sistematika yang dimaksud adalah:

  Bab I : Pendahuluan, pada bab ini akan diuraiakan mengenai latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, sistematika penulisan.

  Bab II : Landasan Teori, pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian pembinaan keberagamaan siswa, dimensi keberagamaan, faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan keberagamaan siswa

  Bab III : Membahas tentang lokasi penelitian, jenis penelitian, jenis data, instrument pengumpulan data, dan sumber data. Bab IV : Hasil dan Pembahasan (analisis) tentang isi atau materi pembinaan keberagamaan siswa, pelaksanaan pembinaan keberagamaan siswa, cara pembinaan keberagamaan siswa, hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pembinaan keberagamaan siswa dan upaya untuk mengatasinya.

  Bab V : Penutup,pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran.

Bab II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Keagamaan Keagamaan berasal dari kata agama yang berarti “segenap kepercayaan

  terhadap Tuhan”. Jadi, keagamaan adalah sifat-sifat yang terdapat di dalam agama(Muslih, TB. Aat Syafaat & Sohari Sahroni, 2008: 12).

  Sementara itu, menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu “kepercayaan kepada Tuhan (dewa dan sebagainya) dengan ajaran kebaktian dan kewajiban- kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.

  Keagamaan secara etimologi, istilah keagamaan itu berasal dari kata “Agama” yang mendapat awalan “ke” dan akhiran “an” sehingga menjadi keagamaan. Kaitannya dengan hal ini, memberikan arti keagamaan sebagai berikut : Keagamaan adalah sifat-sifat yang terdapat dalam agama atau segala sesuatu mengenai agama, misalnya perasaan keagamaan, atau soal-soal keagamaan.

  Sedangkan secara terminologi keagamaan (agama) adalah segenap kepercayaan ( kepada Tuhan, Dewa dan sebagainya) serta dengan kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu (W.J.S. Poerwadarminta, 1986 : 18)

  Menurut Frezer dalam Aslam Hadi, Agama yaitu “ menyembah atau menghormati kekuatan yang lebih agung dari manusia yang dianggap mengatur dan menguasai jalannya alam semesta dan jalannya peri kehidupan manusia” (Muslih, TB. Aat Syafaat & Sohari Sahroni, 2008: 11-13).

  Menurut Harun Nasution agama adalah perilaku bagi umat manusia yang sudah di tentukan dan dikomunikasikan oleh Allah SWT melalui utusan-utusan, rosul-rosul atau nabi-nabi (Muslih, TB. Aat Syafaat & Sohari Sahroni, 2008: 14).

  Maka pendapat atau keterangan diatas dapat diketahui bahwa agama adalah aturan-aturan yang bersumber dari Allah SWT, yang berfungsi mengatur kehidupan manusia, baik hubungan manusia dengan Allah maupun hubungan manusia dengan manusia sendiri dan hubungan manusia dengan alam semesta untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia.

  Sedangkan pengertian Islam adalah agama yang diajarkan oleh nabi Muhammad SWA, yang berpedoman kitab suci Al-

  Qur‟an yang diturunkan kedunia melalui wahyu Allah SWT (Muslih, TB. Aat Syafaat & Sohari Sahroni, 2008: 10).

  Pembinaan berarti “pembaharuan atau penyempurnaan” dan “usaha” tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Menurut Hendiyat Soetopo dan Westy Soemanto. Pembinaan adalah menunjuk pada suatu kegiatan yang mempertahankan dan menyempurnakan apa yang telah ada (Muslih, TB. Aat Syafaat & Sohari Sahroni, 2008: 152-153).

  Keberagamaan berasal dari kata agama yang berarti ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkungan.

  Siswa adalah orang (anak) yang sedang belajar atau peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang secara khusus diserahkan oleh orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan disekolahan.

  

  Dari penjelasan diatas pembinaan keberagamaan ssiswa adalah suatu usaha atau proses yang dilakukan dalam rangka membangun, membina dan menyempurnakan serta menanamkan ajaran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa terhadap peserta didik sehingga dapat menjadi manusia yang seutuhnya, atas dasar keimanan kepada Allah SWT.

  Sedangkan dalam penelitian ditinjau dari perspektif Islam tentang keberagamaan (Religiusitas). Keberagamaan atau religiusitas diwujudkan dalam sisi kehidupan manusia. Aktivitas beragama bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah), tetapi juga melakukan aktivitas yang lain yang didorong oleh kekuatan supranatural(Nashori Suroso Fuad & Djamaludin Ancok, 2005: 20). Tidak hanya aktivitas yang kelihatan tapi yang tidak kelihatan dan itu terjadi di dalam hati seseorang. Oleh karena itu untuk menyuruh umatnya untuk beragama (Islam) secara menyeluruh. Firman Allah dalam QS Al-Baqoroh 2: 208.

   

  Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.

  Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu ”.

  Setiap muslim baik dalam berfikir maupun bertindak, beraktivitas ekonomi, sosial ataupun yang lainnya. Maka setiap muslim diperintahkan untuk berislam atau beribadah kepada Allah. Firman Allah dalam QS Al-Anfal : 28.

  

  Artinya :

  “dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar ”. Anak adalah pengikat hati dalam keluarga, yang diamanatkan oleh Allah kepada bapak dan ibu mereka. Anak-anak yang shaleha dalah sumber kebahagiaan, namun sebaliknya anak juga bias menjadi fitnah bagi kedua orang tuanya. Oleh karena itu anak menjadi tanggung jawab orang tua, masyarakat dan bangsa. Untuk membimbing anak agar memperoleh masa depan yang baik didunia maupun diakhirat, harus dilakukan dengan upaya salah satunya yaitu pendidikan (agama).

  Memberikan pendidikan agama bukan sesuatu yang mudah. Hal ini dikarenakan pendidikan bagi anak bukan hanya sekedar mengajarkan pengetahuan agama, tetapi juga ditujukan kepada pembinaan anak seutuhnya. Mulai dari pembinaan sikap dan kepribadiannya sampai kepada pembinaan tingkah laku yang sesuai dengannorma-norma agama.

  Dengan demikian keberagamaan dalam Islam bukan hanya diwujudkan dalam bentuk ibadah ritual saja, tapi juga dalam aktivitas-aktivitas lainnya. Islam mendorong pemeluknya untuk beragama secara menyeluruh. Oleh karena itu , hanya konsep yang mampu memberi penjelasan tentang memahami keberagamaan umat Islam.

2. Dimensi Keberagamaan

  Untuk memahami Islam dan umat Islam konsep yang dibuat adalah konsep yang mampu memahami beragam dimensi dalam berislam (Nashori Suroso Fuad & Djamaludin Ancok, 2005: 80). Menurut Glock & Stark yang membagi keberagamaan menjadi beberapa dimensi yang mempunyai kesesuain dengan Islam yaitu; dimensi keyakinan atau akidah, dimensi peribadatan atau ibadah, dimensi pengalaman atau akhlak, dimensi pengetahuan atau ilmu.

  a.

  Dimensi keyakinan atau akidah Islam Yang merujuk kepada seberapa tingkat keyakinan muslim terhadap kebenaran agama ajarannya (islam). Dan disinilah dimensi keyakinan yang merujuk kepada keimanan, menyangkut keyakinan tentang Allah, para malaikat, nabi atau rosul Allah, kitab-kitab Allah, surga dan neraka, serta qadha dan qadar. Firman Allah dalam QS Al-Baqarah 2: 1

  • – 4; 

    

  Artinya :

  “Alif laam miin. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat. Dan menafkahkan sebahagian rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat” Dan firman Allah dalam QS Al-Baqarah 2: 285;

  



 

   Artinya :

  “Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.

  Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab- kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."

  Dari ayat di atas maka muslim dan para siswa diharapkan dapat sadar dan beriman kepada Allah, malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab-Nya, rosul- rosul-Nya serta percaya kepada sesuatu yang ghoib (sesuatu yang tidak dapat ditangkap oleh salah satu panca indera), seperti percaya bahwa di atas kekuasaan manusia ada yang maha kuasa yaitu Allah. Dan yakin akan hari kemudian, maka orang-orang itulah yang menang dan sukses dari dunia sampai akhirat. b.

  Dimensi peribadatan (ibadah) Dalam dimensi ini merujuk kepada seberapa tingkat kepatuhan muslim dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual atau beribadah sebagaimana yang diwajibkan oleh Islam. Dimensi ibadah ini menyangkut tentang shalat, puasa, zakat, haji dan sebagianya. Firman Allah dalam QS Al-

  An‟am 6: 162-163;

   

  Artinya :

  “Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".

  Dan firman Allah dalam QS Adz-Dzariyaat 51: 56;

  

  Artinya :

  “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada- Ku”.

  Dari keterangan di atas maka orang muslim hidupnya untuk mentaati dan rela mengorbankan jiwa atau matinya untuk Allah. Begitu juga sembahyangnya dan semua ibadahnya semata-mata karena Allah. Dan Allah menciptakan jin dan manusia hanyalah untuk menyembah kepada-Nya. Diharapkan siswa walaupun belum baligh mereka sudah mengerti bagaimana tata cara menyembah (beribadah) kepada Tuhan-Nya yaitu dengan shalat.

  Selain itu juga mereka juga diharapkan bisa mengerjakan kegiatan-kegiatan ibadah lainnya seperti puasa, zakat, membaca Al- Qur‟an, do‟a atau zikir dan sebagainya.

  c.

  Dimensi pengalaman atau akhlak Dimensi ini menunjukkan kepada seberapa tingkatan muslim berperilaku yang dimotovasi oleh ajaran-ajaran agama Islam. Yaitu bagaimana individu atau seorang muslim berinteraksi dengan dunianya ataupun dengan manusia yang lain. Dalam hal ini mendidik agar anak bisa mempunyai akhlak yang baik atau perilaku yang terpuji. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari bisa dipraktekkan. Contohnya seperti suka menolong, bekerjasama dalam kebaikan, jujur, pemaaf, menjaga lingkungan hidup, tidak mencuri, tidak membolos sekolah, dan sebagainya. Apapun yang mereka lakukan atau mereka perbuat tetap pada ajaran atau norma-norma agama sehingga tidak merugikan orang lain dan lingkungan (alam).

  Firman Allah dalam QS An- Nisaa‟ 4: 36;

  

   

  

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERILAKU KEAGAMAAN ORANG TUA DENGAN AKHLAK SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM BANCAK KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 111

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SEDEKAH DESA DI KEDUNGRINGIN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 99

KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT PERINDUSTRIAN DESA KLEPU KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 98

PERAN PONDOK PESANTREN MODERN BINA INSANI TERHADAP KEBERAGAMAAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DUSUN BARAN DESA KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 117

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT IZATUL ISLAM GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 120

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI DOPLANG KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 164

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (RME) PADA SISWA KELAS II MIS ASINAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Isla

0 0 122

PENGARUH PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN SISWA KELAS X SMA 3 NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 110

PENGARUH PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN SISWA KELAS X SMA 3 NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 110

MODEL PEMBELAJARAN DI PONDOK PESANTREN TARBIYYATUL MUBALIGHIN DESA REKSOSARI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 81