Magister Pendidikan Bahasa Indonesia NOSI Volume 5, Nomor 4, Agustus 2017

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF TEKS WAWANCARA
UNTUK SISWA KELAS IV SDN BANJARAGUNG II
Ika Widyawati
Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma
ikawidyaw89@yahoo.com
Abstrak: Ada tiga cakupan masalah yang menjadi fokus peneliti
tentang pengembangan bahan ajar interaktif teks wawancara untuk
siswa kelas IV SDN Banjaragung II, yakni (1) kebutuhan model
pengembangan bahan ajar interaktif teks wawancara untuk siswa kelas
IV SDN Banjaragung II, (2) model pengembangan bahan ajar interaktif
teks wawancara untuk siswa kelas IV SDN Banjaragung II, (3)
ketepatan pengembangan bahan ajar interaktif teks wawancara untuk
siswa kelas IV SDN Banjaragung II. Tujuan penelitian ini adalah
memperoleh deskripsi objektif tentang pengembangan bahan ajar
interaktif teks wawancara untuk siswa kelas IV SDN Banjaragung
II.Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan model 4-D.
Model 4-D terdiri dari empat tahapan (1) pendefinisian (define), (2)
perencanaan (design), (3) pengembangan (develop) dan (4) penyebaran
(disseminate). Penelitian pengembangan ini berhasil memperoleh
informasi tentang kebutuhan siswa dan guru akan bahan ajar yang
interaktif, menarik, murah, efisien, mudah digunakan dan dimengerti.

Informasi kebutuhan siswa dan guru diperoleh dari angket kebutuhan
siswa dan angket kebutuhan guru. Dari informasi tersebut peneliti
mengembangkan bahan ajar interaktif yang di dalamnya terdapat KI,
KD, tujuan pembelajaran, materi, latihan, kuis dan tugas. Bahan ajar
interaktif berbentuk flash atau mirip dengan menonton film. Kemudian
bahan ajar tersebut di share ke web atau media sosial agar dapat diakses
siswa kapanpun dan dimanapun, sehingga tercipta pembelajaran yang
interaktif.Berdasarkan hasil analisis lembar validasi ahli rancangan,
media dan isi (83%), ahli bahasa (69%) dan ahli praktisi yakni guru
kelas IV (83%) bahwa bahan ajar interaktif teks wawancara yang
dikembangkan dapat disimpulkan persentase penilaian validator 78%,
hal itu menunjukkan bahwa bahan ajar interaktif teks wawancara valid
berarti bahan ajar interaktif sudah tepat dan layak untuk diproduksi
sebagai bahan ajar.
Kata-kata kunci: pengembangan, bahan ajar, interaktif, teks
wawancara
PENDAHULUAN
Dalam
kurikulum
2013,

pembelajaran bahasa Indonesia adalah
berbasis teks. Bahasa Indonesia menjadi
dasar dari mata pelajaran yang
lain.Terutama dalam pembelajaran di SD

bahasa Indonesia yang menjembetani
pada mata pelajaran yang lain.
Pembelajaran
di
SD
merupakan
pembelajaran tematik. Pembelajaran
berdasarkan tema tertentu, sehingga
pembahasan mata pelajaran bersatu

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

dengan tema tersebut. Pembelajaran
tematik digunakan agar pembelajaran
lebih efektif dan efisien. Pada jenjang

SD yang diharapkan menerapkan
kurikulum 2013 adalah kelas 1 dan 4.
Dalam buku guru kurikulum 2013 revisi
2016
yang
dikeluarkan
oleh
Kemendikbud banyak teks yang
diajarkan dalam kurikulum 2013.
Misalnya pada kelas 4 SD di ajarkan
teks laporan hasil pengamatan, teks
intruksi, teks arahan/petunjuk, teks cerita
petualangan, teks wawancara, dan teks
ulasan. Teks wawancara adalah naskah
tanya jawab pewawancara kepada
narasumber.
Pada
materi
teks
wawancara diajarkan cara menyusun

pertanyaan wawancara, sikap saat
wawancara, dan pelaporan hasil
wawancara secara tertulis.
SDN Banjaragung II adalah salah
satu sekolah di kecamatan Bareng
kabupaten Jombang yang menerapkan
kurikulum 2013 pada kelas 1 dan 4. Ada
dua sekolah di desa Banjaragung, yaitu
SDN Banjaragung II dan SDN
Banjaragung III. Dulu ada SDN
Banjaragung I, tetapi digabung oleh
pemerintah ke SDN Banjaragung II. Ada
enam kelas yang dibuka di SDN
Banjaragung II, yaitu kelas 1, 2, 3, 4, 5,
dan 6.
Pada Tahun ajaran 2016/2017 ini
jumlah siswa SDN Banjaragung II
adalah 154 siswa. Siswa kelas I ada 19
siswa, kelas II ada 24 siswa, kelas III ada
24 siswa, kelas IV ada 35 siswa, kealas

V ada 23 siswa, dan kelas VI ada 29
siswa. Siswa yang bersekolah di SDN
Banjragung II rata-rata berasal dari
kalangan
menengah
ke
bawah.
Kebanyakan orang tua siswa bekerja
sebagai buruh tani atau pekerja pabrik
dan ibu siswa juga banyak yang tidak
bekerja atau menjadi ibu rumah tangga.
Karena itulah, keluarga siswa kurang

mampu untuk memenuhi bahkan
memberikan sarana dan prasarana
belajar bagi anaknya, terutama buku
pelajaran. Siswa hanya belajar dengan
sumber belajar seadanya. Siswa belajar
dengan buku siswa yang dipinjami oleh
pemerintah dan LKS yang dibeli dengan

harga terjangkau.
Guru di SDN Banjaragung II ada
sembilan guru, satu TU, dan satu tukang
kebun. Enam guru yang berstatus PNS,
yaitu kepala sekolah, guru agama Islam,
guru olahraga, guru kelas 1, guru kelas
5, dan guru kelas 6. Ada tiga guru
honorer, yaitu guru kelas 2, guru kelas 3,
dan guru kelas 4. Guru yang berstatus
PNS rata-rata sudah berumur 40 ke atas.
Sehingga
guru
kurang
mampu
menggunakan IT untuk melakukan
pembelajaran. Pembuatan bahan ajar
juga memerlukan waktu, biaya, dan
tenaga ekstra, sehingga guru mengajar
menggunakan bahan ajar seadanya. Hal
itulah membuat pembelajaran menjadi

monoton dan kurang menarik.
Sarana dan prasarana di SDN
Banjaragung II cukup memadai. Sekoah
ini mempunyai ruang kelas yang bagus,
nyaman, baru, serta dilengkapi dengan
media LCD. Sekolah ini juga
mempunyai area yang cukup luas,
karena penggabungan dari sekolah SDN
Banjaragung I. Sekolah ini juga
mempunyai
perpustakaan.
Sarana
pembelajan di kelas seperti LCD sudah
ada, sekolah juga mempunyai banyak
komputer dan laptop. Kenyataanya,
sarana dan prasarana yang sudah ada
kurang dimaksimalkan penggunaannya
dalam pembelajaran. Guru hanya
menggunakan LCD sekali-kali untuk
menunjukkan gambar, lagu atau

memutar video.
Melihat
fenomena-fenomena
tersebut, dapat disimpulkan bahawa
pembelajaran di SDN Banjaragung II

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

khususnya kelas IV memerlukan bahan
ajar yang efektif, efisien, mudah, praktis,
dan ekonomis. Sebuah bahan ajar yang
interaktif, yang dapat membuat interaksi
antara pengajar dan peserta didik.
Macromedia Flash Player 8 adalah
aplikasi perangkat lunak yang didesain
khusus oleh Adobe yang digunakan
untuk membuat animasi dan bitmap
yang sangat menarik untuk keperluan
membangun situs web yang interaktif
dan dinamis. Flash didesain untuk

membuat animasi 2 dimensi yang handal
dan ringan, sehingga Flash banyak
digunakan untuk CD interaktif. Dengan
Macromedia Flash Player 8, tidak
hanya materi secara tertulis yang dapat
ditampilkan, tetapi juga gambar, musik,
dan juga video. Bahkan dengan
Macromedia Flash Player 8 kita juga
dapat membuat kuis atau latihan.
Pentingnya pengembangan bahan
ajar interaktif sebagai alat yang bisa
meringankan, mempermudah dalam
menyampaikan pembelajaran dan dapat
meningkatkan mutu pembelajaran siswa.
Dengan adanya pengembangan bahan
ajar interaktif berarti meningkatkan
kualitas dalam pembelajaran khususnya
pembelajaran bahasa Indonesia pada
materi teks wawancara. Oleh karena itu,
pentingnya pengembangan bahan ajar

interaktifyang
murah,
terjangkau,
praktis, efisisen, menarik, mudah digunakan dan dipahami membuat peneliti
mengangkat judul Pengembangan Bahan Ajar Interaktif Teks Wawancara
untuk Siswa Kelas IV SDN Banjaragung
II.
Setyosari
(2010:214-215)
menyatakan
bahwa
penelitian
pengembangan
adalah
untuk
menghasilkan suatu produk tertentu,

mengkaji sesuatu dengan mengikuti alur
berjalannya periode waktu, mempelajari
suatu

proses
terjadinya
atau
berlangsungnya
suatu
peristiwa,
keadaan, dan objek tertentu. Penelitian
pengembangan memfokuskan kajiannya
pada bidang desain atau rancangan,
berupa model desain atau desain bahan
ajar.
Dari
beberapa
pandangan
mengenai pengertian bahan ajar tersebut,
dapat kita pahami bahwa bahan ajar
merupakan segala bahan (baik informasi,
alat, maupun teks) yang disusun secara
sistematis, yang menampilkan sosok
utuh dari kompetensi yang akan dikuasai
peserta didik dan digunakan dalam
proses pembelajaran dengan tujuan
perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Misalnya, buku
pelajaran, modul, handout, LKS, model
atau maket, bahan ajar audio, bahan ajar
interaktif, dan sebagainya.
Menurut Prastowo (2015:330),
bahan ajar interaktif adalah bahan ajar
yang mengombinasikan beberapa media
pembelajaran (audio, video, teks, atau
grafik) yang bersifat interaktif untuk
mengendalikan suatu perintah atau
perilaku alami dari suatu presentasi.
Dengan demikian terjadi hubungan dua
arah antara bahan ajar dengan penggunanya. Sehingga, jika proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
bahan ajar seperti ini, peserta didik dapat
terdorong untuk bersikap aktif.
Teks menurut KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia) adalah naskah.
Sedangkan wawancara adalah tanya
jawab dengan seorang narasumber. Jadi
teks wawancara yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah sebuah materi.
Materi yang berisi cara menyusun
pertanyaan wawancara, sikap melakukan
wawancara, dan melaporkan hasil
wawancara. Dalam Morissan (2004:42)

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

mengatakan bahwa wawancara adalah
melakukan
tanya
jawab
dengan
narasumber dengan tujuan mendapatkan
penjelasan atau keterangandari nara
sumber tersebut. Wawancara perlu
dilakukan guna mendapatkan kejelasan
fakta.
METODE
Fokus penelitian pengembangan
yang akan dilakukan oleh peneliti adalah
pengembangan bahan ajar interaktif
materi teks wawancara untuk siswa kelas
IV SDN Banjaragung II yang memuat
bagaimana
melakukan
persiapan
wawancara, menggali informasi melalui
wawancara dan bagaimana melaporkan
hasil wawancara secara tertulis dengan
menggunakan model pengembangan 4D.Model pengembangan 4-D terdiri dari
empat tahap pengembangan, yaitu
define, design, develop, dan disseminate
atau diadaptasikan menjadi model 4-P.
Pemilihan media yang sesuai
tujuan untuk menyampaikan materi teks
wawancara.
Peneliti
menggunakan
menggunakan bahan ajar interaktif yang
dikemas dalam aplikasiMacromedia
Flash Player 8yang dijalankan melaui
laptop, LCD dan speker aktif.
Penyimpanan media menggunakan CD
ataupun flashdisk. Kemudian bahan ajar
interaktif tersebut di share ke web atau
media sosial. Peneliti juga menggunakan
lembar kerja untuk menu-liskan hasil.
Di dalam pemilihan format ini
dilakukan dengan mengkaji formatformat
bahan
ajarinteraktif
menggunakan aplikasi Macromedia
Flash Player 8. Format bahan ajar
interaktif adalah dengan memunculkan
slide loading, profil, kata pengantar,

menu (KI dan KD, tujuan pembelajaran,
materi, latihan, tugas), daftar pustaka
dan penutup.
Validasi bahan ajar interaktif
oleh para ahli diikuti dengan revisi.
Peneliti memilih sebagai validator
adalah satu orang dosen bahasa dan
sastra Indonesia sebagai validator ahli
rancangan, media dan isi, satu orang
dosen bahasa dan sastra Indonesia
sebagai validator ahli bahasa, serta satu
orang guru kelas IV SDN Banjaragung II
sebagai praktisi.
Subjek uji coba produk pada
pengembangan bahan ajar interaktif pada
materi teks wawancaradipilih uji coba
kelompok kecil pada 10 siswa kelas IV
SDN Banjaragung II yang penentuannya
berdasarkan jenis kelamin dan tingkat
kecerdasan.
Jenis data pada pengembangan
bahan ajar interaktif pada materi teks
wawancara siswa kelas IV SDN
Banjaragung II adalah berupa data
kualitatif dan data kuantitatif. Data
kualitatif yang dihasilkan berupa saran
dan komentar yang diperoleh dari
subyek ahli dan praktisi sebagai penilai
dari produk yang dihasilkan, sedangkan
data kuantitatif diperoleh dari hasil
penskoran validasi subyek ahli, praktisi,
dan angket siswa.
Instrumen pengumpul data yang
digunakan pada pengembangan bahan
ajar interaktif pada materi teks
wawancara untuk siswa kelas IV SDN
Banjaragung II adalah lembar validasi
dan angket respon siswa.
Data yang diperoleh dari
validator digunakan untuk menilai

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

pengembangan bahan ajar interaktif pada
materi teks wawancara. Analisis data
menggunakan data kualitatif dan data
kuantitatif.
Data
kualitatif
yang
dihasilkan berupa saran dan komentar
yang diperoleh dari subyek ahli dan
praktisi, sedangkan data kuantitatif
diperoleh dari hasil penskoran validasi
subyek ahli dan praktisi.
Secara keseluruhan penilaian
validator dikatakan baik jika persentase
darimasing-masing aspek berada pada
selang 55%-100%. Nilai yang diberikan
validator pada masing-masing aspek
dianalisis dengan menggunakan rumus
persentase penilaian.
HASIL PENGEMBANGAN
Hasil Aalisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan pada siswa
kelas IV SDN Banjaragung II Bareng,
Jombang ini meliputi dua hal yaitu
analisis kebutuhan siswa akan bahan ajar
yang dijaring dari angket analisis
kebutuhan siswa kelas IV SDN
Banjaragung II dan analisis minat dan
motivasi siswa yang dijaring dari angket
minat dan motivasi siswa kelas IV SDN
Banjaragung II. Pada tahap ini peneliti
memperoleh informasi dari angket yang
disebar pada siswa kelas IV SDN
Banjaragung II tahun ajaran 2016/2017
yang berjumlah 35 siswa. Siswa kelas IV
SDN Banjaragung II yang terdiri dari 18
siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
Ada pula angket kebutuhan guru, diisi
oleh guru kelas yaitu guru kelas IV SDN
Banjaragung II. Angket ini digunakan
untuk memperoleh informasi tentang
kebutuhan guru akan bahan ajar dan
informasi kondisi pembelajaran.
Analisis kebutuhan tersebut
diperoleh dari angket analisis kebutuhan
siswa kelas IV SDN Banjaragung II

yang berisi 10 pertanyaan dengan model
jawaban checklist. Setiap pertanyaan
mempunyai empat pilihan jawaban yaitu
(1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3)
setuju dan (4) sangat setuju. Dari
deskripsi hasil angket analisis kebutuhan
siswa kelas IV SDN Banjaragung II ini
dapat
disimpulkan
bahwa
dari
pertanyaan 1 sampai dengan 10 siswa
lebih banyak memilih jawaban setuju
dan sangat setuju. Itu artinya siswa
membutuhkan bahan ajar lain selain
buku teks dan LKS dalam pembelajaran
bahasa Indonesia khususnya pada
pembelajaran teks wawancara. Bahan
ajar yang menggunakan perangkat
computer dan LCD yang dalam
tampilannya
menggunakan
tulisan,
gambar, suara dan video. Bahan ajar
yang memuat ringkasan materi, contoh,
latihan, kuis, dan tugas.
Kedua, analisis angket kebutuhan
guru kelas IV SDN Banjaragung II
Bareng, Jombang. Angket kebutuhan
guru ini digunakan peneliti sebagai
informasi kondisi pembelajaran dan
sebagai pedoman pengembangan bahan
ajar. Dengan adanya angket kebutuhan
guru ini, peneliti dapat merancang bahan
ajar seperti apa yang dibutuhkan oleg
guru dan siswa dalam pembelajaran
bahasa Indonesia khususnya dalam
pembelajaran materi teks wawancara.
Angket ini terdiri dari 10 pertanyaan
dengan model isian. Pertanyaan itu
mencakup pembelajaran seperti apa yang
selama ini dilakukan oleh guru dan
bahan ajar seperti apa yang dibutuhkan
oleh guru.
Dari deskripsi angket kebutuhan guru
kelas IV SDN Banjaragung II tersebut
dapat disimpulkan bahawa guru kelas IV
SDN Banjaragung II membutuhkan
bahan ajar lain selain bahan ajar cetak
yang biasa digunakan yaitu buku teks
dan LKS. Guru membutuhkan bahan ajar

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

interktif yang dapat mempermudah
pelaksanaan pembelajaran. Bahan ajar
interktif artinya yang terdiri dari
beberapa jenis media, yang menarik dan
dapat diaplikasikan dalam pembelajaran.
Bahan ajar yang di dalamnya berisi
materi, contoh/model, latihan serta
tugas. Sehingga bahan ajar ajar tersebut
praktis dan memudahkan guru dalam
melaksanakan pembelajaran dan bahan
ajar yang menarik dan mudah dipahami
siswa. Sehingga tujuan pembelajaran
dapat diwujudkan dengan baik.
Dari hasil deskripsi analisis
angket minat dan motivasi siswa kelas
IV SDN Banjaragung II dalam pembelajaran teks wawancara di atas dapat
disimpulkan bahwa minat dan motivasi
siswa akan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran materi teks
wawancara cukup besar. Siswa merasa
senang dan tertarik akan pembelajaran
bahasa Indonesia khususnya materi teks
wawancara. Siswa senang dan tertarik
baik itu tentang materi dan tentang
tugas-tugas dari pembelajaran teks
wawancara. Sebab siswa merasa pembelajaran teks wawancara penting dan
mempunyai manfaat. Siswa juga merasa
bersemangat dan optimis akan berhasil
dalam pembelajaran teks wawancara.
Oleh sebab itu siswa memerlukan guru
yang dapat memahami bagaimana
membuat materi teks wawancara
menjadi penting dan membuat siswa
lebih bersemangat dalam melaksanakan
pembelajaran. Serta siswa membutuhkan
bahan ajar interaktif yang dapat
membuat siswa senang, tertarik,
bersemangat dan membantu siswa dalam
memahami materi teks wawancara
dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Hasil dari angket kebutuhan
siswa dan guru akan bahan ajar interaktif
teks wawancara siswa kelas IV SDN
Banjaragung II dan juga angket minat

dan motivasi siswa kelas IV SDN
Banjaragung II akan pembelajaran
bahasa Indonesia khususnya pembelajaran teks wawancara menunjukkan
kebutuhan akan bahan ajar interaktif
sangat besar. Guru dan siswa
membutuhkan bahan ajar interaktif teks
wawancara yang inovatif yaitu bahan
ajar selain buku paket dan LKS, bahan
ajar yang yang menarik yaitu bahan ajar
yang menggunakan banyak media di
dalamnya, baik itu tulisan, gambar, suara
dan video juga menggunakan perangkat
komputer dan LCD, mudah dipahami
yaitu bahan ajar yang di dalamnya sudah
terdapat materi, latihan dan tugas-tugas.
Sehingga bahan ajar tersebut dapat
membantu guru dan siswa dalam
pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi teks wawancara.
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
Interaktif Teks Wawancara untuk Siswa
Kelas IV SDN Banjaragung II adalah
pengem-bangan bahan ajar yang
menggunakan model pengembangan 4-D
atau diadaptasikan menjadi model 4-P.
Hasil pengembangan bahan ajar tersebut
meli-puti beberapa tahapan, yaitu:
analisis struktur isi, analisis prosedural,
analisis proses informasi, analisis
konsep, perumusan tujuan pembelajaran,
penyusunan
tes
acuan
patokan,
pemilihan media, dan pemilihan format.
Media yang digunakan dalam
pengembangan bahan ajar interaktif ini
adalah
media
komputer
yang
menggunakan
bantuan
apalikasi
Macromedia Flash Player 8 untuk
menyusun bahan ajar interaktif dan
nantinya akan disimpan menggunakan
CD atau Flasdish dan di share ke web
atau media social agar siswa lebih
mudah
mengaksesnya.
Untuk
menjalankan bahan ajar interaktif ini

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

dalam pembelajaran bahasa Indonesia di
kelas
tentunya
membutuhkan
laptop/komputer dan LCD.
Bahan
ajar
interaktif
yang
dikembangkan ini memuat beberapa
media yang digunakan mulai dari
tulisan, gambar animasi, gambar media,
suara dan video contoh. Isi bahan ajar
interaktif ini terdiri dari (1) tampilan
awal, (2) profil pembuat, (3) tampilan
menu, (4) KI dan KD, (5) tujuan
pembelajaran, (5) materi, (6) latihan, (7)
video contoh/model, (8) kuis, (9) tugas,
(10) daftar rujukan, (11) penutup.
Di dalam pemilihan format ini
dilakukan dengan mengkaji formatformat
bahan
ajar
interaktif
menggunakan Macromadia Flash Player
8. Format yang digunakan dalam
pengembangan bahan ajar interaktif ini
adalah format slide pada aplikasi
Macromedia Flash Player 8.
1)Komponen Pendahuluan
Di
dalam
komponen
pendahuluan ini ada beberapa slide yang
meliputi slide proses, cover/profil.

2)Komponen Isi
Komponen isi terdiri dari menu
pada bahan ajar interaktif yaitu KI, KD,
tujuan, materi, latihan dan tugas.

Gambar 4.3 Menu Bahan Ajar
3)Komponen Penutup
Komponen penutup terdiri dari
daftar pustaka dan penutup berupa
ucapan terima kasih dan menu untuk
menutup aplikasi.

Gambar 4.4 Daftar Pustaka
Gambar
4.1 Proses Masuk

Gambar 4.5 Terima Kasih

Gambar 4.2 Sampul/Profil

Pada slide-slide bahan ajar
interaktif ini dilengkapi dengan tumboltombol penghubung seperti tumbol

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

lanjut, tombol mundur, kembali ke
menu/home, dan tombol kembali.
Ketepatan Produk
Ketepatan produk adalah bagian
dari proses pengembangan yang
bertujuan untuk menilai produk sudah
tepat atau belum tepat. Peneliti memilih
validator ahli rancangan, media dan isi
bahan ajar interaktif adalah satu dosen
pascasarjana
pendidikan
bahasa
Indonesia. Serta satu validator ahli
bahasa yaitu dosen yang mengajar juga
di pascasajana pendidikan bahasa
Indonesia. Satu ahli praktisi yaitu guru
yang mengajar di kelas IV SDN
Banjaragung II.
Dari empat aspek dan 20
indikator penilaian yang terdapat pada
lembar validasi ahli rancangan, media
dan isi bahan ajar interaktif teks
wawancara untuk siswa kelas IV SDN
Banjaragung
II
yang
sudah
dideskripsikan di atas dapat dijumlahkan
nilai bahan ajar interaktif teks
wawancara yang peneliti kembangkan
mendapat total poin sebesar 66 poin,
yang terdiri dari 24 poin dari jumlah
penilaian sangat baik dan 42 poin dari
jumlah penilaian baik. Kemudian jika
dipersentasekan menjadi 82,5% atau
dibulatkan menjadi 83%, artinya
penilain bahan ajar interaktif teks
wawancara untuk siswa kelas IV SDN
Banjaragung II ini masuk pada skala
penilaian
sangat
baik.
Dapat
disimpulkan bahwa bahan ajar interaktif
teks wawancara ini sudah layak, sesuai
dan sudah dapat digunakan untuk bahan
ajar. Hal tersebut juga didukung oleh
komentar validator bahwa bahan ajar
interaktif
teks
wawancara
yang
dikembangkan peneliti bisa digunakan
sebagai bahan ajar dalam pembelajaran
teks wawancara pada siswa kelas IV.
Menurut validator juga bahan ajar

interaktif
teks
wawancara
yang
dikembangkan oleh peneliti ini layak
untuk diproduksi dengan revisi sesuai
saran dan komentar validator yang
tertulis pada lembar validasi.
Dari delapan indikator penilaian
yang dinilai oleh validator enam
indikator penilaian diberi nilai baik oleh
validator dan yang dua indikator dinilai
cukup. Hal tersebut menunjukkan bahwa
bahan ajar interaktif teks wawancara
yang dikembangkan oleh peneliti dengan
aplikasi Macromedia Flash Player 8 ini
baik dalam segi bahasa. Artinya
validator ahli abahasa menilai bahwa
bahan ajar ini dapat diterima oleh siswa
kelas IV SD. Bahan ajar interaktif teks
wawancara ini dinilai baik oleh validator
ahli bahasa dengan presentase penilaian
69%. Nilai tersebut masuk kriteria baik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa bahan ajar
interaktif teks wawancara dengan
aplikasi Macromadia Flash Player 8 ini
layak diproduksi, bisa digunakan sebagai
bahan ajar dalam pembelajaran dengan
perbaikan. Perbaikan tersebut didasarkan
oleh saran atau komentar validator yang
sudah diberikan atau dituliskan dalam
lembar validasi ahli bahasa ini.
Dari hasil analisis lembar
validasi oleh ahli praktisi yang terdiri
dari empat aspek yaitu aspek isi, aspek
bahasa, aspek tampilan dan aspek
rancangan yang berisi 28 indikator
penilaian
seperti
yang
sudah
dideskripsikan di atas dapat ditarik
jumlah poin yang diperoleh dari
penilaian validator ahli praktisi. Ada 36
poin pada penilaian sangat baik dan 57
poin pada penilaian baik oleh validator.
Jadi jumlah poin yang diperoleh dari
lembar validasi dari ahli praktisi oleh
guru kelas IV SDN Banjaragung II
adalah 93 poin. Jika dipersentasekan
jumlah nilai poin tersebut menjadi 83 %.
Dapat disimpulkan bahwa bahan ajar

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

interaktif
teks
wawancara
yang
dikembangkan oleh peneliti ini masuk
pada skala penilaian sangat baik. Artinya
ahli praktisi menilai bahan ajar ineraktif
yang dikembangkan oleh peneliti ini
sudah valid, sesusai dan layak
diproduksi. Hal tersebut juga di kuatkan
oleh komentar validator bahwa bahan
ajar interaktif teks wawancara dengan
aplikasi Macromedia Flash Player 8 ini
memudahkan guru, menarik, baik dan
sangat
tepat
digunakan
dalam
pembelajaran teks wawancara khusunya
pada kelas IV SDN Banjaragung II.
Bahkan validator memberikan penilaian
bahwa bahan ajar interaktif teks
wawancara yang dikembangkan oleh
peneliti layak diproduksi tanpa revisi.
Dapat disimpulkan bahwa respon
siswa terhadap bahan ajar interaktif teks
wawancara dengan pemanfaatan aplikasi
Macromedia Flash Player 8 baik dan
cukup memuaskan. Respon siswa dapat
dilihat baik itu melalui gambaran
perasaan dan penilaian siswa terhadap
bahan ajar interaktif teks wawancara
dengan aplikasi Macromedia Flash
Player 8 dalam angket respon siswa dan
angket uji coba produk. Respon siswa
tergambar dari hasil angket yang disebar
oleh
peneliti
setelah
melakukan
pembelajaran teks wawancara dengan
menggunakan bahan ajar interaktif yang
dikembangkan peneliti. Pada angket
respon siswa yang menggambarkan
perasaan siswa setelah melakukan
pembelajaran menggunakan bahan ajar
interaktif, siswa dominan menjawab
sangat setuju dan setuju pada pernyataan
yang terdapat dalam angket. Sedangkan
pada angket uji coba produk yang
diberikan
setelah
melakukan
pembelajaran menggunakan bahan ajar
interaktif
teks
wawancara
yang
dikembangkan oleh peneliti, siswa
dominan menilai bahan ajar interaktif

sangat baik dan baik dalam segi manfaat,
desain tampilan materi dan bahasa bahan
ajar interaktif teks wawancara yang
dikembangkan peneliti. Jadi dapat
disimpulkan bahwa bahan ajar interaktif
teks
wawancara
menggunakan
Macromedia Flash Player 8 diterima
oleh siswa dengan baik karena dinilai
efektif, efisien, menarik, mudah
dipahami
dan
digunakan
juga
bermanfaat.
Tujuan tahap pendefinisian (define)
adalah
menetapkan
dan
mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran.
Dalam
menentukan
dan
menetapkan syarat-syarat pembelajaran
diawali dengan analisis tujuan dari
batasan materi yang dikembangkan
dalam bahan ajar interaktif. Tahap ini
meliputi lima langkah pokok, yaitu
analisis ujung depan (awal akhir),
analisis siswa, analisis tugas, analisis
konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran.
Tujuan
tahap
perancangan
(design) adalah untuk menyiapkan bahan
ajar interaktif. Tahap ini terdiri dari tiga
langkah, yaitu penyusunan tes acuan
patokan,
pemilihan
media,
dan
pemilihan format.
Tujuan tahap pengembangan
(develop) adalah untuk menghasilkan
bahan ajar interaktif yang sudah direvisi
berdasarkan dari para ahli (validator).
Tahap ini meliputi, validasi bahan ajar
interaktif, simulasi, dan uji coba.
Ketepatan pengembangan bertujuan untuk menilai produk sudah tepat
atau belum tepat bahan ajar interaktif
pada materi teks wawancara yang telah
dikembangkan peneliti. Peneliti memilih
satu orang dosen pascasarjana bahasa
Indonesia yang juga menjabat sebagai
Kaprodi pascasarjana bahasa Indonesia
Universitas Islam Malang sebagai
validator ahli rancangan, media dan isi

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

bahan ajar interaktif teks wawancara,
satu orang dosen pascasarjana bahasa
Indonesia sebagai validator ahli bahasa,
serta satu orang guru kelas IV SDN
Banjaragung II sebagai praktisi.
Berdasarkan hasil analisis lembar
validasi ahli rancangan, media dan isi
bahwa bahan ajar interaktif teks
wawancara yang dikembangkan dapat
disimpulkan
persentase
penilaian
validator 83% menunjukkan bahwa
bahan ajar interaktif teks wawancara
sangat valid, dari hasil analisis lembar
validasi ahli bahasa bahwa bahan ajar
interaktif
teks
wawancara
yang
dikembangkan
dapat
disimpulkan
persentase penilaian validator 69%
menunjukkan
bahwa
bahan
ajar
interaktif teks wawancara valid, serta
dari hasil analisis lembar validasi
praktisi (guru) bahwa bahan ajar
interaktif
teks
wawancara
yang
dikembangkan
dapat
disimpulkan
persentase penilaian validator 83%
menunjukkan
bahwa
bahan
ajar
interaktif teks wawancara valid.
Pengembangan bahan ajar interaktif teks wawancara yang telah
dilakukan dapat membantu para siswa
agar lebih tertarik dalam materi
pembelajaran teks wawancara sehingga
siswa akan menikmati pembelajaran dan
termotivasi untuk melakukan pembelajaran. Bahan ajar ini juga membantu
siswa belajar IT agar siswa tidak gaptek.
Pengaplikasian bahan ajar ini juga
menuntut siswa aktif. Bahan ajar ini
dapat digunakan siswa secara mandiri
maupun kelompok dan dapat diakses
dimanapun dan kapanpun. Bahan ajar ini
memberi kesempatan siswa mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Bahan ajar ini juga memberi
kesempatan siswa lebih kreatif. Bahan
ajar interaktif teks wawancara ini dapat
digunakan oleh siswa sebagai salah satu

sumber belajar, sehingga pembelajaran
lebih variatif dan maksimal.
Dapat membantu pendidik atau
guru dalam membuat pembelajaran yang
efektif, efisien, ekonomis, praktis dan
menarik, khususnya pembelajaran teks
wawancara. Guru dapat memantau
perkembangan siswa melalui tugas,
latihan dan komunikasi siswa. Guru juga
lebih mudah menjelaskan materi yang
juga dilengkapi dengan model atau video
contoh. Bahan ajar ini memberi ilmu dan
pengalaman
dalam
melaksanakan
pembelajaran menggunakan IT. Dengan
demikian pembelajaran terasa mudah
tidak memberatkan guru dan guru juga
dapat lebih vokus.
Bagi sekolah, hasil pengembangan ini dapat digunakan dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya dan meningkatkan mutu
pembelajaran, khususnya pembelajaran
bahasa Indonesia dalam materi teks
wawancara. Memberikan wawasan
tentang pembelajaran menggunakan IT,
sehingga sekolah akan tidak ketinggalan
di era globalisasi dan teknologi saat ini.
Serta dapat diterapkan pada sekolah lain.
Penerapan pada sekolah yang lain
tersebut tentu saja yang memiliki
kesamaan karakteristik, situasi dan
kondisi yang ada di daerahnya masingmasing.
Bagi pengembang, hasil pengembangan ini dapat digunakan untuk
mengembangkan ataupun meningkatkan
kemampuan dalam pembuatan bahan
ajar, khususnya bahan ajar interaktif
yang memanfaatkan aplikasi Macromedia Flash Player 8. Bahan ajar ineraktif
teks wawancara dengan pemanfaatan
aplikasi Macromedia Flash Player 8
diharapkan menghasilkan produk bahan
ajar yang berkualitas memenuhi tujuan
pembelajaran. Meningkatkan pemaham-

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

an tentang bahan ajar interaktif dan
pengaplikasian bahan ajar tersebut di
lapangan.
Bagi pengembang lain, hasil
pengembangan ini dapat digunakan oleh
sebagai
bahan
rujukan
untuk
mengembangkan bahan ajar interaktif,
khususnya bahan ajar interaktif materi
teks wawancara dengan pemanfaatan
aplikasi Macromedia Flash Player 8.
Dapat digunakan sebagai rujukan dalam
melakukan penelitian pengembangan
tentang bahan ajar interaktif. Serta untuk
peneliti
selanjutnya
disarankan
menggunakan materi, tema, atau media
yang bervariatif.
Model pengembangan 4-D ini
terdiri dari empat tahap pengembangan,
yaitu
pendefinisian
(define),
perancangan (design), pengembangan
(develop), dan penyebaran (disseminate).
Dengan berbagai keterbatasan, untuk
tahap penyebaran tidak dilakukan oleh
peneliti, sehingga untuk peneliti
selanjutnya disarankan melakukan tahap
penyebaran (disseminate).
DAFTAR RUJUKAN
Diknas. 2004. Pedoman Umum
Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan
Ajar. Jakarta: Ditjen Dikdasmenum.
Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang.
2008. Strategi Pembelajaran
Bahasa. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Kemendikbud RI 2014. 2016. Tema 3
Peduli terhadap Mahluk Hidup
Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013 (Buku Guru SD/MI Kelas IV).
Jakarta: Pusat Kuriulum dan
Perbukuan Kemendikbud.
Latief, Mohammad Adnan. 2010. Tanya
Jawab Metode Penelitian
Pembelajaran Bahasa. Malang:UM
Press.

Mahsum.2014. Teks dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Nurjanah, Eka. 2015. Pengembangan Ebook Interaktif pada Materi
Menyimak Unsur-Unsur Intrinsik
Cerpen Berbasis Kearifan Lokal
Pangkalan Bun pada Siswa Kelas
XI SMA Negeri 1 Kumai. Malang:
Program Pascasarjana Univ. Islam
Malang.
Prastowo, Andi. 2015. Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Jogjakarta: Diva Press
Setyosari, Punaji. 2010. Metode
Penelitian Pendidikan dan
Pengembangan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sholeh, Khabib. 2016. Pengembangan
Teks Materi Pembelajaran Bahasa
Indonesia Dalam Buku Ajar
Berbasis Multiple Intelligences
dalam Kurikulum 2013. Purworejo:
KIP Bahasa dan Sastra Indonesia
Univ Muhamadiyah Purworejo.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Trianto. 2014. Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif, Progresif
dan Kontekstual (Konsep,
Landasan, dan Implementasi pada
Kurikulum 2013). Jakarta: Prenada
Media Group.
Tri, Endah Priyatni. 2014. Desain
Pembelajaran Bahasa Indonesia
dalam Kurikulum 2013. Jakarta:
Zainuddin. 2015. Pengembangan Bahan
Ajar Teks Cerpen Berdasarkan
Strategi Terbimbing pada Siswa
Kelas VII MTs. Darun Najah
Jatirejo Mojokerto. Malang:
Program Pascasarjana Universitas
Islam Malang.

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________

NOSI Volume 5, Nomor 4 Agustus 2017 _________________________________________ Halaman 12