BAB II PROFIL KABUPATEN SUBANG - DOCRPIJM a72f90e7f9 BAB IIBAB II PROFIL KABUPATEN SUBANG

BAB II
PROFIL KABUPATEN SUBANG

2.1. WILAYAH ADMINISTRASI
A. Letak Geografis
Wilayah Kabupaten Subang secara geografis terletak di bagian utara Propinsi Jawa Barat
dengan batas koordinat yaitu antara 1070 31' - 1070 54' Bujur Timur dan 60 11' - 60 49'
Lintang Selatan.

B. Wilayah Administratif
Luas Wilayah Kabupaten Subang adalah 205.176 hektar atau sekitar 6,34 persen dari luas
Propinsi Jawa Barat, sedangkan range ketinggian tempat antara 0 – 1500 m dpl
(di atas permukaan laut).
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten
Subang, batas wilayah administrative Kabupaten Subang terletak pada :


Sebelah Utara, berbatasan dengan Laut Jawa




Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Bandung



Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Karawang



Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Indramayu dan Sumedang

Secara administratif Kabupaten Subang sampai dengan tahun 2007 terdiri dari 22
kecamatan dan 253 desa/kelurahan (246 Desa dan 7 Kelurahan) dan pada Tahun 2008
menjadi 30 kecamatan yang terdiri dari 245 desa dan 8 (delapan) kelurahan. Untuk lebih
jelasnya mengenai letak administratif Kabupaten Subang dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Bab II Profil Kabupaten Subang

Page II - 1

Laporan RPIJM Kabupaten Subang


KABUPATEN

SUBANG
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA
MENENGAH
( R P I J M )
KABUPATEN SUBANG
PROVINSI JAWA BARAT

Peta Wilayah Administrasi

Gambar 2.1
Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 2

Laporan RPIJM Kabupaten Subang


2.2 Potensi Wilayah Kabupaten Subang
A. Topografi
Dilihat dari topografinya Kabupaten Subang dapat dibagi dalam 3 (tiga) zona daerah, yaitu ;
1.

Daerah Pegunungan
Daerah ini memiliki ketinggian antara 500 - 1500 m dpl dengan luas 41.035,09 hektar
atau 20 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang.Wilayah ini meliputi
Kecamatan Sagalaherang, sebagian besar Kecamatan Jalancagak, sebagian besar
Kecamatan Cisalak dan sebagian besar Kecamatan Tanjungsiang.

2.

Daerah Bergelombang/Berbukit
Daerah dengan ketinggian antara 50 - 500 m dpl dengan luas wilayah 71.502,16 hektar
atau 34,85 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Wilayahnya meliputi
Kecamatan Cijambe, Kecamatan Subang, Cibogo, Kaljati, Cipeundeuy, Sebagian Besar
Kecamatan purwadadi dan Cikaum.


3.

Daerah Dataran Rendah
Dengan ketinggian antara 0 – 50 m dpl dengan luas 92.639,7 hektar atau 45,15 persen
dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Ini adalah wilayah pantura (Pantai Utara)
meliputi Kecamatan Pagaden, Cipunagara, Compreng, Ciasem, Pusakanagara,
Pamanukan, Legonkulon, Blanakan, Patokbeusi, sebagian kecil Kecamatan Cikaum dan
sebagian kecil Kecamatan Purwadadi.

B. Kemiringan Lahan
Apabila dilihat dari tingkat kemiringan lahan,maka tercatat bahwa 80,80 persen wilayah
Kabupaten Subang memiliki tingkat kemiringan 00 - 170, 10,64 persen dengan tingkat
kemiringan 180 - 450, sedangkan sisanya (8,56 persen) memiliki kemiringan diatas 450.
Distribusi wilayah menurut kemiringan dan ketinggian tempat dapat dilihat pada Tabel 2.1
dan Tabel 2.2.

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 3


Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.1
Luas Wilayah Menurut Klasifikasi Ketinggian Tempat
Di Kabupaten Subang Tahun 2006
Klasifikasi
Ketinggian Tempat
(m dpl)

Meliputi Wilayah
Kecamatan

Luas
(hektar)

Persentase
(%)

(1)


(2)

(3)

(4)

0 – 25

-

Ciasem
Blanakan
Pusakanagara
Sebagian Patokbeusi
sebagian Purwadadi
Sebagian Cikaum
sebagian Pabuaran
Pamanukan
Legonkulon
Binong

Compreng

55.398,48

27,00

26 – 50

-

Sebagian Pagaden
Cipunagara
Sebagian Pabuaran
sebagian Purwadadi

37.241,22

18,15

51 – 75


-

Sebagian Cipeundeuy
sebagian Purwadadi
sebagian Pagaden
sebagian Cikaum
sebagian Subang
sebagian Cibogo

16.502,45

8,04

76 – 100

-

Sebagian Cipeundeuy
Kalijati

Sebagian Subang
sebagian Cibogo
sebagian Cijambe

13.964,32

6,81

-

Sebagian Cipeundeuy
Sebagian Sagalaherang
sebagian Kalijati
sebagian Subang
sebagian Cijambe
sebagianCisalak
sebagian Jalancagak
sebagian Tanjungsiang

41.035,39


20,00

101 – 500

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 4

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Klasifikasi
Ketinggian Tempat
(m dpl)

Meliputi Wilayah
Kecamatan

Luas
(hektar)


Persentase
(%)

(1)

(2)

(3)

(4)

501 – 1000

-

Sebagian Sagalaherang
Sebagian Jalancagak
sebagian Cisalak
sebagian Tanjungsiang

12.310,42

6,00

> 1000

-

Sebagian Sagalaherang
Sebagian Jalancagak
sebagian Cisalak
sebagian `Tanjungsiang

28.724,67

14,00

205.176,95

100,00

Jumlah
Sumber : Pola Dasar Pembangunan Daerah Kabupaten Subang.

Tabel 2.2
Luas Wilayah Menurut Klasifikasi Kemiringan Lereng
Di Kabupaten Subang Tahun 2006
Klasifikasi
Kemiringan Tanah

Meliputi Wilayah Kecamatan

Luas
(hektar)

Persentase
(%)

(1)

(2)

(3)

(4)

0° - 17°

Kabupaten Subang bagian utara
hingga
tengah, mulai dari pantai utara
hingga
Kalijati, Subang dan Cibogo
ditambah
sebagian kecil Jalancagak dan
Tanjungsiang

165.793,03

80,80

18° - 45°

Wilayah Subang selatan bagian
tengah
yang meliputi Kalijati, Subang
dan Cibogo
bagian selatan ditambah
sebagian
Sagalaherang, sebagian Cisalak
dan
Cijambe

21.827,32

10,64

Sebagian Kecamatan
Sagalaherang,
sebagian Cisalak, sebagian
Jalancagak
dan sebagian besar Tanjungsiang

17.556,60

8,56

205.176,95

100,00

> 45°

Jumlah
Sumber : Pola Dasar Pembangunan Daerah Kabupaten Subang.

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 5

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

KABUPATEN

SUBANG

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
( R P I J M )
KABUPATEN SUBANG
PROVINSI JAWA BARAT

Peta Topografi

Gambar 2.2
Peta Topografi Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 6

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

KABUPATEN

Keterangan :

SUBANG

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
( R P I J M )
KABUPATEN SUBANG
PROVINSI JAWA BARAT

Peta Kemiringan

Gambar 2.3
Peta Kemiringan Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 7

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

C.

Geologi

Penelaahan kondisi geologi Kabupaten Subang, didasarkan pada data hasil penyelidikan
yang pernah dilakukan sebelumnya oleh pusat pengembangan dan penelitian geologi
(PPPG) Direktorat Geologi Departemen Pertambangan dan Energi Tahun 1978. geologi
kawasan pantai utara kabupaten Subang dibentuk oleh empat satuan endapan yaitu :
✓ Endapan batu pasir tufaan, batu pasir, lpasir dan lanau tufaan. Membentuk dataran luas
menggelombang lemah, kelulusan sedang hingga tinggi, terutama pada pelapukan batu
pasir dijumpai didaerah Ciasem, Batanggede dan sekitarnya.
✓ Alluvium Endapan Sungai, umumnya tersusun oleh bahan-bahan berbutir halus
(lempung lanau dengan sisipan pasir) dan bahanbahan berbutir kasar (pasir dan kekrikil)
kelulusan rendah sampai tinggi dijumpai di keamatan Pusakanagara bagian timur.
✓ Alluvium endapan dataran berbutir sedang sampai halus yang terdiri dari pasir dan
lempung dengan sisipan pasiran, kelulusan sedang, sebagian besar daerah pantai utara
Kabupaten Subang dibentuk oleh alluvium Endapan dataran ini.
✓ Endapan lanau, pasir, kerikil tertutup oleh lempung dijumpai di desa Pangarengan
bagian utara.

Tabel 2.3
Kondisi Geologi wilayah Kabupaten Subang
No.

Wilayah

Batuan Penyusun

1

GL-1

Endapan Aluvial
(Lempung, lempung
organik, pasir.

2

GL-2

3

Sifat Fisik Batuan
Lepas, sangat lunak,
kelulusan rendah,
mudah digali

Daya
Dukung
Fondasi

Tanah

Rendah

Lempung lanauan
endapan rawa

Lepas, lunak,
Endapan aluvial pantai
kelulusan hingga
(lempung, lanau, pasir)
sedang

Rendah

Lempung hingga
lempung lanauan

GL-3

Endapan alluvial pantai
Lepas hingga agak
(Lempung ,pasir, sedikit
padu, mudah digali
kerikil)

Rendah
hingga
sedang

Lempung lanauan

4

GL-4

Endapan alluvial
(lempung dan pasir
halus-kasar)

Lepas, lunak,
kelulusan sedang,
mudah digali

Rendah

Lempung hingga
lempung pasiran
kedalaman efektif
kurang dari 50 cm

5

GL-5

Endapan aluvial sungai Lepas, lunak,
(lempung, pasir, kerikil) kelulusan sedang-

Sedang

Lempung pasir
aluvium, tebal efektif

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 8

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

No.

Wilayah

Batuan Penyusun
tebal
5 – 7 meter

Sifat Fisik Batuan
tinggi, mudah digali

GL-6

Endapan Kolovium
Lepas hingga agak
(lempung pasir, kerikill) padu, mudah digali

7

GL-7

Batu pasir tufaan,
lempung konglomerat

8

GL-8

9

10

6

11

12

Daya
Dukung
Fondasi

Tanah
kurang dari 0,5 meter

Sedang

Lempung pasiran,
tebal 2-3 meter

Padu, agak keras,
kelulusan rendah
hingga sedang, agak
sukar digali

Sedang
hingga
tinggi

Lempung hingga
lempung pasiran
regosol,tebal efektif
lebih dari 0,5 meter

Batuan gunung api
(breksi,lahar, lava,
tupa)

Umumnya padu dan
keras

Sedang
hingga
tinggi

Lempung litosol,
kedalaman efektif
lebih dari 0,9 meter

GL-9

Batuan guning api
(tufa batu apung,
lavili, lava berongga)

Umumnya agak
padu, namun
mudah digali,
kelulusan sedang

Sedang
hingga
tinggi

Lempung litosol,
kedalaman efektif 0,9
meter

GL-10

Lava muda dan
aglomerat

Berongga hingga
padat, keras sulit
digali

Sedang
hingga
tinggi

Lempung latosol

GL-11

Tufa, lahar lapuk,
lapili, breksi

Lepas hingga agak
padu, mudah
hancur, kelulusan
rendah hingga
sedang, mudah
digali

Sedang

Lempung tebal tanah
0,2 – 0,5 meter

GL-12

Batuan sedimen
marin(batu lempung,
batupasir, napal,
konglomerat)

Mudah pecah dan
hancur, mudah
runtuh, kelulusan
rendah

Rendah

Lempung

Sumber : Hasil Analisis RTRW Kabupaten Subang

Tabel 2.4
Rekomendasi Penggunaan Tanah di Wilayah Kabupaten Subang
Berdasarkan Aspek Geologi Lingkungan
No

Wilayah

Penggunaan Saat ini

Rekomendasi penggunaan

1

GL-1

Rawa, sawah, hutan bakau, dan
tambak

1. Tambak
2. Hutan Bakau
3. Wisata pantai

2

GL-2

Sawah dan Pemukiman

1. Sawah dengan pengaturan Irigas
2. Tambak
3. Industri yang memerlukan banyak air
dengan memangfaatkan air tanah
dalam

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 9

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

No

Wilayah

Penggunaan Saat ini

Rekomendasi penggunaan

3

GL-3

Pemukiman, sawah dan kebun
campuran

1. Setempat untuk pengembangan
permukiman dan perkotaan dengan
memanfaatkan sumber air tanah dalam
2. Sawah Irigasi
3. Industri yang banyak memerlukan air
dengan memanfaatkan sumber air
tanah dalam

4

GL-4

Terutama sawah, setempat
permukiman, dan kebun
campuran

1. Sawah Irigasi
2. Perkotaan dan permukiman terbatas
3. Industri yang tidak banyak memerlukan
banyak air

5

GL-5

Sawah dan balukar

1. Hutan
2. Setempat pertanian lahan kering atau
tanaman tahunan
3. Pertambangan bahan galian golongan C

6

GL-6

Permukiman, sawah ladang dan
kebun campuran

1. Permukiman
2. Pertanian lahan kering

7

GL-7

Permukiman, perkotaan, sawah,
kebun karet, hutan dan setempat
kebun campuran

1. Setempat untuk pengembangan
perkotaan dan permukiman dengan
memanfaatkan sumber air tanah dalam
2. Persawahan (Perlu Irigasi)
3. Perkebunan tanaman keras

8

GL-8

Sangat beragam yaitu hutan alam, 1. Hutan
ladang, kebun campuran,
2. Kebun tanaman keras
perkebunan permukiman dan
3. Setempat permukiman terbatas
sawah pada daerah lembah
sempit

9

GL-9

Belukar, perkebunan, kebun
1. permukiman terbatas dengan
campuran, setempat permukiman
pengaturan sistem pembuangan air
kotor
2. pada lereng curam sebaiknya
perkebunan tanaman keras

10

GL-10

Hutan alam, belukar, perkebunan 1. Tempat Rekreasi
teh, kebun campuran dan
2. Villa
setempat permukiman
3. Perkebunan tanaman tahunan (keras)
4. Hutan pada daerah Curam (>50%)

11

GL-11

Hutan, perkebunan teh, belukar,
kebun campuran, kebun sayuran,
setempat permukiman

1. Dilereng atas : Hutan dan Tanaman
Keras
2. Dilereng tengah : Pertanian lahan kering
3. Dilereng bawah : Pertanian lahan
kering, permukiman dan wisata

12

GL-12

Hutan alam, belukar, ladang,
sawah musiman pada lembah
landai dan setempat permukiman

1. Hutan
2. Perkebunan tanaman keras

Sumber : Hasil Analisis RTRW Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 10

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

KABUPATEN

Keterangan :

SUBANG

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
( R P I J M )
KABUPATEN SUBANG
PROVINSI JAWA BARAT

Peta Geologi

Gambar 2.4
Peta Geologi Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 11

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

D.

Profil Hidrologi

Kondisi sumber air yang ada di Kabupaten Subang dan sekitarnya, baik air permukaan
maupun air tanah digunakan sebagian besar untuk kebutuhan air bersih, irigasi dan
industri.
Potensi sumber daya air di Kabupaten Subang terdiri dari 3 jenis, yaitu :
1.

Air Permukaan
Sungai mempunyai fungsi mengumpulkan curah hujan dalam
satu daerah tertentu dan mengalirkannya ke laut. Sungai ini
dapat digunakan juga untuk aspek irigasi, pembangkit tenaga
listrik, perikanan, pariwisata dan lainnya. Sungai yang ada dan
mengalir di Kabupaten Subang antara lain sungai Cipunegara, Ciasem, dan sungai
Cilamaya. Pola aliran sungai tersebut termasuk pola dedentrik dan pada umumnya
sungai tersebut merupakan sungai permanen dimana air mengalir sepanjangmasa
tanpa dipengaruhi kondisi musim kemarau dan musim hujan.
Sumber daya air permukaan Kabupaten Subang terdiri dari air sungai, saluran Tarum
Timur dan air danau/situ. Sampai saat ini air permukaan merupakan sumber air utama
yang dimanfaatkan oleh penduduk.
Kabupaten Subang mempunyai 4 (empat) Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu; DAS
Cipunagara, DAS Ciasem, DAS Cilamaya dan DAS Cilalanang yang beranak sungai
sebanyak 158 buah dengan jumlah panjang 874,88 km. Air sungai yang berfungsi
sebanyak 25 buah, dengan Saluran Induk Tarum Timur dari bendung Pompa Curug
sampai dengan bendung Salam Darma sepanjang 67,829 km. Adapun debit rata-rata
sebesar 102,02 m3/dt yang terdiri dari debit sungai 47,50 m3/dt dan saluran Tarum
Timur 54,52 m3/dt. Pola aliran sungai dan DAS dapat dilihat pada Gambar 2.6.

2.

Mata Air
Mata air yang telah diketahui banyak terdapat di bagian lereng perbukitan vulkanik
terutama antara Jalancagak dan Sagalaherang. Debit mata air sangat beragam mulai
kurang dari satu hingga lebih dari 50 liter/detik. Mata air yang berdebit besar termasuk

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 12

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

mata air panas Ciater. Daerah yang lebih tinggi disebelah selatannya merupakan
daerah resapannya.
3.

Air Tanah
Kedalaman air tanah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu wilayah, lapisan
pembawa air (akuifer) di Kabupaten Subang dibagi menjadi 4 (empat), berdasarkan
produktifitas akuifer dan terdapatnya air tanah :
✓ Akuifer produktif dengan penyebaran luas : akuifer dengan keterusan sedang, muka
air tanah atau tinggi pizometri air tanah dekat atau diatas muka tanah setempat,
mencapai 240 cm diatas permukaan tanah setempat, debit sumur umumnya
mencapai 5 liter/detik.
✓ Akuifer dengan produktifitas sedang dan penyebaran luas : akuifer dengan
keterusan sedang, muka air tanah atau tinggi pizometri air tanah dekat atau diatas
muka tanah setempat, debit sumur umumnya kurang dari 5 liter/detik.
✓ Setempat Akuifer dengan produktifitas sedang : akuifer tidak menerus, tipis dan
rendah keterusannya, muka air tanah umumnya dangkal, debit sumur umumnya
kurang dari 5 liter/detik.
✓ Akuifer dengan produktifitas rendah, setempat : umumnya kelulusan rendah, air
tanah dalam masih bisa disadap meskipun debitnya kecil.
Potensi Air tanah secara kuantitatif (debit, liter/detik) untuk seluruh Kabupaten
Subang belum terinformasikan secara jelas, namun dari segi pemanfaatan yang ada
saat ini menunjukan sebagian industri mengandalkan sumber air tanah sebagai satusatunya sumber air alternatif, terutama pada Kecamatan Pabuaran, Patokbeusi dan
Cipendeuy.
Akibat berbagai kegiatan industri dan perkotaan seperti di Kecamatan Pabuaran,
Cipendeuy, Patokbeusi dan Ciasem banyak menyedot air tanah telah menyebabkan
terjadinya penurunan muka air tanah yang mencolok, serta menurunkan indeks
produktivitas sumur bor, sampai dengan pertengahan tahun 2000 konsumsi air tanah
di Kabupaten Subang digunakan oleh 126 perusahaan sebanyak 236 sumur.
Pemanfaatan sumber daya air tanah, diutamakan sebagai komoditas sosial, guna
memenuhi kebutuhan masyarakat (domestik).

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 13

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

KABUPATEN

SUBANG

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
( R P I J M )
KABUPATEN SUBANG
PROVINSI JAWA BARAT

Peta Hidrologi

Gambar 2.5
Peta Hidrologi Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 14

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

KABUPATEN

Keterangan :

SUBANG

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
( R P I J M )
KABUPATEN SUBANG
PROVINSI JAWA BARAT

Peta Aliran Sungai dan DAS

Gambar 2.6
Pola aliran sungai dan DAS Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 15

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

E.

Jenis Tanah

Penyebaran jenis tanah berkaitan erat dengan keadaan bentuk lahan. Jenis tanah yang
ditemukan di Kabupaten Subang antara lain :


Aluvial
Berwarna abu abu, derajat keasaman rendah, cocok untuk dimanfaatkan sebagai
lahan pesawahan dan palwija.



Asosiasi Glei Humus Rendah dan Aluvial Kelabu
Pada umumnya jenis tanah ini selalu tergenang (basah) dan berwarna abu abu.
Kebanyakan fragmen jenis tanah ini adalah fraksi lempung (berstektur halus) dan
sebagian kecil pasir (tekstur kasar), kedalaman efektif tanah lebih besar dari
90 cm.



Podsolik
Umumnya tanah jenis ini berlapis cadas, terdapat konkresi besi, difiensi unsure
mikro, pH rendah. Kesuburan kimiawinya ditingkatkan dengan pemupukan dan
pembeian bahan kapur. Jenis tanah ini cocok untuk dimanfaatkan untuk tanaman
ubi rambat, buah buahan, tembakau, karet dan macam macam tanaman tanah
kering.

F.

Klimatologi

Secara umum Kabupaten Subang beriklim tropis dengan curah hujan 1.600 – 3.000
mm/tahun dengan jumlah hari hujan 40 - 220 hari Iklim yang demikian ditunjang oleh
adanya lahan yang subur dan banyaknya aliran sungai menjadikan sebagian besar luas
tanah Kabupaten Subang digunakan untuk pertanian. Jumlah curah hujan dan banyaknya
hari hujan di Kabupaten Subang dapat dilihat pada Tabel 2.5 dan 2.6.

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 16

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.5
Jumlah Curah Hujan Menurut Kecamatan Di Kabupaten Subang Tahun 2005
(mm)
No

Kecamatan

Jan

Peb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Ags

Sep

Okt

Nop

Des

Jml

1

SAGALAHERANG

481

580

661

359

154

121

110

2

JALANCAGAK

760

519

162

537

467

13

99

85

-

85

469

358

3463,00

-

1

28

126

652

3

CISALAK

-

-

-

-

-

-

3364,00

-

-

-

-

-

-

4

TANJUNGSIANG

5

CIJAMBE

6

CIBOGO

-

-

-

-

-

7

SUBANG

572

437

351

182

81

8

KALIJATI

-

-

-

-

-

9

CIPEUNDEUY

367

190

110

165

138

10

PABUARAN

308

114

209

69

11

PATOKBEUSI

237

613

333

12

PURWADADI

-

-

-

13

CIKAUM

198,0

216,3

122,4

14

PAGADEN

-

-

-

-

-

15

CIPUNAGARA

400

64

142

6

51

16

COMPRENG

400

64

142

6

51

17

BINONG

436

455

120

31

18

CIASEM

237

513

256

215

19

PAMANUKAN

14

13

20

21

20

PUSAKANAGARA

1.496

326

647

21

LEGONKULON

-

-

-

22

BLANAKAN

308

197

209

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

257

53

69

37

18

-

-

-

-

32

30

69

-

-

-

-

-

-

-

94

23

-

-

-

86

242

-

-

-

-

-

-

-

-

15

-

-

10

19

359

1373,00

70

4

68

-

-

24

17

51

934,00

387

248

53

5

1

-

2

356

89

2324,00

-

-

-

-

-

-

-

-

-

175,8

21,2

29,4

51,3

5,2

8,8

17,4

26,2

114,7

-

-

-

-

-

-

-

39

3

-

2

-

25

131

863,00

39

3

-

2

-

25

131

863,00

-

-

89

2

-

-

60

87

1280,00

202

53

5

1

-

-

56

89

1627,00

30

16

13

18

12

12

17

24

210,00

293

375

41

89

-

-

-

70

-

3337,00

-

-

-

-

-

-

-

-

-

123,3

12

12

24

-

-

12

64

48

Rata-rata Jumlah Curah Hujan Per Tahun
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang dan Hasil Analisis

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 17

565,00
2068,00
-

986,70
-

1009,30
2.022,25

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.6
Jumlah Hari Hujan Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Subang Tahun 2006
No

Kecamatan

Jan

Peb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Ags

1

SAGALAHERANG

27

24

20

2

JALANCAGAK

26

22

12

3

CISALAK

-

-

-

4

TANJUNGSIANG

5

CIJAMBE

6

CIBOGO

-

-

-

-

-

7

SUBANG

26

23

19

14

6

8

KALIJATI

-

-

-

-

-

9

CIPEUNDEUY

14

13

6

9

7

10

PABUARAN

16

10

8

3

11

PATOKBEUSI

13

19

15

12

PURWADADI

-

-

-

13

CIKAUM

6

9

12

14

PAGADEN

-

-

-

-

-

15

CIPUNAGARA

12

7

7

2

1

16

COMPRENG

12

7

7

2

1

17

BINONG

18

21

4

1

18

CIASEM

13

19

20

7

19

PAMANUKAN

8

6

9

3

20

PUSAKANAGARA

60

17

39

21

LEGONKULON

-

-

-

22

BLANAKAN

25

16

17

Sep

Okt

Nop

Des

Jml

17

8

7

8

20

20

2

3

3

-

3

12

22

151,00

-

1

2

8

27

-

-

-

143,00

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

21

6

11

7

6

-

-

-

-

4

10

9

-

-

-

-

-

-

-

-

8

2

-

-

-

6

18

122,00

-

-

-

-

-

-

-

-

7

-

-

1

3

15

75,00

3

1

1

-

-

1

1

3

47,00

7

8

4

2

1

-

1

4

10

84,00

-

-

-

-

-

-

-

-

-

7

3

3

4

-

-

1

3

6

-

-

-

-

-

-

-

2

1

-

1

-

2

6

41,00

2

1

-

1

-

2

6

41,00

4

-

3

1

-

-

2

7

61,00

13

4

2

1

-

-

2

10

91,00

8

4

8

9

6

9

7

12

89,00

34

28

9

11

-

-

-

18

-

216,00

-

-

-

-

-

-

-

-

-

10

1

1

2

-

-

1

7

12

Rata-rata Jumlah Hari Hujan Per Tahun
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang dan Hasil Analisis

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 18

74,00

-

54,00
-

92,00
115,08

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

G.

Pola Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten Subang, pengklasifikasiannya sama seperti yang sudah
baku digunakan secara nasional yaitu dibedakan menjadi 2 (dua) klasifikasi besar, lahan
sawah dan lahan kering (darat). Lahan sawah dibedakan menurut jenis pengairan
sedangkan lahan kering dirinci menurut status penggunaannya.
Di Kabupaten Subang luas lahan yang digunakan seluruhnya mencapai 201.786 hektar yang
terdiri dari sawah seluas 84.167 hektar (41,71 %) dan lahan kering seluas 121.009 hektar
(58,29 %). Memperhatikan data luas lahan lebih jauh ternyata kualitas sawah di Kabupaten
Subang sebagian besar sudah merupakan sawah berpengairan irigasi teknis dan setengah
tekhnis. Hal ini merupakan peluang yang cukup besar untuk dapat lebih meningkatkan
produksi dan produktivitas lahan lebih tinggi lagi melalui penerapan pola sapta usaha tani
secara lebih intensif.

Gambar 2.7
Grafik Persentase Luas Lahan Kering dan Lahan Sawah
di Kabupaten Subang Tahun 2006

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 19

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.7
Luas Tanah Menurut Kecamatan di Kabupaten Subang Tahun 2006
(Hektar)

No

Kecamatan

Tanah Sawah

Tanah Kering

Jumlah

1

SAGALAHERANG

2.574

7.650

10.224

2

JALANCAGAK

2.076

8.263

10.339

3

CISALAK

2.290

7.991

10.281

4

TANJUNGSIANG

1.928

6.341

8.269

5

CIJAMBE

2.111

8.221

10.332

6

CIBOGO

2.043

3.384

5.427

7

SUBANG

2.677

2.791

5.468

8

KALIJATI

2.641

10.565

13.206

9

CIPEUNDEUY

1.503

9.931

11.434

10

PABUARAN

4.395

4.335

8.730

11

PATOKBEUSI

5.854

2.208

8.062

12

PURWADADI

1.307

8.227

9.534

13

CIKAUM

2.673

6.607

9.280

14

PAGADEN

5.377

2.799

8.176

15

CIPUNAGARA

4.989

5.084

10.073

16

COMPRENG

4.871

1.515

6.386

17

BINONG

8.466

2.090

10.556

18

CIASEM

6.810

4.914

11.724

19

PAMANUKAN

4.890

3.281

8.171

20

PUSAKANAGARA

6.600

4.431

11.031

21

LEGONKULON

2.792

5.966

8.758

22

BLANAKAN

5.300

4.415

9.715

JUMLAH

84.167

121.009

205.176

TAHUN 2005

84.167

121.009

205.176

TAHUN 2004

84.701

120.475

205.176

TAHUN 2003

84.701

120.475

205.176

TAHUN 2002

84.701

120.475

205.176

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 20

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.8
Luas Tanah Sawah dan Pengairan Menurut Kecamatan di Kabupaten Subang Tahun 2006
(Hektar)
No

Kecamatan

Irigasi
Teknis

Irigasi
Setengah
Teknis

Irigasi
Sederhana

Tadah
Hujan

Non PU

Jumlah

1

SAGALAHERANG

-

683

1.558

153

180

2.574

2

JALANCAGAK

-

92

1.111

-

873

2.076

3

CISALAK

-

900

850

-

540

2.290

4

TANJUNGSIANG

-

657

-

-

1.271

1.928

5

CIJAMBE

321

1.196

-

549

45

2.111

6

CIBOGO

408

508

90

1.037

-

2.043

7

SUBANG

2.046

491

128

12

-

2.677

8

KALIJATI

2.037

100

150

230

124

2.641

9

CIPEUNDEUY

-

448

763

292

-

1.503

10

PABUARAN

1.530

431

-

2.131

303

4.395

11

PATOKBEUSI

5.526

-

-

328

-

5.854

12

PURWADADI

562

130

-

20

595

1.307

13

CIKAUM

1.246

449

-

978

-

2.673

14

PAGADEN

3.539

1.732

-

106

-

5.377

15

CIPUNAGARA

618

1.623

-

2.748

-

4.989

16

COMPRENG

4.559

312

-

-

-

4.871

17

BINONG

8.466

-

-

-

-

8.466

18

CIASEM

6.657

153

-

-

-

6.810

19

PAMANUKAN

4.890

-

-

-

-

4.890

20

PUSAKANAGARA

6.600

-

-

-

-

6.600

21

LEGONKULON

2.728

-

-

64

-

2.792

22

BLANAKAN

5.300

-

-

-

-

5.300

JUMLAH

57.033

9.905

4.650

8.648

3.931

84.167

TAHUN 2005

57.033

9.905

4.650

8.648

3,931

84.167

TAHUN 2004

59.964

6.059

5.359

7.372

5.947

84.701

TAHUN 2003

59.632

8.807

2.392

7.679

6.191

84.701

TAHUN 2002

61.005

5.018

5.359

7.372

5.947

84.701

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 21

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.9
Luas Tanah Kering dan penggunaannya Menurut Kecamatan di Kabupaten Subang Tahun 2006 (Hektar)
No

Kecamatan

Tanah Pekarangan
untuk bangunan dan
halaman sekitarnya

Tegal, Kebun,
Ladang dan
Huma

Padang
Rumput

Lain Lain

Tambak

Kolam/
Tebat/
Empang

Tanah yang
sementara tidak
diusahakan

Hutan Rakyat
Tanaman
Kayu2an

Perkebunan

Hutan
Negara

Jumlah

1

SAGALAHERANG

770

328

12

2.993

-

33

268

2.032

1.001

213

7.650

2

JALANCAGAK

842

3.022

57

866

-

9

-

136

2.297

1.034

8.263

3

CISALAK

796

1.122

-

455

-

148

-

280

1.439

3.751

7.991

4

TANJUNGSIANG

919

1.829

-

2.337

-

32

-

402

450

372

6.341

5

CIJAMBE

509

3.209

-

19

-

25

-

2.524

278

1.657

8.221

6

CIBOGO

335

416

2

129

-

41

14

11

2.009

427

3.384

7

SUBANG

1.526

575

-

127

-

46

-

240

-

277

2.791

8

KALIJATI

1.367

110

5

652

-

38

-

3.923

2.970

1.500

10.565

9

CIPEUNDEUY

1.505

487

60

94

-

35

-

2.076

4.621

1.053

9.931

10

PABUARAN

1.169

1.088

-

168

-

48

-

1.136

726

-

4.335

11

PATOKBEUSI

1.175

329

-

510

-

-

-

-

194

-

2.208

12

PURWADADI

1.437

2.318

-

1.013

-

38

-

591

726

2.104

8.227

13

CIKAUM

652

1.426

-

2.028

-

9

-

-

2.492

-

6.607

14

PAGADEN

1.376

1.010

-

372

-

41

-

-

-

-

2.799

15

CIPUNAGARA

1.334

1.667

-

477

-

2

-

-

1.604

-

5.084

16

COMPRENG

584

253

-

678

-

-

-

-

-

-

1.515

17

BINONG

1.455

568

-

21

-

46

-

-

-

-

2.090

18

CIASEM

2.377

283

-

2.246

-

8

-

-

-

-

4.914

19

PAMANUKAN

1.027

115

-

358

1.315

109

-

-

-

357

3.281

20

PUSAKANAGARA

2.081

749

-

748

714

23

-

-

-

116

4.431

21

LEGONKULON

552

24

-

493

2.386

20

-

-

-

2.491

5.966

22

BLANAKAN

1.213

137

-

396

667

-

-

-

-

2.002

4.415

JUMLAH

25.001

21.065

136

17.180

5.082

751

282

13.351

20.807

17.354

121.009

TAHUN 2005

25.001

21.065

136

17.180

5.082

751

282

13.351

20.807

17.354

121.009

TAHUN 2004

27.434

26.528

267

11.281

4.366

1.278

380

9.470

21.819

17.652

120.475

TAHUN 2003

27.434

24.528

267

11.281

4.366

1.278

380

9.470

21.819

17.652

120.475

TAHUN 2002

27.434

26.528

267

11.281

4.366

1.278

380

9.470

21.819

17.652

120.475

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 22

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

h. Potensi Ekonomi Unggulan
Pada Tabel berikut dijelaskan mengenai basis ekonomi yang terdapat di Kabupaten Subang,
dan juga sentra atau lokasinya serta tujuan pemasarannya.
Tabel 2.10
Potensi Ekonomi Unggulan Kabupaten Subang
No.
1.

Kecamatan
JALAN CAGAK

BASIS

- Luas Wilayah :
10.339 ha

Nenas

- Luas areal tanah
sawah :
2.076 ha

PENUNJANG

- Luas areal tanah
kering :
8.263 ha
2.

Sapi potong
Sapi perah
Palawija
Agroindustri

SAGALAHERANG

BASIS

- Luas Wilayah :
10.224 ha

Pisang
Manggis

- Luas areal tanah
sawah :
2.574 ha
- Luas areal tanah
kering :
7.650 ha
3.

Komoditi

Sapi Perah, Palawija
Agroindustri

TANJUNGSIANG

BASIS

- Luas Wilayah :
8.269 ha

Ketela Pohon

- Luas areal tanah
sawah :
1.928 ha

Domba dan Sapi
Albasiah
Agroindustri

5.

BASIS

- Luas Wilayah :
10.332 ha

Ikan Air Tawar

- Luas areal tanah
sawah :
2.111 ha

PENUNJANG

KALIJATI

Jalancagak, Tambakan,
Kumpay, Sarireja, Ciseuti

Lokal, Regional,
nasional

Cimanglid, Sanca,
Ciater, Palasari
Ciater, Palasari
Tambakan, Kumpay,
Sarireja, Ciseuti,
Kasomalang

Lokal, Regional,
nasional

Cipancar, Cijengkol,
Sukamandi,
Dayehkolot,Cikujang

Lokal, Regional,
nasional

Cicadas,Sagalaherang,
Curugagung,
Cintamekar, Ponggang,
Talagasari.

Lokal, Regional,
nasional

Tanjungsiang

Lokal, Regional

Buniara
Kawunganten
Kawunganten,
Tanjungsiang

Lokal, Regional,
nasional

Cijambe. Gunungtua,
Tanjungwangi

Lokal, Regional,
nasional

Cirangkong,
Cibalandong
Cirangkong,
Cibalandong
Cikadu, Cijambe, Gunung
tua, Tanjungwangi

Lokal, Regional,
nasional

Kalijati Barat,

Lokal, Regional,

PENUNJANG

CIJAMBE

- Luas areal tanah
kering :
8.221 ha

Tujuan Pemasaran

PENUNJANG

- Luas areal tanah
kering :
6.341 ha
4.

Sentra/Lokasi

Domba dan Sapi
Albasiah
Agroindustri
Pasir & Batu alam

BASIS
Rambutan dan industri

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 23

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

No.

Kecamatan

Komoditi

- Luas Wilayah :
13.206 ha
- Luas areal tanah
sawah :
2.641 ha

6.

7.

PABUARAN

BASIS

- Luas Wilayah :
8.730 ha

Industri

- Luas Wilayah :
8.062 ha

Padi

- Luas areal tanah
sawah :
5.854 ha

PENUNJANG

BASIS

- Luas Wilayah :
9.534 ha

Rambutan dan Industri

Domba dan Sapi
Palawija
Agroindustri

BASIS

- Luas Wilayah :
8.176 ha

Ikan Air Tawar

- Luas areal tanah
kering :
2.799 ha

nasional

Dawuan, Jambelaer
Jambelaer, Kalijati Timur
Kalijati Barat, Tanggulun,
Kaliangsana,Dawuan

Lokal, Regional,
nasional

Karangmukti.
Kadawung,Salamjaya,
Tanjungrasa

Lokal, Regional,
nasional

Cihambulu,Salamjaya
Karangmukti, Kadawung
Siluman, Tanjungrasa

Lokal, Regional,
nasional

Jatiragas Hilir,
Rancabango, Gempolsari

Lokal, Regional,
nasional

Rancabango, Ciberes
Rancabango
Gempolsari

Lokal, Regional,
nasional

Belendung, Panyingkiran,
Purwadadi Barat,
Wanakerta

Lokal, Regional,
nasional

Wanakerta
Panyingkiran,
Purwadadi Timur,
Wanakerta, Belendung

Lokal, Regional,
nasional

Sumurgintung,
Gunungsari, Pangsor,
Belendung

Lokal, Regional,
nasional

Cihambulu, Salamjaya
Gunung Sembung
Pangsor, Gembor
Gunungsari

Lokal, Regional,
nasional

Tambakdahan, Mariuk,
Citrajaya

Lokal, Regional,
nasional

Wanajaya, Mulyasari,

Lokal, Regional,

PENUNJANG

PAGADEN

- Luas areal tanah
sawah :
5.377 ha

10.

Domba
Jamur Merang
Agroindustri

PURWADADI

- Luas areal tanah
kering :
8.227 ha
9.

Domba dan Sapi
Palawija
Agroindustri

BASIS

- Luas areal tanah
sawah :
1.307 ha

Tanggulun,
Kaliangsana,Dawuan

PENUNJANG

PATOKBEUSI

- Luas areal tanah
kering :
2.208 ha
8.

Domba & sapi
Palawija
Agroindustri

- Luas areal tanah
kering :
4.335 ha

Tujuan Pemasaran

PENUNJANG

- Luas areal tanah
kering :
10.565 ha

- Luas areal tanah
sawah :
4.395 ha

Sentra/Lokasi

PENUNJANG
Domba
Ayam
Palawija
Agroindustri

BINONG

BASIS

- Luas Wilayah :
10.556 ha

Padi

- Luas areal tanah
sawah :

PENUNJANG
Agroindustri

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 24

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

No.

Kecamatan

Komoditi

8.466 ha
- Luas areal tanah
kering :
2.090 ha
11.

PUSAKANAGARA

BASIS

- Luas Wilayah :
11.031 ha

Ikan Tangkap dan
Wisata

- Luas areal tanah
sawah :
6.600 ha

PENUNJANG

- Luas areal tanah
kering :
4.431 ha
12.

UKM
Itik/Telur Asin
Domba

LEGONKULON

BASIS

- Luas Wilayah :
8.758 ha

Ikan Tangkap

- Luas areal tanah
sawah :
5.792 ha

PENUNJANG

- Luas areal tanah
kering :
2.966 ha
13.

Jagung
Kelapa

Ikan asin
Itik/Telur Asin
Domba
Lele

BLANAKAN

BASIS

- Luas Wilayah :
9.715 ha

Ikan tangkap

- Luas areal tanah
sawah :
5.300 ha

PENUNJANG

- Luas areal tanah
kering :
4.415 ha

Ikan asin
Itik/Telur Asin
Lele

Sentra/Lokasi

Tujuan Pemasaran

Bojonegara
Karangsari, Bojongkeding
Mulyasari

nasional

Pusakaratu, Cigugur Kaler,
Rangdu, Kotasari,
Rancadaka

Lokal, Regional,
nasional

Gempol, Kalentambo
Kotasari
Cigugur Kaler, Rangdu,
Kotasari, Rancadaka

Lokal, Regional,
nasional

Pangarengan, Legon Kulon

Lokal, Regional,
nasional

Tegalurung, Mayangan
Tegalurung
Pangarengan
Tegalurung

Lokal, Regional,
nasional

Blanakan

Lokal, Regional,
nasional

Cilamaya Girang
Cilamaya Hilir
Pangarengan

Lokal, Regional,
nasional

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 25

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

KABUPATEN

SUBANG

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
( R P I J M )
KABUPATEN SUBANG
PROVINSI JAWA BARAT

Peta Potensi Ekonomi Unggulan

Gambar 2.8
Peta Potensi Ekonomi Unggulan Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 26

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

2.3 Demografi
Penduduk merupakan aspek utama dalam perencanaan, dimana perencanaan disusun
untuk kepentingan penduduk dimasa yang akan datang. Karena itu perlu dicermati secara
rasional baik dalam hal jumlah, perkembangan, kepadatan serta strukturnya.
Salah satu modal dasar pembangunan nasional selain sumber daya alam dan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah jumlah penduduk atau Sumber Daya Manusia
(SDM). Dalam pembangunan yang dibutuhkan adalah SDM yang secara kuantitas
mencukupi dan secara kualitas dapat diandalkan atau dengan kata lain SDM yang cukup
baik secara kuantitas maupun secara kualitas, maka dengan dukungan modal
pembangunan yang lain, segala program pembangunan diberbagai sektor pada wilayah
tersebut akan dapat terlaksana dengan baik.

A. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Penduduk Kabupaten Subang tahun 2006 berjumlah 1.402.134 orang, dengan komposisi
710.237 orang laki-laki dan 691.897 orang perempuan. Tingkat kepadatan di Kabupaten
Subang pada tahun 2006 mencapai 683,38 jiwa per Km2 atau 7 jiwa/ha. Sedangkan pada
tingkatan Kecamatan, Kecamatan Subang masih merupakan daerah dengan tingkat
kepadatan tertinggi yaitu 2.212,86 jiwa per Km2 (22 jiwa/ha) disusul Kecamatan Pamanukan
dengan tingkat kepadatan 1.074,74 jiwa per Km2 (11 jiwa/ha) sedangkan Kecamatan
Lengonkulon merupakan daerah yang paling rendah tingkat kepadatannya yaitu 324.11 jiwa
per Km2 (3 jiwa/ha).

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 27

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.11
Jumlah Penduduk Kabupaten Subang Tahun 2006
No

Kecamatan

Luas
(Ha)

Jumlah Penduduk
(Jiwa)

Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/Ha)

1

SAGALAHERANG

10.224

51.464

5

2

JALANCAGAK

10.305

77.251

8

3

CISALAK

10.281

52.645

5

4

TANJUNGSIANG

8.269

45.264

5

5

CIJAMBE

10.825

38.444

4

6

CIBOGO

5.427

32.096

6

7

SUBANG

5.467

120.977

22

8

KALIJATI

13.206

75.598

6

9

CIPEUNDEUY

11.434

41.356

4

10

PABUARAN

7.594

68.833

9

11

PATOKBEUSI

8.062

73.899

9

12

PURWADADI

10.534

54.463

5

13

CIKAUM

9.280

44.533

5

14

PAGADEN

8.294

81.601

10

15

CIPUNAGARA

10.073

59.091

6

16

COMPRENG

6.866

44.559

6

17

BINONG

10.556

82.116

8

18

CIASEM

11.719

103.328

9

19

PAMANUKAN

8.171

87.817

11

20

PUSAKANAGARA

10.352

78.172

8

21

LEGONKULON

8.522

27.621

3

22

BLANAKAN

9.715

61.006

6

23

KASOMALANG*

24

CIATER*

25

SERANG PANJANG*

26

DAWUAN*

27

PAGADEN BARAT*

28

TAMBAKDAHAN*

29

SUKASARI*

30

PUSAKAJAYA*
JUMLAH

205.176

1.402.134

7

TAHUN 2005

205.176

1.391.997

7

TAHUN 2004

205.176

1.379.534

7

TAHUN 2003

205.176

1.347.113

7

TAHUN 2002

205.176

1.341.129

7

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang dan Hasil Analisis
* Penambahan Kecamatan di Kabupaten Subang Pada Tahun 2008

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 28

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

B. Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk rata-rata di Kabupaten Subang pada 5 (lima) tahun terakhir
sebesar 1,10 % (Lihat Tabel 2.11).

Tabel 2.12
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Subang Tahun 2002 – 2006
URAIAN

TAHUN
2002

2003

2004

2005

2006

1.341.129

1.347.113

1.379.534

1.391.997

1,402,134

6,54

6,57

6,72

6,78

6,83

Laju Pertumbuhan
Penduduk (LPP) (%)

-

0,44

2,35

0,90

0,72

LPP Rata – Rata (%)

-

0,44

1,40

1,23

1,10

Jumlah Penduduk (Jiwa)
Kepadatan Penduduk
(Jiwa/Ha)

Sumber : Subang Dalam Angka Tahun 2006 dan Hasil Analisis

C. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Salah satu indikator yang dapat menunjukkan komposisi penduduk menurut jenis kelamin
pada suatu daerah, pada suatu waktu tertentu adalah rasio jenis kelamin (sex ratio). Rasio
jenis kelamin memperlihatkan banyaknya penduduk laki-laki per 100 penduduk
perempuan. Tahun 2006 Kabupaten Subang memiliki rasio jenis kelamin sebesar 102,65. Ini
berarti setiap 100 penduduk perempuan ada sekitar 103 penduduk lakilaki. Atau dengan
kata lain di Kabupaten Subang tahun 2006 jumlah penduduk laki-laki lebih banyak
dibandingkan dengan penduduk perempuan. Kondisi seperti ini sudah terjadi dalam kurun
waktu 3 tahun terakhir. Banyaknya perempuan menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke luar
negeri sangat mungkin mempengaruhi kondisi ini.

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 29

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.13
Jumlah Penduduk Kabupaten Subang
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2006
No.

Kecamatan

1

Jumlah Penduduk
Laki-laki

Perempuan

Jumlah

SAGALAHERANG

25.913

25.551

51.464

2

JALANCAGAK

39.454

37.797

77.251

3

CISALAK

26.911

25.734

52.645

4

TANJUNGSIANG

22.960

22.304

45.264

5

CIJAMBE

19.394

19.050

38.444

6

CIBOGO

16.327

15.769

32.096

7

SUBANG

61.408

59.569

120.977

8

KALIJATI

37.806

37.792

75.598

9

CIPEUNDEUY

20.835

20.521

41.356

10

PABUARAN

34.660

34.173

68.833

11

PATOKBEUSI

37.695

36.204

73.899

12

PURWADADI

27.386

27.077

54.463

13

CIKAUM

22.159

22.374

44.533

14

PAGADEN

40.748

40.853

81.601

15

CIPUNAGARA

29.962

29.129

59.091

16

COMPRENG

22.745

21.814

44.559

17

BINONG

42.238

39.878

82.116

18

CIASEM

52.338

50.990

103.328

19

PAMANUKAN

45.046

42.771

87.817

20

PUSAKANAGARA

39.329

38.843

78.172

21

LEGONKULON

14.195

13.426

27.621

22

BLANAKAN

30.728

30.278

61.006

JUMLAH

710.237

691.897

1.402.134

Tahun 2005

699.783

692.214

1.391.997

Tahun 2004

698.077

681.457

1.379.534

Tahun 2003

669.210

677.903

1.347.113

Tahun 2002

666.372

674.757

1.341.129

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 30

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

D. Struktur Penduduk Berdasarkan Struktur Umur
Aspek yang diamati dari struktur umur adalah rasio beban ketergantungan, yaitu suatu
ukuran untuk mengamati seberapa banyak penduduk yang termasuk usia non-produktif
menjadi beban usia produktif. Dalam kaitan ini, yang dimaksudkan dengan usia produktif
adalah penduduk yang berusia pada kelompok 15 – 64 tahun; sedangkan yang dimaksud
dengan usia non-produktif adalah penduduk dalam kelompok usi 0 – 14 tahun dan ≥ 65
tahun.
Dilihat dari komposisi kelompok umur, penduduk Kabupaten Subang pada tahun 2007
terdiri dari 24,52 % dan 7,97 % untuk usia anak-anak (0-14 tahun) dan usia tua/lansia
(≥ 65 tahun), sedangkan untuk usia produktif (15-64 tahun) adalah 67,51 %.

Tabel 2. 14
Jumlah Penduduk Kabupaten Subang Menurut Kelompok Umur
Tahun 1994 - 2007
Kelompok Umur
(Tahun)

Tahun

Jumlah

0 - 14

15 - 64

≥ 65

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1994

382.046

801.585

48.256

1.231.887

1995

356.168

815.844

65.679

1.237.691

1996

357.642

821.789

61.218

1.240.649

1997

344.301

850.658

51.200

1.246.159

1998

337.563

842.744

74.306

1.254.613

1999

322.870

884.606

67.444

1.274.920

2000

344.802

889.907

80.690

1.315.399

2001

341.613

903.335

83.573

1.328.521

2002

344.920

926.462

80.972

1.352.354

2003

351.383

948.882

70.740

1.371.005

2004

346.835

945.245

92.230

1.384.310

2005

374.025

930.852

87.120

1.391.997

2006

329.547

974.875

97.712

1.402.134

2007

348.690

960.004

113.334

1.422.028

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 31

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

E.

Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di Kabupaten Subang pada tahun 2006 yaitu
terdiri dari SD/MI sebanyak 339,518 jiwa, SLTP dan sederajat sebanyak 184,466 jiwa, SLTA
dan sederajat sebanyak 110,148 jiwa dan di atas SLTA sebanyak 135,331 jiwa. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.14.
Berdasarkan pendidikan penduduk yang telah mengenyam pendidikan sebanyak 769.463
jiwa atau 63,91 %.

Tabel 2.15
Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Ke atas
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan di Kabupaten Subang Tahun 2004 – 2006
2004
No

2005

2006

Tingkat Pendidikan
Jiwa

%

Jiwa

%

Jiwa

%

1

Tidak/Belum pernah
Sekolah dan Tidak/Belum
tamat SD

442.573

39,27

420.798

37,00

434.388

36,08

2

SD/MI

448.792

39,82

364.824

32,07

339.518

28,20

3

SLTP dan sederajat

145.745

12,93

206.481

18,15

184.466

15,32

4

SLTA dan sederajat

66.856

5,93

108.489

9,54

110.148

9,15

5

Di atas SLTA

23.108

2,05

36.831

3,24

135.331

11,24

1.127.074

100,00

1.137.423

100,00

1.203.851

100,00

JUMLAH

Sumber : Kabupaten Subang dalam angka, Tahun 2006

F.

Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk di Kabupaten Subang pada tahun 2006 sebagian besar
bergerak di sektor pertanian yaitu sebanyak 421.705 jiwa atau 43,20 %.

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 32

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.16
Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Ke atas Yang Bekerja
Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama di Kabupaten Subang Tahun 2004 – 2006
2004
No

2005

2006

Tingkat Pendidikan
Jiwa

%

Jiwa

%

Jiwa

%

351.441

57,82

233.322

40,37

421.705

43,20

1

Pertanian

2

Pertambangan & Penggalian

1.082

0,18

5.130

0,89

7.023

0,72

3

Industri Pengolahan

31.791

5,23

45.054

7,80

79.369

8,13

4

Listrik, gas & air minum

1.126

0,19

2.559

0,44

1.221

0,13

5

Bangunan/Konstruksi

23.647

3,89

37.935

6,56

32.991

3,38

6

Perdagangan, Hotel & Restoran

116.476

19,16

139.302

24,10

254.420

26,06

7

Perhubungan & Komunikasi

42.048

6,92

55.329

9,57

40.506

4,15

8

Bank & Lembaga Keuangan

3.117

0,51

4.092

0,71

1.814

0,19

9

Jasa-jasa

37.046

6,10

55.236

9,56

137.174

14,05

10

Lainnya

-

-

-

-

-

-

607.774

100,00

577.959

100,00

976.223

100,00

JUMLAH

Sumber : Kabupaten Subang dalam angka, Tahun 2006

G. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Migrasi
Pada tahun 2006 tidak terjadi transmigrasi antar kecamatan (lokal), tidak seperti halnya
tahun 2003 yang lalu, yang terjadi adalah perpindahan penduduk atau transmigrasi antar
propinsi. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang bertransmigrasi keluar Kabupaten Subang tahun
2006 tercatat ada sebanyak 30 Kepala Keluarga yang terdiri dari 120 jiwa. Daerah tujuan
transmigran adalah Propinsi Sumatera Barat 10 KK (14 Jiwa) dan Kalimantan Tengah 20 KK
(80 Jiwa).
Jika dirinci menurut asal Kecamatan, transmigran terdiri dari 16 KK (62 jiwa) asal Kecamatan
Ciasem dengan tujuan transmigrasi Propinsi Kalimatan Tengah, 6 KK (24 jiwa) asal
Kecamatan Compreng dengan tujuan Propinsi Sumatera Barat, dan 8 KK asal Kecamatan
Binong dengan tujuan Propinsi Sumatera Barat 4 KK (16 jiwa) serta 4 KK (18 jiwa) ke
Propinsi Kalimantan Tengah.

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 33

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

H. Struktur Penduduk Berdasarkan Ketenagakerjaan
Tingkat partisipasi angkatan kerja didefinisikan sebagai perbandingan antara angkatan kerja
dengan penduduk usia kerja (berusia 10 tahun keatas). Dari hasil Susenas 2005, penduduk
usia 10 tahun keatas yang bekerja di Kabupaten Subang berjumlah sebanyak 577.959 jiwa.
Lapangan pekerjaan pertanian masih merupakan sektor yang paling dominan dalam
menyerap tenaga kerja.

Tabel 2.17
Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Keatas Yang Bekerja
Berdasarkan Status Pekerjaan Utama Di Kabupaten Subang Tahun 2004 – 2006
2004
No

2005

2006

Tingkat Pendidikan
Jiwa

%

Jiwa

%

Jiwa

%

1

Berusaha sendiri tanpa
bantuan orang lain

148.596

24.45

132.690

22.96

131.690

28,75

2

Berusaha dengan dibantu
Buruh tidak tetap

162.209

26.69

129.705

22.44

17.909

3,91

3

Berusaha dengan dibantu
Buruh tetap

14.432

2.37

9.735

1.68

59,513

12,99

4

Buruh/Karyawan/Pekerja
yang dibayar

215.760

35.50

254.043

43.96

125.093

27,05

5

Pekerja tak dibayar

66.775

10.99

51.786

8.96

125.093

27,31

607.774

100.00 577.959

100.00

458.118

100,00

JUMLAH

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang ( Hasil Susenas)

I.

Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Kemiskinan

Tingkat kemiskinan di Kabupaten Subang mencapai sebesar 32,10 % dari jumlah rumah
tangga yang ada di Kabupaten Subang, dengan jumlah rumah tangga miskin adalah 131.326
yang dapat dilihat pada Tabel 2.17.

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 34

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.18
Jumlah Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Subang
Jumlah
No

Kecamatan
Kel/Desa

Jumlah Rumah
Tangga

Rumah Tangga
Miskin

%

1

Sagalaherang

13

15.315

4.036

26,35

2

Jalancagak

17

21.666

6.573

30,34

3

Cisalak

13

14.461

4.191

28,98

4

Tanjungsiang

11

13.932

3.774

27,09

5

Cijambe

8

11.128

3.799

34,14

6

Cibogo

7

8.849

2.233

25,23

7

Subang

11

32.744

8.200

25,04

8

Kalijati

16

22.517

5.206

23,12

9

Cipendeuy

7

11.512

3.035

26,36

10

Pabuaran

11

20.248

7.955

39,29

11

Patokbeusi

10

21.426

6.670

31,13

12

Purwadadi

11

15,887

3.977

25,03

13

Cikaum

9

13.378

6.015

44,96

14

Pagaden

17

25.811

8.593

33,29

15

Cipunagara

10

17.878

4.941

27,64

16

Compreng

8

12.669

3.746

29,57

17

Binong

18

26.884

10,386

38,69

18

Ciasem

10

27.331

9.235

33,79

19

Pamanukan

14

25.510

8.692

34,07

20

Pusakanegara

14

23.131

8.551

36,97

21

Legonkulon

8

8.308

3.099

37,30

22

Blanakan

9

17.612

4.941

27,64

Jumlah

253

408.157

131.326

32,10

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 35

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

Tabel 2.19
Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Subang
No

Kecamatan

Jumlah Penduduk Miskin
(Jiwa)

WILAYAH SELATAN
1

Sagalaherang

4.820

2

Jalancagak

7.491

3

Cisalak

4.892

4

Tanjungsiang

4.537

5

Cijambe

4.428

Jumlah

26.168
WILAYAH TENGAH

6

Cibogo

2.749

7

Subang

9.448

8

Kalijati

6.116

9

Pagaden

9.521

10

Binong

11.382

11

Cikaum

6.668

12

Purwadadi

4.682

13

Pabuaran

8.738

14

Cipendeuy

3.480

15

Cipunagara

5.742

16

Compreng

3.552

Jumlah

72.078
WILAYAH PANTURA

17

Pamanukan

9.646

18

Pusakanegara

9.408

19

Ciasem

9.937

20

Blanakan

8.847

21

Legonkulon

3.443

22

Patokbeusi

7.246

Jumlah

48.527

TOTAL PENDUDUK MISKIN

146.773

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 36

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

KABUPATEN

SUBANG

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
( R P I J M )
KABUPATEN SUBANG
PROVINSI JAWA BARAT

Peta Sebaran Kemiskinan

Gambar 2.9
Peta Sebaran Kemiskinan Kabupaten Subang

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 37

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

2.4 ISU STRATEGIS SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN
2.4.1 Isu Strategis Sosial
Hal-hal yang menjadi isu strategis sosial adalah :
1.

Rendahnya rata-rata lama sekolah. Angka rata-rata lama sekolah
didasarkan pada rata-rata lama sekolah penduduk di Kabupaten
Subang dengan umur 15 tahun keatas. Berdasarkan data yang ada,
rata-rata lama sekolah di Kabupaten Subang tahun 2012 adalah
7,26 tahun. Angka tersebut masih dibawah ketentuan wajib belajar
9 tahun dan dibawah angka rata-rata lama sekolah Provinsi Jawa Barat
yaitu 8,15 tahun.

2.

Fasilitas pelayanan pendidikan khususnya untuk jenjang pendidikan
pertama dan yang lebih tinggi bagi anak-anak yang berkebutuhan
khusus, cacat fisik, cacat mental dan anak-anak yang memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa belum tersedia secara merata sehingga
menyebabkan terbatas dan sulitnya masyarakat untuk mengakses
pelayanan pendidikan yang diharapkan

3.

Belum memadainya sarana kesehatan berupa puskesmas, puskesmas
pembantu

(pustu)

dan

polindes

baik

dari kualitas

maupun

kuantitasnya.
4.

Belum optimalnya kemandirian masyarakat di bidang kesehatan
ditandai dengan masih adanya masyarakat yang belum melaksanakan
pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), baik di wilayah perkotaan
maupun perdesaan.

5.

Kualitas lingkungan yang belum mendukung pola hidup bersih dan
sehat.

6.

Kurang memadainya bangunan rumah sakit umum daerah (rsud),
ditunjukkan dengan tingkat hunian yang overload mencapai 120%
dibandingkan dengan standar tingkat hunian ideal yaitu 65-80% dari
kapasitas yang tersedia (terutama untuk ruang kelas III).

Bab II Profil Kabupaten Subang

II - 38

Laporan RPIJM Kabupaten Subang

2.4.2 Isu Strategis Ekonomi
Hal-hal yang isu strategis ekonomi adalah sebagai berikut :
1. Ruas-ruas jalan kabupaten yang menghubungkan antar kecamatan
sebagian besar dalam kondisi rusak yang disebabkan karena upaya
peningkatan dan pemeliharaan jalan yang tidak seimbang dibandingkan
dengan penurunan kondisi kemantapan jalan.
2. Ruas jalan utama yang menghubungkan antara Kabupaten Subang
dengan kabupaten lain banyak yang berada dalam kondisi rusak berat.
Perbaikan terhadap kerusakan jalan tersebut tidak dapat dilakukan oleh
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Subang karena status jalan yang
merupakan kewenangan Provinsi dan Pusat (Jalan Provinsi dan Jalan
Nasional)
3. Belum

optimalnya

penataan

kawasan

permukiman

di Kabupaten Subang.
4. Masih rendahnya kualitas dan kuantitas perumahan dan kawasan
permukiman
5. Pencari kerja masih berorientasi pada lapangan kerja sektor formal.
6. Masih kurangnya pelatihan tenaga kerja di bidang industri
7. Pengembangan kewirausahaan, jaringan kerjasama dan informasi
pemasaran bagi usaha kecil menengah masih kura