Peningkatan Mutu Terasi Kaya Antioksidan dan Protein Berbahan Kedelai, Jagung, dan Ikan Sarden (Sardinella Lemuru) Terfermentasi

83

DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto, T. 2005.Budidaya dengan Pemupukan yang Efektif dan Kedelai
Pengoptimalan Peran Bintil Akar. Penebar Swadaya, Jakarta.
Afrianto, E. dan G. Liviawaty. 1989. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Kanisius,
Yogyakarta.
AOAC. 1995. Official Methods of Analysis of The Association of Official
Analitycal Chemist. Association of Official Analitycal Chemist,
Washington D. C.
Apriyantono, A., D. Fardiaz, N. L. Puspitasari, Sedamawati, dan S. Budiyanto.
1989. Analisis Pangan. PAU Pangan dan Gizi. IPB-Press, Bogor.
Aryanta, W. R. 1994. Lactic acid fermented fish product. Journal Chemic Unud th
XXI. 4 (2) : 10-15.
Astawan, M., 2008. Sehat dengan Tempe.Panduan Lengkap Menjaga Kesehatan
dengan Tempe. PT Dian Rakyat, Jakarta.
Astawan, M. W. dan Astawan, M. 1989. Teknologi Pengolahan Pangan Hewani
Tepat Guna. Akademika Pressindo, Jakarta.
Bangun, M. K. 1991. Perancangan Percobaan untuk Menganalisis Data Bagian
Biometri. USU-Press, Medan.

Banwart, G. J. 1981. Basic Food Microbiology. Abridged Edition. Avi Book, New
York.
Cahyadi, W. 2006. Kedelai Khasiat dan Teknologi. Bumi Aksara, Bandung.
Djauhari, A., Adimesra J,dan Irlan S., 2001. Maizen Production in Java Prospects
For Improved From Level Production Technology, CPGRT Center, Bogor.
Donald, P., R. Edwards, dan I. Greenhalgh. 1981. Animal Nutrition. Edisi Ketiga.
Logman, London.
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.
Femina,
2008. Nutrisi Pengganti
[Diakses pada 5 Juli 2015].

Daging.

http://www.femina.co.id

83
Universitas Sumatera Utara

84


Fitriyani, R., R. Utami, dan E. Nurhartadi. 2013. Kajian karakteristik fisikokimia
dan sensori bubuk terasi udang dengan penambahan angkak sebagai
pewarna alami dan sumber antioksidan. Jurnal Teknosains Pangan. 2(1) :
97-106.
Foster, A. B. dan J. M. Webber. 1960. Advances in Carbohydrate Chemistry.
Academic-Press, New York.
Ginting, S. P. dan Krisnan, R. 2006. Pengaruh fermentasi menggunakan beberapa
strain Trichoderma dan masa inkubasi berbeda terhadap komposisi
kimiawai bungkil inti sawit. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
Veteriner. 9(3) : 944.
Halosehat, 2015.13 Makanan Yang Mengandung Vitamin
Tinggi.http://halosehat.com [Diakses pada 5 Juli 2015].

B12

Super

Hendrasaputra, D. 2008. Optimasi proses kristalisasi urea pada pembuatan
konsentrat asam lemak omega-3 dari minyak hasil samping penepungan

ikan lemuru (Sardinella longiceps). Skripsi Jurusan Teknologi Hasil
Pertanian. Universitas Brawijaya, Malang.
Ilyas, S., 1982. Teknologi Pemanfaatan Lemuru Selat Bali. Prosiding Seminar
Perikanan Lemuru, Banyuwangi.
Jassim, J. M. 2010. Effect of using local fish meal (Liza abu) as protein
concentration in broiler diets. Journal Poultry Science. 9(12) : 1097-1099.
Juniawati. 2003.Optimasi Proses Pengolahan Mi Jagung Instan Berdasarkan
Kajian Preferensi Konsumen. Skripsi Departemen Teknologi Pertanian
dan Gizi. IPB-Press, Bogor.
Kasmidjo, R.B., 1990. TEMPE : Mikrobiologi dan Kimia Pengolahan serta
Pemanfaatannya. PAU Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta.
Khomsatin, S., Sugiyono, dan B. Haryanto.2012. Kajian pengaruh pengukusan
bertekanan (steam pressure treatment) terhadap sifat fisikokimia tepung
jagung. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. 23 (1) : 1-8.
Koswara, S., 1992. Teknologi Pengolahan Kedelai Menjadikan Makanan
Bermutu. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Mackie, I. M., R. Hardy, dan G. Hoobs. 1971. Fermented Fish Product. FAO
Fisheries Reports, Roma.
Majid, A., T. W. Agustini, dan L. Rianigsih. 2014. Pengaruh perbedaan
konsentrasi garam terhadap mutu sensori dan kandungan senyawa volatil

pada terasi ikan teri (Stolephorus sp). Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi
Hasil Perikanan. 3 (2) : 17-24.

Universitas Sumatera Utara

85

Midlanda, H. M., L. M. Lubis, dan Z. Lubis. 2014. Pengaruh metode pembuatan
tepung jagung dengan perbandingan tepung jagung dan tepung beras
terhadap mutu cookies. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian.
2 (4) : 20-31.
Murni, M. 2014. Pengaruh penambahan tepung tempe terhadap kualitas dan
citarasa nugget ayam. Jurnal Balai Riset dan Standarisasi Industri
Surabaya. 3 (2) : 117-123.
Pangkey, H. 2011. Kebutuhan asam lemak essensial pada ikan laut. Jurnal
Perikanan dan Kelautan Tropis. 2(7) : 93-102.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Elex
Media Komputindo, Jakarta.
Rahayu, W.P., S. Ma'oen, Suliantari, dan S. Fardiaz. 1992. Teknologi Fermentasi
Produk Perikanan. IPB-Press, Bogor.

Soekarto, S. T. 1982. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil
Pertanian. PUSBANG-TEPA, IPB-Press, Bogor.
Standar Nasional Indonesia. 1992. Terasi Udang. Badan Standarisasi Nasional.
SNI 01.2716.1992.
Standar Nasional Indonesia. 1992. Syarat Mutu Tempe Kedelai. Badan
Standarisasi Nasional. SNI 01-3144-1992.
Standar Nasional Indonesia. 1993. Syarat Mutu Tepung Jagung. Badan
Standarisasi Nasional. SNI 01-2973-1993.
Standar Nasional Indonesia. 1996. Syarat Mutu Tepung Ikan. Badan Standarisasi
Nasional. SNI 01-2715-1996.
Suarni dan S. Widowati. 2006. Struktur, Komposisi, dan Nutrisi Jagung. Prosiding
Seminar dan Lokakarya Nasional Jagung, Makasar.
Sudariastuty, E. 2011. Pengolahan Ikan Tenggiri. Sekolah Tinggi Perikanan,
Jakarta.
Sudarmadji, S., B. Haryono, dan Suhardi.1997. Prosedur Analisa untuk Bahan
Makanan dan Pertanian.UGM-Press, Yogyakarta.
Suliantari, S. Koswara, dan M. Astawan. 1993. Teknik Meminimalkan Kadar
Histamin Dalam Pembuatan Ikan Pindang Dan Ikan Peda. Skripsi. IPBPress, Bogor.

Universitas Sumatera Utara


86

Sulistiyanto, B. dan K. Nugroho. 2009. Physical and microbiological perfomances
of acidified fish meal made by dipping into extract solution of sauerkraut.
Journal Indonesia Trop. Anim. Agric. 34 (4) : 248-252.
Suhendra, M. Syafianur, Marhaway, dan M. Ulfah. 2006. Pembuatan Nugget Ikan
sebagai Salah Satu Usaha Deferensiasi Pengolahan Ikan di Banda Aceh.
USK-Press, Banda Aceh.
Sumarny, R., Djamil, R. Dan Afrilia, I. S. 2012. Kadar kurkumin dan potensi
antioksidan esktrak etanol rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg)
Roscoe), temu mangga (Curcuma mangga Val et Zyp) dan temu lawak
(Curcuma xanthorrhiza Roxb). Prosiding Seminar Nasional Pokjanas TOI
XLII. 1(1) : 1-9.
Sunnara, R. 2011. Jangan Gengsi dengan Terasi. Kenanga Pustaka Indonesia,
Banten.
Suprapti, L. 2002. Teknologi Tepat Guna Membuat Terasi. Kanisius, Jakarta.
Suprapti, M. L. 2003. Pembuatan Tempe. Kanisius, Yogyakarta.
Suprihatin. 2010. Teknologi Fermentasi. UNISA-Press, Surabaya.
Susilowati. 2010. Hubungan antara sudut interinsisal dengan derajat konveksitas

profil jaringan lunak wajah pada suku bugis. Jurnal Dentika Dent. 14(2) :
8-125.
Syafutri, M. I. dan E. Lidiasari. 2014. Pengaruh konsentrasi penambahan tepung
tempe terhadap karaktristik tortilla labu kuning. Jurnal Teknologi Industri
dan Hasil Pertanian. 19 (2) : 289-296.
Wikipedia, 2013. Tempe. http://id.wikipedia.org [Diakses pada 26 April 2016].
Winarno, F. F. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Wulan, S. N., E. Saparianti., S. B. Widjanarko, dan N. Kurnaeni. 2006.Modifikasi
pati sederhana dengan metode fisik, kimia, dan kombinasi fisik-kimia
untuk menghasilkan tepung pra-masak tinggi pati resisten yang di buat
dari jagung, kentang, dan ubi kayu. Jurnal Teknologi Pertanian. 7 (1) : 6.
Yusuf, A. L. 2004. Studi Keamanan Mikrobiologi Makanan di Kantin Asmara
Putri Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor. Skripsi.
Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Universitas Sumatera Utara