BAB II - DOCRPIJM 58144e524a BAB IIBAB 2 PROFIL KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

BAB II Profil Kabupaten Lampung Timur

2.1 WILAYAH ADMINISTRASI

  Secara geografis Kabupaten Lampung Timur terletak pada koordinat 105° 15’ BT, 106° 20’ BB, 4° 37’ LS - 5° 37’ LS. Secara administratif luas wilayah Kabupaten Lampung Timur adalah

  2 5325,03 KM dan lautan yang berbatasan dalam jarak 4 mil laut dari garis pantai kearah laut lepas. Di laut Jawa terdapat pulau-pulau kecil yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Lampung Timur, yaitu pulau Segamat Besar, dan pulau Segamat Kecil. Secara geografis letak o pulau Segamat Besar dan pulau Segamat Kecil berada pada koordinat 105 41’40” Bujur o o o

  Timur hingga 105 45’30” Bujur Timur dan 5 06’40” Lintang Selatan hingga 0 40’15” Lintang Selatan dengan luas masing-masing 6 Ha dan 2 Ha. Sampai dengan 2007 Kabupaten Lampung Timur terdiri dari 24 kecamatan definitif dan 257 desa. Berdasarkan Surat Keputusan Pembentukan Desa Peraturan Daerah Lampung Timur No. 4 Tahun 2011 tentang Pembentukan 7 (tujuh) Desa di Kabupaten Lampung Timur, maka jumlah desa di Kabupaten Lampung Timur berubah menjadi 264 desa. Secara administratif sampai dengan Desember 2016 wilayah Kabupaten Lampung Timur terdiri dari 24 kecamatan definitif dan 264 desa seperti yang disajikan pada tabel berikut.

  Tabel 2-1 Wilayah Administrasi Kabupaten Lampung Timur Jumlah Luas Area No. Kecamatan Ibukota Kecamatan Desa Dusun (Ha)

  1 Metro Kibang Margototo

  7 45 7.677,83

  2 Batanghari Banar Joyo

  17 82 14.887,95

  3 Sekampung Sumber Gede

  17 85 14.834,39

  4 Marga Tiga Tanjung Harapan

  13 89 25.072,94

  5 Sekampung Udik Pugung Raharjo 15 107 33.912,45

  6 Jabung Negara Batin 15 103 26.784,54

  7 Pasir Sakti Mulyo Sari

  11 57 19.393,83

  8 Waway Karya Sumberrejo

  8 66 21.107,32

  9 Marga Sekampung Peniangan

  8 66 17.732,34

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

  23 Purbolinggo Taman Fajar

  20 Batanghari Nuban Sukaraja Nuban

  13 66 18.068,84

  21 Pekalongan Pekalongan

  12 70 10.012,81

  22 Raman Utara Kota Raman

  11 73 16.136,91

  12 59 22.203,37

  19 Bumi Agung Donomulyo

  24 Way Bungur Tambah Subur

  8 37 37.638,19 Jumlah 264 1.645 532.503,00

  Sumber : Lampung Timur dalam Angka, 2017 Secara administratif wilayah Kabupaten Lampung Timur berbatasan dengan :

  a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Putra Rumbia, Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah, serta Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang;

  c) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Bintang, Kecamatan Ketibung,

Kecamatan Palas, Kecamatan Tanjung Sari, Kecamatan Merbau Mataram, Kecamatan

Way Sulan dan Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan;

  d) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bantul dan Kecamatan Metro Selatan,

Kecamatan Metro Timur, dan Kecamatan Metro Utara, Kota Metro dan Kecamatan

Punggur serta Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah.

  7 34 7.317,47

  18 Sukadana Sukadana 20 122 75.675,50

  No. Kecamatan Ibukota Kecamatan Jumlah Luas Area (Ha) Desa Dusun

  13 Melinting Wana

  10 Labuhan Maringgai Labuhan Maringgai

  11 96 19.498,73

  11 Mataram Baru Mataram Baru

  5 45 7.956,11

  12 Bandar Sribhawono Sribhawono

  6 71 18.570,67

  7 55 13.929,74

  11 65 48.551,22

  14 Gunung Pelindung Negeri Agung

  7 37 7.852,25

  15 Way Jepara Braja Sakti

  16 74 22.926,92

  16 Braja Selebah Braja Hajosari

  7 41 24.760,68

  17 Labuhan Ratu Labuhan Ratu

b) Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa;

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

  II-

  3 Gambar 2.1 Peta Orientasi Kabupaten Lampung Timur

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

  II-

  4 Gambar 2.2 Peta Administrasi Kabupaten Lampung Timur

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

2.2 POTENSI WILAYAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

2.2.1 Topografi

  1. Metro Kibang - 987,17 6.690,83 - 7.678

  14. Gunung Pelindung 3.430,54 585,86 3.835,60 - 7.852

  Tabel 2-2 Kemiringan Lahan Kabupaten Lampung Timur No. Kecamatan Luasan (Ha) Jumlah 0-3% (datar) 3-8% (landai) 8-15% (bergelombang) 15-30% (berbukit)

  23. Purbolinggo - 22.137,20 65,80 - 22.203

  22. Raman Utara 120,54 15.642,22 374,24 - 16.137

  21. Pekalongan - 6.917,30 3.095,70 - 10.013

  20. Batanghari Nuban - 11.940,17 5.734,27 394,57 18.069

  19. Bumi Agung - 5.627,97 1.689,03 - 7.317

  18. Sukadana - 36.978,82 35.069,35 3.627,83 75.676

  17. Labuhan Ratu - 3.955,15 44.582,64 13,21 48.551

  16. Braja Selebah 8.290,69 83,15 16.387,16 - 24.761

  15. Way Jepara 6.551,00 3.637,90 12.738,10 - 22.927

  13. Melinting 1.681,87 1.065,54 9.740,65 1.441,94 13.930

  2. Batanghari 1.459,82 8.297,18 5.131,00 - 14.888

  Pada umumnya wilayah Lampung Timur merupakan daerah yang datar dengan sebagian besar wilayahnya (243.669,80 hektar; 45,76 %) berada pada ketinggian 25-55 meter di atas permukaan laut (mdpl), kecuali Kecamatan Pasir Sakti, Braja Selebah, dan Bumi Agung yang hanya berada pada ketinggian 0-25 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Labuhan Ratu merupakan kecamatan yang paling luas pada ketinggian 25-55 mdpl mencapai 28.150,66 hektar atau setara dengan 11,55 % dari total luas area ketinggian 25-55 mdpl, sedangkan luasan terendah terdapat pada Kecamatan Waway Karya yaitu 143,68 hektar atau 0,06%. Peta topografi dapat dilihat pada Gambar berikut. Berdasarkan tabel sebaran tingkat kemiringan lahan, wilayah Kabupaten Lampung Timur didominasi oleh kelas lereng 3 atau bergelombang dengan kemiringan lereng 8-15 % yaitu seluas 40 % dari luas keseluruhan kabupaten, wilayah landai sebesar 37,23 %, wilayah datar seluas 18,15 % dan wilayah berbukit yaitu seluas 16.039,32 Ha atau 4,62 % dari total luas kabupaten. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut.

  11. Mataram Baru 4.139,34 1.947,73 1.835,46 33,47 7.956

  10. Labuhan Maringgai 15.376,42 1.055,45 1.783,33 1.283,80 19.499

  9. Marga Sekampung 1.950,94 6.324,17 7.672,52 1.784,37 17.732

  8. Waway Karya 5.004,34 12.916,44 3.186,22 - 21.107

  7. Pasir Sakti 19.394,00 - - - 19.394

  6. Jabung 13.422,29 10.506,23 2.779,30 77,18 26.785

  5. Sekampung Udik 3.227,24 20.813,20 6.979,62 2.891,94 33.912

  4. Marga Tiga 1.677,69 8.946,66 13.638,79 809,86 25.073

  3. Sekampung 1.410,08 4.443,04 8.980,88 - 14.834

  12. Bandar Sribhawono 1.767,59 1.090,58 12.031,67 3.681,16 18.571

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

  No. Kecamatan Luasan (Ha) Jumlah 0-3% (datar) 3-8% (landai) 8-15% (bergelombang) 15-30% (berbukit)

  24. Way Bungur 7.722,59 13.335,99 16.579,42 - 37.638

  Jumlah 96.626,99 198.247,95 213.910,74 16.039,32 532.503 Sumber : RTRW Lampung Timur 2011-2031

  Kondisi Topografi wilayah Kabupaten Lampung Timur dibagi dalam 5 (lima) satuan topografi, yakni :

  1. Daerah berbukit sampai bergunung, terdapat di Kecamatan Jabung dan Sukadana dengan ketinggian rata-rata 1600 meter d.p.l

  2. Daerah berombak sampai bergelombang, yang dicirikan oleh bukit-bukit sempit,

dengan kemiringan antara 8 % hingga 15 % dan ketinggian antara 300 meter sampai 500

meter d.p.l

  3. Daerah dataran alluvial, mencakup kawasan yang cukup luas meliputi Lampung Timur

hingga mendekati pantai Timur, juga merupakan bagian hilir dari Way Seputih dan Way

Pangubuan. Ketinggian kawasan ini berkisar antara 25 hingga 75 meter d.p.l dengan

kemiringan 0% hingga 3%.

  4. Dataran rawa pasang surut di sepanjang pantai Timur dengan ketinggian 0.5 hingga 1 meter d.p.l

5. Daerah aliran sungai, yaitu Seputih, Sekampung, dan Way Jepara

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

  II-

  7 Gambar 2.3 Peta Kemiringan Lahan Kabupaten Lampung Timur

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

2.2.2 Geohidrologi

  Sumber pemenuhan kebutuhan akan air bersih maupun untuk keperluan irigasi lahan pertanian di Kabupaten Lampung Timur, mencakup air permukaan berupa sungai dan sumber mata air. Keadaan hidrologi wilayah Kabupaten Lampung Timur dicirikan dengan adanya air permukaan berupa sungai dan anak sungainya, serta adanya air tanah yaitu berupa pemanfaatan sumur-sumur timba, sumur pompa dan sebagainya. Iklim, geofisik, vegetasi merupakan fungsi hidrologi suatu wilayah, artinya ikut menentukan perilaku air di suatu wilayah yang menampungnya. Batas Daerah Aliran Sungai ditunjukkan oleh garis kontur, yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama, sedangkan pola aliran ditunjukkan oleh topografi atau bentuk permukaan bumi. Dengan pola aliran dan bentuk lahan dapat dilakukan analisa tipe drainase dan distribusi wilayah tangkapan air. Batas daerah aliran dapat ditarik melalui batas pinggir atau punggung bukit pada suatu sistem sungai. 1) Air Permukaan (DAS)

Secara umum, kondisi sistem hidrologi di suatu daerah dapat ditinjau dari kajian Daerah

  

Aliran Sungai (DAS). DAS merupakan suatu bentang alam yang dibatasi oleh pemisah

alami berupa topografi perbukitan/pegunungan dan berfungsi mengumpulkan,

menyimpan dan mengalirkan air, sedimen dan unsur hara ke sungai utama yang

akhirnya bermuara pada satu outlet tunggal. Di Kabupaten Lampung Timur terdapat 37

sungai dan 2 (dua) DAS. Namun wilayah kabupaten Lampung Timur merupakan

penerima, sedangkan hulu sungai berada di kabupaten lain.

  

Karakter hidrologi wilayah Kabupaten Lampung Timur ditunjukkan oleh pola

hidrologi/drainase wilayah. Pola aliran drainase menunjukkan arah aliran yang masing-

masing menuju ke sungai-sungai utama yang melintasi dan di sekitar wilayah

Kabupaten Lampung Timur, yang selanjutnya dapat disebut sebagai sistem

hidrologi/drainase wilayah. Sungai utama yang melalui Kabupaten Lampung Timur

adalah Way Sekampung dan Way Seputih dengan anak sungainya yang tersebar di

beberapa kecamatan yang sebagian besar sepanjang tahunnya terus menerus mengalir

ke arah Timur.

  Pola aliran sungai yang terdapat di Kabupaten Lampung Timur antara lain: a) Pola aliran dendritik, yaitu pola aliran berbentuk seperti pohon.

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

  

b) Pola aliran trellis, yaitu pola aliran pada beberapa sungai yang mendapat

tambahan air dari anak sungainya, di mana arah alirannya tegak lurus pada sungai tersebut.

  Pola aliran dendritik

  Pola aliran trellis

Gambar 2.4 Pola Aliran Sungai di Kabupaten Lampung Timur

  2) Air Tanah

Air tanah berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tanah. Volumenya tergantung

pada: a) jumlah curah hujan.

  b) lama curah hujan.

  c) tingkat curah hujan.

  d) lereng daratan.

  e) derajat permeabilitas, yaitu ukuran kemampuan bahan untuk ditembus air.

  f) porositas, yaitu persen volume ruang suatu bahan yang kosong.

  g) penutupan vegetasi dipermukaan bumi. Klasifikasi air tanah dibedakan menjadi zona penjenuhan dan zona aerasi. Air hujan yang merembes ke bawah akhirnya mencapai zona penjenuhan, yaitu zona dimana semua pori- pori batuan berisi air. Batas zona penjenuhan disebut meja air atau muka air tanah. Zona tak jenuh di atas meja air dinamakan zona aerasi yaitu zona dimana pori-pori tanah hanya sebagian atau bahkan tidak terisi air. Sumur artesis terjadi ketika aquifer (suatu lapisan batuan dimana air tanah dapat bergerak) yang berpangkal dari tempat yang tinggi berada di antara dua lapisan batuan kedap air yang miring. Jika dilakukan pengeboran pada tempat

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur yang rendah, perbedaan ketinggian pangkal aquifer ini menyebabkan terjadi beda potensial yang besar, yang dapat mendorong air memancar keluar dengan kuat.

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

  II-

  11 Gambar 2.5 Peta Cekungan Air Tanah Kabupaten Lampung Timur

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

2.2.3 Geologi

  Formasi Terbanggi : batu pasir dengan sisipan batu lempung

  

Formasi ini seluas 173.181,19 hektar (32,52% luas wilayah) berarti bahwa batuan

  2. Batuan gunung api (Formasi Lampung) yang terbentuk dari endapan gunung api

(Qhw), tufa Lampung (Qlv), dan andesit tua (Tov). Formasi batuan gunung api ini seluas

122.405,34 hektar (22,98% luas wilayah), meliputi hampir seluruh daerah Kabupaten

Lampung Timur dimulai dari bagian Barat hingga Timur berbatasan dengan endapan

holosen. Luas terbesar terdapat pada Kecamatan Labuhan Ratu yakni 33.340,90 hektar

dan luas terkecil pada Kecamatan Raman Utara (22,26 hektar).

  

Karakteristik geologi ini sebagian besar terdapat di Kecamatan Pasir Sakti (18.869,23

hektar) yang berada di daerah pesisir dan muara sungai.

  Endapan permukaan (aluvium) seluas 73.470,58 hektar (13,79% luas wilayah) yang

terdiri dari dataran rawa pasang surut yang terbentuk dari sedimen holosen yang

mengandung liat marine, endapan sungai dan rawa serta endapan pasir pantai.

  Sumber : RTRW Lampung Timur 2011-2031 Struktur geologi penyusun lapisan batuan di Kabupaten Lampung Timur didominasi oleh batuan sedimen. Berdasarkan struktur geologinya Kabupaten Lampung Timur dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu: 1.

  Formasi Lampung : tuffa berbatu apung, tuffa riolotik, batu lempung tufaan, dan batu pasir tufaan

  (Qti)

  Batuan Tersier (Qpt)

  Seluruh wilayah Kabupaten Lampung Timur berbentuk bentang alam rendah dan menggelombang lemah. Bentang alam datar, khususnya daerah sungai-sungai bermeander, sesuai untuk endapan aluvium kuarter. Daerah bertimbulan rendah rendah sampai sedang, dengan bukit bukit bulat menggelombang sesuai untuk satuan sedimen yang berumur tersier dan kuarter.

  Endapan Rawa: pasir, lanau, lumpur, lempung, mengandung sisa tanaman

  (Qs)

  Pasir Kuarsa : pasir kuarsa halus

  (Qak)

  Basalt Sukadana : basal berongga

  (Qbs)

  Alluvium : bongkah, kerikil, pasir, tanah, lumpur, dan lempung

  Tabel 2-3 Susunan Stratigrafi Wilayah Kabupaten Lampung Timur Batuan Kuarter (Qai)

3. Batuan sedimen (Formasi Terbanggi) yang terdiri dari batuan gamping koral (Qg), formasi Telisa (Tmtp), sebagian besar formasi Baturaja (Tmbg) dan formasi Lingsing (Kls).

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

sedimen banyak terdapat di sebagian besar di bagian Utara dan sedikit Selatan, dengan

dominasinya terdapat di Kecamatan Way Bungur (37.638 hektar).

  4. Batuan beku (Basalt Sukadana) yang terbentuk dari basalt Sukadana (Qb), batuan

terobosan miosen seperti granit (Tmgr) dan granodiorit (Tmgd). Formasi batuan beku

Kabupaten Lampung Timur seluas 163.445,9 hektar (30.69% luas wilayah), yang artinya

hampir seluruh wilayah kabupaten secara geologi batuan penyusunnya adalah Basal

Sukadana, dengan luas terbesar terdapat di Kecamatan Sukadana (27.528,42 hektar) dan

luasan terkecil terdapat di Kecamatan Waway Karya (75,77hektar).

  Untuk data tentang endapan mineral di Kabupaten Lampung Timur belum tersedia dengan lengkap, sehingga potensi dari endapan bahan tambang tersebut belum diketahui dengan pasti. Dari literatur dan Peta Geologi Daerah Kabupaten Lampung Timur dapat diidentifikasi bahan-bahan tambang sebagai berikut : a) Minyak Bumi Minyak bumi yang terdapat dalam lapisan Palembang-bed berakumulasi sebagai lanjutan dari endapan minyak bumi di sekitar Palembang, yakni di sebelah Timur Laut Propinsi Lampung, Mesuji, Menggala, Kotabumi, dan Sukadana. Penyelidikan yang dilakukan oleh Pertamina belum memastikan besaran potensi minyak bumi serta kemungkinan terdapatnya sumber di lepas pantai Timur lampung.

  b) Mineral Besi Berakumulasi dengan mineral-mineral dari basal Sukadana akibat proses hidrotermal pada bagian kontak plateau basal Sukadana, terdapat di Kecamatan Sukadana sebelah Timur dan dekat Labuhan Maringgai.

  c) Pasir Kuarsa Terdapat di wilayah Jabung, Pasir Sakti, Labuhan Maringgai dan Way Jepara d) Sirtu

Terdapat di Kecamatan Way Jepara, Purbolinggo, Sukadana, Sekampung, dan Labuhan

  Maringgai

  e) Bahan Bangunan Basal

Terdapat di Sukadana, Gedong Dalam, Sekampung, Negeri Jemanten, Way Jepara,

Labuhan Maringgai, Mataram Baru, dan Jabung.

2.2.4 Klimatologi

  Sebagaimana daerah tropis lainnya, Kabupaten Lampung Timur hanya mengenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Iklim di daerah Kabupaten Lampung Timur

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur berdasarkan Smith dan Ferguson termasuk dalam kategori iklim B, yang dicirikan dengan adanya bulan basah selama 6 bulan yaitu pada bulan Desember hingga Juni dengan temperatur udara rata-rata mencapai 24ºC – 34ºC.

  Angin berhembus dari arah Selatan selama bulan Mei sampai September, dan dari arah yang berlawanan selama bulan November sampai Maret. Gelombang besar di Pantai Timur terjadi pada bulan Juni-November. Tinggi gelombang berkisar antara 0,50 - 1,00 meter. Curah hujan tahunan rata-rata di Kabupaten Lampung Timur berkisar antara 2.000-3.000 mm. Curah hujan 2.000 – 2.500 mm pertahun terjadi di Kecamatan Jabung bagian selatan, Sekampung Udik, Marga Tiga, Way Jepara, bagian selatan Kecamatan Sukadana, Raman Utara, dan Purbolinggo; sedang curah hujan sebesar 2.500-3.000 mm pertahun terjadi di sebagian besar Kecamatan Jabung, Kecamatan Labuhan Maringgai, Metro Kibang, Batanghari, Pekalongan, Sekampung, Sukadana, dan bagian utara Kecamatan Raman Utara.

  Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) 5 Juni 2008

Gambar 2.6 Arah Angin di Kabupaten Lampung Timur

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

  Tabel 2-4 Jumlah Curah Hujan Menurut Bulan Bulan Curah hujan (mm) Sukadana Sekampung Udik Jabung Bendungan Garongan (Pekalongan) Gantiwarno (Pekalongan) Rata- Rata

  Januari 169,0 136,0 125,0 171,0 206,6 161,5 Februari 419,1 361,0 206,0 237,0 303,4 305,3 Maret 267,6 301,0 119,0 520,0 373,0 316,1 April 152,7 265,0 145,0 348,0 403,0 262,7 Mei 117,9 141,0 229,0 68,0 78,5 126,9 Juni 59,5 84,0 166,0 85,0 97,2 98,3 Juli 122,1 97,0 134,0 71,0 91,5 103,1 Agustus 60,7 51,0 92,0 124,0 63,0 78,1 September 359,9 148,0 87,0 228,0 234,6 211,5 Oktober 340,8 198,0 89,0 311,0 366,4 261,0 Nopember 215,3 134,0 230,0 254,0 200,7 206,8 Desember 323,2 112,0 22,0 286,0 262,5 201,1

  Sumber : Kabupaten Lampung Timur dalam Angka, 2017 Lama penyinaran matahari menunjukkan banyaknya hari yang mendapatkan penyinaran matahari pada tiap bulannya. Rata-rata intensitas curah hujan di Kabupaten Lampung Timur selama 2016 berkisar 194,4 mm hal ini berarti efektifitas lama penyinaran yang terjadi di Kabupaten Lampung Timur berkisar 6-15 hari tiap bulannya. Pada 2016, intensitas curah hujan terendah terjadi pada bulan Oktober dan tertinggi pada bulan Maret. Intensitas curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret tahun 2016 sebesar 316,1 mm. Sebaliknya pada bulan Januari 2016 intensitas curah hujan pada bulan Oktober berada pada titik terendah yaitu 261,0 mm. Peta curah hujan dapat dilihat pada Gambar 2.7.

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

  II-

  16 Gambar 2.7 Peta Curah Hujan Kabupaten Lampung Timur

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur Di sekitar equator juga terjadi angin pasat, yaitu angin yang berhembus ke arah ekuator.

  Disebut angin pasat Timur Laut yaitu angin yang berhembus dari arah Timur Laut menuju equator, angin ini berada di belahan bumi bagian Utara dan angin pasat Tenggara yaitu angin yang berhembus dari arah Tenggara menuju equator, berada di belahan bumi bagian Selatan.

  Gerakan angin pasat ini tidak lepas dari pengaruh gaya coriolis, yaitu gaya yang membelokkan arah angin akibat putaran rotasi bumi. Di mana angin di belahan bumi bagian Utara akan dibelokkan ke kanan dan angin di belahan bumi bagian Selatan akan dibelokkan ke kiri.

  Dilihat dari letak Lampung Timur, terlihat bahwa posisi Lampung Timur berada di bagian Selatan equator, sehingga lebih terpengaruh oleh belahan bumi bagian Selatan. Tapi Lampung Timur juga terpengaruh oleh musim yang terjadi, yaitu tekanan udaranya dimana akan berpengaruh juga terhadap curah hujan. Dari Gambar dapat diketahui arah angin menuju arah Barat Laut, berasal dari Tenggara. Setelah mendekati equator angin dibelokkan ke kiri menuju Barat Daya. Angin yang berhembus di atas perairan Lampung Timur berkecepatan rata-rata 3 hingga 4 knots. Curah hujan di Kabupaten Lampung Timur memiliki curah hujan yang lebih kecil daripada Lampung bagian Barat, hal ini terjadi karena pendugaan pengaruh dari laut Natuna. Terutama di Labuhan Maringgai yang mendapat curah hujan yang kecil, diduga akibat terlindung di belakang pulau Bangka.

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

  II-

  18 Gambar 2.8 Peta Geologi Kabupaten Lampung Timur

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

2.3 DEMOGRAFI DAN URBANISASI

  Salah satu masalah penting yang perlu diperhatikan dalam proses pembangunan didaerah adalah adalah problematika demografis yang menyangkut 3 (tiga) hal pokok yakni, a) Jumlah Penduduk

  b) Komposisi Pendudduk di suatu daerah, dan c) Penyebarannya di masing masing wilayah administratif.

  Besarnya jumlah penduduk dalam suatu wilayah terutama untuk wilayah yang mempunyai kepadatan tinggi ditambah dengan persebaran penduduknya yang tidak merata akan menimbulkan permasalahan yang cukup kompleks, karena pada dasarnya semua kegiatan baik kegiatan perekonomian, kebudayaan, sosial dan lain sebagainya akan melibatkan penduduk.

  Perilaku penduduk dalam kegiatan sehari-hari diberbagai lapisan sosial turut memberikan tekanan terhadap lingkungan yang akan memunculkan efek negatif maupun positif. Dengan demikian perlu adanya pengendalian baik terhadap jumlah, komposisi dan persebarannya, hal ini sebagai upaya untuk mendukung kelancaran proses pembangunan di daerah.

2.3.1 Struktur Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

  Struktur penduduk berdasarkan umur merupakan gambaran komposisi penduduk yang akan menunjukkan besaran jumlah penduduk yang tergolong dalam usia produktif dan jumlah penduduk yang tergolong usia non produktif di kabupaten/Kota Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2016 jumlah penduduk usia produktif di Kabupaten Lampung Timur mencapai 66,67% dari total jumlah penduduk, sedangkan jumlah penduduk yang tergolong usia non produktif adalah sebesar 33,33% berarti jumlah penduduk usia produktif adalah 678.998 jiwa sedangkan usia non produktif adalah 339.426 jiwa.

  Struktur penduduk berdasarkan umur di Kabupaten Lampung Timur Pada Tahun 2016 disajikan pada Tabel di bawah ini.

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

  9. Marga Sekampung 13.749 12.908 26.567 106,52

  19. Bumi Agung 9.005 8.916 17.921 101,00

  18. Sukadana 35.519 33.462 68.981 106,15

  17. Labuhan Ratu 23.193 21.667 44.860 107,04

  16. Braja Selebah 12.003 11.265 23.268 106,55

  15. Way Jepara 28.620 27.024 55.644 105,91

  14. Gunung Pelindung 11.053 10.493 21.546 105,34

  13. Melinting 13.294 12.396 25.690 107,24

  12. Bandar Sribawono 25.433 24.025 49.458 105,86

  11. Mataram Baru 14.544 13.910 28.454 104,56

  10. Labuhan Maringgai 36.897 34.493 71.390 106,97

  8. Waway Karya 16.073 16.208 33.056 103,95

  Tabel 2-5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur di Kabupaten Lampung Timur Tahun 2016 Kelompok Umur Jumlah Penduduk (jiwa) Laki-Laki Perempuan Jumlah

  7. Pasir Sakti 19.033 18.084 37.117 105,25

  6. Jabung 26.073 24.683 50.756 105,63

  5. Sekampung Udik 37.287 35.606 72.893 104,72

  4. Marga Tiga 23.541 22.272 45.813 105,70

  3. Sekampung 32.225 31.410 63.635 102,59

  2. Batanghari 30.000 29.874 59.874 100,42

  1. Metro Kibang 11.750 11.342 23.092 103,60

  Tabel 2-6 Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Lampung Timur Tahun 2016 No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa) Total (Jiwa) Sex Ratio Laki - Laki Perempuan

  Struktur penduduk suatu daerah menurut jenis kelamin atau gender secara umum memberikan peluang dan kesempatan yang sama bagi laki – laki dan wanita untuk berperan dalam pelaksanaan pembangunan. Struktur penduduk Kabupaten Lampung Timur jenis kelamin dapat dilihat pada sebagai berikut.

  Jumlah 520.814 497.610 1.018.424 Sumber : Kabupaten Lampung Timur Dalam Angka, 2017

  0 – 4 47.382 45.512 92.894 5 – 9 48.404 45.831 94.235 10 – 14 45.799 43.189 88.988 15 – 19 42.855 39.030 81.885 20 – 24 37.672 35.127 72.799 25 – 29 38.982 37.865 76.793 30 – 34 41.619 40.836 82.455 35 – 39 43.133 40.517 83.650 40 – 44 38.320 36.084 74.404 45 – 49 33.065 32.450 65.515 50 – 54 27.869 28.825 56.694 55 – 59 25.264 24.040 49.304 60 - 64 18.871 16.628 35.499 65 + 31.633 31.676 63.309

  20. Batanghari Nuban 22.456 21.529 43.985 104,31

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

  No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa) Total (Jiwa) Sex Ratio Laki - Laki Perempuan

  21. Pekalongan 25.061 24.200 49.261 103,56

  22. Raman Utara 19.076 18.379 37.455 105,79

  23. Purbolinggo 21.977 21.597 43.574 101,76

  24. Way Bungur 12.177 11.867 24.044 102,61 Jumlah 520.814 497.610

  1.018.42

  4 104,66 Sumber : Kabupaten Lampung Timur Dalam Angka, 2017

2.3.2 Persebaran Penduduk

  2 tertinggi yaitu 492 per Km

  Labuhan Maringgai 194,99 11 366

  92

  11

  17 Labuhan Ratu Labuhan Ratu 485,51

  94

  7

  16 Braja Selebah Braja Harjosari 247,61

  15 Way Jepara Braja Sakti 229,27 16 243

  14 Gunung Pelindung Negeri Agung 78,52 7 274

  13 Melinting Wana 139,30 7 184

  Sribhawono 185,71 6 266

  12 Bandar Sribhawono

  11 Mataram Baru Mataram Baru 79,56 5 358

  10 Labuhan Maringgai

  2 , sedangkan kecamatan terluas adalah Kecamatan Sukadana dengan luas 756,76 km

  9 Marga Sekampung Peniangan 177,32 8 150

  8 Waway Karya Sumber Rejo 211,07 8 157

  7 Pasir Sakti Mulyo Sari 193,94 11 191

  Pemerintah daerah telah melakukan pemekaran kecamatan berdasarkan pertimbangan geografis dan aspirasi masyarakat yang dimaksudkan untuk mendekatkan dan meningkatkan pelayanan publik. Pada tahun 2016 jumlah kecamatan di Kabupaten Lampung Timur sebanyak 24 kecamatan dengan 264 Desa. Kecamatan Batanghari, Kecamatan Sekampung dan Kecamatan Sukadana merupakan kecamatan dengan jumlah desa terbanyak dibandingkan dengan kecamatan lain. Kecamatan Pekalongan merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk per Km

  5 Sekampung Udik Pugung Raharjo 339,12 15 215

  4 Marga Tiga Tanjung Harapan 250,73 13 183

  3 Sekampung Sumbergede 148,34 17 429

  2 Batang Hari Banarjoyo 148,88 17 402

  1 Metro Kibang Margototo 76,78 7 301

  Tabel 2-7 Distribusi dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan No Kecamatan Ibu Kota Luas wilayah (Km 2 ) Jumlah Desa Kepadatan Penduduk per Km 2

  2 pada setiap kecamatan diuraikan pada tabel berikut.

  2 atau 14,21 % dari luas Kabupaten Lampung Timur. Persebaran penduduk berdasarkan jumlah desa dan kepadatan penduduk per Km

  6 Jabung Negara Batin 267,84 15 189

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

  Luas Kepadatan Jumlah No Kecamatan Ibu Kota wilayah Penduduk per 2 Desa 2 (Km ) Km

  18 Sukadana Sukadana 756,76

  20

  91

  19 Bumi Agung Dono Mulyo 73,17 7 245

  20 Batang Hari Nuban Sukaraja Nuban 180,69 13 243

  21 Pekalongan Pekalongan 100,13 12 492

  22 Raman Utara Kota Raman 161,37 11 232

  23 Purbolinggo Taman Fajar 222,03 12 196

  24 Way Bungur Tambah Subur 376,38

  8

  64

  191 Jumlah 5325,02 264 Sumber: Lampung Timur Dalam Angka, 2017

  2.3.3 Persentase Penduduk di atas Garis Kemiskinan Garis kemiskinan di Kabupaten Lampung Timur pada tahun adalah 301.765 rupiah. Jumlah penduduk miskin yang tercatat sekitar 172,61 ribu jiwa (16,98 persen). Terjadi sedikit peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 2,5 ribu jiwa atau sekitar 0,07 persen. Dilihat dari perkembangan jumlah garis kemiskinan di Kabupaten Lampung Timur dari tahun 2011 – 2016 maka tingkat jumlah penduduk yang masuk dalam kategori miskin terendah pada tahun 2015 sebesar 170,11 ribu jiwa (16,91 persen) dan jumlah penduduk miskin tertinggi berada pada tahun 2011 sekitar 189,46 ribu jiwa (19,66 persen).

  Tabel 2-8 Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin Penduduk Miskin Garis Tahun Kemiskinan Jumlah Persentase (rupiah) (ribu) (%)

  2011 257.284 189,46 19,66 2012 273.574 182,21 18,59 2013 291.405 172,21 17,38 2014 301.339 170,73 17,05 2015 307.944 170,11 16,91 2016 331.765 172,61 16,98

  Sumber : Lampung Timur Dalam Angka 2017

  2.3.4 Laju Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk diyakini dapat menjadi modal pembangunan daerah (manpower), apabila kualitasnya baik sebaliknya akan menjadi beban atau penghambat pembangunan daerah (barrier) apabila kualitasnya tidak memadai.

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

  10 Labuhan Maringgai 65.974 70.551 71.390 8,21 1,19

  21 Pekalongan 45.366 48.653 49.261 8,59 1,25

  20 Batang Hari Nuban 41.125 43.552 43.985 6,95 0,99

  19 Bumi Agung 16.984 17.785 17.921 5,52 0,76

  18 Sukadana 64.304 68.270 68.981 7,27 1,04

  17 Labuhan Ratu 41.526 44.344 44.860 8,03 1,16

  16 Braja Selebah 21.803 23.047 23.268 6,72 0,96

  15 Way Jepara 51.249 54.958 55.644 8,58 1,25

  14 Gunung Pelindung 21.106 21.500 21.546 2,08 0,21

  13 Melinting 24.700 25.557 25.690 4,01 0,52

  12 Bandar Sribhawono 46.282 48.978 49.458 6,86 0,98

  11 Mataram Baru 26.756 28.202 28.454 6,35 0,89

  9 Marga Sekampung 26.102 26.599 26.657 2,13 0,22

  Penduduk Kabupaten Lampung Timur sampai dengan tahun 2016 tercatat sejumlah 1.018.424 Jiwa yang terdiri dari 520.814 Laki-laki dan 497.610 Jiwa Perempuan. Angka ini menempatkan Kabupaten Lampung Timur peringkat ketiga di Propinsi Lampung dalam hal jumlah setelah Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Lampung Tengah.

  8 Waway Karya 34.514 33.338 33.056 -4.22 -0,85

  7 Pasir Sakti 34.524 36.720 37.117 7,51 1,08

  6 Jabung 46.711 50.124 50.756 8,66 1,26

  5 Sekampung Udik 68.262 72.197 72.893 6,78 0,96

  4 Marga Tiga 43.525 45.484 45.813 5,26 0,72

  3 Sekampung 60.008 63.099 63.635 6,04 0,85

  2 Batang Hari 54.797 59.074 59.874 9,27 1,35

  1 Metro Kibang 20.786 22.720 23.092 11,09 1,64

  Tabel 2-9 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk No Kecamatan Jumlah Penduduk (ribu) Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun 2010 2015 2016 2010-2016 2015-2016

  Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Lampung Timur pada periode 2010 sampai dengan awal tahun 2016 terjadi peningkatan sebesar 6,68 persen atau sekitar 63.730 jiwa. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Lampung Timur tahun 2015, penduduk di Kabupaten Lampung Timur megalami pertumbuhan sebesar 0,95 persen. Data jumlah penduduk dan pertambahan penduduk Kabupaten Lampung Timur sebagai berikut.

  Dengan jumlah penduduk tersebut persebarannya di Kabupaten Lampung Timur tidak merata. Tingkat perkembangan suatu wilayah administratif sangat berpengaruh terhadap persebaran dan kepadatan penduduk. Wilayah yang sudah maju umumnya memiliki jumlah penduduk lebih besar dibanding wilayah yang sedang tumbuh.

  22 Raman Utara 35.865 37.234 37.455 4,43 0,59

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

  Laju Pertumbuhan Jumlah Penduduk (ribu) No Kecamatan Penduduk per Tahun 2010 2015 2016 2010-2016 2015-2016

  23 Purbolinggo 40.290 43.065 43.574 8,15 1,18

  24 Way Bungur 22.135 23.746 24.044 8,62 1,25

  6,68 0,95

954.694 1.008.797 1.018.424

  Sumber : Kabupaten Lampung Timur Dalam Angka, 2017

2.3.5 Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

  Kualitas sumber daya manusia memegang peran sentral dalam pembangunan daerah. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia ini adalah bidang pendidikan. Tingginya jenjang pendidikan yang di tamatkan oleh sebagian besar penduduk dapat menggambarkan tingginya tingkat kualitas sumber daya manusia yang ada. Pendidikan sendiri tidak hanya diberikan melalui jalur sekolah (formal) tetapi juga dapat diberikan memalui jalur luar sekolah (informal). Penilaian terhdap kualitas sumber daya manusia yang ada di suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh sebagian besar penduduk.

  Rendahnya rata-rata tingkat pendidikan penduduk dapat dijadikan indikator rendahnya kualitas sumber daya manusia yang ada. Seseorang dikatakan tamat dari suatu jenjang pendidikan apabila telah selesai mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi yang ada di jenjang sekolah tersebut dengan mendapatkan ijazah atau Surat Tanda Tamat Belajar (STTB).

  Sejalan dengan hal tersebut kualitas pendidikan di Kabupaten Lampung Timur lambat-laun memperlihatkan kemajuan. Indikator mengenai hal tersebut hampir pada semua jenjang pendidikan dasar dan menengah, penduduk usia 15 tahun ke atas di Kabupaten Lampung Timur yang berhasil menamatkan pendidikannya relatif mengalami peningkatan khususnya dalam empat tahun terakhir. Berikut adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas menurut ijazah tertinggi yang dimiliki dan banyaknya jumlah sekolah, guru dan murid di Kabupaten Lampung Timur yang akan disajikan dalam Tabel berikut.

  Tabel 2-10 Jumlah Penduduk Usia 15 tahun Keatas Berdasar Daftar Pencari Kerja Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2016 Jumlah Penduduk (Jiwa)

  No Tingkat Pendidikan

  Laki-Laki Perempuan Jumlah

  1. Tidak/Belum Tamat SD

  2. SD/MI

  3. SMTP sederajat

  11

  23

  34

  4. SMTA sederajat 250 189 439

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur

  Jumlah Penduduk (Jiwa)

  No Tingkat Pendidikan

  Laki-Laki Perempuan Jumlah

  5. Diploma I/II/III

  58 79 137

  6. Diploma IV / Sarjana

  43

  16

  59 Jumlah Tahun 2013 362 307 669

  Sumber : Kabupaten Lampung Timur dalam Angka, 2017 Tabel 2-11 Banyaknya Sekolah, Kelas, Guru dan Murid Di Kabupaten Lampung Timur Tahun 2016

  Rasio No. Jenis sekolah Sekolah Murid Guru Murid-

  Guru

  1. Ssekolah Dasar (SD) 563 93.544 6.422

  15

  2. Madrasah Ibtidaiyah (MI) 117 16.418 1.367

  13 Sekolah Menengah Pertama

  15 3. 166 37.558 2.545

  (SMP)

  4. Madrasah Tsanawiyah (MTs) 91 14.451 1.663

  9

  5. Sekolah Menengah Atas (SMA) 46 14.846 1.040

  15 Sekolah Menengah Kejuruan 14 6. 62 13.736 985

  (SMK)

  7. Madrasah Aliyah (MA) 29 4.961 617

  9 Sumber : Kabupaten Lampung Timur Dalam Angka, 2017

2.3.6 Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

  Mata pencaharian penduduk di suatu daerah erat kaitannya dengan lapangan kerja yang ada pada daerah tersebut. Sektor ini merupakan salah satu sektor penting yang perlu mendapatkan perhatian terutama dalam upaya mengurangi jumlah penduduk miskin. Pada sisi lain dengan pertumbuhan penduduk usia kerja akan meningkatkan jumlah angkatan kerja, pertambahan angkatan kerja tersebut dapat tertampung dalam lapangan kerja formal dan sebagian lagi berusaha menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri. Namun tidak semua angkatan kerja dapat tertampung pada lapangan kerja yang tersedia. Menurut jenis kegiatan utama, penduduk usia kerja (10 tahun ke atas) dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja, mempunyai pekerjaann tetapi sementara tidak bekerja, dan yang sedang mencari pekerjaan (menganggur), penduduk yang bersekolah, mengurus rumah tangga dan tidak melakukan kegiatan apapun termasuk dalam kategori bukan angkatan kerja. Peningkatan penduduk berumur 15 tahun ke atas setiap tahun menyebabkan meningkatnya angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Daya seraf dari masing-masing sektor terhadap tenaga kerja dapat dilihat dari persentase penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan. Daya seraf tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat perekonomian suatu daerah. Pada umumnya semakin maju tingkat

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur perekonomian maka persentase penduduk yang bekerja di sektor primer (pertanian) semakin kecil, sebaliknya persentase penduduk yang bekerja di sektor sekunder ( pertambangan, industri, listrik, dan bangunan) dan sektor tersier (jasa-jasa) justru semakin meningkat.

  Berikut adalah tabel jumlah persentase penduduk laki –laki dan perempuan yang bekerja menurut lapangan usaha utama menurut BPS Kabupaten Lampung Timur Tahun 2016.

  Tabel 2-12 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Utama No Lapangan Usaha Utama Laki-laki Perempuan Jumlah

  1. Pertanian 171.240 64.439 235.679

  2. Pertambangan & Penggalian 9.291 1.766 11.057

  3. Industri 29.874 20.911 50.785

  • 4. Listrik, Gas, Air 1.281 1.281 5.
  • Konstruksi 26.736 26.736

  6. Perdagangan 32.212 54.393 86.605

  7. Transportasi 15.798 15.798 -

  8. Keuangan 2.509 2.029 4.538

  9. Jasa 24.266 16.225 40.491

  Jumlah 313.207 159.763 472.970 Sumber : Kabupaten Lampung Timur dalam Angka, 2017

2.4 ISU STRATEGIS SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN

BERDASARKAN RPJMD DAN RTRW KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

2.4.1 Profil Sosial Budaya

  Pembangunan pada dasarnya memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Banyak variabel sosial ekonomi masyarakat berkorelasi kuat dengan tingkat kesejahteraan ini. Untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan pendapatan perkapita pertahun walupun ini sangatlah sulit dilakukan. Pendapatan perkapita masyarakat sangatlah erat kaitannya dengan masalah ketenagakerjaan karena hal ini merupakan salah satu hal penting dalam rangka mengurangi jumlah penduduk miskin di daerah. Masalah ketenagakerjaan sendiri sangat erat hubunganya dalam masalah sosial budaya kemasyarakatan. Pertumbuhan penduduk usia kerja akan meningkatkan jumlah angkatan kerja. Pertambahan angkatan kerja tersebut dapat tertampung dalam lapangan kerja formal,

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur dan sebagian lagi telah berusaha menciptakan lapangan kerja formal baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain termasuk didalamnya sektor informal.

  Penyerapan tenaga kerja sangat ditentukan oleh aktivitas sektoral perekonomian Kabupaten Lampung Timur. Berdasarkan data terakhir 2016 bahwa dari 472.970 penduduk yang berumur 15 tahun ke atas di Kabupaten Lampung Timur menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebagian besar bekerja di sektor pertanian, yaitu 49,83 % dari total tenaga kerja di Kabupaten Lampung Timur. Sedangkan paling kecil daya serapnya adalah dari sektor listrik, gas dan air yaitu 0,27%. Hal ini berarti karakteristik ketenagakerjaan di Kabupaten Lampung Timur didominasi oleh kultur agrikultural, yaitu sektor pertanian, perkebunan, perikanan, atau sektor hasil alam lainnya.

  Tabel 2-13 Jumlah dan Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Tahun 2016 Laki-laki Perempua Jumlah Uraian n Angkatan Kerja (AK) 320.852 454.482 474.176

  Bekerja 313.207 419.610 448.736 Pengangguran Terbuka 7.645 34.872 25.440

  Bukan Angkatan Kerja 54.613 230.209 221.540

  Sekolah 24.295 45.141 53.535 Mengurus Rumah Tangga 5.732 154.189 141.364 Lainnya 24.586 30.879 26.641

  Jumlah 763.736 684.691 695.716 Sumber : Lampung Timur Dalam Angka 2017

  Dari tabel di atas terlihat bahwa jenis kegiatan utama yang paling banyak dilakukan oleh penduduk Kabupaten Lampung Timur adalah bekerja. Jumlah penduduk yang masuk dalam angkatan kerja pada tahun 2016 tercatat sebesar 474.176 jiwa dan yang bukan termasuk dalam angkatan kerja sebesar 221.540 jiwa.