PENINGKATAN KUALITAS MEMBACA AL-QUR’AN SECARA TARTIL DENGAN METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS X TKR 1 SMK MA’ARIF TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

  PENINGKATAN KUALITAS MEMBACA AL- QUR’AN

SECARA TARTIL DENGAN METODE QIRO’ATI

PADA SISWA KELAS X TKR 1 SMK MA’ARIF TEGALREJO

  

KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

  Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

Oleh :

MUHAMAD CHURMAIN

NIM : 11413023

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

ABSTRAK

MUHAMAD CHURMAIN, 2017, PENINGKATAN KUALITAS

MEMBACA AL- QUR’AN SECARA TARTIL DENGAN METODE QIRO ’ATI PADA SISWA KELAS X TKR 1 SMK MA’ARIF TEGALREJO KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Dosen Pembimbing :

  Mufiq, S.Ag, M.Phil Kata kunci : Tartil dan metode qiro

  ‟ati Penelitian ini merupakan upaya meningkatkan pembelajaran mata pelajaran BTQ di Sekolah Menengah. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah Apakah metode qiro

  ‟ati mampu meningkatkan kualitas membaca Al- Qur‟an secara tartil pada siswa kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif

  Tegalrejo Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017? Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu : tes, observasi dan catatan selama penelitian berlangsung, tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah metode qiro‟ati mampu meningkatkan kualitas membaca Al- Qur‟an secara tartil pada Siswa Kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang Pelajaran 2016/2017.

  Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu siklus I dan siklus II. Pada siklus I yang dapat dikategorikan tidak tuntas belajar klasikal yaitu mendapat nilai kurang dari 70 ada 8 siswa (29,6%) sedangkan siswa yang tuntas belajar ada 19 siswa (70,4%). Nilai rata-rata kelas pada siklus I ini adalah 71,66. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan, yaitu yang dapat dikategorikan tidak tuntas belajar klasikal berkurang menjadi 3 siswa (11,1%) dan siswa yang tuntas belajar bertambah menjadi 24 siswa (88,9%). Nilai rata-rata kelas pada siklus II ini adalah 76,85. Dari dua tahapan tersebut jelas bahwa ada peningkatan setelah diterapkannya metode pembelajaran q iro‟ati dengan sebelumnya.

  Hasilnya penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa penggunaan metode qiro‟ati mampu meningkatkan kualitas membaca Al-Qur‟an secara tartil pada siswa kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  MOTTO     

  Artinya :

  “... dan Bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan (sungguh- sungguh tartil)”. (Al-Muzammil : 4).

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1.

  Orang tua (Bpk Muh Bardan Alm dan Ibunda Muntafi‟ah), Bpk Marsidi dan kedua mertua (Bpk Suyanto dan Ibu Tri Waahyuti) dan Nenek Siti yang telah mengasuh, mendidik dan memberikan doa dengan setulus hati kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  2. Istriku sayang (Ibu Barokah Eka Sulistiyaningsih, A.Md, Keb.) yang telah rela berkorbana demi suamimu ini. Kau ikhlaskan materi, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa juga semangat yang selalu kau berikan, sehingga aku bisa menyelesaikan studiku.

  3. Ananda sayang (Hisyam Ulinnuha Alfarizqi), kaulah anugrah terindah dari yang Maha Kuasa yang diberikan kepada ayahmu ini, dimana kelak engkau akan melanjutkan estafet orang tua dan nenek moyangmu nak.

  4. Saudara dan sepupu semua Keluarga Besar Bani Muhtar, Bani Abdullah dan Bani Tanu, ada Maula, Zuli, Dek Jamal, Maman, Nabil, Om Matoba, Tante Yuli, Laili, Zidan, Bu Lek Marwiyah, Ami R. Tholib, Dek Sofa, Naili, Nana, Mundir, Mbok Itun, Pak Muhsinin, Huda, Isnaini, Puji, Lek Ikun, Lek Atin, Naila, Yaya, Mbah Dur Bayan, Lek Titik, Evi, Indik.

  5. Bapak Ibu ada Bpk Mufiq, S.Ag, M.Phil, Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag, Ibu Muyasarotun Sa‟idah Al Jamilah M.Pd, Ibu Siti Asdiqoh, M.Pd yang merupakan dosen favoritku, dan semua dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga yang telah membimbing dan memberi ilmu kepada penulis.

  6. Bpk. KH. Ihsanuddin Abdan selaku ketua Komite dan juga guru besar di SMK Ma‟arif Tegalrejo.

  7. Teman-teman dan MI, MTs dan SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang : Bpk. Drs. H. Nuryahman, Mbah Nyai Hj. Mudawiyah Siradj, Bpk. KH. A.

  Abdul Hamid Siradj, Bu Bibah, Pak Hendry, Pak Ropy Sphule, Pak Ma‟ani, Bu Nurul, Bu Rahma (Merangkap sebagai dosen baru di FTIK IAIN

  Salatiga) , Pak Heri Sastro, Pak Budin, Mbah Nawer, Bu Minah, Bu Hida, Pak

  Aris, Pak Labik, Dek Uni, Dek Ndon, Dek Sempri, dan masih banyak banget yang tidak bisa saya sebutkan, terima kasih atas do‟a dari panjenengan semua.

  8. Bpk. KH. Mukhibin Pengasuh PP. Miftahussholeh Candimulyo Magelang dan beliau juga sebagai Koordinator Qiro‟ati Kab. Magelang beserta keluarga yang telah dengan sabar dan ikhlas membimbing memberikan pedoman cara membaca Al-

  Qur‟an dengan metode Qiro‟ati.

  9. Adik-adik di Panti Asuhan Yatim NU Koripan Dawung Tegalrejo Magelang, terima kasih atas do‟a dan dukungan dari kalian semua.

  10. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2013 (Bu Nyai Hasna, Dek Banser Ma‟ani, Bu Tatik, Dek Badrus, Pak Mualimin, Om Aziz, Kang Habib, Mas Dwi Galih, Bu Popy, Bu Imroatun, Dek Tri Zun, Mas Kholiq, Pak Mansur, Bu Umi dobel, Mbak Shol, Mas Wahib, Om Zulfa, Om Didik, Om Gatot, Om Aris, Om Hanif, Mbah Sholeh, Mbak Linda, Bu Mufti, Bu Alfiah, Mas Saiful, Mas Kholis, Mas Bahaul Haq, Pak Sutrisno, dan Mbak Ina. Makasih atas bantuan dan kerjasama dari kalian, semoga apa yang kita dapatkan selama ini bisa bermanfaat orang lain.. Aamiin

  11. Teman-teman KKN di Desa Tembelang, terutama yang ada di Posko 7 Dusun Kamongan Candimulyo Magelang ada Kang Rahmat, Kang Malik, Kang Huda, Mbakyu Fenti, Mbakyu Ema, Mbakyu Naila, Nyak Fera, dan tante Nana. Yang di posko 8 dan 9 ada Kang Abidin, Kang Aziz, Kang Beni, Kang Afid, Kang Eko, Mbak Avi, Dek Lailia, Mbak Alaina, Mbak Esa, Mbak Alfin dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan, terima kasih atas waktunya buat kegiatan bareng, makan bareng, guyon bareng, Pokoknya saya bakal rindu kalian semua.

  12. Bapak Suyitno (Kepala Desa Tembelang Candimulyo Magelang) beserta stafnya yang merima membimbing dan mendukung selama KKN, Tokoh Masyarakat Dusun Kamongan ada Pak Sukimin, Pak Subakir, Pak Durrohman, Mbah Rohmat, Pak Slamet, Pak Amin, Pak Darman, Pak Denan, remaja putra putri, dan adik-adik TPA Nurul Islam Kamongan. Terima kasih atas do‟a dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi.

  13. Rekan – rekan seperjuangan yang telah membantu mencarikan referensi, sehingga dapat terselesaikan penulisan skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillahi Robbil 'alaamin, kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Taufiq, Hidayah serta „Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan baik dan lancar tanpa halangan ada suatu apapun. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Beliau junjungan Nabi besar kita alladzi Shohibus Syafa‟ah wal Fadhilah yaitu Nabiyuna Muhammadin SAW yang telah membawa Nur Illahi yang menyinari alam semesta ini dan semoga kita tergolong ummatnya yang mustahiqu minassyafa

  ‟ah dari dini sampai besuk di yaumul qiyamah. Amin Yaa Robbal „Alamin. Selanjutnya dalam penyelesaian skripsi ini penulis sangat mendapatkan bantuan, bimbingan, dorongan dan juga arahannya dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih, dan dengan iringan doa semoga amal baik yang telah diberikan, mendapat pahala disisi Allah SWT. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Yth : 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Bapak Mufiq, S.Ag, M.Phil selaku Dosen Pembimbing dan Wakil Dekan Bidang Akademik yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dalam memberikan bimbingan, dorongan dan juga pengarahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  4. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan PAI di IAIN Salatiga.

  5. Seluruh dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah membekali ilmu pengetahuan dan keterampilan selama kuliah di IAIN Salatiga.

  6. Kepala Perpustakaan IAIN Salatiga beserta seluruh staf dan karyawan yang telah memberikan pelayanan kepustakaan yang penulis perlukan dalam penulisan skripsi ini.

  7. Bpk. Drs. H. Nuryahman, M.Pd. selaku Kepala SMK Ma‟arif Tegalrejo Kabupaten Magelang yang memberikan waktu kepada penulis, untuk melakukan penelitian tindakan kelas guna menyelesaikan skripsi ini.

  8. Dewan guru dan staf karyawan SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang yang telah memberikan semangat dan kerjasamanya.

  9. Orang tua dan mertua yang telah mengasuh, mendidik dan memberikan doa dengan setulus hati kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  10. Istriku sayang (Ibu Barokah Eka Sulistiyaningsih, A.Md. Keb.) dan Ananda sayang (Hisyam Ulinnuha Alfarizqi) yang telah membantu dan memberi memotivasi.

  11. Rekan-rekan yang telah membantu penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

  Penulis menyadari karena keterbatasan yang ada, skripsi ini masih jauh dari kekurangan. Untuk itu sumbang saran dan kritik untuk terciptanya tulisan yang lebih sempurna sangat penulis harapkan.

  Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya dan termasuk amal jariyah bagi penulis. Aamiin Salatiga, 23 Maret 2017

  Muhamad Churmain Penulis

  

DAFTAR ISI

Halaman judul .................................................................................................... i

  Nota Pembimbing .............................................................................................. ii Pengesahan ......................................................................................................... iii Surat Pernyataan ................................................................................................. iv Abstrak ............................................................................................................... v Motto .................................................................................................................. vi Persembahan ...................................................................................................... vii Kata Pengantar ................................................................................................... x Daftar Isi ............................................................................................................. xii Daftar Tabel ....................................................................................................... xiv Daftar Lampiran ................................................................................................. xv BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4 D. Hipotesis ..................................................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5 F. Definisi Operasional ................................................................................... 6 G.

  Metode Penelitian ....................................................................................... 7 H. Sistematika Penulisan ................................................................................. 16 BAB II : LANDASAN TEORI ...........................................................................

  17 A. Membaca Al-Qur‟an secara Tartil .............................................................. 17 1.

  Keutamaan Membaca Al-Qur‟an .......................................................... 17 2. Metode Qiro‟ati ..................................................................................... 20 a.

  Sejarah Metode Qiro‟ati .................................................................. 20 b.

  Ciri Khas Qiro‟ati ........................................................................... 24 c. Teknik Pembelajaran Qiro‟ati ......................................................... 25 d.

  Contoh Materi Pembelajaran Qiro‟ati ............................................. 27 B. Penggunaan Metode Qiro‟ati dalam Membaca Al-Qur‟an secara Tartil .... 28

  BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN ....................................................

  32 A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................................... 34 1.

  Perencanaan .......................................................................................... 35 2. Pelaksanaan ........................................................................................... 35 3. Pengamatan ........................................................................................... 36 4. Refleksi ................................................................................................. 37 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .................................................................. 38 1.

  Perencanaan .......................................................................................... 39 2. Tindakan ............................................................................................... 40 3. Pengamatan ........................................................................................... 40 4. Refleksi ................................................................................................. 41 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................

  42 A. Deskripsi Per Siklus .................................................................................... 42 1.

  Siklus I .................................................................................................. 42 2. Siklus II ................................................................................................. 49 B. Pembahasan ................................................................................................. 55 BAB V : PENUTUP ..........................................................................................

  59 A. Kesimpulan ................................................................................................. 59 B. Saran-saran ................................................................................................... 59

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 3.1 Data Siswa Kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo ........................ 32 Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Terhadap perhatian Siswa pada Siklus I ..............

  42 Tabel 4.2 Hasil Tugas Membaca Siklus I ..........................................................

  44 Tabel 4.3 Hasil Pengamatan terhadap Guru pada Siklus I .................................

  46 Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Terhadap perhatian Siswa pada Siklus II .............

  49 Tabel 4.5 Hasil Tugas Membaca Siklus II .........................................................

  51 Tabel 4.6 Hasil Pengamatan terhadap Guru pada Siklus II ...............................

  52 Tabel 4.7 Rekap Hasil Membaca Al- Qur‟an Setelah Menggunakan Metode

  Q iro‟ati ............................................................................................................... 55

Tabel 4.8 Rekap Hasil Pengamatan terhadap Perhatian Siswa ..........................

  57 Tabel 4.9 Rekap Data Ketuntasan Belajar Siswa ...............................................

  57 Tabel 4.10 Rekap Hasil Pengamatan Mitra terhadap Guru ................................

  58

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : RPP Lampiran 2 : Lembar observasi Lampiran 3 : Foto Lampiran 4 : Surat keterangan telah selesai melaksanakan penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al- Qur‟an adalah Firman Allah SWT yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril secara berangsur

  • – angsur yang ditulis dalam mushaf Usmani sebagai pedoman dan petunjuk umat islam dan membacanya termasuk ibadah. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu rukun iman yang ke tiga. Beriman kepada Al-

  Qur‟an harus dibuktikan dengan mempelajarinya dan mengajarkannya kepada orang lain. Mempelajari Al-

  Qur‟an berarti belajar membunyikan huruf-hurufnya. Dalam hal mempelajari bacaan Al-Qu r‟an maka penekanan utamanya adalah kefasihan pembacaan secara tartil, sebagaimana firman Allah SWT dalam potongan surat

  Al Muzammil ayat 4 :

     

  Artinya :

  “Dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan.”

  Tentunya tingkatan ini adalah tingkatan yang paling awal dan sangat menentukan keberhasilan pembelajaran Al- Qur‟an pada tingkatan selanjutnya.

  Pada tingkatan lanjutan atas mungkin masih ada salah satu atau beberapa peserta didik yang belum bisa mempelajari Ulumul Qur‟an dan tafsir Al-

  Qur‟an. Di antara tugas yang memerlukan keseriusan dan kepedulian yang ekstra dari setiap pendidik adalah tugas mencari metode terbaik untuk mengajarkan Al-

  Qur‟an kepada peserta didik, sebab mengajarkan Al-Qur‟an

  (kepada mereka) merupakan salah satu pokok dalam ajaran Islam. Tujuannya adalah agar mereka tumbuh sesuai dengan fitrahnya dan hati mereka pun bisa dikuasai cahaya hikmah, sebelum dikuasai hawa nafsu dengan berbagai nodanya yang terbentuk melalui kemaksiatan dan kesesatan.

  Dalam perjalanannya teryata pembelajaran baca tulis Al- Qur‟an menghadapi problem yang tidak sedikit dan sederhana. Di antara problem yang dihadapi adalah input siswa beragam, jumlah jam pelajaran, guru, sarana, dan metode pembelajaran baca tulis Al-

  Qur‟an yang terbatas. Mengenai input siswa yang beragam tersebut, bahwasannya ada di antara siswa yang baru yang sudah lancar dalam membaca Al-

  Qur‟an, ada yang belum lancar, dan ada yang buta terhadap huruf Al- Qur‟an. Heterogenitas siswa ini menjadi problem ketika mereka berkumpul dalam satu kelas. Problem yang dihadapi guru dalam pengajaran bacaan Al-

  Qur‟an tak lain adalah dalam menentukan metode dan pendekatan yang tepat sehingga para peserta didik mampu meraih target yang dicanangkan pihak kurikulum.

  Sarana prasarana yang menunjang pembelajaran baca tulis Al- Qur‟an pun belum terpenuhi, diantaranya buku prestasi, buku pedoman pembelajaran, alat

  • – alat peraga dan lainnya, sehingga pembelajaran sangatlah sederhana dan tradisional yang pada akhirnya proses belajar mengajar berjalan sangat lambat. Walaupun belum menemukan metode dan pendekatan yang sesuai, sarana prasarana yang sederhana guru mata pelajaran baca tulis Al-

  Qur‟an tetap melaksanakan kegiatan mengajarnya dengan metode dan pendekatan yang pernah mengantarkannya bisa membaca dan menulis Al- Qur‟an. Setelah pembelajaran yang dilakukan selama satu tahun didapatkan hasil belajar yang kurang memuaskan. Diantara hal yang kurang memuaskan adalah masih banyak ditemui kesalahan siswa dalam membaca Al-

  Qur‟an, misalnya ada beberapa siswa yang masih terbata-bata, belum mampu mempraktekkan bacaan mad dengan benar yaitu terkadang bacaan mad tidak dibaca panjang dan yang seharusnya pendek malah dibaca panjang. Siswa juga masih banyak melakukan kesalahan dalam membaca hukum bacaan yang dibaca dengung dan yang tidak dibaca dengung.

  Sebagai gambaran bahwa pada kela s X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang di mana penulis mengajar pada Tahun Pelajaran 2016/2017 ini para peserta didik masih mengalami kesulitan dalam hal membaca Al-

  Qur‟an secara tartil dan lancar. Untuk itu penulis tertarik untuk menerapkan metode pembelajaran membaca Al-

  Qur‟an dengan cara yang baru yaitu penggunaan metode qiro‟ati yaitu metode yang dapat mempermudah dan mempercepat anak agar mampu membaca Al-

  Qur‟an dengan baik dan benar. Dalam metode ini diawali dengan memperkenalkan huruf - huruf bersyakal tanpa dieja, namun langsung diberikan contoh membaca oleh guru dengan benar dan tartil (KH. Dahlan Salim Zarkasyi : 2006).

  Untuk itu penulis berkeinginan meningkatkan kualiatas membaca Al- Qur‟an bagi peserta didik dengan memilih metode baru. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas di

  SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang tempat penulis selama ini bertugas sebagai asisten guru PAI.

  Adapun judul skripsi ini adalah : Peningkatan kualitas membaca Al-Q ur‟an secara tartil dengan metode qiro‟ati pada siswa kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.

B. Rumusan Masalah

  Apakah metode qiro‟ati mampu meningkatkan kualitas membaca Al- Qur‟an secara tartil pada Siswa Kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab.

  Magelang Pelajaran 2016/2017? C.

   Tujuan Penelitian

  Mengetahui apakah metode qiro‟ati mampu meningkatkan kualitas membaca Al-

  Qur‟an secara tartil pada Siswa Kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.

D. Hipotesis

  Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto : 2010 : 110). Adapun hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah "Metode qiro‟ati mampu meningkatkan kualitas membaca Al-Qur‟an secara tartil pada Siswa Kelas X TKR 1

  SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang Pelajaran 2016/2017".

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis

  Hasil penelitian secara teoritis diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan masalah peningkatan kualitas membaca Al-

  Qur‟an secara tartil dengan metode qiro‟ati. Dan juga merupakan inovasi pendidikan dalam arti suatu perubahan yang baru dan bersifat kualitatif, berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu dalam pendidikan (Hasbullah, 1996 : 189).

2. Manfaat Praktis

  Penelitian ini memiliki manfaat praktis sebagai berikut : a. Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang penggunaan metode qiro‟ati.

  b.

  Sebagai salah satu strategi atau upaya meningkatkan kualitas membaca Al- Qur‟an bagi siswa.

  c.

  Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran Al- Qur‟an yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.

  d.

  Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis.

  e.

  Sumbangan pemikiran mengembangkan sistem kegiatan belajar mengajar di sekolah.

F. Definisi Operasional

  Agar tidak menyimpang dari pokok masalah yang menjadi inti dari judul tersebut peneliti memberi definisi sebagai berikut :

  1. Peningkatan Kualitas Membaca Al-Qur’an Secara Tartil

  Kata "peningkatan" berasal dari kata "tingkat" yang berarti keadaan atau kualitas yang lebih tinggi. Sedangkan kata "peningkatan" berarti usaha atau proses meningkatkan. Sedangkan kualitas yang berarti hasil akhir dari ses uatu. Kata membaca berasal dari kata ”baca” yaitu melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis. Sedangkan Al-

  Qur‟an adalah kitab suci agama islam. Adapun tartil berasal dari bahasa arab yang berarti perlahan-lahan. Sehingga yang penulis maksud di sini adalah usaha secara sungguh-sungguh untuk menjadikan peserta didik lebih berkualitas. Selain itu kemapuan tersebut dapat dipraktekkan secara langsung dengan membaca Al-

  Qur‟an secara perlahan dan jelas. Indikator ketercapaian membaca Al- Qur‟an secara tartil dengan metode qiro‟ati, diusahakan peserta didik mampu : a.

  Membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar b.

  Membaca Al-Qur‟an dengan baik, benar dan lancar sesuai dengan tajwidnya.

  2. Penggunaan Metode Qiro’ati

  Kata penggunaan berasal dari kata guna yang berarti perbuatan, atau cara untuk mengambil manfaat atau mendatangkan kebaikan.

  Sedangkan kata metode berarti cara kerja bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : 1994). Adapun yang dimaksud dengan metode qira‟ati adalah suatu metode dalam belajar membaca Al- qur‟an yang langsung memasukkan dan mempraktekkan bacaan tartil sesesuai denagan kaidah ilmu tajwidnya (Badawi, 1997 : 13). Dimana qiro‟ati adalah nama dari sebuah metode belajar membaca Al-Qur‟an yang ditemukan oleh KH. Dachlan Salim Zarkasyi. Secara umum ciri dari metode qiro‟ati adalah Guru menjelaskan dengan memberi contoh materi pokok bahasan, selanjutnya siswa membaca sendiri (CBSA) Siswa membaca tanpa mengeja. Sejak awal belajar, siswa ditekankan untuk membaca dengan tepat dan cepat.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

  Metode penelitian ini berupa langkah

  • – langkah pelaksanaan peneliti mulai dari penentuan objek, akar masalah yang diteliti, teknik pengumpulan data dan pengolahan yang digunakan, perkiraan dana dan rentang waktu yang dibutuhkan sampai pada kronologi dan sistematika penulisan laporan yang menjadi pedoman utamanya (Muliawan, 2014 : 130).

  Adapun penelitian yang dilakukan penulis ini adalah sebuah penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan.

  Siklus spiral dan tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut : a.

  Perencanaan Perencanaan adalah langkah yang dilakukan oleh guru ketika akan memulai tindakannya.

  b.

  Pelaksanaan Pelaksanaan adalah implementasi dari perencanaan yang sudah dibuat.

  c.

  Pengamatan Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan.

  d.

  Refleksi Refleksi atau dikenal dengan peristiwa renungan adalah langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh guru maupun siswa (Arikunto, 2010 : 17-19).

  Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2, dan 3 dimana masing

  • – masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu bab pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing - masing putaran. Siklus ini berkelanjutan dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.
PTK berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran kelas. Di ruangan kelas, PTK dapat berfungsi sebagai : a.

  Alat untuk mengatasi masalah – masalah yang didiagnosis dalam situasi pembelajaran di kelas.

  b.

  Alat pelatihan dalam jabatan, membekali guru dengan keterampilan dan metode baru dan mendorong timbulnya kesadaran diri, khususnya melalui pengajaran sejawat.

  c.

  Alat untuk memasukkan ke dalam sistem yang ada (secara alami) pendekatan tambahan atau inovatif.

  d.

  Alat untuk meningkatkan komunikasi yang biasanya buruk antara guru dan peneliti.

  e.

  Alat untuk menyediakan alternatif bagi pendekatan yang subjektif, impresionistik terhadap pemecahan masalah kelas.

  Ada tiga butir penting yang perlu disebut di sini. Pertama, hasil penelitian tindakan dipakai sendiri oleh penelitinya, dan tentu saja oleh orang lain yang menginginkannya. Kedua, penelitiannya terjadi di dalam situasi nyata yang pemecahan masalahnya segera diperlukan, dan hasil- hasilnya langsung diterapkan/dipraktikkan dalam situasi terkait. Ketiga, peneliti tindakan melakukan sendiri pengelolaan, penelitian, dan sekaligus pengembangan.

  Sehingga semua aspek yang menjadi ketentuan dalam penelitian tindakan kelas terpenuhi dalam penelitian yang akan penulis lakukan nantinya.

2. Subjek Penelitian a. Waktu Penelitian

  Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2016 pada akhir semester gasal Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian dilakukan selama kurang lebih 2 minggu dengan 2 siklus dengan masing-masing siklus selama 2 minggu atau 2 kali pertemuan.

  Siklus I hari Kamis, 10 November 2016. Siklus II hari Kamis, 24 November 2016.

  b. Tempat Penelitian

  Penelitian ini penulis lakukan di ruang yang biasa untuk melakukan proses belajar

  • – mengajar Siswa Kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  c. Subjek Penelitian

  Subjek penelitian kali ini adalah seluruh Siswa Kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 27 anak yang terdiri dari laki-laki 26 anak dan perempuan 1 anak.

  3. Langkah-Langkah a. Perencanaan

  1) Menyusun tujuan instruksional. 2) Membuat skenario pembelajaran atau RPP. 3) Menyusun pre tes dan post tes. 4) Memilih materi pembelajaran. 5)

  Mendesain pedoman observasi sistematis bagi kerja guru selama pelaksanaan tindakan.

b. Pelaksanaan

  1) Melaksanakan absensi siswa. 2) Melaksanakan pre test kepada siswa. 3)

  Analisis pre tes terhadap siswa untuk mengukur sejauh mana materi telah dikuasai sebelumnya.

  4) Memberikan pengarahan kepada siswa tentang operasional pembelajaran dan tentang metode yang akan digunakan.

  5) Guru memberikan contoh membaca. 6) Guru mendengarkan siswa menirukan bacaan guru. 7) Guru mengadakan post tes.

c. Pengamatan

  1) Kehadiran siswa. 2) Perhatian siswa terhadap guru. 3) Ketekunan siswa dalam membaca. 4) Kehadiran Guru.

  5) Penampilan guru di depan kelas. 6) Guru dalam menyampaikan materi pelajaran. 7) Guru dalam pengelolaan kelas. 8) Pendangan dan suara guru. 9) Bimbingan guru kepada siswa. 10) Ketepatan waktu.

d. Refleksi

  Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan, didiskusikan, dianalisis, dan dievaluasi oleh peneliti, kemudian guru dapat merefleksi diri tentang berhasil tidaknya tindakan yang telah dilakukan, faktor-faktor pendukung, penghambat, dari aspek internal dan eksternal guru dan siswa. Kemudian untuk siklus berikutnya diadakan perbaikan-perbaikan bilamana perlu secara kualitas dan kuantitas berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi.

4. Instrumen Penelitian

  Adapun instrument/alat penelitian ini adalah sebagai berikut : a. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

  Rencana pembelajaran ini merupakan suatu rancangan pembelajaran yang akan dilaksanakan guru dalam proses belajar mengajar.

  b.

  Materi yang berupa ayat-ayat Al-Qur‟an yang dipilih guru sesuai dengan materi pembelajaran. c.

  Buku Penunjang Lembar observasi pembelajaran.

  Lembar pembelajaran ini digunakan untuk mengetahui peningkatan kualitas membaca Al- Qur‟an secara tartil bagi siswa setelah menggunakan metode qiro‟ati.

  d.

  Instrumen Manusia 1)

  Peneliti Dalam penelitian tidakan kelas sebenarnya peneliti juga masuk sebagai intrumen penelitian. Sebagai instrumen penelitian seorang peneliti haruslah memiliki karakter sebagai berikut :

  a) Responsif.

  b) Adaptif.

  c) Menekankan aspek holistik.

  d) Pengembangan berbasis pengetahuan.

  e) Memproses dengan segera.

  f) Mampu memberikan klarifikasi dan kesimpulan.

  g) Kesempatan eksplorasi (Wiriaatmadja, 2004 : 96-97). 2)

  Mitra/Kolaborator Dalam penelitian tindakan kelas diperlukan peran mitra/kolaborator yang berfungsi sebagai pelaksana metode yang diharapkan. Hal ini diperlukan untuk menilai efektifitas jalannya kegiatan belajar-mengajar. Dalam penelitian ini penulis menjadikan Bpk. A. Abdul Hamid, SH.I selaku guru dan juga wali kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang sebagai mitra/kolaborator .

5. Pengumpulan Data a.

  Sumber Data 1) Dokumentasi. 2)

  Hasil tes membaca Al-Qur‟an siswa setelah menggunakan metode qiro‟ati.

  3) Hasil pengamatan teman sejawat yang membantu sebagai mitra.

  b.

  Cara Pengambilan Data 1)

  Metode dokumentasi 2)

  Lembar kerja siswa pada siklus I dan II 3)

  Tes formatif I 4)

  Lembar pengamatan dari teman sejawat sebagai kolaborasi dalam penelitian

6. Analisis data

  Dalam rangka menyusun dan mengelola data yang terkumpul sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan maka digunakan analisis data kuantitatif. Pada metode observasi digunakan data kualitatif cara perhitungan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam proses belajar mengajar sebagai berikut : a.

  Merekapitulasi hasil tes Dalam penelitian tindakan kelas, peningkatan prestasi belajar siswa sebagai hasil tindakan merupakan aspek paling diharapkan berkaitan erat dengan analisis tentang prestasi belajar siswa seperti: analisis daya serap, ketuntasan belajar, dan nilai rata-rata. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut : Ketuntasan belajar secara klasikal.

  • % ketuntasan belajar = Jumlah siswa yang tuntas.x 100% Jumlah seluruh siswa

  Peserta dikatakan tuntas belajar secara klasikal bila memperoleh persentase daya secara klasikal = 85 %.

  • Nilai rata

  Rata-rata hasil belajar

  • – rata = Jumlah nilai yang diperoleh

    seluruh siswa

    b.

  Menghitung jumlah skor Jumlah skor yang tercapai dan persentase untuk masing- masing siswa dikatakan tuntas dalam belajar jika sudah mencapai nilai

  KKM 70, sedangkan secara klasikal mencapai 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 60%.

  c.

  Menganalisis hasil observasi yang dilakukan oleh mitra sejawat pada kegiatan pengelolaan pembelajaran dan lembar pengamatan perhatian siswa.

H. Sistematika Penulisan

  Penulisan skripsi ini terdiri atas lima bab yang tersusun dengan sistematika sebagai berikut : Bagian awal berisi sampul, lembar berlogo, judul, nota pembimbing, pengesahan kelulusan, surat pernyataan, abstrak, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bab I berisi pendahuluan yang meliputi : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II berisi landasan teori yang meliputi : Kualitas membaca Al-

  Qur‟an secara tartil, metode qiro‟ati dan penggunaan metode qiro‟ati dalam membaca Al-Qur‟an secara tartil. Bab III berisi deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II. Bab

  IV berisi deskripsi per siklus, pembahasan dan pengambilan kesimpulan. Bab V berisi kesimpulan dan saran

  • – saran. Bagian Akhir berisi daftar pustaka, lampiran – lampiran dan daftar riwayat hidup.

BAB II LANDASAN TEORI A. Membaca Al-Qur’an secara Tartil 1. Keutamaan Membaca Al-Qur’an Fenomena yang terjadi di masyarakat kita, terutama di rumah-rumah

  keluarga muslim semakin sepi dari bacaan ayat-ayat suci Al Qur'an. Hal ini disebabkan karena terdesak dengan munculnya berbagai produk sain dan teknologi serta derasnya arus budaya asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al Qur'an sehingga banyak anggota keluarga tidak sempat membaca Al Qur'an. Akhirnya kebiasaan membaca Al Qur'an ini sudah mulai langka. Yang ada adalah suara-suara radio, TV, Tape recorder, karaoke, dan lain-lain.

  Keadaan seperti ini adalah keadaan yang sangat memprihatinkan. Belum lagi masalah akhlak, akidah dan pelaksanaan ibadahnya, yang semakin hari semakin jauh dari tuntunan Rasululloh. Maka sangat diperlukan kerjasama dari semua fihak untuk mengatasinya. Yaitu mengembalikan kebiasaan membaca Al Qur'an di rumah-rumah kaum muslimin dan membekali kaum muslimin dengan nilai-nilai Islam, sehingga bisa hidup secara Islami demi kebahagiaan dunia dan akhirat.

  Membaca Al- Qur‟an merupakan perintah Allah SWT sebagaimana tersurat dalam Surat Al-Alaq ayat : 1-5

  

                

        Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

  Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan lepada manusia apa yang tida k diketahuinya”.

  Kata “Tartil” menurut bahasa berarti jelas, racak dan teratur, sedangkan menurut istilah ialah membaca Al Qur`an dengan pelan

  • – pelan, baik dan benar sesuai tajwid (Munawir, 1997 : 471). Adapun tujuan mempelajari tajwid adalah menjaga dari kesalahan dalam membaca Al- Qur‟anul Karim baik kesalahan ringan (lahnul khafi’) yaitu kesalahan yang tidak merubah makna Al-

  Qur‟an, seperti kesalahan dalam pengucapan ghunnah ikhfa‟ dll, maupun kesalahan fatal (lahnul jaliy) yaitu kesalahan yang dapat merubah makna Al-

  Qur‟an seperti kesalahan dalam menyebutkan makhraj huruf, kesalahan harakat dll (Lautan Lestari, 2008 : XI).

  Perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk membaca Al Qur`an dengan 'Tartil'. Bahkan Allah SWT tidak hanya sekedar menyuruh untuk tartil di dalam membaca Al Qur`an tetapi dengan mempertegas firman- Nya dengan kata "tartiila" yang berarti dengan sungguh

  • – sungguh tartil sebagaimana tersurat di dalam potongan surat Al Muzammil ayat : 4.

       

  Artinya :

  “dan Bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan (sungguh- sungguh tartil)”. Menurut qoul sahabat Ali Karomallahu wajhah dalam Matan

  

Jazariyah memberikan definisi tartil sebagai bacaan yang sesuai dengan

  kaidah tajwid dan waqofnya. Tartil di dalam membaca Al Qur`an terbagi menjadi tiga macam yaitu : a.

  Tahqiq, ialah membaca Al Qur`an dengan pelan-pelan, tenang, perlahan- lahan dan memikirkan arti-artinya serta semua hukum tajwid terpelihara dengan baik, atau hak ( makhroj dan sifat ) semua huruf terbaca dengan terang dan jelas, bacaan semacam ini adalah bacaan madzhab dari Imam- imam yang membaca mad far`I dan isyba` (3 alif), seperti Imam Khamzah dan Waresy.

  b.

  Hader, ialah Al Qur`an dengan cepat tapi semua hukum tajwid terpelihara dengan baik, seperti Qoshor, ikhtilas, badal, idghom kabir dll, dapat terpelihara dengan benar dan tepat, maksudnya sesuai dengan riwayat yang mutawatir (kondang), bacaan semacam ini, ialah madzhab dari Imam Ibnu Katsir, Abu Amer dan semua Imam / Rowi yang membaca mad munfashil dengan (1 alif).

  c.

  Tadwir, ialah membaca Al Qur`an dengan cara antara tahqiq dan hader, atau antara pelan dan cepat, tapi mujawwid ( semua hukum tajwid terjaga dengan baik dan benar ). Madzhab ini adalah madzhab Imam-imam yang membaca mad munfashil dengan panjang 2 alif atau 2 ½ alif, seperti imam Ibnu Amir, Ali Al Kisa`I, Ashim dan lain-lain (Jazari, tt : 15).

2. Metode Qiro’ati a. Sejarah Metode Qiro’ati

  Berawal dari ketidakpuasan dan prihatin melihat proses belajar mengajar Al- Qur‟an di madrasah, mushala, masjid dan lembaga masyarakat muslim yang pada umumnya belum dapat membaca AI

  Qur ‟an dengan baik dan benar, Almarhun KH. Dachlan Salim Zarkasyi, tergugah untuk melakukan pengamatan dan mengkaji secara seksama lembaga-lembaga di atas dimana ternyata metode yang dipergunakan oleh para guru dan pembimbing Al-

  Qur‟an dinilai lamban, ditambah sebagian guru ngaji (ustadz) yang masih asal-asalan mengajarkan Al- Qur‟an sehingga yang diperoleh kurang sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

  Hal itulah yang mendorong Almarhum K.H. Dachlan Salim Zarkasyi pada tahun 1963 memulai menyusun metode baca tulis Al- Qur‟an yang sangat praktis. Berkat Inayah Allah beliau telah menyusun 10 jilid yang dikemas sangat sederhana. Almarhum KH. Dachlan Salim Zarkasyi dalam perjalanan menyusun metode baca tulis Al-

  Qur‟an sering melakukan studi banding ke berbagai pesantren dan madrasah Al- Qur‟an hingga beliau sampai ke Pesantren Sedayu Gresik Jawa Timur (tepatnya pada bulan Mei 1986) yang pada saat itu dipimpin oleh Almukarram K.H. Muhammad. Almarhum K.H. Dachlan Salim Zarkasyi tertarik untuk melakukan studi banding sekaligus bersilaturahmi ke Pesantren Sedayu Gresik, karena TK Al-

  Qur‟an balitanya (4-6 tahun), yang dirintis oleh K.H. Muhammad sejak tahun 1965 dengan jumlah muridnya 1300 siswa yang datang dari berbagai kepulauan yang ada di Indonesia. Maka dapat disimpulkan TK Al-

  Qur‟an Sedayu adalah TK Al-Qur‟an pertama di Indonesia bahkan di dunia.

  Sebulan setelah silaturahmi ke Pesantren Sedayu Gresik tepatnya pada tanggal 1 Juli 1986, KH. Dachlan Salim Zarkasyi mencoba membuka TK Al-

  Qur‟an yang sekaligus mempraktekan dan mengujikan metode yang disusunnya sendiri dengan target rancana 4 tahun seluruh muridnya akan khatam Al-

  Qur‟an. Berkat Inayah Allah SWT, diluar dugaan dalam perjalanan 7 bulan ada beberapa siswa yang telah mampu membaca beberapa ayat Al-

  Qur‟an, serta dalam jangka waktu 2 tahun telah menghatamkan Al- Qur‟an dan mampu membaca dengan baik dan benar (bertajwid).

  TK Al- Qur‟an yang dipimpinnya makin dikenal ke berbagai pelosok karena keberhasilan mendidik siswa-siswinya. Dari keberhasilan inilah banyak yang melakukan studi banding dan meminta petunjuk cara mengajarkan metode yang diciptakannya. KH. Dachlan Salim Zarkasyi secara terus-menerus melakukan evaluasi dan meminta penilaian dah para Kyai Al-

  Qur‟an atas motode yang diciptakannya. Atas usul dari Ustadz A. Djoned dan Ustadz Syukri Taufiq, metode ini diberi istilah dengan nama "QIRO‟ATI" dibaca "QIRO‟ATI" yang artinya BACAANKU (pada saat itu ada 10 jilid). Memperhatikan perjalanan sejarah penyusunan metode Qiro‟ati, tampaknya KH. Dachlan Salim Zarkasyi sangat didukung oleh para Kyai umul

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SANTRI TPQ AL-MUSTARSYIDIN WADUNG KABUPATEN MALANG

2 28 25

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA DENGAN METODE BERMAIN KARTU HURUF SISWA KELAS 1 MI AR-RAHMAN WIDODAREN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V MI MA'ARIF KUTOWINANGUN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2008-2009 SKRIPSI

0 0 88

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BUTUH 2 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2 0 0 9 SKRIPSI

0 0 129

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MATERI MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS 1 MI YASPI GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014

0 0 118

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AL-QUR’AN HADITS MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI WALISONGO SIDOWANGI KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 1 125

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKI MATERI DINASTI AYYUBIYAH MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS VIII MTS MA’ARIF 03 GRABAG KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 3 153

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QURAN DAN AL-HADITS MATERI SURAT AL-KAFIRUN DENGAN METODE YANBU’A PADA SISWA KELAS IV MI YAKTI KEBONAGUNG TEGALREJO MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20162017

0 1 95

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MATERI AYAT-AYAT TENTANG AKHLAK DENGAN METODE AL-BAYAN PADA SISWA KELAS X SMK SARASWATI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 200172018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 137

HUBUNGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DENGAN HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS VII DI SMP N 1 GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 1 157