Pengaruh Perbandingan Gula Putih dengan Gula Merah dan Penambahan Santan terhadap Mutu Abon Jamur Tiram

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Mugiono, Arlianti, T., dan Azmi, C. 2011. Panduan Lengkap Jamur.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Aida, Y., Mamuaja, C. F., dan Agustin, A. T. 2014. Pemanfaatan jantung pisang
(Musa paradisiaca) dengan penambahan daging ikan layang (Decapterus
sp.) pada pembuatan abon. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan.
2 (1) : 20-26.
Alik, A. T., Sukmiwati, M., dan Sari. I. 2014. Studi penerimaan konsumen
terhadap abon nila (Oreochromis niloticus) dengan penambahan jamur
tiram putih (Pleurotus ostreatus). Jurnal Perikanan dan Kelautan.
19 (1) : 1-12.
Amaluddin, M. R. dan Yuwono, S. S. 2015. Pengaruh proporsi gula merah dengan
kacang tanah dan penambahan terasi terhadap sifat fisiko kimia dan
organoleptik bumbu rujak manis cepat saji. Jurnal Pangan dan
Agroindustri. 3 (2) : 324-332.
Anggorowati, D. A., Setyawati, H., dan Purba, A. B. P. 2012. Peningkatan
kandungan protein abon nangka muda. Jurnal Teknik Kimia. 7(1):17-21.
AOAC, 1995. Official Method of Analysis of The Association of Official
Analytical Chemist,Washington, D.C.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 1988. Analisis Proksimat Gula

Merah.
Bangun, M. K. 1991. Perancangan Percobaan untuk Menganalisis Data Bagian
Biometri. USU Press, Medan.
Barus, S. M. H. 2008. Pengaruh konsentrasi natrium metabisulfit dan lama
perendaman dalam air kelapa terhadap mutu abon jantung pisang. Skripsi.
Universitas Sumatera Utara, Medan.
BPS, 2012. Statistik Konsumsi Pangan 2012. Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian, Jakarta.
BPS, 2016. Produktivitas dan Produksi Jamur di Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Brewster, J. L. 2008. Onions and Other Vegetable Allium, 2 nd Edition. CAB
International, Oxfordshire.

66
Universitas Sumatera Utara

67

Buckle, K.A., Edwards, R. A., Fleet, G. H., dan Wootton, M. 1987. Ilmu Pangan.
Penerjemah H.Purnomo dan Adiono. UI-Press, Jakarta.

Cahyana, Y. A., Muchrodji, dan Bakrun, M. 2001. Jamur Tiram: Pembibitan,
Pembudidayaan, Analisis Usaha. Cetakan VI. Penebar Swadaya, Jakarta.
Cahyo, S. dan Hidayati, D. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Kanisius,
Yogyakarta.
Cahyono, M. A. dan Yuwono, S. S. 2015. Pengaruh proporsi santan dan lama
pemanasan terhadap sifat fisiko kimia dan organoleptik bumbu gado-gado
instan. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3 (3) : 1095-1106.
Chazali, S. dan Pratiwi, P. S. 2009. Usaha Jamur Tiram Skala Rumah Tangga.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Cleveland, J., Thomas, J. M., Ingolf, F. N., dan Chikindas, M. L. 2001.
Bacteriosins: safe natural antimicrobials for food preservation.
International Journal of Food Microbiology. 7 : 1-20.
Depkes RI, 1992. Zat gizi gula merah dan gula pasir. Direktorat Gizi, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Desrosier, N. W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Penerjemah: M.
Muljohardjo. UI Press, Jakarta.
Dewi, E. N. dan Ibrahim, R. 2006. Pengaruh jenis gula pada proses pengolahan
dendeng ikan nila merah terhadap mutu. Jurnal Sanitek Perikanan.
2 (1) : 59-66.
Diastaputri, A. A., Rachmawanti, D., dan Kawiji. 2012. Praktek produksi abon

jamur tiram (Pleurotus ostreatus). Tugas Akhir. Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.
Dinarwi. 2010. Pengaruh penambahan gula dan jahe terhadap mutu produk
makanan tradisional wajik jahe. Berita Litbang Industri. 45 (3) : 38-44.
Eskin, N.A.M. 1990. Biochemistry of Food. Academy Press, Inc, New York.
Fachruddin, L. 1997. Membuat Aneka Abon. Kanisius, Yogyakarta.
Garcha, H. S., Khanna, P. K., dan Soni, G. L. 1993. Nutritional Importance of
Mushrooms. Punjab Agricultural University, India.
Hodge, J. E. dan Ozman, E. M. 1976. Carbohydrates. In O.R. Fennema (ed). Food
Chemistry (Vol. I). p. 41. Marcel Dekker, Inc. New York and Basel.

Universitas Sumatera Utara

68

Hudaya, S. dan Daradjat, I. S. S. 1982. Dasar-dasar Pengawetan. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Husna, N. E., Asmawati, dan Suwarjana, G. 2014. Dendeng ikan leubim
(Canthidermis maculatus) dengan variasi metode pembuatan, jenis gula,
dan metode pengeringan. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian

Indonesia. 6 (3) : 76-81.
Kartika, Hastuti B. P., dan Supartono, W. 1998. Pedoman Uji Indrawi Bahan
Pangan PAU IPB, Bogor.
Khamidah, A. dan Eliartati. 2007. Pengaruh penambahan gula pasir dan gula
merah terhadap tingkat kesukaan dodol nanas. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian, Riau.
Lisa, M., Lutfi, M., dan Susilo, B. 2015. Pengaruh suhu dan lama pengeringan
terhadap mutu tepung jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus). Jurnal
Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. 3 (3) : 270-279.
Lubis, N. L. 2010. Pembuatan abon ikan gulamah (Johnuis spp.) dan daya
terimanya. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, Medan.
Mamuaja, C. F. dan Aida, Y. 2014. Karakteristik gizi abon jantung pisang (Musa
p.) dan penambahan ikan layang (Decapterus sp). Universitas Sam
Ratulangi, Manado.
Marshall, E. dan Nair, N. G. 2009. Make Money By Growing Mushrooms. FAO,
Roma.
Maulana, E. 2005. Kajian mutu dan daya simpan jamur tiram putih (Pleurotus
ostreatus) dalam trayfoam dikemas dalam film plastik. Tesis. FPUniversitas Lampung, Bandar Lampung.
Muchtadi, D., Palupi, N.S. dan Astawan, M. 1992. Metode Kimia Biokimia dan
Biologi dalam Evaluasi Nilai Gizi Pangan Olahan. Bogor: PAU Pangan

dan Gizi IPB.
Nengah, I. K. P. 1990. Kajian reaksi pencoklatan termal pada proses pembuatan
gula merah aren. Tesis. Program studi ilmu pangan, pasca sarjana. IPB,
Bogor.
Nurlela. 2002. Kajian faktor-faktor yang mempengaruhi warna gula merah.
Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor.
Palungkun, R. dan Budiarti, A. 1999. Bawang Putih Dataran Rendah. Penebar
Swadaya, Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

69

Palupi, N. S., Zakaria, F. R., dan Prangdimurti, E. 2007. Pengaruh pengolahan
terhadap nilai gizi pangan. Topik 8. Modul e-learning ENBP. Departemen
Ilmu dan Teknologi Pangan, Fateta – IPB Bogor.
Pasaribu, T., Permana, D. R., dan Alda, E. R. 2002. Aneka Jamur Unggulan yang
Menembus Pasar. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Praja, D. I. 2014. Islamic Food Combining. Garudhawaca, Yogyakarta.
Pratama, D. 2013. Pengaruh konsentrasi natrium bisulfit dan jenis kemasan

terhadap mutu jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada penyimpanan
suhu rendah. Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Prihatini, R.I. 2008. Analisa kecukupan panas pada proses pasteurisasi santan.
Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor.
Purnomo. 1995. Aktivitas Air dan Peranannya Dalam Pengawetan Pangan. UI
Press, Jakarta.
Qinah, E. 2009. Pengaruh konsentrasi gula pasir dan tepung ketan terhadap sifat
kimia, organoleptik serta daya simpan dodol ubi jalar ungu. Fakultas
Kesehatan Masyarakat USU, Medan.
Ridayanti, Patmawati, A., dan Lisnawati, E. 2006. Pembuatan abon ampas tahu
sebagai upaya pemanfaatan limbah industri pangan. PKMP. 1 (16) : 1-12.
Rumokoi, M. M. M. 1990. Manfaat tanaman aren (Arenga pinnata Merr.) Buletin
Balitka No. 10 : 21-28. Balai Penelitian Kelapa, Manado.
Ruri, S. 2014. Pengaruh perbandingan jamur tiram dan tapioka dengan
penambahan putih telur terhadap mutu bakso jamur tiram. Skripsi.
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sari, N. I., Edison, dan Mus. 2009. Kajian tingkat penerimaan konsumen terhadap
produk terasi ikan dengan penambahan ekstrak rosela. Berkala Perikanan
Terubuk. 37 (2) : 91-103.
Saraswati. 1993. Membuat Abon dari Udang. Bharata, Jakarta.

Setiawan, B. 2014. Mempelajari pembuatan bumbu kemiri (Aleurites moluccana)
dalam bentuk bubuk. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Hasanudin,
Makassar.
Soekarto, S. T. 1985. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil
Pertanian. Bhratara Karya Aksara, Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

70

Srihari, E. 2010. Pengaruh penambahan maltodekstrin pada pembuatan santan
kelapa bubuk. Jurnal Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik Universitas
Surabaya, Surabaya.
Badan Standar Industri (BSI). 1980. Mutu dan Cara Uji Abon. Menteri
Perindustrian Republik Indonesia, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional (BSN). 1994. Kadar Abu. Jakarta. SNI 01-34511994.
Badan Standarisasi Nasional (BSN). 1995. Abon. Jakarta. SNI 01-3707-1995.
Sudarmadji, S., Haryono, B. dan Suhardi. 1997.Prosedur Analisa Untuk Bahan
Makanan danPertanian. Liberty, Yogyakarta.
Sulthoniyah, S. T. M., Sulistiyati, T. D., dan Suprayitno, E. 2013. Pengaruh suhu

pengukusan terhadap kandungan gizi dan organoleptik abon ikan gabus
(Ophiocephalus striatus). THPi Student Journal, 1 (1) : 33-45.
Sumarmi. 2006. Botani dan tinjauan gizi jamur tiram putih. Inovasi Pertanian.
4:124-130.
Suriawiria, U. 1993. Pengantar Untuk Mengenal dan Menanam Jamur. Angkasa,
Bandung.
Tarwotjo, C. S. 1998. Dasar-dasar Gizi Kuliner. Gramedia Widiasarana Indonesia,
Jakarta.
Wahyuni, T. H., Rifai, J., dan Sibarani, P. N. 2005. Perbandingan antara substitusi
keluih (Artocarpus communis) dan sukun (Artocarpus altilis) terhadap
kualitas abon sapi. Jurnal Agribisnis Peternakan. 1 (2) : 48-52.
Wibowo, S. 2009. Membuat Bakso Sehat dan Enak. Penebar Swadaya, Jakarta.
Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
World Health Organization. 2004. Oyster Mushrooms. WHO, Geneva.
Yustina, I., Ericha, N. A., dan Aniswatul. 2012. Pengaruh penambahan aneka
rempah terhadap sifat fisik, organoleptik serta kesukaan pada kerupuk dari
susu sapi segar. Seminar Nasional Kedaulatan Pangan dan Energi.
Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo, Madura.
Zaroroh, A. F. 2013. Eksperimen pembuatan abon keong sawah dengan substitusi
kluwih dan penggunaan gula yang berbeda. Food Science and Culinary

Education Journal. 2 (2) : 1-9.

Universitas Sumatera Utara